Anda di halaman 1dari 1

Tepuk tepung tawar

Tepuk tepung tawar adalah salah satu upacara suci masyarakat Melayu, terutama di daerah
Riau. Upacara ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Melayu setelah mereka
merasakan nikmat dari Tuhan dan sebagai permohonan doa restu kepada Yang Maha Kuasa
agar mendapat keselamatan dan keberkahan. Acara tepuk tepung tawar juga dilakukan oleh
masyarakat Melayu di acara-acara lain, seperti pernikahan, khitanan, menempati rumah baru,
dan hajatan-hajatan lainnya
Prosesi tepuk tepung tawar harus dilakukan dengan orang yang paham dalam tradisi tersebut.
Upacara ini dilakukan dengan menepuk-nepukkan bedak pada punggung telapak tangan dan
merenjis-renjiskan (memercikkan) air mawar pada orang yang akan ditepuk tepung tawari.
Urutan merenjis digambarkan dalam bentuk lamalif (‫ )ﻻ‬yang bermakna “Allah
Berkehendak”. Acara tepuk tepung tawar dilanjutkan dengan menaburkan bunga-bunga
rampai, beras putih, dan beras kuning (beras yang telah diwarnai menggunakan kunyit) ke
seluruh badan orang yang ditepung tawari.
Setiap bagian dari perlengkapan upacara tepuk tepung tawar memiliki makna masing-masing.
Beras kunyit yang berarti kemuliaan, beras basuh atau beras putih yang sudah dibersihkan
melambangkan kesucian diri, dan air mawar melambangkan keharuman nama. Prosesi ini
diakhiri dengan pembacaan doa agar orang yang ditujukan dalam keadaan selamat dan penuh
keagungan.

Anda mungkin juga menyukai