Anda di halaman 1dari 76

TENTARA NASIONAL INDONESIA NO. 201.06.

092301
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT:LOG-01.d

PETUNJUK TEKNIS
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN
BARANG MILIK NEGARA SELAIN
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
DI LINGKUNGAN TNI AD

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/735/X/2021 TANGGAL 29 OKTOBER 2021
DAFTAR ISI

Halaman

Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Kep/735/X/2021 tanggal


29 Oktober 2021 tentang Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik
Negara selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD .................... 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum .................................................................................. 3
2. Maksud danTujuan .............................................................. 4
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut .............................................. 4
4. Dasar ................................................................................... 4
5. Pengertian ............................................................................ 5

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum .................................................................................. 5
7. Tujuan dan Sasaran ............................................................. 5
8. Sifat .................................................................................... 6
9. Organisasi ........................................................................... 6
10. Syarat Personel ................................................................... 13
11. Teknis ................................................................................. 13
12. Sarana dan Prasarana ........................................................ 22
13. Faktor-faktor yang memengaruhi ....................................... . 23

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

14. Umum .................................................................................. 24


15. Kegiatan pemusnahan dan penghapusan Alutsista ............. 24
16. Kegiatan pemusnahan dan penghapusan No Alutsista ........ 29

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

17. Umum .................................................................................. 30


18. Tindakan Pengamanan ........................................................ 30
19. Tindakan Administrasi ......................................................... 32

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

20. Umum .................................................................................. 33


21. Pengawasan.......................................................................... 33
22. Pengendalian ........................................................................ 36

BAB VI PENUTUP

23. Keberhasilan ........................................................................ 38


24. Penyempurnaan ................................................................... 38

LAMPIRAN A PENGERTIAN....................................................................... 39
LAMPIRAN B SKEMA PENYUSUNAN ........................................................ 41
LAMPIRAN C MEKANISME PEMUSNAHAN ............................................... 42
LAMPIRAN D MEKANISME PENGHAPUSAN.............................................. 50
LAMPIRAN E CONTOH BLANKO/FORMULIR ............................................58

(i)
RINGKASAN EKSEKUTIF
JUKNIS PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DI LINGKUNGAN TNI AD

Pendahuluan Pemusnahan dan penghapusan Barang Milik


Negara (BMN) selain tanah dan/atau bangunan
merupakan bagian dari siklus logistik TNI AD yang
bertujuan untuk menjaga kesinambungan kesiapan
materiel satuan. Dalam rangka mewujudkan proses
pemusnahan maupun penghapusan secara tertib dan
akuntabel, perlu diterbitkan suatu Petunjuk Teknis
(Juknis) yang mengatur kegiatan tersebut. Juknis ini
merupakan jabaran dari Petunjuk Penyelenggaraan
(Jukgar) Pembinaan Administrasi Logistik. Secara
substansial buku ini berisikan tentang tata cara
pemusnahan maupun penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan baik berupa Alutsista
maupun Non Alutsista.

Tujuan dan Sasaran Tujuan penyusunan juknis pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan
di lingkungan TNI AD adalah mewujudkan
penyelenggaraan kegiatan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan
di lingkungan TNI AD yang tertib dan akuntabel guna
menjaga kesinambungan kesiapan materiel TNI AD.

Sifat Sifat dalam penyelenggaraan kegiatan


pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah
dan/atau bangunan meliputi akuntabel, aman,
ekonomi, selektif, teknis dan terpadu.

Organisasi Organisasi dalam penyelenggaraan kegiatan


pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah
dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD meliputi
struktur organisasi tingkat pusat dan
Kotama/Balakpus.

Syarat Personel Untuk mendapatkan hasil kegiatan yang


optimal, pelaksanaan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan
di lingkungan TNI AD diperlukan kriteria personel
sehat jasmani dan rohani, memiliki moralitas dan
integritas yang baik, memiliki pengetahuan dan
kemampuan pemusnahan dan penghapusan BMN
selain tanah dan/atau bangunan serta memiliki
kesetiaan, ketaatan, kejujuran dan bertanggung
jawab.

(ii)
Faktor-faktor yang Merupakan faktor-faktor yang dapat
Memengaruhi memengaruhi kegiatan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan
adalah faktor internal yaitu kemampuan SDM,
kejujuran dan kepedulian. Selanjutnya faktor
eksternal meliputi kebijakan perencanaan/Renstra
TNI AD, perkembangan teknologi dan dukungan
anggaran.

Kegiatan yang Pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan


Dilaksanakan BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan
TNI AD berisi kegiatan yang dilaksanakan tingkat
pusat dan tingkat Kotama/Balakpus dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran.

Tindakan Pengamanan Untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan


dan Administrasi dalam proses pelaksanaan kegiatan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan
di lingkungan TNI AD dapat berjalan dengan aman,
lancar dan tertib, maka perlu diperhatikan tindakan-
tindakan yang meliputi tindakan pengamanan dan
tindakan administrasi. Tindakan pengamanan yang
dilaksanakan meliputi personel, dokumen, materiel
dan kegiatan. Selanjutnya tindakan administrasi
meliputi pengecekan dan pemeriksaan personel, data,
sarana, dan prasarana yang digunakan, inventarisasi
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
kegiatan serta inventarisasi ulang terhadap sarana
dan prasarana serta alat peralatan yang telah selesai
digunakan.

Pengawasan dan Untuk menghindari terjadinya penyimpangan


Pengendalian baik pada tahap perencanaan maupun pada tahap
pelaksanaan kegiatan pemusnahan dan penghapusan
BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan
TNI AD perlu adanya kegiatan pengawasan dan
pengendalian yang dilaksanakan secara berjenjang
sesuai dengan tataran kewenangan yang ada. Selain
itu pengawasan dan pengendalian juga diperlukan
dalam rangka evaluasi program kerja dan anggaran
guna menentukan program kerja dan anggaran pada
tahun berikutnya.

(iii)
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/735/X/2021

tentang

PETUNJUK TEKNIS
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DI LINGKUNGAN TNI AD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa


Petunjuk Teknis (Juknis) untuk digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas bagi satuan dan
sumber bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di
lingkungan TNI AD;

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


dikeluarkan Keputusan Kasad tentang Petunjuk Teknis
Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara
selain Tanah dan/atau Bangunan di lingkungan
TNI AD;

Mengingat : 1. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31


Oktober 2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi
tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat;

2. Keputusan Kasad Nomor Kep/845/XI/2015 tanggal 24


November 2015 tentang Petunjuk Administrasi tentang
Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan Petunjuk TNI AD;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a/VI/2016 tanggal


15 April 2020 tentang Petunjuk Teknis tentang Tulisan
Dinas;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/973/XI/2019 tanggal 18


November 2019 tentang Petunjuk Referensi Stratifikasi
Doktrin TNI AD;

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/182/III/2020 tanggal 13


Maret 2020 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara
Penyusunan Doktrin TNI AD;
2

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/70/I/2021


tanggal 8 Januari 2021 tentang Perintah untuk
melaksanakan Program Kerja dan Anggaran TA 2021
Bidang Doktrin;

2. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/611/II/2021


tanggal 22 Februari 2021 tentang Perintah Kelompok
Kerja Petunjuk Teknis tentang Pemusnahan dan
Penghapusan Barang Milik Negara selain Tanah
dan/atau Bangunan di lingkungan TNI AD;

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan


Petunjuk Teknis tentang Pemusnahan dan
Penghapusan Barang Milik Negara selain Tanah
dan/atau Bangunan di lingkungan TNI AD;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : 1. Petunjuk Teknis Pemusnahan dan Penghapusan


Barang Milik Negara selain Tanah dan/atau
Bangunan di lingkungan TNI AD sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini dengan
menggunakan kode PT:LOG-01.d.

2. Petunjuk Teknis Pemusnahan dan Penghapusan


Barang Milik Negara selain Tanah dan/atau
Bangunan di lingkungan TNI AD ini berklasifikasi
Biasa.

3. Asisten Logistik Kasad sebagai pembina materi


petunjuk teknis ini.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi


petunjuk ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 29 Oktober 2021

a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DANKODIKLAT,

tertanda

Distribusi: AM. PUTRANTO, S.Sos.


LETNAN JENDERAL TNI
A dan B Angkatan Darat

Tembusan: Autentikasi
DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD,
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI TEGUH BAMBANG MARTOTO, S.Sos., M.H.
5. Kapusjarah TNI BRIGADIR JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 735 / X /2021
Tanggal 29 Oktober 2021

PETUNJUK TEKNIS
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DI LINGKUNGAN TNI AD

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pemusnahan dan penghapusan Barang Milik Negara (BMN) selain


tanah dan/atau bangunan merupakan bagian dari siklus logistik TNI
Angkatan Darat yang bertujuan untuk menjaga kesinambungan
kesiapan materiel satuan. Dalam rangka mewujudkan proses
pemusnahan maupun penghapusan secara tertib dan akuntabel, perlu
diterbitkan suatu Petunjuk Teknis (Juknis) yang mengatur kegiatan
tersebut. Juknis ini merupakan jabaran dari Petunjuk Penyelenggaraan
(Jukgar) Pembinaan Administrasi Logistik. Secara substansial buku ini
berisikan tentang tata cara pemusnahan maupun penghapusan BMN
selain tanah dan/atau bangunan baik berupa Alutsista maupun Non
Alutsista.

a. Pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau


bangunan di lingkungan TNI AD saat ini berpedoman pada Keputusan
Kasad Nomor KEP/589/VIII/2015 tanggal 12 agustus 2015 tentang
Petunjuk Administrasi (Jukmin) Penghapusan Materiel Bergerak di
Lingkungan Angkatan Darat. Jukmin tersebut sudah tidak relevan lagi
untuk digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
pemusnahan dan penghapusan. Hal ini dikarenakan adanya Peraturan
Menteri Keuangan RI, Peraturan Menteri Pertahanan RI dan Peraturan
Panglima TNI yang memuat aturan-aturan baru tentang pemusnahan
dan penghapusan Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan.
Oleh karenanya untuk mendukung terselenggaranya proses
pemusnahan dan penghapusan sesuai dengan ketentuan diatas, maka
aturan yang lama perlu direvisi.

b. Berdasarkan penjelasan di atas, revisi juknis pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI
AD menjadi sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan tersebut
dapat berlangsung secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juknis ini juga
diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pemusnahan dan penghapusan BMN di satuan serta sebagai bahan
ajaran di lembaga pendidikan.
4

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Juknis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran


dan penjelasan tentang tata cara penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan
TNI AD.

b. Tujuan. Juknis ini bertujuan agar dijadikan sebagai pedoman


dalam penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan juknis ini meliputi tata


cara pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

b. Tata Urut.

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan Umum.

3) Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 4/PMK.06/2015 tentang


Pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab tertentu dari Pengelola
Barang kepada Pengguna Barang.

b. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 83/PMK.06/2016 tentang


Tata cara pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan Barang Milik
Negara.

c. Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor 18 Tahun 2017


tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang
Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan
Kementerian Pertahanan dan TNI.
5

d. Keputusan Menkeu RI Nomor 781/PMK.01/2019 tanggal 14


Oktober 2019 tentang Pelimpahan Wewenang Menteri Keuangan dalam
bentuk mandat kepada pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara.

e. Keputusan Menteri Pertahanan RI Nomor Kep/2006/M/XII/2019


tanggal 31 Desember 2019 tentang Pelimpahan sebagian wewenang
Pengguna Barang khususnya dalam pengajuan permohonan
pemusnahan, penghapusan, pemindahtanganan dan penerbitan
keputusan penghapusan Barang Milik Negara selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan Kemhan dan TNI.

f. Peraturan Panglima TNI Nomor 48 Tahun 2017 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI.

g. Keputusan Kasad Nomor KEP/589/VIII/2015 tanggal 12 agustus


2015 tentang Petunjuk Administrasi tentang Penghapusan Materiel
Bergerak di Lingkungan Angkatan Darat.

5. Pengertian. (Lampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Dalam kegiatan pemusnahan dan penghapusan BMN selain


tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD harus dipahami beberapa
ketentuan umum yang mengatur hal tersebut. Ketentuan umum ini memuat
tujuan dan sasaran, sifat, organisasi, syarat personel, teknis dan faktor-faktor
yang memengaruhi. Penambahan ketentuan umum yang diuraikan secara
terarah dan berkaitan satu dengan yang lain.

7. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Mewujudkan penyelenggaraan kegiatan pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI
AD.

b. Sasaran.

1) Terwujudnya penyelenggaraan kegiatan pemusnahan dan


penghapusan Alutsista dan Non Alutsista yang tertib dan
akuntabel di lingkungan TNI AD.

2) Terwujudnya kesinambungan kesiapan materiel Alutsista


dan Non Alutsista di lingkungan TNI AD.
6

8. Sifat

a. Akuntabel. BMN selain tanah dan/atau bangunan yang dihapus


ataupun dimusnahkan pada dasarnya adalah kekayaan milik negara
(baik yang berada di wilayah Indonesia maupun diluar negeri) yang
penghapusannya harus dapat dipertanggungjawabkan, memenuhi syarat
administrasi pembinaan maupun perbendaharaan TNI AD.

b. Aman. BMN selain tanah dan/atau bangunan yang dihapus


ataupun dimusnahkan harus memperhatikan faktor keamanan personel
dan lingkungan;

c. Ekonomis. BMN selain tanah dan/atau bangunan yang dihapus


ataupun dimusnahkan, apabila tetap dipelihara memerlukan biaya
tinggi;

d. Selektif. Pemusnahan dan Penghapusan BMN selain tanah


dan/atau bangunan harus dilaksanakan secara selektif dengan
mempedomani ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan
kelangsungan operasional satuan.

e. Teknis. Berdasarkan pertimbangan teknis bahwa BMN selain


tanah dan/atau bangunan tersebut sudah tidak dapat digunakan sesuai
fungsinya;

f. Terpadu. Pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan BMN


selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh unsur pembina,
pengguna dan unsur lain yang terkait secara terkoordinir dan terpadu;
dan

9. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

1) Tingkat Pusat.

PENANGGUNG
JAWAB

PENYELENGGARA

TIM RIKMAT TIM WAS

Keterangan: Garis komando


7

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

PENANGGUNG JAWAB

PENYELENGGARA

TIM RIKMAT TIM WAS TIM DEMILITERISASI/


SCRAPPING

BINMATRAH/
TIM PELAKSANA

Keterangan: garis komando


garis koordinasi

b. Susunan Organisasi.

1) Tingkat Pusat.

a) Penanggung jawab : Kasad

b) Penyelenggara : Aslog Kasad

c) Tim Pemeriksa Materiel : Personel yang ditunjuk

d) Tim Pengawas : Personel yang ditunjuk

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Penanggung jawab : Pang/Dan/Ka/Gub/


Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan penghapusan, yaitu:

(1) Pangkostrad.

(2) Dankodiklatad.

(3) Pangdam.

(4) Danjen Kopassus.

(5) Danpuspenerbad.
8

(6) Gubernur Akmil.

(7) Kapusziad.

(8) Kapushubad.

(9) Kapuspalad.

(10) Kapusbekangad.

(11) Kapuskesad.

(12) Dirtopad.

(13) Dirajenad.

(14) Danpusintelad.

(15) Kadispenad.

(16) Kadisinfolahtad.

(17) Kadislitbangad.

(18) Dandenmabesad.

b) Penyelenggara : Aslog/pejabat yang


ditunjuk

c) Tim Pemeriksa Materiel : Personel yang ditunjuk

d) Tim Pengawas : Personel yang ditunjuk

e) Tim Demiliterisasi/Scrapping : Personel yang ditunjuk

f) Binmatrah/Tim Pelaksana : Personel yang ditunjuk

c. Tugas dan Tanggung Jawab.

1) Tingkat Pusat.

a) Penanggung jawab. Menentukan kebijakan


pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

b) Penyelenggara.

(1) Menerbitkan surat perintah pembentukan tim


pemeriksa materiel.

(2) Mengajukan permohonan pemusnahan dan


penghapusan BMN Non Alutsista kepada Menteri
Pertahanan RI.
9

(3) Mengajukan permohonan pemusnahan dan


penghapusan BMN Alutsista secara berjenjang kepada
Menhan RI melalui Panglima TNI.

(4) Mengajukan permohonan pemusnahan dan


penghapusan BMN Non Alutsista kepada Kanwil
DJKN/KPKNL sesuai wilayah kerja.

(5) Menerbitkan surat perintah pelaksanaan


pemusnahan dan penghapusan kepada Pang/Dan/Ka/
Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk
dapat mengajukan pemusnahan dan penghapusan
atas dasar surat perintah Panglima TNI untuk
Alutsista dan Menteri Pertahanan RI untuk Non
Alutsista sesuai surat persetujuan yang dikeluarkan
Menteri Keuangan RI.

(6) Menerbitkan surat perintah pelaksanaan


pemusnahan dan penghapusan kepada Pang/Dan/Ka/
Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk
dapat mengajukan pemusnahan dan penghapusan
atas dasar surat persetujuan yang dikeluarkan Menteri
Pertahanan RI/Kanwil DJKN/KPKNL.

(7) Menerbitkan surat perintah pembentukan tim


pengawas pemusnahan dan penghapusan.

(8) Menerbitkan keputusan penghapusan atas


dasar laporan hasil pelaksanaan pemusnahan dan
penghapusan dari Kotama/Balakpus yang diberikan
kewenangan langsung untuk dapat mengajukan
pemusnahan dan penghapusan

(9) Melaporkan hasil pelaksanaan kepada Menteri


Pertahanan RI/Kanwil DJKN/KPKNL yang telah
mengeluarkan surat persetujuan.

(a) Pemusnahan dilampiri Berita Acara


Pemusnahan, Berita Acara Pengawasan dan
Keputusan Penghapusan.

(b) Penghapusan dilampiri Berita Acara


Penjualan, Berita Acara Pengawasan, Salinan
Risalah Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas
Umum Negara, Berita Acara Serah Terima dan
Keputusan Penghapusan.
10

c) Tim Pemeriksa Materiel.

(1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan


pemeriksaan materiel kepada Kotama/Balakpus yang
diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan pemusnahan dan penghapusan.

(2) Melaksanakan pemeriksaan dan penelitian


terhadap obyek fisik yang diajukan permohonan
pemusnahan dan penghapusan.

(3) Melaksanakan pemeriksaan terhadap


kelengkapan dokumen administrasi yang
dipersyaratkan.

(4) Pemeriksaan dituangkan dalam berita acara


pemeriksaan.

(5) Melaporkan hasil pemeriksaan materiel kepada


Aslog Kasad.

b) Tim Pengawas.

(1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan


pemusnahan dan penghapusan materiel kepada
Kotama/Balakpus yang diberikan kewenangan
langsung untuk dapat mengajukan pemusnahan dan
penghapusan.

(2) Mengawasi pelaksanaan pemusnahan dan


penghapusan serta menandatangani berita acara
pengawasan.

(3) Melaporkan hasil pengawasan pemusnahan dan


penghapusan kepada Aslog Kasad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Penanggung jawab. Menentukan kebijakan


pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan Kotama/Balakpus yang menjadi
tanggung jawabnya.

b) Penyelenggara.

(1) Menerbitkan surat perintah pembentukan tim


pemeriksa materiel.

(2) Menerbitkan surat perintah pembentukan tim


demiliterisasi/scrapping.
11

(3) Mengajukan permohonan pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan
kepada Kasad u.p. Aslog.

(4) Menerbitkan surat perintah pelaksanaan


pemusnahan dan penghapusan kepada
Kabinmatrah/pejabat yang ditunjuk atas dasar surat
perintah Kasad.

(5) Menerbitkan surat perintah pembentukan tim


pengawas pemusnahan dan penghapusan.

(6) Mengajukan permohonan personel pengawas


pemusnahan dan penghapusan Alutsista kepada
Menhan RI u.p. Dirjen Kuathan, Panglima TNI u.p.
Aslog dan Kasad u.p Aslog untuk Alutsista.

(7) Mengajukan permohonan personel pengawas


pemusnahan dan penghapusan kepada Menhan RI
u.p. Dirjen Kuathan dan Kasad u.p Aslog untuk Non
Alutsista surat persetujuan yang dikeluarkan oleh
Menhan RI/DJKN Kemkeu RI.

(8) Mengajukan permohonan personel pengawas


pemusnahan dan penghapusan kepada Kasad u.p
Aslog untuk Non Alutsista surat persetujuan yang
dikeluarkan oleh Kanwil DJKN/KPKNL.

(9) Melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kasad


u.p. Aslog.

(a) Pemusnahan dilampiri Berita Acara


Pemusnahan dan Berita Acara Pengawasan.

(c) Penghapusan dilampiri Berita Acara


Penjualan, Berita Acara Pengawasan, Salinan
Risalah Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas
Umum Negara dan Berita Acara Serah Terima.

(10) Menerbitkan surat perintah pelaksanaan


penghapusan dari daftar barang dan selanjutnya
dikeluarkan dari daftar pertanggungjawaban
administrasi/perbendaharaan (SIMAK BMN) kepada
Kabinmatrah/pejabat yang ditunjuk atas dasar
Keputusan Penghapusan yang dikeluarkan oleh Kasad.
12

c) Tim Pemeriksa Materiel.

(1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan


pemeriksaan materiel kepada Binmatrah/satuan yang
mengajukan pemusnahan dan penghapusan.

(2) Melaksanakan pemeriksaan dan penelitian


terhadap obyek fisik yang diajukan permohonan
pemusnahan dan penghapusan.

(3) Melaksanakan pemeriksaan terhadap


kelengkapan dokumen administrasi yang
dipersyaratkan.

(4) Pemeriksaan dituangkan dalam berita acara


pemeriksaan.

(5) Melaporkan hasil pemeriksaan materiel kepada


Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan
langsung untuk dapat mengajukan pemusnahan dan
penghapusan.

d) Tim Pengawas.

(1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan


pemusnahan dan penghapusan materiel kepada
Binmatrah/satuan yang mengajukan pemusnahan
dan penghapusan.

(2) Mengawasi pelaksanaan pemusnahan dan


penghapusan serta menandatangani berita acara
pengawasan.

(3) Melaporkan hasil pengawasan pemusnahan dan


penghapusan kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang
diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan pemusnahan dan penghapusan.

e) Tim Demiliterisasi/Scrapping.

(1) Membuat kajian tentang Alutsista yang diajukan


pemusnahan dan penghapusan.

(2) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan


demiliterisasi/scrapping terhadap Alutsista yang
diajukan pemusnahan dan penghapusan kepada
Binmatrah.

(3) Pelaksanaan demiliterisasi/scrapping


dituangkan dalam berita acara.
13

(4) Melaporkan hasil pelaksanaan


demiliterisasi/scrapping kepada Pang/Dan/Ka/
Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk
dapat mengajukan pemusnahan dan penghapusan.

f) Binmatrah/Tim Pelaksana.

(1) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan


pemusnahan dan penghapusan.

(2) Meneliti kelengkapan dokumen administrasi


pemusnahan dan penghapusan.

(3) Melaksanakan pemusnahan sesuai ketentuan


dan prosedur yang berlaku.

(4) Mengajukan permohonan penetapan waktu


pelaksanaan penjualan kepada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat
dengan dilengkapi dokumen administrasi yang
ditentukan.

(5) Melaksanakan penjualan secara lelang yang


telah ditentukan KPKNL.

(6) Melaporkan hasil pelaksanaan pemusnahan dan


penghapusan kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang
diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan pemusnahan dan penghapusan.

10. Syarat Personel.

a. Sehat jasmani dan rohani.

b. Memiliki moralitas dan integritas yang baik.

c. Memiliki pengetahuan dan kemampuan pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan.

d. Memiliki kesetiaan, ketaatan, kejujuran, dan bertanggung jawab.

11. Teknis. Berupa ketentuan teknis yang harus dipenuhi dalam tata
cara pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD meliputi syarat, prosedur, kewewenangan, dokumen
pendukung, lampiran surat usulan dan penyiapan dokumen pendukung
administrasi pemusnahan ataupun penghapusan.
14

a. Syarat.

1) Administrasi.

a) BMN selain tanah dan/atau bangunan yang tercatat


dalam Sistem Manajemen Akutansi Barang Milik Negara
(SIMAK BMN).

b) Khusus pemusnahan, termasuk materiel yang tidak


tercatat dalam SIMAK BMN berupa materiel hasil temuan,
pungutan, rampasan operasi dan penyerahan dari
masyarakat/organisasi.

2) Teknis.

a) Nilai ekonomis:

(1) Rusak atau tidak ekonomis apabila diperbaiki.


Khusus pemusnahan dilaksanakan terhadap materiel
yang tidak memiliki nilai ekonomis atau nilai jual.

(2) Biaya pengoperasian/penggunaan/pemeliharaan


lebih mahal dibandingkan dengan membeli baru.

(3) Berlebihan sehingga tidak dipergunakan lagi


oleh TNI AD.

(4) Adanya perubahan kebijakan Pemerintah/


Kemhan RI/TNI.

b) Ketentuan teknis.

(1) Kondisi rusak berat dan tidak dapat diperbaiki.

(2) Sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan


organisasi akibat modernisasi dan perkembangan
tugas.

(3) Hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap,


mencair.

(4) Mati untuk hewan, ikan dan tanaman.

(5) Sebab-sebab lain yang secara normal dapat


diperkirakan wajar menjadi penyebab pemusnahan
ataupun penghapusan untuk BMN berupa Aset Tak
Berwujud dan cara lain karena tidak sesuai dengan
perkembangan teknologi, tidak sesuai dengan
kebutuhan organisasi, rusak berat, atau masa
manfaat/kegunaan telah berakhir.
15

(6) Sebab-sebab lain seperti bencana alam,


kecelakaan dan kebakaran.

(7) Sesuai peraturan perundang-undangan yang


mengamanatkan untuk dilaksanakan pemusnahan
atau penghapusan, kecuali untuk keperluan litbang
atau latihan.

(8) Berbahaya apabila dipindahtangankan kepada


pihak lain sehingga akan merugikan negara dan
membahayakan bagi personel yang menggunakannya
serta lingkungan sekitarnya (khusus pemusnahan).

(9) Menjadi suatu rahasia bagi negara (khusus


pemusnahan).

c) Khusus untuk kendaraan bermotor dinas operasional


hanya dapat diusulkan untuk dihapus apabila:

(1) Telah berusia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh)


tahun:

(a) Terhitung mulai tanggal, bulan dan tahun


perolehannya sesuai dokumen kepemilikan,
untuk perolehan dalam kondisi baru.

(b) Terhitung mulai tanggal, bulan dan tahun


pembuatannya sesuai dokumen kepemilikan,
untuk perolehan tidak dalam kondisi baru.

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), penghapusan berupa
kendaraan bermotor dapat dilakukan dalam hal
kendaraan bermotor tersebut rusak berat akibat
kecelakaan atau keadaan kahar (force majeure) dengan
kondisi fisik setinggi-tingginya 30% (tiga puluh persen)
berdasarkan surat keterangan tertulis dari instansi
yang berwenang.

(3) Kendaraan bermotor tersebut telah ada


penggantinya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi organisasi.

d) Untuk hewan, ikan dan tanaman dapat diusulkan


pemusnahan dan penghapusan apabila:

(1) Mati/cacat berat/tidak produktif.

(2) Faktor-faktor lainnya seperti, terkena bencana


alam, keracunan, hilang, kecurian dan terbakar.
16

b. Prosedur.

1) Mengajukan permohonan pemusnahan dan penghapusan


BMN selain tanah dan/atau bangunan berupa Alutsista secara
berjenjang melalui Panglima TNI kepada Menhan RI dan Kemkeu
RI yang menjadi kewenangan.

2) Mengajukan permohonan pemusnahan dan penghapusan


BMN selain tanah dan/atau bangunan berupa Non Alutsista yang
menjadi kewenangan kepada Menhan RI/Kanwil DJKN/KPKNL.

3) Khusus pemusnahan materiel hasil temuan, pungutan,


rampasan operasi dan penyerahan dari masyarakat/organisasi
dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Binmatrah/
Kotama/Balakpus yang diberikan kewenangan langsung untuk
dapat mengajukan pemusnahan setelah mendapat perijinan
pemusnahan dari Kasad.

c. Kewenangan.

1) Kasad.

a) Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap


pengajuan pemusnahan dan/atau penghapusan dari
Pembina Materiel Pusat (Binmatpus)/Kotama/Balakpus
yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan pemusnahan dan/atau penghapusan.

b) Mengajukan permohonan pemusnahan BMN selain


tanah dan/atau bangunan berupa Alutsista secara
berjenjang kepada Menhan RI melalui Panglima TNI berupa:

(1) Senjata.

(2) Munisi, bahan peledak dan peluru kendali.

(3) BMN yang akan dijadikan lesan sasaran tembak.

c) Mengajukan permohonan penghapusan BMN selain


tanah dan/atau bangunan berupa Alutsista secara
berjenjang kepada Menhan RI melalui Panglima TNI berupa:

(1) Pesawat terbang dan helikopter.

(2) Kapal.

(3) Kendaraan Tempur (Ranpur).

(4) Radar.
17

c) Mengajukan permohonan pemusnahan dan/atau


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan berupa
Non Alutsista berupa:

(1) Materiel Zeni (Matzi).

(2) Materiel Perhubungan (Mathub).

(3) Kendaraan Bermotor (Ranmor).

(4) Materiel Teknologi Mekanik (Tekmek).

(5) Materiel Bekang (Kaporlap, Kapsatlap, Alsatri,


Alsintor, Alangair).

(6) Materiel Kesehatan (Matkes).

(7) Materiel Topografi (Mattop).

(8) Hewan, ikan dan tanaman.

(9) Materiel Sistem Informasi (Matsisfo).

(10) Materiel Khusus Intel (Matsus Intel) dan Alat


Sandi (Alsandi).

(11) Alat Khusus Penelitian dan Pengembangan


(Alsus Litbang).

(12) Alat Khusus Penerangan (Alsuspen).

(13) Alat Musik (Alsik).

(14) Suku Cadang (Sucad).

(15) Aset Tak Berwujud (ATB).

d) Mengajukan permohonan pemusnahan dan/atau


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan berupa
Non Alutsista dimaksud pada poin a) ditujukan kepada:

(1) Pengguna Barang (Menteri Pertahanan RI)


terhadap BMN berupa:

(a) Persediaan.

(b) Aset Tetap Lainnya berupa hewan, ikan


dan tanaman.
18

(c) Selain tanah dan/atau bangunan, yang


tidak mempunyai dokumen kepemilikan, dengan
nilai perolehan sampai dengan
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per
unit/satuan.

(2) Pengelola Barang (KPKNL) terhadap BMN


berupa:

(a) Selain tanah dan/atau bangunan yang


mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai
perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(b) Selain tanah dan/atau bangunan yang


tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan
nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai
dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(3) Pengelola Barang (Kanwil DJKN) terhadap BMN


berupa:

(a) Selain tanah dan/atau bangunan yang


mempunyai dokumen kepemilikan dengan nilai
perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai
dengan Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima
ratus juta rupiah).

(b) Selain tanah dan/atau bangunan yang


tidak mempunyai dokumen kepemilikan dengan
nilai perolehan BMN per unit diatas diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai
dengan Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima
ratus juta rupiah).

e) Memberikan keputusan penghapusan kepada


Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan
langsung untuk dapat mengajukan penghapusan terhadap
materiel yang tidak tercatat dalam SIMAK BMN dan materiel
hasil temuan, pungutan, rampasan operasi dan penyerahan
dari masyarakat.

f) Untuk penghapusan Bahan Bakar Minyak dan


Pelumas (BMP) serta sarana dan prasarana BMP diatur
dengan aturan tersendiri, yaitu Jukmin tentang Tata Cara
Pengelolaan BMP.
19

2) Kotama/Balakpus yang diberikan kewenangan langsung


untuk dapat mengajukan penghapusan.

a) Mengajukan permohonan pemusnahan dan/atau


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan kepada
Kasad u.p Aslog untuk Alutsista maupun Non Alutsista.

b) Mengajukan permohonan ijin prinsip pemusnahan


kepada Kasad untuk materiel yang tidak tercatat dalam
SIMAK BMN berupa materiel hasil temuan, pungutan,
rampasan operasi dan penyerahan dari
masyarakat/organisasi.

d. Dokumen Pendukung.

1) Pemusnahan.

a) Surat perintah pembentukan tim pemeriksa yang


dikeluarkan pejabat Kotama/Balakpus yang diberikan
kewenangan langsung untuk dapat mengajukan
pemusnahan.

b) Berita acara pemeriksaan oleh tim pemeriksa.

c) Surat pernyataan BMN yang dikeluarkan oleh pejabat


yang memiliki binaan/tanggung jawab terhadap materiel
yang diusulkan pemusnahan (bermaterai).

d) Keputusan Penetapan Status Penggunaan (PSP) BMN


yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

e) Data SIMAK BMN.

f) Foto materiel berwarna.

g) Surat keterangan yang dikeluarkan petugas kesehatan


khusus hewan.

2) Penghapusan.

a) Surat perintah pembentukan tim pemeriksa yang


dikeluarkan pejabat Kotama/Balakpus yang diberikan
kewenangan langsung untuk dapat mengajukan
penghapusan;

b) Berita acara pemeriksaan oleh tim pemeriksa.


20

c) Surat pernyataan BMN yang dikeluarkan oleh pejabat


yang memiliki binaan/tanggung jawab terhadap materiel
yang diusulkan penghapusan (bermaterai).

d) Keputusan Penetapan Status Penggunaan (PSP) BMN


yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;

e) Data SIMAK BMN.

f) Foto materiel berwarna.

g) Bukti Nomor Kendaraan Bermotor (BNKB) dinas TNI


AD khusus kendaraan bermotor.

h) Laporan khusus, surat keterangan dari Kepolisian


setempat, surat penilaian terhadap kendaraan bermotor dari
Dinas Perhubungan setempat untuk kendaraan bermotor
kondisi force majeure yang belum memenuhi usia 10
(sepuluh) tahun.

i) Surat keterangan yang dikeluarkan petugas kesehatan


khusus hewan.

j) Khusus Alutsista:

(1) Surat perintah pembentukan tim demiliterisasi/


scapping yang dikeluarkan Kotama/Balakpus yang
diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan penghapusan.

(2) Kajian dan pelaksanaan demiliterisasi.

(3) Berita acara demiliterisasi oleh tim


demiliterisasi.

e. Lampiran surat usulan pemusnahan untuk senjata dan


muhandak yang tercatat dalam SIMAK BMN berupa:

1) Senjata.

a) Nomor Urut.

b) Kode Barang.

c) Nama Barang.

d) Merk/Type.

e) NUP (Nomor Urut Pendaftaran).


21

f) Tahun Pembuatan/Perolehan.

g) Nomor Senjata.

h) Harga Perolehan.

i) Nilai Buku.

j) Keterangan.

2) Munisi, bahan peledak dan peluru kendali.

a) Nomor Urut.

b) Kode Barang.

c) Uraian Barang.

d) Tahun Pembuatan/Perolehan.

e) Jumlah.

f) Harga Perolehan.

(1) Satuan.

(2) Jumlah.

g) Keterangan.

f. Lampiran surat usulan pemusnahan untuk BMN selain senjata


dan muhandak yang tercatat dalam SIMAK BMN.

1) Nomor Urut.

2) Kode Barang.

3) Nama Barang.

4) Merk/Type.

5) NUP (Nomor Urut Pendaftaran).

6) Tahun Pembuatan/Perolehan.

7) Identitas Barang (disesuaikan dengan materiel).

8) Harga Perolehan.

9) Nilai Buku.

10) Keterangan.
22

g. Lampiran surat usulan pemusnahan untuk materiel yang tidak


tercatat dalam SIMAK BMN. Materiel tersebut berupa materiel hasil
temuan, pungutan, rampasan operasi dan penyerahan dari
masyarakat/organisasi.

1) Nomor Urut.

2) Nama Barang.

3) Merk/Type.

4) Jumlah Barang.

5) Keterangan.

h. Lampiran surat usulan penghapusan.

1) Nomor Urut.

2) Kode Barang.

3) Nama Barang.

4) Merk/Type.

5) NUP (Nomor Urut Pendaftaran).

6) Tahun Pembuatan/Perolehan.

7) Identitas Barang (disesuaikan dengan materiel).

8) Harga Perolehan.

9) Nilai Buku.

10) Nilai Limit.

11) Keterangan.

12. Sarana dan Prasarana.

a. Sarana.

1) Komputer.

2) Printer.

3) Faximile.

4) ATK sesuai kebutuhan.

5) Audio visual.

6) Piranti lunak.
23

7) Gerinda (alat potong).

8) Cangkul, sekop, linggis (alat penggali).

9) Tungku pembakaran, incinerator (alat pembakar).

10) Alat peledak.

11) Tanda bahaya (sirine, peluit, bendera, rambu-rambu).

12) Alat angkut.

13) Tenda.

b. Prasarana.

1) Ruang komputer.

2) Ruang rapat.

3) Instalasi jaringan internet.

4) Jaringan telepon.

5) Tempat perlindungan (bunker dan lain-lain).

6) Lapangan.

13. Faktor-faktor yang memengaruhi. Dalam kegiatan pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi.

a. Faktor Internal.

2) Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan,


kemampuan dan keterampilan berkaitan dengan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan
TNI AD.

3) Kejujuran. Kejujuran dalam bekerja koherensi dan


konsistensi antara perbuatan dan perintah yang sesuai oleh
seluruh unsur yang terlibat menjauhkan rasa curiga hingga
kekhawatiran akan rusaknya sebuah kepercayaan yang dibangun
sehingga berpengaruh terhadap kualitas penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.
24

4) Kepedulian. Faktor kepedulian seluruh unsur yang terlibat


mulai unsur pimpinan sampai dengan unsur pelaksana sangat
berpengaruh terhadap kualitas penyelenggaraan kegiatan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

b. Faktor Eksternal.

1) Kebijakan perencanaan/Renstra TNI AD.

2) Perkembangan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi sangat berpengaruh terhadap kemajuan teknologi militer
suatu negara terutama perkembangan Alutsista TNI khususnya di
lingkungan TNI AD.

3) Dukungan anggaran. Dukungan anggaran merupakan salah


satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran
pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah
dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD.

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

14. Umum. Kegiatan pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah


dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD agar dapat dipahami oleh seluruh
pejabat logistik, perlu diuraikan secara jelas sesuai dengan klasifikasinya.
Klasifikasi pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan yang dilaksanakan di lingkungan TNI AD dibagi menjadi kegiatan
pemusnahan dan penghapusan Alutsista maupun Non Alutsista. Pada
pelaksanaannya agar kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan tertib dan
teratur, maka disusun secara bertahap mulai perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengakhiran.

15. Kegiatan Pemusnahan dan Penghapusan Alutsista.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Menghimpun rencana pemusnahan dan penghapusan


dari Kotama/Balakpus yang diberikan kewenangan langsung
untuk dapat mengajukan pemusnahan dan penghapusan.

b) Menyusun rencana pemusnahan dan penghapusan di


lingkungan TNI AD.
25

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Menghimpun rencana pemusnahan dan penghapusan


dari Binmatrah/pejabat yang diberikan kewenangan.

b) Menyusun rencana pemusnahan dan penghapusan di


wilayah tanggung jawabnya dan mengirimkan rencana
pemusnahan dan penghapusan kepada Kasad u.p. Aslog.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Penanggung jawab.

(1) Berdasarkan surat pengajuan permohonan


pemusnahan dan penghapusan dari
Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan
langsung untuk dapat mengajukan penghapusan,
Kasad menerbitkan surat perintah pembentukan tim
pemeriksa materiel.

(2) Berdasarkan hasil pemeriksaan materiel pusat,


mengajukan permohonan pemusnahan dan
penghapusan secara berjenjang kepada Menhan RI
melalui Panglima TNI.

b) Tim Pemeriksa Materiel. Tim pemeriksa materiel


pusat membuat rencana pelaksanaan pemeriksaan materiel,
melaksanakan pemeriksaan materiel terhadap obyek dan
administrasi yang dipersyaratkan selanjutnya dituangkan
dalam berita acara pemeriksaan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.

(1) Menerbitkan surat perintah pelaksanaan


demiliterisasi/scrapping.

(2) Menerbitkan surat perintah pembentukan tim


pemeriksa materiel daerah, tim pengawas daerah dan
tim pelaksana penghapusan.

(3) Mengajukan permohonan pemusnahan dan


penghapusan kepada Kasad u.p. Aslog.
26

(4) Mengajukan permohonan personel pengawas


pusat secara langsung kepada Menteri Pertahanan RI
u.p. Dirjen Kuathan, Panglima TNI u.p. Aslog dan
Kasad u.p. Aslog.

b) Tim Pemeriksa Materiel. Membuat rencana


pelaksanaan pemeriksaan materiel dan melaksanakan
pemeriksaan materiel serta administrasi yang dipersyaratkan
selanjutnya dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

c) Tim Pengawas. Berkoordinasi dengan tim pelaksana


penghapusan dan Tim Pengawas Pusat baik dari Mabesad,
Mabes TNI maupun Kemhan RI tentang kegiatan
pengawasan yang akan dilaksanakan.

d) Tim Demiliterisasi/scrapping.

(1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan


demiliterisasi/scrapping Alutsista.

(2) Membuat kajian dan melaksanaan demiliterisasi


Alutsista yang akan dimusnahkan atau dihapus.

(3) Menandatangani berita acara demiliterisasi


Alutsista.

(4) Melaporkan hasil pelaksanaan demiliterisasi


Alutsista kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang
diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan pemusnahan dan penghapusan.

e) Binmatrah/Tim Pelaksana.

(1) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan dan


administrasi terkait pelaksanaan pemusnahan dan
penghapusan Alutsista.

(2) Berkoordinasi dan mengajukan permohonan


waktu pelaksanaan lelang kepada KPKNL setempat.

(3) Berkoordinasi dengan komando atas tentang


pengawasan dan waktu pelaksanaan pemusnahan.

(4) Menyiapkan tempat serta sarana dan prasarana


dalam pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan.
27

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

b) Kasad. Setelah menerima surat persetujuan


penghapusan dari Menteri Keuangan RI (KPKNL/Kanwil
DJKN/DJKN) atau Menteri Pertahanan RI melalui Panglima
TNI, Kasad menerbitkan surat perintah penghapusan kepada
Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan
langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.

c) Tim Pengawas. Melaksanakan pengawasan terhadap


proses pemusnahan dan penghapusan serta
menandatangani berita acara pengawasan.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a. Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan pemusnahan dan
penghapusan, mengawasi pelaksanaan lelang dan
menandatangan berita acara pengawasan.

b. Tim Pengawas.

(1) Bersama tim pengawas pusat melaksanakan


pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
pemusnahan dan penjualan.

(2) Membuat dan menandatangani berita acara


pengawasan pemusnahan dan penjualan.

c) Binmatrah/Tim Pelaksana.

(1) Melaksanakan penghapusan materiel dengan


penjualan secara lelang melalui KPKNL setempat.

(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada poin (1)


dituangkan dalam berita acara penjualan.

(3) Melaporkan hasil pelaksanaan penjualan secara


lelang kepada Komando Atas dilampiri:

(a) Salinan Risalah Lelang.

(b) Bukti Setor ke Rekening Kas Negara.

(c) Berita Acara Penjualan.

(d) Berita Acara Pengawasan.

(e) Berita Acara Serah Terima.


28

(4) Melaksanakan pemusnahan materiel dilakukan


dengan cara:

(a) Dikubur/ditimbun.

(b) Dibakar.

(c) Diledakkan.

(d) Dihancurkan.

(e) Ditenggelamkan.

(f) Dilebur.

(g) Cara lain sesuai dengan ketentuan


perundang-undangan.

(5) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada poin (4)


dituangkan dalam berita acara pemusnahan.

(6) Melaporkan hasil pelaksanaan penjualan secara


lelang kepada komando atas dilampiri:

(a) Berita acara pemusnahan.

(b) Berita acara pengawasan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat.

a) Berdasarkan laporan dari Pang/Dan/Ka/Gub/Dir


yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan penghapusan, Kasad menerbitkan Keputusan
Penghapusan.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan.

(1) Penghapusan dengan penjualan kepada Kemhan


RI atau Kemenkeu RI (sesuai lembaga yang memberi
persetujuan) tembusan Panglima TNI, dengan dilampiri
Berita acara penjualan, Berita Acara Pengawasan,
Salinan Risalah Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas
Umum Negara, Berita Acara Serah Terima dan
Keputusan Penghapusan.

(2) Pemusnahan kepada Kemhan RI atau Kemenkeu


RI (sesuai lembaga yang memberi persetujuan)
tembusan Panglima TNI, dengan dilampiri Berita Acara
Pemusnahan, Berita Acara Pengawasan dan Keputusan
Penghapusan.
29

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang


diberikan kewenangan langsung untuk dapat mengajukan
pemusnahan dan penghapusan.

a) Melaporkan hasil pelaksanaan penghapusan dengan


penjualan kepada Kasad u.p. Aslog dengan dilampiri Berita
acara penjualan, Berita Acara Pengawasan, Salinan Risalah
Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas Umum Negara dan
Berita Acara Serah Terima.

b) Melaporkan hasil pelaksanaan pemusnahan kepada


Kasad u.p. Aslog dengan dilampiri Berita Acara
Pemusnahan dan Berita Acara Pengawasan.

c) Berdasarkan Keputusan Penghapusan dari Kasad,


mengeluarkan surat perintah kepada Kabinmatrah/pejabat
yang diberi kewenangan untuk menghapus dari daftar
barang inventaris TNI AD dan selanjutnya dikeluarkan dari
daftar pertanggungjawaban administrasi/perbendaharaan
(SIMAK BMN) yang berada di satuan.

16. Kegiatan Pemusnahan dan Penghapusan Non Alutsista.

a. Tahap Perencanaan. Pelaksanaan kegiatan pada tahap


perencanaan dalam pemusnahan dan penghapusan materiel Non
Alutsista, pada prinsipnya sama dengan pemusnahan dan penghapusan
materiel Alutsista.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat. Pada prinsipnya sama dengan pelaksanaan


kegiatan pemusnahan dan penghapusan materiel Alutsista.
Terdapat perbedaan pada permohonan pengajuan. Surat
permohonan pengajuan pemusnahan dan penghapusan materiel
Non Alutsista diajukan oleh Kasad secara langsung kepada
kepada Menteri Pertahanan RI atau Menteri Keuangan RI (Kanwil
DJKN/KPKNL) sesuai tataran kewenangan tanpa melalui Panglima
TNI.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Pada prinsipnya sama dengan


pelaksanaan kegiatan pemusnahan dan penghapusan materiel
Alutsista. Terdapat perbedaan pada pembentukan Tim
Demiliterisasi. Pada pemusnahan dan penghapusan materiel Non
Alutsista tidak dibentuk Tim Demiliterisasi.

c. Tahap Pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan pada tahap


pelaksanaan dalam pemusnahan dan penghapusan materiel Non
Alutsista, pada prinsipnya sama dengan pemusnahan dan penghapusan
materiel Alutsista.
30

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat. Pada prinsipnya sama dengan


pelaksanaan kegiatan tahap pengakhiran pemusnahan dan
penghapusan materiel Alutsista. Terdapat perbedaan pada laporan
hasil pelaksanaan kegiatan yang langsung ditujukan kepada
Kemhan RI atau Kemenkeu RI (sesuai lembaga yang memberi
persetujuan).

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Pada prinsipnya sama dengan


pelaksanaan kegiatan tahap pengakhiran pemusnahan dan
penghapusan materiel Alutsista.

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

17. Umum. Guna menjamin kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan


pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal tersebut berupa
tindakan pengamanan baik pengamanan personil, pengamanan materiel,
pengamanan berita maupun pengamanan kegiatan serta tindakan
administrasi. Diharapkan dengan adanya tindakan pengamanan dan tindakan
adminstrasi tersebut dapat mendukung kelancaran kegiatan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan sesuai yang diharapkan.

18. Tindakan Pengamanan.

a. Tahap Perencanaan.

1) Membuat rencana pengamanan personel, materiel, berita


dan kegiatan dalam setiap kegiatan.

2) Melakukan pendataan jumlah personel, materiel dan alat


komunikasi dan kegiatan yang terlibat dalam kegiatan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

3) Mewaspadai kemungkinan terjadinya ancaman terhadap


keselamatan personel, kerugian materiel, kebocoran berita dan
penyimpangan kegiatan di lapangan.

4) Mewaspadai titik rawan pada setiap kegiatan yang menjadi


ancaman keselamatan personel, titik rawan yang terdapat pada
sarana dan prasarana, perkiraan rencana antisipasi terhadap
kemungkinan tindakan sabotase.
31

b. Tahap Persiapan.

1) Pengecekan kesiapan personel dan unsur terkait yang akan


melaksanakan kegiatan.

2) Pemeriksaan sarana dan prasarana yang akan digunakan


dalam pengamanan.

3) Pengecekan kesiapan pengamanan dan memperbaiki


kekurangan yang ada.

4) Pengecekan kesiapan kegiatan agar dapat dilaksanakan


secara optimal.

5) Mengkoordinasikan dengan bagian terkait.

c. Tahap Pelaksaan.

1) Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian


personel, penyalahgunaan materiel, kebocoran dan
penyalahgunaan alat komunikasi, surat-surat, dokumen
berklasifikasi rahasia,

2) Melaksanakan langkah antisipasi bila terjadi ancaman dan


gangguan terhadap personel dan jalannya kegiatan.

3) Mengadakan pengawasan kepada seluruh personel yang


melaksanakan pengawasan kegiatan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan.

4) Mengawasi titik rawan pada kegiatan pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan yang dapat
menimbulkan kerugian personel, seluruh materiel, berita yang
masuk dan keluar yang sedang digunakan.

5) Pengamanan sarana dan prasarana yang sedang digunakan


dari kemungkinan ancaman dan kemungkinan kerusakan,
kehilangan dan melaksanakan langkah antisipasi bila terjadi
gangguan.

6) Pengamanan sistem komunikasi yang digunakan dari


ancaman dan kemungkinan terjadinya kerusakan dan kehilangan
berita serta dokumen yang digunakan dalam kegiatan.

7) Memberlakukan dokumen rahasia sesuai dengan derajat


klasifikasinya.

8) Mengadakan pengawasan secara terus menerus terhadap


seluruh kegiatan untuk menjamin terlaksananya kegiatan dengan
aman dan tertib.
32

9) Melaksanakan pengamanan personel, materiel, dan


dokumen dalam kegiatan.

10) Mengkoordinasikan dengan bagian yang terkait dalam


rangka menjamin keamanan kegiatan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Mengadakan evaluasi seluruh kegiatan pengamanan


pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan.

2) Membuat laporan kegiatan pengamanan pemusnahan dan


penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan.

19. Tindakan Administrasi.

a. Tahap Perencanaan.

1) Merencanakan administrasi yang diperlukan sesuai


kebutuhan.

2) Merencanakan pembuatan rencana pelaksanaan kegiatan


(Renlakgiat).

3) Mengkoordinasikan dengan bagian yang terkait dalam


pelaksanaan kegiatan.

b. Tahap Persiapan.

1) Menyiapkan administrasi yang diperlukan sesuai


kebutuhan.

2) Menyiapkan rencana pelaksanaan kegiatan (Renlakgiat)


pengawasan kegiatan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan.

3) Menyiapkan data personel unsur pelaksana yang terlibat


dalam kegiatan.

4) Menyiapkan data sarana dan prasarana yang diperlukan


dalam kegiatan.

c. Tahap Pelaksaan.

1) Melaksanakan pengecekan dan pemeriksaan personel, data,


sarana, dan prasarana yang digunakan.
33

2) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana yang


dibutuhkan dalam kegiatan.

3) Melaksanakan inventarisasi ulang terhadap sarana dan


prasarana serta alat peralatan yang telah selesai digunakan.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan administrasi


selama pengawasan kegiatan pemusnahan dan penghapusan BMN
selain tanah dan/atau bangunan.

2) Mengembalikan alat peralatan dan perlengkapan yang telah


digunakan pada tempatnya.

3) Membuat laporan akhir kepada pimpinan tentang


pengawasan kegiatan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan yang telah dilaksanakan dan hasil yang
dicapai.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

20. Umum. Pengawasan dan pengendalian merupakan kegiatan yang


dilaksanakan oleh unsur pimpinan untuk menjamin keberhasilan dalam
kegiatan pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan. Pengawasan dan pengendalian dilaksankan secara bertingkat dan
berkesinambungan mulai dari proses perencanaan sampai dengan
pengakhiran kegiatan. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar kegiatan berjalan
sesuai dengan kebijaksanaan, rencana, peraturan dan ketentuan serta
tatalaksana atau prosedur yang telah ditentukan.

21. Pengawasan.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Melaksanakan pengawasan terhadap


perencanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad melaksanakan


pengawasan terhadap perencanaan penyelenggaraan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.
34

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengawasan terhadap perencanaan
penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungannya sesuai
kebijakan Kasad.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengawasan terhadap perencanaan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungannya.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Melaksanakan pengawasan terhadap persiapan


penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD.

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad melaksanakan


pengawasan terhadap persiapan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengawasan terhadap persiapan
penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungannya.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengawasan terhadap persiapan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungannya.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Melaksanakan pengawasan terhadap


pelaksanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.
35

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad melaksanakan


pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungannya sesuai
kebijakan Kasad.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungannya.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Mengawasi terhadap hasil evaluasi dan laporan


pelaksanaan kegiatan penyelenggaranya pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad dalam pelaksanaan


pengawasan terhadap hasil evaluasi dan laporan
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengawasan terhadap hasil evaluasi dan
laporan pelaksanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungannya.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengawasan terhadap hasil evaluasi dan laporan
pelaksanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungannya.
36

22. Pengendalian.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Melaksanakan pengendalian terhadap


perencanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad melaksanakan


pengendalian terhadap perencanaan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengendalian terhadap perencanaan
penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungannya.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengendalian terhadap perencanaan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungannya.

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Melaksanakan pengendalian terhadap


persiapan penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan
BMN selain tanah dan/atau bangunan di lingkungan TNI
AD.

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad melaksanakan


pengendalian terhadap persiapan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.
37

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengendalian terhadap persiapan
penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungannya.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengendalian terhadap persiapan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungannya.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Melaksanakan pengendalian terhadap


pelaksanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad melaksanakan


pengendalian terhadap pelaksanaan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemusnahan dan penghapusan BMN selain
tanah dan/atau bangunan di lingkungannya.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengendalian terhadap pelaksanaan penyelenggaraan
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungannya.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Pusat.

a) Kasad. Mengendalikan terhadap hasil evaluasi dan


laporan pelaksanaan kegiatan penyelenggaranya
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah
dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD.
38

b) Aslog Kasad. Membantu Kasad dalam pelaksanakan


pengendalian terhadap hasil evaluasi dan laporan
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan.
Melaksanakan pengendalian terhadap hasil evaluasi dan
laporan pelaksanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungannya.

b) Aslog/pejabat yang ditunjuk. Melaksanakan


pengendalian terhadap hasil evaluasi dan laporan
pelaksanaan penyelenggaraan pemusnahan dan
penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungannya.

BAB VI
PENUTUP

23. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam


petunkjuk teknis tentang pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah
dan/atau bangunan di lingkungan TNI AD oleh Kotama/Balakpus, Pembina
Materiel dan Satuan Pemakai akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau
bangunan di lingkungan TNI AD.

24. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan


adanya tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan petunkjuk teknis tentang
pemusnahan dan penghapusan BMN selain tanah dan/atau bangunan di
lingkungan TNI AD ini, agar disarankan kepada Kasad melalui Aslog sesuai
dengan mekanisme umpan balik.

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, ASISTEN LOGISTIK,

tertanda

TEGUH BANGUN MARTOTO, S.Sos., M.H. JANI ISWANTO, M.A.


BRIGADIR JENDERAL TNI MAYOR JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran A Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 735 / X /2021
Tanggal 29 Oktober 2021

PENGERTIAN

1. Alat Utama Sistem Senjata, yang selanjutnya disebut Alutsista adalah


satu kesatuan sistem senjata yang secara terintegrasi atau bagian dari suatu
sistem senjata yang memiliki kemampuan secara mandiri untuk digunakan
dalam melaksanakan tugas pokok TNI, meliputi:

a. Pesawat terbang dan helikopter;

b. Kapal;

c. Kendaraan Tempur (Ranpur);

d. Radar;

e. Senjata; dan

f. Munisi, bahan peledak dan peluru kendali.

2. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN adalah semua


barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

3. Daftar Barang adalah daftar yang memuat data BMN.

4. Demiliterisasi adalah suatu kegiatan untuk melepas komponen-


komponen yang merupakan bagian dari sifat-sifat militer.

5. Non Alat Utama Sistem Senjata yang selanjutnya disingkat Non


Alutsista adalah BMN selain Alutsista, meliputi:

a. Materiel Zeni (Matzi);

b. Materiel Perhubungan (Mathub);

c. Kendaraan Bermotor (Ranmor);

d. Materiel Teknologi Mekanik (Tekmek);

e. Materiel Bekang (Kaporlap, Kapsatlap, Alsatri, Alsintor, Alangair);

f. Materiel Kesehatan (Matkes);


40

g. Materiel Topografi (Mattop);

h. Hewan, ikan dan tanaman;

i. Materiel Sistem Informasi (Matsisfo);

j. Materiel Khusus Intel (Matsus Intel) dan Alat Sandi (Alsandi);

k. Alat Khusus Penelitian dan Pengembangan (Alsus Litbang);

l. Alat Khusus Penerangan (Alsuspen);

m. Alat Musik (Alsik);

n. Suku Cadang (Sucad); dan

o. Aset Tak Berwujud (ATB).

6. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMN.

7. Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau kegunaan


Barang Milik Negara.

8. Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Negara dari


daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang
untuk membebaskan pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa
pengguna barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang
berada dalam penguasaannya.

9. Scapping adalah suatu kegiatan untuk menjadikan limbah padat (besi


tua/rongsokan).

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, ASISTEN LOGISTIK,

tertanda

TEGUH BANGUN MARTOTO, S.Sos., M.H. JANI ISWANTO, M.A.


BRIGADIR JENDERAL TNI MAYOR JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran B Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 735 / X /2021
Tanggal 29 Oktober 2021

SKEMA PENYUSUNAN
PETUNJUK TEKNIS PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN
BARANG MILIK NEGARA SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
DI LINGKUNGAN TNI AD

PETUNJUK PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI LOGISTIK

PETUNJUK TEKNIS
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN BMN
SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
DI LINGKUNGAN TNI AD

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, ASISTEN LOGISTIK,

tertanda

TEGUH BANGUN MARTOTO, S.Sos., M.H. JANI ISWANTO, M.A.


BRIGADIR JENDERAL TNI MAYOR JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran C Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 735/ X /2021
Tanggal 29 Oktober 2021

MEKANISME PEMUSNAHAN

NO URAIAN HAL KET

1 2 3 4

1. Alutsista 43

2. Non Alutsista 45

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, ASISTEN LOGISTIK,

tertanda

TEGUH BANGUN MARTOTO, S.Sos., M.H. JANI ISWANTO, M.A.


BRIGADIR JENDERAL TNI MAYOR JENDERAL TNI
43

MEKANISME PEMUSNAHAN ALUTSISTA

Keterangan:

1. Satuan Pemakai (Satkai) tugasnya yaitu mengembalikan Alutsista (fisik dan


ADK) kepada Pembina Materiel Daerah (Binmatrah) dan dapat juga kepada
Pembina Materiil Pusat (Binmatpus) sesuai komoditi.

2. Kabinmatrah mengajukan permohonan pemusnahan kepada Pangdam


dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

3. Pangdam/Kabinmatpus mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan


dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Selanjutnya Pangdam/Kabinmatpus
mengajukan permohonan pemusnahan kepada Kasad u.p. Aslog dengan dilengkapi
dokumen yang dipersyaratkan. Sebelum pengajuan permohonan pemusnahan
Pangdam/Kabinmatpus terlebih dahulu melaksanakan demiliterisasi dan
scapping.

4. Kasad mengeluarkan surat perintah pemeriksaan, melaksanakan


pemeriksaan dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Selanjutnya
mengajukan permohonan pemusnahan kepada Panglima TNI u.p. Aslog dengan
dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

5. Panglima TNI mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan


dalam berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan
pemusnahan kepada Menhan RI dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.
44

5a. Menhan RI mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan


dalam berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan
pemusnahan kepada Menkeu RI sesuai tataran kewenangan (DJKN/Kanwil
DJKN/KPKNL) dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

6. Menhan RI mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan


dalam berita acara pemeriksaan dan memberikan persetujuan pemusnahan untuk
Alutsista yang menjadi kewenangannya kepada Panglima TNI.
6a. Menkeu RI memberikan persetujuan pemusnahan atas Alutsista yang
menjadi kewenangannya.
7. Atas dasar persetujuan pemusnahan dari Menkeu RI, Menhan RI
mengeluarkan surat perintah kepada Panglima TNI.

8. Panglima TNI mengeluarkan surat perintah kepada Kasad untuk


melaksanakan pemusnahan.

9. Kasad mengeluarkan surat perintah kepada Pangdam/Kabinmatpus untuk


membentuk panitia, melaksanakan dan melaporkan hasil pelaksanaan
pemusnahan.

10. Pangdam/Kabinmatpus mengeluarkan surat perintah pembentukan panitia


pemusnahan kepada Kabinmatrah/tim pelaksana.

11. Kabinmatrah membentuk panitia pemusnahan (tim pelaksana). Tim


pelaksana membuat rencana pelaksaan kegiatan dan administrasi yang terkait.
Melaporkan waktu pelaksanaan kepada Kabinmatrah dan selanjutnya melaporkan
kepada Pangdam/Kabinmatpus tentang pelaksanaan pemusnahan. Dalam
pelaksanaan adanya personel pengawas dari Kotama/Binmatpus, Mabesad, Mabes
TNI dan Kemhan RI.

12. Tim pelaksana melaporkan hasil pelaksanaan pemusnahan dengan dilampiri


berita acara pemusnahan dan berita acara pengawasan.

13. Pangdam/Kabinmatpus melaporkan hasil pelaksanaan pemusnahan kepada


Kasad dengan dilampiri berita acara pemusnahan dan berita acara pengawasan.

14. Dari hasil laporan Pangdam/Kabinmatpus, selanjutnya Kasad menerbitkan


Keputusan Penghapusan untuk menghapus dari daftar barang inventaris TNI
Angkatan Darat dan selanjutnya dikeluarkan dari daftar pertanggungjawaban
administrasi/perbendaharaan (SIMAK BMN) yang berada di satuan.

15. Kasad melaporkan hasil pelaksanaan pemusnahan kepada Panglima TNI


u.p. Aslog dengan dilampiri berita acara pemusnahan, berita acara pengawasan
dan Keputusan Penghapusan.

16. Panglima TNI melaporkan hasil pelaksanaan pemusnahan kepada Menhan


RI dengan dilampiri berita acara pemusnahan, berita acara pengawasan dan
Keputusan Penghapusan.

17. Menhan RI melaporkan hasil pelaksanaan penghapusan kepada Menkeu RI


sesuai tataran kewenangan (DJKN/Kanwil DJKN/KPKNL) dengan dilampiri berita
acara pemusnahan, berita acara pengawasan dan Keputusan Penghapusan.
45

MEKANISME PEMUSNAHAN NON ALUTSISTA

4a

KEMHAN RI 5a KEMKEU RI
13b
4 5 13
4b
MABESAD 5b KANWIL
DJKN/
13a KPKNL
3 6 12 11
7a
KOTAMA/BINMATP
US
9a
2 7 10
8
1a TIM
BINMATRAH
PELAKSANA
9
1

SATKAI

Keterangan.

1. Satuan Pemakai (Satkai) tugasnya mengembalikan Non Alutsista (fisik dan


ADK) kepada Pembina Materiel Daerah (Binmatrah) sesuai dengan komoditinya.

2. Binmatrah mengajukan permohonan pemusnahan kepada


Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan pemusnahan dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

3. Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat


mengajukan pemusnahan dengan mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan
dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Selanjutnya Pang/Dan/Ka/Gub/Dir
yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat mengajukan permohonan
pemusnahan kepada Kasad u.p. Aslog dengan dilengkapi dokumen yang
dipersyaratkan.
46

4. Kasad mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan dalam


berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan pemusnahan
kepada Menhan RI dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan berupa:

a. Persediaan.

b. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman.

c. Selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) per unit/satuan.

d. Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

e. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

4a. Menhan RI selanjutnya menindaklanjuti dari TNI AD dengan mengajukan


permohonan pemusnahan kepada Menkeu RI (DJKN) dengan dilengkapi dokumen
yang dipersyaratkan berupa:

a. Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

b. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

4b. Kasad mengeluarkan surat perintah pemeriksaan yang dituangkan dalam


berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan pemusnahan
kepada Menkeu RI (Kanwil DJKN/KPKNL) sesuai wilayah kerja dengan dilengkapi
dokumen yang dipersyaratkan.

a. Kanwil DJKN.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

b. KPKNL.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
-
47

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

5. Menhan RI mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan menyetujui


permohonan pemusnahan dari TNI Angkatan Darat berupa:

a. Persediaan.

b. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman.

c. Selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) per unit/satuan.

5a. Menkeu RI (DJKN) melakukan verifikasi BMN dan penilaian terhadap BMN
yang diajukan permohonan pemusnahan. Selanjutnya mengeluarkan surat
persetujuan kepada Menhan RI berupa:

a. Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

b. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

5b. Kanwil DJKN/KPKNL melakukan verifikasi dan penilaian terhadap BMN


yang diajukan permohonan pemusnahan. Selanjutnya mengeluarkan surat
persetujuan kepada Kasad.

a. Kanwil DJKN.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

b. KPKNL.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
48

6. Dari persetujuan Menkeu RI (DJKN) kepada Menhan RI yang telah


ditindaklanjuti dengan mengeluarkan Surat Perintah kepada Kasad, surat
persetujuan yang dikeluarkan oleh Menhan RI, surat persetujuan yang
dikeluarkan oleh Kanwil DJKN/KPKNL selanjutnya ditindaklanjuti dengan
mengeluarkan surat perintah kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan
kewenangan langsung untuk dapat mengajukan pemusnahan untuk membentuk
panitia pemusnahan, melaksanakan pemusnahan dan melaporkan hasil
pelaksanaan pemusnahan

7. Pangdam membentuk panitia pemusnahan dengan mengeluarkan surat


perintah pembentukan panitia kepada Binmatrah.

7a. Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat


mengajukan pemusnahan membentuk panitia pemusnahan, menindaklanjuti
dengan mengeluarkan surat perintah pembentukan panitia kepada Tim Pelaksana

8. Binmatrah membentuk tim pelaksana untuk melaksanakan pemusnahan


sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku dilingkungan TNI AD.

9. Tim pelaksana pemusnahan melaporkan hasil pelaksanaan pemusnahan


kepada Kabinmatrah dengan dilampiri berita acara pemusnahan dan berita acara
pengawasan.

9a. Tim pelaksana pemusnahan melaporakan hasil pelaksanaan pemusnahan


kepada pejabat yang diberikan kewenangan dengan dilampiri berita acara
pemusnahan dan berita acara pengawasan.

10. Kabinmatrah melaporkan kepada Pangdam dengan dilampiri berita acara


pemusnahan dan berita acara pengawasan.

11. Dari laporan pelaksana pemusnahan, Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang


diberikan kewenangan langsung untuk dapat mengajukan pemusnahan
melaporkan kepada Kasad u.p. Aslog dengan dilampiri berita acara pemusnahan
dan berita acara pengawasan.

12. Laporan dari Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung


untuk dapat mengajukan pemusnahan, selanjutnya Kasad menerbitkan
Keputusan penghapusan untuk menghapus dari daftar barang inventaris TNI
Angkatan Darat selanjutnya dikeluarkan dari daftar pertanggungjawaban
administrasi/perbendaharaan (SIMAK BMN).

13. Setelah terbitnya Keputusan penghapusan selanjutnya Kasad melaporkan


kepada Menhan RI untuk BMN yang telah disetujui pemusnahan maupun BMN
yang telah disetujui oleh Menkeu RI (DJKN) dengan dilampiri berita acara
pemusnahan, berita acara pengawasan dan Keputusan penghapusan.

13a. Setelah terbit Keputusan penghapusan selanjutnya Kasad melaporkan


kepada Kanwil DJKN/KPKNL untuk BMN yang telah disetujui pemusnahan
dengan dilampiri berita acara pemusnahan, berita acara pengawasan dan
Keputusan penghapusan.

13b. Menhan RI menindaklanjuti laporan dari TNI Angkatan Darat kepada


Menkeu RI (DJKN) untuk BMN yang telah disetujui pemusnahan dengan dilampiri
berita acara pemusnahan, berita acara pengawasan dan Keputusan penghapusan.
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran D Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 735 / X /2021
Tanggal 29 Oktober 2021

MEKANISME PENGHAPUSAN

NO URAIAN HAL KET

1 2 3 4

1. Alutsista 50

2. Non Alutsista 53

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, ASISTEN LOGISTIK,

tertanda

TEGUH BANGUN MARTOTO, S.Sos., M.H. JANI ISWANTO, M.A.


BRIGADIR JENDERAL TNI MAYOR JENDERAL TNI
50

MEKANISME PENGHAPUSAN ALUTSISTA

6
KEMHAN RI 7 KEMKEU RI

5 8 17 18

MABES TNI

4 9 16

MABESAD

3 10 15a 15

KOTAMA/BINMATPUS

2 11 14
12
1a BINMATRAH/ KPKNL
TIM PELAKSANA 13
1
SATKAI

Keterangan.

1. Satuan Pemakai (Satkai) tugasnya mengembalikan Alutsista (fisik dan


ADK) kepada Pembina Materiil Daerah (Binmatrah) sesuai dengan komoditi.

1a. Satuan Pemakai (Satkai) dapat pula langsung mengembalikan Alutsista


(fisik dan ADK) kepada Pembina Materiil Pusat (Binmapus) sesuai dengan
komoditi.

2. Binmatrah mengajukan permohonan penghapusan kepada


Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan penghapusan dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

3. Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk


dapat mengajukan penghapusan mengeluarkan surat perintah pemeriksaan
dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan serta mengeluarkan surat
perintah demiliterisasi yang dituangkan dalam berita acara demiliterisasi.
Selanjutnya Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung
untuk dapat mengajukan permohonan penghapusan kepada Kasad u.p. Aslog
dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.
51

4. Kasad mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan dalam


berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan
penghapusan kepada Panglima TNI u.p. Aslog dengan dilengkapi dokumen
yang dipersyaratkan.

5. Panglima TNI mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan


dalam berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan
penghapusan kepada Menhan RI dengan dilengkapi dokumen yang
dipersyaratkan.

6. Menhan RI mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan


dalam berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan
penghapusan kepada Menkeu RI sesuai tataran kewenangan berdasarkan nilai
perolehan perunit (DJKN Kemkeu RI/Kanwil DJKN/KPKNL) dengan dilengkapi
dokumen yang dipersyaratkan.

7. Menkeu RI sesuai tataran kewenangan berdasarkan nilai perolehan


perunit (DJKN Kemkeu RI/Kanwil DJKN/KPKNL) menyetujui permohonan
penghapusan yang dilakukan dengan cara lelang yang ditujukan kepada
Menhan RI.

8. Surat persetujuan yang dikeluarkan Menkeu RI (DJKN Kemkeu


RI/Kanwil DJKN/KPKNL) kepada Menhan RI selanjutnya mengeluarkan surat
perintah pelaksanaan kepada Panglima TNI.

9. Panglima TNI menindaklanjuti dengan mengeluarkan perintah


pelaksanaan kepada Kasad.

10. Atas dasar surat perintah Panglima TNI, selanjutnya Kasad


mengeluarkan surat perintah kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan
kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan untuk
membentuk panitia penghapusan, melaksanakan penghapusan dan
melaporkan hasil pelaksanaan penghapusan.

11. Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk


dapat mengajukan penghapusan untuk membentuk panitia penghapusan,
menindaklanjuti dengan mengeluarkan surat perintah pembentukan panitia
kepada Kabimatrah/pejabat yang berwenang susuai bidang komoditi.

12. Berdasarkan surat perintah Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan


kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan, Binmatrah/tim
pelaksana mengajukan permohonan penetapan waktu pelaksanaan penjualan
BMN secara lelang kepada Kepala KPKNL dimana barang berada.

13. Pelaksanaan penjualan secara lelang berdasarkan waktu yang telah


ditetapkan oleh KPKNL, dari hasil penjulan secara lelang KPKNL menerbitkan
Salinan Risalah Lelang yang di tujukan kepada tim pelaksana.
52

14. Binmatrah/Tim pelaksana melaporkan kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir


yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan
dengan dilampiri Salinan Risalah Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas Negara,
berita acara penjualan, berita acara pengawasan dan berita acara serah terima.

15. Dari laporan pelaksana penghapusan, Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang


diberikan kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan
melaporkan kepada Kasad u.p. Aslog dengan dilampiri Salinan Risalah Lelang,
Bukti Setor ke Rekening Kas Negara, berita acara penjualan, berita acara
pengawasan dan berita acara serah terima.

15a. Laporan dari Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan, selanjutnya diterbitkannya
Keputusan penghapusan untuk menghapus dari daftar barang inventaris TNI
Angkatan Darat selanjutnya dikeluarkan dari daftar pertanggungjawaban
administrasi/perbendaharaan (SIMAK BMN).

16. Setelah terbit keputusan penghapusan selanjutnya melaporkan kepada


Panglima TNI u.p. Aslog dengan dilampiri Salinan Risalah Lelang, Bukti Setor
ke Rekening Kas Negara, berita acara penjualan, berita acara pengawasan,
berita acara serah terima dan Keputusan Penghapusan

17. Panglima TNI melaporkan hasil pelaksanaan penghapusan kepada


Menhan RI.

18. Laporan dari Panglima TNI ditindaklanjuti dengan melaporkan kepada


Menkeu RI (DJKN/Kanwil DJKN/KPKNL).
53

MEKANISME PENGHAPUSAN NON ALUTSISTA

4a
KEMHAN RI KEMKEU RI
5a
4 5 13 13b
4b
MABESAD KANWIL DJKN/
5b KPKNL

6 13a
3 12 11

KOTAMA/BINMATPUS

2 7 10
8
1a BINMATRAH/ KPKNL
TIM PELAKSANA

1 9
SATKAI

Keterangan:

1. Satuan Pemakai (Satkai) tugasnya mengembalikan Non Alutsista (fisik


dan ADK) kepada Pembina Materiel Daerah (Binmatrah) sesuai dengan
komoditi.

1a. Satuan Pemakai (Satkai) dapat pula langsung mengembalikan Non


Alutsista (fisik dan ADK) kepada Pembina Materiil Pusat (Binmapus) sesuai
dengan komoditi.

2. Binmatrah mengajukan permohonan penghapusan kepada


Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan penghapusan dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

3. Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk


dapat mengajukan penghapusan dengan mengeluarkan surat perintah
pemeriksaan dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Selanjutnya
Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat
mengajukan permohonan penghapusan kepada Kasad u.p. Aslog dengan
dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

4. Kasad mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan dalam


berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan
penghapusan kepada Menhan RI dengan dilengkapi dokumen yang
dipersyaratkan berupa:
54

a. Persediaan;

b. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman;

c. Selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan;

d. Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan

e. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

4a. Menhan RI selanjutnya menindaklanjuti dari TNI Angkatan Darat dengan


mengajukan permohonan penghapusan kepada Menkeu RI (DJKN) dengan
dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan berupa:

a. Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan

b. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas di atas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

4b. Kasad mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan dituangkan dalam


berita acara pemeriksaan dan selanjutnya mengajukan permohonan
penghapusan kepada Menkeu RI (Kanwil DJKN/KPKNL) sesuai wilayah kerja
dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan berupa:

a. Kanwil DJKN.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

b. KPKNL.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah); dan

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
55

5. Menhan RI mengeluarkan surat perintah pemeriksaan dan menyetujui


permohonan penghapusan dari TNI Angkatan Darat berupa:

a. Persediaan;

b. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman; dan

c. Selain tanah dan/atau bangunan, yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan.

5a. Menkeu RI (DJKN) melakukan verifikasi BMN dan penilaian terhadap


BMN yang diajukan permohonan penghapusan. Selanjutnya mengeluarkan
surat persetujuan kepada Menhan RI berupa:

a. Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan

b. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas diatas
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

5b. Kanwil DJKN/KPKNL melakukan verifikasi BMN dan penilaian terhadap


BMN yang diajukan permohonan penghapusan. Selanjutnya mengeluarkan
surat persetujuan kepada Kasad berupa:

a. Kanwil DJKN.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

b. KPKNL.

1) Selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai
dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah); dan

2) Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai


dokumen kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

6. Dari persetujuan Menkeu RI (DJKN) kepada Menhan RI yang telah


ditindaklanjuti dengan mengeluarkan Surat Perintah kepada Kasad, surat
persetujuan yang dikeluarkan oleh Menhan RI, surat persetujuan yang
dikeluarkan oleh Kanwil DJKN/KPKNL selanjutnya ditindaklanjuti dengan
mengeluarkan surat perintah kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan
56

kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan untuk


membentuk panitia penghapusan, melaksanakan penghapusan dan
melaporkan hasil pelaksanaan penghapusan

7. Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan langsung untuk


dapat mengajukan penghapusan untuk membentuk panitia penghapusan,
menindaklanjuti dengan mengeluarkan surat perintah pembentukan panitia
kepada Binmatrah/tim pelaksana sesuai komoditi.

8. Berdasarkan surat perintah Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan


kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan, Binmatrah/tim
pelaksana mengajukan permohonan penetapan waktu pelaksanaan penjualan
BMN secara lelang kepada Kepala KPKNL dimana barang berada.

9. Pelaksanaan penjualan secara lelang berdasarkan waktu yang telah


ditetapkan oleh KPKNL, dari hasil penjulan secara lelang KPKNL menerbitkan
Salinan Risalah Lelang yang di tujukan kepada penjual.

10. Binmatrah/Tim pelaksana melaporkan kepada Pang/Dan/Ka/Gub/Dir


yang diberikan kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan
dengan dilampiri Salinan Risalah Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas Negara,
berita acara penjualan, berita acara pengawasan dan berita acara serah terima.

11. Dari laporan pelaksana penghapusan, Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang


diberikan kewenangan langsung untuk dapat mengajukan penghapusan
melaporkan kepada Kasad u.p. Aslog dengan dilampiri Salinan Risalah Lelang,
Bukti Setor ke Rekening Kas Negara, berita acara penjualan, berita acara
pengawasan dan berita acara serah terima.

12. Laporan dari Pang/Dan/Ka/Gub/Dir yang diberikan kewenangan


langsung untuk dapat mengajukan penghapusan, selanjutnya diterbitkannya
Keputusan penghapusan untuk menghapus dari daftar barang inventaris TNI
Angkatan Darat selanjutnya dikeluarkan dari daftar pertanggungjawaban
administrasi/ perbendaharaan (SIMAK BMN).

13. Setelah terbit keputusan penghapusan selanjutnya melaporkan kepada


Menhan RI untuk BMN yang telah menyetujui penghapusan maupun BMN
yang telah disetujui oleh Menkeu RI (DJKN) dengan dilampiri Salinan Risalah
Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas Negara, berita acara penjualan, berita
acara pengawasan, berita acara serah terima dan Keputusan Penghapusan.

13a. Setelah terbit keputusan penghapusan selanjutnya melaporkan kepada


Kanwil DJKN/KPKNL untuk BMN yang telah menyetujui penghapusan dengan
dilampiri Salinan Risalah Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas Negara, berita
acara penjualan, berita acara pengawasan, berita acara serah terima dan
Keputusan Penghapusan.

13b. Menhan RI menindaklanjuti laporan dari TNI Angkatan Darat kepada


Menkeu RI (DJKN) untuk BMN yang telah menyetujui penghapusan dengan
dilampiri Salinan Risalah Lelang, Bukti Setor ke Rekening Kas Negara, berita
acara penjualan, berita acara pengawasan, berita acara serah terima dan
Keputusan Penghapusan.
57

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran E Keputusan Kasad


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 735 / X /2021
Tanggal 29 Oktober 2021

CONTOH BLANKO/FORMULIR

CONTOH
NO URAIAN HAL KET
NOMOR
1 2 3 4 5

1. Tanda Pengembalian Materiel dari 1 58


Satminkal (Bentuk 10)

2. Laporan Penggantian Kerugian 2 59


(Bentuk 20)

3. Berita Acara tentang Materiel Yang 3 60


Hilang (Bentuk 21)

4. Berita Acara tentang Pemeriksaan 4 61


Materiel yang diterima oleh
Satminkal (Bentuk 24) dan
lampirannya

5. Perintah Pengeluaran Materiel 5 63


(PPM)

6. Berita Acara Pemeriksaan 6 64

7. Berita Acara Pemusnahan 7 66

8. Berita Acara Penjualan 8 68

9. Berita Acara Pengawasan 9 70

10. Berita Acara Serah Terima 10 72

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, ASISTEN LOGISTIK,

tertanda

TEGUH BANGUN MARTOTO, S.Sos., M.H. JANI ISWANTO, M.A.


BRIGADIR JENDERAL TNI MAYOR JENDERAL TNI
58

KOPSTUK SATUAN CONTOH NO : 1


Bentuk – 10

Tanda pengeluaran No. : ............................


Tanda penerimaan No. : ............................

TANDA PENGEMBALIAN MATERIEL DARI SATMINKAL

Dari : ..............................................................................
Kepada : ..............................................................................

Materiel tersebut dibawah dikembalian karena alasan-alasan yang


diterangkan pada kolom keterangan:

NO. NAMA
NO. SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KAT/KODE MATERIEL
1 2 3 4 5 6

........................tgl........................

Dibuat untuk lembar

Yang menerima Yang menyerahkan


.................... tgl ................... A.n. Dan/Ka Satminkal
Kepala Gudang .................. Pasilog

.............................................. ..................................

Mengetahui/Menyetujui;
Kepala Peralatan Daerah Militer .........

......................................
59

KOPSTUK SATUAN CONTOH NO : 2


Bentuk – 20

Tanda pengeluaran No. : ......................


Tanda penerimaan No. :.......................

LAPORAN PENGGANTIAN KERUGIAN


Nomor : ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ....................................................
Pangkat : ....................................................
NRP : ....................................................
Jabatan : ....................................................

Memutuskan bahwa terhadap anggota tersebut dibawah ini:

Nama : ....................................................
Pangkat : ....................................................
NRP : ....................................................
Jabatan : ....................................................

Untuk mengganti kerugian, mengingat kesalahan/kelalaiannya telah


menghilangkan atau merusakkan materiel TNI AD dengan macam dan jumlah
tersebut di bawah ini :

NAMA JUMLAH
NO. MATERIEL HARGA YANG
NO. SATUAN JUMLAH KETERANGAN
KAT/KODE HARUS
DIGANTI

Jumlah harga Rp. ................

.....................tgl..................

Yang bersangkutan Dibuat untuk lembar :


...................................
Dan/Ka Satminkal
................................. ..........................................

Alasan tidak menyetujui dari yang bersangkutan : .......................... jumlah


sebesar Rp. ............... dibutuhkan dalam daftar utang-utang untuk bulan ............

Pa Pekas Gabrah NA ................

Juru Bayar
.................................
60

KOPSTUK SATUAN CONTOH NO : 3


Bentuk – 21

BERITA ACARA

tentang

MATERIEL YANG HILANG

Yang bertanda tangan dibawah ini :


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Berdasarkan Surat Perintah Dan/Ka ................... Nomor : ..................................


tanggal .........................................., menerangkan bahwa setelah diadakan
pemeriksaan ternyata materiel dengan jumlah-jumlah yang tersebut di bawah ini
telah hilang pada tanggal sebagai diterangkan di sampingnya, bukan karena
kesalahan atau kelalaian pada pemakai atau orang yang bertanggung jawab atas
materiel tersebut :

NAMA/ TANGGAL DUGAAN


NO. KAT/ DIPAKAI
NO. MACAM SATUAN JUMLAH HILANGNYA
KODE OLEH
MATERIEL MATERIEL
1 2 3 4 5 6 7

Alasan-alasan bahwa tidak ada kesalahan-kesalahan atau kelalaian dari


pemakai/ orang yang bertanggung jawab adalah sebagai berikut :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

Menyetujui ...................................tgl ......................


Paur Log Dibuat dengan sesudahnya
Untuk lembar ke: ..................................

.............................. Komisi
1. ........................................
2. ........................................
3. .........................................

Menyetujui Mengetahui
Kepala Dan/Ka Satminkal
Peralatan Daerah Militer ............

.................................. ...................................
61

KOPSTUK SATUAN CONTOH NO : 4


Bentuk – 24

Tanda pengeluaran No. .................

BERITA-ACARA
Nomor : .....................................

tentang

PEMERIKSAAN MATERIEL YANG DITERIMA


OLEH SATMINKAL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : .........................................................
Pangkat : .........................................................
NRP : .........................................................
Jabatan : .........................................................

2. Nama : ..........................................................
Pangkat : .........................................................
NRP : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................

3. Nama : .........................................................
Pangkat : .........................................................
NRP : .........................................................
Jabatan : ..........................................................

Sesuai dengan perintah dari :

Nama : .........................................................
Pangkat : ..........................................................
NRP : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................

Pada hari ini tanggal ............ bulan ............... tahun ............. telah memeriksakan
pengiriman Materiel dari ....................... sebanyak .................. yang diterima pada
tanggal ............................. dan hasilnya seperti yang tersebut di dalam lampiran,
dan pada pemeriksaan tersebut kami mengambil juga dokumen-dokumen sebagai
berikut : .................................................................................................................
Dengan catatan sebagai berikut :
..............................................................................................
..............................................................................................

Mengetahui untuk penerimaan dan ……………………………….tgl………………


pembukuannya dalam pertanggung …………………………………………………
jawaban

DAN/KA SATMINKAL KOMISI

1. ………………………………………………
2. ………………………………………………
……………………………….. 3. ………………………………………………
62

KOPSTUK SATUAN Lampiran Bentuk-24

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN MATERIEL YANG DITERIMA

Isi menurut Surat


Pemeriksaan Luar Isi Yang terdapat
Pengantar
Ket Berat Kotor Nama Jumlah-Jumlah Ternyata
tentang Ke- Menurut Selisih materiel Nama Dapat Tidak Ke- Ke- Ket
Potong- Merk ada- surat per- menurut Satuan Jml materiel Satuan Dalam di- dapat Lebih- kurang-
an an peng- nyata beda- surat nyata keadaan betul- dibetul an an
coli antar an pengantar baik kan kan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Mengetahui: ………………………. tgl ………………………….


DAN/KA SATMINKAL KOMISI
1……………………………… ( …………………..)
…………………………………………... 2……………………………… ( …………………..)
3……………………………… (………………….)
63

KOPSTUK SATUAN CONTOH NO : 5


PPM

PERINTAH PENGELUARAN MATERIEL


Nomor : PPM- ………../ / /

Kepada Bendaharawan pada ……………………………………………………………………

Diperintahkan untuk mengeluarkan kepada ……………………………………………..

Guna : ………………………………………………………………………………………………

Dasar : ………………………………………………………………………………………

NO. NAMA DAN BANYAKNYA HARGA


KODE
SATUAN KET
URUT MATERIEL ANGKA HURUF JUMLAH
(Rp.)

…………………………………..
Ordonatur

Tembusan : Nama : ……………………….


Pangkat : ……………………….
……………………..
……………………..
……………………..
64

KOPSTUK CONTOH NO : 6

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


Nomor : BA-Rik / ............... / ........ / 20...

Pada hari ........... tanggal ............... tahun .............., kami yang bertanda
tangan dibawah ini Tim Pemeriksa Materiel Daerah:

1. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai ketua tim;

2. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai anggota; dan

3. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai anggota.

Berdasarkan Surat Perintah ................... Nomor Sprin/........./


......./20... tanggal ............... tentang Perintah melaksanakan pemeriksaan
materiel tingkat daerah berupa meteriel ................... inventaris TNI AD dhi.
................... sebanyak ................... (unit/buah/butir), dalam kondisi rusak berat
yang diusulkan ................... (penghapusan/pemusnahan).

Tim Pemeriksa Materiel Tingkat Daerah telah melaksanakan pemeriksaan


terhadap ................... inventaris TNI AD dhi. ..................., sesuai kondisi nyata di
lapangan dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. Bahwa ................... (unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI


AD dhi. ................... secara fisik nyata di lapangan dalam kondisi rusak berat;

2. Bahwa ................... (unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI


AD dhi. ................... dalam kondisi rusak berat, sudah tidak dapat dipergunakan
lagi dalam mendukung tugas pokok dan fungsi TNI AD dan apabila dilaksanakan
penghapusan tidak mengganggu dalam kelancaran tugas operasional satuan serta
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi satuan;

3. Bahwa ................... (unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI


AD dhi. ................... dalam kondisi rusak berat, sudah tidak ekonomis lagi
karena apabila dilaksanakan perbaikan akan memerlukan biaya yang cukup tinggi
dan sudah memenuhi syarat ketentuan yang berlaku untuk diproses
penghapusan dengan ................... (penghapusan/pemusnahan);

4. Bahwa ................... (unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI


AD dhi. ................... dalam kondisi rusak berat, apabila tidak segera dilaksanakan
penghapusan dengan penjualan akan mengakibatkan turunnya nilai jual terhadap
................... dimaksud; (untuk materiel yang diajukan penjualan)

5. Bahwa ................... inventaris TNI AD dhi. ................... dalam kondisi


rusak berat, tidak mempunyai nilai ekonomis/jual dikarenakan bahan terbuat
dari ................... tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan/atau
tidak dapat dipindahtangankan sehingga perlu dilaksanakan pemusnahan. (untuk
materiel yang diajukan pemusnahan)
65

6. Bahwa ................. (unit/buah/butir) materiel ................. inventaris TNI AD


dhi. ................... dalam kondisi rusak berat, memenuhi ruang timbun/gudang
penyimpanan dan ketersediaan ruangan yang sudah tidak memadai lagi sehingga
mengganggu terhadap materiel lainnya; dan

7. Bahwa .............. (unit/buah/butir) materiel ........... inventaris TNI AD dhi. .................


dalam kondisi rusak berat, yang diajukan ................... (penghapusan/pemusnahan)
bukan merupakan jaminan disediakannya dana anggaran untuk pengadaan materiel
................... yang baru sebagai pengganti materiel ................... yang dihapus dari
inventaris satuan.

Tim Pemeriksa Tingkat Daerah berpendapat bahwa usulan penghapusan terhadap


................... (unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI AD dhi. ...................
dalam kondisi rusak berat, sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku
untuk dapat dihapus dari daftar barang inventaris, daftar materiel ................... yang
diusulkan ................... (penjualan/pemusnahan), terlampir.

Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini kami buat dengan sebenarnya.

..................., ................... 20...

Ketua Tim,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Anggota,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Anggota,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Mengetahui:
...................

Nama
Pangkat, Korp, NRP
66

KOPSTUK CONTOH NO : 7

BERITA ACARA PEMUSNAHAN


BARANG MILIK NEGARA

Nomor : BA Musnah-BMN / ............... / ........ / 20... (1)

Pada hari ini ...............(2) tanggal ...............(3) bulan ............... (4) tahun
............... (5) yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ............... (6)

Pangkat, Korp : ............... (7)

NRP/NIP : ............... (8)

Jabatan : ............... (9)

Kesatuan : ............... (10)

Berdasarkan surat persetujuan Pemusnahan Barang Milik Negara dari


............... (11) Nomor ............... (12) tanggal ............... (13) tentang Persetujuan
pemusnahan Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan berupa
............... (14) unit ............... (15) inventaris TNI AD dhi. ............... (16) telah
melaksanakan pemusnahan Barang Milik Negara sebagaimana tercantum dalam
Daftar Rincian Barang Milik Negara yang dimusnahkan (terlampir), yang
dilakukan dengan cara ............... (17)

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya.

............... (18), ............... (19)

............... (20)

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Saksi-saksi: (21) Tanda tangan

1. ............... 1. ...............
2. ............... 2. ...............
3. ............... 3. ...............

Mengetahui:
............... (22)

Nama
Pangkat, Korp, NRP
67

Petunjuk pengisian.

(1) Nomor, bulan, tahun berita acara.


(2) Hari pelaksanaan pemusnahan.
(3) Tanggal pelaksanaan pemusnahan (dengan huruf).
(4) Bulan pelaksanaan pemusnahan (dengan huruf).
(5) Tahun pelaksanaan pemusnahan (dengan huruf).
(6) Nama pejabat penandatangan.
(7) Pangkat, Korp pejabat penandatangan.
(8) NRP/NIP pejabat penandatangan.
(9) Jabatan pejabat penandatangan.
(10) Kesatuan pejabat penandatangan.
(11) Kementerian yang memberikan persetujuan pemusnahan.
(12) Nomor surat persetujuan pemusnahan.
(13) Tanggal surat persetujuan pemusnahan.
(14) Nama materiel yang dimusnahkan.
(15) Jumlah materiel yang dimusnahkan.
(16) Kotama/Balakpus.
(17) Cara pelaksanaan pemusnahan (dikubur/ditimbun, dibakar, diledakan,
dihancurkan, dan lain-lain).
(18) Nama kota/kabupaten tempat penandatangan.
(19) Tanggal pelaksanaan penandatangan.
(20) Jabatan penandatangan.
(21) Nama, Pangkat, Korp, NRRP/NIP dan tanda tangan yang menjadi saksi
pemusnahan.
(22) Pejabat yang mengeluarkan surat perintah.
68

KOPSTUK CONTOH NO : 8

BERITA ACARA PENJUALAN


Nomor : BA-Jual/ ............... / ........ / 20...

Pada hari ini ............... tanggal ............... bulan ............... tahun ...............
yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ...............

2. Pangkat, Korp : ...............

3. NRP/NIP : ...............

4. Jabatan : ............... selaku penjual

5. Kesatuan : ...............

Berdasarkan Surat Perintah ................. Nomor Sprin/.............. ........./20...


tanggal ............... tentang Perintah melaksanakan penjualan terhadap ............
unit meteriel ................... inventaris TNI AD dhi. ................... kondisi rusak berat.

Telah melaksananan penjualan secara lelang, dengan ini menyatakan


bahwa:

1. Penjualan secara lelang terhadap ............ unit materiel ............ inventaris


TNI AD dhi. ............ dalam kondisi rusak berat bertempat ............

2. Nilai limit penjualan............ unit materiel ............ sebesar Rp............


(............).

3. Penjualan secara lelang secara ........... (online/konvensional) yang


dilakukan melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) ............ dengan pejabat lelang ............

4. Lelang dihadiri pejabat lelang KPKNL ............, Panitia Lelang, Pengawas


Daerah dan Pengawas Pusat.

5. Penawaran lelang tertinggi sebesar Rp............ (............) oleh ............ alamat


............

6. Pejabat lelang KPKNL ............ menetapkan pemenang lelang kepada ............


alamat ............ terhadap ............ unit materiel .............

7. Pemenang lelang untuk melunasi paling lambat 5 hari kerja setelah


pelaksanaan lelang dan ditambah dengan biaya lelang sebesar 2 % dari nilai
penawaran tertinggi yang ditetapkan oleh pejabat lelang KPKNL .............
69

8. Barang yang di lelang ............ unit materiel ............ terlampir.

Demikian Berita Acara Penjualan ini kami buat dengan sebenarnya.

..................., ................... 20...

.................
selaku penjual,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Mengetahui:
...................

Nama
Pangkat, Korp, NRP
70

KOPSTUK CONTOH NO : 9

BERITA ACARA PENGAWASAN


Nomor : BA-Was/ ............... / ........ / 20...

Pada hari ini ............... tanggal ............... bulan ............... tahun ...............
yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Pengawas Pusat.
a. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai ketua tim.
b. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai anggota.
c. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai anggota.
Berdasarkan Surat Perintah ............. Nomor Sprin/....../........./20... tanggal
............... tentang Perintah melaksanakan pengawasan ................... (penjualan/
pemusnahan) berupa .................. (unit/buah/butir) meteriel ...................
inventaris TNI AD dhi. ...................
2. Pengawas daerah.
a. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai ketua tim.
b. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai anggota.
c. Pangkat, Korps, Nama, NRP, Jabatan sebagai anggota.
Berdasarkan Surat Perintah ............ Nomor Sprin/......./........./20... tanggal
............... tentang Perintah melaksanakan pengawasan ................ (penjualan/
pemusnahan) berupa .................. (unit/buah/butir) meteriel ...................
inventaris TNI AD dhi. ...................
Telah melaksananan pengawasan ................ (penjualan/pemusnahan) dan
dengan ini menyatakan:
1. Bahwa ............... (unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI AD
dhi. ................... telah mendapat persetujuan ................... (penjualan/
pemusnahan) dari ............. Nomor ............ tanggal .............. tentang ..................
2. Bahwa ................ (unit/buah/butir) materiel .................. inventaris TNI AD
dhi. ................... yang telah mendapat persetujuan ................... (penjualan/
pemusnahan) dalam kondisi rusak berat, tidak dapat digunakan lagi dalam
mendukung tugas pokok dan fungsi TNI AD serta tidak mengganggu kelancaran
operasional TNI AD dan satuan.
3. Bahwa ............... (unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI AD
dhi. ............... yang telah mendapat persetujuan ................... (penjualan/
pemusnahan) dilakukan dengan cara ................... (dilelang/dikubur/ditimbun,
dibakar, diledakan, dihancurkan, dan lain-lain) bertempat ................... (diisi
lengkap tempat pelaksanaan) sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
4. Bahwa pelaksanaan ............. (penjualan/pemusnahan) berupa ...........
(unit/buah/butir) materiel ................... inventaris TNI AD dhi. ...................
berjalan dengan tertib dan lancar.
71

5. Daftar meteriel yang dilakukan ................... (penjualan/pemusnahan)


terlampir.

Demikian Berita Acara Pengawasan ini kami buat dengan sebenarnya.

..................., ................... 20 ...

PENGAWAS PUSAT,

Ketua Tim,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Anggota,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Anggota,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

PENGAWAS DAERAH

Ketua Tim,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Anggota,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Anggota,

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Mengetahui:
...................

Nama
Pangkat, Korp, NRP
72

KOPSTUK CONTOH NO : 10

BERITA ACARA SERAH TERIMA


Nomor : BAST/ ............... / ........ / 20...

Pada hari ini ............... tanggal ............... bulan ............... tahun ...............
yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ...............
Pangkat, Korp, NRP : ...............
Jabatan : ...............
Kesatuan : ...............

Selanjutnya disebut PIHAK KESATU sebagai penjual.

2. Nama : ...............
NIK : ...............
Pekerjaan : ...............
Alamat : ...............

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA sebagai pemenang lelang.

Dengan ini PIHAK KESATU telah menyerahkan kepada PIHAK KEDUA


berupa ............... unit materiel ............... inventaris TNI AD dhi. ...................
bedasarkan Berita Acara Penjualan Nomor BA-Jual/............./....... /20... tanggal
............... tentang ............... sesuai daftar terlampir.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini kami buat dengan sebenarnya.

..................., ................... 20 ...

PIHAK II PIHAK I
Yang Menerima, Yang Menyerahkan,

Nama lengkap Nama


Pangkat, Korp, NRP

Mengetahui:
...................

Nama
Pangkat, Korp, NRP

Anda mungkin juga menyukai