Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

HASIL UJI URINE

Disusun Oleh :
Nama : Alvia Rivka Natalia
Kelas : XI Bioscience 1

Mata Pelajaran : BIOLOGI


Guru Pembimbing : Nanik Sri Ayu Utami

SMA NEGERI 1 KRAKSAAN


Jalan Imam Bonjol no. 13 Kraksaan – KabupatenProbolinggo
TahunPembelajaran 2023/2024
1. Tujuan
a) Untuk mengetahui perbedaan urine orang sehat dan orang sakit berdasarkan pemeriksaan
b) Untuk memeriksa kandungan pH, Amonia, Klorida, Protein, Glukosa, dan hormonh CG
(human chorionic gonadotropin) dalam urine

2. Alat & Bahan :


a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Gelas kimia
d. Pembakar spiritus
e. Korek api
f. Pipet tetes
g. Urine manusia diambil setelah bangun tidur
h. Larutan AgNO
i. Larutan Biuret
j. Larutan Benedict
k. Test Pack

3. Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Uji Urine
Perubahan Warna Keadaan Larutan
Jenis Uji
No. Setelah Sebelum Setelah Keterangan
Urine Sebelum Uji
Uji Uji Uji
Normal,
Kuning Kuning Bau Bau karena
bening bening menyengat menyen adanya
1. Uji Amonia gat jumlah
amonia yang
tinggi pada
urine
Perubahan
warna urine
disebabkan
Kuning Putih susu Bening Ada oleh faktor
bening endapa faktor seperti
2. Uji Klorida n putih konsentrasi
dibawa urine,
h kandungan
klorida, dan
konsumsi air
berlebihan
Kuning Kuning Bening Sedikit Larutan
bening madu keruh yang sedikit
pucat keruh pada
urine
3. Uji Protein biasanya
menunjukka
n adanya
protein
dalam urine
Kuning Kuning Bening Sedikit Normal
4. Uji Glukosa bening keruh

Kuning Kuning Kuning Kuning jika test pack


bening bening bening bening hanyamenun
jukkan satu
garis dalam
uji
5. Uji hCG kehamilan
HCG,
kemungkina
n besar itu
menandakan
hasil negatif

4.Pembahasan

A). Pengertian urine

Urine adalah cairan yang dihasilkan oleh ginjal sebagai hasil dari proses penyaringan
darah. Ini terdiri dari air, limbah yang dikeluarkan oleh tubuh, dan berbagai zat-zat yang tidak
dibutuhkan. Komposisi urine dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti asupan
cairan, makanan, dan kondisi kesehatan. Fungsi utama urine adalah untuk mengeluarkan sisa-
sisa metabolisme dan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui proses pembuangan.

B).Teori Pembahasan

1. Amonia.

Teori amonia merujuk pada beberapa teori ilmiah yang berbeda terkait dengan sifat dan
karakteristik zat amonia. Di antara teori-teori ini, yang paling penting adalah teori yang
menjelaskan sifat kimia amonia dan bagaimana ia berinteraksi dengan zat lain dalam berbagai
kondisi. Salah satu teori yang mendasari pemahaman tentang amonia adalah teori asam-basa.
Menurut teori ini, amonia dapat bertindak sebagai basa, artinya ia mampu menerima proton
dari zat asam untuk membentuk ion amonium. Dalam konteks ini, amonia dianggap sebagai
basa Lewis, karena ia menerima pasangan elektron dari zat asam. Selain itu, terdapat teori-
teori lain yang menjelaskan sifat amonia dari sudut pandang fisika dan kimia. Ini termasuk
teori ikatan kimia yang menjelaskan bagaimana atom-atom dalam molekul amonia terikat
bersama, serta teori termodinamika yang menggambarkan energi yang terlibat dalam reaksi
yang melibatkan amonia. Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NH3. Ini
adalah gas berwarna tidak berbau yang larut dalam air dengan baik. Amonia memiliki
berbagai aplikasi dalam industri, termasuk sebagai bahan baku untuk pupuk, dalam produksi
bahan kimia, dan dalam pembersihan rumah tangga. Dalam konteks biologis, amonia juga
merupakan produk sampingan metabolisme nitrogen dalam tubuh hewan, termasuk manusia.
Ini diekskresikan dalam bentuk urea oleh ginjal dan kemudian dikeluarkan dari tubuh dalam
urine.

2. Klorida.
Teori klorida merujuk pada berbagai konsep dan penjelasan ilmiah yang terkait dengan
sifat-sifat kimia dan fisika dari senyawa klorida serta cara di mana senyawa ini berinteraksi
dengan zat lain dalam berbagai kondisi. Salah satu teori utama yang terkait dengan klorida
adalah teori ikatan kimia. Menurut teori ini, klorida merupakan senyawa anorganik yang
terbentuk dari atom klorin yang berikatan dengan atom lain, biasanya atom logam seperti
natrium (NaCl) atau kalsium (CaCl2). Ikatan kimia dalam senyawa klorida terdiri dari
pertukaran atau penggabungan elektron antara atom-atom yang terlibat, membentuk struktur
ionik yang stabil. Selain itu, terdapat pula teori-teori yang menjelaskan sifat fisika dan kimia
klorida dalam berbagai konteks. Misalnya, dalam kimia larutan, teori pelarutan klorida
menjelaskan bagaimana senyawa klorida dapat larut dalam pelarut tertentu, seperti air, dan
bagaimana larutan tersebut berperilaku dalam berbagai kondisi suhu dan tekanan. Klorida
secara umum merujuk pada senyawa kimia yang mengandung ion klorida (Cl-). Klorida
adalah salah satu ion anionik yang umum dalam kimia, dan seringkali ditemukan dalam
bentuk garam seperti natrium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam dapur.

Dalam konteks biologis, klorida memiliki peran penting dalam fungsi tubuh manusia. Ion
klorida hadir dalam cairan tubuh dan berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit,
mengatur tekanan osmotik, serta berkontribusi pada kontraksi otot dan transmisi impuls saraf.

3. Protein.

Teori protein ini merujuk bahwa protein adalah molekul yang terdiri dari rantai panjang
asam amino yang terlipat menjadi struktur tiga dimensi yang kompleks. Struktur ini
menentukan fungsi protein, dan ada beberapa tingkat struktur protein, termasuk struktur
primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Protein memiliki beragam fungsi, termasuk sebagai
enzim yang mengkatalisis reaksi kimia, sebagai struktur pendukung dalam sel dan jaringan,
serta sebagai faktor transportasi dan sinyal dalam sistem biologis. Selain itu, terdapat teori-
teori yang menjelaskan sifat kimia protein, seperti teori asam-basa dalam konteks sifat
ionizable dari gugus asam amino dalam protein. Selain itu, teori ikatan kimia menjelaskan
bagaimana interaksi antara atom-atom dalam molekul protein memberikan kontribusi
terhadap sifat-sifatnya. Protein adalah makromolekul yang terdiri dari rantai asam amino.
Mereka memiliki peran vital dalam berbagai proses biologis seperti struktur seluler, enzim,
transportasi molekul, pertahanan tubuh, dan pengaturan sinyal seluler.

4. Glukosa

Teori glukosa mencakup sifat kimia, peran biologis, dan penggunaannya dalam
metabolisme. Dengan rumus kimia C₆H₁₂O₆, glukosa memiliki struktur cincin enam atom
karbon. Dalam tubuh, glukosa digunakan dalam proses respirasi seluler untuk menghasilkan
energi yang dibutuhkan oleh sel. Tubuh manusia mengatur kadar glukosa darah dengan
hormon seperti insulin dan glukagon. Glukosa juga digunakan dalam industri makanan
sebagai pemanis, pengental, dan bahan baku. Pemahaman tentang teori glukosa penting
dalam biokimia, biologi sel, nutrisi, dan industri makanan.Glukosa adalah gula sederhana
yang menjadi sumber utama energi bagi organisme.

5. Hcg.(Human Chorionic Gonadatrapin)


Teori HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah konsep yang terkait dengan
hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan manusia. Hormon ini memiliki
beberapa peran penting dalam perkembangan kehamilan dan telah menjadi subjek penelitian
yang signifikan dalam bidang kedokteran reproduksi dan obstetri. Pemahaman tentang teori
HCG mencakup pemahaman tentang sifat kimia, peran biologis, dan penggunaannya dalam
diagnosis kehamilan serta dalam pengobatan infertilitas. HCG adalah hormon glikoprotein
yang terdiri dari dua subunit, yaitu alfa dan beta. Subunit beta unik untuk HCG dan
merupakan target utama dalam tes kehamilan. Peran biologis utama HCG adalah merangsang
pelepasan hormon progesteron yang penting untuk mempertahankan kehamilan pada
awalnya. Selain itu, HCG juga berperan dalam mempertahankan kelenjar korpus luteum yang
menghasilkan progesteron. Diagnostik kehamilan umumnya menggunakan tes urin atau darah
yang mendeteksi keberadaan HCG, karena kadar hormon ini meningkat secara signifikan
selama awal kehamilan. Selain perannya dalam kehamilan, HCG juga digunakan dalam
beberapa terapi infertilitas, termasuk dalam prosedur fertilisasi in vitro (IVF) untuk
merangsang ovulasi dan mempertahankan corpus luteum. Pemahaman tentang teori HCG
penting dalam praktek obstetri dan ginekologi, serta dalam penelitian terkait reproduksi
manusia dan teknologi reproduksi.

C) Hasil Pembahasan

 Pembahasan hasil uji amonia melibatkan metode pengukuran, nilai referensi normal,
faktor-faktor yang memengaruhi kadar amonia, serta pertimbangan klinis dan
diagnostik untuk menentukan tindak lanjut medis yang sesuai. Tingkat amonia yang
tinggi dapat menunjukkan masalah kesehatan seperti gangguan ginjal atau infeksi
saluran kemih. Oleh karena itu, pembahasan teori amonia dalam urine membantu
dalam evaluasi fungsi tubuh dan deteksi masalah kesehatan.

 Hasil dari pembahasan teori uji klorida dalam urine adalah pemahaman tentang proses
pengukuran kadar klorida dalam urin dan interpretasi hasilnya. Metodenya melibatkan
analisis laboratorium dengan menggunakan larutan perak nitrat untuk mengendapkan
klorida dalam urin. Interpretasi hasil melibatkan pembandingan nilai dengan nilai
referensi normal, yang bervariasi berdasarkan faktor seperti usia, jenis kelamin, dan
kondisi kesehatan. Pengujian kandungan klorida pada urine menunjukkan bahwa
urine normal jika menghasilkan warna putih susu dan ada endapan, yang berarti urine
tersebut masih memiliki kandungan klorida. Sedangkan urine yang menghasilkan
warna putih tebal dikatakan tidak normal. Oleh karena itu, pembahasan teori uji
klorida dalam urine membantu dalam mengevaluasi kesehatan dan deteksi masalah
yang mungkin terjadi berdasarkan kandungan klorida dalam urin.

 Hasil dari pembahasan pengujian kandungan protein dalam urine menggunakan


metode biuret. Jika urine berubah warna menjadi bening, itu menunjukkan bahwa
urine dalam keadaan normal. Sebaliknya, jika urine berubah warna menjadi ungu, itu
menunjukkan adanya kandungan protein dalam urine, yang dapat mengindikasikan
masalah kesehatan seperti kerusakan ginjal atau diabetes.

 Hasil dari pembahasan adalah pengujian kandungan glukosa dalam urine


menggunakan metode pereaksi enzimatik atau uji Fehling. Jika urine menghasilkan
hasil abnormal, yang menunjukkan keberadaan glukosa yang tidak normal, ini dapat
mengindikasikan masalah kesehatan terkait diabetes. Tindak lanjut medis seperti
pemantauan glukosa darah, penyesuaian diet atau pengobatan, dan penilaian
kesehatan yang komprehensif mungkin diperlukan.

 Hasil dari pembahasan adalah pengujian HCG dalam urine untuk mendeteksi
kehamilan. Jika hasilnya positif, itu menunjukkan kemungkinan kehamilan.
Konfirmasi lebih lanjut mungkin diperlukan dengan tes darah atau pemeriksaan medis
lebih lanjut. Jika pada laki-laki terdeteksi HCG dengan hasil garis dua, itu dapat
mengindikasikan masalah kesehatan seperti kanker, dan tindak lanjut medis segera
mungkin diperlukan.

Identifikasi warna urine

Warna urine Keterangan

Kuning Normal
Hitam Mengkonsumsi tablet yang mengandungzatbesi,
minumobat, Parkinson

Biru Mengkonsumsiobat anti depresanatau antibody,


infeksibakteripsedomonas pada salurankemih

Cokelat Gangguanfungsiginjal, mengkonsumsi anti biotic

Kuning gelap Hepatitis faseakut, kelebihan vitamin B2,


mengkonsumsiantibiotik
Orange merah Dehidrasi, demam, mengkonsumsiobat
Hijau Infeksibakteri, kelebihan biliverdin,
mengkonsumsi vitamin
Bening Terlalubanyakminum, diabetes insipidus,
minumalkhohol
Putih seperti susu Tumor jaringanlinfa, filariasis

5. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil uji glukosa menunjukkan bahwa urine mengalami perubahan
warna menjadi kuning dan sedikit keruh setelah diberi larutan benedict. Jika dibandingkan
dengan teori, hasil uji kandungan glukosa dinyatakan normal. Dalam kedua kasus, penting
untuk memahami bahwa interpretasi hasil uji harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai
dengan petunjuk penggunaan alat uji yang digunakan. Kesimpulan dapat bervariasi
tergantung pada jenis uji dan batasan hasil yang diberikan oleh instrumen tersebut. Teori-
teori ini membantu kita memahami lebih dalam tentang peran dan pentingnya masing-masing
molekul atau hormon dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya.Protein adalah
molekul organik kompleks yang terdiri dari rantai asam amino dan memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh, seperti sebagai enzim, struktur pendukung, dan faktor transportasi dan sinyal.

6. Lampiran Foto
Jenis Sebelum Sesudah
Uji
Urine
Uji
Amonia

Uji
Klorida

Uji
Protein
Uji
Glukosa

Uji hCG

Anda mungkin juga menyukai