1 Tahun 2020
Didi Rasdi
Biro Perencanaan, Kementerian Sosial
Teguh Kurniawan
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia
ABSTRAK
Kata kunci: kemitraan pemerintah dan swasta, efektivitas kemitraan, manfaat kemitraan,
penyaluran bantuan sosial pangan nontunai
25
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
ABSTRACT
26
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
27
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
28
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
29
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
dalam layanan publik. Kondisi demikian bersama, adanya kontrol bersama serta
terjadi di Amerika terlihat pada tataran pembagian tanggung jawab bersama atas
pelibatan aktor lain dalam menjalankan kemitraan tersebut. sedangkan unsur
tugas pemerintahan. Pelibatan tersebut identitas organisasi dipahami sebagai
dijalankan dengan harapan tercapainya alasan dalam memilih mitra kerja serta
tujuan yang lebih besar yaitu pelayanan kompetensi mitra yang berpengaruh
publik terbaik yang diberikan kepada signifikan pada kemitraan. Dengan kata
masyarakat. Pergeseran tersebut lain, PPP diartikan sebagai kegiatan
memungkinkan manfaat yang besar bagi kolaboratif dengan tujuan untuk mencapai
penyelenggaraan pelayanan publik. tujuan bersama dengan adanya pembagian
Brinkerhoff and Brinkerhoff (2011) resiko, biaya, serta sumberdaya (Van Ham
mengungkapkan bahwa manfaat dari & Koppenjan, 2001).
dilaksanakannya kemitraan antara Lebih jauh, tujuan tersebut terbagi
pemerintah dan sektor swasta adalah efektif kedalam lima jenis yaitu tujuan kebijakan,
dan efisien pada layanan publik, untuk tujuan layanan publik, tujuan infrastruktur,
mengintegrasikan sumberdaya yang tujuan pengembangan kapasitas, serta
dimiliki dalam mengatasi permasalahan, tujuan pengembangan ekonomi
serta mendapatkan solusi bersama diantara (Brinkerhoff dan Brinkerhoff, 2011).
berbagai aktor yang saling bekerjasama. Kelima jenis tujuan tersebut mempunyai
Kemitraan pemerintah dan swasta dimensi yang berbeda dalam memahami
didefinisikan sebagai sebuah elemen yang dan menganalisis kinerja yang dapat
terdiri dari unsur mutualitas dan identitas digunakan. Tabel di bawah ini menjelaskan
organsasi (Brinkerhoff and Brinkerhoff, mengenai tujuan kemitraan, struktur
2011). Mutualitas adalah keadaan untuk organisasi yang dapat digunakan, matrik
saling bekerja bersama dalam sebuah kinerja yang akan dicapai serta dimensi
kemitraan, unsur mutualitas ini terdiri dari normatif untuk mengukur kinerja tersebut.
komitmen terhadap tujuan yang disepakati
30
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
31
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
32
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
33
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
Salah satu tugas monitoring dilaksanakan keuangan yang digagas oleh Bank
oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden
Penanganan Fakir Miskin dengan Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi
melibatkan peneliti pada Balai Besar Nasional Keuangan Inklusi.
Penelitian dan Pengembangan 2) Keuntungan kemitraan: Bagi
Kesejahteraan Sosial Yogyakarta. Pemerintah, keuntungan yang didapat
Dimensi akuntabilitas cukup efektif tergolong dalam nilai sinergis (synergic
dikarenakan bahwa ketersediaan value) yaitu manfaat yang diterima dari
mengambil tanggungjawab diwujudkan pelaksanaan kemitraan berupa kemudahan
dengan tersedianya dasar hukum administrasi, lebih transparan dan
pelaksanaan kemitraan di tingkat tertentu, pemantauan dalam pelaksanaan penyaluran
walaupun masih terdapat kendala pada bantuan. Sehingga proses administrasi
pelaksanaan hak dan kewajiban masing- menjadi lebih mudah dan lebih transparan.
masing mitra, partisipasi serta pelaporan Keuntungan yang diterima oleh PT BNI
secara vertikal yang belum optimal dan (Persero) Tbk yaitu pada Transfer value dan
mekanisme kontrol yang masih Interaction Value. Nilai transfer (transfer
dilaksanakan tidak terpadu. value) yang didapatkan oleh PT BNI
merupakan keuntungan materil seperti ada
b. Nilai bisnis dan insentif
tambahan profit/laba dari dana yang
Dalam melihat nilai bisnis, menurut mengendap, serta penambahan nasabah
Broogard (2018) setidaknya terdapat tiga baru. Sedangkan untuk interaction value
hal utama yang menjadi perhatian bagi PT BNI (Persero) Tbk yaitu
diantaranya; 1) transfer value, nilai yang penambahan jejaring mitra dengan
ditransfer adalah sumber daya keuangan Kementerian Sosial serta penambahan agen
yang diperoleh dari PPP; antara lain, 46 atau ewarong baru sebagai “kantor
pengembangan pasar dan pelanggan; 2) cabang BNI di daerah”. Nilai bisnis atau
synergistic value, nilai sinergis merupakan keuntungan yang didapatkan dari kemitraan
manfaat inovatif yang berasal dari produk telah sesuai dengan regulasi yaitu Peraturan
dan mode produksi baru (kolaborasi) yang Menteri Keuangan Nomor
penting untuk inovasi bisnis; 3) interaction 254/PMK.05/2015 tentang Belanja
and associational value, interaksi dan nilai Bantuan Sosial pada Kementerian
asosiasional adalah manfaat tak berwujud Negara/Lembaga, disebutkan pada pasal 13
berkenaan dengan hubungan eksternal bahwa bank penyalur diberikan waktu 30
bisnis, seperti reputasi, pengetahuan, dan hari untuk mentrasfer dana kepada rekening
akses ke lembaga pemerintah. Indikator penerima. Potensi pengendapan tersebut
sebagai berikut: sesuai dengan regulasi yang ada.
1) Terdapatnya alasan melakukan 3) Kerugian kemitraan: Dalam
kemitraan: Adanya nilai atau tujuan melaksanakan kemitraan, penelitian ini
bersama yang ingin dicapai dalam proses tidak terdapat potensi kerugian dari
kemitraan yaitu untuk mencapai 6 Tepat dilaksanakannya kemitraan antara
yaitu “tepat sasaran, tepat waktu, tepat pemerintah dan bank penyalur. Hanya pada
jumlah, tepat kualitas, tepat harga dan tepat potensi sumberdaya yang harus fokus pada
administrasi” sesuai dengan petunjuk teknis program ini. Dalam struktur organisasi
program serta mendukung gerakan inklusi pemerintah dibentuk Direktorat Jenderal
34
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
Penanganan Fakir Miskin yang mempunyai dan tanggung jawab yang berbeda dan
tugas dalam penyaluran bantuan sosial sesuai kapasitas masing-masing.
pangan, sedangkan pada struktur kantor
2) Akses pada pengambilan keputusan
cabang PT BNI (Persero) Tbk terdapat bersama: Akses pengambilan keputusan
Asisten Branch Banking (ABB) yang salah dilaksanakan dengan kegiatan rekonsiliasi.
satu tugasnya fokus pada tanggungjawab Perlu menjadi perhatian bahwa rekonsiliasi
membantu program pemerintah. merupakan salah satu cara dalam
Dimensi nilai bisnis sudah efektif pemecahan permasalahan terkait dengan
karena masing-masing mitra sudah kendala di lapangan yang ditemui setiap
mengetahui tujuan dilaksanakannya tahap penyaluran bantuan sosial pangan
kemitraan yaitu penyaluran bantuan nontunai pelaksanaan di level pusat sudah
nontunai yang tepat sasaran, tepat waktu, dilaksanakan setiap tahap penyaluran/
tepat administrasi, tepat jumlah, tepat bulan. Namun belum optimal dilaksanakan
kualitas, dan tepat harga serta berbagai nilai di level pemerintah daerah dengan BNI
manfaat yang diterima mitra seperti nilai Cabang Wilayah Padanan. Padahal dampak
sinergi yang diterima pemerintah berupa besar dapat dirasakan dari dilaksanakannya
kemudahan administrasi dan akuntabilitas kegiatan rekonsiliasi pada level daerah
bantuan sosial, sedangkan nilai transfer dan yaitu memberikan data kondisi penyaluran
interaksi berupa keuntungan yang didapat di daerah kepada pemerintah pusat.
pihak perbankan/bank penyalur. Dimensi akses cukup efektif dari
c. Akses indikator yang ditemukan yaitu ketiadaan
akses pada sumber daya berupa sharing
Pendorong utama kemitraan adalah
teknologi, sumber daya manusia, maupun
mengakses sumber daya utama yang
anggaran. Sehingga dalam prakteknya
diperlukan untuk mencapai tujuan, tetapi
akses dipahami sebatas hak dan kewajiban
kurang atau tidak cukup dalam cadangan
yang melekat, akses pada pengambilan
individu satu aktor. Aset tersebut dapat
keputusan sudah baik di tingkat pusat
memerlukan sumber daya keras uang dan
namun terdapat kendala pada tingkat
bahan, serta sumber daya lunak yang
Kabupaten Bogor yang tidak melaksanakan
penting, seperti keterampilan manajerial
kegiatan rekonsilisasi (rapat rersama)
dan teknis, informasi, kontak, dan
membahas kendala dan permasalahan di
kredibilitas/ legitimasi (Brinkerhoff and
lapangan dengan pihak perbankan/bank
Brinkerhoff, 2011). Indikator yaitu:
penyalur.
1) Akses terhadap sumber daya: Tidak
ada akses sumber daya yang terjadi dalam d. Responsibilitas
kemitraan antara pemerintah dan PT BNI Dalam konteks PPP, disebutkan
(Persero) Tbk di Kabupaten Bogor. bahwa PPP telah secara signifikan
Ketiadaan akses pada sumber daya tersebut mengurangi kapasitas pemerintah
bukan berarti tidak ada hubungan yang berpartisipasi secara efektif dan mengawasi
terjalin diantara mitra yang saling pengaturan ini dan memastikan mereka
bekerjasama. Melainkan hubungan yang responsif terhadap tuntutan warga dan
terjadi pada pelaksanaan tugas masing- berkontribusi pada visi yang lebih luas,
masing setiap mitra. Hal tersebut lebih strategis dari barang publik
mengingat setiap mitra mempunyai tugas (Brinkerhoff & Brinkerhoff, 2011).
Indikator yang digunakan antara lain :
35
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
36
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
ewarong melayani penyaluran bantuan help address specific cost and investment
sebanyak 825 KPM. Kondisi demikian challenges, deliver improvements in service
menjadikan penyaluran bantuan menjadi efficiency, and enhance service quality”
terhambat. Kondisi demikian menyebabkan (Torchia et al, 2015). Menurut Osborne,
indikator kemudahan pencairan bantuan (2000) kunci dari kebijakan publik di
sebagai bagian dari dimensi meningkatkan seluruh dunia yaitu bagaimana mencapai
skala kapasitas sumber daya tidak efektivitas dan efisiensi pada pelaksanaan
terpenuhi. suatu kebijakan.
2) Penambahan kompetensi pelaksana 1) Tepat waktu: Program penyaluran
program:Peningkatan kapasitas dilakukan bantuan sosial pangan nontunai di Pemkab
di Kabupaten Bogor. Mekanisme Bogor efektif dan efisien dilihat dari
peningkatan kapasitas tersebut dilakukan indikator ketepatan waktu. Hal tersebut
dengan melaksanakan sosialisasi dan berkaitan dengan penyaluran yang
edukasi kepada target yang berbeda. dilakukan setiap bulan. Walaupun pada
Pelaksanaan tersebut melibatkan tahap awal, penyaluran dilaksanakan
pemerintah maupun bank penyalur. Pada 2 bulan sekali terutama terjadi pada bulan
target masyarakat, pengenalan kartu November-Desember 2018. Pemkab Bogor
nontunai, cara penggunaan, kerahasiaan melaksanakan tahap awal penyaluran pada
PIN menjadi materi yang sangat penting November 2018 sampai penelitian ini
disampaikan. Pada target ewarong materi dilaksanakan pada Mei 2019. Dengan
yang disampaikan pada teknis penggunaan demikian penyaluran bantuan telah
mesin EDC serta bimbingan teknis dilaksanakan sebanyak enam kali sesuai
mengelola usaha yang disampaikan oleh dokumen yang dimiliki oleh Dinas Sosial.
bank penyalur. Pada target pemerintah 2) Tepat jumlah: Penyaluran bantuan
daerah maupun pendamping materi yang sosial di Kabupaten Bogor memenuhi unsur
disampaikan adalah pengenalan program, tepat jumlah yaitu sebesar
pengelolaan data terpadu, serta pedoman Rp.110.000/bulan/penerima. Pemerintah
umum program BPNT. maupun bank penyalur tidak melakukan
Pada dimensi sumber daya ditemukan pemotongan biaya transaksi maupun
bahwa manfaat yang didapatkan sangat administrasi kartu bulanan pada program
kecil. Hal tersebut dikarenakan jumlah ini. Sehingga masyarakat tidak dibebankan
tempat penyaluran bantuan masih tidak biaya-biaya tambahan. Kendala pada
sesuai dengan jumlah masyarakat penerima program ini terdapat pemberlakukan sistem
bantuan sehingga penyaluran bantuan pembelian paket sembako di semua
menjadi terhambat. Walaupun pengenalan wilayah di Kabupaten Bogor yang dapat
program melalui sosialisasi sudah merugikan penerima program. Sehingga
dilaksanakan untuk memberikan jumlah kilogram (kg) beras maupun
kelancaran pada penyaluran bantuan. komoditas lain seperti telur akan berbeda
antara satu kecamatan dengan kecamatan
b. Efektif dan Efisien
lainnya. Sistem paket sembako tidak sesuai
Salah satu manfaat kemitraan Public dengan tujuan dari program yaitu
Private Partnership (PPP) menjadikan memberikan kebebasan pada masyarakat
layanan yang efektif dan meningkatkan untuk bertransaksikapanpun dan berapapun
kualitas layanan, “PPPs, when rupiah yang ditukar.
appropriately structured and implemented,
37
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
3)Tepat sasaran: Hasil penelitian Pada dimensi nilai bisnis dan insentif
menunjukkan sasaran penerima program tidak ditemukan adanya kendala, sehingga
adalah keluarga yang sudah terdaftar dalam kemitraan dinilai sangat efektif. Kemitraan
Basis Data Terpadu (BDT) yang dikelola yang dilaksanakan sudah mempunyai arah
oleh Kementerian Sosial RI sesuai dengan tujuan bersama yang jelas, adanya nilai lain
ketentuan yang berlaku. Namun yang akan dicapai mitra, serta potensi
permasalahannya adalah pada validitas data kerugian yang tidak ditemukan dalam
penerima dengan kondisi eksisting penelitian ini. Dimensi akses menunjukkan
penerima program. Hal tersebut bahwa kemitraan dinilai cukup efektif
dikarenakan data yang ada dalam BDT dengan alasan tidak adanya akses pada
merupakan hasil susenas 2015. Data masing-masing sumberdaya kemitraan,
tersebut seharusnya dilakukan pengecekan meskipun media untuk melaksanakan
kembali melalui kegiatan verifikasi dan proses pengambilan keputusan telah ada
validasi data oleh pemerintah daerah. yaitu melalui kegiatan rekonsiliasi. Pada
Temuan di lokus penelitian menyimpulkan dimensi responsivitas, kemitraan dinilai
bahwa pemerintah daerah belum pernah cukup efektif dengan beberapa kendala
melaksanakan kegiatan verifikasi dan teknis yang ditemukan dan mekanisme
validasi data tersebut. Sehingga terdapat pengaduan masyarakat yang belum
potensi perubahan kondisi penerima digunakan secara optimal.
program. Hasil penelitian pada derajat
Pada dimensi efektif dan efisien, manfaat kemanfaatan dari kemitraan yang
yang dirasakan masyarakat sangat besar dilaksanakan ditemukan bahwa kemitraan
dikarenakan penyaluran bantuan dilakukan tersebut belum menunjukan tingkat
tepat waktu, tidak ada pemotongan bantuan kemanfaatan yang besar. Pada dimensi
serta diberikan pada orang yang peningkatan kapasitas sumberdaya
membutuhkan. menunjukkan bahwa kebutuhan akan
ewarong belum optimal dikarenakan
E. Kesimpulan dan Rekomendasi kondisi eksisting masih sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan,
Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme peningkatan kompetensi
kemitraan pemerintah dan swasta dalam dilakukan dengan kegiatan sosialisasi dan
penyaluran bantuan sosial pangan nontunai edukasi yang dilaksanakan oleh pemerintah
(BPNT) di Kabupaten Bogor tidak dan PT BNI (Persero) Tbk. Pada dimensi
sepenuhnya efektif. Pada dimensi efektivitas dan efisiensi pada program,
akuntabilitas kemitraan dinilai cukup kemitraan dinilai mempunyai manfaat yang
efektif dengan beberapa kendala yang besar terutama pada ketapatan waktu, dan
ditemui yaitu pelaksanaan verifikasi dan ketepatan jumlah walaupun terdapat
validasi data yang tidak dilaksanakan oleh pemberlakukan sistem pembelian paket
pemerintah daerah sehingga adanya potensi sembako yang dapat merugikan penerima
ketidaktepatan sasaran, distribusi kartu program, serta ditemukan ketidaktepatan
kepada penerima program belum sasaran karena proses verifikasi dan
maksimal, pelaporan secara realtime validasi yang tidak pernah dilakukan pada
dengan menggunakan dashboard lokus penelitian.
penyaluran BPNT yang belum maksimal, Beberapa rekomendasi yang dapat
pemerintah daerah yang tidak dilakukan diantaranya, pada dimensi
melaksanakan mekanisme pelaporan akuntabilitas dengan menjadikan proses
kepada pemerintah pusat serta kegiatan verifikasi dan validasi sebagai salah satu
monitoring dan evaluasi yang tidak kriteria penentuan daerah yang akan
dilakukan antar mitra. melaksanakan penyaluran bantuan sosial
38
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
nontunai, regulasi tambahan maupun SOP McQuaid, Ronald W. (2000). The Theory of
terkait dengan pelaporan secara buttom-up, Partnership: Why have Partnership.
perlu dilaksanakan monitoring dan evaluasi Stephen Osborne (Ed.). Public Private
bersama antar mitra. Pada dimensi akses Partnership: Theory and Practice in
dapat dilakukan dengan menambahkan International Perspective. New York:
sharing sumberdaya sebagai salah satu Routledge
klausul perjanjian. Pada dimensi Osborne, Steven. (2000). Public Private
responsivitas dengan melaksanakan Partnership: Theory and Practice in
sosialisasi dan edukasi fokus pada aspek International Perspective. New York:
pengaduan serta menyusun standar layanan Routledge
yang memuat jenis layanan pengaduan dan
kecepatan layanan. Pada dimensi Jurnal
peningkatan kapasitas sumberdaya Ahmad, Muhammad Azhar Ikram. (2001).
dilakukan penambahan kuota ewarong Poverty Alleviation and The Third
sesuai dengan ketentuan yang berlaku World.Pakistan Economic and Social
dengan melibatkan peran serta masyarakat, Review, Vol. 39, No. 1 (Summer
pendamping dan pemerintah desa untuk 2001), pp. 49-56 Published by:
mengusulkan tambahan ewarong tersebut, Department of Economics, University
merekomendasikan untuk mengganti of the Punjab
sistem pembelian paket sembako secara
Brogaard, Lena. (2018). Business Value in
paket dengan memberikan kebebasan pada
Public-Private Partnerships: The
masyarakat untuk melaksanakan transaksi
Positive Impact of Trust and Task-
sesuai kebutuhan, penyamaan persepsi bagi
Relevant Competencies on Business
pemerintah dan swasta mengenai kinerja
Outcomes in PPPs. International
program yang berorientasi pada prosentase
Public Management Journal. DOI:
transaksi masyarakat bukan pada jumlah
10.1080/10967494.2018.1457107
sisa saldo, merekomendasikan untuk
melaksanakan verifikasi dan validasi Daigneault, Pierre-Marc. (2014). Three
dengan anggaran pemerintah daerah Paradigms of Social Assistance.
Kabupaten Bogor. SAGE Open. October-December
2014: 1–8
DAFTAR PUSTAKA Forrer, John., James Edwin Kee, Kathryn E
Newcomer and Eric Boyer. Public
Buku Private Partnership and the Public
Brinkerhoff, Derick W and Jennifer M. Acontability Question. Public
Brinkerhoff. (2011). Public-Private Administration Review, Vol. 70, No. 3
Partnership: Perspective on Purpose, (May | June 2010), pp. 475-484
Publicness, and Good Governance.
Public Administration and Huda, Ary Miftahul. Antun Mardiyanta.
Development. Public Adm. Dev. 31, Erna Setijaningrum. (2018). Can
pp 2-14 publicprivate partnership policy
reduce poverty and grow sustainable
Hilton, Davis and Lorraine. (2007). economies in indonesia? (case study
Working in Partnership Through Early approach). E3S Web of Conferences
Support: Distance Learning Text 74, 01005 (2018). ICSoLCA 2018
(Working with Parents in
Klijn, E.H. and Teisman, G.R. (2003).
Partnership). Departemen: Education
Institutional and strategic Barriers to
and Skill
Public-Private Partnership: An
Analysis of Dutch Cases, Public
Money and management July
39
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 4 No. 1 Tahun 2020
Dokumen
Badan Pusat Statistik. (2019). Profil
Kemiskinan di Indonesia Maret 2019
Nomor 56/07/Th.XXII, 15 Juli 2019
40