Review Jurnal
Review Jurnal
OLEH:
NIM: 1860205233205
1
REVIEW JURNAL
2
Tujuan Penelitian Tujuan utama artikel jurnal ini adalah untuk:
1. Mengidentifikasi dan mengeksplorasi
nilai-nilai entitas lokal yang digunakan
dalam pendidikan seni.
2. Mengkaji peran pendidikan, khususnya
pendidikan seni, dalam melestarikan
kearifan lokal lintas generasi.
3. Mendiskusikan pentingnya nilai-nilai
budaya, pengetahuan, dan kepercayaan
dalam memberi manfaat bagi masyarakat.
4. Mengetahui pentingnya pendidikan seni
sebagai alat strategis untuk melestarikan
dan memperkuat identitas lokal suatu
budaya.
3
entitas lokal yang digunakan sebagai
bahan dalam pembelajaran seni.
2. Menjadikan kearifan lokal sebagai basis
dalam pendidikan seni, siswa dapat
belajar, memahami, dan menghargai
konten kearifan lokal sebagai sumber ide
dalam menciptakan karya seni mereka.
Selain itu, melalui kegiatan apresiatif,
siswa diperkenalkan dengan fenomena
kearifan lokal tertentu untuk memahami
dan menghargai warisan budaya mereka.
Kelebihan Jurnal Kelebihan jurnal tersebut adalah:
1. Menyajikan hasil penelitian yang relevan
dan penting dalam konteks pendidikan
seni dan pelestarian kearifan lokal.
2. Menggunakan pendekatan kualitatif dan
studi pustaka yang mendalam untuk
mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal
yang dapat diintegrasikan dalam
pendidikan seni.
3. Memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang bagaimana pendidikan seni
dapat berperan dalam melestarikan
identitas lokal suatu budaya.
4. Menekankan pentingnya kolaborasi
antara berbagai pemangku kepentingan,
seperti sekolah, studio seni, komunitas
budaya, tokoh masyarakat, dan elemen
birokrasi, dalam mendukung proses
pelestarian kearifan lokal melalui
pendidikan seni.
4
Kekurangan Jurnal Kekurangan dari jurnal tersebut adalah:
1. Terbatasnya cakupan penelitian hanya
pada nilai-nilai kearifan lokal dalam
pendidikan seni, tanpa memperluas
analisis ke aspek lain yang relevan.
2. Kurangnya data empiris langsung dari
lapangan atau penelitian lapangan yang
mendalam untuk mendukung temuan dan
kesimpulan yang dihasilkan.
3. Tidak adanya penelitian lanjutan atau
studi kasus konkret yang
mengilustrasikan implementasi nilai-nilai
kearifan lokal dalam pendidikan seni di
berbagai konteks budaya.
4. Keterbatasan dalam menggali perspektif
dan pengalaman langsung dari berbagai
pemangku kepentingan, seperti siswa,
guru seni, dan komunitas lokal, yang
dapat memberikan wawasan yang lebih
kaya.