Modul 07 - Dinta - 10221024
Modul 07 - Dinta - 10221024
OSILASI LC
Dinta, Mita Refalina, Maulidina Suci Paramitha
10221024, 10221027, 10221071
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: dintaprl26@gmail.com
Abstrak
Percobaan menentukan tegangan dan arus puncak dan lembah, besar frekuensi osilasi, rasio peredaman teori,
dengan variasi tegangan dan catu daya. Rangkaian LC adalah rangkaian yang terdiri dari induktor dan kapasitor.
Metode percobaan yang digunakan adalah menggunakan seperangkat alat yang sudah sesuai. Pada saat
pengambilan data, alat tidak dapat digunakan dengan baik sehingga kami mendapatkan data percobaan dari asisten
praktikum. Hipotesisnya yaitu fd teoritis dengan eksperimen berbeda dan 𝜁 teoritis dengan eksperimen berbeda.
frekuensi osilasi dan teredam sertarasio peredam dari pengukuran tegangan dan arus yang dimana error pada pengukuran
rasio peredam lebihkecil dibandingkan error pada pengukuran. Grafik yang terbentuk berupa sinusoidal.
Kata kunci : frekuensi, inductor, kapasitor, osilasi, resistor
I. Pendahuluan
Tujuan dari eksperimen pada modul 7 Keterangan:
yaitu menentukan besar frekuensi teredam q : Muatan listrik (C)
osilasi LC, menentukan besar frekuensi normal C : Kapasistansi kapasitor (F)
osilasi LC, dan menentukan rasio peredaman vc : Tegangan pada kapasitor (V)
pada hasil eksperimen. 𝑑𝑖
Ketika terdapat perubahan kuat arus ,
Osilasi LC adalah osilator yang digunakan 𝑑𝑡
inductor memperoleh tegangan sebesar
untuk menghasilkan sinyal frekuensi tinggi atau 𝑑𝑖
dikenal juga sebagai osilator RF. Osilator LC 𝑣𝐿 = 𝐿 𝑑𝑡 (2)
digunakan untuk pemanasan dengan frekuensi Keterangan:
tinggi, generator RF, radio, penerima TV, dan vL : Tegangan pada inductor (V)
lain-lain. Osilator LC menggunakan sirkuit L : Induktansi induktor (H)
tangka termasuk komponen seperti kapasitor 𝑑𝑖
𝑑𝑡
: Laju perubahan kuat arus (A/s)
(C) dan inductor (L). Tujuan utama dari
rangkaian LC adalah untuk berfluktuasi dengan
Karena kapasitor dan induktor dirangkai
redaman minimum sehingga resistensi dapat
secara seri, maka berdasarkan hukum Kirchoff
dibuat lebih kecil.
diperoleh persamaan
Osilasi terjadi jika sebuah system 𝑑2 𝑞 1
diganggu dari posisi kesetimbangannya. Untu 𝑑𝑡 2
+ 𝐿𝐶 𝑞 = 0 (3)
osilasi LC, ini terjadi karena pemasangan
kapasitor dengan induktor dirangkai secara seri. Dengan solusi
Rangkaian akan menghasilkan osilasi listrik 𝑡
𝑞(𝑡) = 𝐴𝑐𝑜𝑠 ( + 𝜑) (4)
√𝐿𝐶
untuk frekuensi yang diinginkan. Komponen
yang digunakan pada rangkaian ini dapat
Keterangan:
menyimpan energi. Kapasitor dapat
L : Induktansi induktor (H)
menyimpan muatan listrik Ketika diberi
C : Kapasitansi kapasitor (F)
tegangan vc dengan besar
q : Muatan listrik (C)
𝑞 = 𝐶𝑣𝑐 (1)
t : Waktu (s)
A : Amplitudo (m) Jadi, persamaan (10) dapat dituliskan sebagai
𝜑 : Beda fasa (radian) berikut
𝜔𝑑 = 𝜔0 √1 − 𝜁 2 (12)
Dari persamaan (4), diperoleh frekuensi
sudut alamiah osilasi LC, yaitu frekuensi sudut Dengan menggunakan persamaan (9), (10), dan
tanpa adanya redaman, sebesar (12), dari dua puncak 𝑥(𝑡) berdekatan atau dua
1
𝜔0 = 2𝜋𝑓0 = (5) dasar lembah berdekatan, missal P1 dan P2,
√𝐿𝐶
Keterangan: dapat diperoleh
1
𝜔0 : Frekuensi sudut alamiah osilasi LC 𝜁= 2𝜋
(13)
√1+ 𝑙𝑛(𝑃 ) − 𝑙𝑛(𝑃 )
(radian per detik) 1 2
VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari eksperimen pada modul 7
adalah sebagai berikut.
1. Frekuensi teredam hasil eksperimen
yaitu 0,0012 untuk inductor 500 H dan
0,0025 untuk inductor 250 H.
2. Frekuensi normal hasil eksperimen
yaitu 0,0013 untuk inductor 500 H dan
0,0026 untuk inductor 250 H.
3. Rasio peredaman hasil eksperimen
yaitu 0,2 untuk inductor 500 H dan 0,24
untuk inductor 250 H.
150
100
50 𝜀=3 V
0
𝜀=5 V
-50 0 2000 4000 6000 8000 10000
-100 𝜀=7 V
-150
-200
-250
Waktu (ms)
40
Tegangan Induktor (mV)
20
0 𝜀=3 V
0 1000 2000 3000 4000 5000
-20 𝜀=5 V
𝜀=7 V
-40
-60
-80
Waktu (ms)
50
0
L=500 H
0 2000 4000 6000 8000
-50
L=250 H
-100
-150
-200
-250
Waktu (ms)
100
50
0 L= 500 H
-50 0 2000 4000 6000 8000 L= 250 H
-100
-150
-200
-250
Waktu (ms)
400
𝜀=3 v
200
𝜀=5 V
0 𝜀=7 V
0 2000 4000 6000 8000 10000
-200
-400
Waktu (ms)