Hasil Pengukuran
= Skala Utama + Skala Nonius
Contoh:
Skala Nonius
(a)
(b)
Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh
bilangan dan satuan).
Besaran Vektor
z
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
x
2.2
Penumpang pesawat udara harus melewati tempat pemeriksaan tas
sebelum dimasukkan ke dalam bagasi pesawat. Pada saat
pemeriksaan terdapat aturan yang harus ditaati seperti panjang,
massa dan waktu. Aturan tersebut sebagai berikut :
Jumlah : 1 buah
Ukuran : panjang + lebar + tinggi tidak boleh melebihi 115 cm.
Massa maksimal 7 kg
Volume maksimal 30 cm x 40 cm x 25 cm
Semua tas diperiksa 30 menit sebelum keberangkatan.
Jika terdapat 200 penumpang pesawat, tentukanlah :
a. Berapa volume tas maksimal yang dapat masuk ke bagasi
pesawat?
Bila penerbangan berangkat pukul 08.00, maka kapankah waktu
terakhir mulai pemeriksaan?
Kelompok besaran fisika yang terdiri dari besaran vektor
adalah .....
1.Kecepatan, momentum, perpindahan
2.Massa, percepatan, impuls
3.Gaya, percepatan, perpindahan
4.Waktu, perpindahan, daya
PEMUAIAN ZAT
PERPINDAHAN KALOR
SKALA SUHU DAN KALOR
Suhu atau temperatur adalah besaran yang
menunjukkan derajat panas atau dingin
suatu benda.
Beberapa skala termometer: CELCIUS,
REAMUR, FAHRENHEIT, KELVIN
SKALA SUHU
Perbandingan skala Celcius (C), Kelvin (K),
Fahrenheit (F), dan Reamur (R).
C : K : F : R = 5 : 5: 9 : 4
Konversi suhu Skala Derajat Celcius
Celcius – Reamur = 4/5 x ...°C = ...°R
Celcius – Fahreinheit = (9/5 x ...°C) + 32 = ...°F
Celcius – Kelvin = ( 5/5 x ...°C) + 273,15 = ...K
Q (Kalori)
0 60 140
Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) oleh 1 gram benda
untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi gas (atau dari gas menjadi cair).
Diketahui : Rumus untuk menentukan kalor uap :
Kalor yang diserap atau dilepas : Q = 140 Q = m Lv
kalori – 60 kalori = 80 kalori
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau
Massa zat padat : m = 1 gram
dilepaskan, m = massa zat, Lv = kalor uap
Ditanya :
Kalor uap (Lv) zat padat ? Lv = Q / m
Lv = 80 kalori / 1 gram
Lv = 80 kalori/gram
2. Di bawah ini adalah grafik kalor terhadap suhu dari 1 kg uap pada tekanan normal.
Kalor didih air 2.256 x 103 J/kg dan kalor jenis air 4,2 x 103 J/kg K, maka kalor
yang dilepas pada perubahan dari uap menjadi air adalah…
A. 4,50 × 103 Joule
B. 5,20 × 103 Joule T (K)
C. 2,00 × 106 Joule
D. 2,26 × 106 Joule Uap
100
E. 4,40 × 106 Joule
Air
20 Q (Joule)
Pembahasan :
Diketahui :
Kalor uap atau kalor didih (Lv) = 2.256 x 103 J/kg
Kalor jenis air (c) = 4200 J/kg K
Massa uap (m) = 1 kg
Ditanya : Jawab :
Kalor yang dilepas (Q) ? Q = m Lv
Q = (1 kg)(2.256 x 103 J/kg)
Q = 2256 x 103 Joule
Q = 2,256 x 106 Joule
Jawaban yang benar adalah D.
3. Banyaknya kalor yang diserap untuk menaikan suhu air bermassa 2 kg dari -2 oC
sampai 10 oC adalah… Kalor jenis air = 4.200 J/kg Co, kalor jenis es = 2.100 J/kg
Co, kalor lebur air (LF) = 334.000 J/kg
A. 760.400 J
B. 750.000 J
C. 668.000 J
D. 600.000 J
E. 540.000 J
Pembahasan :
Diketahui :
Massa (m) air = 2 kg
Suhu (T) awal = -2 oC
Suhu (T) akhir = 10 oC
Kalor jenis es (c es) = 2100 J/kg Co
Kalor jenis air (c air) = 4200 J/kg Co
Kalor lebur air (LF) = 334.000 J/kg
Ditanya :
Kalor yang diserap (Q) ?
Jawab :
Perubahan suhu dari -2 oC sampai 10 oC dilalui melalui beberapa tahap.
Tahap 1, suhu es meningkat dari -2 oC sampai 0 oC (kenaikan suhu es berhenti pada
suhu titik beku air yakni 0 oC)
Tahap 2, semua es mencair (wujud padat berubah menjadi wujud cair pada suhu titik
beku air yakni 0 oC)
Tahap 3, suhu air meningkat lagi dari 0 oC sampai 10 oC)
Jadi dari suhu -2 oC sampai 0 oC, air masih dalam wujud padat. Pada suhu 0 oC,
terjadi perubahan wujud padat menjadi cair. Setelah wujud padat berubah menjadi
wujud cair, suhu air meningkat lagi dari 0 oC sampai 10 oC.
Q1 = (m)(c es)(ΔT) = (2 kg)(2100 J/kg Co)(0 oC – (-2 oC)) = (2)(2100 J)(2) = 8400 J
Q k. A.t
T
1
KALOR T2
H
t l
KONVEKSI
(W/mK)
Bahan k Bahan k
Emas 300 Beton 0.9
Besi 80 Air 0.6
Kaca 0.9 Udara 0.024
Kayu 0.1 – 0.2 Alumunium 240
KONVEKSI
Perpindahan kalor secara konveksi
Konveksi adalah hantaran
kalor yang disertai dengan
perpindahan partikel
perantaranya.
Laju energi kalor yang
dipindahkan secara konveksi
sebesar,
Q
H h.A.t
t
h = koefisien konveksi (W/m2K)
RADIASI
Perpindahan kalor secara Radiasi
Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak
memerlukan medium perantara, seperti kalor
dari matahari yang sampai ke bumi.
Laju aliran kalor tiap satuan waktu dalam
radiasi dirumuskan :
Q
H e .A. T 4
t
e = emisivitas benda (tanpa satuan)
(e bernilai 1 untuk benda hitam sempurna, dan bernilai 0 untuk benda tidak hitam sama
sekali)
GERAK
Berapa Jarak serta perpindahannya
Jarak = 8 + 6 = 14 m skalar
6
Perpindahan vektor
82 + 62 = 10 m
JARAK DAN PERPINDAHAN
8 Jarak
ahan
r p ind
Pe
GRAFIK PADA GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Grafik Jarak (s) – waktu (t) Grafik kecepatan(v) – waktu(t) Grafik percepatan(a) – waktu(t)
Δr r - r0
vr =
Δt t - t0
r dr
v t 0 v t
lim
0
lim
t dt
v vo kons tan
sehingga
r ro vo t to
Grafik gerakan partikel dengan kecepatan konstan
v x
xo
V=tetap
o t o to t
Grafik kecepatan
Grafik posisi
PERCEPATAN
Benda yang bergerak dengan kecepatan yang
berubah disebut melakukan percepatan
PERCEPATAN RATA – RATA
Didefinisikan perubahan kecepatan selama
selang waktu tertentu
v v2 v1
a
t t 2 t1
PERCEPATAN SESAAT
Didefinisikan limit dari percepatan rata-rata untuk
selang waktu yang sangat singkat
v dv
a t lim 0
t dt
Analisa Grafik untuk Kecepatan dan
Percepatan
Perpindahan ditampilkan secara grafik sebagai
luas di bawah kurva x versus t. Luas ini adalah
integral v terhadap waktu dari saat awal t1 sampai
saat akhir t2 dan ditulis:
x
slope v
t
Dengan cara yang sama, perubahan kecepatan
selama beberapa waktu ditampilkan secara grafik
sebagai luas di bawah kurva v versus t.
v
slope a
t
Jika luas daerah di bawah kurva sebesar 48 m
maka percepatan benda dalam grafik tersebut
adalah
2. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dengan
kecepatan awal 30 m/s. Jika percepatan gravitasi
bumi adalah 10 m/s Berapakah
2,
=0 SETIMBANG
RESULTAN GAYA
GLBB
Kontak langsung
INTERAKSI
Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda
maka benda tersebut akan selalu pada keadaannya, yaitu benda
yang diam akan selalu diam dan benda yang bergerak akan bergerak
dengan kecepatan konstan.
F = 0 a=0
m1 a1
m2 a2
HUKUM NEWTON I
Jika tidak ada gaya yang bekerja pada
benda atau resultan gaya yang bekerja
pada benda sama dengan nol F = 0
maka benda yang semula diam akan tetap
diam dan benda yang bergerak lurus
beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan
Berikan beberapa contoh kasus/penerapan
HUKUM NEWTON II
Percepatan pada sebuah benda sebanding dengan
resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut
a F
F ma
Fx ma x Fy ma y Fz ma z
1 N 1 kg m s -2 1 N = 105 dyne
1 dyne 1 g cm s 2 1 N = 0.225 lb
1 lb 1 slug ft s 2
BERIKAN CONTOH
HUKUM NEWTON III
Jika dua benda berinteraksi, gaya yang dilakukan
oleh benda pertama pada benda kedua sama dan
berlawanan arah dengan gaya yang dilakukan oleh
benda kedua pada benda pertama.
M1
F21 F12
M2
F12 F21
m
Gaya Sentripetal
m
m
Fr
Fr
m
Fr
Fr v
m m m
v
m
v
Gaya Sentripetal
m Kecepatan
linear
Fr v
r̂ Gaya
O sentripetal
Vektor satuan
ke arah radial
Fr ma r
v2
m r̂
r
Contoh
Gesekan Fluida
Gaya Gesek Konstanta
Fluida kesebandingan
R
Rv R bv
v
F ma
dv
y
F mg bv m
dt
dv b
g v
dt m
mg semakin besar
semakin kecil
fluida
(akhirnya menjadi nol)
Kecepatan
Untuk kecepatan awal nol (pada t = 0, vo = 0) b akhir
g va 0
mg m
v (1 e bt / m ) vt (1 e t / ) mg
b va
b
m/b
BAB 5
PESAWAT
SEDERHANA
DAN SISTEM
RANGKA
Jenis Pesawat Sederhana
1. Bidang miring
2. Tuas
3. Katrol
4. Roda bergerigi
A. TUAS DAN PENGUNGKIT
Mengapung, syarat:
benda < zat cair
• Gaya berat benda lebih kecil dari
gaya ke atas zat cair pada benda
Melayang, syarat:
benda = zat cair
• Gaya berat benda sama
dengan gaya ke atas zat cair
pada benda.
Tenggelam, syarat:
benda > zat cair
• Gaya berat benda lebih besar dari
gaya ke atas zat cair pada benda
a. Kapal Laut
Agar kapal selalu dalam
keadaan normal (tidak
tenggelam) maka garis
kerja gaya ke atas air
harus melalui titik berat
kapal
b. Galangan Kapal
Buat suatu bidang batas dimana di bawah bidang batas pada keduir
kaki masih terdapat cairan yang sama (di sini adalah air) sedang di
atas"bidang batas pada kedua kaki terdapat cairan yang berbeda (di
kaki kiri minyak dan di kaki kanan air). Selanjutnya kita gunakan
prinsip bejana berhubungan
Tekanan udara di kota B adalah 700 mmHg. Berapa tekanan udara
di kota A dan C?
Kota C berada 200 m di ataskota B sehingga tekanan udara pasti lebih kecil
daripada kota B.
Sebuah balok es terapung di dalam bejana berisi air. Jika diketahui massa jenis air
masing-masing adalah 0,90 g/cm3 dan 1 g/cm3, berapa bagian es yang terendam
dalam air?
Jawab:
Untuk kasus mengapung
Mengapung