Abstrak
Hiperurisemia adalah kondisi dimana terjadi peningkatan kadar asam urat diatas normal
sehingga dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di jaringan. Xantin oksidase
merupakan enzim yang berperan dalam mengkatalisis oksidasi hipoxantin menjadi xantin
dan asam urat. Oleh karena itu, penghambatan xantin oksidase menjadi target untuk
menurunkan produksi asam urat. Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan
NXOLW UDPEXWDQ GDODP PHQJKDPEDW [DQWLQ RNVLGDVH GDQ LGHQWL¿NDVL JRORQJDQ NDQGXQJDQ
kimianya. Kulit rambutan diekstraksi dengan cara maserasi bertingkat yang menggunakan
tiga pelarut berdasarkan tingkat kepolaran yaitu n-heksana, etil asetat dan metanol. Pengujian
SHQJKDPEDWDQ DNWLYLWDV [DQWLQ RNVLGDVH GLODNXNDQ PHQJJXQDNDQ VSHNWURIRWRPHWHU SDGD
274,79 nm dengan kondisi pH 7,8, konsentrasi substrat xantin 0,15 mm dan suhu inkubasi
30°C. Uji penghambatan pada Alopurinol sebagai kontrol positif memiliki nilai IC50 sebesar
0,15 µg/ml. Ekstrak kulit buah rambutan yang memiliki daya hambat tertinggi pada enzim
xantin oksidase adalah ekstrak metanol dengan nilai IC50 —J PO 3HQDSLVDQ ¿WRNLPLD
pada ekstrak teraktif menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah rambutan mengandung
ÀDYRQRLG VDSRQLQ WDQLQ GDQ WHUSHQRLG
Abstract
Hyperuricemia is a condition have higher uric acid levels that can cause a cumulation uric
acid crystals in the tissues. Xanthine oxidase is an enzyme which catalyze the oxidation of
hypoxanthine into xanthine and into uric acid.Therefore, the inhibition of xanthine oxidase
will reduce ammount of uric acid. This research aims to determine xanthine oxidase inhibition
activity and also to identify chemical constituent group of extract rambutan (Nephelium
lappaceum Linn.) skin. Rambutan fruit skin was extracted by graded maceration using a
three solvent, based on polarity the solvent are n-hexane, ethyl acetate and methanol. The
WHVW RI LQKLELWLRQ [DQWKLQH R[LGDVH DFWLYLW\ ZDV XVLQJ D VSHFWURSKRWRPHWHU DW
nm, pH 7.8, substrate concentration of xanthine 0.15 mM and an incubation temperature of
30°C. Inhibition on Allopurinol as positive control has IC50 J P/ 7KH UHVXOW VKRZHG
that methanol extract of rambutan skin had the highest inhibition percentage with IC50 3.71
J P/ 3K\WRFKHPLFDO VFUHHQLQJ VKRZHG WKDW WKH PRVW DFWLYH H[WUDFW PHWKDQRO RI UDPEXWDQ
IUXLW VNLQ FRQWDLQ ÀDYRQRLGV VDSRQLQV WDQQLQV DQG WHUSHQRLGV.
Bobot ekstrak yang diperoleh dari tiap kontrol blanko, pembanding alopurinol,
ekstraksi yaitu pada pelarut n-heksana 22 kontrol alopurinol, sampel dan kontrol
g, pelarut etil asetat 28,02 g, dan pelarut sampel. Sampel yang diuji yaitu ekstrak
metanol 94,04 g. heksana, etil asetat dan metanol dari kulit
buah rambutan (N. lappaceum).
Uji penghambatan aktivitas xantin
oksidase Pembanding alopurinol digunakan sebagai
Pengujian penghambatan aktivitas xantin kontrol positif. Pengujian dilakukan dengan
oksidase yaitu mengukur jumlah asam urat NRQVHQWUDVL GDQ J P/
terbentuk dari reaksi yang dikatalisis oleh Larutan sampel alopurinol dibuat dengan
xantin oksidase, dilakukan secara in vitro cara menimbang 10 mg lalu dilarutkan
dengan reaksi enzimatis dan pengukuran dengan 4 tetes natrium hidroksida 1 N
secara spektrofotometri (Umamaheswari et kemudian diencerkan dengan 10 mL akua
al., 2007). Pada pengujian penghambatan demineralisata bebas CO2.
aktivitas xantin oksidase, dilakukan
pengujian terhadap standar alopurinol dan Pada pengujian sampel, sebanyak 1 mL
ekstrak kulit buah rambutan (N. lappaceum). larutan sampel ekstrak ditambahkan dengan
Pengujian dilakukan pada larutan blanko, dapar fosfat pH 7,8 sebanyak 2,9 mL dan
Volume (mL)
Bahan
Kontrol Kontrol
Sampel Blanko
Sampel blanko
Larutan ekstrak
1 1 - -
J P/
2,9 3 3,9 4
Dapar fosfat pH 7,8
2 2 2 2
Substrat Xantin 0,15 mM
Diinkubasi 30ºC selama 10 menit
Larutan xantin oksidase 0,1 - 0,1 -
Diinkubasi 25ºC selama 30 menit
HCl 1 1 1 1
Nilai IC50 menunjukkan jumlah penghambat GDODP SHQJXMLDQ 8ML SHUWDPD ¿OWUDW
yang dibutuhkan untuk mencapai ditambahkan 2 tetes Bouchardat LP.
penghambatan 50% enzim. IC50 ditentukan Hasil positif jika terbentuk endapan
melalui regresi linier, dimana sumbu x berwarna coklat sampai hitam. Uji
menunjukkan konsentrasi sampel dan sumbu NHGXD ¿OWUDW GLWDPEDKNDQ WHWHV 0D\HU
y menunjukkan % penghambatan. Dari LP. Hasil positif jika terbentuk endapan
SHUVDPDDQ \ D E[ GDSDW GLKLWXQJ QLODL ,&50 menggumpal berwarna putih. Uji ketiga,
menggunakan rumus berikut : ¿OWUDW GLWDPEDKNDQ WHWHV 'UDJHQGRUII
50 - a LP. Hasil positif jika terbentuk endapan
IC50 jingga coklat (Departemen Kesehatan
b
Republik Indonesia, 1989).
6NULQLQJ ¿WRNLPLD
2. Flavonoid
3HQDSLVDQ ¿WRNLPLD GLODNXNDQ SDGD HNVWUDN
Sejumlah 500 mg ekstrak dilarutkan
kulit Nephelium lappaceum yang memiliki
dalam 1 – 2 mL etanol (95%), kemudian
penghambatan paling baik terhadap aktivitas
ditambah 0,5 gram serbuk seng P dan
xantin oksidase.
2 mL asam klorida 2 N dan didiamkan
1. Alkaloid
selama 1 menit. Kemudian ditambah 10
Sebanyak 100 mg ekstrak kental
tetes asam klorida pekat P, jika dalam
dilarutkan dengan 1 mL asam klorida
waktu 2 sampai 5 menit terjadi warna
2 N dan 9 mL air, lalu dipanaskan
merah intensif menandakan adanya
di atas penangas air selama 2 menit,
ÀDYRQRLG 6HODQMXWQ\D XML NHGXD \DLWX
kemudian didinginkan dan disaring.
sejumlah 500 mg ekstrak dilarutkan
Filtrat yang diperoleh digunakan sebagai
dalam 1 mL etanol (95%) P, kemudian
larutan percobaan yang akan digunakan
intra-abdominal surgery. World Journal Sudoyo, A., Satiyohadi, B., Alwi, I., K, M., &
of Surgery, 32, 288-295 Setiati, S. (2006). Ilmu Penyakit Dalam (4
1DVUXO ( 6R¿WUL +LSHUXULVHPLD ed.). Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
pada pra diabetes. Jurnal Kesehatan Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas, 1(2) Indonesia
Owen, P., & Johns, T. (1999). Xanthine oxidase Thitilertdecha, N., Teerawutgulrag, A., &
inhibitory activity of Northeastern North Rakariyatham, N. (2008). Antioxidant
American Plant remedie used for gout. and Antibacterial Activities Nephelium
Journal of Ethnopharmacology, 64, 146- lappaceum L. Extracts. Food Science
160 and Technology, Elsevier, 41
Prihatman, K. (2000). Budidaya Pertanian: Umamaheswari, M., Asok , K., Somasundaran
Rambutan. Dipetik Agustus 2015, 15, , A., Sivashanmugam, T., Subhadradevi,
dari Sistem Informasi Manajemen V., & Ravi, T. (2007). Xanthine oxidase
Pembangunan di Perdesaan, Jakarta: inhibitory activity of some indian medial
http://www.warintek.ristek.go.id/ plant. Journal of Ethnopharmacology,
pertanian/rambutan.pdf 109, 547-551.
Saleh, M., Mawardi, M., Eddy, W., & Wang, S., Liaob, J., Zhena, W., Chuc, F.,
Hatmoko, D. (2007). Determinasi dan & Chang, S. (2008). Essential oil from
morfologi buah eksotis potensial di leaves Cinnamomum osmophloem
lahan rawa. Dipetik Agustus 15, 2015, acts as a xanthine oxidase inhibitor
dari Balai Penelitian Pertanian Lahan and reduces the serum uric acid levels
Rawa Banjar Baru: http://balittra.litbang. in oxonate induced mice. Journal of
pertanian.go.id/eksotik/Monograf%20 Phytomedicine, 15, 940-945
-%207.pdf