Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS KEPENTINGAN DAN KEPUASAN


PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI UIM
(UNIFIED INVENTORY MANAGEMENT) PADA
PT. TELKOM INDONESIA WITEL JAKARTA
UTARA

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek


Pada Program Sarjana Strata Satu (S1)

Disusun Oleh :
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : 41617010005

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2021
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Yulia Puspitasari
N.I.M : 41617010005
Jurusan : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Judul Kerja Praktek : Analisis Kepentingan dan Kepuasan
Pemanfatan Sistem Informasi UIM (Unified
Inventory Management) Pada PT. Telkom
Indonesia Witel Jakarta Utara
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Laporan Kerja Praktek yang
telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila
ternyata di kemudian hari penulisan Laporan Kerja Praktek ini merupakan hasil
plagiat dan penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan
Universitas Mercu Buana.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.

Penulis,

[Yulia Puspitasari]

ii
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KEPENTINGAN DAN KEPUASAN


PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI UIM
(UNIFIED INVENTORY MANAGEMENT) PADA
PT. TELKOM INDONESIA WITEL JAKARTA
UTARA

Disusun Oleh:
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : 41617010005
Program Studi : Teknik Industri

Dosen Pembimbing

(Ir. Torik Husein, MT)

Mengetahui,
Koordinator Kerja Praktek Ketua Prodi Teknik Industri

(Selamet Riadi, ST., MT) (Dr. Alfa Firdaus, ST., MT)

iii
SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTIK DARI
PERUSAHAAN

iv
ABSTRAK

Sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam operasional


perusahaan. Selain dapat meningkatkan keefektifan manajemen dalam memenuhi
kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan, sistem informasi digunakan
sebagai bentuk peningkatan keunggulan kompetitif pada suatu organisasi. Dalam
menjaga kualitas pelayanan perusahaan, PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara
memiliki sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) sebagai wujud
modernisasi dalam menjalankan fungsinya. Oleh karena itu, tujuan penulisan
laporan ini adalah untuk menganalisasi terkait pemanfaatan sistem informasi UIM
berdasarkan variable kepentingan dan kepuasan. Penelitian ini dilakukan dengan
melakukan penyebaran kuesioner yang teridiri dari 6 dimensi yaitu performance,
information & data, economy, control & security, efficiency, dan service yang
selanjutnya diberi bobot pada setiap pernytaan kepada responden yang merupakan
karyawan sekaligus user sistem informasi UIM. Diperoleh hasil penelitian
berdasarkan analisa IPA dimana 5 pernyataan berada pada kuadran A yang berarti
sistem informasi UIM perlu diprioritaskan untuk peningkatan kinerjanya. Sebanyak
6 pernyataan berada pada kuadran B termasuk ke dalam kategori yang sudah baik
dan harus dipertahankan. Sedangkan 2 pernyataan berada pada kuadran C yang
termasuk kategori prioritas rendah, dan 3 pernytaan lainnya berada pada kuadran D
yang termasuk dalam kategori berlebihan, dimana hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi terkait penerapan sistem informasi UIM pada
perusahaan.

Kata kunci : Sistem Informasi, Kualitas Pelayanan, Kuesioner, Analisa IPA

v
ABSTRACT

Information systems had a very important role in the company's operations. In


addition to increasing management effectiveness in meeting the need for
information in decision making, information systems are used as a form of
increasing competitive advantage in an organization. In maintaining the
company's service quality, PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara has a UIM
(Unified Inventory Management) information system as a form of modernization in
carrying out its functions. Therefore, the purpose of writing this report is to analyze
the utilization of the UIM information system based on the variables of interest and
satisfaction. This research was conducted by distributing a questionnaire
consisting of 6 dimensions, namely performance, information & data, economy,
control & security, efficiency, and service which were then given weight to each
statement to respondents who were employees and users of the UIM information
system. The research results were obtained based on the IPA analysis where 5
statements were in quadrant A, which means that the UIM information system needs
to be prioritized for improving its performance. A total of 6 statements in quadrant
B are included in the good category and must be maintained. While 2 statements
are in quadrant C which is included in the low priority category, and 3 other
statements are in quadrant D which is included in the excessive category, where
the results of this study can be used as evaluation material related to the
implementation of UIM information systems in companies.

Key words : Information system, Service Quality, Questionnaire, IPA Analysis.

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang


memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktik dengan judul “Analisis Kepentingan Dan Kepuasan Pemanfaatan
Sistem Informasi UIM (Unified Inventory Management) Pada PT. Telkom
Indonesia Witel Jakarta Utara” guna memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Kerja
Praktik pada program sarjana strata satu (S1) pada program studi Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Dengan penyusunan Laporan
Kerja Praktik ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan baik bagi
penulis maupun pembaca.
Dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan Kerja Praktik ini tidak lepas dari
pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.
Untuk itu penulis, bermaksud mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Ngadino Surip, MS. Selaku rektor Universitas Mercu Buana
Jakarta.
2. Dr. Ir. Mawardi Amin, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Mercu
Buana Jakarta
3. Bapak Dr. Alfa Firdaus,ST., MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Mercu Buana Jakarta.
4. Bapak Selamet Riadi, ST., MT., selaku kordinator Kerja Praktek yang telah
memberikan masukan atau saran terkait kerja praktik kepada penulis.
5. Bapak Ir. Torik Husein. MT., selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik yang
telah banyak membantu serta bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, kritik serta saran yang berguna dalam penyusunan
Laporan Kerja Praktik.
6. Semua Dosen Teknik Industri Universitas Mercu Buana atas bimbingan dan
pengarahannya selama perkuliahan
7. Bapak Tikdo Purwanto selaku HR Witel Jakarta Utara, Bapak Baihaqi selaku
Manajer Access Data Managemet yang telah menerima dan mengizinkan

vii
penulis untuk kerja praktik, Mba Farida Fitri K. selaku pembimbing Kerja
Praktik yang telah memberikan pengarahan selama Kerja Praktik, Mas Dien
Ardiansyah atas pengetahuan baru yang diberikan kepada penulis, serta kaka-
kaka unit tersebut yang telah menerima penulis dengan baik serta memberikan
informasi kepada penulis.
8. Yusuf Alhusain yang telah memeberikan semangat, motivasi serta do’a yang
diberikan kepada penulis.
9. Teman-teman seperjuangan Kerja Praktik (Ellyza Anggraini dan Devi Yanti
Naibaho) yang telah memberikan dukungan dalam berbagai hal, selama Kerja
Praktik.
10. Teman sebimbingan (Maulani Nurtilawah) yang telah memberikan semangat
dan sarannya dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik.
11. Teman-Teman Industri 2017 atas motivasi dan kerjasamanya serta hubungan
yang terjalin dengan baik sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktik.
12. Semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung, baik moril ataupun materil yang tidak bisa disebutkan
satu-persatu namun tanpa mengurangi rasa hormat penulis dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini.
13. Kedua orang tua dan keluarga yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang
selalu memberikan semangat, motivasi, do’a dan kasih sayang tiada hentinya
kepada penulis.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja
Praktik ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Kerja Praktik ini
dan semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 01 Februari 2021

Yulia Puspitasari

viii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... iii

SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTIK DARI PERUSAHAAN ............................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................................... 2

1.3 Metode Kerja Praktek .......................................................................................... 2

1.4 Jadwal Pelaksanaan ............................................................................................. 5

1.5 Lokasi Kerja Praktek ........................................................................................... 6

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................... 8

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................................. 8

2.2 Profil Perusahaan ............................................................................................... 10

2.2.1 Alamat Perusahaan ................................................................................11

2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan .............................................................................12

2.3 Bidang Usaha Perusahaan ................................................................................. 12

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................................... 13

ix
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 15

3.1 Sistem Informasi Manajemen ............................................................................ 15

3.1.1 Manfaat dan Kerugian Sistem Informasi Manajemen................................17

3.1.2 Peran Sistem Informasi Manajemen ..............................................................18

3.1 UIM (Unified Inventory Management).............................................................. 19

3.3 PIECES Framework .............................................................................................. 20

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................................ 26

4.1 Pengumpulan Data .................................................................................................. 26

4.1.1 Proses Berjalannya Sistem Informasi ............................................................26

4.1.2 Pengumpulan Data Kuesioner .......................................................................28

4.2 Pengolahan Data.............................................................................................35

4.2.1 Uji Validitas dan Reabilitas ..........................................................................35

4.2.2 Tingkat Kepuasan dan Kepentingan Pengguna ..............................................38

4.2.3 Tingkat Kesesuaian Responden.....................................................................44

4.2.4 Analisis IPA Tingkat Kepentingan dan Kepuasan ..........................................46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 51

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 51

5.2 Saran .................................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 53

LAMPIRAN...................................................................................................................... 54

Lampiran 1. Form Kartu Asbsensi Pelaksanaan Kerja Praktik .................................... 54

Lampiran 2. Form Penilaian Pembimbing Lapangan Kerja Praktik ............................. 56

Lampiran 3. Data Pendukung Laporan ......................................................................... 57

Lampiran 4. Lembar Asistensi Kerja Praktek............................................................... 61

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan dan Pelaksanaan Kerja Praktek............................. 5


Tabel 1.2 Pelaksanaan Kerja Praktek .................................................................... 6
Tabel 3.1 Jumlah Indikator Per-Variabel .............................................................. 23
Tabel 4.1 Kuesioner Analisa Sistem Informasi UIM (Unified Inventory
Management) ........................................................................................ 28
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kepentingan User Terhadap Sistem
Informasi UIM (Unified Invetory Management)................................... 33
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kepuasan User Terhadap Sistem
Informasi UIM (Unified Invetory Management)................................... 34
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepentingan .......................................... 36
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan .............................................. 37
Tabel 4.6 Pernyataan Variabel Perfomance .......................................................... 39
Tabel 4.7 Perhitungan Rata-Rata Kepentingan/Kepuasan Variabel Perfomance . 39
Tabel 4.8 Pernyataan Variabel Information & Data ............................................. 40
Tabel 4.9 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel Information
& Data .................................................................................................. 40
Tabel 4.10 Pernyataan Variabel Economy ........................................................... 41
Tabel 4.11 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel Economy .... 41
Tabel 4.12 Pernyataan Variabel Control & Security ............................................ 41
Tabel 4.13 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel Control &
Security .............................................................................................. 41
Tabel 4.14 Pernyataan Variabel Efficiency .......................................................... 42
Tabel 4.15 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel
Efficiency ............................................................................................ 42
Tabel 4.16 Pernyataan Variabel Service ............................................................... 42
Tabel 4.17 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel Service........ 43
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rata-rata Kepentingan dan
Kepuasan ............................................................................................. 43

xi
Tabel 4.19 Tingkat Kesuaian Antara Tingkat Kepentingan dengan Tingkat
Kepuasan ........................................................................................... 44
Tabel 4.20 PIECES Kuadran A............................................................................. 47
Tabel 4.21 PIECES Kuadran B ............................................................................. 48
Tabel 4.22 PIECES Kuadran C ............................................................................. 49
Tabel 4.23 PIECES Kuadran D ............................................................................. 49

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Kerja Praktek .............................................................. 4


Gambar 2.2 Logo PT. Telkom Indonesia ............................................................. 10
Gambar 2.2 Gedung PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara ......................... 11
Gambar 2.3 Peta Lokasi ....................................................................................... 12
Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara ...... 13
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Unit Data Management ..................................... 14
Gambar 3.1 Komponen Sistem Informasi ............................................................. 16
Gambar 3.2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi ................................................. 17
Gambar 3.3 Tampilan UIM (Unified Inventory Managaement) ........................... 19
Gambar 3.4 Matriks IPA ....................................................................................... 24
Gambar 4.1 Proses Sistem Informasi UIM (Unified Inventory Management)
PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara ....................................... 27
Gambar 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kepentingan .................................. 37
Gambar 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kepuasan ....................................... 38
Gambar 4.4 Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Sistem
Informasi UIM .................................................................................. 47

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era informasi 4.0 ditandai dengan hadirnya tantangan dalam persaingan


pasar, dengan perubahan yang cepat, kompleks, global, sangat kompetitif, dan
terfokus pada pelanggan. Lebih jauh lagi, faktor-faktor ini dapat berubah dengan
cepat dan tidak terduga (Knoke dalam Nugroho, H. P.,2020, hal. 93-104).
Penggabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi telah
menghasilkan suatu revolusi di dalam bidang sistem informasi. Implementasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi suatu keharusan bagi setiap
perusahaan baik pemerintah ataupun swasta agar dapat survive dan optimal dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan ataupun masyarakat pengguna layanan.
Pembangunan teknologi informasi dan sistem informasi memiliki tiga sasaran
yakni, memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses
yang mengelola informasi, meningkatkan keefektifan manajemen dengan
memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan, serta dapat
memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi
dengan merubah gaya dan cara berbisnis (Ward and Peppard, 2002).
Kebutuhan untuk terus mengambangkan sistem informasi terintegrasi yang
lebih user friendly mendorong upaya untuk memadukan berbagai aplikasi yang
digunakan dalam satuan kerja agar lebih simple dan efisien sesuai dengan konsep
lean yang diterapkan pada perusahaan.
PT. Telekom Indonesia merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dalam bidang pemberian jasa komunikasi bagi masyarakat umum.
Perkembangan informasi dan komunikasi yang diterapkan oleh perusahaan telah
berhasil, dengan didukung adanya hasil realisasi produk perusahaan kepada
konsumen dalam bentuk jasa. Dalam menjaga kualitas pelayanan perusahaan maka
sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) sebagai wujud modernisasi
dalam menjalankan fungsinya yang dibutuhkan untuk keperluan informasi oleh unit
1
2

terkait seperti unit Sales Person, Provisioning, Assurance, Data Management


bahkan Unit Maintenance.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan penyebaran
kuesioner atau angket mengenai tingkat kepuasan pengguna sistem informasi UIM
(Unified Inventory Management) pada PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara.
Sehingga dapat melakukan analisa dan evaluasi terkait sistem yang diterapkan.
Kepuasan pengguna menjadi salah satu tolak ukur menentukan sistem informasi
berhasil atau tidak (DeLone & McLean, 1992, hal.62). Sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan serta kepuasan pengguna jasa pada PT. Telkom
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun laporan dengan
judul “Analisis Kepentingan dan Kepuasan Pemanfaatan Sistem Informasi
UIM (Unified Inventory Management) Pada PT. Telkom Indonesia Witel
Jakarta Utara”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan yang ingin dicapai pada Kerja Praktek ini adalah untuk menganalisa
kepentingan dan kepuasan tekait pemanfaatan sistem informasi UIM (Unified
Inventory Management) yang diterapakan pada PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta
Utara.

1.3 Metode Kerja Praktek

Metode yang digunakan dalam kerja praktek ini merupakan metode gabungan
yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan dengan data-data yang
diperoleh dari lokasi kerja praktek.
Beberapa tahap yang dilakukan dalam kerja praktek ini, antara lain :
a. Identifikasi Permasalahan.
Identifikasi masalah dilakukan yaitu dengan melakukan studi observasi pada
sistem informasi yang diterapkan pada PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta
Utara. Nantinya hasil analisa ini akan dijadikan bahan dalam pembuatan
kuesioner terkait sistem informasi yang diterapkan pada perusahaan tersebut.
3

b. Menetapkan Tujuan Penelitian.


Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa terkait sistem informasi UIM
(Unified Inventory Management) yang diterapkan pada PT. Telkom Indonesia
Witel Jakarta Utara.
c. Studi Pustaka.
Studi Pustaka digunakan untuk memberi acuan bagi penyelesaian
permasalahan yang ada. Pada tahap ini penulis melakukan pembelajaran
mengenai metode yang akan digunakan dalam kerja praktek, yaitu
menggunakan metode PIECES framework. Sehingga penulis dapat mengetahui
setiap langkah-langkah perhitungan kriteria pada metode PIECES framework
dan mengumpulkan beberapa literature pendukung kerja praktek.
d. Observasi Langsung
Pada tahap observasi, penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap
variable PIECES yaitu Performance, Information & data, Economy, Control
& security, Efficiency, dan Service pada sistem informasi UIM (Unified
Inventory Management).
e. Identifikasi Data
Pada tahap identifikasi data, penulis melakukan penyusunan kuesioner atau
angket serta pengambilan data kuesioner guna pemberian bobot pada setiap
variable PIECES framework.
f. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, penulis melakukan penyebaran kuesioner yang
berisi pernyataan yang sesuai dengan variabel PIECES.
g. Pengolahan Data
Pada tahap pengoalahan data, penulis melakukan olah data kuesioner yang
telah didapatkan dengan menggunakan metode PIECES framework. Sehingga
diperoleh nilai yang dapat menentukan apakah user merasa puas atau tidak
terkait sistem infromasi UIM (Unified Inventory Management) yang
diterapkan.
4

h. Kesimpulan dan Saran


Pada tahap ini penulis melakukan beberapa statement dari hasil pengolahan
data, dan mengajukan beberapa alternative, guna bisa menjadi acuan
perusahaan untuk melakukan pengembangan sistem infromasi.

Berikut adalah diagram alir kerja praktek penulis pada PT. Telkom Indonesia Witel
Jakarta Utara, selama kerja praktek berlangsung.

Gambar 1.3 Diagram Alir Kerja Praktek


(Sumber : Data Olah, 2021)
5

1.4 Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan Kerja Praktek telah disusun dan direncanakan sedemikian rupa,


sehingga dapat ditentukan kapan waktu yang tepat untuk pengumpulan data,
pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusunan laporan Kerja Praktek. Berikut adalah
jadwal pelaksanaan Perja Prakek. Pelaksanaan Kerja Praktek dimulai dari 05
November 2020 sampai dengan 05 Desember 2020.
Berikut adalah tabel kegiatan selama penyusunan proposal Kerja Praaktek,
kegiatan Kerja Praktek, dan Penyusunan Laporan Kerja Praktek hingga
pelaksanaan Sidang kerja Praktek.

Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan dan Pelaksanaan Kerja Praktek


No Jenis Waktu Kegiatan
Kegiatan Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
Kerja Praktik
2. Tahap
Pembuatan
dan pengajuan
proposal
3. Pelaksanaan
Kerja Praktik
4. Pengambilan
dan
Pengolahan
Data
5. Penyusunan
Laporan Akhir
6

Tabel 1. 2 Pelaksanaan Kerja Praktek

Tanggal 05 November – 05 Desember 2020

Hari Senin – Jumat

Waktu (Senin – Jumat) 08.00 – 16.00 (Istirahat 12.00 – 13.00)

1.5 Lokasi Kerja Praktek

Lokasi yang dituju untuk dijadikan tempat Kerja Praktek dalam pengumpulan
dan pengelolaan data adalah :
Nama Perusahaan : PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara
Deskripsi Perusahaan : PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan suatu
Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam
bidang pemberian jasa komunikasi bagi
masyarakat umum.
Alamat Perusahaan : Jl Yos Sudarso No. 23-24, RT.16/RW.6, Kb.
Bawang, Tj. Priok, Kota Jakarta Utara, DKI.
Jakarta 14320

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam laporan penulisan kerja praktek ini, untuk mendapatkan hasil yang
teratur, terarah dan mudah dipahami, maka penulisan disusun dengan menggunakan
sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan kerja praktek, pembatasan masalah dan sistematika penulisan
laporan.
BAB II Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan tentang profil perusahaan,
produk perusahaan dan berbagai yang berkaitan dengan perusahaan yang akan
menjadi tempat kerja praktek.
7

BAB III Tinjauan Pustaka


Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori yang berhubungan dan berkaitan
erat dengan masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang
menjadi kerangka dan landasan berfikir.
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini menerangkan hasil dari kerja praktek yang berisikan pengumpulan data
yang diperoleh dari perusahaan untuk pengolahan data. Pengolahan data dilakukan
berdasarkan data-data yang tersedia.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan simpulan dari pengolahan data secara menyeluruh serta diberikan
juga saran, baik untuk pihak perusahaan maupun pengembangan kerja praktek
selanjutnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

1856 – 1882
Pada tanggal 23 oktober 1856, pemerintah colonial Belanda melakukan
pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang
menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor)
1906 – 1965
Pemerintah colonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk
mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1965 terjadi
pemisahan jasa pos dan telekomunikasi sehingga ditangani oleh dua perusahaan
negara, yaitu PT pos dan Giro serta PT Telekomunikasi.
1974
PT Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu PT. Industri Telekomunikasi
Indonesia (PT INTI) yang memproduksi perngkat telekomunikasi dan Perusahaan
Umum Telekomunikasi (Perumtel) untuk melayani jasa telekomunikasi domestic
dan internasional.
1980
Bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT. Indonesia Satelite
Corporation (Indosat).
1991
Perumtel berubah menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia atau Telkom dengan
operasi bsinis terbagi menjadi dua belas telekomunikasi (Witel) kedua belas Witel
tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional (DIVRE) yaitu Divisi I
Sumatera, Divisi II Jakarta dan Sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi IV Jawa
Tengah, dan DI Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan dan Divisi
VII Indonesia Bagian Timur.

8
9

1995
Melaksanakan penawaran saham public (Initial Public Offering) pada tanggal 14
November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 26
Mei 1995, kami mendirikan entitas anak yang menangani bisnis telepon seluler,
Telkomsel.
1999
Undang-undang Telekomunikasi (UU No. 36/1999) yang berlaku efektif pada
tahun 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga menumbuhkan
persaingan usaha di Industri telekomunikasi.
2001
Mengakuisi 35% saham Indosat di Telkomsel sehingga menjadikannya pemegang
saham mayoritas di perusahaan seluler itu dengan kepemilikan 77,7% Indosat
kemudian mengambil alih 22,5% saham Telkom di Satelindo dan 37,7% saham
Telkom di PT. Apliknusa Lintasarta. Pada penyelenggara tunggal layanan telepon
tidak bergerak di Indonesia.
2002
Melepaskan kepemilikan saham besar 12,7% di Telkomsel kepada Singapore
Telcom Mobile Pte Ltd (SingTel Mobile).
2004
Meluncurkan layanan sehubungan langsung internasional untuk telepon tidak
bergerak.
2005
Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit
yang sebelumnya dilayani oleh satelit palapa B-4. Peluncurannya menjadikan
jumlah satelit yang telah diluncurkan menjadi delapan satelit, termasuk satelit
Palapa-A1.
2009
Bertansformasi dari perusahaan infocom menjadi perusahaan penyelenggara
Telecommunication, Information , Media dan Edutainment (TIME). Wajah baru
Telkom diperkenalkan kepada public dengan menampilkan logo dan tagline baru
perusahaan “The World In Your Hand”.
10

2010
Proyek kabel serat optic bawah laut JaKaLaDeMa yang menghubungkan Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Denpasar, dan Mataram telah berhasil dirampungkan pada
bulan April 2010.
2011
Memulai reformasi insfrastuktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara
Super Highway yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua,
serta proyek True Broadband Access yang menyediakan akses internet berkapasitas
20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh Indonesia.
Pembentukan Telkom Corporate University untuk membangun SDM yang mampu
bersaing dalam bisnis Internasional (From Competence to Commerce).
2012
Meningkatkan penetrasi broadband melalui pembangunan Indonesia Wifi untuk
merealisasikan Indonesia Digital Network (IDN) perubahan portofolio bisnis dari
TIME menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment &
Services) untuk meningkatkan business value creation.
2013
Telah beroperasi ditujuh negara termasuk Hongkong, Macau, Timor Leste,
Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat.

2.2 Profil Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT. Telkom Indonesia


(Sumber: PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara, 2020)
11

PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan BUMN yang bergerak di bidang


jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan mengikuti
hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai
perusahaan milik negara yang sahamnya di perdagangkan di bursa saham,
pemegang saham mayoritas perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia
sedangkan sisanya dikuasai oleh publik.

Gambar 2.2 Gedung PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara


(Sumber : Google Maps)

2.2.1 Alamat Perusahaan

Penulis melaksanakan program kerja praktek pada PT. Telkom Indonesia


Witel Jakarta Utara di Jalan Yos sudarso No. 23-24, RT.3/RW.14, Rawabadak
Utara, Jakarta Utara, Kota Jakarta Utar, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14310.
12

Gambar 2.2 Peta Lokasi


(Sumber: Google Maps)
2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media, Endutainment dan Services (TIMES) di kawasan regional.
Misi
➢ Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan haga yang
kompetitif
➢ Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia

2.3 Bidang Usaha Perusahaan

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan


adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta
optimalisasi sumber daya Perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas,
Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi :
Usaha Utama
1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,
mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara
jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
13

2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual


dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti
yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Usaha Penunjang
1. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui
jaringan telekomunikasi dan informatika
2. Manjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber
daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan asset tetap dan asset
bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan
fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi dari PT. Telkom Wilayah Jakarta Utara.

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara
(Sumber : PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara, 2020)
14

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Unit Data Management


(Sumber : PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara, 2020)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sistem Informasi Manajemen

Menurut O'Brien (2002), sistem informasi manajemen adalah sistem


terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional,
manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem
informasi manajemen merupakan sistem informasi yang mendapatkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses
yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen.
Abdul Kadir (2002) mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai
sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan
untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.
Beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi
manajemen, antara lain sebagai berikut.
a. Sistem informasi manajemen adalah pengembangan dan penggunaan sistem-
sistem informasi yang efektif dalam organisasi (David Kroenke, 1989).
b. Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang
mempunyai kebutuhan serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah
satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi pada masa lalu, yang
sedang terjadi sekarang, dan yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output
dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola ataupun staf
lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah
(Mc. Leod, 1995).
c. Sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu pada manajemen

15
16

d. untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi


dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian
(Stoner, 1996).
Dari penjelasan di atas, bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu
sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung
pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
Tujuan sistem informasi manajemen, di antaranya menyediakan informasi
yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain
yang diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan;
menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi
melakukan pemrosesan data, kemudian mengubahnya menjadi informasi.
Menurut O'Brien (2010), sistem informasi manajemen merupakan kombinasi
yang teratur antara people, hardware, software, communication network, dan data
resources yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
organisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan gambar 5.2.

Gambar 3.1 Komponen Sistem Informasi


(Sumber : O’Brien, 2010)
17

Gambar 3.2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi


(Sumber : O’Brien, 2010)

3.1.1 Manfaat dan Kerugian Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen mempunyai keunggulan, yaitu dapat
menolong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional,
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan membangun sumber-sumber
informasi strategis. Manfaat sistem informasi antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat dan akurat bagi para
pemakai, tanpa harus adanya perantara sistem informasi;
b. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis;
c. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif;
d. Mengidentifikasi kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi;
e. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi;
f. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi
dan teknologi baru;
g. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem;
h. Mengolah transaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan.

Adapun kerugian dari sistem informasi manajemen, yaitu kekurangan


sistem informasi sehingga mudah melakukan plagiat, kurangnya berinteraksi
18

dengan lingkungan, ketergantungan, dan hal-hal yang tradisional ditinggalkan


karena kemajuan sistem informasi dan kemajuan zaman.

3.1.2 Peran Sistem Informasi Manajemen


Secara umum, ada tiga peran sistem informasi manajemen, yaitu sebagai berikut.
a. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan
dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan
menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga
dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to
entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara
lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok
dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai.
b. Memperkenalkan Inovasi dalam Bisnis
Penggunaan automated teller machine (ATM) dalam perbankan merupakan
contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya
ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi
pesaingnya. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara
perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
c. Membangun Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi membuat perusahaan mampu untuk membangun
sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan
strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem
informasi, dan melatih end users.
19

3.1 UIM (Unified Inventory Management)

Gambar 3.3. Tampilan UIM (Unified Inventory Managaement)

(Sumber : PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara, 2020)

UIM (Unified Inventory Management) berisi semua data-data inventory


PT.Telkom Witel Jakarta Utara. Sistem informasi UIM (Unified Inventory
Management) tersebut hanya bisa diakses oleh unit- unit terkait seperti Daman
(Data Management) guna memvalidasi data yang dikoordinasikan dengan teknisi
OnSite. Sistem informasi UIM hanya bisa di akses menggunakan komputer yang
terhubung dengan jaringan Wi-Fi yang telah disediakan oleh PT.Telkom Witel
Jakarta Utara bersifat intranet.
Setiap kali data inventory yang diakses guna memvalidasi data persatu data
membutuhkan informasi dari aplikasi UIM (Unified Inventory Management) ini
sangat banyak, contohnya Unit Sales Person, Provisioning, Assurance, bahkan
Unit Maintenance. Karena hanya Unit tertentu saja yang bisa akses informasi data
dari UIM (Unified Inventory Management) tersebut yang berakibatkan sulitnya
mendapatkan informasi untuk setiap unit yang membutuhkan informasi.
Dibutuhkan metode pencarian data secara klasifikasi atau Data Mining dan
pencarian lokasi-lokasi ODP yang terdekat dari tempat teknisi lapangan berada
dengan menggunakan algoritma haversine sehingga dengan metode tersebut dapat
mempermudah dan mempercepat dalam proses validasi dan olah data.
20

3.3 PIECES Framework

Menurut Kristy, R. D., & Kusuma W. A., PIECES framework merupakan


sebuah metode yang dipergunakan untuk melakukan klasifikasi terkait problem,
opportunities, dan directives yang terdapat pada bagian scope definition, analisis
dan perancangan sistem. Dikembangkan oleh Jamaes Watherbe, sebagai alat
untuk mengkalsifikasikan masalah, peluang, dan kendala. Dengan kerangka ini,
dapat dhasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
tindakan pengembangan sistem.
Jamaes Watherbe (dalam Tantri H. S., 2018) PIECES dibentuk dari masing-
masing huruf yaitu dari enam kategori, bila disatukan, mengeja kata “PIECES”.
Kategori-kategori tersebut adalah :
P – kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja.
I – kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan informasi dan data.
E – kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan ekonomi, biaya, control
atau meningkatkan keuntungan.
C – kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan control atau keamanan.
E – kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi orang dan proses.
S – kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan kepada pelanggan,
pemasok, mitra, karyawan, dan sebagainya. (Whitten, et, al., 2009)
Analisis PIECES (Perfomance, Information, Economy, Control, Efficiency,
dan Service) merupakan teknik untuk melakukan identifikasi dan memcahkan
permasalahan yang terjadi pada sistem informasi. Analisis ini akan menghasilkan
identifikasi masalah utama dari suatu sistem serta memberikan solusi dari
permasalahan tersebut, yang dirinci sebagai berikut :
1. Performance (Kehandalan)
Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES
Framework dimana memiliki peran penting untuk melihat sejauh mana dan
seberapa handal suatu sistem informasi dalam memproses atau mengolah data
untuk menghasilkan informasi dan tujuan yang diharapkan. Terdapat dua
komponen yang harus diperhatikan sebagai acuan atau pedoman dalam
mengevaluasi kinerja suatu sistem yaitu:
21

a. Apakah suatu sistem dapat atau mampu mengerjakan sejumlah perintah


dalam periode waktu yang telah ditentukan dengan baik dan tanpa
hambatan.
b. Sejauh mana kemampuan sebuah sistem dalam merespon suatu perintah
maupun permintaan terhadap suatu transaksi apakah cepat atau lambat.

2. Information and Data (Informasi dan Data)


Informasi dan data yang disajikan ataupun dibutuhkan oleh perusahaan
merupakan salah satu faktor penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Informasi
yang dihasilkan sistem informasi harus benar-benar memiliki nilai yang berguna
untuk pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. Komponen yang
diperhatikan dalam mengevaluasi sebuah sistem terkait data dan informasi yaitu:
a. Keluaran (Output), sejauh mana sebuah sistem dapat menghasilkan
keluaran, terutama dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
b. Masukan (Input), sejauh mana kehandalan sebuah sistem dalam
memasukan data kemudiandata tersebut diolah untuk menjadi sebuah
informasi yang berguna bagi perusahaan.
c. Data yang disimpan (Stored Data), sejauh mana kehandalan sebuah sistem
dalam menyimpan data kedalam media penyimpanan dan dalam
mengakses data tersebut.

3. Economics (Nilai Ekonomis)


Variabel economics menjadi suatu parameter apakah dengan pengorbanan
perusahaan untuk mengaplikasikan sistem informasi perpustakaan yang saat ini
digunakan sepadan dengan hasil yang diperoleh perusahaan.
Dalam segi ekonomi terdapat dua komponen yang diperhatikan dalam
mengevaluasi sebuah sistem yaitu:
a. Biaya, merupakan evaluasi terhadap sejauh mana biaya yang dikeluarkan
setelah perusahaan menggunakan atau menerapkan penggunaan sistem
informasi.
22

b. Keuntungan, merupakan evaluasi apakah dalam penggunaan sistem


informasi mampu memberikan keuntungan kepada perusahaan agar
perusahaan dapat menuju ke arah yang lebih baik.

4. Control and Security (Pengamanan dan Pengendalian)


Sebaik-baiknya suatu sistem jika tidak disertai dengan pengendalian dan
pengamanan yang baik, akan menjadi suatu sistem yang sangat lemah sehingga
pihak dari luar sistem sangat mudah untuk masuk dan mengacaukan sistem
tersebut. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengendalian dan pengamanan
terhadap suatu sistem informasi dengan memperhatikan hal – hal yang terkait
pengendalian dan pengamanan sistem, yaitu:
a. Pengendalian dan pengamanan terhadap sistem terlalu lemah.
b. Pengendalian dan pengamanan terhadap sistem terlalu tinggi atau kompleks.

5. Efficiency (Efisiensi)
Sistem informasi yang digunakan secara mutlak harus memiliki nilai
keunggulan jika dibandingkan dengan penggunaan sistem secara manual.
Keunggulan tersebut terletak pada tingkat keefisienan saat sistem informasi
tersebut beroperasi.
Acuan atau pedoman yang digunakan dalam menganalisis dan mengevaluasi suatu
sistem dilihat dari segi keefisienannya jika dibandingkan pada saat penggunaan
sistem manual, yaitu:
a. Karyawan, mesin atau computer dalam penggunaannya membuang waktu
terlalu banyak atau pemborosan dalam penggunaan persediaan dan
material perusahaan.
b. Dalam memenuhi tugas atau pekerjaan, apakah usaha yang diperlukan
dalam menjalankan kegiatan menjadi terlalu berlebihan.
c. Pemenuhan kebutuhan material secara berlebihan hanya untuk
menyelesaikan suatu tugas tertentu.
23

6. Service (Pelayanan)
Pelayanan terhadap konsumen sangatlah penting, pada penelitian ini yang
dimaksud sebagai konsumen adalah pengguna sistem informasi perpustakaan.
Kemajuan perusahaan juga ditentukan dari variabel ini, apakah para pengguna
tersebut tertarik dan merasa puas dengan pelayanan yang dimiliki perusahaan,
sehingga memungkinkan para pengguna untuk tidak beralih ke pesaing-pesaing
bisnis yang lain. Oleh karena itu diperlukan beberapa hal yang dinilai penting
dalam mempertahankan konsumen yang dimiliki perusahaan, yaitu:
a. Sistem harus dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna dengan akurat.
b. Hasil yang diperoleh dari sebuah sistem haruslah konsisten.
c. Sistem yang diterapkan atau digunakan harus mudah dipelajari, dimengerti
dan mudah untuk digunakan oleh pengguna, sehingga pengguna akan
merasa nyaman dalam menggunakan sistem informasi tersebut.
d. Sistem harus bersifat fleksibel dan kompatibel

Tabel 3.1 Jumlah Indikator Per-Variabel


No Variabel Jumlah Pernyataan
1. Perfomance 5
2. Information & Data 5
3. Economics 2
4. Control & security 4
5. Efficiency 2
6. Service 4
(Sumber : Data Olah, 2020)
3.4 Analisis IPA (Improtant Perfomance Analysis)
(Nugroho, Pudyo Heru., 2020) Metode Importance Perfomance Analysis
(IPA) pertama kali diperkenalkan oleh Martilla & James (1997, hal.77) yang
bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap hubungan antara persepsi
konsumen dan prioritas peningkatan kualitas produk atau jasa, yang dikenal
dengan quadrant analysis. IPA digunakan untuk memetakan hubungan hubungan
24

antara kepentingan dengan kepuasan dari variabel masing-masing. Matriks IPA


terdiri dari sumbu X yang mewakili kepuasan dan sumbu Y yang mewakili
kepentingan. Maka akan terlihat bentuk kuadran sebagai berikut:

Gambar 3.4 Matriks IPA


(Sumber : Nugroho, H. P., 2020)

Adapun penjelasan setiap kuadrannya sebagai berikut :


A. Prioritas Utama (Concentrate Here)
Pada kuadran ini terdapat beberapa factor yang dianggap penting dan
diharapkan konsumen atau pengguna dinilai belum memuaskan sehingga pihak
perusahaan perlu berkosentrasi untuk mengalokasikan sumber dayanya guna
meningkatkan performa yang masuk pada kuadran ini.
B. Pertahankan Prestasi (Keep Up The Good Work)
Pada kuadran ini terdapat factor-faktor yang dianggap penting dan
diharapkan sebagai faktor penunjang kepuasan pengguna untuk mempertahankan
prestasi kinerja tersebut.
C. Prioritas Rendah (Low Priority)
Pada kuadran ini terdapat faktor-faktor yang dianggap mempunyai tingkat
persepsi atau kinerja aktual yang rendah dan tidak terlalu penting atau tidak terlalu
diharapkan oleh pengguna sehingga tidak perlu memprioritaskan atau
memberikan perhatian lebih pada faktor-faktor tersebut.
25

D. Berlebihan (Possiblly Overkill)


Pada kuadran ini terdapat faktor-faktor yang dianggap tidak terlalu penting
dan tidak terlalu diharapkan oleh pengguna sehingga perusahaan lebih baik
mengalokasikan sumber daya yang terkait pada faktor-faktor tersebut yang
memiliki tingkat prioritas yang lebih tinggi.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

1. Observasi Lapangan
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung
atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini,
peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya yaitu mengamati secara
langsung dilapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan
observasi dan kembali pada observasi untuk mwmbuktikan kebenaran ilmu
pengetahuan tersebut. Dalam penilitian ini, peneliti melakukan observasi di unit
Data Management PT. Telkom Indonesia Wittel Jakarta Utara, lalu mempelajari
serta menganalisa sistem informasi yang diterapkan pada perusahaan tersebut.

2. Penyebaran Angket (Kuesioner)


Kuesioner adalah alat riset atau survey yang terdiri dari rangkaian
pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan
dari orang yang dipilih untuk mengisi kuesioner yang disiapkan melalui daftar
pertanyaan atau pernyataan. Peneliti membuat 22 daftar pernyataan yang terdiri
dari 6 variabel PIECES yaitu performance, information & data, economics,
control & security, efficiency, dan service. Dalam penelitian ini kuesioner
disebarkan kepada user sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
pada unit Data Management PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara.

4.1.1 Proses Berjalannya Sistem Informasi


Dalam kegiatan Kerja Praktek yang dilakukan penulis di PT Telkom
Indonesia Witel Jakarta Utara, penulis berhasil memahami bagaimana proses
sistem infromasi UIM (Unified Inventory Management) di PT. Telkom Indonesia
Witel Jakarta Utara sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut :

26
27

ADMIN SISTEM INFORMASI UIM

Gambar 4.1 Proses Sistem Informasi UIM (Unified Inventory Management)


PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara
(Sumber : PT. Telkom Indonesia Witel Jakarta Utara, 2020)

Untuk langkah awal dalam sistem informasi UIM (Unified Inventory


Management) yang dilakukan admin/user adalah melakukan login username dan
password user ke halaman sistem informasi. Jika telah berhasil login maka akan
muncul tools task, network service orchestration, services, dan inventory.
Setelah muncul tools services klik service number, jika nomor atau nama
ODP yang di input benar maka akan muncul tampilan search result yang berisikan
tampilan ID, Name ODP, Description, dan specification. Maka langkah
selanjutnya adalah klik ID yang dipilih dengan memperlihatkan descriotion RFS

27
28

dan akan muncul tampilan configuration yang bisa memperlihatkan tanggal


terkini atau terupdate berupa service summary.
Sedangkan jika tanggal tidak terupdate maka lakukan langkah yang
dilakukan adalah dengan melakukan klik inventory dan pilih physical devices,
dengan melakukan input service number, dan menampilkan physical device yang
berisikan Name Physical Device dan specification. Terkait specification pilihlah
dengan FTTX_ODP dan ODP_Panel dan link consumer hal ini diperuntukan
untuk mengubah secara manual pada Physical Device Hierarchy sehingga
menghasilkan service summary.

4.1.2 Pengumpulan Data Kuesioner


Berdasarkan rekomendasi dari perusahaan, dalam pengumpulan data
kuesioner penulis memperoleh jumlah respondennya sebanyak 15 orang,
termasuk karyawan baru dan lama pada unit Data Management PT. Telkom
Indonesia Witel Jakarta Utara yang dilaksanakan pada tanggal 03 Desember 2020.
Dalam penyusunan pernyataan kuesioner, penulis menggunakan metode PIECES
framework yang terdiri dari enam variabel yaitu performance, information & data,
economy, control & security, dan service dengan memperhatikan pembobotan
pada tingkat kepentingan dan kepuasan. Berikut pernyataan yang terdapat dalam
kuesioner.
Tabel 4.1 Kuesioner Analisa Sistem Informasi UIM (Unified Inventory
Management)

NO. PERNYATAAN

Perfomance

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah diakses oleh


karyawan

1 2 3 4 5
1.
Kepentingan

Kepuasan
29

Menu-menu pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) tersedia


2
secara instan dapat memunculkan informasi sesuai yang dibutuhkan

1 2 3 4 5

Kepentingan

Kepuasan

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat mengoperasikan


sejumlah perintah dalam waktu yang relative singkat

1 2 3 4 5
3.
Kepentingan

Kepuasan

Pada saat sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) digunakan secara
bersamaan, kinerja sistem tetap berjalan stabil

1 2 3 4 5
4.
Kepentingan

Kepuasan

Total waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pengolahan data hingga menghasilkan
informasi relative singkat

1 2 3 4 5
5.
Kepentingan

Kepuasan

Information & data

Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
sesuai dengan kebutuhan

1 2 3 4 5
6.
Kepentingan

Kepuasan
30

Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
mudah dipelajari dan dipahami

1 2 3 4 5
7.
Kepentingan

Kepuasan

Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
dapat diandalkan atau dipercaya

1 2 3 4 5
8.
Kepentingan

Kepuasan

Data yang terdapat dalam sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
sudah tersimpan sesuai dengan data yang ada di dalam sistem

1 2 3 4 5
9.
Kepentingan

Kepuasan

Data yang mengandung kesalahan atau data yang tidak benar tidak dapat disimpan
oleh sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)

1 2 3 4 5
10.
Kepentingan

Kepuasan

Economy

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) menghemat biaya operasional

1 2 3 4 5
11.
Kepentingan

Kepuasan
31

Ada perubahan yang signifikan dalam hal perkembangan dan perubahan dengan
adanya sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)

1 2 3 4 5
12.
Kepentingan

Kepuasan

Control & security

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) tidak pernah error saat
digunakan

1 2 3 4 5
13.
Kepentingan

Kepuasan

Manajemen perusahaan telah menentukan pengendalian akses terhadap penggunaan


dan pengoperasiannya

1 2 3 4 5
14.
Kepentingan

Kepuasan

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat berfungsi sebagai


media penyimanan yang aman dari kerusakan dan kecelakaan fisik

1 2 3 4 5
15.
Kepentingan

Kepuasan

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat mengorganisasikan


data dengan baik

1 2 3 4 5
16.
Kepentingan

Kepuasan
32

Effciency

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) memiliki hasil yang akurat

1 2 3 4 5
17.
Kepentingan

Kepuasan

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) sesuai dengan kebutuhan

1 2 3 4 5
18.
Kepentingan

Kepuasan

Service

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah dipelajari dan


dipahami

1 2 3 4 5
19.
Kepentingan

Kepuasan

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah digunakan

1 2 3 4 5
20.
Kepentingan

Kepuasan

Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat melakukan perubahan


data secara fleksibel

21. 1 2 3 4 5

Kepentingan
33

Kepuasan

Sistem Informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat memenuhi semua


informasi yang dibutuhkan pada proses bisnis perusahaan

1 2 3 4 5
22.
Kepentingan

Kepuasan

(Sumber : Data Olah, 2020)

Selanjutnya melakukan penyebaran kuesioner secara manual dengan


memberikan selembaran berisi 22 pernyataan kepada 15 responden dan
memberikan pembobotan nilai dengan menggunakan skala likert tingkat kepuasan
sesuai dengan definisi Kaplan dan Norton, yaitu nilai 1 (satu) yang berarti sangat
tidak penting/puas, 2 (dua) yang berarti tidak penting/puas, 3 (tiga) yang berarti
netral, 4 (empat) yang berarti penting/puas, dan 5 (lima) yang berarti sangat
penting/puas. Berikut hasil rekapitulasi kuesioner.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kepentingan User Terhadap Sistem


Informasi UIM (Unified Invetory Management)

HASIL KUESIONER TINGKAT KEPENTINGAN


Resp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

R1 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5

R2 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5

R3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5

R4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5

R6 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34

R8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

R9 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

R10 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

R11 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

R12 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4

R13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

R14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

R15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

(Sumber : Data Olah, 2020)

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kepuasan User Terhadap Sistem


Informasi UIM (Unified Invetory Management)

HASIL KUESIONER TINGKAT KEPUASAN


Resp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

R1 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 3 4 2 5 5 5 4 5 5 5 4 5

R2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3

R3 5 4 3 4 5 5 4 5 4 2 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5

R4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R5 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3

R6 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R8 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4

R9 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4

R10 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4
35

R11 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4

R12 4 4 4 3 2 4 4 4 5 3 5 4 2 4 5 4 3 3 3 4 4 5

R13 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4 4

R14 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 2 5 5 5 4 4 4 5 4 4

R15 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 2 5 5 5 4 4 4 5 4 4

(Sumber : Data Olah, 2020)

4.2 Pengolahan Data


Setelah menghitung nilai dari skala likert pada kuesioner, maka langkah
selanjutnya adalah dengan menghitung data hasil kuesioner tersebut dengan
menggunakan perhitungan tingkat kepuasan dan kepentingan yang telah diberi
bobot oleh user.

4.2.1 Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas dilakukan untuk melakukan pengujian terkait sejauh mana


ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya sehingga
data yang diperoleh relevan atau sesuai dengan tujuan pengukuran yang
dilakukan. Dengan menggunakan SPSS 25, didapatkan hasil nilai pearson
correlation dari setiap pernyataan terkait harapan atau kepentingan dan persepsi
atau kenyataan. Seluruh butir pernyataan dengan 6 variabel PIECES memiliki r
hitung > r tabel, sehingga valid dengan r tabel 0,05 atau 0,514 dimana hasil nilai
validitas menunjukan bahwa variabel tersebut adalah valid.
Sedangkan uji reabilitas merupakan suatu proses pengukuran terhadap
ketepatan (konsistensi) dari suatu instrument. Pengujian ini dimaksudkan untuk
menjamin instrumen yang digunakan adalah handal, konsitensi, stabil dan
dependen, sehingga bisa digunakan berulang-ulang dan memperoleh hasil yang
sama. Menurut Wiratna Sujerweni (2014), kuesioner dikatakan reliable jika nilai
crobach’s alpha > 0,6.
Setelah menguji setiap variabel PIECES dengan menggunakan SPSS 25,
didapatkan hasil uji reliabilitas sebagaimana yang ditampilkan pada tabel.
36

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepentingan


Pernyataan R hitung R table 5% Sig. Kriteria
Ke- (15)
1 0,697 0,514 0,004 Valid
2 0,603 0,514 0,017 Valid
3 0,727 0,514 0,002 Valid
4 0,737 0,514 0,347 Valid
5 0,261 0,514 0,000 Tidak Valid
6 0,797 0,514 0,000 Valid
7 0,765 0,514 0,001 Valid
8 0,720 0,514 0,002 Valid
9 0,403 0,514 0,137 Tidak Valid
10 0,071 0,514 0,802 Tidak Valid
11 0,765 0,514 0,001 Valid
12 0,841 0,514 0,000 Valid
13 0,346 0,514 0,206 Tidak Valid
14 0,681 0,514 0,005 Valid
15 0,831 0,514 0,000 Valid
16 0,642 0,514 0,001 Valid
17 0,670 0,514 0,006 Valid
18 0,818 0,514 0,000 Valid
19 0,817 0,514 0,000 Valid
20 0,817 0,514 0,000 Valid
21 0,701 0,514 0,004 Valid
22 0,717 0,514 0,003 Tidak Valid
(Sumber : Data Olah, 2021)
37

Gambar 4.2 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner Kepentingan


(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan


Pernyataan R hitung R table 5% Sig. Kriteria
Ke- (15)
1 0,752 0,514 0,001 Valid
2 0,596 0,514 0,019 Valid
3 0,547 0,514 0,035 Valid
4 0,623 0,514 0,013 Valid
5 0,625 0,514 0,013 Valid
6 0,534 0,514 0,040 Valid
7 0,685 0,514 0,005 Valid
8 0,720 0,514 0,002 Valid
9 0,752 0,514 0,001 Valid
10 0,036 0,514 0,900 Tidak Valid
11 0,442 0,514 0,099 Tidak Valid
12 0,604 0,514 0,017 Valid
13 -0,119 0,514 0,673 Tidak Valid
14 0,542 0,514 0,037 Valid
15 0,341 0,514 0,213 Tidak Valid
16 0,913 0,514 0,000 Valid
17 0,805 0,514 0,000 Valid
18 0,562 0,514 0,029 Valid
38

19 0,544 0,514 0,036 Valid


20 0,720 0,514 0,002 Valid
21 0,567 0,514 0,028 Valid
22 0,544 0,514 0,036 Valid
(Sumber : Data Olah, 2021)

Gambar 4.3 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner Kepuasan


(Sumber : Data Olah, 2021)

4.2.2 Tingkat Kepuasan dan Kepentingan Pengguna

Tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan mempunyai pola yang hampir


seragam, dimana untuk indikator dengan tingkat yang lebih tinggi juga memiliki
tingkat kepentingan yang relative lebih tinggi, begitupun sebaliknya. (Prabowo,
dalam Supriyono, 2018).
Dengan menggunakan skala Likert dalam mengukur kualitas kepuasan user
terhadap sistem informasi yang diterapkan dengan jawaban yang sesuai dengan
pilihan dan skornya, maka untuk mendapatkan rata-rata tingkat kepuasan dapat
menggunakan rumus, berikut :
𝐽𝑆𝐾
𝑅𝐾 =
𝐽𝐾
RK = Rata-rata Kepuasan/kepentingan
JSK = Jumlah Skor Kuesioner
JK = Jumlah Kuesionerr
39

Sedangkan dalam menentukan tingkat kepuasan menggunakan model yang


didefinisikan oleh Kaplan dan Norton dengan tingkatan sebagai berikut :
1 – 1.79 = Sangat Tidak Puas
1.8 – 2.59 = Tidak Puas
2.6 – 3.39 = Netral
3.4 – 4.91 = Puas
4.92 – 5 = Sangat Puas
Dengan penentuan tingkat kepuasan seperti yang dilakukan diatas maka
dapat mengukur mengukur kualitas sistem infromasi yang diterapkan terhadap
kepuasan user. Berikut adalah hasil pemberian bobot responden untuk ke 22
pernyataan yang tertera pada kuesioner.
Tabel 4.6 Pernyataan Variabel Perfomance
NO PERNYATAAN
1. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah diakses oleh
karyawan
2. Menu-menu pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) tersedia
secara instan dapat memunculkan informasi sesuai yang dibutuhkan
3. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat mengoperasikan
sejumlah perintah dalam waktu yang relative singkat
4. Pada saat sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) digunakan secara
bersamaan, kinerja sistem tetap berjalan stabil
5. Total waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pengolahan data hingga
menghasilkan informasi relative singkat
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.7 Perhitungan Rata-Rata Kepentingan/Kepuasan Variabel


Perfomance

No. Rata-rata Kepentingan Rata-rata Kepuasan


1. (4 𝑥 5)+(5 𝑥10) (3𝑥1)+(4 𝑥 9)+(5 𝑥5)
RK = RK =
15 15

= 4,67 = 4,27
2. (4 𝑥 7)+(5 𝑥8) (4 𝑥 12)+(5 𝑥3)
RK = RK =
15 15

= 4,53 = 4,2
3. (4 𝑥 8)+(5 𝑥7) (2𝑥2)+(3𝑥2)+(4 𝑥 10)+(5 𝑥1)
RK = RK =
15 15

= 4,46 = 3,67
4. (4𝑥5)+(5 𝑥10) (2𝑥1)+(3𝑥6)+(4 𝑥 8)
RK = RK =
15 15
40

= 4,67 = 3,47
5. RK = 0 (2𝑥1)+(3𝑥3)+(4 𝑥 9)+(5 𝑥2)
RK =
15

= 3,8
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.8 Pernyataan Variabel Information & Data


NO PERNYATAAN
6. Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
sesuai dengan kebutuhan
7. Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
mudah dipelajari dan dipahami
8. Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
dapat diandalkan atau dipercaya
9. Data yang terdapat dalam sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
sudah tersimpan sesuai dengan data yang ada di dalam sistem
10. Data yang mengandung kesalahan atau data yang tidak benar tidak dapat disimpan
oleh sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.9 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel


Information & Data

No. Rata-rata Kepentingan Rata-rata Kepuasan


6. (4 𝑥 6)+(5 𝑥9) (3𝑥4)+(4 𝑥 9)+(5 𝑥2)
RK = RK =
15 15

= 4,6 = 3,87
7. (4 𝑥 8)+(5 𝑥7) (4 𝑥 11)+(5 𝑥4)
RK = RK =
15 15

= 4,67 = 4,26
8. (4 𝑥 6)+(5 𝑥9) (4 𝑥 10)+(5 𝑥5)
RK = RK =
15 15

= 4,6 = 4,33
9. RK = 0 (3𝑥1)+(4 𝑥 9)+(5 𝑥5)
RK =
15

= 4,27
10. RK = 0 RK = 0
(Sumber : Data Olah, 2021)
41

Tabel 4.10 Pernyataan Variabel Economy


NO PERNYATAAN
11. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) menghemat biaya
operasional
12. Ada perubahan yang signifikan dalam hal perkembangan dan perubahan dengan
adanya sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.11 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel


Economy

No. Rata-rata Kepentingan Rata-rata Kepuasan


11. (4 𝑥 8)+(5 𝑥7) RK = 0
RK =
15

= 4,67

12. (4 𝑥 8)+(5 𝑥7) (3𝑥2)+(4 𝑥 6)+(5 𝑥7)


RK = RK =
15 15

= 4,67 = 4.33
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.12 Pernyataan Variabel Control & Security


NO PERNYATAAN
13. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) tidak pernah error saat
digunakan
14. Manajemen perusahaan telah menentukan pengendalian akses terhadap penggunaan
dan pengoperasiannya
15. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat berfungsi sebagai
media penyimanan yang aman dari kerusakan dan kecelakaan fisik
16. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat mengorganisasikan
data dengan baik
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.13 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel Control


& Security

No. Rata-rata Kepentingan Rata-rata Kepuasan


13. RK = 0 RK = 0
42

14. (4 𝑥 6)+(5 𝑥9) (3𝑥1)+(4 𝑥 10)+(5 𝑥4)


RK = RK =
15 15

= 4,6 = 4,2
15. (4 𝑥 7)+(5 𝑥8) RK = 0
RK =
15

= 4,53
16. (4 𝑥 6)+(5 𝑥9) (3𝑥2)+(4 𝑥 8)+(5 𝑥5)
RK = RK =
15 15

= 4,6 = 4,2
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.14 Pernyataan Variabel Efficiency


NO PERNYATAAN
17. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) memiliki hasil yang akurat
18. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) sesuai dengan kebutuhan
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.15 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel


Efficiency

No. Rata-rata Kepentingan Rata-rata Kepuasan


17. (4𝑥8)+(5 𝑥7) (2𝑥2)+(3𝑥3)+(4 𝑥 10)
RK = RK =
15 15

= 4,47 = 3.53

18. (4 𝑥 5)+(5 𝑥10) (3𝑥5)++(4𝑥8)+(5𝑥2)


RK = RK =
15 15

= 4,67 = 3,8
(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.16 Pernyataan Variabel Service


NO PERNYATAAN
19. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah dipelajari dan
dipahami
20. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah digunakan
21. Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat melakukan perubahan
data secara fleksibel
22. Sistem Informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat memenuhi semua
informasi yang dibutuhkan pada proses bisnis perusahaan
43

(Sumber : Data Olah, 2021)


Tabel 4.17 Perhitungan Rata-rata Kepentingan/Kepuasan Variabel Service
No. Rata-rata Kepentingan Rata-rata Kepuasan
19. (4 𝑥 6)+(5 𝑥9) (3𝑥5)+(4𝑥9)+(5𝑥1)
RK = RK =
15 15

= 4,6 = 3,73
20. (4 𝑥 6)+(5 𝑥9) (4𝑥10)+(5𝑥5)
RK = RK =
15 15

= 4,6 = 4,33
21. (4 𝑥 6)+(5 𝑥9) (3𝑥2)+(4 𝑥 13)
RK = RK =
15 15

= 4,6 = 3,87
22. (4 𝑥 5)+(5 𝑥10) (3𝑥2)+(4 𝑥 10)+(5𝑥3)
RK = RK =
15 15

= 4,67 = 4,07

(Sumber : Data Olah, 2021)

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rata-rata Kepentingan dan


Kepuasan

Pernyataan ke- Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan


Rata-rata Predikat Rata-rata Predikat
1. 4.67 Puas 4.27 Puas
2. 4.53 Puas 4.2 Puas
3. 4.46 Puas 3.67 Puas
4. 4.67 Puas 3.47 Puas
5. 0.00 - 3.80 Puas
6. 4.60 Puas 3.87 Puas
7. 4.46 Puas 4.26 Puas
8. 4.60 Puas 4.33 Puas
9. 0.00 - 4.27 Puas
10. 0.00 - 0.00 -
11. 4.46 Puas 0.00 -
12. 4.46 Puas 4.33 Puas
13. 0.00 - 0.00 -
14. 4.60 Puas 4.20 Puas
15. 4.53 Puas 0.00 -
16. 4.60 Puas 4.20 Puas
44

17. 4.46 Puas 3.53 Puas


18. 4.67 Puas 3.80 Puas
19. 4.60 Puas 3.73 Puas
20. 4.60 Puas 4.33 Puas
21. 4.60 Puas 3.87 Puas
22. 4.67 - 4.07 Puas
(Sumber : Data Olah, 2021)

4.2.3 Tingkat Kesesuaian Responden

Berdasarkan hasil pengukuran tingan kepentingan dan kepuasan variabel


PIECES framework responden user sistem informasi UIM (Unified Inventory
Management), maka dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian
antara tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan penerapan UIM (Unified
Inventory Management). Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat
kesesuaian adalah sebagai berikut :
𝑋𝑖
𝑇𝑘𝑖 = 𝑥 100%
𝑌𝑖
Dimana :
Tki = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor rata-rata tingkat kepuasan
Yi = Skor rata-rata tingkat kepentingan
Tingkat keseuaian adalah hasil perbandingan skor tingkat kepentingan dan
kepuasan. Hasil tingkat kesesuaian antara tingkat kepuasan dan tingkat kepentigan
secara rinci untuk setiap pernyataan pada variabel PIECES ditampilkan pada tabel
berikut.
Tabel 4.19 Tingkat Kesuaian Antara Tingkat Kepentingan dengan Tingkat
Kepuasan

Pernyataan Rata-rata Rata-rata Gap Tki


Ke- Kepentingan Kepuasan
1. 4.67 4.27 -0.40 85%
2. 4.53 4.2 -0.33 91%
3. 4.46 3.67 -0.79 85%
45

4. 4.67 3.47 -1.20 79%


5. 0.00 3.80 3.8 0%
6. 4.60 3.87 -0.73 83%
7. 4.46 4.26 -0.20 94%
8. 4.60 4.33 -0.27 83%
9. 0.00 4.27 4.27 0%
10. 0.00 0.00 0 0%
11. 4.46 0.00 -4.46 %
12. 4.46 4.33 -0.13 97%
13. 0.00 0.00 0 0%
14. 4.60 4.20 -0.4 91%
15. 4.53 0.00 -4.53 0%
16. 4.60 4.20 -0.4 91%
17. 4.46 3.53 -0.93 79%
18. 4.67 3.80 -0.87 81%
19. 4.60 3.73 -0.87 81%
20. 4.60 4.33 -0.27 94%
21. 4.60 3.87 -0.73 84%
22. 4.67 4.07 -0.6 87%
(Sumber : Data Olah, 2021)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 22 pernyataan yang telah diberi
bobot oleh responden seluruhnya memiliki nilai gap negative, yang berarti bahwa
sistem informasi yang dijalankan belum sesuai dengan yang diharapkan user.
Nilai gap tertinggi terdapat pada pernyataan ke-13 pada variabel control &
security mengenai sistem yang error dengan nilai -1.74. sedangkan nilai gap
terendah terdapat pada pernyataan ke-11 pada variabel economy, dengan nilai -
0.2. Dari tabel diatas juga dapat diketahui, bahwa :
91+93+82+74 340
a) Tingkat keseuaian variabel performance, = = 85%, yang
4 4

berarti bahwa perspektif terhadap tingkat kepuasannya lebih rendah


dibandingkan tingkat kepentingannya.
46

84+96+94+0+0 439
b) Tingkat keseuaian variabel information & data, = =
5 5

91,3%, yang berarti bahwa perspektif terhadap tingkat kepuasannya lebih


rendah dibandingkan tingkat kepentingannya.
c) Tingkat keseuaian variabel economy, 97%, yang berarti bahwa perspektif
terhadap tingkat kepuasannya lebih rendah dibandingkan tingkat
kepentingannya.
91+91 182
d) Tingkat keseuaian variabel control & security, = = 91%, yang
2 2

berarti bahwa perspektiif terhadap tingkat kepuasannya lebih rendah


dibandingkan tingkat kepentingannya.
79+81 160
e) Tingkat keseuaian variabel efficiency, = = 80%, yang berarti
2 2

bahwa perspektif terhadap tingkat kepuasannya lebih rendah dibandingkan


tingkat kepentingannya.
81+94+84+87 346
f) Tingkat keseuaian variabel service, = = 86,5%, yang
4 4

berarti bahwa perspektif terhadap tingkat kepuasannya lebih rendah


dibandingkan tingkat kepentingannya.
Dari penjelasan diatas mengenai hasil presentase dari ke-enam variabel
semuanya memiliki nilai tingkat kepuasannya lebih rendah dibandingkan dengan
tingkat kepentingannya yang berrarti bahwa ekspektasi user belum sepenuhnya
terpenuhi.

4.2.4 Analisis IPA Tingkat Kepentingan dan Kepuasan

Hal ini bertujuan untuk melakukan analisa lebih lanjut terkait skala prioritas
dalam usaha perbaikan pada setiap variabel yang ada yaitu dengan cara melakukan
pembenahan dengan menggunakan metode Importance Perfomance Analysis
(IPA) yang dilakukan dengan cara mempetakan kuadran-kuadran importance
performance matrix, yang menggunakan diagram kartesius.
Berdasarkan data rata-rata X (Kepuasan) dan Y (Kepentingan), keseluruhan
variabel PIECES dapat di petakan seperti gambar berikut.
47

Gambar 4.4 Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Sistem


Informasi UIM
(Sumber : Data Olah, 2021)

Dari gambar diatas dapat menjelaskan :


a. Kuadran A
Kuadran ini meunjukan bahwa tingkat kepuasan dan kepentingan
penerapan sistem informasi UIM perlu diprioritaskan untuk peningkatan
kinerjanya.
Tabel 4.20 PIECES Kuadran A
Pernyataan Uraian
Perfomance
4 Pada saat sistem informasi UIM (Unified Inventory Management)
digunakan secara bersamaan, kinerja sistem tetap berjalan stabil
Information & Data
6 Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified
Inventory Management) sesuai dengan kebutuhan
Efficiency
48

18 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) sesuai


dengan kebutuhan
Service
19 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah
dipelajari dan dipahami
21 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat
melakukan perubahan data secara fleksibel
(Sumber : Data Olah, 2021)
Terdapat 5 pernyataan yang masuk dalam kuadran A, terdiri dari variable
performance, efficiency dan service serta tergolong kategori yang perlu
adanya peningkatan terkait kinerjanya.

b. Kuadran B
Kuadran ini meunjukan bahwa tingkat kepuasan dan kepentingan
penerapan sistem informasi UIM termasuk ke dalam kategori yang sudah
baik dan harus dipertahankan.
Tabel 4.21 PIECES Kuadran B
Pernyataan Uraian
Perfomance
1 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah
diakses oleh karyawan
Information & Data
8 Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory
Management) dapat diandalkan atau dipercaya
Control & Security
14 Manajemen perusahaan telah menentukan pengendalian akses
terhadap penggunaan dan pengoperasiannya
16 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat
mengorganisasikan data dengan baik
Service
20 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) mudah
digunakan
49

22 Sistem Informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat


memenuhi semua informasi yang dibutuhkan pada proses bisnis
perusahaan
(Sumber : Data Olah, 2021)
Terdapat 6 pernyataan dari 3 variabel yaitu perfomance, information &
data, control & security dan service yang termauk dalam kuadran B dalam
kategori yang sudah baik dan perlu dipertahankan.

c. Kuadran C
Kuadran ini meunjukan bahwa tingkat kepuasan dan kepentingan
penerapan sistem informasi UIM termasuk ke dalam kategori prioritas
rendah.
Tabel 4.22 PIECES Kuadran C
Pernyataan Uraian
Perfomance
3 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) dapat
mengoperasikan sejumlah perintah dalam waktu yang relative singkat
Efficiency
17 Sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) memiliki
hasil yang akurat
(Sumber : Data Olah, 2021)
Pada kuadran C hanya 2 pernyataan saja dari 2 variabel yaitu performance
dan efficiency yang termasuk dalam kategori prioritas rendah.

d. Kuadran D
Kuadran ini meunjukan bahwa tingkat kepuasan dan kepentingan
penerapan sistem informasi UIM termasuk ke dalam kategori berlebihan.

Tabel 4.23 PIECES Kuadran D


Pernyataan Uraian
Perfomance
50

2 Menu-menu pada sistem informasi UIM (Unified Inventory


Management) tersedia secara instan dapat memunculkan informasi
sesuai yang dibutuhkan
Information & Data
7 Output yang dihasilkan pada sistem informasi UIM (Unified Inventory
Management) mudah dipelajari dan dipahami
Economy
12 Ada perubahan yang signifikan dalam hal perkembangan dan
perubahan dengan adanya sistem informasi UIM (Unified Inventory
Management)
(Sumber : Data Olah, 2021)
Sedangkan kuadran D hanya terdapat 3 pernyataan yang termasuk dalam
kategori berlebihan yaitu dari variabel performance, Information & Data
dan Economy.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Berdasarkan metode PIECES framework yang terdiri dari 6 variabel yaitu


performance, information & data, economy, control & security, efficiency,
dan Service dalam melakukan analisa kepuasan dan kepentingan user sistem
informasi UIM (Unified Inventory Management), didapatkan hasil berikut :
a. Dari 22 pernyataan terhadap sistem informasi UIM, terdapat 18
pernyataan yang valid, dengan nilai reliabilitas 0,956 untuk kuesioner
kepentingan dan 0,922 untuk kuesioner kepuasan.
b. User sistem informasi UIM merasa puas dengan sistem infromasi
yang dijalankan, dengan nilai terendah 3.47 pada variable perfomance
dengan kategori puas sesuai dengan penilaian Kaplan dan Norton.
c. Jika dibandingkan antara rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan
user sistem informasi UIM (Unified Inventory Management), maka
nilai dari tingkat kepuasan lebih rendah dibandingkan dengan nilai
tingkat kepentingan. Gap bernilai negative, yang artinya user
memiliki harapan yang lebih besar dibandingkan dengan
kenyataannya. Nilai tingkat kesesuaian antara perbandingan antara
rata-rata kepentingan dan kepuasan dimiliki oleh variabel economy,
presentase tertingginya yaitu 97%.
Analisis IPA menunjukan bahwa 5 pernyataan dari variable performance,
information & data, efficiency dan service berada pada kuadran A yang berarti
sistem informasi UIM (Unified Inventory Management) yang diterapkan perlu
diprioritaskan untuk peningkatan kinerjanya. Sebanyak 6 pernyataan dari variabel
performance, information & data, control & security dan service berada pada
kuadran B termasuk ke dalam kategori yang sudah baik dan harus dipertahankan.
Sedangkan 2 pernyataan dari dua variabel yaitu performance dan efficiency,
berada pada kuadran C yang termasuk kategori prioritas rendah. Dan kuadran D
52

memiliki 3 pernyataan dari 3 variabel yaitu, performance, Information & Data


dan Economy yang termasuk ke dalam kategori berlebihan.

5.2 Saran

Setelah apa yang dilakukan penulis dalam melakukan pengumpulan data hinga
menghasilkan analisa terhadap sistem informasi UIM (Unified Inventory
Management) yang diterapkan pada perusahaan, terdapat beberapa saran sebagai
berikut :
1. Penelitian tingkat kepentingan dan kepuasan dapat dilakukan secara
menyeluruh terhadap setiap unit yang menggunakan sistem informasi
tersebut.
2. Perlu adanya evaluasi sehingga menghasilkan improvement dan
meminimalisir nilai gap yang tinggi antara nilai tingkat kepentingan dan
kepuasan.
3. Adanya pengujian dengan metode lain agar mendapatkan model yang lebih
baik dalam menentukan tingkat kepentingan dan kepuasan user terkait sistem
informasi UIM (Unified Inventory Management).
53

DAFTAR PUSTAKA

Ainul Yaqin, M. (2013). Analisis PIECES. In Wordpres (p. 1).


http://yaqinov.wordpress.com/2013/10/16/analisis-pieces/

Alzedan, R. M. (2019). Sistem Informasi Management.


https://doi.org/10.31219/osf.io/tdh8v

Asbar, Y., & Saptari, M. A. (2017). Analisa Dalam Mengukur Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode PIECES. Jurnal
Visioner & Strategis, 6(2), 39–47.
https://www.journal.unimal.ac.id/visi/article/viewFile/301/215

Kristy, R. D., & Kusuma, W. A. (2018). Analisis Tingkat Kepuasan Dan Tingkat
Kepentingan Penerapan Sistem Informasi Universitas Muhammadiyah
Malang. Teknika: Engineering and Sains Journal, 2(1), 17.
https://doi.org/10.51804/tesj.v2i1.223.17-24

Nugroho, H. P., & Lestyowati, J. (2020). Analisis Tingkat Kepuasan dan


Kepentingan Pengguna Aplikasi SAKTI dengan PIECES Framework.
Indonesian Treasury Review Jurnal Perbendaharaan Keuangan Negara Dan
Kebijakan Publik, 5(2), 93–104. https://doi.org/10.33105/itrev.v5i2.188

Sinaga, T. H., & Rahayu, E. (2018). Analisis dan Perancangan e-Inventory


Instrumen Perkuliahan pada STT Harapan Medan. Query, 5341(October), 10–
20. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/query/article/download/2011/1576

Supriyatna, A., Maria, V., Studi, P., & Informatika, M. (2017). khazanah
informatika Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan
Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES. 3(2), 88–
94. http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/view/5264/3693
LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Kartu Asbsensi Pelaksanaan Kerja Praktik

54
55
Lampiran 2. Form Penilaian Pembimbing Lapangan Kerja Praktik

56
Lampiran 3. Data Pendukung Laporan

57
58
59
60
Lampiran 4. Lembar Asistensi Kerja Praktek

KARTU ASISTENSI KERJA PRAKTEK


NAMA : YULIA PUSPITASARI MATA KULIAH : KERJA PRAKTEK
NIM : 41617010005 SEMESTER :8
EMAIL :puspitasari896@gmail.com DOSEN : Ir. Torik Husein, MT
TLP/HP : 081213774577 EMAIL :
PRODI : TEKNIK INDUSTRI TLP/HP :
FAKULTAS : TEKNIK

No TGL Keterangan Paraf


Bimbingan pertama,
1 12/1/2021 pengumpulan laporan kerja
praktik Bab I

2 13/1/2021 Pengumpulan Laporan Bab II

Revisi Bab II, terkait urutan


3 14/1/2021
penulisan

Pengumpulan Laporan Bab


4 27/1/2021
III & IV

Revisi Bab IV, terkait tabel


5 28/01/2021
bentuk kusioner

Revisi Bab IV, terkait hasil


6 01/02/2021
kuesioner

Bimbingan Bab V,hasil


7 07/02/2021 analisa dibuat jawabannya
user puas/tidak puas

61
Dipersilahkan daftar sidang
8 15/02/2021
KP

62

Anda mungkin juga menyukai