Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN RUMUS ρ=

FISIKA ρ = massa jenis (kg/m³)


m = massa benda(kg)
BESARAN DAN SATUAN
v = volume benda (m³)
Nama Besaran Satuan
No
Pokok Internasional PROSES PERUBAHAN WUJUD ZAT

1. Panjang meter m
120

100

Temperatur (°C)
2. Massa kilogram kg
80
3. Waktu sekon s 60

(semua cairan)
air

uap air
40
4. Kuat Arus Listrik amper A dan
20 uap air

air
5. Suhu kelvin K 0
es
-20 dan
6. Intensitas Cahaya kandela cd es air
-40
A B C D E F
Kalor (joule)
7. Jumlah Zat mol mol

No Proses perlu Proses melepas


NB: diluar besaran dan satuan dalam tabel adalah kalor kalor
besaran dan satuan turunan. 1. A→B B→A
Q = m ces T Q = m ces T
KONVERSI SUHU PADA TERMOMETER 2. B→C C→B
Hubungan antar skala suhu Q=mL Q=mL
o
C o
R o
F K
3. C→D D→C
Air o o o o Q = m cair T Q = m cair T
100 80 212 373 4. D→E D→E
mendidih
Q=mL Q=mL
5. C→D D→C
C R F K
Q = m cuap T Q = m cuap T
Es
Melebur 0
o
0
o
32
o o
273 m adalah massa zat (kg)
c adalah kalor jenis zat (J/kgoC)
L adalah kalor lebur es (J/kg)
Hubungan oC dengan oR U adalah kalor uap (J/kg)
o 5 o o 4o
C R atau R  C Gerak Lurus adalah gerak benda dengan lintasan
4 5
berupa garis lurus.
Hubungan oC dengan oF
Gerak lurus dapat dibedakan pada arah mendatar
o 5 o o 9o
C ( F  32) atau F  C  32 (horizontal) atau arah tegak (vertikal).
9 5
Hubungan oC dengan K Pada arah mendatar Gerak Lurus dapat dibedakan
o o menjadi 2, yaitu :
C  K  273 atau K  C  273
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB), yaitu gerak lurus
KALOR dengan kecepatan tetap
 Kalor untuk mengubah suhu
Q = m . c . ΔT Contoh :
a) Gerak mobil pada jalan tol yang lurus dengan
 Kalor untuk mengubah wujud
kecepatan tetap
1. Kalor untuk melebur
b) Gerak pesawat terbang di udara ketika menuju
Q=m.L
tempat tertentu
2. Kalor untuk menguap
c) Gerak kapal laut di tengah laut menuju arah
Q=m.U
tertentu.
Keterangan:
d) Gerak kereta pada lintasannya.
Q = kalor (joule)
Penyelidikan gerak lurus beraturan dapat dilakukan
m = massa (kg)
dengan ticker timer yang mana hasilnya akan berupa
c = kalor jenis (J/kg° C)
titik titik jejak gerak benda yang jaraknya sama setiap
L =kalor lebur (J/kg)
saat, seperti gambar berikut :
U = kalor uap (J/kg)
MASSA JENIS
jika pita ticker timer dipotong-potong pada ukuran
yang sama kemudian disusun sedemikian rupa akan
menunjukkan hubungan antara waktu dengan besar
kecepatan benda, seperti gambar berikut :
Pita ticker timer rekaman jejak gerak GLBB dipercepat
digambarkan sebagai titik-titik yang jaraknya semakin
jauh jika dibaca berlawanan dengan arah gerak,
seperti gambar berikut :

Jika dipotong pada jumlah titik yang sama dan disusun


sedemikian rupa akan membentuk seperti gambar
berikut :
Berdasarkan pola tickertimer di atas maka Gerak lurus
beraturan jika digambarkan dalam bentuk grafik
ditunjukkan pada gambar berikut :

atau kalau digambarkan dalam bentuk grafik


hubungan kecepatan terhadap waktu dapat dilihat
pada gambar berikut :

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), yaitu gerak


lurus dengan kecepatan yang berubah secara tetap
setiap waktu.
GLBB dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. GLBB dipercepat, yaitu gerak lurus berubah
beraturan di mana kecepatan bertambah secara tetap
setiap waktu sehinga gerak benda semakin lama
semakin cepat
Contoh : Untuk GLBB yang diperlambat penggambaran jejak
1) Kendaraan yang mulai bergerak ticker timer, grafik kecepatan terhadap waktu
2) Kendaraan yang meninggalkan lampu lalu lintas memiliki arah yang berlawanan.
3) Pembalap yang meninggalkan garis start
4) Pesawat yang akan lepas landas (take off)

b. GLBB diperlambat, yaitu gerak lurus berubah


beraturan di mana kecepatan berkurang secara tetap Catatan :
setiap waktu sehingga gerak benda semakin lama Jejak gerak lurus juga dapat digambarkan dengan
semakin lambat dan dimungkinkan untuk kemudian tetesan oli atau tetesan air dari kendaraan yang
berhenti. sedang bergerak. Perbedaannya dengan jejak pada
Contoh : ticker timer adalah pada cara membaca. Jika pola
1) Kendaraan yang direm tetesan oli/air dibaca searah gerak benda, sedangkan
2) Kendaraan yang mendekati lampu lalu lintas yang pola jejak pada ticker timer dibaca arah berlawanan
menyala merah dengan arah gerak benda.
3) Pesawat yang sedang mendarat (landing) Pola jejak tetesan oli di belakang kendaraan yang
4) Pembalap yang meninggalkan garis finish semakin merapat (dibaca ke arah kendaraan)
menandakan kendaraan melakukan gerak lurus
Penyelidikan terhadap GLBB juga dilakukan dengan berubah beraturan diperlambat, sedangkan jika
ticker timer yang percobaannya dapat digambarkan semakin renggang kendaraan melakukan gerak lurus
seperti gambar berikut : berubah beraturan dipercepat.
TEKANAN s adalah panjang bidang miring (m)
km adalah keuntungan mekanik

P= TEKANAN PADA SISTEM HIDROLIK


P = tekanan (N/m²) =
F = gaya (N)
A = luas penampang yang menempel pd bidang (m²)
PESAWAT SEDERHANA F1 = gaya pada penampang 1
1. Pengungkit F2 = gaya pada penampang 2
A1 = luas penampang 1
T F A2 = luas penampang 2

GETARAN DAN GELOMBANG


w Getaran
1 getaran adalah gerak : a-b-c-b-a
Jenis I : F x lk = w x lb Frekuensi adalah banyaknya getaran
w lk setipa detik.
km = =
F lb 1 n
F adalah gaya (N) a b c f= atau f =
T t
lk adalah lengan kuasa Periode adalah waktu yang digunakan
w adalah berat beban (N) untuk menempuh 1 getaran.
lb adalah lengan beban 1 t
2. Katrol T= atau T =
Katrol tetap : F = w , km = 1
f n
f adalah frekuensi (getaran/sekon atau Hz)
A T adalah periode (s)
O B n adalah banyaknya getaran
t adalah waktu (s)

Gelombang Tansversal
F w
adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus
Katrol gerak : f = ½ w, km = 2 dengan arah getarnya

simpangan
F F F
1 2 p
2
3
4  t x
1 23 1

r’ u v’ y
o p’ q s t’ w x’ kedudukan
w
r  v
Katrol ganda dengan dua katrol : F = ½ w, km = 2
Katrol ganda dengan tiga katrol : F = 1/3 w, km = 3
Katrol ganda dengan empat katrol : F = ¼ w, km = 4 1 gelombang () adalah jarak 0-p-q-r-s
p, t, x adalah puncak gelombang
3. Bidang miring r, v adalah dasar gelombang
0pq, stu, wxy adalah bukit gelombang
qrs, uvw adalah lembang gelombang
p’p, r’r, v’v, t’t, x’x adalah amplitudo
h s
w TEKANAN HIDROSTATIS
F
Ph = ρ . g . h

F= w
h
Ph = tekanan hodrostatis (N/m²)
s g = percepatan gravitasi bumi (m/s²)
w s
km = = h = kedalaman (m)
F h
F adalah gaya (N)
W adalah berat beban (N)
h adalah tinggi bidang miring (m)
ENERGI - Batang kaca digosok dengan kain sutera akan
 ENERGI POTENSIAL bermuatan positif karena elektron berpindah
dari batang kaca ke kain sutera
EP = m . g . h NB: Prinsipnya adalah yang berpindah adalah
elektron...bermuatan negatif karena ketambahan
Keterangan: elektron dan bermuatan positif karena kehilangan
EP = energi potensial elektron.
m = massa benda (kg) Rangkaian hambatan listrik
g = percepatan gravitasi bumi (m/s²) a. rangkaian seri
h = ketinggian benda (m)
R1 R2 R3 R S = R 1 + R 2 + R3
 ENERGI KINETIK

EK = ½ . m . v²
b. rangkaian paralel
Keterangan:
EK = energi kinetik (joule) R1
m = massa benda (kg) R2
v = kecepatan benda (m/s) R3

BERAT
W=m . g 1 1 1 1
  
Rp R1 R2 R3
W = gaya berat (N)
m = massa (kg)
Hukum I Kirchhoff
g = percepatan gravitasi (m/s²)
”jumlah kuat arus yang masuk ke suatu
USAHA percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar percabangan tersebut”
W= F.s
 I masuk =  I keluar
Keterangan:
Hukum Ohm
W= usaha (joule)
F = gaya (newton)
V = IR
s = jarak/perpindahan (m)
V adalah beda potensial (volt)
CERMIN DAN LENSA
I adalah kuat arus listrik (A)
= + R adalah hambatan listrik (ohm / )

Gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit


Perbesaran Bayangan: 
I =
M= Rr
V =  - Ir
I adalah kuat arus listrik (A)
f = jarak fokus  adalah ggl (volt)
s = jarak benda R adalah hambatan listrik (ohm)
s’ = jarak bayangan r adalah hambatan dalam sumber tegangan (ohm)
M = perbesaran bayangan V adalah tegangan jepit (volt)

Catatan: Untuk beberapa sumber tegangan yang dipasang


f bernilai + (positif) untuk cermin cekung dan lensa secara seri berlaku persamaan berikut :
cembung n
f bernilai – (negatif) untuk cermin cembung dan lensa I =
cekung ( R  n.r )
GAYA
F=m.a Untuk beberapa sumber tegangan yang dipasang
secara seri berlaku persamaan berikut :
F = gaya (N) 
I =
m = massa benda (kg) r
(R  )
a = percepatan (m/s²) n

GEJALA LISTRIK STATIS


- Plastik digosok dengan rambut/kain woll akan
bermuatan negatif karena elektron berpindah
dari rambut/woll ke plastik
DAYA LISTRIK
S S

P=V.i atau P = i² . R atau P=

P= daya listrik (watt) U


U
V = beda potensial /tegangan (volt)
i = kuat arus (ampere)
R =hambatan listrik (ohm)

ENERGI LISTRIK 3. Elektromagnet


w=V.i.t atau w = i² . R . t atau w= .t
w= energi listrik (joule)
P= daya listrik (watt)
V = beda potensial /tegangan (volt)
i = kuat arus (ampere)
R =hambatan listrik (ohm)
t = waktu (sekon)

TRANSFORMATOR

= =
a. menggunakan arus DC
Np = jumlah lilitan primer b. kekuatan magnetnya dapat diatur,
Ns = jumlah lilitan sekunder dengan mengatur besar arus dan jumlah
Vp = tegangan primer (masukan) lilitan
Vs = tegangan sekunder (keluaran ) c. kutub magnetnya dapat dibalik, dengan
Ip= arus primer (masukan) membalik arah arus listrik
Is = arus sekunder (keluaran) d. sifat magnetnya dapat ditimbulkan dan
dihilangkan dengan mudah, dengan
Cara membuat magnet menyambung dan memutus arus
1. Menggosok
a. menggosok dengan arah yang sama (satu Lambang Unsur
arah) Zat yang paling sederhana yang tidak dapat
b. magnet yang dihasilkan mempunyai kutub diuraikan lagi.
yang berlawanan dengan magnet Contoh: emas, besi, tembaga dan lainnya.
penggosok Contoh:
Nama Unsur Lambang
Hidrogen H
 Oksigen O
S U
Magnesium Mg

S bersifat magnet Senyawa
Zat yang terdiri dari dua unsur berbeda atau lebih
 dengan perbandingan tertentu yang bergabung
menjadi satu melalui reaksi kimia.

2. Induksi Contoh:
Menempelkan bahan magnetik pada salah - Air (H2O) terdiri dari dua unsur hidrogen (H) dan
satu kutub magnet atau meletakkan bahan dan satu oksigen (O).
magnetik dalam medan magnet - Garam dapur (NaCl) terdiri dari unsur natrium
c. magnet yang dihasilkan bersifat sementara (Na) dan klorin (Cl).
d. kutub magnet yang dihasilkan berlawanan
dengan magnet penginduksi Campuran
Zat yang terdiri dari dua zat atau lebih yang
bergabung menjadi satu tanpa melalui reaksi kimia.
Contoh:
- campuran antara pasir dan air.
- air laut terdiri dari air, garam, dan zat-zat yang
lain.
Pasang surut air laut dipengaruhi oleh gaya grafitasi
bulan.

Pasang surut terdiri dari:


a. pasang besar, terjadi pada saat bulan,
bumi dan matahari berada pada satu garis
lurus
 pasang purnama (terjadi pada saat bulan
purnama)
 pasang perbani (terjadi pada saat bulan
mati/bulan baru)
b. pasang kecil, terjadi ketika matahari dan
bulan saling tegak lurus. Terjadi pada saat
kuartir awal dan akhir

Sifat Fisika
Sifat dari materi yang dapat diamati secara langsung
dan tidak merusak zat.
Contoh:warna, bau, massa, wujud, titik beku,
titik didih, tingkat kekerasan, daya hantar baik
panas maupun listrik dan tingkat kekerasan.

Sifat Kimia
Sifat yang dapat diamati ketika suatu reaksi kimia
terjadi pada suatu zat.
Contoh: mudah berkarat, mudah terbakar,
perubahan pH, dan beracun.

AKIBAT ROTASI BUMI


- pergantian siang dan malam
- gerak semu harian benda langit
- penggembungan di katulistiwa dan
pemepatan di daerah kutub
- perbedaan waktu (setiap beda 1 bujur derajat,
waktu berbeda 4 menit)
AKIBAT REVOLUSI BUMI
- pergantian musim
- Perubahan lama siang dan malam
- gerak semu tahunan matahari
- terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari
bulan ke bulan

Created by: Rendra 3 Feb 2013

Anda mungkin juga menyukai