Anda di halaman 1dari 9

Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1.

Issue 1 September (2023)

STUDI KOMPARATIF SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS


PERSPEKTIF ISMAIL RAJI ALFARUQI

Nuril Laila Maghfuroh1, Fahrur Rozi2


1Ekonomi Syariah, Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
E-mail : 220504220014@student.uin-malang.ac.id
2Ekonomi Syariah, Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

E-mail : 220504220013@student.uin-malang.ac.id

Abstrak
Perkembangan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis merupakan hal yang terjadi saat ini, dimana
ekonomi kapitalis memiliki konsep dasar kebebasan hak milik bagi setiap individu sehingga menimbulkan
kebebasan ekonomi serta persaingan bebas. Namun sebaliknya, ekonomi sosialis memiliki konsep dasar
tidak adanya hak milik pribadi, adanya pemerataan ekonomi dalam negara dibawah peraturan
ketenagakerjaan. Dalam islam, kehidupan dunia berkaitan erat dengan kehidupan akhirat. Sementara itu,
kapitalisme dan sosialisme memisahkan moralitas dari teologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi terkait perilaku kegiatan ekonomi islam.

Keywords: Ekonomi, Kapitalis, Sosialis, Ismail Raji Al-Faruqi.


PENDAHULUAN
Belajar bermakna sebagai proses pendewasaan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih
maju dan sejahtera lahir dan batin1. Untuk mewujudkan kesejahteraan lahir tentunya akan selalu
berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Sistem perekonomian yang berkembang di tengah
masyarakat modern saat ini adalah sistem perekonomian kapitalis dan sosialis. Sistem ekonomi
kapitalis berorientasi pada praktek ekonomi yaitu mencari dan mengambil keuntungan sebesar
mungkin dengan modal yang minimum.2 Beberapa konsep dasar dalam ekonomi kapitalisme yaitu
kebebasan hak milik bagi setiap individu, kebebasan ekonomi, dan persaingan bebas.3 Hal
tersebut akan mempengaruhi sistem perekonomian di tengah masyarakat dimana yang kaya
semakin kaya dan golongan yang kuat akan semakin berkuasa.
Demikian halnya ekonomi sosialis yang memiliki konsep dasar dapat melakukan kebebasan
individu untuk kegiatan ekonomi namun tetap campur tangan pemerintah dengan prinsip dasar
tidak adanya hak kepemilikan pribadi, adanya kesamaan ekonomi dan disiplin politik yakni negara
dibawah peraturan buruh.4 Jika kekuasaan negara berada pada tangan para buruh yang minim
pendidikan dan moralitas maka dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya penindasan,
kezaliman dan balas dendam yang tak berujung. Perkembangan teknologi yang semakin maju

1
Nurlia Putri Darani, “Kewajiban Menuntut Ilmu Dalam Perspektif Hadis,” Jurnal Riset Agama 1, no. 1 (2021):
133–44.
2
Elisa Wibawanti and Jaharuddin Jaharuddin, “PERBANDINGAN ANTARA EKONOMI ISLAM DENGAN EKONOMI
KAPITALISME,” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Kebijakan Publik (JEpa) 7, no. 2 (2022): 193–206.
3
Nihayatul Maskuroh, “Perbandingan Sistem Ekonomi,” 2020.
4
Muh Ikbal, Nindi Dwi Tetria Dewi, and Helmi Syaifuddin, “Problematika Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis
Perspektif Ismail Raji Al-Faruqy,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 9, no. 1 (2023): 1197–1203.
1
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

menyebabkan tingkah laku dan sudut pandang manusia semakin bergeser dalam memandang
dunia, khususnya dalam masalah perekonomian.
Dari permasalahan tersebut, salah satu cendekiawan muslim seperti Ismail Raji Al Faruqi
memandang urgen untuk melakukan islamisasi ilmu karena konsep yang diciptakan oleh barat
menurut beliau telah gagal memecahkan realitas permasalahan khusunya masalah sosial dan
ekonomi.5

LITERATURE REVIEW
Riwayat Hidup Ismail Raji Al Faruqi
Ismail Raji Al Faruqi dilahirkan di kota Jaff pada tanggal 1 Januari 1921. Jaff adalah salah
satu daerah bagian Palestina. Al Faruqi seorang pakar dalam bidang ilmu falsafah dan
perbandingan agama.6 Jejak pendidikan Ismail Raji Al Faruqi dimulai di Collage des Presses Lebanon.
Kemudian pada tahun 1941, beliau melanjutkan studi ilmu filsafat di Universitas Beirut, Amerika
Serikat. Setelah lulus, pada usia 20 tahun beliau mendapat mandat dari Inggris dan diangkat
menjadi pegawai pemerintah Palestina. Pada umur 24 tahun Ismail Raji Al Faruqi menjabat
sebagai gubernur di provinsi Gelilea Palestina. Beliau menjabat tidak berlangsung lama karena
tahun 1947 provinsi Gelilea menjadi wilayah yang dikuasai oleh Zionis Israel. Setahun kemudian,
Ismail Raji Al Faruqi pindah ke Amerika Serikat.7
Di Amerika Serikat, Ismail Raji Al Faruqi melanjutkan studi dan mendapat gelar master
dalam ilmu falsafah di Universitas Indieana tahun 1949. Dua tahun setelahnya beliau meraih gelar
magister untuk kedua kalinya di Universitas Harvard pada bidang ilmu falsafah, puncak
pendidikannya yaitu berada pada tahun 1951 dengan gelar doktoralnya yang mengambil judul
disertasi “Pembenaran Tuhan: Metafisik dan Epistemologi Nilai”.8
Adapun karir akademik Ismail Raji Al Faruqi dimulai sebagai dosen di McGill university,
Kanada (tahun 1959). sementara itu ia menyempatkan diri untuk mendalami Judaisme dan
Kristen. Pada tahun 1961, ia pindah ke Karachi, dan bergabung dengan Central Institut for Islamic
Research dan mengelola jurnal pada Islamic studies. Pada tahun 1963, dia kembali mengajar di
fakultas Agama pada university of chicago. Dia kemudian memulai program kajian Islam di Syracus
University, New york, pada tahun 1968 ia pun pindah ke Temple university Philadelpia sebagai

5
Muhyidin Muhyidin and Dewi Mutmainnah, “Menimbang Gagasan Islamisasi Ilmu-Ilmu Sosial; Studi Kritis Atas
Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi,” Ummul Qura: Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan 16, no.
2 (2021): 98–107.
6
Suhaimi Suhaimi, “ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN (Telaah Kritis Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi),” Jurnal Al-
Ulum, Universitas Islam Madura 2, no. 1 (2014): 12.
7
Muhyidin and Mutmainnah, “Menimbang Gagasan Islamisasi Ilmu-Ilmu Sosial; Studi Kritis Atas Pemikiran
Ismail Raji Al-Faruqi.”
8
Nanda Septiana, “Kajian Terhadap Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi Tentang Islamisasi Sains,” JIE (Journal of
Islamic Education) 5, no. 1 (2020): 20–34.
2
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

guru besar Agama dan mendirikan pusat kajian Islam. Di sinilah dia menetap sampai akhir
hidupnya.9
Ismail Raji Al Faruqi i terkenal sebagai ilmuan yang sangat produktif sekali dalam pemikiran
Islam dan pendidikan Islam serta ilmu-ilmu lainnya. Ia menulis sekitar 100 artikel dan 20 buah
buku. Melalui tulisan-tulisan inilah icle-ide atau pemikirannya mcnyebar Iuas di negara-negara
Islam diseluruh dunia. selain itu, dia juga aktif menjadi dosen tamu di beberapa universitas di
berbagai negara, seperti Afrika, Erofa, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara. Dia telah
bergabung pada tujuh jurnal terkemuka.10
Didampingi sang istri Loys Lamya, Ismail Raji Al Faruqi mendirikan beberapa asosiasi
islam, diantaranya :11
a. Institut Sekolah Tinggi Islam Internasional atau The Internasional Institute of Islamic
Thought (IIIT).
b. Membentuk Association of Muslim Social Scientist.
c. Mendirikan Jurnal Sosial Islam Amerika atau American Journal of Islamic Social Science
(AJISS).
d. Membentuk Islamic Society of North America.

Secara spesifik, Ismail Raji Al Faruqi menegaskan tiga sumbu tauhid (kesatuan) untuk
melakukan islamisasi ilmu pengetahuan, yaitu kesatuan pengetahuan, kesatuan hidup, dan
kesatuan sejarah.12 Sayangnya, Ismail Raji Al Faruqi dan istri serta kedua anaknya terbunuh oleh
orang yang tidak dikenal, yang diduga berasal dari agen rahasia Zionis Israel, peristiwa
pembunuhan itu terjadi tanggal 27 Mei 1986.13

9
Jalaluddin dan usman Said, Fitsafat pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan Pemikirannya (Jakarata: PT
Raja Grafindo persada, 1994): 158.
10
John L. Esposito, The oxford Insyclopedia of Isrumic word, elew york:
Oxfbrd University Press: 1995): 3.
11
Eniya Wati, “Kesatuan Ilmu Dalam Bingkai Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi,” TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam
10, no. 1 (2015): 39–54.
12
Nurhidayat, Islamisasi Ilmu Ekonomi: Model, Implementasi Dan Implikasinya Di International Islamic
University Malaysia, Repository.Uinjkt.Ac.Id, 2020,
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/49994.
13
Ikbal, Dewi, and Syaifuddin, “Problematika Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis Perspektif Ismail Raji Al-Faruqy.”
3
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dalam artikel ini adalah jenis penelitian dengan menggunakan studi
kepustakaan. Studi kepustakaan dalam penelitian menggunakan telaah dengan menggunakan data
sekunder literatur yaitu data yang diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya, tujuannya untuk
menganalisis, menguraikan, dan merumuskan serta membandingkan telaah yang lebih kritis.14

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam buku Islamisasi Ilmu Ekonomi : Model, Implementasi dan Implikasinya di
Internasional Islamic University Malaysia, terdapat permasalahan dikotomi ilmu dan loss genealogy
ilmu ekonomi islam dalam family tree ilmu ekonomi menyebabkan ekonomi islam tidak diakui
sebagai ilmu ekonomi. Hal ini mengakibatkan ekonomi islam tidak diakui sebagai sebuah sistem
ekonomi dunia. Dampaknya, adanya diskriminasi ilmu ekonomi islam dan aliensi syariah di
tengah masyarakat muslim. Satu sisi yakin dengan ajaran islam dalam segala aspek, namun satu sisi
memakai sistem lain dalam berekonomi.15
Tabel 1. Sistem Ekonomi Dunia
Sistem Ekonomi Dunia
Kapitalis Sosialis Islam
Sumber: Buku Islamisasi Ilmu Ekonomi16
Hal ini menimbulkan pemikiran kritis para cendekiawan ekonomi islam yang terbangun
untuk menganalisis, mengkaji ulang, untuk melakukan studi komparatif sistem ekonomi kapitalis
dan sosialis khusunya di negara Indonesia.
Kapitalis
Menurut KBBI online, kapitalisme berasal dari kata kapital dan isme. Kapital memiliki arti
modal atau dapat bermakna alat produksi barang dan jasa seperti tanah atau uang. Kemudian,
isme sendiri memiliki arti paham atau ajaran. Kapitalisme dapat diartikan menjadi sebuah sistem
ekonomi atau politik yang mengarah pada pengumpulan kekayaan milik pribadi tanpa gangguan
pemerintah.
Kapitalis di Indonesia
Indonesia sebenarnya tidak menerapkan ekonomi kapitalis melainkan menggunakan
demokrasi ekonomi. Dasar dari sistem ekonomi ini diatur pada pasal 33 UU 1945, yakni
perekonomian yang berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan, koperasi menjadi lembaga

14
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif Dan Mixed Method) (Hidayatul
Quran, 2019).
15
Nurhidayat, Islamisasi Ilmu Ekonomi: Model, Implementasi Dan Implikasinya Di International Islamic
University Malaysia.
16
Nurhidayat.
4
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

perekonomian paling sesuai, Indonesia menerima 3 bentuk badan usaha yakni badan usaha milik
negara (BUMN) swasta, dan koperasi. Namun pada tahun 1983-1988 pemerintah mulai
melakukan deregulasi melalui mekanisme pasar (Juni 1983) karena penerimaan di sector migas
semakin menurun drastis sehingga merasa perlu meningkatkan tabungan swasta untuk
meningkatkan kembali kelesuan perekonomian. Pemerintah memberikan kemudahan untuk
mendirikan bank. Sejak saat itu mekanisme pasar dianggap paling efisien tanpa adanya campur
tangan pemerintah terlalu banyak. Investor asing pun semakin banyak masuk karena pemerintah
banyak memberikan fasilitasfasilitas kepada swasta untuk menikmati kekayaan alam Indonesia,
dan BUMN semakin di privatisasi. Bank-bank swasta pun semakin menjamur pada sistem
perbankan di Indonesia karena adanya restrukturisasi sector perbankan. Dengan adanya politik
dan kekuasaan masuk maka banyak terjadi kesewenangwenangan, banyak persaingan tidak sehat,
dan para konglomerat diangkat untuk menjadi motor dalam perekonomian.
Sosialis
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai makna sosialis, perlu untuk mengetahui terlebih
dahulu histori daripada timbulnya gerakan sosialis. Salah satu perintis gerakan sosialis adalah Abu
Dzar Al-Ghifary, tepatnya tahun 652 Masehi (32 H) beliau saat itu menggagas gerakan sosialisasi
dalam agama di tengah masyarakat Islam. Setelah beberapa abad kemudian muncul gerakan
sosialis di dunia barat seperti Karl Marx dan Fredrich Engels. Meskipun memiliki beberapa
persamaan dalam tujuan tapi pada hakikatnya berbeda karena gerakan sosialis yang dirintis oleh
Abu Dzar Al-Ghirary berdasarkan nilai agama sedangkan gerakan sosialis dari barat mendasarkan
pada persoalan dunia, materi dan finansial yang tidak ada kaitannya dengan agama atau
ketuhanan.17
Sosialisme memiliki asal kata sosial, sesuatu yang erat kaitannya dengan kehidupan
masyarakat. Sedangkan ekonomi sosialis merupakan suatu paham dimana roda perekonomian
dibawah kendali pemerintah. Ekonomi sosialis dikenal dengan perangkat ekonomi yang berpusat
dimana roda perekonomian sepenuhnya berada dibawah tanggung jawab pemerintah. Dalam
sistem ekonomi sosialis pemerintah merupakan satu satunya penguasa dalam kegiatan ekonomi.
Sistem ekonomi sosialis pada dasarnya menginginkan kesejahteraan yang merata dalam kehidupan
masyarakat dan agar tidak terjadi penindasan, untuk mencapai tujuan tersebut maka jalannya
perekonomian diatur langsung oleh masyarakat.18
Tiga prinsip dasar ekonomi sosialis sebagai berikut: Pertama, negara atau pemerintah adalah
satu-satunya penguasa artinya individu tidak dibenarkan dalam kepemilikan harta, sumber

17
Yusdani Yusdani, “Islamisasi Model Al-Faruqi Dan Penerapannya Dalam Ilmu Ekonomi Islam Di Indonesia
(Suatu Kritik Epistemik),” La_Riba 1, no. 1 (2007): 77–94.
18
Syamsul Effendi, “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis,” JRAM
(Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma) 6, no. 2 (2019): 147–58.
5
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

pendapatan dan kegiatan produksi adalah milik masyarakat seutuhnya. Kedua, pemerataan
ekonomi artinya segala kebutuhan hidup disediakan dan diatur penuh oleh negara. Ketiga, semua
kegiatan distribusi dan produksi diatur negara atau pemerintah.19
Sosialis di Indonesia
Di indonesia walaupun tidak mengamalkan konsep sosialis tetapi paham komunis pernah
masuk di Indonesia yakni di masa Orde Baru, pelopornya adalah orang belanda Hendrikus
Josephus fransiscus Marie Sneevliet pada tahun 1913 dengan mendirikan organisasi ISDV (indische
social Democratische Vereeniging) awalnya organisasi ini tidak beraliran komunis lambat laun merubah
pandangan setelah revolusi rusia mereka memasuki organisasi masa salah satunya adalah sarekat
islam. Akhirnya sarekat islam terbelah menjadi si merah dan si putih. Si merah menjadi partai
komunisme di dalamnya diam-diam membentuk partai PKI pada tahun 1917. Mohammad Hatta
dalam buku „Bung Hatta Menjawab‟ mengatakan bahwa Syarikat Islam pimpinan Samaun dan
Darsono kurang memperhatikan nasib buruh sehingga lowongan baik bagi ide-ide radikal yang
terinspirasi oleh Sneevliet. PKI berusaha menggulingkan Soekarno dengan pemberontakan pada
tahun1926,1948, hingga 1965 tetapi gagal.
Studi Komparatif Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Di dalam system ekonomi baik ekonomi kapitalis maupun sosialis tidak mengenal
keyakinan alam dan tuhan. Untuk memenuhi ambisi seakan alam dan tuhan mereka jadikan
sebagai eksploitasi untuk memenuhi keinginan pribadi maupun kelompok. Sehingga membentuk
dehumanisasi antara manusia dengan manusia dan di harmonisasi antara manusia dengan alam.
Yang lebih parah lagi terjadinya proses dekadensi nilai ilahiyyah antara manusia dengan tuhannya.
Ikhtiar meng-Islam-kan ilmu pengetahuan, kiranya menjadi bagian penting tradisi
intelektual kaum muslim modern. Gerakan islamisasi ilmu pengetahuan menjadi semacam cermin
kerinduan para intelektual dan ilmuwan muslim modern terhadap sesuatu yang “khas” milik
mereka. Pendidikan ekonomi islam yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di
perusahaan-perusahaan islami seperti perbankan, asuransi dan lainnya yang berlabel syariah
diduga bukan lagi pendekatan ilmiah yang memberi ruang bagi penelaah berbagai teori melainkan
pendekatan pasar.20
Sistem ekonomi kapitalis berdiri dari sebuah pandangan atau ide sekularisme yang
memisahkan antara paham agama dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Paham ini
memiliki inti bahwa manusia di dunia memiliki kebebasan mengatur hidupnya dan tidak
diperbolehkan mencampur adukkan dengan agama. Dengan terabaikannya nilai agama secara
otomatis nilai moral dan spiritual yang menjadi pijakan agama juga ditiadakan. Sehingga, sangat

19
Azizah Nur Adilah, “RESUME SISTEM EKONOMI SOSIALIS,” 2021.
20
Yusdani, “Islamisasi Model Al-Faruqi Dan Penerapannya Dalam Ilmu Ekonomi Islam Di Indonesia (Suatu Kritik
Epistemik).”
6
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

jauh dalam menggapai kesejahteraan hakiki. Akibatnya tidak adanya moral dan spiritual. Dan
negara bebas menghilangkan kelas borjuis dengan cara membangun kediktatoran kepada kaum
proletary yang berakibat hilangnya hak fundamental dan kebebasan publik. Kemudian, manusia di
program untuk menjadi makhluk ekonomi.
Konsep yang sama pada ekonomi sosialis dengan ideologi Marxis yang menjatuhkan agama
bahwa agama adalah candu, Kedua system ekonomi ini merupakan system ekonomi yang
dominan di dunia, bahkan merajai di dalam dunia modern saat ini.
Ekonomi ummah dan kesehatannya adalah esensi Islam. Spritualitas Islam yang adil tidak
akan ada tanpa adanya tindakan ekonomi yang adil (Ismail Raji AlFaruqi, 1409-1988 M). Menurut
Al-Faruqi dalam ekonomi Islam adanya nilai sesuatu dalam agama sangat penting terutama nilai
moral tepatnya adalah jaringan hubungan antar-manusia. Andaikata tidak terjadi jual-beli atau
tukar-menukar barang dan jasa, misalnya, maka secara ipso facto tidak mungkin akan ada
kesempatan untuk mempraktekan keadilan dan kejujuran. Jika tidak ada kelangkaan kebutuhan
hidup. Karenanya, masyarakat sebagaimana yang kita kenal sekarang, adalah konteks individu-
individu bebas yang paling berhubungan dan saling mempengaruhi pribadi masing-masing.
Karena itu, sangat masuk akal, kalau masyarakat merupakan syarat tercapainya falah, atau
kebahagiaan religius. Sebalikanya, tidak ada masyarakat yang dapat terus eksis, atau tetap
bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama, tanpa adanya moralitas.
Islamisasi bukanlah masalah mengurangi ataupun menambahkan suatu elemen tertentu,
melainkan proses menciptakan, menggabungkan atau mengaransemen ulang ilmu tertentu.
Islamisasi dilakukan melalui proses panjang; riset atas teori-teori yang berkembang dengan pisau
bedahnya berasal dari sumber-sumber Islam, dan dilakukan dengan melalui saintific method dan
diakhiri dengan pemasaran hasil proses dari “fit and proper test,” tersebut. Karena bersentuhan
dengan dua mainstream utama, islamisasi membutuhkan kontribusi dari kedua hal tersebut. Ia
tidak hanya melulu berbicara mengenai tradisi warisan Islam dalam bentuk kitab-kitab turath,
ataupun ilmu- ilmu konvensional yang selalu menuntut perubahan.

7
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan pada materi diatas, maka bisa diambil kesimpulan
diantaranya :
a. Kapitalisme muncul sebagai pedoman ideologi baru yang muncul dari kalangan Kolonial
akibat hawa nafsu atas keadaan yang terjadi sehingga menimbulkan penguasaan utuh
pada pihak individu dengan mengesampingkan antara moral dan agama.
b. Sosialisme merupakan kesewenangan pemerintah dalam penguasaan seakan akan
individu tidak memiliki hak kebebasan meraih kemampuan yang tinggi karena
keterbatasannya dalam bergerak karena kendali ada di tangan pemerintah dan sosialis
juga sama mengenyampingkan urusan agama dalam segala hal demi keuntungan
walaupun awalnya cendikiawan muslim mengagas bermula dari agama.
c. Studi komparatif sistem ekonomi kapitalis dan sosialis dalam perspektif Ismail Raji Al
Faruqi mengemukakan pendapatnya dalam ekonomi islam seharusnya nilai agama adalah
hal penting dan pokok yang mendasari dalam hubungan antar manusia karena agama
mengandung nilai-nilai penting seperti moral sehingga pola perekonomian akan berjalan
dengan penuh keadilan.

8
Journal of Islamic Economics Perspectives, Volume 5 No 1. Issue 1 September (2023)

REFERENSI
Adilah, Azizah Nur. “RESUME SISTEM EKONOMI SOSIALIS,” 2021.
Darani, Nurlia Putri. “Kewajiban Menuntut Ilmu Dalam Perspektif Hadis.” Jurnal Riset Agama 1,
no. 1 (2021): 133–44.
Effendi, Syamsul. “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan
Sosialis.” JRAM (Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma) 6, no. 2 (2019): 147–58.
Hermawan, Iwan. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif Dan Mixed Method).
Hidayatul Quran, 2019.
Ikbal, Muh, Nindi Dwi Tetria Dewi, and Helmi Syaifuddin. “Problematika Ekonomi Kapitalis
Dan Sosialis Perspektif Ismail Raji Al-Faruqy.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 9, no. 1 (2023):
1197–1203.
Maskuroh, Nihayatul. “Perbandingan Sistem Ekonomi,” 2020.
Muhyidin, Muhyidin, and Dewi Mutmainnah. “Menimbang Gagasan Islamisasi Ilmu-Ilmu Sosial;
Studi Kritis Atas Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi.” Ummul Qura: Jurnal Institut Pesantren Sunan
Drajat (INSUD) Lamongan 16, no. 2 (2021): 98–107.
Nurhidayat. Islamisasi Ilmu Ekonomi: Model, Implementasi Dan Implikasinya Di International Islamic
University Malaysia. Repository.Uinjkt.Ac.Id, 2020.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/49994.
Septiana, Nanda. “Kajian Terhadap Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi Tentang Islamisasi Sains.”
JIE (Journal of Islamic Education) 5, no. 1 (2020): 20–34.
Suhaimi, Suhaimi. “ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN (Telaah Kritis Pemikiran Ismail Raji
Al-Faruqi).” Jurnal Al-Ulum, Universitas Islam Madura 2, no. 1 (2014): 12.
Wati, Eniya. “Kesatuan Ilmu Dalam Bingkai Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi.” TADRIS: Jurnal
Pendidikan Islam 10, no. 1 (2015): 39–54.
Wibawanti, Elisa, and Jaharuddin Jaharuddin. “PERBANDINGAN ANTARA EKONOMI
ISLAM DENGAN EKONOMI KAPITALISME.” Jurnal Kajian Ekonomi Dan Kebijakan
Publik (JEpa) 7, no. 2 (2022): 193–206.
Yusdani, Yusdani. “Islamisasi Model Al-Faruqi Dan Penerapannya Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Di Indonesia (Suatu Kritik Epistemik).” La_Riba 1, no. 1 (2007): 77–94.

Anda mungkin juga menyukai