Uas Sistem Peradilan 19410627
Uas Sistem Peradilan 19410627
1.
- Hukum Anglo Saxon merupakan suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurispudensi, yaitu
keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim
selanjutnya. Sistem hukum ini cenderung lebih mengutamakan hukum kebiasaan, hukum yang berjalan
dinamis sejalan dengan dinamika masyarakat. Dibentuk melalui lembaga peradilan dengan sistem
jurispudensi dianggap lebih baik, agar hukum selalu sejalan dengan rasa keadilan dan manfaat yang
dirasakan langsung ke masyarakat. Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia
Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat. Selain negara itu, beberapa negara juga
menerapkan sistem Anglo Saxon bersama dengan hukum adat dan hukum agama, seperti Pakistan,
India, dan Nigeria. Putusan hakim merupakan sumber hukum dalam sistem Hukum Anglo Saxon.
Dalam sistem ini, peran hakim sangat luas. Fungsi haklim tidak hanya menetapkan dan menafsirkan
peraturan hukum, tetapi juga membentuk seluruh tata kehidupan masyarakat. Hakim juga bisa
menciptakan hukum baru yang akan menjadi pegangan bagi hakim-hakim lain untuk menyelesaikan
perkara sejenis. Sistem hukum ini menganut doktrin Stare Decisis. Intinya dalam memutuskan suatu
perkara, seorang hakim harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada dalam
putusan hakim lain dari perkara sejenis sebelumnya.
- Sistem hukum eropa kontinental merupakan suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai
ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim
dalam penerapannya. Prinsip utama atau prinsip dasar sistem hukum Eropa Kontinental ialah bahwa
hukum itu memperoleh kekuasaan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-undang
yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
2.
A&B:
ika dibandingkan, perbedaan mendasar antara Indonesia dan Amerika yang berakibat pada sistem
peradilan pidananya adalah terkait tentang sistem hukum dan bentuk negaranya. Indonesia adalah
negara berbentuk republik sedangkan Amerika adalah negara serikat. Sudah barang tentu kedua
bentuk ini membawa perbedaan mendasar terkait struktur penegak hukum di kedua negara. Terkait
lembaga penegak hukumnya, tidak terdapat perbedaan mendasar diantara Indonesia dan Amerika
kecuali keberadaan Juri. Selain itu perbedaan mendasar diantara keduanya adalah terkait struktur dan
organisasi masing-masing lembaga penegak hukum.
Walaupun Amerika merupakan negara yang memiliki hubungan sejarah dengan Inggris, namun antara
Inggris dan Amerika memiliki sistem peradilan
pidana yang sedikit berbeda. Sistem peradilan pidana di Amerika cukup rumit, tidak ada bentuk baku
sistem peradilan pidana di Amerika karena setiap negara bagian memiliki sistem peradilannya masing-
masing, walaupun secara garis besar terdapat kesamaan.
A. Kepolisian
Polisi adalah pintu utama atau pintu masuk dalam sistem peradilan pidana Amerika. Polisi pada
umumnya adalah pihak pertama yang melakukan kontak dengan seorang tersangka pelaku tindak
pidana dan dipaksa untuk membuat sebuah keputusan penting tentang kelanjutan tersangka tersebut.
Keputusan paling utama yang dilakukan seorang polisi terhadap tersangka tersebut adalah ketika
memutuskan untuk melakukan penangkapan atau tidak yang berakibat pada perjalanan tersangka