MUATAN LOKAL
2023
DAFTAR PEKERJAAN
Materi Pelatihan Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tersampaikan Secara Informatif
PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNAAN AIR
MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;
5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,
4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air
5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Efisiensi Penggunaan Air
6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air
7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA-
KRITERIA 1. Sumber Air
2. Penggunaan Peralatan Saniter Hemat Air (Water Fixture)
DALAM
PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNA-
AN AIR
7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN
165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN
2 30
(WATER FIXTURE)
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
a. Air PDAM atau perusahaan air minum lainnya 11 Poin
Sumber air harus dapat
menyuplai secara
kontinu selama 24 jam
dengan jaminan kualitas
air yang memenuhi
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor
492/Menkes/Per/IV/201
0 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
1
Dokumen
Pembuktian:
Gambar site plan
yang menunjukkan
Site Plan Layout Plan Spesifikasi Meter Air lokasi
penyambungan
Keterangan:
dengan sumber
Buku Juknis 1 Meteran Air air.
Hal. 57 - 58
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
b. Air hujan yang diolah secara sederhana untuk dimanfaatkan
sebagai alternatif sumber air 15 Poin
Dokumen Pembuktian:
a. Terdapat gambar site
Tidak dipilih plan yang menunjukkan
posisi penampungan air
hujan, dilengkapi dengan
legenda/keterangan.
b. Terdapat gambar detail
penampungan air hujan
dan proses
pengolahannya,
Buku Juknis
dilengkapi dengan
Hal. 57 - 58 legenda/keterangan.
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
c. Dalam hal tidak ada sambungan rumah dari PDAM atau
perusahaan air minum lainnya, dapat menggunakan sumber air 8 Poin
tanah yang harus dilengkpi dengan meter air
Tidak dipilih
Dokumen Pembuktian:
a. Spesifikasi teknis alat
ukur penggunaan air
(meter air).
b. Gambar teknis yang
menunjukkan gambar
denah peletakan alat
ukur penggunaan air
Buku Juknis (meter air).
Hal. 57 - 58
PENGGUNAAN PERALATAN
SANITER HEMAT AIR (WATER FIXTURE):
PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNAAN AIR
MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;
5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,
4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air
5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Efisiensi Penggunaan Air
6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Efisiensi Penggunaan Air
7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA-
KRITERIA 1. Sumber Air
2. Penggunaan Peralatan Saniter Hemat Air (Water Fixture)
DALAM
PARAMETER
EFISIENSI
PENGGUNA-
AN AIR
7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN
165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN
2 30
(WATER FIXTURE)
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
a. Air PDAM atau perusahaan air minum lainnya 11 Poin
Sumber air harus dapat
menyuplai secara
kontinu selama 24 jam
dengan jaminan kualitas
air yang memenuhi
Foto Penyambungan Peraturan Menteri
dengan Sumber Air Kesehatan Nomor
492/Menkes/Per/IV/201
0 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
1
Dokumen
Pembuktian:
Foto yang
menunjukkan
Site Plan Layout Plan Spesifikasi Meter Air lokasi
penyambungan
Keterangan:
dengan sumber
Buku Juknis 1 Meteran Air air.
Hal. 104 - 105
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
b. Air hujan yang diolah secara sederhana untuk dimanfaatkan
sebagai alternatif sumber air 15 Poin
Dokumen Pembuktian:
Tidak dipilih a. Terdapat gambar
terbangun
penampungan air hujan
dan proses
pengolahannya,
dilengkapi dengan
legenda/keterangan
b. Foto yang menunjukkan
penampungan air hujan
Buku Juknis dan pengolahannya
Hal. 104 - 105
E.1. Sumber Pilih salah satu a, b, atau c:
Air:
c. Dalam hal tidak ada sambungan rumah dari PDAM atau
perusahaan air minum lainnya, dapat menggunakan sumber air 8 Poin
tanah yang harus dilengkpi dengan meter air
Tidak dipilih
Dokumen Pembuktian:
Terdapat foto yang
Buku Juknis menunjukkan meter air.
Hal. 104 - 105
PENGGUNAAN PERALATAN
SANITER HEMAT AIR (WATER FIXTURE):
Dokumen
Pembuktian:
a. Jumlah
peralatan
saniter yang
digunakan.
Tidak dipilih
b. Gambar teknis
terbangun yang
menunjukkan
peletakan dan
detail peralatan
saniter.
c. Foto yang
menunjukkan
peralatan
Buku Juknis saniter.
Hal. 105 - 106
E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water b. Penggunaan paling sedikit 50% produk saniter hemat air
dari total produk saniter 12 Poin
Fixture):
Dokumen
Pembuktian:
a. Jumlah
peralatan
saniter yang
digunakan.
Layout Kamar Mandi Layout Taman Depan b. Gambar teknis
terbangun yang
menunjukkan
peletakan dan
detail peralatan
saniter.
Spesifikasi Kran Air
c. Foto yang
Layout Plan Rumah menunjukkan
peralatan
Buku Juknis saniter.
Hal. 105 - 106 Jumlah
E.2. Penggunaan Pilih salah satu a, b, atau c:
Peralatan Saniter
Hemat Air (Water c. Penggunaan paling sedikit 75 % produk saniter hemat air
dari total produk saniter 15 Poin
Fixture):
Dokumen
Pembuktian:
a. Jumlah
peralatan
saniter yang
digunakan.
Tidak dipilih
b. Gambar teknis
terbangun yang
menunjukkan
peletakan dan
detail peralatan
saniter.
c. Foto yang
menunjukkan
peralatan
Buku Juknis saniter.
Hal. 105 - 106
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN
SAMPAH
MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;
5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,
4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah
5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Sampah
6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah
7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN 1. Pengenalan Kriteria Dalam Parameter Pengelolaan
KRITERIA- Sampah
7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN
165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN
2 23
2. PENERAPAN SISTEM PENANGANAN SAMPAH 15 POIN
F.1. Penerapan Memiliki wadah sampah terpilah dan melakukan
Prinsip 3R (Reduce, sistem pemilahan sampah minimal dua jenis 8 Poin
Reuse, Recycle) (organik dan anorganik)
Dokumen Pembuktian:
a. Adanya wadah/tempat
sampah minimal 2
wadah/tempat sampah
yang diletakkan di sekitar
rumah
b. Gambar layout
penempatan
Buku Juknis Layout
wadah/tempat sampah
Hal. 69 - 71
F.2. Penerapan
a. Rumah mengolah sampah organik dengan
Sistem Penanganan
komposter skala individual 11 Poin
Sampah
Komposter adalah
alat pengolahan
sampah organik
rumah tangga
melalui
pengomposan
Contoh Takakura
dengan
memanfaatkan tong
bekas atau wadah
lainnya. Jenis
komposter yang
dapat digunakan
antara lain
komposter tanam,
komposter aerobik
Contoh Komposter dan anerobik,
Individual komposter takakura,
dan lain-lain.
Dokumen Pembuktian:
a. Adanya gambar rencana komposter yang
Buku Juknis akan dipasang.
Hal. 71 - 72 Layout b. Layout penempatan komposter.
F.2. Penerapan b. Adanya komitmen untuk melakukan upaya
Sistem Penanganan pengelolaan sampah anorganik yang
disalurkan melalui pihak lain (misal bank 4 Poin
Sampah
sampah, pengepul, dll)
Dokumen Pembuktian:
Adanya surat komitmen untuk
melakukan upaya pengelolaan
sampah anorganik yang
disalurkan melalui pihak lain
Contoh Komitmen Pengelolaan Contoh Komitmen Pengumpulan (misal bank sampah, pengepul.
Sampah Anorganik Sampah Anorganik
Buku Juknis
Hal. 71 - 72
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN
SAMPAH
MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;
5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,
4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah
5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Sampah
6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Sampah
7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN 1. Pengenalan Kriteria Dalam Parameter Pengelolaan
KRITERIA- Sampah
7
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN
165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA
2 KRITERIA
15 POIN
23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN
2 23
2. PENERAPAN SISTEM PENANGANAN SAMPAH 15 POIN
F.1. Penerapan Memiliki wadah sampah terpilah dan melakukan
Prinsip 3R (Reduce, sistem pemilahan sampah minimal dua jenis 8 Poin
Reuse, Recycle) (organik dan anorganik)
Dokumen Pembuktian:
a. Adanya wadah/tempat
sampah minimal 2 wadah/
tempat sampah yang
diletakkan di sekitar rumah
b. Gambar layout penempatan
wadah/tempat sampah
c. Foto yang menunjukkan
penempatan wadah/tempat
Buku Juknis
sampah yang terpilah
Hal. 69 - 71 Foto Layout
F.2. Penerapan
a. Rumah mengolah sampah organik dengan
Sistem Penanganan
komposter skala individual 11 Poin
Sampah
Komposter adalah
alat pengolahan
sampah organik
rumah tangga
melalui
pengomposan
Contoh Takakura
dengan
memanfaatkan tong
bekas atau wadah
lainnya. Jenis
komposter yang
dapat digunakan
antara lain
komposter tanam,
komposter aerobik
Contoh Foto
Komposter dan anerobik,
Individual komposter takakura,
dan lain-lain.
Dokumen Pembuktian:
a. Gambar Layout penempatan komposter.
Buku Juknis b. Foto yang menunjukan komposter yang
Hal. 71 - 72 Layout terpasang
F.2. Penerapan b. Adanya komitmen untuk melakukan upaya
Sistem Penanganan pengelolaan sampah anorganik yang
disalurkan melalui pihak lain (misal bank 4 Poin
Sampah
sampah, pengepul, dll)
Dokumen Pembuktian:
Adanya Surat Bukti Kerjasama
pengelolaan sampah anorganik
yang disalurkan melalui pihak
Contoh Komitmen Pengelolaan Contoh Komitmen Pengumpulan lain
Sampah Anorganik Sampah Anorganik
Buku Juknis
Hal. 71 - 72
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH
MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;
5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,
4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah
5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Air Limbah
6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah
7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA- 1. Bangunan Gedung yang Terletak di Daerah Pelayanan
KRITERIA Sistem Jaringan Air Limbah
DALAM 2. Bangunan Gedung yang Tidak Terletak di Daerah
PENGELOLA-
AN AIR
LIMBAH
7
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN
165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA 15 POIN
2 KRITERIA 23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN
Keterangan:
P = Panjang Tangki
L = Lebar Tangki
T = Tinggi Tangki
(Sumber: SNI 2398:2017)
CONTOH TANGKI SEPTIK SATU KOMPARTEMEN
(SUMBER: SNI 2398:2017)
BIDANG RESAPAN
Ketentuan bidang resapan sebagai berikut:
a. Sumur/bidang resapan hanya dapat dipergunakan
untuk tangki septik yang berkapasitas kecil
melayani maksimal 10 jiwa
b. Konstruksi sumur resapan merupakan sumuran
yang berdiameter 800 mm dan kedalaman 1,00 m
c. Sumur di dalamnya diisi penuh dengan kerikil/batu
pecah yang berdiameter (30–80) mm
d. Pipa pengeluaran dari tangki septik dipasang di
bagian atas sumuran dan efluen harus meresap ke
dinding dan dasar sumuran
Contoh sumur/bidang resapan.
(Sumber: SNI 2398:2017)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER
Tangki septik dengan media (biofilter) adalah sistem pengolahan air limbah anaerob
yang dilengkapi dengan media sebagai tempat tumbuh bakteri pengurai senyawa
organik yang ada di dalam air limbah domestik.
Biofilter harus sesuai dengan pedoman PD-T-04-2005-C atau edisi terbaru, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Tangki biofilter terbuat dari bahan kedap air dan tahan korosi seperti: fiber gelas,
pasangan bata, beton, dan bahan kedap lainnya
b. Tangki biofilter terdiri dari minimal 3 kompartemen, yang dilengkapi dengan
manhole
c. Di setiap Kompartemen diisi dengan media kontaktor, yang masing-masing
karakteristiknya berbeda
d. Kompartemen terakhir digunakan untuk menampung air yang akan dialirkan ke
pipa outlet.
CONTOH TANGKI BIOFILTER
Tangki biofilter pasangan bata Tangki biofilter konstruksi beton Tangki biofilter pabrikasi
(dipastikan memiliki Sertifikat
dari Kementerian PUPR)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER
YANG DILENGKAPI DENGAN PRAPENGOLAHAN
• Tangki septik atau tangki septik dengan media yang dilengkapi dengan unit
prapengolahan berupa grease trap dan/atau saringan dapat digunakan untuk
air limbah tercampur (dari kloset dan dari dapur/kamar mandi).
• Unit grease trap berfungsi untuk memisahkan lemak/minyak dari air limbah.
Dokumen Pembuktian:
Gambar site plan koneksi
pipa ke jaringan
Buku Juknis
Hal. 73 perkotaan/komunal
G.1. Apabila terletak di daerah Pilih salah satu a atau b:
pelayanan sistem jaringan air
limbah kota/komunal, harus b. Dilengkapi dengan prapengolahan (bak
memanfaatkan jaringan tersebut: kontrol, grease trap, bar screen, 9 Poin
dan/atau sebagainya).
Tidak dipilih
Dokumen Pembuktian:
a. Gambar site plan koneksi
pipa ke jaringan
perkotaan/komunal
b. Gambar site plan
penempatan unit
prapengolahan dan
gambar teknis unit
Buku Juknis prapengolahan
Hal. 73
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota/komunal, memiliki
fasilitas pengolahan air limbah: a. Tangki septik sesuai standar 7 Poin
Tidak dipilih
Dokumen pembuktian:
a. Gambar site plan
penempatan tangki septik
b. Gambar teknis tangki
Buku Juknis septik
Hal. 69 - 71
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota/komunal, memiliki b. Tangki septik atau tangki septik dengan
fasilitas pengolahan air limbah: media (biofilter) sesuai standar 8 Poin
Dokumen pembuktian:
a. Gambar site plan
penempatan tangki
septik bermedia Gambar Teknis
b. Gambar teknis tangki Denah Tangki Septik
Bermedia
septik bermedia
Keterangan:
Gambar Teknis
Buku Juknis
Potongan Tangki
Hal. 69 - 71
Site Plan Rencana Sanitasi & Air Kotor Septik Bermedia
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
c. Tangki septik atau tangki septik dengan
air limbah kota/komunal, memiliki
media (biofilter) sesuai standar yang
fasilitas pengolahan air limbah: dilengkapi dengan prapengolahan 12 Poin
(grease trap dan/atau saringan) untuk
air limbah tercampur
Dokumen pembuktian:
a. Gambar site plan
penempatan tangki
septik/tangki septik
Tidak dipilih bermedia
b. Gambar teknis tangki
septik/tangki septik
bermedia
c. Gambar site plan
penempatan unit
prapengolahan
d. Gambar teknis unit
prapengolahan
Buku Juknis
Hal. 69 - 71
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PEMBUKTIAN KRITERIA-
KRITERIA
DALAM PARAMETER
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH
MODUL LANJUTAN
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
3
PROFESIONAL BGH yang mampu
menerapkan dan menganalisis
ketentuan penilaian kinerja pada
PROFIL tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;
5
Setelah selesai mengikuti pelatihan,
4
Setelah selesai mengikuti pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
KOMPETENSI
DASAR melaksanakan dan menganalisis
Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah
5
Setelah mengikuti proses pembelajaran mata
INDIKATOR pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan dan
HASIL menganalisis Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
BELAJAR Parameter Pengelolaan Air Limbah
6
OUTLINE MATERI POKOK 01
MATERI Pembuktian Kriteria-Kriteria dalam
Parameter Pengelolaan Air Limbah
7
MATERI POKOK 01
PEMBUKTIAN
KRITERIA- 1. Bangunan Gedung yang Terletak di Daerah Pelayanan
KRITERIA Sistem Jaringan Air Limbah
DALAM 2. Bangunan Gedung yang Tidak Terletak di Daerah
PENGELOLA-
AN AIR
LIMBAH
7
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
ORDO BANGUNAN GEDUNG BARU
KRITERIA
POIN
PARAMETER YANG
MAKS
DINILAI
A. PENGELOLAAN TAPAK 4 KRITERIA 21 POIN
165
B. EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI 4 KRITERIA 46 POIN
C. EFISIENSI PENGGUNAAN AIR 2 KRITERIA 30 POIN
D. KUALITAS UDARA DALAM RUANG 2 KRITERIA 18 POIN
E. PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
F. PENGELOLAAN SAMPAH
1 KRITERIA 15 POIN
2 KRITERIA 23 POIN
POIN
G. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2 KRITERIA 12 POIN
Keterangan:
P = Panjang Tangki
L = Lebar Tangki
T = Tinggi Tangki
(Sumber: SNI 2398:2017)
CONTOH TANGKI SEPTIK SATU KOMPARTEMEN
(SUMBER: SNI 2398:2017)
BIDANG RESAPAN
Ketentuan bidang resapan sebagai berikut:
a. Sumur/bidang resapan hanya dapat dipergunakan
untuk tangki septik yang berkapasitas kecil
melayani maksimal 10 jiwa
b. Konstruksi sumur resapan merupakan sumuran
yang berdiameter 800 mm dan kedalaman 1,00 m
c. Sumur di dalamnya diisi penuh dengan kerikil/batu
pecah yang berdiameter (30–80) mm
d. Pipa pengeluaran dari tangki septik dipasang di
bagian atas sumuran dan efluen harus meresap ke
dinding dan dasar sumuran
Contoh sumur/bidang resapan.
(Sumber: SNI 2398:2017)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER
Tangki septik dengan media (biofilter) adalah sistem pengolahan air limbah anaerob
yang dilengkapi dengan media sebagai tempat tumbuh bakteri pengurai senyawa
organik yang ada di dalam air limbah domestik.
Biofilter harus sesuai dengan pedoman PD-T-04-2005-C atau edisi terbaru, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Tangki biofilter terbuat dari bahan kedap air dan tahan korosi seperti: fiber gelas,
pasangan bata, beton, dan bahan kedap lainnya
b. Tangki biofilter terdiri dari minimal 3 kompartemen, yang dilengkapi dengan
manhole
c. Di setiap Kompartemen diisi dengan media kontaktor, yang masing-masing
karakteristiknya berbeda
d. Kompartemen terakhir digunakan untuk menampung air yang akan dialirkan ke
pipa outlet.
CONTOH TANGKI BIOFILTER
Tangki biofilter pasangan bata Tangki biofilter konstruksi beton Tangki biofilter pabrikasi
(dipastikan memiliki Sertifikat
dari Kementerian PUPR)
TANGKI SEPTIK DENGAN MEDIA BIOFILTER
YANG DILENGKAPI DENGAN PRAPENGOLAHAN
• Tangki septik atau tangki septik dengan media yang dilengkapi dengan unit
prapengolahan berupa grease trap dan/atau saringan dapat digunakan untuk
air limbah tercampur (dari kloset dan dari dapur/kamar mandi).
• Unit grease trap berfungsi untuk memisahkan lemak/minyak dari air limbah.
Dokumen Pembuktian:
Gambar terbangun site plan
koneksi pipa ke jaringan
Buku Juknis
Hal. 119 - 120
perkotaan/komunal
G.1. Apabila terletak di daerah Pilih salah satu a atau b:
pelayanan sistem jaringan air
limbah kota/komunal, harus b. Dilengkapi dengan prapengolahan (bak
memanfaatkan jaringan tersebut: kontrol, grease trap, bar screen, 9 Poin
dan/atau sebagainya).
Tidak dipilih
Dokumen pembuktian:
a. Gambar terbangun site
plan penempatan tangki
septik
b. Gambar teknis terbangun
tangki septik
c. Foto yang menunjukkan
Buku Juknis konstruksi tangki septik
Hal. 120 - 126
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
air limbah kota/komunal, memiliki b. Tangki septik atau tangki septik dengan
fasilitas pengolahan air limbah: media (biofilter) sesuai standar 8 Poin
Dokumen pembuktian:
a. Gambar terbangun site plan
penempatan tangki septik bermedia
b. Gambar teknis terbangun tangki
Gambar
septik bermedia Teknis
c. Foto yang menunjukkan konstruksi Denah
tangki septik bermedia Tangki Septik
Bermedia
Foto Gambar
Tangki Teknis
Septik Potongan
Bermedia Tanki
Septik
Bermedia
Keterangan:
Buku Juknis
Hal. 120 - 126
Site Plan Rencana Sanitasi & Air Kotor
G.2. Apabila tidak terletak di Pilih salah satu a, b, atau c:
daerah pelayanan sistem jaringan
c. Tangki septik atau tangki septik dengan
air limbah kota/komunal, memiliki
media (biofilter) sesuai standar yang
fasilitas pengolahan air limbah: dilengkapi dengan prapengolahan 12 Poin
(grease trap dan/atau saringan) untuk
air limbah tercampur
Dokumen pembuktian:
a. Gambar terbangun site plan
penempatan tangki septik/tangki
septik bermedia.
b. Gambar teknis terbangun tangki
Tidak dipilih
septik/tangki septik bermedia
c. Gambar terbangun site plan
penempatan unit prapengolahan.
d. Gambar teknis terbangun unit
prapengolahan.
e. Foto yang menunjukkan
konstruksi tangki septik/tangki
septik bermedia dan/atau unit
prapengolahan.
Buku Juknis
Hal. 120 - 126
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
MODUL UMUM
PELATIHAN PENILAIAN KINERJA BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNTUK KLAS BANGUNAN 1a
TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
1
DESKRIPSI MATA PELATIHAN
Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Baru yang
meliputi Pengelolaan Tapak, Efisiensi Penggunaan
Energi, Efisiensi Penggunan Air, Kualitas Udara
dalam Ruang, Penggunaan Material Ramah
Lingkungan, Pengelolaan Sampah, dan Pengelolan
Air Limbah yang disajikan dengan menggunakan
metode pelatihan orang dewasa (andragogi) yang
meliputi ceramah, tanya jawab, pemaparan dan diskusi.
2
PROFESIONAL BGH yang mampu
menganalisis ketentuan penilaian
kinerja pada tahap pemrograman dan
PROFIL perencanaan teknis, pelaksanaan,
LULUSAN pemanfaatan, dan pembongkaran
Bangunan Gedung Hijau; Hunian Hijau
Masyarakat; dan Kawasan Hijau;
3
TIM PROFESI AHLI BGH yang mampu
menganalisis ketentuan penilaian kinerja
dan memverifikasi dokumen pembuktian
PROFIL pada tahap pemrograman dan perencanaan
LULUSAN teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, dan
pembongkaran Bangunan Gedung Hijau;
Hunian Hijau Masyarakat; dan Kawasan
Hijau;
4
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta
mampu memahami dan melaksanakan
STANDAR
tugas sebagai Tim Profesi Ahli
KOMPETENSI
(TPA)/Profesional BGH pada setiap
LULUSAN
tahapan penyelenggaraan BGH.
5
Setelah selesai mengikuti
pembelajaran mata pelatihan ini,
KOMPETENSI peserta mampu memahami dan
DASAR
menerapkan Perencanaan Teknis
Bangunan Gedung Baru.
6
Setelah mengikuti proses pembelajaran
mata pelatihan ini, peserta mampu
menerapkan dan menganalisis:
1. Pengelolaan Tapak
INDIKATOR
2. Efisiensi Penggunaan Energi
HASIL 3. Efisiensi Penggunan Air
BELAJAR 4. Kualitas Udara dalam Ruang
5. Penggunaan Material Ramah Lingkungan
6. Pengelolaan Sampah
7. Pengelolan Air Limbah
7
MATERI POKOK 01
Soal Studi Kasus Pembuktian Kriteria-kriteria
OUTLINE dalam Penilaian Kinerja Bangunan Gedung
MATERI Hijau Untuk Klas Bangunan 1a Tahap
Perencanaan Teknis
MATERI POKOK 02
Informasi Pelatihan
8
MATERI
POKOK 01
Soal Studi Kasus Pembuktian Kriteria-kriteria
dalam Penilaian Kinerja Bangunan Gedung
Hijau Untuk Klas Bangunan 1a Tahap
Perencanaan Teknis
9
STUDI KASUS
Fungsi : Perumahan
Lokasi : Jl. Desa
Leuwinutug,Tangkil, Kec.
Citeureup, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat 16810
Total Unit : 10 unit rumah tipe 36/96
(2 KT, 1 KM, 1 Ruang
Tamu, 1 Ruang Keluarga,
1 Carport, Taman Depan
dan Belakang)
10
LOKASI BANGUNAN
11
DOKUMEN LAMPIRAN
12
DOKUMEN LAMPIRAN
13
SITE PLAN KAWASAN
14
SITE PLAN RUMAH
15
DENAH RUMAH
16
POTONGAN RUMAH
17
TAMPAK RUMAH
18
DETAIL RUMAH
19
PEMBAGIAN KELOMPOK
No Kelompok1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Informasi Pelatihan
21
JADWAL PELAKSANAAN
1. Ada kesempatan memperdalam kefahaman dengan disediakan
Pelatihan
kesempatan asistensi 2 (dua) kali :
a. Ke-1 : Senin, 22 Mei 2023
Asistensi 1
b. Ke-2 : Senin, 29 Mei 2023
Asistensi 2
2. ‘Penyerahan Dokumen Pembuktian’ dilakukan paling lambat
pada hari Minggu tanggal 4 Juni 2023 pukul 16.00 WIB
3. Ujian paparan verbal dilaksanakan pada :
a. Tgl 5 Juni 2023
UJIAN 4. Setelah seluruh kelompok ujian studi kasus selesai ,
dilanjutkan ujian akhir tertulis dalam bentuk multiple choice.
5. Ujian akhir tertulis dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2023,
setelah ujian Studi Kasus seluruh kelompok selesai dilaksanakan.
6. Selesai ujian akhir tertulis, dilanjutkan dengan upacara penutupan
22
ASISTENSI (online)
• Asistensi – 1 :
• Pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan dari hal-2 yang masih meragukan
• OTTV sudah selesai dengan minimal 3 alternative (<< 30 W/m2)
• Kesempatan untuk mengklarifikasi yang belum jelas.
• Akan diberikan penilaian umum secara kelompok tentang capaian, kefahaman, pengertian,
spirit, semangat serta progress yang dicapai (cukup baik atau tidak).
• Diberikan arahan-2 apa yang harus dilakukan oleh kelompok untuk meningkatkan kinerja
kelompoknya untuk sukses ujian studi kasusnya.
• Asistensi – 2 :
• PPTX sudah 90% selesai
• Dengan demikian dapat ditanyakan hal-2 yang menjadi hambatan dalam pengerjaan
pembuktian setelah berproses.
• Akan diberikan penilaian umum secara kelompok tentang capaian, kefahaman, pengertian,
spirit, semangat serta progress yang dicapai (cukup baik atau tidak).
• Diberikan arahan-2 apa yang harus dilakukan oleh kelompok untuk meningkatkan kinerja
kelompoknya untuk sukses ujian studi kasusnya.
23
JADWAL ASISTENSI STUDI KASUS
WAKTU KELOMPOK MULAI AKHIR
1 08.00 10.00
4 15.00 17.00
1 08.00 10.00
4 15.00 17.00
24
Ujian Studi Kasus – Durasi Paparan Total 1,5 jam
PARAMETER WAKTU
25
JADWAL UJIAN STUDI KASUS
Catatan:
- Peserta harus hadir 15 menit sebelum jadwal yang ditentukan
- Peserta yang terlambat hadir dianggap GUGUR
26
JADWAL UJIAN TULIS AKHIR
Catatan:
- Peserta harus hadir 15 menit sebelum jadwal yang ditentukan
- Peserta yang terlambat hadir dianggap GUGUR
27
PENILAIAN KELULUSAN PESERTA
28
PELAKSANAAN STUDI KASUS
30
TATA CARA STUDI KASUS:
1. Selain file pptx tidak diperkenankan menyerahkan file excel (seperti untuk
perhitungan OTTV, perhitungan konsumsi energi dll). Semua hasil spread sheet tsb
harus sudah dimasukkan dalam pptx sebagai slide pptx.
2. Setiap gambar yang ditampilkan wajib dilengkapi dengan legenda obyek-obyek dalam
gambar dan dapat terbaca dengan jelas. Perlu diperhatikan juga besarnya font size
dan kontras yang jelas agar mudah terbaca.
31
UJIAN STUDI KASUS (PAPARAN) :
1. Dokumen pembuktian dipaparkan dihadapan penguji yang dilanjutkan dengan tanya jawab
secara tatap muka.
2. Saat memasuki ruang ujian, para peserta melakukan foto bersama dahulu dengan para penguji
3. Setiap peserta, kecuali mereka yang sedang paparan, peserta lain tidak boleh menjawab
pertanyaan dari penguji kecuali sudah diizinkan
4. Paparan dilakukan secara urut dari parameter yang satu ke parameter yang lainnya sesuai
kriteria penilaian kinerja dan dilakukan secara sistematis.
5. Jawaban atas pertanyaan penguji hanya dijawab oleh peserta yang ditentukan oleh Penguji
6. Ujian dilakukan secara tatap muka (luring – off line) di hadapan tiga orang penguji yang
waktunya akan ditentukan sesuai kelompoknya.
7. Setiap kelompok harus hadir lengkap dengan seluruh anggota kelompoknya 1 jam sebelum
jadwal yang ditentukan. Peserta yang tidak hadir pada waktunya dianggap GUGUR.
32
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
33
KISI-KISI UJIAN STUDI KASUS
34
UJIAN AKHIR TERTULIS (MULTIPLE CHOICE) :
1. Setelah seluruh kelompok ujian studi kasus selesai , dilanjutkan ujian akhir tertulis dalam
bentuk multiple choice. Dalam ujian ini, seluruh benda elektronik contoh (Handphone,
Laptop, dan, Smartwatch) dikumpulkan, tidak boleh ada yang tertinggal.
2. Ujian akhir tertulis dilkakukan dengan jumlah 40 soal (pilihan ganda) multiple choice dalam
waktu 60 menit (1 jam).
3. Ujian akhir tertulis peraturannya openbook dengan catatan hanya boleh membawa material
hardcopy contoh (Textbook Hardcopy dan/atau Catatan Tulis Tangan)
4. Ujian akhir tertulis dilaksanakan dalam satu ruangan untuk keseluruhan peserta.
5. Setelah semua peserta ujian masuk kedalam ruangan dan duduk dengan tertib, maka panitia
akan membagikan kertas ujian kepada setiap peserta.
6. Kertas ujian akan diletakkan dipojok kanan atas di meja dari setiap peserta dalam keadaan
terbalik sehingga tidak bisa dibaca.
35
UJIAN AKHIR TERTULIS (MULTIPLE CHOICE) :
1. Setelah aba-2 “Ujian dimulai”, barulah peserta ujian dapat membalik kertas ujian untuk
kemudian mulai menjawabnya.
2. Waktu menjawab ujian akhir tertulis ditetapkan satu jam.
3. Saat waktu ujian habis, panitia akan memberikan aba-2 “Ujian selesai”, dan kemudian
semua peserta ujian diharuskan berhenti mengerjakan soal, meletakkan kertas jawaban
ujian dipojok kanan atas meja masing-2 dalam keadaan terbalik.
4. Panitia akan mengumpulkan semua kertas ujian dan akan menghitungnya agar sesuai
dengan jumlah peserta ujian.
5. Peserta ujian diminta untuk tetap berada diruangan ujian untuk selanjutnya ¸mengikuti
upacara penutupan pelatihan yang akan dilaksanakan.
36
KEGIATAN KELOMPOK
1. Kewajiban Kelompok:
a. Mentukan jadwal pertemuan berkala (via zoom) agar seluruh
anggota kelompok dapat memahami materi pembuktian BGH,
meskipun bukan merupakan latar belakang keilmuannya.
b. Mempersiapkan data BMKG terkait curah hujan.
c. Menyiapkan empat nilai tambahan di atas total nilai target capaian.
2. Pembagian tugas:
a. Ada peserta yang diserahkan untuk melakukan perhitungan OTTV, lengkap dengan rekapitulasi OTTV
dan gambar potongan selubung bangunan gedung.
b. Ada peserta yang ditugasi untuk mempersiapkan spreadsheet perhitungan konsumsi energi (perlu
masukan dari perhitungan OTTV).
c. Ada peserttayang ditugasi untuk mempersiapkan spreadsheet perhitungan konsumsi air.
d. Ada pesertayang ditugasi untuk melakukan perhitungan dengan simulasi dialux untuk pencahayaan
buatan dan pencahayaan alami.
37
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
38
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Kontribusi Anggota kelompok :
a. Setiap peserta anggota kelompok harus berperan aktif dalam
pengerjaan studi kasus.
b. Karenanya kontribusi setiap peserta menilai dalam “Penilaian
Sejawat” atau “Peer Review” partisipasi, kontribusi, kerajinan, peran
aktifnya dari setiap peserta lain dalam kelompoknya.
c. Perlu diingat, bahwa “Peer Review” ini akan berperan untuk
memastikan setiap peserta berperan aktif. Bagi yang kurang aktif,
tidak perlu ragu untuk memberikan nilai rendah kepada panggota
yang kurang aktif, karena hal tsb akan merugikan kinerja kelompok
2. Awas:
a. Jangan hanya mengejar target capaian tanpa memahami latar
belakang filosofi setiap kriteria yang ada,
b. Jangan hanya mengejar kelengkapan dokumen secara kuantitatif
dan tidak mempertimbangkan aspek kualitatif bekerja asal-
asalan.
c. Tidak melakukan secara team work Penguji dapat dengan
mudah mengindentifikasikan kondisi ini pada saat Ujian Studi
Kasus.
39
PESAN-2 UNTUK PESERTA PELATIHAN
• Peserta diseleksi dan ditetapkan oleh SK
• Biaya pelatihan, penginapan serta konsumsi ditanggung pemerintah kecuali transportasi dari tempat asal
• Maka berarti, peserta mendapatkan nikmat sebagai yang terpilih dari banyak peminat yang tidak terpilih.
• Karenanya patut bersyukur dengan belajar, mempersiapkan diri menghadapi ujian kompetensi sehingga
dapat lulus.
• Kesungguhan dalam pelatihan merupakan wujud kesukuran, yang nantinya juga akan diwujudkan dalam
implementasi dipekerjaan sehari-harinya dengan menerapkan konsep hijau utnuk sustainability.
• Kesyukuran juga karena mulai batch-3 ini durasi dari hari terakhir s/d ujian studi kasus adalah 6 minggu
dibandingkan dengan sebelumnya yang 4 minggu.
• Karenanya :
- Kerjakan studi kasus dengan sebaik-baiknya
- Hadir dan aktif dalam diskusi kelompok
- Jangan sampai mengundurkan diri dari pelatihan ini sebagai bentuk kesukuran
dan tanggungjawab paling lambat 1 minggu hari terakhir pelatihan
- Bila lebih dari 1 minggu akan ada sangsi yang sedang dalam pertimnbangan dan sdg diproses
• Kesungguhan dalam pelatihan juga merupakan apresiasi bagi panitia penyelenggara dan para pengampu
yang sudah menyisihkan waktu demi terselenggaranya pelatihan.
40
TERIMA
KASIH
41
BUKTI KERJA SASARAN KINERJA PEGAWAI
TRIWULAN 3 – TAHUN 2023
MUATAN LOKAL
2023
Nomor : UM 0102/BGH-Ct/073 Jakarta, 4 Agustus 2023
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Jadwal Asistensi 1 dan Asistensi 2.
Yth.
(Daftar Undangan Terlampir)
di
Tempat
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Cipta Karya (sebagai laporan);
2. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi;
4. Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, DJBK.
Lampiran I
Nomor : UM 0102/BGH-Ct/073
Tanggal : 4 Agustus 2023
Hal : Jadwal Asistensi 1 dan Asistensi 2.
DAFTAR UNDANGAN
Narasumber :
Peserta Kelompok 1 :
3. Herbert A Lumbanbatu
5. Novalinda, ST.,M.Ds
Peserta Kelompok 2 :
4. Desiana, S.Ars.
8. Muhammad Azhari
Peserta Kelompok 3 :
Peserta Kelompok 4 :
3. Suryawinata
4. Rudy Riyono, ST