Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS RENCANA STRATEGI

DINAS KESEHATAN EMPAT LAWANG

A. Mengidentifikasi Faktor Lingkungan Internal

ASPEK
No. KEKUATAN KELEMAHAN
INTERNAL

1. Kurangnya SDM baik secara


Memiliki SDM sebanyak kuantitas maupun kualitas
287 orang, dimana yang 2. Kesulitan dalam mengelola dan
terbanyak yaitu tenaga memantau kinerja individu
kesehatan bidan sebanyak untuk memastikan mutu
118 orang, perawat 92 pelayanan secara konsisten
Sumber Daya orang, perawat gigi 4 orang, 3. Tenaga kesehatan mayoritas belum
1.
Manusia tenaga farmasi 8, gizi 5, melakukan ujian kompetensi
kesmas 22, kesling 11, sehingga kualitas tenaga kesehatan
analis 2, refraksionis 1, belum teruji
tenaga teknis 14, dokter 4. Kurangnya peningkatan kapasitas

spesialis 0, dokter umum 10, tenaga kesehatan dalam bentuk


pelatihan basic seluruh jenis tenaga
dokter gigi 0.
kesehatan

1. Dari 27 Puskesmas Pembantu, dari


segi kelayakan dengan kategori
baik ada 8 Pustu, Rusak ringan 1
Pustu dan Rusak Berat 18 Pustu
Fasilitas Jumlah Pustu 27, dan 106 2. Dari 106 unit poskesdes, status
2.
Kesehatan Poskesdes baik 30 unit, rusak ringan 18, rusak
berat 61 unit.
3. Masih belum terstandarnya
bangunan dan sarana prasarana
puskesmas.

Anggaran dari APBD II, Anggaran yang diberikan kepada


3. Keuangan
dana Sharing Jamsoskes Dinas Kesehatan belum cukup
Sumsel, Dana Alokasi untuk mencapai indikator kinerja
Khusus (DAK) Bidang program dan kegiatan
Kesehatan, DAK Non Fisik,
Dana Jamkesmas, APBD
Provinsi dan Kabupaten

B. Mengidentifikasi Faktor Lingkungan Eksternal

ASPEK
No. PELUANG ANCAMAN / TANTANGAN
EKSTERNAL

Kabupaten Empat lawang Kesehatan merupakan tanggung


sebagai daerah pemekaran jawab bersama (pemerintah,
Politik / Kebijakan
1. yang mungkin menjadi masyarakat, swasta) sehingga
Pemerintah
perhatian khusus dibutuhkan kesadaran kolektif
pemerintah pusat untuk mewujudkan tujuannya.

1. Jauhnya jangkauan wilayah,


topografi wilayah, belum
meratanya akses transportasi
ke desa-desa juga menjadi
tantangan dalam pelayanan
Kekayaan Sumber Daya
kesehatan.
Alam masih tersedia, hal
2. Letak kabupaten yang
2. Letak Geografis ini memungkinkan utk
dilewati dua sungai besar
pengembangan pelayanan
dengan konsentrasi
ke depan dengan penataan
penduduk memanjang
disepanjang aliran sungai,
sehingga menopang
buruknya sanitasi
lingkungan

Mendapat perhatian dari 1. Anggaran APBD II belum


3. Ekonomi pemerintah pusat untuk sesuai dengan Amanah UU
masuk ke penganggaran untuk pelayanan kesehatan.
APBN sebagai wilayah 2. Pendapatan asli daerah
pemekaran. Kabupaten Empat Lawang
yang belum maksimal digali

Sumber daya terbatas (fasilitas,


Mulai tingginya kesadaran tenaga dan anggaran) namun
4. Budaya Masyarakat masyarakat untuk berobat harapan masyarakat sangat
ke fasilitas kesehatan tinggi dengan pelayanan
kesehatan yang prima.

Semakin naiknya angka


Sumber Daya kelahiran dan naiknya Pemerataan SDM Kesehatan
5.
Manusia angka pendidikan di yang belum dapat terwujud
Kabupaten Empat Lawang
LEMBAR AKTIVITAS

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)


BOBOT RATING SKOR
NO. FAKTOR KEKUATAN KRITIS
(a) (b) (a x b)
0,08 4 0,32
1. Memiliki rencana strategi untuk
mengembangkan SDM dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
0,1 3 0,3
2. Anggaran dari APBD II, dana Sharing
Jamsoskes Sumsel, Dana Alokasi Khusus
(DAK) Bidang Kesehatan, DAK Non
Fisik, Dana Jamkesmas, APBD Provinsi
dan Kabupaten
0,08 3 0,24
3. Memiliki SDM sebanyak 287 orang,
4. Merupakan wilayah pemekaran yang 0,06 4 0,24
mungkin mendapatkan perhatian khusus
dari pemerintah pusat untuk APBN
0,05 3 0,15
5. Memiliki Pustu sebanyak 27 dan
Poskesdes sebanyak 106 unit.
0,06 4 0,24
6. Kegiatan Program yang sudah menuju
peningkatan derajat kesehatan
0,07 4 0,28
7. Fasilitas kesehatan sudah bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan
0,5 17 1,77
Sub total Strengths =
BOBOT RATING SKOR
NO FAKTOR KELEMAHAN KRITIS
(a) (b) (a x b)
0,1 2 0,2
1. Anggaran APBD II yang belum sesuai
untuk pelayanan kesehatan dan program
kinerja
0,08 1 0,08
2. Sumber daya terbatas (fasilitas dan SDM)
baik dari sisi kuantitas maupun kualitas
tenaga kesehatan
0,07 1 0,07
3. Masih banyak nya Poskesdes, Pustu yang
tidak layak serta belum tersedianya alat
kesehatan
0,08 2 0,16
4. Belum maksimalnya program kerja dan
pelayanan kesehatan dilakukan
0,09 2 0,18
5. Mayoritas tenaga kesehatan yang belum
mengikuti ujian kompetensi
0,08 2 0,16
6. Fasilitas banyak yang tidak sesuai standar
bangunannya
0,5 8 0,85
Sub Total Weakneses =
1 25 2,62
LEMBAR AKTIVITAS

Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)


BOBOT RATING SKOR
NO. FAKTOR PELUANG KRITIS
(a) (b) (a x b)
0,1 4 0,4
1. Kabupaten empat lawang yang
merupakan daerah pemekaran,
memungkinkan adanya perhatian khusus
pemerintah pusat
0,1 4 0,4
2. Kekayaan Sumber daya alam yang masih
tersedia untuk pengembangan pelayanan
kesehatan dengan penataan
0,1 4 0,4
3. Letak kabupaten yang strategis
4. Masyarakat yang mulai tinggi tingkat 0,1 3 0,3
pendidikan sehingga lebih sering
mengakses pelayanan kesehatan
0,1 4 0,4
5. Mendapatkan perhatian khusus untuk
APBN dari pemerintah pusat
0,5 27 1,9
Sub Total Opportunities =
BOBOT RATING SKOR
NO. FAKTOR TANTANGAN KRITIS
(a) (b) (a x b)
0,1 2 0,2
1. Anggaran APBD II yang belum sesuai
untuk menjalankan kegiatan program dan
pelayanan kesehatan
2. Pemerataan SDM Kesehatan yang belum 0,1 1 0,1
diwujudkan
0,07 3 0,21
3. Jauhnya jangkauan wilayah, topografi
wilayah, belum merata akses transportasi
ke desa-desa.
0,09 1 0,09
4. Fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan
yang terbatas
0,07 2 0,14
5. Letak kabupaten yang dilewati dua
sungai besar dengan penduduk yang
tinggal disepanjang aliran sungai
menopang buruknya sanitasi lingkungan
0,07 1 0,07
6. Masih ada nya penyakit menular, angka
kematian ibu, kematian bayi dan harapan
hidup
0,5 10 0,81
Sub total Threats =
37 2,71
MATRIKS I-E
PROGRAM DINAS KESEHATAN KAB. EMPAT LAWANG
EFE= 2,71
IFE= 2,62
4 3 2 1

Pertumbuhan/ Stabilisasi/
Ekspansi Capacity building

3 Strukturisasi
EFE

1 Strukturisasi Integrasi

IFE
Dari Matrix IFE dan EFE tersebut diperoleh bahwa Dinkes Kab Empat Lawang berada di
kuadran III-V-VII (Hold and Maintain)

Strategi yang berfokus pada Market Penetration dan Product Development. Hal yang dapat
dilakukan yaitu :

1. Strategi Operasional :
- Meningkatkan anggaran program kegiatan dan pelayanan kesehatan.
- Mengevaluasi standar kompetensi tenaga kesehatan agar tercapai kualitas tenaga
kesehatan
- Melakukan pengawasan yang rutin terhadap program yang ada di fasilitas kesehatan
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pada fasilitas kesehatan
2. Strategi Masuk Pasar :
- Melaksanakan edukasi kepada masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang ada
di faskes
- Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Strategi Adaptif :
- Meningkatkan akses dan mutu fasilitas kesehatan (sediaan farmasi, alat
kesehatan,dll)
- Meningkatkan standar sarana dan prasarana faskes sesuai standar yang berlaku
Dari hasil analisis Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, ditemukan adanya
keselaran dengan Renstra Pemerintahan Kabupaten Empat Lawang pada Visi pemerintahan
poin ke 8 yaitu meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial
dengan memanfatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal. Hal ini juga selaras
dengan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Dinas Provinsi.

Saran perbaikan untuk Renstra ini yaitu agar lebih banyak melihat peluang yang ada di
Kabupaten Empat Lawang secara lebih luas lagi, sehingga pemerintah khususnya Dinas
Kesehatan dapat menggali inovasi yang bisa membantu untuk memaksimalkan kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Empat Lawang untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai