Anda di halaman 1dari 12

DELAYED RIPENING OF BANANA FRUIT

BY SALICYLIC ACID

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Pendahuluan

02 Metodelogi

03 Hasil

04 Pembahasan
PENDAHULUAN

laju respirasi,kandungan daging buah


Dapat menghambat aktivitas etilen dan kulit, gula pereduksi dan non-
Asam salisilat merupakan dengan penggunaan konsentrasi tinggi pereduksi dan invertase, enzim
senyawa fenolik antioksidan seperti katalase dan
peroksidase, enzim pengurai dinding sel
Dapat menghambat proses seperti selulase, poligalakturonase dan
biosintesis dan aksi etilen, Dilakukan pengamatan pada buah
pisang xilanase. 
asam abisat dan sitokinin
pada tumbuhan
METODELOGI
 Penentuan laju respirasi
Buah pisang ditempatkan dalam wadah dan
01 Pisang jari (Musa acuminata cv Hari chhal)
Bahan
04 dialirkan udara, udara sisa akan dihubungkan
dengan ADC 225 MK3 Infrared Gas Analyzer (IRGA)
dan diukur laju respirasinya.

Perlakuan Penentuan gula larut


 Perlakuan 1 Teepol (0,2%) [Kontrol]  Daging buah pisang (1 g) dihomogenisasi dalam
 Perlakuan 2 Teepol (0,2%)+500 M asam 5,0 ml etanol 90% dengan Ultra Turrax T25 selama
02 salisilat
 Perlakuan 3 Teepol (0,2%)+1000 M asam 05 2 menit dan direfluks selama 30 menit. Sampel
disentrifugasi pada 10.000×g selama 30 menit.
salisilat  Residu diekstraksi lagi dengan etanol. Ekstrak
digabungkan dan alkohol dihilangkan dengan
penguapan. Sebuah alikuot diambil dan total gula
diukur dengan metode asam fenol-sulfat
Ekstraksi Enzim dan Pengujian
Homogenat 10% dibuat dengan 2 g pulp dalam 15 ml
natrium fosfat (20 mM, pH 7,0) yang mengandung sistein-
06 HCl (20 mM), EDTA (20 mM) dan Triton X-100 ( 0,05%)
dengan Ultra Turrax T25 selama 2 menit. Homogenat
 Penentuan rasio kulit dan daging buah
Dua buah pisang dari masing-masing perlakuan
dicelupkan pada 15.000×g selama 30 menit pada suhu 4 ° C dikupas dan bagian daging buah dan kulit ditimbang
dalam sentrifuse berpendingin Sorvall RC 5C. Supernatan
bening digunakan untuk pengujian enzim.
03 secara terpisah. Rasio daging dengan kulit dihitung
dan nilai rata-rata dicatat. 
Pengujian Invartase
Pengujian polygalacturonase
Aktivitas inversi diukur seperti yang dijelaskan oleh
Pengujian polygalacturonase diuji dengan
Moriguchi et al. dengan sedikit modifikasi. Campuran uji
07 mengukur pembentukan kelompok pereduksi
menggunakan metode Nelson dan
mengandung buffer asetat (100 mM, pH 4,5), sukrosa
(100 mM) dan preparasi enzim dengan volume total 1,0
Somogyi.Campuran yang digunakan mengandung
ml. Campuran reaksi diinkubasi selama 1 jam pada 37 °
0,2 ml dapar natrium asetat (200 mM, pH 4,5), 0,1
C. Substrat ditambahkan ke tabung kontrol setelah
ml NaCl (200 mM), 0,3 ml asam poligalakturonat
(PGA) (1%, pH 4,5), dan jumlah enzim yang sesuai
10 inkubasi dan warna dikembangkan menggunakan DNS
(seperti yang dijelaskan untuk selulase). Jumlah gula
dalam volume total dari 1,0ml.
reduksi yang dilepaskan dihitung dari grafik kalibrasi.
Satu unit aktivitas invertase didefinisikan sebagai
Pengujian selulase mikromol setara gula pereduksi yang dilepaskan per
Campuran reaksi yang digunakan terdiri dari menit pada 37 ° C.
natrium asetat (100 mM, pH 5,0), metil selulosa
Pengujian peroksidase
08 karboksy (1,5% b/v) dan enzim dengan volume
akhir 1,0 ml. Campuran reaksi diinkubasi pada 37
Media uji yang digunakan terdiri dari buffer natrium
fosfat (50 mM, pH 7,0), H2O2 (4mM), guaiacol (3,33 mM)
° C selama 16 jam
11 dan enzim 0,1 ml dengan volume akhir 3,0 ml.
Peningkatan absorbansi pada 470 nm diukur dengan
Pengujian xilanase spektrofotometer Spectronic-2000
Aktivitas xilanase diuji dengan pencampuran assay
terdiri dari buffer natrium asetat (100 mM, pH
5,0), xilan (0,1%) dan preparasi enzim dengan total Pengujian katalase
09 volume 1,0 ml. Campuran diinkubasi selama 1 jam
pada 37 ° C. Gula pereduksi yang diukur dengan
Media uji yang digunakan untuk pengujian katalase terdiri
dari buffer natrium fosfat (50 mM, pH 7,0), (20 mM) dan
menggunakan DNS seperti untuk selulase. 12 enzim 0,1 ml dengan volume akhir 3,0 ml. Hilangnya H2O2
Aktivitas xilanase didefinisikan sebagai 1 mmol diukur sebagai penurunan absorbansi pada 240 nm
gula pereduksi yang dilepaskan per menit pada 37 menggunakan spektrofotometer Spectronic-2000
° C. 
HASIL

• Efek asam salisilat pada laju respirasi selama


pematangan buah pisang

Dari grafik disamping, buah pisang tanpa dilakukan


perlakuan mengalami tingkat laju respirasi yang terus
mengalami peningkatan hingga hari ke 4 dan mengalami
Place Your Picture Here And Send To Back
kematangan .Sedangkan pada pisang yang diberikan
perlakuan asam salisilat mengalami penurunan laju
respirasi tergantung pada pemberian konsentrasi asam
salisilat, terlihat grafik disamping menunjukkan
penundaan kematangan sampai hari ke-6
• Pengaruh asam salisilat terhadap pelunakan • Pengaruh asam salisilat pada daging buah dan kulit
pisang selama pematangan  buah pisang

Parameter pelunakan pisang merupakan salah satu hal Kadar pulp meningkat selama proses pematangan baik pada buah
penting untuk mengetahui kematangan pisang. Perlakuan pisang kontrol maupun yang diberi perlakuan asam salisilat.
dengan asam salisilat terbukti menghambat pelunakan Namun, dengan menggunakan asam salisilat mengakibatkan
pisang. Buah pisang tanpa perlakuan (kontrol) pada hari ke-8 penurunan kandungan pulp buah-buahan dengan cara yang
cukup lunak sedangkan dengan menggunakan asam salisilat bergantung pada konsentrasi. Pada kandungan kulit mengalami
fisiknya masih keras. penurunan selama pematangan baik tanpa adanya maupun
kehadiran asam salisilat.
• Pengaruh asam salisilat pada invertase
• Pengaruh asam salisilat terhadap kandungan gula
Aktivitas inversi meningkat selama pematangan baik dalam
kontrol maupun pada buah yang diberi perlakuan asam salisilat.
Pada gambar dibawah menunjukkan penurunan kadar gula Namun, perlakuan asam salisilat menghasilkan penurunan
reduksi meningkat baik pada buah kontrol maupun yang tingkat invertase dibandingkan dengan kontrol, dengan cara yang
diberi perlakuan asam salisilat selama pematangan (Gbr. 2A). bergantung pada konsentrasi, selama pematangan pisang.
Di sisi lain, pengukuran kadar gula non reduksi buah pisang Sehingga pada hari ke 4 perlakuan asam salisilat menghasilkan
menunjukkan tren yang berlawanan dengan pengukuran gula penurunan aktivitas invertase sebesar 51 dan 71%
reduksi, selama pematangan (Gbr. 2B). Sehingga pada saat
pemasakan hari ke-4, perlakuan asam salisilat menghasilkan
penurunan total gula reduksi
• Pengaruh asam salisilat pada enzim pengurai dinding sel

Enzim pengurai dinding sel utama yaitu, selulase, polygalacturonase


(PG) dan xylanase mengalami peningkatan dengan dan tanpa asam
salisilat. Namun dengan asam salisilat kadar dari enzim pengurai
dinding sel mengalami penurunan, pada hari ke-6 aktivitas aktivitas
selulase, poligalakturonase dan xilanase menurun masing-masing
sebesar 55 dan 82, 33 dan 45, 35 dan 50%. Pada grafik disamping
selulase paling sensitif terhadap asam salisilat. Pada selulase dan
poligalakturonase memainkan peran utama dalam pematangan buah
pisang karena aktivitasnya meningkat beberapa kali lipat selama
pematangan dibandingkan dengan xilanase. Asam salisilat menghambat
aktivitas selulase dan poligalakturonase lebih kuat daripada xilanase.
• Pengaruh asam salisilat pada katalase dan peroksidase

Hasil dari pengaruh asam salisilat pada katalase dan


peroksidpada Tabel 2. Perlakuan asam salisilat mengakibatkan
penurunan kadar katalase dan peroksidase, dibandingkan
dengan kontrol dengan cara bergantung pada konsentrasi
asam salisilat, selama pematangan buah pisang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan ini, asam salisilat dapat Perlakuan dengan penambahan
dianggap sebagai antagonis etilen, hormon pematangan konsentrasi asam salisilat pada buah
buah utama. Asam salisilat dilaporkan menghambat pisang menyebabkan penundaan
biosintesis etilen dan menghambat pematangan buah. kematangan buah
Dengan menggunakan konsentari tinggi >
Pematangan buah akan disertai dengan peningkatan
rasio pada daging dan kulit buah, peningkatan terjadi
karena adanya perubahan kandungan gula pada
Data katalase dan peroksidase keduanya. Dengan perlakuan asam salisilat rasio
menunjukkan bahwa pematangan buah daging dan kulit buah mengalami penurunan sehingga
pisang disertai dengan  peningkatan menyebabkan penundaan kematangan pada buah
aktivitas katalase dan peroksidase
sedangkan kadar enzim ini ditemukan
menurun dengan adanya asam salisilat, Kadar gula larut dan invertase menunjukkan
dengan cara bergantung pada konsentrasi pematangan pisang disertai dengan
asam salisilat peningkatan kadar gula pereduksi dan
aktivitas invertase seiring dengan penurunan
kadar gula non pereduksi. Salicylic acid
Ketiga enzim pendegradasi dinding sel mengalami penurunan tergantung pada mengakibatkan penurunan kadar invertase
pemberian konsentrasi asam salisilat, sehingga menunjukkan bahwa asam salisilat dan pengurangan kandungan gula sementara
menunda pematangan pisang. Data enzim pendegradasi dinding sel menunjukkan efek sebaliknya pada-reduksi kadar gula,
bahwa pematangan pisang disertai dengan peningkatan ketiga enzim pendegradasi menunjukkan bahwa asam salisilat menunda
dinding sel yaitu, selulase, poligalakturonase dan xilanase. Tingkat enzim pengurai pematangan buah pisang.
dinding sel ini ditemukan menurun, tergantung konsentrasi, menunjukkan bahwa asam
salisilat menunda pematangan pisang.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai