Tugas Praktikum Bank Mini Syariah - Rohmad - 210110051
Tugas Praktikum Bank Mini Syariah - Rohmad - 210110051
NPM : 210110051
Tugas : Praktikum Bank Mini Syariah
Fungsi:
Peran:
Fungsi :
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akad murabahah pada akad pembiayaan
? Bagaimana cara perhitungan pembiayaan dengan akad murabahah dengan
case study sebagai berikut :
Ibu Irene ingin membeli mobil Honda CRV dengan harga Rp. 550.000.000,-
sedangkan Ibu Irene memiliki dana untuk DP sebesar RP. 150.000.000,-. Untuk
mengatasi hal tersebut Ibu Irene pergi mengunjungi Bank Kesatuan Syariah dengan
harapan BKS dapat memberikan solusi dengan pembiayaan murabahah konsumtif
kendaraan. Dengan ekspektasi keuntungan Bank 16% per Tahun dengan jangka
waktu 3 Tahun, berapakah angsuran Ibu Irene yang harus dibayar setiap bulannya ?
Fungsi
Suku Bunga
− Suku bunga tabungan biasanya lebih tinggi daripada giro, namun lebih
rendah daripada deposito. Meski demikian, suku bunga tabungan
bervariasi antara bank. Adapun terkait perbedaan deposito dan giro juga
terlihat dari penawaran suku bunga deposito yang lebih tinggi. Tingkat
bunga deposito biasanya tetap selama periode tersebut, yang dapat
membantu Anda menghasilkan bunga yang lebih besar daripada tabungan.
Di sisi lain, bunga rekening giro biasanya sangat rendah. Pasalnya, fokus
utama rekening giro adalah memfasilitasi transaksi sehari-hari, bukan
mengoptimalkan penghasilan bunga.
Tingkat Likuiditas
Sanksi
Contoh :
Pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko tahun
2021: Selama tahun 2021 Bank dapat memelihara pemenuhan kepatuhan
terhadap ketentuan OJK, BI serta peraturan perundangan yang berlaku
dengan pencapaian, antara lain:
o Tingkat kesehatan Bank berdasarkan risiko (Risk Based Bank
Rating/RBBR) per Desember 2021 berada pada peringkat 2
(Sehat).
o Pemenuhan terhadap regulatory parameter antara lain: a. Rasio
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), termasuk Rasio
Penyediaan Modal Inti (Leverage Ratio) di atas ketentuan yang
berlaku. b. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). c. Net NPL yang berada di
bawah level 1%. d. Pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) baik
Rupiah maupun Valas di atas ketentuan yang berlaku. e.
Pemenuhan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai ketentuan yang
berlaku. f. Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable
Funding Ratio) dan pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas
(Liquidity Coverage Ratio) di atas ketentuan yang berlaku.
o Pemenuhan pembentukan capital surcharge sesuai ketentuan OJK
sejalan dengan penetapan BTPN sebagai Bank Sistemik. 4.
Mayoritas pemenuhan terhadap komitmen tindak lanjut hasil
pemeriksaan OJK dapat dipenuhi sesuai target waktu yang telah
ditetapkan. Terhadap tindak lanjut yang belum dapat disampaikan
sesuai target waktu yang ditetapkan, hal tersebut dikarenakan
dibutuhkan waktu lebih lama dalam penyelesaiannya. Karena itu,
Bank telah menyampaikan permohonan perpanjangan waktu
pemenuhan tindak lanjut temuan pemeriksaan kepada OJK dan
permohonan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari OJK
7. Selesaikan soal perhitungan giro dibawah ini :
Ibu Neneng memiliki bisnis furniture di Cibinong setiap hari nya beliau bertransaksi
di Bank Kesatuan Bogor Cabang Cibinong. Saldo akhir Ibu Neneng pada Bulan Juli
2023 sebesar Rp. 115.000.000,- pada Bulan Agustus 2023 Ibu Neneng
mendapatkan setoran dari piutang vendor dan beberapa transaksi lainnya.
Berikut rinciannya transaksi Ibu Neneng :
Pada Tgl 1 mendapat setoran piutang dari PT. Ikiya sebesar Rp. 22.500.000,-
kemudian di hari yang sama mendapatkan setoran dari pembelian 5 lemari dari agen
di Citeureup sebesar @Rp. 8.500.000,- harga per lemarinya. Kemudian di tanggal 3
Agustus Ibu Neneng ada tarikan cek dari vendor busa sebesar Rp. 45.000.000,- dan
pada tanggal 7 Agustus ada transaksi masuk dari agen di Bogor Utara sebesar Rp.
25.000.000,- atas pembelian paket 1 set tempat tidur dan lemari. Pada tanggal 9
Agustus ibu Neneng mendapatkan tagihan tarikan cek sebesar Rp. 7.000.000,- dari
vendor kayu dan di hari yang sama jg mendapatkan tarikan cek dari vendor kain Rp.
9.000.000,-. Di tanggal 15 Agustus mendapatkan orderan 3 set lemari dan tempat
tidur dengan harga Rp. 17.000.000,- dibayarkan setoran cash di Bank dan kemudian
di tgl 25 Agustus ibu Neneng harus membayar operasional gaji karyawan sebesar
Rp. 18.000.000,-. Berapakah pendapatan bonus dari giro Ibu Neneng jika Bank
memberikan bonus setara 2% e.q rate dan pajak giro 15% dengan menggunakan
perhitungan saldo terendah?
8. Akad berdasarkan tujuannya dibagi menjadi 2 yaitu sebagai fungsi sosial dan
fungsi bisnis, sebutkan dan jelaskan maksud dari 2 tujuan tersebut?
Fungsi Sosial:
Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dana (funding)
dan menyalurkan dana (financing). Bank Syariah menjalankan fungsi sosial
dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya
kepada organisasi pengelola zakat. Bank Syariah dapat menghimpun dana
sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola
wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).
Fungsi Bisnis :
Berinvestasi pada usaha yang halal, atas dasar bagi hasil, margin
keuntungan dan fee, besaran bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja
usaha. Dengan adanya pola hubungan:
− Kemitraan (musyarakah dan mudharabah)
− Penjual – pembeli (murabahah, salam dan istishna)
− Sewa menyewa (ijarah)
− Debitur – kreditur; dalam pengertian equity holder (qard)
9. Terdapat 5 jenis pada akad, sebutkan dan jelaskan minimal 3 contoh pada
masing-masing jenis akad tersebut ?
− Murabahah. Macam-macam akad ini adalah sebuah akad jual beli di mana
harga serta keuntungan yang disepakati pihak penjual dan pembeli. Jenis
barang juga sudah diserahkan setelah akad jual beli barang. Pembayaran
dapat dilakukan dengan cara dicicil atau mengangsur pembayaran itu
sekaligus. Dalam hal ini pembeli membayarnya dengan harga lebih sebagai
keuntungan yang sudah disepakati bersama.
− Akad Wadiah. Akad wadiah adalah akad penitipan barang atau uang antara
pihak yang memiliki barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan
untuk menjaga keamanan, keselamatan dan keutuhan dari barang atau uang
yang dititipkan
− Akad mudharabah. Perjanjian kerja sama yang dibuat untuk kegiatan
menanamkan modal atau investasi syariah, berupa tabungan, deposito, atau
produk perbankan lainnya.
− Akad Hawalah. Akad hawalah merupakan akad pengalihan utang yang
berasal dari pihak berutang kepada pihak lain sehingga wajib membayar atau
menanggungnya.
− Musyarakah. Macam-macam akad ini merupakan akad kerjasama antara dua
pihak atau lebih dalam sebuah usaha tertentu. Masing-masing pihak akan
memberikan porsi dana dengan ketentuan keuntungan akan dibagi sesuai
kesepakatan sementara kerugian ditanggung sesuai porsi dana dari masing-
masing pihak.
Contoh :
o Akad Murabahah : Ada seorang pedagang eceran membeli komputer
dari grosir dengan harga Rp 10.000.000. Kemudian ia menjual lagi
komputer tersebut kepada pembeli namun dengan menambahkan
keuntungan sebesar Rp 750.000, jadi harga yang dijual pedagang
eceran tersebut sebesar Rp 10.750.000
o Akad mudharabah : pemilik modal atau shahibul maal ingin
melakukan kerjasama dengan usaha percetakan yang sukses dan
sudah berjalan selama sembilan bulan. Sebagai persyaratannya,
shahibul maal memberikan modal usaha sebanyak Rp20 juta, dengan
bagi hasil keuntungan yang telah disepakati adalah sebesar 40:70.
Seiring usaha percetakan berjalan, semakin lama modal menjadi
berkembang menjadi Rp35 juta, sehingga keuntungan yang
didapatkan shahibul maal adalah sebanyak Rp15 juta. Dengan
demikian, shahibul maal mendapatkan Rp3 juta dari bagi hasil 40%
dikali Rp6 juta. Kemudian, sisanya sebesar Rp9 juta menjadi hak milik
dari mudharib.
10. Sebutkan resiko pada kredit dan jelaskan hal-hal yang mempengaruhinya?
Risiko kredit adalah kerugian yang berhubungan dengan potensi kegagalan dalam
memenuhi kewajiban membayar kredit ketika waktu jatuh tempo.
Hal yang mempengaruhinya adalah:
− Sovereign credit risk
Jenis pertama dari risiko kredit adalah sovereign credit risk, yaitu risiko yang
terjadi jika sebuah negara gagal memenuhi kewajibannya dalam melunasi
utang ketika jatuh tempo. Kegagalan membayar utang ini meliputi
pembayaran pokok kredit ditambah bunga serta denda sesuai perjanjian di
awal.
− Corporate credit risk
Selanjutnya, corporate credit risk adalah salah satu jenis risiko kredit yang
sering terjadi, khususnya di industri perbankan, dengan kasus:
o Risiko gagal bayar debitur sebagai instansi penerbit surat utang.
o Risiko gagal bayar instansi yang menerima pinjaman.
o Risiko gagal bayar instansi yang mendapatkan penyertaan modal.
− Retail customer credit risk
Jenis selanjutnya dari risiko kredit adalah retail customer credit risk, yaitu
ketika debitur perorangan tidak bisa memenuhi kewajibannya untuk
melunasi pinjaman saat waktu jatuh tempo. Umumnya kredit seperti ini
dipakai untuk pembelian konsumtif, sehingga sumber pembayaran utang
tersebut tidak berasal dari barang yang dibeli.