Disusun Oleh :
NIM : 211011010013
MANADO
2021
PRAKTIKUM 12
1. Judul : Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan Makanan pada suatu
Ekosistem
2. Tujuan
3. Teori
a. Lokasi : Sawah
c. Komponen biotik : Tanaman padi, ayam, belalang, katak, tikus, ular, elang
d. Populasi yang ditemui: Tanaman padi, ayam, belalang, katak, tikus, ular, elang
e. Kepadatan populasi :
f. Klasifikasi populasi :
Dekomposer : Bakteri
Tikus (konsumen Primer)
g. Rantai makanan :
Bakteri (Dekomposer)
Jaring-jaring makanan :
7. Pembahasan
JAWAB :
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa komponen penyusun ekosistem terdiri atas
unsur abiotik dan biotik. Pada tempat dimana dilakukan pengamatan yaitu di sawah,
komponen biotiknya meliputi Padi, ayam, belalang, katak, tikus, ular, elang dan bakteri
pengurai, yaitu jamur. Sedangkan unsur abiotik terdiri atas air, udara, dan tanah.
Rantai makanan yang terbentuk yaitu padi (produsen) dimakan oleh tikus sebagai
konsumen primer selanjutnya tikus dimakan oleh ular sebagai konsumen sekunder lalu ular
dimakan oleh elang sebagai konsumen tersier, setelah elang mati, akan diuraikan oleh
bakteri yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang selanjutnya akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
JAWAB :
Populasi : kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada
waktu tertentu pula
Komunitas : sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam
suatu wilayah tertentu
Ekosistem : Suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik yang tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
JAWAB :
a. Kesimpulan
1) Komponen biotik yang ada dalam ekosistem sawah yaitu padi, ayam, belalang, katak,
tikus, ular ulang dang bakteri pengurai.
2) Komponen abiotik yang ada dalam ekosistem sawah yaitu air, tanah, udara dan cahaya
matahari
3) Rantai makanan yang terbentuk yaitu padi (produsen) dimakan oleh tikus sebagai
konsumen primer selanjutnya tikus dimakan oleh ular sebagai konsumen sekunder lalu
ular dimakan oleh elang sebagai konsumen tersier, setelah elang mati, akan diuraikan
oleh bakteri yang berperan sebagai decomposer menjadi zat hara yang selanjutnya akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
4) Ketergantungan antar komponen biotik, contohnya rantai makanan dan jaring-jaring
makanan. Pada rantai makanan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu.
5) Ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik, contohnya dalam proses fotosintesis.
Tumbuhan yang merupakan komponen biotik memerlukan air, dan cahaya matahari
(komponen abiotik) untuk membantu proses fotosintesis.
b. Saran
Pustaka
Disusun Oleh :
NIM : 211011010013
MANADO
2021
PRAKTIKUM 13
2. Tujuan
Populasi dalam suatu komunitas saling berinteraksi. Interaksi ini ada yang sangat erat,
kurang erat dan tidak jelas terlihat. Sebagian besar interaksi antar spesies melibatkan makanan,
tetapi juga karena faktor lain. Interaksi di antara populasi yang berbeda sangat bervariasi dan
kompleks. Secara umum, interaksi antar spesies dapat dikategorikan sebagai simbiosis,
predasi/predaktori dan kompetisi. Simbiosis dapat dibedakan menjadi simbiosis mutualisme,
komensalisme dan parasitisme.
Predasi (pemangsaan) adalah memakan organisma hidup, termasuk tanaman oleh hewan,
hewan oleh hewan, bahkan hewan oleh tanaman. Antara hewan yang memakan
(predator/pemangsa) dan hewan yang dimakan (mangsa) terdapat berbagai strategi. Bagi
predator akan mengoptimumkan efektivitas pemangsaan, sedang bagi mangsa akan
meminimalkan pemangsaan. Beberapa strategi untuk menghindari kesempatan/peluang dimangsa
yaitu kamuflase, pertahanan, respon melarikan diri, mimikri dan lomba senjata.
Kompetisi (persaingan) adalah interaksi antar indivudu-individu dari satu atau beberapa
organisma. Kompetisi dapat terjadi di antara suatu spesies yang sama (intra spesies) atau di
antara anggota-anggota dari spesies yang berbeda (inter/antar spesies). Berbagai sumber untuk
persaingan meliputi makanan, air, cahaya, atau ruang untuk hidup atau bersarang.
a. Lokasi penelitian meliputi ekosistem air asin (laut), pantai, ekosistem air tawar (danau
atau kolam atau sungai), dan ekosistem darat (hutan hujan tropis atau padang rumput).
Tentukan area pengamatan anda!
b. Carilah contoh-contoh untuk bentuk-bentuk interaksi berikut:
Simbiosis mutualisme
Simbiosis komensalisme
Simbiosis parasitisme
Predasi, dan bagaimana strategi mangsa menghindari pemangsa?.
Kompetisi dan sumberpenyebab kompetisi (makanan, air, cahaya, dan
sebagainya)!
a. Simbiosis mutualisme
b. Simbiosis komensalisme
c. Simbiosis parasitisme
d. Predasi dan strategi mangsa menghindari pemangsa
e. Kompetisi dan sumber kompetisi
7. Pembahasan
Predasi :
Kompetisi :
a. Kesimpulan
b. Saran (jika ada)
Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
Disusun Oleh :
NIM : 211011010013
MANADO
2021
PRAKTIKUM 14
2. Tujuan
Permasalahan mendasar yang ditimbulkan oleh manusia sebagai akibat dari pertambahan
penduduk yaitu sampah. Perubahan pola konsumsi msyarakat juga telah meningkatkan jumlah
sampah yang beragam seperti sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diuraikan secara
alami di alam. Menurut UU RI No. 18/2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah juga dapat
disebutkan sebagai sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau yang harus dibuang dari hasil
aktivitas manusia. Sumber sampah yaitu tumah tangga, kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
Volume sampah akan berbanding lurus dengan aktivitas manusia. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan fisik yaitu pencemaran tanah,
air dan udara. Sampah juga berdampak negatif terhadap lingkungan sosial dan ekonomi
masyarakat. Pencemaran air oleh adanya lindi (leachate) yang keluar dari tumpukan sampah dan
mengalir menuju badan perairan ataupun meresap ke dalam tanah. Pencemaran udara karena
adanya bermacam-macam gas misalnya gas metana (CH 4) yang berasal dari sampah. Selain itu,
sampah merupakan habitat bagi berkembangnya bakteri patogen tertentu seperti Salmonella
typhosa, Escherichia coli, Vibrio cholera, dan Shigella dysentriae yang dapat menimbulkan
berbagai penyakit pada manusia.
Berdasarkan komposisi kimianya, sampah dibagi menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan habis dalam tatanan lingkungan oleh
organisma pengurai/dekomposer, misalnya bangkai hewan dan sisa sayuran. Sebaliknya, sampah
anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan dan habis dalam tatanan lingkungan.
Contoh sampah anorganik yaitu kaleng dan plastik.
Upaya pengelolaan sampah dapat berupa 3 R yaitu reuse, recycle, reduce. Penelitian
mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik dan
diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali (reuse). Sampah organik dapat
dijadikan kompos. Upaya recycle/daur ulang yaitu sampah dipakai kembali. Upaya
reduce/pengurangan yaitu upaya pengurangan atau penghematan penggunaan sumber daya
sehingga sampah yang dihasilkan akan menurun.
a. Menentukan lokasi pengamatan anda, misalnya sungai, pantai, lapangan, jalan atau lahan
pekarangan!
b. Mengamati dan Mencatat nama sampah hasil aktivitas manusia yang terdapat pada lokasi
tersebut!
c. Menyebutkan sumber sampah yang terdapat pada lokasi tersebut!
d. Menentukan mana yang termasuk sampah organik dan anorganik!
e. Mencatat hasil pengamatan pada lembar hasil pengamatan!
6. Hasil
7. Pembahasan
a. Uraikanlah dampak sampah yang anda amati terhadap lingkungan dan jelaskan upaya
untuk menanggulangi dampak pencemaran sampah terhadap sampah
b. Menurut anda bagaimana upaya pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga dan di
Tempat Pemrosesan Akhir ( TPA ) yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi
masyarakat?
Rumah tangga ( rumah/tempat kost anda )
TPA
a. Kesimpulan
b. Saran (jika ada)
Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)