Anda di halaman 1dari 199

LAPORAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN
BENGKULU UTARA
TAHUN 2020

Simpang Tiga Talang Denau Arga Makmur

PEMERINTAH KABUPATEN
BENGKULU UTARA
SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN ORTALA
JL. JEND. SUDIRMAN
NOMOR 1
NO. TELP (0737) 521018
ARGA MAKMUR
http://bengkuluutarakab.go.id
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
INSPEKTORAT
JI. Prof. M. Yamin, SII Tlp. (0734 - 521174
ARGA MAKM{JR 38611

PIHNYA IAAN I ELAI-1 UIT{EVIU

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

IAHUN ANGGARAN ZUZU

Kamt telan merevtu Laporan Klnerja lnstansl Hemennlan KaDupalen Bengl(ulu ulara

untuk Tahun Anggaran 2020 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi
yang dtmuat dalam Laporan Kneqa menladl tanggung lawaD manapmen Pemenntah Kabupaten

Bengkulu Utara.

Revtu bertuJuan untuK membenkan l(eyaklnan terbatas lapOran klneqa telah dlsalll(an

secara aktual, andal dan valid.

tserdasarl(an revlu kaml, tldal( terdapat kondlsl atau haFhal yang menlmbull(an

perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disaiikan di datam taporan kinerja ini.

ArgaMakmur, ]! - 0)- 2021


BEPE(nN

li.r'

.fi
FORMULIR CEK LIST DIREVIU
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
TAHUN ANGGARAN 2021

No Pernyataan Check list


I. Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data √
penting IP
2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja √
3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang √
memadai
4. Telah menyajikan dengan lampiran yang √
mendukung informasi pada badan laporan
5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan √
6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan √
II. Mekanisme 1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas √
Penyusunan fungsi untuk itu
2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah √
didukung dengan data yang memadai
3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan √
informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj.
4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan √
data/informasi di setiap unit kerja.
5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj √
telah diyakini keandalannya.
6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh √
unit kerja terkait.
7. LKj IP bulanan merupakan gabungan partisipasi dari √
di bawahnya.
III. Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan √
tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja.
2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan √
rencana strategis.
3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat -
penjelasan yang memadai.
4. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan √
tujuan/sasaran dalam indikator kinerja.
5. Tujuan/sasaran dalam telah sesuai dengan √
tujuan/sasaran dalam indikator kinerja utama.
6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat -
penjelasan yang memadai.
7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan √
tahun lalu, standar nasional dan sebagainya yang
bermanfaat.
8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran. √
9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan yang memadai. -
10. IKU dan IK telah SMART √

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page ii


Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara Tahun 2020 y ang me rup aka n akhir ma sa jab atan kep e mimp inan ka mi pa da
pe riod e pe rta ma in i dapat diselesaikan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
Penyusunan Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Secara substantif merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka
mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menginformasikan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam
mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Selain itu, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan media pertanggungjawaban
kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016–2021, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan
pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta menciptakan Good Governance dan Clean
Government.
Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten
Bengkulu Utara tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yaitu masyarakat, swasta
dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun
pengawasannya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada semua pihak yang turut
berperan serta secara aktif memberikan masukan kontruktif terhadap kesempurnaan Penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020, antara lain kepada
narasumber dari Kementerian Pendadayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia (Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Kinerja Aparatur dan
Pengawasan), Tim SAKIP Kabupaten Bengkulu Utara, seluruh Perangkat Daerah di lingkungan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page iii


Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, dan tim penyusun Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah

Kabupaten Bengkulu Utara serta pihak-pihak lainnya yang terkait.

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020 ini, bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja
pelaksanaan pembangunan tahun 2021 dan dijadikan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan

dan meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan


kepada masyarakat,

Semoga Allah SWT tetap melimpahkan kurnia-Nya kepada kita semua, Aamiin.

+>.----.,-
\-u rf l, I U
Dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik dan bersih (clean
and good governance) pada pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, merupakan hal yang harus dilakukan di era reformasi. Reformasi Birokrasi
merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitifitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi
masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita kehidupan berbangsa, bernegara dan bertanah air.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara berupaya menyelenggarakan pemerintahan
dengan berprinsip pada pemerintahan yang baik (Good Governance) dan berorientasi kepada hasil
(Result Oriented Government) sesuai dengan kewenangannya dan manajemen pemerintahan
yang diimplementasikan adalah akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja memuat visi, misi,
tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis
organisasi, sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran tersebut dapat terukur,
dapat diuji dan dapat diandalkan.
Selanjutnya dengan berpedoman pada Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 36 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, untuk mewujudkan
Visi lima tahun ke depan telah ditetapkan 5 Misi, 24 Sasaran Strategis, dan 33 Indikator Kinerja
Utama. Adapun pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator sasaran untuk tahun 2020 periode
perencanaan 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Misi I terdapat 4 sasaran dan 4 indikator kinerja:
Capaian indikator sasaran :
a. 1 indikator sasaran atau 25% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 3 indikator sasaran atau 75% kategori baik (lebih dari 75 % s.d. 100%)
2. Misi II terdapat 3 sasaran dan 5 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran :
a. 1 indikator sasaran atau 20% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 4 indikator sasaran atau 80% kategori baik (lebih dari 75 % s.d. 100%)
3. Misi III terdapat 3 sasaran dan 7 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran :
a. 1 indikator sasaran atau 14,29% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 6 indikator sasaran atau 85,71% kategori baik (lebih dari 75% s.d. 100%)
4. Misi IV terdapat 4 sasaran dan 10 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran :
a. 4 indikator sasaran atau 40% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 2 indikator sasaran atau 20% kategori baik (lebih dari 75% s.d. 100%)
c. 4 indikator sasaran atau 40% kategori kurang (kurang dari 55%)
5. Misi V terdapat 4 sasaran dan 7 indikator kinerja
Capaian indikator sasaran :
a. 3 indikator sasaran atau 42,86% kategori baik sekali (lebih dari 100%)
b. 1 indikator sasaran atau 14,28% kategori baik (lebih dari 75% s.d. 100%)
c. 3 indikator sasaran atau 42,86% kategori kurang (kurang dari 55%).
Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang telah
ditetapkan sebagaimana di atas, hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 33
indikator kinerja utama Bupati tahun 2020, disimpulkan bahwa 10 (sepuluh) indikator sasaran

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page v


atau 30,30% bermakna Baik Sekali, 16 (enam belas) indikator sasaran atau 48,48% bermakna
Baik, dan 7 (lima) indikator sasaran atau 21,21% bermakna Kurang. Rata-rata capaian kinerja
pada tahun 2020 sebesar 67,50% bermakna Cukup mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 132,78% bermakna Baik Sekali (dihitung dari sasaran
setelah reviu dan data realisasi terbaru). Sedangkan apabila menggunakan data Laporan Kinerja Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2019 maka rata-rata capaian kinerja adalah sebesar 114,22% bermakna
Baik Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2020
masuk dalam kategori Cukup dan walaupun terjadi penurunan pada rata-rata capaian hal itu
bukan disebabkan menurunnya kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Tetapi
lebih disebabkan target yang juga lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya dan juga
disebabkan mewabahnya pandemi Covid-19 di mana terjadi refocussing anggaran untuk
sehingga banyak program dan kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran tidak
dapat dilaksanakan secara maksimal.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page vi


Pernyataan Telah Direviu Oleh Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara ............................. i
Kata Pengantar .............................................................................................................. iii
Ikhtisar Eksekutif .................................................................................................................. v
Daftar Isi ............................................................................................................................... vii
Daftar Tabel ......................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1
B. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKULU UTARA ......................... 2
1. KONDISI GEOGRAFIS ........................................................................ 2
2. KONDISI DEMOGRAFIS ..................................................................... 4
3. PERTUMBUHAN EKONOMI ................................................................ 8
4. KONDISI PEMERINTAHAN ................................................................. 9
5. JUMLAH APARATUR SIPIL NEGARA ................................................ 17
C. SISTEMATIKA PENULISAN ..................................................................... 21
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 ............................................ 22
1. PERMASALAHAN DAERAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .................. 22
2. VISI ....................................................................................................... 25
3. MISI ...................................................................................................... 26
4. TUJUAN DAN SASARAN .................................................................... 26
5. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ................................................... 28
6. PRIORITAS PEMBANGUNAN ............................................................. 35
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA ................................................................. 36
C. PERJANJIAN KINERJA ............................................................................ 43
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
TAHUN 2020 ............................................................................................. 47
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN
BENGKULU UTARA TAHUN 2020 .......................................................... 50
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ................................................................. 159
1. PENDAPATAN DAERAH ..................................................................... 159
2. BELANJA DAERAH ............................................................................. 160
3. PEMBIAYAAN DAERAH ...................................................................... 160
4. ANGGARAN PER SASARAN DAN PROGRAM .................................. 161
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 169
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 171
1. Perjanjian Kinerja Bupati Bengkulu Utara Tahun 2020
2. Rencana Kinerja Tahunan 2020 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
3. Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
4. Daftar Prestasi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page vii


Tabel 1.1. Jumlah Kelurahan dan Desa Tiap Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dalam Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan dalam Kabupaten Bengkulu
Utara Tahun 2020
Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020
Tabel 1.5. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020
Tabel 1.6. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara Berdasarkan Golongan Tahun 2020
Tabel 1.7. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Instansi di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 2.3. Hubungan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
dengan Prioritas Pembangunan Provinsi Bengkulu Tahun 2020
Tabel 2.4. Hubungan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
dengan Prioritas Pembangunan Provinsi Bengkulu Tahun 2020
Tabel 2.5. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 2.6. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 3.1. Pencapaian Indikator Sasaran
Tabel 3.2. Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
Tabel 3.3.1. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang baik
Tabel 3.3.2. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan
Tabel 3.3.3. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3
Berkurangnya tingkat kemiskinan masyarakat
Tabel 3.3.3.1 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2018 s.d. Tahun 2020
Tabel 3.3.4. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4
Berkurangnya ketimpangan ekonomi dalam masyarakat
Tabel 3.3.4.1 Perbandingan Indeks Gini/Gini Ratio di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Bengkulu
Tahun 2018 s.d. Tahun 2020
Tabel 3.3.5. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5
Meningkatnya kualitas infrastruktur transportasi
Tabel 3.3.5.1 Panjang Jalan Kewenangan Kabupaten Bengkulu Utara dalam Kondisi Baik Tahun
2020
Tabel 3.3.6. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6
Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur permukiman
Tabel 3.3.6.1 Rincian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) SNVT dan Aspirasi
DPD RI Melalui Dana APBN di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 3.3.6.2 Peningkatan Kualitas (PK) di Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Sumber

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page viii


DAK Tahun 2020
Tabel 3.3.6.3 Pembangunan Baru (PB) Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kecamatan Enggano
Kabupaten Bengkulu Utara Sumber DAK Tahun 2020
Tabel 3.3.7. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Tabel 3.3.8. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8
Meningkatnya kualitas layanan pendidikan
Tabel 3.3.8.1 Jumlah Penduduk Usia di atas 15 Tahun Menurut Pendidikan Tahun 2020
Tabel 3.3.8.2 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2020
Tabel 3.3.8.3 Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2020
Tabel 3.3.8.4 Realisasi Program dan Kegiatan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2020
Tabel 3.3.8.5 Realisasi Program Berdasarkan Anggaran Tahun 2020
Tabel 3.3.9. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9
Meningkatnya kualitas layanan kesehatan
Tabel 3.3.9.1 Usia Kematian ≥60 Tahun di Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 3.3.9.2 Perbandingan Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tahun
2019 dan Tahun 2020
Tabel 3.3.10. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10
Meningkatkan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik
lainnya
Tabel 3.3.10.1 Rekapitulasi Survei Kepuasan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara Tahun 2020
Tabel 3.3.10.2 Nilai Persepsi, Interval SKM, Interval Konversi, Mutu Persyaratan dan Kinerja Unit
Pelayanan
Tabel 3.3.11. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11
Meningkatnya laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
Tabel 3.3.11.1 Kegiatan DID Sektor Perikanan Tahun 2020
Tabel 3.3.11.2 Perbandingan Capaian Produksi Perkebunan Unggulan di Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2019 dan 2020
Tabel 3.3.12. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12
Meningkatnya pendapatan petani
Tabel 3.3.12.1 Perbandingan Perkembangan Nilai Tukar Petani Nasional dengan Nilai Tukar
Petani Provinsi Bengkulu per Bulan dalam Tahun 2020
Tabel 3.3.13. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13
Meningkatnya sektor pariwisata
Tabel 3.3.14. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14
Meningkatnya kapasitas UMKM, koperasi, dan BUMDes
Tabel 3.3.15. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15
Meningkatnya industri pengolahan
Tabel 3.3.16. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16
Meningkatnya pemasaran produk
Tabel 3.3.17. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17
Memperluas kesempatan kerja
Tabel 3.3.17.1 Pelatihan Berbasis Kompetensi
Tabel 3.3.17.2 Penciptaan Kewirausahaan Baru Tenaga Kerja Mandiri
Tabel 3.3.18. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18
Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak
Tabel 3.3.19. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19
Meningkatnya perlindungan anak
Tabel 3.3.20. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20
Meningkatnya pemberdayaan perempuan dalam pembangunan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page ix


Tabel 3.3.21. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21
Meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Tabel 3.3.21.1 Jenis dan Jumlah PMKS di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2018 s.d. Tahun 2020
Tabel 3.3.22. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22
Meningkatnya kualitas pemuda
Tabel 3.3.23. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23
Meningkatnya prestasi olahraga
Tabel 3.3.24. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24
Meningkatnya toleransi, kesetaraan, dan kerja sama antar umat beragama
Tabel 3.4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun Anggaran 2020
Tabel 3.5. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 3.6. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 3.7. Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 3.8. Target dan Realisasi Keuangan Program dan Kegiatan Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page x


A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah diterbitkan Instruksi
Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang
kemudian Instruksi Presiden diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam Undang-undang Nomor 28
Tahun 1999 pasal 3 dinyatakan bahwa Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara, meliputi :
Azas Kepastian Hukum, Azas Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan Umum,
Azas Keterbukaan, Azas Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, dan Azas Akuntabilitas. Azas
akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa
Bupati/Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan pemerintah kabupaten/kota dan
menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap
akhir tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan
kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan
dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja
yang telah ditetapkan. Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat
pendorong terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 1


B. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKULU UTARA
1. Kondisi Geografis
Pengesahan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Undang- Undang
Darurat No. 4 Tahun 1956 (Lembaran Negara Tahun 1956 No. 55), Undang-Undang Darurat
No. 5 Tahun 1956 (Lembaran Negara Tahun 1956 No. 56) dan Undang–Undang Darurat
Nomor 6 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 57)
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk Kotapraja, Dalam Lingkungan Daerah
Tingkat I Sumatera Selatan, Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1956
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821) merupakan cikal bakal terbentuknya
Provinsi Bengkulu beserta kabupaten/kota didalamnya termasuk Kabupaten Bengkulu
Utara. Pada awalnya Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kabupaten terluas di Provinsi
Bengkulu, tetapi pada tahun 2003 melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003,
Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bengkulu
Utara dan Kabupaten Muko-Muko. Kemudian pada Tahun 2008, Kabupaten Bengkulu Utara
kembali memekarkan wilayahnya yaitu Kabupaten Bengkulu Tengah sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah
di Provinsi Bengkulu dan sejak saat itu pengelolaan wilayah serta Pemerintahan Kabupaten
Bengkulu Utara, Kabupaten Muko-Muko dan Kabupaten Bengkulu Tengah menjadi terpisah.
Secara geografis, Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara 101° 32‟-1020° 8‟ BT dan
2°15‟-4° LS. Luas wilayah Kabupaten Bengkulu Utara seluas 4.324,6 Km2 , mengacu pada
P PR R

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah


di Provinsi Bengkulu. Kabupaten Bengkulu Utara dengan Ibukota Arga Makmur, yang terdiri
dari 19 Kecamatan secara administrasi termasuk ke dalam Wilayah Provinsi Bengkulu.
Jelasnya dapat di lihat secara administratif berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara berbatas dengan Provinsi Jambi, Kabupaten Lebong, Kabupaten
Mukomuko.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Bengkulu
Tengah.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Rejang
Lebong dan Kabupaten Lebong.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mukomuko dan Samudera Indonesia.
Jumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2008 sebanyak 12
Kecamatan disebabkan oleh adanya pemekaran Kabupaten Bengkulu Utara dengan dasar

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 2


hukum terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten
Bengkulu Tengah di Provinsi Bengkulu. Sehubungan dengan kebutuhan peningkatan
kualitas pelayanan langsung kepada masyarakat pada Tahun 2010, Kabupaten Bengkulu
Utara melakukan pemekaran kecamatan yaitu Kecamatan Air Padang dan Kecamatan Hulu
Palik, sehingga pada Tahun 2010 total kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara
berjumlah 14 Kecamatan. Pada Tahun 2012 Kabupaten Bengkulu Utara kembali melakukan
pemekaran wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Arma Jaya, Kecamatan Tanjung Agung
Palik, dan Ulok Kupai, sehingga pada Tahun 2012 total Kecamatan yang ada di Kabupaten
Bengkulu Utara berjumlah 17 Kecamatan. Pada Tahun 2015 Kabupaten Bengkulu Utara
kembali melakukan pemekaran wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Pinang Raya dan
Kecamatan Marga Sakti Sebelat, sehingga total Kecamatan yang ada di Kabupaten
Bengkulu Utara berjumlah 19 Kecamatan 5 Kelurahan dan 215 Desa.

Tabel 1.1
Jumlah Kelurahan dan Desa Tiap Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara
No Kecamatan Kelurahan Desa
1 Arga Makmur 2 14
2 Giri Mulya 6
3 Batiknau 15
4 Air Napal 12
5 Air Besi 15
6 Padang Jaya 12
7 Hulu Palik 15
8 Kerkap 1 17
9 Putri Hijau 9
10 Lais 1 12
11 Ketahun 11
12 Air Padang 10
13 Napal Putih 10
14 Ulok Kupai 10
15 Enggano 6
16 Arma Jaya 1 11
17 Tanjung Agung Palik 10
18 Marga Sakti Sebelat 10
19 Pinang Raya 10
Jumlah 5 215
Sumber Data : Bagian Pemerintahan Desa Setdakab Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 3


Gambar 1.1
Luas Kabupaten Bengkulu Utara
Dibedakan Menurut Kecamatan

Sumber Data: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2015 – 2035

2. Kondisi Demografis
Dalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan penduduk dalam suatu
wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan dalam merencanakan
pembangunan wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar
perhatian yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Jika dihubungkan
dengan masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah,
semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial dan dampaknya terhadap
lingkungan sekitarnya. Jumlah Penduduk Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 sebanyak
290.090 jiwa, bertambah 2.585 jiwa dari Tahun 2019 yang berjumlah 287.505 jiwa.
Penduduk berdasarkan kelompok umur didominasi oleh penduduk berumur 10-14 tahun
mencapai 28.289 jiwa, Penduduk berumur di atas 75 tahun sebanyak 3.264 jiwa yang
merupakan sebagian kecil dari jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 4


Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Dalam Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Jumlah
Jenis Kelamin
No Kelompok Umur Penduduk
L P (L+P)
1. 0-4 11.739 10.938 22.677
2. 5-9 14.036 13.365 27.401
3. 10-14 14.579 13.710 28.289
4. 15-19 11.441 11.114 22.555
5. 20-24 12.301 11.774 24.075
6. 25-29 11.181 11.200 22.381
7. 30-34 11.665 11.923 23.588
8. 35-39 12.353 12.139 24.492
9. 40-44 11.835 11.156 22.991
10. 45-49 9.321 8.935 18.256
11. 50-54 8.026 7.625 15.651
12. 55-59 6.629 6.169 12.798
13. 60-64 5.554 4.922 10.476
14. 65-69 3.547 2.905 6.452
15. 70-75 2.440 2.304 4.744
16. >75 1.731 1.533 3.264
Total 148.378 141.712 290.090
Sumber Data : Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester II Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Penduduk Kabupaten Bengkulu Utara sebagian besar bermata pencaharian sebagai


petani/pekebun yang mendominasi keseluruhan jumlah penduduk yaitu mencapai 75.032
jiwa atau 25,87% dari Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten
Bengkulu Utara tahun 2020 sebesar 290.090 jiwa. Secara terperinci jumlah penduduk yang
dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan, diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel 1.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan
Jenis Pekerjaan dalam Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Jumlah Penduduk
No JENIS PEKERJAAN Prosentase
L P Jumlah
1. Belum/Tidak Bekerja 33.867 31.493 65.360 22,53%
2. Mengurus Rumah Tangga 6 33.997 34.003 11,72%
3. Pelajar/Mahasiswa 30.523 25.973 56.496 19,48%
4. Pensiunan 569 157 726 0,25%
5. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 3.124 2.727 5.851 2,02%
6. Tentara Nasional Indonesia (TNI) 200 1 201 0,07%
7. Kepolisian RI (POLRI) 410 19 429 0,15%
8. Perdagangan 157 109 266 0,09%

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 5


9. Petani/Pekebun 43.229 31.803 75.032 25,87%
10. Peternak 16 3 19 0,01%
11. Nelayan/Perikanan 319 6 325 0,11%
12. Industri 3 1 4 0,00%
13. Konstruksi 5 1 6 0,00%
14. Transportasi 17 0 17 0,01%
15. Karyawan Swasta 2.737 901 3.638 1,25%
16. Karyawan BUMN 172 60 232 0,08%
17. Karyawan BUMD 63 22 85 0,03%
18. Karyawan Honorer 625 1.497 2.122 0,73%
19. Buruh Harian Lepas 733 104 837 0,29%
20. Buruh Tani/Perkebunan 1.020 601 1.621 0,56%
21. Buruh Nelayan/Perikanan 36 1 37 0,01%
22. Buruh Peternakan 2 3 5 0,00%
23. Pembantu Rumah Tangga 2 22 24 0,01%
24. Tukang Cukur 4 0 4 0,00%
25. Tukang Listrik 5 o 5 0,00%
26. Tukang Batu 12 0 12 0,00%
27. Tukang Kayu 44 0 44 0,02%
28. Tukang Sol Sepatu 2 0 2 0,00%
29. Tukang Las/Pandai Besi 14 0 14 0,00%
30. Tukang Jahit 16 9 25 0,01%
31. Tukang Gigi 1 8 9 0,00%
32. Penata Rias 0 1 1 0,00%
33. Penata Busana 0 2 2 0,00%
34. Penata Rambut 41 0 41 0,01%
35. Mekanik 0 0 0 0,00%
36. Seniman 2 0 2 0,00%
37. Tabib 1 1 2 0,00%
38. Paraji 0 0 0 0,00%
39. Perancang Busana 0 0 0 0,00%
40. Penterjemah 0 0 0 0,00%
41. Imam Masjid 4 0 4 0,00%
42. Pendeta 46 3 49 0,02%
41. Pastor 2 0 2 0,00%
42. Wartawan 4 0 4 0,00%
43. Ustadz/Mubaligh 5 0 5 0,00%
44. Juru Masak 0 0 0 0,00%
45. Promotor Acara 0 0 0 0,00%
46. Anggota BPK 1 0 1 0,00%
47. Bupati 1 0 1 0,00%
48. Wakil Bupati 0 0 0 0,00%
49. Anggota DPRD Prop. 2 0 2 0,00%
50. Anggota DPRD Kab./Kota 9 1 10 0,00%
51. Dosen 18 23 41 0,01%

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 6


52. Guru 224 612 836 0,29%
53. Pengacara 3 0 3 0,00%
54. Notaris 3 1 4 0,00%
55. Konsultan 4 0 4 0,00%
56. Dokter 21 38 59 0,02%
57. Bidan 0 158 158 0,05%
58. Perawat 29 87 116 0,04%
59. Apoteker 1 4 5 0,00%
60. Pelaut 12 0 12 0,00%
61. Peneliti 4 0 4 0,00%
62. Sopir 337 0 337 0,12%
63. Pedagang 882 741 1623 0,56%
64. Perangkat Desa 45 26 71 0,02%
65. kepala Desa 21 0 21 0,01%
66. Biarawati 0 2 2 0,00%
67. Wiraswasta 28.722 10.494 39.216 13,52%
68. Lainnya, Sebutkan 1 0 1 0,00%
Jumlah 148.378 141.712 290.090 100,00%
Sumber Data : Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester II Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok tingkat pendidikan masih


didominasi oleh kelompok pendidikan tingkat SD/Sederajat yaitu sebesar 67.759 jiwa atau
23,36% dari jumlah penduduk, secara rinci dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
JENIS KELAMIN
NO TINGKAT PENDIDIKAN DITAMATKAN Grand Total
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Tidak/Belum Sekolah 34.284 33.745 67.759
2. Belum Tamat SD/Sederajat 17.514 16.225 33.739
3. Tamat SD/Sederajat 40.628 41.993 82.621
4. Tamat SLTP/Sederajat 23.276 20.963 44.239
5. Tamat SLTA/Sederajat 26.821 21.815 44.636
6. Diploma I/II 382 636 1.018
7. Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 647 1.417 2.064
8. Diploma IV/Strata I 4.524 5.004 9.528
9. Strata II 288 177 465
10. Strata III 14 7 21
Total 148.378 141.712 290.090
Sumber Data : Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester II Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 7


3. Pertumbuhan Ekonomi
Potensi pengembangan wilayah dapat dicerminkan dari pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara disajikan pada grafik
berikut :
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2014-2020

6
5,3
5,07 4,99
5 4,96
5,01
4,84 4,81
4

-0,02 0,23
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

-1
Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu

Sumber Data : BPS dan Bappeda Kab. Bengkulu Utara


Dari grafik di atas dapat dilihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara
pada Tahun 2020 berada di angka 0,23%, merosot 4,58% dibanding tahun 2019.
Mewabahnya pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi bukan
hanya di Kabupaten Bengkulu Utara tetapi juga mulai dari angka pertumbuhan ekonomi
secara nasional maupun di tingkat Provinsi Bengkulu. Angka pertumbuhan di tahun 2020 ini
masih jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional yang berada di angka -2,07
% dan angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu yang berada di angka -0,02%. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara masih menduduki peringkat kedua terbaik setelah Kabupaten
Bengkulu Utara di antara 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu. Untuk lebih lengkapnya,
perbandingan pertumbuhan ekonomi secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dalam Provinsi
Bengkulu dapat dilihat pada grafik berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 8


Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Secara Nasional, Provinsi, Dan Kabupaten/Kota Dalam
Provinsi Bengkulu Tahun 2020 (%)

Republik Indonesia

Kota Bengkulu

Bengkulu Tengah

Provinsi Bengkulu

Seluma

Mukomuko

Kepahiang

Rejang Lebong

Lebong

Kaur

Bengkulu Utara

Bengkulu Selatan

(2,50) (2,00) (1,50) (1,00) (0,50) - 0,50

Sumber Data : BPS dan Bappeda Kab. Bengkulu Utara

Perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara masih didominasi oleh tiga lapangan


usaha yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian serta
perdagangan dan industri pengolahan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki peranan yang cukup besar
dalam perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara, karena sebagian besar penduduk
Bengkulu Utara bekerja dalam sektor pertanian terutama masyarakat pedesaan. Namun
peranannya dalam perekonomian terus menurun. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian
Kabupaten Bengkulu Utara bergerak searah dengan trend kemajuan ekonomi regional yang
semakin mengedepankan sektor industri dan jasa. Kontribusi yang diberikan terhadap
angka PDRB pada tahun 2020 ini adalah sebesar 38,40%, sedikit meningkat
dibandingkan tahun 2019 yang berada di angka 38,35%, namun tetap lebih kecil jika
dibandingkan capaian tahun 2018 yang berada di angka 38,60%.
Lapangan usaha pertambangan dan penggalian merupakan kontributor terbesar
kedua terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bengkulu Utara,
setelah tanaman pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada Tahun 2020 ini lapangan usaha
pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB
Kabupaten Bengkulu Utara yaitu sebesar 8,88% meningkat jika dibandingkan tahun 2019
yang berada di angka 8,80%. Komoditas yang dominan pada lapangan usaha ini adalah

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 9


batubara. Produksi terbesar batubara se Provinsi Bengkulu adalah di Kabupaten
Bengkulu Utara, sehingga Kabupaten Bengkulu Utara juga merupakan kontributor terbesar
pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian PDRB Provinsi Bengkulu. Selain
pertambangan batubara, terdapat pertambangan dan penggalian lainnya, seperti batu, pasir
dan lain-lain. Hanya saja sejak tahun 2017 kewenangan terhadap sektor pertambangan dan
energi telah berpindah menjadi kewenangan pemerintah provinsi sehingga Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara tidak dapat berbuat banyak untuk meningkatkan sektor
pertambangan ini.
Sektor lain yang memberikan kontribusi terbesar dalam memajukan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sektor perdagangan dan industri pengolahan.
Untuk sektor perdagangan di taahun 2020 ini berada di angka 9,45%, sedikit menurun
dibandingkan dengan tahun 2019 yang berada di angka 9,97% dan capaian tahun 2018
yang berada di angka 9,58%. Sedangkan sektor lapangan usaha Industri Pengolahan pada
tahun 2020 ini memberikan kontribusi sebesar 8,50%, mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2019 di angka 8,70% dan tahun 2018 di angka 8,81%.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 yang rata-rata mengalami penurunan
hampir di seluruh negara merupakan dampak tejadinya penyebaran Covid-19 yang masih
tinggi dan sulit diturunkan. Tetapi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020
menunjukkan berlanjutnya proses perbaikan perekonomian. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS), meskipun mengalami kontraksi, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV
2020 sebesar -2,19% (yoy) membaik dari pertumbuhan triwulan III 2020 sebesar-3,49%
(yoy). Tren perbaikan pada triwulan IV 2020 tersebut terjadi di hampir seluruh komponen
permintaan dan lapangan usaha. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi
Indonesia terkontraksi 2,07% pada tahun 2020. Ke depan, pertumbuhan ekonomi domestik
yang membaik hingga akhir 2020, diprakirakan meningkat secara bertahap pada 2021. Bank
Indonesia mengarahkan bauran kebijakan akomodatif serta memperkuat sinergi dengan
Pemerintah dan otoritas terkait untuk terus mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Diharapkan stimulus yang dilakukan pemerintah pusat untuk meningkatkan petumbuhan
ekonomi nasional tersebut juga membawa dampak positif bagi Kabupaten Bengkulu Utara
untuk kembali meningkatkan pertumbuhan ekonominya kembali stagnan bahkan lebih
meningkat dari tahun sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 10


4. Kondisi Pemerintahan
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2017 telah melakukan penataan Organisasi Perangkat
Daerah dengan menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten B e n g k u l u U t a r a Nomor
14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bengkulu Utara. Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
maka pada Tahun 2020 ini Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara kembali melakukan
penataan organisasi untk melakukan penyesuaian terhadap beberapa Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dengan menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu
Utara Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu
Utara Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara pada bulan Desember Tahun 2020 tetapi mulai berlaku efektif
pada Tahun 2021 di mana dari 53 (lima puluh tiga) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
berubah menjadi 52 (lima puluh dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pengurangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut terjadi karena dilakukan penghapusan
terhadap Badan Penelitian dan Pengembangan Tipe B dan kembali menjadi salah satu
bidang pada Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah.
Perbedaan Susunan Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 14 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara d a n Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bengkulu Utara sebagai berikut :
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu
Utara Nomor 14 Tahun 2016 Utara Nomor 3 Tahun 2020
a. Sekretariat Daerah merupakan a. Sekretariat Daerah merupakan
Sekretariat Daerah Tipe A; Sekretariat Daerah Tipe A (sudah
menyesuaikan dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 134 Tahun 2018
tentang Kedudukan, Tata Hubungan
Kerja dan Standar Kompetensi Staf Ahli
Kepala Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019
tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 11


Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
b. Sekretariat DPRD merupakan Sekretariat b. Sekretariat DPRD merupakan Sekretariat
DPRD Tipe B; DPRD Tipe B (sudah menyesuaikan
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 104 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Sekretariat
DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota);
c. Inspektorat merupakan Inspektorat c. Inspektorat merupakan Inspektorat
Tipe A yang melaksanakan fungsi Tipe A yang melaksanakan fungsi
pembinaan dan pengawasan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah; penyelenggaraan pemerintahan daerah
(terjadi penambahan 1 (Satu) Inspektur
Pembantu);
d. Dinas Daerah, terdiri dari : e. Dinas Daerah, terdiri dari :
1) Dinas Pendidikan merupakan 1) Dinas Pendidikan merupakan
Dinas Tipe A yang melaksanakan Dinas Tipe A yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
pendidikan; pendidikan;
2) Dinas Kesehatan merupakan Dinas 2) Dinas Kesehatan merupakan Dinas
Tipe A yang melaksanakan urusan Tipe A yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang kesehatan; pemerintahan bidang kesehatan
(terjadi perubahan pada tupoksi
RSUD Arga Makmur yang berdiri
sendiri karena menjadi UPTD
khusus di mana Direktur RSUD
menjadi pejabat struktural eselon
III);
3) Dinas Sosial merupakan Dinas Tipe 3) Dinas Sosial merupakan Dinas Tipe
A yang melaksanakan urusan A yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang sosial; pemerintahan bidang sosial;
4) Dinas Tanaman Pangan, 4) Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Peternakan Hortikultura dan Peternakan
merupakan Dinas Tipe A yang merupakan Dinas Tipe A yang
melaksanakan urusan melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pertanian dan pemerintahan bidang pertanian dan
peternakan; peternakan;
5) Dinas Pemberdayaan Masyarakat 5) Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa merupakan Dinas Tipe A dan Desa merupakan Dinas Tipe A
yang melaksanakan urusan yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pemberdayaan pemerintahan bidang pemberdayaan
masyarakat dan desa; masyarakat dan desa;
6) Dinas Lingkungan Hidup 6) Dinas Lingkungan Hidup
merupakan Dinas Tipe A yang merupakan Dinas Tipe A yang

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 12


melaksanakan urusan melaksanakan urusan
pemerintahan bidang lingkungan pemerintahan bidang lingkungan
hidup; hidup;
7) Dinas Kepemudaan dan Olahraga 7) Dinas Kepemudaan dan Olahraga
merupakan Dinas Tipe A y ang merupakan Dinas Tipe A y ang
melaksanakan urusan melaksanakan urusan
pemerintahan bidang kepemudaan pemerintahan bidang kepemudaan
dan olahraga; dan olahraga;
8) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 8) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
merupakan Dinas Tipe A yang merupakan Dinas Tipe A yang
melaksanakan urusan pemerintahan melaksanakan urusan pemerintahan
bidang perpustakaan dan bidang bidang perpustakaan dan bidang
kearsipan; kearsipan;
9) Dinas Pemberdayaan Perempuan 9) Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak merupakan dan Perlindungan Anak merupakan
Dinas Tipe A yang melaksanakan Dinas Tipe A yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak; perlindungan anak;
10) Dinas Kependudukan dan 10) Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil merupakan Dinas Pencatatan Sipil merupakan Dinas
Tipe A yang melaksanakan urusan Tipe A yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang administrasi pemerintahan bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil; kependudukan dan pencatatan sipil;
11) Satuan Polisi Pamong Praja 11) Satuan Polisi Pamong Praja
merupakan Dinas Tipe A yang merupakan Dinas Tipe A yang
melaksanakan urusan melaksanakan urusan
pemerintahan bidang ketentraman, pemerintahan bidang ketentraman,
ketertiban umum dan perlindungan ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat, yang terdiri dari sub masyarakat, yang terdiri dari sub
urusan ketentraman dan ketertiban urusan ketentraman dan ketertiban
umum, dan sub urusan kebakaran; umum, dan sub urusan kebakaran;
12) Dinas Pengendalian Penduduk dan 12) Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana merupakan Keluarga Berencana merupakan
Dinas Tipe A yang melaksanakan Dinas Tipe A yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
pengendalian penduduk dan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana; keluarga berencana;
13) Dinas Perkebunan merupakan 13) Dinas Perkebunan merupakan
Dinas Tipe A yang melaksanakan Dinas Tipe A yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
perkebunan; perkebunan;
14) Dinas Pekerjaan Umum dan 14) Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang merupakan Dinas Penataan Ruang merupakan Dinas

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 13


Tipe B yang melaksanakan urusan Tipe B yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan pemerintahan bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang; umum dan penataan ruang;
15) Dinas Ketenagakerjaan dan 15) Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi merupakan Dinas Transmigrasi merupakan Dinas
Tipe B yang melaksanakan Tipe B yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang tenaga urusan pemerintahan bidang tenaga
kerja dan bidang transmigrasi; kerja dan bidang transmigrasi;
16) Dinas Pariwisata merupakan Dinas 16) Dinas Pariwisata merupakan Dinas
Tipe B yang melaksanakan urusan Tipe B yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang Pariwisata; pemerintahan bidang Pariwisata;
17) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan 17) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah merupakan Dinas Tipe Menengah merupakan Dinas Tipe
B melaksanakan urusan B melaksanakan urusan
pemerintahan bidang koperasi dan pemerintahan bidang koperasi dan
usaha kecil menengah; usaha kecil menengah;
18) Dinas Perikanan merupakan 18) Dinas Perikanan merupakan
Dinas Tipe B yang Dinas Tipe B yang
melaksanakan urusan melaksanakan urusan
pemerintahan bidang kelautan; pemerintahan bidang kelautan;
19) Dinas Perdagangan merupakan 19) Dinas Perdagangan merupakan
Dinas Tipe B yang melaksanakan Dinas Tipe B yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
perindustrian dan bidang perindustrian dan bidang
perdagangan; perdagangan;
20) Dinas Penanaman Modal 20) Dinas Penanaman Modal dan
merupakan Dinas Tipe B yang Pelayanan Terpadu Satu Pintu
melaksanakan urusan pemerintahan merupakan Dinas Tipe B yang
bidang penanaman modal; melaksanakan urusan pemerintahan
bidang penanaman modal dan
perizinan pelayanan terpadu satu
pintu;
21) Dinas Ketahanan Pangan 21) Dinas Ketahanan Pangan
merupakan Tipe B yang merupakan Tipe B yang
melaksanakan urusan melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang ketahanan pemerintahan di bidang ketahanan
pangan; pangan;
22) Dinas Perumahan dan 22) Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kawasan Permukiman
merupakan Dinas Tipe C yang merupakan Dinas Tipe C yang
melaksanakan urusan pemerintahan melaksanakan urusan pemerintahan
bidang perumahan dan kawasan bidang perumahan dan kawasan
permukiman; permukiman;
23) Dinas Komunikasi dan Informatika 23) Dinas Komunikasi dan Informatika

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 14


merupakan Dinas Tipe C yang merupakan Dinas Tipe C yang
melaksanakan urusan melaksanakan urusan
pemerintahan bidang komunikasi pemerintahan bidang komunikasi
dan informatika, bidang statistik dan dan informatika, bidang statistik dan
bidang persandian; bidang persandian;
24) Dinas Perhubungan merupakan 24) Dinas Perhubungan merupakan
Dinas Tipe C yang melaksanakan Dinas Tipe C yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
perhubungan. perhubungan.
e. Badan Daerah, terdiri dari : f. Badan Daerah, terdiri dari :
1) Badan Perencanaan 1) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah merupakan Pembangunan Pene lit ian dan
Badan Tipe A melaksanakan Pe nge mba ngan Daerah
fungsi penunjang urusan merupakan Badan Tipe A
pemerintahan bidang perencanaan; melaksanakan fungsi penunjang
urusan pemerintahan bidang
perencanaan Pembangunan
Pe ne lit ian dan
Pe nge mba ngan (t erja di
pe na mbaha n 1 (sat u) b idang
d ika rena kan penghap usan
t erhadap Bada n Pene lit ian
da n Pe nge mban gan ) ;
2) Badan Pengelola Keuangan dan 2) Badan Keuangan dan Aset Daerah
Aset Daerah merupakan Badan Tipe merupakan Badan Tipe A
A melaksanakan fungsi penunjang melaksanakan fungsi penunjang
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
keuangan; keuangan (sudah menyesuaikan
dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 5 Tahun 2017
tentang Pedoman Nomenklatur
Perangkat Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota yang
Melaksanakan Fungsi Penunjang
Penyelenggaran Urusan
Pemerintahan);
3) Badan Pendapatan Daerah 3) Badan Pendapatan Daerah
merupakan Badan Tipe A merupakan Badan Tipe A
menyelenggarakan fungsi menyelenggarakan fungsi
penunjang urusan pemerintahan penunjang urusan pemerintahan
bidang keuangan; bidang keuangan;
4) Badan Kepegawaian dan 4) Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Pengembangan Sumber Daya
Manusia merupakan Badan Tipe B Manusia merupakan Badan Tipe B

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 15


melaksanakan fungsi penunjang melaksanakan fungsi penunjang
urusan pemerintahan bidang urusan pemerintahan bidang
kepegawaian, pendidikan dan kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan pelatihan;
5) Badan Penelitian dan 5) Dihapus
Pengembangan merupakan Badan 6) Badan Kesatuan Bangsa dan
Tipe B melaksanakan fungsi Politik merupakan Badan Tipe A
penunjang urusan pemerintahan melaksanakan fungsi penunjang
bidang bidang penelitian dan urusan pemerintahan di bidang
pengembangan. kesatuan bangsa dan politik (sudah
menyesuaikan dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 11
Tahun 2019 tentang Perangkat
Daerah yang Melaksanakan Urusan
Pemerintahan di Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik);
f. Kecamatan, terdiri dari : g. Kecamatan, terdiri dari :
1) Kecamatan Air Besi, Tipe A 1) Kecamatan Air Besi, Tipe A
2) Kecamatan Air Napal, Tipe A 2) Kecamatan Air Napal, Tipe A
3) Kecamatan Air Padang, Tipe A 3) Kecamatan Air Padang, Tipe A
4) Kecamatan Arga Makmur, Tipe A 4) Kecamatan Arga Makmur, Tipe A
5) Kecamatan Arma Jaya, Tipe A 5) Kecamatan Arma Jaya, Tipe A
6) Kecamatan Batik Nau, Tipe A 6) Kecamatan Batik Nau, Tipe A
7) Kecamatan Enggano, Tipe A 7) Kecamatan Enggano, Tipe A
8) Kecamatan Giri Mulya, Tipe A 8) Kecamatan Giri Mulya, Tipe A
9) Kecamatan Hulu Palik, Tipe A 9) Kecamatan Hulu Palik, Tipe A
10) Kecamatan Kerkap, Tipe A 10) Kecamatan Kerkap, Tipe A
11) Kecamatan Ketahun, Tipe A 11) Kecamatan Ketahun, Tipe A
12) Kecamatan Lais, Tipe A 12) Kecamatan Lais, Tipe A
13) Kecamatan Marga Sakti Sebelat, 13) Kecamatan Marga Sakti Sebelat,
Tipe A Tipe A
14) Kecamatan Napal Putih, Tipe A 14) Kecamatan Napal Putih, Tipe A
15) Kecamatan Padang Jaya, Tipe A 15) Kecamatan Padang Jaya, Tipe A
16) Kecamatan Pinang Raya, Tipe A 16) Kecamatan Pinang Raya, Tipe A
17) Kecamatan Putri Hijau, Tipe A 17) Kecamatan Putri Hijau, Tipe A
18) Kecamatan Ulok Kupai, Tipe A 18) Kecamatan Ulok Kupai, Tipe A
19) Kecamatan Tanjung Agung Palik, 19) Kecamatan Tanjung Agung Palik,
Tipe A Tipe A

Selain Perangkat Daerah sebagaimana tersebut di atas, Perangkat Daerah yang


melaksanakan Sub Urusan Pemerintahan Bidang Bencana yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 20 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Utara, tetap melaksanakan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 16


tugasnya sampai dengan dibentuknya Perangkat Daerah baru yang melaksanakan Sub
Urusan bencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. JUMLAH APARATUR SIPIL NEGARA


Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat adalah pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
Jumlah Aparatur Sipil Negara (Pegawai Negeri Sipil) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara berdasarkan data Simpeg Tahun 2020 sebanyak 4.694 orang yang terdiri
dari laki-laki sebanyak 2.203 orang dan perempuan sebanyak 2.491 orang atau berkurang 151
orang dibandingkan dengan Tahun 2019 yang berjumlah 4.845 orang, terdiri dari laki-laki
sebanyak 2.320 orang dan perempuan sebanyak 2.525 orang.
Tabel 1.5
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020
2020
No. Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. SD 15 0 15
2. SLTP 35 4 39
3. SLTA 375 175 550
4. Diploma I 3 12 15
5. Diploma II 105 105 210
6. Diploma III 92 371 463
7. Diploma IV 33 109 142
8. S-1 1360 1586 2946
9. S-2 183 129 312
10. S-3 2 0 2
Jumlah/Total 2203 2491 4694
Sumber Data : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Sedangkan data Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan dan tempat bertugas
pada Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 17


Tabel 1.6
Jumlah Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Berdasarkan Golongan Tahun 2020
Jenis Kelamin
No. Pangkat/Golongan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Juru Muda (I/a) 1 0 1
2. Juru Muda Tingkat I (I/b) 3 0 3
3. Juru (I/c) 4 1 5
4. Juru Tingkat I (I/d) 16 1 17
Golongan I 24 2 26
5. Pengatur Muda (II/a) 39 21 60
6. Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 54 21 75
7. Pengatur (II/c) 90 55 145
8. Pengatur Tingkat I (II/d) 98 154 252
Golongan II 281 251 532
9. Penata Muda (III/a) 238 345 583
10. Penata Muda Tingkat I (III/b) 296 425 721
11. Penata (III/c) 366 490 856
12. Penata Tingkat I (III/d) 335 351 686
Golongan III 1235 1611 2846
13. Pembina (IV/a) 481 552 1033
14. Pembina Tingkat I (IV/b) 156 67 223
15. Pembina Utama Muda (IV/c) 25 6 31
16. Pembina Utama Madya (IV/d) 1 1 2
17. Pembina Utama (IV/e) 0 1 1
Golongan IV 663 627 1290
Jumlah/Total 2203 2491 4694
Sumber Data : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Tabel 1.7
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Instansi
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020
Jenis Kelamin
Dinas/Instansi Pemerintahan Laki-
Perempuan Jumlah
Laki
Sekretariat Daerah (Tipe A) 72 48 120

Sekretariat DPRD (Tipe B) 17 17 34

Inspektorat Kabupaten (Tipe A) 16 19 35

Dinas Pendidikan (Tipe A) 69 29 98

~ UPT Dinas Pendidikan 11 10 21

Dinas Kesehatan (Tipe A) 35 42 77

~ UPT Laboraturium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan 2 1 3

~ RSUD Arga Makmur 45 128 173

~ RSUD Lagita kelas D Pratama Ketahun 12 32 44

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 18


~ Puskesmas 119 519 638

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Tipe A) 40 7 47

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Tipe B) 110 20 130

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Tipe C) 15 9 24

Dinas Sosial (Tipe A) 14 14 28

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Tipe B) 24 13 37

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Tipe A) 8 24 32

Dinas Ketahanan Pangan (Tipe B) 19 10 29

Dinas Lingkungan Hidup (Tipe A) 30 8 38

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Tipe A) 21 12 33

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Tipe A) 14 19 33

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Tipe A) 14 15 29

Dinas Perhubungan (Tipe C) 32 2 34

Dinas Komunikasi dan Informatika (Tipe C) 14 10 24

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Tipe B) 10 10 20

Dinas Penanamana Modal (Tipe B) 16 8 24

Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Tipe A) 16 11 27

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Tipe A) 15 22 37

Dinas Perikanan (Tipe B) 25 14 39

Dinas Pariwisata (Tipe B) 14 11 25

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (Tipe A) 83 36 119

Dinas Perkebunan (Tipe A) 22 8 30

Dinas Perdagangan (Tipe B) 28 15 43

Badan Pegelola Keuangan dan Aset Daerah (Tipe A) 27 15 42

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Tipe A) 18 9 27

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Tipe B) 23 16 39

Badan Pendapatan Daerah (Tipe A) 21 14 35

Badan Penelitian dan Pengembangan (Tipe B) 13 7 20

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 24 4 28

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 7 3 10

Kecamatan Kota Arga Makmur (Tipe A) 15 7 22

~ Kelurahan Purwodadi 5 5 10

~ Kelurahan Gunung Alam 4 3 7

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 19


Kecamatan Air Besi (Tipe A) 19 4 23

Kecamatan Air Napal (Tipe A) 16 5 21

Kecamatan Lais (Tipe A) 16 6 22

~ Kelurahan Lurah Pasar Lais 6 2 8

Kecamatan Batik Nau (Tipe A) 19 4 23

Kecamatan Ketahun (Tipe A) 11 8 19

Kecamatan Putri Hijau (Tipe A) 13 4 17

Kecamatan Napal Putih (Tipe A) 17 1 18

Kecamatan Giri Mulya (Tipe A) 11 2 13

Kecamatan Padang Jaya (Tipe A) 9 7 16

Kecamatan Kerkap (Tipe A) 18 5 23

~ Kelurahan Lurah Pasar Lais 2 3 5

Kecamatan Enggano (Tipe A) 14 1 15

Kecamatan Hulu Palik (Tipe A) 20 2 22

Kecamatan Air Padang (Tipe A) 15 1 16

Kecamatan Arma Jaya (Tipe A) 15 3 18

~ Kelurahan Lurah Kemumu 5 3 8

Kecamatan Tanjung Agung Palik (Tipe A) 17 3 20

Kecamatan Ulok Kupai (Tipe A) 14 1 15

Kecamatan Pinang Raya (Tipe A) 13 1 14

Kecamatan Marga Sakti Sebelat (Tipe A) 11 1 12

TK PAUD 2 64 66

SD 568 770 1338

SLTP 213 364 577

TOTAL 2203 2491 4694


Sumber Data : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 20


C. SISTEMATIKA PENULISAN
Sesuai Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka format
penyusunan Laporan Kinerja Tahunan ini terdiri dari :
IKHTISAR EKSEKUTIF
U

Bagian ini menyajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD dan
sejauh mana Pemerintah Daerah telah mencapai tujuan dan sasaran tersebut dan kendala-
kendala apa yang dihadapi dalam pencapaiannya serta langkah-langkah apa yang telah
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut serta kendala-kendala dalam penyusunan Laporan
Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020.
Bab I : Menggambarkan pendahuluan yang memuat latar belakang, tujuan
penyusunan Laporan Kinerja Tahunan, data umum Kabupaten Bengkulu Utara
serta sistematika penyajian.
Bab II : Menggambarkan bentuk perencanaan strategis yang merupakan ringkasan
RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016-2021, Perencanaan kinerja
dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020, mulai dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan
program serta kegiatan yang dilaksanakan tahun 2020.
Bab III : Menggambarkan akuntabilitas kinerja yang mencakup capaian kinerja utama
(capaian kinerja makro) dan capaian kinerja sasaran dan tujuan serta analisis
capaian kinerja sasaran dan tujuan serta gambaran alokasi dan realisasi
anggaran dari setiap program yang ditetapkan dalam APBD.
Bab IV : Merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran sebagai umpan balik
untuk tahun mendatang.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 21


A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021
Dokumen Perencanaan Jangka Menengah Pemerintah Daerah (5 tahun) atau
yang disebut dengan Rencana Strategis merupakan suatu proses perencanaan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan,
sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah.
Perencanaan strategis juga merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi
pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis, baik lokal, nasional maupun
global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi
pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala
yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 -
2021 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima
tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah. RPJMD secara sistematis
mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan
rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat
diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran
pembiayaan.
RPJMD lebih lanjut diuraikan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang
dibuat setiap tahunnya dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati yang dijadikan sebagai dasar
penyusunan kegiatan dan anggaran dalam APBD.
1. PERMASALAHAN DAERAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRIORITAS DAN
SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

a. Permasalahan yang ada di bidang pendidikan antara lain :


1) belum optimalnya pelaksanaan program paud, dikdas, dikmen, tenaga pendidik
dan kependidikan, pendidikan non formal, dan manajemen pelayanan pendidikan
yang disebabkan :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 22


(1) keterbatasan anggaran
(2) terbatasnya jumlah SDM/pegawai yang memiliki kompetensi di bidang
tertentu yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan
perkantoran.
(3) kurangnya pemerataan tenaga pengajar di tingkat sekolah dasar dan menengah,
khususnya guru SMK produktif dan sekolah di daerah terpencil.
(4) kurangnya sarana dan prasarana penunjang ditingkat sekolah dasar dan
menengah khususnya di daerah terpencil, seperti listrik, ruang belajar, ruang
praktek, ruang laboratoriun, ruang perpustakaan, sarana olahraga dan media
pembelajaran.
(5) keterlambatan petunjuk teknis operasional dari pemerintah pusat sehingga
menghambat pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang direncanakan.
2) tingkat pendidikan penduduk relatif rendah dan belum merata;
3) masih rendahnya kualitas dan kuantitas serta belum optimalnya penyebaran
tenaga guru;
4) masih terdapat kesenjangan tingkat pendidikan yang cukup besar antar kelompok
masyarakat;
5) fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan menengah
pertama dan yang lebih tinggi belum tersedia secara merata;
6) kualitas pendidikan relatif masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan
kompetensi peserta didik;
7) masih belum maksimalnya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan;
8) kualitas tenaga pendidik yang relatif rendah.
b. Permasalahan yang ada di bidang kesehatan antara lain :
1) proporsi penempatan tenaga kesehatan belum maksimal sesuai dengan luas
wilayah;
2) belum maksimal pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya oleh
karena perubahan struktur dan komposisi petugas di puskesmas;
3) peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal;
c. Permasalahan yang ada di bidang pekerjaan umum antara lain :
1) tingginya laju tingkat kerusakan jalan baik jalan nasional, propinsi maupun
kabupaten sehubungan tidak sebandingya antara laju pertambahan volume
kerusakan dengan laju volume perbaikan. Hal ini disebabkan terbatasnya
kemampuan anggaran, serta kondisi geografis, cuaca serta perilaku pengguna jalan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 23


yang tidak mematuhi peraturan yang terkait dengan batasan tonase jalan;
2) kondisi geografis Kabupaten Bengkulu Utara yang masih banyak perbukitan terjal
sehingga biaya pengangkutan material ke lokasi pekerjaan pada umumnya tinggi;
3) masih banyaknya jalan baik jalan negara, provinsi maupun kabupaten yang rusak;
4) masih banyaknya irigasi teknis dan jembatan yang rusak;
5) masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas jalan, jembatan,
dan irigasi;
6) masih banyaknya jaringan perpipaan air bersih yang sudah tua dan memerlukan
pemeliharaan.
d. Permasalahan yang ada di bidang aparatur :
1) Kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya berdasarkan prinsip organisasi
yang efisien dan efektif;
2) Penerapan manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan
profesionalitas dan kinerja aparatur;
3) Masih banyaknya celah terjadinya penyimpangan yang mengarah pada
penyalahgunaan wewenang dalam birokrasi;
e. Permasalahan yang ada di bidang hukum :
1) masih rendahnya kesadaran masyarakat akan penegakan hukum;
2) masih sering terjadinya pelanggaran hukum dengan dasar ketidaktahuan
masyarakat terhadap hukum.
f. Permasalahan pokok bidang pertanian diantaranya :
1) sulitnya petani untuk mendapatkan sarana produksi;
2) harga sarana produksi yang cukup tinggi;
3) tingginya tingkat fluktuatif harga – harga produksi petani;
4) produk pertanian tidak mampu bersaing dengan daerah lain;
5) tingginya angka alih fungsi lahan dari sawah ke perkebunan;
6) masih rendah ketersediaan sarana akses infrastruktur jalan usaha tani;
7) terbatasnya modal petani untuk berusaha tani;
g. Permasalahan sektor perkebunan ini diantaranya :
1) banyaknya perkebunan rakyat yang sudah tua dan rusak, yang perlu
diremajakan;
2) rendahnya produktifitas perkebunan rakyat :
(1) petani masih terbatas menggunakan bibit unggul;
(2) sulitnya petani untuk mendapatkan bibit unggul serta tingginya harga bibit

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 24


unggul;
(3) kurangnya kesadaran petani dalam pemeliharaan kebun;
(4) kurangnya informasi dan kemampuan penciptaan peluang pasar.
2. VISI
Berdasarkan kondisi Kabupaten Bengkulu Utara dewasa ini, serta peluang, tantangan
dan isu strategis yang akan dihadapi dalam 5 tahun periode pertama, pasangan Ir. H.
MIAN (Bupati) – ARI SEPTIA ADINATA, SE (Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2016- 2021 sebagai berikut :
“Terwujudnya Pemerintahan yang Adil Untuk Kesejahteraan Rakyat”

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut:


a. Pemerintahan yang adil yang dimaksudkan adalah pemerintahan yang menerapkan
prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good government) yaitu pemerintahan yang
partisipatif, transparan, akuntabel, bersih, melayani, efektif dan efisien yang didukung
oleh aparatur yang kompeten dan profesional serta menerapkan organisasi yang modern
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan penerapan pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan dan kaidah-kaidah lingkungan secara konsisten.
b. Kesejahteraan adalah suatu kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhan
pokok/dasarnya secara lahir dan batin dalam berbagai aspek, memiliki rasa aman damai
dan tenteram serta memiliki daya saing, serta adanya keserasian dan keharmonisan
lingkungan sekitarnya baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.
c. Rakyat adalah masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara yang hidup dan bertempat tinggal
di wilayah administratif Kabupaten Bengkulu Utara.
Visi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016-2021 yaitu: “Terwujudnya
Pemerintahan Yang Adil Untuk Kesejahteraan Rakyat”, merupakan Visi yang selaras
dengan Visi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2006-2026 yaitu “Terwujudnya Masyarakat
Bengkulu Utara Yang Sejahtera, Bersatu dan Beriman Berbasis Ekonomi Kerakyatan
Didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Berkualitas”. Kriteria capaian Visi
Daerah Tahun 2006-2026 sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor
2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Bengkulu utara Tahun 2006-2026 secara jelas direfleksikan pada visi Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2016-2021 yaitu “Terwujudnya Pemerintahan Yang Adil Untuk
Kesejahteraan Rakyat”.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 25


3. MISI
Untuk mewujudkan Visi pasangan Ir. H. MIAN (Bupati) dan ARIE SEPTIA
ADINATA, SE (Wakil Bupati) ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut :
a. Membangun pemerintahan yang adil dan berwibawa
b. Mewujudkan infrastruktur yang berkualitas
c. Membangun pelayanan masyarakat
d. Membangun ekonomi kerakyatan
e. Membangun sumber daya manusia
4. TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara ditetapkan
16 (enam belas) tujuan, yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara

NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

1. 1.1. Meningkatkan tata Indeks Reformasi 1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK
kelola pemerintahan Birokrasi kualitas pengelolaan terhadap LKPD
secara transparan dan keuangan daerah yang
akuntabel baik
1.1.2. Meningkatnya Nilai/predikat AKIP
akuntabilitas kinerja
pemerintahan
2. 1.2 Terwujudnya Angka Kemiskinan 1.2.1. Berkurangnya Angka Kemiskinan
keadilan ekonomi tingkat kemiskinan
masyarakat masyarakat
Indeks Gini 1.2.2. Berkurangnya Indeks Gini
ketimpangan ekonomi
dalam masyarakat
3. „2.1. Meningkatkan Persentase panjang jalan „2.1.1. Meningkatnya Persentase panjang
infrastruktur yang kewenangan kabupaten kualitas infrastruktur jalan kewenangan
berkualitas dalam kondisi baik transportasi kabupaten dalam kondisi
baik
Rata-rata kecepatan lalu Rata-rata kecepatan lalu
lintas kendaraan Roda-4 lintas kendaraan Roda-4
di jalan kabupaten di jalan kabupaten
Persentase penurunan Persentase penurunan
angka kecelakaan lalu angka kecelakaan lalu
lintas lintas
Persentase Rumah „2.1.2. Meningkatnya Persentase Rumah
Layak Huni kualitas dan kuantitas Layak Huni
infrastruktur permukiman
3. „3.1. Mewujudkan Indeks Pembangunan „3.1.1. Meningkatnya Angka rata-rata lama
pelayanan dasar dan Manusia kualitas layanan sekolah
pelayanan publik pendidikan
lainnya yang

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 26


berkualitas Angka Melek Huruf
Persentase Sekolah
Dasar Berakreditasi
Minimal B
Persentase Sekolah
Menengah Pertama
Berakreditasi Minimal B
„3.1.2. Meningkatnya Indek Pembangunan
kualitas kesehatan Kesehatan Masyarakat
Angka Usia Harapan
Hidup
Indeks Kepuasan 3.1.3. Meningkatkan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) kualitas layanan Masyarakat (IKM)
pendidikan, kesehatan, Layanan Pendidikan,
dan pelayanan publik Kesehatan dan
lainnya pelayanan publik lainnya
4. „4.1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi „4.1.1 Meningkatnya Persentase Pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi laju pertumbuhan sektor PDRB Sektor Pertanian,
pertanian, kehutanan Kehutanan, dan
dan perikanan Perikanan

„4.1.2 Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP)


pendapatan petani
„4.1.3 Meningkatnya Kontribusi PDRB Sektor
sektor pariwisata Pariwisata
Jumlah Kunjungan Wisata
„4.1.4 Meningkatnya Rasio Usaha Kecil dan
kapasitas UMKM, Menengah terhadap
koperasi, dan BUMDes UMKM
Persentase Peningkatan
Volume Usaha (omset)
Koperasi
Persentase Peningkatan
Volume Usaha BUMDes
„4.1.5 Meningkatnya Kontribusi lapangan
industri pengolahan usaha Sektor Industri
Pengolahan terhadap
PDRB
„4.1.6 Meningkatnya Kontribusi lapangan
pemasaran produk usaha Sektor
Perdagangan terhadap
PDRB
5. 5.1. Meningkatkan Persentase penurunan „5.1.1 Meningkatnya Persentase KDRT
perlindungan KDRT perlindungan tertangani
perempuan dan anak perempuan dan anak
serta pemberdayaan Predikat Kabupaten Layak „5.1.2 Meningkatnya Predikat Kabupaten
perempuan Anak perlindungan anak Layak Anak
Persentase partisipasi „5.1.3 Meningkatnya Persentase partisipasi
angkatan kerja pemberdayaan angkatan kerja
perempuan perempuan dalam perempuan
pembangunan
6. „5.2. Meningkatkan Persentase Penurunan „5.2.1. Meningkatnya Tingkat Penurunan PMKS
pemberdayaan PMKS penanganan
penyandang masalah penyandang masalah
kesejahteraan sosial. kesejahteraan sosial

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 27


7. 5.3. Meningkatkan Jumlah pemuda 5.3.1. Meningkatnya Jumlah pemuda
prestasi Pemuda dan berprestasi kualitas pemuda berprestasi
Olahraga
Jumlah atlet berprestasi 5.3.2. Meningkatnya Jumlah atlet berprestasi
prestasi olahraga
8. 5.4. Meningkatkan Indeks Kerukunan Umat „5.4.1. Meningkatnya Indeks kerukunan umat
kerukunan hidup Beragama toleransi, kesetaraan beragama
masyarakat dan kerjasama antar
umat beragama

5. Strategi dan Arah Kebijakan


Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020 tidak terlepas dari strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah
sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2011–2016 beserta perubahannya, merupakan rumusan perencanaan
pembangunan daerah yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan bagaimana
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien. Secara lebih operasional, rumusan strategi dalam
dokumen ini berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2020, yang telah
ditetapkan, akan dicapai dan kemudian strategi itu diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan.
Selanjutnya perumusan strategi yang merupakan konsekuensi logis arsitektur
perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua, yaitu :
1. Perencanaan Strategik yaitu perencanaan pembangunan daerah yang menekankan
pada pencapaian Visi dan Misi pembangunan daerah, sekaligus menerjemahkan Visi
dan Misi Bupati dan Wakil Bupati ke dalam rencana kerja yang dapat diaplikasikan.
2. Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada pencapaian
kinerja layanan pada tiap urusan.
Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran RPJMD maka dianggap strategis. Perencanaan stratejik didukung oleh
keberhasilan kinerja dari implementasi perencanaan operasional. Strategi dan arah
kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang komprehensif mengenai bagaimana
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dapat mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan
efektif dan efisien.
Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten secara lengkap
disajikan pada pada tabel 2.2 sebagai berikut berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 28


Tabel 2.2
Strategi Dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara

Visi : “Terwujudnya Pemerintahan yang Adil Untuk Kesejahteraan Rakyat”

INDIKATOR INDIKATOR KEBIJAKAN


MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
TUJUAN SASARAN UMUM
1 2 3 4 5 6 7
1. Membangun 1.1 Meningkatnya tata Indeks Reformasi 1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK Peningkatan kualitas Pengelolaan sistem
pemerintahan yang kelola pemerintahan Birokrasi kualitas pengelolaan terhadap LKPD pengelolaan keuangan keuangan daerah yang
adil dan berwibawa secara transparan dan keuangan daerah yang bersih dan efisien
akuntabel baik
1.1.2. Meningkatnya Nilai/Predikat AKIP Peningkatan kualitas Peningkatan tata kelola
akuntabilitas kinerja akuntabilitas kinerja pemerintahan
pemerintahan pemerintahan
Meningkatkan kapasitas dan Meningkatkan
kapabilitas penyelenggaraan penyelenggaraan
keterbukaan informasi publik keterbukaan informasi
dengan memperkuat publik berbasis
kelembagaan, sumberdaya Teknologi Informasi
dan jaringan
Meningkatkan jangkauan Peningkatan sarana
pelayanan TIK dan prasarana TIK
Meningkatkan partisipasi Peningkatan kerjasama
masyarakat dalam antar daerah/badan
perencanan, pengendalian, usaha/lembaga
penelitian dan
pengembangan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 29


pembangunan Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
perencanaan
pembangunan
Penguatan
perencanaan dan
pengendalian
pembangunan serta
penelitian dan
pengembangan
1.2 Terwujudnya Angka Kemiskinan 1.2.1. berkurangnya tingkat Angka Kemiskinan Fasilitasi dan pendampingan Upaya fasilitasi dan
keadilan ekonomi kemiskinan masyarakat dalam upaya mewujudkan pendampingan
masyarakat keadilan masyarakat masyarakat
Indeks Gini 1.2.2. berkurangnya Indeks Gini berkemampuan rendah
ketimpangan ekonomi
dalam masyarakat
2.Mewujudkan „2.1. Meningkatkan Persentase panjang „2.1.1. Meningkatnya Persentase panjang Percepatan pembangunan, Memprioritaskan
infrastruktur yang infrastruktur yang jalan kewenangan kualitas infrastruktur jalan kewenangan peningkatan dan pembangunan
berkualitas berkualitas kabupaten dalam transportasi kabupaten dalam pemeliharaan infrastruktur infrastruktur transportasi
kondisi baik kondisi baik transportasi
Rata-rata kecepatan Rata-rata kecepatan
lalu lintas kendaraan lalu lintas kendaraan
roda 4 di jalan Roda-4 di jalan
kabupaten kabupaten
Persentase Persentase penurunan
penurunan angka angka kecelakaan lalu
kecelakaan lalu lintas lintas

Persentase Rumah Persentase Rumah Peningkatan persentase Pembangunan dan


2.1.2. Meningkatnya
Layak Huni Layak Huni rumah layak huni peningkatan kualitas
kualitas dan kuantitas
infrastruktur
infrastruktur permukiman
permukiman
2.2. Meningkatnya Indeks Kualitas 2.2.1. Meningkatnya Indeks kualitas Meningkatkan hasil IKLH Peningkatan capaian
kualitas lingkungan Lingkungan Hidup kualitas lingkungan hidup lingkungan hidup kegiatan dalam
indikator IKLH

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 30


Meningkatkan pemanfaatan Peningkatan
tata ruang yang sesuai implementasi
dengan RTR penggunaan tata ruang
yang sesuai dengan
RTR
3. Membangun „3.1. Mewujudkan Indeks Pembangunan „3.1.1. Meningkatnya Angka rata-rata lama Meningkatkan pelayanan Peningkatan standar
pelayanan pelayanan dasar dan Manusia kualitas layanan Pendidikan sekolah pendidikan dasar pelayanan minimal
masyarakat pelayanan publik pendidikan dasar
lainnya yang berkualitas Angka melek huruf
Persentase Sekolah
Dasar Berakreditasi
Minimal B
Persentase Sekolah
Menengah Pertama
Berakreditasi Minimal B
„3.1.2. Meningkatnya Indek Pembangunan Meningkatkan pelayanan Peningkatan pelayanan
kualitas kesehatan Kesehatan Masyarakat kesehatan kesehatan sesuai
standar pelayanan
Angka Usia Harapan
minimal kesehatan
Hidup
Indeks Kepuasan 3.1.3. Meningkatkan Indeks Kepuasan Meningkatkan pelayanan Peningkatan sistem
Masyarakat (IKM) kualitas layanan pelayanan Masyarakat (IKM) prima pelayanan pendidikan
pendidikan, kesehatan, dan layanan pendidikan, dan kesehatan
pelayanan publik lainnya kesehatan, dan Peningkatan sistem
pelayanan publik pelayanan perizinan
lainnya dan non perizinan yang
cepat dan mudah
berbasis teknologi
informasi
4. Membangun „4.1. Meningkatkan Pertumbuhan „4.1.1 Meningkatnya laju Persentase Meningkatkan pertumbuhan Peningkatan produksi
ekonomi pertumbuhan ekonomi ekonomi pertumbuhan sektor Pertumbuhan PDRB sektor pertanian, peternakan, hasil pertanian,
kerakyatan pertanian, kehutanan dan Sektor Pertanian, perkebunan dan perikanan peternakan,
perikanan Kehutanan, dan melalui penguatan SDM, perkebunan dan
Perikanan penyediaan sarana dan perikanan melalui

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 31


„4.1.2 Meningkatnya Nilai Tukar Petani prasarana, dan penerapan penguatan SDM,
pendapatan petani (NTP) teknologi penyediaan sarana dan
prasarana
„4.1.3. Meningkatnya sektor Kontribusi PDRB Meningkatkan kontribusi Pengembangan
pariwisata Sektor Pariwisata sektor pariwisata melalui perencanaan pariwisata
penguatan SDM, promosi, secara terintegrasi
dan penyediaan sarana dan
Jumlah Kunjungan
prasarana pendukung
Wisata
pariwisata
„4.1.4. Meningkatnya Rasio usaha kecil dan Meningkatkan peran lembaga Peningkatan
kapasitas Usaha Mikro dan menengah terhadap ekonomi rakyat dalam kemudahan usaha bagi
Kecil, koperasi, dan UMKM mendorong tumbuh dan UMKM
BUMDes Persentase berkembangnya ekonomi Penguatan
peningkatan volume kerakyatan kelembagaan ekonomi
usaha (omset) koperasi
Persentase
peningkatan volume
usaha BUMDes
„4.1.5. Meningkatnya Kontribusi lapangan Meningkatkan kontribusi Penguatan sektor
industri pengolahan usaha sektor industri sektor industri pengolahan industri pengolahan dan
pengolahan terhadap dan perdagangan melalui perdagangan
PDRB penguatan SDM, penyediaan
„4.1.6. Meningkatnya Kontribusi lapangan sarana dan prasarana dan
pemasaran produk usaha Sektor teknologi
Perdagangan terhadap
PDRB
4.2. Meningkatkan Persentase Tingkat 4.2.1. Memperluas Tingkat Partisipasi Meningkatkan kesempatan Peningkatan bursa kerja
kesempatan kerja Pengangguran kesempatan kerja Angkatan Kerja kerja dengan mendorong dan pembinaan
Terbuka investasi dan kewirausahaan kewirausahaan serta
serta perlindungan tata kelola dan kerja
ketenagakerjaan sama hubungan
industrial
5. Membangun 5.1. Meningkatkan Persentase „5.1.1 Meningkatnya Persentase Meningkatkan peran Peningkatan
sumber daya perlindungan penurunan KDRT perlindungan perempuan penanganan kasus masyarakat dan keluarga perlindungan
manusia perempuan dan anak dan anak kekerasan perempuan dalam meningkatkan perempuan dan anak
serta pemberdayaan dan anak perlindungan perempuan dan dilaksanakan secara

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 32


perempuan. Predikat Kabupaten 5.1.2. Meningkatnya Predikat Kabupaten anak, serta pemberdayaan terpadu, serta
Layak Anak perlindungan anak Layak Anak perempuan dalam keterlibatan perempuan
Persentase partisipasi „5.1.3. Meningkatnya Persentase partisipasi pembangunan dalam dunia kerja
angkatan kerja pemberdayaan perempuan angkatan kerja
perempuan dalam pembangunan perempuan
„5.2. Meningkatkan Persentase „5.2.1. Meningkatnya Tingkat Penurunan Peningkatan kesejahteraan Peningkatan upaya
pemberdayaan Penurunan PMKS penanganan penyandang PMKS dan perlindungan sosial pengentasan
penyandang masalah masalah kesejahteraan PMKS penyandang masalah
kesejahteraan sosial. sosial kesejahteraan sosial
5.3. Meningkatkan Jumlah pemuda 5.3.1. Meningkatnya Jumlah pemuda Pemberdayaan pemuda dan Peningkatan potensi,
prestasi Pemuda dan berprestasi kualitas pemuda berprestasi peningkatan atlet berprestasi kapasitas, kreatifitas,
Olahraga dan kemampuan
jumlah atlet 5.3.2. Meningkatnya jumlah atlet berprestasi
pemuda serta atlet
berprestasi prestasi Olahraga
5.4. Meningkatkan Indeks Kerukunan „5.4.1. Meningkatnya Indeks kerukunan umat Meningkatkan kerukunan Peningkatan kualitas
kerukunan hidup Umat Beragama toleransi, kesetaraan dan beragama umat beragama pelayanan dan
masyarakat. kerjasama antar umat pemahaman beragama
beragama serta kehidupan
beragama

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 33


6. Prioritas Pembangunan
Dalam penyusunan perencanaan tahunan berangkat dari isu-isu strategis yang ada
pada tahun berkenan. Prioritas pembangunan juga harus relevan dengan prioritas
pembangunan nasional serta prioritas pembangunan Propinsi Bengkulu.
Isu-isu strategis terkait dengan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara yang mendesak untuk ditangani pada Tahun 2020 yaitu :
1. Isu strategis terkait tata kelola pemerintahan
2. Isu Strategi terkait infrastruktur daerah
3. Isu strategis terkait pelayanan publik
4. Isu strategis terkait ekonomi kerakyatan
5. Isu strategis terkait kualitas sumber daya manusia
Dari isu-isu strategis di atas maka prioritas sebagaimana dimaksud dalam prioritas
RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016-2021 masih sangat relevan sebagai
prioritas pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2020.
Selanjutnya hasil penelaahan isu-isu strategis tersebut diatas serta berdasarkan
rencana prioritas pembangunan baik nasional maupun tingkat Pemerintah Provinsi
Bengkulu Tahun 2020, maka Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menetapkan 6 (enam)
prioritas pembangunan daerah dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2020 sebagai berikut :
1. Penanggulangan Kemisikinan;
2. Pembangunan Infrastruktur;
3. Kesehatan;
4. Pendidikan;
5. Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Daerah; dan
6. Reformasi Birokrasi Pemerintahan.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 34


Tabel 2.3
Hubungan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020 dengan Prioritas Pembangunan Provinsi Bengkulu Tahun 2020

Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Prioritas Pembangunan Provinsi Bengkulu


Tahun 2020 Tahun 2020
1. Pendidikan 1. Pengentasan Kemiskinan dan peretasan
2. Kesehatan ketertinggalan
3. Penanggulangan Kemiskinan
4. Pembangunan Infrastruktur 2. Pengembangan infrastruktur strategis dan
industrialisasi
5. Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan 3. Penguatan komoditas unggulan agromaritim
Daerah dan hilirisasi
4. Visit 2020 Wonderful Bengkulu
6. Reformasi Birokrasi Pemerintahan 5. Reformasi birokrasi dan tata kelola
pemerintahan berbasis informasi teknologi

Tabel 2.4
Hubungan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020 dengan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2020
Prioritas Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara
Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2020
Tahun 2020
1. Pendidikan 1. Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan
2. Kesehatan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
3. Penanggulangan Kemiskinan
4. Reformasi Birokrasi Pemerintahan
5. Pembangunan Infrastruktur 2. Pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui
penguatan konektivitas dan kemaritiman
6. Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi 3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui
Unggulan Daerah pertanian, industri, dan jasa produktif
4. Pemantapan ketahanan energi, pangan dan
sumber daya air
5. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan
pemilihan umum

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


Pada tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Bagian Organisasi dan
Tata Laksana dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan reviu terhadap
Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 34 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan menerbitkan Peraturan Bupati Bengkulu
Utara Nomor 36 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor
34 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara, sehingga IKU Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menjadi sebagaimana berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 35


Tabel 2.5.
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara

SASARAN INDIKATOR PENJELASAN/FORMULASI SUMBER DATA OPD


KINERJA PERHITUNGAN PENANGGUNG JAWAB
(OUTCOME)
MISI 1 : MEMBANGUN PEMERINTAHAN YANG ADIL DAN BERWIBAWA
1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK Penilaian opini yang di keluarkan oleh BADAN PEMERIKSA BPKAD,
kualitas pengelolaan keuangan daerah terhadap BPK terhadap laporan keuangan KEUANGAN (BPK) INSPEKTORAT
yang baik LKPD daerah. BAPENDA, SETDAKAB
1.1.2. Meningkatnya Nilai/predikat AKIP Penilaian akuntabilitas kinerja KEMENTERIAN INSPEKTORAT,
akuntabilitas kinerja pemerintahan pemerintah daerah oleh Kemenpan PENDAYAGUNAAN SETDAKAB, BAPPEDA,
RB APARATUR NEGARA DAN DISKOMINFO,
REFORMASI BIROKRASI DISARSIPERPUSDA,
BALITBANG, DPMP, SETWAN,
KECAMATAN
1.2.1. berkurangnya Angka Kemiskinan Penghitungan angka kemiskinan oleh BPS DINAS SOSIAL,
tingkat kemiskinan BPS
masyarakat
1.2.2. berkurangnya Indeks Gini Penghitungan Indeks Gini oleh BPS DINAS SOSIAL
ketimpangan ekonomi BPS
dalam masyarakat
MISI 2 : MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR YANG BERKUALITAS
„2.1.1. Meningkatnya kualitas Persentase panjang (Jumlah panjang jalan kewenangan DPUPR DPUPR,
infrastruktur transportasi jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi DISNAKERTRANS
kabupaten dalam baik/Jumlah total panjang jalan
kondisi baik kewenangan kabupaten) x 100%
Rata-rata kecepatan Rata-rata kecepatan kendaraan roda 4 DISHUB DISHUB
lalu dapat
lintas kendaraan melalui 1 km panjang jalan dalam
Roda-4 di jalan setiap jam.
kabupaten

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 36


Persentase penurunan ((Jumlah angka kecelakaan lalu lintas POLRES, DISHUB DISHUB
angka tahun t -
kecelakaan Jumlah angka kecelakaan tahun
lalu lintas t-1)/Jumlah angka kecelakaan
tahun t-1)) x 100%
„2.2.1. Meningkatnya Persentase Rumah (Jumlah rumah layak huni /jumlah DPRKP DPRKP
kualitas dan kuantitas infrastruktur Layak rumah) x
permukiman Huni 100%
2.3.1. Meningkatnya kualitas Indeks kualitas Penjumlahan penilaian 30 % dari DLH DLH, DPUPR
lingkungan lingkungan hidup IPA + 30 % IPU + 40 % tutupan
lahan
MISI 3 : MEMBANGUN PELAYANAN MASYARAKAT
„3.1.1. Meningkatnya Angka rata-rata lama (Jumlah lama sekolah seluruh DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
kualitas layanan Pendidikan sekolah penduduk)/(Jumlah Penduduk
Seluruhnya
Angka Melek Huruf (Jumlah penduduk usia di atas 15 DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
tahun yang bisa menulis pada tahun
t/jumlah penduduk usia 15 tahun
keatas) x 100%
Persentase Sekolah (Jumlah Sekolah Dasar DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
Dasar Berakreditasi Berakreditasi minimal B / Jumlah
Minimal B Sekolah Dasar seluruhnya) x
100%
Persentase Sekolah (Jumlah Sekolah Menengah DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
Menengah Pertama Pertama Berakreditasi minimal B
Berakreditasi Minimal / Jumlah Sekolah Menengah
B Pertama seluruhnya) x 100%

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 37


3.1.2. Meningkatnya kualitas Indek Indikator komposit (24 indikator DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN
kesehatan Pembangunan kesehatan) yang menggambarkan
Kesehatan kemajuan pembangunan kesehatan.
Masyarakat Indikator kesehatan tersebut adalah :
1. prevalensi balita gizi buruk dan
kurang
2. prevalensi balita sangat pendek
dan pendek
3. prevalensi balita sangat kurus
dan kurus,
4. prevalensi balita gemuk
5. prevalensi diare
6. prevalensi pneumonia
7. prevalensi hipertensi
8. prevalensi gangguan mental
9. prevalensi asma
10. prevalensi penyakit gigi dan
mulut
11. prevalensi disabilitas
12. prevalensi cedera
13. prevalensi penyakit sendi
14. prevalensi ISPA
15. proporsi perilaku cuci tangan
16. proporsi merokok tiap hari
17. akses air bersih
18. akses sanitasi
19. cakupan persalinan oleh nakes
20. cakupan pemeriksaan neonatal-
1
21. cakupan imunisasi lengkap
22. cakupan penimbangan balita
23. ratio Dokter/Puskesmas, dan
24. ratio bidan/desa

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 38


Angka Usia Harapan Angka perkiraan lama hidup rata-rata DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN
Hidup penduduk dengan asumsi tidak ada
perubahan pola mortalitas menurut
umur
3.1.3. Meningkatkan Indeks Kepuasan Indeks komposit pelayanan pendidikan SETDAKAB, SETDAKAB,
kualitas layanan pendidikan, kesehatan, Masyarakat (IKM) dan kesehatan; DPM DPM
dan pelayanan publik lainnya Layanan Pendidikan, Indeks komposit pelayanan
Kesehatan, dan masyarakat.
pelayanan publik
lainnya
MISI 4 : MEMBANGUN EKONOMI KERAKYATAN
„4.1.1 Meningkatnya laju Persentase = ((PDRB Sektor Pertanian, BPS DTPHP, DISKAN,
pertumbuhan sektor pertanian, Pertumbuhan Kehutanan, dan Perikanan tahun DISBUN
kehutanan dan perikanan PDRB Sektor t/PDRB Sektor Pertanian, Kehutanan,
Pertanian, dan Perikanan tahun t-1)/PDRB Sektor
Kehutanan, dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Perikanan tahun t-1)) x 100%

4.1.2 Meningkatnya pendapatan petani Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani BPS DTPHP
(NTP) DKP

„4.1.4 Meningkatnya Kontribusi PDRB = (PDRB Sektor Pariwisata/PDRB BPS DISPAR


Sektor pariwisata Sektor Pariwisata Total) x 100%
Jumlah Kunjungan Jumlah kunjungan wisatawan ke DISPAR DISPAR
Wisata Kabupaten Bengkulu Utara selama 1
(satu) tahun

Rasio Usaha Kecil dan = (Jumlah usaha kecil dan DISKOP UKM DISKOP UKM
4.1.5 Meningkatnya Kapasitas UMKM, Menengah Terhadap menengah/Jumlah seluruh usaha
koperasi, dan BUMDes UMKM mikro kecil dan menengah) x 100%

Persentase = ((Jumlah Volume Usaha Koperasi DISKOP UKM DISKOP UKM


Peningkatan Volume tahun t – Jumlah Volume Usaha
Usaha Koperasi Koperasi tahun t-1) / Jumlah Volume
Usaha Koperasi tahun t) x 100%

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 39


Persentase = ((Jumlah Volume Usaha BUMDes DPMD DPMD
Peningkatan Volume tahun t – Jumlah Volume Usaha
Usaha BUMDes BUMDes tahun t-1) / Jumlah Volume
Usaha BUMDes tahun t) x 100%

„4.1.6. Meningkatnya industri Kontribusi lapangan = (PDRB Sektor Industri Pengolahan BPS DINAS PERDAGANGAN
pengolahan usaha sektor industri /PDRB Total) x 100%
pengolahan terhadap
PDRB
„4.1.7. Meningkatnya Kontribusi lapangan = (PDRB Sektor Perdagangan/PDRB BPS DINAS PERDAGANGAN
pemasaran produk usaha Sektor Total) x 100%
Perdagangan terhadap
PDRB
4.1.8 Memperluas Tingkat Partisipasi = (Jumlah penduduk angkatan DINAS NAKERTRANS DINAS NAKERTRANS
kesempatan kerja Angkatan Kerja kerja/Jumlah penduduk usia kerja (15-
64 tahun)) x 100%

MISI 5 : MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA


„5.1.1 Meningkatnya Persentase KDRT (Jumlah KDRT tertangani/Jumlah DPPPA DPPPA
perlindungan perempuan dan anak tertangani KDRT)
x 100%

5.1.2 Meningkatnya perlindungan anak Predikat Kabupaten Nilai Evaluasi Kabupaten Layak Anak KEMENTERIAN PPPA DPPPA
Layak Anak

„5.1.3 Meningkatnya Persentase partisipasi (Jumlah partisipasi angkatan kerja DPPPA DPPPA
pemberdayaan perempuan dalam angkatan kerja perempuan)/(jumlah angkatan kerja
pembangunan perempuan perempuan) x 100%
„5.2.1. Meningkatnya penanganan Tingkat Penurunan {(Jumlah PMKS tahun n-1 dikurangi DINSOS DINAS SOSIAL
penyandang masalah kesejahteraan PMKS jumlah PMKS tahun n) / Jumlah PMKS
sosial tahun n} x 100%

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 40


5.3.1. Meningkatnya kualitas pemuda Jumlah pemuda Jumlah pemuda yang mendapatkan DISPORA DISPORA
berprestasi piagam penghargaan prestasi di
tingkat provinsi/nasional/internasional
dalam berbagai even kepemudaan
dalam kurun waktu 1 tahun

5.3.2. Meningkatnya prestasi Olahraga jumlah atlet berprestasi Jumlah atlet yang berprestasi tingkat DISPORA DISPORA
provinsi/nasional/internasional dalam
berbagai even perlombaan dalam
kurun waktu 1 tahun
„5.4.1. Meningkatnya Indeks kerukunan umat Jumlah nilai indeks variabel hubungan KEMENAG KESBANGPOL,
toleransi, kesetaraan dan kerjasama Beragama sosial + indeks variabel agama dan SETDAKAB
antar umat beragama konflik + indeks variabel kebijakan
pemerintah + indeks variabel peran
ormas

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 41


C. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;
2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
3. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi
atas perkembangan / kemajuan kinerja penerima amanah;
4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Dengan terbitnya Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 36 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 34 Tahun 2018 tentang Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara maka terjadi reviu pula
terhadap Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 sebagai berikut :

Tabel 2.6.
Reviu Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
SASARAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) TARGET

1 2 3

Misi 1 : Membangun Pemerintahan yang Adil dan Berwibawa


1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK terhadap WTP
kualitas pengelolaan keuangan daerah LKPD
yang baik
1.1.2. Meningkatnya Nilai/predikat AKIP CC
akuntabilitas kinerja pemerintahan
1.2.1. berkurangnya Angka Kemiskinan 11,41%
tingkat kemiskinan
masyarakat
1.2.2. berkurangnya Indeks Gini 0,30
ketimpangan ekonomi
dalam masyarakat
Misi 2 : Mewujudkan Infrastruktur Yang Berkualitas

„2.1.1. Meningkatnya kualitas infrastruktur Persentase panjang jalan kabupaten dalam 50%
transportasi kondisi baik

Rata-rata kecepatan lalu lintas kendaraan 38 km/jam


Roda-4 di jalan kabupaten

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 42


SASARAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) TARGET

1 2 3
Persentase penurunan angka kecelakaan -9,00%
lalu lintas

„2.2.1. Meningkatnya kualitas dan Persentase Rumah Layak Huni 67,23%


kuantitas infrastruktur permukiman

2.3.1. Meningkatnya kualitas lingkungan Indeks kualitas lingkungan hidup 63


hidup

Misi 3 : Membangun Pelayanan Masyarakat

„3.1.1. Meningkatnya kualitas layanan Angka rata-rata lama sekolah 8,21


pendidikan
Angka melek huruf 96,93

Persentase Sekolah Dasar Berakreditasi 67,60%


Minimal B
Persentase Sekolah Menengah Pertama 61,10%
Berakreditasi Minimal B
„3.1.2. Meningkatnya kualitas layanan Indikator komposit (24 indikator kesehatan) 0,79
kesehatan yang menggambarkan kemajuan
pembangunan kesehatan. Indikator
kesehatan tersebut adalah :

1. prevalensi balita gizi buruk dan kurang


2. prevalensi balita sangat pendek dan
pendek
3. prevalensi balita sangat kurus dan
kurus,
4. prevalensi balita gemuk
5. prevalensi diare
6. prevalensi pneumonia
7. prevalensi hipertensi
8. prevalensi gangguan mental
9. prevalensi asma
10. prevalensi penyakit gigi dan mulut
11. prevalensi disabilitas
12. prevalensi cedera
13. prevalensi penyakit sendi
14. prevalensi ISPA
15. proporsi perilaku cuci tangan
16. proporsi merokok tiap hari
17. akses air bersih
18. akses sanitasi
19. cakupan persalinan oleh nakes
20. cakupan pemeriksaan neonatal-1
21. cakupan imunisasi lengkap
22. cakupan penimbangan balita
23. ratio Dokter/Puskesmas, dan
24. ratio bidan/desa
Angka Usia Harapan Hidup 70,98

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 43


SASARAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) TARGET

1 2 3

3.1.3. Meningkatkan Indeks Kepuasan 79,50


kualitas layanan pendidikan, kesehatan, Masyarakat (IKM) Layanan Pendidikan,
dan pelayanan publik lainnya Kesehatan, dan pelayanan publik lainnya

Misi 4 : Membangun Ekonomi Kerakyatan

„4.1.1 Meningkatnya laju pertumbuhan Persentase Pertumbuhan PDRB Sektor 4,8


sektor pertanian, kehutanan dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
perikanan

4.1.2 Meningkatnya pendapatan petani Nilai Tukar Petani (NTP) 96,69

„4.1.4 Meningkatnya Kontribusi PDRB Sektor Pariwisata 0,62


Sektor pariwisata
Jumlah Kunjungan Wisata 13900

Rasio Usaha Kecil dan Menengah Terhadap 28,57%


4.1.5 Meningkatnya Kapasitas UMKM, UMKM
koperasi, dan BUMDes Persentase Peningkatan Volume Usaha 16,50%
Koperasi

Persentase Peningkatan Volume Usaha 5,00%


BUMDes

„4.1.6. Meningkatnya industri Kontribusi lapangan usaha sektor industri 9,45


pengolahan pengolahan terhadap PDRB
„4.3.3. Meningkatnya pemasaran produk Kontribusi lapangan usaha Sektor 10,01
Perdagangan terhadap PDRB

5.1.1. 4.4.1. Memperluas kesempatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja 69,12%

Misi 5 : Membangun Sumber Daya Manusia

„5.1.1 Meningkatkan perlindungan Persentase KDRT tertangani 68%


perempuan dan anak

5.1.2 Meningkatnya perlindungan anak Predikat Kabupaten Layak Anak Pratama

„5.1.3 Meningkatnya Persentase partisipasi 37,64%


pemberdayaan perempuan dalam angkatan kerja perempuan
pembangunan
„5.2.1. Meningkatnya penanganan Tingkat Penurunan PMKS 4,00%
penyandang masalah kesejahteraan
social
5.3.1. Meningkatnya kualitas pemuda Jumlah pemuda berprestasi 41

5.3.2. Meningkatnya prestasi olahraga Jumlah atlet berprestasi 145

5.4.1. Meningkatnya toleransi, Indeks kerukunan umat beragama 90%


kesetaraan dan kerjasama antar umat
beragama

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 44


Jumlah Anggaran Belanja Langsung Kabupaten Bengkulu Utara

Tahun Anggaran 2020 = Rp. 445.898.142.781,75

(Empat Ratus Empat Puluh Lima Milyard Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Seratus
Empat Puluh Dua Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Satu koma Tujuh Puluh Lima Rupiah),-

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 45


Akuntabilitas Kinerja dalam bentuk Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang dilaksanakan. Dari
Perencanaan yang sudah dibuat kemudian dikukuhkan dalam Perjanjian Kinerja selanjutnya setelah
tahun anggaran berakhir maka apa yang sudah direncanakan dan diperjanjikan harus diukur dan
dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.

A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2020


Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara selaku pengemban amanah masyarakat
Bengkulu Utara melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah tersebut.
Penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara yang dibuat sesuai
ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran
dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Indikator Kinerja
Utama Kabupaten Bengkulu Utara. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
program yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara.
Berpedoman pada ketentuan yang berlaku, Kinerja Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara berdasarkan tingkat pencapaian sasaran, indikator sasaran dan
menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran dan program/kegiatan dilakukan melalui media Rencana
Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 46


membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran
Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara.
Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan indikator kinerja
sasaran digunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
No. Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Lebih dari 100 % Baik Sekali (BS)

2 Lebih dari 75 % sd. 100 % Baik (B)

3 55 % sd. 75 % Cukup (C)

4 Kurang dari 55 % Kurang (K)

Secara umum Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah dapat melaksanakan


tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun
2016–2021 dan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bengkulu Utara.
Dalam IKU terdapat 5 (lima) Misi, 11 (sebelas) tujuan, 19 (sembilan belas) indikator tujuan, 24
(dua puluh empat) sasaran, dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator sasaran. Misi I terdapat 2
tujuan, 3 indikator tujuan, 4 sasaran dan 4 indikator kinerja, Misi II terdapat 2 tujuan, 5
indikator tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja, Misi III terdapat 1 tujuan, 2 indikator tujuan, 3
sasaran dan 7 indikator kinerja, Misi IV terdapat 2 tujuan, 2 indikator tujuan, 7 sasaran dan 10
indikator kinerja dan Misi V terdapat 4 tujuan, 7 indikator tujuan, 7 sasaran dan 7 indikator kinerja.

Tabel 3.1.
Pencapaian Indikator Sasaran
JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH INDIKATOR
NO. MISI INDIKATOR SASARAN PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN
TUJUAN KINERJA
TUJUAN STRATEGIS
UTAMA
1 Misi 1 2 3 4 4 BS = 1 , B = 3 , C = 0 , K = 0

2 Misi 2 2 5 3 5 BS = 1 , B = 4 , C = 0, K = 0

3 Misi 3 1 2 3 7 BS = 1 , B = 6 , C = 0, K = 0

4 Misi 4 2 2 7 10 BS = 4 , B = 2, C = 0, K = 4

5 Misi 5 4 7 7 7 BS = 3 , B = 1, C = 0, K = 3

JUMLAH 11 19 24 33 BS = 10, B = 16, C = 0, K = 7

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 47


Dari 24 (dua puluh empat) sasaran dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja,
pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara adalah :

Tabel 3.2.
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
No. Kategori Jumlah Indikator Sasaran Persentase
N
Misi IN( 4 Indikator Sasaran )
1 o Baik Sekali 1 25,00
2 Baik 3 75,00
.
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Jumlah 4 100,00
Misi II ( 5 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 1 33,33
2 Baik 4 66,67
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Jumlah 5 100,00
Misi III ( 7 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 1 14,29
2 Baik 6 85,71
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Jumlah 7 100,00
Misi IV ( 10 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 4 40,00
2 Baik 2 20,00
3 Cukup 0 0
4 Kurang 4 40,00
Jumlah 10 100,00
Misi V ( 7 Indikator Sasaran )
1 Baik Sekali 3 42,86
2 Baik 1 14,28
3 Cukup 0 0
4 Kurang 3 42,86
Jumlah 7 100

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 48


Hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 33 indikator kinerja utama
Bupati tahun 2020, disimpulkan bahwa 10 (sepuluh) indikator sasaran atau 30,30% bermakna
Baik Sekali, 16 (enam belas) indikator sasaran atau 48,48% bermakna Baik, dan 7 (lima)
indikator sasaran atau 21,21% bermakna Kurang. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 67,50% bermakna Cukup mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2019 sebesar 132,78% bermakna Baik Sekali (dihitung dari sasaran setelah reviu dan
data realisasi terbaru). Sedangkan apabila menggunakan data Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara Tahun 2019 maka rata-rata capaian kinerja adalah sebesar 114,22% bermakna Baik Sekali. Jadi
capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2020 masuk dalam kategori
Cukup dan walaupun terjadi penurunan pada rata-rata capaian hal itu bukan disebabkan
menurunnya kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Tetapi lebih disebabkan
target yang juga lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya dan juga disebabkan
mewabahnya pandemi Covid-19 di mana terjadi refocussing anggaran untuk sehingga
banyak program dan kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


TAHUN 2020
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas adalah
dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran. Adapun rincian dan
analisis capaian kinerja masing - masing sasaran dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3.1.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang baik
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan Tahun
Target Realisasi Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Opini WTP BPK terhadap
1 WTP WTP WTP 100 WTP WTP* 100
LKPD
Rata-rata capaian kinerja 100 100
Sumber Data : BPK RI dan BPKAD Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
*=angka tahun 2019, angka tahun 2020 dari BPK RI belum dirilis resmi

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan
keuangan daerah yang baik, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja
pada tahun 2020 sebesar 100% berkategori baik, sama dengan rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2019 sebesar 100%, dikategorikan baik.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 49


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
maka daerah diberikan hak dan wewenang dalam mengurus dan mengatur urusan
pemerintahannya. Dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan, khususnya dalam
pengelolaan keuangan daerah setiap tahunnya disusun Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Setelah APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah, pelaksanaannya
dituangkan lebih lanjut melalui Peraturan Bupati. Sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003, Bupati selaku Kepala Daerah yang memiliki kuasa pengelolaan
keuangan daerah menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Laporan Keuangan dimaksud
setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020
disusun dengan maksud untuk memenuhi tanggung jawab konstitusi sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77
Tahun 2020. Selain itu Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
disusun dengan tujuan untuk menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan
dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Kabupaten Bengkulu Utara.
Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 dan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2019. Pemeriksaan ditujukan untuk
memberi “Opini Atas Kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara” dengan memperhatikan kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, efektivitas Sistem Pengendalian Intern, dan kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan surat Kepala BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu Nomor :
38.A/SHP/XVIII.BKL/06/2020 tanggal 18 Juni 2020 perihal Hasil Pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2019 menerangkan pokok-
pokok hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun Anggaran 2019 yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 50


1. Opini atas Laporan Keuangan
Opini yang diberikan oleh BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara Tahun Anggaran 2019 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
2. Sistem Pengendalian Intern
BPK menemukan adanya kelemahan sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu :
a. Terdapat Sembilan Rekening yang belum ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah;
b. Sistem Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan belum sepenuhnya memadai;
c. Penatausahaan Aset Tetap di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum
sepenuhnya memadai;
d. Permasalahan Penatausahaan Aset Lain-lain di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara belum sepenuhnya memadai;
e. Ketentuan dalam Peraturan Perpajakan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum
sepenuhnya dilaksanakan; dan
f. Pelaksanaan kewajiban pembayaran pajak pusat atas kegiatan belanja belum
sepenuhnya memadai.
Berikut beberapa dokumentasi penyerahan Opini Wajar Tanpa Pengecualian Tahun Anggaran
2020 :

Menurut opini BPK, Laporan Keuangan yang dibuat, menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tanggal 31
Desember 2019, dan realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, arus
kas, serta perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.

Opini WTP BPK terhadap LKPD nilai capaian kinerja diperoleh dari Tindak Lanjut atas
Hal-hal yang mempengaruhi Opini Tahun Sebelumnya yaitu :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 51


1. Pada Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melakukan upaya
perbaikan atas pencatatan Beban dalam LO dan melakukan penelusuran atas aset tetap
serta telah melakukan koreksi yang diperlukan sehingga penyajian laporan keuangan
menjadi Wajar.
2. Ada 4 ( empat ) hal yang menentukan opini wajar tanpa pengecualian yaitu :
a. Ketaatan;
b. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);
c. Aset yang dapat ditelusuri; dan
d. Tepat waktu.
3. Penilaian menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) penyerahan Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sudah tepat waktu bahkan Kabupaten Bengkulu
Utara menjadi kabupaten pertama dari 10 (sepuluh) kabupaten/kota yang ada di Propinsi
Bengkulu yang menyerahkan Laporan Keuangan yang diserahkan pada tanggal 15 Februari
2021;
4. Hasil pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak ditemukan kerugian atas
kas daerah dan tindak lanjut terhadap temuan tahun sebelumnya cepat diselesaikan. Dari
segi aset nilai aset dapat ditelusuri seperti adanya dokumen-dokumen pengadaan mulai dari
perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan.
Untuk tahun 2020 pada saat ini sedang menunggu hasil audit atas penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara un Audited
yang telah disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam hal ini Bupati
Bengkulu Utara bersama Inspektorat dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara.

Tabel 3.3.2.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintahan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan Tahun
Target Realisasi Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Nilai/predikat AKIP CC CC CC 101,64 CC CC* 100

Rata-rata capaian kinerja 101,64 100


Sumber Data : Kemenpan RB RI
*=angka tahun 2019, angka tahun 2020 dari Kemenpan RB RI belum dirilis resmi

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya akuntabilitas
kinerja pemerintahan, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 52


2020 sebesar 100% berkategori baik, sedikit menurun persentasenya dibandingkan dengan
persentase capaian kinerja pada tahun 2019, yang masuk dalam kategori baik sekali. Hal ini
bukan disebabkan karena terjadi penurunan kinerja pada sasaran dan indikator di atas, tetapi
karena hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2020 belum dirilis oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia sehingga realisasi capaian pada tahun ini masih menggunakan
realisasi capaian pada tahun 2019.
Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara pemerintah
dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk
bisa mempertanggungjawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan
publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara.
Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang cukup baik. Target yang
ditetapkan tahun 2018 adalah kategori C, realisasi mendapatkan kategori CC dengan nilai
55,49 tercapai 125% atau bernilai kinerja Baik Sekali bila dan bila dibandingkan dengan Nilai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019
mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar 56,40 dengan kategori CC atau bernilai kinerja
Baik Sekali. Sedangkan untuk tahun 2020 target masih ditetapkan di kategori CC tetapi
realisasi capaian belum dapat dipublikasikan di laporan ini karena Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia selaku Tim
Evaluasi belum merilis hasil evaluasi AKIP Tahun 2020 secara resmi.
Sebagai catatan, kinerja ini adalah realisasi nilai akuntabilitas kinerja tahun 2019
merupakan hasil evaluasi tahun 2019 yang dikeluarkan oleh Kemenpan awal tahun 2020,
sedangkan realisasi nilai akuntabilitas kinerja tahun 2020 merupakan hasil evaluasi tahun 2020
dikeluarkan oleh Kemenpan pada awal tahun 2021, di mana ini adalah penilaian yang
ditargetkan keluar pada akhir tahun 2020.
Capaian hasil AKIP Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2019 yang diterima
pada tanggal 10 Februari 2020 di Ballroom Radisson Hotel Kota Batam menunjukkan
peningkatan hanya sebesar 0,90 point dari capaian tahun 2018 membuat Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara terlecut untuk lebih meningkatkan kualitas capaian kinerja dimulai
dari perencanaan, pelaporan, dan evaluasi agar dapat meraih hasil evaluasi minimal B. Bupati
Bengkulu Utara, Ir. H. Mian langsung menginstruksikan kepada Tim SAKIP Kabupaten dan
seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berkoordinasi dan berkonsultasi
kepada Tim SAKIP Kemenpan RB serta melaksanakan semua instruksi atas asistensi dari
Kemenpan RB. Tim SAKIP Kabupaten yang terdiri dari unsur Sekretariat Daerah, Bappeda, dan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 53


Inspektorat yang telah terlebih dahulu berkoordinasi dengan Tim SAKIP Kemenpan setelah
acara penyerahan hasil evaluasi SAKIP Tahun 2019 langsung bergerak melaksanakan instruksi
Bupati dengan mengumpulkan seluruh Pimpinan OPD dan Kasubbag Perencanaan sebagai
langkah awal untuk melaksanakan perbaikan atas seluruh dokumen SAKIP yang telah
dilakukan pra evaluasi oleh Tim SAKIP Kemenpan RB. Pandemi Covid-19 yang melanda
seluruh negara di dunia membuat pelaksanaan pra evaluasi tidak dapat dilakukan secara tatap
muka, sehingga Tim SAKIP Kabupaten berkoordinasi dengan Tim SAKIP Kemenpan untuk
menyusun jadwal pra evaluasi secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Pada tahap pra
evaluasi, asistensi dilaksanakan untuk seluruh OPD dan perbaikan dokumen dilakukan secara
menyeluruh. Pelaksanaan zoom meeting dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan paparan
langsung oleh Pimpinan OPD yang ditentukan oleh Tim SAKIP Kemenpan. Meskipun terdapat
kendala dalam pelaksanaan zoom meeting, berkat kerja sama yang baik dengan Dinas
Komunikasi dan Informatika selaku leading sector pengelola jaringan komunikasi Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara maka secara umum pelaksanaan pra evaluasi dapat berjalan
dengan lancar.
Asistensi pra evaluasi dilaksanakan mulai bulan April 2020 setelah selesai proses
penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 dan penyusunan dokumen pendukung SAKIP Tahun
2020 di mana dari pemeriksaan salah satu Tim SAKIP Kemenpan RB memberikan beberapa
catatan sebagai bahan perbaikan bagi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Dari catatan
tersebut maka Tim SAKIP Kabupaten langsung memulai langkah awal perbaikan dengan
berkoordinasi langsung dengan Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah. Evaluasi SAKIP
dan Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 dilaksanakan
pada hari Senin, 14 September 2020 yang langsung dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati,
Sekretaris Daerah, para Asisten, Tim SAKIP Kabupaten, serta seluruh Kepala OPD berjalan
dengan lancar.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 54


Hasil evaluasi di tahun 2019 menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara memperoleh nilai 56,40 atau predikat CC. Penilaian tersebut menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya,
kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang
berorientasi pada hasil di Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum menunjukkan hasil
yang baik. Berdasarkan penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi terdapat beberapa hal penting dari penilaian akuntabilitas Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu :
1. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara memperoleh nilai 56,40 atau predikat CC. Rincian
hasil penilaian sebagai berikut :
a. Perencanaan kinerja, nilai 19,46
b. Pengukuran kinerja, nilai 10,87
c. Pelaporan kinerja, nilai 10,94
d. Evaluasi kinerja, nilai 5,15
e. Capaian kinerja, nilai 9,98
2. Nilai ini merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja
yang dievaluasi di lingkungan Instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.
3. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara agar terus memperbaiki sistem manajemen kinerja,
yang ditunjukkan dengan komitmen pemimpin daerah bersama dengan para kepala SKPD.
4. Secara umum diharapkan agar Bupati Bengkulu Utara beserta seluruh jajaran memberikan
perhatian yang lebih besar pada upaya penerapan SAKIP di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara.
Perbaikan akuntabilitas kinerja yang diterapkan dalam telah memberikan dampak
positif bagi penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara. Hal ini dilihat dari
penyederhanaan sasaran strategis, indikator kinerja utama, program dan kegiatan yang

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 55


dilaksanakan. Dengan demikian dapat mengefisienkan anggaran yang ada serta
mengefisienkan kegiatan demi mewujudkan prioritas pembangunan.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam upaya penguatan akuntabilitas di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu :
1. Komitmen pimpinan dan para kepala SKPD telah terbangun. Namun pada sebagian SKPD
yang masih perlu membangun komitmen, baik pada pimpinan maupun lini dibawahnya;
2. Dengan beberapa personil mengalami mutasi maupun promosi sehingga masih perlu
adanya pendampingan dan refreshing pengetahuan terkait dengan akuntabilitas kinerja;
3. Aplikasi e-sakip sudah ada namun belum seluruh SKPD mengoptimalkan penggunaannya;
4. Laporan Kinerja telah disusun sampai ke level SKPD walaupun belum seluruh SKPD
mengungkapkan analisis capaian kinerjanya, masih terdapat beberapa SKPD yang
mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran.
Solusi dari beberapa permasalahan di atas adalah :
1. Perlunya penguatan terhadap komitmen pimpinan mulai dari level kabupaten hingga ke level
Organisasi Perangkat Daerah.
2. Perlunya penyelasaran indikator dari atas sampai ke lini terbawah;
3. Peningkatan kualitas SDM dengan melaksanakan pendampingan dengan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara, Pemerintah Provinsi Bengkulu dan pihak lain yang
berkompeten;
4. Melakukan pendampingan secara intensif kepada personil yang melaksanakan aplikasi e-
sakip;
5. Memberikan pendampingan dalam penyusunan laporan kinerja dengan melakukan
pedalaman analisa capaian kinerja, bukan hanya pelaksanaan kegiatan dan capaian
anggaran saja.
Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Menguatkan komitmen pimpinan dan membangun komunikasi yang efektif dengan Tim
Asistensi Penguatan SAKIP baik pada tingkat provinsi maupun tingkat pusat.
2. Menyempurnakan keselarasan penjabaran kinerja baik sasaran strategis sampai ke
indikator yang telah ada sampai ke level indikator individu;
3. Melakukan reviu terhadap program, kegiatan dan komponen anggaran dengan mengacu
pada penyempurnaan IKU;
4. Menyempurnakan aplikasi yang sudah ada, agar diintegrasikan antara perencanaan dan
pelaporan keuangan dengan kinerja;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 56


5. Meningkatkan kualitas hasil evaluasi internal dengan menjaga kualitas SDM evaluator.
Peningkatan kualitas evaluator secara terus menerus sehingga akan tercipta pemahaman
yang merata antar evaluator dan nantinya akan memberikan rekomendasi yang berkualitas
dalam rangka peningkatan manajemen kinerja;
6. Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi rumusan program serta kegiatan, dengan lebih
memfokuskan kepada hasil yang diharapkan, sehingga akan memberikan manfaat untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat Bengkulu Utara.

Tabel 3.3.3
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3
Berkurangnya tingkat kemiskinan masyarakat
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Angka Kemiskinan % 12,64 11,65 107,83 11,41 11,67 98,25
Rata-rata capaian kinerja 107,83 98,25
Sumber Data : BPS dan Dinas Sosial Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran berkurangnya tingkat
kemiskinan masyarakat, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada
tahun tahun 2020 sebesar 98,25% berkatergori baik, sedikit menurun jika dibandingkan secara persentase
dengan capaian tahun 2019 sebesar 107,83% berkategori baik sekali. Tetapi jika melihat target
yang ditetapkan sama dengan capaian pada tahun 2019 dan dikaitkan dengan kondisi dunia
yang sedang dilanda pandemi Covid-19 maka Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara masih
layak diberi apresiasi dalam usahanya mengentaskan kemiskinan di wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara di mana hanya terjadi kenaikan angka kemiskinan 0,02% dibandingkan dengan
capaian situasi normal di tahun 2019.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.
Lambannya penurunan angka kemiskinan bukan karena program pemerintah tidak
berjalan. Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang melanda, hal ini dipengaruhi oleh anjloknya
harga komoditas pertanian, khususnya kelapa sawit dan karet yang merupakan andalan para
petani di Kabupaten Bengkulu Utara. Namun di tengah situasi pandemi dan anjloknya harga
dua komoditas utama tersebut, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tetap bisa menekan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 57


laju angka kemiskinan.
Tabel 3.3.3.1
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Bengkulu UtaraTahun 2018 s.d Tahun 2020
Tahun Jumlah
2018 35.780
2019 35.940
2020 36.670
Sumber Data : BPS dan Dinas Sosial Kab. Bengkulu Utara Tahun 202 1

Bila dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional sebesar 10,19%,,


Kabupaten Bengkulu Utara memang masih di atas angka kemiskinan secara nasional yaitu
11,67% atau jumlah penduduk miskin sebanyak 36.670 orang, naik sebesar 734 orang
dibandingkan dengan kondisi tahun 2019 sebesar 35.936 orang (11,65%). Pandemi Covid-19
tak hanya menyebabkan penduduk kehilangan pekerjaan atau mengalami pengurangan jam
kerja, tetapi juga meningkatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Badan Pusat Statistik
(BPS) pun mencatat, jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 27,55 juta orang pada
September 2020. Angka tersebut membuat kemiskinan Indonesia kembali ke level 10,19%
persen dari jumlah penduduk. Sedangkan bila dibandingkan dengan angka kemiskinan tingkat
Provinsi Bengkulu maka Kabupaten Bengkulu Utara cukup jauh berada di bawah angka tingkat
kemiskinan Provinsi Bengkulu di mana pada bulan September 2020, jumlah penduduk miskin
(penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi
Bengkulu mencapai 305.997 orang (15,30%), naik sebesar 7.993 orang dibandingkan dengan
kondisi September 2019 yang sebesar 298.004 orang (14,91 persen). Selengkapnya dapat
dilihat pada grafik dibawah ini :
Perbandingan Angka Kemiskinan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2015 s.d Tahun 2021
20
17,88 17,03
15,59 15,41 14,91
15 15,03
14,78 13,67 13,11 11,67
10 11,81 11,65

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu

Sumber Data : BPS dan Bappeda Kab. Bengkulu Utara

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 58


Sedangkan perbandingan secara nasional dan kabupaten/kota dalam Provinsi
Bengkulu dapat dilihat pada grafik berikut :
Perbandingan Angka Kemiskinan (%)
Nasional, Provinsi, dan Antar Kabupaten/Kota Tahun 2020

Seluma
Kaur
Bengkulu Selatan
Kota Bengkulu
Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu
Kepahiang
Lebong
Mukomuko
Bengkulu Utara
Republik Indonesia
Bengkulu Tengah

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Sumber Data : BPS dan Bappeda Kab. Bengkulu Utara

Meskipun terjadi pemangkasan anggaran yang akan digunakan untuk penanganan


Covid-19, tetapi bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan kepada Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara untuk menurunkan angka kemiskinan yaitu :
1. Bantuan Sosial Tunai (BST) bersumber dari dana APBN Kementerian Sosial bagi 10.961
jiwa terdampak Covid-19 yang tersebar di 19 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara yang dibagikan melalui Kantor Pos atau Bank Himbara;
2. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bersumber dari dana APBN Kementerian Sosial bagi
19.887 KPM terdampak Covid-19 yang tersebar di 19 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara berupa bahan pokok seperti beras, telur, ayam/ikan, sayuran, dan buah-
buahan senilai Rp. 200.000,00 per KPM yang dibagikan secara tunai di desa masing-
masing;
3. Pemberian bantuan jaminan sosial bagi masyarakat miskin melalui Program Keluarga
Harapan (PKH) bersumber dari dana APBN Kementerian Sosial bagi 14.488 KPM
terdampak Covid-19 yang tersebar di 19 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bengkulu
Utara yang dibagikan melalui Kantor Pos atau Bank Himbara;
4. Bantuan Sosial Beras bersumber dari dana APBN Kementerian Sosial bagi 19.887 KPM
terdampak Covid-19 yang tersebar di 19 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bengkulu
Utara sebanyak 15 kg per KPM;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 59


5. Dana desa yang digelontorkan ke masing-masing desa juga menjadi salah satu pemicu
menurunnya angka kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Utara di mana rentang kendali jalan
penghubung antar desa hampir 50% terselesaikan melalui dana desa sehingga dapat
menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Dana desa juga menurunkan angka pengangguran di
desa dan meningkatan pendapatan per kapita hampir 50%.

Selain menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui
kegiatan Camat Sambang Warga tetap melaksanakan motivasi, pendampingan dan advokasi kepada
masyarakat miskin secara kontinyu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di masa
pandemi Covid-19 yang bertujuan untuk :
1. Mengkampanyekan gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk
memutus penyebaran virus Covid-19;
2. Memberikan motivasi dan advokasi kepada masyarakat miskin;
3. Mengetahui penyebab kemiskinan di dalam rumah tangga;
4. Memastikan program yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran;
5. Mengevaluasi hasil sambang yang kemudian dikoordinasikan dengan dinas terkait agar bantuan
tepat guna dan tepat sasaran.
Tabel 3.3.4.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4
Berkurangnya ketimpangan ekonomi dalam masyarakat
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Indeks Gini % 0,31 0,295 104,84 0,30 0,281 106,33
Rata-rata capaian kinerja 104,84 106,33
Sumber Data : BPS dan Dinas Sosial Kab. Bengkulu Utara Tahun 2021

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran berkurangnya ketimpangan
ekonomi dalam masyarakat, 1 indikator sasaran melebihi capaian target. Rata-rata capaian kinerja

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 60


pada tahun 2020 sebesar 106,33% berkategori baik sekali, meningkat 1,49% jika dibandingkan
rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 104,84%, tetapi juga masih dikategorikan baik
sekali.
Indeks Gini, nilai realisasi capaian diperoleh dari :
Monitoring dan evaluasi capaian berbagai hasil pembangunan saat ini menjadi
pembahasan utama di berbagai wilayah di Indonesia. Pembahasan tersebut berawal dari
pentingnya upaya mensinkronkan antara pencapaian indikator-indikator perekonomian dengan
pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat. Evaluasi terhadap pencapaian hasil-hasil
pembangunan ekonomi yang sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat
diharapkan dapat memberikan alternatif bagi setiap daerah untuk melakukan penyesuaian
kebijakan pembangunan yang dilakukan. Hasil evaluasi kinerja pembangunan diharapkan
mampu merekomendasikan perubahan pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi itu bukan
tujuan akhir, tetapi hanya suatu alat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu,
setiap kreativitas kebijakan ekonomi diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap
berbagai hal yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat dan keseimbangan distribusi. Hal
ini juga untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati oleh semua kalangan
terutama masyarakat yang tingkat ekonominya termasuk golongan menengah ke bawah.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat juga menyebabkan bertambah lebarnya ketimpangan
antar golongan masyarakat (yang kaya dan yang miskin) dan ketimpangan antar wilayah (yang
maju dan yang tertinggal). Ketimpangan yang makin tinggi antar golongan maupun antar
wilayah dapat memunculkan permasalahan antara lain kecemburuan sosial, kerawanan
disintegrasi wilayah dan disparitas ekonomi yang makin lebar dan tajam. Ketimpangan ekonomi
pada dimensi distribusi pendapatan merupakan sebuah realita yang ada di tengah-tengah
masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara. Fenomena ini telah menjadi perhatian publik,
sehingga upaya evaluasi yang sangat mendesak dilakukan. Dari hasil evaluasi diharapkan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara yang cukup pesat sebelum mewabahnya
pandemi Covid-19 pada akhirnya juga akan membawa konsekuensi berkurangnya tingkat
ketimpangan pembangunan dan hasil-hasilnya atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi
dapat sejalan dengan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Apabila ketimpangan ini
dibiarkan semakin melebar maka akan semakin mendistorsi hasil pembangunan Kabupaten
Bengkulu Utara. Oleh karena itu upaya mengetahui besaran ketimpangan pengeluaran antar
golongan penduduk maupun secara spasial perlu dilakukan. Di samping itu juga ketimpangan
kesempatan mereka (penduduk menurut golongan pengeluaran) terhadap aktivitas ekonomi
dan kebutuhan dasarnya (kesehatan dan pendidikan).

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 61


Berbicara mengenai kesenjangan, maka kita berbicara bukan hanya mengenai tingkat
pendapatan secara absolut, secara intuitif kesenjangan berbicara mengenai perbedaan standar
hidup secara relatif dari suatu kelompok masyarakat atau antar kelompok masyarakat (between
dan within). Kesenjangan sendiri merupakan topik bahasan yang seakan tidak pernah lekang
dari perhatian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Kesenjangan seringkali
dijadikan patokan ukuran pembangunan selain dari tingkat pendapatan agregat (seperti
Pendapatan Domestik Bruto), karena dapat memberikan alternatif pengukuran tingkat
pendapatan secara relatif antar kelas pendapatan, dengan kata lain kita tertarik untuk
mengetahui seberapa kayakah orang kaya di suatu masyarakat dan seberapa miskinkah orang
miskin di suatu masyarakat dan mengukur perbandingan relatif antar dua kelompok masyarakat
tersebut.
Parameter yang sering digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan ini adalah
Angka Gini Rasio yang juga sering disebut Indeks Gini atau lengkapnya Gini Concentration
Ratio. Indeks Gini/Gini Ratio merupakan salah satu teknik statistik untuk mengukur
kesenjangan pendapatan. Keistimewaan dari alat ukur ini adalah dapat ditampilkan secara
geometris, sehingga mempunyai dua aspek sekaligus yaitu aspek visual melalui kurva yang
disebut kurva lorenz dan aspek matematis. Ukuran kesenjangan ini juga memenuhi desirable
property dari ukuran kesenjangan, namun demikian Indeks Gini tidak dapat diuraikan menjadi
bagian yang bisa dijumlahkan (additively decomposable). Angka Gini Rasio sebagai ukuran
pemerataan pendapatan mempunyai selang nilai antara nilai 0 (nol) dan 1 (satu). Gini Rasio
sama dengan 0 (nol) menunjukkan kesenjangan sebaran pendapatan yang rendah
(pemerataan sempurna). Sedang nilai 1 (satu) menunjukan tingkat kesenjangan sebaran yang
tinggi (kesenjangan sempurna). Walaupun demikian, menurut Michael Todaro seorang ahli
ekonomi pembangunan dari Italia menyebutkan bahwa :
a. Gini Ratio terletak antara 0,50 – 0,70 menandakan pemerataan sangat timpang;
b. Sedangkan apabila nilainya terletak antara 0,36 – 0,49 menunjukan kesenjangan sedang;
c. Sementara apabila terletak diantara 0,20 – 0,35 dinyatakan pemerataan relatif tinggi
(merata).
Dalam hal ini, kenyataannya tidak mungkin suatu daerah/wilayah mempunyai angka gini ratio
yang besarnya sama dengan 0 (nol) dan 1 (satu).
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu
Utara Koefisien Gini atau Indeks Gini di Kabupaten Bengkulu Utara berada di angka
0,281 yang artinya bahwa pemerataan relatif tinggi atau tidak terlalu tinggi
tingkat ketimpangan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Bengkulu

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 62


Utara. Angka tersebut berada jauh di bawah angka Indeks Gini Nasional
yaitu 0,38 dan angka Indeks Gini Provinsi Ben gkulu yang berada di angka
0,334. Sehingga capaian yang diraih hingga tahun 2020 ini merupakan
capaian yang sangat menggembirakan terutama di masa pandemi Covid-19
di mana terjadi peningkatan terhadap angka kemiskinan tetapi ternyata tidak
berdampak buruk terhadap tingkat ketimpangan di Kabupaten Bengkulu
Utara.
Perbandingan Indeks Gini/ Gini Ratio di Kabupaten/Kota dala m
Provinsi Bengkulu selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3.4.1
Perbandingan Indeks Gi ni/Gini Ratio di Kabupaten/Kota
dalam Provinsi Bengkulu Tahun 2018 s.d. Tahun 2020
Kabupaten/K ota Tahun
Kode Nama 2018 2019 2020
1701 Bengkulu Selatan 0,361 0,315 0,309
1702 Rejang Lebong 0,330 0,299 0,290
1703 Bengkulu Utara 0,347 0,295 0,281
1704 Kaur 0,314 0,291 0,319
1705 Seluma 0,309 0,296 0,294
1706 Muko-Muko 0,315 0,292 0,253
1707 Lebong 0,285 0,307 0,280
1708 Kepahiang 0,300 0,267 0,307
1709 Bengkulu Tengah 0,287 0,260 0,260
1771 Kota Bengkulu 0,387 0,361 0,368
1700 Provinsi Bengkulu 0,362 0,340 0,334
Sumber Data : BPS Kab. Bengkulu Utara Tahun 2021

Tercapainya target Indeks Gini sejak tahun 2019 hingga tahun 2020
menunjukkan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam hal ini Bupati
beserta seluruh jajarannya telah bekerja secara maksimal demi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara
yang di tahun 2020 ini “te rpaksa ” tu run di angka 0,23% akibat p andemi
Covid-19 yang mewa bah di seluruh dunia termasuk di wi layah Kabupaten
Bengkulu Utara tet api tidak membawa dampak buruk terhadap tercapainya
Indeks Gini yang telah melebihi target. Seperti sudah dijelaskan dalam
sasaran berkurangnya tingkat kemiskinan dalam masyarakat, Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara telah menggelontorkan begitu banyak bantuan
bagi masyarakat terut ama yang langsung terkena imbas dari wab ah pandemi
Covid-19. Termasuk pengalihan Dana Desa untuk membantu perekonomian
masyarakat terdamp ak Covid-19 yang ternyata juga cu kup mampu
menurunkan ketimpangan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Utara .

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 63


Solusi :
Meningkatkan perekonomian daerah yaitu dengan cara adanya pertumbuhan ekonomi yang
merata sehingga pembangunan ekonomi akan tercapai dengan peningkatan pertumbuhan
ekonomi. Partisipasi masyarakat memiliki peran yang penting dalam peningkatan pertumbuhan
ekonomi melalui peningkatan pendapatan perkapita, tercapainya pembangunan ekonomi akan
berdampak kepada peningkatan perekonomian. Basis ekonomi Bengkulu Utara diletakkan pada 3
komponen utama yaitu :
1. Pertanian dalam skala luas yang meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan dan kelautan,
kehutanan, perkebunan, dan hortikultura yang menjadi mata pencaharian sebagian besar
masyarakat;
2. Pariwisata alam dan budaya dengan segala kekhasannya di Bengkulu Utara;
3. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perdagangan tradisional;
Di masa pandemi Covid-19 ini pemerintah pusat memberikan kebijakan penggunaan dana desa
dialihkan menjadi bantuan kepada masyarakat untuk mengurangi tingginya dampak pandemi
Covid-19. Selain itu beberapa bantuan lain yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara untuk mengurangi ketimpangan dalam masyarakat di masa pandemi ini
adalah :
1. Bantuan Langsung Tunai dari Anggaran Dana Desa (ADD) bagi seluruh penduduk di setiap
desa dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara sebesar Rp. 300.000,00 per keluarga
selama 6 (enam) bulan yang dibagikan secara tunai di masing-masing desa;
2. Bantuan Tak Terduga (BTT) Covid-19 dari APBD sebesar Rp. 678.092.300,- (Enam Ratus
Tujuh Puluh Delapan Juta Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Ratus Rupiah) yang digunakan
untuk bantuan pakan ikan, budidaya lele dalam ember dan budidaya lele di kolam terpal;
3. Bantuan Presiden Untuk Usaha Mikro (BPUM) dari dana APBN Kementerian Koperasi dan
UKM dengan total anggaran Rp. 31.464.000.000,00 yang dibagikan kepada 13.110 UMKM
sebesar Rp. 2.400.000,00 per UMKM selama 4 (empat) bulan (Rp.600.000,00 per bulan)
secara Non Tunai melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Arga Makmur;
4. Bantuan pemberian jasa bagi aparatur penyelenggara pemerintah non Aparatur Sipil Negara
yang bertugas di daerah kepulauan dan daerah sulit dan/atau jauh dalam wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara sebesar Rp. 1.665.000.000,00 untuk 786 orang penerima yang
tersebar di 6 (enam) kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 64


5. Bantuan honor bagi 600 orang Imam dan 88 orang Pemuka Agama lainnya dalam wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara sebesar Rp. 1.185.600.000,00;
6. Bantuan Alat Mesin Pertanian bagi 37 kelompok tani yang tersebar dalam wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara berupa Hand Sprayer Kanpsack Sprayer Electric;
7. Bantuan seragam sekolah dan buku tulis gratis bagi 5.097 siswa SD dan 3.854 siswa SLTP
dalam wilayah Bengkulu Utara dengan total anggaran Rp. 1.570.241.200,00 bersumber dari
Dana Insentif Daerah.

Tabel 3.3.5.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5
Meningkatnya kualitas infrastruktur transportasi
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Persentase panjang jalan
65,25 50
1 kewenangan kabupaten dalam % 68,08 104,34 46,49 92,98
kondisi baik
Rata-rata kecepatan lalu lintas
2 kendaraan roda 4 di jalan km/jam 36 36 100 38 38 100
kabupaten
Persentase penurunan angka 183,70
3 % 6,59 -45,56 -9,00 -3,48 161,33
kecelakaan lalu lintas
Rata-rata capaian kinerja 129,35 118,10
Sumber Data : Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 65


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran meningkatnya kualitas
infrastruktur transportasi, berhasil memenuhi target bahkan 1 indikator melampaui target. Rata-rata
capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 118,10% berkategori baik sekali, menurun 11,25% dibanding
tahun 2019 sebesar 129,35% berkategori baik sekali.
1. Persentase panjang jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik
Pada indikator ini target belum tercapai 100%, terjadi penurunan yang cukup drastis
dibanding tahun 2019 akibat mewabahnya pandemi Covid-19 sehingga terjadi pengalihan
anggaran. Capaian didapat dari perhitungan panjang jalan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sepanjang 595,731 km dibagi dengan jumlah
panjang jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik sepanjang 394,3 km dikali 100.
Pada tahun 2019 jalan kabupaten yang dibangun adalah sepanjang 32,512 km dan jalan
lingkungan yang dibangun adalah sepanjang 23 km sehingga total panjang jalan
kewenangan kabupaten dalam kondisi baik adalah 381,7 km. Sedangkan di tahun 2020
panjang jalan yang menjadi kewenangan kabupaten totalnya menjadi sepanjang 394,3 km
atau bertambah 12,600 km dari tahun 2019. Untuk jalan lingkungan pada tahun 2020 sisa
pengalihan anggaran hanya cukup dianggarkan pembangunan jalan sepanjang 1 km.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan indikator ini adalah melalui
strategi percepatan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur
transportasi, sedangkan kebijakannya adalah memprioritaskan pembangunan infrastruktur
transportasi melalui program peningkatan jalan dan jembatan yang bertujuan untuk :
a. mempertahankan daya guna jaringan jalan dan jembatan yang ada;
b. mempertahankan hubungan arus transportasi dalam lingkungan Kabupaten Bengkulu
Utara;
c. meningkatkan kapasitas jalan dan jembatan menjadi lebih baik guna mendukung arus
transportasi yang lancar terutama bagi kawasan-kawasan yang berpotensi dan
membuka kawasan perekonomian di lingkungan masyarakat Kabupaten Bengkulu
Utara.
Ada pun peningkatan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 66


Tabel 3.3.5.1
Jalan Kewenangan Kabupaten Bengkulu Utara Yang Dibangun Tahun 2020
Permasalahan
Jalan Kabupaten yang Jumlah
No. Faktor Faktor
dibangun Tahun 2020 Paket Solusi
Pendukung Penghambat
A. Pembangunan Jembatan
1. Pembangunan 1 Paket Pekerja, Alat Cuaca, Pekerjaan jangan
Jembatan Air Palik Ds. dan Material Peralatan (Alat terlampau singkat
Kota Lekat Tahap III Berat) dan waktu dan peralatan
keterlambatan yang diperlukan
Proses harus dipersiapkan
Pengiriman terlebih dahulu
Kerangka
Jembatan

B. Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan
1. Jalan Box Culver Ds.
Talang Arah
2. Jalan Box Culvert Ds.
Kota Bani
3. Jalan Plat Deaker Desa
Lubuk Sematung
5. Jalan Simpang Taba
Tembilang - Kuro Tidur
6. Jalan Beton Plat Jln.
Mayor Salim Batu Bara
(depan Jaret 2)
7. jalan Beton Plat
Simpang Pukesmas
Gunung - Alam - Pekerjaan jangan
Karang Suci (Belakang 16 Paket Pekerja, Alat Cuaca dan terlampau singkat
Kantor Perikanan) dan Material Peralatan (Alat waktudan peralatan
8. Jalan Plat Deuker Jalan Berat) yang diperlukan
Prof. Hazairin, SH harus dipersiapkan
9. Jalan Plat Deuker Jalan terlebih dahulu
Cut Nyak Dien (Depan
Bowo Bola Teknik)
10. jalan Beton Plat Ruas
Jalan Desa Karang
Anyar 1 (Man)
11. Jalan Bronjong Tugu
Jadi - PT Pertani (Jalan
Ke Dinas Pariwisata)
12. Jalan Box Culvert Desa
Suka Mulya
13. Jalan Deuker Desa
Tanjung Anom Kec.
Giri Mulya
14. Jalan Pelapis Tebing
Desa Suka Makmur
Kec. Giri Mulya
15. Jalan Rehab Gorong-
gorong Desa Fajar

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 67


Baru Kec. Ketahun
16. Jalan Pembangunan
Beton Rabat Desa
Gembung Kec. Pinang
Raya
C. Peningkatan Jalan Dan
Jembatan Perdesaan
1. Jalan Lingkungan Ds. Cuaca dan Pekerjaan jangan
Kencana Depan SPBU 1 Paket Pekerja, Alat Peralatan (Alat terlampau singkat
Ketahun dan Material Berat) waktu dan peralatan
yang diperlukan
harus dipersiapkan
terlebih dahulu
D. Peningkatan Jalan
1. Jalan SP. Yamaja –
Gunung Payung 4 Paket Pekerja, Alat Cuaca dan Pekerjaan jangan
2. Jalan Karang Pulau dan Material Peralatan (Alat terlampau singkat
Karang Tengah Berat) waktudan peralatan
3. Jalan Lais Teluk Ajang yang diperlukan
4. jalan KM 5 - Alas harus dipersiapkan
Bangun terlebih dahulu
E. Peningkatan Jalan Hotmix
(DAK)
1. Jalan D. IV - Gembung
(DAK Penugasan) Pekerjaan jangan
2. Jalan Simpang 3 3 Paket Pekerja, Alat Cuaca dan terlampau singkat
Talang Denau - dan Material Peralatan (Alat waktudan peralatan
Komplek Jaksa (DAK Berat) yang diperlukan
harus dipersiapkan
Reguler)
terlebih dahulu
3. Jalan Karang Pulau-
SP. 4 (DAK Reguler)

Sumber Data : Dinas PUPR Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Berikut dokumentasi beberapa pembangunan jalan kabupaten pada tahun 2020 yang
salah satu peningkatan jalannya sejak dahulu diinginkan oleh masyarakat Kabupaten
Bengkulu Utara khususnya yang tinggal di Kecamatan Kota Arga Makmur dikarenakan
jalan ini merupakan pintu gerbang memasuki wilayah ibukota Kabupaten Bengkulu
Utara yaitu jalan mulai dari Simpang Tiga Desa Talang Denau hingga ke jalan depan
Komplek Perumahan Jaksa Kelurahan Gunung Alam.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 68


DOKUMENTASI PENINGKATAN JALAN HOTMIX SIMPANG 3 DESA TALANG DENAU-
KOMPLEK KEJAKSAAN ARGA MAKMUR (DAK REGULER)

TITIK NOL

SEDANG DIKERJAKAN

SUDAH DIKERJAKAN

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 69


DOKUMENTASI PENINGKATAN JALAN
DESA KARANG PULAU – DESA KARANG TENGAH
TITIK NOL

SEDANG DIKERJAKAN

SUDAH DIKERJAKAN

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 70


Selain meningkatkan jalan kabupaten, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara juga
meningkatkan jalan lingkungan melalui Program Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh dan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. Tetapi dengan
mewabahnya pandemi Covid-19 mengharuskan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
mengalihkan anggaran pembangunan jalan dan jembatan. Beberapa lokasi rencana
pembangunan jalan dan jembatan yang tidak dapat dilaksanakan di tahun 2020 sebagai
berikut :
a. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan
1) Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan
a) Jembatan gantung Air Palik Desa Sengkuang
b) Jembatan gantung Desa Kembang Manis
c) Jembatan beton plat PT. Petani –Tugu Tani
d) Jembatan beton plat PT. Petani –Tugu Tani
b. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
1) Kegiatan Pembangunan Jalan Dan Jembatan Perdesaan
a) Jalan lingkungan Desa Karya Bakti (menuju SMA)
b) Jalan lingkungan studio
c) Jalan lingkungan Desa Wono Harjo – Desa Air Manganyau
d) Jalan lingkungan Desa Meninjau – Desa Suka Makmur
2) Kegiatan Peningkatan Jalan Dan Jembatan Perdesaan
a) Jalan lingkungan Desa Karang Suci
b) Jalan lingkungan Desa Lubuk Mindai
c) Jalan lingkungan Desa Suka Makmur Unit 9
d) Jalan lingkungan Desa Suka Mulya
e) Jalan Lingkungan Gang Rambutan Desa Marga Sakti
f) Jalan Lingkungan Desa Air Petai
c. Program Peningkatan Jalan Dan Jembatan
1) Kegiatan Peningkatan Jalan
a) Peningkatan jalan Unit 1 – Desa Tanah Hitam
b) Peningkatan jalan Simpang PLN-SMA Lais
c) Peningkatan jalan Desa Air Padang – Desa Masigit
2) Kegiatan Peningkatan Jalan Hotmix
a) Peningkatan jalan Desa Air Sabai – Desa Air Padang
b) Peningkatan jalan Desa Sido Mukti – Desa Marga Jaya

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 71


c) Peningkatan jalan Desa Lubuk Tanjung – Desa Ketapi
d) Peningkatan jalan Desa Air Lelangi – Desa Tanjung Alai
e) Peningkatan jalan Desa Tanjung Karet – Desa Dusun Kali
Dalam proses pembangunan peningkatan infrastruktur tentu ada beberapa
permasalahan yang ditemui diantaranya :
a. pengaruh cuaca yang tidak menentu, sehingga mempengaruhi proses pengaspalan dan
pemeliharaan jalan;
b. Proses pembangunan jalan dilakukan secara bertahap di setiap tahunnya dan belum
didukung adanya jumlah alat berat yang memadai serta tenaga teknis di lapangan yang
belum mencukupi.
Solusi dari permasalahan di atas adalah :
a. Diperlukan adanya perencanaan yang lebih mendetail dan terinci sehingga pencapaian
kinerja dapat terpenuhi;
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sarana prasarana di bidang teknis
infrastruktur.
Di luar tanggung jawab membangun jalan yang memang menjadi kewenangan kabupaten,,
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
juga melakukan pembangunan dan peningkatan jalan di luar jalan kabupaten (non status)
khususnya di lokasi transmigrasi. Persentase panjang jalan yang di tingkatkan di kawasan
transmigrasi ditargetkan sebesar 25,2 km yang difokuskan pada peningkatan jalan non
status dan peningkatan jalan desa strategis namun hanya terealisasi sepanjang 9,685 km.
Adapun beberapa titik lokasi peningkatan jalan tersebut sebagai berikut :
a. Peningkatan jalan desa strategis Desa Air Simpang-Pusat Kecamatan sebesar 0,865
km
b. Peningkatan jalan desa strategis Desa Air Sekamanak-Desa Marga Bakti sebesar
0,865 km
c. Peningkatan jalan desa strategis Desa Giri Mulya-Pusat Pendidikan sebesar 0,850 km
d. Peningkatan jalan desa strategis Desa Samban Jaya-Pusat Kecamatan 1 km
e. Peningkatan jalan non status D5-Exyamaja sebesar 2 km
f. Peningkatan jalan non status SP 6 Tanjung Sari 1 km
g. Peningkatan jalan non status Dusun Sinar Selatan Desa Bukit Tinggi Kecamatan
Ketahun 1 km
h. Peningkatan jalan non status Desa air muring sebesar 1 km
i. Peningkatan jalan penghubung Desa Giri Mulya-Pusat Pendidikan sebesar 105 m

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 72


Selain peningkatan jalan desa strategis, jalan penghubung maupun jalan non status,
dilaksanakan pula perkerasan jalan sentra produksi dan pembangunan rabat beton jalan
non status di beberapa titik lokasi desa antara lain sebagai berikut :
a. Perkerasan jalan sentra produksi Desa Air Sebayur Kec. Pinang Raya sebesar 216 m
b. Perkerasan jalan sentra produksi Desa Manganyau Kec. Batik Nau sebesar 300 m
c. Perkerasan jalan sentra produksi Desa Karya Jaya Kec. Marga Sakti Sebelat 300 m
d. Pembangunan rabat beton jalan non status Desa Air Lelangi 175 m
e. Pembangunan rabat beton jalan non status Desa Pondok Bakil 429 m
f. Pembangunan rabat beton jalan non status Desa Bukit Berlian 250 m
g. Pembangunan rabat beton jalan non status Desa Talang Berantai 220 m
h. Pembangunan rabat beton jalan non status Desa Bukit sari 380 m

DOKUMENTASI PERSONAL HAND OVER (PHO)


KEGIATAN PENINGKATAN JALAN NON STATUS
D.5 - ExYamaja
SEBELUM SESUDAH

2. Indikator rata-rata kecepatan lalu lintas kendaraan roda 4 di jalan kabupaten


Peningkatan capaian kualitas infrstruktur transportasi dapat dinilai dalam beberapa
indikator antara lain :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 73


a. Kecepatan antara jarak dan waktu pada jalan-jalan yang padat volume lalu lintas
dengan Survey Spot Speed (Kecepatan Sesaat) pada jam-jam sibuk lalu lintas;
b. Nisbah antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan dalam Satuan Mobil
Penumpang (SMP) per waktu (Jam) sehingga didapat Ratio Volume/kapasitas.
Di tahun 2020 rata-rata kecepatan lalu lintas kendaraan roda 4 pada jalan kabupaten
menunjukkan angka 38 km/jam meningkat dibandingkan dengan rata-kecepatan lalu lintas
di jalan kabupaten tahun 2019 yang berada di angka 36 km/jam. Peningkatan ini
merupakan dampak positif dari :
a. Pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas fisik jalan;
b. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas;
c. Pengawasan kapasitas angkut kendaraan;
d. Pengawasan arus lalu lintas kendaraan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
3. Persentase penurunan angka kecelakaan lalu lintas
Hal ini ditunjukkan dengan data dari Polres Bengkulu Utara yang menunjukkan bahwa
jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2018 berjumlah
169 kasus kecelakaan dengan korban 58 orang meninggal dunia, 114 orang luka berat,
172 orang luka ringan dan kerugian Rp. 523.300.000,-. Di tahun 2019 terjadi penurunan
angka kecelakaan menjadi 158 kasus kecelakaan, 58 orang meninggal dunia, 100 orang
luka berat, 165 orang luka ringan dan kerugian Rp. 589.500.000,-. Pada tahun 2020 terjadi
penurunan angka kecelakaan menjadi 103 kasus kecelakaan, 25 orang meninggal dunia,
69 orang luka berat, 78 orang luka ringan dan kerugian materiil Rp. 224.600.000,-.
Meskipun di tahun 2020 banyak terjadi pengalihan anggaran untuk keperluan dana Covid-
19 sehingga banyak program dan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dalam rangka
mencapai kinerja sasaran ini tetapi pemberlakukan pembatasan kegiatan sosial berskala
besar untuk menekan laju virus Covid-19 ternyata juga efektif untuk menurunkan angka
kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
Beberapa faktor penyebab masih terjadinya kecelakaan lalu lintas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Faktor manusia yakni tingkat ketertiban pengguna jalan dalam berlalu lintas di jalan
raya;
b. Faktor sarana yaitu dilihat dari kelengkapan dan kelaikan kendaraan bermotor di jalan;
c. Faktor prasarana yaitu dari kelengkapan fasilitas keselamatan jalan berupa rambu-
rambu lalu lintas, LPJU, pagar pengaman, dan lain-lain;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 74


d. Faktor lingkungan yaitu kondisi lingkungan pada ruas jalan berupa cuaca, kondisi jalan
dan lain-lain.
Mencapai melebihi target dikarenakan :
a. Program Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam membangun fasilitas publik lebih
representatif, kualitas pemeliharaan/pembangunan jalan dan jembatan serta
pendukung jalan lainnya terus ditingkatkan, sehingga memberikan kepuasaan pengguna
jalan dan menurunkan tingkat kecelakaan;
b. Selain itu upaya yang dilaksanakan adalah ikut menata dan menertibkan parkir
kendaraan di badan jalan yang sering mengakibatkan kecelakaan dan pemasangan
rambu lalu lintas serta sarana prasarana jalan sehingga pengguna jalan memiliki rasa
aman dan nyaman dalam berkendara;
c. Adanya kesadaran masyarakat pengguna jalan dan angkutan barang/orang terhadap
pentingnya menjaga keselamatan di jalan serta kepatuhan untuk mentaati rambu-rambu
lalu lintas;
d. Razia terhadap pelajar yang mengendarai kendaraan sendiri lebih ditingkatkan karena
salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas didominasi oleh pelajar;
e. Razia terhadap masyarakat yang masih melakukan kegiatan di luar rumah pada saat
pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial terkait mewabahnya pandemi Covid-19.

Tabel 3.3.6.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6
Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur permukiman
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Persentase rumah layak huni % 66,18 66,36 100,27 67,23 67,03 99,70
Rata-rata capaian kinerja 100,27 99,70
Sumber Data : Dinas PRKP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur permukiman belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
2020 sebesar 99,70% berkategori baik, menurun 0,57% dibanding tahun 2019 sebesar 108,73%
berkategori baik sekali.
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan tempat tinggal masyarakat yang memiliki
penghasilan rendah atau biasa disebut juga dengan MBR yang rata-rata masyarakat tersebut
memiliki pendapatan kurang dari Upah Minimum Provinsi (UMP). Pemerintah Daerah
Kabupaten, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Pusat secara bersinergi berupaya

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 75


membangun Rumah Tidak Layak Huni tersebut guna membantu/memberikan bantuan untuk
meningkatkan Rumah Tidak Layak Huni ditingkatkan kualitasnya menjadi Rumah Layak Huni.
Kualitas tempat tinggal dapat ditentukan dari kondisi atap, dinding dan lantai rumah.
Data Perumahan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara secara garis besar dapat dikatakan
sudah layak, dengan kondisi lantai sebesar 94,54 persen bukan tanah, atap layak sebesar
99,63 persen dan dinding permanen 60,85 persen. Sedangkan Data Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH) Kabupaten Bengkulu Utara program penanganan fakir miskin berdasarkan basis data
terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan data terpadu
untuk penanganan fakir miskin.
Terhadap Indikator persentase Peningkatan Rumah Layak Huni dilakukan perhitungan dengan
menggunakan dengan rumus sebagai berikut :

Berdasarkan rumus perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa dari total 76.090
unit Rumah Tidak Layak Huni dapat terbangun menjadi Rumah Layak Huni sebanyak 51.004
atau sebesar 67,03% pada tahun 2020 (sebagai angka akumulatif dari tahun 2017). Sedangkan
pada tahun 2019, terbangun sebanyak 50.492 atau 66,36 % unit Rumah Layak Huni dari total
76.090 unit Rumah Tidak Layak Huni (juga merupakan angka akumulatif dari tahun 2017).
Dengan demikian maka diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah Rumah Layak Huni yang
terbangun di tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 yakni sebesar 0,67 % atau sekitar 512 unit
Rumah Layak Huni yang terbangun. Program peningkatan Rumah Layak Huni ini dianggarkan
melalui dana APBN (Dana BSPS SNTV dan BSPS Aspirasi DPD RI) dan Dana DAK.
Sedangkan Kegiatan Rumah Tidak Layak Huni pada tahun 2020 yang bersumber dari APBD
Kabupaten Bengkulu Utara belum dapat terealisasi dikarenakan terjadi Refocussing APBD
terkait pandemi Covid-19.

Contoh Rumah Peningkatan Kualitas (PK)


Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 76


Contoh Rumah Pembangunan Baru (PB)
Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Pada Tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman merencanakan melaksanakan pembangunan Peningkatan
Kualitas (PK) Rumah Tidak Layak Huni di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan
Pembangunan Baru (PB) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pembangunan
Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni dan Pembangunan Baru Rumah bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah tersebut untuk pembiayaannya pada awalnya dianggarkan
sebagai berikut :
1. Untuk Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Sebesar Rp. 17.500.000,-.
2. Untuk Pembangunan Baru Rumah bagi MBR sebesar Rp. 35.000.000,-.
Pelaksanaan pembangunan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni dan
Pembangunan Baru Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun Anggaran
2020 yang bersumber dari Dana DAK hanya dialokasikan untuk pulau terluar di wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Pulau Enggano. Sedangkan Dana APBD untuk Peningkatan
Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Tidak Bisa Terealisasi di tahun 2020 karena Dana APBD
untuk kegiatan tersebut telah di refocussing terkait pandemi Covid-19. Kegiatan ini
direncanakan akan dilaksanakan kembali pada Tahun Anggaran 2021.
1. Pembangunan Perumahan Swadaya (BSPS)
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan bantuan pemerintah bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan
dalam peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru rumah beserta prasarana,
sarana dan utilitas umum. Peningkatan kualitas rumah swadaya merupakan kegiatan
memperbaiki rumah tidak layak huni menjadi layak huni yang diselenggarakan atas prakarsa
dan upaya masyarakat baik secara perseorangan atau berkelompok.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 77


Pelaksanaan pembangunan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di wilayah
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020 yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) terdiri dari Dana BSPS SNVT dan dari
Dana Aspirasi DPD RI yang dilaksanakan di 3 (tiga) Kecamatan dengan total penerima
sebanyak 370 rumah tangga dengan total dana sebesar Rp.6.475.000.000,- (Enam Milyard
Empat Ratus tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). Rincian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3.6.1
Rincian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) SNVT
Dan Aspirasi DPD RI Melalui Dana APBN
Di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Wilayah Jumlah
No. Desa Total Anggaran
Kecamatan Penerima
Talang Tua 31 Rp. 542.500.000,-
Marga jaya 50 Rp. 875.000.000,-
Tanah Tinggi 39 Rp. 682.500.000,-
1 Padang Jaya
Padang Jaya 41 Rp. 717.500.000,-
Lubuk
30 Rp. 525.000.000,-
Banyau
Lubuk Mindai 28 Rp. 490.000.000,-
Dusun Raja 41 Rp. 717.500.000,-
2 Ketahun
Bukit Indah 30 Rp. 525.000.000,-
Kualalangi 30 Rp. 525.000.000,-
3 Lais Pal 30 50 Rp. 575.000.000,-
Jumlah 10 Desa 370 Rp.6.475.000.000,-
Sumber Data : DPRKP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
2. Pembangunan Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya
bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Pelaksanaan pembangunan Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB)
Rumah Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun Anggaran 2020
yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dilaksanakan di Kecamatan Enggano
Kabupaten Bengkulu Utara. Desa sasaran pada 4 (Empat) desa untuk PK dan 4 (Empat)
desa untuk PB dengan rincian dapat dilihat pada berikut :

Tabel 3.3.6.2
Peningkatan Kualitas (PK) di Kecamatan Enggano
Kabupaten Bengkulu Utara Sumber DAK Tahun 2020
No Nama Desa Jumlah Penerima Status
1 Meok 15 RTLH
2 Apoho 15 RTLH
3 Kaana 18 RTLH
4 Kahyapu 15 RTLH
Jumlah 62
Sumber Data : DPRKP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 78


Tabel 3.3.6.3
Pembangunan Baru (PB) Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kecamatan Enggano
Kabupaten Bengkulu Utara Sumber DAK Tahun 2020
No Nama Desa Jumlah Penerima Status
1 Banjar Sari 20 Belum memiliki rumah
2 Malakoni 15 Belum memiliki rumah
3 Kaana 19 Belum memiliki rumah
4 Kahyapu 15 Belum memiliki rumah
Jumlah 79
Sumber Data : DPRKP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Permasalahan yang dihadapi untuk terwujudnya indikator ketiga dari sasaran strategis 11
ini, yaitu :
a. Belum tersedianya database perencanaan tentang perumahan dan pengembangan
kawasan perumahan (Tata Ruang Perumahan);
b. Belum terbitnya peraturan daerah yang mengatur tentang pengembangan perumahan
c. Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang Program Rumah tidak layak Huni
(RTLH) dan Perumahan Swadaya.
Solusi dan langkah strategis yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas
adalah :
a. Perlu adanya Perencanaan tentang Tata Ruang Kawasan Permukiman;
b. Mengoptimalkan perencanaan pembangunan dengan mendasarkan pada skala
prioritas yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan RENSTRA yang telah disusun dan disepakati bersama;
c. Meningkatkan kompetensi dan responsibilitas aparatur melalui pendidikan, pelatihan
dan upaya-upaya lain, sehingga diharapkan segala permasalahan yang timbul, dapat
segera direspon secara cepat dan akurat tanpa menimbulkan permasalahan baru;
d. Meningkatkan pendekatan kepada masyarakat dengan mensosialisasikan setiap
program dan kegiatan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja
sehingga tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah semakin
meningkat sehingga diharapkan tingkat partisipasi masyarakat akan semakin
meningkat.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 79


Tabel 3.3.7.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Indeks Kualitas Lingkungan
1 % 62 61,40 99,03 63 62,33 98,94
Hidup
Rata-rata capaian kinerja 99,03 98,94
Sumber Data : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya kualitas
lingkungan hidup, 1 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2020 sebesar 98,94% berkategori baik, sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan
rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 99,03% berkategori baik.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dihitung melalui 3 indikator utama yaitu :
1. Indikator Indeks Pencemaran Air (IPA)
Kinerja pemantauan kualitas air melalui pemantauan kualitas pada air badan air (ABA)
atau sungai dilakukan pada 4 (empat) titik lokasi air badan air/sungai untuk mengetahui
kondisi kualitas air badan air di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan pemantauan
melalui pengujian kualitas air pada air badan air dilakukan sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air.
Hasil pengujian kualitas air badan air
tersebut kemudian dianalisa dan diperoleh
nilai IPA sebesar 50,02. Nilai ini melebihi
dari target yang ditetapkan yaitu 50,00,
namun dari segi pencapaian kinerja
terealisasi sebesar 100,04% yang masuk
dalam kategori “sangat berhasil”.

Secara umum, pencapaian tersebut mesti diikuti dengan :


a. Keseimbangan antara jumlah kegiatan usaha yang harus dipantau dengan jumlah
aparatur pelaksana pemantauan;
b. Tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan air sungai dengan masih
membuang sampah dan limbah domestik langsung ke sungai.
c. Kondisi pengelolaan Air Limbah dari Jenis Usaha dan/ atau Kegiatan perlu ditingkatkan.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 80


Terhadap adanya kendala tersebut dapat diberikan rekomendasi untuk tindak lanjut
perbaikan melalui solusi/strategi pemecahan sebagai berikut :
a. Melakukan pembinaan kepada pelaku usaha, dengan mengupayakan penerapan
sanksi sesuai perundangan yang berlaku;
b. Melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk turut serta menjaga kualitas air
sungai dengan tidak melakukan aktivitas yang menambah beban pencemaran terhadap
sungai;
c. Menyediakan IPAL komunal untuk membantu pengolahan limbah domestik.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pemantauan, dengan meningkatkan
kesadaran pelaku usaha terhadap ketaatan perundang- undangan.
2. Indikator Indeks Pencemaran Udara (IPU)
Pemantauan dilakukan secara rutin setiap tahun pada 1 titik lokasi untuk mengetahui
kualitas udara ambien yaitu di Pasar Purwodadi Kecamatan Kota Arga Makmur Kabupaten
Bengkulu Utara.
Hasil pengujian kualitas udara ambien tersebut setelah dianalisa didapatkan Indeks
Pencemaran Udara sebesar 93,06, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 93,05 atau
dari segi pencapaian kinerja terealisasi sebesar 100,01% yang masuk dalam kategori
“sangat berhasil”. Namun pengujian tersebut hanya dilaksanakan skala Kota Arga Makmur
dan belum mencakup skala Kabupaten Bengkulu Utara.
Hasil analisa Indeks Pencemaran Udara (IPU) tersebut masih perlu penyesuaian,
mengingat rumus penghitungan yang dipakai masih belum sesuai dengan metode
pengujian yang dipersyaratkan. Penggunaan rumus yang ada sesuai dengan arahan dari
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ) Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, dikarenakan pada tingkat pusat sendiri masih dilakukan
pembahasan untuk penetapan rumus yang tepat dalam penghitungan IPU yang sesuai
dengan metode sampling yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Mengingat
kendala tersebut, tidak menutup kemungkinan nilai Indeks Pencemaran Udara di tahun
yang akan datang mengalami penurunan diakibatkan adanya konversi dari rumus yang
dipergunakan. Terhadap kendala ini diberikan solusi berupa pelaksanaan koordinasi yang
intensif dengan P3EJ/Kementerian LHK untuk pembaruan informasi terkait rumus
penghitungan IPU dimaksud.
3. Indikator Indeks Tutupan Hutan (ITH)
Capaian pada indikator ini yaitu didapatkan Indeks Tutupan Hutan (ITH) sebesar 46. Jika
dibandingkan target sebesar 46, capaian kinerja tersebut adalah sebesar 100,00%, yang

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 81


dalam kategori penilaian kinerja masuk dalam kategori “sangat berhasil”, yang tercapai
dengan didukung Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Capaian kinerja tersebut dapat menghasilkan angka keberhasilan yang tinggi dikarenakan
pada saat penetapan target, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Utara berkoordinasi dengan P3EJ Kementerian
LHK dikarenakan Dinas Lingkungan Hidup belum pernah melakukan penghitungan ITH
sebelumnya sehingga dalam menentukan metode penghitungan dan penetapan target
Dinas LH mengikuti arahan dari P3EJ, bukan mengikuti trend capaian ITH yang ada.
Namun setelah dilakukan penghitungan didapatkan ITH sebesar 46, Berkaitan dengan hal
tersebut, perlu dipertimbangkan ulang dalam penetapan target jangka menengah IKU
tersebut dalam Renstra dengan menyesuaikan realisasi capaian kinerja yang ada.
Capaian kinerja indikator ini sangat bergantung kepada luas tutupan lahan dan upaya
rehabilitasi yang dilaksanakan. Meskipun capaian kinerja pada indikator ini cukup tinggi,
namun pada pelaksanaannya juga ditemui beberapa kendala/hambatan antara lain :
a. Lahan yang ditanami untuk kegiatan konservasi berada di luar hutan mayoritas milik
masyarakat, sehingga dikhawatirkan bibit yang ditaman akan ditebang jika sudah
besar;
b. Tingginya kerusakan lingkungan sehingga jumlah lahan yang perlu dikonservasi sangat
luas, tidak sebanding dengan jumlah pengadaan bibit yang ada;
c. Pelaksanaan penanaman pohon tergantung pada musim penghujan dan letak lokasi
yang jauh dengan medan yang berat sehingga sulit dijangkau;
d. Kurang optimalnya peran serta dan kesadaran masyarakat dan dunia usaha dalam
pengelolaan lingkungan hidup terutama dalam pelaksanaan penanaman pohon,
manfaat dan kegunaannya.
Terhadap kendala/hambatan tersebut diberikan solusi/strategi pemecahan masalah
sebagai berikut :
a. Dilakukan kegiatan konservasi secara berkelanjutan;
b. Penanaman pada musim hujan menghindari resiko mati dan bantuan bibit disesuaikan
dengan jenis, lokasi/ketinggian medan (ukuran bibit);
c. Melakukan kerjasama dengan masyarakat melalui perangkat desa dan dunia usaha
untuk melaksanakan penanaman pohon sehingga diharapkan semua pihak ikut
berperan dan merasa memiliki serta bertangggungjawab;
d. Pembinaan terhadap pelaku usaha khususnya pertambangan batu bara agar lebih giat
dalam melakukan reklamasi pasca tambang.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 82


Pengelolaan dan pemantauan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Bengkulu Utara
cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan usaha dan/atau kegiatan yang ada di Kabupaten
Bengkulu Utara telah melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
di mana dari 17 perusahaan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara dilakukan penilaian
PROPER di Tahun 2020 dengan hasil 14 perusahaan berkategori biru, 2 perusahaan
berkategori merah dan 1 perusahaan berkategori hitam.
Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki penduduk berjumlah 290.090 jiwa tentu
berakibat pada besarnya sampah yang ditimbulkan. Dengan estimasi timbulan sampah per
orang sebesar 0,6 kg maka potensi timbulan sampah di wilayah Kabupaten Bengkulu
Utara adalah sebesar 174,054 ton per hari atau 65.408 ton per tahun. Sedangkan untuk di
wilayah Kecamatan Kota Arga Makmur sebagai ibukota kabupaten yang berpenduduk
42.014 jiwa dengan estimasi timbulan sampah per orang 0,6 kg maka potensi timbulan
sampah yang dihasilkan adalah sebanyak 25,208 ton per hari atau 9.201 ton per tahun.

Armada pengangkutan sampah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
tersedia sebanyak 14 (empat belas) unit yang enam unit diantaranya sudah kurang layak
pakai. Armada tersebut terdiri dari 5 unit dumptruck, 4 unit armroll, dan 5 unit sepeda
motor roda tiga. Namun hal itu tidak menjadi penghambat para petugas kebersihan untuk
mengelola persampahan sehingga untuk skala Kota Arga Makmur masih dapat diatasi.
Sehingga penanganan sampah untuk wilayah Kecamatan Kota Arga Makmur sebagai
ibukota kabupaten adalah sebesar 7.327 ton per tahun. Sedangkan penanganan sampah
untuk semua wilayah dalam Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebesar 50.297 ton per
tahun. Dalam pengelolaan sampah ini Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah
menerbitkan Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Selain itu, upaya-
upaya yang dilakukan untuk menangani persampahan adalah memaksimalkan kinerja
petugas kebersihan dengan ketersediaan anggaran, melakukan koordinasi dengan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 83


petugas kebersihan dalam rangka mengevaluasi kinerja di lapangan beserta
permasalahan yang ada dan solusi yang akan ditempuh, meninjau kondisi titik-titik
pengambilan sampah, alokasi anggaran yang maksimal untuk peningkatan pengelolaan
TPA, monitoring ke area TPA untuk mengetahui kondisi dan permasalahan serta solusi
dari permasalahan yang ada.
Berbicara tentang persampahan tentu erat kaitannya dengan penghargaan Adipura. Padai
tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara masih belum berhasil memperoleh
penghargaan tersebut dikarenakan pelaksanaan penilaian penghargaan Adipura
ditiadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia guna
menghindari kegiatan yang melibatkan keramaian terkait mewabahnya pandemi Covid-19..
Meskipun anggaran untuk penanganan peningkatan kualitas lingkungan hidup banyak
yang dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19, tetapi pada tahun 2020 ini
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup mendapatkan
bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia berupa :
1. 1 (satu) unit kendaraan dump truck dan 1 (satu) unit kendaraan angkutan sampah
roda tiga dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
2. Pembangunan Pusat Daur Ulang Sampah (PDU) di Desa Air Merah Kecamatan Arma
Jaya oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia melalui
dana APBN.
3. Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R di Desa Rama Agung
Kecamatan Kota Arga Makmur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia.
Diharapkan bantuan-bantuan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
dapat diberdayagunakan semaksimal mungkin untuk melengkapi kriteria yang belum
memenuhi syarat terutama dalam pengelolaan dan pemilahan sampah serta sarana dan
prasarana yang kurang memadai yang wajib ada guna mendukung pencapaian
pengelolaan persampahan yang memuaskan seperti TPS, Tong Sampah, Kendaraan
Sampah, Bank Sampah dan anggaran yang belum maksimal. Dan peran masyarakat
dalam pengelolaan persampahan tentu juga memegang peranan penting dalam upaya
peningkatan persentase penanganan sampah demi terwujudnya Kota Sehat yang layak
mendapat penghargaan Adipura.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 84


Tabel 3.3.8.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8
Meningkatnya kualitas layanan pendidikan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Angka rata-rata lama sekolah tahun 8,14 7,86 96,56 8,21 7,87 95,86
2 Angka melek huruf % 94,51 96,63 102,2 96,93 96,73 99,80
Persentase Sekolah Dasar
3 % 66,74 67,14 100,6 67,60 67,54 99,90
Berakreditasi Minimal B
Persentase Sekolah Menengah
4 % 61,24 61,76 100,8 61,60 60,00 99,73
Pertama Berakreditasi Minimal B
Rata-rata capaian kinerja 100,04 98,82
Sumber Data : BPS dan Dinas Pendidikan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran meningkatnya kualitas
layanan pendidikan, belum ada indikator sasaran yang mencapai target. Rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2020 sebesar 98,82% berkategori baik, sedikit menurun jika dibandingkan
rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 100,04% dikategorikan baik sekali.
1. Angka rata-rata lama sekolah
Data yang digunakan untuk perhitungan pada tabel di atas adalah angka yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. Sedangkan data yang dijelaskan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara adalah Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) dihitung dari
perkalian lama tempuh pendidikan penduduk usia di atas 15 tahun dalam mencapai jenjang
pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk di atas usia 15 tahun pada jenjang pendidikan tersebut
dibagi dengan jumlah penduduk di atas usia 15 tahun secara keseluruhan.
Secara lebih jelas rumus perhitungan Angka Rata-Rata Lama Sekolah adalah sebagai
berikut :
ARLS =∑(Lama pendidikan x jumlah pddk usia > 15 tahun
U

Jumlah pddk usia > 15 tahun


Pada Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menargetkan Angka Rata-Rata
Lama Sekolah sebesar 8,21 tahun di mana didasarkan dari capaian tahun 2019 yang hanya
berada di angka 8,18 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada tahun 2019, rata-
rata penduduk di Kabupaten Bengkulu Utara hanya selesai di kelas VII SMP. Untuk itu
diharapkan pada Tahun 2020, rata-rata penduduk di Kabupaten Bengkulu Utara setidaknya
tetap berada jenjang pendidikan yang diselesaikan yaitu pada kelas VIII SMP bahkan
meningkat.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 85


Pada semester I Tahun 2020, penduduk berusia di atas 15 tahun menurut data dari Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bengkulu Utara tercatat sebanyak 206.173 jiwa
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.3.8.1
Jumlah Penduduk Usia Di Atas 15 tahun Tahun 2020 Menurut Pendidikan

Sumber Data : Dinas Pendidikan dan Dinas Dukcapil Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Berdasarkan data dari tabel di atas maka dapat dilakukan perhitungan Angka Rata-Rata
Lama Sekolah Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.3.8.2
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2020

Sumber Data : Dinas Pendidikan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Berdasarkan perhitungan berdasarkan rumus


perhitungan Angka Rata-Rata Lama Sekolah dapat dilihat
bahwa Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Bengkulu
Utara tahun 2020 berada pada angka 8,36 tahun yang
mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan waktu rata-rata
lama sekolah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara dari 8,1

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 86


tahun pada tahun 2018 menjadi 8,21 tahun pada tahun 2019. Hal tersebut berarti rata-rata penduduk
di Kabupaten Bengkulu Utara telah berhasil meningkatkan grade lama sekolah dari kelas VII SMP di
tahun 2018 menjadi kelas VIII SMP di tahun 2019 dan tahun 2020.
Pada dasarnya, berbicara tentang Angka Rata-Rata Lama Sekolah tidaklah hanya dilihat dari
berapa lama penduduk mencapai jenjang pendidikan tertingginya semata namun juga terkait dengan
peningkatan akses dan kualitas satuan pendidikan, pengembangan satuan pendidikan, juga
peningkatan mutu dan jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sehingga penduduk
tersebut dapat melanjutkan pendidikannya tanpa harus jauh dari tempat tinggalnya dan tanpa
terbebani oleh berbagai biaya pendidikan yang dirasa semakin lama semakin mahal.
2. Angka melek huruf
Angka Melek Huruf (AMH) merupakan angka persentase berdasarkan jumlah penduduk usia
di atas 15 tahun yang dapat membaca dan menulis di kabupaten yang bersangkutan dibagi
jumlah seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas di kabupaten yang bersangkutan.
Pencapaian Angka Melek Huruf (AMH) pada Tahun 2020 sebesar 96,73% atau menurun
sebesar 0,2% dari target yang direncanakan sebesar 96,93%. Secara persentase terlihat
adanya penurunan yang diakibatkan meningkatnya jumlah penduduk secara keseluruhan
sehingga jumlah pembagi perhitungan persentase AMH menjadi lebih besar. Namun secara
kuantitas, angka AMH tersebut mengalami kenaikan dibanding dari tahun sebelumnya
berdasarkan data kependudukan Kabupaten Bengkulu Utara Semester I Tahun 2020
(sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020).
Di mana jumlah penduduk berusia di atas 15 tahun yang telah menamatkan pendidikan SD
sederajat ke atas sebanyak 185.296 meningkat sebesar 3.540 orang dibandingkan dari
tahun sebelumnya yang hanya tercatat hanya 181.756 orang dan yang pernah mengenyam
pendidikan SD sederajat namun tidak selesai sebanyak 13.778 orang.
Melalui Program Pendidikan Non Formal khususnya pada kegiatan Pemberian Bantuan
Operasional Pendidikan Non Formal dan Penyelenggaraan Paket A setara SD,
Penyelenggaraan Paket B setara SMP, Penyelenggaraan Paket C Setara SMA, Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara pada
Tahun 2020 memfokuskan diri untuk meningkatkan jenjang pendidikan pada penduduk
berusia di atas 15 tahun yang belum menamatkan pendidikan SD dan atau tidak
melanjutkan pendidikan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Pada Tahun 2020, jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang sedang
mengikuti program pendidikan kesetaraan berjumlah 1.656 orang dengan rincian Paket A
diikuti sebanyak 98 orang, Paket B sebanyak 533, dan Paket C sebanyak 1.052 orang yang

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 87


tersebar pada 1 (satu) Sekolah Pendidikan Non Formal SKB Kabupaten Bengkulu Utara dan
8 (delapan) Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM) yang dikelola secara mandiri oleh
masyarakat. Hal tersebut jelas sangat sedikit dibandingkan dari jumlah penduduk yang
pernah mengenyam pendidikan SD sederajat namun tidak selesai sebanyak 13.778 orang.
Untuk lebih jelasnya pencapaian kinerja dan anggaran untuk mendukung peningkatan AMH
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3.8.3
Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2020
Jumlah Satuan Jumlah Peserta
No. Jenjang Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan Pengampu Didik (orang)
1 Paket A Setara SD Sederajat 8 98
2 Paket B Setara SMP Sederajat 8 533
3 Paket C Setara SMA Sederajat 8 1.052
JUMLAH 8 1.656
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Tabel 3.3.8.4
Realisasi Program dan Kegiatan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2020
Realisasi Realisasi Keuangan
No. Program dan Kegiatan Pagu Anggaran
Fisik (%) (%) Rp.
A. Program Pendidikan Non 1.092.446.800 100 90,75 2.265.499.193
Formal
1. Pemberian Bantuan Operasional 1.078.304.700 100 90,62 977.208.100
Pendidikan Non Formal
2. Monitoring, Evaluasi dan 14.142.100 100 100 14.142.100
Pelaporan Pendidikan Non Formal
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari gambaran realisasi capaian program dan anggaran terlihat belum memenuhi ekspektasi
di mana realisasi keuangan hanya mencapai 90,75%. Hal ini disebabkan karena
keterlambatan pencairan dana Bantuan Operasional Pendidikan Kesetaraan (BOP Diktara)
Tahap II yang baru masuk di pertengahan Bulan Desember 2020 sehingga pihak PKBM
selaku pihak penerima BOP Diktara tidak maksimal dalam melakukan penyusunan laporan
keuangan yang berakibat banyak dana BOP Diktara Tahap II yang akhirnya dikembalikan ke
Kas Negara.
3. Persentase Sekolah Dasar Berakreditasi Minimal B dan
4. Persentase Sekolah Menengah Pertama Berakreditasi Minimal B
Penjelasan 2 indikator terakhir dari sasaran meningkatnya kualitas layanan pendidikan
dianalisis secara bersamaan karena memiliki keterkaitan yang sangat erat. Nilai dari
akreditasi sekolah menunjukkan bagaimana kualitas dari sekolah tersebut baik dari segi
kualitas pembelajaran, kualitas prestasi siswa, kualitas tenaga pendidik yang dimiliki,
kualitas dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung, serta kualitas manajemen
sekolah itu sendiri sehingga semakin tinggi nilai akreditasi sekolah tersebut maka semakin

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 88


baik pula kualitas sekolah dan layanan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah
tersebut begitu juga sebaliknya semakin rendah nilai akreditasi sekolah tersebut maka
semakin rendah pula kualitas sekolah dan layanan pendidikan yang diselenggarakan oleh
sekolah tersebut yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pendidikan secara
umum.
Pada tahun 2020 capaian akreditasi sekolah dengan predikat nilai minimal B untuk jenjang
Sekolah Dasar (SD) sebesar 67,54% dari tahun sebelumnya yang hanya 67,14%. Hal
tersebut menandakan adanya kenaikan sebesar 0,40% atau ada peningkatan 8 sekolah
yang meningkat nilai akreditasi sekolahnya dari yang sebelumnya C menjadi B sedangkan
untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) capaian akreditasi sekolah dengan
predikat nilai minimal B sebesar 60% pada tahun 2020 dimana terjadi penurunan sebesar
1,76% dari tahun 2019 yang mencapai 61,76%.
Penurunan persentase pada capaian nilai akreditasi sekolah jenjang SMP dikarenakan
adanya penambahan 2 SMP pada tahun 2020 sehingga nilai pembagi persentase
mengalami kenaikan sehingga mengakibatkan turunnya hasil persentase perhitungan
tersebut dimana jumlah sekolah yang nilai predikatnya B tidak mengalami penambahan dari
tahun 2019.
Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan kualitas dan nilai akreditasi
sekolah baik pada jenjang SD maupun jenjang SMP banyak yang terganjal akibat dari
adanya wabah pandemi Covid-19 maupun adanya refocusing anggaran yang juga terjadi
pada SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara. Namun Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara tetap berupaya
semaksimal mungkin untuk melaksanakan hal tersebut melalui berbagai program yang ada
antara lain :
a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Melalui program ini dilakukan peningkatan kuantitas dan kualitas satuan pendidikan baik
melalui rehabilitasi ruang kelas, rehabilitasi perpustakaan, rehabilitasi laboratorium IPA,
pembangunan RKB, pembangunan ruang guru, pembangunan laboratorium IPA,
pembangunan perpustakaan, pengadaan meubelair sekolah, juga termasuk penyediaan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta pelatihan penyusunan kurikulum sekolah baik
tingkat SD maupun SMP. Semua hal tersebut dilakukan untuk menciptakan situasi yang
kondusif dan tidak memberatkan orang tua siswa dalam menyekolahkan anaknya ke
sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 89


b. Program Pendidikan Non Formal
Fokus dari program ini adalah untuk memberi kesempatan kepada para penduduk yang
telah melewati masa usia sekolah sesuai dengan jenjangnya atau yang ingin melanjutkan
pendidikannya melalui jalur pendidikan non formal sehingga mereka tetap dapat
menamatkan pendidikannya. Dengan pemberian bantuan operasional untuk jalur
pendidikan negeri non formal atau melalui penyelenggaraan Paket A, Paket B, atau
Paket C melalui jalur pendidikan swasta non formal (PKBM) diharapkan para penduduk
yang tidak dapat melanjutkan pendidikan melalui jalur formal tetap dapat melanjutkan
dan menamatkan pendidikannya.
c. Program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Keterbatasan kemampuan pemerintah pusat dalam mencukupi kebutuhan guru di daerah
menjadi dasar diluncurkannya program ini. Dengan mengangkat Guru Bantu Daerah
(GBD) diharapkan dapat menutupi kekurangan guru di Kabupaten Bengkulu Utara walau
tidak seluruhnya. Selain itu, program ini juga bertujuan mengurangi beban sekolah dalam
menganggarkan honorarium Guru Tidak tetap (GTT) yang diangkat dan dibiayai oleh
sekolah dengan demikian biaya operasional yang dikeluarkan untuk membiayai honor
GTT dapat dialihkan oleh sekolah untuk keperluan sekolah lainnya yang dibutuhkan.
d. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Selain menambah jumlah tenaga pendidik, Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara
juga berkomitmen meningkatkan keahlian profesi guru melalui pembinaan Kelompok
Kerja Guru (KKG) SD, Manajemen Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP, peningkatan
kemampuan Kepala Sekolah melalui Diklat Penguatan Kepala Sekolah, serta pemberian
penghargaan bagi guru berprestasi diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap kualitas pendidikan sekolah tersebut sehingga para orang tua
berbondong-bondong ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut yang berakibat
pada naiknya angka APK dan APM Pendidikan.
e. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Salah satu unsur yang menandai majunya pendidikan suatu daerah/negara adalah
kualitas layanan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah mulai dari kualitas lulusan
sekolah yang diakui oleh masyarakat, pembinaan siswa baik secara intrakurikuler atau
ekstrakurikuler yang berkesinambungan, maupun pengelolaan pembiayaan sekolah yang
akuntabel, transparan, dan kredibel. Melalui kegiatan yang ada, Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara melalui Dinas Pendidikan selalu dan kontinyu dalam melakukan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 90


pembinaan terhadap seluruh satuan pendidikan yang ada di wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3.8.5
Realisasi Program Berdasarkan Anggaran Tahun 2020
Realisasi Realisasi Keuangan
No. Program Pagu Anggaran
Fisik (%) (%) Rp.
Program Wajib Belajar
65.516.788.450 60.316.758.450
1. Pendidikan Dasar Sembilan 100 92,06
Tahun
Program Pendidikan Non 1.092.446.800
2. 100 90,75 2.265.499.193
Formal
Program Kegiatan Belajar 13.536.208.600 13.527.676.406
3. 100 99,94
Mengajar (KBM)
Program Peningkatan Mutu
230.740.150 228.757.880
4. Pendidik dan Tenaga 100 99,14
Kependidikan
Program Manajemen 3.919.289.500 3.869.977.907
5. 100 98,74
Pelayanan Pendidikan
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas terlihat realisasi keuangan dan fisik tidak mencapai 100%. Hal tersebut
dikarenakan beberapa faktor seperti :
a. Keterlambatan waktu penginputan data kontrak di aplikasi Om Span di mana batas akhir
waktu penginputan data kontrak di aplikasi Om Span adalah tanggal 22 Juli 2020
sedangkan hingga tanggal 22 Juli 2020 belum terjadi kesepakatan kontrak antara
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Pendidikan dengan Penyedia
sehingga ada beberapa item kegiatan yang akhirnya tidak dapat dilaksanakan;
b. Ada beberapa sekolah yang mendapat bantuan dari pemerintah pusat padahal sekolah
tersebut telah teranggarkan peningkatan sarana dan prasarana sekolahnya melalui DAK
Fisik sehingga akhirnya sekolah lebih memilih menerima bantuan dari pemerintah pusat
sedangkan untuk perubahan Rencana Kegiatan (RK) DAK Fisik sudah tidak dapat
dilakukan lagi;
c. Keterlambatan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi sebesar
Rp. 6.133.000.000,00 yang baru masuk di pertengahan Bulan Desember 2020 sehingga
pihak sekolah selaku pihak penerima BOS Afirmasi tidak sempat melakukan proses
pengadaan barang akibat sudah sangat mendekati masa akhir tahun anggaran 2020.
d. Adanya refocusing anggaran akibat adanya pandemi Covid-19 terhadap beberapa
kegiatan terutama terhadap kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang
banyak seperti kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis, ataupun kegiatan-kegiatan lomba
siswa.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 91


Tabel 3.3.9.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9
Meningkatnya kualitas layanan kesehatan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Indeks pembangunan kesehatan
1 % 0,76 0,99* 130,30 0,79 0,70* 88,60
masyarakat
2 Angka usia harapan hidup Tahun 70,84 68,04 96,05 70,98 68,19 96,07
Rata-rata capaian kinerja 113,18 92,34
Sumber Data : BPS dan Dinas Kesehatan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
*=dihitung dari SPM Dinas Kesehatan Kab. Bengkulu Utara

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran meningkatnya kualitas
layanan kesehatan, 2 indikator belum memenuhi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
2020 sebesar 92,34% berkategori baik, menurun jika dibanding rata-rata capaian kinerja tahun 2019
sebesar 113,18% berkategori baik sekali.
1. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)
Capaian sasaran strategis peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diukur dengan
indikator Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) dari target 0,79% di tahun
2020 terealisasi 0,70% atau menurun sebesar 0,09% dari target yang ditetapkan pada Reviu
Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Realisasi IPKM dalam laporan kinerja ini adalah merupakan
rata-rata capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang diukur dengan
12 (dua belas) indikator.
Idealnya, IPKM didapatkan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan
Litbangkes) melalui riset-riset secara nasional. Badan Litbangkes telah menyusun tiga seri
IPKM yaitu IPKM 2007, IPKM 2013 dan IPKM 2018. IPKM 2018 disusun berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Survei Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018
yang terintegrasi dengan Riskesdas 2018, dan Data Potensi Desa (Podes) 2018 dan
proyeksi Kabupaten/Kota tahun 2018. Dari sumber data tersebut dilakukan analisis indikator
dan formulasi indeks untuk menentukan peringkat provinsi, kabupaten/kota, serta monitoring
keberhasilan pembangunan kesehatan.
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat lazimnya adalah hasil riset yang dilakukan
oleh lembaga penelitian kesehatan, sehubungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
dalam hal ini diampu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara bukan lembaga
penelitian serta tidak melakukan riset, untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan
dengan indikator IPKM yang telah ditetapkan dalam Reviu Perjanjian Kinerja (PK) Bupati

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 92


yang menjadi tanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan, maka rata-rata capaian SPM
dijadikan sebagai IPKM. Dilihat perbandingan dari tahun sebelumnya, indeks pembangunan
kesehatan masyarakat mengalami penurunan dikarenakan semua indikator mengalami
penurunan.
2. Angka Usia Harapan Hidup (UHH)
Data yang disajikan pada tabel pencapaian reaisasi di atas adalah data yang dipublikasikan
oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. Angka Usia Harapan Hidup
merupakan salah satu komponen dalam perhitungan Indeks Pembangunan Manusia.
Menurut survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara
Angka Usia Harapan Hidup di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami peningkatan 0,79 dari
kondisi awal di tahun 2016. Peningkatan yang sama dengan rerata Angka Usia Harapan
Hidup Provinsi Bengkulu sejak tahun 2016 hingga tahun 2020. Perbandingan Angka Usia
Harapan Hidup Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat pada grafik
berikut :

Perbandingan Angka Usia Harapan Hidup Provinsi Bengkulu dan Kabupaten


Bengkulu Utara Tahun 2016 s.d Tahun 2020

69,5
69,21 69,35

69 68,84

68,56 68,59
68,5
68,19
68
68,04

67,5 67,67
67,42
67,4
67
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kab. Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu

Sumber Data : BPS dan Bappeda Kab. Bengkulu Utara

Apabila dibandingkan dengan 10 (sepuluh) kabupaten/kota dalam Provinsi Bengkulu, maka


pada tahun 2020 Kabupaten Bengkulu Utara berada di peringkat ke tiga setelah Kota
Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Selengkapnya
dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 93


Perbandingan Usia harapan Hidup Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu Utara
Tahun 2018 s.d Tahun 2020

72
70
68
66
64
2018
62
60 2019
58 2020

Sumber Data : BPS Kab. Bengkulu Utara

Sedangkan menurut Dinas Kesehatan selaku leading sector utama menyatakan bahwa
untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan dengan indikator angka Usia Harapan Hidup
(UHH) digunakan formula hasil penjumlahan usia kematian 60 tahun yang dibagi jumlah
orang yang meninggal di usia 60 tahun sehingga didapatkan hasil sebesar 72,72 tahun.
Tabel 3.3.9.1
Usia Kematian 60 Tahun di Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara
Usia Jumlah Kematian
No Jumlah Hitung Usia
(Tahun) (Orang)
(1) (2) (3) (4) = ( 2 x 3 )
1 60 44 2640
2 61 5 305
3 62 22 1364
4 63 20 1260
5 64 4 256
6 65 39 2535
7 66 9 594
8 67 11 737
9 68 15 1020
10 69 5 345
11 70 52 3640
12 71 10 710
13 72 9 648
14 73 21 1533
15 74 7 518
16 75 25 1875
17 76 10 760
18 77 5 385

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 94


Usia Jumlah Kematian
No Jumlah Hitung Usia
(Tahun) (Orang)
(1) (2) (3) (4) = ( 2 x 3 )
19 78 9 702
20 79 10 790
21 80 42 3360
22 81 6 486
23 82 4 328
24 83 6 498
25 84 10 840
26 85 10 850
27 86 4 344
28 87 1 87
29 88 2 176
30 89 2 178
31 90 13 1170
32 91 2 182
33 92 3 276
34 93 0 0
35 94 2 188
36 95 3 285
37 96 0 0
38 97 1 97
39 98 2 196
40 99 0 0
41 100 5 500
42 105 2 210
JUMLAH 452 32868

Usia Harapan Hidup 72,72


Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Indikator ini bisa mencapai target yang ditetapkan dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhi diantaranya faktor sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Adapun
upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator ini diantaranya : penyuluhan masyarakat
pola hidup sehat, peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular, dan juga pemeliharaan kesehatan lanjut usia di mana tantangan utamanya adalah
bagaimana mempertahankan kualitas hidup lansia.
Kedua indikator di atas sangat dipengaruhi oleh penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan di mana pada tahun 2020 ini persentase capaiannya hanya sebesar 70,29%,
jauh menurun jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2019 yang berada di angka 99,70%.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 95


Perbandingan capaian SPM bidang kesehatan yang dilaporkan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bengkulu Utara dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3.9.2
Perbandingan Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2019 dan Tahun 2020
2019 2020 Peningkatan/
No Indikator Jumlah % Jumlah % Penurunan
(%)
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4
5.777 5.692
di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah
1 dan swasta 100,00 86,83 (13,2)
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota 5.777 6.555
tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
5.368 5.089
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan
2 persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 98,70 81,33 (17,6)
Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah
5.439 6.257
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
5.394 5.090
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai dengan standar
3 100,00 85,27 (14,7)
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah
5.394 5.969
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun
Pelayanan Kesehatan Balita
Jumlah balita 0–59 bulan yang ada di wilayah kerja 23.456 14.426
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100,00 78,52 (21,50)
Jumlah balita 0–59 bulan yang mendapat
23.456 18.373
pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan
Dasar
Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 38.069 4.684
yang mendapat pelayanan skrining kesehatan di
satuan pendidikan dasar
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan 97,60 14,43 (85,20)
Dasar
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1
39.013 32.456
dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun ajaran
Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun mendapat
37.086 29.691
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
6 100,00 78,16 (21,80)
Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Jumlah warga negara usia 15–59 tahun yang ada
37.086 37.988
di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut 15.398 100,00 14.324 53,56 (46,40)

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 96


Jumlah semua penduduk berusia usia 60 tahun ke
atas yang ada di wilayah Kabupaten/Kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun perhitungan
Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang
15.398 26.746
mendapat skrining kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan
4.353 3.612
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
8 100,00 79,54 (20,50)
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan
4.353 4.541
angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
Melitus (DM)
Jumlah penyandang DM yang mendapatkan 974 1.025
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
9 100,00 99,51 (0,5)
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
Melitus (DM)
Jumlah penyandang DM berdasarkan angka 974 1.030
prevalensi DM nasional di wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja
367 372
kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa
promotif preventif sesuai standar dalam kurun
10 waktu satu tahun 100,00 99,47 (0,5)
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah 367 374
kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Tuberkulosis (TB)
230 715
Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
11 100,00 53,00 (47,00)
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Tuberkulosis (TB)
230 1.349
Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun yang sama
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko
Terinfeksi HIV
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang 2.903 1.922
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di
fasyankes dalam kurun waktu satu tahun
12 100,00 33,87 (66,10)
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko
Terinfeksi HIV
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di 2.903 5.674
satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun
yang sama
Rata-Rata Capaian 99,70 70,29 (29,41)
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 97


Secara rata-rata capaian SPM Bidang Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun
2020 terjadi penurunan sebesar 29,41% dibanding capaian SPM pada tahun sebelumnya
karena dari 12 (dua belas) indikator SPM bidang kesehatan tidak ada yang mencapai 100%.
Secara umum penyebab tidak tercapainya SPM bidang kesehatan tahun 2020 adalah dampak
pandemi Covid-19, di mana dalam pelaksanaan kegiatannya masyarakat/individu yang menjadi
sasaran SPM ”enggan” atau tidak bersedia diberikan dan/atau mendapatkan pelayanan.
Beberapa permasalahan/kondisi SPM di tahun 2020 yang belum dapat mencapai target yang
direncanakan, antara lain dikarenakan :
1. Kondisi pandemi menyebabkan rasa khawatir masyarakat (ibu hamil dan keluarganya) untuk
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan ataupun ke tenaga kesehatan untuk memeriksakan
kehamilannya;
2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan pada
awal kehamilan atau di bawah usia kehamilan 12 minggu;
3. Sasaran ibu hamil yang digunakan adalah sasaran proyeksi di mana sasaran proyeksi lebih
tinggi dari ibu hamil yang sebenarnya ada di tahun 2020;
4. Adanya kebijakan penutupan layanan posyandu karena kondisi pandemi covid-19;
5. Masih ada masyarakat yang tidak memanggil/menginformasikan kepada tenaga kesehatan
saat akan bersalin dan tidak ke fasilitas kesehatan walaupun sudah membuat komitmen
melalui Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) untuk melahirkan
dengan pertolongan tenaga kesehatan dan di Fasilitas Kesehatan;
6. Saat pandemi, masyarakat (ibu bersalin dan keluarga) mempunyai rasa khawatir untuk
datang ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19;
7. Sasaran bayi yang digunakan adalah sasaran proyeksi di mana sasaran proyeksi lebih tinggi
dari jumlah bayi yang ada sebenarnya di tahun 2020;,
8. Meningkatnya jumlah kematian bayi baru lahir pada tahun 2020;
9. Lansia merupakan kelompok rentan/beresiko sehingga belum diperkenankannya untuk
dilakukan skrining lansia di posyandu;
10.Kegiatan investigasi kontak kasus TBC tidak optimal akibat pandemi Covid-19;
11.Stigma negatif tentang HIV masih tinggi di masyarakat sehingga enggan/tidak bersedia
untuk dilakukan skrining.
Selain hal tersebut di atas yang menjadi penyebab rendahnya capaian SPM tahun 2020 adalah
dampak adanya pengurangan pagu anggaran (refocusing) untuk dialihkan dalam penanganan
Covid-19.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 98


Pencapaian SPM diperlukan komitmen bersama, penguatan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana serta dukungan anggaran yang memadai. Penyampaian informasi kepada
masyarakat melalui program promosi kesehatan masih perlu penguatan dan ditingkatkan.
Dalam rangka mewujudkan peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat, berbagai
langkah dan upaya yang dilakukan salah
satunya yang sedang digencarkan
adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) yang dimulai dari perilaku
hidup sehat masyarakat itu sendiri.

Namun hal ini tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah
daerah terkait peningkatan kesehatan masyarakat. Dan hal-hal yang perlu terus dilakukan
sebagai rekomendasi perbaikan dan peningkatan antara lain :
a. Meningkatkan kualitas kesehatan ibu, bayi dan balita.
b. Meningkatkan pembangunan, memperbaiki dan memelihara sarana dan prasarana
kesehatan.
c. Memperbanyak dan memeratakan distribusi jumlah dokter dan tenaga medis hingga ke
daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh akses kesehatan.
d. Meningkatkan pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan bagi penduduk
miskin.
e. Meningkatkan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar, dan
terjangkau oleh masyarakat.
f. Meningkatkan perbaikan gizi masyarakat
g. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan akibat penyakit menular dan tidak menular
h. Meningkatkan standarisasi, promosi dan kemitraan pelayanan kesehatan
i. Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat seperti konseling fisik dalam penggunaan air
bersih, jamban, rumah bersih dan menjaga kebersihan saat makan (mencuci tangan), tidak
merokok serta pola makan menungutamakan buah dan sayur.
Berbicara mengenai program penanganan stunting di Kabupaten Bengkulu Utara, Stunting
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah lima tahun (balita) sebagai akibat kekurangan
zat gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu
dimulai dari Janin sampai anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting jika panjang badan
atau tinggi badan berada dibawah minus 2 (-2 SD) panjang atau tinggi badan anak seumurnya.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 99


Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2018 menunjukkan bahwa
terjadi penurunan prevalensi stunting tingkat nasional yaitu 6,4 % selama periode 5 tahun yaitu
37,2 % (2013) menjadi 30.8 % (2018). Prevalensi Stunting Kabupaten Bengkulu Utara dari
hasil RISKESDAS Tahun 2013 sebesar 39.58 % diatas Target Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yaitu 28 % dan Target WHO 20 %. Selain itu dari
hasil Rapat Padat Karya tanggal 18 Desember 2018 dalam rangka penanganan stunting
Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi dan Sekretaris Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TN2PK) bahwa Tahun 2019, Kabupaten Bengkulu Utara masuk dalam 160
Kabupaten/Kota di Indonesia menjadi Lokasi Fokus (LOKUS) dalam Penanganan Stunting
secara Nasional.
Dalam ketetapan 160 Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Penanganan Stunting Nasional Kabupaten
Bengkulu Utara memiliki 10 Desa Lokus Nasional dan 10 Desa Lokasi Khusus AKSI Rafflesia
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor : I.76.Dinkes Tahun 2019 yaitu :
DESA LOKUS NASIONAL DESA LOKUS AKSI RAFFLESIA BENGKULU

1. Tebing Kandang 1. Pasar Bembah


2. Air Padang 2. Sawang Lebar
3. Taba Kelintang 3. Penyangkak
4. Ulak Tanding 4. Salam Harjo
5. Tanjung Alai 5. Pagar Banyu
6. Gembung Raya 6. Taba Tembilang
7. Kinal Jaya 7. Padang Jaya
8. Jabi 8. Padang Kala
9. Talang Berantai 9. Bukit Harapan
10. Meok 10. Karang Tengah

Dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting dilakukan secara konvergensi lintas sektor
baik intervensi spesifik (yang dilakukan oleh bidang kesehatan) yang meliputi sasaran primer
dan sasaran lainnya :
INTERVENSI
INTERVENSI
KELOMPOK SASARAN INTERVENSI PRIORITAS PRIORITAS SESUAI
PENDUKUNG
KONDISI
KELOMPOK SASARAN 1000 HPK
Sasaran Ibu Hamil Pemberian Makanan Pemeriksaan Kehamilan Perlindungan dari Malaria
Tambahan Bagi Ibu hamil (ANC) berkualitas
Miskin dan Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis (KEK)

Suplementasi Tambah Suplementasi Kalsium


Darah
Ibu Menyusui dan anak Edukasi dan Konseling ASI Suplementasi Vit A Pencegahan Kecacingan
usia 0-23 bulan Eksklusif

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 100


Suplementasi Taburia
Edukasi dan Konseling
PMBA Imunisasi

Tata Laksana Gizi Buruk SDIDT

Pemberian Makanan Manajemen Terpadu Balita


Tambahan (PMT) Sakit (MTBS)
Pemulihan bagi anak Kurus
Pemberian Zinc pada anak
Pemantauan Petumbuhan diare
Kelompok Sasaran Usia lainnya
Remaja Putri dan Wanita Suplementasi Tablet
Usia Sunur Tambah Darah (TTD)

Maupun intervensi sensitif yang dilakukan oleh berbagai sektor lain termasuk didalammya
penggunaan dana desa untuk menyediakan sarana maupun edukasi dalam penggunaan
jamban di tingkat rumah tangga. Dalam upaya koordinasi kegiatan tersebut, maka Kabupaten
Bengkulu Utara membentuk Surat Keputusan Bupati (SK) tentang Tim Penurunan Stunting
Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 441/23/Dinkes Tahun 2019 dan Peraturan Bupati (PerBup)
Nomor 23 Tahun 2019.
Grafik Prevalensi Stunting Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2017-2020

40,0

35,0 35,8

30,0

25,0 25,9

20,0

15,0
10,83
10,0
8,93
5,0

0,0
2017 2018 2019 2020

Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara bersama jajarannya dalam upaya pencegahan
dan penurunan stunting dari tahun 2017 memberikan hasil yang cukup baik, yang ditunjukkan
dengan penurunan prevalensi stunting (8,93%) pada tahun 2020.
Upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Utara secara konvergensi
dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program. Di masa pandemi Covid-19, pertemuan-
pertemuan dalam upaya penurunan stunting masih dapat dilakukan secara berkala dan
terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 101


Hal tersebut membuahkan hasil, pada penilaian kinerja dalam intervensi penurunan stunting
terintegritas tahun 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2020, Kabupaten
Bengkulu Utara mendapat penghargaan terbaik pertama.

Selain mendapatkan penghargaan terintegritas dalam upaya penurunan stunting, Kabupaten


Bengkulu Utara tahun 2020 kembali menerima penghargaan untuk kategori Kabupaten Inovatif,
Kabupaten Replikatif dan Kabupaten Inspiratif, sebagaimana yang pernah diraih di tahun 2019
yang lalu.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Kesehatan bersama Badan Perencanaan
Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara dalam upaya penurunan stunting ikut aktif dalam
kegiatan-kegiatan tingkat nasional. Kabupaten Bengkulu Utara turut serta dalam acara

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 102


workshop penguatan kelembagaan, pemantauan, benchmarking, dan pembelajaran antar
daerah dalam pelaksanaan aksi konvergensi terintegrasi tahun 2020 yang diselenggarakan
oleh Kementerian Dalam Negeri.

Tabel 3.3.10.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10
Meningkatkan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Layanan
1 Nilai 80,53 86,12 106,94 79,50 83,98 105,64
Pendidikan, Kesehatan, dan
pelayanan publik lainnya
Rata-rata capaian kinerja 106,94 105,64
Sumber Data : Laporan SKM Pemerintah Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya kualitas
layanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya, 1 indikator sasaran melebihi
target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 105,64% berkategori baik sekali,
menurun 1,3%% jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 106,94%
juga berkategori baik sekali.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), mencapai melebihi target dikarenakan :
1. Taget yang ditetapkan dalam dokumen reviu mengalami perubahan sehingga target tahun
2020 lebih kecil dari target dan capaian tahun sebelumnya.
2. Nilai realisasi tahun 2020 tersebut diperoleh dari hasil Survey Kepuasan Masyarakat yang
dilaksanakan di 3 SKPD yang melakukan pelayanan publik yaitu :
a. Dinas Penanaman Modal Kabupaten Bengkulu Utara, dengan hasil 84,58 berkategori baik dari

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 103


jumlah responden sebanyak 150 orang;
b. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bengkulu Utara, dengan hasil
82,94 berkategori baik dari jumlah responden sebanyak 100 orang;
c. Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur, dengan hasil 84,42 berkategori baik dari jumlah
responden sebanyak 117 orang.
Akumulasi nilai dari 3 hasil IKM tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3.10.1
Rekapitulasi Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2020
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
Penilaian SKM Tahun 2020
Nilai
Nilai Unsur Penilaian
No SKPD SKM Keterangan
SKM Nilai Nilai
2019
2020 Terendah Tertinggi
Menurun dibandingkan dengan
1. Dinas Penanaman Modal 87,60 84,58 U2 U4
Tahun lalu
Dinas Kependudukan dan Naik dibandingkan dengan Tahun
2. 80,75 82,94 U7 U2
Pencatatan Sipil lalu
Menurun dibandingkan dengan
3. RSUD Arga Makmur 90,2 84,42 U5 U8
Tahun lalu
Nilai IKM 86,18 83,98
Sumber Data : Laporan SKM Pemerintah Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
3. Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan
Publik. Dalam penyusunan SKM terdapat 9 (Sembilan) unsur yaitu persyaratan, sistem,
mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, produk spesifikasi jenis
pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan dan saran
serta masukan, sarana dan prasarana.
Data yang telah terkumpul dilakukan pengolahan data untuk mengetahui nilai Survey
Kepuasan Masyarakat. Nilai SKM didapatkan dari nilai rata-rata tertimbang masing-masing
ke 9 (Sembilan) unsur pelayanan. Setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama
dengan rumus :

Bobot nilai rata-rata tertimbang = = = 0,11

Untuk memperoleh nilai SKM digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan
rumus-rumus sebagai berikut :

SKM = x nilai penimbang

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 104


Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yaitu antara 25-100 maka hasil
penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
berikut :

SKM Unit Pelayanan x 25

Tabel 3.3.10.2
Nilai Persepsi , Interval SKM, Interval Konversi, Mutu Persyaratan
dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Interval Kinerja Unit
Nilai Persepsi Nilai Interval SKM Mutu Pelayanan
Konversi SKM Pelayanan
1 1,00 - 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik
3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3,5524 – 4,00 88,30 -100,00 A Sangat Baik
Sumber Data : Laporan SKM Pemerintah Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Berdasarkan pengukuran terhadap kualitas 9 unsur pelayanan tersebut diperoleh


hasil skor rekap Survei Kepuasan Masyarakat untuk 3 (tiga) SKPD Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dengan skor Indeks 83,98 maka kinerja SKPD
berada dalam mutu pelayanan B dengan kategori BAIK, karena berada dalam nilai interval
konversi Indeks Kepuasan Masyarakat 76,61 – 88,30.
Kendala atau permasalahan yang dihadapi terkait perizinan dalam mencapai sasaran
strategis ini adalah :
1. Laporan perizinan belum dapat dikelompokkan per jenis perizinan. Hal ini karena belum ada
aplikasi yang mempermudah pengelompokan perizinan yang disebabkan kurangnya
dukungan dana untuk pembelian aplikasi ke pihak ketiga.
2. Belum maksimalnya pemberian pelayanan kepada masyarakat/pemohon, terutama
kurangnya kompetensi petugas front office dan belum maksimalnya aplikasi perizinan
online sehingga sebagian prosedur masih manual (semi online).
3. Lamanya proses analisa perizinan oleh tim teknis, disebabkan tim teknis masih berada pada
dinas instansi terkait/belum berada pada satu lokasi yaitu di Dinas Penanaman Modal.
4. Tidak terfasilitasinya perjalanan dinas Tim Teknis ke lokasi usaha (IMB, IUJK, IUP
Perkebunan/Perikanan) untuk melakukan izin kelayakan.
5. Survey kepuasan masyarakat belum dilaksanakan oleh Pihak Ketiga, sehingga hasil survey
belum akurat.
Upaya yang di lakukan untuk mencapai sasaran ini, yaitu :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 105


1. Melakukan pengolahan data secara manual.
2. Peningkatan pelayanan, rekrutmen THL yang kompetitif dan tetap melakukan penerapan
aplikasi semi online.
3. Koordinasi dengan Tim Teknis perihal Kajian Teknis Perizinan.
4. Melaksanakan cek lokasi sesuai skala prioritas.
5. Survey IKM dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal Kabupaten Bengkulu Utara.
Rencana Tindak Lanjut untuk mencapai sasaran pada tahun berikutnya :
1. Mengajukan penambahan anggaran untuk pembelian aplikasi ke pihak ketiga.
2. Mengajukan penambahan anggaran untuk mengikuti bimtek/pelatihan bagi petugas front
office dan mengajukan penambahan anggaran untuk peningkatan sistem aplikasi menjadi
full online.
3. Mengupayakan agar tim teknis berada pada satu lokasi yaitu di Dinas Penanaman Modal
Kabupaten Bengkulu Utara.
4. Mengajukan penambahan anggaran untuk kegiatan survey lokasi izin kelayakan.
5. Mengajukan penambahan anggaran agar Survey dapat dilakukan oleh Pihak Ketiga,
sehingga hasil survey valid/terpercaya.
Untuk meningkatkan keberhasilan capaian indikator sasaran diperlukan adanya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat antara lain :
1. Peningkatan kualitas perilaku (cakap, ramah dan baik) dan profesionalisme aparatur
pemerintah serta pelayanan kepada masyarakat yang cepat;
2. Peningkatan fasilitas yang menunjang kualitas pelayanan publik;
3. Melaksanakan pelayanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar
Pelayanan Publik (SPP).
Beberapa langkah strategis yang dapat digunakan guna memperbaiki dan meningkatkan
performa layanan di masa yang akan datang :
1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara yang bertugas memberikan pelayanan kepada publik, maka
dirasa sangat perlu memikirkan dan melakukan kajian mengenai Indeks Kepuasan
Masyarakat dalam pelayanan Administrasi kependudukan secara periodik. Mengingat
kebutuhan akan pelayanan administrasi kependudukan terus meningkat sejalan dengan
pertumbuhan dan kebutuhan penduduk serta perkembangan zaman.
2. Melakukan beberapa langkah/upaya secara lebih spesifik terutama mengenai peningkatan
kinerja pegawai terutama dalam hal, disiplin dan motivasi melalui pendidikan dan pelatihan
yang berkaitan dengan tugas-tugasnya.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 106


3. Memberikan sosialisasi dan motivasi kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di
pedesaan guna melengkapi administrasi kependudukan sejak dini, agar mereka terhindar
dari kesulitan yang diakibatkan oleh tidak dimilikinya Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan
dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil lainnya.
4. Perlu upaya untuk mempertahankan kualitas pelayanan yang sudah ada, dengan
melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan secara konsisten terutama
mempertahankan kejelasan dan kepastian petugas pelayanan serta kenyamanan
lingkungan.
Serta berupaya meningkakan kualitas pelayanan yang masih kurang baik, agar tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pada unit-unit pelayanan pada masa yang akan
datang lebih baik lagi.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab petugas melalui pemberian pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan dan etos kerja atau motivasi petugas dan menetapkan
standardisasi internal mengenai sikap layanan serta disiplin kerja.
6. Perlu pemberian penghargaan terhadap pegawai yang berprestasi dan terus memotivasi
untuk mendapatkan prestasi di masa yang akan datang serta mempertimbangkan
kesejahteraan petugas pelayanan dalam bentuk insentif khusus.

Tabel 3.3.11.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11
Meningkatnya laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Persentase pertumbuhan PDRB
1 sektor pertanian, kehutanan, dan % 4,17 4,38 105,03 4,80 0,11 2,29
perikanan
Rata-rata capaian kinerja 105,03 2,29
Sumber Data : BPS, DTPHP, dan Dinas Perikanan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2021

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya laju
pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, 1 indikator sasaran belum mencapai
target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 hanya sebesar 2,29% berkategori kurang,
jauh menurun jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 105,03%,
dikategorikan baik sekali.
Realisasi capaian jauh menurun diakibatkan mewabahnya pandemi Covid-19 yang
menyebabkan terjadinya penurunan laju pertumbuhan PDRB dari semua sektor lapangan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 107


usaha. Secara nasional, laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
hanya berada di angka 1,75%. Sedangkan bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan Provinsi Bengkulu yang berada di angka -0,94% maka laju
pertumbuhan PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bengkulu Utara
masih lebih baik yaitu berada di angka 0,11%.
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah
bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Nilai
tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor produksi dan bahan baku dalam
proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya
antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan
gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Jadi
dengan menjumlahkan nlai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai
tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas
dasar harga pasar.
Analisa atas capaian indikator sasaran satu diatas adalah bahwa Laju pertumbuhan
PDRB sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan terealisasi atau lebih rendah dari target yang
ditetapkan sebesar 4,80%, sehingga persentase capaiannya hanya sebesar 2,29%.
1. Sektor pertanian
Indikator ini tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan dikarenakan harga komoditi
sektor pertanian yang rendah dibandingkan dengan biaya produksi yang masih tetap.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan laju Pertumbuhan PDRB
Kabupaten Bengkulu Utara atas Dasar Harga Konstan 2020 Menurut Lapangan Usaha
yaitu dengan memberikan bantuan benih/bibit, menjaga pasokan pupuk, meningkatkan
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pertanian, peningkatan teknologi, penguatan
SDM sektor pertanian melalui pelatihan-pelatihan.
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara untuk mencapai indikator Laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian adalah sebagai
berikut :
a. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan dana
Rp.78.573.600,00 (setelah refocussing) dialokasikan untuk kegiatan operasional 3
(tiga) Pusat Kesehatan Hewan dan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan
Pengawasan Obat Hewan dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara;
b. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan dengan dana total
anggaran sebesar Rp.291.435.000,00 (setelah refocussing) untuk operasional 19 Balai

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 108


Penyuluhan Pertanian, pelaksanaan pertemuan penyuluh dan Pemberdayaan Petani
dan Kelembagaan Pertanian;
Permasalahan yang dihadapi sektor pertanian antara lain :
a. Mewabahnya pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi sektor pertanian dan
peternakan;
b. Terbatasnya jumlah penyuluh pertanian. Dengan jumlah kelompok tani terdaftar saat ini
± 1.600 kelompok dan target binaan kelompok per penyuluh 5 kelompok per penyuluh
maka dibutuhkan 320 orang penyuluh. Penyuluh yang tersedia saat ini adalah 51 orang
penyuluh ASN dan 78 orang Penyuluh THL-TBPP Kementerian Pertanian (total 129
orang penyuluh). Juga apabila penempatan 1 penyuluh per desa, masih belum
mencukupi mengingat jumlah desa di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak
215 Desa;
c. Jaminan harga pasar untuk menampung hasil produk pertanian, perlu peran serta
Pemerintah Daerah dalam menggandeng pihak ketiga (BUMN dan Swasta);
d. Bantuan benih/bibit unggul, ketersediaan pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin
pertanian dan peningkatan prasarana pendukung seperti irigasi sehingga biaya
produksi bisa ditekan dan hasil tetap maksimal;
e. Masih tingginya angka kematian ternak (sapi, kerbau) akibat penyakit, khususnya pada
ternak sapi seiring dengan penyebaran penyakit Jembrana sehingga angka kematian
pada ternak sapi cukup tinggi. Jika dihitung secara keseluruhan termasuk unggas,
angka kematian ternak di angka 2,31% masih di bawah target angka kematian ternak.
Solusi atau faktor penunjang dari beberapa masalah di atas adalah :
a. Mendorong ketersediaan penyuluh swasta dan swadaya sehingga jumlah penyuluh
bisa mencukupi kebutuhan jumlah penyuluh dan pengangkatan Penyuluh THL
kementerian;
b. Masih tersedia bantuan vaksin dan obat bagi hewan ternak dari pemerintah provinsi;
c. Masih mendapatkan program nasional SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Andalan Negeri).
2. Sektor perikanan
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia dan khususnya
wilayah Kabupaten Bengkulu Utara sangat peningkatan pertumbuhan PDRB sektor
perikanan di tahun 2020 yang diikuti oleh refocussing kegiatan sehingga berkurangnya
anggaran APBD SKPD. Namun di pertengahan dan akhir tahun pelaksanaannya,
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara memberikan tambahan anggaran kepada Dinas
Perikanan Bengkulu Utara guna pemulihan ekonomi bidang perikanan antarara lain :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 109


a. Bantuan Tak Terduga (BTT) Covid-19 yang bersumber dari APBD Kabupaten Bengkulu
Utara sebesar Rp . 678.092.300,- (Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Sembilan
Puluh Dua Ribu Tiga Ratus Rupiah). Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa
bantuan pakan ikan, budidaya lele dalam ember dan budidaya lele di kolam terpal.
Penyerahan Bantuan Pakan ke salah satu POKDAKAN

Budidaya Lele Dalam Ember

Budidaya Lele Di Kolam Terpal

b. Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp. 3.500.000.000,- (Tiga Milyar Lima Ratus Juta
Rupiah) yang digunakan untuk pemulihan perekonomian bidang perikanan. Adapun
kegiatan yang dlaksanakan adalah pembangunan jembatan dan rabat beton jalan
produksi, pembangunan bak tampung ikan, bantuan percontohan budidaya lele dan
bantuan prasarana alat tangkap ikan ramah lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 110


Tabel 3.3.11.1.
Kegiatan DID Sektor Perikanan Tahun 2020
No. Nama Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
Rabat Beton Jalan Produksi POKDAKAN Harapan Maju,
1 250,000,000 250,000,000
Desa Selolong Kecamatan Batik Nau
Rabat Beton Jalan Produksi POKDAKAN Handayani,
2 100,000,000 100,000,000
Desa Sidomukti, Kecamatan Padang Jaya
Rabat Beton Jalan Produksi Koperasi Megi Sundawa,
3 250,000,000 250,000,000
Desa Pagar Ruyung Kecamatan Arma Jaya
Rabat Beton Jalan Produksi POKDAKAN Mina Kencana
4 150,000,000 150,000,000
Desa Sido Luhur Kecamatan Padang Jaya
Rabat Beton Jalan Produksi POKDAKAN Mina Pratama,
5 250,000,000 250,000,000
Desa Kuro Tidur Kecamatan Arga Makmur
Rabat Beton Jalan Produksi POKDAKAN Sari Mulyo,
6 150,000,000 150,000,000
Desa Tanjung Harapan Kecamatan Padang Jaya
Pembangunan Jembatan dan Rabat Beton Jalan
7 Produksi POKDAKAN Adol, Desa Sumber Rejo, 200,000,000 200,000,000
Kecamatan Hulu Palik
Pembangunan Jembatan dan Rabat Beton Jalan
8 Produksi POKDAKAN Mina Mandiri , Desa Padang Jaya, 150,000,000 150,000,000
Kecamatan Padang Jaya
Pembangunan Jembatan dan Rabat Beton Jalan
9 Produksi POKDAKAN Air Buat IV, Desa Tambak Rejo, 150,000,000 150,000,000
Kecamatan Padang Jaya
Pembangunan Bak Tampung Ikan POKDAKAN Pring
10 80,000,000 80,000,000
Tirta, Desa Padang Jaya, Kecamatan Padang Jaya
Pembangunan Bak Tampung Ikan POKDAKAN Sido
11 80,000,000 80,000,000
Muncul, Desa Sidoluhur, Kecamatan Padang Jaya
Pembangunan Bak Tampung Ikan POKDAKAN Mina
12 Sejahtera, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Padang 80,000,000 80,000,000
Jaya
Pembangunan Bak Tampung Ikan POKDAKAN Bangkit
13 80,000,000 80,000,000
Bersama, Desa Tambak Rejo, Kecamatan Padang Jaya
Rehab Suplesi Irigasi POKDAKAN Karya Muda Desa
14 100,000,000 100,000,000
Tanjung Harapan, Kecamatan Padang Jaya
Pembangunan saluran irigasi dan jalan kontrol
15 POKDAKAN Asih Makmur Desa Giri Mulya Kecamatan 150,000,000 150,000,000
Giri Mulya
Pembangunan saluran Pipa Paralon air POKDAKAN
16 Tunggal Jaya Desa Tambak Rejo, Kecamatan Padang 110,750,000 110,750,000
Jaya
Bantuan Percontohan Budidaya Lele di POKDAKAN
17 30,000,000 30,000,000
Ulam Sari Desa Maninjau Kecamatan Batik Nau
Bantuan Percontohan Budidaya Lele di Kelompok
18 Aisyiyah/Wanita Muhamadiyah Desa Karang Anyar 1, 30,000,000 30,000,000
Kecamatan Kota Arga Makmur
Bantuan Percontohan Budidaya Lele Di Kelompok
19 Wanita Tani Maju Lancar Desa Wono Harjo Kecamatan 30,000,000 30,000,000
Giri Mulya
Pengadaan Prasarana Tangkap Nelayan Ramah
20 Lingkungan Koperasi Mina Segar Pasteb, Desa Pasar 294,000,000 294,000,000
Tebat Kecamatan Air Napal
Pengadaan Prasarana Tangkap Nelayan Ramah
21 Lingkungan KUB Batu Tupang Indah Desa Bukit Indah 101,250,000 101,250,000
Kecamatan Ketahun

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 111


Pengadaan Prasarana Tangkap Nelayan Ramah
22 Lingkungan Koperasi Bersama Kita Maju Serangai, Desa 224,250,000 224,250,000
Serangai Kecamatan Batik Nau
Pengadaan Prasarana Tangkap Nelayan Ramah
23 Lingkungan KUB Nelayan Kahyapu, Desa Kahyapu, 281,250,000 281,250,000
Kecamatan Enggano
Pengadaan Prasarana Tangkap Nelayan Ramah
24 Lingkungan Koperasi Tunas Bahari Sebelat Kecamatan 88,500,000 88,500,000
Putri Hijau
Pengadaan Prasarana Tangkap Nelayan Ramah
25 Lingkungan KUB Tunggal Sakti Muda, Desa Kota Bani 90,000,000 90,000,000
Kecamatan Putri Hijau
Sumber Data : Dinas Perikanan Kab.Bengkulu Utara Tahun 2020
3. Sektor Perkebunan
Perkebunan adalah segala kegiatan
yang mengusahakan tanaman tertentu 35TU U35T

pada tanah dan/atau media tumbuh


35TU U35T

lainnya dalam ekosistem yang sesuai;


35TU U35T

mengolah, dan memasarkan barang


dan jasa hasil tanaman tersebut,
dengan bantuan ilmu pengetahuan 35TU U35T

dan teknologi,
35TU U35T permodalan
35TU U35T

serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan
35TU U35T

masyarakat.
Dukungan luas wilayah dan kondisi lahan
di Kabupaten Bengkulu Utara terhadap
komoditas tanaman perkebunan
menjadikan wilayah ini banyak yang
dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan.
Selain dikelola oleh perusahaan
pemerintah (Perkebunan Nusantara),
terdapat juga perkebunan yang dimiliki dan
dikelola rakyat. Komoditi yang dihasilkan
antara lain kelapa sawit, karet, kopi, dan
lain lain. Pada tahun 2020, kelapa sawit
dan karet merupakan komoditas unggulan
dengan produksi masing-masing-masing
463.444 ton/tahun dan 38.442 ton/tahun.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 112


Capaian produksi perkebunan unggulan di Kabupaten Bengkulu Utara untuk tahun 2019
dan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3.11.2
Perbandingan Capaian Produksi Perkebunan Unggulan di Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2019 dan 2020
Jenis Tanaman Tahun 2019 Tahun 2020
No.
Perkebunan Target Realisasi Persentase Target Realisasi Persentase
Produksi Kelapa Sawit
1 317.776 460.111 144,79 464.000 463.444 99,88
(ton/tahun)
Produksi Karet
2 66.031 39.245 59,43 39.000 38.442 98,57
(ton/tahun)
Produksi Kakao
3 3.105 2.061 66,38 2.000 1.932 96,60
(ton/tahun)
Kelapa Dalam
4 2.308 2.287 99,09 2.300 2.255 98,04
(ton/tahun)
5 Kopi(ton/tahun) 4.103 3.816 93,01 3.000 2.862 95,40
Sumber Data : Dinas Perkebunan Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat capaian tertinggi dari sektor perkebunan di Kabupaten
Bengkulu Utara adalah dari produksi kelapa sawit yang mencapai hasil 463.444 ton per
tahun. Hal ini didukung dengan program replanting atau peremajaan kelapa sawit di mana
target di tahun 2019 yang lalu mencapai 3.581 hektar kebun kelapa sawit sehingga
diharapkan beberapa tahun ke depan kebun-kebun yang dimiliki oleh masyarakat
Bengkulu Utara menjadi lebih baik dan produktif sehingga dapat memberdayakan ekonomi
rakyat. Sedangkan untuk komoditas lain yang mengalami penurunan realisasi disebabkan
karena adanya peremajaan terhadap tanaman karet dan pengalihfungsian komoditas
kakao, kelapa dalam, dan kopi.
Meskipun terjadi refocussing anggaran akibat mewabahnya pandemi Covid-19 pada tahun
2020 yang menyebabkan hampir semua program dan kegiatan pendukung sektor
perkebunan tidak berjalan sesuai rencana awal tetapi Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara melalui Dinas Perkebunan mendapat anggaran dana APBN Tugas Pembantuan dari
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian sebesar Rp. 1.884.967.000,00
(Satu Milyard Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Enam Puluh
Tujuh Ribu Rupiah) yang digunakan untuk meremajakan tanaman perkebunan tahunan
dalam hal ini komoditas karet bagi 8 (delapan) Kelompok Tani yang tersebar di wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara masing-masing seluas 25 hektar sehingga total luas
perkebunan karet yang diremajakan adalah seluas 200 hektar.
Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam sektor perkebunan antara lain :
1. Terbatasnya jumlah bibit unggul tanaman perkebunan yang tersedia di Kabupaten
Bengkulu Utara, kalaupun ada harganya cukup mahal untuk di tingkat petani, terutama

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 113


tanaman perkebunan unggulan seperti : kelapa sawit dan karet sehingga berpengaruh
kepada mutu hasil tanaman perkebunan yang masih rendah.
2. Terbatasnya modal usaha petani pekebun;
3. Masih rendahnya pengetahuan petani pekebun tentang penanaman, pemeliharaan dan
pengolahan tanaman perkebunan.
4. Masih adanya Perkebunan Besar Swasta yang tidak melaksanakan CSR (Corporate
Social Responsilibility) dan tidak melaksanakan peraturan dengan baik atau sesuai
dengan yang telah ditentukan;
5. Harga jual tanaman perkebunan masih rendah, terutama untuk komoditas karet yang
pada tahun ini mengalami penurunan harga yang sangat menyedihkan dan memukul
para petani karet;
6. Terbatasnya jalan produksi perkebunan untuk mobilitas pengangkutan hasil
perkebunan.
7. Belum tersedianya Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil untuk Bidang Perkebunan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang ditempuh oleh Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara antara
lain :
1. Mengadakan pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan.
2. Membuat jalan produksi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara, yang
mempunyai hamparan tanaman perkebunan yang luas sedangkan jalan produksi di
daerah tersebut masih terbatas.
3. Mengadakan monitoring dan evaluasi kegiatan perkebunan ke kelompok–kelompok tani
yang ada di kecamatan–kecamatan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh Perkebunan Besar Swasta yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara.
5. Melakukan koordinasi ke perusahaan besar swasta sebagai pembeli getah
karet,diharapkan akan ada solusi dalam menstabilkan harga karet dipasaran.
6. Memberikan pelatihan kepada petugas perkebunan kecamatan dan petani mengenai
tanaman perkebunan sehingga dapat meningkatkan mutu dan produksi tanaman
perkebunan.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 114


Tabel 3.3.12
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12
Meningkatnya pendapatan petani
Capaian Tahun 2019
Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Nilai Tukar Petani (NTP) % NA NA NA 96,69 114,10* 118
Rata-rata capaian kinerja NA 118
Sumber Data : BPS Kab. Bengkulu Utara dan Dinas TPHP Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
*=angka NTP Provinsi Bengkulu, angka NTP Kab. Bengkulu Utara belum tersedia

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya pendapatan
petani, 1 indikator sasaran melampaui target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 118% berkategori baik sekali, tetapi belum bisa dibandingkan dengan capaian tahun
2019 dikarenakan sasaran dan indikator ini merupakan hasil reviu. Dari hasil koordinasi dengan
BPS Kabupaten Bengkulu Utara menyatakan bahwa data NTP yang dikeluarkan hanya sebatas
estimasi NTP tingkat provinsi. Apabila pemerintah kabupaten/kota ingin melakukan survey
terhadap NTP kabupaten/kota maka pemerintah kabupaten/kota dapat mengusulkan kerja
sama dengan BPS untuk menghitung estimasi NTP kabupaten/kota.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan
indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai Tukar Petani
35T 35T

merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. Pengumpulan
data dan perhitungan NTP di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik.
35T 35T 35T 35T

Indeks harga yang diterima petani (IT) adalah indeks harga yang menunjukkan
perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Dari nilai IT, dapat dilihat fluktuasi
harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang
dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator proxy untuk melihat tingkat
kesejahteraan petani. Indeks ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan daya tukar (term of 15T

trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya
15T

produksi. Sehingga, ada indikasi bahwa semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat
kehidupan petani.
IT dihitung berdasarkan nilai jual hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani, mencakup
sektor padi, palawija, hasil peternakan, perkebunan rakyat, sayuran, buah, dan hasil perikanan
35T 35T 35T 35T 35T 35T

(perikanan tangkap maupun budi daya).


Indeks harga yang dibayar petani (IB) adalah indeks harga yang menunjukkan
perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik kebutuhan untuk konsumsi rumah
tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. Dari IB, dapat dilihat fluktuasi

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 115


harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari
masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi
hasil pertanian. Perkembangan IB juga dapat menggambarkan perkembangan inflasi di
pedesaan.
IB dihitung berdasarkan indeks harga yang harus dibayarkan oleh petani dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dan penambahan barang modal dan biaya produksi, yang
dibagi lagi menjadi sektor makanan dan barang dan jasa non makanan.
Angka NTP memiliki 3 (tiga) arti, yaitu :
1. NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan
harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.
2. NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama
dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama
dengan pengeluarannya.
3. NTP < 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil
dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih
kecil dari pengeluarannya.
Kegunaan dan Manfaat dari perhitungan NTP adalah sebagai berikut :
1. Dari Indeks Harga Yang Diterima Petani (It), dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang
yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam
penghitungan pendapatan sektor pertanian.
2. Dari Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib), dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang
yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat di pedesaan,
serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Perkembangan Ib juga dapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan.
3. NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani
dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga.
4. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk
lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian
dapat dilakukan.
Cakupan Komoditas dalam perhitungan NTP yaitu sebagai berikut :
1. Sub Sektor Tanaman Pangan seperti : padi, palawija;
2. Sub Sektor Hortikultura seperti : sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias & tanaman
obat-obatan;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 116


3. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) seperti : kelapa, kopi robusta, cengkeh,
tembakau, dan kapuk odolan. Jumlah komoditas ini juga bervariasi antara daerah;
4. Sub Sektor Peternakan seperti : ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil (kambing, domba,
babi, dan lain-lain), unggas (ayam, itik, dan lain-lain), hasil-hasil ternak (susu sapi, telur, dan
lain-lain); dan
5. Sub Sektor Perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
Metodologi dalam menentukan hasil akhir NTP yaitu :
1. Dimulai dari pengumpulan data harga yaitu melakukan wawancara langsung dengan
menggunakan daftar HKD-1, HKD-2.1, HKD-2.2, HD-1, HD-2, HD-3, HD-4, HD-5.1, HD-5.2,
dan HP-6;
2. Melakukan Pemilihan Sampel (Kecamatan) dengan rancangan sampling dua tahap, yaitu :
a. Tahap pertama, dari setiap provinsi dipilih secara purposive bersyarat, dipilih sejumlah
kabupaten yang merupakan daerah sentra produksi pertanian;
b. Tahap kedua, dari setiap kabupaten terpilih, dipilih sejumlah kecamatan yang merupakan
sentra produksi pertanian.
3. Melakukan Pemilihan Pasar
Pemilihan pasar di kecamatan terpilih berdasarkan kriteria :
a. Paling besar di kecamatan tersebut;
b. Beraneka ragam barang yang diperdagangkan;
c. Kebanyakan masyarakat berbelanja di sana;
d. Dapat dijamin kelangsungan (kontinyuitas) pencatatan harganya;
e. Pasar terletak di desa pedesaan.
Nilai tukar petani dapat bervariasi di setiap daerah dan berfluktuasi seiring waktu. Nilai
tukar petani dihitung secara skala nasional maupun lokal. Perbandingan Nilai Tukar Petani
secara nasional dengan Provinsi Bengkulu tahun 2020 dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.3.12.1
Perbandingan Perkembangan Nilai Tukar Petani Nasional dengan
Nilai Tukar Petani Provinsi Bengkulu per Bulan dalam Tahun 2020
Bulan NTP Nasional NTP Provinsi Bengkulu
Januari 104,16 116,71
Februari 103,35 113,76
Maret 102,08 110,68
April 100,32 109,97
Mei 99,47 106,72
Juni 99,60 107,84
Juli 100,09 110,94
Agustus 100,65 114,57

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 117


September 101,66 117,66
Oktober 102,25 118,11
November 102,86 119,86
Desember 103,25 122,12
Rata-rata 101,65 114,09
Sumber Data : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2021

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa NTP Provinsi Bengkulu baik per bulan ataupun
per tahun, nilai rata-ratanya jauh lebih tinggi dibandingkan NTP nasional. Hal itu dikarenakan
sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan memiliki potensi yang besar di wilayah Provinsi
Bengkulu pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara pada khususnya. Naiknya
angka NTP yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara berkala, hendaknya diikuti oleh
peningkatan kesejahteraan petani dan benar-benar bisa dirasakan. Untuk itu beberapa langkah
strategis dalam rangka peningkatan NTP yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten/Kota perlu membangun
sinergi agar kebijakan peningkatan kesejahteraan petani bisa memberikan dampak positif
dan signifikan;
2. Penguatan kelembagaan petani dan program-program pertanian;
3. Mendorong hilirisasi industri serta membuka konektivitas agar komoditas andalan di Provinsi
Bengkulu khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara dapat mudah terdistribusi
4. Memetakan jenis komoditas petani yang efektif untuk ditingkatkan produktivitasnya; dan
5. Membangun komunikasi, agar kebijakan pembangunan pada fasilitas pertanian bisa
menyesuaikan musim maupun jadwal petani.

Indikator ini bisa mencapai target yang ditetapkan dikarenakan :


1. Pemberian bantuan benih unggul padi dan jagung;
2. Pembagian kartu tani yang berguna untuk petani mendapatkan akses pupuk bersubsidi;
3. Target jumlah produksi padi (Ton) terealisasi dengan baik yaitu sebesar 37.933 Ton dari
target 27.082 Ton atau sebesar 140,07%. Memang tidak bisa dibandingkan secara langsung
dengan persentase capaian produksi padi pada tahun sebelumnya karena pada tahun 2019
terjadi transisi luas baku lahan dari ± 10.449,2 hektar pada tahun 2019 menjadi ± 5.198,55

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 118


hektar (hasil survey Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkulu
Utara tahun 2019) namun secara provitas padi sawah terjadi peningkatan dari tahun 2019
yaitu 5,2 Ton/Ha menjadi 5,27 Ton/Ha pada tahun 2020.
4. Demikian juga untuk jumlah produksi jagung, capaian realisasi berada di angka 140% dari
target sebesar 6.738,00 Ton terealisasi sebesar 9.433,00 Ton. Meskipun secara kuantitas
tidak sebesar tahun 2019 yaitu sebanyak 15.925 Ton namun secara provitas mengalami
peningkatan dari 5,16 Ton/Ha pada Tahun 2019 menjadi 5,33 Ton/Ha pada tahun 2020.
Penurunan tersebut juga dipengaruhi dengan turunnya luas baku lahan pertanian pangan di
Kabupaten Bengkulu Utara.
Meskipun realisasi telah melampaui target yang telah ditetapkan, masih ada timbul
permasalahan diantaranya :
1. Terjadinya rehabilitasi saluran irigasi primer dan tersier yang berpengaruh terhadap
mundurnya musim tanam pada Kecamatan Arma Jaya, Hulu Palik, Kerkap;
2. Terjadinya Kemarau panjang yang juga mempengaruhi musim tanam dan produksi;
3. Perlunya peran serta Pemerintah Daerah dalam mengandeng pihak ketiga (BUMN dan
Swasta) untuk menjamin harga pasar untuk menampung hasil produk pertanian;
4. Belum tumbuhnya partisipasi dan swadaya dari petani dalam pemeliharaan jaringan irigasi
dan jalan usaha tani, sehingga tidak ada upaya perbaikan dan selalu bergantung pada
pemerintah;
5. Belum berjalannya aturan hukum tentang alih fungsi lahan, sehingga setiap tahun terjadi
pengurangan lahan pertanian yang berakibat berkurangnya produksi/menurunnya produksi.
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan adalah :
1. Meningkatkan jumlah dan kompetensi penyuluh pertanian;
2. Meningkatkan partisipasi dan swadaya petani dalam pemeliharaan jaringan irigasi dan jalan
usaha tani yang telah diserahterimakan pengelolaan dan pemeliharaannya;
3. Meningkatkan sosialisasi Undang-Undang Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, sehingga masyarakat memahami dampak buruk
yang akan terjadi oleh pengurangan lahan pertanian yang berakibat berkurangnya
produksi/menurunnya produksi pangan.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 119


Tabel 3.3.13.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13
Meningkatnya sektor pariwisata
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Kontribusi PDRB Sektor
1 % 0,59 1,38 233,90 0,62 1,37 220,97
Pariwisata
2 Jumlah kunjungan wisata orang 13.200 13.025 98,67 13.900 29.478 212,07

Rata-rata capaian kinerja 98,49 216,52


Sumber Data : Dinas Pariwisata Kab. Bengkulu Utara
*=angka tahun 2019, angka tahun 2020 dari BPS belum dirilis resmi

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata bagi masyarakat 1 indikator belum mencapai target tetapi 1 indikator lainnya
melampaui target yang ditetapkan. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 152,01%
berkategori baik sekali, mengalami peningkatan 53,52% jika dibandingkan rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2019 sebesar 98,49%, dikategorikan baik.
Untuk capaian indikator indeks Kontribusi Lapangan Usaha Sub Sektor Pariwisata
terhadap PDRB didapat dari perhitungan sektor lapangan usaha I yaitu Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum ditambah perhitungan sektor lapangan usaha R, S, T, U yaitu Sektor Jasa
Lainnya dikarenakan kontribusi khusu dari lapangan usaha sektor ataupun sub sektor
pariwisata belum tersedia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh LPEM FEB UI pada tahun 2016
menunjukkan bahwa sektor pariwisata secara umum memiliki peran yang penting dalam
perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh efek pengganda (multiplier effect) di
Indonesia. Efek pengganda menyebabkan seluruh pengeluaran wisatawan, pengeluaran
investasi, pengeluaran pemerintah memberikan dampak ekonomi berupa pertambahan output,
nilai tambah, pendapatan, dan penciptaan tenaga kerja di Indonesia. Peranan sektor pariwisata
pada PDB Indonesia sebesar 5.47% di tahun 2015, dan 5.82% di tahun 2016. Untuk mengukur
kontribusi sektor pariwisata ada beberapa indikator kunci yang perlu dilihat, pertama adalah
kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kedua
adalah pengeluaran wisatawan yang berkunjung berdasar jenis pengeluarannya. Khusus untuk
pengeluaran wisatawan mancanegara, pengeluaran transportasi yang berasal dari luar negeri
tidak dapat dimasukkan dalam penghitungan dampak, karena nilai ekonominya tidak masuk
dalam perekonomian domestik. Komponen berikutnya yang menjadi indikator kunci pariwisata
adalah investasi sektor swasta dan investasi pemerintah, serta pengeluaran pemerintah dalam
bidang pariwisata seperti promosi pariwisata dan pengembangan pariwisata. Hingga saat ini

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 120


belum diketahui secara valid dan reliable berapa besar kontribusi sektor pariwisata dalam
perekonomian. Buku Saku Kementerian Pariwisata tahun 2016 menyatakan bahwa kontribusi
sektor pariwisata terhadap PDB adalah 9%. Sementara BPS dalam kajiannya menunjukkan
bahwa kontribusi pariwisata terhadap PDB hanya sebesar 4%. Lebih lanjut World Travel And
Tourism Council (WTTC) mengestimasi bahwa kontibusi sektor pariwisata Indonesia mencapai
5.8% dari PDB. Belakangan WTTC juga sedang merevisi kontribusi sektor pariwisata Indoneisa
terhadap PDB setalah menerima berbagai masukan dari stakeholder pariwisata. Adanya
perbedaan hasil tersebut diduga karena perbedaan definisi dan cakupan sektor pariwisata serta
tidak tepilahnya dengan baik data sektoral dan ketersediaan data terkait pariwisata. Oleh
karena itu, untuk memverifikasi dan mengestimasi seberapa besar kontribusi pariwisata
terhadap PDB, diperlukan kajian tentang dampak pariwisata terhadap perekonomian, agar
diperoleh hasil estimasi yang lebih valid dan reliable.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja Jumlah kunjungan Wisata tercapai sebesar
29.478 orang atau 212,07% dari target yang ditetapkan, terdiri dari jumlah kunjungan manca
negara sebanyak 20 orang dan jumlah kunjungan wisata dalam daerah/lokal sebanyak 29.458
orang, Jumlah kunjungan wisata ini melebihi target perencanaan sebanyak 13.900 orang, dan
masih banyak yang belum terdata dengan baik. Tampilan data ini lebih fokus pada obyek
wisata yang dikelola dan yang terpantau oleh Dinas Pariwisata saja. Regulasi dan dukungan
pendanaan untuk dapat mengelola sumber data pariwisata, baik secara data maupun teknis
pengelolaan destinasi yang ada masih kurang dan sangat jauh dari harapan. Seharusnya
pendataan dan pendanaan anggaran Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Utara harus sesuai
dengan kebutuhan yang akan dicapai. Ketika kebutuhan lebih besar dan pendanaan lebih kecil,
maka akan menghambat capaian kinerja itu sendiri.
Oleh karena itu kebutuhan dari pendataan dan pendanaan haruslah seimbang agar
bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan juga dapat mensejahterakan masyarakat
serta dapat mendongkrak kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Bengkulu Utara.
Meningkatnya sarana dan prasarana promosi Pariwisata pada tahun 2020 dapat
terealisasi 57,67% dari dukungan pendanaan DAK Kementerian Pariwisata dan APBD
Kabupaten Bengkulu Utara, capaian ini telah memenuhi kriteria antara lain :
1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis Akrual;
2. Kecukupan pengungkapan dalam Laporan Keuangan;
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 121


4. Efektifitas Sistem Pengendalian Intern terhadap keberadaan aset, kelengkapan bukti dan
nilai aset.
Dalam upaya mencapai target kinerja tersebut di atas, maka didukung dengan
anggaran sebesar Rp. 5.918.079.000,00 (lima milyard sembilan ratus delapan belas juta tujuh
puluh sembilan ribu rupiah), yang setelah perubahan APBD menjadi sebesar Rp.
4.498.054.800,00 (empat milyard empat ratus sembilan puluh delapan juta lima puluh empat
ribu delapan ratus rupiah). Perubahan anggaran ini dilakukan oleh untuk penyesuaian anggaran
dan keperluan yang lebih mendasar. Penyesuaian Anggaran ini diakibatkan pandemi Covid-19
yang menjadikan anggaran pendukung sektor pariwisata mengalami delapan kali
pergeseran/perubahan (refocussing) anggaran untuk pembiayaan Covid-19. Walaupun
anggaran bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Utara selaku penanggung jawab sektor
pariwisata mengalami pergeseran/perubahan (refocussing) anggaran untuk prioritas Covid-19,
tetapi anggaran prioritas pembangunan kepariwisataan tetap berjalan dengan dukungan dana
pusat (DAK) Fisik sebesar Rp. 3.300.285.000,00 (tiga milyard tiga ratus juta dua ratus delapan
puluh lima ribu rupiah) serta anggaran pembangunan APBD sebesar Rp. 260.420.000,00 (dua
ratus enam puluh juta empat ratus dua puluh ribu rupiah). Anggaran ini dialokasikan sebagai
pendukung kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata (APBD)
untuk pembangunan taman dan pendukung lainnya serta kegiatan pengembangan kawasan
pariwisata (DAK) Fisik.
Alokasi anggaran ini sangat mempengaruhi pencapaian target kinerja, dengan
melakukan berbagai kegiatan fisik untuk menarik kunjungan wisatawan terutama dengan
melakukan pembangunan dan perbaikan daya tarik objek wisata sebagai berikut :
1. Pembangunan Taman dan Pendukung Lainnya di Alun-Alun Putri Hijau Kec. Putri Hijau
(APBD);
2. Pembangunan Taman dan Pendukung Lainnya di Alun-Alun Karang Kulo Kec. Putri Hijau
(APBD);
3. Pengadaan Lampu Hias Taman di Bundaran Arga Makmur (APBD);
4. Pembangunan Pusat Jajanan/Kuliner di Objek Wisata Enggano Kecamatan Enggano (DAK
Fisik);
5. Pembangunan Menara Pandang 1 Unit di Hutan Kota dan 1 Unit di Puncak Bukit Kawasan
Hutan Kota Area Kantor Dinas Pariwisata (DAK Fisik);
6. Pembangunan Gazebo di Hutan Kota Kecamatan Arga Makmur (DAK Fisik);
7. Pembangunan Boardwalk di Objek Wisata Blak Bau Desa Meok Kecamatan Enggano (DAK
Fisik);

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 122


8. Pembangunan Pergola Hutan Kota Arga Makmur (DAK Fisik);
9. Pembangunan Panggung Kesenian Objek Wisata Palak Siring Kemumu Kecamatan Arma
Jaya (DAK Fisik);
10.Pengadaan Rambu-Rambu Petunjuk Arah Pada Objek Wisata Kabupaten Bengkulu Utara
(DAK Fisik);
11.Pembangunan Jalur Pejalan Kaki/Pedestrian di Objek Wisata Blak Bau Desa Meok
Kecamatan Enggano (DAK Fisik).
Meningkatnya kunjungan wisata di masa pandemi Covid-19 yang tengah mewabah di
seluruh dunia di mana pembatasan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak sangat
dibatasi oleh pemerintah merupakan salah satu wujud masih kurangnya kesadaran masyarakat
mentaati protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah. Tetapi di sisi lain pemerintah pun
tidak berhenti mempromosikan pariwisata di Indonesia, sehingga meningkatnya jumlah
kunjungan wisata di Kabupaten Bengkulu Utara juga masih dinilai sebagai suatu prestasi
kinerja atas peningkatan sektor pariwisata. Ada beberapa faktor yang memberi kontribusi
terbesar meningkatnya kunjungan wisata pada saat mewabahnya pandemi Covid-19, yaitu
sebagai berikut :
1. Penemuan lokasi wisata baru di beberapa wilayah dalam Kabupaten Bengkulu Utara yang
memancing keingintahuan pengunjung wisata dari dalam maupun luar Kabupaten Bengkulu
Utara;
2. Pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pendukung objek wisata di berbagai
lokasi wisata dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara;
3. Pemberlakuan New Normal masa pandemi Covid-19;
Hasil dari pantauan para penjaga dan pengelola objek wisata di Kabupaten Bengkulu
Utara walaupun Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Pariwisata Kabupaten
Bengkulu Utara sudah mengeluarkan surat edaran penutupan objek wisata tetap saja ada
pengunjung yang datang, dengan himbauan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dari data
yang ada dapat dilihat kunjungan wisata ke objek wisata Alun-Alun Kota Arga Makmur
mencapai 4.400 (empat ribu empat ratus) orang, wisatawan yang berkunjung ke objek wisata
Tugu Amanah sebanyak 2.050 (dua ribu lima puluh) orang, serta wisatawan yang berkunjung
ke objek-objek wisata lainnya sebanyak 20.565 (dua puluh ribu lima ratus enam puluh lima)
orang pengunjung di Kabupaten Bengkulu Utara yang terdiri dari wisatawan manca negara
sebanyak 20 (dua puluh) orang dan wisatawan dalam daerah atau lokal sebanyak 20.545 (dua
puluh ribu lima ratus empat puluh lima) orang yang terdiri dari beberapa Kecamatan di
Kabupaten Bengkulu Utara, dari sisi objek wisata yang terdaftar saat ini sebanyak 106 (seratus

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 123


enam) objek wisata yang tersebar di 19 (sembilan belas) Kecamatan di Kabupaten Bengkulu
Utara. Total keseluruhan pengunjung wisata sepanjang tahun 2020 ini sebanyak 29.478 (dua
puluh sembilan ribu empat ratus tujuh puluh delapan) orang atau mencapai 212,07% dari total
target 13.900 (tiga belas ribu sembilan ratus) orang dan kondisi ini juga mempengaruhi tingkat
kunjungan, penginapan, hotel serta transaksi belanja yang lain.
Anggaran pelayanan DAK Non Fisik dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia sebesar Rp. 344.050.000,00 (tiga ratus empat puluh empat juta lima puluh
ribu rupiah) digunakan untuk melaksanakan pelatihan pemandu wisata di Kabupaten Bengkulu
Utara sebagai salah satu usaha untuk lebih meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten
Bengkulu Utara. Berikut adalah kegiatan-kegiatan DAK Non Fisik yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Utara :
1. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Tata Kelola Destinasi Wisata;

Pelaksanaan kegiatan pelatihan pemandu wisata tata kelola destinasi wisata ini
dilaksanakan di Hotel Raflesia Desa Karang Anyar II Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
Bengkulu Utara pada tanggal 13 s.d 15 Oktober 2020. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang
peserta dari perwakilan kelompok sadar wisata dari 5 (lima) desa yang ada di Kabupaten
Bengkulu Utara yaitu Desa Rama Agung Kecamatan Kota Arga Makmur, Desa Batu Raja R
Kecamatan Hulu Palik, Desa Batu Layang Kecamatan Hulu Palik, Desa Kota Lekat Mudik
Kecamatan Hulu Palik dan Desa Tanah Hitam Kecamatan Padang Jaya, dengan tetap
mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 yaitu memakai masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak antar peserta pelatihan pemandu wisata. Harapannya setelah
mengikuti kegiatan pelatihan pemandu wisata tata kelola destinasi wisata, peserta dapat
mengaplikasikan apa yang didapat semasa dalam pelatihan tersebut sehingga dapat
membantu memajukan/mengembangkan objek-objek wisata di daerah masing-masing,
mensejahterakan masyarakat serta dapat memberikan kontribusi bagi daerah khususnya di
bidang kepariwisataan.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Tata Kelola Homestay;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 124


Pelaksanaan kegiatan pelatihan pemandu wisata manajemen homestay, pondok
wisata/rumah wisata ini dilaksanakan di Hotel Raflesia Desa Karang Anyar II Kecamatan
Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara pada tanggal 24 s.d 26 November 2020. Pelatihan
ini diikuti oleh 40 orang peserta dari perwakilan kelompok sadar wisata dari 5 (lima) desa
yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya,
Desa Gunung Selan Kecamatan Kota Arga Makmur, Desa Sido Urip Kecamatan Kota Arga
Makmur, Desa Taba Padang R Kecamatan Hulu Palik, dan Desa Jago Bayo Kecamatan
Lais, dengan tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 yaitu
memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak antar peserta pelatihan pemandu
wisata. Harapannya setelah mengikuti kegiatan pelatihan pemandu wisata manajemen
homestay, pondok wisata/rumah wisata, peserta dapat mengaplikasikan apa yang di dapat
semasa dalam pelatihan tersebut sehingga dapat membantu memajukan/mengembangkan
objek-objek wisata di daerah masing-masing, mensejahterakan masyarakat serta dapat
memberikan kontribusi bagi daerah khususnya di bidang kepariwisataan.
3. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Tata Kelola Outbond;

Pelaksanaan kegiatan pelatihan pemandu wisata buatan outbound ini dilaksanakan di


Hotel Raflesia Desa Karang Anyar II Kecamatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu
Utara pada tanggal 03 s.d. 06 November 2020. Pelaksanaan ini diikuti oleh 40 orang peserta
perwakilan kelompok sadar wisata dari 5 (lima) desa yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara
yaitu Desa Rama Agung Kecamatan Kota Arga Makmur, Desa Taba Tembilang Kecamatan
Kota Arga Makmur, Desa Tebing Kaning Kecamatan Kota Arga Makmur, Desa Lubuk Saung
Kecamatan Kota Arga Makmur dan Kwarcab Pramuka Kabupaten Bengkulu Utara, dengan
tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 yaitu memakai masker,

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 125


mencuci tangan dan menjaga jarak antar peserta pelatihan pemandu wisata. Harapannya
setelah mengikuti kegiatan pelatihan pemandu wisata buatan/outbound, peserta dapat
mengaplikasikan apa yang didapat semasa dalam pelatihan tersebut sehingga dapat
membantu memajukan/mengembangkan objek-objek wisata di daerah masing-masing,
mensejahterakan masyarakat serta dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah
khususnya di bidang kepariwisataan.
Dari ketiga kegiatan pelatihan pemandu wisata ini memberikan kontribusi sebanyak 120
(seratus dua puluh) orang tenaga pemandu wisata yang handal dan profesional di Kabupaten
Bengkulu Utara. Selain upaya tersebut di atas, juga dilakukan upaya pembenahan dan
penataan destinasi wisata sehingga menarik wisatawan. Pada tahun 2020 telah dilakukan
pembangunan obyek wisata di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 11 (sebelas) paket
pembangunan yaitu :
1. Pembangunan Taman dan Pendukung Lainnya di Alun-Alun Putri Hijau Kec. Putri Hijau
(APBD);

2. Pembangunan Taman dan Pendukung Lainnya di Alun-Alun Karang Pulo Kec. Putri Hijau
(APBD);

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 126


3. Pengadaan Lampu Hias Taman di Bundaran Arga Makmur (APBD);

4. Pembangunan Pusat Jajanan/Kuliner di Objek Wisata Enggano Kecamatan Enggano (DAK


Fisik);

5. Pembangunan Menara Pandang 1 unit di Hutan Kota dan 1 unit di Puncak Bukit Kawasan
Hutan Kota Area Kantor Dinas Pariwisata (DAK Fisik);

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 127


6. Pembangunan Gazebo di Hutan Kota Kecamatan Arga Makmur (DAK) Fisik;

7. Pembangunan Boardwalk di Objek Wisata Blak Bau Desa Meok Kecamatan Enggano (DAK)
Fisik;

8. Pembangunan Pergola Hutan Kota Arga Makmur (DAK) Fisik;

9. Pembangunan Panggung Kesenian Objek Wisata Palak Siring Kemumu Kecamatan Arma
Jaya (DAK Fisik);

10.Pengadaan Rambu-Rambu Petunjuk Arah Pada Objek Wisata Kabupaten Bengkulu Utara
(DAK Fisik);

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 128


11.Pembangunan Jalur Pejalan Kaki/Pedestrian di Objek Wisata Blak Bau Desa Meok
Kecamatan Enggano (DAK Fisik).

Pembenahan objek wisata dilakukan sebagai upaya Promosi Destinasi Pariwisata


Bengkulu Utara meskipun dengan anggaran yang masih terbatas. Dengan dibangunnya sarana
dan prasarana objek wisata pariwisata mudah-mudahan dapat mendongkrak ekonomi daerah
dan mensejahterakan masyarakat setempat serta dapat menambah kontribusi PAD untuk
daerah.
Selain itu pada tahun 2019 yang lalu Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui
Dinas Pariwisata juga kembali merevitalisasi kawasan Bundaran Arga Makmur dengan
membangun air mancur yang dilengkapi dengan lampu warna-warni. Kedua obyek wisata di
atas semakin membuat semarak suasana Kota Arga Makmur di malam hari.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 129


Tabel 3.314.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14
Meningkatnya Kapasitas UMKM, koperasi, dan BUMDes
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Rasio Usaha Kecil dan Menengah
1 % NA NA NA 28,57 1,90 6,7
Terhadap UMKM
Persentase Peningkatan Volume
2 % NA NA NA 16,50 2,02 12,24
Usaha Koperasi
Persentase Peningkatan Volume
3 angka NA NA NA 5,00 0 0
Usaha BUMDes
Rata-rata capaian kinerja NA 6,31
Sumber Data : Dinas Koperasi UKM dan Dinas PMD Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran meningkatnya kapasitas
UMKM, koperasi dan BUMDes, 3 indikator sasaran semuanya belum memenuhi target. Rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2019 adalah NA dikarenakan sasaran dan nidikator ini
merupakan hasil reviu terhadap dokumen SAKIP sehingga capaian kinerja sasaran ini sebesar
6,31% berkategori kurang tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Bengkulu Utara bahwa data volume usaha (omset) koperasi per tahun dari 2016 s.d.
2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 ada 21 (duapuluh satu) koperasi yang tidak aktif
dan dibubarkan oleh Kementerian Koperasi berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 65/Kep/M.KUKM.2/VII/2017 tentang
Perubahan Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor
114/Kep/M.KUKM.2/XII/2016 tentang Pembubaran Koperasi yang berdampak pada penurunan
jumlah volume usaha (omset) pada tahun 2019, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada
tahun 2019 jumlah volume usaha (omset) menurun sebesar -5,485% dan pada tahun 2020 naik
sebesar 1,90% dikarenakan adanya penambahan koperasi yang berbadan hukum. Dari data
tersebut di atas bahwa jumlah volume (omset) di tahun 2020 belum begitu meningkat ini
dikarenakan ekonomi masyarakat mengalami penurunan dikarenakan pandemi wabah covid 19.
Persentase Peningkatan Volume Usaha Koperasi didapat dari perhitungan rumusan
yang telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama yaitu :
(Jumlah volume usaha (omset) koperasi tahun t-Jumlah volume usaha (omset) koperasi tahun t-
1)/Jumlah volume usaha (omset) koperasi tahun t-1 x 100%
(185.785.656.000– 182.328.450.000) =
3.457.206.000 x100 %
182.328.450.000
= 1,90%

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 130


Begitu juga dengan indikator Rasio Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM dapat
dilihat bahwa capaian kinerja hanya sebesar 2,02% yang dikategorikan kurang baik.
Perhitungan capaian di atas juga menggunakan rumusan yang telah ditetapkan dalam Indikator
Kinerja Utama yaitu :
(Jumlah usaha kecil dan menengah/Jumlah seluruh usaha mikro kecil dan menengah) x 100%
= 764/37.742 x 100 = 2,02%

Beberapa faktor yang mempengaruhi belum tercapainya target pada 2 (indikator) yang
menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bengkulu Utara
adalah sebagai berikut :
1. Mewabahnya pandemi Covid-19 yang membawa imbas menurunnya daya beli dan konsumsi
masyarakat;
2. Berkurangnya dana pembinaan di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang
bersumber dari APBD akibat refocussing anggaran terkait Covid-19;
3. Meningkatnya jumlah usaha mikro disebabkan adanya pendataan usaha mikro yang
diusulkan untuk mendapatkan Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro [BPUM] pada tahun
2020;
4. Menurunnya omset Usaha Kecil dan Menengah disebabkan karena menurunnya daya beli
masyarakat dan konsumen akibat mewabahnya pandemi Covid-19.
Beberapa hal yang dapat dijadikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan di atas
adalah :
1. Menciptakan iklim ekonomi yang sehat sehingga dapat menambah daya beli dan konsumsi
masyarakat;
2. Dana bergulir tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan stimulan belum mampu
membangkitkan kesadaran masyarakat. Untuk itu masalah eksternal juga dipikirkan
sebagai solusi untuk membangkitkan gairah berwirausaha masyarakat, seperti penampung
atau pemasaran produk lokal yang harus disediakan, merek dagang yang tersertifikasi dan
berlogo halal, hal ini penting sebagai syarat agar produk lokal mampu bersaing dengan
produk luar provinsi/kabupaten;
3. Penambahan anggaran yang dialokasikan untuk pembinaan UMKM dan koperasi yang
disediakan oleh APBD.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 131


Indikator persentase Peningkatan Volume Usaha BUMDes di Kabupaten Bengkulu
Utara seperti yang dilaporkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada tahun
2020 tidak mengalami peningkatan atau stagnan di angka 15,80% sehingga capaian pada
indikator ini 0%. Hal ini disebabkan mewabahnya pandemi Covid-19 sehingga sangat
mempengaruhi perkembangan usaha BUMDes yang ada dalam wilayah Kabupaten Bengkulu
Utara. Bantuan Dana bagi BUMDes yang biasa dikucurkan oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi setap tahunnya untuk membantu
perkembangan BUMDes pada tahun 2020 ditiadakan akibat refocussing anggaran
kementerian untuk penangan Covid-19. Anggaran Dana Desa yang diharapkan dapat menjadi
salah satu unsur permodalan bagi BUMDes untuk kemudian menambah jumlah volume usaha
(omset) BUMDes ternyata harus dialihkan penggunaannya untuk membantu masyarakat
terdampak Covid-19 dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai, sehingga keberadaan BUMDes
pada tahun 2020 hanya sebuah lembaga yang dibina agar keberadaannya tetap ada.
Dibanding tahun 2019 di mana dari 215 desa yang ada di wilayah Kabupaten
Bengkulu Utara ada 127 BUMDes yang melaksanakan berbagai jenis usaha dengan rincian
112 BUMDes yang aktif dan 15 BUMDes tidak aktif sehingga rasio atas BUMDes aktif adalah
88%, maka di tahun 2020 ini dari 215 desa yang tersebar di 19 kecamatan jumlah BUMDes
bertambah menjadi sebanyak 139 BUMDes tetapi BUMDes aktif menurun hanya sebanyak 107
BUMDesa sementara terjadi peningkatan BUMDes berstatus tidak aktif yaitu sebanyak 32
BUMDes, sehingga rasio atas BUMDes aktif adalah 77%. Masih pencapaian yg cukup baik
ditengah mewabahnya pandemi Covid-19 yang juga membawa dampak yang kurang
menguntungkan bagi perkembangan BUMDes sehingga perlu upaya dan dukungan semua
pihak sehingga BUMDes dapat makin berkembang dan pelaku usaha semakin sejahtera.
seperti pada tabel di bawah ini :
Faktor pendukung keaktifan BUMDes adalah :
1. Dukungan modal dari pemerintah desa;
2. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung;
3. Banyaknya potensi desa yang dapat dikembangkan oleh BUMDes;
4. Tersedianya sumber daya manusia berkualitas yang memiliki jiwa bisnis di desa;
5. Kerjasama yang baik antara BUMDes dan pengusaha aktif di desa dan kerjasama antar
desa/BUMDes yang berjalan baik;
6. Monitoring dan evaluasi kinerja BUMDes sebaga bentuk pengendalian BUMDes agar sesui
dengan yang maksud, tujuan dan perencanaan pendirian BUMDes.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 132


Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakaktifan BUMDes diantaranya :
1. Pandemi Covid-19 yang tengah melanda di semua negara di dunia;
2. Belum diakomodirnya anggaran BUMDes dalam RAPBDes;
3. Masih kurangnya pemahaman tentang pengelolaan BUMdes;
4. Belum adanya dukungan dari masyarakat desa dan instansi terkait untuk pengembangan
usaha BUMDes;
5. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung BUMDes;
Solusi bagi BUMDes yang kurang aktif/tidak aktif:
1. Pembinaan lebih aktif oleh pendamping pemberdayaan masyarakat yang bertugas di desa;
2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya BUMDes sebagai penopang
ekonomi di desa;
3. Bagi desa yang terkendala masalah regulasi hukum pendirian BUMDes dapat diselesikan
sesuai peraturan yang berlaku;
4. Pembinaan dan pelatihan bagi pengurus BUMDes;
5. Peningkatan sarana dan prasarana BUMDes;
6. Membuka peluang bagi investor yang ingin berinvestasi;
7. Mengikuti even dan bazar baik di dalam dan luar daerah;
8. Meningkatkan promosi baik melalui media cetak, elektronik, online dan lainnya.

Tabel 3.3.15.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15
Meningkatnya industri pengolahan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Kontribusi lapangan usaha
1 sektor industri pengolahan % 9,27 8,71 93,96 9,45 8,50 89,95
terhadap PDRB
Rata-rata capaian kinerja 93,96 89,95
Sumber Data : Dinas Perdagangan Kab. Bengkulu Utara

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya industri
pengolahan, 1 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
2020 sebesar 89,95% berkategori baik, sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 93,96% berkategori baik. Selain dikarenakan
target yang lebih tinggi dari target tahun 2019, mewabahnya pandemi Covid-19 menjadi
salah satu penyebab belum tercapainya target yang telah ditetapkan.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 133


Analisa atas capaian indikator sasaran satu diatas adalah bahwa Kontribusi lapangan
usaha sektor industri pengolahan terhadap PDRB terealisasi sebesar 8,50% atau lebih rendah
dari target yang ditetapkan sebesar 9,45%, sehingga persentase capaiannya sebesar 89,95%.
Indikator ini tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan dikarenakan sedikit
melemahnya pertumbuhan sektor industri pengolahan akibat dari melemahnya perekonomian
akibat pandemi Covid-19. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan
kontribusi lapangan usaha sektor industri pengolahan terhadap PDRB yaitu melalui strategi
peningkatan daya saing industri kecil dan menengah baik melalui kualitas produk, promosi,
fasilitasi pengurusan perizinan seperti sertifikasi halal dan kemasan. Untuk meningkatkan
kualitas produk Industri Kecil dan Menengah (IKM), Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
melalui Dinas Perdagangan melakukan pendampingan-pendampingan dalam pelaksanaan
pelatihan-pelatihan baik dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara maupun Pemerintah
Provinsi Bengkulu. Dalam hal promosi, pada tahun 2020 dilakukan wawancara pengembangan
produk IKM kerajinan makanan yang terpusat di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya
dengan stasiun televisi lokal “RBTV” dengan tujuan untuk mempromosikan produk IKM kepada
seluruh masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara maupun di luar Kabupaten Bengkulu Utara
termasuk salah satunya mempromosikan “Batik Kagano” sebagai produk unggulan daerah
serta dilakukan pemajangan produk-produk IKM di rumah promosi yang berada di Kelurahan
Kemumu Kecamatan Arma Jaya. Untuk fasilitasi sertifikasi halal di tahun 2020 tidak
dilaksanakan karena refocussing anggaran dan untuk fasilitasi pembuatan kemasan
dilaksanakan di rumah kemasan di mana pada tahun 2020 menghasilkan sebanyak 53 model
kemasan untuk produk IKM. Dikarenakan pandemic Covid 19 yang terjadi di tahun 2020,
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tidak menargetkan pertumbuhan IKM, akan tetapi fokus
kepada perkembangan IKM yang sudah ada dan berdiri. Untuk kebijakan yang diambil yakni
dengan peningkatan daya saing IKM melalui peningkatan teknologi industri, penguatan SDM
melalui pelatihan-pelatihan, perluasan pasar serta peningkatan nilai tambah produk. Adapun
upaya-upaya yang dilaksanakan didokumentasikan pada foto-foto berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 134


Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator Kontribusi lapangan usaha
Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB adalah sebagai berikut :
1. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri;
2. Pembinaan industri kecil dan menengah agro;
Pada tahun 2020 kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan dikarenakan refocusing anggaran
akibat adanya pandemi Covid-19 yang mana fokus pelaksanaan anggaran dititikberatkan
kepada penanganan penularan Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Utara.
3. Fasilitasi Pengembangan Usaha Industri Kecil dan menengah
Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah menyediakan atau memfasilitasi peralatan dan
mesin serta sarana pendukung lainnya seperti air bersih dan CCTV untuk rumah kemasan di
Kabupaten Bengkulu Utara yang terletak di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya.
Sumber pembiayaan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan Bidang Industri
Kecil dan Menengah dengan tujuan untuk menunjang kinerja di rumah kemasan sehingga
mampu meningkatkan kualitas packaging produk IKM sehingga mampu berdaya saing.
4. Operasional UPTD IKM
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyediakan atau memfasilitasi operasional UPTD IKM.
Dikarenakan terjadinya pandemi Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2020
menyebabkan anggaran yang ada di refocussing sehinga berdampak pada kurang
optimalnya kinerja UPTD IKM.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi sektor industri pengolahan antara lain :
1. Keterbatasan bahan baku;
2. Keterbatasan sarana dan prasarana, salah satunya yang paling mendesak adalah masih
belum tersedianya mesin pencetak batik sehingga pencetakan Batik Kagano masih
dilakukan di luar Kabupaten Bengkulu Utara. Hal ini tentu menjadi kendala dalam proses
pengembangan produksi Batik Kagano;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 135


3. Keterbatasan penguasaan teknologi industri; dan
4. Minimnya akses permodalan, perizinan serta pemasaran.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Perdagangan Kabupaten
Bengkulu Utara berupaya untuk :
1. Melakukan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada IKM;
2. Mengoptimalkan potensi dan sumber daya alam sebagai bahan baku IKM; serta
3. Memfasilitasi IKM dalam pemasaran serta perizinan.

Tabel 3.3.16.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16
Meningkatnya pemasaran produk
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Kontribusi lapangan usaha
1 Sektor Perdagangan terhadap % 9,71 9,96 102,57 10,01 9,45 94,41
PDRB
Rata-rata capaian kinerja 102,57 94,41
Sumber Data : Dinas Perdagangan Kab. Bengkulu Utara

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya pemasaran
produk, 1 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 94,41% berkategori baik, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian
kinerja pada tahun tahun 2019 sebesar 102,57% berkategori baik sekali. Selain dikarenakan
target yang lebih tinggi dari target tahun 2019, mewabahnya pandemi Covid-19 menjadi
salah satu penyebab belum tercapainya target yang telah ditetapkan .
Indikator ini tidak bisa mencapai target yang ditetapkan dikarenakan sedikit
melemahnya pertumbuhan sektor perdagangan akibat dari melemahnya perekonomian terkait
mewabahnya pandemi Covid-19 sejak triwulan pertama tahun 2020.
Kebijakan yang diambil dalam rangka mencapai kontribusi lapangan usaha Sektor
Perdagangan terhadap PDRB adalah pembangunan sarana perdagangan, pembinaan terhadap
pedagang kaki lima serta penguatan aktifitas stabilisasi harga komoditas melalui program
peningkatan sarana dan prasarana perdagangan, program peningkatan dan pengembangan
ekspor, program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, program efisiensi
perdagangan dalam negeri serta program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan,
sedangkan upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai kontribusi lapangan
usaha sektor perdagangan terhadap PDRB yaitu melalui strategi memperkuat pasar lokal serta
mengembangkan pasar regional dan nasional. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 136


Dinas Perdagangan melakukan upaya tersebut melalui pembangunan/revitalisasi pasar,
penataan pasar, membangun fasilitas pendukung pasar seperti segi keamanan dan kebersihan,
melakukan pengawasan terhadap peredaran barang bersubsi, barang pokok dan barang
penting guna menstabilisasi lonjakan harga. Adapun upaya-upaya yang dilaksanakan
didokumentasikan pada foto-foto berikut :

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator ini adalah :


1. Pembinaan/Operasional Penertiban Alat Ukur/Tera Ulang;
2. Pengawasan Terhadap Legalitas Perusahaan Bidang Perdagangan;
3. Operasional Unit Metrologi Legal;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 137


4. Monitoring Penjualan Dan Peredaran Minuman Beralkohol;
5. Pembangunan Promosi Perdagangan Internasional;
6. Pelaksanaan Pekan Raya;
7. Pendataan, Peningkatan Dan Pengembangan Produk Lokal;
8. Operasional Dekranasda;
9. Pengembangan Pasar Dan Distribusi Barang/Produk;
10.Pelayanan Ketersediaan Kebutuhan Masyarakat;
11.Operasional UPTD Pasar Purwodadi;
12.Operasional UPTD Pasar Ketahun;
Pada tahun 2020 kegiatan-kegiatan tersebut di atas tidak jadi dilaksanakan dikarenakan
refocussing anggaran akibat adanya pandemi Covid-19 di mana fokus pelaksanaan
anggaran dititikberatkan kepada penanganan penularan Covid-19 di Kabupaten Bengkulu
Utara.
13.Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pasar;
Dilaksanakan untuk memfasilitasi rumah kemasan di Kelurahan Kemumu Kec. Arma Jaya
yaitu pembuatan sumur bor 1 paket.
14.Pembangunan Pasar;
Kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pasar. Hasil yang
dilaksanakan adalah revitalisasi Pasar Suka Makmur Kecamatan Marga Sakti Sebelat
berupa 2 (dua) unit los terbuka yang mampu menampung 48 pedagang. Pembangunan ini
diharapkan mampu meningkatkan perputaran ekonomi dan omzet pedagang di pasar
tersebut.
15.Penataan pasar.
Yaitu pembangunan 3 (tiga) unit los terbuka di Pasar Giri Kencana Kecamatan Ketahun
untuk menampung pedagang-pedagang di Pasar Giri Kencana yang bersumber dari DID
Tahun Anggaran 2020.
Dari analisis 2 sasaran dan 2 indikator yang menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara di atas dapat ditarik kendala dan hambatan yang dihadapi oleh
Dinas Perdagangan selaku penanggung jawab dalam sektor industri pengolahan dan sektor
perdagangan yaitu :
1. Sektor industri pengolahan
a. Keterbatasan sarana dan prasarana serta penguasaan teknologi industri;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 138


b. Tampilan kemasan untuk produk-produk IKM masih tergolong sangat standar dan
kurang menarik sehingga belum mampu menarik perhatian konsumen untuk memilih
produk lokal;
c. Minimnya akses permodalan, perizinan dan pemasaran;
d. Terbatasnya anggaran APBD pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkulu Utara
sehingga belum mampu memberikan pelatihan-pelatihan secara maksimal kepada IKM.
2. Sektor perdagangan
a. Harga-harga yang sering melonjak sehingga masyarakat kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan pokok rumah tangga terutama di daerah yang sulit dijangkau;
b. Terbatasnya anggaran APBD pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkulu Utara
sehingga belum mampu mengakomodir secara maksimal untuk sarana dan prasarana
jual beli;
c. Anjloknya harga karet dan sawit sehingga mengakibatkan perputaran ekonomi di
Kabupaten Bengkulu Utara menurun;
d. Kurangnya tenaga Penera dan Sumber Daya Manusia untuk mendukung kegiatan di
UPTD Metrologi Legal yang telah berjalan sejak tahun 2019.
Berdasarkan evaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan di atas, serta kendala
dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan industri dan perdagangan Kabupaten
Bengkulu Utara di tahun 2020 dan dalam mengantisipasi tantangan pengembangan industri
dan perdagangan ke depan, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peningkatan profesionalisme aparatur Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkulu Utara;
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik instansi
pusat maupun daerah (provinsi dan kabupaten/kota), akademisi, assosiasi, pengusaha,
serta masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan industri dan perdagangan di
Kabupaten Bengkulu Utara;
3. Melakukan pembinaan dan pengembangan Industri Kecil dan Menengah secara
berkelanjutan;
4. Membangun sarana sebagai tempat jual beli bagi masyarakat terutama daerah-daerah
pedalaman sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan barang-barang
terutama kebutuhan pokok dengan harga normal;
5. Menekan monopoli harga karet dan sawit sehingga meningkatkan perputaran ekonomi di
Kabupaten Bengkulu Utara karena mayoritas penduduk adalah petani karet dan sawit;
6. Menyediakan anggaran bagi ASN untuk mengikuti diklat penera guna mendukung
pelaksanaan tugas di UPTD Metrologi Legal nantinya.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 139


Tabel 3.3.17.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17
Memperluas kesempatan kerja
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Tingkat partisipasi angkatan
1 % 67,11 57 84,94 69,12 72 104,17
kerja
Rata-rata capaian kinerja 84,94 104,17
Sumber Data : BPS dan Dinas Nakertrans Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran memperluas kesempatan
kerja, 1 indikator sasaran telah mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 104,17% berkategori baik sekali, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata
capaian kinerja pada tahun tahun 2019 sebesar 84,94% berkategori baik.
Perhitungan capaian di atas dihitung didapat dari data yang dipublikasikan oleh
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi melakukan upaya pencapaian
program dan kegiatan melalui anggaran yang diakomodir dana APBN Kementerian
Ketenagakerjaan Republik Indonesia yaitu dari hasil perhitungan dari jumlah peserta yang
dilatih dalam penyiapan tenaga kerja siap pakai yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK)
dengan jumlah seluruh peserta sebanyak 272 orang dengan target 200 orang sehingga capaian
kinerja menjadi 196,75%, dengan berbagai macam pelatihan berbasis kompetensi yang
mendapat sertifikat, seperti dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3.17.1
Pelatihan Berbasis Kompetensi
NO NAMA JURUSAN PELATIHAN SUMBER DANA JUMLAH PESERTA
1 Jurusan Las APBN 16 orang
2 Jurusan Design Grafis APBN 16 orang
3 Jurusan Meubel APBN 32 orang
4 Jurusan Otomotif APBN 16 orang
5 Jurusan Roti & Kue APBN 32 orang
6 Jurusan Komputer APBN 48 orang
7 Jurusan Menjahit APBN 64 orang
8 Jurusan Salon APBN 48 orang
Jumlah Seluruh 272 orang
Sumber Data : Dinas Nakertrans Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Kondisi pandemi Covid-19 saat ini berdampak dengan banyaknya para pekerja yang
dirumahkan, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi berusaha membuka lapangan usaha baru dengan
penciptaan kewirausahaan baru melalui penyerapan tenaga kerja mandiri dengan memberikan
bantuan ternak kambing dan bantuan ternak ikan lele dengan harapan dapat mebuka lapangan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 140


kewirausahaan baru yang bersumber dari dana APBN Tugas Pembantuan. Hal ini dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel. 3.3.17.2
Penciptaan Kewirausahaan Baru Tenaga Kerja Mandiri
N SUMBER JENIS JUMLAH
URAIAN LOKASI JUMLAH BIAYA
O DANA BANTUAN ORANG
1 Penciptaan APBN Bantuan a) Desa Air Simpang Kec. 20 orang Rp. 40.000.000
Wirausaha Baru Kambing Pinang Raya
Tenaga Kerja b) Desa Air Manganyau Kec. 20 orang Rp. 40.000.000
Mandiri Batik Nau Rp. 40.000.000
c) Desa Arga Mulya Kec. 20 orang
Padang Jaya
2 Penciptaan APBN Bantuan a) Desa Air Sekamanak 20 orang Rp. 40.000.000
Wirausaha Baru Lele Kec. Pinang Raya
Tenaga Kerja b) Desa Bukit Tinggi Kec. 20 orang Rp. 40.000.000
Mandiri Ketahun

Sumber Data : Dinas Nakertrans Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020


Pada Tahun 2020 untuk sasaran strategis memperluas kesempatan kerja di dalam
matrik reviu RPJMD tahun 2020 hasil pendampingan KemenPAN RB terdapat 2 (dua) program
yaitu Peningkatan Kesempatan Kerja dan Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan. Untuk Program Peningkatan Kesempatan Kerja sama sekali tidak bisa
dilaksanakan karena tidak ditunjang dengan anggaran, sedangkan untuk Program Perlindungan
Lembaga Ketenagakerjaan tetap dilaksanakan walaupun belum sepenuhnya efektif dalam
upaya penyelesaian kasus-kasus pengaduan sengketa ketenagakerjaan.
Dalam pencapaian target terdapat beberapa hambatan yang ditemui yaitu :
1. Mewabahnya pandemi Covid-19 berdampak pada terhambatnya pelaksanaan pelatihan
tenaga kerja berbasis kompetensi yang tidak bisa dilaksanakan akibat refocussing anggaran
untuk penanganan Covid-19.
2. Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja seyogyanya dilakukan melalui media daring
tetapi karena keterbatasan anggaran maka penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
masih dilakukan melalui surat resmi dan informasi lainnya;
3. Pertumbuhan lapangan kerja baru masih belum memadai (antara pencari kerja dan
daya serap lapangan pekerjaan tidak seimbang) sehingga memberikan imbas yang
cukup berat bagi ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkulu Utara Akibatnya pengangguran
semakin meningkat seiring dengan ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja
dengan penciptaan lapangan kerja;
4. Kontribusi ekonomi global dan nasional yang belum pulih memaksa industri dan Usaha
Mikro Kecil (UKM) melakukan penghematan (efisiensi);
Solusi atas permasalahan di atas :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 141


1. Memberikan perhatian dan anggaran yang lebih bagi upaya meningkatkan pendidikan dan
keterampilan pencari kerja sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja sehingga dapat
mendorong penciptaan wirausaha/lapangan kerja /kesempatan kerja baru;
2. Memberikan reward/insentif kepada perusahaan, industri dan UMKM yang dapat menyerap
tenaga kerja;
3. Meningkatkan dan mendorong kewirausahaan agar lebih maju dan berkembang yaitu
dengan memberikan stimulus berupa bantuan akses pinjaman kepada perbankkan;
4. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada para investor untuk berinvestasi yang
sebesar-besarnya di Kabupaten Bengkulu Utara;
5. Menjalin kerja sama dengan perusahaan berskala nasional agar membuka dan memberi
kesempatan lowongan pekerjaan;
6. Pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan tenaga kerja ke Negara/Daerah
yang memerlukan;
7. Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakerjaan melalui lembaga-lembaga terkait
dengan upaya perluasan kesempatan kerja..

Tabel 3.3.18.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18
Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)

1 Persentase KDRT tertangani % 97 100 103 68 95,83 140,93

Rata-rata capaian kinerja 103 140,93


Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya perlindungan
perempuan dan anak, 1 indikator sasaran telah melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2020 sebesar 140,93% berkategori baik sekali, meningkat jika dibandingkan rata-rata
capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 103%, juga dikategorikan baik sekali.
Capaian realisasi di atas dihitung berdasarkan rumusan :
(Jumlah Penanganan KDRT/Jumlah KDRT) x 100%
= (23/24) x 100%
= 95,83
Rata-rata capaian terlihat begitu tinggi juga disebabkan terjadinya penurunan target
terkait reviu terhadap dokumen perencanaan sehingga terjadi perubahan indikator sasaran

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 142


dan perubahan formulasi perhitungan indikator sasaran.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi isu penting dalam beberapa dekade
terakhir ini, dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kasus KDRT di dunia dan buruknya
efek yang ditimbulkan terhadap perempuan dan anak-anak.
Permasalahan kekerasan dalam rumah tangga ini ibarat teori gunung es, yang nampak
di permukaan hanya kecil, namun yang terpendam dalam laut sangat besar dan belum dapat
dideteksi. Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dimuat di berbagai media massa
merupakan kasus-kasus yang langsung berkaitan dengan hukum, sedangkan kasus-kasus
yang kecil masih banyak dirahasiakan, karena dianggap wajar dalam rumah tangga.
Capaian indikator di atas dapat diraih melalui :
1. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak (pendampingan) yaitu
18T 18T 18T

melaksanakan pendampingan sebanyak 23 (dua puluh tiga) kasus selama tahun 2020 yang 18T

terdiri dari 5 (lima) kasus yang terindentifikasi dengan jenis kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), 13 (tiga belas) kasus pencabulan, 3 (tiga) kasus persetubuhan dan 2 (dua) kasus
kekerasan psikis serta 1 (satu) kasus kenakalan. Kasus kenakalan tidak termasuk kedalam
kasus kekerasaan, sehingga tidak dilakukan pendampingan oleh Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara melalui Tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Bengkulu Utara.
Kegiatan pendampingan dilaksanakan di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Bengkulu Utara, Unit Perempuan dan Perlindungan
Anak Polres Bengkulu Utara, RSUD Bengkulu Utara, dan Kantor Kepala Desa Bengkulu
Utara. Dalam kegiatan pendampingan, DPPPA Kabupaten Bengkulu Utara juga
memfasilitasi kendaraan perlindungan untuk membawa korban dalam pendampingan. Hasil
dari kegiatan pendampingan ini diharapkan korban/klien terlindungi, hilangnya rasa trauma
akibat kekerasan yang dialami korban, dan pelaku dapat menyadari perbuatannya.
Dibandingkan dengan tahun 2019 di mana terjadi 28 (dua puluh delapan) kasus selama
yang terdiri dari 28 (dua puluh delapan) kasus yang terindentifikasi dengan jenis kekerasan
seksual dan asusila, 27 (dua puluh tujuh) kasus kekerasaran dalam rumah tangga (KDRT)
dan 1 (satu) kasus kekerasaran fisik terhadap anak, maka pada tahu 2020 terjadi penurunan
jumlah kasus 1,2% tetapi terjadi peningkatan pada kasus pencabulan.
2. Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, Pemberdayaan
18T 18T 18T

Perempuan dan Perlindungan Anak, pelaksanaan sosialisasi pencegahan kekerasaran


18T 18T

terhadap perempuan dan anak ini dilakukan pada bulan Juni s.d November 2020 pada 5
18T 18T 18T

(lima) desa yang dipilih oleh masing-masing kecamatan, yaitu : Desa Pagar Ruyung

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 143


Kecamatan Batik Nau tanggal 29 Juni 2020, Desa Jago Bayo Kecamatan Lais tanggal 25
Juni 2020, Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya 7 Juli 2020, Desa Tanjung Aur
Kecamatan Air Padang tanggal 6 Juli 2020 dan Desa Datar Ruyung Kecamatan Kota Arga
Makmur pada 23 November 2020. Adapun materi kegiatan sosialisasi kekerasan terhadap
perempuan dan anak mencakup pengertian tentang kekerasan, pengertian protokol
kesehatan, gaya hidup baru di tengah pandemi Covid-19 yaitu dengan menjaga jarak, rajin
mencuci tangan serta wajib menggunakan masker. Nara sumber sosialisasi berasal dari
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara,
yaitu :
a. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu
Utara;
b. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara; dan
c. Kepala Seksi Perlindungan Khusus Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara
Masih banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain :
1. Faktor ekonomi;
2. Kultur hegenomi yang patriarkis;
3. Merosotnya kepedulian dan solidaritas sosial;
4. Masyarakat miskin empati; dan
5. Belum memasyarakatnya UU Penghapusan KDRT.
Berdasarkan beberapa teori dan hasil penelitian, ternyata faktor ekonomi bukanlah faktor yang
paling utama penyebab terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga, hal mana tindak
kekerasan tidak hanya terjadi pada rumah tangga yang kondisi ekonominya yang
memprihatinkan, namun dapat pula terjadi pada rumah tangga yang kondisi ekonominya
tergolong mampu. Berarti faktor kultur hegemoni yang patriarkis sebagai penyebab utama yang
memicu terjadinya tindak kekeraan dalam rumah tangga. Kultur hegemoni yang patriarkis ini
dipandang sebagai akar masalah KDRT.
Oleh karena itu sebagai solusi pemecahan masalah KDRT ialah kita harus menghilangkan atau
membongkar kultur hegemoni yang bersifat patriarkis yang masih kental dalam kehidupan
masyarakat. Untuk membongkar akar masalah KDRT, yaitu kultur hegemoni yang patriarkis,
dibutuhkan peran serta berbagai pihak, yaitu :
1. Peran Pemeritah;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 144


Pemerintah telah menunjukkan proaktifnya untuk mendukung atau memperjuangkan
kesetaraan gender, seperti telah dibentuknya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
telah dibentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Namun
pemerintah belum meninjau kembali beberapa produk hukum warisan Orde Baru, seperti
Panca Dharma Wanita; PKK; Undang-Undang Perkawinan. Oleh karena itu sejalan dengan
nafas perjuangan kesetaraan gender dipandang perlu beberapa produk hukum warisan
Orde Baru di tinjau kembali dan disesuaikan dengan tujuan kesetaraan gender. Di samping
itu perlu juga dibentuk pengadilan khusus perempuan korban tindak kekerasan.
2. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat;
Berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli perempuan perlu menyusun dan
melaksanakan program sosialisasi UU PKDRT, baik sosialisasi melalui media massa, media
cetak, media elektronik, maupun sosialisasi langsung ke masyarakat. Khusus sosialisasi
langsung ke masyarakat hedaknya melibatkan tokoh adat dan tokoh agama setempat.
3. Peran Tokoh Masyarakat.
Peran tokoh agama dalam kaitannya dengan sosialisasi UU PKDRT, memberi ceramah-
ceramah keagamaan, sedangkan tokoh adat dapat membuat seperangkat aturan yang
disepakati bersama dan diberlakukan untuk mendukung penghapusan tindak kekerasan
dalam rumah tangga. Diharapkan dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak,
sosialisasi UU PKDRT dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil menggeser kultur
hegemoni yang patriarkis.
Tabel 3.3.19.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19
Meningkatnya perlindungan anak
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)

1 Predikat Kabupaten Layak Anak % NA NA NA Pratama - 0

Rata-rata capaian kinerja NA 0


Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya perlindungan
anak, 1 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 0% berkategori kurang tidak dapat dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019
dikarenakan indikator ini merupakan indikator baru hasil reviu terhadap dokumen perencanaan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 145


pada saat evaluasi SAKIP.
Persiapan Kabupaten Layak ini meliputi :
1. Rapat koordinasi persiapan penilaian Kabupaten Layak Anak tentang pengisian data 5
(lima) klaster Indikator KLA dilaksanakan pada 14 Februari 2020 dan 21 Juli 2020 bertempat
di ruang pola Bappeda Kabupaten Bengkulu Utara yang dihadiri oleh 30 Orang dari
dinas/instansi dan unsur terkait.
2. Pelatihan Sistem Evaluasi KLA Tahun 2020 berbasis website bertempat di Jakarta tanggal 3
s.d 5 Maret 2020.
3. Koordinasi dan konsultasi tentang Indikator-indikator KLA ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Bengkulu Utara dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara.
4. Koordinasi dan konsultasi serta pengambilan data panti tentang peningkatan kapasitas
sumber daya manusia pengelola LKSK dan panti asuhan dalam upaya pemenuhan hak
anak yang menetap di panti dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
5. Penginputan pada aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak
(SIMFONI PPA) untuk pelaporan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di
Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2020, pembuatan laporan data kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak anak tahun 2020 serta pengumpulan data gender dan anak
Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2020 pada instansi terkait. Namun Buku Profil Data
Terpilah Gender dan Anak untuk Tahun 2020 ini tidak dapat dicetak dalam bentuk buku
karena adanya refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Tidak tercapainya target predikat Pratama untuk Kabupaten Bengkulu Utara bukan
berarti Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tidak bekerja maksimal dalam mencapai hasil
yang diharapkan. Tetapi hal ini disebabkan mewabahnya pandemi Covid-19 sehingga
menyebabkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia meniadakan evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) di tahun 2020 ini sesuai surat
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor
B.566/KPPPA/D.IV/Sesdep/06/2020 tanggal 22 Juni 2020 Perihal Evaluasi KLA Tahun 2020
sebagai tindak lanjut Surat Nomor B.193/KPPPA/D.IV/Sesdep/02/2020 tentang Evaluasi KLA
Tahun 2020 serta memperhatikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Covid-19.
Ada beberapa indikator yang harus dipenuhi dalam penilaian Kabupaten Layak Anak,
yang melibatkan tidak hanya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
sebagai leading sector penilaian KLA, namun mencakup seluruh elemen pemerintah daerah

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 146


(seluruh OPD dan lembaga teknis lainnya), masyarakat dan juga dunia usaha.
Berikut adalah klaster indikator dalam KLA yaitu :
a. Klaster Hak sipil dan kebebasan
b. Klaster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
c. Klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
d. Klaster Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya, serta
e. Klaster Perlindungan Khusus.
Selain 5 (lima) klaster di atas, penilaian juga ditujukan pada kelembagaan, meliputi
regulasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dan kepala daerah serta keberadaan forum
anak di daerah. Kemudian, pembentukan Desa Layak Anak dan Kecamatan Layak Anak, juga
memiliki nilai tersendiri di samping 5 (lima) klaster yang merupakan hak anak untuk dipenuhi
dan dilindungi.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
setiap tahunnya melaksanakan evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) untuk setiap
kabupaten/kota seluruh Indonesia. Untuk Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2019
memperoleh skor 489,79 meningkat dari skor yg diperoleh tahun sebelumnya (2018) yaitu
420,9. Namun angka ini belum bisa menjadikan Kabupaten Bengkulu Utara dapat mengikuti
verifikasi tahap berikutnya untuk dapat memperoleh penghargaan pratama dari KLA, di mana
nilai minimal yang ditetapkan oleh Kementerian PPPA setelah dilakukan verifikasi lapangan
oleh Tim dari Kementerian PPPA adalah sebesar 500, atau kurang 10,21 point.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam hal ini Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai leading sector terus berupaya melakukan
peningkatan pemenuhan hak anak dan melakukan perlindungan anak terhadap kekerasan dan
diskriminasi secara konsisten dan terus-menerus, untuk menciptakan kabupaten yang
memenuhi dan melindungi hak anak, menuju Kabupaten Layak Anak.
Program yang mendukung kegiatan – kegiatan di atas adalah
1. Program keserasian kebijakan peningkatan kulitas anak dan perempuan yang meliputi
kegiatan :
a. Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
b. Persiapan Kabupaten Layak Anak (KLA).
c. Penyusunan Penyusunan Buku Data Terpilah Gender dan Anak serta Buku Profil Anak.
d. Pendampingan terhadap kasus kekerasan anak.
2. Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan yang

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 147


meliputi kegiatan :
a. Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola LKSK dan Panti Asuhan dalam upaya
pemenuhan hak anak

Tabel 3.3.20.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20
Meningkatnya pemberdayan perempuan dalam pembangunan
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Persentase partisipasi angkatan
1 % 37,45 58,10 155,14 37,64 54 143,46
kerja perempuan
Rata-rata capaian kinerja 155,14 143,46
Sumber : BPS dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya


pemberdayaan perempuan dalam pembangunan, 1 indikator sasaran telah melebihi target di
mana angka didapat dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara dan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara. Rata-rata
capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 143,46% berkategori baik sekali, menurun 11,68%
jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada 2019 sebesar 155,14%, juga dikategorikan baik
sekali.
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang penting untuk dibahas karena sebagai salah
satu indikator pembangunan ekonomi. Kondisi ketenagakerjaan yang baik berperan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Permasalahan ketenagakerjaan yang masih menjadi
hambatan di Indonesia diantaranya adalah tingginya tingkat pengangguran, rendahnya kualitas
tenaga kerja, pekerja dibawah umur dan lain sebagainya. Terkait dengan kualitas tenaga kerja,
partisipasi penduduk dalam dunia kerja harus didukung oleh kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang memadai. Hal ini karena tuntutan pada tenaga kerja tidak hanya sebatas
kemampuan untuk bekerja, namun dihadapkan pula pada kemampuan untuk berkompetisi
sesuai dengan kondisi kerja dan persaingan lapangan kerja. Pembahasan mengenai
ketenagakerjaan menjadi lebih menarik apabila dilihat dari partisipasi laki-laki maupun
perempuan didalam dunia kerja. Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah perempuan
yang bekerja mulai meningkat karena adanya tuntutan untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga, sehingga perempuan sebagai tenaga kerja juga merupakan isu yang menarik untuk
dibahas. Karakteristik perempuan sebagai tenaga kerja, kualitas SDM-nya, dan kedudukannya
dibandingkan dengan laki-laki merupakan hal yang perlu dijawab untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dari sudut pandang yang lebih menyeluruh.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 148


Saat ini, walaupun ketimpangan gender masih ada dan terjadi di Indonesia, namun
ketimpangannya semakin lama semakin kecil. Artinya kesempatan perempuan dan laki-laki
makin hari makin sama. Demikian pula halnya dalam bidang ketenagakerjaan, kiprah
perempuan dalam ketenagakerjaan semakin luas. Peluang dan kesempatan bagi perempuan
untuk mengembangkan potensinya dewasa ini semakin terbuka. Didukung oleh motivasi kaum
perempuan untuk bekerja, belajar dan berwirausaha seperti laki-laki tanpa melupakan
kodratnya sebagai seorang perempuan semakin kuat Kesempatan yang sudah tersedia perlu
didukung oleh peningkatan sumber daya manusia itu sendiri. Untuk dapat bersaing pada dunia
kerja diperlukan pendidikan dan ketrampilan yang mumpuni. Semakin tinggi pendidikan
seseorang, nilai waktu menjadi lebih berharga sehingga cenderung menggantikan waktu
senggangnya untuk bekerja. Dengan kata lain pendidikan merupakan salah satu faktor
seseorang untuk masuk dunia kerja.
TPAK adalah proporsi penduduk angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja (15
tahun ke atas). Besar kecilnya TPAK dipengaruhi oleh beberapa sebab seperti jumlah
penduduk yang bersekolah dan mengurus rumah tangga, umur, tingkat upah, dan tingkat
pendidikan serta banyaknya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Dilihat dari perbedaan jenis
kelamin, secara nasional TPAK laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan TPAK perempuan (82,69
persen berbanding 51,88 persen). Hal ini diduga disebabkan penduduk laki-laki umumnya
merupakan pencari nafkah utama di keluarga. Dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPAK
perempuan di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan TPAK perempuan di daerah
perkotaan, yakni sebesar 54,13 persen dibandingkan 50,09 persen. Baik di perdesaan maupun
di perkotaan, TPAK perempuan selalu lebih rendah dibandingkan TPAK laki-laki. Dilihat
berdasarkan provinsi, TPAK perempuan tertinggi ada di Papua yaitu sebesar 70,80 persen
sedangkan terendah di Jawa Barat yaitu 42,37 persen.
Sementara itu di Provinsi Bengkulu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada
periode Agustus 2019-Agustus 2020 mengalami peningkatan dari 70,09 persen menjadi 71,73
persen. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan.
Pada Agustus 2020, TPAK laki-laki sebesar 85,22 persen sementara TPAK perempuan hanya
57,71 persen. Selama tahun 2018-2020, TPAK perempuan mengalami peningkatan lebih tinggi
(2,51 persen poin) dari TPAK laki-laki (0,84 persen poin).
Selama 20 tahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Indonesia
cenderung stagnan, rata-rata TPAK laki-laki berada di sekitar 84 persen, sementara perempuan
sekitar 50 persen. Tetapi dengan mewabahnya pandemi Covid-19 hasil penelitian menunjukkan
bahwa ketimpangan gender antara perempuan dan laki-laki dalam partisipasi angkatan kerja
35T 35T

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 149


menjadi semakin meningkat akibat pandemi Covid-19, di mana angkatan kerja perempuan di
35T 35T 35T 35T

Indonesia lebih rendah dari negara lain sejak sebelum pandemi sehingga sekarang jumlahnya
35T 35T

semakin turun akibat Covid-19. Dampak Covid-10 lebih berat lagi bagi perempuan mengingat
35T 35T

sektor seperti restoran, akomodasi, hotel, dan pekerja rumahan yang paling tertekan. Dengan
kondisi seperti ini akibatnya ketimpangan gender semakin meningkat dan terjadi penurunan
35T 35T

partisipasi angkatan kerja perempuan.


Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara. Meski penurunan TPAK
perempuan hanya sebesar 4,1% dibanding tahun 2019, tetapi wabah pandemi Covid-19 turut
memberikan andil di mana terjadi pemangkasan anggaran sehingga Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah
tidak dapat bekerja maksimal dalam melakukan pembinaan terhadap pemberdayaan
perempuan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara sehingga pembinaan pada tahun 2020 hanya
difokuskan pada perempuan yang berstatus istri Pegawai Negeri Sipil yang tergabung dalam
organisasi Dharma Wanita Persatuan.
Rendahnnya TPAK perempuan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurangnya
informasi, anggapan bahwa perempuan bertanggung jawab penuh dalam rumah tangga,
adanya diskriminasi gender, dan juga biaya yang tinggi. Di samping itu, perempuan lebih
banyak berpartisipasi pada jenis pekerjaan informal, seperti pekerja rumah tangga atau pekerja
rumahan. Terkait hal ini dibutuhkan adanya suatu peraturan karena pekerjaan di sektor informal
umumnya berupah minim, bahkan banyak sekali perempuan yang tidak diberikan upah (unpaid
worker) dan bentuk perlindungannya tidak ada. Menurut Studi Bappenas, perempuan
berpotensi untuk berkontribusi lebih besar kepada perekonomian Indonesia. Jika TPAK
perempuan dinaikkan menjadi 64 persen, maka akan terdapat 20 juta angkatan kerja semi-
skilled dan skilled baru. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan dapat terus
ditingkatkan karena perempuan memiliki banyak potensi yang harus diberi akses sehingga
dapat memberikan kontribusi pada pembangunan. Ini adalah pekerjaan rumah bagi pengambil
kebijakan untuk meningkatkan TPAK perempuan yaitu dengan membuka kesempatan kerja
seluas-luasnya kepada perempuan di semua sektor dengan tidak membeda-bedakan gender.
Dari analisis di atas dapat disimpulkan hampir seluruh indikator kinerja dari tiga sasaran
strategis telah dapat diwujudkan dengan baik, hanya sedikit dari program yang capaiannya
belum optimal dari target yang diharapkan, atas permasalahan tersebut strategi pemecahan
masalah kedepan atau di tahun mendatang adalah sebagai berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 150


1. Agar perencanaan makro sebelum diwujudkan menjadi sebuah rencana kegiatan atau
program hendaknya berdasarkan data awal lapangan yang perlu diolah dan dibuat tingkat
skala prioritas agar menuju sasaran yang objektif.
2. Berdasarkan skala prioritas tersebut perlu dikaji kegiatan-kegiatan yang strategis yang
mendapat perhatian sungguh-sungguh untuk kehidupan masyarakat banyak.
3. Meningkatkan rapat koordinasi dalam semua urusan yang berkaitan dengan perlindungan
anak dan perempuan.
4. Adanya MoU antara rumah sakit dengan dinas terkait dalam memberikan pelayanan
medis/ visum Dokter.
5. Perlu dukungan dana untuk pendampingan korban kekerasan mulai dari pelayanan
medis/visum, hukum, konseling, psikologis, dan bantuan dana bagi korban.
6. Peningkatan profesionalitas aparatur Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak sebagai OPD penanggung jawab perlu dijadikan perhatian sungguh-sungguh agar
mempunyai sumber daya dasar manusia pembangunan.

Tabel 3.3.21.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21
Meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Tingkat penurunan PMKS % 3,50 51,81 1.480,29 4 -31,06 -776,5
Rata-rata capaian kinerja 1.480,29 -776,5
Sumber Data : Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), 1 indikator sasaran tidak mencapai target.
Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar -67,50% berkategori kurang, menurun jika
dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar -12,86% yang juga dikategorikan
kurang.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan salah satu masalah
sosial yang menjadi urusan wajib bagi pemerintah daerah. Adanya gelandangan, pengemis,
Wanita Rawan Sosial Ekonomi, anak terlantar dan anak jalanan menunjukkan masih
banyaknya kemiskinan di daerah. Hal ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera
dicarikan solusinya guna mewujudkan kesejahteraan sosial. Demikian halnya dengan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Berbagai strategi penanggulangan PMKS ditetapkan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 151


Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara baik dalam bentuk pelayanan, bantuan sosial,
pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosialmaupun perlindungan sosial.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang menjadi fokus Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.3.21.1
Jenis dan Jumlah PMKS di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2018 s.d. Tahun 2020
Jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Data Tahun Data Tahun Data Tahun
No
(PMKS) 2018 2019 2020

1 Anak Balita Terlantar 0 0 0


2 Anak terlantar 0 35 0
3 Anak Berhadapan Dengan Hukum 0 73 54
4 Anak Jalanan 0 0 0
5 Anak Kedisabilitasan 0 370 370
6 Anak Tindak Kekerasan 0 73 54
7 Anak yang memerlukan perlindungan khusus 0 0 0
8 Lansia Terlantar 15.603 15.603 15.511
9 Penyandang Disabilitas 2.890 3.041 3.041
10 Tuna Susila 0 63 63
11 Gelandangan 1 3 2
12 Pengemis 1 3 2
13 Pemulung 0 44 44
14 Kelompok Minoritas 0 41 41
15 Bekas Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan 0 0 25
16 Orang HIV/AIDS (ODHA) 0 1 5
17 Korban Salahguna Napza 0 20 24
18 Korban Trafficking 0 0 0
19 Korban Tindak Kekerasan 0 0 20
20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial 0 2 0
21 Korban Bencana Alam 0 714 50
22 Korban Bencana Sosial 64 17 2.500
23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 0 0 0
24 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 7 0 7
25 Komunitas Adat Terpencil (KAT) 2 2 2
26 Fakir Miskin 42.143 19.887 36.192
JUMLAH 60.711 39.992 58.007
Sumber Data : Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Bengkulu


Utara mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2020 hingga mencapai 18.015
orang dibanding tahun 2019 terutama pada item Korban Bencana Sosial dan Fakir Miskin. Hal
ini salah satunya terkait dengan pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia
termasuk Kabupaten Bengkulu Utara.
Capaian realisasi Tingkat Penurunan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
dihitung menggunakan formulasi perhitungan sebagai berikut :

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 152


= (Jumlah PMKS tahun n-1 dikurangi jumlah PMKS tahun n) x 100%
U U

Jumlah PMKS tahun n

= (39.992 – 58.007) x 100% = -31,06%


U U

58.007

Mewabahnya pandemi Covid-19 turut berimbas pada anggaran yang dialokasikan


untuk penanganan PMKS di Kabupaten Bengkulu Utara. Tetapi walaupun anggaran tahun 2020
terkena refocussing, bantuan yang disalurkan untuk Kabupaten Bengkulu Utara tetap
tersalurkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) dan bantuan tersebut
tidak hanya dari Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara selaku leading sector utama
penanganan PMKS saja tetapi ada juga peran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
lainnya.
Berbicara tentang penanganan terhadap PMKS tentu berkaitan erat dengan usaha
dalam penurunan angka kemiskinan karena PMKS yang terdiri dari berbagai jenis merupakan
salah satu sebab terjadinya peningkatan angka kemiskinan. Di Kabupaten Bengkulu Utara
seperti yang telah dijelaskan dalam sasaran strategis 3 tidak terjadi penurunan angka
kemiskinan yang signifikan dibanding tahun 2019 dan pada sasaran 21 ini tingkat penurunan
PMKS sebesar -31,06% di mana semakin sedikit atau kecil jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial, maka dapat dikatakan bahwa capaian kinerjanya semakin berhasil.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui
program-programnya seperti dilaporkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara yaitu :
1. Pemberian Bantuan bagi Lanjut Usia Terlantar berupa alat bantu kursi roda bagi 880 orang
penerima berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan bantuan sembako bagi 100 orang
berasal dari Anggaran Pemerintah Belanja Nasional (APBN);
2. Penyaluran Jaminan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH), monitoring penyaluran
Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan bagi 14.839 KPM berasal dari Anggaran
Pemerintah Belanja Nasional (APBN);
3. Penyaluran Buffer Stock Bantuan Sosial Bencana Sosial sebanyak 5 (lima) paket;
4. Peyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bengkulu Utara bagi 25.945
KPM berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
5. Penyaluran Bantuan Fakir Miskin melalui bantuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi
3.319 orang penerima berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN);
6. Penyaluran bantuan bagi anak berhadapan dengan hukum sebanyak 10 orang;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 153


7. Penyaluran bantuan bagi anak yang menjadi korban tindak kekerasan sebanyak 22 orang;
8. Penyaluran bantuan korban penyalahgunaan NAPZA sebanyak 10 orang berasal dari
Anggaran Pemerintah Belanja Nasional (APBN);
9. Penyaluran bantuan korban tindak kekerasan sebanyak 20 orang Anggaran Pemerintah
Belanja Nasional (APBN);
10. Penyaluran bantuan korban bencana alam sebanyak 50 orang dan korban bencana sosial
sebanyak 2.500 orang berasal dari Anggaran Pemerintah Belanja Nasional (APBN);
11. Penyaluran bantuan Jaminan Persalinan (Jampersal) sebanyak 339 orang;
12. Penyaluran bantuan Alat Kerja melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten
Bengkulu Utara sebanyak 150 orang yang berasal dari Anggaran Pemerintah Belanja
Nasional (APBN);
13. Penyaluran bantuan Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 512 rumah melalui Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bengkulu Utara berasal dari
Anggaran Pemerintah Belanja Nasional (APBN);
14. Penyaluran bantuan Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis atau Orang Dalam Gangguan
Jiwa (ODGJ) sebanyak 7 (tujuh) orang.
Bagi PMKS, persoalan yang mendasar adalah tidak terpenuhinya pelayanan sosial
dasar seperti kesehatan, pendidikan, sandang, pangan, papan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Selain itu, belum ada sistem perlindungan dan jaminan sosial yang terintegrasi untuk
melindungi dan memberikan jaminan sosial bagi seluruh penduduk terutama penduduk yang
miskin dan rentan.
Dengan memperhatikan situasi dan perkembangan aneka masalah sosial yang
dihadapi saat ini strategi yang dapat dilakukan antara lain :
1. Meningkatkan fungsi sosial PMKS melalui pelatihan keterampilan, bimbingan dan motivasi,
sehingga PMKS memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya dan
dapat mengakses berbagai pelayanan sosial dasar secara mandiri;
2. Meningkatkan peran PSKS seperti TKSK, karang taruna, tenaga pendamping sosial, tenaga
PKH agar memberi kontribusi yang lebih besar dalam pelaksanaan program kesejahteraan
sosial, baik program pemerintah pusat maupun program di daerah.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 154


Tabel 3.3.22.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22
Meningkatnya kualitas pemuda
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Indikator Sasaran Satuan Kinerja Kinerja
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Jumlah pemuda berprestasi orang 37 60 162,16 41 50 121,95
Rata-rata capaian kinerja 162,16 121,95
Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya kualitas
pemuda, 1 indikator sasaran melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar
121,95% berkategori baik sekali, menurun jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2019 sebesar 162,16%, juga dikategorikan baik sekali.
Penurunan sebesar 40,21%, ini diikuti dengan adanya kenaikan target semula di tahun
2019 sebanyak 37 orang menjadi 41 orang ditahun 2020 yang terdiri 50 orang paskibraka
meliputi 44 orang paskibraka tingkat kabupaten dan 6 paskibraka tingkat provinsi dari
penjaringan 200 orang peserta yang diambil dari setiap sekolah di Kabupaten Bengkulu Utara
pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat, 10 orang pemuda JPD yang disaring
dari 60 orang pemuda perwakilan setiap kecamatan yang memiliki keterampilan, dan 1 (satu)
orang pemuda pelopor yang memiliki keterampilan dan keahlian bidang tertentu yang di
perlombakan di tingkat nasional yang disaring dari 19 orang perwakilan dari setiap kecamatan
di Kabupaten Bengkulu Utara.
Indikator ini tidak melebihi realisasi tahun 2019 karena adanya recofussing anggaran
terkait wabah Covid-19 sehinggga kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan masa
sementara waktu tidak dapat dilaksanakan untuk mentaati aturan dari pemerintah mengenai
protokol kesehatan Covid-19, sehingga pelaksanaan kegiatan kepemudaan tidak bisa
dilaksanakan.
Upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara di tahun 2020 dalam rangka
meningkatkan jumlah pemuda berprestasi yaitu melalui pelaksanaan seleksi di kegiatan
pembinaan dan pelatihan paskibraka. Kegiatan ini tetap dilaksanakan karena untuk memenuhi
kebutuhan petugas pengibaran bendera dalam rangka HUT RI yang menjadi agenda wajib
tahunan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah pemuda berprestasi
adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan dan pelaksanaan paskibraka kabupaten

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 155


Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepemimpinan dan kedisiplinan yang
diikuti oleh peserta sebanyak 50 orang hasil penjaringan siswa dan siswi SLTA Sederajat di
Kabupaten Bengkulu Utara. Pelatihan dilaksanakan selama 15 (lima belas) hari di Wisma
Atlit dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2020 dengan tujuan memberikan pelatihan
dasar baris berbaris, kepemimpinan, dan kedisiplinan dalam rangka pelaksanaan
pengibaran dan penurunan bendera merah putih pada HUT RI.
2. Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor dan jambore pemuda Indonesia
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan keterampilan berupa keterampilan
kesenian, budaya daerah, hastakarya, memasak, dan wawasan keilmuan yang diikuti oleh
peserta sebanyak 10 orang hasil penjaringan dari perwakilan pemuda-pemudi setiap
kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara. Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) minggu di
Wisma Atlit dengan waktu pelaksanaan berdasarkan surat edaran dari Dispora Provinsi
tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk memberikan pelatihan keterampilan bidang dan
meningkatkan jiwa persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda se- Provinsi Bengkulu dan
Nasional.
3. Perekrutan pemuda pelopor yang memiliki keterampilan dan keahlian dibidang tertentu yang
di perlombakan di tingkat nasional dari perwakilan setiap kecamatan di Kabupaten Bengkulu
Utara.
Permasalahan dan Solusi :
Permasalahan yang di hadapi dalam meningkatkan jumlah pemuda berprestasi antara
lain keterbatasan anggaran, keterbatasan sarana prasarana fasilitas pendukung, minimnya
akses informasi kepemudaan di setiap kecamatan dan adanya masalah penyebaran virus
Covid-19 yang membatasi pergerakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan masa dan
berkerumun. Oleh karena itu solusi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara dengan terus berupaya
melakukan pendampingan dan pelatihan berkelanjutan kepada pemuda-pemudi untuk menjadi
pemuda pemudi yang berprestasi baik di tingkat daerah, provinsi maupun nasional dengan
selalu menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Tabel 3.3.23.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23
Meningkatnya prestasi olah raga
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Kinerja Target Realisasi
Kinerja
Tahun Tahun
2019 (%) 2020 (%)
1 Jumlah atlet berprestasi orang 135 82 60,74 40 0 0
Rata-rata capaian kinerja 60,74 0
Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 156


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya prestasi olah
raga, 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2020
sebesar 0% berkategori kurang, jauh menurun jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada
tahun 2019 sebesar 60,74% berkategori cukup.
Jumlah atlit yang berprestasi mengalami penurunan yang sangat signifikan dikarenakan
kegiatan di bidang olahraga tidak dapat dilaksanakan di tahun 2020 dengan alasan
mewabahnya virus Covid-19, sehingga kegiatan-kegiatan pertandingan baik tingkat nasional,
provinsi maupun daerah tidak bisa dilaksanakan terkait aturan kesehatan dan terjadi pengalihan
anggaran untuk penanganan Covid-19, otomatis untuk pengiriman atlit berprestasi tidak dapat
dilaksanakan.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara di tahun 2020 tidak melaksanakan
pembangunan fisik sarana olahraga karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah, namun
di tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara berfokus pada pembangunan sarana prasarana olahraga
berupa pembangunan GOR Tipe B berstandar internasional yang penganggarannya di peroleh
dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
sebesar Rp. 12.000.000.000,00 (Dua belas milyar rupiah).
Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah atlit berprestasi yaitu melalui
pembinaan atlit-atlit dan pendampingan atlit-atlit yang akan melakukan pertandingan baik di
tingkat daerah, provinsi maupun tingkat nasional. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang memenuhi standar dan refresentatif untuk
tahun 2020 Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara selaku penanggung
jawab hanya melakukan pemeliharaan sarana prasarana olahraga secara rutin berkala berupa
kebersihan dan pengamanan fasilitas olahraga yang sudah ada. Adapun sarana olahraga yang
menjadi fokus pemeliharaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara
adalah GOR Perjuangan, GOR Sahri Romli, Wisma Atlit, Lapangan Tenis, Lapangan Basket,
Lapangan Volly dan Lapanga Bola.
Permasalahan dan Solusi :
Permasalahan yang di hadapi dalam meningkatkan jumlah atlit berprestasi antara lain
keterbatasan anggaran untuk pembinaan atlit, minimnya sarana prasarana latihan bagi atlit,
kurangnya kegiatan event-event kompetisi untuk cabang olahraga prestasi dan keterbatasan
pemerintah daerah dalam menyiapkan pelatih-pelatih yang memiliki setifikat keahlian dalam
bidang keolahragaan yang hal ini sebetulnya bisa dilakukan kerjasama dengan pihak swasta,
dan adanya wabah Covid-19 yang melarang pelaksanaan kegiatan berkerumun dan melibatkan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 157


orang banyak untuk menghindari penyebaran wabah virus Covid-19. Oleh karena itu solusi
yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara dalam melakukan penjaringan dan pembinaan kepada
atlit-atlit untuk menjadi atlit yang berprestasi baik di tingkat daerah, provinsi maupun nasional
dengan cara peningkatan kualitas sarana prasarana olahraga di daerah untuk memberikan
kenyamanan para atlit melakukan latihan.

Tabel 3.3.24.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24
Meningkatnya toleransi, kesetaraan dan kerja sama antar umat beragama
Tahun 2019 Capaian Tahun 2020 Capaian
Kinerja Kinerja
Indikator Sasaran Satuan
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2019 (%) 2020 (%)
Indeks kerukunan umat
1 % 85 83,3 98 90 84,5 93,89
beragama
Rata-rata capaian kinerja 98 93,89
Sumber : Kemenag dan Kantor Kesbangpol Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran meningkatnya toleransi,
kesetaraan dan kerja sama antar umat beragama, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2020 sebesar 93,89% berkategori baik, mengalami penurunan
jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 98% juga dikategorikan
baik.
Penurunan rata-rata capaian terjadi dikarenakan terjadi peningkatan pada target yang
ditetapkan untuk tahun 2020. Apabila membandingkan realisasi capaian tahun 2020 dan 2019
maka capaian realisasi di tahun 2020 ini lebih meningkat 1,2% dibandingkan capaian tahun
2019.
Indeks kerukunan dimaksud dibentuk dari tiga indikator besar, yaitu toleransi,
kesetaraan, dan kerjasama. Indikator toleransi merepresentasikan dimensi saling menerima,
menghormati/menghargai perbedaan. Kesataraan, mencerminkan keinginan saling melindungi,
memberi kesempatan yang sama dengan tidak mengedepankan superioritas. Selanjutnya,
kerjasama menggambarkan keterlibatan aktif bergabung dengan pihak lain dan memberikan
empati dan simpati kepada kelompok lain dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya dan
keagamaan. Oleh karena itu, untuk peningkatan kerukunan umat beragama, orientasinya tidak
hanya pada aspek toleransi semata, karena sikap toleransi itu baru merupakan syarat awal.
Agar kerukunan umat beragama tumbuh semakin kuat, maka toleransi harus disertai dengan
adanya sikap kesetaraan. Selanjutnya, sikap kesetaraan harus diiringi tindakan nyata dalam
bekerjasama di tengah masyarakat majemuk. Dengan kerjasama yang tulus, terbangun

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 158


kepercayaan yang kuat diantara sesama anak bangsa dengan pemahaman bersama bahwa
mereka dapat hidup berdampingan dengan damai, tenang, saling memajukan dan menguatkan,
tidak untuk saling menyakiti dan menyingkirkan.
Capaian Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Bengkulu Utara sejak
tahun 2019 telah melebihi capaian Indeks Kerukunan Umat Beragaman tingkat nasional
maupun tingkat Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh
Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama., Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2019 terjadi peningkatan yang cukup
signifikan di mana angka rata-rata nasional 73,83, lebih baik dari tahun 2018 di angka 70,90.
Sedangkan angka rata-rata Provinsi Bengkulu berada di angka 71,75.
Hal ini menunjukka bahwa capaian indeks kerukunan umat beragama di wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara termasuk dalam kategori sangat baik. Salah satu bukti nyata
kerukunan umat beragama di Kabupaten Bengkulu Utara sudah berada di level sangat baik
adalah sudah ditetapkannya Desa Rama Agung Kecamatan Kota Arga Makmur menjadi
Daerah Percontohan Kerukunan Umat Beragama Secara Nasional Tahun 2018 oleh
Kementerian Agama Republik Indonesia dan dikuatkan dengan Keputusan Gubernur Bengkulu
Nomor : W.119.Kesbangpol Tahun 2020 Tanggal 19 Februari 2020, tentang Penetapan Desa
Rama Agung Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara Sebagai Desa Miniatur
Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Bengkulu.
Untuk menunjukkan apresiasi dan dukungan nyata terhadap tingginya capaian Indeks
Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Bengkulu Utara dan terpilihnya Desa Rama Agung di
Kecamatan Kota Arga Makmur sebagai Desa Miniatur Kerukunan Umat Beragama di mana di
desa ini penduduknya terdiri dari berbagai macam agama, suku, dan rumah ibadah namun
tidak pernah terjadi intoleransi antar satu sama lain, maka Pemerintah Bengkulu Utara melalui
Dana CSR Bank Bengkulu Cabang Arga Makmur membangun Tugu dan Gapura Kerukunan
Umat Beragama di batas Rama Agung Kecamatan Kota Arga Makmur yang kemudian menjadi
salah satu spot foto yang ramai dikunjungi.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 159


Berbagai rekomendasi/implikasi kebijakan yang dapat diterapkan untuk dapat lebih
meningkatkan kerukunan umat beragama antara lain :
1. Memaksimalkan usaha-usaha pemeliharaan kerukunan dan pengantisipasian konflik mulai
dari tingkat keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat;
2. Memberikan pelatihan tentang cara menahan diri dari tindakan di luar hukum, dan
memberikan advokasi hukum bagaimana menggunakan jalur yang tidak melanggar hukum
dalam menangani potensi konflik yang dapat meningkat menjadi manifes;
3. Menurunkan faktor non-keagamaan seperti kesenjangan ekonomi dan dinamika politik;
4. Melakukan upaya penanganan konflik keagamaan, mengembangkan budaya damai dan
toleransi, serta memperkuat kerangka regulasi bagi kerukunan;
5. Memperkuat sinergi dalam memelihara kerukunan/keharmonisan masyarakat termasuk
elemen LSM, media, dan mahasiswa sesuai kapasitas dan bidangnya masing-masing.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020
dan realisasinya dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.4.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020
No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Lebih (Kurang)
1 PENDAPATAN 1.251.742.439.611,00 1.192.281.312.681,00 (59.461.126.930,00)
2 BELANJA + TRANSPER 1.285.074.150.762,33 1.192.242.728.413,08 (92.831.422.349,25)
SURPLUS/ (DEFISIT) (33.331.711.151,33) 38.584.267,92 33.370.295.419.25
3 PEMBIAYAAN 33.331.711.151,33 48.561.177.583,00 15.229.466.431,67
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran Tahun (0,00) 48.599.761.850,92 48.599.761.850,92
Berkenaan
Sumber Data : LRA per 01 Februari 2021, BPKAD Kab. Bengkulu Utara

1. Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020 dianggarkan
sebesar Rp. 1.119.086.578.000,00 namun terealisasi Rp. 1.084.207.869.376,26 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3.5.
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 87.507.061.611,00 79.566.488.188,74 90,93
a. Pendapatan Pajak Daerah 13.237.945.350,00 14.226.577.945,35 107,47
b. Pendapatan Retribusi Daerah 985.158.156,00 1.489.582.870,00 151,20
c. Lain-lain PAD yang Sah 73.283.958.105,00 63.850.327.373,39 87,13
2 PENDAPATAN TRANSPER 1.119.086.578.000,00 1.084.207.869.376,26 96,88

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 160


a. Pendapatan Transper Pemerintah
892.762.893.000,00 873.870.193,710,00
Pusat 97,88
1) Bagi Hasil Pajak 15.919.043.000,00 10.398.909.814,00 65,32
2) Bagi Hasil Bukan Pajak/
30.252.213.000,00 22.259.223.527,00
Sumber Daya Alam 73,58
3) Dana Alokasi Umum ( DAU ) 590.458.935.000,00 588.327.285.000,00 99,64
4) Dana Alokasi Khusus ( DAK ) 256.132.702.000,00 252.884.775.369,00 98,73
b. Pendapatan Transper Pemerintah
198.323.685.000,00 198.323.685.000,00
Pusat Lainnya 100,00
1) Dana Penyesuaian 198.323.685.000,00 198.323.685.000,00 100,00
c. Pendapatan Transper Pemerintah
28.000.000.000,00 12.013.990.666,26
Daerah lainnya 42,91
2) Pendapatan Bagi Hasil pajak 28.000.000.000,00 12.013.990.666,26 42,91
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
3 45.148.800.000,00 28.506.955.116,00
YANG SAH 63,14
a. Pendapatan Hibah 45.148.800.000,00 28.506.955.116,00 63,14
JUMLAH 1.251.742.439.611,00 1.192.281.312.681,00 95,25
Sumber Data : LRA per 01 Februari 2021, BPKAD Kab. Bengkulu Utara

2. Belanja Daerah
Realisasi pendapatan ditujukan untuk membiayai belanja Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6.
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
BELANJA 1.028.746.517.777,33 935.915.113.428,08 90,98
1 BELANJA OPERASI 828.085.287.786,40 753.283.017,275,00 90,97
a. Belanja Pegawai 499.571.101.210,40 453.455.724.549,00 90,77
b. Belanja Barang dan Jasa 279.348.696.276,00 251.916.672.516,00 90,18
d. Belanja Hibah 48.825.490.300,00 47.720.620.210,00 97,74
c. Belanja Bantuan Sosial 340.000.000,00 190.000.000,00 55,88
BELANJA MODAL 180.845.489.306,93 164.586.836.434,08 91,01
a. Belanja Modal Tanah - - -
b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin 62.170.303.638,00 47.377.617.273,80 76,21
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan 54.775.257.921,18 53.798.530.523,42 98,22
d. Belanja Modal jalan, Irigasi dan Jaringan 63.849.927.747,75 63.360.746.536,86 99,23
e. Belanja Modal Aset Tetap lainnya 50.000.000,00 49.942.100,00 99,88
2 BELANJA TAK TERDUGA 19.815.740.684,00 18.045.259.719,00 91,07
a. Belanja Tak Terduga 19.815.740.684,00 18.045.259.719,00 91,07
TRANSFER 256.327.632.985,00 256.327.614.985,00 100
1 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 1.869.115.239,00 1.869.097.239,00 100,00
a. Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 1.869.115.239,00 1.869.097.239,00 100,00
2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 254.458.517.746,00 254.458.517.746,00 100,00
a. Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 254.458.517.746,00 254.458.517.746,00 100,00
SURPLUS/ DEFISIT (33.331.711.151,33) 38.584.267,92 -0,12
Sumber Data : LRA per 01 Februari 2021, BPKAD Kab. Bengkulu Utara

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 161


3. Pembiayaan Daerah
Penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2020 dapat menutupi defisit anggaran yang dihasilkan dari
belanja daerah yang bersumber dari pendapatan daerah, seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 3.7.
Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 34.831.711.151,33 50.061.177.583,00 143,72
a. Penggunaan SILPA 34.831.711.151,33 50.061.177.583,00 143,72
2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 1.500.000.000,00 1.500.000.000 100,00
a. Penyertaan Modal / Investasi Pemerintah Daerah 1.500.000.000,00 1.500.000.000 100,00
PEMBIAYAAN NETTO 33.331.711.151,33 48.561.177.583,00 145,69
Sumber Data : LRA per 01 Februari 2021, BPKAD Kab. Bengkulu Utara

4. Anggaran per Sasaran dan Program


Pembiayaan daerah Kabupaten Bengkulu Utara antara lain digunakan untuk
membiayai program-program strategis dalam rangka mencapai sasaran yang ada dalam
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Adapun sasaran dan
program tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8.
Target dan Realisasi Keuangan
Program dan Kegiatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu UtaraTahun Anggaran 2020
ANGGARAN
PAGU OPD PENANGGUNG
PROGRAM ANGGARAN REALISASI % JAWAB
(Rp)
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
143,626,800.00 135,826,800.00 94.57 DINAS PENDIDIKAN
Pelaporan Capaiaan Kinerja Dan
Keuangan
Program Pendidikan Anak Usia
1,726,715,100.00 1,650,122,401.00 95.56 DINAS PENDIDIKAN
Dini
Program Pengelolaan Kekayaan
185,830,500.00 184,812,900.00 99.45 DINAS PENDIDIKAN
Budaya Daerah
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan 65,516,788,450.00 20,217,568,450.00 30.86 DINAS PENDIDIKAN
Tahun
Program Pengelolaan Keragaman
55,889,200.00 49,739,200.00 89.00 DINAS PENDIDIKAN
Budaya
Program Pendidikan Non Formal 1,092,446,800.00 974,438,700.00 89.20 DINAS PENDIDIKAN
Program Manajemen Pelayanan
3,919,289,500.00 3,589,138,325.00 91.58 DINAS PENDIDIKAN
Pendidikan
Program Obat dan Perbekalan
5,373,344,000.00 5,199,254,180.00 96.76 DINAS KESEHATAN
Kesehatan
Program Upaya Kesehatan
91,445,347,234.00 72,883,903,172.00 79.70 DINAS KESEHATAN
Masyarakat

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 162


Program Pengawasan Obat
176,702,000.00 176,602,000.00 99.94 DINAS KESEHATAN
Makanan
Program Promosi Kesehatan Dan
78,094,600.00 77,694,600.00 99.49 DINAS KESEHATAN
Pemberdayaan Masyarakat
Program Pencegahan Dan
Penanggulangan Penyakit 2,628,110,050.00 2,174,622,122.00 82.74 DINAS KESEHATAN
Menular
Program Standarisasi Pelayanan
46,296,623,630.00 1,010,235,336.00 2.18 DINAS KESEHATAN
Kesehatan
Program Pelayanan Kesehatan
2,180,200.00 2,180,200.00 100.00 DINAS KESEHATAN
penduduk Miskin
Program pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
24,561,900.00 24,561,900.00 100.00 DINAS KESEHATAN
prasarana puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya
Program Kemitraan Peningkatan
3,854,000.00 3,854,000.00 100.00 DINAS KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan
Program Peningkatan Kesehatan
1,150,000.00 1,150,000.00 100.00 DINAS KESEHATAN
anak balita
Program Peningkatan Pelayanan
0.00 0.00 0.00 DINAS KESEHATAN
Kesehatan Usia Lanjut
DINAS PEKERJAAN
Program Pembangunan Jalan
3,194,114,364.75 3,105,669,700.00 97.23 UMUM DAN PENATA
dan Jembatan
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Program pembangunan saluran
56,437,200.00 52,092,000.00 92.30 UMUM DAN PENATA
drainase/gorong-gorong
RUANG
Program Rehabilitasi / DINAS PEKERJAAN
Pemeliharaan Jalan dan 3,321,328,862.00 3,226,573,905.98 97.15 UMUM DAN PENATA
Jembatan RUANG
DINAS PEKERJAAN
Program Peningkatan Sarana dan
274,876,600.00 270,636,300.00 98.46 UMUM DAN PENATA
Prasarana Kebinamargaan
RUANG
Program Pengembangan dan
DINAS PEKERJAAN
Pengelolaan Jaringan Irigasi
7,762,820,250.00 7,699,336,170.00 99.18 UMUM DAN PENATA
Rawa dan Jaringan Irigasi Rawa
RUANG
dan Jaringan Pengairan Lainnnya
DINAS PEKERJAAN
Program Penyediaan dan
20,317,800.00 10,253,500.00 50.47 UMUM DAN PENATA
Pengolahan Air Baku
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Program Pembangunan
7,570,384,300.00 7,456,419,748.88 98.49 UMUM DAN PENATA
Infrastruktur Pedesaan
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Program Peningkatan Jalan dan
32,807,936,300.00 32,622,164,679.00 99.43 UMUM DAN PENATA
Jembatan
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Program Perencanaan Tata
152,698,650.00 123,238,975.00 80.71 UMUM DAN PENATA
Ruang
RUANG
DINAS PEKERJAAN
Program pemanfaatan Ruang 665,471,925.00 200,172,197.00 30.08 UMUM DAN PENATA
RUANG
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
60,000,000.00 59,888,000.00 99.81 DPRKP
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Pengembangan
4,485,652,150.00 4,437,121,100.00 98.92 DPRKP
Perumahan

Program Lingkungan Sehat


1,583,886,400.00 1,566,192,900.00 98.88 DPRKP
Perumahan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 163


Program Penyelesaian Konflik-
52,391,600.00 52,391,600.00 100.00 DPRKP
konflik Tanah
Program Fasilitasi Penyediaan
38,204,000.00 37,734,000.00 98.77 DPRKP
Perumahan
Program Pembiayaan Perumahan
71,100,000.00 71,100,000.00 100.00 DPRKP
dan Kawasan Permukiman
Program Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan 29,576,400.00 29,576,400.00 100.00 DPRKP
dan Permukiman Kumuh
Program Pembangunan dan
Pengembangan Infrastruktur 69,130,000.00 69,130,000.00 100.00 DPRKP
Permukiman
Program Peningkatan
SATPOL PP DAN
Pengembangan Sistem
85,354,986.00 85,141,000.00 99.75 PEMADAM
Pelaporan Pencapaian Kinerja
KEBAKARAN
dan Keuangan Kantor
Program Pemeliharaan SATPOL PP DAN
Kantrantibmas dan Pencegahan 116,955,500.00 116,880,300.00 99.94 PEMADAM
Tindak Kriminal KEBAKARAN
Program Pemberdayaan SATPOL PP DAN
Masyarakat Untuk Menjaga 39,104,900.00 23,444,500.00 59.95 PEMADAM
Ketertiban dan Keamanan KEBAKARAN
Program Peningkatan SATPOL PP DAN
Pemberantasan Penyakit 14,652,700.00 14,622,800.00 99.80 PEMADAM
Masyarakat (Pekat) KEBAKARAN
Program Peningkatan SATPOL PP DAN
Pengawasan dan Penegakan 10,723,600.00 10,723,600.00 100.00 PEMADAM
Peraturan Perundang-undangan KEBAKARAN
Program Peningkatan Pelayanan SATPOL PP DAN
Penanggulangan Bahaya 1,156,211,400.00 1,149,629,300.00 99.43 PEMADAM
Kebakaran KEBAKARAN
SATPOL PP DAN
Program Peningkatan Keamanan
1,006,840,400.00 1,004,810,300.00 99.80 PEMADAM
dan Kenyamanan Lingkungan
KEBAKARAN
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
191,394,100.00 189,303,972.00 98.91 DINAS SOSIAL
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah 68,824,600.00 68,437,600.00 99.44 DINAS SOSIAL
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
Program Pelayanan dan
2,506,779,700.00 2,500,856,310.00 99.76 DINAS SOSIAL
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Program Pembinaan Para
Penyandang cacat dan Ex. 21,857,500.00 21,729,200.00 99.41 DINAS SOSIAL
Trauma
Program Pembinaan Eks
Penyandang Penyakit Sosial (Eks
16,385,200.00 16,353,200.00 99.80 DINAS SOSIAL
Narapidana, PSK, Narkoba dan
Penyakit Sosial Lainnya)
Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan 65,943,700.00 65,216,950.00 98.90 DINAS SOSIAL
Sosial
Program Pencegahan Dini dan
Penaggulangan Korban Bencana 59,331,400.00 59,330,753.00 100.00 DINAS SOSIAL
Alam
Program Peningkatan,
DINAS
Pengembangan, Sistem
53,736,800.00 53,736,800.00 100.00 KETENAGAKERJAAN
Pelaporan Capaian Kinerja dan
DAN TRANSMIGRASI
Keuangan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 164


DINAS
Program Pengembangan Wilayah
11,021,165,100.00 10,837,338,902.00 98.33 KETENAGAKERJAAN
Transmigrasi
DAN TRANSMIGRASI
DINAS
Program Peningkatan Kualitas
109,027,100.00 95,872,200.00 87.93 KETENAGAKERJAAN
dan Produktivitas Tenaga Kerja
DAN TRANSMIGRASI
DINAS
Program Peningkatan
17,421,600.00 7,111,300.00 40.82 KETENAGAKERJAAN
Kesempatan Kerja
DAN TRANSMIGRASI
Program Perlindungan DINAS
Pengembangan Lembaga 26,411,300.00 24,851,300.00 94.09 KETENAGAKERJAAN
Ketenagakerjaan DAN TRANSMIGRASI
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
41,000,000.00 40,820,100.00 99.56 DPPPA
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Keserasian Kebijakan
65,800,300.00 65,800,300.00 100.00 DPPPA
Kualitas anak dan Perempuan
Program Peningkatan Peran
Serta dan Kesetaraan Jender 168,671,900.00 164,274,843.00 97.39 DPPPA
Dalam Pembangunan
Program Penguatan
Kelembagaan Pengarusutamaan 6,982,400.00 6,982,400.00 100.00 DPPPA
Gender dan Anak
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem DINAS KETAHANAN
58,451,800.00 58,450,300.00 100.00
Pelaporan Capaian Kinerja dan PANGAN
Keuangan
Program Peningkatan Ketahanan DINAS KETAHANAN
689,033,850.00 688,631,400.00 99.94
Pangan PANGAN
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem DINAS LINGKUNGAN
144,400,000.00 144,097,469.00 99.79
Pelaporan Capaian Kinerja dan HIDUP
Keuangan
Program Pengembangan Kinerja DINAS LINGKUNGAN
1,038,876,400.00 1,023,519,650.00 98.52
Pengelolaan Persampahan HIDUP
Program Pengendalian
DINAS LINGKUNGAN
Pencemaran dan Perusakan 502,465,800.00 471,459,500.00 93.83
HIDUP
Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan DINAS LINGKUNGAN
69,289,900.00 64,619,900.00 93.26
Konservasi Sumber Daya Alam HIDUP
Program Peningkatan Kualitas
DINAS LINGKUNGAN
dan Akses Informasi SDA dan 22,082,000.00 21,982,000.00 99.55
HIDUP
Lingkungan Hidup
Program Pengelolaan sampah DINAS LINGKUNGAN
31,206,100.00 29,459,243.00 94.40
dan Limbah HIDUP
Program Pembinaan dan DINAS LINGKUNGAN
13,306,900.00 13,306,900.00 100.00
Pengelolaan Lingkungan Hidup HIDUP
Program Peningkatan,
DINAS
Pengembangan, Sistem
32,549,200.00 31,849,200.00 97.85 KEPENDUDUKAN
Pelaporan Capaian Kinerja dan
DAN CATATAN SIPIL
Keuangan
DINAS
Program Penataan Administrasi
1,782,411,700.00 1,742,393,760.00 97.75 KEPENDUDUKAN
Kependudukan
DAN CATATAN SIPIL
Program Peningkatan,
DINAS
Pengembangan, Sistem
61,892,250.00 61,852,700.00 99.94 PEMBERDAYAAN
Pelaporan Capaian Kinerja&amp;
MASYARAKAT DESA
Keuangan
Program Peningkatan DINAS
Pemberdayaan Masyarakat 20,684,700.00 20,684,700.00 100.00 PEMBERDAYAAN
Pedesaan MASYARAKAT DESA

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 165


DINAS
Program Pengembangan
10,681,500.00 10,681,500.00 100.00 PEMBERDAYAAN
Lembaga Ekonomi Pedesaan
MASYARAKAT DESA
Program Peningkatan Partisipasi DINAS
Masyarakat Dalam Membangun 428,298,400.00 428,079,046.00 99.95 PEMBERDAYAAN
Desa . MASYARAKAT DESA
DINAS
Program Peningkatan Kapasitas
29,549,600.00 29,540,600.00 99.97 PEMBERDAYAAN
Aparatur Pemerintah Desa
MASYARAKAT DESA
Program Keluarga Berencana 4,811,934,083.00 3,617,233,782.00 75.17 DPPKB
Program Kesehatan Reproduksi
5,472,100.00 5,472,100.00 100.00 DPPKB
Remaja
Program Pembinaan Peran Serta
Masyarakat dalam Pelayanan KB 1,868,602,550.00 670,340,550.00 35.87 DPPKB
/ KR yang Mandiri
Program Penyiapan tenaga
pendamping Kelompok Bina 29,907,100.00 29,905,000.00 99.99 DPPKB
Keluarga
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem DINAS
84,100,000.00 84,100,000.00 100.00
Pelaporan Capaian Kinerja dan PERHUBUNGAN
Keuangan
Program Pembangunan
DINAS
Prasarana dan Fasilitas 51,036,800.00 51,036,800.00 100.00
PERHUBUNGAN
Perhubungan
Program Rehabilitasi dan
DINAS
Pemeliharaan Prasarana dan 480,446,300.00 475,710,000.00 99.01
PERHUBUNGAN
Fasilitas LLAJ
Program Peningkatan Pelayanan DINAS
334,818,900.00 334,293,600.00 99.84
Angkutan PERHUBUNGAN
Program Pengendalian dan DINAS
143,491,265.00 137,130,065.00 95.57
Pengaman Lalu Lintas PERHUBUNGAN
Program Pengembangan Sarana DINAS
91,070,000.00 90,203,400.00 99.05
Penunjang Transportasi PERHUBUNGAN
Program Pembinaan dan
DINAS
Pengembangan Bidang 452,223,200.00 450,773,880.00 99.68
PERHUBUNGAN
Kelistrikan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
88,872,000.00 88,872,000.00 100.00 DISKOMINFO
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan Media 212,317,300.00 210,508,877.00 99.15 DISKOMINFO
Massa
Program Kerjasama Informasi
1,331,972,000.00 1,136,469,000.00 85.32 DISKOMINFO
dengan Media Masa

Program Optimalisasi
245,925,400.00 241,635,300.00 98.26 DISKOMINFO
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Program Pengembangan
7,846,600.00 7,846,600.00 100.00 DISKOMINFO
Data/Informasi
Program Penyelenggaraan,
Pengelolaan, dan Pengamanan 21,173,400.00 21,143,200.00 99.86 DISKOMINFO
Persandiaan
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan 83,821,400.00 83,818,800.00 100.00 DINKO UKM
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Program Peningkatan Kualitas
26,890,300.00 26,815,300.00 99.72 DINKO UKM
Kelembagaan Koperasi

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 166


Program Pembinaan ,
Pengembangan dan 10,395,000.00 10,366,800.00 99.73 DINKO UKM
Pengendalian Usaha Koperasi
Program Pemberdayaan Fasilitas
Pelayanan Simpan Pinjam
23,010,900.00 23,010,900.00 100.00 DINKO UKM
Koperasi dan Lembaga Keuangan
Mikro
Program Peningkatan Promosi DINAS PENANAMAN
130,193,600.00 84,180,820.00 64.66
dan kerjasama Investasi MODAL
Program Peningkatan Iklim DINAS PENANAMAN
41,061,600.00 28,761,600.00 70.05
Investasi dan Realisasi Investasi MODAL
Program Peningkatan Kualitas DINAS PENANAMAN
39,937,200.00 39,935,600.00 100.00
Pelayanan Publik MODAL
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem DINAS KEPEMUDAAN
107,531,000.00 107,395,300.00 99.87
Pelaporan Capaian Kinerja dan DAN OLAH RAGA
Keuangan
Program Peningkatan Peran DINAS KEPEMUDAAN
88,883,500.00 88,083,300.00 99.10
Serta Kepemudaan DAN OLAH RAGA
Program Pembinaan dan DINAS KEPEMUDAAN
313,101,500.00 311,351,500.00 99.44
Pemasyarakatan Olahraga DAN OLAH RAGA
Program Peningkatan Sarana dan DINAS KEPEMUDAAN
585,520,010.18 585,520,010.18 100.00
Prasarana Olahraga DAN OLAH RAGA
Program Peningkatan
DINAS KEARSIPAN
Pengembangan Sistem
70,373,000.00 70,373,000.00 100.00 DAN
Pelaporan Capaian Kinerja dan
PERPUSTAKAAN
Keuangan
Program Pengembangan Budaya DINAS KEARSIPAN
Baca dan Pembinaan 76,328,000.00 54,916,880.00 71.95 DAN
Perpustakaan PERPUSTAKAAN
Program Penyelamatan dan DINAS KEARSIPAN
Pelestarian Dokumen/Arsip 8,238,800.00 8,238,800.00 100.00 DAN
Daerah PERPUSTAKAAN
DINAS KEARSIPAN
Program Peningkatan Kualitas
18,618,000.00 18,583,000.00 99.81 DAN
Pelayanan Informasi
PERPUSTAKAAN
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
32,384,300.00 32,380,700.00 99.99 DINAS PERIKANAN
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Pengembangan
3,842,147,150.00 3,836,839,030.00 99.86 DINAS PERIKANAN
Budidaya Perikanan
Program Pengembangan
1,308,992,000.00 1,306,712,000.00 99.83 DINAS PERIKANAN
Perikanan Tangkap
Program Pengembangan sistem
16,058,800.00 15,964,800.00 99.41 DINAS PERIKANAN
Penyuluhan Perikanan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem 89,514,500.00 89,295,500.00 99.76 DINAS PARIWISATA
Pelaporan Capaian Kinerja
Program Pengembangan
418,548,400.00 409,978,400.00 97.95 DINAS PARIWISATA
Pemasaran Pariwisata
Program Pengembangan
Ekonomi Kreatif bidang Seni dan 4,279,800.00 4,279,800.00 100.00 DINAS PARIWISATA
budaya
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
104,185,800.00 103,847,500.00 99.68 DTPHP
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Peningkatan Produksi
3,735,494,000.00 3,691,312,625.00 98.82 DTPHP
Pertanian/Perkebunan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 167


Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/perkebunan 291,435,000.00 257,878,854.00 88.49 DTPHP
Lapangan
Program Pencegahan dan
78,573,600.00 78,217,200.00 99.55 DTPHP
Penanggulangan Penyakit Ternak
Program Peningkatan Pemasaran
90,864,200.00 90,767,800.00 99.89 DTPHP
Hasil Produksi Peternakan
Program Peningkatan Pertanian
91,568,300.00 91,511,300.00 99.94 DTPHP
dan Perternakan
Program Perlindungan Konsumen DINAS
83,430,200.00 83,425,200.00 99.99
dan Pengamanan Perdagangan PERDAGANGAN
Program Pengembangan Industri DINAS
203,911,200.00 203,911,200.00 100.00
Kecil dan Menengah PERDAGANGAN
Program Peningkatan dan DINAS
140,756,200.00 139,519,300.00 99.12
Pengembangan Ekspor PERDAGANGAN
Program Peningkatan Efisiensi DINAS
16,574,300.00 15,876,000.00 95.79
Perdagangan Dalam Negeri PERDAGANGAN
Program Pembinaan Pedagang DINAS
37,411,800.00 37,402,500.00 99.98
Kaki Lima dan Asongan PERDAGANGAN
Program Peningkatan Sarana dan DINAS
4,222,008,700.00 4,206,721,700.00 99.64
Prasarana Perdagangan PERDAGANGAN
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
90,481,600.00 83,439,600.00 92.22 BAPPEDA
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Pengembangan
46,590,300.00 46,239,300.00 99.25 BAPPEDA
Data/Informasi
Program Kerjasama
147,853,900.00 146,693,900.00 99.22 BAPPEDA
Pembangunan
Program Perencanaan
1,015,651,700.00 990,081,287.00 97.48 BAPPEDA
Pembangunan Daerah
Program Perencanaan
251,212,687.00 249,060,155.00 99.14 BAPPEDA
Pembangunan Sosial Budaya

Program Perencanaan Prasarana


424,214,650.00 411,435,417.00 96.99 BAPPEDA
Wilayah dan Sumber Daya Alam

Program Peningkatan Kapasitas


Kelembagaan Penanggulangan 103,632,300.00 97,058,300.00 93.66 BAPPEDA
Kemiskinan
Program Peningkatan Kapasitas 2,221,800.00 2,221,600.00 99.99
BAPPEDA
Masyarakat Miskin
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
998,870,800.00 981,244,100.00 98.24 BPKAD
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Peningkatan
Pengembangan Pengelolaan 4,687,888,352.00 4,567,444,640.00 97.43 BPKAD
Keuangan Daerah
Program Pembinaan dan
Fasilitasi Pengelolaan Keuangan 652,868,329.00 574,125,352.00 87.94 BPKAD
Kabupaten Kota
Program Peningkatan Kualitas
73,042,703.00 68,275,023.00 93.47 BPKAD
Kelembagaan
Program pembinaan dan
7,690,400.00 1,490,400.00 19.38 BPKAD
pengembangan aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
28,418,400.00 28,418,400.00 100.00 BKPSDM
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 168


Program Pembinaan dan
892,288,950.00 880,009,803.00 98.62 BKPSDM
Pengembangan Aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
27,552,000.00 27,552,000.00 100.00 BALITBANG
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Penelitian dan
Pengembangan Bidang Sosial 38,920,000.00 35,920,000.00 92.29 BALITBANG
dan Pemerintahan
Program Penelitian dan
Pengembangan Bidang Ekonomi 36,171,100.00 36,171,100.00 100.00 BALITBANG
dan Pembangunan
Program Penelitian dan
Pengembangan Dalam rangka
Peningkatan Inovasi dan
33,398,100.00 33,323,000.00 99.78 BALITBANG
Pengembangan Teknologi dalam
Mendukung Pembangunan
Daerah
Program peningkatan
SEKRETARIAT
pengembangan sistem pelaporan 425,209,500.00 399,280,300.00 93.90
DAERAH
capaian kinerja dan keuangan
Program peningkatan dan
SEKRETARIAT
Pengembangan pengelolaan 94,647,200.00 70,147,200.00 74.11
DAERAH
keuangan daerah
Program Peningkatan Kapasitas SEKRETARIAT
98,178,000.00 33,033,000.00 33.65
Aparatur Pemerintah Desa DAERAH
Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan SEKRETARIAT
243,462,900.00 241,062,900.00 99.01
pengendalian pelaksanaan DAERAH
kebijakan KDH
Program Penataan Peraturan 283,710,200.00 249,342,958.00 87.89 SEKRETARIAT
Perundang-undangan DAERAH
Program Penataan Daerah SEKRETARIAT
192,095,100.00 174,645,100.00 90.92
Otonomi Baru DAERAH
Program Peningkatan Pelayanan
SEKRETARIAT
Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil 2,925,714,500.00 2,745,682,450.00 93.85
DAERAH
Kepala Daerah
Program Peningkatan Kualitas SEKRETARIAT
2,170,500,100.00 2,165,722,600.00 99.78
Kelembagaaan DAERAH
Program Peningkatan Kehidupan SEKRETARIAT
687,487,550.00 617,986,100.00 89.89
Beragama DAERAH
SEKRETARIAT
Program Jaminan Sosial 2,048,195,100.00 1,924,508,350.00 93.96
DAERAH
Program Peningkatan Sistem
SEKRETARIAT
Pengawasan Internal dan 95,716,000.00 89,630,218.00 93.64
DAERAH
Pengendalian Kebijakan KDH
Program Peningkatan Kualitas SEKRETARIAT
107,604,600.00 107,604,600.00 100.00
Pelayanan Publik DAERAH
Program Peningkatan Koordinasi
SEKRETARIAT
Pelaksanaan dan Pengendalian 758,040,200.00 712,687,200.00 94.02
DAERAH
Administrasi Pembangunan
Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan 60,181,496.00 59,683,200.00 99.17 SEKRETARIAT DPRD
capaian kinerja dan keuangan
Program Peningkatan Kapasitas
Lembaga Perwakilan Rakyat 26,280,870,300.00 25,996,679,506.00 98.92 SEKRETARIAT DPRD
Daerah
Program Peningkatan
Komunikasi dan Informasi Serta 1,143,597,200.00 1,143,301,200.00 99.97 SEKRETARIAT DPRD
Penggunaan Media Masa.
Sumber Data : LRA per 01 Februri 2021, BPKAD Kab. Bengkulu Utara

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 169


Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan
dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip
penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang
demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja
pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun
tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 yang merupakan tahun akhir masa jabatan
Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara dan bersamaan dengan mewabahnya pandemi Covid-
19, disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah
memperlihatkan pencapaian kinerja yang baik atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak 24
(dua puluh empat) sasaran strategis,) 33 (tiga puluh tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU)
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan menerbitkan
Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 36 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Bengkulu Utara Nomor 34 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Secara umum realisasi masing-masing IKU telah
tercapai sesuai dengan target, bahkan ada yang melebihi target meskipun ada juga yang tidak
tercapai target akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan Hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 33 indikator
kinerja utama Bupati tahun 2020, disimpulkan bahwa 10 (sepuluh) indikator sasaran atau 30,30%
bermakna Baik Sekali, 16 (enam belas) indikator sasaran atau 48,48% bermakna Baik, dan 7
(lima) indikator sasaran atau 21,21% bermakna Kurang. Rata-rata capaian kinerja pada tahun
2020 sebesar 67,50% bermakna Cukup mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dengan rata-rata

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 170


capaian kinerja pada tahun 2019 sebesar 132,78% bermakna Baik Sekali (dihitung dari sasaran setelah
reviu dan data realisasi terbaru). Sedangkan apabila menggunakan data Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2019 maka rata-rata capaian kinerja adalah sebesar 114,22% bermakna Baik Sekali.
Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2020 masuk dalam
kategori Cukup dan walaupun terjadi penurunan pada rata-rata capaian hal itu bukan
disebabkan menurunnya kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Tetapi lebih
disebabkan target yang juga lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya dan juga
disebabkan mewabahnya pandemi Covid-19 di mana terjadi refocussing anggaran untuk
sehingga banyak program dan kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran tidak
dapat dilaksanakan secara maksimal.
Penurunan terjadi pada sasaran strategis 21 dengan indikator kinerja Tingkat
Penurunan PMKS yang capaiannya anjlok hingga menyentuh angka -31,06% dari angka 4%
yang ditargetkan. Hal ini merupakan dampak terberat dari mewabahnya pandemi Covid-19.
Diharapkan pada tahun 2021 efek pandemi Covid-19 tidak seberat tahun ini sehinggar target-
target yang ditetapkan dapat direalisasikan secara maksimal melebihi capaian kinerja pada
tahun 2020.
Permasalahan yang dihadapi dan solusi yang perlu dilakukan antara lain :
1. Refocussing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 yang terjadi pada hampir seluruh
program dan kegiatan strategis yang membuat tidak maksimalnya pencapaian kinerja sesuai
target yang diharapkan, oleh karena itu apabila di tahun 2021 masih diharuskan melakukan
refocussing anggaran agar dapat lebih bijak memilih program dan kegiatan yang benar-benar
prioritas untuk tidak terlalu terkena dampak refocussing anggaran;
2. Ketidaktepatan dalam penentuan dan perumusan Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD
Kabupaten, sehingga menyulitkan dalam perhitungan pencapaian kinerja sasaran, oleh karena
itu diperlukan reviu atas Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten;
3. Ketidaktepatan dalam penentuan target pada Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten,
sehingga menyulitkan dalam perhitungan pencapaian kinerja sasaran karena targetnya terlalu
rendah atau terlalu tinggi, oleh karena itu diperlukan reviu atas Indikator Kinerja Utama dalam
RPJMD Kabupaten;
4. Masih kurangnya kesadaran perangkat daerah dalam pengelolaan dan pengolahan data yang
tepat dan akurat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, oleh karena itu
diperlukan koordinasi dan pembinaan mulai dari level pimpinan hingga ke level pelaksana agar
mengelola dan mengolah serta melaporkan data yang tepat dan akurat secara periodik;

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 171


5. Terbatasnya anggaran sehingga diperlukan ketepatan dalam penganggaran agar lebih
dititikberatkan kepada prioritas pembangunan dalam RPJMD Kabupaten.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator yang
dicantumkan dalam Perjanjian Kinerja untuk Tahun Anggaran 2020 yang juga merupakan akhir
masa jabatan periode tahun 2016-2021 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat
indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui semata-mata merupakan
kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT, termasuk mewabahnya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 yang menyebar di
seluruh negara di dunia, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya
harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari dengan penerapan protokol kesehatan di
era New Normal dan akan terus kami upayakan melalui kerja keras secara sinergi, inovasi dan
kolaborasi bersama masyarakat dan semua pihak.

Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 172


Laporan Kinerja Kab. Bengkulu Utara Tahun 2020 Page 173
FORMULIR REVIU RENCANA KINERJA
TINGKAT KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2020

Provinsi / Kabupaten : Bengkulu / Bengkulu Utara


Tahun Anggaran : 2020

SASARAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME)


TARGET
1 2 3
1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK terhadap WTP
kualitas pengelolaan keuangan daerah yang LKPD
baik
1.1.2. Meningkatnya Nilai/predikat AKIP CC
akuntabilitas kinerja pemerintahan
1.2.1. berkurangnya Angka Kemiskinan 11,41%
tingkat kemiskinan masyarakat
1.2.2. berkurangnya ketimpangan Indeks Gini 0,30
ekonomi dalam masyarakat
‘2.1.1. Meningkatnya kualitas infrastruktur Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi 50%
transportasi baik
Rata-rata kecepatan lalu lintas kendaraan Roda-4 38 km/jam
di jalan kabupaten
Persentase penurunan angka kecelakaan lalu -9,00%
lintas
‘2.2.1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas Persentase Rumah Layak Huni 67,23%
infrastruktur permukiman
2.3.1. Meningkatnya kualitas lingkungan Indeks kualitas lingkungan hidup 63
hidup
‘3.1.1. Meningkatnya kualitas layanan Angka rata-rata lama sekolah 8,21
pendidikan Angka melek huruf 96,93
Persentase Sekolah Dasar Berakreditasi Minimal B 67,60%
Persentase Sekolah Menengah Pertama 61,10%
Berakreditasi Minimal B
‘3.1.2. Meningkatnya kualitas layanan Indikator komposit (24 indikator kesehatan) yang 0,79
kesehatan menggambarkan kemajuan pembangunan
kesehatan. Indikator kesehatan tersebut adalah :
1. prevalensi balita gizi buruk dan kurang
2. prevalensi balita sangat pendek dan pendek
3. prevalensi balita sangat kurus dan kurus,
4. prevalensi balita gemuk
5. prevalensi diare
6. prevalensi pneumonia
7. prevalensi hipertensi
8. prevalensi gangguan mental
9. prevalensi asma
10. prevalensi penyakit gigi dan mulut
11. prevalensi disabilitas
12. prevalensi cedera
13. prevalensi penyakit sendi
14. prevalensi ISPA
15. proporsi perilaku cuci tangan
16. proporsi merokok tiap hari
17. akses air bersih
18. akses sanitasi
19. cakupan persalinan oleh nakes
20. cakupan pemeriksaan neonatal-1
Reviu Rencana Kinerja
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 1
21. cakupan imunisasi lengkap
22. cakupan penimbangan baiita
23. ratio Dokbr,Puskesmas, dan
ratio bidan/desa
Angka Usia Harear Hidup 70,98
3. .3. I\4eningkatGn
1 lndeks Kepuasan 79,50
kualihs layanan pendidikan, kesehatan, dan Masyarakat (lKM) Layanan Pendidikan,
pelayafl an oublik lainnya Kesehatan. dan oelayanan oublik lainnva
'4.1.1 Meningkatnya laju pertumbuhan seKor Persentase Pertumbuhan PDRB Sektor Peftanian, 4,8
pertanian, kehutanan dan perikanan Kehutanan, dan Perikanan

4.1,2 Meningkatnya pendapatan petani Nilai Tukar Petani (NTP) 96,69


'4.1.4 Meningkatnya Kontribusi PDRB Sektor Pariwisata 0,62
Sektor pariwisata
Jumlah Kuniungan Wisata 13900
Rasio Usaha Kecildan Menengah Terhadap UMKM 28,57Yo
4.1.5 Meningkatnya Kapasitas UMKM, Persentase Peningkatan Volume Usaha Koperasi 16,50%
koperasi, dan BUMDes
Persentase Peningkatan Volume Usaha BUMDes 5,00%
'4.1.6, Meningkatnya industri Kontribusi lapangan usaha sektor industri 9,45
pengolahan pengolahan terhadap PDRB
'4.3.3. Meningkatnya pemasaran produk Kontribusi lapangar usaha Sektor Perdagangan 10,0'l
terhadap PDRB
4.4.'1. Memperluas kesempatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja 69,121o
'5.1.1 Meningkd<an perlindungao Persenlase KDRT tertangani 6870
oererxluan dan anak
5.1.2 Meninqkatnya oerlindunqan anak Predikat KablDagl Layd( Anak Pratama
'5.1.3 Meningkahya Persentase pathipci 37,640/0
pemberdayaan perempuan dalam angkahn kerja pererpuan
pembangunan
'5.2.1. Meninqkatnya penanganan lingkat Penurunan PMKS 4,00Yo
penyandang masalah keseiahbraar sosial

5.3.1. Meningkatnya kualitas pemuda Jumlah pemuda b€*prestasi 41


5.3.2. Meningkatnya prestasi olahraga Jumlah atet berpreshsi 145
5.4.1. Meningkalnya toleransi, kesetaraan lndeks kerukunan umd beragama 900
dan keriasama antar umat beragiuna

05. 2020

UTAM,

Arri

Reviu Rencano Kinerjo


Kobupoten Bengkulu Utora Tahun 2020
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2020

Provinsi / Kabupaten : Bengkulu / Bengkulu Utara


Tahun Anggaran : 2020

INDIKATOR
MAKNA
SASARAN KINERJA TARGET REALISASI % SUMBER DATA
CAPAIAN
(OUTCOME)
1 2 3 4 5 6 7
Misi 1 : Membangun Pemerintahan yang Adil dan Berwibawa
1.1.1. Meningkatnya Opini WTP BPK
kualitas pengelolaan terhadap BPK RI,
WTP WTP* 100 Baik
keuangan daerah yang LKPD BPKAD
baik
1.1.2. Meningkatnya Nilai/predikat AKIP
akuntabilitas kinerja CC CC* 100 Baik Kemenpan RB
pemerintahan
1.2.1. berkurangnya Angka Kemiskinan
BPS,
tingkat kemiskinan 11,41% 11,67% 98,25 Baik
DINSOS
masyarakat
1.2.2. berkurangnya Indeks Gini
BPS,
ketimpangan ekonomi 0,30 0,281 106,33 Baik Sekali
DINSOS
dalam masyarakat
Misi 2 : Mewujudkan Infrastruktur Yang Berkualitas
‘2.1.1. Meningkatnya Persentase panjang
kualitas infrastruktur jalan kabupaten dalam 50% 46,49% 92,98 Baik DPUPR
transportasi kondisi baik
Rata-rata kecepatan lalu
lintas kendaraan Roda-4 38 km/jam 38 km/jam 100 Baik DISHUB
di jalan kabupaten
Persentase penurunan
angka kecelakaan lalu -9,00% -3,48% 161,33 Baik Sekali DISHUB
lintas
‘2.2.1. Meningkatnya Persentase Rumah
kualitas dan kuantitas Layak Huni
infrastruktur 67,23% 67,03% 99,70 Baik DPRKP
permukiman

2.3.1. Meningkatnya Indeks kualitas


kualitas lingkungan lingkungan hidup 63 62,33 98,94 Baik DLH
hidup
Misi 3 : Membangun Pelayanan Masyarakat
‘3.1.1. Meningkatnya Angka rata-rata lama
8,21 7,87 95,86 Baik Dinas Pendidikan
kualitas layanan sekolah
pendidikan Angka melek huruf
96,93 96,73 99,80 Baik Dinas Pendidikan

Persentase Sekolah
Dasar Berakreditasi 67,60% 67,54 99,90 Baik Dinas Pendidikan
Minimal B
Persentase Sekolah
Menengah Pertama 61,10% 60,00 99,73 Baik Dinas Pendidikan
Berakreditasi Minimal B
‘3.1.2. Meningkatnya Indikator komposit (24
kualitas layanan indikator kesehatan)
kesehatan yang menggambarkan
kemajuan pembangunan
0,79 0,70 88,60 Baik DINKES
kesehatan. Indikator
kesehatan tersebut
adalah :
1. prevalensi balita

Pengukuran Kinerja
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 1
INDIKATOR
MAKNA
SASARAN KINERJA TARGET REALISASI % SUMBER DATA
CAPAIAN
(OUTCOME)
1 2 3 4 5 6 7
gizi buruk dan
kurang
2. prevalensi balita
sangat pendek dan
pendek
3. prevalensi balita
sangat kurus dan
kurus,
4. prevalensi balita
gemuk
5. prevalensi diare
6. prevalensi
pneumonia
7. prevalensi
hipertensi
8. prevalensi
gangguan mental
9. prevalensi asma
10. prevalensi penyakit
gigi dan mulut
11. prevalensi
disabilitas
12. prevalensi cedera
13. prevalensi penyakit
sendi
14. prevalensi ISPA
15. proporsi perilaku
cuci tangan
16. proporsi merokok
tiap hari
17. akses air bersih
18. akses sanitasi
19. cakupan persalinan
oleh nakes
20. cakupan
pemeriksaan
neonatal-1
21. cakupan imunisasi
lengkap
22. cakupan
penimbangan balita
23. ratio
Dokter/Puskesmas,
dan ratio
bidan/desa
Angka Usia Harapan
70,98 68,19 96,07 Baik DINKES
Hidup
3.1.3. Meningkatkan Indeks Kepuasan
kualitas layanan Masyarakat (IKM)
pendidikan, kesehatan, Layanan Pendidikan, 79,50 83,98 105,64 Baik Sekali Bagian ORTALA
dan pelayanan publik Kesehatan, dan
lainnya pelayanan publik
lainnya
Misi 4 : Membangun Ekonomi Kerakyatan
‘4.1.1 Meningkatnya Persentase
laju pertumbuhan sektor Pertumbuhan PDRB BPS,
pertanian, kehutanan Sektor Pertanian, DTPHP,
4,8 0,11 2,29 Kurang
dan perikanan Kehutanan, dan DISKAN,
Perikanan DISBUN

4.1.2 Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) BPS,


96,69 114,10 118 Baik Sekali
pendapatan petani DTPHP

Pengukuran Kinerja
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2020 2
.
tH
't,-

I -:11 ,..;:; ': L:': ; :,'J.e,'.,:, :':-.tl!;aitijB;dilll


'4,1.4 N,leningkalnya Kontribusi PDRB Sektor
0,62 1,37 220,97 Baik DISPAR
Sektor pariwisata Pariwisata
Jumlah Kunjungan
13900 29478 x2,47 Baik Sekali DISPAR
Wisaia
Rasio Usaha Kecil dan
4.1.5 Meningkatnya l\4enengah Tertladap 28,s70/o 1,90% 6,7 Kurang DISKOP UKM
Kapasitas UMKI\4, UI\IKM
koperasi, dan
Persentase Peningkatan
BUMDeS 16,s0v. 2,02"/o 12,24 Kurang DISKOP UKIV
Vohrme ljsaha Kooerasi
Persentase Peningkalan
5,000/o 0 0 Kurang DPI\,iD
Volume usaha BUMDeS
'4.1.6. Kontribusilapangan
lvleningkatn usaha sektor industri
9,45 8,50 89,95 Baik DISDAG
ya induslri pengolahan terhadap
Denqolahan PDRB
'4.3.3. [,4eningkatnya Kontibusilapangan
pemasaran produk usaha Sektor
10,01 9,45 94,41 Baik DISDAG
Perdagangan terhadap
PDRB
4,4.1.l\4emperluas TinOkat parlisipasi
69,120/0 104,17 Baik Sekali DISNAKERTMNS
kesemoatan keria anokatan keria

Misi 5 i Membangun Sumbor Daya Manusia


'5.1.1 Meningkatkan Per6entas6 KDRT
perlindungan tenangani 680/o 95,83yo 140,93 Baik Sekali DPPPA
oeremouan dan anak
5.1.2 Meningkatnya Predikat Kabupaten
Pralama 0 Kurang DPPPA
perlindungan anak Layak Anak

'5,1.3 lileningkatnya Perssntae parlisipasi


psmberdayaan angkatan kerja
37,Uv" 540/o 143,46 Baik Sekali DPPPA
perempuan dalam perempuan
oembanqunan
'5.2.1. Mening*atflya Tingkal Penurunan
penanganan PMKS
4,00"k -31,0670 -778,5 Kurang DINSOS
penyandang masalah
k€seiahteraan sosial
5.3.1. Meningkatnya Jumlah pemuda
kualitas pemuda berprestasi 41 121,95 Baik Sekali DISPOM

5.3.2. Meningkalnya Jumlah allet berprestasi


145 0 0 Kurang DISPOM
Drestasl olahraoa
5.4.1. Meningkatnya lndeks kerukunan umat
KEMENAG,
toleransi, kesetaraan beragama
90% 84,50% 93,89 Baik MNTOR
dan kerjasama antar
KESBANGPOL
lmel herroema

-o7- 2021

UTARA,

nqukuran Kinerjo
Kobupoten Bengk rc Tahun 2020
1J! d
DAFTAR PRESTASI KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2020-2019

No SKPD Prestasi Waktu Dokumentasi


Penyerahan
1. Inspektorat Terbaik Kedua Januari 2021
Atas Penyelesaian
Tindak Lanjut
Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan
BPK Semester II
Tahun 2020

2. BAPPEDA Juara II April 2020


Penghargaan
Pembangunan
Daerah Tingkat
Provinsi Bengkulu
Tahun 2020

3. BPKAD Opini Atas Juni 2020


Laporan
Keuangan Wajar
Tanpa
Pengecualian
(WTP) Tahun
2019

4. Dinas Koperasi Peringkat Terbaik Agustus 2020


dan UKM Pertama Kategori
Pemda Pengelola
SIKP KUR Terbaik
TA. 2019
5. Dinas Kesehatan Terbaik I penilaian Oktober 2020
kinerja dalam
intervensi
penurunan
stunting
terintegritas di
Provinsi Bengkulu
Tahun 2019

6. Dinas Kesehatan Penghargaan Oktober 2020


untuk kategori
Kabupaten
Inovatif,
Kabupaten
Replikatif dan
Kabupaten
Inspiratif, dalam
intervensi
penurunan
stunting
terintegritas di
Provinsi Bengkulu
Tahun 2019
7. BALITBANG Terbaik VIII Desember
Kabupaten Sangat 2020
Inovatif dalam
Lomba Indeks
Inovasi Daerah
Tingkat Nasional
Tahun 2020

8. Dinas Kominfo Penghargaan Desember


Pemerintah 2020
Daerah Peduli
Penyiaran dalam
Anugerah KPID
Bengkulu Awards
2020
9. Dinas Kearsipan Kabupaten Desember
dan Perpustakaan Terbaik Untuk 2020
Daerah Kegiatan Pelibatan
Masyarakat
Tingkat Nasional

10. Dinas Kearsipan Perustakaan Desa Desember


dan Perpustakaan Binaan 2020
Daerah (Perpusdes Desa
Sumber Agung
Kec. ArmaJaya)
Terbaik dalam
Implementasi
Program
Transformasi
Perpustakaan
Berbasis Inklusi
Sosial
11. BAPPEDA Juara III April 2019
Penghargaan
Pembangunan
Daerah Provinsi
Bengkulu 2019

12. Dinas Anugerah Parahita


Pemberdayaan Ekapraya
Perempuan dan
Anak

13. Dinas Kesehatan Pastika Parama


14. BPKAD Opini Atas Oktober 2019
Laporan
Keuangan Wajar
Tanpa
Pengecualian
(WTP) Tahun
2018

15. BPKAD Bengkulu Treasury Juni 2019


Award 2019

16. Pemda Bengkulu Kepala Daerah November


Utara Terbaik 2019
se-Provinsi
Bengkulu pada
acara Governmet
Award 2019

17. BAPPEDA/Dinas Penghargaan Agustus 2019


Kesehatan penilaian kinerja
intervensi
penurunan
stunting
terintegrasi
Terbaik di Provinsi
Bengkulu untuk
kategori
Kabupaten Paling
Inspiratif,
Kabupaten Paling
Inovatif, dan
kabupaten Paling
Replikatif.
18. INSPEKTORAT Piagam November
Penghargaan 2019
Maturitas
Penyelenggaraan
SPIP Level 3
dari BPKP
19. Dinas Kearsipan Terbaik Kedua Desember
dan Perpustakaan dengan nilai 2019
Sangat
Memuaskan untuk
Pengawasan
Kearsipan pada
Instansi
Pemerintah Tahun
2019 dari
Lembaga Arsip
Nasional

Anda mungkin juga menyukai