Anda di halaman 1dari 7

Tradisi 'Tepuk Tepung Tawar' di

Kepri,

Apa itu tepuk tepung tawar? Tradisi unik Melayu Kepulauan Riau


(Kepri) saat hajatan penting, ini maknanya.
Sejumlah Kepala Daerah di Kepulauan Riau yang selesai dilantik
menjalani upacara tepuk tepung tawar.
Upacara ini merupakan tradisi khas Melayu Kepulauan Riau yang
digelar untuk momen penting.
Beberapa di antaranya yakni hajatan pernikahan, menyambut tamu
penting, hingga pelantikan pejabat.
Tradisi ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur
masyarakat Melayu, setelah mereka merasakan nikmat dari Allah
SWT, entah itu nikmat sehat, nikmat rizki dan nilmat-nikmat
lainya.
Selain itu, tepuk tepung tawar ini merupakan lambang memohon
doa restu kepada yang maha kuasa agar mendapat keselamatan dan
keberkahan dari Tuhan yang Maha Kuasa.
Lantas, apa itu tepuk tepung tawar?

Sekilas Tepung Tawar


Prosesi tepuk tepung tawar adat Melayu dari LAM Kepri kepada Gubernur Kepri
Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina, Jumat, (26/2/2021)

Tepuk tepung tawar adalah suatu upacara adat budaya melayu Riau
peninggalan para Raja-raja terdahulu.
Tepuk tepung tawar merupakan upacara adat dan juga bentuk
persembahan syukur atas tekabulnya suatu keinginan atau usaha.
Tradisi ini biasa digelar dalam acara-acara tertentu misalnya:
 pernikahan,
 menempati rumah baru,
 mengendarai kendaraan baru,
 khitanan,
 serta bentuk-bentuk dari luapan rasa kegembiraan bagi orang-
orang yang mempunyai hajatan, atau semacam upacara adat
yang sakral lainnya.

Berdasarkan makna ritual tepuk tepung tawar bagi masyarakat


Suku Melayu ada pepatah mengungkapkan “kalau buat keje nikah
kawin, kalau belum melaksanakan acara tepuk tepung tawar (dalam
bahasa melayu: ketik tepung tawo) belum sah (afdhal) acara yang
dilaksanakan”.
Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman,
pelaksanaan tradisi tepuk tepung tawar yang dilakukan oleh
masyarakat Melayu juga mengalami perubahan pada sebagian
ritualnya.
Hal ini tentu saja menimbulkan perubahan makna pada tradisi
yang bersangkutan.

Bahan-Bahan, Tata Cara serta Simbol dalam Prosesi Tepuk


Tepung Tawar

Prosesi tepuk tepung tawar biasanya dilakukan dalam berbagai


acara. Mulai dari penabalan gelar adat, pelantikan pemimpin,
peresmian tempat, pernikahan, dan berbagai acara penting lainnya.
Dalam melaksanakan adat tersebut memerlukan tata cara serta
bahan-bahan yang harus disediakan. Adapun bahannya yakni, beras
kunyit, beras basuh, air tepung tawar, beretih, dan air wangi.
Prosesi bertepuk tepung tawar dimulai dengan mengambil
sejemput beras kunyit, beras putih dan beretih lalu ditaburkan
melewati atas kepala, kebahu kanan dan kiri orang yang ditepuk
tepung tawarkan.
Kemudian, percikan air yang ada ke dahi atau kening, bahu kanan
dan kiri, lalu di belakang telapak tangan kanan dan kiri, urutan
merenjis digambarkan dalam bentuk lam alif yang bermakna Allah
Berkehendak.
Budayawan Kepri, Abdul Malik menjelaskan, penggunaan bahan-
bahannya pun penuh dengan simbol, seperti, beras kunyit yang
berarti kemuliaan.
Perbesar

Bahan tepuk tepung tawar. Foto: Istimewa

Lalu, ada lagi beras basuh atau beras putih yang sudah dibersihkan,
melambangkan kesucian diri. Beretih atau padi yang digoreng
kuning melambangkan kecermatan.
Kemudian, Air percung atau air yang harum mawar melambangkan
keharuman nama. Serta, bedak langir yang dingin atau kapur, yang
melambangkan tidak mudah panas menghadapi kehidupan.
"Dari simbol itu saja, sudah bisa diartikan bahwa prosesi ini sangat
sakral bagi kebudayaan Melayu," kata Malik.
Setelah itu, prosesi tepuk tepung tawar diakhiri dengan pembacaan
doa agar orang yang ditujukan dalam keadaan selamat dan penuh
keagungan.

Tata Cara Melakukan Tepung Tawar


Prosesi tepuk tepung tawar adat Melayu dari LAM Kepri kepada Gubernur Kepri
Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina, Jumat, (26/2/2021)
(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

 Mengambil daun perenjis, yaitu daun yang diikat jadi satu


dicelupkan kedalam air yang dicampur bedak, jeruk, bunga
mawar, lalu direnjis pada kedua tangan yang telungkup diatas
paha yg dialas bantal tepung tawar yang dialas dengan kain
putih.
 Penepuk tepung tawar mengambil beras kunyit, basuh, bertih
dan bunga rampai, lalu ditabur kepada orang yang ditepung
tawari.
 Bila yang ditepung tawari orang yang terhormat dapat ditabur
sampai atas kepala dengan putaran dari kiri kekanan sambil
membaca salawat.
 Merenjiskan air percung kepada pengantin atau yang ditepung
tawari.
 Mengambil sejemput inai lalu dioleskan di telapak tangan
kanan dan kiri.
 Penepuk tepung tawar mengangkat tangan atur menyembah
dengan mengangkat tangan.
 Setelah semua orang yang ditunjuk sebagai penepuk tepung
tawar selessai, acara ditutup dengan doa selamat.
 umlah penepuk tepuk tawar adalah bilangan ganjil, dimulai
dari 3,5,7,9, dan 13.

Makna Tepung Tawar

 Beras kunyit, beras basuh, dan beretih yang dihamburkan


bermakana ucapan selamat dan turut bergembira.
 Merenjis kening bermakna berfikirlah sebelum bartindak atau
teruslah menggunakan akal yang sehat.
 Merenjis di bau kanan dan kiri bermakna haru siap memikul
beban dengan penuh rasa tanggung jawab.
 Merenjis punggung tangan bermakna jangan pernah putus asa
dalam mencari rezeki, selalu dan terus berusaha.dalam
menjalani kehidupan
 Menginai telapak tangan bermakna penanda bahwa mempelai
sudah berakad nikah.
 Dalam konsekuensinya penyadaran bahwa “sekarang” sudah
tidak bujang atau dara lagi (sudah ada pendamping).
 Doa selamat di penutup acara bermakna pengharapan apa
yang dilakukan mendapat berkah dan ridho dari Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai