Anda di halaman 1dari 3

KAMIS, 11 JANUARI 2024

RAPAT TAARUF DAN KORDINASI DENGAN DEKANAT FUAH DAN REPUBLIK


MAHASISWA FUAH UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

YANG HADIR DALAM RAPAT KORDINASI TERSEBUT ADALAH


1. Bapak Prof. Dr. Ahidul Asror, S.Ag,. M.Ag. Dekan fuah uin Khas
2. Bapak Dr. Kasman AR, M.Fil.I, Wakil Dekan 1 fuah uin Khas
3. Dr. Maskud, S.Ag,. M.Si, Wakil Dekan 2 fuah uin Khas
4. Dr. Zainal Anshari, S.Pd.I,.M.Pd.I, Wakil Dekan 3 fuah uin khas
5. Dr. Win Ushuluddin, M.Hum, kajur studi islam fuah uin khas
6. Dr. Akhiyat, S.Ag,. M.Pd. Koordinator Prodi SPI
7. Abdullah Dardum, S.THI,. M.THI koordinator prodi IAT
8. Zaimatil Asfiyah, S.Pd.I,. M.Pd.I, Koordinator Prodi BSA
9. Muhammad Faiz, Lc,. MA. Koordinator Prodi ILHA
10. Ahmad Firman Firdaus, Dema Fuah
11. Wafiq Ilma, Sekjen sema fuah
12. Ubaidillah Ketua Umum Hmps IAT
13. Hakiki, Hmps IAT
14. Dayang, Hmps BSA
15. Mohammad Syafiq, Hmps SPI

Acara ini terlebih dahulu dibuka dan mendapatkan arahan dari bapak dekan, Prof. Dr.
Ahidul Asror, S.Ag,. M.Ag. beliau memperkenalkan satu persatu jajaran pimpinan
dilingkungan Fakultas Ushuluddin adab dan Humaniora Uin Khas Jember. Dilanjutkan
dengan arahan dari beliau, agar mahasiswa sibuk dengan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan peningkatan kapasitas dan kualifikasi dirinya. Beliau mengingatkan betapa
pentingnya waktu yang harus digunakan dan dimanfaatkan oleh mahassiwa. Jangan sampai
ada waktu yang terbuang apalagi di buang dengan percuma.

MASUKAN-MASUKAN DI DALAM RAPAT TAARUF DEKANAT DAN RM FUAH


UIN KHAS JEMBER
1) Mahasiswa harus dilibatkan dalam kegiatan Fakultas Ushuluddin adab dan Humaniora,
dalam konteks ini adalah Republik Mahasiswa FUAH.
2) Di lingkungan FUAH, ada dosen yang dinilai slow respon ketika dibutuhkan
mahasiswa, namun kasusnya tidak banyak. Hal ini perlu mendapatkan penyikapan dari
pimpinan Fakultas.
3) Di lingkungan FUAH, dijumpai beberapa tenaga pengajar yang tidak linier dengan
bidang keilmuannya, hal ini agar mendapatkan perhatian dekanat dan coordinator prodi.
4) Laboratorium mini, transparansi anggaran. Hal ini sudah dijelaskan bapak Kasman
bahwa anggaran ini, tidak semua terserap, hanya pada bagian yang tidak memerlukan
ijin dari musium nasional.
5) Fasilitas yang disediakan dilingkungan FUAH UIN Khas sudah dinilai baik, namun ada
beberapa hal yang perlu terus ditingkatkan, misalkan masalah ketersediaan air di gedung
J sering mati, terutama di malam hari jika mahasiswa sedan gada kegiatan.
6) Keberadaan sarana dan fasilitas lampu di lingkungan FUAH, oleh mahasiswa dinilai
masih ada di depan kelas atau di depan Fakultas yang mati, hal ini dibutuhkan
penanganan yang cepat, sehingga tidak mengganggu adanya sebuah kegiatan, baik oleh
mahasiswa maupun oleh Fakultas sendiri.
7) Keberadaan perpustakaan mini, untuk menunjang proses belajar dan berdialektika
mahasiswa dilingkungan FUH, oleh RM FUAH, keberadaan perpustakaan atau
ketersediaan buku bacaan masih dinilai sangat minim dan sangat kurang representatip.
8) Kondisi listrik sering jeglek, kondisi ini juga mendapatkan perhatian mahasiswa, karena
dinilai akan mengganggu aktifitas belajar dan mengajar yang ada dilingkungan
Fakultas.
9) Selain itu, ada juga keluhan yang berkaitan dengan Remote dan cable projektor yang
dinilai sering tidak cocok. Hal ini juga dinilai dapat mengganggu kenyamanan proses
belajar mengajar, hal ini juga diakui oleh Bapak Dr. Kasman Ar, sebagai dosen
dilignkungan FUAH.
10) Berkaitan dengan aturan main organisasi intra kampus, ada aturannya yang Menyusun
universitas. Hal ini perlu diketahui oleh seluruh mahasiwa, dosen dan dekanat, agar
dalam melaksanakan kegiatan, baik ditingkat mahasiwa maupun dekanat, dapat berjalan
sesuai dengan rel nya masing-masing.
11) Masalah parkiran sepeda motor yang dinilai mengganggu, hal ini juga disampaikan oleh
republic mahasiswa, kedepannya agar di lakukan perbaikan, agar tidak mengganggu
aktifitas pembelajaran, jika fasilitasnya semakin baik, maka mahasiswa juga tidak
terlalu terganggu dengan masalah sarana dan fasilitas yang ada.
12) HMPS dan secara umum, republic mahasiswa di FUAH, perlu dukungan dan arahan
dari koor prodi. Walaupun sudah mendapatkan penjelaskan dari Ust. Dr. Maskud,
namun dalam hal ini, kedepan diperlukan komunikasi dan kordinasi yang intensif,
sehingga mahasiswa mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan berkaitan dengan
kegiatannya yang berkaitan dengan koor prodi maupun dengan dekanat secara umum.
13) Distribusi mata kuliah per-semester ada yang kurang pas. Ada beberapa mata kuliah
yang dikeluhkan mahasiswa, misalkan di prodi BSA, pada mata kuliah HASUB
harusnya diberikan pada semester awal, namun oleh prodi di berikan di semester 5.
Dalam rapat kordinasi tadi, sudah diberikan penjelasan oleh Ibu Zaimatil Asfiyah,
bahwa mata kuliah tersebut, diperkirakan mahassiwa akan mampu menguasai materinya
secara otodidak, sehingga diberikan di semester 5. Namun setelah mendapatkan
masukan tadi, menurut Ibu Zaim, siap akan dilakukan perbaikan kedepannya.
14) Perlu aula khusus untuk prodi BSA, untuk melakukan praktek dan kegiatan peningkatan
kompetensi mahasiswa prodi BSA. Tadi, setelah menpatkan penjelasan dari bapakn
wadek 1, Bapak Kasman, dijelaskan bahwa masalah ruangan yang ada di FUAH
memang sangat terbatas, sehingga diperlukan memaksimalkan sarana dan fasilitas yang
ada terlebih dahulu.
15) Prodi BSA belum bisa mengembangkan 4 potensi maharah yang harus dikuatkan, yaitu
1) maharatul kalam, 2) maharatul kitabah, 3) maharatul istimaiyah, dan, 4) maharatul
kitabah). Hal ini perlu digenjot dan perlu menpatakan perhatian dari coordinator prodi
BSA.
16) Berkaitan dengan mata kuliah metode penelitian, kalua bisa, disajikan pada semester
awal, mengingat banyaknya tugas dari para dosen yang memberikan tugas kepada
mahasiswa untuk melakukan mini riset, sehingga mahasiswa memerlukan kemampuan
yang berkaitan dengan hal tersebut. Jika mata kuliah ini di sampaikan pada bagian akhir,
maka mahasiswa memiliki keterbatasan dalam melakukan mini riset yang menjadi tugas
kuliah dari beberapa dosen.
17) Mata kuliah filologi, seharusnya disampaikan pada tahun akhir kuliah, karena
menyangkut kecukupan ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa yang masih awal. Begitu
mengikuti mata kuliah filologi, memiliki keterbatasan.
18) Dosen dalam memebrikan sangsi kepada mahasiswa, diusahakan jangan terlalu berat.
Misalkan ada dosen yang memberikan sangsi agar majhasiswa selalu duduk di depan
dan selalu bertanya dalam setiap pertemuan. Hal ini juga menjadi keluihan mahasiswa
yang diajar oleh dosen tertentu.
19) Ada beberapa dosen yang beraktifitas di dalam jam aktif perkuliahan, sehingga hal
tersebut dinilai mengganggu aktifitas perkuliahan yang seharusnya di damping oleh
dosen, namun mahasiswa menjadi terlantar.
20) Ada beberapa dosen yang melakukan proses digitalisasi naskah sampai jam 02.00
malam, hal tersebut dinilai mengganggu istirahat mahasiswa, sehingga untuk proses
perkuliahan keesokannya, dinilai akan mengganggu aktifitas kuliah. Hal ini disuarakan
agar mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan waktu yang ada, dan tidak akan
mengganggu pada jam kuliah dan aktifitas kuliah berikutnya.
21) Ada prodi yang dinilai terlalu mementingkan kegiatan akreditasi prodi tertnru,
sementara proses yang benar dan efektif untuk kegiatan pembelajaran mahasiswa,
kurang mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari prodi di fuah. Seharusnya
penguatan kapasitas SDM mahasiswa pada prodi tersebut betul-betul mendapatkan
perhatian dan pengawalan dari dosen dan prodi.
22) HMPS dan koordinator prodi pada beberapa kasus, dinilai belum efektif dan belum
maksimal dalam melakukan kordinasi dan komunikasi, tentu kedepan yang dapat
dilakukan adalah memperbaiki pola komunikasi dan kordinasi dari semua pihak.
23) Ada jam kuliah yang dilaksanakan jam 05,30 dilingkungan FUAH. Hal ini dinilai
mengganggu dan memberatkan mahasiswa. Selain terllau pagi, mungkin juga ada
mahasiswa yang memeiliki tanggung jawab baik di rumah, di pondok atau di asrama
dan semacamnya.

CATATAN NOTULEN RAPAT


a. Semua masukan dan materi ini, datangnya dari republic mahasiswa yang hadir dalam
rapat taaruf dan rapat kordinasi dilingkungan fuah uin khas jember.
b. Kegaiatan ini bertujuan untuk membangun cara beroganisasi yang sehat, terbuka, efektif
dan saling menerima kritik, saran, tanpa kebencian, tanpa kedengkian apalagi hanya
sebatas ketidak sukaan.
c. Tentu saja untuk kebaikan dan kemajuan bersama di Fakultas Ushuluddin adab dan
Humaniora uin khas jember.
d. Kegiatan ini, akan dilaksanakan 2 bulan atau 3 bulan sekali, untuk menyerap aspirasi
mahasiswa dan juga dosen dilingkungan Fakultas Ushuluddin, adab dan Humaniora UIN
Khas Jember.
e. Siapapun boleh mengkritik, memberikan masukan dan juga koreksi, sebagaimana
arahan bapak dekan, Prof. Dr. Ahidul Asror, yang penting, pijakannya adalah adat
ketimuran yang berpegang pada kesopanan, etika, kejujuran, keikhlasan dan
tatakrama dalam menyampaikan kritik dan pendapat.

Anda mungkin juga menyukai