Anda di halaman 1dari 21

MAKALA

PERSONAL HYGIENE GENETALIA

DISUSUN OLEH :
1. JENIKO AGRICOLA IRI
2. JEAN RIAENI MANGENDE
3. NAGITA
4. MARIA IRAWATI
5. GIJO TABO
6. SILKA KOGOYA

POLTEKES KEMENKES KESEHATAN JAYAPURA


2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat & ridho allah SWT, karena
tanpa rahmat & ridhonya, saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing saya
yang telah membimbing saya selama pengerjaan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum


saya ketahui saya mohon maaf, saya juga menerima saran dan kritik dari
teman- teman serta dosen atas makalah yang saya buat.

Saya minta maaf juga jika masih ada kekuarangan atau tidak
tercapainya ekspetasi dari makalah ini. Sekian saya ucapkan terima
kasih.

Timika, 05 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................I

BAB I PENDAHULUAN........................................................1

1.1 Latar Belakng..............................................................1


1.2 Rumusan masalah........................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................1
1.4 Manfaat........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................3

2.1 Pengertian.....................................................................3

2.2 SOP Pada ( Pria )..........................................................3

2.3 SOP Pada ( Wanita ).....................................................3

BAB III PENUTUP..................................................................5

A.Kesimpulan....................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..............................................................6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebersihan genetalia merupakan faktor utama terhadap


kesehatan reproduksi. Infeksi dapat terjadi ketika berkurangnya
keasaman pada alat genitalia, kebersihan menstruasi yang buruk,
personal hygiene yang buruk, penggunaan celana dalam yang ketat
dan tidak menyerap. Upaya dalam menjaga kebersihan organ
reproduksi diantaranya yaitu menggunakan celana dalam berbahan
katun, kemudian mencuci alat kelamin dari depan ke belakang,
tidak memakai bedak pada daerah vagina, memotong rambut
kemaluan, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
menyentuh vagina, lalu mengganti celana dalam minimal 2 kali
dalam sehari serta tidak memakai pembalut lebih dari 4 jam saat
menstruasi. Salah satu dampak kurangnya menjaga personal
hygiene adalah terjadinya keputihan, Infeksi Salurah Kemih (ISK),
dan kemungkinan yang lebih parah yaitu terjadi kanker leher
rahim. Menurut WHO (World Health Organi-zation) tahun 2016
memperkirakan 15 dari 20 remaja putri pernah mengalami
keputihan setiap tahunnya. Infeksi tersebut disebabkan karena
kurangnya kebersihan diri, terutama vulva hygiene saat mentruasi.
Sebuah penelitian tentang kesehatan reproduksi menunjukkan 79%
wanita dan remaja putri di dunia pernah mengalami keputihan,
minimal sekali seumur hidup dan 45% diantaranya dapat
mengalami keputihan sebanyak 2 kali atau lebih. Data di Indonesia
sekitar 70% remaja putri mengalami keputihan.Usia terbanyak
adalah (16- 20 tahun) atau sekitar 42%. Pelayanan kesehatan
remaja relatif langka atau masih kurang mendapat perhatian,
karena akses dan bahan informasinya masih sangat rendah, serta
promotif dan preventif Kesehatan reproduksi ini belum berjalan
dengan seharusnya untuk kalangan remaja dan perempuan. Begitu
juga halnya seorang guru di sekolah harus memberikan dampak
yang positif sehingga dapat mempengaruhi pemikirin siswa dan
siswinya. Masalah menstruasi jarang di bahas atau di masukkan
dalam kurikulum berbagai sekolah di Indonesia, kebersihan
menstruasi sangat penting untuk di pelajari dan dipraktekkan di
sekolah maupun di rumah. Pengabain kesehatan reproduksi dapat
menimbulkan infeksi alat reproduksi dan berpengaruh terhadap
infertilitas atau kemandulan. 1 Masalah menstruasi dapat
menganggu kegiatan belajar sebagian para remaja putri di
Indonesia. Sehingga beberapa siswi memilih untuk tidak pergi ke
sekolah ketika sedang haid. Penelitian United Nations International
Children's Emergency Fund (UNICEF) di Indonesia yang
dilakukan pada tahun 2015 menemukan fakta bahwa 1 dari 6 anak
perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau
lebih, pada saat menstruasi. Ketidakhadiran siswi perempuan di
sekolah membuat mereka ketinggalan pelajaran yang akan
mempengaruhi nilai mereka nantinya. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan RI membuat solusi dengan menjalankan sebuah
program yaitu Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), atau
secara internasional dikenal dengan Menstrual Hygiene
Management (MHM) yang telah di perkenalkan oleh UNICEF
sejak tahun 2015 kepada Indonesia. MKM adalah suatu
pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan
mengalami menstruasi. Perempuan harus dapat menggunakan
pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama
periode menstruasi berlangsung, dan memiliki akses untuk
pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun dan air untuk
membersihkan diri dalam kondisi yang nyaman dan privasi yang
terjaga.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah “Bagaimana cara menjaga Hygiene Genetalia pada
pria dan wanita.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui lebih dalam tentang Hygiene Genetalia pria
maupun wanita.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengharui hygiene
genetalia pada pria maupun wanita.
3. Mengetahui bagimana Cara menjaga hygiene Genetalia pada
pria & wanita.

1.4 Manfaat
1. Secara teoritis hasil makala ini dapat menambah ilmu.
2. Secara langsung hasil makala ini dapat menambah wawsan para
pembaca yang berhubungan dengan Hygiene Genetalia pada
pria & wanita.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

A. Personal Hygiene Genitalia

Definisi Personal Hygiene Genitalia Kebersihan genitalia


atau personal hygiene genitalia merupakan perawatan yang
meliputi kebersihan genitalia yang dilakukan diri sendiri.20
Personal hygiene genitalia adalah praktik dalam menjaga
kebersihan genitalia yang dilakukan secara mandiri untuk
mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri karena organ
genitalia rentan terhadap infeksi.8 Personal hygiene genitalia
merupakan upaya menegakkan kebersihan penis yang cukup baik
untuk membantu mencegah terjadinya infeksi pada organ
genitalia.36 Praktik personal hygiene genitalia yang buruk
merupakan faktor predisposisi iritasi dan infeksi. Iritasi seringkali
terjadi di bawah kulup karena praktik membersihkan penis kurang
tepat.

B. Praktik Personal Hygiene Genetalia


Praktik dalam menjaga kebersihan genitalia merupakan faktor
penting dalam kehidupan sehari-hari. Anak perlu dibiasakan untuk
melakukan praktik dalam menjaga kebersihan genitalia agar
meminimalisir terjadinya infeksi saluran kemih, sehingga praktik
kebersihan genitalia perlu diterapkan pada anak sejak dini.38
Namun, kebanyakan laki-laki masih belum dapat mencapai
kebersihan alat genital dengan baik karena tidak memiliki
kebiasaan dalam personal hygiene genitalia.
Sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah sekolah dasar
swasta di Inggris menunjukkan bahwa personal hygiene genitalia
anak laki-laki masih sangat kurang, padahal sudah tersedia fasilitas
yang memadai. Sedangkan di negara berkembang fasilitas sanitasi
yang memadai masih jarang tersedia. Hal tersebut meningkatkan
resiko masalah pada penis. Meskipun perilaku personal hygiene
genitalia di negara maju dan berkembang hampir sama, tetapi
resiko gangguan pada penis lebih sering terjadi di negara
berkembang karena ketersediaan fasilitas sanitasi yang kurang
memadai.
Kebersihan daerah genitalia sering diabaikan oleh anak-anak
usia sekolah, karena salah satu perkembangan motorik anak usia
sekolah adalah selalu terburu-buru. Anak-anak terkadang buang air
kecil sembarangan, buang air kecil di celana dan tempat tidur
sehingga urin membasahi tubuhnya, saat anak bermain seringkali
anak menyentuh kotoran dengan tangan dan kakinya. Hal tersebut
dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada penis dan organ
reproduksi. Iritasi, infeksi dan bau yang tidak sedap merupakan
beberapa kondisi yang dapat terjadi apabila terjadi kegagalan
dalam personal hygiene genitalia.
Anak laki-laki perlu mencuci penis, skrotum dan daerah
selangkangan setiap hari setelah buang air kecil untuk mencegah
terjadinya gatal karena adanya iritasi pada kulit. Anak laki-laki
yang belum melakukan sirkumsisi harus membersihkan penis
dengan cara menarik kulup keatas kemudian membersihkan kepala
penis setelah itu menarik kembali kulup dan tidak memaksakan
untuk membersihkan kulup bagian dalam karena dapat
menyebabkan infeksi. Setelah membersihkan alat kelamin anak
harus mencuci tangan dengan sabun.

1.Pria

Pria perlu menerapkan praktik untuk menjaga personal hygiene


genitalia berupa :

1. Mencuci dan mengeringkan penis. Jika anak belum


disirkumsisi, retraksi prepusium untuk membuka glans penis
(ujung penis) untuk dibersihkan. Kemudian kembalikan
prepusium pada posisi semula setelah membersihkan glans
penis. Melakukan retraksi pada prepusium penting untuk
membersihkan dari smegma yang ada dibawah prepusium.
Mengembalikan posisi prepusium mencegah konstriksi pada
penis yang dapat menyebabkan edema. Anak lakilaki
sebaiknya membersihkan organ genitalia menggunakan air
bersih dan sabun setelah buang air.
2. Kemudian membersihkan dan mengeringkan skrotum.
Skrotum cenderung mudah kotor dibandingkan penis karena
posisinya yang berdekatan dengan rektum.
3. Membersihkan area di antara bokong.
4. Mengganti celana dalam sebanyak dua kali dalam sehari
untuk menjaga kebersihan.
5. Setelah membersihkan organ genitalia, sebaiknya anak
mencuci tangan menggunakan sabun dengan cara yang tepat.

2. Wanita
Wanita perlu menerapkan praktik untuk menjaga personal
hygiene genitalia berupa :
1. Basuh dengan air mengalir :
Menggunakan tangan untuk membasuh vagina dengan air
yang mengalir. Ini membantu mengurangi risiko infeksi dan
menjaga vagina tetap kering1.
2. Lap area vagina dengan handuk atau tisu :
Setelah basuh dengan air, gunakan handuk atau tisu untuk
membersihkan area vagina sampai benar-benar kering1.
3. Pilih produk pembersih area kewanitaan yang bebas
parfum :
Jika memilih untuk menggunakan sabun atau produk
pembersih area kewanitaan, pastikan pilih yang tidak
mengandung parfum. Kandungan parfum bisa mengiritasi
lapisan kulit yang sensitif di sekitar bibir vagina1.
4. Ganti pembalut secara teratur :
Jika menstruasi, disarankan untuk mengganti pembalut 3-4
kali sehari. Ini membantu menjaga vagina tetap bersih dan
tidak bau1.
5. Hindari penggunaan panty liner secara berlebihan :
Menggunakan panty liner yang terlalu sering bisa
menimbulkan iritasi pada area vagina. Anda hanya
disarankan menggunakan panty liner saat mengalami
keputihan dan menggantinya setiap 3-4 jam1.
6. Hindari douching :
Douching, atau menyemprotkan cairan ke bagian dalam
vagina, dapat membunuh bakteri baik Lactobacillus di
vagina, sehingga vagina rentan terkena infeksi1.
7. Pilih celana dalam dengan bahan yang menyerap keringat :
Gunakan celana dalam dengan bahan yang menyerap
keringat, seperti katun, untuk menjaga vagina tetap kering
dan tidak lembap.1.
8. Membersihkan dengan tangan, bukan alat penggosok :
Membersihkan vagina dengan tangan lebih baik daripada
menggunakan alat penggosok. Alat penggosok bisa membuat
luka dan meningkatkan risiko penyakit seksual menular2.
9. Keringkan dengan handuk lembut :
Setelah buang air kecil, keringkan vagina dengan
menggunakan handuk yang bersih dan lembut. Jangan
digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim
benar-benar kering2.
10. Jangan membersihkan terlalu lama dan terlalu sering :
Hindari membersihkan vagina lebih lama dari satu menit.
Membersihkan terlalu lama bisa menyebabkan iritasi dan
kehilangan kelembaban alaminya2.
11. Perhatikan frekuensi membersihkan vagina :
Membersihkan vagina dengan tangan satu atau dua kali
sehari sudah cukup. Membersihkan secara berlebihan bisa
mengganggu keseimbangan asam basa vagina.
2.2 Tindakan Keperawatan Membersihkan Genetalia Pria
Klien

A. PRINSIP DASAR
Kebersihan genetalia pria adalah suatu kegiatan yang dilakukan
yang untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dengan
membersihkan sekitar area penis. Kebersihan genetalia pria merupakan
kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi. Upaya membersihkan
area penis pada pasien dengan masalah immobilitas fisik atau keadaan
sakit untuk menghilangkan kotoran, lendir, darah, bau, dan merangsang
peredaran darah pada penis. Perhatikan juga pola pertumbuhan rambut.

B. STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR MEMBERSIHKAN


GENETALIA PRIA
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan personal hygiene di
daera genetalia pria.
Tujuan Memenuhi personal hygiene dengan
membersihkan daerah genetalia pria
Persiapan tempat dan alat Alat-alat
1. Kapas direndam NaCl/sublimat
2. Bengkok
3. Peralatan lain yang di perlukan
4. Sarung tangan steril
5. Tissu
6. Pispot
7. Celana dalam
8. Pot
9. Botol berisi air hangat
10. Obat bila ada
Persiapan pasien 1. Pasien diberi tahu maksud dan tujuan
2. Mengatur Posisi Pasien. Lihat Gambar
3.14.

Persiapan Lingkungan 1. Tutup pintu dan jendela.


2. Pasang sampiran.
3. Alat-alat didekakan ke pasien.
Pelaksanaat 1. Mencuci tangan
2. Alas dan selimut dipasang
3. pakaian pasien bagian bawah di keataskan
atau dibuka
4. Atur posisi pasien (supine).
5. Memakai sarung tangan.
6. membersihkan genetalia dengan
memegang penis dengan tangan kiri,
sementara
tangan Kanan memegang kapas
sublimat/NaCI
7. Membersihkan gland penis dari ujung ke
arah bawah ke arah bawah dengan cara
memutar (bagi pasien yang belum disunat,
tarik prepetium Ke arah gland)
Bersihkan batang penis dari atas ke bawah
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien
setelah tindakan
2. Observasi keadaan pasien.
3. Catat tindakan yang dilakukan dan
hasilnya.
Gambar 3. 14 Posisi Supine dan Prone

2.3 Tindakan Keperawatan Membersihkan Genetalia


Wanita Klien

A. PRINSIP DASAR
Kebersihan genetalia wanita adalah suatu kegiatan yang dilakukan
yang untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dengan
membersihkan sekitar area perineum. Kebersihan genetalia wanita
merupakan kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi. Upaya
membersihkan area perineum pada pasien wanita dengan masalah
imobilitas fisikatau keadaan sakit untuk menghilangkan kotoran Iendir,
darah lokia, bau, dan merangsang
peredaran darah pada vulva. Perhatikan juga pola pertumbuhan rambut
pubis.
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MEMBERSIHKAN
GENETALIA WANITA
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk
memenuhi kebutuhan personal hygene di
daerah vulva.
Indikasi 1. Pasien dengan masalah imobilitas fisik.
2. Pasien yang terpasang Kateter.
3. Pasien dengan masalah di daerah vulva.
Tujuan Memenuhi personal hygene dengan
membersihkan daerah vulva.
Persiapan tempat dan alat Alat-alat
1. Kapas direndam NaCI/sublimat.
2. BengKok.
3. Pispot.
4. Peralatan lain yang diperlukan.
5. Sarung tangan steril.
6. Tissu.
7. Celana dalam.
8. Pot.
9. Botol berisi air hangat.
10. Pembalut bila perlu
Persiapan pasien 1. Pasien diberi tahu maksud dan tujuan.
2. Mengatur posisi pasien
Persiapan lingkungan 1. Tutup pintu dan jendela.
2. Pasang sampiran.
3. Alat-alat di dekatkan ke pasien.
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan.
2. Pakaian pasien bagian bawah di keataskan
atau dibuka
3. Atur posisi pasien dorsal recumbent.
4. Memasang pispot.
5. Memakai sarung tangan.
6. Membersihkan genetalia dengan membuka
labia mayora dengan tangar kanan dan kanan
memengang kapas sublimat /NaCI
7. Membersihkan mulai labia mayor dan
minor 1 kal pemakaian dengan arah dari atas
ke bawah. Ulangi untuk labia yang lain
sampai bersih. Demikian dilanjutkan
beberapa kali sampai vulva bersih.
8. Basuh daerah genetalia dengan air hangat
9. Keringkan dengan tissu sekitar genetalia
taruh pada bengkok.
10. Oleskan obat bila ada luka daerah
genetalia.
Pasang pembalut dan celana.
11. Pasang pembalut dan celana.
12. Pispot diangkat, pengalas dan selimut.
13. Melepas sarung tangan steril.
14. Merapikan pasien dan posisinya diatur
kembali.
15. Membereskan peralatan.
16. Mencuci tangan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi 1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien
setelah tindakan.
2. Observasi keadaan pasien.
3. Catat tindakan yang dilakukan dan
hasilnya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan tentang kebersihan alat
kelamin pada pria dan wanita pentingnya menjaga kebersihan
organ reproduksi untuk mencegah infeksi dan penyakit seksual
menular. Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari
pembahasan tersebut:
1) Kebersihan Alat Kelamin : Menjaga kebersihan alat
kelamin adalah langkah penting dalam menjaga
kesehatan reproduksi wanita. Hal ini mencakup
penggunaan air yang mengalir untuk membersihkan
area genitalia setelah buang air kecil atau seks, serta
menggunakan produk pembersih yang aman dan bebas
dari parfum yang dapat merusak kulit sensitif.
2) Pencegahan Infeksi : Dengan menjaga kebersihan alat
kelamin, wanita dapat mencegah infeksi yang dapat
menyebabkan kejadian keputihan, vaginitis, dan
kondisi lain yang merugikan kesehatan reproduksi.
3) Pentingnya Pemilihan Produk : Menggunakan produk
pembersih yang tepat dan bebas dari kandungan yang
dapat merusak kulit atau menyebabkan iritasi sangat
penting. Wanita harus memilih produk yang aman,
alami, dan bebas parfum untuk menghindari efek
samping.
4) Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan : Selain
pemeliharaan kebersihan, wanita juga perlu
memperhatikan kesehatan reproduksi secara
keseluruhan, termasuk memeriksa pemeriksaan secara
rutin untuk mendeteksi dini adanya masalah
5) Penggunaan Pakaian : Menggunakan pakaian dalam
yang longgar dan dapat menyerap keringat juga
penting untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan
area alat kelamin.
6) Pendidikan dan Pemahaman : Meningkatkan
pendidikan dan pemahaman tentang kebersihan alat
kelamin dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
dapat membantu wanita dalam memilih produk yang
tepat dan menjalankan praktik pembersihan yang
efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Made Hermida Laksmi, N. M. (2022). Personal hygiene genetalia wanita. Intisari sains medis, 42-
46.

Agustinus Reny I'thisom, M. D. (2018). BIOLOGI REPRODUKSI PRIA . Surabaya:


AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS.

Anda mungkin juga menyukai