Anda di halaman 1dari 172

BUKTI KERJA SASARAN KINERJA PEGAWAI

TRIWULAN 3 – TAHUN 2023

MUATAN LOKAL

Pekerjaan: Materi Pelatihan Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tersampaikan Secara


Informatif

Nama : Leonita Dwesti Halim, S.T.


NIP : 199507272020122010
Pangkat/Golongan : Ahli Pertama/IIIA
Jabatan Fungsional : Teknik Tata Bangunan dan Perumahan

SUBDIREKTORAT KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG


DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2023
DAFTAR PEKERJAAN
Materi Pelatihan Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tersampaikan Secara Informatif

No. Tanggal Pekerjaan


1. Juli 2023 Membuat bahan tayang BGH Klas 1a:
a. Pembuktian Kriteria BGH Klas 1a – Efisiensi Penggunaan
Air (Perancanaan)
b. Pembuktian Kriteria BGH Klas 1a – Efisiensi Penggunaan
Air (Pelaksanaan)
c. Pembuktian Kriteria BGH Klas 1a – Pengelolaan Sampah
(Perancanaan)
d. Pembuktian Kriteria BGH Klas 1a – Pengelolaan Sampah
(Pelaksanaan)
e. Pembuktian Kriteria BGH Klas 1a – Pengelolaan Air Limbah
(Perancanaan)
f. Pembuktian Kriteria BGH Klas 1a – Pengelolaan Air Limbah
(Pelaksanaan)
g. Soal Studi Kasus BGH Klas 1a
2. 27 Juli 2023 Asisten Pengajar pada Pelatihan Kinerja Bangunan Gedung Hijau
(BGH) Klas 1 a Citeureup dengan Materi Pembuktian Pencahayaan
Dengan Perangkat Software Simulasi
3. 07 Agustus 2023 Asistensi 1 Pelatihan Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau
tanggal 24 – 31 Juli 2023
4. 14 Agustus 2023 Asistensi 2 Pelatihan Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau
tanggal 24 – 31 Juli 2023
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNAAN AIR

MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
DESKRIPSI MATA PELATIHAN

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Pembuktian Kriteria – Kriteria dalam Parameter
Efisiensi Penggunaan Air yang meliputi Sumber Air dan
Penggunaan Peralatan Saniter Hemat Air (Water Fixture)
yang disajikan dengan menggunakan metode pelatihan
orang dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya
jawab, pemaparan dan diskusi.

3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;

5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,

STANDAR peserta mampu melaksanakan tugas


KOMPETENSI sebagai Tim Profesi Ahli
LULUSAN (TPA)/Profesional BGH pada setiap
tahapan penyelenggaraan BGH.

4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air

5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Efisiensi Penggunaan Air

6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air

7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA-
KRITERIA 1. Sumber Air
2. Penggunaan Peralatan Saniter Hemat Air (Water Fixture)
DALAM
PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNA-
AN AIR

7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU

KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN

165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN

TOTAL TAHAPAN 165 POIN


EFISIENSI PENGGUNAAN AIR

Efisiensi penggunaan air pada BGH dimaksudkan untuk


mengoptimalkan penggunaan air bersih pada Bangunan
Gedung, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta
mengurangi biaya penggunaan air.

Penilaian kinerja kriteria efisiensi penggunaan air terdiri dari


sumber air, pemakaian air, dan peralatan saniter hemat air.
PARAMETER G
EFISIENSI PENGGUNAAN AIR

TOTAL KRITERIA / LINGKUP PENILAIAN


POIN
MAKSIMAL
KRITERIA POIN
MAKSIMAL
1. SUMBER AIR 15 POIN

2. PENGGUNAAN PERALATAN SANITER HEMAT AIR


15 POIN

2 30
(WATER FIXTURE)
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
a. Air PDAM atau perusahaan air minum lainnya 11 Poin
Sumber air harus dapat
menyuplai secara
kontinu selama 24 jam
dengan jaminan kualitas
air yang memenuhi
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor
492/Menkes/Per/IV/201
0 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
1

Dokumen
Pembuktian:
Gambar site plan
yang menunjukkan
Site Plan Layout Plan Spesifikasi Meter Air lokasi
penyambungan
Keterangan:
dengan sumber
Buku Juknis 1 Meteran Air air.
Hal. 57 - 58
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
b. Air hujan yang diolah secara sederhana untuk dimanfaatkan
sebagai alternatif sumber air 15 Poin

Dokumen Pembuktian:
a. Terdapat gambar site
Tidak dipilih plan yang menunjukkan
posisi penampungan air
hujan, dilengkapi dengan
legenda/keterangan.
b. Terdapat gambar detail
penampungan air hujan
dan proses
pengolahannya,
Buku Juknis
dilengkapi dengan
Hal. 57 - 58 legenda/keterangan.
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
c. Dalam hal tidak ada sambungan rumah dari PDAM atau
perusahaan air minum lainnya, dapat menggunakan sumber air 8 Poin
tanah yang harus dilengkpi dengan meter air

Tidak dipilih
Dokumen Pembuktian:
a. Spesifikasi teknis alat
ukur penggunaan air
(meter air).
b. Gambar teknis yang
menunjukkan gambar
denah peletakan alat
ukur penggunaan air
Buku Juknis (meter air).
Hal. 57 - 58
PENGGUNAAN PERALATAN
SANITER HEMAT AIR (WATER FIXTURE):

Unit alat plambing/fitur (water fixture) pada BGH meliputi kloset,


kran air, urinal, pancuran air (shower), aerator kran (faucet
aerator) dan lain-lain.
Tabel 29. Kapasistas penghematan air pada peralatan saniter (hal 58)

*) diuji dalam tekanan 0,7 bar


E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water a. Penggunaan paling sedikit 25% produk saniter hemat air
dari total produk saniter 10 Poin
Fixture):
Dokumen
Pembuktian:
a. Tipe dan
spesifikasi
teknis
peralatan
saniter hemat
air.
b. Jumlah
Tidak dipilih
peralatan
saniter yang
digunakan.
c. Gambar
rencana teknis
yang
menunjukkan
peletakan dan
Buku Juknis detail peralatan
Hal. 58 - 59 saniter.
E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water b. Penggunaan paling sedikit 50% produk saniter hemat air
dari total produk saniter 12 Poin
Fixture):
Dokumen
Pembuktian:
a. Tipe dan
spesifikasi
teknis
peralatan
saniter hemat
air.
b. Jumlah
Layout Kamar Mandi Layout Taman Depan peralatan
saniter yang
digunakan.
c. Gambar
rencana teknis
Spesifikasi Kran Air
yang
menunjukkan
Layout Plan Rumah
peletakan dan
Buku Juknis detail peralatan
Hal. 58 - 59 Jumlah saniter.
E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water c. Penggunaan paling sedikit 75 % produk saniter hemat air
dari total produk saniter 15 Poin
Fixture):
Dokumen
Pembuktian:
a. Tipe dan
spesifikasi
teknis
peralatan
saniter hemat
air.
b. Jumlah
Tidak dipilih
peralatan
saniter yang
digunakan.
c. Gambar
rencana teknis
yang
menunjukkan
peletakan dan
Buku Juknis detail peralatan
Hal. 58 - 59 saniter.
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNAAN AIR

MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
DESKRIPSI MATA PELATIHAN

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Pembuktian Kriteria – Kriteria dalam Parameter
Efisiensi Penggunaan Air yang meliputi Sumber Air dan
Penggunaan Peralatan Saniter Hemat Air (Water Fixture)
yang disajikan dengan menggunakan metode pelatihan
orang dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya
jawab, pemaparan dan diskusi.

3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;

5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,

STANDAR peserta mampu melaksanakan tugas


KOMPETENSI sebagai Tim Profesi Ahli
LULUSAN (TPA)/Profesional BGH pada setiap
tahapan penyelenggaraan BGH.

4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air

5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Efisiensi Penggunaan Air

6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air

7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA-
KRITERIA 1. Sumber Air
2. Penggunaan Peralatan Saniter Hemat Air (Water Fixture)
DALAM
PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNA-
AN AIR

7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU

KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN

165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN

TOTAL TAHAPAN 165 POIN


EFISIENSI PENGGUNAAN AIR

Efisiensi penggunaan air pada BGH dimaksudkan untuk


mengoptimalkan penggunaan air bersih pada Bangunan
Gedung, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta
mengurangi biaya penggunaan air.

Penilaian kinerja kriteria efisiensi penggunaan air terdiri dari


sumber air, pemakaian air, dan peralatan saniter hemat air.
PARAMETER G
EFISIENSI PENGGUNAAN AIR

TOTAL KRITERIA / LINGKUP PENILAIAN


POIN
MAKSIMAL
KRITERIA POIN
MAKSIMAL
1. SUMBER AIR 15 POIN

2. PENGGUNAAN PERALATAN SANITER HEMAT AIR


15 POIN

2 30
(WATER FIXTURE)
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
a. Air PDAM atau perusahaan air minum lainnya 11 Poin
Sumber air harus dapat
menyuplai secara
kontinu selama 24 jam
dengan jaminan kualitas
air yang memenuhi
Foto Penyambungan Peraturan Menteri
dengan Sumber Air Kesehatan Nomor
492/Menkes/Per/IV/201
0 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
1

Dokumen
Pembuktian:
Foto yang
menunjukkan
Site Plan Layout Plan Spesifikasi Meter Air lokasi
penyambungan
Keterangan:
dengan sumber
Buku Juknis 1 Meteran Air air.
Hal. 104 - 105
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
b. Air hujan yang diolah secara sederhana untuk dimanfaatkan
sebagai alternatif sumber air 15 Poin

Dokumen Pembuktian:
Tidak dipilih a. Terdapat gambar
terbangun
penampungan air hujan
dan proses
pengolahannya,
dilengkapi dengan
legenda/keterangan
b. Foto yang menunjukkan
penampungan air hujan
Buku Juknis dan pengolahannya
Hal. 104 - 105
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
c. Dalam hal tidak ada sambungan rumah dari PDAM atau
perusahaan air minum lainnya, dapat menggunakan sumber air 8 Poin
tanah yang harus dilengkpi dengan meter air

Tidak dipilih

Dokumen Pembuktian:
Terdapat foto yang
Buku Juknis menunjukkan meter air.
Hal. 104 - 105
PENGGUNAAN PERALATAN
SANITER HEMAT AIR (WATER FIXTURE):

Unit alat plambing/fitur (water fixture) pada BGH meliputi kloset,


kran air, urinal, pancuran air (shower), aerator kran (faucet aerator)
dan lain-lain.
Tabel 29. Kapasistas penghematan air pada peralatan saniter (hal 58)

*) diuji dalam tekanan 0,7 bar


E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water a. Penggunaan paling sedikit 25% produk saniter hemat air
dari total produk saniter 10 Poin
Fixture):

Dokumen
Pembuktian:
a. Jumlah
peralatan
saniter yang
digunakan.
Tidak dipilih
b. Gambar teknis
terbangun yang
menunjukkan
peletakan dan
detail peralatan
saniter.
c. Foto yang
menunjukkan
peralatan
Buku Juknis saniter.
Hal. 105 - 106
E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water b. Penggunaan paling sedikit 50% produk saniter hemat air
dari total produk saniter 12 Poin
Fixture):

Dokumen
Pembuktian:
a. Jumlah
peralatan
saniter yang
digunakan.
Layout Kamar Mandi Layout Taman Depan b. Gambar teknis
terbangun yang
menunjukkan
peletakan dan
detail peralatan
saniter.
Spesifikasi Kran Air
c. Foto yang
Layout Plan Rumah menunjukkan
peralatan
Buku Juknis saniter.
Hal. 105 - 106 Jumlah
E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water c. Penggunaan paling sedikit 75 % produk saniter hemat air
dari total produk saniter 15 Poin
Fixture):

Dokumen
Pembuktian:
a. Jumlah
peralatan
saniter yang
digunakan.
Tidak dipilih
b. Gambar teknis
terbangun yang
menunjukkan
peletakan dan
detail peralatan
saniter.
c. Foto yang
menunjukkan
peralatan
Buku Juknis saniter.
Hal. 105 - 106
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN
SAMPAH

MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
DESKRIPSI MATA PELATIHAN

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Pembuktian Kriteria – Kriteria dalam Parameter
Pengelolaan Sampah yang meliputi Penerapan Prinsip
Reduce, Reuse, Recycle (3R) dan Penerapan Sistem
Penanganan Sampah, yang disajikan dengan
menggunakan metode pelatihan orang dewasa (andragogi)
yang meliputi ceramah, tanya jawab, pemaparan dan
diskusi.

3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;

5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,

STANDAR peserta mampu melaksanakan tugas


KOMPETENSI sebagai Tim Profesi Ahli
LULUSAN (TPA)/Profesional BGH pada setiap
tahapan penyelenggaraan BGH.

4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah

5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Sampah

6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah

7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN 1. Pengenalan Kriteria Dalam Parameter Pengelolaan

KRITERIA- Sampah

KRITERIA 2. Pembuktian Kriteria Penerapan Prinsip Reduce, Reuse,


Recycle (3R)
DALAM 3. Pembuktian Kriteria Penerapan Sistem Penanganan
PARAMETER Sampah
PENGELOLA-
AN SAMPAH

7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU

KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN

165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN

TOTAL TAHAPAN 165 POIN


PENGELOLAAN SAMPAH

Pengelolaan sampah pada BGH dimaksudkan untuk


meningkatkan kesehatan pengguna, aman bagi lingkungan, dan
perubahan perilaku pengguna BGH. Pengelolaan sampah
dilakukan sebagai upaya pengurangan sampah dengan
menjadikan sampah sebagai sumber daya, serta mengurangi
beban timbulan sampah kota.
PARAMETER F
PENGELOLAAN SAMPAH

TOTAL KRITERIA / LINGKUP PENILAIAN


POIN
MAKSIMAL
KRITERIA POIN
MAKSIMAL
1. PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) 8 POIN

2 23
2. PENERAPAN SISTEM PENANGANAN SAMPAH 15 POIN
F.1. Penerapan Memiliki wadah sampah terpilah dan melakukan
Prinsip 3R (Reduce, sistem pemilahan sampah minimal dua jenis 8 Poin
Reuse, Recycle) (organik dan anorganik)

Pewadahan sampah terpilah sesuai


dengan jenis sampah minimal 2 jenis
sampah, yaitu:
a. Sampah organik (mudah terurai
misal sampah makanan)
b. Sampah anorganik (dapat
digunakan kembali misal botol)
dengan wadah berwarna yang
berbeda atau diberi tanda label.

Dokumen Pembuktian:
a. Adanya wadah/tempat
sampah minimal 2
wadah/tempat sampah
yang diletakkan di sekitar
rumah
b. Gambar layout
penempatan
Buku Juknis Layout
wadah/tempat sampah
Hal. 69 - 71
F.2. Penerapan
a. Rumah mengolah sampah organik dengan
Sistem Penanganan
komposter skala individual 11 Poin
Sampah
Komposter adalah
alat pengolahan
sampah organik
rumah tangga
melalui
pengomposan
Contoh Takakura
dengan
memanfaatkan tong
bekas atau wadah
lainnya. Jenis
komposter yang
dapat digunakan
antara lain
komposter tanam,
komposter aerobik
Contoh Komposter dan anerobik,
Individual komposter takakura,
dan lain-lain.

Dokumen Pembuktian:
a. Adanya gambar rencana komposter yang
Buku Juknis akan dipasang.
Hal. 71 - 72 Layout b. Layout penempatan komposter.
F.2. Penerapan b. Adanya komitmen untuk melakukan upaya
Sistem Penanganan pengelolaan sampah anorganik yang
disalurkan melalui pihak lain (misal bank 4 Poin
Sampah
sampah, pengepul, dll)

Selain sampah organik, salah satu


bentuk penanganan sampah anorganik
adalah dengan menyalurkannya kepada
bank sampah, pengepul, atau lainnya
untuk dapat didaurulang dan
dimanfaatkan kembali.

Dokumen Pembuktian:
Adanya surat komitmen untuk
melakukan upaya pengelolaan
sampah anorganik yang
disalurkan melalui pihak lain
Contoh Komitmen Pengelolaan Contoh Komitmen Pengumpulan (misal bank sampah, pengepul.
Sampah Anorganik Sampah Anorganik

Buku Juknis
Hal. 71 - 72
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN
SAMPAH

MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
DESKRIPSI MATA PELATIHAN

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Pembuktian Kriteria – Kriteria dalam Parameter
Pengelolaan Sampah yang meliputi Penerapan Prinsip
Reduce, Reuse, Recycle (3R) dan Penerapan Sistem
Penanganan Sampah, yang disajikan dengan
menggunakan metode pelatihan orang dewasa (andragogi)
yang meliputi ceramah, tanya jawab, pemaparan dan
diskusi.

3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;

5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,

STANDAR peserta mampu melaksanakan tugas


KOMPETENSI sebagai Tim Profesi Ahli
LULUSAN (TPA)/Profesional BGH pada setiap
tahapan penyelenggaraan BGH.

4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah

5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Sampah

6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah

7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN 1. Pengenalan Kriteria Dalam Parameter Pengelolaan

KRITERIA- Sampah

KRITERIA 2. Pembuktian Kriteria Penerapan Prinsip Reduce, Reuse,


Recycle (3R)
DALAM 3. Pembuktian Kriteria Penerapan Sistem Penanganan
PARAMETER Sampah
PENGELOLA-
AN SAMPAH

7
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU

KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN

165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN

TOTAL TAHAPAN 165 POIN


PENGELOLAAN SAMPAH

Pengelolaan sampah pada BGH dimaksudkan untuk


meningkatkan kesehatan pengguna, aman bagi lingkungan, dan
perubahan perilaku pengguna BGH. Pengelolaan sampah
dilakukan sebagai upaya pengurangan sampah dengan
menjadikan sampah sebagai sumber daya, serta mengurangi
beban timbulan sampah kota.
PARAMETER F
PENGELOLAAN SAMPAH

TOTAL KRITERIA / LINGKUP PENILAIAN


POIN
MAKSIMAL
KRITERIA POIN
MAKSIMAL
1. PENERAPAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) 8 POIN

2 23
2. PENERAPAN SISTEM PENANGANAN SAMPAH 15 POIN
F.1. Penerapan Memiliki wadah sampah terpilah dan melakukan
Prinsip 3R (Reduce, sistem pemilahan sampah minimal dua jenis 8 Poin
Reuse, Recycle) (organik dan anorganik)

Pewadahan sampah terpilah sesuai


dengan jenis sampah minimal 2 jenis
sampah, yaitu:
a. Sampah organik (mudah terurai
misal sampah makanan)
b. Sampah anorganik (dapat
digunakan kembali misal botol)
dengan wadah berwarna yang
berbeda atau diberi tanda label.

Dokumen Pembuktian:
a. Adanya wadah/tempat
sampah minimal 2 wadah/
tempat sampah yang
diletakkan di sekitar rumah
b. Gambar layout penempatan
wadah/tempat sampah
c. Foto yang menunjukkan
penempatan wadah/tempat
Buku Juknis
sampah yang terpilah
Hal. 69 - 71 Foto Layout
F.2. Penerapan
a. Rumah mengolah sampah organik dengan
Sistem Penanganan
komposter skala individual 11 Poin
Sampah
Komposter adalah
alat pengolahan
sampah organik
rumah tangga
melalui
pengomposan
Contoh Takakura
dengan
memanfaatkan tong
bekas atau wadah
lainnya. Jenis
komposter yang
dapat digunakan
antara lain
komposter tanam,
komposter aerobik
Contoh Foto
Komposter dan anerobik,
Individual komposter takakura,
dan lain-lain.

Dokumen Pembuktian:
a. Gambar Layout penempatan komposter.
Buku Juknis b. Foto yang menunjukan komposter yang
Hal. 71 - 72 Layout terpasang
F.2. Penerapan b. Adanya komitmen untuk melakukan upaya
Sistem Penanganan pengelolaan sampah anorganik yang
disalurkan melalui pihak lain (misal bank 4 Poin
Sampah
sampah, pengepul, dll)

Selain sampah organik, salah satu


bentuk penanganan sampah anorganik
adalah dengan menyalurkannya kepada
bank sampah, pengepul, atau lainnya
untuk dapat didaurulang dan
dimanfaatkan kembali.

Dokumen Pembuktian:
Adanya Surat Bukti Kerjasama
pengelolaan sampah anorganik
yang disalurkan melalui pihak
Contoh Komitmen Pengelolaan Contoh Komitmen Pengumpulan lain
Sampah Anorganik Sampah Anorganik

Buku Juknis
Hal. 71 - 72
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH

MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
DESKRIPSI MATA PELATIHAN

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Pembuktian Kriteria – Kriteria dalam Parameter
Pengelolaan Air Limbah yang meliputi Bangunan Gedung
yang Terletak di Daerah Pelayanan Sistem Jaringan Air
Limbah dan Bangunan Gedung yang Tidak Terletak di
Daerah Pelayanan Sistem Jaringan Air Limbah yang
disajikan dengan menggunakan metode pelatihan orang
dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya jawab,
pemaparan dan diskusi.

3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;

5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,

STANDAR peserta mampu melaksanakan tugas


KOMPETENSI sebagai Tim Profesi Ahli
LULUSAN (TPA)/Profesional BGH pada setiap
tahapan penyelenggaraan BGH.

4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah

5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Air Limbah

6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah

7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA- 1. Bangunan Gedung yang Terletak di Daerah Pelayanan
KRITERIA Sistem Jaringan Air Limbah
DALAM 2. Bangunan Gedung yang Tidak Terletak di Daerah

PARAMETER Pelayanan Sistem Jaringan Air Limbah

PENGELOLA-
AN AIR
LIMBAH

7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU

KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN

165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA 15 POIN
2 KRITERIA 23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN

TOTAL TAHAPAN 165 POIN


PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Pengelolaan air limbah pada BGH dimaksudkan untuk


mengurangi beban air limbah yang dihasilkan dan mencegah
timbulnya penurunan kualitas lingkungan di sekitar bangunan.

Penilaian kinerja pengelolaan air limbah tergantung apakah


bangunan gedung tersebut terletak di daerah pelayanan sistem
jaringan air limbah atau tidak.
PARAMETER G
PENGELOLAAN AIR LIMBAH

TOTAL KRITERIA / LINGKUP PENILAIAN


POIN
MAKSIMAL
KRITERIA POIN
MAKSIMAL Pilih salah satu 1 atau 2:

1. BANGUNAN GEDUNG YANG TERLETAK DI DAERAH


9 POIN
PELAYANAN SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH

2 12 2. BANGUNAN GEDUNG YANG TERLETAK DI DAERAH


PELAYANAN SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH
12 POIN
TANGKI SEPTIK

Bentuk dan ukuran tangki septik harus memenuhi ketentuan berikut:


a. Tangki septik segi empat dengan perbandingan panjang dan lebar 2 : 1 sampai
3 : 1, lebar tangki septik minimal 0,75 m dan panjang tangki septik minimal
1,50 m, tinggi tangki minimal 1,5 m termasuk ambang batas 0,3 m.
b. Bentuk tangki septik ditentukan dalam Gambar 25, sedangkan ukuran tangki
septik berdasarkan jumlah pemakai dapat dilihat pada Tabel 48. hal 60
Tabel 48. Ukuran tangki septik dengan periode pengurasan 3 tahun

Keterangan:
P = Panjang Tangki
L = Lebar Tangki
T = Tinggi Tangki
(Sumber: SNI 2398:2017)
CONTOH TANGKI SEPTIK SATU KOMPARTEMEN
(SUMBER: SNI 2398:2017)
BIDANG RESAPAN
Ketentuan bidang resapan sebagai berikut:
a. Sumur/bidang resapan hanya dapat dipergunakan
untuk tangki septik yang berkapasitas kecil
melayani maksimal 10 jiwa
b. Konstruksi sumur resapan merupakan sumuran
yang berdiameter 800 mm dan kedalaman 1,00 m
c. Sumur di dalamnya diisi penuh dengan kerikil/batu
pecah yang berdiameter (30–80) mm
d. Pipa pengeluaran dari tangki septik dipasang di
bagian atas sumuran dan efluen harus meresap ke
dinding dan dasar sumuran
Contoh sumur/bidang resapan.
(Sumber: SNI 2398:2017)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER

Tangki septik dengan media (biofilter) adalah sistem pengolahan air limbah anaerob
yang dilengkapi dengan media sebagai tempat tumbuh bakteri pengurai senyawa
organik yang ada di dalam air limbah domestik.
Biofilter harus sesuai dengan pedoman PD-T-04-2005-C atau edisi terbaru, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Tangki biofilter terbuat dari bahan kedap air dan tahan korosi seperti: fiber gelas,
pasangan bata, beton, dan bahan kedap lainnya
b. Tangki biofilter terdiri dari minimal 3 kompartemen, yang dilengkapi dengan
manhole
c. Di setiap Kompartemen diisi dengan media kontaktor, yang masing-masing
karakteristiknya berbeda
d. Kompartemen terakhir digunakan untuk menampung air yang akan dialirkan ke
pipa outlet.
CONTOH TANGKI BIOFILTER

Tangki biofilter pasangan bata Tangki biofilter konstruksi beton Tangki biofilter pabrikasi
(dipastikan memiliki Sertifikat
dari Kementerian PUPR)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER
YANG DILENGKAPI DENGAN PRAPENGOLAHAN

• Tangki septik atau tangki septik dengan media yang dilengkapi dengan unit
prapengolahan berupa grease trap dan/atau saringan dapat digunakan untuk
air limbah tercampur (dari kloset dan dari dapur/kamar mandi).

• Unit grease trap berfungsi untuk memisahkan lemak/minyak dari air limbah.

• Unit saringan/filter digunakan untuk menyaring sampah yang terbawa ke air


limbah.
G.1. Apabila terletak di daerah Pilih salah satu a atau b:
pelayanan sistem jaringan air
limbah kota/komunal, harus a. Jaringan pipa langsung terhubung
memanfaatkan jaringan tersebut: tanpa prapengolahan. 6 Poin

Penyediaan fasilitas pengelolaan air


limbah diperlukan sebelum dibuang
ke saluran pembuangan kota atau
badan air. Fasilitas ini diperlukan
untuk menjaga kualitas air limbah
yang dibuang agar sesuai dengan
ketentuan atau standar air limbah

Tidak dipilih Bangunan Gedung yang terletak di


daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota atau komunal wajib
memanfaatkan jaringan pipa ini
dengan atau tanpa dilengkapi
prapengolahan.

Dokumen Pembuktian:
Gambar site plan koneksi
pipa ke jaringan
Buku Juknis
Hal. 73 perkotaan/komunal
G.1. Apabila terletak di daerah Pilih salah satu a atau b:
pelayanan sistem jaringan air
limbah kota/komunal, harus b. Dilengkapi dengan prapengolahan (bak
memanfaatkan jaringan tersebut: kontrol, grease trap, bar screen, 9 Poin
dan/atau sebagainya).

Tidak dipilih
Dokumen Pembuktian:
a. Gambar site plan koneksi
pipa ke jaringan
perkotaan/komunal
b. Gambar site plan
penempatan unit
prapengolahan dan
gambar teknis unit
Buku Juknis prapengolahan
Hal. 73
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota/komunal, memiliki
fasilitas pengolahan air limbah: a. Tangki septik sesuai standar 7 Poin

Tidak dipilih

Dokumen pembuktian:
a. Gambar site plan
penempatan tangki septik
b. Gambar teknis tangki
Buku Juknis septik
Hal. 69 - 71
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota/komunal, memiliki b. Tangki septik atau tangki septik dengan
fasilitas pengolahan air limbah: media (biofilter) sesuai standar 8 Poin

Dokumen pembuktian:
a. Gambar site plan
penempatan tangki
septik bermedia Gambar Teknis
b. Gambar teknis tangki Denah Tangki Septik
Bermedia
septik bermedia

Keterangan:

Gambar Teknis
Buku Juknis
Potongan Tangki
Hal. 69 - 71
Site Plan Rencana Sanitasi & Air Kotor Septik Bermedia
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
c. Tangki septik atau tangki septik dengan
air limbah kota/komunal, memiliki
media (biofilter) sesuai standar yang
fasilitas pengolahan air limbah: dilengkapi dengan prapengolahan 12 Poin
(grease trap dan/atau saringan) untuk
air limbah tercampur

Dokumen pembuktian:
a. Gambar site plan
penempatan tangki
septik/tangki septik
Tidak dipilih bermedia
b. Gambar teknis tangki
septik/tangki septik
bermedia
c. Gambar site plan
penempatan unit
prapengolahan
d. Gambar teknis unit
prapengolahan
Buku Juknis
Hal. 69 - 71
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH

MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
DESKRIPSI MATA PELATIHAN

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Pembuktian Kriteria – Kriteria dalam Parameter
Pengelolaan Air Limbah yang meliputi Bangunan Gedung
yang Terletak di Daerah Pelayanan Sistem Jaringan Air
Limbah dan Bangunan Gedung yang Tidak Terletak di
Daerah Pelayanan Sistem Jaringan Air Limbah yang
disajikan dengan menggunakan metode pelatihan orang
dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya jawab,
pemaparan dan diskusi.

3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;

5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,

STANDAR peserta mampu melaksanakan tugas


KOMPETENSI sebagai Tim Profesi Ahli
LULUSAN (TPA)/Profesional BGH pada setiap
tahapan penyelenggaraan BGH.

4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah

5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Air Limbah

6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah

7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA- 1. Bangunan Gedung yang Terletak di Daerah Pelayanan
KRITERIA Sistem Jaringan Air Limbah
DALAM 2. Bangunan Gedung yang Tidak Terletak di Daerah

PARAMETER Pelayanan Sistem Jaringan Air Limbah

PENGELOLA-
AN AIR
LIMBAH

7
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU

KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN

165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA 15 POIN
2 KRITERIA 23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN

TOTAL TAHAPAN 165 POIN


PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Pengelolaan air limbah pada BGH dimaksudkan untuk


mengurangi beban air limbah yang dihasilkan dan mencegah
timbulnya penurunan kualitas lingkungan di sekitar bangunan.

Penilaian kinerja pengelolaan air limbah tergantung apakah


bangunan gedung tersebut terletak di daerah pelayanan sistem
jaringan air limbah atau tidak.
PARAMETER G
PENGELOLAAN AIR LIMBAH

TOTAL KRITERIA / LINGKUP PENILAIAN


POIN
MAKSIMAL
KRITERIA POIN
MAKSIMAL Pilih salah satu 1 atau 2:

1. BANGUNAN GEDUNG YANG TERLETAK DI DAERAH


9 POIN
PELAYANAN SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH

2 12 2. BANGUNAN GEDUNG YANG TERLETAK DI DAERAH


PELAYANAN SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH
12 POIN
TANGKI SEPTIK

Bentuk dan ukuran tangki septik harus memenuhi ketentuan berikut:


a. Tangki septik segi empat dengan perbandingan panjang dan lebar 2 : 1 sampai
3 : 1, lebar tangki septik minimal 0,75 m dan panjang tangki septik minimal 1,50
m, tinggi tangki minimal 1,5 m termasuk ambang batas 0,3 m.
b. Bentuk tangki septik ditentukan dalam Gambar 51 hal. 122, sedangkan ukuran
tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dapat dilihat pada Tabel 90. hal 121
Tabel 90. Ukuran tangki septik dengan periode pengurasan 3 tahun

Keterangan:
P = Panjang Tangki
L = Lebar Tangki
T = Tinggi Tangki
(Sumber: SNI 2398:2017)
CONTOH TANGKI SEPTIK SATU KOMPARTEMEN
(SUMBER: SNI 2398:2017)
BIDANG RESAPAN
Ketentuan bidang resapan sebagai berikut:
a. Sumur/bidang resapan hanya dapat dipergunakan
untuk tangki septik yang berkapasitas kecil
melayani maksimal 10 jiwa
b. Konstruksi sumur resapan merupakan sumuran
yang berdiameter 800 mm dan kedalaman 1,00 m
c. Sumur di dalamnya diisi penuh dengan kerikil/batu
pecah yang berdiameter (30–80) mm
d. Pipa pengeluaran dari tangki septik dipasang di
bagian atas sumuran dan efluen harus meresap ke
dinding dan dasar sumuran
Contoh sumur/bidang resapan.
(Sumber: SNI 2398:2017)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER

Tangki septik dengan media (biofilter) adalah sistem pengolahan air limbah anaerob
yang dilengkapi dengan media sebagai tempat tumbuh bakteri pengurai senyawa
organik yang ada di dalam air limbah domestik.
Biofilter harus sesuai dengan pedoman PD-T-04-2005-C atau edisi terbaru, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Tangki biofilter terbuat dari bahan kedap air dan tahan korosi seperti: fiber gelas,
pasangan bata, beton, dan bahan kedap lainnya
b. Tangki biofilter terdiri dari minimal 3 kompartemen, yang dilengkapi dengan
manhole
c. Di setiap Kompartemen diisi dengan media kontaktor, yang masing-masing
karakteristiknya berbeda
d. Kompartemen terakhir digunakan untuk menampung air yang akan dialirkan ke
pipa outlet.
CONTOH TANGKI BIOFILTER

Tangki biofilter pasangan bata Tangki biofilter konstruksi beton Tangki biofilter pabrikasi
(dipastikan memiliki Sertifikat
dari Kementerian PUPR)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER
YANG DILENGKAPI DENGAN PRAPENGOLAHAN

• Tangki septik atau tangki septik dengan media yang dilengkapi dengan unit
prapengolahan berupa grease trap dan/atau saringan dapat digunakan untuk
air limbah tercampur (dari kloset dan dari dapur/kamar mandi).

• Unit grease trap berfungsi untuk memisahkan lemak/minyak dari air limbah.

• Unit saringan/filter digunakan untuk menyaring sampah yang terbawa ke air


limbah.
G.1. Apabila terletak di daerah Pilih salah satu a atau b:
pelayanan sistem jaringan air
limbah kota/komunal, harus a. Jaringan pipa langsung terhubung
memanfaatkan jaringan tersebut: tanpa prapengolahan. 6 Poin

Penyediaan fasilitas pengelolaan air


limbah diperlukan sebelum dibuang
ke saluran pembuangan kota atau
badan air. Fasilitas ini diperlukan
untuk menjaga kualitas air limbah
yang dibuang agar sesuai dengan
ketentuan atau standar air limbah

Tidak dipilih Bangunan Gedung yang terletak di


daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota atau komunal wajib
memanfaatkan jaringan pipa ini
dengan atau tanpa dilengkapi
prapengolahan.

Dokumen Pembuktian:
Gambar terbangun site plan
koneksi pipa ke jaringan
Buku Juknis
Hal. 119 - 120
perkotaan/komunal
G.1. Apabila terletak di daerah Pilih salah satu a atau b:
pelayanan sistem jaringan air
limbah kota/komunal, harus b. Dilengkapi dengan prapengolahan (bak
memanfaatkan jaringan tersebut: kontrol, grease trap, bar screen, 9 Poin
dan/atau sebagainya).

Tidak dipilih Dokumen Pembuktian:


a. Gambar terbangun
site plan koneksi pipa
ke jaringan
perkotaan/komunal
b. Gambar teknis
terbangun dan foto
unit prapengolahan
Buku Juknis
Hal. 119 - 120
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota/komunal, memiliki
fasilitas pengolahan air limbah: a. Tangki septik sesuai standar 7 Poin

Tidak dipilih

Dokumen pembuktian:
a. Gambar terbangun site
plan penempatan tangki
septik
b. Gambar teknis terbangun
tangki septik
c. Foto yang menunjukkan
Buku Juknis konstruksi tangki septik
Hal. 120 - 126
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota/komunal, memiliki b. Tangki septik atau tangki septik dengan
fasilitas pengolahan air limbah: media (biofilter) sesuai standar 8 Poin

Dokumen pembuktian:
a. Gambar terbangun site plan
penempatan tangki septik bermedia
b. Gambar teknis terbangun tangki
Gambar
septik bermedia Teknis
c. Foto yang menunjukkan konstruksi Denah
tangki septik bermedia Tangki Septik
Bermedia

Foto Gambar
Tangki Teknis
Septik Potongan
Bermedia Tanki
Septik
Bermedia
Keterangan:

Buku Juknis
Hal. 120 - 126
Site Plan Rencana Sanitasi & Air Kotor
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
c. Tangki septik atau tangki septik dengan
air limbah kota/komunal, memiliki
media (biofilter) sesuai standar yang
fasilitas pengolahan air limbah: dilengkapi dengan prapengolahan 12 Poin
(grease trap dan/atau saringan) untuk
air limbah tercampur

Dokumen pembuktian:
a. Gambar terbangun site plan
penempatan tangki septik/tangki
septik bermedia.
b. Gambar teknis terbangun tangki
Tidak dipilih
septik/tangki septik bermedia
c. Gambar terbangun site plan
penempatan unit prapengolahan.
d. Gambar teknis terbangun unit
prapengolahan.
e. Foto yang menunjukkan
konstruksi tangki septik/tangki
septik bermedia dan/atau unit
prapengolahan.
Buku Juknis
Hal. 120 - 126
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

SOAL STUDI KASUS


& INFORMASI PELATIHAN

MODUL UMUM
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
1
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Baru yang
meliputi Pengelolaan Tapak, Efisiensi Penggunaan
Energi, Efisiensi Penggunan Air, Kualitas Udara
dalam Ruang, Penggunaan Material Ramah
Lingkungan, Pengelolaan Sampah, dan Pengelolan
Air Limbah yang disajikan dengan menggunakan
metode pelatihan orang dewasa (andragogi) yang
meliputi ceramah, tanya jawab, pemaparan dan diskusi.

2
PROFESIONAL BGH yang mampu
menganalisis ketentuan penilaian
kinerja pada tahap pemrograman dan
PROFIL perencanaan teknis, pelaksanaan,
LULUSAN pemanfaatan, dan pembongkaran
Bangunan Gedung Hijau; Hunian Hijau
Masyarakat; dan Kawasan Hijau;

3
TIM PROFESI AHLI BGH yang mampu
menganalisis ketentuan penilaian kinerja
dan memverifikasi dokumen pembuktian
PROFIL pada tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;

4
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta
mampu memahami dan melaksanakan
STANDAR
tugas sebagai Tim Profesi Ahli
KOMPETENSI
(TPA)/Profesional BGH pada setiap
LULUSAN
tahapan penyelenggaraan BGH.

5
Setelah selesai mengikuti
pembelajaran mata pelatihan ini,
KOMPETENSI peserta mampu memahami dan
DASAR
menerapkan Perencanaan Teknis
Bangunan Gedung Baru.

6
Setelah mengikuti proses pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
menerapkan dan menganalisis:
1. Pengelolaan Tapak
INDIKATOR
2. Efisiensi Penggunaan Energi
HASIL 3. Efisiensi Penggunan Air
BELAJAR 4. Kualitas Udara dalam Ruang
5. Penggunaan Material Ramah Lingkungan
6. Pengelolaan Sampah
7. Pengelolan Air Limbah
7
MATERI POKOK 01
Soal Studi Kasus Pembuktian Kriteria-kriteria
OUTLINE dalam Penilaian Kinerja Bangunan Gedung
MATERI Hijau Untuk Klas Bangunan 1a Tahap
Perencanaan Teknis

MATERI POKOK 02
Informasi Pelatihan

8
MATERI
POKOK 01
Soal Studi Kasus Pembuktian Kriteria-kriteria
dalam Penilaian Kinerja Bangunan Gedung
Hijau Untuk Klas Bangunan 1a Tahap
Perencanaan Teknis

9
STUDI KASUS
Fungsi : Perumahan
Lokasi : Jl. Desa
Leuwinutug,Tangkil, Kec.
Citeureup, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat 16810
Total Unit : 10 unit rumah tipe 36/96
(2 KT, 1 KM, 1 Ruang
Tamu, 1 Ruang Keluarga,
1 Carport, Taman Depan
dan Belakang)

10
LOKASI BANGUNAN

Jl. Desa Leuwinutug,Tangkil, Kec. Citeureup,


Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16810
Latitude: -6.524666 | Longitude: 106.863283
https://goo.gl/maps/Hyhsb5Q7W9VY26gT8

11
DOKUMEN LAMPIRAN

Gambar Soal Studi Kasus Perumahanyang terdiri dari:


1. Site Plan Kawasan
Data yang diberikan cukup untuk
2. Site Plan Rumah
melakukan analisa terhadap Penilaian
3. Denah Rumah Kinerja Bangunan Gedung Hijau
4. Potongan Rumah (dalam rangka Pelatihan). Untuk
kebutuhan dokumen lainnya seperti
5. Tampak Rumah RKS/Surat/dst, diharapkan
6. Detail kemampuan peserta untuk kreatif
merancangan desain, memahami, dan
membuktikan setiap kriteria penilaian
BGH Klas 1a.

12
DOKUMEN LAMPIRAN

13
SITE PLAN KAWASAN

14
SITE PLAN RUMAH

15
DENAH RUMAH

16
POTONGAN RUMAH

17
TAMPAK RUMAH

18
DETAIL RUMAH

19
PEMBAGIAN KELOMPOK
No Kelompok1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

TARGET PERINGKAT UTAMA


20
MATERI
POKOK 02

Informasi Pelatihan

21
JADWAL PELAKSANAAN
1. Ada kesempatan memperdalam kefahaman dengan disediakan
Pelatihan
kesempatan asistensi 2 (dua) kali :
a. Ke-1 : Senin, 22 Mei 2023
Asistensi 1
b. Ke-2 : Senin, 29 Mei 2023
Asistensi 2
2. ‘Penyerahan Dokumen Pembuktian’ dilakukan paling lambat
pada hari Minggu tanggal 4 Juni 2023 pukul 16.00 WIB
3. Ujian paparan verbal dilaksanakan pada :
a. Tgl 5 Juni 2023
UJIAN 4. Setelah seluruh kelompok ujian studi kasus selesai ,
dilanjutkan ujian akhir tertulis dalam bentuk multiple choice.
5. Ujian akhir tertulis dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2023,
setelah ujian Studi Kasus seluruh kelompok selesai dilaksanakan.
6. Selesai ujian akhir tertulis, dilanjutkan dengan upacara penutupan
22
ASISTENSI (online)
• Asistensi – 1 :
• Pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan dari hal-2 yang masih meragukan
• OTTV sudah selesai dengan minimal 3 alternative (<< 30 W/m2)
• Kesempatan untuk mengklarifikasi yang belum jelas.
• Akan diberikan penilaian umum secara kelompok tentang capaian, kefahaman, pengertian,
spirit, semangat serta progress yang dicapai (cukup baik atau tidak).
• Diberikan arahan-2 apa yang harus dilakukan oleh kelompok untuk meningkatkan kinerja
kelompoknya untuk sukses ujian studi kasusnya.

• Asistensi – 2 :
• PPTX sudah 90% selesai
• Dengan demikian dapat ditanyakan hal-2 yang menjadi hambatan dalam pengerjaan
pembuktian setelah berproses.
• Akan diberikan penilaian umum secara kelompok tentang capaian, kefahaman, pengertian,
spirit, semangat serta progress yang dicapai (cukup baik atau tidak).
• Diberikan arahan-2 apa yang harus dilakukan oleh kelompok untuk meningkatkan kinerja
kelompoknya untuk sukses ujian studi kasusnya.
23
JADWAL ASISTENSI STUDI KASUS
WAKTU KELOMPOK MULAI AKHIR

1 08.00 10.00

Asistensi ke-1: 2 10.00 12.00


Senin, 22 Mei 2023 3 13.00 15.00

4 15.00 17.00

1 08.00 10.00

Asistensi ke-2 2 10.00 12.00


Senin, 29 Mei 2023 3 13.00 15.00

4 15.00 17.00

24
Ujian Studi Kasus – Durasi Paparan Total 1,5 jam

PARAMETER WAKTU

A. PENGELOLAAN TAPAK 20 MENIT


B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 20 MENIT
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 15 MENIT
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 10 MENIT
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN 10 MENIT
F. PENGELOLAAN SAMPAH 10 MENIT
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 5 MENIT

25
JADWAL UJIAN STUDI KASUS

WAKTU KELOMPOK MULAI AKHIR

Hari ke-1: 1 08.00 11.00


Senin, 5 Juni 2023 2 11.00 15.00

Hari ke-1 3 08.00 11.00


Senin, 5 Juni 2023 4 11.00 15.00

Catatan:
- Peserta harus hadir 15 menit sebelum jadwal yang ditentukan
- Peserta yang terlambat hadir dianggap GUGUR

26
JADWAL UJIAN TULIS AKHIR

WAKTU MULAI AKHIR

Senin, 5 Juni 2023 16:00 17.00

Catatan:
- Peserta harus hadir 15 menit sebelum jadwal yang ditentukan
- Peserta yang terlambat hadir dianggap GUGUR

27
PENILAIAN KELULUSAN PESERTA

Penilaian yang dilakukan terdiri dari:


1. Tingkat kehadiran : passing grade = 100%. Bila tidak penuh 100% hadir
dianggap gugur.
2. Ujian Studi Kasus: Bobot = 75%, terdiri dari tiga aspek penilaian :
a. Penilaian individu: setiap anggota kelompok diberikan nilai untuk
pemahaman, dan kedalaman pengetahuannya  Bobot = 65%
b. Penilaian kelompok: kekompakan, konsistensi, kerja sama, format &
struktur dari dokumen pembuktian (pptx) dan lainnya  Bobot 30%
c. Penilaian antar peserta (peer review) : Setiap peserta menilai partisipasi,
kontribusi, kerajinan dari setiap peserta lain dalam kelompoknya  Bobot =
5%
3. Ujian Akhir Tertulis: Bobot 25% dengan metoda pilihan ganda
4. Batas kelulusan (passing grade) pelatihan: 60 (enam puluh)
5. Keputusan Penguji mutlak dan mengikat.

28
PELAKSANAAN STUDI KASUS

1. Setiap Kelompok akan melakukan uji


coba dan menyusun pembuktian BGH
dalam format powerpoint.
2. Format powerpoint diserahkan ke
pantia pada batas waktu ‘Penyerahan
Dokumen Pembuktian’.
3. Dokumen pembuktian (dalam format
powerpoint – pptx) harus sama
dengan format pada saat asesmen
akhir.
4. Dokumen pembuktian (butir 3)
dipaparkan dihadapan penguji yang
dilanjutkan dengan tanya jawab secara
tatap muka.
29
File Dokumen Pembuktian Studi Kasus :

1. Template paparan dibuat menggunakan dengan template kelompok masing-masing


(dilarang menggunakan template dari materi pelatihan).
2. Format powerpoint diserahkan ke panitia pada batas waktu ‘Penyerahan Dokumen
Pembuktian’.
3. File pptx Dokumen Pembuktian tsb diserahkan melalui google drive dengan address sbb:
xxxxxxxxxx (disesuaikan format dari Sekretariat BGH).
4. Setiap kelompok harus menyiapkan flash disk berisi file Dokumen Pembuktian (pptx),
sehingga siap dipergunakan untuk dicopy ke computer ujian seandainya file dari google
drive bermasalah dan tidak dapat didownload.

30
TATA CARA STUDI KASUS:

1. Selain file pptx tidak diperkenankan menyerahkan file excel (seperti untuk
perhitungan OTTV, perhitungan konsumsi energi dll). Semua hasil spread sheet tsb
harus sudah dimasukkan dalam pptx sebagai slide pptx.
2. Setiap gambar yang ditampilkan wajib dilengkapi dengan legenda obyek-obyek dalam
gambar dan dapat terbaca dengan jelas. Perlu diperhatikan juga besarnya font size
dan kontras yang jelas agar mudah terbaca.

31
UJIAN STUDI KASUS (PAPARAN) :
1. Dokumen pembuktian dipaparkan dihadapan penguji yang dilanjutkan dengan tanya jawab
secara tatap muka.
2. Saat memasuki ruang ujian, para peserta melakukan foto bersama dahulu dengan para penguji
3. Setiap peserta, kecuali mereka yang sedang paparan, peserta lain tidak boleh menjawab
pertanyaan dari penguji kecuali sudah diizinkan
4. Paparan dilakukan secara urut dari parameter yang satu ke parameter yang lainnya sesuai
kriteria penilaian kinerja dan dilakukan secara sistematis.
5. Jawaban atas pertanyaan penguji hanya dijawab oleh peserta yang ditentukan oleh Penguji
6. Ujian dilakukan secara tatap muka (luring – off line) di hadapan tiga orang penguji yang
waktunya akan ditentukan sesuai kelompoknya.
7. Setiap kelompok harus hadir lengkap dengan seluruh anggota kelompoknya 1 jam sebelum
jadwal yang ditentukan. Peserta yang tidak hadir pada waktunya dianggap GUGUR.

32
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Kelompok Studi Kasus :


1. Setiap anggota perlu memulai pengerjaan studi kasus dengan
semangat, motivasi dan gairah (passion) yang tinggi.
2. Sekurang-kurangnya adakan diskusi (via zoom), tiga kali
seminggu, dengan durasi waktu minimal empat jam per
pertemuan (misal: antara pukul 19:00 s/d jam 24:00) – mulailah
diskusi dari hari ini.
3. Setiap anggota kelompok harus berkontribusi aktif sehingga
dapat saling meningkatkan semangat kelompok.
4. Ketua Kelompok :
a. Perannya menjadi sangat penting dalam menjaga kekompakan,
partispasi seluruh anggota, dan pemecahan masalah secara
bersama.
b. Mempunyai leadership dan mampu memotivasi serta menjaga
semangat anggota kelompoknya.

33
KISI-KISI UJIAN STUDI KASUS

1. Karena dibatasi oleh waktu, peserta harus


merencanakan durasi waktu paparan untuk
Ikhtisar Kriteria
setiap parameter. Yang
Target Simpulan/
Capaian Diambil Penutup
2. Jika durasi waktu dilampaui, Penguji dapat
menghentikan paparan meskipun belum
seluruh parameter dipaparkan.
3. Ujian ini merupakan simulasi kondisi nyata
pada saat dilakukan asesmen akhir atau
pada saat menghadapi pemberi tugas. Pengantar/ Parameter Pembuktian
Perkenalan BGH

34
UJIAN AKHIR TERTULIS (MULTIPLE CHOICE) :
1. Setelah seluruh kelompok ujian studi kasus selesai , dilanjutkan ujian akhir tertulis dalam
bentuk multiple choice. Dalam ujian ini, seluruh benda elektronik contoh (Handphone,
Laptop, dan, Smartwatch) dikumpulkan, tidak boleh ada yang tertinggal.
2. Ujian akhir tertulis dilkakukan dengan jumlah 40 soal (pilihan ganda) multiple choice dalam
waktu 60 menit (1 jam).
3. Ujian akhir tertulis peraturannya openbook dengan catatan hanya boleh membawa material
hardcopy contoh (Textbook Hardcopy dan/atau Catatan Tulis Tangan)
4. Ujian akhir tertulis dilaksanakan dalam satu ruangan untuk keseluruhan peserta.
5. Setelah semua peserta ujian masuk kedalam ruangan dan duduk dengan tertib, maka panitia
akan membagikan kertas ujian kepada setiap peserta.
6. Kertas ujian akan diletakkan dipojok kanan atas di meja dari setiap peserta dalam keadaan
terbalik sehingga tidak bisa dibaca.

35
UJIAN AKHIR TERTULIS (MULTIPLE CHOICE) :
1. Setelah aba-2 “Ujian dimulai”, barulah peserta ujian dapat membalik kertas ujian untuk
kemudian mulai menjawabnya.
2. Waktu menjawab ujian akhir tertulis ditetapkan satu jam.
3. Saat waktu ujian habis, panitia akan memberikan aba-2 “Ujian selesai”, dan kemudian
semua peserta ujian diharuskan berhenti mengerjakan soal, meletakkan kertas jawaban
ujian dipojok kanan atas meja masing-2 dalam keadaan terbalik.
4. Panitia akan mengumpulkan semua kertas ujian dan akan menghitungnya agar sesuai
dengan jumlah peserta ujian.
5. Peserta ujian diminta untuk tetap berada diruangan ujian untuk selanjutnya ¸mengikuti
upacara penutupan pelatihan yang akan dilaksanakan.

36
KEGIATAN KELOMPOK

1. Kewajiban Kelompok:
a. Mentukan jadwal pertemuan berkala (via zoom) agar seluruh
anggota kelompok dapat memahami materi pembuktian BGH,
meskipun bukan merupakan latar belakang keilmuannya.
b. Mempersiapkan data BMKG terkait curah hujan.
c. Menyiapkan empat nilai tambahan di atas total nilai target capaian.

2. Pembagian tugas:
a. Ada peserta yang diserahkan untuk melakukan perhitungan OTTV, lengkap dengan rekapitulasi OTTV
dan gambar potongan selubung bangunan gedung.
b. Ada peserta yang ditugasi untuk mempersiapkan spreadsheet perhitungan konsumsi energi (perlu
masukan dari perhitungan OTTV).
c. Ada peserttayang ditugasi untuk mempersiapkan spreadsheet perhitungan konsumsi air.
d. Ada pesertayang ditugasi untuk melakukan perhitungan dengan simulasi dialux untuk pencahayaan
buatan dan pencahayaan alami.

37
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Kelompok Studi Kasus :


a. Setiap anggota perlu memulai pengerjaan studi kasus dengan
semangat, motivasi dan gairah (passion) yang tinggi.
b. Sekurang-kurangnya adakan diskusi (via zoom), tiga kali
seminggu, dengan durasi waktu minimal empat jam per
pertemuan (misal: antara pukul 19:00 s/d jam 24:00)
c. Setiap anggota kelompok harus berkontribusi aktif sehingga
dapat saling meningkatkan semangat kelompok.
d. Peran Ketua Kelompok menjadi sangat penting dalam menjaga
kekompakan, partispasi seluruh anggota, dan pemecahan
masalah secara bersama.

38
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Kontribusi Anggota kelompok :
a. Setiap peserta anggota kelompok harus berperan aktif dalam
pengerjaan studi kasus.
b. Karenanya kontribusi setiap peserta menilai dalam “Penilaian
Sejawat” atau “Peer Review” partisipasi, kontribusi, kerajinan, peran
aktifnya dari setiap peserta lain dalam kelompoknya.
c. Perlu diingat, bahwa “Peer Review” ini akan berperan untuk
memastikan setiap peserta berperan aktif. Bagi yang kurang aktif,
tidak perlu ragu untuk memberikan nilai rendah kepada panggota
yang kurang aktif, karena hal tsb akan merugikan kinerja kelompok
2. Awas:
a. Jangan hanya mengejar target capaian tanpa memahami latar
belakang filosofi setiap kriteria yang ada,
b. Jangan hanya mengejar kelengkapan dokumen secara kuantitatif
dan tidak mempertimbangkan aspek kualitatif  bekerja asal-
asalan.
c. Tidak melakukan secara team work  Penguji dapat dengan
mudah mengindentifikasikan kondisi ini pada saat Ujian Studi
Kasus.
39
 PESAN-2 UNTUK PESERTA PELATIHAN
• Peserta diseleksi dan ditetapkan oleh SK
• Biaya pelatihan, penginapan serta konsumsi ditanggung pemerintah kecuali transportasi dari tempat asal
• Maka berarti, peserta mendapatkan nikmat sebagai yang terpilih dari banyak peminat yang tidak terpilih.
• Karenanya patut bersyukur dengan belajar, mempersiapkan diri menghadapi ujian kompetensi sehingga
dapat lulus.
• Kesungguhan dalam pelatihan merupakan wujud kesukuran, yang nantinya juga akan diwujudkan dalam
implementasi dipekerjaan sehari-harinya dengan menerapkan konsep hijau utnuk sustainability.
• Kesyukuran juga karena mulai batch-3 ini durasi dari hari terakhir s/d ujian studi kasus adalah 6 minggu
dibandingkan dengan sebelumnya yang 4 minggu.
• Karenanya :
- Kerjakan studi kasus dengan sebaik-baiknya
- Hadir dan aktif dalam diskusi kelompok
- Jangan sampai mengundurkan diri dari pelatihan ini sebagai bentuk kesukuran
dan tanggungjawab paling lambat 1 minggu hari terakhir pelatihan
- Bila lebih dari 1 minggu akan ada sangsi yang sedang dalam pertimnbangan dan sdg diproses
• Kesungguhan dalam pelatihan juga merupakan apresiasi bagi panitia penyelenggara dan para pengampu
yang sudah menyisihkan waktu demi terselenggaranya pelatihan.

40
TERIMA
KASIH

41
BUKTI KERJA SASARAN KINERJA PEGAWAI
TRIWULAN 3 – TAHUN 2023

MUATAN LOKAL

Pekerjaan: Materi Pelatihan Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tersampaikan Secara


Informatif

Nama : Leonita Dwesti Halim, S.T.


NIP : 199507272020122010
Pangkat/Golongan : Ahli Pertama/IIIA
Jabatan Fungsional : Teknik Tata Bangunan dan Perumahan

SUBDIREKTORAT KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG


DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2023
Nomor : UM 0102/BGH-Ct/073 Jakarta, 4 Agustus 2023
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Jadwal Asistensi 1 dan Asistensi 2.

Yth.
(Daftar Undangan Terlampir)
di
Tempat

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Pelatihan Penilaian Kinerja Bangunan Gedung


Hijau tanggal 24 – 31 Juli 2023, bersama ini disampaikan forum asistensi studi kasus yang dapat
Bapak/Ibu manfaatkan sebagai pembekalan persiapan sidang dan ujian Pelatihan Penilaian Kinerja
BGH. Asistensi akan dilaksanakan pada (jadwal asistensi terlampir):

Hari/Tanggal : Senin/ 7 Agustus 2023 & Senin/ 14 Agustus 2023


Waktu : 08.00 WIB s/d selesai (jadwal asistensi terlampir)
Agenda : Jadwal Asistensi 1 dan Asistensi 2
Media Rapat : Diselenggarakan secara daring (online) melalui Zoom Meeting
Meeting ID: 958 0472 3783
Passcode: 211280

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.

Direktur Bina Teknik


Permukiman dan Perumahan
Ir. Dian Irawati, M.T.
NIP. 196707251996032001
Ditandatangani secara Elektronik

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Cipta Karya (sebagai laporan);
2. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi;
4. Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, DJBK.
Lampiran I
Nomor : UM 0102/BGH-Ct/073
Tanggal : 4 Agustus 2023
Hal : Jadwal Asistensi 1 dan Asistensi 2.

DAFTAR UNDANGAN

Narasumber :

1. Yulia Rahmawati, S.T.

2. Dra. Tuti Kustiasih, M.I.L.

3. Tohir S.T., M.T..

4. Elis Hastuti, ST., M.Sc.

5. Ade Erma Setyowati, ST., M.Ec.Dev.

6. Annisa Ardhana Reswari, S.T.

7. Heidi Aisha, S.Ars., M.Ars

8. Leonita Dwesti Halim, S.T

Peserta Kelompok 1 :

1. Ar. Ign. Cahtriatmodjo, ST., AIA

2. Ir. Taurano Aprianto

3. Herbert A Lumbanbatu

4. Ar. Dara Wisdianti, ST.,MT.,IAI

5. Novalinda, ST.,M.Ds

6. Melly Andriana, ST., MT

7. Faisal Aziz Ramadhan, ST

8. Fitri Ami Handayani, S.T., MSE

Peserta Kelompok 2 :

1. Mohammad Cahyo Novianto, ST.

2. Faysal Jahan, S.T.

3. Yudi Saprudin, S.T.

4. Desiana, S.Ars.

5. Faisal Alfarisi, ST.

6. Adhitya Rizky Isnandia, ST.,M.Sc.

7. Aini Rinarti, ST.,MT.

8. Muhammad Azhari
Peserta Kelompok 3 :

1. Marka Khairi Wicaksono, ST.

2. Hetty Oktaviana, S.T.,IAP.

3. Aris Wiliyanto, ST.

4. Muhammad Aditiya Candra

5. Mifta Alfiata, ST.

6. Ir. Samson Sibarani, MT.

7. Widodo, S.T., M.P.W.K.

Peserta Kelompok 4 :

1. Ir. B. Wisnu Haryadi, IAI

2. Dedi Budiman, S.T.,M.T.,IAI.,AA.

3. Suryawinata

4. Rudy Riyono, ST

5. Dian Fitria, M.Sc.

6. Gierlang Bhakti Putra, S.T.,M.Sc.

7. Deny Kris Ananda, S.T.,M.Si.


Lampiran II
Nomor : UM 0102/BGH-Ct/073
Tanggal : 4 Agustus 2023
Hal : Jadwal Asistensi 1 dan Asistensi 2.

Pembagian Desk dan Jadwal Asistensi


Pelatihan Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau

Desk Desk 1 Desk 2 Desk 3 Desk 4 Desk 5


Pengelolaan Tapak Efisiensi Energi Efisiensi Penggunaan Air
Tugas Tambahan Pra Ujian Tugas Tambahan Pra Ujian
Parameter Pengelolaan Sampah (OTTV, Kalkulator Energi, dan (OTTV, Kalkulator Energi,
Material Ramah Lingkungan Kualitas Udara Dalam Ruang Kalkulator Efisiensi Air) dan Kalkulator Efisiensi Air)
Pengelolaan Air Limbah
Ade Erma Setyowati, S.T., Yulia Rahmawati, S.T. (OTTV Annisa Ardhana Reswari,
Yulia Rahmawati, S.T. Dra. Tuti Kustiasih, M.I.L.
M.Ec.Dev. dan Energi) S.T. (OTTV dan Energi)
Narasumber Leonita Dwesti Halim, S.T. Heidi Aisha S.Ars.,M.Ars.
Annisa Ardhana Reswari, S.T. Leonita Dwesti Halim, S.T. Elis Hastuti, S.T., M.Sc. (Dialux) (Dialux)
Tohir, S.T., M.T. (Air) Elis Hastuti, S.T., M.Sc. (Air)
Maria Vernanda Lubis, A.Md
PIC Maria Vernanda Lubis, A.Md Amani Azizah Anggraeny, S.T. Denny Pratama, S.E. dan Amani Azizah Anggraeny, Denny Pratama, S.E.
S.T.
Pelaksanaan Asistensi I: 7 Agustus 2023
Pelaksanaan Asistensi II: 14 Agustus 2023
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
Kelompok Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi
Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai
Kelompok 1 08.00 09.00 01.00 08.00 09.00 01.00 08.00 09.00 01.00 13.00 13.30 00.30 - - -
Kelompok 2 09.00 10.00 01.00 09.00 10.00 01.00 09.00 10.00 01.00 13.30 14.00 00.30 - - -
Kelompok 3 10.00 11.00 01.00 10.00 11.00 01.00 10.00 11.00 01.00 - - - 13.00 13.30 00.30
Kelompok 4 11.00 12.00 01.00 11.00 12.00 01.00 11.00 12.00 01.00 - - - 13.30 14.00 00.30
Cat(*):
- Masing-masing kelompok menyerahkan nama anggota yang mengerjakan tiap
parameter
- Pelaksanaan Assistensi secara
online

Anda mungkin juga menyukai