Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Gusti Ngurah Dwita Dharma Putra

NIM : 072002300011
Kelas : TG-A Mineralogi

RESUME GENESA MINERAL DAN IKATAN KIMIA


Genesa mineral ada tempat atau lingkungan dimana suatu mineral terbentuk. Ada 3
jenis tempat pembentukan mineral, yaitu :
- Lingkungan Magmatik
- Lingkungan Sedimen
- Lingkungan Metamorf
Lingkungan Magmatik :
Lingkugan ini mempunyai kerakter yang sangat khas, yaitu memiliki tekanan dan
temperature yang sangat panas dan identic dengan aktivitas magma. Bedasarkan keadaannya,
lingkungan magmatik dapat dibagi menjadi 4 tipe yaitu Batuan beku, pegmatite, Hidrotermal,
dan Deposit Mata Air Panas.
A. Batuan Beku
Beberapa mineral yang terdapat pada batuan beku mempunyai nilai-nilai ekonomis, tetapi
umumnya konsentrasi tinggi dan terbentuk di suhu yang tinggi. Dan setelah melewati proses
pendinginan dan mulai membentuk kristal, ada beberapa mineral yang mempumyai titik leleh
rendah dan ada juga yang mempunyai titik leleh yang tinggi. Tergantung dari zat kimia
penyusunnya.
B. Pegmatite
Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai akibat
kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma, maka cairan residual yang
mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan
stockwork. Kristal dari pegmatit akan berukuran besar, karena tidak adanya kontras tekanan
dan temperatur antara magma dengan batuan disekelilingnya, sehingga pembekuan berjalan
dengan lambat.
C. Hydrothermal
Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi
magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber
terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara pembentukan endapan,
dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :
- Cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam
batuan.
- Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-
unsur baru dari larutan hidrothermal.
D. Mata air panas
Dalam mata air panas biasanya mineral sudah tercampur dengan air tanah, maka dari itu
kandungan mineralnya cukup lemah. Endapan ini bisanya berasosiasi pada jalur gunung api
dengan sumber air panas yang relative dangkal dan dimana terbentuknya daerah panas bumi
yang permukaannya teramati sebagai sumber mata air panas.
Lingkungan Sedimen :
Genesa mineral di lingkungan sedimen adalah mineral yang terbentuk berdekatan dengan
batuan sedimen, yang dimana terbentuk dengan cara sedimentasi. Dalam lingkungan sedimen
juga mineral bisa terbentuk karena adanya proses rekristalisasi selama proses sedimentasi,
dan adanya perubahan komposisi kimia, perubahan wujud dari mineral, dan pelapukan
organik. Dari lingkungan sedimen ini menunjukkan bentuk komplek dari geologi, kimia, dan
biologi.
Lingkungan Metamorf
Genesa mineral di lingkungan metamorf mengacu pada proses pembentukan mineral yang
terjadi dalam kondisi tekanan, suhu yang tinggi serta bergantung pada komposisi mineral dan
batuan asalnya. Lingkungan metamorfik dapat terjadi di bawah tekanan dan suhu yang tinggi
yang mengubah batuan sedimen, beku atau batuan metamorf lainnya menjadi bentuk baru
dengan mineral yang berbeda.
Dari beberapa contoh genesa mineral di atas, mineral tidak bisa terbentuk secara seperti itu
saja, mineral juga membutuhkan ikatan kimia yang dimana atom 1 saling mengikat atom 2
berikut pengertian lengkap dari ikatan kimia :
Ikatan kimia adalah jenis gaya yang mengikat dua atom menjadi satu. Bentuk daya tarik ini
menciptakan gaya tarik-menarik antara inti dua atom, yang menghasilkan pembagian atau
pemindahan elektron di antara keduanya. Hal ini menciptakan distribusi muatan yang merata
yang membuat kedua atom tetap bersatu dalam konfigurasi yang stabil dan tidak
reaktif. dengan kata lain, ikatan kimia adalah yang membuat molekul saling menempel dan
membentuk zat seperti air dan garam.memahami dasar-dasar ikatan kimia sangat penting bagi
siapa pun yang ingin mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kimia.ikatan kimia
dapat bervariasi dalam kekuatannya dan dapat berupa ikatan kovalen atau ikatan ionik. Ikatan
kovalen melibatkan pembagian elektron antar atom, sedangkan ikatan ionik melibatkan
pertukaran atau transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya.

- Ikatan Kovalen: Terjadi ketika dua atom berbagi sepasang elektron untuk mencapai
konfigurasi elektron yang lebih stabil. Ikatan kovalen dapat berupa kovalen polar
(ketika pasangan elektron tidak dibagi secara merata antara atom-atom) atau kovalen
nonpolar (ketika pasangan elektron dibagi secara merata). Contoh ikatan kovalen
adalah ikatan dalam molekul air (H2O) dan molekul karbon dioksida (CO2).
- Ikatan Ionik: Terjadi ketika satu atau lebih elektron dari satu atom ditransfer ke atom
lain, sehingga menghasilkan ion positif dan ion negatif yang tertarik satu sama lain
secara elektrostatik. Contoh ikatan ionik termasuk ikatan dalam natrium klorida
(NaCl) di mana natrium (Na+) mengalami kehilangan satu elektron dan klorin (Cl-)
menerima elektron itu.
- Ikatan Logam: Terjadi antara atom logam dalam jaringan kristal logam. Atom logam
melepaskan elektron yang menjadi "elektron bebas" yang dapat bergerak secara bebas
di antara ion positif atom logam. Ini menciptakan ikatan yang kuat antara atom logam
dan elektron bebasnya. Contoh ikatan logam adalah ikatan dalam logam tembaga (Cu)
atau besi (Fe).
- Ikatan Hidrogen: Terjadi antara atom hidrogen yang terikat pada atom nitrogen,
oksigen, atau fluorin yang elektronegatif. Ikatan ini terjadi karena perbedaan muatan
parsial di antara atom-atom dalam molekul, sehingga menyebabkan tarikan
elektrostatik antara atom hidrogen dan atom yang elektronegatif. Ikatan hidrogen
sangat penting dalam mempertahankan struktur dan sifat-sifat air, serta dalam
pembentukan struktur sekunder protein dan asam nukleat.

Daftar Pustaka :
Nurany iksan, resume genesa mineral, journal academia diakses pada tanggal 9 maret 2024
Journal scribd. Universitas Padjajaran, Genesa Pembentukan Mineral diakses pada tanggal
10 maret 2024

Anda mungkin juga menyukai