1 SM
1 SM
1 , Januari 2017
25
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
2
Meduran, dan perumahan Gresik Kota Baru
Pada awal kemerdekaan, Gresik masih
merupakan kota kawedanan dibawah yang sangat berdekatan dengan lokasi
Kabupaten Surabaya, dimana pada saat itu Kota
pabrik. Kedua, peristiwa di bulan
Surabaya merupakan Kota Praja (Geemente).Di
masa Orde Baru, Kabupaten Surabaya dirubah Februari 2006 yaitu ledakan yang terjadi di
menjadi Kabupaten Gresik dengan ibu kota
Gresik. Perubahan tersebut berdasarkan pabrik Unit I PT. Petrokimia Gresik.
Peraturan Daerah Nomor 2 DPRD-II/1974,
Ledakan itu dirasakan dampaknya sampai
tanggal 20 Maret 1974, dikuatkan oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1974, pemukiman desa Sidomukti, Kebomas dan
tanggal 1 November 1974. Peraturan ini
menetapkan pengalihan status nama Kabupaten warga di perumahan Gresik Kota Baru
Surabaya menjadi Kabupaten Gresik, beribu dalam radius 2 km dari lokasi pabrik
kota di Gresik sejak tanggal 27 Februari 1974.
26
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
tersebut. Ketiga di bulan Oktober 2011, atas apa yang disebut makna (meanings)
sebuah pabrik pengolahan dan penyulingan melalui proses-proses eksplorasi tanpa
oli bekas di Primergy Oil Station kawasan henti (never ended exploration) karena
industri Gresik (KIG) terbakar yang masyarakat sebagai sistem sosial yang terus
lokasinya tak jauh dari permukiman warga. berubah menghasilkan realitas-realitas
Di bulan Mei 2012 penduduk di kelurahan yang bersifat kontinyu (Usman
Tlogopojok yang melakukan demo di DPRD dkk:1996;74-80) Unit analisis dalam
pada atas dampak polusi udara dari PT. penelitian ini adalah mengkaji secara
Petrokimia Gresik yang mereka rasakan. analitik faktor politik kapitalisme yang
November 2012, sekitar seribu warga melatarbelakangi perkembangan industri di
Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) turun perkotaan Kabupaten Gresik.
ke jalan, memprotes pembangunan
Informan penelitian ini meliputi berbagai
perluasan lahan pabrik milik PT Intan
macam, seperti (1) informan kunci (key
Ustrix di kawasan pemukiman GKB.
informan), yaitu mereka yang yang
Beberapa peristiwa tersebut menunjukkan mengetahui dan memiliki berbagai
ruang perkotaan tidak teratur dalam informasi pokok yang diperlukan dalam
dimensi berkelanjutan. Lokus penelitian, (2) informan utama, yaitu
pembangunan ekonomi menjadi basis mereka yang terlibat langsung dalam
utama dalam menentukan dan interaksi sosial yang diteliti, (3) informan
mengendalikan ruang perkotaan Gresik. Di tambahan, yaitu mereka yang dapat
dalam hal ini, ekspansi akumulasi modal memberikan informasi walaupun tidak
industrialisasi menjadi penentu kebijakan langsung terlibat dalam interaksi sosial
tata ruang perkotaan Gresik. Implikasinya yang diteliti. Terkait penelitian ini, maka
nyata, ekologi dan sosial masyarakat sebagai informan kunci dan utama adalah
menjadi korban pembangunan. pemerintahan daerah yaitu SKPD Bappeda,
Dinas Tata Ruang, Dinas Industri dan
Perdagangan dan Dinas Perizinan dan
Metodologi Penelitian
Penanaman Modal, pelaku industri yaitu
Penelitian ini menggunakan metode Kawasan Indusstri Gresik dan Kawasan
kualitatif dengan tipe deskriptif. Hal ini Industri Maspion, dan masyarakat sekitar
untuk menunjang riset yang lebih kawasan industri.
mendalam dalam menganalisa persoalan
Data primer penelitian ini adalah
tata ruang perkotaan kabupaten Gresik
wawancara secara langsung kepada
dalam perpsektif politik tata ruang. Metode
pemerintahan daerah yang terkait dalam
kualitatif lebih mengedepankan pencarian
27
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
28
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
pertumbuhannya cenderung stagnan. Hal konsep kota baru yang mandiri. Pada
ini berlangsung hingga tahun 1950, masa ini dasarnya arah pertumbuhan perkotaan
disebut sebagai masa pra-industrialisasi cenderung bergerak ke arah barat,
dimana kota Gresik mengalami stagnasi mengikuti jalur jalan arteri ke arah
pertumbuhan hingga kehilangan statusnya kecamatan Duduk Sampeyan dan ke arah
sebagai ibukota Kabupaten. Karena faktor utara ke arah kecamatan Manyar.(Bappeda
stagnasi pertumbuhan maka sampai pada Gresik:2014)
awal kemerdekaan, Gresik masih
merupakan kota kawedanan dibawah kota
Surabaya, dimana pada saat itu kota
Surabaya merupakan Kota Praja
(Geemente).
29
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
30
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
31
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
Kebun 122 10
Campuran
Sempadan 51 12
Jalan
32
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
33
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
atau 10,73% dari luas kecamatan Gresik berdekatan dengan sungai. Hingga akhir
dan Kebomas. tahun perencanaan, Zona Industri Kecil Non
Polutan dialokasikan sebesar 0.54 ha atau
c. Zona Industri Kecil Polutan
0,02% dari luas kecamatan Gresik dan
Industri kecil merupakan kegiatan industri
Kebomas
yang hanya memperkerjakan sekitar 5-20
e. Zona Pergudangan Tertutup
orang dengan aktivitas produksi tidak
setinggi industri besar. Mengingat jenis Pergudangan tertutup merupakan aktivitas
kegiatannya yang spesifik dan berisiko yang menyertai keberadaan sebuah industri
terhadap kenyaman lingkungan hunian, besar dan industri kecil, baik polutan
industri kecil disyaratkan tidak berlokasi di maupun non polutan. Mengingat aktivitas
kawasan permukiman. Berbeda dengan bongkar muat yang sangat menunjang
industri besar, penempatan lokasi industri proses produksi, zona pergudangan
kecil dapat tidak disekitar jalan arteri atau tertutup dialokasikan berada di dekat zona
jalan kolektor. Mengingat aktivitas produksi industri besar/kecil baik polutan maupun
dari industri kecil polutan berisiko terhadap non polutan yang didukung pula oleh akses
pencemaran lingkungan akibat limbah jaringan jalan yang baik. Khusus untuk
buangan yang dihasilkan, lokasi industri pergudangan bahan kimia dan berbahaya,
kecil polutan disyaratkan berada dekat disyaratkan berlokasi jauh dari
dengan sungai untuk mempermudah proses permukiman penduduk. Hingga akhir tahun
pembuangan limbah yang telah diolah. perencanaan, Zona Pergudangan Tertutup
Hingga akhir tahun perencanaan, Zona dialokasikan sebesar 40,84 ha atau 1,15%
Industri Kecil Polutan dialokasikan sebesar dari luas kecamatan Gresik dan Kebomas.
17,66 ha atau 0,50 % dari luas kecamatan
f. Zona Pergudangan Terbuka/Depo
Gresik dan Kebomas.
Pergudangan terbuka / depo disyaratkan
d. Zona Industri Kecil Non Polutan
berada dekat dengan lokasi industri
Seperti halnya industri kecil polutan, besar/kecil dan berada dekat jaringan jalan
penempatan industri kecil non polutan arteri kolektor serta berlokasi jauh dari
disyaratkan pula berada jauh dari permukiman penduduk. Hingga akhir tahun
lingkungan permukiman dan didukung oleh perencanaan, Zona Pergudangan Terbuka
jaringan jalan lokal. Namun demikian dialokasikan sebesar 7,70 ha atau 0,22%
mengingat aktivitas produksinya yang tidak dari luas kecamatan Gresik dan Kebomas.
terlalu berisiko terhadap pencemaran
lingkungan, penempatan lokasi industri
kecil non polutan disyaratkan dapat tidak
34
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
35
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
36
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
37
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
kekuatan tenaga kerja yang mengiringi Pada akhirnya, pemindahan lokasi pabrik,
sehingga memaksa kapitalis untuk gudang, pemasok dan pasar menyebabkan
melakukan ekspansi geografis dan hancurnya pusat-pusat industri lama di
reorganisasi spasial dengan jalan negara-negara maju. Sebagai gantinya,
melakukan investasi di sektor proyek- bermunculan pusat-pusat komando baru
proyek jangka panjang. Harvey berusaha dalam pasar keuangan internasional. Justru
menempatkan produksi, reproduksi, dan disinilah bentuk kelihaian kebijakan
rekonfigurasi ruang selalu menjadi pusat kapitalisme global dimana pabrik yang sarat
untuk memahami perkembangan akan polutan berada di kota-kota negara
kapitalisme. Bentuk kontemporer kapitalis berkembang sedangkan di negara-negara
sekarang ini, yaitu globalisasi tidak lebih maju hanya menyisakan kantor-kantor
dari perputaran lain dari produksi kapitalis perusahaan sebagai pusat kebijakan. Salah
dan rekonstruksi ruang. Menurutnya, segala satunya seperti halnya PT Eastern Australia
proses itu memerlukan restrukturisasi yang akan membangun industrinya di
geografis untuk aktivitas kapitalis di Kabupaten Gresik. PT Eastern Pearl Flour
seluruh dunia. Determinasi kapitalisme Mills (EPFM), perusahaan dari Australia,
membuat penataan ruang perkotaan akan membangun pabrik tepung terigu di
kabupaten Gresik banyak dipenuhi ribuan Gresik. Investasinya sekitar Rp 300 miliar
industri-industri yang berkontribusi dengan kapasitas produksi sekitar 150 ribu
terhadap pertumbuhan ekonomi. Industri- ton per tahun. Walaupun secara spasial
industri sebagai manifestasi dari terpisah-pisah, pusat-pusat pengambilan
kapitalisme membutuhkan ruang untuk keputusan di kota-kota global tetap
ekspansi produksi yang lebih besar dan hal bergantung pada keberadaan kota-kota
ini memberikan dampak ekonomi yang besar di seluruh dunia, karena ke sanalah
tinggi terhadap kota sehingga tata ruang mereka memasarkan produk-produk yang
kota lebih dominan pada pembanguna mereka hasilkan (Sassen 1994).
industri dibanding dengan ruang-ruang bagi
Globalisasi ekonomi hanya dapat berfungsi
ekologi lingkungan. Banyak industri-
melalui sebuah sistem jaringan antar-kota,
industri global baik yang telah eksis
sehingga untuk mewadahinya dibentuklah
maupun yang akan masuk berinvestasi di
sejumlah pusat dan sub-pusat baru dengan
perkotaan kabupaten Gresik menjadi
kepadatan luar-biasa yang sering disebut
sebuah arena konstelasi ekonomi global.
sebagai Mega Cities. Dasar kekuatan kota-
Strategi korporasi multinasional kerap
kota tersebut tidak hanya pada kehadiran
tidak lagi memperhitungkan keberadaan
perusahaan-perusahaan besar. Kekuasaan
ekonomi kota di negara asal mereka sendiri.
38
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
dan kontrol harus diciptakan, dan untuk ruang. Soja sangat dipengaruhi oleh gagasan
dapat melakukannya korporasi-korporasi Foucault dan Lefebvre. Soja berusaha
multinasional tidak bisa bekerja sendiri. mengintegrasikan studi ruang dan geografi
Guna mengontrol para agen dan politik dengan studi waktu. Inti kontribusi
perkembangan pasar di seluruh dunia, di teoritis Soja (1996, 2000) untuk
samping pusat-pusat perusahaan dan pemahaman tentang ruang adalah
lembaga pelayanan keuangan, di kota-kota gagasannya tentang trialektika (trialectics).
global bertumbuhan industri perkotaan Soja jelas membangun, mengembangkan,
yang baru, pelayanan konsultasi, kontrol, gagasan dialektika Marxian (dan Hegelian).
dan informasi. Saskia Sassen menamai tugas Akan tetapi, sumber yang lebih dekat adalah
industri ini sebagai manajemen jarak jauh karya Lefebvre, khususnya perbedaan
(long distance management), semacam antara praktik spasial, representasi ruang,
pengendali jarak-jauh ekonomi dunia dan ruang representasional.
(Sassen 1994). Ideologi pembangunan dan
Secara umum Lefebvre membuat perbedaan
penataan ruang kota yang merujuk pada
antara praktik material dan dua tipe ide
pertumbuhan ekonomi tinggi memang
tentang ruang. Soja menggunakan
menjadi tren model kebijakan yang beraras
perbedaan dasar ini untuk menyusun teori
pada pemenuhan eksistensi ekonomi
yang disebut ruang-kota (cityspace). Salah
semata. Kapitalisme menjadi lakon dalam
satu trialektika Soja adalah perspektif First
mengusung ide-ide pertumbuhan ekonomi,
space yang pada dasarnya adalah
deregulasi pasar, liberalisasi politik,
berorientasi material yang konsisten
perdagangan bebas, swastanisasi pada
dengan pendekatan yang sering diambil
sektor publik sampai persaingan secara
oleh ahli geografi dalam studi perkotaan.
langsung antara negara dengan pasar dalam
Soja (2000:10) mendeskripsikan
melayani publik. Salah satunya adalah di
pendekatan First space sebagai ruang-kota
kabupaten Gresik, dimana determinasi
dapat dikaji sebagai seperangkat ‘praktik
kapitalisme menjadi latar belakang
sosial’ yang dimaterialisasikan yang bekerja
berkembangnya industrialisasi di perkotaan
sama untuk memproduksi dan
kabupaten Gresik. Pemerintahan daerah
mereproduksi bentuk-bentuk konkrit dan
memberikan keleluasaan bagi para pemodal
pola-pola urbanisme spesifik sebagai gaya
untuk mendirikan industri-industri.
hidup. Industrialisasi dapat dipandang
Selain Harvey dan Lefebvre, Edward Soja sebagai pratik materialisme perkotaan
(1989) menjadi salah satu pemikir neo- dimana terjadi pembangunan industri-
marxist yang berbicara banyak soal politik industri yang
39
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
40
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Galang Geraldy
Determinasi Kapitalisme Industri dalam Politik Penataan Ruang Perkotaan di Kabupaten Gresik
41