469 1185 1 PB
469 1185 1 PB
Kata kunci : Berat beban, sikap Manual Handling, Low Back Pain
Manual Handling dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta | 60
ISSN 2085-6997 | e-ISSN 2579-7883 Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 15, Nomor 2, September 2022, (Halaman 60-66)
Manual Handling dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta | 61
ISSN 2085-6997 | e-ISSN 2579-7883 Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 15, Nomor 2, September 2022, (Halaman 60-66)
menggunakan uji Product Moment Pearson 2. Berat Beban yang diangkut oleh buruh
dengan batas kemaknaan (α) 0,05 estimasi angkut
Confidential Interval (CI) 95%.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berat beban yang diangkut
HASIL oleh responden di Pasar Giwangan Yogyakarta
1. Karakteristik Responden
Berat beban Frekuensi Prosentase
Responden dalam penelitian ini (Kg) (%)
merupakan buruh angkut di Pasar <10 0 0
Giwangan Yogyakarta. Karakteristik 10 – 19 0 0
responden dibedakan berdasarkan usia, 20 – 29 1 2
30 – 40 14 28
pendidikan, dan lama kerja. Hasil distribusi
>40 35 70
frekuensi karakteristik responden dapat Total 50 100
dilihat pada berikut ini.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil peneliitian didapatkan
berdasarkan usia, pendidikan, dan lama kerja di Pasar hasil bahwa buruh angkut dalam
Giwangan Yogyakarta kesehariannya selalu mengangkut barang
Karakteristik Frekuensi Prosentase Mean dengan beban yang sangat berat.
No
(%) Sebanyak 28% responden mengangkut
1. Usia (Tahun)
barang dengan berat berkisar 30-40 kg dan
25-30 6 12 44,32
70% mengangkut barang dengan berat
31-35 3 6 diatas 40 Kg.
36-40 7 14
41-45 10 20 3. Sikap manual handling buruh angkut
46-50 14 28
51-55 4 8 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Manual Handling
responden di Pasar Giwangan Yogyakarta
56-60 6 12
Total 50 100 Tingkat Frekuensi Prosentase
2. Pendidikan Risiko (%)
SD 25 50 Manual
SMP 17 34 Handling
Rendah 0 0
SMA 8 16
Sedang 3 6
Total 50 100 Tinggi 33 66
3. Lama Kerja 11,5 Sangat tinggi 14 28
(Tahun) Total 50 100
5-10 30 60
11-15 10 20 Pada kegiatan mengangkut barang
16-20 9 18 dilakukan oleh buruh angkut di Pasar
21-25 0 0 Giwangan dilakukan secara manual yaitu
26-30 1 2 tanpa menggunakan alat bantu. Sikap
Total 50 100 dalam mengangkut barang yang dilakukan
secara manual (manual handling) akan
memiliki risiko yang cukup tinggi terutama
Tabel 1 menunjukkan bahwa distribusi keluhan pada punggung bawah.
buruh angkut 28% berusia 46-50 tahun Berdasarkan table diatas diketahui bahwa
dengan rata-rata umur 44,32 tahun. Lama 66% responden memiliki risiko manual
kerja semua responden diatas 5 tahun, handling tinggi dan 28% memiliki risiko
dengan rata-rata lama kerja 11,5 tahun. sangat tinggi
Menurut Boshuzen dalam Mayrika (2009)
masa kerja lebih dari 5 tahun lebih berisiko 4. Low Back Pain yang dialami oleh buruh
terkena nyeri punggung bawah. Responden angkut
sebagian besar adalah lulusan sekolah
dasar (SD) yaitu sebanyak 25 orang (50%) Tabel 4. Distribusi Frekuensi Low Back Pain pada
dan 17% lulusan SMP responden di Pasar Giwangan Yogyakarta
Manual Handling dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta | 62
ISSN 2085-6997 | e-ISSN 2579-7883 Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 15, Nomor 2, September 2022, (Halaman 60-66)
Pasar Giwangan memiliki keluhan Low 44% responden memiliki keluhan sedang
Back Pain yang cukup tinggi. Sebanyak dan 42% responden memiliki keluhan berat
.
5. Hubungan antara Beban Kerja dengan Low Back Pain (LBP) Pada Responden di Pasar
Giwangan Yogyakarta.
Tabel 5. Hasil analisis Hubungan antara berat beban dengan LBP pada Buruh angkut di Pasar Giwangan
Hasil analisis hubungan berat beban dengan LBP Pada pekerja buruh angkut di
Pasar Giwangan Yogyakarta diperoleh bahwa responden yang dalam kesehariannya
mengangkut beban yang berat (> 40 kg) akan mengalami keluhan LBP yang berat yaitu
sebanyak 21 responden (42%). Hasil analisis statistic dengan menggunakan uji product
moment pearson didapatkan nilai sig 0,000 (p < 0,05) dengan derajad kemaknaan 5% yang
berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara berat beban dengan Low back pain
pada pekerja buruh angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta. Analisis keeratan hubunngan dua
variabel ditunjukkan dengan nilai korelasi ( r ) sebesar 0,707 dengan pola positif yang berarti
bahwa semakin berat beban yang diangkut maka akan semakin tiggi pula keluhan low back
pain yang dialami oleh pekerja buruh angkut.
6. Hubungan antara sikap manual handling dengan Low Back Pain (LBP) Pada
Responden di Pasar Giwangan Yogyakarrta
Tabel 6. Hasil analisis Hubungan antara sikap manual handling dengan LBP pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan
Hasil analisis statistic dengan menggunakan uji product moment pearson didapatkan hasil sig
0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap manual handling
dengan low back pain pada pekerja buruh angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta. Nilai korelasi
sebesar 0,572 dengan arah hubungan berpola positif yang berarti bahwa semakin tinggi risiko manual
handling maka akan semakin besar keluhan low back pain yang dialami oleh para buruh angkut di
Pasar Giwangan Yogyakarta
Manual Handling dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta | 63
ISSN 2085-6997 | e-ISSN 2579-7883 Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 15, Nomor 2, September 2022, (Halaman 60-66)
kodisi ideal adalah 23 kg, tetapi orang beban kerja sedang dibandingkan TKBM yang
Indonesia dapat dikoreksi dengan menguangi mempunyai beban kerja ringan dengan nilai p
10-20% dari rekomendasi NIOSH tersebut, value 0,042 (12). Adapun besarnya beda dapat
sehingga beban agkat maksimum bagi orang dilihat dari OR yang besarnya 0.304 (0.108 –
Indonesia dewasa kurang lebih 20 kg untuk 0.861) , artinya resiko terjadinya Low Back
pekerjaan yang sering dilakukan. Berdasarkan Pain pada TKBM yang mempunyai beban
hasil penelitian, berat beban yang diangkut kerja sedang 0.304 kali lebih besar
oleh buruh angkut rata-rata mencapai 49,2 kg. dibandingkan TKBM dengan beban kerja
Sebanyak 28% responden mengangkut ringan. Berdasarkan hasil penelitian juga
barang dengan berat berkisar 30-40 kg dan didapatkan nilai korelasi sebesar 0,707
70% mengangkut barang dengan berat diatas dengan pola positif yang berarti bahwa
40 Kg. Meskipun demikian perlu dilihat juga semakin berat beban yang diangkut maka
factor lain yang mempengaruhi pembebanan akan semakin tiggi pula keluhan low back pain
antara lain frekuensi pengangkutan dan durasi yang dialami oleh pekerja angkut. Keluhan
pengangkutan, namun dalam penelitian ini nyeri punggung merupakan keluhan pada otot
peneliti hanya melihat berat beban yang skeletal yang dirasakan degan intensitas nyeri
diangkut. Berdasarkan sumber data woksafe yang berbeda-beda, dari nyeri yag ringan
Australia, 1986 memberikan rekomendasi sampai nyeri yang sangat sakit. Otot yang
bahwa mengangkat beban diatas 34 kg harus menerima beban statis secara berulang-ulang
dilakukan dengan menggunakan alat bantu dan dalam waktu yang lama dapat
mekanis, namun hasil penelitian di Pasar menyebabkan keluhan berupa kerusakan
Giwangan buruh angkut masih mengangkut pada sendi, ligament, dan tendon (13).
barang dengan system manual.
Penelitian dengan uji tekan pada spine 2. Hubungan antara sikap manual
(tulang belakang) ditemukan bahwa tulang handling dengan Low Back Pain (LBP)
belakang yang sehat tidak mudah terkena Pada Responden di Pasar Giwangan
hernia, akan tetapi lebih mudah rusak/retak
Yogyakarta.
jika disebabkan oleh beban yang ditanggung
oleh segmen tulang belakang (spinal) dan
Manual material handling (MMH) adalah
yang terjadi dengan diawali oleh rusaknya
semua pekerjaan pengangkatan beban
bagian atas/bawah segmen tulang belakan
(meliputi aktivitas memutar, membengkokkan,
(the castilage end plates in the vertebrae).
meraih, menurunkan, mendorong, menarik,
Retak kecil (micro fractures) yang terjadi akan
membawa dan membalik) yang dilakukan oleh
menyebabkan keluarnya cairan dari dalam
pekerja dengan tujuan untuk memindahkan
vertebrae menuju dalam intervertebrae disc
beban tersebut dari suatu lokasi asal menuju
dan selanjutnya menyebabkan degenerasi
suatu lokasi tujuan tertentu (14). Pekerja buruh
(kerusakan) pada disk. Hal ini yang akan
angkut di Pasar Giwangan dalam aktivitas
menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada
mengangkut masih menggunakan cara
bagian punggung bawah (low back pain).
manual tidak menggunakan alat bantu. Alasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
digunakan cara kerja manual dalam kegiatan
responden yang memiliki pembebanan lebih
pemindahan material/ beban ini adalah karena
dari 40 kg dan mengalami Low Back Pain
adanya beberapa keuntungan yang dapat
berat sebanyak 21 responden (42%) (10).
diperoleh yaitu lebih fleksibel dalam gerakan
Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai
pemindahan material di lokasi kerja yang tidak
sig 0,000 (p < 0,05) dengan derajad
teratur/ tidak rapi serta lebih murah dan
kemaknaan 5% yang berarti bahwa terdapat
mudah dilakukan untuk beban ringan. Namun
hubungan yang signifikan antara berat beban
disisi lain aktivitas pegangkutan manual ini
dengan Low back pain pada pekerja buruh
memiliki risiko keluhan low back pain karena
gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta.
sikap pekerja pada saat mengangkat barang
Hasil penelitian beban kerja jika dihitung lifting
tidak ergonomis. Hasil penelitian menunjukkan
index (LI) rata-rata LI > 1 yang berarti
sebanyak 44% responden memiliki keluhan
mempunyai risiko keluhan sakit pinggang.
sedang dan 42% responden memiliki keluhan
Nyeri pinggang akibat pekerjaan manual
berat. Keluhan ini disebabkan oleh adanya
material handling, 50% di antaranya
pembebanan yang tinggi dimana berat beban
diakibatkan oleh aktivitas mengangkat beban,
yang diangkut oleh pekerja terlalu tinggi.
9% karena mendorong dan menarik beban,
Selain itu disebabkan pula dengan sikap
6% karena menahan, melempar, memutar,
mengangkat barang yang masih manual
dan membawa beban (11).
(manual handling). Sikap dalam mengangkut
Hasil penelitian menunjukkan adanya
barang yang dilakukan secara manual
hubungan yang bermakna proporsi TKBM
(manual handling) akan memiliki risiko yang
(tenaga kerja bongkar muat) yang mengalami
cukup tinggi terutama keluhan pada punggung
Low Back Pain pada TKBM yang mempunyai
Manual Handling dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta | 64
ISSN 2085-6997 | e-ISSN 2579-7883 Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 15, Nomor 2, September 2022, (Halaman 60-66)
bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu dilakukan edukasi terhadap para pekerja
66% responden memiliki risiko manual buruh gendong terkait dengan sikap kerja dan
handling tinggi dan 28% memiliki risiko sangat risikonya mengingat latar pendidikan pekerja
tinggi. Rekomendasi yag disarankan pada sebagian besar adalah lulusan sekolah dasar
tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi ini (SD).
adalah perlu dilakukan perubahan cara kerja
bahkan diperlukan perubahan dan perbaikan
dengan segera baik secara teknik maupun DAFTAR PUSTAKA
administrative untuk mengurangi risiko (4).
1. Muheri. A. 2010. Hubungan Usia, Lama
Hasil uji statistic menunjukkan nilai sig sig Duduk dan Posisi Duduk Terhadap
0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan Keluhan Nyeri Punggung Pada Pekerja
yang signifikan antara sikap manual handling Wanita di Home Industri Kipas
dengan low back pain pada pekerja buruh DesaBayon Utara Pendowoharjo Sewon
angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta. Sikap Bantul 2010. Skripsi Universitas Ahmad
dan posisi kerja yang tidak benar atau tidak Dahlan, Yogyakarta
ergonomis akan menimbulkan nyeri otot dan
punggung serta gangguan fungsi dan bentuk 2. Heriyanto. 2004. Gambaran Gangguan
otot (15). Sikap kerja yang dipaksakan serta sikap Muskuloskeletal pada Pekerja di
kerja yang buruk akan meningkatkan risiko Indonesia. Pusat Riset dan
terjadinya cumulative trauma disorders (CTDs) Pengembangan Ekologi Kesehatan,
(16). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Departemen Kesehatan. Jakarta.
Hastuti (2010) bahwa terdapat hubungan yang 3. OSHA. (2002). Ergonomic: The Study of
signifikan antara sikap kerja dengan gejala work. US Departement of Labor
CTDs. Hastuti mengungkapkan bahwa CTDs Occupational Safety and Health
pada punggung sebesar (p 0,042) sehingga Administration. OSHA 3125.
terdapat hubungan yang signifikan antara sikap 4. Tarwaka, 2011. Ergonomi Industri
kerja dengan CTDs pada punggung sedangkan Dasar-dasar Pegetahuan Ergoomi dan
nilai korelasi 0,321. Nilai korelasi penelitian ini Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta:
didapatkan nilai korelasi 0,572 dimungkinkan Harapan Pres
karena faktoor pembebanan yang sangat tinggi. 5. Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk
Keselamatan Kesehatan Kerja dan
SIMPULAN Produktivitas. Surakarta: UNIBA press.
6. Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan
Berat beban yang di angkut oleh pekerja Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).
buruh gendong 28% responden mengangkut Jakarta: CV. Sagung Seto.
barang dengan berat berkisar 30-40 kg dan 70% 7. Budiono Sugeng, R.M.S Jusuf, Andriana
mengangkut barang dengan berat diatas 40 Kg. Pusparini. 2003. Bunga Rampai
Rata-rata berat beban yang di angkut mencapai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
49,2 kg. Sikap manual handling yang dilakukan Semarang : Badan Penerbit Universitas
oleh buruh gendong 66% responden memiliki Diponegoro.
risiko manual handling tinggi dan 28% memiliki 8. Notoatmodjo. S., 2010. Metode
risiko sangat tinggi. Keluhan low back pain yang Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi
dialami pekerja buruh gendong sebanyak 44% Cetakan Pertama, Penerbit: Rineka
responden memiliki keluhan sedang dan 42% Cipta, Jakarta.
responden memiliki keluhan berat. 9. Suryani, 2012. Analisa Berat Beban
Terdapat hubungan yang signifikan Angkat Optimal untuk Mengurangi
antara berat beban dengan low back pain pada Risiko Musculoskeletal Disorders .
pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan Jurnal Teknik Industri Universitas Bung
Yogyakarta. Terdapat hubungan yang signifikan Hatta Vol. 1 No 1, ISSN 2302-0318 Juni
antara sikap manual handling dengan low back 2012
pain pada pekerja buruh gendong di Pasar 10. Watson, D.G. 2005. Analisis Farmasi.
Giwangan Yogyakarta. Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Buku
Berdasarkan hasil penelitian, maka Kedokteran
disarankan bagi pekerja buruh gendong 11. Tjokorda. 2009. Hiperurisemia. Buku
diharapkan untuk memperkecil berat beban yang Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5
diangkut sesuai dengan batas angkut yang Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan
diperkenankan. Apabila barang yang diangkut Departemen Ilmu Penyakit Dalam
tidak memungkinkan untuk diperkecil hendaknya Fakultas Kedokteran Universitas
menggunakan alat bantu/pengungkit untuk Indonesia, 2550-2559
mengurangi berat beban sehingga mengurangi 12. Nurzannah, 2015. Hubungan Faktor
penekanan pada tulang belakang. Selain itu, Risiko dengan Terjadinya Nyeri
Manual Handling dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta | 65
ISSN 2085-6997 | e-ISSN 2579-7883 Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 15, Nomor 2, September 2022, (Halaman 60-66)
Manual Handling dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Buruh Angkut di Pasar Giwangan Yogyakarta | 66