LK. 2.3 Albani Perancangan Pembelajaran (Rancangan Layanan Bimbingan Klasikal Dan Rancangan Konseling Indivi
LK. 2.3 Albani Perancangan Pembelajaran (Rancangan Layanan Bimbingan Klasikal Dan Rancangan Konseling Indivi
Pertemuan ke…
A. DESKRIPSI KASUS
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dari pembagian AUM umum, serta observasi melalui
wawancara terhadap wakil kepala sekolah UPT SMPN 3 Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan.
Telah ditemukan beberapa masalah yang ada di ruang kelas IX.B UPT SMPN 3 Lunang.
Diantara 23 orang siswa kelas IX.B, ada seorang siswa yang berinisial RS mengalami maslah
Mudah Tersinggung atau Sakit Hati.
B. TUJUAN KONSELING
Tujuan utama dari layanan konseling ini adalah mengentaskan masalah yang di alami oleh klien
serta memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan
klien yang irasional menjadi rasional, sehingga ia dapat mengembangkan diri dan mencapai
realisasi yang optimal.
REBT bertujuan untuk membantu klien memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik. Ellis
dalam (Cunningham & Turner, 2016) mengemukakan bahwa tujuan dari REBT adalah
meminimalkan pandangan yang mengalahkan diri klien dan membantu klien untuk memperoleh
filsafat hidup yang lebih realistik.
- Tujuan
Tujuan Umum : Konseli mampu mengentaskan masalah yang dihadapinya
Tujuan Khusus - Konseli dapat menampilkan perilaku yang baik (C6)
- Konseli dapat melatih diri untuk bersabar (P2)
- Konseli dapat mengendalikan emosi (P3)
SKKPD... Pengenalan Akomodasi Tindakan
2. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Awal/Pendahuluan
Kegiatan Konselor Kegiatan Konseli
Pembinaan Hubungan Konseli duduk di bangku yang telah
1 Konselor mengucapkan rasa terima disediakan
kasih pada konseli telah bersedia hadir
dalam kegiatan konseling dan
mempersilahkan duduk. Konseli menjawab salam dari konselor,
2 Konselor memberikan salam/sapaan kemudian dilanjutkan dengan derdoa.
kepada konseli, kemudian mengajak
konseli untuk mengawali kegiatan
dengan berdo’a Konseli menerima penjelasan dari
3 Konselor menjelaskan asas-asas (azas konselor tentang azas azas dan tata
kerahasiaan, azas kesukarelaan, azas cara dalam konseling
keterbukaan), tata cara dalam
konseling Konseli melihat gambaran kegiatan
4 Konselor menjelaskan gambaran konseling
kegiatan konseling yang akan ditempuh
5 Konselor menanyakan tentang kesiapan Konseli menjawab pertanyaan konselor
konseli untuk kegiatan lebih lanjut tentang kesiapan konseli
2. Tahap Inti
Kegiatan Konselor Kegiatan Konseli
Pengelolaan Pemikiran dan Cara
Pandang
1. Konselor meminta konseli untuk Konseli menceritakan permasalahan
menceritakan permasalahan yang yang di alami
dialami konseli dengan menggunakan
pertanyaan terbuka
2. Konselor meminta konseli untuk Konseli mengungkapkan perasaannya
mengungkapkan apa yang ia pikirkan/ saat di minta ke ruangan BK untuk di
rasakan saat masuk ke ruang BK konseling
3. Konselor mendalami permasalahan
konseli
4. Konselor membantu konseli untuk
mengidentifikasi, menerangkan dan
menunjukkan masalah yang dialami
konseli mengenai keyakinan yang
irasional mengenai peranan bk
disekolah
5. Konselor mengarahkan konseli untuk Konseli mengungkapkan secara
mengungkapkan secara terbuka terbuka penyebab terjadinya masalah
penyebab terjadinya masalah tersebut tersebut
6. Konselor mengajak konseli untuk Konseli memikirkan dampak yang akan
memikirkan dampak yang terjadi terjadi seaandainya tetap bersikap
seandainya tetap bersikap irasional irasional
7. Konselor memberikan informasi Konseli menerima informasi mengenai
mengenai masalah yang dialami konseli
masalah yang di alami konseli, serta
dan mendiskusikan serta menetapkan
tujuan konseling bersama konseli (apa mendiskusikan dan menetapkan tujuan
yang ingin dicapai dan di upayakan konseling
teratasi dalam proses konseling)
8. Konselor menerapkan Teknik kognitif
(mempertanyakan keyakinan irasional
serta merubah cara berpikir konseli
Pengelolaan Emosi
1. Konselor mengarahkan konseli dalam Konseli menerima arahan dari konselor
mengubah pikiran yang
irasional kearah yang rasional
2. Konselor meminta persetujuan konseli Konseli Menyetujui konselor atas arah
atas arah perubahan-perubahan kecil perubahan perubahan kecil yang
yang mungkin telah terjadi pada diri mungkin telah terjadi
konseli
3. Konselor memelihara suasana proses
konseling agar tetap kondunsif
4. Konselor melakukan Teknik relaksasi
untuk mengatasi ketegangan fisik
maupun psikis konseli
3. Tahap Penutup
Kegiatan Konselor Kegiatan Konseli
Evaluasi dan Pengakhiran
1. Konselor mengidentifikasi keberhasilan Konseli menjawab pertanyaan dari
konseling dengan mengajukan konselor
beberapa pertanyaan pada konseli
2. Konselor menjelaskan kepada konseli
bahwa kegiatan konseling akan segera
diakhiri
3. Membahas kegiatan lanjutan jika
mungkin diperlukan kembali melakukan
konseling lanjutan
4. Konselor memimpin doa dan menutup Konseli berdoa dan menjawab salam
dengan salam penutup
EVALUASI
Evaluasi proses Konselor memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari
kegiatan
Evaluasi hasil Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan konseling
Pesisir Selatan, 15 Januari 2023
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong
TTD TTD
Dr. NURFARHANAH, M.Pd.,Kons ROZA Z., M.Pd., Kons
LAMPIRAN 1 URAIAN MATERI
C. MACAM-MACAM EMOSI
Setiap orang tentunya pernah emosi. Akan tetapi, banyak orang mengidentifikasi emosi
sebagai suatu hal yang negatif, seperti memukul, melempar barang, menghancurkan barang yang
biasa kita sebut "marah". Marah memang merupakan bagian dari dasar emosi, tapi bukan hanya
itu jenis dari emosi. Emosi itu sendiri ada yang negatif dan ada yang positif. Perbedaan rangsang
yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap perasaan seseorang. Adanya perbedaan
pengaruh tersebut, menimbilkan emosi yang berbeda pula.
Berikut adalah macam-macam emosi :
1. Emosi marah
seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu bersalah
terhadap dirinya. orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif, menganggu orang
yang dikenai marah, membanting barang, memukul, bahkan membunuh
2. Emosi sedih, duka, susah dan pilu
semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih, seseorang bisa
menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan orang lain.
3. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika dirinya lebih rendah atau
kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul rasa iri. emosi iri harus dapat di kendalikan
dan di ekspresikan secara positif. ekspresi iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan
meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.
4. Emosi Takut
ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab takut. rasa takut
menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut
5. Emosi Cinta
contoh dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang menjalin asmara.
Semua orang harus dapat mengendalikan emosi. emosi yang tidak dapat di kendalikan dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain
EVALUASI PROSES
KONSELING INDIVIDU
…………………………….
LAMPIRAN 3
EVALUASI HASIL
KONSELING INDIVIDU
Identitas Konseli
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa yang
terjadi pada kegiatan konseling inidividu yang dilakukan.
2. Keterangan butir skor:
5 (Sangat Sesuai)
4 (Sesuai)
3 (Cukup Sesuai)
2 (Kurang Sesuai)
1 (Sangat Kurang Sesuai)
Skor
No Pernyataan
1 2 3 4 5
Pemahaman Baru
1 Saya mendapatkan pemahaman baru setelah mendapatkan
layanan konseling individual
2 Saya bisa memahami pola pikir saya dan perilaku saya
setelah menapatkan layanan ini
3 Saya bersikap dengan baik setiap langkah-langkah yang
dilaksanakan dalam layanan ini
4 Saya mendapatkan pemahaman dan bisa membentuk pola
pikir yang baru setelah mengikuti layanan ini
5 Saya dapat melaukan perubahan sesuai dengan layanan
yang diberikan
Perasaaan Positif
6 Saya merasa yakin Guru BK bisa membantu saya
7 Saya merasa senang dan termotivasi dalam mengikuti
layanan ini
8 Saya merasa nyaman dalam mengikuti layanan ini
Rencana Kegiatan Yang Akan Dilakukan Setelah Mengikuti
Layanan Ini
9 Saya akan berupaya berani bertanya, berpendapat dan
menjawab pertanyaan yang diberikan guru di kelas
10 Saya akan memotivasi diri saya untuk bisa aktif selama
belajar di kelas
11 Saya akan bertindak sesusi dengan pengetahuan yang saya
dapatkan dalam layanan ini
12 Saya akan lebih percaya diri
Jumlah Skor
Keterangan Kategori
1. Skor terendah = 1 x 12 = 12 1. Sangat Sesuai = ≥ 49
2. Skor tertinggi = 5 x 12 = 60 2. Sesuai = 37 – 48
3. Cukup Sesuai = 25 – 36
4. Kurang Sesuai = 13 – 24
5. Sangat Kurang Sesuai = ≤ 12
…………………………….
LAMPIRAN 4
PENILAIAN HASIL
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LAISEG
Hari, Tanggal Layanan :………………………………….
Jenis Layanan :………………………………….
Pemberi Layanan :………………………………….
ALBANI MUSPITAKARI
LAMPIRAN 5
PENILAIAN HASIL
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LAIJAPEN
Hari, Tanggal Layanan : ……………………………………..
Jenis Layanan : ……………………………………..
Pemberi Layanan : ……………………………………...
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4. Tanggapan, saran, pesan atau harapan apa yang ingin anda sampaikan kepada
pemberi layanan?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
ALBANI MUSPITAKARI
LAMPIRAN 6
PENILAIAN HASIL
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LAIJAPANG
Hari, Tanggal Layanan : ……………………………….
Jenis Layanan : ……………………………….
Pemberi Layanan : ……………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4. Tanggapan, saran, pesan atau harapan apa yang ingin anda sampaikan kepada
pemberi layanan?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
ALBANI MUSPITAKARI
LAPORAN KONSELING
Pertemuan ke…
Hari/tanggal : .......................................................................................................
Konselor : ........................................................................................................
Konseli : ........................................................................................................
PROSES KONSELING
Berisi deskripsi tentang pelaksanaan konseling: jumlah pertemuan, waktu pelaksanaan, dan
proses konseling secara detail (apa yang dilakukan oleh konselor sejak awal hingga akhir sesi
konseling bersama konseli).
Deskripsi konseli: cara berpakaian, penampilan fisik, tanda-tanda sakit fisik, cacat fisik, level
energi, presentasi diri secara umum
Keluhan subjektif: presentasi masalah-masalah atau isu-isu dari sudut pandang konseli. Apa
yang konseli katakan tentang penyebab, lama, dan tingkat keseriusan isu atau masalah. Apabila
konseli memiliki lebih dari satu masalah, masalah tersebut diurut berdasarkan sudut pandang
konseli.
Penemuan obyektif: observasi konselor tentang tingkah laku konseli selama sesi konseling. Hal ini
meliputi: tingkah laku verbal dan non verbal antara lain: kontak mata, nada suara, volume suara
dan gerak tubuh. Konselor perlu membuat catatan bila terjadi perubahan bila mendiskusikan topik
tertentu atau terdapat tingkah laku yang kontradiktif.
HASIL KONSELING
Berisi tentang hasil apa yang dicapai pada penerapan pendekatan dan teknik konseling yang telah
dilakukan. Hasil konseling akan menggambarkan sejauh apa pencapaian tujuan konseling yang
telah ditetapkan pada ancangan konseling dapat diperoleh
Merupakan deskripsi hasil asesmen yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai
instrumen yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan konseling yang ditetapkan. Dilengkapi
interpretasi atau kesimpulan dari semua data hasil asesmen yang diperoleh pada sesi ini. Berisi
pula penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh konselor
berdasarkan referensi teoritis yang membantu. Di dalamnya juga terdapat skenario pelaksanaan
konseling, misalnya: Teknik Manajemen Diri. Langkah Pertama yang akan dilakukan adalah self-
monitoring, jelaskan hal apa yang akan dilakukan oleh konselor terhadap konseli pada langkah
pertama tersebut, dst.
Selanjutnya penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan.
Hasil penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang
telah dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi, kognisi, dan tingkah
laku konseli.
EVALUASI PERKEMBANGAN
Berisi pandangan konselor tentang konseli, apa yang ada dibalik perkataan dan perbuatan konseli.
Evaluasi ini dilakukan secara berkelanjutan. Sejauh apa konseli mengalami perubahan dari sesi
demi sesi, meliputi: emosi, kognisi, dan tingkah laku konseli. Identifikasi tema dan pola perkataan
dan perbuatan konseli dengan mengacu pada teori-teori perkembangan dan kepribadian. Termasuk
pula hipotesis, interpretasi dan konseptualisasi tentang konseli.
Berisikan penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan.
Hasil penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang
telah dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi, kognisi, dan tingkah
laku klien.
REFLEKSI KONSELOR
Berisi refleksi konselor dalam proses konseling
LAMPIRAN
1. Verbatim wawancara konseling
2. Kertas kerja atau homework yang digunakan (tergantung pada pendekatan dan teknik konseling
yang digunakan)
3. Rekaman digital (audio visual)