LAPORAN PRAKTIKUM

ER343 PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL

MODUL : 1

HALF-WAVE RECTIFIER DAN FULL-WAVE RECTIFIER

NAMA : Ryan Febrianto Saputra

NIM : 2200248

KELOMPOK :6

HARI, TANGGAL : Kamis, 22 Februari 2024

WAKTU : 08.00 - 12.00

ASISTEN : Inayah Nabila

Dosen : Nurul Fahmi S.Pd., M.T.

LAB COMPUTER TECHNOLOGY WORKSHOP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DAN

ROBOTIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2024
 Modul 1
HALF-WAVE RECTIFIER DAN FULL-WAVE
RECTIFIER
Ryan Febrianto Saputra (2200248) / Kelompok 6 / Kamis, 22 Februari 2024
Email : ryanfebrian@upi.edu
Asisten/ Dosen : Inayah Nabila/ Nurul Fahmi S.Pd., M.T.
Abstrak— Bagian komponen penting dari sirkuit
elektronik yaitu rectifier yang berfungsi
mengkonversikan arus bolak-balik (AC) menjadi
arus searah (DC). Dua jenis rectifier utama yakni
rectifier separuh gelombang (Half-Wave Rrectifier)
dan rectifier penuh gelombang (Full-wave
Rectifier). HWR lebih sederhana dan lebih murah,
tetapi FWR lebih efektif dan menghasilkan output
arus searah yang lebih stabil. Kedua jenis rectifier
memiliki manfaat yang luas, dan penelitian sedang
berlangsung untuk meningkatkan kinerja dan
manfaat praktisnya.
Keywords— rectifier, Full-wave rectifier, Half-
wave rectifier, efisiensi rectifier, output DC.
I. PENDAHULUAN
Dalam Berbagai perangkat elektronik
membutuhkan proses penyetaraan atau penyaringan
untuk mengubah sumber daya listrik arus bolak-
balik (AC) menjadi arus searah (DC) yang dapat
digunakan. Salah satu komponen penting dalam
rangkaian elektronika yang bertanggung jawab
untuk melakukan konversi tersebut adalah rectifier.
Half-wave rectifier dan full-wave rectifier adalah
dua jenis rectifier utama yang paling umum
digunakan.
Pertama, Half-Wave Half-wave rectifier
merupakan jenis rectifier yang menghasilkan sinyal
DC dengan menggunakan hanya setengah siklus
dari sinyal AC masukan. Selama proses ini, sinyal
negatif dari input diabaikan, sehingga outputnya
terdiri dari setengah gelombang positif dari sinyal
AC masukan. Untuk aplikasi yang memerlukan
tegangan DC yang rendah atau tidak terlalu stabil,
half-wave rectifier sering digunakan.
Kemudian, Full-wave rectifier merupakan jenis
rectifier yang menggunakan dua siklus sinyal AC
masukan untuk menghasilkan sinyal DC. Ini
menghasilkan output yang lebih stabil dan nilai rata-
rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rectifier
half-wave karena teknik penyearahan yang lebih
kompleks. Akibatnya, full-wave rectifier lebih
banyak digunakan dalam aplikasi yang memerlukan
tegangan DC yang lebih tinggi.
II. TEORI DASAR
Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Penyearah Gelombang adalah suatu bagian
dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang
berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating
Current) menjadi sinyal DC (Direct Current).
Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini
pada umumnya menggunakan Dioda sebagai
Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda
memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus
listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus
Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akan
melewatkan setengah gelombang, sedangkan
setengah gelombangnya lagi diblokir.
1. Half-wave rectifier
Bagian Rectifier atau penyearah adalah perangkat
yang mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus
searah (DC). Hal ini dilakukan dengan
menggunakan dioda atau sekelompok dioda.
Penyearah setengah gelombang menggunakan satu
dioda, sedangkan penyearah gelombang penuh
menggunakan beberapa dioda. Cara kerja
penyearah setengah gelombang memanfaatkan
fungsi dioda yang hanya memungkinkan arus
mengalir dalam satu arah. Penyearah setengah
gelombang adalah bentuk penyearah paling
sederhana yang tersedia. Gambar 1
menggambarkan prinsip dasar penyearah setengah
2
gelombang. Ketika bentuk gelombang AC standar
dilewatkan melalui penyearah setengah gelombang,
hanya setengah dari bentuk gelombang AC yang
tersisa. Penyearah setengah gelombang hanya
memungkinkan satu setengah siklus (setengah
siklus positif atau negatif) dari tegangan AC melalui
dan akan memblokir setengah siklus lainnya di sisi
DC, seperti yang terlihat di bawah ini.
Gambar 1. Penyearah setengah gelombang
Sistem DC dirancang untuk memiliki arus yang
mengalir dalam satu arah, menempatkan bentuk
gelombang AC dengan siklus positif dan negatif
melalui perangkat DC dapat memiliki konsekuensi
yang merusak (dan berbahaya). Jadi kami
menggunakan penyearah setengah gelombang
untuk mengubah daya input AC menjadi daya
output DC. Catu daya listrik diterapkan pada bagian
utama transformator step-down. Semua setengah
siklus positif dari suplai ac yang diturunkan Vrms dan Vdc full wave rectifier : 𝑉𝑟𝑚𝑠 = 𝑉𝑚;
melewati dioda dan semua setengah siklus negatif
dihilangkan. Nilai puncak tegangan keluaran lebih
kecil dari nilai puncak tegangan masukan sebesar
0.6V karena jatuh tegangan pada dioda. Untuk
penyearah setengah gelombang, 𝑉𝑟𝑚𝑠 = 𝑉𝑚/2 dan
𝑉𝑑𝑐 = 𝑉𝑚/𝜋: dimana 𝑉𝑟𝑚𝑠 = nilai rms input, 𝑉𝑑𝑐
= Nilai rata- rata input dan 𝑉𝑚 = nilai puncak
output. Faktor riak 𝑟 = 𝑉𝑟,𝑟𝑚𝑠/𝑉𝑑𝑐 dimana 𝑉𝑟,𝑟𝑚𝑠
adalah nilai rms dari komponen ac. Faktor riak
𝑉𝑟𝑚𝑠 2
𝑟 = √( ) − 1 = 21
𝑉𝑑𝑐
2. Full-wave rectifier
𝐷4 forward bias, sedangkan dioda 𝐷1 dan 𝐷2
Penyearah gelombang penuh didefinisikan
sebagai jenis penyearah yang mengubah kedua reverse bias. Oleh karena itu, arus mengalir melalui
belitan sekunder, dioda . Beban resistor dan .
bagian dari setiap siklus gelombang bolak-balik
(sinyal AC) menjadi sinyal DC yang berdenyut.
Penyearah gelombang penuh digunakan untuk
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC,
membutuhkan banyak dioda untuk dibangun.
Penyearahan gelombang penuh adalah proses
mengubah sinyal AC menjadi sinyal DC. Rangkaian
yang mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus
searah (DC) dikenal sebagai penyearah. Jika
penyearah tersebut memperbaiki setengah siklus
positif dan negatif dari bentuk gelombang bolak-
balik input, penyearah adalah penyearah gelombang
penuh.
Selama setengah siklus positif dari tegangan
sekunder transformator, dioda 𝐷1 dibias maju dan
𝐷2 reverse bias. Jadi arus mengalir melalui diode
𝐷1, resistor beban dan bagian atas belitan
transformator. Selama setengah siklus negatif,
dioda 𝐷2 menjadi bias maju dan 𝐷1 menjadi bias
mundur. Arus kemudian mengalir melalui diode 𝐷2
, resistor beban 𝑅𝐿 dan setengah bagian bawah
belitan transformator. Arus mengalir melalui
resistor beban dalam arah yang sama selama kedua
setengah siklus. Nilai puncak tegangan keluaran
lebih kecil dari nilai puncak tegangan masukan
sebesar 0.6V karena jatuh tegangan pada dioda.
√2
2𝑉𝑚
𝑉𝑑𝑐 = 2
𝑉𝑟𝑚𝑠 2
Faktor riak : 𝑟 = √( 𝑉𝑑𝑐 ) − 2 = 0,48
Bridge rectifier
Selama setengah siklus positif dari tegangan
sekunder, dioda 𝐷1 dan 𝐷2 forward bias, sedangkan
dioda 𝐷3 dan 𝐷4 reverse bias. Oleh karena itu, arus
mengalir melalui kumparan sekunder, dioda 𝐷1,
resistor beban 𝑅𝐿 dan diode 𝐷2 . Selama setengah
siklus negatif, 𝐷3 dan
3
Selama kedua setengah siklus, arus mengalir kerugian, efisiensinya kurang dari 100% karena
melalui resistor beban dalam arah yang sama. Nilai beberapa daya keluaran adalah daya AC daripada
puncak tegangan keluaran kurang dari nilai puncak DC yang bermanifestasi sebagai riak yang
tegangan masukan sebesar 1.2V karena jatuh ditumpangkan pada bentuk gelombang DC.
2
tegangan pada dua dioda. Faktor riak penyearah 𝑉𝑑𝑐
𝜂= 2
jembatan sama dengan penyearah gelombang 𝑉𝑎𝑐
penuh. Presentase regulasi

Rectifier dengan filter Ini adalah ukuran variasi tegangan keluaran DC

sebagai fungsi arus keluaran DC yaitu variasi
Semua keluaran penyearah mengandung banyak beban.
riak selain komponen DC. Untuk menghindari 𝑉𝑁𝐿 − 𝑉𝐹𝐿
% 𝑟𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = ( ) × 100%
komponen AC, filter dihubungkan pada output 𝑉𝐹𝐿
penyearah. Filter input kapasitor, filter input choke,
filter RC, CRC, LC, dan CLC adalah filter yang 𝑉𝑁𝐿 = Tegangan melintasi resistansi beban ketika
biasanya digunakan. arus minimum mengalir melaluinya
Filter input kapasitor adalah yang paling 𝑉𝐹𝐿 = Tegangan melintasi resistansi beban ketika
sederhana dan termurah. Sebuah kapasitor C arus maksimum mengalir melaluinya.
bernilai tinggi dihubungkan secara shunt dengan
resistor beban 𝑅𝐿 . Kapasitor mengisi tegangan III. METODOLOGI
puncak 𝑉𝑚 ketika setengah siklus muncul pada
output. Setelah nilai puncak dilewatkan, kapasitor a. Alat dan bahan:
melepaskan melalui resistor beban secara perlahan Alat dan bahan praktikum perlu dituliskan pada
karena dioda dibias mundur oleh tegangan bagian ini. Berikut contoh perangkat – perangkat
kapasitor. Sebelum tegangan kapasitor turun secara yang digunakan dalam praktikum adalah :
substansial, siklus keluaran berikutnya tiba dan 1. Resistor
kapasitor diisi ulang ke puncak. 2. Trafo
Nilai rms dari output yang difilter dihitung dengan 3. Dioda
asumsi bahwa gelombang sebagai gelombang 4. Multimeter
segitiga dan itu adalah 5. Project Board
𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑟. 𝑟𝑚𝑠 = 2√3 ; di mana Vrpp adalah nilai puncak 6. Kabel penghubung
7. Osiloskop + probe
ke nilai puncak riak voltase.
𝑉𝑟𝑝𝑝 𝑉𝑟.𝑟𝑚𝑠
𝑉𝑑𝑐 = 𝑉𝑚 − ( ); faktor riak 𝑟 = b. Prosedur praktikum:
2 𝑉𝑑𝑐
Untuk penyearah setengah gelombang, faktor riak 1. Pasang rangkaian penyearah setengah
juga dinyatakan sebagai fungsi kapasitansi dan gelombang tanpa kapasitor setelah menguji
1 semua komponen.
tahanan beban, 𝑟 = √3𝑓𝑅𝐿 𝐶. f adalah frekuensi
2
2. Nyalakan suplai utama. Amati bentuk
suplai listrik 50 Hz.
gelombang tegangan sekunder
transformator dan bentuk gelombang
Efisiensi rectifier
tegangan keluaran melintasi resistor beban,
secara bersamaan pada layar CRO. Catat
Efisiensi penyearah didefinisikan sebagai rasio
daya keluaran DC dengan daya masukan dari suplai 𝑉𝑚 dan hitung 𝑉rms dan 𝑉dc.
AC. Bahkan dengan penyearah ideal tanpa

4
 3. Pilih 230V/6V-0-6V, 100 mA trafo center- Tabel 1. Rectifier tanpa filter
tapped dan dioda 1N4001.
4. Hitung faktor riak, efisiensi penyearah dan
% regulasi menggunakan ekspresi.
5. Hubungkan filter kapasitor dan amati 𝑟
𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑚
bentuk gelombangnya. Catat dan dan hitung
Half 𝑉𝑚 𝑉𝑚 𝑉𝑑𝑐 = 𝑉𝑟𝑚𝑠 2
faktor riak, efisiensi penyearah, dan % =
2
𝜋 = √( ) − 1
wave 𝑉𝑑𝑐
regulasi menggunakan ekspresi. Ulangi rectifier
untuk nilai kapasitor yang berbeda.
6. Ulangi langkah di atas untuk penyearah
gelombang penuh dan penyearah jembatan. 2,50 1,25 0,79 2,51

a) Rangkaian 1: Half wave rectifier dengan 𝑟

Full 𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑑𝑐
filter wave 𝑉𝑚 𝑉𝑚 2𝑉𝑚 𝑉𝑟𝑚𝑠 2
= = = √( ) − 1
rectifier √2 𝜋 𝑉𝑑𝑐
(Half
wave) 2,50 1,25 0,79 2,51

𝑟
𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑑𝑐
Bridge 𝑉𝑚 𝑉𝑚 2𝑉𝑚 𝑉𝑟𝑚𝑠 2
= = = √( ) − 1
(Full √2 𝜋 𝑉𝑑𝑐
wave)
b) Rangkaian 2: Full wave rectifier dengan filter 1,88 1,32 1,19 1,23

Tabel 2. Rectifier dengan filter

𝑉𝑟. 𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑑𝑐 𝑟

Jenis Vm Vrpp 𝑉𝑚 𝑉𝑟𝑝𝑝 𝑉𝑟. 𝑟𝑚𝑠
= = 𝑉𝑚 =
2 2 2

Half
c) Bridge rectifier dengan filter wave 2,36 2,4 1,18 2,8 0,42
rectifier

Full
wave
rectifier 2,36 2,4 1,18 2,8 0,42
(Half
wave)

IV. HASIL DAN ANALISIS

Bridge
(Full 1,8 1,6 0,9 1,44 0,62
a. Hasil Percobaan wave)
Berikut merupakan hasil dari percobaan yang
kami dapat.

5
b. Analisis
Dalam praktikum half-wave rectifier dan full-wave rectifier
ini kami telah melakukan percobaan dengan menganalisis
perbedaan keduannya dengan menggunakan filter dan tanpa
filter.
Pada rangkaian Half-wave rectifier rangkaian nya
sederhana, hanya menggunakan satu dioda untuk mengubah
arus listrik AC menjadi arus DC. Dioda berperan sebagai
katup yang mengizinkan arus hanya mengalir dalam satu arah.
Ketika tegangan input AC positif, dioda mengizinkan arus
melalui sirkuit, menghasilkan gelombang positif pada output.
Setengah gelombang positif dari sinyal AC yang diteruskan ke
output, menghasilkan arus listrik DC. Kemudian pada (HWR)
dengan menggunakan filter, tegangan output lebih stabil
karena menggunakan setengah gelombang saja dan juga
mendekati nilai rata-rata tegangan AC input. Kapasitor ini
yang menjadi filter (penyaring) pada rangkaian HWR yang
ditempatkam secara paralel. Hasil tersebut dapat di lihat
dengan data pada tabel 1 dan 2 di atas.
Pada rangkaian Full-wave rectifier rangkaian lumayan rumit
karena memakai Bridge rectifier, dengan menggunakan empat
dioda sehingga arus hanya mengalir ke satu arah, terlepas dari
polaritas tegangan input. Pada setiap siklus gelombang AC,
dioda-dioda ini mengalirkan arus baik pada saat tegangan
input positif maupun negatif. Menghasilkan gelombang penuh
dari sinyal input AC pada outputnya. Kemudian untuk (FWR)
dengan menggunakan filter, menghasilkan tegangan output
yang lebih stabil dan bersih. Kapasitor, juga membantu
mengubah gelombang AC menjadi tegangan DC yang lebih
konstan.
V. KESIMPULAN
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa, full-
wave rectifier (FWR) lebih efisien dan menghasilkan tegangan
output yang lebih stabil dibandingkan dengan half-wave
rectifier (HWR). Ini karena FWR menggunakan keseluruhan
siklus gelombang AC, meskipun memerlukan rangkaian yang
lebih kompleks dengan empat dioda, sementara HWR hanya
menggunakan setengah siklus gelombang AC, yang
menghasilkan output yang kurang stabil. Penggunaan filter
pada kedua jenis rectifier meningkatkan kestabilan tegangan
output; kapasitor bertanggung jawab untuk menyaring
gelombang AC menjadi tegangan DC yang lebih konstan.
Dengan memahami perbedaan dari masing-masing jenis
rectifier dan penggunaan filter, dapat membantu memilih
solusi yang tepat untuk aplikasi tertentu.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sarangapani, S., & Ashwini, J. (2022). "Performance
Comparison of Full Wave and Half Wave Rectifier using
MATLAB." International Journal of Electrical and
Computer Engineering (IJECE), 12(1), 1076-1082.
[2] Karthik, R., & Thangavel, M. (2023). "Design and
Implementation of a Full-Wave Rectifier Using Buck
Converter." Journal of Power Electronics, 23(1), 210-218.
[3] Singh, A., & Aggarwal, A. (2024). "Analysis and Design
of Half Wave and Full Wave Rectifier Circuits." Journal
of Electrical Engineering, Electronics, and Control
Systems, 2(1), 45-52.
[4] Yildirim, Melih. "Design of low-voltage and low-power
current-mode DTMOS transistor based full-wave/half-
wave rectifier." Analog Integrated Circuits and Signal
Processing 106.2 (2021): 459-465.
[5] Safari, Leila, et al. "A New Architecture Proposal of Half-
wave Precision Rectifier using a Single
VCII." SENSORNETS. 2022.
[6] "Performance Analysis and Comparison of Half Wave
and Full Wave Rectifiers in Renewable Energy
Applications" oleh X. Li, Y. Zhang, dan Z. Wang. (2022).
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis bernama RYAN
FEBRIANTO SAPUTRA lahir
pada 13 Februari 2005 di
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Anak pertama dari Pasangan
suami istri Bapak alm. Herry dan
Ibu Sri Wahyuni. Memulai
pendidikan pada tahun 2010, di SD Negeri 2
Wanasaba Lor dan lulus pada tahun 2016.
Kemudian melanjukan Sekolah di SMP Negeri 11
Kota Cirebon dan lulus pada tahun 2019, kemudian
melanjutkan di SMA Negeri 5 Kota Cirebon dan
lulus pada tahun 2022. Kemudian melanjutkan
jenjang S-1 Perguruan Tinggi yaitu pada
Universitas Pendidikan Indonesia di jurusan
Pendidikan Teknik Otomasi Industri dan Robotika.
Semoga dengan Laporan Praktikum ini mampu
memberikan kontribusi bagi dunia Pendidikan dan
Engineering
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur
yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya
Laporan Praktikum yang berjudul “Half-wave
rectifier dan Full-wave rectifier”.
6
 Dokumentasi

Gambar 7 dan 8

Hasil Bridge (full wave dengan filter)

Gambar 1 dan 2

Hasil half-wave rectifier tanpa filter

Gambar 3 dan 4

Hasil Half-wave rectifier dengan filter

Gambar 5 dan 6

Hasil Bridge (full-wave rectifier tanpa filter)