S1 FISIKA
JUDUL PRAKTIKUM :
PENGUAT OP-AMP
DASAR TRANSISTOR TRANSISTOR LOGIC (TTL)
KOMPARATOR ANALOG
TIMER 555 SEBAGAI MULTVIBRATOR
PROJEK
PRACTICE TEST
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Modul Praktikum Fisika Elektronika Industri untuk mahasiswa Program
Studi Fisika Universitas Sumatera Utara ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum
Elektronika Lanjutan yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah Fisika disetiap program
studi. Penuntun ini mengalami perubahan isi dari penuntun sebelumnya dan perubahan ini
dilakukan untuk tujuan mempertegas apa yang hendak dicapai mahasiswa/i melalui setiap
percobaan.
Modul praktikum ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan dan
melaksanakan praktikum di Laboratorium Elektronika Lanjutan MIPA-USU dengan lebih baik,
terarah, dan terencana. Modul ini terdiri dari beberapa percobaan, yaitu: Penguat Op-Amp, Dasar
Transistor Transistor Logic (Ttl), Komparator Analog, Timer 555 Sebagai Multvibrator. Untuk setiap
jenis praktikum diberikan tujuan, teori yang relatif singkat, prosedur eksperimen, dan tugas
persiapan yang harus diserahkan sebelum praktikum.
Pada penulisan laporan (jurnal) mahasiswa tidak harus mengikuti apa yang tercantum pada
modul ini, tetapi bergantung pada kenyataan yang dijumpai dalam melakukan praktikum.
Tim penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam modul ini, oleh
sebab itu kami tim penyusun dengan tangan terbuka selalu menerima saran-saran yang bersifat
membangun dan membantu perbaikan penuntun ini untuk penerbitan selanjutnya.
Akhirnya, ucapan terima kasih kepada rekan rekan yang telah memberikan masukan dalam
penyusunan penuntun ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TATA TERTIB
PENGUAT OP-AMP
DASAR TRANSISTOR TRANSISTOR LOGIC (TTL)
KOMPARATOR ANALOG
TIMER 555 SEBAGAI MULTVIBRATOR
PROJEK
PRACTICE TEST PROJEK
PRACTICE TEST
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Menyetujui
Mengesahkan;
Kepala Lab. Elektronika Lanjutan.
Percobaan I
PENGUAT OP-AMP
TUJUAN :
1. Untuk mengetahui sifat dasar OP-AMP.
2. Untuk mengetahui OP-AMP sebagai rangkaian inverting
3. Untuk mengetahui OP-AMP sebagai rangkaian penguat penjumlah
4. Untuk mengetahui aplikasi dari OP-AMP
TEORI DASAR :
Penguat diffrensial dengan Dua (2) masukan dan 1 (satu) keluaran disebut
penguat Operasional (OP-AMP).
OP-AMP merupakan rangkaian amplifier terpadu yang memiliki cirri :
1. Memiliki dua masukan dan satu keluaran
2. Impedansi masukannya sangat tinggi
3. Penguatannya tinggi
4. Penguat lingkar terbuka tak terhingga (∆v, Ib = ~ )
5. Hambatan keluaran lingkar terbuka adalah nol (Ro Ib = 0)
6. Hambatan masukan lingkar terbuka tak terhingga (Ro Ib = ~ )
7. Lebar pita tak terhingga (∆f = ~ )
B. KOMPONEN
1. Resistor 1 KΏ (2 buah) dan 2 KΏ (1 buah)
2. Potensiometer B 10 KΏ (2 buah)
3. IC OP-AMP 741 (1buah)
PROSEDUR
1. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar dibwah ini :
P = 10 K
A. Penguat Penjumlah
P = 10 K
2. Dihidupkan PSA Adjust dan Multimeter.
3. Diatur Potensiometer Sehingga menghasilkan Vin dari 0,5 – 3 Volt dengan interval
0,5 Volt.
4. Dicatat Vout untuk setiap nilai Vin yang diberikan pada Tabel Berikut:
Pelajari..!
Data sheet IC 741
DATA PERCOBAAN
a. Penguat Inverting
Vin (Volt) Vout (Volt)
0,5
1
1,5
2
2,5
3
b. Penguat Penjumlah
TUJUAN:
1.Mengerti dan menguasai sifat – sifat dasar inverter Transistor Transistor Logic
(TTL)
2. Mengerti Sistem Logika dasar Transistor Transistor Logic (TTL)
3. Mampu mengembangkan rangkaian dasar Transistor Transistor Logic (TTL)
TEORI DASAR:
Perangkat TTL menggunakan transistor bipolar. Ciri khas utama dari TTL dasar keluarga
adalah bahwa mereka menuntut kekuatan rel yang sangat dekat dengan +5 V, dan mereka
menggunakan jumlah yang relatif tinggi saat ini untuk mendorong tingkat logika mereka (di bawah
1V untuk logis '0 'atau' rendah ', dan di atas tentang logis 3.5V untuk '1' atau 'tinggi'). Sebuah
karakteristik tertentu sinyal TTL adalah bahwa input ke gerbang "float tinggi" - yaitu meningkat
menjadi logis '1’ jika dibiarkan tidak tersambung. Ini berarti bahwa syarat utama untuk
mengemudikan TTL input adalah untuk "pull down" untuk tingkat 0V dekat. Hal ini biasanya
memerlukan beberapa milliamps per masukan. Hal ini biasanya digambarkan dengan mengatakan
bahwa sumber sinyal TTL harus mampu "tenggelam" arus yang relatif besar. Biasanya, TTL
gerbang mengambil sekitar 10-20 nanodetik untuk beralih tingkat. Oleh karenaitu kita bisa 'jam'
TTL dan lulus bit melewati gerbang di tingkat hingga sekitar 50MHz menyediakan sirkuit dirancang
dengan hati-hati. Dengan hati-hati, kecepatan yang mendekati 100MHz adalah mungkin, tapi untuk
operasi kecepatan tinggi bentuk-bentuk lain dari logika dapat bekerja lebih
baik. Banyak gerbang TTL yang tersedia. Ilustrasi di bawah ini
menunjukkan hanya beberapa dari yang paling sederhana.
Seperti halnya dengan jenis lain sirkuit terpadu terdapat banyak variasi pada keluarga TTL
dasar. Chip asli memiliki bilangan seperti "SN74 xx", di mana xx adalah nomor bagian. Secara
umum, yang paling berguna adalah seri xx SN74LS keluarga. Mengkonsumsi ini apalagi dasar arus
yang TTL dan karenanya lebih mudah pada power supply. The 'L' dalam judul adalah singkatan dari
"daya rendah", dan 'S' adalah singkatan dari "Schottky" - jenis-jenis dioda yang digunakan dalam
gerbang untuk membantu mereka berlari dengan cepat tanpa menggunakan banyak saat ini. (The
dioda mencegah transistor di dalam chip dari 'saturating' ketika dinyalakan dan menghabiskan
banyak saat ini.)
GERBANG LOGIKA
Gerbang logika adalah suatu rangkaian logika dengan satu keluaran dan satu masukan atau
beberapa masukan, sinyal keluaran hanya terjadi untuk kombinasi-kombinasi sinyal masukan.
Pada prinsipnya gerbang-gerbang tersebut mempunyai sifat seperti saklar ”ON” dan ”OFF” saja,
akan tetapi dalam pembuatannya memanfaatkan komp;onen dioda, transistor dan sebagainya yang
dibentuk menjadi satu chip disebut IC digital.
Gerbang AND
Simbol Persamaan
A
Y = A.B Y = A.B
B
1 0 0
1 1 1
Gerbang OR
Simbol Persamaan
A
Y=A+B Y=A+B
B
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Gerbang NOT
Simbol Persamaan
A Y=A Y=A
Input Output
A Y=A
Y V 0 1
1 0
B. KOMPONEN
1. Resistor 330 Ω (1 buah),400 Ω (1 buah), 1K Ω (1 buah), 2K Ω (1buah)
2. Transistor BJ 108 (1 buah)
3. Potensiometer 1K Ω atau 10K Ω (2 buah)
4. LED (2 buah)
5. IC 74LS00 (1 buah)
PROSEDUR:
A. Rangkaian Analog
1. Rangkailah Percobaan seperti gambar di bawah ini:
B. Rangkaian Digital
1. Rangkailah percobaan seperti gambar di bawah ini:
14
13
12
11
10
8
IC 7400
2
7
1
Pelajari..!
Data Sheet IC 74LS00
DATA PERCOBAAN :
TUGAS PERSIAPAN
1. Buatlah analisa rangkaian inverter TTL secara teori!
2. Jelaskan Sifat-sifat dasar TTL!
Percobaan III
KOMPARATOR ANALOG
TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan modul ini dan membuat laporannya anda diharapkan
telah memiliki kemampuan berikut ini :
➢ Mengetahui sifat-sifat dari komparator analog
➢ Mampu merancang komparator dengan IC OP-AMP 741
➢ Mampu menggunakan komparator analog pada system sensor.
DASAR TEORI
Suatu rangkaian komparator digunakan untuk membandingkan suatu ambang tegangan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Sebuah komparator memiliki :
✓ Tegangan offset rendah
✓ Tegangan drill offset yang rendah
✓ Osilasi yang stabil
✓ Arus bias rendah
Dari percobaan sebelumnya telah diketahui OP-AMP, yaitu memberikan suatu output yang
besar sekalipun input yang diberikan itu kecil. Sifat inilah yang digunakan oleh OP-AMP sebagai
komparator.
Dengan memberikan tegangan yang konstan pada salah satu kaki input OP-AMP dan sinyal
yang akan dideteksi pada kaki input yang lainnya, maka OP-AMP akan digunakan sebagai
komparator.
Sebuah komparator pada dasarnya merupakan rangkaian yang digunakan untuk mengindera
atau mendeteksi kondisi dimana sebuah sinyal yang berubah terhadapa waktu telah mencapai nilai
tegangan ambangnya( threshold ). Komparator banyak kita temui dalam aplikasi- aplikasi sistem
elektronik.
Sebuah rangkaian komparator dapat dibangun dengan menggunakan IC komparator ( IC
yang memang didedikasikan secara khusus untuk fungsi komparator ). IC ini pada dasarnya sama
seperti operasional amplifier. Perbedaanya adalah IC ini pada umumnya memilki keluaran-
keluaran yang dapat beralih dengan cepat dan p[ada umumnya dirancang sebagai penggerak
rangkain-rangkaian digital. Cara lain untuk membentuk rangkaian komparator dalah dengan
menggunakan komponen Operasional Amplifier (OP-AMP) dengan syarat batas-batas tegangan
keluarannya diberikan. Akan tetapi tidak semua jenis operasional amplifier dapat digunakan sebagai
komparator. Pada umumnya persyaratn yang harus dimiliki oleh operasional amplifier agar dapat
digunakan untuk membangun rangkaian komparator adalah memiliki offset dan drift yang rendah
serta waktu peralihan nilai keluaran yang cepat.
B.KOMPONEN
❖ IC LM741
❖ Resistor 10 KΩ, 470 Ω, 1 KΩ,
❖ Potensiometer 10 KΩ
❖ LED (merah & hijau)
PROSEDUR
+12V
LED 2
R5 = 10KΩ
IC 741
P1 = 10KΩ P2 = 10KΩ
LED 1
0V
Pelajari..!
a) Pembacaan kode warna resistor
b) Data sheet IC LM741
VI. Data Percobaan
No. V- (volt) V+ (volt) Vo (volt) LED merah LED hijau
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan : Beri tanda (√ ) jika LED hidup dan tanda (-) jika LED mati.
B. KOMPONEN
▪ Resistor 56 KΩ dan 15 KΩ
▪ Kapasitor 0,01 µF 2 buah
PROSEDUR
1. Dirangkai komponen dan peralatan menjadi gambar percobaan sebagai berikut :
R1
R2
Pelajari..!
▪ Data Sheet IC Timer 555
▪ Fungsi kaki-kaki IC Timer 555
▪ Prinsip kerja Dasar IC 555 sebagai multivibrator
DATA PERCOBAAN
Gambar Out Put pada kertas Grafik
TUGAS PERSIAPAN
1. Jelaskan prinsip dasar IC timer 555 sebagai multivibrator
2. Gambarkan rangkaian aplikasi dari IC Timer 555
# GOOD LUCK
Percobaan V
RELAY, SCR/TRIAC
TUJUAN:
1. Mengenal dan memahami cara kerja SCR
2. Mampu menggunakan rangkaian SCR dalam berbagai rangkaian aplikasi
TEORI DASAR
RELAY
Relay sangat berguna dalam kinerja diskrit pada industri. Dengan prinsip elektromagnetic, coil
relay akan menjadi magnet bila dikenai polaritas kerja pada kutub-kutubnya. Gaya magnet akan
menarik kontak relay dan memberikan fungsi normal open dan normal close. Relay sangat luas
penggunaanya khususnya dalam mengoutputkan sinyal diskrit
Cara Kerja Relay.
Relay terdiri dari 2 terminal trigger, 1 terminal input dan 1 terminal output. Terminal
trigger : yaitu terminal yang akan mengaktifkan relay..seperti alat electronic lainya relay akan aktif
apabila di aliri arus + dan arus -.
Nah pada contoh relaya yang kita gunakan terminal trigger ini adalah 85 dan 86.
Terminal input : yaitu terminal tempat kita memberikan masukan..pada contoh adalah terminal
30. Terminal output : yaitu tempat keluarnya output ... pada contoh adalah terminal 87
Penjelasan Gambar :
Terminal trigger pertama2 dihubungkan dengan arus plus (85) ..kemudian melalui saklar
terminal 86 di berikan arus -, seketika setelah saklar di aktifkan ..maka relay akan aktif.
Sebenarnya terminal 85 dan 86 (terminal trigger) itu adalah ujung dari kumparan yang melilit
pada sebuah inti besi..sesuai dengan hukum fisika.”jika sebuah inti besi dililitkan kumparan dan
pada kumparan tersebut dialiri arus listrik maka inti besi tersebut akan menghasilkan medan
magnet”.....
Demikian juga yang terjadi disini..inti besi menghasilkan medan magnet (ditandai dengan warna
ungu ) ...seketika setelah kumparan dialiri arus ....kemudian medan magnet yang terjadi di inti
besi menarik bridge (warna hijau) yang terbuat dari logam.(biasanya besi)....
Nah ketika bridge ini tertarik maka terminal 30 dan 87 akan tersambung.... sesuai dengan
namanya bridge itu menghubungkan jurang antara 30 dan 87.
Saat ini lah dikatakan RELAY AKTIF.
Saat relay aktif tinggal kita yang menggunakan jalan yang sudah tidak terpisah oleh jurang tadi
untuk menghantarkan sesuatu...dari terminal input (30) ke terminal output (87) .... jika sudah aktif
begini apapun bisa di hantarkan dari 30 ke 87 ... contoh jika kita kasih arus + di 30 maka di 87
akan keluar arus + atau sebaliknya.
Nah demikian penjelasan singkat...
mudah2an dapat dimengerti.
PERALATAN
6. Relay 220V,24V
7. Push Button
8. Lampu
9. Wayar
SCR
Karakteristik SCR (Silicon Controlled Rectifier) sebuah SCR trediri dari tiga terminal yaitu
anida, katoda dan gate. SCR berbeda dengan dioda rectifier biasa. SCR dibuat dengan empatbuah
lapis dioda.SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit elektronika karena lebih efisien dibandingkan
komoponen lainnya terutama pada pemakaian saklar elektronik. SCR biasanya digunakan untuk
mengontrol khususnya pada tegangan tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dari 0 sampai
220 Volt tergantung dari spesifikasi dan tipe SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar atau On ,
meskipun diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakovernya SCR tersebut dicapai
(VBRF). SCR akan menghantar jika pada tegangan gatenya diberi pemicu yang berupa arus dan
tegangan positif dan SCR akan tetap ON bila arus yang mengalir pada SCR lebih besar dari arus
penahan (HI). Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) SCR adalah dengan mengurangi
arus Trigger (IT) dibawah arus penahan (HI). SCR adalah tristor yang unidirectional, karena ketika
terkonduksi hanya bias melewatkan arussatu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Artinya
SCR aktif ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara anoda dan katodanya dibias maju. Dan
ketika sumber yang masuk pada SCR adalah sumber AC, proses penyerahan akan berhenti saat
siklus negatif terjadi .
B. KOMPONEN
1. SCR C106MG (buah)
2. Resistor 330 (1 buah) ,100K (1 buah),1K (1 buah),4,7K (buah)
4. LED (1 buah)
PROSEDUR
1. Dirangkai rangkaian seperti pada Gambar dibawah ini:
Pelajari..!
Data Sheet IC SCR C106MG
DATA PERCOBAAN
TUGAS PERSIAPAN
10. Jelaskan prinsip kerja Relay,SCR/Triac!
11. Sebutkan beberapa contoh aplikasi Relay,SCR/Triac di bidang industri!