Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara :7 Nama : RIVAL

Hari/Tanggal : Senin, 6-11-2023 NIM : F12122093

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. No Sampel : 14 C A

2. Jenis Batuan : Batuan Piroklastik


3. Warna Segar : Merah bata
4. Warna Lapuk : Merah bata kecoklatan
B

5. Tekstur
 Ukuran Butir : Runcing (64mm) Ket. a.) Ash 85%
b.) Lapili 5%
 Derajat Pembundaran : Subangular-angular c.) Bomb 10%
 Derajat pemilahan : Terpilah buruk
 Kemas : Tertutup
6. Struktur : Amigoidal
7. Komposisi : Ortoklas
8. Nama Batuan : Ash Tuff
9. Genesa/kegunaan : Batu ash tuff adalah Batuan ash tuff adalah jenis batuan
sedimen yang terbentuk dari endapan abu vulkanik yang mengalami pengendapan dan
pemadatan.Letusan Vulkanik: Batuan ash tuff terbentuk ketika gunung berapi meletus
dan mengeluarkan abu vulkanik dan material piroklastik ke udara. Endapan Abu:
Partikel abu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi tersebar di sekitar
daerah letusan dan jatuh ke permukaan tanah. Pengendapan: Abu vulkanik yang jatuh
ke tanah akan mengendap dan membentuk lapisan yang semakin tebal seiring
waktu.Pemadatan: Lapisan abu vulkanik ini kemudian mengalami pemadatan karena
tekanan dari endapan di atasnya, serta kemungkinan pengikatan oleh bahan mineral dan
kimia yang ada di dalamnya. Litifikasi: Proses litifikasi mengubah endapan abu
vulkanik menjadi batuan padat. Semakin lama dan tekanan semakin besar, abu vulkanik
ini akan mengalami proses litifikasi dan berubah menjadi batuan ash tuff. Hasil
akhirnya adalah batuan ash tuff yang dapat memiliki berbagai sifat fisik dan kimia
tergantung pada komposisi abu vulkaniknya dan faktor-faktor geologis lainnya. Batuan
ash tuff seringkali memiliki tekstur yang kasar dan berlapis karena endapan yang
berbeda-beda dari letusan gunung berapi yang berbeda. Batuan ini biasanya digunakan
sebagai ornamen dan patung dalam seni arsitektur dan juga biasanya dijadikan sebagai
batu hiasan tanaman.
(https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JRST/article/download/11544/5368)

ASISTEN PRAKTIKAN

AMRANA RIVAL
F12119049 F12122093
PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara :7 Nama : RIVAL

Hari/Tanggal : Senin, 6-11-2023 NIM : F12122093

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. No Sampel : 9D
A

2. Jenis Batuan : Batuan Piroklastik


3. Warna Segar : Abu-abu kecoklatan
4. Warna Lapuk : Orenge kecoklatan B

5. Tekstur Ket. a.) Ash 60%


b.) Lapili 40%
 Ukuran Butir : Lapilus (0,04-2mm)
 Derajat Pembundaran : Angular
 Derajat pemilahan : Terpilah buruk
 Kemas : Tertutup
6. Struktur : Amigoidal
7. Komposisi : Horndblende dan biotit
8. Nama Batuan : Lapili Tuff
9. Genesa/kegunaan :Batu lapili Tuff terbentuk dari endapan abu vulkanik yang
terkompaksi dan mengeras. Tuff terbentuk saat gunung berapi meletus, melepaskan abu,
pasir, dan fragmen vulkanik ke udara. Pengendapan: Partikel abu vulkanik dan fragmen
vulkanik ini jatuh kembali ke permukaan bumi dan terakumulasi sebagai endapan di
berbagai area, seperti dasar dan sekitar gunung berapi. Kompaksi: Selama jutaan tahun,
endapan ini mengalami kompaksi karena tekanan dari lapisan-lapisan di atasnya.
Litifikasi: Endapan abu vulkanik mengalami litifikasi, yang berarti partikel-partikelnya
mulai menempel bersama-sama dan membentuk batuan padat. Batuan Tuff: Akhirnya,
setelah proses kompaksi dan litifikasi, abu vulkanik yang diendapkan ini menjadi
batuan tuff. Tuff sering kali memiliki tekstur yang kasar hingga halus, tergantung pada
ukuran partikel abu vulkanik yang terlibat dalam pembentukannya. Ini adalah salah satu
contoh batuan sedimen vulkanik yang memiliki peran penting dalam rekaman sejarah
aktivitas vulkanik di suatu daerah. Biasanya digunakan sebagai bahan kontruksi
bangunan, ornamen arsitektur maupun batu hiasan tanaman.

(https://arriqofauqi.web.ugm.ac.id/2014/10/16/macam-macam-batuan-piroklastik/)
ASISTEN PRAKTIKAN

AMRANA RIVAL
F12119049 F12122093
PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara :7 Nama : RIVAL

Hari/Tanggal : Senin, 6-11-2023 NIM : F12122093

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. No Sampel : 12A B

2. Jenis Batuan : Batuan Piroklastik


3. Warna Segar : Abu-abu
A
4. Warna Lapuk : Abu-abu kecoklatan
5. Tekstur
Ket. a.) Ash 70%
 Ukuran Butir : Lapilus (0,04-2mm) b.) Lapili 30%
 Derajat Pembundaran : Angular
 Derajat pemilahan : Terpilah buruk
 Kemas : Tertutup
6. Struktur : Amigoidal
7. Komposisi : Horndblende dan pyroxene
8. Nama Batuan : Lapili Tuff
9. Genesa/kegunaan : Batu lapili Tuff terbentuk dari endapan abu vulkanik yang
terkompaksi dan mengeras. Tuff terbentuk saat gunung berapi meletus, melepaskan abu,
pasir, dan fragmen vulkanik ke udara. Partikel abu vulkanik dan fragmen vulkanik ini
jatuh kembali ke permukaan bumi dan terakumulasi sebagai endapan di berbagai area,
seperti dasar dan sekitar gunung berapi. Selama jutaan tahun, endapan ini mengalami
kompaksi karena tekanan dari lapisan-lapisan di atasnya. Endapan abu vulkanik
mengalami litifikasi, yang berarti partikel-partikelnya mulai menempel bersama-sama
dan membentuk batuan padat. Akhirnya, setelah proses kompaksi dan litifikasi, abu
vulkanik yang diendapkan ini menjadi batuan tuff. Tuff sering kali memiliki tekstur
yang kasar hingga halus, tergantung pada ukuran partikel abu vulkanik yang terlibat
dalam pembentukannya. Ini adalah salah satu contoh batuan sedimen vulkanik yang
memiliki peran penting dalam rekaman sejarah aktivitas vulkanik di suatu daerah.
Biasanya digunakan sebagai bahan kontruksi bangunan, ornamen arsitektur maupun
batu hiasan tanaman.

(https://translate.google.com/translate?u=https://sciencedrill.com/lapilli)
ASISTEN PRAKTIKAN

AMRANA RIVAL
F12119049 F12122093
PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara :7 Nama : RIVAL

Hari/Tanggal : Senin, 6-11-2023 NIM : F12122093

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. No Sampel : 12B A

2. Jenis Batuan : Batuan Piroklastik


3. Warna Segar : Abu-abu muda
4. Warna Lapuk : Abu-abu gelap B

5. Tekstur
Ket. a.) Ash 55%
 Ukuran Butir : Debu kasar (0,04mm) b.) Lapili 40%
c.) Bomb 5%
 Derajat Pembundaran : Subrounded-subangular
 Derajat pemilahan : Terpilah buruk
 Kemas : Tertutup
6. Struktur : Amigoidal
7. Komposisi : Plagioklas
8. Nama Batuan : Lapili Tuff
9. Genesa/kegunaan : Batu lapili Tuff adalah jenis batuan sedimen vulkanik
yang terbentuk melalui proses geologi yang melibatkan material vulkanik seperti abu
vulkanik dan tuff. Tuff terbentuk saat gunung berapi meletus, melepaskan abu, pasir,
dan fragmen vulkanik ke udara. Partikel abu vulkanik dan fragmen vulkanik ini jatuh
kembali ke permukaan bumi dan terakumulasi sebagai endapan di berbagai area, seperti
dasar dan sekitar gunung berapi. Selama jutaan tahun, endapan ini mengalami kompaksi
karena tekanan dari lapisan-lapisan di atasnya. Endapan abu vulkanik mengalami
litifikasi, yang berarti partikel-partikelnya mulai menempel bersama-sama dan
membentuk batuan padat. Akhirnya, setelah proses kompaksi dan litifikasi, abu
vulkanik yang diendapkan ini menjadi batuan tuff. Tuff sering kali memiliki tekstur
yang kasar hingga halus, tergantung pada ukuran partikel abu vulkanik yang terlibat
dalam pembentukannya. Ini adalah salah satu contoh batuan sedimen vulkanik yang
memiliki peran penting dalam rekaman sejarah aktivitas vulkanik di suatu daerah.
Biasanya digunakan sebagai bahan kontruksi bangunan, ornamen arsitektur maupun
batu hiasan tanaman.
(https://translate.google.com/translate?u=https://geologyscience.com/rocks/tuff/
&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search)
ASISTEN PRAKTIKAN

AMRANA RIVAL
F12119049 F12122093

PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara :7 Nama : RIVAL

Hari/Tanggal : Senin, 6-11-2023 NIM : F12122093

DESKRIPSI BATUAN PIROKLASTIK

1. No Sampel : 9B
A
2. Jenis Batuan : Batuan Piroklastik B

3. Warna Segar : Coklat


4. Warna Lapuk : Coklat tua
5. Tekstur
Ket. a.) Ash 90%
 Ukuran Butir :- b.) Lapili 10%
 Derajat Pembundaran : -
 Derajat pemilahan :-
 Kemas :-
6. Struktur : Skoria
7. Komposisi :-
8. Nama Batuan : Batu Apung
9. Genesa/kegunaan : Batu apung adalah batuan vulkanik yang memiliki
kepadatan rendah dan sering kali sangat ringan. Batu apung terbentuk selama letusan
gunung berapi ketika magma naik ke permukaan dan melepaskan gas-gas, termasuk air
dan karbon dioksida. Saat magma yang mengandung gas mencapai permukaan, tekanan
atmosfer menyebabkan gas-gas tersebut segera keluar dari magma. Pembekuan magma
yang cepat dan pelepasan gas-gas ini menghasilkan batu apung yang memiliki banyak
rongga kecil dan berongga. Batu apung yang terbentuk mengapung di atas permukaan
lava cair atau air, karena kepadatan yang sangat rendah, sehingga batu apung sering
terbawa oleh arus sungai atau terdampar di pesisir. Batu apung yang mengapung di air
dapat berkumpul dan akhirnya terakumulasi di berbagai tempat, seperti pesisir pantai
atau danau.Batu apung sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai
bahan bangunan ringan, isolasi termal, dan dalam industri pembuatan beton. Genesa
batu apung merupakan bagian dari siklus hidrovolkanik dan adalah hasil dari interaksi
yang kompleks antara magma dan gas-gas yang terperangkap di dalamnya selama
letusan gunung berapi. Biasanya digunakan sebagain hiasan akuarium dan tanaman.
(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
pubs.usgs.gov/periodicals/mcs2022/mcs2022)

KLASIFIKASI BATUAN BEKU MENURUT RUSSELL B. TRAVIS (1955)


ASISTEN PRAKTIKAN

AMRANA RIVAL
F12119049 F12122093

Anda mungkin juga menyukai