Anda di halaman 1dari 11

Nama : Rohmad

NPM : 210110051
Tugas : Praktikum Bank Mini Syariah

1. Sebutkan 10 dan jelaskan secara singkat prinsip dasar ekonomi islam ?


1. Tauhid : segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia merupakan sebuah
wujud penghambaannya terhadap Allah SWT yang artinya segala aktivitas
perekponomian terutama ekonomi syariah harus mengacu pada ketauhidan
terhadap Allah.
2. Maslahah dan falah : Maslahah adalah segala sesuatu yang membawa dan
mendatangkan sebuah manfaat bagi semua orang yang artinya segala
aktivitas perekonomian tidak boleh mangandung sebuah hal yang dapat
merugikan suatu pihak dalam aktivitasnya. Dan Falah adalah dengan adanya
ekonomi diharapakan kehidupan masyarakat menjadi makmur, sejahtera
serta dapat meningkatkan taraf kehidupan yang lebih tinggi.
3. Khalifah : dalam menjalankan roda perekonomian manusia harus
memperhatikan dan benar-benar menerapkan segala aspek agar tidak
menyeleweng dari nilai-nilai Islamiyah dengan tujuan untuk memakmurkan
kehidupan di dunia.
4. Al- amwal (harta) : harta dalam bentuk apapun dan berapapun jumlahnya
hakikatnya semua itu hanya miliki Allah dan manusia hanya mendapat
amanah dari Allah untuk mengolah, menikmati dan
mempertanggungjawabkannya.
5. Adl (keadilan) : harus menerapkan dan melayani semua masyarakat tanpa
memandang apapun kaya atau miskin harus mendapatkan pelayanan yang
baik agar semua masyarakat dari semua golongan merasakan kenyamanan
dan kesamaan diantara satu dan lainnya.
6. Ukhuwah (persaudaraan) : ekonomi syariah menekankan pada sosial bukan
individual, karena pada dasarnya manusia hidup di dunia ini dengan tujuan
bermanfaat bagi manusia dan saling menjaga tali silaturahmi.
7. Akhlaq (etika) : harus dilandasi dengan etika-etika atau norma yang baik
tentunya sesuai dengan ajaran islam.
8. Ulil Amri (pemimpin) : ekonomi syariah harus mentaati peraturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah selama itu tidak menyeleweng dengan ajaran
atau nilai-nilai islam sebab pemerintahlah yang memiliki kuasa atau hak yang
lebih untuk mengatur jalannya perekonomian.
9. Al-hurriyah dan al-Mas’uliyah : manusia diberi kebebasan namun ada
batasannya dan apapun yang terjadi dan sudah dilakukan harus
dipertanggungjawabkan.
10. Berjamaah (Kerjasama) : dalam ekonomi syariah semua kegiatan dan
aktivitas dilakukan secara berjamaah dengan niatan yang baik agar bisa
menghasilkan output yang baik.

2. Sebutkan ada berapa lembaga pengawasan pada perbankan syariah dan


jelaskan peran , fungsi dan wewenang dari masing-masing lembaga tersebut ?
1. DPS (Dewan Pengawas Syariah)
Peran:
− Seorang pengawas harus mengerti misi yang diemban oleh lembaga
pengawas tempatnya bernaung (know the mission);
− Seorang pengawas harus mengerti perusahaan yang diawasinya
(know thr entity)
− Seorang pengawas wajib mengerti seluk beluk pengawasn sampai ke
jenjang perusahaan. Argumennya, setiap perusahaan memiliki sistem
ini (core system) yang unik, yaitu berbeda antara satu dengan lainnya;
− Seorang pengawas harus mengerti teknik pengawasan dan
bagaimana untuk melakukannya (know supervision technique and
how to do it);
− Seorang pengawas harus membangun karakter yang kuat

Fungsi:

− Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan


syariah yang berada di bawah pengawasannya.
− Berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan lembaga
keuangan syariah kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan dan
kepada Dewan Syariah Nasional.
− Melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga
keuangan syariah yang diawasinya kepada Dewan Syariah Nasional
sekurangkurangnya dua kali dalam satu tahun anggaran.
− Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan
pembahasan Dewan Syariah Nasional
Wewenang:

− Lembaga pengawas syariah yang bertugas mengawasi operasional


lembaga keuangan syariah agar tetap konsisten dan berpegang teguh
kepada prinsip syariah.
− Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman
operasional dan produk yang dikeluarkan bank
− Mengawasi proses pengembangan produk baru bank.
− Meminta fatwa kepada Dewan Pengawas Syariah untuk produk bank
yang belum ada fatwanya.
− Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah
terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa bank.
− Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan
kerja bank dalam pelaksanaan tugasnya

2. OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Peran:

− Pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance Based


Supervision/CBS), yaitu pemantauan kepatuhan bank terhadap
ketentuan-ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan
bank dimasa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah
beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip
kehati-hatian. Pengawasan terhadap pemenuhan aspek kepatuhan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan
pengawasan bank berdasarkan risiko.
− Pengawasan berdasarkan risiko (Risk Based Supervision/RBS) yaitu
pengawasan bank yang menggunakan strategi dan metologi
berdasarkan risiko yang memungkinkan pengawas bank mendeteksi
risiko yang signifikan secara dini dan mengambil tindakan pengawasan
yang sesuai dan tepat waktu.

Fungsi :

− Terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel


− Mampu mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, serta
− Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Wewenang:

− Meningkatkan perekonomian di Indonesia, menjaga kepentingan


nasional dan menjaga segala kegiatan sektor jasa keuangan berjalan
dengan baik dan sesuai aturan termasuk hubungan lembaga keuangan
termasuk perbankan syariah dengan nasabah.

3. Jelaskan tahapan pada proses penyetoran setoran tunai nasabah di teller pada
system bjbs secara rinci?
Setoran Tunai (Tabungan)
− Hitung jumlah uang sesuai/tidak dengan angka yang tertera pada lsip
setoran (Slip Warna Hijau)
− Cek Keaslian uang (menggunakan 3D (dilihat, diraba, ditrawang)
maupun terkena cahaya Lampu Ultraviolet
− Transaksi di System Syariah banking
− Cetak Buku di Menu Passbook
− Input Rincian uang di Laporan 1 pada program Excel
− Input jumlah setoran di laporan 2 sebelah kredit

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akad murabahah pada akad pembiayaan
? Bagaimana cara perhitungan pembiayaan dengan akad murabahah dengan
case study sebagai berikut :

Ibu Irene ingin membeli mobil Honda CRV dengan harga Rp. 550.000.000,-
sedangkan Ibu Irene memiliki dana untuk DP sebesar RP. 150.000.000,-. Untuk
mengatasi hal tersebut Ibu Irene pergi mengunjungi Bank Kesatuan Syariah dengan
harapan BKS dapat memberikan solusi dengan pembiayaan murabahah konsumtif
kendaraan. Dengan ekspektasi keuntungan Bank 16% per Tahun dengan jangka
waktu 3 Tahun, berapakah angsuran Ibu Irene yang harus dibayar setiap bulannya ?

Harga Mobil 550.000.000


DP 150.000.000
Sisa Harga Mobil 400.000.000
Keuntungan Bank :
(16% x 400.000.000) x 3 Tahun 192.000.000 +
Nilai Penjualan 592.000.000
Besar Angsuran Per Bulan:
592.000.000/36 Bln 16.444.444
5. Sebutkan dan Jelaskan perbedaan pada giro, tabungan dan deposito?
− Giro : jenis simpanan di bank yang sering digunakan untuk pembayaran non-
tunai, seperti untuk pelunasan tagihan. Nasabah akan menabung ke rekening
giro seperti di tabungan pada biasanya dan akan diberikan sebuah warkat
atau bilyet giro.
− Tabungan : jenis simpanan di bank dengan ketentuan yang sudah ditetapkan
oleh bank, seperti suku bunga, biaya admin, dan minimal setoran. Rekening
yang paling banyak digunakan masyarakat saat menyimpan uang di bank
sebab kita bisa menyetor dan menarik dana dengan mudah, seperti melalui
ATM maupun mobile banking. Namun pada jenis tabungan tertentu ada
batasan jumlah transaksi yang bisa dilakukan dalam satu bulan dan tidak ada
tanggal jatuh tempo.
− Deposito : jenis simpanan di bank untuk menyimpan uang dalam jangka
waktu tertentu dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada rekening
tabungan biasa. Dengan kata lain, deposito adalah produk simpanan
berjangka di mana penarikan dana hanya dapat dilakukan sesuai
kesepakatan antara pihak bank dan nasabah. Jika dilakukan penarikan
sebelum jatuh tempo, maka nasabah akan dikenakan sanksi atau biaya
penalti.

Perbedaan Tabungan, Deposito, dan Giro

Fungsi

− Tabungan berfungsi sebagai alat untuk menyimpan uang dengan tujuan


mengatur keuangan jangka pendek atau darurat. Sedangkan,
− Deposito digunakan sebagai sarana investasi jangka pendek atau menengah
di mana uang Anda ditempatkan pada suku bunga yang lebih tinggi daripada
penawaran di tabungan biasa. Namun, uang tersebut akan tersedia dalam
rekening selama jangka waktu yang telah ditentukan.
− Rekening giro dirancang untuk memfasilitasi transaksi sehari-hari, yaitu
sebagai rekening pelunasan yang dapat digunakan untuk membayar tagihan,
membeli barang, mentransfer dana, dan mengelola transaksi keuangan
lainnya.

Jenis Simpanan Uang

− Tabungan adalah jenis simpanan yang memungkinkan Anda menyimpan


uang secara reguler tanpa batasan waktu tertentu. Berbeda dari tabungan,
deposito memerlukan setoran awal tertentu saat dibuka dan memiliki
jangka waktu yang telah disepakati, seperti beberapa bulan hingga
beberapa tahun. Sementara itu, giro tidak memiliki batasan waktu pada
setoran dan penarikan uang. Anda dapat menyetor dan menarik uang
sesuai kebutuhan sehari-hari Anda tanpa harus khawatir tentang jangka
waktu atau persyaratan setoran awal.
− Batasan Setoran dan Transfer Minimal Harian
− Adanya batasan setoran juga menjadi salah satu perbedaan tabungan,
deposito, dan giro yang mudah untuk diidentifikasi. Batasan setoran pada
tabungan biasanya beragam tergantung kebijakan produk tabungan di
setiap bank. Bahkan sejumlah produk tidak memiliki batas minimal. Dari hal
tersebut juga dapat diperoleh perbedaan giro dan deposito di mana
terdapat aturan tertentu terkait setoran awal untuk deposito. Sedangkan,
giro tidak memiliki batasan minimal setoran atau transfer harian. Anda
bebas menyetor dan menarik uang dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari.

Suku Bunga

− Suku bunga tabungan biasanya lebih tinggi daripada giro, namun lebih
rendah daripada deposito. Meski demikian, suku bunga tabungan
bervariasi antara bank. Adapun terkait perbedaan deposito dan giro juga
terlihat dari penawaran suku bunga deposito yang lebih tinggi. Tingkat
bunga deposito biasanya tetap selama periode tersebut, yang dapat
membantu Anda menghasilkan bunga yang lebih besar daripada tabungan.
Di sisi lain, bunga rekening giro biasanya sangat rendah. Pasalnya, fokus
utama rekening giro adalah memfasilitasi transaksi sehari-hari, bukan
mengoptimalkan penghasilan bunga.

Tingkat Likuiditas

− Tabungan memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi karena pemilik


tabungan dapat dengan mudah menarik uang sesuai kebutuhan mereka.
Di sisi lain, deposito memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah karena
mengharuskan pemilik rekening untuk mengunci dana mereka dalam
jangka waktu tertentu. Upaya penarikan dana lebih awal dari deposito
dapat mengakibatkan sanksi berupa denda atau penurunan suku bunga.
Giro memiliki tingkat likuiditas tertinggi di antara ketiga jenis rekening ini.
Pemilik rekening giro dapat dengan mudah menarik uang dari rekening
mereka kapan saja sesuai kebutuhan.

Sanksi

− Tabungan biasanya tidak memiliki sanksi khusus untuk penarikan uang,


meskipun beberapa bank dapat menerapkan batasan jumlah penarikan
harian atau bulanan. Sedangkan, deposito akan mengenakan sanksi
berupa denda atau penurunan suku bunga jika uang ditarik sebelum jangka
waktu berakhir. Sementara itu, giro umumnya tidak memiliki sanksi khusus
untuk penarikan uang. Namun, bank mungkin mengenakan biaya transaksi
atau biaya administrasi bulanan yang harus dipahami oleh pemilik rekening
giro.

6. Berikan penjelasan dalam mitigasi resiko kepatuhan dalam pengendalian


internal dan berikan contoh kegiatannya?
− Bank memiliki sistem pengendalian internal yang memadai guna
memastikan kepatuhan terhadap ketentuan OJK dan BI maupun peraturan
perundangundangan lainnya. Sistem pengendalian internal Bank
menggunakan model pertahanan 3 (tiga) lapis (three lines of defense),
yaitu terdiri dari unit kerja Bisnis dan Fungsi pendukung sebagai Risk
Taking Unit dan dibantu oleh Business Risk/Internal Control & Risk ICR)
sebagai koordinator dalam pengelolaan risiko kepatuhan di lapis
pertahanan pertama. Sebagai lapis pertahanan kedua adalah Divisi Risk
Management, Divisi Kepatuhan, Divisi Legal, Divisi Finance dan Divisi
Human Capital. Divisi Kepatuhan sebagai bagian dari lapis pertahanan
kedua berperan dalam pengembangan kerangka kerja dan kebijakan
terkait kepatuhan dan Internal Audit (IA) sebagai lapis pertahanan ketiga
bekerja secara independen dalam menilai efektivitas pengelolaan risiko
kepatuhan. Internal Audit melakukan pemeriksaan secara berkala atas
kecukupan proses pengelolaan risiko kepatuhan serta kepatuhan dari
setiap pihak yang terkait sesuai dengan Rencana Audit yang telah
ditetapkan

Contoh :
Pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko tahun
2021: Selama tahun 2021 Bank dapat memelihara pemenuhan kepatuhan
terhadap ketentuan OJK, BI serta peraturan perundangan yang berlaku
dengan pencapaian, antara lain:
o Tingkat kesehatan Bank berdasarkan risiko (Risk Based Bank
Rating/RBBR) per Desember 2021 berada pada peringkat 2
(Sehat).
o Pemenuhan terhadap regulatory parameter antara lain: a. Rasio
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), termasuk Rasio
Penyediaan Modal Inti (Leverage Ratio) di atas ketentuan yang
berlaku. b. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). c. Net NPL yang berada di
bawah level 1%. d. Pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) baik
Rupiah maupun Valas di atas ketentuan yang berlaku. e.
Pemenuhan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai ketentuan yang
berlaku. f. Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable
Funding Ratio) dan pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas
(Liquidity Coverage Ratio) di atas ketentuan yang berlaku.
o Pemenuhan pembentukan capital surcharge sesuai ketentuan OJK
sejalan dengan penetapan BTPN sebagai Bank Sistemik. 4.
Mayoritas pemenuhan terhadap komitmen tindak lanjut hasil
pemeriksaan OJK dapat dipenuhi sesuai target waktu yang telah
ditetapkan. Terhadap tindak lanjut yang belum dapat disampaikan
sesuai target waktu yang ditetapkan, hal tersebut dikarenakan
dibutuhkan waktu lebih lama dalam penyelesaiannya. Karena itu,
Bank telah menyampaikan permohonan perpanjangan waktu
pemenuhan tindak lanjut temuan pemeriksaan kepada OJK dan
permohonan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari OJK
7. Selesaikan soal perhitungan giro dibawah ini :
Ibu Neneng memiliki bisnis furniture di Cibinong setiap hari nya beliau bertransaksi
di Bank Kesatuan Bogor Cabang Cibinong. Saldo akhir Ibu Neneng pada Bulan Juli
2023 sebesar Rp. 115.000.000,- pada Bulan Agustus 2023 Ibu Neneng
mendapatkan setoran dari piutang vendor dan beberapa transaksi lainnya.
Berikut rinciannya transaksi Ibu Neneng :
Pada Tgl 1 mendapat setoran piutang dari PT. Ikiya sebesar Rp. 22.500.000,-
kemudian di hari yang sama mendapatkan setoran dari pembelian 5 lemari dari agen
di Citeureup sebesar @Rp. 8.500.000,- harga per lemarinya. Kemudian di tanggal 3
Agustus Ibu Neneng ada tarikan cek dari vendor busa sebesar Rp. 45.000.000,- dan
pada tanggal 7 Agustus ada transaksi masuk dari agen di Bogor Utara sebesar Rp.
25.000.000,- atas pembelian paket 1 set tempat tidur dan lemari. Pada tanggal 9
Agustus ibu Neneng mendapatkan tagihan tarikan cek sebesar Rp. 7.000.000,- dari
vendor kayu dan di hari yang sama jg mendapatkan tarikan cek dari vendor kain Rp.
9.000.000,-. Di tanggal 15 Agustus mendapatkan orderan 3 set lemari dan tempat
tidur dengan harga Rp. 17.000.000,- dibayarkan setoran cash di Bank dan kemudian
di tgl 25 Agustus ibu Neneng harus membayar operasional gaji karyawan sebesar
Rp. 18.000.000,-. Berapakah pendapatan bonus dari giro Ibu Neneng jika Bank
memberikan bonus setara 2% e.q rate dan pajak giro 15% dengan menggunakan
perhitungan saldo terendah?

8. Akad berdasarkan tujuannya dibagi menjadi 2 yaitu sebagai fungsi sosial dan
fungsi bisnis, sebutkan dan jelaskan maksud dari 2 tujuan tersebut?
Fungsi Sosial:
Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dana (funding)
dan menyalurkan dana (financing). Bank Syariah menjalankan fungsi sosial
dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya
kepada organisasi pengelola zakat. Bank Syariah dapat menghimpun dana
sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola
wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).

Fungsi Bisnis :
Berinvestasi pada usaha yang halal, atas dasar bagi hasil, margin
keuntungan dan fee, besaran bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja
usaha. Dengan adanya pola hubungan:
− Kemitraan (musyarakah dan mudharabah)
− Penjual – pembeli (murabahah, salam dan istishna)
− Sewa menyewa (ijarah)
− Debitur – kreditur; dalam pengertian equity holder (qard)

9. Terdapat 5 jenis pada akad, sebutkan dan jelaskan minimal 3 contoh pada
masing-masing jenis akad tersebut ?
− Murabahah. Macam-macam akad ini adalah sebuah akad jual beli di mana
harga serta keuntungan yang disepakati pihak penjual dan pembeli. Jenis
barang juga sudah diserahkan setelah akad jual beli barang. Pembayaran
dapat dilakukan dengan cara dicicil atau mengangsur pembayaran itu
sekaligus. Dalam hal ini pembeli membayarnya dengan harga lebih sebagai
keuntungan yang sudah disepakati bersama.
− Akad Wadiah. Akad wadiah adalah akad penitipan barang atau uang antara
pihak yang memiliki barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan
untuk menjaga keamanan, keselamatan dan keutuhan dari barang atau uang
yang dititipkan
− Akad mudharabah. Perjanjian kerja sama yang dibuat untuk kegiatan
menanamkan modal atau investasi syariah, berupa tabungan, deposito, atau
produk perbankan lainnya.
− Akad Hawalah. Akad hawalah merupakan akad pengalihan utang yang
berasal dari pihak berutang kepada pihak lain sehingga wajib membayar atau
menanggungnya.
− Musyarakah. Macam-macam akad ini merupakan akad kerjasama antara dua
pihak atau lebih dalam sebuah usaha tertentu. Masing-masing pihak akan
memberikan porsi dana dengan ketentuan keuntungan akan dibagi sesuai
kesepakatan sementara kerugian ditanggung sesuai porsi dana dari masing-
masing pihak.
Contoh :
o Akad Murabahah : Ada seorang pedagang eceran membeli komputer
dari grosir dengan harga Rp 10.000.000. Kemudian ia menjual lagi
komputer tersebut kepada pembeli namun dengan menambahkan
keuntungan sebesar Rp 750.000, jadi harga yang dijual pedagang
eceran tersebut sebesar Rp 10.750.000
o Akad mudharabah : pemilik modal atau shahibul maal ingin
melakukan kerjasama dengan usaha percetakan yang sukses dan
sudah berjalan selama sembilan bulan. Sebagai persyaratannya,
shahibul maal memberikan modal usaha sebanyak Rp20 juta, dengan
bagi hasil keuntungan yang telah disepakati adalah sebesar 40:70.
Seiring usaha percetakan berjalan, semakin lama modal menjadi
berkembang menjadi Rp35 juta, sehingga keuntungan yang
didapatkan shahibul maal adalah sebanyak Rp15 juta. Dengan
demikian, shahibul maal mendapatkan Rp3 juta dari bagi hasil 40%
dikali Rp6 juta. Kemudian, sisanya sebesar Rp9 juta menjadi hak milik
dari mudharib.
10. Sebutkan resiko pada kredit dan jelaskan hal-hal yang mempengaruhinya?
Risiko kredit adalah kerugian yang berhubungan dengan potensi kegagalan dalam
memenuhi kewajiban membayar kredit ketika waktu jatuh tempo.
Hal yang mempengaruhinya adalah:
− Sovereign credit risk
Jenis pertama dari risiko kredit adalah sovereign credit risk, yaitu risiko yang
terjadi jika sebuah negara gagal memenuhi kewajibannya dalam melunasi
utang ketika jatuh tempo. Kegagalan membayar utang ini meliputi
pembayaran pokok kredit ditambah bunga serta denda sesuai perjanjian di
awal.
− Corporate credit risk
Selanjutnya, corporate credit risk adalah salah satu jenis risiko kredit yang
sering terjadi, khususnya di industri perbankan, dengan kasus:
o Risiko gagal bayar debitur sebagai instansi penerbit surat utang.
o Risiko gagal bayar instansi yang menerima pinjaman.
o Risiko gagal bayar instansi yang mendapatkan penyertaan modal.
− Retail customer credit risk
Jenis selanjutnya dari risiko kredit adalah retail customer credit risk, yaitu
ketika debitur perorangan tidak bisa memenuhi kewajibannya untuk
melunasi pinjaman saat waktu jatuh tempo. Umumnya kredit seperti ini
dipakai untuk pembelian konsumtif, sehingga sumber pembayaran utang
tersebut tidak berasal dari barang yang dibeli.

Anda mungkin juga menyukai