Anda di halaman 1dari 5

Homeostasis  ginjal: kadar ion yang konstan

 pencernaan: makanan

Definisi Faktor dalam kontrol homeostasis


 Claude Bernard (1880’s)  Nutrien
Lingkungan internal yang tetap  Gas
(konstan)  Produk sisa
 Water B Cannon (1929)  pH
Regulasi tentang lingkungan internal  Garam dan elektrolit
 Suhu
yang relatif konstan
 Volume dan tekanan
 Definisi kontekstual
Mempertahankan lingkungan internal Cairan ekstrasel – lingkungan dalam
dalam rentang yang sempit  Sekitar 60% tubuh dewasa adalah
cairan, umumnya larutan ion dan zat
lain.
 2/3 di dalam sel (intracellular fluid –
ICF),
 1/3 di luar sel (ekstracellular fluid –
ECF).
 ECF selalu bergerak,
 Dibawa dengan cepat sebagai darah,
 Masuk jaringan interstitium (di antara
sel-sel) , dan
 Berdiffusi melalui dinding kapiler.
 ECF berisi ion dan makanan untuk sel
 Pada dasarnya semua sel hidup di
dalam lingkungan yang sama.
 ECF adalah lingkungan dalam pada
tubuh (internal environment) –
[istilah millieu interieur oleh Claude
Bernard (1813-1878)]
 Sel mampu hidup dan berfungsi kalau
kadar oksigen, glukosa, ion-ion, asam
A.Homeostasis lingkungan amino, zat-zat lemak, dan konstituen lain
tersedia di lingkungan dalam.
dalam  ECF berisi sejumlah besar ion Na, Cl
 “Pemeliharaan keadaan statik atau dan HCO3
konstan di lingkungan dalam”  O2, glukosa, asam lemak dan asam
 Cairan interstitium (lingkungan amino.
dalam):  CO2 dan hasil buangan sisa
 harus konstan  mekanisme metabolisme sel.
homeostasis  ICF –intracellular fluid – berisi sejumlah
 Fungsi bersama semua organ besar ion K, Mg dan PO4,
 paru-paru: O2
 Kadar ion-ion dipertahankan oleh proses  Hati: metabolism
transport antara kedua kompartemen ini.  Muskuloskeleton: mencari makanan

3. Pembuangan sisa metabolic


 Paru-paru
 CO2, hasil akhir terbesar
metabolism
 Ginjal
 sisa metabolisme sel: asam urat,
urea
Nilai Normal Komponen Cairan  kelebihan air dan ion
Ekstraseluler  Kulit
 air, mineral

Sistem-sistem yang terlibat


 Transportasi
 Perolehan sumber nutrient
 Pembuangan sisa metabolism 4. Pengaturan fungsi
 Syaraf:
 Kontrol oleh syaraf dan hormone
 Sensoris: panca indera
 Reproduksi
 Pusat: otak dan medulla spinalis
1. Transport  Motorik: pelaksana keinginan
 Pergerakan darah di pembuluh  Otonom: kontrol bawah sadar
 darah lewat di organ-organ  Hormon: mengatur metabolism
 rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit  tiroid, insulin, paratiroid
 Pergerakan cairan dari kapiler ke sel  kortisol, aldosterone
 kapiler permiabel untuk zat terlarut 5. Reproduksi
 plasma  interstitium: pertukaran  Penerusan kehidupan
 interstitium  sel  Pengganti generasi yang menjadi tua
 jarak kapiler–sel: <50 μm  Dorongan kuat pada usia reproduksi

B. SISTEM-SISTEM KONTROL TUBUH


2. Sumber nutrient
 Genetik
 Respirasi:
 Kontrol fungsi setiap organ
 tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm
 Kontrol hubungan antar organ
 O2 berdiffusi dengan mudah
 Contoh:
 Pencernaan: penyerapan makanan
 respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
 hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel  pembuluh darah melebar
 ginjal: [H], [Na], [K], [PO4],  tekanan darah turun
ekstrasel
Pentingnya sistem kontrol
Sistem Kontrol  Suhu: naik 7°C  kematian sel
 Tubuh memiliki ribuan kontrol sistem  Perubahan pH: <6,9; >8.0  kematian
 Sistem kontrol genetik  mebantu  [K+]: hipokalemia  lumpuh;
kontrol fungsi intrasel dan hiperkalemia depresi jantung
ekstrasel
 [Ca ]: hipokalsema  tetani
++

 Sistem kontrol organ kontrol


 [Glukosa]: hipoglikemia mental
fungsi masing-masing organ
kacau, pingsan
 Sistem kontrol antar organ 
sistem respirasi bersamaan dengan
Kontrol ‘negative feedback’
sistem saraf meregulasi
 Negatif dibandingkan stimulus awal
konsentrasi CO2 pada cairan
 ekstrasel: CO2↑  ventilasi ↑ 
ekstraseluler, liver dan pankreas
CO2↓
meregulasi kontrol glukosa dalam
 tekanan darah ↑  reaksi-reaksi 
darah
TD ↓
 Contoh
 Mengembalikan kelebihan atau
 Regulasi konsentrasi O2 dan CO2
kekurangan ke angka normal
pada cairan ekstrasel
 Regulasi tekanan darah arterial
sistem baroreseptor
 Regulasi pengaturan suhu Kontrol ‘positive feedback’
 A merangsang B, B merangsang A
Pengaturan [O2] & [CO2]  Bahaya:
 Fungsi penyangga [O2] hemoglobin
 efek berlebihan  syok, kematian
 Paru-paru: Hb mengikat O2
 Kegunaan:
 Interstitium: O2 lepas kalau [O2]
 merangsang keseimbangan baru
rendah
 contoh: pembekuan darah,
 CO2 adalah sisa utama oxidasi sel
melahirkan
 CO2 merangsang pusat pernafasan
 Mekanisme
nafas cepat dan dalam  CO2  Kontrol umpan balik negatif 
dibuang mekanisme utama homeostasis
 menumpuk: reaksi oksidatif terhenti  Perubahan internal  memicu
perubahan pada variabel lingkungan
Pengaturan tekanan darah arteri internal yang sudah diatur  memicu
 Baroreseptor: a. carotid, arkus aorta reaksi untuk melawan perubahan dan
mengembalikan variabel yang diatur
 Tekanan darah ↑:
kembali normal (set point)
  baroreseptor tertekan → simpatis
↓ Alur Mekanisme Homeostasis
 Efek penurunan sinyal simpatis:
 pemompaan jantung berkurang
Mekanisme
 Set point  kadar / nilai variabel
tertentu yang diharapkan
 Sensor akan mendeteksi kadar variable
yang diatur dan memberikan masukan
pada pusat integrasi
 Pusat integrasi akan membandingkan
nilai set point dengan nilai aktual
variabel yang diatur
 Sinyal error → perbedaan antara kadar
aktual dengan set point
 Pusat integrasi akan mengirimkan output
ke effector untuk mengembalikan
variabel yang diatur kembali ke set point
Mekanisme kontrol homeostasis
KESIMPULAN
 Setiap struktur fungsional
berkontribusi dalam menjada kondisi
homeostasis pada cairan ekstraseluler
(lingkungan internal)
 Sepanjang kondisi normal dijaga pada
lingkungan internal ini sel tubuh akan
tetap hidup dan berfungsi dengan baik
 Setiap sel berkontribusi dalam
mempertahankan homeostasis

Umpan Balik Negatif pada Suhu

Kontrol Tekanan Darah

Anda mungkin juga menyukai