PEMERINTAH KABUPATEN
BENGKULU UTARA
TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN
BENGKULU UTARA
SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN ORTALA
JL. JEND. SUDIRMAN
NOMOR 1
NO. TELP (0737) 521018
ARGA MAKMUR
http://bengkuluutarakab.go.id
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
INSPEKTORAT
JI. Prof. M. Yamin, SII Tlp. (0734 - 521174
ARGA MAKM{JR 38611
Kamt telan merevtu Laporan Klnerja lnstansl Hemennlan KaDupalen Bengl(ulu ulara
untuk Tahun Anggaran 2020 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi
yang dtmuat dalam Laporan Kneqa menladl tanggung lawaD manapmen Pemenntah Kabupaten
Bengkulu Utara.
Revtu bertuJuan untuK membenkan l(eyaklnan terbatas lapOran klneqa telah dlsalll(an
tserdasarl(an revlu kaml, tldal( terdapat kondlsl atau haFhal yang menlmbull(an
perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disaiikan di datam taporan kinerja ini.
li.r'
.fi
FORMULIR CEK LIST DIREVIU
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
TAHUN ANGGARAN 2021
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020 ini, bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja
pelaksanaan pembangunan tahun 2021 dan dijadikan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan
Semoga Allah SWT tetap melimpahkan kurnia-Nya kepada kita semua, Aamiin.
+>.----.,-
\-u rf l, I U
Dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik dan bersih (clean
and good governance) pada pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, merupakan hal yang harus dilakukan di era reformasi. Reformasi Birokrasi
merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitifitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi
masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita kehidupan berbangsa, bernegara dan bertanah air.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara berupaya menyelenggarakan pemerintahan
dengan berprinsip pada pemerintahan yang baik (Good Governance) dan berorientasi kepada hasil
(Result Oriented Government) sesuai dengan kewenangannya dan manajemen pemerintahan
yang diimplementasikan adalah akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja memuat visi, misi,
tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis
organisasi, sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran tersebut dapat terukur,
dapat diuji dan dapat diandalkan.
Selanjutnya dengan berpedoman pada Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 36 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, untuk mewujudkan
Visi lima tahun ke depan telah ditetapkan 5 Misi, 24 Sasaran Strategis, dan 33 Indikator Kinerja
Utama. Adapun pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator sasaran untuk tahun 2020 periode
perencanaan 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Misi I terdapat 4 sasaran dan 4 indikator kinerja:
Capaian indikator sasaran :
a. 1 indikator sasaran atau 25% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 3 indikator sasaran atau 75% kategori baik (lebih dari 75 % s.d. 100%)
2. Misi II terdapat 3 sasaran dan 5 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran :
a. 1 indikator sasaran atau 20% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 4 indikator sasaran atau 80% kategori baik (lebih dari 75 % s.d. 100%)
3. Misi III terdapat 3 sasaran dan 7 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran :
a. 1 indikator sasaran atau 14,29% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 6 indikator sasaran atau 85,71% kategori baik (lebih dari 75% s.d. 100%)
4. Misi IV terdapat 4 sasaran dan 10 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran :
a. 4 indikator sasaran atau 40% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 2 indikator sasaran atau 20% kategori baik (lebih dari 75% s.d. 100%)
c. 4 indikator sasaran atau 40% kategori kurang (kurang dari 55%)
5. Misi V terdapat 4 sasaran dan 7 indikator kinerja
Capaian indikator sasaran :
a. 3 indikator sasaran atau 42,86% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 1 indikator sasaran atau 14,28% kategori baik (lebih dari 75% s.d. 100%)
c. 3 indikator sasaran atau 42,86% kategori kurang (kurang dari 55%).
Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang telah
ditetapkan sebagaimana di atas, hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 33
indikator kinerja utama Bupati tahun 2020, disimpulkan bahwa 10 (sepuluh) indikator sasaran
Tabel 1.1
Jumlah Kelurahan dan Desa Tiap Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara
No Kecamatan Kelurahan Desa
1 Arga Makmur 2 14
2 Giri Mulya 6
3 Batiknau 15
4 Air Napal 12
5 Air Besi 15
6 Padang Jaya 12
7 Hulu Palik 15
8 Kerkap 1 17
9 Putri Hijau 9
10 Lais 1 12
11 Ketahun 11
12 Air Padang 10
13 Napal Putih 10
14 Ulok Kupai 10
15 Enggano 6
16 Arma Jaya 1 11
17 Tanjung Agung Palik 10
18 Marga Sakti Sebelat 10
19 Pinang Raya 10
Jumlah 5 215
Sumber Data : Bagian Pemerintahan Desa Setdakab Bengkulu Utara Tahun 2020
2. Kondisi Demografis
Dalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan penduduk dalam suatu
wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan dalam merencanakan
pembangunan wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar
perhatian yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Jika dihubungkan
dengan masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah,
semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial dan dampaknya terhadap
lingkungan sekitarnya. Jumlah Penduduk Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 sebanyak
290.090 jiwa, bertambah 2.585 jiwa dari Tahun 2019 yang berjumlah 287.505 jiwa.
Penduduk berdasarkan kelompok umur didominasi oleh penduduk berumur 10-14 tahun
mencapai 28.289 jiwa, Penduduk berumur di atas 75 tahun sebanyak 3.264 jiwa yang
merupakan sebagian kecil dari jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan
Jenis Pekerjaan dalam Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Jumlah Penduduk
No JENIS PEKERJAAN Prosentase
L P Jumlah
1. Belum/Tidak Bekerja 33.867 31.493 65.360 22,53%
2. Mengurus Rumah Tangga 6 33.997 34.003 11,72%
3. Pelajar/Mahasiswa 30.523 25.973 56.496 19,48%
4. Pensiunan 569 157 726 0,25%
5. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 3.124 2.727 5.851 2,02%
6. Tentara Nasional Indonesia (TNI) 200 1 201 0,07%
7. Kepolisian RI (POLRI) 410 19 429 0,15%
8. Perdagangan 157 109 266 0,09%
Tabel 1.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
JENIS KELAMIN
NO TINGKAT PENDIDIKAN DITAMATKAN Grand Total
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Tidak/Belum Sekolah 34.284 33.745 67.759
2. Belum Tamat SD/Sederajat 17.514 16.225 33.739
3. Tamat SD/Sederajat 40.628 41.993 82.621
4. Tamat SLTP/Sederajat 23.276 20.963 44.239
5. Tamat SLTA/Sederajat 26.821 21.815 44.636
6. Diploma I/II 382 636 1.018
7. Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 647 1.417 2.064
8. Diploma IV/Strata I 4.524 5.004 9.528
9. Strata II 288 177 465
10. Strata III 14 7 21
Total 148.378 141.712 290.090
Sumber Data : Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester II Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
6
5,3
5,07 4,99
5 4,96
5,01
4,84 4,81
4
-0,02 0,23
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-1
Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu
Republik Indonesia
Kota Bengkulu
Bengkulu Tengah
Provinsi Bengkulu
Seluma
Mukomuko
Kepahiang
Rejang Lebong
Lebong
Kaur
Bengkulu Utara
Bengkulu Selatan
Sedangkan data Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan dan tempat bertugas
pada Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.7
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Instansi
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020
Jenis Kelamin
Dinas/Instansi Pemerintahan Laki-
Perempuan Jumlah
Laki
Sekretariat Daerah (Tipe A) 72 48 120
~ Kelurahan Purwodadi 5 5 10
TK PAUD 2 64 66
Bagian ini menyajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD dan
sejauh mana Pemerintah Daerah telah mencapai tujuan dan sasaran tersebut dan kendala-
kendala apa yang dihadapi dalam pencapaiannya serta langkah-langkah apa yang telah
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut serta kendala-kendala dalam penyusunan Laporan
Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020.
Bab I : Menggambarkan pendahuluan yang memuat latar belakang, tujuan
penyusunan Laporan Kinerja Tahunan, data umum Kabupaten Bengkulu Utara
serta sistematika penyajian.
Bab II : Menggambarkan bentuk perencanaan strategis yang merupakan ringkasan
RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016-2021, Perencanaan kinerja
dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020, mulai dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan
program serta kegiatan yang dilaksanakan tahun 2020.
Bab III : Menggambarkan akuntabilitas kinerja yang mencakup capaian kinerja utama
(capaian kinerja makro) dan capaian kinerja sasaran dan tujuan serta analisis
capaian kinerja sasaran dan tujuan serta gambaran alokasi dan realisasi
anggaran dari setiap program yang ditetapkan dalam APBD.
Bab IV : Merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran sebagai umpan balik
untuk tahun mendatang.
1. 1.1. Meningkatkan tata Indeks Reformasi 1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK
kelola pemerintahan Birokrasi kualitas pengelolaan terhadap LKPD
secara transparan dan keuangan daerah yang
akuntabel baik
1.1.2. Meningkatnya Nilai/predikat AKIP
akuntabilitas kinerja
pemerintahan
2. 1.2 Terwujudnya Angka Kemiskinan 1.2.1. Berkurangnya Angka Kemiskinan
keadilan ekonomi tingkat kemiskinan
masyarakat masyarakat
Indeks Gini 1.2.2. Berkurangnya Indeks Gini
ketimpangan ekonomi
dalam masyarakat
3. „2.1. Meningkatkan Persentase panjang jalan „2.1.1. Meningkatnya Persentase panjang
infrastruktur yang kewenangan kabupaten kualitas infrastruktur jalan kewenangan
berkualitas dalam kondisi baik transportasi kabupaten dalam kondisi
baik
Rata-rata kecepatan lalu Rata-rata kecepatan lalu
lintas kendaraan Roda-4 lintas kendaraan Roda-4
di jalan kabupaten di jalan kabupaten
Persentase penurunan Persentase penurunan
angka kecelakaan lalu angka kecelakaan lalu
lintas lintas
Persentase Rumah „2.1.2. Meningkatnya Persentase Rumah
Layak Huni kualitas dan kuantitas Layak Huni
infrastruktur permukiman
3. „3.1. Mewujudkan Indeks Pembangunan „3.1.1. Meningkatnya Angka rata-rata lama
pelayanan dasar dan Manusia kualitas layanan sekolah
pelayanan publik pendidikan
lainnya yang
Tabel 2.4
Hubungan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020 dengan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2020
Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara
Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2020
Tahun 2020
1. Pendidikan 1. Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan
2. Kesehatan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
3. Penanggulangan Kemiskinan
4. Reformasi Birokrasi Pemerintahan
5. Pembangunan Infrastruktur 2. Pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui
penguatan konektivitas dan kemaritiman
6. Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi 3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui
Unggulan Daerah pertanian, industri, dan jasa produktif
4. Pemantapan ketahanan energi, pangan dan
sumber daya air
5. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan
pemilihan umum
4.1.2 Meningkatnya pendapatan petani Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani BPS DTPHP
(NTP) DKP
Rasio Usaha Kecil dan = (Jumlah usaha kecil dan DISKOP UKM DISKOP UKM
4.1.5 Meningkatnya Kapasitas UMKM, Menengah Terhadap menengah/Jumlah seluruh usaha
koperasi, dan BUMDes UMKM mikro kecil dan menengah) x 100%
„4.1.6. Meningkatnya industri Kontribusi lapangan = (PDRB Sektor Industri Pengolahan BPS DINAS PERDAGANGAN
pengolahan usaha sektor industri /PDRB Total) x 100%
pengolahan terhadap
PDRB
„4.1.7. Meningkatnya Kontribusi lapangan = (PDRB Sektor Perdagangan/PDRB BPS DINAS PERDAGANGAN
pemasaran produk usaha Sektor Total) x 100%
Perdagangan terhadap
PDRB
4.1.8 Memperluas Tingkat Partisipasi = (Jumlah penduduk angkatan DINAS NAKERTRANS DINAS NAKERTRANS
kesempatan kerja Angkatan Kerja kerja/Jumlah penduduk usia kerja (15-
64 tahun)) x 100%
5.1.2 Meningkatnya perlindungan anak Predikat Kabupaten Nilai Evaluasi Kabupaten Layak Anak KEMENTERIAN PPPA DPPPA
Layak Anak
„5.1.3 Meningkatnya Persentase partisipasi (Jumlah partisipasi angkatan kerja DPPPA DPPPA
pemberdayaan perempuan dalam angkatan kerja perempuan)/(jumlah angkatan kerja
pembangunan perempuan perempuan) x 100%
„5.2.1. Meningkatnya penanganan Tingkat Penurunan {(Jumlah PMKS tahun n-1 dikurangi DINSOS DINAS SOSIAL
penyandang masalah kesejahteraan PMKS jumlah PMKS tahun n) / Jumlah PMKS
sosial tahun n} x 100%
5.3.2. Meningkatnya prestasi Olahraga jumlah atlet berprestasi Jumlah atlet yang berprestasi tingkat DISPORA DISPORA
provinsi/nasional/internasional dalam
berbagai even perlombaan dalam
kurun waktu 1 tahun
„5.4.1. Meningkatnya Indeks kerukunan umat Jumlah nilai indeks variabel hubungan KEMENAG KESBANGPOL,
toleransi, kesetaraan dan kerjasama Beragama sosial + indeks variabel agama dan SETDAKAB
antar umat beragama konflik + indeks variabel kebijakan
pemerintah + indeks variabel peran
ormas
Tabel 2.6.
Reviu Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
SASARAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) TARGET
1 2 3
„2.1.1. Meningkatnya kualitas infrastruktur Persentase panjang jalan kabupaten dalam 50%
transportasi kondisi baik
1 2 3
Persentase penurunan angka kecelakaan -9,00%
lalu lintas
1 2 3
5.1.1. 4.4.1. Memperluas kesempatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja 69,12%
(Empat Ratus Empat Puluh Lima Milyard Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Seratus
Empat Puluh Dua Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Satu koma Tujuh Puluh Lima Rupiah),-
Tabel 3.1.
Pencapaian Indikator Sasaran
JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH INDIKATOR
NO. MISI INDIKATOR SASARAN PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN
TUJUAN KINERJA
TUJUAN STRATEGIS
UTAMA
1 Misi 1 2 3 4 4 BS = 1 , B = 3 , C = 0 , K = 0
2 Misi 2 2 5 3 5 BS = 1 , B = 4 , C = 0, K = 0
3 Misi 3 1 2 3 7 BS = 1 , B = 6 , C = 0, K = 0
4 Misi 4 2 2 7 10 BS = 4 , B = 2, C = 0, K = 4
5 Misi 5 4 7 7 7 BS = 3 , B = 1, C = 0, K = 3
Tabel 3.2.
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
No. Kategori Jumlah Indikator Sasaran Persentase
N
Misi IN( 4 Indikator Sasaran )
1 o Baik Sekali 1 25,00
2 Baik 3 75,00
.
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Jumlah 4 100,00
Misi II ( 5 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 1 33,33
2 Baik 4 66,67
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Jumlah 5 100,00
Misi III ( 7 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 1 14,29
2 Baik 6 85,71
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Jumlah 7 100,00
Misi IV ( 10 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 4 40,00
2 Baik 2 20,00
3 Cukup 0 0
4 Kurang 4 40,00
Jumlah 10 100,00
Misi V ( 7 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 3 42,86
2 Baik 1 14,28
3 Cukup 0 0
4 Kurang 3 42,86
Jumlah 7 100
Tabel 3.3.1.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang baik
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan Tahun
Target Realisasi Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Opini WTP BPK terhadap
1 WTP WTP WTP 100 WTP WTP* 100
LKPD
Rata-rata capaian kinerja 100 100
Sumber Data : BPK RI dan BPKAD Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
*=angka tahun 2019, angka tahun 2020 dari BPK RI belum dirilis resmi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan
keuangan daerah yang baik, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja
pada tahun 2020 sebesar 100% berkategori baik, sama dengan rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2019 sebesar 100%, dikategorikan baik.
Menurut opini BPK, Laporan Keuangan yang dibuat, menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tanggal 31
Desember 2019, dan realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, arus
kas, serta perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Opini WTP BPK terhadap LKPD nilai capaian kinerja diperoleh dari Tindak Lanjut atas
Hal-hal yang mempengaruhi Opini Tahun Sebelumnya yaitu :
Tabel 3.3.2.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan Tahun
Target Realisasi Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Nilai/predikat AKIP CC CC CC 101,64 CC CC* 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya akuntabilitas
kinerja pemerintahan, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
Tabel 3.3.3
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3
Berkurangnya tingkat kemiskinan masyarakat
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Angka Kemiskinan % 12,64 11,65 107,83 11,41 11,67 98,25
Rata-rata capaian kinerja 107,83 98,25
Sumber Data : BPS dan Dinas Sosial Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran berkurangnya tingkat
kemiskinan masyarakat, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada
tahun tahun 2020 sebesar 98,25% berkatergori baik, sedikit menurun jika dibandingkan secara persentase
dengan capaian tahun 2019 sebesar 107,83% berkategori baik sekali. Tetapi jika melihat target
yang ditetapkan sama dengan capaian pada tahun 2019 dan dikaitkan dengan kondisi dunia
yang sedang dilanda pandemi Covid-19 maka Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara masih
layak diberi apresiasi dalam usahanya mengentaskan kemiskinan di wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara di mana hanya terjadi kenaikan angka kemiskinan 0,02% dibandingkan dengan
capaian situasi normal di tahun 2019.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.
Lambannya penurunan angka kemiskinan bukan karena program pemerintah tidak
berjalan. Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang melanda, hal ini dipengaruhi oleh anjloknya
harga komoditas pertanian, khususnya kelapa sawit dan karet yang merupakan andalan para
petani di Kabupaten Bengkulu Utara. Namun di tengah situasi pandemi dan anjloknya harga
dua komoditas utama tersebut, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tetap bisa menekan
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Seluma
Kaur
Bengkulu Selatan
Kota Bengkulu
Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu
Kepahiang
Lebong
Mukomuko
Bengkulu Utara
Republik Indonesia
Bengkulu Tengah
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Selain menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui
kegiatan Camat Sambang Warga tetap melaksanakan motivasi, pendampingan dan advokasi kepada
masyarakat miskin secara kontinyu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di masa
pandemi Covid-19 yang bertujuan untuk :
1. Mengkampanyekan gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk
memutus penyebaran virus Covid-19;
2. Memberikan motivasi dan advokasi kepada masyarakat miskin;
3. Mengetahui penyebab kemiskinan di dalam rumah tangga;
4. Memastikan program yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran;
5. Mengevaluasi hasil sambang yang kemudian dikoordinasikan dengan dinas terkait agar bantuan
tepat guna dan tepat sasaran.
Tabel 3.3.4.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4
Berkurangnya ketimpangan ekonomi dalam masyarakat
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Indeks Gini % 0,31 0,295 104,84 0,30 0,281 106,33
Rata-rata capaian kinerja 104,84 106,33
Sumber Data : BPS dan Dinas Sosial Kab. Bengkulu Utara Tahun 2021
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran berkurangnya ketimpangan
ekonomi dalam masyarakat, 1 indikator sasaran melebihi capaian target. Rata-rata capaian kinerja
Tercapainya target Indeks Gini sejak tahun 2019 hingga tahun 2020
menunjukkan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam hal ini Bupati
beserta seluruh jajarannya telah bekerja secara maksimal demi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara
yang di tahun 2020 ini “te rpaksa ” tu run di angka 0,23% akibat p andemi
Covid-19 yang mewa bah di seluruh dunia termasuk di wi layah Kabupaten
Bengkulu Utara tet api tidak membawa dampak buruk terhadap tercapainya
Indeks Gini yang telah melebihi target. Seperti sudah dijelaskan dalam
sasaran berkurangnya tingkat kemiskinan dalam masyarakat, Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara telah menggelontorkan begitu banyak bantuan
bagi masyarakat terut ama yang langsung terkena imbas dari wab ah pandemi
Covid-19. Termasuk pengalihan Dana Desa untuk membantu perekonomian
masyarakat terdamp ak Covid-19 yang ternyata juga cu kup mampu
menurunkan ketimpangan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Utara .
Tabel 3.3.5.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5
Meningkatnya kualitas infrastruktur transportasi
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Persentase panjang jalan
65,25 50
1 kewenangan kabupaten dalam % 68,08 104,34 46,49 92,98
kondisi baik
Rata-rata kecepatan lalu lintas
2 kendaraan roda 4 di jalan km/jam 36 36 100 38 38 100
kabupaten
Persentase penurunan angka 183,70
3 % 6,59 -45,56 -9,00 -3,48 161,33
kecelakaan lalu lintas
Rata-rata capaian kinerja 129,35 118,10
Sumber Data : Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
B. Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan
1. Jalan Box Culver Ds.
Talang Arah
2. Jalan Box Culvert Ds.
Kota Bani
3. Jalan Plat Deaker Desa
Lubuk Sematung
5. Jalan Simpang Taba
Tembilang - Kuro Tidur
6. Jalan Beton Plat Jln.
Mayor Salim Batu Bara
(depan Jaret 2)
7. jalan Beton Plat
Simpang Pukesmas
Gunung - Alam - Pekerjaan jangan
Karang Suci (Belakang 16 Paket Pekerja, Alat Cuaca dan terlampau singkat
Kantor Perikanan) dan Material Peralatan (Alat waktudan peralatan
8. Jalan Plat Deuker Jalan Berat) yang diperlukan
Prof. Hazairin, SH harus dipersiapkan
9. Jalan Plat Deuker Jalan terlebih dahulu
Cut Nyak Dien (Depan
Bowo Bola Teknik)
10. jalan Beton Plat Ruas
Jalan Desa Karang
Anyar 1 (Man)
11. Jalan Bronjong Tugu
Jadi - PT Pertani (Jalan
Ke Dinas Pariwisata)
12. Jalan Box Culvert Desa
Suka Mulya
13. Jalan Deuker Desa
Tanjung Anom Kec.
Giri Mulya
14. Jalan Pelapis Tebing
Desa Suka Makmur
Kec. Giri Mulya
15. Jalan Rehab Gorong-
gorong Desa Fajar
Berikut dokumentasi beberapa pembangunan jalan kabupaten pada tahun 2020 yang
salah satu peningkatan jalannya sejak dahulu diinginkan oleh masyarakat Kabupaten
Bengkulu Utara khususnya yang tinggal di Kecamatan Kota Arga Makmur dikarenakan
jalan ini merupakan pintu gerbang memasuki wilayah ibukota Kabupaten Bengkulu
Utara yaitu jalan mulai dari Simpang Tiga Desa Talang Denau hingga ke jalan depan
Komplek Perumahan Jaksa Kelurahan Gunung Alam.
TITIK NOL
SEDANG DIKERJAKAN
SUDAH DIKERJAKAN
SEDANG DIKERJAKAN
SUDAH DIKERJAKAN
Tabel 3.3.6.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6
Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur permukiman
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Persentase rumah layak huni % 66,18 66,36 100,27 67,23 67,03 99,70
Rata-rata capaian kinerja 100,27 99,70
Sumber Data : Dinas PRKP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur permukiman belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
2020 sebesar 99,70% berkategori baik, menurun 0,57% dibanding tahun 2019 sebesar 108,73%
berkategori baik sekali.
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan tempat tinggal masyarakat yang memiliki
penghasilan rendah atau biasa disebut juga dengan MBR yang rata-rata masyarakat tersebut
memiliki pendapatan kurang dari Upah Minimum Provinsi (UMP). Pemerintah Daerah
Kabupaten, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Pusat secara bersinergi berupaya
Berdasarkan rumus perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa dari total 76.090
unit Rumah Tidak Layak Huni dapat terbangun menjadi Rumah Layak Huni sebanyak 51.004
atau sebesar 67,03% pada tahun 2020 (sebagai angka akumulatif dari tahun 2017). Sedangkan
pada tahun 2019, terbangun sebanyak 50.492 atau 66,36 % unit Rumah Layak Huni dari total
76.090 unit Rumah Tidak Layak Huni (juga merupakan angka akumulatif dari tahun 2017).
Dengan demikian maka diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah Rumah Layak Huni yang
terbangun di tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 yakni sebesar 0,67 % atau sekitar 512 unit
Rumah Layak Huni yang terbangun. Program peningkatan Rumah Layak Huni ini dianggarkan
melalui dana APBN (Dana BSPS SNTV dan BSPS Aspirasi DPD RI) dan Dana DAK.
Sedangkan Kegiatan Rumah Tidak Layak Huni pada tahun 2020 yang bersumber dari APBD
Kabupaten Bengkulu Utara belum dapat terealisasi dikarenakan terjadi Refocussing APBD
terkait pandemi Covid-19.
Pada Tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman merencanakan melaksanakan pembangunan Peningkatan
Kualitas (PK) Rumah Tidak Layak Huni di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan
Pembangunan Baru (PB) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pembangunan
Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni dan Pembangunan Baru Rumah bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah tersebut untuk pembiayaannya pada awalnya dianggarkan
sebagai berikut :
1. Untuk Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Sebesar Rp. 17.500.000,-.
2. Untuk Pembangunan Baru Rumah bagi MBR sebesar Rp. 35.000.000,-.
Pelaksanaan pembangunan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni dan
Pembangunan Baru Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun Anggaran
2020 yang bersumber dari Dana DAK hanya dialokasikan untuk pulau terluar di wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Pulau Enggano. Sedangkan Dana APBD untuk Peningkatan
Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Tidak Bisa Terealisasi di tahun 2020 karena Dana APBD
untuk kegiatan tersebut telah di refocussing terkait pandemi Covid-19. Kegiatan ini
direncanakan akan dilaksanakan kembali pada Tahun Anggaran 2021.
1. Pembangunan Perumahan Swadaya (BSPS)
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan bantuan pemerintah bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan
dalam peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru rumah beserta prasarana,
sarana dan utilitas umum. Peningkatan kualitas rumah swadaya merupakan kegiatan
memperbaiki rumah tidak layak huni menjadi layak huni yang diselenggarakan atas prakarsa
dan upaya masyarakat baik secara perseorangan atau berkelompok.
Tabel 3.3.6.1
Rincian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) SNVT
Dan Aspirasi DPD RI Melalui Dana APBN
Di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Wilayah Jumlah
No. Desa Total Anggaran
Kecamatan Penerima
Talang Tua 31 Rp. 542.500.000,-
Marga jaya 50 Rp. 875.000.000,-
Tanah Tinggi 39 Rp. 682.500.000,-
1 Padang Jaya
Padang Jaya 41 Rp. 717.500.000,-
Lubuk
30 Rp. 525.000.000,-
Banyau
Lubuk Mindai 28 Rp. 490.000.000,-
Dusun Raja 41 Rp. 717.500.000,-
2 Ketahun
Bukit Indah 30 Rp. 525.000.000,-
Kualalangi 30 Rp. 525.000.000,-
3 Lais Pal 30 50 Rp. 575.000.000,-
Jumlah 10 Desa 370 Rp.6.475.000.000,-
Sumber Data : DPRKP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
2. Pembangunan Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya
bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Pelaksanaan pembangunan Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB)
Rumah Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun Anggaran 2020
yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dilaksanakan di Kecamatan Enggano
Kabupaten Bengkulu Utara. Desa sasaran pada 4 (Empat) desa untuk PK dan 4 (Empat)
desa untuk PB dengan rincian dapat dilihat pada berikut :
Tabel 3.3.6.2
Peningkatan Kualitas (PK) di Kecamatan Enggano
Kabupaten Bengkulu Utara Sumber DAK Tahun 2020
No Nama Desa Jumlah Penerima Status
1 Meok 15 RTLH
2 Apoho 15 RTLH
3 Kaana 18 RTLH
4 Kahyapu 15 RTLH
Jumlah 62
Sumber Data : DPRKP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Permasalahan yang dihadapi untuk terwujudnya indikator ketiga dari sasaran strategis 11
ini, yaitu :
a. Belum tersedianya database perencanaan tentang perumahan dan pengembangan
kawasan perumahan (Tata Ruang Perumahan);
b. Belum terbitnya peraturan daerah yang mengatur tentang pengembangan perumahan
c. Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang Program Rumah tidak layak Huni
(RTLH) dan Perumahan Swadaya.
Solusi dan langkah strategis yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas
adalah :
a. Perlu adanya Perencanaan tentang Tata Ruang Kawasan Permukiman;
b. Mengoptimalkan perencanaan pembangunan dengan mendasarkan pada skala
prioritas yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan RENSTRA yang telah disusun dan disepakati bersama;
c. Meningkatkan kompetensi dan responsibilitas aparatur melalui pendidikan, pelatihan
dan upaya-upaya lain, sehingga diharapkan segala permasalahan yang timbul, dapat
segera direspon secara cepat dan akurat tanpa menimbulkan permasalahan baru;
d. Meningkatkan pendekatan kepada masyarakat dengan mensosialisasikan setiap
program dan kegiatan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja
sehingga tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah semakin
meningkat sehingga diharapkan tingkat partisipasi masyarakat akan semakin
meningkat.
Armada pengangkutan sampah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
tersedia sebanyak 14 (empat belas) unit yang enam unit diantaranya sudah kurang layak
pakai. Armada tersebut terdiri dari 5 unit dumptruck, 4 unit armroll, dan 5 unit sepeda
motor roda tiga. Namun hal itu tidak menjadi penghambat para petugas kebersihan untuk
mengelola persampahan sehingga untuk skala Kota Arga Makmur masih dapat diatasi.
Sehingga penanganan sampah untuk wilayah Kecamatan Kota Arga Makmur sebagai
ibukota kabupaten adalah sebesar 7.327 ton per tahun. Sedangkan penanganan sampah
untuk semua wilayah dalam Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebesar 50.297 ton per
tahun. Dalam pengelolaan sampah ini Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah
menerbitkan Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Selain itu, upaya-
upaya yang dilakukan untuk menangani persampahan adalah memaksimalkan kinerja
petugas kebersihan dengan ketersediaan anggaran, melakukan koordinasi dengan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran meningkatnya kualitas
layanan pendidikan, belum ada indikator sasaran yang mencapai target. Rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2020 sebesar 98,82% berkategori baik, sedikit menurun jika dibandingkan
rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 100,04% dikategorikan baik sekali.
1. Angka rata-rata lama sekolah
Data yang digunakan untuk perhitungan pada tabel di atas adalah angka yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. Sedangkan data yang dijelaskan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara adalah Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) dihitung dari
perkalian lama tempuh pendidikan penduduk usia di atas 15 tahun dalam mencapai jenjang
pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk di atas usia 15 tahun pada jenjang pendidikan tersebut
dibagi dengan jumlah penduduk di atas usia 15 tahun secara keseluruhan.
Secara lebih jelas rumus perhitungan Angka Rata-Rata Lama Sekolah adalah sebagai
berikut :
ARLS =∑(Lama pendidikan x jumlah pddk usia > 15 tahun
U
Sumber Data : Dinas Pendidikan dan Dinas Dukcapil Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Berdasarkan data dari tabel di atas maka dapat dilakukan perhitungan Angka Rata-Rata
Lama Sekolah Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.3.8.2
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2020
Dari tabel di atas terlihat realisasi keuangan dan fisik tidak mencapai 100%. Hal tersebut
dikarenakan beberapa faktor seperti :
a. Keterlambatan waktu penginputan data kontrak di aplikasi Om Span di mana batas akhir
waktu penginputan data kontrak di aplikasi Om Span adalah tanggal 22 Juli 2020
sedangkan hingga tanggal 22 Juli 2020 belum terjadi kesepakatan kontrak antara
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Pendidikan dengan Penyedia
sehingga ada beberapa item kegiatan yang akhirnya tidak dapat dilaksanakan;
b. Ada beberapa sekolah yang mendapat bantuan dari pemerintah pusat padahal sekolah
tersebut telah teranggarkan peningkatan sarana dan prasarana sekolahnya melalui DAK
Fisik sehingga akhirnya sekolah lebih memilih menerima bantuan dari pemerintah pusat
sedangkan untuk perubahan Rencana Kegiatan (RK) DAK Fisik sudah tidak dapat
dilakukan lagi;
c. Keterlambatan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi sebesar
Rp. 6.133.000.000,00 yang baru masuk di pertengahan Bulan Desember 2020 sehingga
pihak sekolah selaku pihak penerima BOS Afirmasi tidak sempat melakukan proses
pengadaan barang akibat sudah sangat mendekati masa akhir tahun anggaran 2020.
d. Adanya refocusing anggaran akibat adanya pandemi Covid-19 terhadap beberapa
kegiatan terutama terhadap kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang
banyak seperti kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, ataupun kegiatan-kegiatan lomba
siswa.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran meningkatnya kualitas
layanan kesehatan, 2 indikator belum memenuhi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
2020 sebesar 92,34% berkategori baik, menurun jika dibanding rata-rata capaian kinerja tahun 2019
sebesar 113,18% berkategori baik sekali.
1. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)
Capaian sasaran strategis peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diukur dengan
indikator Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) dari target 0,79% di tahun
2020 terealisasi 0,70% atau menurun sebesar 0,09% dari target yang ditetapkan pada Reviu
Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Realisasi IPKM dalam laporan kinerja ini adalah merupakan
rata-rata capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang diukur dengan
12 (dua belas) indikator.
Idealnya, IPKM didapatkan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan
Litbangkes) melalui riset-riset secara nasional. Badan Litbangkes telah menyusun tiga seri
IPKM yaitu IPKM 2007, IPKM 2013 dan IPKM 2018. IPKM 2018 disusun berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Survei Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018
yang terintegrasi dengan Riskesdas 2018, dan Data Potensi Desa (Podes) 2018 dan
proyeksi Kabupaten/Kota tahun 2018. Dari sumber data tersebut dilakukan analisis indikator
dan formulasi indeks untuk menentukan peringkat provinsi, kabupaten/kota, serta monitoring
keberhasilan pembangunan kesehatan.
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat lazimnya adalah hasil riset yang dilakukan
oleh lembaga penelitian kesehatan, sehubungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
dalam hal ini diampu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara bukan lembaga
penelitian serta tidak melakukan riset, untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan
dengan indikator IPKM yang telah ditetapkan dalam Reviu Perjanjian Kinerja (PK) Bupati
69,5
69,21 69,35
69 68,84
68,56 68,59
68,5
68,19
68
68,04
67,5 67,67
67,42
67,4
67
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kab. Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu
72
70
68
66
64
2018
62
60 2019
58 2020
Sedangkan menurut Dinas Kesehatan selaku leading sector utama menyatakan bahwa
untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan dengan indikator angka Usia Harapan Hidup
(UHH) digunakan formula hasil penjumlahan usia kematian 60 tahun yang dibagi jumlah
orang yang meninggal di usia 60 tahun sehingga didapatkan hasil sebesar 72,72 tahun.
Tabel 3.3.9.1
Usia Kematian 60 Tahun di Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara
Usia Jumlah Kematian
No Jumlah Hitung Usia
(Tahun) (Orang)
(1) (2) (3) (4) = ( 2 x 3 )
1 60 44 2640
2 61 5 305
3 62 22 1364
4 63 20 1260
5 64 4 256
6 65 39 2535
7 66 9 594
8 67 11 737
9 68 15 1020
10 69 5 345
11 70 52 3640
12 71 10 710
13 72 9 648
14 73 21 1533
15 74 7 518
16 75 25 1875
17 76 10 760
18 77 5 385
Indikator ini bisa mencapai target yang ditetapkan dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhi diantaranya faktor sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Adapun
upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator ini diantaranya : penyuluhan masyarakat
pola hidup sehat, peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular, dan juga pemeliharaan kesehatan lanjut usia di mana tantangan utamanya adalah
bagaimana mempertahankan kualitas hidup lansia.
Kedua indikator di atas sangat dipengaruhi oleh penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan di mana pada tahun 2020 ini persentase capaiannya hanya sebesar 70,29%,
jauh menurun jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2019 yang berada di angka 99,70%.
Tabel 3.3.9.2
Perbandingan Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2019 dan Tahun 2020
2019 2020 Peningkatan/
No Indikator Jumlah % Jumlah % Penurunan
(%)
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4
5.777 5.692
di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah
1 dan swasta 100,00 86,83 (13,2)
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota 5.777 6.555
tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
5.368 5.089
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan
2 persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 98,70 81,33 (17,6)
Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah
5.439 6.257
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
5.394 5.090
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai dengan standar
3 100,00 85,27 (14,7)
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah
5.394 5.969
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun
Pelayanan Kesehatan Balita
Jumlah balita 0–59 bulan yang ada di wilayah kerja 23.456 14.426
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100,00 78,52 (21,50)
Jumlah balita 0–59 bulan yang mendapat
23.456 18.373
pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan
Dasar
Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 38.069 4.684
yang mendapat pelayanan skrining kesehatan di
satuan pendidikan dasar
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan 97,60 14,43 (85,20)
Dasar
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1
39.013 32.456
dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun ajaran
Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun mendapat
37.086 29.691
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
6 100,00 78,16 (21,80)
Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Jumlah warga negara usia 15–59 tahun yang ada
37.086 37.988
di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut 15.398 100,00 14.324 53,56 (46,40)
Namun hal ini tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah
daerah terkait peningkatan kesehatan masyarakat. Dan hal-hal yang perlu terus dilakukan
sebagai rekomendasi perbaikan dan peningkatan antara lain :
a. Meningkatkan kualitas kesehatan ibu, bayi dan balita.
b. Meningkatkan pembangunan, memperbaiki dan memelihara sarana dan prasarana
kesehatan.
c. Memperbanyak dan memeratakan distribusi jumlah dokter dan tenaga medis hingga ke
daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh akses kesehatan.
d. Meningkatkan pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan bagi penduduk
miskin.
e. Meningkatkan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar, dan
terjangkau oleh masyarakat.
f. Meningkatkan perbaikan gizi masyarakat
g. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan akibat penyakit menular dan tidak menular
h. Meningkatkan standarisasi, promosi dan kemitraan pelayanan kesehatan
i. Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat seperti konseling fisik dalam penggunaan air
bersih, jamban, rumah bersih dan menjaga kebersihan saat makan (mencuci tangan), tidak
merokok serta pola makan menungutamakan buah dan sayur.
Berbicara mengenai program penanganan stunting di Kabupaten Bengkulu Utara, Stunting
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah lima tahun (balita) sebagai akibat kekurangan
zat gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu
dimulai dari Janin sampai anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting jika panjang badan
atau tinggi badan berada dibawah minus 2 (-2 SD) panjang atau tinggi badan anak seumurnya.
Dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting dilakukan secara konvergensi lintas sektor
baik intervensi spesifik (yang dilakukan oleh bidang kesehatan) yang meliputi sasaran primer
dan sasaran lainnya :
INTERVENSI
INTERVENSI
KELOMPOK SASARAN INTERVENSI PRIORITAS PRIORITAS SESUAI
PENDUKUNG
KONDISI
KELOMPOK SASARAN 1000 HPK
Sasaran Ibu Hamil Pemberian Makanan Pemeriksaan Kehamilan Perlindungan dari Malaria
Tambahan Bagi Ibu hamil (ANC) berkualitas
Miskin dan Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis (KEK)
Maupun intervensi sensitif yang dilakukan oleh berbagai sektor lain termasuk didalammya
penggunaan dana desa untuk menyediakan sarana maupun edukasi dalam penggunaan
jamban di tingkat rumah tangga. Dalam upaya koordinasi kegiatan tersebut, maka Kabupaten
Bengkulu Utara membentuk Surat Keputusan Bupati (SK) tentang Tim Penurunan Stunting
Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 441/23/Dinkes Tahun 2019 dan Peraturan Bupati (PerBup)
Nomor 23 Tahun 2019.
Grafik Prevalensi Stunting Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2017-2020
40,0
35,0 35,8
30,0
25,0 25,9
20,0
15,0
10,83
10,0
8,93
5,0
0,0
2017 2018 2019 2020
Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara bersama jajarannya dalam upaya pencegahan
dan penurunan stunting dari tahun 2017 memberikan hasil yang cukup baik, yang ditunjukkan
dengan penurunan prevalensi stunting (8,93%) pada tahun 2020.
Upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Utara secara konvergensi
dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program. Di masa pandemi Covid-19, pertemuan-
pertemuan dalam upaya penurunan stunting masih dapat dilakukan secara berkala dan
terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Kesehatan bersama Badan Perencanaan
Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara dalam upaya penurunan stunting ikut aktif dalam
kegiatan-kegiatan tingkat nasional. Kabupaten Bengkulu Utara turut serta dalam acara
Tabel 3.3.10.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10
Meningkatkan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Layanan
1 Nilai 80,53 86,12 106,94 79,50 83,98 105,64
Pendidikan, Kesehatan, dan
pelayanan publik lainnya
Rata-rata capaian kinerja 106,94 105,64
Sumber Data : Laporan SKM Pemerintah Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya kualitas
layanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya, 1 indikator sasaran melebihi
target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 105,64% berkategori baik sekali,
menurun 1,3%% jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 106,94%
juga berkategori baik sekali.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), mencapai melebihi target dikarenakan :
1. Taget yang ditetapkan dalam dokumen reviu mengalami perubahan sehingga target tahun
2020 lebih kecil dari target dan capaian tahun sebelumnya.
2. Nilai realisasi tahun 2020 tersebut diperoleh dari hasil Survey Kepuasan Masyarakat yang
dilaksanakan di 3 SKPD yang melakukan pelayanan publik yaitu :
a. Dinas Penanaman Modal Kabupaten Bengkulu Utara, dengan hasil 84,58 berkategori baik dari
Untuk memperoleh nilai SKM digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan
rumus-rumus sebagai berikut :
Tabel 3.3.10.2
Nilai Persepsi , Interval SKM, Interval Konversi, Mutu Persyaratan
dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Interval Kinerja Unit
Nilai Persepsi Nilai Interval SKM Mutu Pelayanan
Konversi SKM Pelayanan
1 1,00 - 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik
3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3,5524 – 4,00 88,30 -100,00 A Sangat Baik
Sumber Data : Laporan SKM Pemerintah Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 3.3.11.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11
Meningkatnya laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Persentase pertumbuhan PDRB
1 sektor pertanian, kehutanan, dan % 4,17 4,38 105,03 4,80 0,11 2,29
perikanan
Rata-rata capaian kinerja 105,03 2,29
Sumber Data : BPS, DTPHP, dan Dinas Perikanan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2021
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya laju
pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, 1 indikator sasaran belum mencapai
target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 hanya sebesar 2,29% berkategori kurang,
jauh menurun jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 105,03%,
dikategorikan baik sekali.
Realisasi capaian jauh menurun diakibatkan mewabahnya pandemi Covid-19 yang
menyebabkan terjadinya penurunan laju pertumbuhan PDRB dari semua sektor lapangan
b. Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp. 3.500.000.000,- (Tiga Milyar Lima Ratus Juta
Rupiah) yang digunakan untuk pemulihan perekonomian bidang perikanan. Adapun
kegiatan yang dlaksanakan adalah pembangunan jembatan dan rabat beton jalan
produksi, pembangunan bak tampung ikan, bantuan percontohan budidaya lele dan
bantuan prasarana alat tangkap ikan ramah lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
dan teknologi,
35TU U35T permodalan
35TU U35T
serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan
35TU U35T
masyarakat.
Dukungan luas wilayah dan kondisi lahan
di Kabupaten Bengkulu Utara terhadap
komoditas tanaman perkebunan
menjadikan wilayah ini banyak yang
dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan.
Selain dikelola oleh perusahaan
pemerintah (Perkebunan Nusantara),
terdapat juga perkebunan yang dimiliki dan
dikelola rakyat. Komoditi yang dihasilkan
antara lain kelapa sawit, karet, kopi, dan
lain lain. Pada tahun 2020, kelapa sawit
dan karet merupakan komoditas unggulan
dengan produksi masing-masing-masing
463.444 ton/tahun dan 38.442 ton/tahun.
Tabel 3.3.11.2
Perbandingan Capaian Produksi Perkebunan Unggulan di Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2019 dan 2020
Jenis Tanaman Tahun 2019 Tahun 2020
No.
Perkebunan Target Realisasi Persentase Target Realisasi Persentase
Produksi Kelapa Sawit
1 317.776 460.111 144,79 464.000 463.444 99,88
(ton/tahun)
Produksi Karet
2 66.031 39.245 59,43 39.000 38.442 98,57
(ton/tahun)
Produksi Kakao
3 3.105 2.061 66,38 2.000 1.932 96,60
(ton/tahun)
Kelapa Dalam
4 2.308 2.287 99,09 2.300 2.255 98,04
(ton/tahun)
5 Kopi(ton/tahun) 4.103 3.816 93,01 3.000 2.862 95,40
Sumber Data : Dinas Perkebunan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat capaian tertinggi dari sektor perkebunan di Kabupaten
Bengkulu Utara adalah dari produksi kelapa sawit yang mencapai hasil 463.444 ton per
tahun. Hal ini didukung dengan program replanting atau peremajaan kelapa sawit di mana
target di tahun 2019 yang lalu mencapai 3.581 hektar kebun kelapa sawit sehingga
diharapkan beberapa tahun ke depan kebun-kebun yang dimiliki oleh masyarakat
Bengkulu Utara menjadi lebih baik dan produktif sehingga dapat memberdayakan ekonomi
rakyat. Sedangkan untuk komoditas lain yang mengalami penurunan realisasi disebabkan
karena adanya peremajaan terhadap tanaman karet dan pengalihfungsian komoditas
kakao, kelapa dalam, dan kopi.
Meskipun terjadi refocussing anggaran akibat mewabahnya pandemi Covid-19 pada tahun
2020 yang menyebabkan hampir semua program dan kegiatan pendukung sektor
perkebunan tidak berjalan sesuai rencana awal tetapi Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara melalui Dinas Perkebunan mendapat anggaran dana APBN Tugas Pembantuan dari
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian sebesar Rp. 1.884.967.000,00
(Satu Milyard Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Enam Puluh
Tujuh Ribu Rupiah) yang digunakan untuk meremajakan tanaman perkebunan tahunan
dalam hal ini komoditas karet bagi 8 (delapan) Kelompok Tani yang tersebar di wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara masing-masing seluas 25 hektar sehingga total luas
perkebunan karet yang diremajakan adalah seluas 200 hektar.
Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam sektor perkebunan antara lain :
1. Terbatasnya jumlah bibit unggul tanaman perkebunan yang tersedia di Kabupaten
Bengkulu Utara, kalaupun ada harganya cukup mahal untuk di tingkat petani, terutama
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya pendapatan
petani, 1 indikator sasaran melampaui target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 118% berkategori baik sekali, tetapi belum bisa dibandingkan dengan capaian tahun
2019 dikarenakan sasaran dan indikator ini merupakan hasil reviu. Dari hasil koordinasi dengan
BPS Kabupaten Bengkulu Utara menyatakan bahwa data NTP yang dikeluarkan hanya sebatas
estimasi NTP tingkat provinsi. Apabila pemerintah kabupaten/kota ingin melakukan survey
terhadap NTP kabupaten/kota maka pemerintah kabupaten/kota dapat mengusulkan kerja
sama dengan BPS untuk menghitung estimasi NTP kabupaten/kota.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan
indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai Tukar Petani
35T 35T
merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. Pengumpulan
data dan perhitungan NTP di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik.
35T 35T 35T 35T
Indeks harga yang diterima petani (IT) adalah indeks harga yang menunjukkan
perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Dari nilai IT, dapat dilihat fluktuasi
harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang
dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator proxy untuk melihat tingkat
kesejahteraan petani. Indeks ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan daya tukar (term of 15T
trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya
15T
produksi. Sehingga, ada indikasi bahwa semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat
kehidupan petani.
IT dihitung berdasarkan nilai jual hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani, mencakup
sektor padi, palawija, hasil peternakan, perkebunan rakyat, sayuran, buah, dan hasil perikanan
35T 35T 35T 35T 35T 35T
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa NTP Provinsi Bengkulu baik per bulan ataupun
per tahun, nilai rata-ratanya jauh lebih tinggi dibandingkan NTP nasional. Hal itu dikarenakan
sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan memiliki potensi yang besar di wilayah Provinsi
Bengkulu pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara pada khususnya. Naiknya
angka NTP yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara berkala, hendaknya diikuti oleh
peningkatan kesejahteraan petani dan benar-benar bisa dirasakan. Untuk itu beberapa langkah
strategis dalam rangka peningkatan NTP yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten/Kota perlu membangun
sinergi agar kebijakan peningkatan kesejahteraan petani bisa memberikan dampak positif
dan signifikan;
2. Penguatan kelembagaan petani dan program-program pertanian;
3. Mendorong hilirisasi industri serta membuka konektivitas agar komoditas andalan di Provinsi
Bengkulu khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara dapat mudah terdistribusi
4. Memetakan jenis komoditas petani yang efektif untuk ditingkatkan produktivitasnya; dan
5. Membangun komunikasi, agar kebijakan pembangunan pada fasilitas pertanian bisa
menyesuaikan musim maupun jadwal petani.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata bagi masyarakat 1 indikator belum mencapai target tetapi 1 indikator lainnya
melampaui target yang ditetapkan. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 152,01%
berkategori baik sekali, mengalami peningkatan 53,52% jika dibandingkan rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2019 sebesar 98,49%, dikategorikan baik.
Untuk capaian indikator indeks Kontribusi Lapangan Usaha Sub Sektor Pariwisata
terhadap PDRB didapat dari perhitungan sektor lapangan usaha I yaitu Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum ditambah perhitungan sektor lapangan usaha R, S, T, U yaitu Sektor Jasa
Lainnya dikarenakan kontribusi khusu dari lapangan usaha sektor ataupun sub sektor
pariwisata belum tersedia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh LPEM FEB UI pada tahun 2016
menunjukkan bahwa sektor pariwisata secara umum memiliki peran yang penting dalam
perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh efek pengganda (multiplier effect) di
Indonesia. Efek pengganda menyebabkan seluruh pengeluaran wisatawan, pengeluaran
investasi, pengeluaran pemerintah memberikan dampak ekonomi berupa pertambahan output,
nilai tambah, pendapatan, dan penciptaan tenaga kerja di Indonesia. Peranan sektor pariwisata
pada PDB Indonesia sebesar 5.47% di tahun 2015, dan 5.82% di tahun 2016. Untuk mengukur
kontribusi sektor pariwisata ada beberapa indikator kunci yang perlu dilihat, pertama adalah
kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kedua
adalah pengeluaran wisatawan yang berkunjung berdasar jenis pengeluarannya. Khusus untuk
pengeluaran wisatawan mancanegara, pengeluaran transportasi yang berasal dari luar negeri
tidak dapat dimasukkan dalam penghitungan dampak, karena nilai ekonominya tidak masuk
dalam perekonomian domestik. Komponen berikutnya yang menjadi indikator kunci pariwisata
adalah investasi sektor swasta dan investasi pemerintah, serta pengeluaran pemerintah dalam
bidang pariwisata seperti promosi pariwisata dan pengembangan pariwisata. Hingga saat ini
Pelaksanaan kegiatan pelatihan pemandu wisata tata kelola destinasi wisata ini
dilaksanakan di Hotel Raflesia Desa Karang Anyar II Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
Bengkulu Utara pada tanggal 13 s.d 15 Oktober 2020. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang
peserta dari perwakilan kelompok sadar wisata dari 5 (lima) desa yang ada di Kabupaten
Bengkulu Utara yaitu Desa Rama Agung Kecamatan Kota Arga Makmur, Desa Batu Raja R
Kecamatan Hulu Palik, Desa Batu Layang Kecamatan Hulu Palik, Desa Kota Lekat Mudik
Kecamatan Hulu Palik dan Desa Tanah Hitam Kecamatan Padang Jaya, dengan tetap
mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 yaitu memakai masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak antar peserta pelatihan pemandu wisata. Harapannya setelah
mengikuti kegiatan pelatihan pemandu wisata tata kelola destinasi wisata, peserta dapat
mengaplikasikan apa yang didapat semasa dalam pelatihan tersebut sehingga dapat
membantu memajukan/mengembangkan objek-objek wisata di daerah masing-masing,
mensejahterakan masyarakat serta dapat memberikan kontribusi bagi daerah khususnya di
bidang kepariwisataan.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Tata Kelola Homestay;
2. Pembangunan Taman dan Pendukung Lainnya di Alun-Alun Karang Pulo Kec. Putri Hijau
(APBD);
5. Pembangunan Menara Pandang 1 unit di Hutan Kota dan 1 unit di Puncak Bukit Kawasan
Hutan Kota Area Kantor Dinas Pariwisata (DAK Fisik);
7. Pembangunan Boardwalk di Objek Wisata Blak Bau Desa Meok Kecamatan Enggano (DAK)
Fisik;
9. Pembangunan Panggung Kesenian Objek Wisata Palak Siring Kemumu Kecamatan Arma
Jaya (DAK Fisik);
10.Pengadaan Rambu-Rambu Petunjuk Arah Pada Objek Wisata Kabupaten Bengkulu Utara
(DAK Fisik);
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran meningkatnya kapasitas
UMKM, koperasi dan BUMDes, 3 indikator sasaran semuanya belum memenuhi target. Rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2019 adalah NA dikarenakan sasaran dan nidikator ini
merupakan hasil reviu terhadap dokumen SAKIP sehingga capaian kinerja sasaran ini sebesar
6,31% berkategori kurang tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Bengkulu Utara bahwa data volume usaha (omset) koperasi per tahun dari 2016 s.d.
2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 ada 21 (duapuluh satu) koperasi yang tidak aktif
dan dibubarkan oleh Kementerian Koperasi berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 65/Kep/M.KUKM.2/VII/2017 tentang
Perubahan Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor
114/Kep/M.KUKM.2/XII/2016 tentang Pembubaran Koperasi yang berdampak pada penurunan
jumlah volume usaha (omset) pada tahun 2019, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada
tahun 2019 jumlah volume usaha (omset) menurun sebesar -5,485% dan pada tahun 2020 naik
sebesar 1,90% dikarenakan adanya penambahan koperasi yang berbadan hukum. Dari data
tersebut di atas bahwa jumlah volume (omset) di tahun 2020 belum begitu meningkat ini
dikarenakan ekonomi masyarakat mengalami penurunan dikarenakan pandemi wabah covid 19.
Persentase Peningkatan Volume Usaha Koperasi didapat dari perhitungan rumusan
yang telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama yaitu :
(Jumlah volume usaha (omset) koperasi tahun t-Jumlah volume usaha (omset) koperasi tahun t-
1)/Jumlah volume usaha (omset) koperasi tahun t-1 x 100%
(185.785.656.000– 182.328.450.000) =
3.457.206.000 x100 %
182.328.450.000
= 1,90%
Beberapa faktor yang mempengaruhi belum tercapainya target pada 2 (indikator) yang
menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bengkulu Utara
adalah sebagai berikut :
1. Mewabahnya pandemi Covid-19 yang membawa imbas menurunnya daya beli dan konsumsi
masyarakat;
2. Berkurangnya dana pembinaan di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang
bersumber dari APBD akibat refocussing anggaran terkait Covid-19;
3. Meningkatnya jumlah usaha mikro disebabkan adanya pendataan usaha mikro yang
diusulkan untuk mendapatkan Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro [BPUM] pada tahun
2020;
4. Menurunnya omset Usaha Kecil dan Menengah disebabkan karena menurunnya daya beli
masyarakat dan konsumen akibat mewabahnya pandemi Covid-19.
Beberapa hal yang dapat dijadikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan di atas
adalah :
1. Menciptakan iklim ekonomi yang sehat sehingga dapat menambah daya beli dan konsumsi
masyarakat;
2. Dana bergulir tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan stimulan belum mampu
membangkitkan kesadaran masyarakat. Untuk itu masalah eksternal juga dipikirkan
sebagai solusi untuk membangkitkan gairah berwirausaha masyarakat, seperti penampung
atau pemasaran produk lokal yang harus disediakan, merek dagang yang tersertifikasi dan
berlogo halal, hal ini penting sebagai syarat agar produk lokal mampu bersaing dengan
produk luar provinsi/kabupaten;
3. Penambahan anggaran yang dialokasikan untuk pembinaan UMKM dan koperasi yang
disediakan oleh APBD.
Tabel 3.3.15.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15
Meningkatnya industri pengolahan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Kontribusi lapangan usaha
1 sektor industri pengolahan % 9,27 8,71 93,96 9,45 8,50 89,95
terhadap PDRB
Rata-rata capaian kinerja 93,96 89,95
Sumber Data : Dinas Perdagangan Kab. Bengkulu Utara
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya industri
pengolahan, 1 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
2020 sebesar 89,95% berkategori baik, sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 93,96% berkategori baik. Selain dikarenakan
target yang lebih tinggi dari target tahun 2019, mewabahnya pandemi Covid-19 menjadi
salah satu penyebab belum tercapainya target yang telah ditetapkan.
Tabel 3.3.16.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16
Meningkatnya pemasaran produk
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Kontribusi lapangan usaha
1 Sektor Perdagangan terhadap % 9,71 9,96 102,57 10,01 9,45 94,41
PDRB
Rata-rata capaian kinerja 102,57 94,41
Sumber Data : Dinas Perdagangan Kab. Bengkulu Utara
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya pemasaran
produk, 1 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 94,41% berkategori baik, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian
kinerja pada tahun tahun 2019 sebesar 102,57% berkategori baik sekali. Selain dikarenakan
target yang lebih tinggi dari target tahun 2019, mewabahnya pandemi Covid-19 menjadi
salah satu penyebab belum tercapainya target yang telah ditetapkan .
Indikator ini tidak bisa mencapai target yang ditetapkan dikarenakan sedikit
melemahnya pertumbuhan sektor perdagangan akibat dari melemahnya perekonomian terkait
mewabahnya pandemi Covid-19 sejak triwulan pertama tahun 2020.
Kebijakan yang diambil dalam rangka mencapai kontribusi lapangan usaha Sektor
Perdagangan terhadap PDRB adalah pembangunan sarana perdagangan, pembinaan terhadap
pedagang kaki lima serta penguatan aktifitas stabilisasi harga komoditas melalui program
peningkatan sarana dan prasarana perdagangan, program peningkatan dan pengembangan
ekspor, program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, program efisiensi
perdagangan dalam negeri serta program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan,
sedangkan upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai kontribusi lapangan
usaha sektor perdagangan terhadap PDRB yaitu melalui strategi memperkuat pasar lokal serta
mengembangkan pasar regional dan nasional. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran memperluas kesempatan
kerja, 1 indikator sasaran telah mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 104,17% berkategori baik sekali, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata
capaian kinerja pada tahun tahun 2019 sebesar 84,94% berkategori baik.
Perhitungan capaian di atas dihitung didapat dari data yang dipublikasikan oleh
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi melakukan upaya pencapaian
program dan kegiatan melalui anggaran yang diakomodir dana APBN Kementerian
Ketenagakerjaan Republik Indonesia yaitu dari hasil perhitungan dari jumlah peserta yang
dilatih dalam penyiapan tenaga kerja siap pakai yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK)
dengan jumlah seluruh peserta sebanyak 272 orang dengan target 200 orang sehingga capaian
kinerja menjadi 196,75%, dengan berbagai macam pelatihan berbasis kompetensi yang
mendapat sertifikat, seperti dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3.17.1
Pelatihan Berbasis Kompetensi
NO NAMA JURUSAN PELATIHAN SUMBER DANA JUMLAH PESERTA
1 Jurusan Las APBN 16 orang
2 Jurusan Design Grafis APBN 16 orang
3 Jurusan Meubel APBN 32 orang
4 Jurusan Otomotif APBN 16 orang
5 Jurusan Roti & Kue APBN 32 orang
6 Jurusan Komputer APBN 48 orang
7 Jurusan Menjahit APBN 64 orang
8 Jurusan Salon APBN 48 orang
Jumlah Seluruh 272 orang
Sumber Data : Dinas Nakertrans Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Kondisi pandemi Covid-19 saat ini berdampak dengan banyaknya para pekerja yang
dirumahkan, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi berusaha membuka lapangan usaha baru dengan
penciptaan kewirausahaan baru melalui penyerapan tenaga kerja mandiri dengan memberikan
bantuan ternak kambing dan bantuan ternak ikan lele dengan harapan dapat mebuka lapangan
Tabel 3.3.18.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18
Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya perlindungan
perempuan dan anak, 1 indikator sasaran telah melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2020 sebesar 140,93% berkategori baik sekali, meningkat jika dibandingkan rata-rata
capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 103%, juga dikategorikan baik sekali.
Capaian realisasi di atas dihitung berdasarkan rumusan :
(Jumlah Penanganan KDRT/Jumlah KDRT) x 100%
= (23/24) x 100%
= 95,83
Rata-rata capaian terlihat begitu tinggi juga disebabkan terjadinya penurunan target
terkait reviu terhadap dokumen perencanaan sehingga terjadi perubahan indikator sasaran
melaksanakan pendampingan sebanyak 23 (dua puluh tiga) kasus selama tahun 2020 yang 18T
terdiri dari 5 (lima) kasus yang terindentifikasi dengan jenis kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), 13 (tiga belas) kasus pencabulan, 3 (tiga) kasus persetubuhan dan 2 (dua) kasus
kekerasan psikis serta 1 (satu) kasus kenakalan. Kasus kenakalan tidak termasuk kedalam
kasus kekerasaan, sehingga tidak dilakukan pendampingan oleh Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara melalui Tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Bengkulu Utara.
Kegiatan pendampingan dilaksanakan di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Bengkulu Utara, Unit Perempuan dan Perlindungan
Anak Polres Bengkulu Utara, RSUD Bengkulu Utara, dan Kantor Kepala Desa Bengkulu
Utara. Dalam kegiatan pendampingan, DPPPA Kabupaten Bengkulu Utara juga
memfasilitasi kendaraan perlindungan untuk membawa korban dalam pendampingan. Hasil
dari kegiatan pendampingan ini diharapkan korban/klien terlindungi, hilangnya rasa trauma
akibat kekerasan yang dialami korban, dan pelaku dapat menyadari perbuatannya.
Dibandingkan dengan tahun 2019 di mana terjadi 28 (dua puluh delapan) kasus selama
yang terdiri dari 28 (dua puluh delapan) kasus yang terindentifikasi dengan jenis kekerasan
seksual dan asusila, 27 (dua puluh tujuh) kasus kekerasaran dalam rumah tangga (KDRT)
dan 1 (satu) kasus kekerasaran fisik terhadap anak, maka pada tahu 2020 terjadi penurunan
jumlah kasus 1,2% tetapi terjadi peningkatan pada kasus pencabulan.
2. Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, Pemberdayaan
18T 18T 18T
terhadap perempuan dan anak ini dilakukan pada bulan Juni s.d November 2020 pada 5
18T 18T 18T
(lima) desa yang dipilih oleh masing-masing kecamatan, yaitu : Desa Pagar Ruyung
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya perlindungan
anak, 1 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 0% berkategori kurang tidak dapat dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019
dikarenakan indikator ini merupakan indikator baru hasil reviu terhadap dokumen perencanaan
Tabel 3.3.20.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20
Meningkatnya pemberdayan perempuan dalam pembangunan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Persentase partisipasi angkatan
1 % 37,45 58,10 155,14 37,64 54 143,46
kerja perempuan
Rata-rata capaian kinerja 155,14 143,46
Sumber : BPS dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Indonesia lebih rendah dari negara lain sejak sebelum pandemi sehingga sekarang jumlahnya
35T 35T
semakin turun akibat Covid-19. Dampak Covid-10 lebih berat lagi bagi perempuan mengingat
35T 35T
sektor seperti restoran, akomodasi, hotel, dan pekerja rumahan yang paling tertekan. Dengan
kondisi seperti ini akibatnya ketimpangan gender semakin meningkat dan terjadi penurunan
35T 35T
Tabel 3.3.21.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21
Meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Tingkat penurunan PMKS % 3,50 51,81 1.480,29 4 -31,06 -776,5
Rata-rata capaian kinerja 1.480,29 -776,5
Sumber Data : Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), 1 indikator sasaran tidak mencapai target.
Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar -67,50% berkategori kurang, menurun jika
dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar -12,86% yang juga dikategorikan
kurang.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan salah satu masalah
sosial yang menjadi urusan wajib bagi pemerintah daerah. Adanya gelandangan, pengemis,
Wanita Rawan Sosial Ekonomi, anak terlantar dan anak jalanan menunjukkan masih
banyaknya kemiskinan di daerah. Hal ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera
dicarikan solusinya guna mewujudkan kesejahteraan sosial. Demikian halnya dengan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Berbagai strategi penanggulangan PMKS ditetapkan
58.007
Tabel 3.3.24.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24
Meningkatnya toleransi, kesetaraan dan kerja sama antar umat beragama
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Indeks kerukunan umat
1 % 85 83,3 98 90 84,5 93,89
beragama
Rata-rata capaian kinerja 98 93,89
Sumber : Kemenag dan Kantor Kesbangpol Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya toleransi,
kesetaraan dan kerja sama antar umat beragama, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 93,89% berkategori baik, mengalami penurunan
jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 98% juga dikategorikan
baik.
Penurunan rata-rata capaian terjadi dikarenakan terjadi peningkatan pada target yang
ditetapkan untuk tahun 2020. Apabila membandingkan realisasi capaian tahun 2020 dan 2019
maka capaian realisasi di tahun 2020 ini lebih meningkat 1,2% dibandingkan capaian tahun
2019.
Indeks kerukunan dimaksud dibentuk dari tiga indikator besar, yaitu toleransi,
kesetaraan, dan kerjasama. Indikator toleransi merepresentasikan dimensi saling menerima,
menghormati/menghargai perbedaan. Kesataraan, mencerminkan keinginan saling melindungi,
memberi kesempatan yang sama dengan tidak mengedepankan superioritas. Selanjutnya,
kerjasama menggambarkan keterlibatan aktif bergabung dengan pihak lain dan memberikan
empati dan simpati kepada kelompok lain dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya dan
keagamaan. Oleh karena itu, untuk peningkatan kerukunan umat beragama, orientasinya tidak
hanya pada aspek toleransi semata, karena sikap toleransi itu baru merupakan syarat awal.
Agar kerukunan umat beragama tumbuh semakin kuat, maka toleransi harus disertai dengan
adanya sikap kesetaraan. Selanjutnya, sikap kesetaraan harus diiringi tindakan nyata dalam
bekerjasama di tengah masyarakat majemuk. Dengan kerjasama yang tulus, terbangun
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020
dan realisasinya dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.4.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Lebih (Kurang)
1 PENDAPATAN 1.251.742.439.611,00 1.192.281.312.681,00 (59.461.126.930,00)
2 BELANJA + TRANSPER 1.285.074.150.762,33 1.192.242.728.413,08 (92.831.422.349,25)
SURPLUS/ (DEFISIT) (33.331.711.151,33) 38.584.267,92 33.370.295.419.25
3 PEMBIAYAAN 33.331.711.151,33 48.561.177.583,00 15.229.466.431,67
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran Tahun (0,00) 48.599.761.850,92 48.599.761.850,92
Berkenaan
Sumber Data : LRA per 01 Februari 2021, BPKAD Kab. Bengkulu Utara
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020 dianggarkan
sebesar Rp. 1.119.086.578.000,00 namun terealisasi Rp. 1.084.207.869.376,26 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3.5.
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 87.507.061.611,00 79.566.488.188,74 90,93
a. Pendapatan Pajak Daerah 13.237.945.350,00 14.226.577.945,35 107,47
b. Pendapatan Retribusi Daerah 985.158.156,00 1.489.582.870,00 151,20
c. Lain-lain PAD yang Sah 73.283.958.105,00 63.850.327.373,39 87,13
2 PENDAPATAN TRANSPER 1.119.086.578.000,00 1.084.207.869.376,26 96,88
2. Belanja Daerah
Realisasi pendapatan ditujukan untuk membiayai belanja Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6.
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
BELANJA 1.028.746.517.777,33 935.915.113.428,08 90,98
1 BELANJA OPERASI 828.085.287.786,40 753.283.017,275,00 90,97
a. Belanja Pegawai 499.571.101.210,40 453.455.724.549,00 90,77
b. Belanja Barang dan Jasa 279.348.696.276,00 251.916.672.516,00 90,18
d. Belanja Hibah 48.825.490.300,00 47.720.620.210,00 97,74
c. Belanja Bantuan Sosial 340.000.000,00 190.000.000,00 55,88
BELANJA MODAL 180.845.489.306,93 164.586.836.434,08 91,01
a. Belanja Modal Tanah - - -
b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin 62.170.303.638,00 47.377.617.273,80 76,21
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan 54.775.257.921,18 53.798.530.523,42 98,22
d. Belanja Modal jalan, Irigasi dan Jaringan 63.849.927.747,75 63.360.746.536,86 99,23
e. Belanja Modal Aset Tetap lainnya 50.000.000,00 49.942.100,00 99,88
2 BELANJA TAK TERDUGA 19.815.740.684,00 18.045.259.719,00 91,07
a. Belanja Tak Terduga 19.815.740.684,00 18.045.259.719,00 91,07
TRANSFER 256.327.632.985,00 256.327.614.985,00 100
1 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 1.869.115.239,00 1.869.097.239,00 100,00
a. Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 1.869.115.239,00 1.869.097.239,00 100,00
2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 254.458.517.746,00 254.458.517.746,00 100,00
a. Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 254.458.517.746,00 254.458.517.746,00 100,00
SURPLUS/ DEFISIT (33.331.711.151,33) 38.584.267,92 -0,12
Sumber Data : LRA per 01 Februari 2021, BPKAD Kab. Bengkulu Utara
Tabel 3.8.
Target dan Realisasi Keuangan
Program dan Kegiatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu UtaraTahun Anggaran 2020
ANGGARAN
PAGU OPD PENANGGUNG
PROGRAM ANGGARAN REALISASI % JAWAB
(Rp)
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
143,626,800.00 135,826,800.00 94.57 DINAS PENDIDIKAN
Pelaporan Capaiaan Kinerja Dan
Keuangan
Program Pendidikan Anak Usia
1,726,715,100.00 1,650,122,401.00 95.56 DINAS PENDIDIKAN
Dini
Program Pengelolaan Kekayaan
185,830,500.00 184,812,900.00 99.45 DINAS PENDIDIKAN
Budaya Daerah
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan 65,516,788,450.00 20,217,568,450.00 30.86 DINAS PENDIDIKAN
Tahun
Program Pengelolaan Keragaman
55,889,200.00 49,739,200.00 89.00 DINAS PENDIDIKAN
Budaya
Program Pendidikan Non Formal 1,092,446,800.00 974,438,700.00 89.20 DINAS PENDIDIKAN
Program Manajemen Pelayanan
3,919,289,500.00 3,589,138,325.00 91.58 DINAS PENDIDIKAN
Pendidikan
Program Obat dan Perbekalan
5,373,344,000.00 5,199,254,180.00 96.76 DINAS KESEHATAN
Kesehatan
Program Upaya Kesehatan
91,445,347,234.00 72,883,903,172.00 79.70 DINAS KESEHATAN
Masyarakat
Program Optimalisasi
245,925,400.00 241,635,300.00 98.26 DISKOMINFO
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Program Pengembangan
7,846,600.00 7,846,600.00 100.00 DISKOMINFO
Data/Informasi
Program Penyelenggaraan,
Pengelolaan, dan Pengamanan 21,173,400.00 21,143,200.00 99.86 DISKOMINFO
Persandiaan
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan 83,821,400.00 83,818,800.00 100.00 DINKO UKM
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Program Peningkatan Kualitas
26,890,300.00 26,815,300.00 99.72 DINKO UKM
Kelembagaan Koperasi
05. 2020
UTAM,
Arri
INDIKATOR
MAKNA
SASARAN KINERJA TARGET REALISASI % SUMBER DATA
CAPAIAN
(OUTCOME)
1 2 3 4 5 6 7
Misi 1 : Membangun Pemerintahan yang Adil dan Berwibawa
1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK
kualitas pengelolaan terhadap BPK RI,
WTP WTP* 100 Baik
keuangan daerah yang LKPD BPKAD
baik
1.1.2. Meningkatnya Nilai/predikat AKIP
akuntabilitas kinerja CC CC* 100 Baik Kemenpan RB
pemerintahan
1.2.1. berkurangnya Angka Kemiskinan
BPS,
tingkat kemiskinan 11,41% 11,67% 98,25 Baik
DINSOS
masyarakat
1.2.2. berkurangnya Indeks Gini
BPS,
ketimpangan ekonomi 0,30 0,281 106,33 Baik Sekali
DINSOS
dalam masyarakat
Misi 2 : Mewujudkan Infrastruktur Yang Berkualitas
‘2.1.1. Meningkatnya Persentase panjang
kualitas infrastruktur jalan kabupaten dalam 50% 46,49% 92,98 Baik DPUPR
transportasi kondisi baik
Rata-rata kecepatan lalu
lintas kendaraan Roda-4 38 km/jam 38 km/jam 100 Baik DISHUB
di jalan kabupaten
Persentase penurunan
angka kecelakaan lalu -9,00% -3,48% 161,33 Baik Sekali DISHUB
lintas
‘2.2.1. Meningkatnya Persentase Rumah
kualitas dan kuantitas Layak Huni
infrastruktur 67,23% 67,03% 99,70 Baik DPRKP
permukiman
Persentase Sekolah
Dasar Berakreditasi 67,60% 67,54 99,90 Baik Dinas Pendidikan
Minimal B
Persentase Sekolah
Menengah Pertama 61,10% 60,00 99,73 Baik Dinas Pendidikan
Berakreditasi Minimal B
‘3.1.2. Meningkatnya Indikator komposit (24
kualitas layanan indikator kesehatan)
kesehatan yang menggambarkan
kemajuan pembangunan
0,79 0,70 88,60 Baik DINKES
kesehatan. Indikator
kesehatan tersebut
adalah :
1. prevalensi balita
Pengukuran Kinerja
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 1
INDIKATOR
MAKNA
SASARAN KINERJA TARGET REALISASI % SUMBER DATA
CAPAIAN
(OUTCOME)
1 2 3 4 5 6 7
gizi buruk dan
kurang
2. prevalensi balita
sangat pendek dan
pendek
3. prevalensi balita
sangat kurus dan
kurus,
4. prevalensi balita
gemuk
5. prevalensi diare
6. prevalensi
pneumonia
7. prevalensi
hipertensi
8. prevalensi
gangguan mental
9. prevalensi asma
10. prevalensi penyakit
gigi dan mulut
11. prevalensi
disabilitas
12. prevalensi cedera
13. prevalensi penyakit
sendi
14. prevalensi ISPA
15. proporsi perilaku
cuci tangan
16. proporsi merokok
tiap hari
17. akses air bersih
18. akses sanitasi
19. cakupan persalinan
oleh nakes
20. cakupan
pemeriksaan
neonatal-1
21. cakupan imunisasi
lengkap
22. cakupan
penimbangan balita
23. ratio
Dokter/Puskesmas,
dan ratio
bidan/desa
Angka Usia Harapan
70,98 68,19 96,07 Baik DINKES
Hidup
3.1.3. Meningkatkan Indeks Kepuasan
kualitas layanan Masyarakat (IKM)
pendidikan, kesehatan, Layanan Pendidikan, 79,50 83,98 105,64 Baik Sekali Bagian ORTALA
dan pelayanan publik Kesehatan, dan
lainnya pelayanan publik
lainnya
Misi 4 : Membangun Ekonomi Kerakyatan
‘4.1.1 Meningkatnya Persentase
laju pertumbuhan sektor Pertumbuhan PDRB BPS,
pertanian, kehutanan Sektor Pertanian, DTPHP,
4,8 0,11 2,29 Kurang
dan perikanan Kehutanan, dan DISKAN,
Perikanan DISBUN
Pengukuran Kinerja
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 2
.
tH
't,-
-o7- 2021
UTARA,
nqukuran Kinerjo
Kobupoten Bengk rc Tahun 2020
1J! d
DAFTAR PRESTASI KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2020-2019