Rongga Mulut
Di mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Di dalam rongga
mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu: karbohidrat menjadi gula
sederhana
1) Lidah (Lingua)
Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Pada lidah
terdapat papila-papila (tonjolan) yang merupakan indra pengecap.
sirkumvalata adalah papilla paling besar yang mengandung sekitar 100 kuncup
saraf pengecap.
Papilla fungiformis adalah jenis papilla lidah yang bentuknya merupai jamur
dan terletak di tepi lidah. Papilla fungiformis memiliki ujung yang lebih lebar
daripada pangkalnya, sehingga terlihat cukup besar dengan mata telanjang.
Gerakan lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah
dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Lidah juga berfungsi untuk
membantu ketika berbicara.
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang, yaitu:
a) Kelenjar Protis
Terletak pada bagian akhir dari rahang atas di depan telinga.
Menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa) dan enzim amilase (ptialin).
b) Kelenjar Submandibularis
c) Kelenjar Sublingualis
Terletak di bagian dasar bawah lidah dan bermuara ke dalam dasar mulut.
Menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir (seromukosa).
Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter
ludah setiap hari. Ludah manusia terdiri dari hasil sekresi dari kelenjar protis
(25%), kelenjar submandibularis (70%), dan kelenjar sublingualis(5%). Ludah
mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana netral. Enzim
ini berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa. Kelenjar ludah menghasilkan
air liur (saliva) yang mempunyai fungsi berikut :
a) Mahkota gigi yang dilapisi email (zat paling keras dalam tubuh yang
terbuat dari garam kalsium). Dalam mahkota gigi terdapat dentin.
b) Tulang gigi, meliputi leher gigi yang dikelilingi gusi dan akar yang
dilapisi semen untuk melekatkan gigi dengan kuat pada rahang.
b. Kerongkongan (esofagus)
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk kedalam tekak
(faring). Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang
dari akhir mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot
polos. Faring adalah saluran yang memanjang di bagian belakang rongga mulut sampai ke
permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernafasan yang
disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernafasan (laring)
agar makanan tidak masuk kesaluran pernafasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke
edofagus (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan
gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan
ini disebut gerakan peristaltik.