Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“ FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK DAN BIOTIK, RANTAI DAN JARINGAN MAKANAN


PADA SUATU EKOSISTEM ”

Disusun Oleh :

Nama : ALEXSANDRO NICOLAY PONTOAN

NIM : 211011010013

Program Studi/Jurusan : Kimia

Dosen Pengampu : Prof. Dr. RONI KONERI S.Pd, M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2021

PRAKTIKUM 12
1. Judul : Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan Makanan pada suatu
Ekosistem
2. Tujuan

a. Mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik suatu ekosistem.


b. Menyebutkan beberapa populasi pada suatu ekosistem.
c. Menghitung densitas (kepadatan) suatu populasi dalam suatu ekosistem.
d. Menentukan tingkatan trofik pada suatu komunitas.
e. Menyusun rantai dan jaringan makanan dari suatu ekosistem.

3. Teori

Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun


abiotik. Sistem yang terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk hidup tersebut disebut
ekosistem dan ilmunya disebut ekologi. Ekosistem yang lengkap harus mengandung dua
komponen yaitu komponen hidup (biotik): produsen, konsumen, dan pengurai; dan komponen
tak hidup (abiotik). Komponen produsen merupakan satu-satunya komponen ekosistem yang
dapat menghasilkan energi sendiri dalam proses fotosintesis atau dalam proses kemosintesis.
Konsumen merupakan organisma yang mengkonsumsi energi yang dihasilkan produsen.
Komponen abiotik pada dasarnya terdiri dari tanah dan iklim. Unsur iklim yang mempengaruhi
kehidupan misalnya suhu, kelembaban, angin, intensitas cahaya, dan curah hujan. Komponen
abiotik ini sangat menentukan kelangsungan hidup suatu ekosistem karena sangat mempengaruhi
proses-proses biologis, kimia, maupun fisik pada ekosistem tersebut.
Beberapa makhluk hidup dari spesies yang sama menempati suatu kawasan tertentu pada
suatu waktu tertentu disebut populasi. Jumlah indivudu dalam luas atau volume tertentu disebut
densitas atau kepadatan populasi. Jumlah individu atau ukuran suatu populasi ditentukan oleh
kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan migrasi (imigrasi dan emigrasi). Pola penyebaran
populasi mengikuti tiga bentuk dasar yaitu acak, berkelompok dan teratur. Beberapa populasi
dapat hidup bersama di suatu kawasan tertentu dan saling berinteraksi pada saat tertentu
membentuk suatu komunitas.
Dalam ekologi, arus materi dan energi dalam suatu komunitas menjadi titik perhatian
utama. Aliran materi dan energi terjadi pada peristiwa makan dan dimakan dalam serangkaian
organisma yang disebut rantai makanan. Peristiwa makan dan dimakan yang lebih kompleks
adalah jaring-jaring makanan. Dari konsep rantai makanan tersebut bergambar suatu tingkatan
trofik, yaitu :
a. Produsen, berupa tumbuhan hijau dan alga
b. Konsumen (herbivira, karnivora)
 Konsumen primer, berupa herbivora
 Konsumen sekunder, berupa karnivora pemakan herbivora
 Konsumen tersier, berupa karnivora pemakan karnivora lain

c. Dekomposer, berupa bakteri dan jamur.

4. Alat dan Bahan


a. Alat tulis menulis
b. Lapangan
5. Cara Kerja
a. Tentukan lokasi pengamatan anda, hutan hujan tropis (primer/sekunder) atau suatu
padang rumput!
b. Tentukan luas area pengamatan, misalnya 2m x 2m!
c. Catat semua komponen biotik dan abiotik di area pengamatan anda!
d. Catat semua populasi pada komunitas di area pengamatan anda!
e. Hitung kepadatan populasi dari beberapa populasi yang anda amati (no. 4) dan
tentukan pola penyebarannya!
f. Klasifikasikan semua populasi (no. 4) dalam kategori-kategori berikut: produsen,
konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, dan dekomposer!
g. Amati dan gambarkan rantai dan jaringan makanan di area pengamatan anda!
h. Catat dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar hasil pengamatan!
6. Hasil

a. Lokasi : Sawah

b. Luas area pengamatan: 5 x 5 meter

c. Komponen biotik : Tanaman padi, ayam, belalang, katak, tikus, ular, elang

Komponen abiotik : Air, Tanah, udara, cahaya matahari

d. Populasi yang ditemui: Tanaman padi, ayam, belalang, katak, tikus, ular, elang
e. Kepadatan populasi :

1. tanaman padi (250 rumpun), KP = 250/25 = 10 rumpun / meter

2. belalang (20 ekor), KP = 20/ 25 = 1 ekor / 1,2 meter

3. ayam (2 ekor), KP = 2/ 25 = 1 ekor / 12,5 meter

4. katak (5 ekor) KP= 5/25 = I ekor / 5 meter

5. ular ( 2 ekor) KP= 2/25 = 1 ekor/ 12,5 meter

6. tikus (5 ekor) KP = 5/25 = 1 ekor/ 5 meter

7. elang (2 ekor) KP = 2/25 = 1 ekor/ 12,5 meter

f. Klasifikasi populasi :

 Produsen : Tanaman padi

 konsumen primer : Tikus, belalang, ayam

 konsumen sekunder : Ular, katak

 konsumen tersier : Elang

 Dekomposer : Bakteri
Tikus (konsumen Primer)

g. Rantai makanan :

Ular (Konsumen Sekunder)


Padi (Produsen)

Elang (Konsumen Tersier)

Bakteri (Dekomposer)

Jaring-jaring makanan :
7. Pembahasan

a. Berikan pembahasan tentang hasil praktikum ini!

JAWAB :

Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa komponen penyusun ekosistem terdiri atas
unsur abiotik dan biotik. Pada tempat dimana dilakukan pengamatan yaitu di sawah,
komponen biotiknya meliputi Padi, ayam, belalang, katak, tikus, ular, elang dan bakteri
pengurai, yaitu jamur. Sedangkan unsur abiotik terdiri atas air, udara, dan tanah.

Rantai makanan yang terbentuk yaitu padi (produsen) dimakan oleh tikus sebagai
konsumen primer selanjutnya tikus dimakan oleh ular sebagai konsumen sekunder lalu ular
dimakan oleh elang sebagai konsumen tersier, setelah elang mati, akan diuraikan oleh
bakteri yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang selanjutnya akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

b. Apa yang dimaksud dengan populasi, komunitas, dan ekosistem ?

JAWAB :

Populasi : kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada
waktu tertentu pula

Komunitas : sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam
suatu wilayah tertentu

Ekosistem : Suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik yang tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

c. Jelaskan tentang saling ketergantungan antara komponen pembentuk ekosistem!

JAWAB :

Saling ketergantungan antara komponen pembentuk ekosistem di sebut juga interpedensi.


Ketergantungan antara komponen-komponen penyusun ekosistem dapat terjadi antar
komponen biotik dan abiotik serta ketergantungan antar komponen biotik

Ketergantungan antar komponen biotik, contohnya rantai makanan dan jaring-jaring


makanan. Pada rantai makanan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu.
Ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik, contohnya dalam proses fotosintesis.
Tumbuhan yang merupakan komponen biotik memerlukan air, dan cahaya matahari
(komponen abiotik) untuk membantu proses fotosintesis.
8. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

1) Komponen biotik yang ada dalam ekosistem sawah yaitu padi, ayam, belalang, katak,
tikus, ular ulang dang bakteri pengurai.
2) Komponen abiotik yang ada dalam ekosistem sawah yaitu air, tanah, udara dan cahaya
matahari
3) Rantai makanan yang terbentuk yaitu padi (produsen) dimakan oleh tikus sebagai
konsumen primer selanjutnya tikus dimakan oleh ular sebagai konsumen sekunder lalu
ular dimakan oleh elang sebagai konsumen tersier, setelah elang mati, akan diuraikan
oleh bakteri yang berperan sebagai decomposer menjadi zat hara yang selanjutnya akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
4) Ketergantungan antar komponen biotik, contohnya rantai makanan dan jaring-jaring
makanan. Pada rantai makanan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu.
5) Ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik, contohnya dalam proses fotosintesis.
Tumbuhan yang merupakan komponen biotik memerlukan air, dan cahaya matahari
(komponen abiotik) untuk membantu proses fotosintesis.

b. Saran

Praktikan lebih berhati-hati dalam melakukan praktikum ini

Pustaka

Penuntun Praktikum Biologi Dasar 2021.pdf


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“ INTERAKSI ORGANISME : SIMBIOSIS, PREDASI, DAN KOMPETITIF ”

Disusun Oleh :

Nama : ALEXSANDRO NICOLAY PONTOAN

NIM : 211011010013

Program Studi/Jurusan : Kimia

Dosen Pengampu : Prof. Dr. RONI KONERI S.Pd, M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO
2021

PRAKTIKUM 13

1. Judul : Interaksi Organisma: Simbiosis, Predasi dan Kompetisi

2. Tujuan

a. Memberi contoh berbagai interaksi antar spesies.


b. Menyebutkan strategi mangsa untuk menghindari pemangsa.
3. Teori

Populasi dalam suatu komunitas saling berinteraksi. Interaksi ini ada yang sangat erat,
kurang erat dan tidak jelas terlihat. Sebagian besar interaksi antar spesies melibatkan makanan,
tetapi juga karena faktor lain. Interaksi di antara populasi yang berbeda sangat bervariasi dan
kompleks. Secara umum, interaksi antar spesies dapat dikategorikan sebagai simbiosis,
predasi/predaktori dan kompetisi. Simbiosis dapat dibedakan menjadi simbiosis mutualisme,
komensalisme dan parasitisme.

Predasi (pemangsaan) adalah memakan organisma hidup, termasuk tanaman oleh hewan,
hewan oleh hewan, bahkan hewan oleh tanaman. Antara hewan yang memakan
(predator/pemangsa) dan hewan yang dimakan (mangsa) terdapat berbagai strategi. Bagi
predator akan mengoptimumkan efektivitas pemangsaan, sedang bagi mangsa akan
meminimalkan pemangsaan. Beberapa strategi untuk menghindari kesempatan/peluang dimangsa
yaitu kamuflase, pertahanan, respon melarikan diri, mimikri dan lomba senjata.

Kompetisi (persaingan) adalah interaksi antar indivudu-individu dari satu atau beberapa
organisma. Kompetisi dapat terjadi di antara suatu spesies yang sama (intra spesies) atau di
antara anggota-anggota dari spesies yang berbeda (inter/antar spesies). Berbagai sumber untuk
persaingan meliputi makanan, air, cahaya, atau ruang untuk hidup atau bersarang.

4. Alat dan Bahan

a. Alat tulis menulis


b. Lapangan
5. Cara Kerja

a. Lokasi penelitian meliputi ekosistem air asin (laut), pantai, ekosistem air tawar (danau
atau kolam atau sungai), dan ekosistem darat (hutan hujan tropis atau padang rumput).
Tentukan area pengamatan anda!
b. Carilah contoh-contoh untuk bentuk-bentuk interaksi berikut:
 Simbiosis mutualisme
 Simbiosis komensalisme
 Simbiosis parasitisme
 Predasi, dan bagaimana strategi mangsa menghindari pemangsa?.
 Kompetisi dan sumberpenyebab kompetisi (makanan, air, cahaya, dan
sebagainya)!

c. Catat hasil pengamatan anda!


6. Hasil

a. Simbiosis mutualisme
b. Simbiosis komensalisme
c. Simbiosis parasitisme
d. Predasi dan strategi mangsa menghindari pemangsa
e. Kompetisi dan sumber kompetisi
7. Pembahasan

a. Berikan pembahasan tentang hasil praktikum ini!


b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan simbiosis, predasi, dan kompetisi!
Simbiosis :

Predasi :

Kompetisi :

c. Bagaimana pengaruh predasi terhadap keseimbangan ekosistem dan kelestarian jenis?


d. Apa pengaruh kompetisi terhadap pembilahan/pembagian sumber daya?
8. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan
b. Saran (jika ada)
Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“ DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN : SAMPAH


SEBAGAI HASIL AKTIVITAS MANUSIA DAN PENGOLAANNYA ”

Disusun Oleh :

Nama : ALEXSANDRO NICOLAY PONTOAN

NIM : 211011010013

Program Studi/Jurusan : Kimia

Dosen Pengampu : Prof. Dr. RONI KONERI S.Pd, M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO
2021

PRAKTIKUM 14

1. Judul: Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan : Sampah sebagai Hasil


Aktivitas Manusia dan Pengelolaannya

2. Tujuan

a. Mengidentifikasi jenis-jenis sampah sebagai hasil aktivitas manusia.


b. Mengidentifikasi sumber sampah.
c. Mengelompokkan jenis sampah organik dan organik.
d. Mengusulkan cara pengelolaan sampah yang dapat memberikan nilai ekomomi bagi
masyarakat.
3. Teori

Permasalahan mendasar yang ditimbulkan oleh manusia sebagai akibat dari pertambahan
penduduk yaitu sampah. Perubahan pola konsumsi msyarakat juga telah meningkatkan jumlah
sampah yang beragam seperti sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diuraikan secara
alami di alam. Menurut UU RI No. 18/2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah juga dapat
disebutkan sebagai sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau yang harus dibuang dari hasil
aktivitas manusia. Sumber sampah yaitu tumah tangga, kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

Kawasan komersial misal pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, perkantoran,


restoran, dan tempat hiburan. Kawasan industri merupakan kawasan tempat pemusatan kegiatan
industri. Kawasan khusus merupakan wilayah yang bersifat khusus yang digunakan untuk
kepentingan nasional/berskala nasional, misalnya kawasan cagar budaya, taman nasional,
pengembangan industri strategis, dan pengembangan teknologi tinggi. Fasilitas sosial antara lain
rumah ibadah, panti asuhan, dan panti sosial. Fasilitas umum seperti terminal angkutan umum,
stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara, tempat pemberhentian kendaraan umum,
taman, jalan, dan trotoar. Fasilitas lain antara lain rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan,
rumah sakit, klinik, pusat kesehatan masyarakat, kawasan pendidikan, kawasan pariwisata,
kawasan berikat, dan pusat kegiatan olah raga.

Volume sampah akan berbanding lurus dengan aktivitas manusia. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan fisik yaitu pencemaran tanah,
air dan udara. Sampah juga berdampak negatif terhadap lingkungan sosial dan ekonomi
masyarakat. Pencemaran air oleh adanya lindi (leachate) yang keluar dari tumpukan sampah dan
mengalir menuju badan perairan ataupun meresap ke dalam tanah. Pencemaran udara karena
adanya bermacam-macam gas misalnya gas metana (CH 4) yang berasal dari sampah. Selain itu,
sampah merupakan habitat bagi berkembangnya bakteri patogen tertentu seperti Salmonella
typhosa, Escherichia coli, Vibrio cholera, dan Shigella dysentriae yang dapat menimbulkan
berbagai penyakit pada manusia.

Berdasarkan komposisi kimianya, sampah dibagi menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan habis dalam tatanan lingkungan oleh
organisma pengurai/dekomposer, misalnya bangkai hewan dan sisa sayuran. Sebaliknya, sampah
anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan dan habis dalam tatanan lingkungan.
Contoh sampah anorganik yaitu kaleng dan plastik.

Upaya pengelolaan sampah dapat berupa 3 R yaitu reuse, recycle, reduce. Penelitian
mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik dan
diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali (reuse). Sampah organik dapat
dijadikan kompos. Upaya recycle/daur ulang yaitu sampah dipakai kembali. Upaya
reduce/pengurangan yaitu upaya pengurangan atau penghematan penggunaan sumber daya
sehingga sampah yang dihasilkan akan menurun.

4. Alat dan Bahan

a. Alat tulis menulis


b. Wilayah Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso
5. Cara Kerja

a. Menentukan lokasi pengamatan anda, misalnya sungai, pantai, lapangan, jalan atau lahan
pekarangan!
b. Mengamati dan Mencatat nama sampah hasil aktivitas manusia yang terdapat pada lokasi
tersebut!
c. Menyebutkan sumber sampah yang terdapat pada lokasi tersebut!
d. Menentukan mana yang termasuk sampah organik dan anorganik!
e. Mencatat hasil pengamatan pada lembar hasil pengamatan!
6. Hasil

a. Lokasi : Wilayah Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso


b. Tabel Pengamatan

No Nama Sampah Sumber sampah Jenis sampah


1 Botol Manusia Anorganik
2 Kaleng Manusia Anorganik
3 Ranting pohon Alam Organik
4 Kayu pohon Alam Organik
5 Daun Alam Organik
6 Kulit ayam Hewan Organik
7 Kulit ikan Hewan Organik
8 Biji buah Alam Organik
9 Kotoran hewan Hewan Organik
10 Bangkai hewan Hewan Organik
11 Logam Manusia Anorganik
12 Plastik Manusia Anorganik
13 Kaca yang sudah pecah Manusia Anorganik
14 Kemasan makanan Manusia Anorganik
15 Kulit buah Alam Organik
16 Buah busuk Alam Organik
17 Pecahan asbes Manusia Anorganik
18 Lampu rusak Manusia Anorganik
19 Kabel bekas Manusia Anorganik
20 Seng bekas bangunan Manusia Anorganik

7. Pembahasan

a. Uraikanlah dampak sampah yang anda amati terhadap lingkungan dan jelaskan upaya
untuk menanggulangi dampak pencemaran sampah terhadap sampah

Nama sampah Dampak ke lingkungan Upaya pengelolaan


Air
Udara
Tanah
Sosial dan ekonomi
masyarakat

b. Menurut anda bagaimana upaya pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga dan di
Tempat Pemrosesan Akhir ( TPA ) yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi
masyarakat?
 Rumah tangga ( rumah/tempat kost anda )
 TPA

8. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan
b. Saran (jika ada)
Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Anda mungkin juga menyukai