Anda di halaman 1dari 31

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

S1 FISIKA

JUDUL PRAKTIKUM :
PENGUAT OP-AMP
DASAR TRANSISTOR TRANSISTOR LOGIC (TTL)
KOMPARATOR ANALOG
TIMER 555 SEBAGAI MULTVIBRATOR
PROJEK
PRACTICE TEST

LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Modul Praktikum Fisika Elektronika Industri untuk mahasiswa Program
Studi Fisika Universitas Sumatera Utara ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum
Elektronika Lanjutan yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah Fisika disetiap program
studi. Penuntun ini mengalami perubahan isi dari penuntun sebelumnya dan perubahan ini
dilakukan untuk tujuan mempertegas apa yang hendak dicapai mahasiswa/i melalui setiap
percobaan.
Modul praktikum ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan dan
melaksanakan praktikum di Laboratorium Elektronika Lanjutan MIPA-USU dengan lebih baik,
terarah, dan terencana. Modul ini terdiri dari beberapa percobaan, yaitu: Penguat Op-Amp, Dasar
Transistor Transistor Logic (Ttl), Komparator Analog, Timer 555 Sebagai Multvibrator. Untuk setiap
jenis praktikum diberikan tujuan, teori yang relatif singkat, prosedur eksperimen, dan tugas
persiapan yang harus diserahkan sebelum praktikum.
Pada penulisan laporan (jurnal) mahasiswa tidak harus mengikuti apa yang tercantum pada
modul ini, tetapi bergantung pada kenyataan yang dijumpai dalam melakukan praktikum.
Tim penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam modul ini, oleh
sebab itu kami tim penyusun dengan tangan terbuka selalu menerima saran-saran yang bersifat
membangun dan membantu perbaikan penuntun ini untuk penerbitan selanjutnya.
Akhirnya, ucapan terima kasih kepada rekan rekan yang telah memberikan masukan dalam
penyusunan penuntun ini.

Medan, Februari 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TATA TERTIB
PENGUAT OP-AMP
DASAR TRANSISTOR TRANSISTOR LOGIC (TTL)
KOMPARATOR ANALOG
TIMER 555 SEBAGAI MULTVIBRATOR
PROJEK
PRACTICE TEST PROJEK
PRACTICE TEST
TATA TERTIB PRAKTIKUM

LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN

1. Praktikan harus mendaftarkan diri di bagian administrasi Laboratorium Elektronika


Lanjutan
2. Praktikan wajib hadir selambat-lambatnya 15 menit sebelum praktikum dimulai
3. Sebelum memasuki Laboratorium:
a. Praktikan wajib mempelajari buku penuntun dan teori yang berhubungan dengan
percobaan yang akan dilakukan serta cara kerja alat yang akan digunakan pada
percobaan tersebut
b. Setiap praktikan wajib memakai jas praktikum dan sepatu kets lengkap dengan kaos
kaki dengan batas mata kaki harus tertutup (tidak dibenarkan memakai sandal)
➢ Laki-laki;
• Memakai celana panjang hitam keper dan kemeja lengan panjang,
• Rambut dipangkas rapi (dipotong pendek), Tidak memakai perhiasan.
➢ Perempuan;
• Memakai rok panjang hitam dan baju kemeja lengan panjang,
• Jilbab kuning stabilo. Bagi yang tidak memakai jilbab, rambut diikat rapi
dantidak mengenakan poni,
• Tidak memakai perhiasan.
c. Praktikan wajib membawa:
➢ Buku penuntun praktikum
➢ Jurnal praktikum setengah jadi untuk pertama kali masuk dan seterusnya
membawa jurnal jadi dan setengah jadi.
➢ Kartu absensi yang telah ditulis judul dan tanggal percobaan
➢ Kain lap/serbet
➢ Tissue
➢ Alat tulis
➢ Kalkulator dan perlengkapan lain yang dianggap perlu
4. Di dalam Laboratorium:
a. Sebelum memulai percobaan, praktikan harus:
➢ Menyerahkan tugas persiapan yang telah dikerjakan di rumah pada asisten yang
bersangkutan dan apabila tidak siap/diserahkan tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum
➢ Mengikuti responsi
➢ Memeriksa peralatan yang akan digunakan dalam percobaan bersama asisten yang
bersangkutan sebelum memulai praktikum (apakah lengkap dan layak digunakan)
b. Selama melakukan percobaan, praktikan tidak dibenarkan :
➢ Meninggalkan percobaan masing-masing tanpa izin dari asisten yangbersangkutan
(berjalan-jalan, keluar masuk ruangan praktikum)
➢ Pinjam-meminjam alat tulis sesama siapapun
➢ Mengganggu praktikan yang lain
➢ Merokok
➢ Membuat Keributan
c. Setelah selesai melakukan percobaan, praktikan harus melaporkan data percobaan
yang diperoleh kepada asisten dan data tersebut harus ditanda tangani oleh asisten
yang bersangkutan.
d. Setelah selesai percobaan, praktikan tidak dibenarkan pulang sebelum waktunyaselesai
e. Sebelum dan sesudah percobaan, praktikan harus membersihkan peralatan
f. Kerusakan alat yang disebabkan kelalaian praktikan, harus diganti atas nama
kelompok yang bersangkutan dan praktikan tidak dibenarkan mengikuti praktikum
selanjutnya sebelum alat yang rusak tersebut diganti
5. Praktikan yang berhalangan hadir karena sakit, harus mengirimkan surat dokter ke
Koordinator Lab. Elektronika Lanjutan selambat-lambatnya 2 hari setelah praktikum
dilaksanakan (surat hanya berlaku pada satu judul saja)
6. Bagi praktikan yang tidak patuh pada tata tertib praktikum ini tidak dibenarkan mengikuti
praktikum
7. Bagi praktikan yang melanggar peraturan 1 s/d 7, praktikan akan mendapat sanksi berupa:
a. Tidak diperbolehkan mengikuti praktikum atau dipulangkan
b. Dikeluarkan dan harus melengkapi atau harus mempelajari referensi
c. Dapat pemotongan nilai ½ dari nilai laporan praktikum
d. Mengulang percobaan di hari yang lain (kesepakatan asisten dengan praktikan)apabila
alasan ketidakhadiran :
➢ Karena sakit
➢ Karena keluarga dekat sakit (orang tua atau saudara kandung) Karena kegiatan
akademis oleh Fakultas/Universitas
Dengan ini, kami seluruh mahasiswa Fisika Universitas Sumatera Utara menyetujui seluruh
peraturan yang tertera diatas. Apabila kami melanggar peraturan diatas, maka kami bersedia
menerima sanksi dari Kepala Laboratorium Elektronika Lanjutan.

Medan, Febuari 2023

Menyetujui

a.n mahasiswa Fisika USU Koordinator Lab. Elektronika Lanjutan

Mengesahkan;
Kepala Lab. Elektronika Lanjutan.
Percobaan I
PENGUAT OP-AMP
TUJUAN :
1. Untuk mengetahui sifat dasar OP-AMP.
2. Untuk mengetahui OP-AMP sebagai rangkaian inverting
3. Untuk mengetahui OP-AMP sebagai rangkaian penguat penjumlah
4. Untuk mengetahui aplikasi dari OP-AMP
TEORI DASAR :
Penguat diffrensial dengan Dua (2) masukan dan 1 (satu) keluaran disebut
penguat Operasional (OP-AMP).
OP-AMP merupakan rangkaian amplifier terpadu yang memiliki cirri :
1. Memiliki dua masukan dan satu keluaran
2. Impedansi masukannya sangat tinggi
3. Penguatannya tinggi
4. Penguat lingkar terbuka tak terhingga (∆v, Ib = ~ )
5. Hambatan keluaran lingkar terbuka adalah nol (Ro Ib = 0)
6. Hambatan masukan lingkar terbuka tak terhingga (Ro Ib = ~ )
7. Lebar pita tak terhingga (∆f = ~ )

OP-AMP memiliki konfigurasi dasar sebagai berikut :


1. Inverting dan Non Inverting
2. Voltage follower
3. Integrator dan Differensiator
4. Penguat Beda

Diffrensiator dan Integrator merupakan suatu rangkaian yang harga outputnya


tidak saja tergantung pada harga inputnysa saja, tetapi juga tergantung pada perubahan nilai
input satipa satuan waktu. Masing – masing bentuk gelombang akan mengalami perubahan
bentuk bila melewati rangkaian tersebut, bergantung terhadap fungsi gelombanginput.
Dengan menerapkan ketergantungan terhadap perubahan persatuan waktu
(frekuensi ), maka rangkaian ini dapat digunakan sebagai induk dari rangkaian filter aktif,
yaitu rangkaian penguat yang memeiliki respon frekuensi tertentu saja. Salah satu yang
paling dasar adlaah IC 741. Berikut gambar IC 741 dan simbolnya :
2
741
3

Berikut adalah fungsi dari kaki-kaki IC 741 :


Kaki 1 sebagai OFFSET NOL
Kaki 2 sebagai INVERTING (-)
Kaki 3 sebagai NON INVERTING (+)
Kaki 4 sebagai VCC (-)
Kaki 5 sebagai OFF SET NOL
Kaki 6 sebagai OUT PUT
Kaki 7 sebagai VCC (+)
Kaki 8 sebagai NC (NO CONECT)

PERALATAN DAN KOMPONEN


A. PERALATAN
1. PSA ADJUST (2 buah)
2. Multimeter Digital (2 buah)
3. Protoboard (1 buah)
4. Wayar Jepit buaya (4 buah)
5. Jumper (sesuai kebutuhan)

B. KOMPONEN
1. Resistor 1 KΏ (2 buah) dan 2 KΏ (1 buah)
2. Potensiometer B 10 KΏ (2 buah)
3. IC OP-AMP 741 (1buah)
PROSEDUR
1. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar dibwah ini :

P = 10 K

A. Penguat Penjumlah
P = 10 K
2. Dihidupkan PSA Adjust dan Multimeter.

3. Diatur Potensiometer Sehingga menghasilkan Vin dari 0,5 – 3 Volt dengan interval
0,5 Volt.
4. Dicatat Vout untuk setiap nilai Vin yang diberikan pada Tabel Berikut:

Pelajari..!
Data sheet IC 741

DATA PERCOBAAN
a. Penguat Inverting
Vin (Volt) Vout (Volt)
0,5
1
1,5
2
2,5
3

b. Penguat Penjumlah

V1 (Volt) V2 (Volt) Vout (Volt)


1
3 2
3
0,5
4,5 1
1,5
2
Percobaan II
DASAR TRANSISTOR TRANSISTOR LOGIC (TTL)

TUJUAN:
1.Mengerti dan menguasai sifat – sifat dasar inverter Transistor Transistor Logic
(TTL)
2. Mengerti Sistem Logika dasar Transistor Transistor Logic (TTL)
3. Mampu mengembangkan rangkaian dasar Transistor Transistor Logic (TTL)

TEORI DASAR:
Perangkat TTL menggunakan transistor bipolar. Ciri khas utama dari TTL dasar keluarga
adalah bahwa mereka menuntut kekuatan rel yang sangat dekat dengan +5 V, dan mereka
menggunakan jumlah yang relatif tinggi saat ini untuk mendorong tingkat logika mereka (di bawah
1V untuk logis '0 'atau' rendah ', dan di atas tentang logis 3.5V untuk '1' atau 'tinggi'). Sebuah
karakteristik tertentu sinyal TTL adalah bahwa input ke gerbang "float tinggi" - yaitu meningkat
menjadi logis '1’ jika dibiarkan tidak tersambung. Ini berarti bahwa syarat utama untuk
mengemudikan TTL input adalah untuk "pull down" untuk tingkat 0V dekat. Hal ini biasanya
memerlukan beberapa milliamps per masukan. Hal ini biasanya digambarkan dengan mengatakan
bahwa sumber sinyal TTL harus mampu "tenggelam" arus yang relatif besar. Biasanya, TTL
gerbang mengambil sekitar 10-20 nanodetik untuk beralih tingkat. Oleh karenaitu kita bisa 'jam'
TTL dan lulus bit melewati gerbang di tingkat hingga sekitar 50MHz menyediakan sirkuit dirancang
dengan hati-hati. Dengan hati-hati, kecepatan yang mendekati 100MHz adalah mungkin, tapi untuk
operasi kecepatan tinggi bentuk-bentuk lain dari logika dapat bekerja lebih
baik. Banyak gerbang TTL yang tersedia. Ilustrasi di bawah ini
menunjukkan hanya beberapa dari yang paling sederhana.
Seperti halnya dengan jenis lain sirkuit terpadu terdapat banyak variasi pada keluarga TTL
dasar. Chip asli memiliki bilangan seperti "SN74 xx", di mana xx adalah nomor bagian. Secara
umum, yang paling berguna adalah seri xx SN74LS keluarga. Mengkonsumsi ini apalagi dasar arus
yang TTL dan karenanya lebih mudah pada power supply. The 'L' dalam judul adalah singkatan dari
"daya rendah", dan 'S' adalah singkatan dari "Schottky" - jenis-jenis dioda yang digunakan dalam
gerbang untuk membantu mereka berlari dengan cepat tanpa menggunakan banyak saat ini. (The
dioda mencegah transistor di dalam chip dari 'saturating' ketika dinyalakan dan menghabiskan
banyak saat ini.)

GERBANG LOGIKA
Gerbang logika adalah suatu rangkaian logika dengan satu keluaran dan satu masukan atau
beberapa masukan, sinyal keluaran hanya terjadi untuk kombinasi-kombinasi sinyal masukan.
Pada prinsipnya gerbang-gerbang tersebut mempunyai sifat seperti saklar ”ON” dan ”OFF” saja,
akan tetapi dalam pembuatannya memanfaatkan komp;onen dioda, transistor dan sebagainya yang
dibentuk menjadi satu chip disebut IC digital.
Gerbang AND

Simbol Persamaan
A
Y = A.B Y = A.B
B

Rangkaian Ekivalen Tabel Kebenaran

Input Input Output


A B A B Y = A.B
Y
0 0 0
V
0 1 0

1 0 0

1 1 1
Gerbang OR
Simbol Persamaan
A
Y=A+B Y=A+B
B

Rangkaian Ekivalen Tabel Kebenaran

Input Input Output


A B Y = A.B
Y
0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Gerbang NOT

Simbol Persamaan

A Y=A Y=A

Rangkaian Ekivalen Tabel Kebenaran

Input Output
A Y=A
Y V 0 1

1 0

PERALATAN DAN KOMPONEN


A. PERALATAN
1. PSA Adjust (1 buah)
2. Multimeter (2 buah)
3. Projectboard (1 buah)
4. Kabel jepit buaya (sesuai kebutuhan)
5. Jumper (sesuai kebutuhan)

B. KOMPONEN
1. Resistor 330 Ω (1 buah),400 Ω (1 buah), 1K Ω (1 buah), 2K Ω (1buah)
2. Transistor BJ 108 (1 buah)
3. Potensiometer 1K Ω atau 10K Ω (2 buah)
4. LED (2 buah)
5. IC 74LS00 (1 buah)

PROSEDUR:
A. Rangkaian Analog
1. Rangkailah Percobaan seperti gambar di bawah ini:

2. Hubungkan Multimeter Digital Vin ke input rangkaian dan multimeter Vout ke


output rangkaian.
3. Aturlah PSA ke 12V dan kedua multimeter keposisi DC Volt
4. Aturlah Vin dengan menggunakan potensiometer mulai dari 0V sampai dengan
12V dengan interval 1V.
5. Catat Vout yang ditunjukkan oleh mulimeter pada tabel dan diperhatikan keadaan
LED.
Vin Vout Ket
0
.
.
12

B. Rangkaian Digital
1. Rangkailah percobaan seperti gambar di bawah ini:
14

13

12

11

10

8
IC 7400
2

7
1

2. Hubungkanlah PSA Kutub + ke kaki 14 IC 7400 dan kaki 1 potensiometer dan


ground PSA ke ground.
3. Hubungkan multimeter Vin ke input rangkaian dan multimeter Vout ke output
rangkaian.
4. Aturlah Vin dengan menggunakan potensiometer mulai dari 0V sampai dengan
5V dengan interval 0,5V.
5. Catat Vout yang ditunjukkan oleh mulimeter pada tabel dan diperhatikan keadaan
LED.

Pelajari..!
Data Sheet IC 74LS00

DATA PERCOBAAN :

Vin Vout Ket


0
.
.
5

TUGAS PERSIAPAN
1. Buatlah analisa rangkaian inverter TTL secara teori!
2. Jelaskan Sifat-sifat dasar TTL!
Percobaan III
KOMPARATOR ANALOG

TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan modul ini dan membuat laporannya anda diharapkan
telah memiliki kemampuan berikut ini :
➢ Mengetahui sifat-sifat dari komparator analog
➢ Mampu merancang komparator dengan IC OP-AMP 741
➢ Mampu menggunakan komparator analog pada system sensor.

DASAR TEORI
Suatu rangkaian komparator digunakan untuk membandingkan suatu ambang tegangan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Sebuah komparator memiliki :
✓ Tegangan offset rendah
✓ Tegangan drill offset yang rendah
✓ Osilasi yang stabil
✓ Arus bias rendah
Dari percobaan sebelumnya telah diketahui OP-AMP, yaitu memberikan suatu output yang
besar sekalipun input yang diberikan itu kecil. Sifat inilah yang digunakan oleh OP-AMP sebagai
komparator.
Dengan memberikan tegangan yang konstan pada salah satu kaki input OP-AMP dan sinyal
yang akan dideteksi pada kaki input yang lainnya, maka OP-AMP akan digunakan sebagai
komparator.
Sebuah komparator pada dasarnya merupakan rangkaian yang digunakan untuk mengindera
atau mendeteksi kondisi dimana sebuah sinyal yang berubah terhadapa waktu telah mencapai nilai
tegangan ambangnya( threshold ). Komparator banyak kita temui dalam aplikasi- aplikasi sistem
elektronik.
Sebuah rangkaian komparator dapat dibangun dengan menggunakan IC komparator ( IC
yang memang didedikasikan secara khusus untuk fungsi komparator ). IC ini pada dasarnya sama
seperti operasional amplifier. Perbedaanya adalah IC ini pada umumnya memilki keluaran-
keluaran yang dapat beralih dengan cepat dan p[ada umumnya dirancang sebagai penggerak
rangkain-rangkaian digital. Cara lain untuk membentuk rangkaian komparator dalah dengan
menggunakan komponen Operasional Amplifier (OP-AMP) dengan syarat batas-batas tegangan
keluarannya diberikan. Akan tetapi tidak semua jenis operasional amplifier dapat digunakan sebagai
komparator. Pada umumnya persyaratn yang harus dimiliki oleh operasional amplifier agar dapat
digunakan untuk membangun rangkaian komparator adalah memiliki offset dan drift yang rendah
serta waktu peralihan nilai keluaran yang cepat.

PERALATAN DAN KOMPONEN


A. PERALATAN
❖ Multimeter Digital
❖ Protoboard
❖ PSA Adjust
❖ Jepit buaya

B.KOMPONEN

❖ IC LM741
❖ Resistor 10 KΩ, 470 Ω, 1 KΩ,
❖ Potensiometer 10 KΩ
❖ LED (merah & hijau)
PROSEDUR

+12V

R1 = 10KΩ R3 = 470Ω R6 = 1KΩ

LED 2
R5 = 10KΩ
IC 741
P1 = 10KΩ P2 = 10KΩ
LED 1

R2 = 10KΩ R4 = 470Ω R7 = 10KΩ

0V

1) Susunlah rangkaian seperti gambar diatas.


2) Beri tegangan referensi 12 V DC dan masukan gelombang segitiga.
3) Setting potensiometer P1 untuk menghasilkan tegangan referensi ( tanya sama sisten
yang bersangkutan).
4) Setting potensiometer P2 untuk menghasilkan tegangan 1 V
5) Amati tegangan keluaran Op-Amp
6) Ulangi langkah 1 s/d 4 kemudian potensiometer P2 setting sampai 10 V dengan interval
1 V.

Pelajari..!
a) Pembacaan kode warna resistor
b) Data sheet IC LM741
VI. Data Percobaan
No. V- (volt) V+ (volt) Vo (volt) LED merah LED hijau
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Catatan : Beri tanda (√ ) jika LED hidup dan tanda (-) jika LED mati.

VII. Tugas persiapan.


1. Jelaskan cara kerja dan fungsi utama dari komparator !
2. Apakah yang dimaksud dengan UTP, LTP dan Slew rate ?
3. Tuliskan pengertian / defenisi dari komparator dan contoh aplikasinya !

“Pengetahuan akan segala sesuatu adalah mungkin”


Percobaan IV
TIMER 555 SEBAGAI MULTVIBRATOR
TUJUAN
➢ Untuk mengenal Jenis – jenis Multivibrator
➢ Untuk mengetahui pinsip dasar dari sebuah multivibrator dengan menggunakan IC Timer
555
➢ Untuk mengetahui aplikasi dari timer 555
DASAR TEORI
Multivibrator adalah suatu rangkaian elektronika yang pada waktu tertentu hanya
mempunyai satu dari tingkat tegangan keluaran dengan satu keadaan stabil, kecuali selama masa
transisi ( Peralihan (switching) diantara kedua tingkat tegangan keluaran tersebut terjadi secara
tepat. Dua keadaan tingkat tegangan keluaran multivibrator tersebut yaitu Stabil (Stable) dan
Quasistable.
Disebut stabil apabila rangakaian multivibrator tidak akan mengubah tingkat tegangan
keluarannya ke tingkat lain jika tidak ada pemicu(trigger) dari luar rangkaian.
Disebuat Quasistable apabila rangkaian multivibrator membentuk suatu pulsa tegangan keluaran
sebelum terjadi peralihan tingkat tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun pemicu dari
luar.
Pulsa tegangan itu terjado selama 1 periode (1 t) yang lamanya ditentukan oleh komponen –
komponen penyusun rangkaian multivibrator tersebut.
Ketika rangkaian mengalami peralihan diantara dua tingkat keadaan tegangan keluarannya maka
keadaan tersebut disebut sebgai unstable atau kondisi transisi.
Multivibrator terbagi dalam 3 golongan, yaitu :
1. Bistabil : multivibrator yang dipicu pada satu dari 2 kondisi digital.
2. Astabil : multivibrator yang dipicu bebas pada frekuensi kerja tertentu.
Multivibrator Astabil ini dapat menghaslkan aliran – aliran pulsa yang kontiniu, berbentuk segi
empat yang dapat berada dalam dua keadaan, akan tetapi keadaan kedua pulsa yang dihasilkan
tidak berada pada keadaan yang stabil.
dengan siklus kerja tertentu
3. Monostabil : (one shot) pulsa keluaran tunggal pada lebar waktu tertentu
Untuk membentuk multivibrator dapat dilakukan dengan menggunakan IC Timer 555, IC
pembalik schmitt trigger (74HC14), IC multivibrator monostabil (74121 atau 74123) atau
pun osilator kristal. Agar dapat membentuk sinyal multivibrator, maka diperlukan resistor dan
kapasitor eksternal, yaitu dengan memanfaatkan waktu pengisian dan pengosongan kapasitor,
dimana nilai resistor dan kapasitor eksternal tersebut akan berpengaruh pada periode sinyal yang
dihasilkan. Oleh karena itu monostabil hanya memiliki satu keadaan stabil dalam hal ini adalah
rendah. Jika dikenai tegangan pemicu, keadaan stabil akan berubah tinggi selama beberapa saat
untuk kemudian kembali kekeadaan semula.
Monostabil yang dibangun dengan menggunakan IC Timer 555 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :

PERALATAN DAN KOMPONEN


A. PERALATAN
▪ Osiloskop
▪ Protoboard
▪ Jumper
▪ Kabel Penjepit Buaya
▪ Baterai 9 Volt

B. KOMPONEN
▪ Resistor 56 KΩ dan 15 KΩ
▪ Kapasitor 0,01 µF 2 buah

PROSEDUR
1. Dirangkai komponen dan peralatan menjadi gambar percobaan sebagai berikut :

R1

R2

1. Diatur tegangan dan periode yang pada Osiloskop


2. Diamati bentuk gelombang yang dihasilkan pada osiloskop
3. dihitung tegangan dan periode yang dihasilkan dari bentuk gelombang

Pelajari..!
▪ Data Sheet IC Timer 555
▪ Fungsi kaki-kaki IC Timer 555
▪ Prinsip kerja Dasar IC 555 sebagai multivibrator

DATA PERCOBAAN
Gambar Out Put pada kertas Grafik
TUGAS PERSIAPAN
1. Jelaskan prinsip dasar IC timer 555 sebagai multivibrator
2. Gambarkan rangkaian aplikasi dari IC Timer 555

# GOOD LUCK
Percobaan V
RELAY, SCR/TRIAC

TUJUAN:
1. Mengenal dan memahami cara kerja SCR
2. Mampu menggunakan rangkaian SCR dalam berbagai rangkaian aplikasi
TEORI DASAR
RELAY

Relay sangat berguna dalam kinerja diskrit pada industri. Dengan prinsip elektromagnetic, coil
relay akan menjadi magnet bila dikenai polaritas kerja pada kutub-kutubnya. Gaya magnet akan
menarik kontak relay dan memberikan fungsi normal open dan normal close. Relay sangat luas
penggunaanya khususnya dalam mengoutputkan sinyal diskrit
Cara Kerja Relay.

Relay terdiri dari 2 terminal trigger, 1 terminal input dan 1 terminal output. Terminal
trigger : yaitu terminal yang akan mengaktifkan relay..seperti alat electronic lainya relay akan aktif
apabila di aliri arus + dan arus -.
Nah pada contoh relaya yang kita gunakan terminal trigger ini adalah 85 dan 86.
Terminal input : yaitu terminal tempat kita memberikan masukan..pada contoh adalah terminal
30. Terminal output : yaitu tempat keluarnya output ... pada contoh adalah terminal 87

Penjelasan Gambar :

Terminal trigger pertama2 dihubungkan dengan arus plus (85) ..kemudian melalui saklar
terminal 86 di berikan arus -, seketika setelah saklar di aktifkan ..maka relay akan aktif.
Sebenarnya terminal 85 dan 86 (terminal trigger) itu adalah ujung dari kumparan yang melilit
pada sebuah inti besi..sesuai dengan hukum fisika.”jika sebuah inti besi dililitkan kumparan dan
pada kumparan tersebut dialiri arus listrik maka inti besi tersebut akan menghasilkan medan
magnet”.....
Demikian juga yang terjadi disini..inti besi menghasilkan medan magnet (ditandai dengan warna
ungu ) ...seketika setelah kumparan dialiri arus ....kemudian medan magnet yang terjadi di inti
besi menarik bridge (warna hijau) yang terbuat dari logam.(biasanya besi)....
Nah ketika bridge ini tertarik maka terminal 30 dan 87 akan tersambung.... sesuai dengan
namanya bridge itu menghubungkan jurang antara 30 dan 87.
Saat ini lah dikatakan RELAY AKTIF.
Saat relay aktif tinggal kita yang menggunakan jalan yang sudah tidak terpisah oleh jurang tadi
untuk menghantarkan sesuatu...dari terminal input (30) ke terminal output (87) .... jika sudah aktif
begini apapun bisa di hantarkan dari 30 ke 87 ... contoh jika kita kasih arus + di 30 maka di 87
akan keluar arus + atau sebaliknya.
Nah demikian penjelasan singkat...
mudah2an dapat dimengerti.

PERALATAN
6. Relay 220V,24V
7. Push Button
8. Lampu
9. Wayar

Self holding circuit

SCR
Karakteristik SCR (Silicon Controlled Rectifier) sebuah SCR trediri dari tiga terminal yaitu
anida, katoda dan gate. SCR berbeda dengan dioda rectifier biasa. SCR dibuat dengan empatbuah
lapis dioda.SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit elektronika karena lebih efisien dibandingkan
komoponen lainnya terutama pada pemakaian saklar elektronik. SCR biasanya digunakan untuk
mengontrol khususnya pada tegangan tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dari 0 sampai
220 Volt tergantung dari spesifikasi dan tipe SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar atau On ,
meskipun diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakovernya SCR tersebut dicapai
(VBRF). SCR akan menghantar jika pada tegangan gatenya diberi pemicu yang berupa arus dan
tegangan positif dan SCR akan tetap ON bila arus yang mengalir pada SCR lebih besar dari arus
penahan (HI). Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) SCR adalah dengan mengurangi
arus Trigger (IT) dibawah arus penahan (HI). SCR adalah tristor yang unidirectional, karena ketika
terkonduksi hanya bias melewatkan arussatu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Artinya
SCR aktif ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara anoda dan katodanya dibias maju. Dan
ketika sumber yang masuk pada SCR adalah sumber AC, proses penyerahan akan berhenti saat
siklus negatif terjadi .

PERALATAN DAN KOMPONEN


A. PERALATAN
1. Multimeter (1buah)
2. PSA Adjust (1 buah)
3. Motor/Kipas DC (1 buah)
4. Jumper (sesuai kebutuhan)
5. Wayar jepit buaya (2 buah)

B. KOMPONEN
1. SCR C106MG (buah)
2. Resistor 330 (1 buah) ,100K (1 buah),1K (1 buah),4,7K (buah)
4. LED (1 buah)
PROSEDUR
1. Dirangkai rangkaian seperti pada Gambar dibawah ini:

2. Dihidupkan PSA dan diatur tegangan pada 0 Volt


3. Dilihat perubahan pada Kipas/LED
4. Diberi tegangan sampai 10 Volt dengan Interval 1 Volt, Kemudian catat perubahan
yang terjadi pada Kipas pada table berikut:

Pelajari..!
Data Sheet IC SCR C106MG

DATA PERCOBAAN

Vin (Volt) VSCR (Volt) ISCR (Ampere) KET


0
.
.
10

TUGAS PERSIAPAN
10. Jelaskan prinsip kerja Relay,SCR/Triac!
11. Sebutkan beberapa contoh aplikasi Relay,SCR/Triac di bidang industri!

Anda mungkin juga menyukai