NIM : D131221050
Lubang ozon pertama kali ditemukan pada awal 1980, di atas wilayah Antartika atau
Kutub Selatan. Para ilmuwan melakukan pengamatan secara terus-menerus dan
ditemukan bahwa penurunan konsentrasi ozon stratosfer dalam jumlah yang besar.
Lubang ozon juga terjadi di Kutub Utara serta beberapa daerah tropis.
Pada tahun 1987, beberapa negara sepakat untuk melarang atau mengurangi
penggunaan lebih dari 100 bahan kimia perusak ozon yang menyebabkan penipisan
lapisan ozon. Larangan tersebut, yang disetujui berdasarkan Protokol Montreal, secara
luas dianggap efektif dalam membantu pemulihan lapisan ozon. Namun, sejak 2002,
kondisi lapisan ozon telah mengalami perubahan, dengan konsentrasi ozon yang
meningkat dan lubang ozon yang semakin besar.
2. Pemanasan global (Global Warming) adalah proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa peningkatan suhu rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat
beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC
tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 serta model-model sensitivitas
iklim yang berbeda. Walaupun sebagian penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari
seribu tahun walaupun tingkat emisi Pemanasan global adalah suatu fenomena global yang
dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan
pembuangan gas rumah kaca ke atmosfer. Efek rumah kaca menjadi gambaran awal
mengenai bagaimana dampak pemanasan global yang dialami bumi. Peningkatan suhu
rata-rata di udara akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan
bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur.
Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program
penelitian global yaitu International Geophysical Year (IGY) menemukan terjadi
peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Data-data yang dikumpulkan
menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di
atmosfer. Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat,
tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus
bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-
tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu
kecenderungan (trend) yang jelas.
3. Efek Rumah Kaca adalah fenomena alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer bumi
menyerap dan memancarkan kembali sebagian dari radiasi panas yang dipancarkan oleh
permukaan bumi. Gas-gas seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan uap air
(H2O) bertindak seperti "kaca" pada rumah kaca, membiarkan cahaya matahari masuk ke
atmosfer dan menghangatkan permukaan bumi. Namun, gas-gas ini juga membatasi jumlah
panas yang dapat keluar dari atmosfer, menyebabkan peningkatan suhu global. Aktivitas
manusia, terutama penggunaan bahan bakar fosil, telah meningkatkan konsentrasi gas-gas
rumah kaca dalam atmosfer, memperkuat efek rumah kaca dan menyebabkan pemanasan
global dengan dampak pada perubahan iklim. Efek rumah kaca dapat mengakibatkan
pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim, termasuk peningkatan suhu
global secara bertahap, perubahan pola cuaca ekstrem, dan pencairan es di kutub.
Fenomena ini dapat mengancam kehidupan manusia, merusak ekosistem, dan mengganggu
keseimbangan lingkungan secara luas.
Proses terjadinya efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang dipantulkan oleh
berbagai benda di permukaan bumi. Sinar matahari yang dipantulkan dapat merusak
lapisan ozon yang berfungsi untuk menghambat cahaya matahari di atmosfer. Kurangnya
lapisan ozon dapat menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi karena banyaknya
karbondioksida yang menahan pantulan sinar matahari. Penyebab utama efek rumah kaca
adalah naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbondioksida, metana,
dan uap air. Aktivitas manusia, terutama penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara,
minyak bumi, dan gas alam, menjadi faktor utama dalam peningkatan drastis konsentrasi
gas-gas tersebut dalam atmosfer.
4. Fotosintesis adalah proses pengubahan senyawa air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)
dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil, sehingga menghasilkan senyawa
glukosa (C6H12O6). Glukosa yang dihasilkan selain digunakan langsung oleh tumbuhan
juga akan disimpan dalam bentuk makanan (buah). Tidak hanya glukosa, dalam proses
fotosintesis, tumbuhan juga menghasilkan oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia dan
hewan. Laju fotosintesis secara spesifik sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh karbon
dioksida (CO2) air (H20), dan cahaya, tetapi juga ada faktor lain seperti suhu, umur daun,
tahap pertumbuhan tanaman, translokasi.
5. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi beberapa planet, termasuk Bumi, yang
terdiri dari beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi dari radiasi dan pecahan
meteor. Ketebalan atmosfer mencapai 1.000 kilometer dari permukaan Bumi, dan
kandungannya terdiri dari beberapa gas, seperti nitrogen (78%), oksigen (21%), argon
(0,9%), karbondioksida (0,03%), uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium, dan ozon
(0,7%).
Persamaan gas ideal adalah persamaan yang digunakan dalam teori kinetik gas untuk
menggambarkan hubungan antara tekanan, volume, jumlah mol, suhu, dan tetapan umum gas (R).
Berikut adalah persamaan umum gas ideal:
PV = nRT
Dimana:
- P = tekanan (Pa)
- V = volume (m³)
Persamaan ini didasarkan pada Hukum Boyle, Hukum Charles, dan Hukum Gay Lussac, yang
merupakan hukum-hukum yang berhubungan dengan gas ideal. Hukum Boyle menyatakan bahwa
untuk jumlah tetap gas ideal pada suhu sama, tekanan dan volume merupakan proporsional
terbalik. Hukum Charles menyatakan bahwa untuk jumlah tetap gas ideal pada tekanan sama,
volume akan meningkat secara linear dengan suhu. Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa
tekanan suatu gas akan berbanding lurus dengan suhu absolutnya pada keadaan volume yang
konstan (isokhorik).
1. Gas terdiri dari molekul yang identik sehingga antar molekulnya tidak dapat dibedakan.
2. Molekul dalam gas bergerak secara acak ke segala arah.
5. Tidak ada gaya interaksi antarmolekul, kecuali tumbukan antar molekul atau dengan dinding.
6. Semua tumbuhan dari molekul dengan molekul atau molekul dengan dinding adalah lenting
sempurna.
• Hukum Boyle adalah salah satu teori dalam ilmu fisika dan kimia yang mencoba
menganalisis hubungan antara tekanan dan volume dalam suatu gas. Hukum ini ditemukan
oleh Robert Boyle, seorang ahli kimia yang berperan penting dalam perkembangan ilmu
fisika dan alkemi. Hukum Boyle menyatakan bahwa dalam suhu tetap, tekanan dan volume
gas di dalam ruang tertutup akan berbalik proporional.
P1 . V1 = P2 . V2
Di mana P1 merupakan tekanan gas awal, P2 adalah tekanan gas akhir, V1 merupakan
volume pada gas awal, dan V2 adalah volume gas akhir. Hukum Boyle dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti meniup gelembung di dalam air, memompa ban, dan
penerapan dalam alat seperti pompa, mesin kompresor, dan sistem pneumatik.
• Hukum Charles adalah salah satu hukum gas ideal yang menyatakan bahwa volume (V)
suatu gas berbanding lurus dengan suhu (T) jika tekanannya konstan. Hukum ini
dikemukakan oleh Jacques Alexandre César Charles pada tahun 1787. Persamaan hukum
Charles dapat dinyatakan sebagai:
V ∞T
V = kT
Di mana V adalah volume gas, T adalah suhu mutlak (diukur dalam Kelvin), dan k adalah
konstanta. Hukum Charles digunakan untuk menganalisis perubahan kondisi gas, seperti
pada balon udara, ban, dan pelampung.
• Hukum Gay Lussac adalah hukum yang menyatakan bahwa tekanan yang diberikan oleh
gas sebanding dengan suhu gas ketika massanya tetap dan volume yang tetap. Hukum ini
dirumuskan oleh ahli kimia Prancis bernama Joseph Gay-Lussac pada tahun 1808. Hukum
ini merupakan salah satu hukum dasar dalam ilmu kimia dan sering digunakan untuk
menganalisis reaksi kimia.
Hukum ini merupakan dasar untuk menganalisis reaksi kimia, seperti pada panci presto,
dimana tekanan di dalam panci akan naik ketika suhu kompor dinaikan, yang sesuai dengan
hukum Gay Lussac.
• Hukum Boyle-Gay Lussac adalah hukum yang menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
oleh gas sebanding dengan suhu gas ketika massanya tetap dan volume yang sama. Hukum
ini dirumuskan oleh Joseph Gay-Lussac pada tahun 1808.
P1 V1 = P2 V2
Dimana:
Hukum ini hanya berlaku pada reaksi yang melibatkan zat dalam bentuk padat dan cair,
dan tidak dapat digunakan untuk reaksi yang melibatkan zat dalam bentuk gas.
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/060000969/atmosfer-pengertian-manfaat-
fungsi-dan-lapisannya?page=all
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6190664/pengertian-atmosfer-fungsi-dan-urutan-
lapisannya-yang-benar
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/mengenal-lapisan-lapisan-atmosfer/
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/lapisan-atmosfer/
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/penipisan-lapisan-ozon-dan-dampak-negatifnya-bagi-kehidupan/
https://www.slideshare.net/lindarosita6/penipisan-lapisan-ozon-230666842
https://id.scribd.com/document/429331012/Bahasa-Indonesia-Resensi-Lapisan-Atmosfer-Bumi
https://indonesiasatu.co/detail/para-ilmuwan-mengatakan-lubang-ozon-mulai-pulih--kabar-baik-
itu-terlalu-dini--menurut-sebuah-penelitian
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/27/070000069/lapisan-ozon-menipis-bagaimana-
prosesnya
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pemanasan-global-global-warming-76
https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/
https://dlh.slemankab.go.id/pengertian-dan-penyebab-efek-rumah-kaca/
https://umsu.ac.id/berita/apa-itu-efek-rumah-kaca-dampak-dan-penyebabnya/
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/memahami-lebih-jauh-fotosintesis-proses-pembuatan-makanan-
pada-tumbuhan/
https://www.gramedia.com/literasi/fotosintesis-adalah/
https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-gay-lussac-dan-contoh-soal
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hukum-gay-lussac/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-ar-raniry/fakultas-tarbiyah-dan-
keguruan/hukum-boyle-gay-lussac/46757471
https://id.scribd.com/document/440729116/Makalah-Hukum-Boyle-Gay-Lussac-Rizki
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hukum-gay-lussac/
https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-gay-lussac-dan-contoh-soal
https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-charles-dan-contoh-soal
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6713854/bunyi-hukum-charles-rumus-dan-contoh-
penerapannya-dalam-kehidupan
https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/13/103000169/hukum-charles--perbandingan-
volume-gas-dan-suhu-mutlak
https://mahasiswa.ung.ac.id/442417041/home/2018/9/21/hukum-charles.html
https://kumparan.com/ragam-info/bunyi-hukum-boyle-rumus-dan-penerapannya-dalam-
kehidupan-manusia-21G1m6fM0ky
https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-boyle-dan-contoh-soal
https://katadata.co.id/berita/nasional/635133626c1c2/penjelasan-tentang-rumus-hukum-boyle-
penerapan-dan-contoh-soal
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gas-ideal/
https://www.ruangguru.com/blog/persamaan-gas-ideal
https://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_gas_ideal
https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-gay-lussac-dan-contoh-soal