Anda di halaman 1dari 4

BEGASING KALIMANTAN SELATAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN GASING DAN TALI PEMUTARNYA

 Cara Pembuatan Gasing

1. Bahan

Bahan baku yang digunakan untuk membuat gasing adalah terdiri dari bermacam-macam
jenis kayu yang terdapat di lingkungan alam desa pembuat gasing dan sekitarnya. Selain itu
ada juga bahan kayu yang dicari atau dipesan di luar desa para pembuat gasing tersebut, hal
ini dikarenakan sudah langkanya atau tidak terdapat di lingkungan sekitarnya, misalnya saja
seperti kayu kemuning. Dalam waktu seperti sekarang ini umumnya mereka untuk
mendapatkan jenis kayu ini harus mencari atau memesan sendiri ke lokasinya langsung di
daerah gunung yang jauh dari desa mereka tinggal, seperti yang dilakukan oleh para pembuat
gasing dari desa asam Kecamatan Sungai Raya kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Biasanya untuk mendapatkan kayu kemuning tersebut adalah dengan melalui suku bukit yang
tinggal di daerah pegunungan yaitu dengan cara barter atau membelinya, da nada juga yang
mencari sendiri oleh pembuat gasing. Akibat langkanya jenis kayu kemuning ini, maka
sekarang harga potongan kayu tersebut lebih mahal jika dibandingkan bahan untuk membuat
gasing. Disamping itu juga jenis kayu ini juga yang dijadikan patokan atau bahan standar
dalam perlombaan bermain gasing (Bagasing) di Kalimantan Selatan.

Berikut bagian pohon kemuning yang dijadikan gasing adalah sebagai berikut:

• Bagian Pirukat, yaitu bagian ini terdapat didalam tanah dibawah bagian banir dan
merupakan pusat dari pertemuan cabang-cabang bagian akar.

• Bagian Purakang, yaitu merupakan pusat pertemuan dari cabang-cabang pohon yang
terletak di bagian batang.

• Bagian Banir, yaitu merupakan akar yang menganjur ke luar menyerupai dinding penopang
pohon dan terletak di bagian atas pirukat.

• Bagian batang

• Bagian cabang

Selain itu dalam hal memilih bahan kayu untuk membuat gasing, buku-buku yang terdapat
pada bagian kayu bukannya dihindari tetapi seandainya terdapat buku malah lebih baik jika
dijadikan gasing.
2. Alat

Alat-alat yang digunakan oleh pembuat gasing dari Desa Asam Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam rangka pembuatan gasing antara lain :

 Gergaji kayu
 Tirak atau Linggis
 Parang
 Pisau Bini
 Wadah Sabun
 Jara/Panjar
 Pencil
 Ampelas Kayu
 Ember atau Baskom
 Katam Kol
 Tali Pemutar Gasing Bini
 Kikir

3. Proses Pembuatan

 Dipotong
 Ditarah
 Dilancip atau ditajam
 Ditangkal
 Dikeruk
 Dipalu

4. Jenis gasing yang dihasilkan

Secara umum gasing yang dihasilkan terdiri dari 2 jenis gasing, yaitu gasing laki dan gasing
bini kedua jenis gasing ini dilihat dari bentuk maupun ukurannya terdapat perbedaan yang
cukup menyolok, terutama sekali para bentuk bagian kepala kedua jenis garis tersebut yang
berkaitan dengan fungsinya masing-masing pada saat dimainkan,sedangkan untuk ukuran
gasing laki lebih tinggi dari gasing bini dan untuk ukuran diameter dikedua jenis gasing
tersebut ukurannya hamper berimbang.

Jenis gasing laki yang dihasilkan umumnya hanya mempunyai satu bentuk, sedangkan untuk
bentuk jenis gasing bini dihasilkan dalam berbagai macam bentuk yang antara lain terdiri dari
bentuk sebagai berikut:
 Bentuk bahan tiga
 Bentuk mangatapi
 Bentuk mambalanai
 Bentuk manaras gadang
 Bentuk biasa

 Cara Pembuatan Tali Gasing Atau Tali Pemutar

1. Bahan

Bahan yang digunakan untuk membuat tali gasing baik gasing bini maupun gasing laki
adalah terbuat dari serat atau sutra daun nenas, sedangkan jenis daun nanas yang diolah untuk
tali pemutar gasing ini, menurut istilah daerah di desa Asam dinamakan Kanas daun.
Biasanya daun nanas yang dipilih untuk dijadikan tali gasing atau tali pemutar adalah daun
nanas yang tua, sejak dulu sampai sekarang, jenis tali gasing dari bahan daun nanas atau
kanas ini masih dibuat secara tradisional. Dalam proses pembuatan memerlukan lembaran
daun nanas yang banyak untuk dijadikan tali pemutar gasing bini memerlukan daun nanas
sebanyak sekitar 135 lembar, sedangkan untuk tali pemutar gasing laki memerlukan daun
nenas sekitar 6 lembar, selain tali yang terbuat dari daun nanas juga digunakan tali belati,
dalam pengolahan tali belati ini tidak serumit membuat tali pemutar gasing. Pada proses
pengolahan tali belati ini diperlukan juga bahan katipi yaitu sejenis sarang lebah yang
biasanya terdapat dipohon dilingkungan sekitar dalam menggunakannya. Biasanya katipi
tersebut dicampur dengan sedikit kapur sirih agar lunak. Campuran kedua bahan tersebut
digunakan untuk memoles tali agar sewaktu tali dililitkan ke gasing susunan lilitan pisit dan
tidak terlepas sewaktu dimainkan.

2. Alat

Alat- alat yang digunakan dalam membuat tali pemutar gasing dari bahan nanas tersebut
antara lain.

 Piring atau Mangkok


 Pisau
 Landasan

3. Proses Pembuatan

 Dikikis
 Dikeringkan
 Dipilin
 Dibakar
 Dipoles
 Dijemur

Tali yang telah selesai dipoles tadi dijemur di panas Matahari agar lemas atau lemah dan
elastis setelah itu tali tersebut siap untuk dimainkan.

 Cara Memainkan Gasing

1. Gasing bini atau gasing pemasang dalam permainan gasing (Bagasing) garis bini
khusus difungsikan sebagai gasing yang dipasang yang siap menerima pukulan
gasing laki dalam permainan
2. Gasing laki atau gasing Pinukun / Panukun (pemukul) dalam permainannya, gasing
laki berfungsi sebagai gasing yang memukul gasing bini sewaktu berputar dilapangan.
Gasing ini hanya digunakan untuk memukul (manukun) gasing bini, oleh karena itu
ukuran tali pemutaran sekitar 75 cm.

 Cara Pembuatan Arena Pertandingan, Kelengkapan Arena dan Ukurannya

Dulu sebelum adanya arena khusus yang dibuat seperti pada sistem permainan gasing
sekarang ini, arena atau lapangan bermain gasing adalah bersifat bebas dan tidak memakai
ukuran untuk dijadikan patokan dalam permainan gasing (Bagasing) yang penting lokasi
tersebut bisa digunakan untuk permainan gasing.

Didaerah Margasari Kecamatan Candi Laras Selatan dan sekitarnya pada sistem permainan
yang lama, untuk ukuran lapangan atau arena bermain gasing adalah lebar 1,5 depa atau
sekitar 225 cm. untuk didaerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan seperti di daerah Kecamatan
Sungai Raya, untuk satu regu pemain gasing adalah terdiri dari pemain yang berasal dari satu
atau beberapa Desa dan di lingkungan sekitarnya.

Pada perkembangan berikut ataupun dalam sistem permainan gasing di Kalimantan Selatan
adalah dibuat dengan memakai ukuran standar yaitu lebar 3 meter dan panjang 4 meter, yang
dibuat oleh panitia pelaksana. Perlengkapan dalam mendukung permainan gasing tersebut
antara lain:

1. Tutukan
2. Kandang

Anda mungkin juga menyukai