Anda di halaman 1dari 68

Laporan Kegiatan Praktikum

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD


PDGK 4107

SURIANI
859419228

UPBJJ –UT MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : SURIANI
NIM/ID Lainnya : 859419228
Program Studi : S1 PGSD
: UPT SD NEGERI 3 TIMORENG PANUA
Nama Sekolah

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : LILI
SURYANI,S.Pd.,M.Pd
Nip/Id Lainnya : _196605041988122002
Instansi Asal : SMANEGERI 3 PALOPO
Nomor Hp : _08124218942
Alamat Email : suryani.lili947@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : SURIANI


NIM : 859419228
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Rappang, 15 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

SURIANI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

BIMBINGAN

SURIANI
859419228

UPBJJ –UT MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LIINGKUNGANNYA
KP 1 EKOSISTEM

A. KEGIATAN PRAKTIKUM : Rantai Makanan, Jaring – jaring Makanan, dan


piramida Ekologi
B. TUJUAN PENGAMATAN
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
C. ALAT DAN BAHAN
1) Alat tulis
2) Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Rantai makanan adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup
dengan urutan-urutan tertentu. Dalam suatu rantai makanan terdapat makhluk hidup yang
mempunyai peran sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada
kejadian rantai makanan terjadi suatu proses makan dan dimakan dalam suatu urutan
tertentu. Dan setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah ekosistem disebut juga
dengan tingkat trofik.
Pada tingkat trofik yang pertama yakni suatu organisme yang bisa menghasilkan atau
membuat suatu zat makanan sendiri yakni tumbuh-tumbuhan hijau bisa disebut juga
sebagai produsen. Lalu organisme yang menempati urutan tingkat tropik yang kedua yaitu
konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen ini umumnya ditempati oleh hewan
hewan herbivora (pemakan tmbuhan).
Selanjutnya organisme yang menempati urutan tingkat tropik yang ketiga disebut juga
dengan konsumen sekunder (Konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh hewan-
hewan carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya. Dan organisme yang
menempati tingkat tropik tertinggi atau yang terakhir disebut juga dengan konsumen
puncak, biasanya ditempati oleh hewan omnivora.”Anonim 2020”

E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Ekosistem Darat
a) Membuat bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari
tumbuhan sebagai prosedur pada urutan pertamanya

b) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 ( herbivor) pada urutan


kedua,. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagaikonsumen 2 (karnivor) pada
urutan seterusnya.

c) Membuat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehinggasemua


jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat di dalamnya

d) Membuat jarring-jaring makanan dari beberapa rantai makanan yang sudah ada
dan saling berinteraksi.

e) Membuat Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada Gambar
2.1 dan Gambar 2.2 dalam lembar kerja

f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem


ini,Mengelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik.

g) Dari data pada tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok
tingkatan trofik komponen biotiknya pada gambar 2.3 dalam lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Ekosi te m Dar at
Rantai makanan 1 :
Padi Tikus Ular
Rantai makanan 2 :
Padi Belalang Katak Ular
Rantai makanan 3 :
Padi Ulat Burung Kucing

Jaring-jaring makanan
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Bakteri
2 Padi
3 Belalang
4 Tikus
5 Ulat
6 Burung
7 Katak
8 Kucing
9 Ular
TROFIK KONSUMEN

TROFIK KONSUME

KONSUME
TROFI

TROFI PRODUS

Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
Ekosi te m P e r air
an Rantai
Makanan 1 :
Lumut Ikan Lele Manusia
Rantai Makanan 2 :
Lumut Ikan Nila Manusia
Rantai Makanan 3 :
Lumut Ikan Mas Manusia

Bagan Jaring- jaring Makanan Pada Ekosistem Perairan

Ikan Lele

Lumut Ikan Nila Manusia

Ikan Mas
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia

Manusia

Ikan Lele, Ikan Mas,


Ikan Nila

Lumut

Bagan Piramida Ekologi pada Ekosistem Perairan

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistemperairan? Jelaskan
Jawab :
Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat
jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya? Mengapa demikian?
Jawab :
Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya
adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.
H. PEMBAHASAN
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan
terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan
Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas
adalah Ular dan kucing pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistemperairan.
I. KESIMPULAN
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu
kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah
bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya
jaring- jarring makanan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/rantai-makanan/ (akses 25 April 2023)

Rumanta,Maman.dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


UniversitasTerbuka.
J. SARAN
Hasil penelitian “Rantai Makanan” diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan praktikum IPA dalam
pembelajaran IPA khusus materi Ekosistem

LAMPIRAN FOTO
EKOSISTEM DARAT

Gambar disamping adalah


gambar jarring-jaring
makanan ekosistem darat

Gambar disamping adalah


Bagan piramida ekologi
pada ekosistem darat
EKOSISTEM PERAIRAN

Gambar disamping adalah


gambar jaring-jaring
makanan ekosistem
Ikan Lele
perairan
Lumut Ikan Nila Manusia

Ikan Mas

Gambar disamping adalah


Bagan piramida ekologi
Manusia pada ekosistem perairan

Ikan Lele, Ikan


Mas, Ikan Nila

Lumut
KP 2 PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1:
➢ Pengaruh Detergen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengamati pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah ( Allium
cepa )
C. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1.Neraca analitik 1 buah 4.Gelas kimia 1000 ml 7 buah

2.Tabung reaksi 14 buah 5.Pengaduk 7 buah


3. Rak tabung reaksi 1 buah 6.Mistar dengan skala mm 1 buah
Bahan : 1.Kertas untuk label secukupnya

2.Air/ledeng/air PDAM secukupnya

3.Bawang merah 14 siung

4. Detergen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI

Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan
manusia atau proses alam. Sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya.
Polusi air adalah pencemaran yang terjadi di lingkungan air ketika zat atau substansi
berbahaya masuk ke dalamnya. Contoh polutan: limbah cair industri, pestisida, dan
lainnya.”Anonim 2020”.

E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Menyediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air
ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
• Label 1 : 100%
• Label 2 : 50%
• Label 3 : 25%
• Label 4 : 12,50%
• Label 5 : 6,25%
• Label 6 : 3,10%
• Label kontrol : air ledeng / air PDAM saja
2) Cara menyediakan larutan
a) Melarutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.
Beri label 100%
b) Mengambil 500 mL larutan deterjen 100%,menambahkan air ledeng hingga
1000 mL. Beri label 50%
c) Mengambil 500 mL larutn deterjen 50%, menambahkan air ledeng 1000 mL.
Beri label 25%
d) Mengambil 500 mL larutan deterjen 25%, menambahkan air ledeng higga
1000 mL. Beri label 12,50%
e) Mengambil 500 mL larutan deterjen 12,5%, menambahkan air ledeng hingga
1000 mL. beri label 6,25%
f) Mengambil 500mL larutan deterjen 6,25%, menambahkan air ledeng hingga
1000 mL, beri tabel 3,10%
3) Menyediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa. Kupas juga bagian akar primordial berwarna
kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap
tersisa untuk pertumbuhan akar.
4) Mengisi larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh.
Setiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5) Meletakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen.
6) Meletakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas tabung kontrol ( yang hanya berisi air ledeng/PDAM)
7) Mengamati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambah hingga penuh
8) Setelah 72 jam, bawang merah diangkat lalu hitung Panjang akarnya. merata - ratakan
panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Menuliskan hasil pengamatan pada
tabel 2.9 dalam lembar kerja
9) Menghitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus :
rata − rata panjang raktaar−
kornatraopla−njraantag −
akraartakopnatnrjoalng altar konsentrasi
IG = 𝑥 100%
10. Membuat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1. Kontrol 2 0
2. 3,1% 1 50
3. 6,25% 0,8 60
4. 12,5% 0,5 75
5. 25% 0 100
6. 50% 0 100
7. 100% 0 100

Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Berapa konsentrasi larutan detergen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akarnya ?
Jawab :
Detergen yang lebih pekat dapat menyebabkan permukaan air tertutup sehingga sinar matahari
dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan akar bawang merah ini tidak dapat menembus
permukaan air yang masuk dalam air. Sehingga pada konsentrasi larutan detergen
100%,50%,dan 25% menghentikan proses pertumbuhan akarnya.
H. PEMBAHASAN
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah deterjen. Detergen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua bahan terpenting
dari pembentuk detergen yakni surfaktan dan builders, di identifikasi mempunyai pengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya. Percobaan ini menggunakan
tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah satutanaman yang sangat mudah diamati
tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan
pembelahan selnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena padaakar
primordial merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik sehingga masih mudah
untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi detergen menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG
untuk setiap konsentrasi larutan detergen: 100% memiliki IG = 100%. 50% memiliki IG =100%,
25% memiliki IG =100%, 12.5% memiliki IG = 75%, 6.25% memiliki IG = 60% 3.1% memiliki
IG = 50% dan pada label control memiliki IG= 0.Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen
00.20.40.60.811.20% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan adanya surfaktan
dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan air sehingga menurunkan
oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan
dapat menyebabkan kematian. Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam
deterjen adalah phosphate. Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, phosphate dapat
menyebabkan pengkayaan unsur hara(eutrofikasi) dalam air menurun.

Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar primordial tumbuh tidak optimal pada
konsentrasi 12,5%.6,25% dan 3,10%. Hal ini dikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.
Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress. Perkembangan
tanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajat stress air.
I. KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum, ini menunjukkan bahwa deterjen menunjukkan satu bentuk
pencemaran perairan diakibatkan oleh zat- zat yang mengandung seperti fosfat, surfaktan, dan
bahan kimia lain yang dapat mengganggu keseimbangan nutrisi tanaman atau menghambat proses
fisiologis tanaman. Penggunaan deterjen yang berlebihan atau konsentrasi yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan kerusakan akar, menghambat perkembangan tanaman, dan pada akhirnya
mempengaruhi pertumbuhan bawang merah.
DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman.dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


UniversitasTerbuka.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian-pencemaran-
lingkungan-dan-jenis-
jenisnya?page=all#:~:text=Pencemaran%20lingkungan%20adalah%20atau,ke%20giatan%
20manusia%20atau%20proses%20alam.( diakses 25 April 2023 )
J. SARAN
Hasil penelitian “Pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang
merah”diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menguji
keefektifan panduan praktikum IPA dalam pembelajaran IPA khusus materi
Pencemaran Lingkungan.

FOTO PRAKTIKUM

Menyiapkan alat dan bahan, kemudian memasukkan deterjen pada Gelas kimia

Setelah memasukkaan deterjen kedalam tabung


reaksi hingga penuh kemudian Meletakkan
Bawang merah diatas tabung reaksi
Mengamati pertumbuhan selama 72 jam

Setelah 72 jam dapat dilihat pada label control sudah memiliki


akar
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 :
➢ Pengaruh Detergen Terhadap Perkecambahan
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau
C. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1.Neraca analitik / sendok teh 1 buah

2. Gelas Kimia 600 mL 10 Buah

3. Kertas saring/ tissue secukupnya

4. Kertas timah secukupnya

5. Mistar dengan skala mm 1 buah

6. Gelas kimia 1000 mL 1 buah


Bahan : 1.Kertas untuk label secukupnya 2.Air/ledeng/air
PDAM secukupnya3.Kacang hijau
4.Detergen serbuk 1 gram
D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan atau gemini merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan
khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini embrio didalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media
lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbisisi (
berarti minum). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baikdari tanah maupun udara (
dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-
sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air didalam sel
mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal.
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Menyediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air
ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
• Label 1 : 100%
• Label 2 : 50%
• Label 3 : 25%
• Label 4 : 12,50%
• Label 5 : 6,25%
• Label 6 : 3,10%
• Label kontrol : air ledeng / air PDAM saja

2) Cara menyediakan larutan

Cara membuat larutan untuk setiap untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat
dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1: pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa)
3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V,dan VI. Masing- masing diberi
lingkaran kertas saring / kertas tissue
4) Masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung,
sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini ( kacang hijau
terpilih)
5) Dari kacang hijau terpilih, ambl 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan
II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, dan 10 butir
dalam larutan VI, serta 10 butir dala larutan air control ( air ledeng/ air PDAM) biarkan
rendaman selama lima menit
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar hilum
mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlebel sama kira-
kira 100 mL
8) Tutup kelima gelas yang tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam pada setiap pengamatan. Ukurlah Panjang
akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tubuh akarnya dianggap
memiliki Panjang akar = 0 mm. jika pada pengamatan 2 hari 48 jam tidak tumbuh akarnya 0
mm,dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatananda pada lembar kerja table 2.10
di belakang modul.
10) Buatlah grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam
(grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah ,
48 jam dengan warna hitam.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan

Konsentrasi Larutan Deterjen


No. Hari ke- 1 ( 24 Jam )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 0,8 0,8 1,6 1,5 0 1,5 1,5
2. 0,4 1 0,8 1,3 1,3 1 1,6
3. 0.3 0 0,3 0,7 1,3 1,3 2
4. 0,2 1,2 1 0,9 1 1,5 1,5
5. 0,7 0,4 0 1,2 1,5 1,3 0,4
6. 0,6 0,2 0,3 1,2 1,3 0,6 2
7. 0,3 0,5 0,5 0 0,8 0,8 0,4
8. 0,2 0,2 0,5 0 0 1,5 0,4
9. 0 0,4 0,6 1,3 0,7 0 0
10. 0,9 0,4 0 0,9 1,5 0 0,7
Jumlah 4,4 5,1 5,6 9 9,4 9,5 10,5
Rata- rata 0,44 0,51 0,56 0,9 0,94 0,95 1,05
Konsentrasi Larutan Deterjen

No. Hari ke- 2 ( 24 Jam)


100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 2 1,4 2 2 0 2 2,5
2. 1,4 2 1,8 1,5 1,5 1,5 3
3. 1 0 1,3 1 1,5 1,5 0
4. 1,2 0,6 1,3 1 1,5 2 2
5. 0,5 1,3 0 1,4 2 1,5 2,4
6. 1 0,5 1 1,4 1,5 1 3
7. 0,7 1,3 0,9 0 0 1,2 3
8. 1 0,7 1 0 1,5 0 1,5
9. 0,3 0,5 1 1,7 1 0 1
10 0 1,2 0 1,2 1,2 1,5 1,5
Jumlah 9,1 9,5 10,3 11,2 11,7 12,2 19,9
Rata- rata 0,91 0,95 1,03 1,12 1,17 1,22 1,99
Panjang Kecambah Kacang Hijau Grafik
2,5
rata- rata

1,5

0,5

0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Control

24 Jam 48 Jam

pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam dan 48 jam

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa fungsi larutan 0 ( kontrol) ?

2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 ( kontrol) ada kacang hijau mati ?

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup kertas timah ?
Jawab :
1. Fungsi larutan 0 adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai
bukti bahwa larutan yang paling baik untuk perkecambahan kacang hijau karena tidak
mangandung larutan apapun
2. Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahwa biji kacang hijau
tersebut bukan merupakan bibit yang bagus untuk dikembangkan.
3. Fungsi kertas timah yaitu untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke dalam gelas,
karena intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapat cahaya yang cukup pertumbuhannya akan lebih lambat dari pada yang tidak
mendapatkan cahaya.

H. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama
pengaruh deterjen pada tumbuhan perkecembahan dengan konsentrasi 100% rata - rata panjang
akar kecambah 0,44 cm ada 1 biji yang tidak tumbuh. Larutan deterjen dengan konsentrasi 50%
rata- rata panjang akar 0,51 cm ada 1 biji mati, dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 25%
rata- rata panjang akar 0,56 cm ada 2 biji kacang hijau mati. Dalam larutan detrjen dengan
konsentrasi 12,5% rata- rata panjang akar 0,9 cm dan ada 2 biji kacang hijau mati. Dalam larutan
deterjen dengan konsentrasi 6,25% rata- rata panjang 0,94 cm dan ada 2 biji kacang hijau yang
mati. Dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 3,1% rata- rata panjang akar 0,95 cm dan ada
2 biji kacang hijau yang mati. Sedangkan untuk air kontrol rata- rata panjang akar 1,05 cm dan
ada 1 biji kacang hijau yang mati.
Hari kedua percobaan, setelah percobaan 48 jam semua kacang hijau mengalami
pertumbuhan panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Di mulai dari larutan dengan
konsentrasi 100% rata- rata panjang akar kecambah 0,44 cm menjadi 0,91 cm. Larutan deterjen
dengan konsentrasi 50% rata- rata panjang akar 0,51 cm menjadi 0,95 cm. Dalam larutan
deterjen dengan konsentrasi 25% rata- rata panjang akar 0,56 cm menjadi 1,03 cm. Dalam
larutan deterjen dengan konsentrasi 12,5% rata- rata panjang akar 0,9 cm menjadi 1,12 cm .
Dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 6,25% rata- rata panjang 0,94 cm menjadi 1,17.
Dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 3,1% rata- rata panjang akar 0,95 cm menjadi 1,22
cm. Sedangkan untuk air kontrol rata- rata panjang akar 1,05 cm menjadi 1,99 cm.
I. KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum ini deterjen memiliki potensi untuk mempengaruhi proses
perkecambahan tanaman. Deterjen sering mengandung bahan kimia yang dapat berinteraksi
dengan benih dan menghambat perkecambahan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah
persentase deterjen dalam air, hambatan pertumbuhan perkecambahan kacang hijau akan sedikit.
Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi maka akan mempengaruhi hambatan
pertumbuhan perkecambahan.
DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman.dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


UniversitasTerbuka.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian-pencemaran-
lingkungan-dan-jenis-
jenisnya?page=all#:~:text=Pencemaran%20lingkungan%20adalah%20atau,ke%20giatan%
20manusia%20atau%20proses%20alam.( diakses 25 April 2023 )
J. SARAN
Hasil penelitian “Pengaruh detergen terhadap perkecambahan ”diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan praktikum
IPA dalam pembelajaran IPA khusus materi pencemaran lingkungan.

FOTO PRAKTIKUM

Menyediakan alat dan bahan

Memberikan biji kacang hijau tiap gelas


sebanyak 10 biji tiap gelas

Menutup menggunakan kertas timah


Setelah ditutup dengan kertas
MODUL 3 MAKANAN KP

2 UJI ZAT MAKANAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1: Uji karbihidrat


B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan : • Piring plastic 1 buah
• Pipet 1 buah
• Pisang 1iris kecil
• Apel 1 iris kecil
• Nasi 2-3 butir
• Telur rebus ( bagian putihnya)
• Tahu putih 1 iris kecil
• Margarin seujung sendok
• Biscuit 1 potong kecil
• Tepung terigu 1 sendok kecil
• Gula pasir 1 sendok kecil
• Kentang 1 iris kecil
• Kalium iodide 0,1 M 10 mL

D. LANDASAN TEORI
Makanan adalah segala jenis zat yang dikomsumsi oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi, energi, dan Kesehatan. Makanan dapat berupa bahan makanan mentah,
seperti buah, sayuran, biji- bijian. Daging, dan ikan, atau bahkan makanan olahan seperti
roti, mie, keju, atau makanan kaleng.

Makanan juga mengandung berbagai jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusi
untuk menjalankan fungsi- fungsinya seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Nutrisi ini
diperoleh dari berbagai sumber makanan yang berbeda dan memainkan peran penting
dalam menjaga Kesehatan dan keseimbangan tubuh.
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau Digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2. Susun semua bahan makanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji diatas piring plastik.
3. Tetesi satu persatu bahan makanandengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/ Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji mamanakah yang menunjukka
warna ungu- biru setelah ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan kedalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat- zat manakah yang mengandung amilum.

F. HASIL PENGAMATAN

Warna
NO Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
betadine betadine
1. Pisang Warna Kuning Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
2. Apel Warna Putih kuning
3. Nasi Warna Putih Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
4. Telur rebus Warna Putih orange
( bagian putih )
5. Tahu putih Warna Putih kuning
6. Margarin Warna Kuning Orange
7. Biscuit Warna Kuning Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
8. Tepun terigu Warna Putih Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
9 Gula pasir Warna Putih Cokelat Karbohidrat
(bukan amilum )
10. Kentang Warna kuning Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir. Setelah diberi
larutan betadine, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu ? jika tidak,
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat
? jika ya, jelaskan mengapa ?
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan adapula yang tidak setelah ditetesi
larutan betadine ?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini ?
Jawaban :
1. Bahan makanan dari nasi, tepung terigu, kentang , dan gula pasir setelah diberi
larutan betadine tidak semuanya berubah menjadi warna biru ungu. Nasi, tepung
terigu dan kentang setelah diberi karutan betadine berwarna biru ungu tetapi gula
pasir setelah diberi larutan betadine warnanya berubah menjadi warna cokelat.
Semua bahan makanan tersebut tergolong karbohidrat tetapi gula pasir bukan
merupakan karbohidrat ( amilum ) atau bukan golongan polisakarida.
2. Karena dari bahan makanan tersebut ada yan g mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Makanan yang termasuk sumber karbohidrat adalah pisang, nasi,biscuit, tepung
terigu dan kentang
4. Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir,
dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengand ung
karbohidrat seperti sebagai berikut :
a. Karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
b. Bukan karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.

H. PEMBAHASAN
Suatu bahan makanan mengandung karbohidrat apabila bahan tersebut ditetesi dengan
larutan betadine maka warnanya akan berubah menjadi warna biru keunguan. Pada uji
coba makanan yang bahan-bahannya terdiri dari:
a. Pisang
Sebelum pisang ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning dan
setelah ditetesi warnanya berubah menjadi warna biru keunguan, maka dapat
disimpulkan bahwa pisang mengandung karbohidrat ( amilum )
b. Apel
Sebelum apel ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih dan
setelah ditetesi warnanya berubah menjadi kuning , maka dapat disimpulkan bahwa
apel tidak mengandung karbohidrat ( amilum ).
c. Nasi
Sebelum Nasi ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih dan
setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat disimpulkan
bahwa nasi mengandung karbohidrat ( amilum ).
d. Telur rebus ( bagian putih )
Sebelum Telur rebus ( bagian putihnya ) ditetesi oleh larutan betadine, warnanya
masih berwarna putih dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi orange , maka
dapat disimpulkan bahwa telur rebus ( bagian putihnya ) tidak mengandung
karbohidrat ( amilum ).
e. Tahu Putih
Sebelum tahu putih ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi kuning , maka dapat disimpulkan
bahwa tahu putih tidak mengandung karbohidrat ( amilum ).
f. Margarin
Sebelum margarin ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi orange , maka dapat disim pulkan
bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat ( amilum ).
g. Biscuit
Sebelum biskuit ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning dan
setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat disimpulkan
bahwa biskuit mengandung karbohidrat ( amilum ).
h. Tepung terigu
Sebelum tepung terigu ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat
disimpulkan bahwa tepung terigu mengandung karbohidrat ( amilum ).
i. Gula pasir
Sebelum gula pasir ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi cokelat, maka dapat disimpulkan
bahwa gula pasir mengandung karbohidrat tetapi bukan jenis karbohidrat ( amilum ).
j. Kentang
Sebelum kentang ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning dan
setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat disimpulkan
bahwa kentang mengandung karbohidrat ( amilum ).

I. KESIMPULAN

Suatu bahan makanan mengandung karbohidrat ( amilum ) apabila bahan tersebut ditetesi
dengan larutan betadine maka warnanya akan berubah menjadi warna biru
keunguan.contohnya : pisang, nasi, biscuit, tepung terigu dan kentang. Tetapi ada juga
jenis karbohidrat tetapi bukan karbohidrat ( amilum ), contohnya : gula pasir
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2: Uji Lemak
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengidentifikasi bahan- bahan makanan yang mengandung Lemak
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan :
1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar
4. Lampu senter 1 buah
5. Lilin 1 buah
6. Sendok 1 buah
7. Kemiri2 butir
8. Margarine 1 sendok kecil
9. Wortel 1 buah
10. Seledri 1 tangkai
11. Biji jagung kering1 genggam
12. Singkong kering 1 iris
13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
14. Pepaya 1 potong kecil
15. Santan 1-3 sendok teh
16. Minyak goreng 5 mL
17. Susu 1-3 sendok teh
18. Air 5 Ml

D. LANDASAN TEORI
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non-polar. Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut
kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitostersol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Bahan makanan
yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim, susu,
mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain -lain.
Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas
akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipoton- potong dengan ukuran 10
x 10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan diatas salah satu kertas coklat
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat yang
lainnya.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa keduanya
dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Manakah
kertas yang masih meninggalkan bekas ? Catatan : gunakan hasil ini sebagai pembanding
untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan nama, jenis bahan
makanan yang di uji. Bahan makanan yang di uji (1) kemiri, (2) Margarine, (3) seledri, (4)
wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (9)
santan, (10) susu.
6. Haluskan kemiri, usap usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7. Sambil menunggu kerjakan hal yang serupa untuk kesembilan bahan makanan lain. Cairkan
margarine diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan margarine
diatas kertas coklat. Biarkan sekitar 10 menit.
8. Usapakan seledri diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan usap -
usapkan diatas kertas coklat berulang kali. Usap – usapkan biji jagung kering diatas kertas
coklat berulang-ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong
kering dan kacang tanah kering. Potong – potong pepaya dan usap-usapkan diatas kertas
coklat sebayak sepuluh kali . Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu
pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini ini selama sepuluh
menit.
9. Setelah sepuluh menit , amati kertas coklat satu per satu. Pergunakan lampu atau senter
kearah kertas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Keras manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak ? Catatlah hasil pengamatan pada tabel dilembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
Meninggalkan bekas
No. Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung
lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung
lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung
lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung
lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung
lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung
lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Rabalah / usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah
tersanya bekas usapan /tetesan tersebut ditangan anda.
2. Ketikan bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan lampu /senter,
bagaimanakan terlihatnya ?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak ?
Jawaban :
1. Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak
dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan
papaya tidak terlihat transparan.
3. a. Lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng.
b. Bukan lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya, susu.

H. PEMBAHASAN

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat di ketahui bahwa :
a. Kemiri.Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwakemiri mengandung lemak.
b. Margarin.Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
c. Wortel.Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertascoklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas,hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
d. Seledri.Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
padakertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
e. Biji Jagung kering.Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian
diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung
kering tidak mengandung lemak.
f. Singkong.Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan
menggunakancontoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji
jagung kering,singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan
minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai
berikut:
• Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, dan minyak goreng.
• Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, dan susu.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3: Uji Protein
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengidentifikasi bahan- bahan makanan yang mengandung Protein
C. ALAT DAN BAHAN :
Alat dan Bahan :
• Piring
• Pipet 2 buah
• Lilin 1 buah
• Atas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala
• Cangkir plastik 1 buah
• Sendok makan 1 buah
• Korek api 1 dus
• Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah
• Kertas label
• Air kapur 10 mL
• Air 10 Ml
• Gula pasir 1 sendok
• Putih telur yang telah direbus 1 iris
• Roti 1 iris kecil
• Tempe 1 iris kecil
• Daging ayam 1 iris kecil
• Tepung terigu 1 sendok makan
• Tembaga sulfat 2 sendok makan
• Bulu ayam 1 helai
• Seledri 1 batang
• Kangkung 1 batang

D. LANDASAN TEORI
Protein adalah makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
besar. Protein terdiri dari sejumlah asam amino yang diperlukan agar tubuh berfungsi
dengan baik. Asam amino dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yakni asam
amino esensial dan asam amino nonesensial. Protein merupakan zat makanan penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti bagian yang rusak dan
sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging, kacang-
kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan
sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur. Secara
sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji
atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan
tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan
yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam
yang terbakar
E. PROSEDUR PENGAMATAN

1. Nyalakan lilin, dirikan diatas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jeppitlah
bulu ayam dengan penjepit jemuran/ tabung reaksi, kemudian diatas pengalas
yang telah disediakan. Jepitlah bulu ayam dengan pinset kemudian bakarlah diatas
nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakan bulu ayam
terbakar ini sebagai control.
2. Jepilah satu persatu bahan yang akan diuji .bahan yang diuji adalah bulu ayam,
seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam dan gula. Amati bau yang
ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama seperti bau
bulu ayam yang terbakar.
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran.
4. Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakantembaga sulfat
sebagai berikut : (1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir
air. (2) aturlah bahan makanan yang akan diuji diatas diatas piring plastic. Bahan
makanan yang akan diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung
terigu.
5. Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk mengisap air dan yang
lainnya untuk mengisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet
tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk mengisap
air kapur seterusnya dipakai untuk mengisap air kapur, demikian juga jika pertama
dipakai untuk mengisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan
tembaga sulfat.
6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada
daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan
catat perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
Mengandung Protein
No. Jenis bahan makanan Ya Tidak Keterangan
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung
protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung
protein
7. Seledri √ Mengandung protein

G. PERTNYAAN DAN JAWABAN


1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama ?
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, clan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira- kira bau apa dari masing- masing bahan makanan
yang dibakar tersebut.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah
keunggulannya sama ? manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua ?
mengapa demikian?
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, manakah bahan makanan sumber protein ?
Jawaban :
1. Tidak. Hanya putih telur, ayam, dan tempe
2. Pada saat dibakar bau putih telur rebus, dan tempe menghasilkan bau seperti bau
bulu ayam artinya banyak mengandung protein.
3. Pada saat putih telur rebus, tempe, dan daging ayam diberi tembaga sulfat dan air
kapur berwarna ungu.
4. Dari uji yang telah dilakukan bahan makanan sumber protein yaitu pada bahan
makanan tempe, putih telur rebus, daging ayam, dan seledri.
H. PEMBAHASAN
Suatu bahan makanan mengandung protein apabila bau yang ditimbulkan seperti bau dari
bulu ayam yang diletakkan diatas lilin. Dari hasil percobaan dari beberapa bahan
makanan, diantaranya :
a. Bulu ayam
Bulu ayam merupakan suatu alat yang bisa dijadikan control untuk mengetahui suatu
bahan makanan mengadung protein atau tidak. Apabila bahan makanan menghasilkan
bau seperti bulu ayam maka makanan tersebut mengandung protein.
b. Seledri
Setelah meletakkan daun seledri diatas lilin yang dinyalakan, bau yang ditimbulkan
berbeda dengan bau bulu ayam yang telah diletakkan diatas lilin yang menyala, maka
dapat disimpulakan bahwa daun seledri tidak mengandung protein.
c. kangkung
Setelah meletakkan daun kangkung diatas lilin yang dinyalakan, bau yang
ditimbulkan berbeda dengan bau bulu ayam yang telah diletakkan diatas lilin yang
menyala, maka dapat disimpulakan bahwa daun kangkung tidak mengandung
protein.
d. Putih telur
Setelah meletakkan putih telur diatas lilin yang dinyalakan, bau yang ditimbulkan
sama dengan bau bulu ayam yang telah diletakkan diatas lilin yang menyala, maka
dapat disimpulakan bahwa putih telur mengandung protein.
e. Roti
Setelah meletakkan roti diatas lilin yang dinyalakan, bau yang ditimbulkan berbeda
dengan bau bulu ayam yang telah diletakkan diatas lilin yang menyala, maka dapat
disimpulakan bahwa roti tidak mengandung protein.
f. Tempe
Setelah meletakkan tempe diatas lilin yang dinyalakan, bau yang ditimbulkan sama
dengan bau bulu ayam yang telah diletakkan diatas lilin yang menyala, maka dapat
disimpulakan bahwa tempe mengandung protein.
g. Daging ayam
Setelah meletakkan daging ayam diatas lilin yang dinyalakan, bau yang ditimbulkan
sama dengan bau bulu ayam yang telah diletakkan diatas lilin yang menyala, maka
dapat disimpulakan bahwa daging ayam mengandung protein.

I. KESIMPULAN
Suatu bahan dikatakan mengandung protein apabila bahan makanan tersebut
mengandung protein apabila bau yang ditimbulkan seperti bau dari bulu ayam yang
diletakkan diatas lilin.contohnya : putih telur, tempe, daging ayam, dan seledri.
DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman.dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


UniversitasTerbuka.

https://www.merdeka.com/jabar/uji-makanan-adalah-caramengetahui-
kandungan-suatu-bahan-penting-dilakukan-kln.html (diakses 3
Mei )
J. SARAN
Hasil penelitian “Uji Karbohidrat, Lemak,dan Protein” diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan
panduan praktikum IPA dalam pembelajaran IPA khusus materi Uji Makanan.
FOTO PRAKTIKUM

a) Uji Karbohidrat

Alat dan Bahan Sebelum ditetesi Setelah ditetesi


b) Uji Lemak

Alat dan bahan menguji bahan makanan melihat dengan node pada
kertas

c) Uji Protein

Alat dan bahan menguji pada salah satu bahan makanan apakah
mengandung protein atau tidak
Membakar bulu ayam sebagai label control untuk
bahan lain

Bahan- bahan disamping sebelum ditetesi air kapur


dan tembaga sulfat

Gambar di samping menunjukkan bahwa


bahan tersebut sudah ditetesi tembaga sulfat
MODUL 4 MEKANIKA
KP 1 GAYA
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : GAYA LISTRIK STATIS
B. TUJUAN PENGAMATAN
Untuk mengetahui adanya gaya listrik statsis pada sisir yang telah digosok dengan
rambut.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan :
• Sisir plastic
• Rambut seseorang yang agak tebal dan kering,
• Potongan- potongan kertas kecil
D. LANDASAN TEORI
Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan pada benda bergerak disebut
dengan gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan mempengaruhi benda
tersebut. Gaya terhadap suatu benda akan mengakibatkan benda bergerak, berubah
bentuk, dan merubah arah. Gaya pada benda juga mengakibatkan benda berubah
bentuk.
Gaya merapakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah ( besaran vector). Gaya
dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya kita mendorong atau
menarik meja. Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda bergerak jadi berhenti.
Misalnya sewaktu kita mengerem pada sepeda yang sedang berjalan.
Listrik statis adalah adanya daya kelistrikan saat jumlah muatan listrik yang berada
didalam maupun dipermukaan benda berada dalam keadaan ketidakseimbangan muatan
listrik. Listrik statis akan muncul saat dua benda dengan jumlah muatan listrik berbeda
dihubungkan. Sehingga meskipun tanpa adanya sumber beda potensial, electron dapat
berpindah dari suatu benda ke benda lainnya.

E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
2. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan dengan sisir plastic
3. Kemudian dekatkan sisir itu kepotongan- potongan kertas kecil,
4. Amati apa yang terjadi?
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan

No. Sisir Kertas

1 Sebelum di sisirkan pada rambut Kertas tidak ada yang terangkat

2 Sesudah di sisirkan dirambut Kertas banyak yang terangkat

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Gaya apa yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastic yang digosokkan
dengan rambut kering ?
Jawaban :
Gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastic yang digosokkan
dengan rambut kering adalah gaya listrik statis.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan listrik statis menggunakan media sisir dan rambut, dapat diketahui
bahwa kondisi sisir sebelum disisirkan pada rambut keadaan netral atau tidak memiliki
muatan listrik, sehingga kertas yang didekatkan ke sisr tidak ada yang terangkat. Tetapi
setelah sisir disisirkan pada rambut berkali- kali mengakibatkan munculnya listrik statis
disisir tersebut, sehingga Ketika sisir didekatkan pada potongan potongan kertas, maka
kertas akan menempel. Jadi, pada percobaan yang telah dilakukan listrik st atis akan
timbul jika ada dua benda yang yang saling bergesekan.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa listrik statis adalah
listrik yang tidak mengalir atau diam sementara dan perpindahannya arusnya terbatas,
listrik statsis dihasilkan deri gesekan benda, listrik statis tidak bisa dialirkan dalam
suatu rangkaian. Contoh pada percobaan yang dilakukan adalah menggosokkan sisir
pada rambut yang dilakukan berulang kali hingga menghasilkan listrik statis yang
diharapkan dan listrik statis yang dihasilkan tidak bertahan lama.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : GAYA MAGNET
B. TUJUAN PENGAMATAN
Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik berbagai jenis benda
C. ALAT DAN BAHAN :
Alat dan Bahan :
1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Aluminium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastic
7. Potongan kertas
8. Statif
9. Isolasi plastic

D. LANDASAN TEORI
Magnet berasal dari kata Magnesia yaitu tempat orang Yunani menemukansifat
magnet yang terdapat dalam batu-batuan yang dapat menarik logam.
Setiapmagnet mempunyai 2 kutub yaitu kutub utara dan selatan. Kekuatan sifat magne
tpaling besar terdapat pada kutub-kutubnya. Jika kutub senama (utara-utara
atau selatan-selatan) dihadapkan maka kedua magnet akan saling menolak. Jika
kutub yang berbeda (utara-selatan) dihadapkan maka kedua magnet akan saling menarik.
Jika kutub tidak senama dari dua, tiga, empat buah magnet dihubungkan maka akanter
bentuk satu magnet baru yang memiliki satu kutub utara dan satu kutub selatan.Jika
sebuah magnet dipotong menjadi dua bagian, maka akan terbentuk dua magnet yang
masing-masing memiliki kutub utara dan kutub selatan.
Kekuatan gaya magnet untuk menarik benda-benda yang bersifatmagnetis
dipengaruhi oleh garis gaya magnet dan jarak magnet denganbenda tersebut.
Berikut penjelasannya:
1) Garis gaya magnetKekuatan gaya tarik magnet tidaklah merata di seluruh
bagiannya. Pada saatbatang magnet di letakkan di bawah kertas HVS yang terdapat
serbuk besi makaserbuk besi akan membentuk pola-pola garis yang disebut garis gaya
magnet
Daerah yang dilingkupi oleh garis gaya magnet merupakan medanmagnet. Pada
gambar tampak serbuk besi banyak berkumpul di ujung-ujungmagnet. Ujung-
ujung magnet disebut juga kutub magnet. Pada bagian inilahmagnet memiliki
kekuatan terbesar dibandingkan bagian magnet lainnya.
2) Pengaruh jarak benda magnetis terhadap kekuatan gaya magnet . Kekuatan
gayamagnet selain dipengaruhi oleh garis gaya magnet juga dipengaruhi oleh
jarakbenda magnetis.
3) 3) Kutub senama dan tidak senama pada magnet. Kekuatan magnet terbesar
terletakpada bagian ujung-ujung magnet atau kutub magnet. Magnet memiliki dua
kutub,yaitu kutub utara dan kutub selatan.Kutub-kutub magnet memiliki sifat yang
istimewa. Jika kutub-kutub magnet yang senama (utara dan utara atau selatan dan
selatan) didekatkan, maka keduanya akantolak-menolak. Apabila kutub-kutub magnet
yang tidak senama (utara dan selatan) didekatkan maka keduanya akan saling tarik
menarik.Sifat kemagnetan benda:
1. Magnet dapat menarik benda yang bersifat magnetis misalnya besi, baja,
kobalt,nikel.
2. Magnet tidak dapat menarik benda yang bersifat non magnetis misalnya
emas,tembaga, perak, aluminium, kaca, kertas, karet, plastik.
3. Gaya magnet dapat menggerakkan benda meskipun magnet tidak menyentuh
benda. Gaya magnet semakin besar jika ukuran magnet semakin besar.

E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
2. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan seperti gambar 4. 2
3. Amati apa yang terjadi
4. Masukkan data dalam table pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN
Tertarik/ Tidak Tertarik
No. Magnet Bahan

1. Magnet Jarum jahit Tertarik

2. Magnet Aluminium Tidak Tertarik

3. Magnet Seng Tertarik

4. Magnet Benang jahit Tidak Tertarik

5. Magnet Plastik Tidak Tertarik

6. Magnet kertas Tidak Tertarik

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Mengapa benda- benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawaban :
Benda – benda logam kecil dapat ditarik ole magnet batang karena benda tersebut
memiliki sifat magnetis yang dapat ditarik oleh magnet. Salah satu sifat magnet adalah
dapat menarik benda yang bersifat magnetis misalnya besi, baja, kobalt, dan nikel.
H. PEMBAHASAN
Dari data hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa tidak ditarik oleh magnet. Magnet
hanya bisa menarik benda yang bersifat magnetis.
1. Jarum jahit dan seng dapat ditarik magnet karena bersifat magnetis
2. Aluminium, benang jahit, plastic, dan kertas tidak dapat ditarik oleh magnet karena
benda- benda tersebut memiliki sifat non magnetis.

I. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarikbenda,
tetapi tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Hanya benda-benda yangbersifat
magnetis karena mengandung besi, baja, kobalt dan nikel. Sedangkan bendayang tidak
bisa ditarik oleh magnet bersifat non magnetis
DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman.dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


UniversitasTerbuka.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/06/180000069/manfaat-dan-macam
macam-gaya ( diakses 8 Mei 2023 )
J. SARAN
Hasil penelitian “Gaya” diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian
selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan praktikum IPA dalam pembelajaran IPA
khusus materi Mekanika.
FOTO PRAKTIKUM
https:/ / youtu.be / UM G I7g8V42c
a) Gaya listrik statis

Alat dan bahan menggosokkan pada rambut terdapat listrik statis


b) Gaya magnet

Alat dan bahan menguji salah satu bahan yang mengandung magnet
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MANDIRI

SURIANI

859419228

UPBJJ –UT MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 3 MAKANAN
KP 3 PENCERNAAN MAKANAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM : STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN


B. TUJUAN PENGAMATAN
Dapat mengurutkan bagian dari system pencernaan
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan :
1. Gambar system pencernaan
2. alat tulis
D. LANDASAN TEORI

Manusia membutuhkan zat gizi yang terkandung dalam makanan untuk melakukan
berbagai proses biologis tubuh. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna oleh
sistem pencernaan agar zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap (absorbsi) oleh
tubuh.
Tubuh memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring / kerongkongan,
esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Organ-organ tersebut memiliki
fungsi berbeda dalam mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Selain organ
pencernaan tersebut, tubuh juga membutuhkan zat-zat yang dihasilkan oleh empedu,
kelenjar air liur / ludah, serta pangkreas untuk membantu mencerna makanan
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Perhatikan gambar system pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir modul
2. Urutkanlah system pencernaan tersebut mulai dari mulut
3. Tuliskan bagian- bagian tadi pada gambar lembar kerja
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
PENCERNAAN MAKANAN

Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:


a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Sebutkan bagian dari system pencernaan yang menghasilkan enzim!
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ- organ tersebut?
3. Enzim- enzim tersebut sapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa ?
uraikan dengan jelas!
Jawaban :
1. Mulut, lambung, usus halus

2. a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin


b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin,
lipase lambung
c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP),
motilin, somastin

3. Enzim ptialin (amylase ludah) menguraikan amilun menjadi maltase. Pepsin adalah protease
yang berperan memecah molekul protein jadi peptisokarase mencerna sokarosa menjadi
glukosa dan fruktosa. Mlatase mencerna maltosa menjadi dua glukosa.

H. PEMBAHASAN
c) Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu bagi
makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem pencernaan
selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah lidah.Lidah
berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah dikunyah dan
membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untuk mengunyah
makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah
ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi
sebagai pelindung rongga mulut
d) Bagian Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan lorong
yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam mulut.
Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan
yang selanjutnya.Gerakan peristaltic adalahgerakan yang membantu mendorong makanan
yang sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan
penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam waktu 6
detik.
e) Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti
kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut.
Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem
pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua
mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita makan.
f) Bagian Usus Halus
Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus kosong
dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena di
dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah
beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah
diserap.

g) Bagian Usus Besar


Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan
menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran (feses) yang
kemudian akan dibuang melalui anus.
h) Rektum dan Anus
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai
jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada
saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada
di atasnya sudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan merasakan sakit perut serta
keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui
merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.

I. KESIMPULAN

Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah
dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat
untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut
(Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi
(Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadisederehana
oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan
Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
DAFTAR PUSTAKA

https://health.kompas.com/read/2020/06/10/095900768/proses-pencernaan-makanan-dan-
waktu-normal-yang-dibutuhkan-tubuh?page=all ( di akses 3 Mei )

Rumanta,Maman.dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


UniversitasTerbuka.
J. SARAN

Hasil penelitian “Struktur Sistem Pencernaan” diharapkan dapat digunakan


sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan praktikumIPA
dalam pembelajaran IPA khusus materi pencernaan makanan.

FOTO PRAKTIKUM

Gambar disamping adalah


mahasiswa sedang mengamati
struktur pencernaan manusia

Gambar disamping adalah sistem


pencernaan manusia
MODUL 4 MEKANIKA
KP 2 GERAK
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1: Gerak Lurus Beraturan (GLB)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui gerak lurus beraturan
C. ALAT DAN BAHAN

Alat :1.Katrol gantung tunggal

2. Stop watch

3.Penggaris
4.Beban gantung 100 gr (2buah)
5.Statif dan klem
6.Beban tambahan
Bahan :1.Benang kasur2.Plastisin

D. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar seseorang yang mempunyai sepeda
motor mengatakan bahwa ia mengendarai sepeda motornya mencapai 110 tanpa
menyebutkan satuannya. Makna dari angka tersebut adalah laju yang dicapai pada saat
motor berlari yaitu 110 km per jam. Untuk menghindari sel konsep dalam hal tersebut
perlu eksperimen mengenai kecepatan dalam bentuk gerak lurus beraturan (GLB).
Dalam kegiatan praktikum ini dilakukan percobaan mengenai gerak lurus beraturan dari
praktikum ini akan didapat hubungan antara jarak (S) waktu (t) kecepatan (v) dan
percepatan (a). Dengan variabel-variabel tersebut maka dapat dibuat grafik hubungan
antara jarak dan waktu serta kecepatan dan waktu.
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila
dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama kecepatannya dapat ditulis dengan
persamaan.
S
V= t

Dimana :
v = kecepatan benda m m
detik atau sekon
s = jarak yang ditempuh benda (m)
t = waktu yang diperlukan (detik atau sekon)

E. PROSEDUR PENGAMATAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1) Merakit alat dan bahan
2) Mengusahakan beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik
3) Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4) Mengukur panjang BC
5) Membiarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukanM1 untuk bergerak dari B ke C
6) Mengulangi percobaaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (
tinggi Atetap, B tetap, C berubah)
7) Mencatat datanya pada tabel .

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.5

Tabel Hasil Pengamatan

No. Jarak BC s (m) Waktu t (sek)


1. 16 cm 1,30
2. 13 cm 1,13
3. 10 cm 1,0
4. 7 cm 0,8
5. 5 cm 0,5

G. PERTANYAN DAN JAWABAN


1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB ( s sumbu vertikal dan t sumbu horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buat Kesimpulannya?
Jawaban :
1. Grafik Gerak Lurus Beraturan
s(m)

16

13

10

t ( sek )
0,5 0,8 1,0 1,13 1,30

2.

3. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

H. PEMBAHASAN
Berat beban gantung dimana M1= 100 gram dan M2= 100 gram ketika jarak antara titik
B ke C sejauh 16 cm memerlukan waktu selama 1,30 sekon, pada jarak 13 cm
memerlukan waktu 1,13 sekon, jarak 10 cm memerlukan waktu 1,0 sekon, jarak 7 cm
memerlukan 0,8 sekon, dan pada jarak 5 cm memerlukan 0,5 sekon. Benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gerak
lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya
maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM : Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :1.Katrol gantung tunggal
2.Stop watch

3.Penggaris
4.Beban gantung 100 gr (2buah)
5.Statif dan klem
6.Beban tambahan
Bahan :1.Benang kasur2.Plastisin

D. LANDASAN TEORI

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupagaris

lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta


mempunyaipercepatan tetap. Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita temui
pada gerakmobil di lintasan lurus yang mengalami kecepatan dipercepat yang konstan
saat akanmenyusul kendaraan lain, atau saat mobil mengalami kecepatan
diperlambat yangkonstan saat mobil hendak berhenti.

E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Menyusun alat
2) Menentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3) Membiarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4) Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (t BC)
5) Melakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada tabel berikut ini.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.6 Pengamatan GLBB

No. Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)

1 100 25 1,60 60 2,54

2 100 30 1,67 55 2,12

3 100 35 1,97 50 1,98

4 100 40 1,84 45 1,79

5 100 45 1,95 40 1,12

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada
percobaan GLBB.
2. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buat Kesimpulannya?
4. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)
Jawaban :
1. Grafik Gerak Lurus Beraturan Beraturan ( GLBB)
s(m)

45

40

35

30

25

t ( sek )
1,60 1,67 1,97 1,84 1,95
2.

3. kesimpulan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatardengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap.
Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau
perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.
4. Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan
grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami
percepatan yang tetap/konstan.
H. PEMBAHASAN
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena adanya percepatan.
I. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan
tetap
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/05/131821169/gerak-lurus-beraturan-glb-
dan-gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb?page=all ( diakses 8 Mei 2023 )

Rumanta,Maman.dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka.
J. SARAN
Hasil penelitian “Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB)” diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya
untuk menguji keefektifan panduan praktikum IPA dalam pembelajaran IPA khusus
materi Gerak.

FOTO PRAKTIKUM

https:/ / youtu.be / UM G I7g8V42c

a) GLB

Alat dan bahan untuk mengetahui waktu apabila jarak BC 16 cm

b) GLBB

Alat dan Bahan Untuk mengetahui t(AB)jika S(AB) 25 cm

Anda mungkin juga menyukai