Anda di halaman 1dari 5

AYAT DAN TERJEMAHAN SURAH AL-BAQARA AYAT 185

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tafsir ayat ahkam Program Studi

Hukum Ekonomi Sayariah (HES 3)

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Oleh

AWAL JUSEPTIAN
742342021081
A WAHYU RAMADHAN
742342021077
DEWI SYARTIKA
742342021083

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE
2023
A. AYAT DAN TERJEMAHAN SURAH AL-BAQARAH 143-144 BESERTA
TAFSIRNYA

AL-BAQARAH AYAT 185

Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān,


fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa
'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa
litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa
di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah
kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Bulan Ramadan adalah bulan dimana Allah mulai menurunkan al-quran pada malam kemuliaan
(Lailatul Qadar), sebagai sumber hidayah bagi seluruh manusia menuju kepada kebenaran. Di
dalamnya terdapat bukti petunjuk yang paling jelas yang mengantarkan kepada hidayah Allah
dan pembeda antara kebenaran dengan kebatilan. Maka barangsiapa diantara kalian
menyaksikan kehadiran bulan ini dalam keadaan sehat dan mukim hendaklah berpuasa pada
siang harinya. dan diberikan kemudahan bagi orang sakit dan musafir untuk tidak berpuasa
kemudian mereka berdua mengqadha yang sesuai dengan jumlah hari itu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki keringanan dan kemudahan bagi kalian dalam ajaran
ajaran syariat Nya, dan tidak menghendaki kesulitan keberatan dari kalian. Agar kalian
menyempurnakan hitungan puasa selama sebulan penuh, dan agar kalian menutup ibadah puasa
dengan bertakbir mengagungkan Allah pada hari raya Idul Fitri, serta supaya kalian
mengagungkan Nya atas hidayah Nya kepada kalian, dan Agar kalian mensyukuri atas
kenikmatan Nya yang tercurah pada kalian berupa hidayah taufik dan kemudahan.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih
bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

185. Bulan Ramadan adalah bulan dimulai proses turunnya Al-Qur`ān kepada Nabi -ṣallallāhu
'alaihi wa sallam- pada malam Qadar. Allah menurunkan Al-Qur`ān sebagai petunjuk bagi
manusia. Al-Qur`ān itu berisi pentuk yang jelasa dan pemisah yang membedakan antara perkara
yang hak dan yang batil. Siapa saja yang menemui bulan Ramadan dalam keadaan mukim dan
sehat, hendaklah dia menjalankan puasa secara wajib. Siapa yang sakit sehingga tidak mampu
berpuasa atau bepergian jauh, dia boleh berbuka. Dan jika dia berbuka, dia wajib mengganti
puasa sebanyak hari-hari dia berbuka. Dengan syariat yang ditetapkan itu, Allah menghendaki
kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan. Juga supaya kalian menyempurnakan
bilangan puasa selama sebulan penuh. Dan supaya kalian mengagungkan nama Allah di
penutup bulan Ramadan dan hari raya (Idul Fitri) karena Dia telah membimbing kalian untuk
menjalankan ibadah puasa dan membantu kalian menyempurnakannya hingga sebulan penuh.
Serta supaya kalian bersyukur kepada Allah atas petunjuk-Nya untuk memeluk agama yang Dia
ridai untuk kalian ini.

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan


Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam
Madinah

185. Allah menyebutkan keutamaan bulan puasa, yaitu bulan diturunkannya al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia menuju kebenaran, di dalamnya terdapat bukti-bukti yang sangat jelas
tentang petunjuk Allah dan penjelasan tentang perbedaan kebatilan dan kebenaran. Maka
barangsiapa yang berada dalam bulan tersebut ketika ia tidak sakit atau bepergian jauh maka
wajib baginya untuk berpuasa di siang harinya.

Namun bagi orang yang sakit atau bepergian jauh sehingga berat baginya berpuasa, maka boleh
baginya tidak berpuasa, kemudian mengganti puasa itu di hari yang lain sesuai dengan jumlah
hari yang ia tidak berpuasa.

Dengan keringanan ini Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki
kesusahan. Maka hendaklah kalian menyempurnakan puasa sebulan penuh, dan mengakhiri
bulan puasa dengan zikir dan takbir pada hari raya idul fitri sebagaimana Allah ajarkan kepada
kalian, sehingga kalian bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya dengan perkataan dan
perbuatan.

Ibnu Umar berkata, ketika Rasulullah menyebutkan Ramadhan beliau bersabda: “Janganlah
kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal, dan janganlah kalian berhari raya sampai melihat
hilal pula. Dan jika pandangan kalian terhalang awan maka perhatikanlah perhitungan bulan.”
(Shahih Bukhari, Shaum, Bab 11, No. 1906. Shahih Muslim, Puasa, No. 760).

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah
185. Bulan puasa diistimewakan dengan turunnya Al-Qur’an di dalamnya pada malam lailatul
qadar, atau dengan turunnya Al-Qur’an dalam satu jumlah dari lauhil mahfudz ke langit dunia
sebagai petunjuk bagi manusia dari kesesatan dan ayat-ayat muhkamat yang memberi
penjelasan berupa hidayah Tuhan yang kuat, jelas dan terang bagi akal sehat, yaitu pemisah
antara yang haq dan bathil. Maka barangsiapa hadir dalam bulan itu dalam keadaan bermukim
bukan sedang berpergian lalu melihat hilal, maka wajib baginya untuk berpuasa. Dan
barangsiapa sakit sehingga keberatan untuk berpuasa atau dalam keadaan berpergian di
sebagian bulan atau sepenuhnya maka dia diperbolehkan untuk tidak puasa. Lalu menggantinya
dengan hari-hari biasa yang mana dia tidak puasa di bulan selain ramadhan. Allah ingin
memudahkan kalian dengan memberi kemurahan bagi orang yang berpergian, dan orang yang
sakit untuk berbuka, bukan menginginkan kesulitan. Dan tindakan mengqadha’ puasa bagi
orang yang tidak berpuasa karena uzur itu guna menyempurnakan hari dimana dia tidak
berpuasa dan untuk menyempurnakan pahalanya

B. TAFSIR PERKATA SURAH AL-BAQARA 185


ً ُ ُ ٰ ُْ ُْ َّ َ َ َ
‫هدى‬ ‫أن ِز َل ِف ْي ِه الق ْران‬ ‫ش ْه ُر َر َمضان ال ِذ ْي‬
(sebagai) petunjuk di dalamnya diturunkan Al Quran bulan Ramadhan adalah (bulan)
yang
َ ُْ ْ ٰ َّ ِّ
‫َوالف ْرق ِان‬ ‫ِّم َن ال ُه ٰد ى‬ ‫َو َب ِّينت‬ ‫اس‬
ِ ‫للن‬
dan pembeda (antara mengenai petunjuk itu dan penjelasan- bagi manusia
yang benar dan yang penjelasan
batil)
َّ ُْ َ َ َ
‫الش ْه َر‬ ‫ِمنك ُم‬ ‫ش ِهد‬ ‫ف َم ْن‬
bulan itu di antara kamu menyaksikan barang siapa
َ َ َ ً َ َ ُ َْ
‫أ ْو َعَل َسفر‬ ‫كان َم ِر ْيضا‬ ‫َو َم ْن‬ ‫فل َي ُص ْمه‬
atau dalam perjalanan sakit dan barang siapa maka berpuasalah
(dia tidak berpuasa)
ُ ٰ ‫ُير ْي ُد‬ َُ َ َّ َ
‫اّلل‬ ِ ‫أخ َر‬ ‫ِم ْن أ َّيام‬ ‫ف ِعدة‬
Allah menghendaki yang lain pada hari-hari maka (wajib mengganti)
bilangan hari itu
ُ ُ َ َ ْ ‫ْال ُي‬ ُ
‫ِبك ُم‬ ‫َوَل ُي ِر ْيد‬ ‫س‬ ‫ِبك ُم‬
bagimu dan tidak menghendaki kemudahan bagimu
َ ٰ ‫َول ُت َك ِّ ُّبوا‬ َ َّ ْ ُ ُْ ‫ْ ُ ْ َر‬
‫اّلل‬ ِ ِ ‫ال ِعدة‬ ‫َوِلتك ِملوا‬ ‫س‬ ‫الع‬
dan mengagungkan Allah bilangannya dan hendaklah kamu kesukaran
mencukupkan
َ ُ ْ َ ُ َّ َ ُ َ ٰ
‫تشك ُر ْون‬ ‫َول َعلك ْم‬ ‫َعَل َما ه ٰدك ْم‬
bersyukur agar kamu atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu

C. ASBABUN NUZUL

Bulan Ramadan adalah bulan yang suci dan penuh berkah bagi umat Islam. Begitu
istimewanya bulan ini, tak mengherankan jika kehadiran bulan Ramadan selalu disambut dengan
suka cita oleh setiap Muslim di seluruh dunia. Bahkan setiap daerah pun memiliki tradisinya
masing-masing untuk menyambut bulan suci Ramadan. Keistimewaan dari bulan Ramadan
adalah Allah SWT membuka pintu surga seluas-luasnya, menutup setiap pintu neraka, dan
membelenggu setan. Sehingga, ini menjadi momen yang cocok bagi setiap umat Islam untuk
menjalankan ibadah dan amalan sebanyak mungkin.
Perintah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pun dijelaskan dalam Al-Quran
melalui surat Al-Baqarah ayat 185. Dan bagi umat Islam yang meninggalkan puasa Ramadan
karena suatu halangan tertentu, maka wajib bagi dirinya untuk mengganti di luar bulan Ramadan.

D. KANDUNGAN HUKUM

Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya untuk pertama kali diturunkan Al-Qur'an
pada lailatul qadar, yaitu malam kemuliaan, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang salah. Karena itu,
barangsiapa di antara kamu ada, yakni hidup, di bulan itu dalam keadaan sudah akil balig, maka
berpuasalah. Dan barang siapa yang sakit di antara kamu atau dalam perjalanan lalu memilih
untuk tidak berpuasa, maka ia wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dengan membolehkan berbuka, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu dengan tetap mewajibkan puasa dalam keadaan sakit atau
dalam perjalanan. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dengan berpuasa satu bulan
penuh dan mengakhiri puasa dengan bertakbir mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur atasnya.

Anda mungkin juga menyukai