Tradisi Tepung Tawar
Tradisi Tepung Tawar
Kepri,
Tepuk tepung tawar adalah suatu upacara adat budaya melayu Riau
peninggalan para Raja-raja terdahulu.
Tepuk tepung tawar merupakan upacara adat dan juga bentuk
persembahan syukur atas tekabulnya suatu keinginan atau usaha.
Tradisi ini biasa digelar dalam acara-acara tertentu misalnya:
pernikahan,
menempati rumah baru,
mengendarai kendaraan baru,
khitanan,
serta bentuk-bentuk dari luapan rasa kegembiraan bagi orang-
orang yang mempunyai hajatan, atau semacam upacara adat
yang sakral lainnya.
Lalu, ada lagi beras basuh atau beras putih yang sudah dibersihkan,
melambangkan kesucian diri. Beretih atau padi yang digoreng
kuning melambangkan kecermatan.
Kemudian, Air percung atau air yang harum mawar melambangkan
keharuman nama. Serta, bedak langir yang dingin atau kapur, yang
melambangkan tidak mudah panas menghadapi kehidupan.
"Dari simbol itu saja, sudah bisa diartikan bahwa prosesi ini sangat
sakral bagi kebudayaan Melayu," kata Malik.
Setelah itu, prosesi tepuk tepung tawar diakhiri dengan pembacaan
doa agar orang yang ditujukan dalam keadaan selamat dan penuh
keagungan.