Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI KANDUNGAN URINE

Disusun oleh:
Salma riza umami (30)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


SMAN 1 KRAKSAAN
Jl. Imam Bonjol No. 13, Klojen, Sidomukti, Kec. Kraksaan,
Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 67282
Email: sman1kraksaan@gmail.com Website: https://sman1kraksaan.sch.id
2024
 Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Mengamati karakteristik urine


2. Mengamati kandungan ammonia, glukosa, klorida, protein dan uji kandungan hcg

 Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas kimia
4. Pembakar spirtus
5. Korek api
6. Pipet tetes
7. Urine manusia diambil setelah bangun tidur
8. Larutan AgNO3
9. Larutan biuret
10. Larutan benedict
11. Test Pack
 Table Hasil Pengamatan Uji Urine
No. Jenis Uji Perubahan warna Keadaan Larutan Keterangan
Urine Sebelum uji Setelah uji Sebelum uji Setelah uji
1. Identifikasi Kuning Kuning Tidak ada Tidak ada Warna urine normal,
Warna Urine bening bening endapan artinya jumlah
minum sudah baik
2. Uji Amonia Kuning Kuning Tidak ada Ada Saat urine di
bening bening endapan panaskan
menggunkan
pembakar spirtus
mengeluarkan bau
pesing yang
menyengat, dan
terdapat sedikit
endapan pada urine
3. Uji Klorida Kuning Kuning Tidak ada Ada Saat urine di
bening bening endapan tambahkan 5 tetes
madu pucat larutan AgNO 3
warna urine menjadi
sedikit keruh, dan
terdapat endapan
pada urine
4. Uji Protein Kuning Kuning Tidak ada Ada Saat urine di
bening pekat endapan tambahkan 5 tetes
larutan biuret dan di
diamkan selama 5
menit, warna urine
berubah menjadi
kuning lemon, dan
terdapat endapan
halus pada urine
5. Uji Glukosa Kuning Kuning Tidak ada Ada Saat urine di
bening lemon endapan tambahkan 5 tetes
laruta benedict dan
dipanasakan
menggunakan
pembakar spirtus,
warna urine berubah
menjadi kuning
lemon, dan terdapat
endapan pada urine
6. Uji hcg Kuning Kuning Tidak ada Tidak ada Hasilnya negative
bening bening endapan karena hanya
mengeluarkan satu
garis
 Lampiran

Urine setelah uji Urine setelah uji


Urine sebelum uji
amonia klorida

Urine setelah uji Urine setelah uji


protein glukosa

Urine uji hcg


 Pembahasan

1. Identifikasi warna

Urine berwarna kuning bening disebabkan oleh pigmen (pewarna) urine yang
disebut urokrom dan urobilin. Selain itu, warna urine juga dipengaruhi asupan cairan
dan apa yang di konsumsi.
Air kencing yang sehat berwarna jernih hingga kuning muda. Semakin banyak air
yang Anda minum, semakin jernih pula warna urine yang terbentuk. Sebaliknya,
kurang minum air putih akan membuat urine berwarna kuning pekat hingga oranye.
Urine juga dapat berubah warna menjadi merah, hijau, biru, hingga cokelat gelap.

2. Ammonia

Menguji bau amonia dari hasil penguraian urea dalam urine. Yaitu dengan
memanaskan terlebih dahulu sampai mendidih kemudian diketahui bagaimana
baunya, ternyata setelah dilakukan uji, urine tersebut berbau pesing, hal ini
dikarenakan billirubin dan billiverdin bekerja. Sehingga urine tersebut dalam keadaan
normal. Sebaliknya, urine dalam keadaan tidak normal jika urine berbau sangat pesing
dan berbeda dari biasanya, bisa jadi hal tersebut dikarenakan kelebihan amonia dalam
tubuh. Kelebihan amonia dalam tubuh juga tidak baik karena bisa jadi disebabkan
oleh gejala suatu penyakit seperti dehidrasi,batu ginjal, dan infeksi saluran kemih
(ISK).

3. Klorida

Menguji kandungan klorida dalam urine, dilakukan dengan menambahkan 5 tetes


larutan AgNO3, kemudian melihat hasilnya, dan hasil yang diperoleh yaitu bahwa
warna urine berubah dari kuning menjadi putih keruh, disebabkan karena urine
tersebut mengandung garam. Dan terjadi endapan putih tipis, endapan itu adalah
endapan AgCl. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa urine dalam keadaan normal.
Sebaliknya jika urine mengandung sedikit klorida dapat mengakibatkan hipokloremia
(kekurangan klorida) dan jika terlalu banyak dapat mengakibatkan hiperkloremia
(kelebihan klorida). Dimana keduanya dapat menyebabkan gangguan pada tubuh.
4. Protein

Menguji kandungan protein dalam urine, dengan menggunakan larutan biuret 5


tetes dan membiarkan selama 5 menit, semula warna pada urine yaitu kuning setelah
di beri biuret dan di biarkan selama 5 menit ternyata perubahan warna yang terjadi
yaitu biru dan tidak terjadi endapan, berarti dapat diketahui bahwa urine tersebut tidak
mengandung protein. Hal tersebut menunjukkan bahwa ginjal dalam keadaan baik
sehingga dapat mernyaring protein (albumin) dalam urine dan urine tersebut dalam
keadaan normal. Urine daalam keadaan tidak normal apabila terbentuk cincin putih
dalam tabung reaksi menandakan terdapat kerusakan pada glomerulus ginjal sehingga
tidak dapat menyaring protein dalam urine.

5. Glukosa

Meguji kandungan glukosa dalam urine, dengan menambahkan 5 tetes larutan


benedict. Warna mula-mula pada urine yaitu kuning dan setelah didiamkan beberapa
saat warna urine berubah menjadi keruh, dari hal itu dapat diketahui bahwa urine
tersebut tidak mengandung glukosa. Sehingga urine tersebut dalam keadaan normal,
dimana berarti tubulus ginjal masih berfungsi dengan normal dan dapat melakukan
proses reabsorbsi molekul glukosa untuk kembali masuk ke dalam tubuh. Sebaliknya,
apabila urine berubah warna dari yang mula-mula berwarna kuning bening menjadi
kecoklatan artinya urine dalam keadaan tidak normal karena terdapat glukosa dalam
urine. Dimana berarti tubulus ginjal tidak berfungsi dengan normal dan tidak dapat
melakukan proses reabsorpsi molekul glukosa masuk ke dalam tubuh.

6. Human Chorionic Gonadotropin (hcg)

Menguji hcg dalam urine, dengan mencelupkan tes pack ke dalam urine selama 30
detik dan diam kan tes pack selama 1 menit untuk melihat hasilnya, saat muncul 1
garis berarti negative atau tidak hamil sedangkan saat muncul 2 garis berarti positif
atau hamil
 Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa di dalam urine yang sehat
mengandung klorida dan amonia, namun tidak mengandung protein dan glukosa. Jika
urine seseorang mengandung glukosa maupun protein berarti ginjal dari pemilik urine
tersebut dalam keadaan kurang bagus dalam menyaring darah, karena seharusnya
glukosa dan protein diedarkan ke dalam tubuh, bukan untuk dikeluarkan bersama
urine. Selain itu kandungan glukosa yang terlalu tinggi pada urine juga menandakan
orang dari pemilik urine tersebut menderita penyakit diabetes.

Anda mungkin juga menyukai