Anda di halaman 1dari 6

Laporan Projek Observasi

Ekosistem Perairan
Disusun guna memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Biologi

Disusun Oleh :
Alya Rahmah
Almira Shasa Ramanda
Ahmad Rayhan Pandjaitan
Keysha Chanaya Putri
Muhammad Adzkia Anugrah Yoanda Batubara

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PEMATANGSIANTAR


TAHUN AJARAN 2023/2024
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

a. Lokasi Observasi
Pada hari Jumat tanggal 9 Februari 2024, kami pergi mengunjungi daerah persawahan
yang berlokasi di Jalan Bahkora II, Marihat Jaya, Siantar Marimbun, Kota
Pematangsiantar, Sumatera Utara. Kami pergi beranggotakan 4 orang. Salah satu dari kami
tidak ikut pergi karena saat diajak, ia mengatakan "gak dulu". Di sana, kami menemukan
beberapa serangga dan hewan lainnya. Diantaranya adalah :
 Padi
 Kutu Daun
 Capung
 Keong
 Kepik
 Katak
 Tikus
 Ular
 Burung

b. Ukuran Kawasan
Kawasan sawah yang berada di Jalan Bahkora II sangat luas. Namun yang kami
observasi hanya sekitar 3 hektar saja.

c. Perujukan Rantai Makanan


Rantai makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup
berdasar urutan tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan decomposer
(pengurai) untuk kelangsungan hidup. Lalu untuk perujukan rantai makanan yang terdapat
di kawasan persawahan yang kami observasi ialah sebagai berikut.

 Padi -> Capung -> Katak -> Ular -> Burung


 Padi -> Keong -> Tikus -> Burung
 Padi -> Tikus -> Ular
 Kutu Daun -> Kepik -> Katak

d. Interaksi yang Terdapat di Ekosistem Air (Sawah)


 Interaksi Antar Komponen Abiotik
Interaksi yang terjadi pada ekosistem sawah yang pertama adalah interaksi antar
komponen abiotik. Artinya dalam ekosistem sawah, komponen abiotiknya (tidak hidup)
saling memengaruhi. Interaksi antar komponen abiotik pada ekosistem sawah tersebut
ialah sebagai berikut.
 Jumlah air yang memengaruhi kelembapan sawah.
 Panas matahari yang memengaruhi suhu ekosistem.
 Penggunaan pupuk yang memengaruhi jumlah bahan organik yang tersedia
sebagai makanan padi.

 Interaksi Antar Komponen Biotik


Interaksi yang terjadi pada ekosistem sawah selanjutnya adalah interaksi antar
komponen biotik. Artinya dalam ekosistem sawah, komponen biotiknya (makhluk
hidup) saling memengaruhi. Interaksi antar komponen biotik pada ekosistem sawah
tersebut ialah sebagai berikut.

 Capung, keong, tikus yang memakan tanaman padi.


 Tikus yang memakan keong.
 Ular sawah yang memangsa tikus.
 Elang yang memangsa tikus sawah
 Kompetisi ular dan elang untuk mendapatkan tikus.

 Interaksi Antar Komponen Biotik dan Abiotik


Interaksi yang terjadi pada ekosistem sawah selanjutnya adalah interaksi antar
komponen biotik dan abiotik. Dilansir dari Biology LibreTexts, komponen abiotik
dapat memengaruhi komponen biotik. Interaksi antar komponen biotik dan abiotik di
sawah tersebut ialah sebagai berikut.

 Pestisida yang dapat membunuh hama tanaman. Kemarau panjang yang membuat
tanaman padi mati.
 Sinar matahari yang memengaruhi proses fotosintesis padi.
 Suhu dan kelembapan yang memengaruhi pertumbuhan tanaman.
 Tanaman padi yang melepaskan oksigen sebagai produk fotosintesis.
 Air serta mikronutrien dan makronutien dalam tanah yang diserap padi untuk
melakukan fotosintesis.

e. Hewan Dominan yang Terdapat di Kawasan


Kami menemukan banyak sekali hewan di kawasan persawahan. Namun hewan
dominan yang berada di sana ialah keong dan capung. Keong dan capung ini berjumlah
sekilah 100 individu. Jika disusun di piramida jumlah, keong dan capung ini berada
pada tingkat Trofik II sebagai Konsumen I.
Piramida jumlah adalah jumlah organisme yang berada di dalam suatu daerah
(areal) tertentu yang dikelompokkan dan dihitung berdasarkan taraf trofik. Berikut
adalah piramida jumlah kawasan sawah yang telah kami observasi.
Semakin tinggi tingkat trofik suatu organisme, akan memiliki jumlah organisme
yang semakin sedikit.
Keterangan :
Trofik I (Padi) 1000 Individu
Trofik II (Keong, Capung) 100 Individu
Trofik III (Tikus, Katak) 10 Individu
Trofik IV (Burung, Ular) 5 Individu
LAPORAN PROJEK POSTER

Setelah mengobservasi lapangan, kami memutuskan untuk membuat poster sebagai media
yang menunjukkan rantai makanan yang ada di kawasan sawah tersebut.

a. Alat & Bahan


 Kertas karton putih
 Kertas HVS
 Alat tulis
 Alat mewarnai
 Gunting
 Lem
 Spidol

b. Langkah-Langkah
1. Gambar sketsa poster paad kertas karton putih
2. Setelah sketsa selesai di gambar, tebalkan sketsa menggunakan spidol
3. Pemberian warna oleh crayon
4. Selesai diwarnai, tebalkan kembali garis out line agar terlihat lebih bagus
5. Tuliskan keterangan – keterangan yang hendak dicantumkan ke kertas HVS
6. Gunting keterangan tersebut dan tempelkan pada projek poster yang telah kita buat.
7. Poster telah selesai.
MANFAAT LAPORAN

a. Kepada Pengamat
Adapun manfaat laporan ini bagi kami para pengamat ialah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang ekosistem air: Dengan
melakukan pengamatan dan menyusun laporan, kami akan terlibat secara aktif dalam
mempelajari dan memahami ekosistem air.
2. Meningkatkan keterampilan pengamatan dan analisis: Kami akan
mengembangkan keterampilan dalam mengamati dan menganalisis berbagai aspek
ekosistem air, seperti kualitas air, keberagaman hayati, dan pola aliran air. Hal ini
akan membantu kami dalam mengembangkan kemampuan observasi dan analisis
yang berguna di berbagai bidang kehidupan.
3. Meningkatkan kesadaran lingkungan: Melalui pengamatan ekosistem air dan
penyusunan laporan, kami akan menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga
kelestarian ekosistem air. Hal ini dapat mendorong penulis untuk mengambil
tindakan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan mendorong orang
lain untuk melakukan hal yang sama.

b. Kepada Pembaca
Adapun manfaat laporan ini bagi kami para pengamat ialah sebagai berikut :
1. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran: Pembaca laporan pengamatan
ekosistem air akan mendapatkan informasi yang berguna tentang komponen-
komponen ekosistem, keberagaman hayati, dan pentingnya menjaga keseimbangan
ekosistem air. Hal ini akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka
tentang pentingnya pelestarian ekosistem air.
2. Menginspirasi tindakan positif: Laporan pengamatan ekosistem air dapat
menginspirasi pembaca untuk mengambil tindakan positif dalam menjaga
kelestarian ekosistem air. Informasi yang disajikan dalam laporan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang ancaman terhadap ekosistem air dan langkah-
langkah yang dapat diambil untuk melindunginya.
3. Edukasi dan pembelajaran: Laporan pengamatan ekosistem air dapat digunakan
sebagai sumber belajar yang berharga bagi pembaca, terutama bagi mereka yang
tertarik dengan ilmu lingkungan atau studi ekosistem. Laporan tersebut dapat
memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam tentang ekosistem air dan
proses yang terjadi di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai