Informasi
Informasi
PENUTUP
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
SKRIPSI
Oleh:
SUSI UTAMI
1311020140
Matahari tak kan bersinar setetah malam, pelangi tak kan muncul setelah
hujan, Begitu pun hidup ini tiada arti kebahagiaan tanpa didahului
kepahitan
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan izin Allah, dan bantuan semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini bisa
diselesaikan.
menyayangi Ayahanda dan Ibunda dunia akhirat, juga buat adik-adik penulis
Cindy Sutanti, Vigo Trio Utama dan Nesa Riski Utami yang selalu memberi
i
Melalui kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Rektor UIN Imam Bonjol Padang Bapak Dr. Eka Putra Wirman, Lc.,M.A.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Dr. H Yufni Faisol, M.A
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Arwemi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Erida, M.Pd
6. Bapak Dr. Suhefri, M.Ag dan Bapak Muntasir, M.Hum selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala Bidang Sosial beserta staf yang
ii
dengan ikhlas memberikan data dan dukungan kepada penulis dalam
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak/Ibu pegawai
SKI Khususnya angkatan 2013, Yurnani, Melda, Bulan, Lilis, Dona, Utia,
Rolis dan yang lainya yang tidak bisa disebutkan semua. Dan teman kost
Kak Nova, Vita,Vina, Ilda, Rika, Sari, dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat
Susi Utami
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
BAB 1: PENDAHULUAN
v
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian.....................................................................................46
B. Jenis Dan Metode Penelitian ....................................................................46
C. Populasi dan Sampel ................................................................................47
D. Sumber Data .............................................................................................49
1. Primer ............................................................................................49
2. Skunder ..........................................................................................49
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................49
1. Observasi .......................................................................................50
2. Wawancara ....................................................................................50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................51
1. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................................51
2. Penyajian Data (Data Diaply)........................................................52
3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) .......................52
G. Waktu Penelitian ......................................................................................53
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
vi
B. Saran...............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini. Hal ini ditandai
dengan diadakannya Konferensi Timbulan pada tahun 1950-an. Saat itu digagas
Hari yang meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai
Pagu dan Sangir. Namun pada saat otonomi daerah keinginan tersebut baru
petani, namun ada juga sebagian kecil berprofesi sebagai pedagang dan PNS.
Dari usaha yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga atau
1
2
146/HUK/2013. tentang fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister
tidak memiliki akses prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan serta mata
bantuan seperti bantuan sosial yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat
yang memerlukan bantuan dari Dinas Sosial. Informasi adalah serangkaian sinyal
menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi
dengan sistem informasi misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang
tergolong dalam teori modern yang kemudian berkembang menjadi teori model
Kabupaten Solok Selatan diperoleh informasi bahwa tugas Dinas Sosial adalah
perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitas PMKS. Hal ini tertuang dalam
bantuan sosial kepada peran sosialnya akibat bencana alam, bencana sosial
akibat lainya seperti kemiskinan , telantar dan cacat’’. Selanjutnya dari Dinas
sebagai berikut:
No Jumlah
Nama Jumlah Penduduk Persentase
Kecamatan Penduduk miskin
yang silam, akan tetapi pembangunan dan kesejahteraan belum seperti yang
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat Petugas Dinas Sosial dalam mencari
C. Penjelasan Judul
tidak terjadi kesalah pahaman dan lebih teratahnya penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini, yaitu:
informasi.
Jadi yang dimaksud dengan judul dari skripsi ini adalah perilaku petugas
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan saya teliti adalah sebagai
berikut:
Solok Selatan.
2. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
menulis skripsi pada tahun 2014 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi
tunanetra dari panti untuk belajar AL-Quran Brille. Perilaku yang ditujukan
berdiskusi dengan guru atau dengan teman satu asrama. Pada skripsi ini teori
2. Nur Hayati, mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol
skripsi pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi oleh
mahasiswa Tunanetra (studi kasus di IAIN Imam Bonjol Padang) skripsi ini
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang Dalam Memilih Perguruan Tinggi
skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi siswa kelas XII
masalah dalam penelitian ini adalah apa kebutuhan informasi siswa kelas XII
Penelitian ini megguankan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
diakases. Penelitian ini menggunakan model David Ellis yang terdiri dari
Skripsi Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia dan
Sherly Octavia menggunakan model perilaku menurut David Ellis (1997), David
karakteristik dari peneliti sosial, science, dan engineering, jadi dalam penelitian
12
yang dilakukan oleh Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia
dan Sherly Octavia berbeda sera hasil pembahasan dalam penelitian ini juga
berbeda. Dengan menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang lain,
jelas bahwa proses dalam melakukan pencarian informasi yang terdapat dalam
F. Sistematika Penulisan
masalah, rumusan, dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan
tempat penelitian, jenis data dan metode penelitian, sumber data, teknik dan alat
saran penulis.
LANDASAN TEORI
A. Pencarian Informasi
1. Pengertian Informasi
Dewasa ini informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik informasi
yang ilmiah maupun informasi yang non ilmiah, Informasi juga bermanfaat
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
kepada orang lain agar dapat bernilai guna bagi orang tersebut. McFadden, dkk
juga yang mengartikan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005: 8)
dan distribusi rekaman gratis. Konsep ilmu informasi ini berdasarkan Anggaran
14
15
kejadian yang berupa fakta, data dan pengetahuan yang telah dikomunikasikan
dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya dan bernilai guna bagi
kebutuhan informasi juga dikaji sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik akan kebutuhan informasi manusia, agar bisa dihadirkan suatu layanan
yang memenuhi kebutuhan informasi. Istilah ini dekenal dengan istilah kajian
pemakai.
hubungan perilaku manusia yang dapat membantu kita untuk memahami tingkah
laku manusia.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentu buku, jurnal, majalah,
dinyatakan oleh Setiarso (1997:5-6) bahwa sumber informasi juga terdapat pada:
16
tersedia.
informasi yang beraneka ragam bentuk ataupun wadahnya, perlu diatur atau
17
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Informasi yang kita temukan sehari-hari bersumber darimana saja dan sumber
sumber dan media penyimpan Putu Laxman Pendit (2003) yang mengulas
Dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi
(misalnya WWW).
ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di tingkat
Pendit 2003:29-30.)
2. Segala sesuatu yang dilakukan oleh benda hidup yang meliputi tindakan
merupakan tindakan mecari informasi. Baik dari segi tingkat kebutuhan yang
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem,
seseorang untuk menjaga status yang dapat dipuaskan dengan perasaan miliki
lebih banyak pengetahuan tentang suatu topik dari bawahnya, jika akan
didapat. Perilaku pencarian informasi yang akan diteliti lebih ditekankan pada
David pada tahun 1987 dari hasil analisis pola-pola pencarian informasi
dikalangan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial. Hasil penelitian ini merupakan pola
pencarian informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: starting, chaining,
pencarian informasi David Ellis 1997 (dalam Pawit M Yusuf 2010:105) juga
menjelaskan bahwa perilaku pencarian informasi adalah salah satu dari beberapa
jenis model perilaku pencarian informasi dan analisis mikro pencarian informasi
secara umum, Ellis (1989 dalam Wilson 1999) menjelaskan bahwa perilaku
literature-literatur yang ada dalam suatu bidang baru atau mencari tahu
pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang
dalm kegiatan kelompok ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan.
dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang
rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar
material of interest”.
23
Starting
Extracting Chaining
Monitoring Browsing
Differentiating
dengan Cox dan hasil penelitian bidang fisika dan kimia sehingga menghasilkan
1. Starting
berikut:
rujukan menuju bahan primer tetapi juga sebagai kerangka untuk dapat
2. Chaining
atau mengaitkan daftar literature yang ada rujukan inti. Chaining dapat dua
cara yaitu:
a. Backward chaining
yang pernah disitir pada rujukan inti. Dengan melakukan cara mengaitkan ke
menggunakan satu rujukan inti saja akan didapatkan beberapa rujukan lain
yang tidak akan berbeda jauh dengan masalah yang dibahas pada rujukan
inti.
b. Forward chaining
rujukan inti yang telah ada dengan mengaitakan ke depan. Cara lain
rujukan inti
b. Mencari bahan rujukan di luar daftar rujukan inti, akan tetapi tetap
berpedoman pada subjek atau pengarang yang ada pada rujkan inti.
3. Browsing
pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui
dilakukan dengan berbagai cara antara lain: melalui abstrak hasil penelitian,
daftar isi jurnal, jajaran buku, bahkan juga buku-buku yang dipajang pada
4. Differentianting
a. Topik
5. Monitoring
cara yaitu:
Digunakan sebagai pra seleksi sumber dan bahan yang akan digunakan. Cara
ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, baik dengan sejawat maupun
kecil tetapi telah terseleksi dan diikuti secara seksama. Misalnya beberapa
judul majalah yang dipilih sesuai dengan bidang yang diminati, diikuti
current content.
ke perpustakaan.
6. Extracting
pada extracting ini adalah jurnal terutama jurnal-jurnal yang sudah standar,
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diingikan.
ini, berbeda dengan peneliti bidang fisika dan kimia yang melalui tahap ini
8. Ending
kajian Ellis (1987). Merupakan tahap akhir dari pola pencarian informasi
Browsing
Monitoring
adalah model yang diuraikan oleh Ellis (1987) yang terdiri dari starting,
D. Masyarakat Miskin
a. Masyarakat
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau
pedesaan.
30
pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan kusus
mental.
b. Miskin
karenanya, dua istilah ini menjadi kajian khusus dalam melihat tolak ukur
kemiskinan, yaitu faqi>r, miski>n al sa>il, dan mahru>m. tetapi dua kata
yang pertama yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Kata faqi>r
Tentang dua golongan ini para ahli berbeda pendapat, Abu Yusuf,
kata tersebut seperti imam dan islam, kalau dukumpulkan terpisah, yakni
Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang
berarti diam atau tenang, sedangkan kata masakin ialah bentuk jama’ dari
miskin yang menurut bahasa diambil dari kata sakana yang artinya
menjadi diam atau tidak bergerak karena lemah fisik atau sikap yang
dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak punya apa-apa atau
hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang diam
dikarenakan fakir.
yang tidak luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
60:
Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
33
tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa ada
orang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali, tetapi orang yang
orang fakir masih lebih baik daripada orang miskin.Pendapat ini diperkuat
:
1) Imam Abu Hanafiah memberi pengertian miskin adalah mereka yang benar-
benar miskin dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Imam Malik mengatakan bahwa fakir adalah orang yang mempunyai harta
masa satu tahun.Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa fakir adalah orang yang
tidak mempunyai harta dan usaha atau mempunyai harta dan usaha tetapi
kurang dari setengah kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
mengatakan bahwa fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau
Abu Hanafiah dan Imam Malik mengatakan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki harta setangah dari kebutuhan hidupnya atau lebih tetapi
dalam hal ini tidak ada gunanya dalam arti zakat. Hal ini sebagai mana firman
Artinaya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
2) Ibnu Al-Arabi berpendapat sama saja antara fakir dan miskin yaitu orang
yang tidak mempunyai apa-apa. Abu Yusuf pengikut Abu Hanafiah dan Ibnu
96).
pada orang yang secara ekonomi lebih beruntung daripada si fakir. Tetapi ia
atau msikin dan harus dibantu. Oleh karenaitu pengertian miskin tergantung
kepada ijtihad manusia yang selalu berubah dari masa ke masa, karena
c. Masyarakat Miskin
Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister berasal dari
yaitu:
JPS, misalnya, program Operasi Pasar Khusus Beras oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog).
40
• Pasal 9
• Pasal 10
• Penetapan pasal 11
2012:126).
2. Ukuran-ukuran kemiskinan
melibatkan faktor ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik. Untuk itu
dimiliki oleh setiap orang agar terhindar dari batas kemiskinan. Menurut
batas garis kemiskinan absolut adalah setara dengan tingkat pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 2.100 kalori per orang plus
3. Dimensi-Dimensi Kemiskinan
adanya hambatan budaya misalnya, malas, mudah menyerah pada nasib dan
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan
motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan
A. Tempat Penelitian
makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73)
46
47
bertindak).
1. Populasi
tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan
Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala
seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis
menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang
penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49
ini.
D. Sumber Data
1. Primer
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial,
2. Skunder
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
b. Wawancara
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
diperlukan.
52
bersifat naratif.
penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV.
G. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta
Solok Selatan.
BAB IV
PEBAHASAN
Poros Dua Kantor Bupati Timbulun Atas, Telp/Fax (0755) 7575155, Email:
wilayah lebih kurang dari 3.590 km². Bila dilihat peta maka Posisi
54
55
Jambi).
Ibu kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Jarak antara
Padang Aro dengan Kota Padang adalah 166 Km. Secara administratif, sejak
tahun 2007 Kabupaten Solok Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu:
Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan kabupaten ini
terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap kecamatan ini memiliki luas yang
luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2.
Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2dan
Sosial.
Sosial
Rehabilitas Sosial
an fungsi:
Jaminan Sosial
Bidang Sosial
B. Profil informan
ini peneliti mengambil 2 orang informan primer dan 1 orang informan sekunder.
Ketiga orang informan tersebut terdiri dari 2 pria dan 1 orang wanita, sekaligus
menjadi sampel dari jumlah total 25 orang pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan. 1 orang pegawai Dinas
yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1
2. Nama : Yulisman
NIP : 196501101989033010
Jabatan : Kasi
Lama Bekerja : 3 tahun di Dinas Sosial
Alamat : Abai Sangir
menggunakan teori perilaku pencarian informasi David Ellis yang terdiri dari 8
1. Starting
jangankan setiap tahun hitung bulan atau per 6 bulan bisa berubah, jadi harus
divalidasi data tersebut 2 kali dalam satu tahun”. (informan D)
“ langkah awal yang kami lakukan untuk mendapatkan data kami mengacu
data pada data BPS yang di perbaharui 1 kali dalam 5 tahun. Berdasarkan
undang-undang No 11 tahun 2011 tentang kesejahteraan sosial dan undang-
undang No 13 tahun 2011 tentang fakir miskin”. (informan Y).
adalah mengacu data masyarakat miskin dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tampak jelas sekali oleh penulis bahwa informan begitu memahami betul
tentang apa yang digelutinya selama ini seperti halnya dalam pemaparan
2. Chaining
“ sumber informasi yang kami dapat yaitu dari TKSK, TKSM, jorong, Wali
Nagari, kecamantan dari pedoman data BDT, STATISTIK, TP2K. yang akan
di data oleh TKSM dan TKSM karena merekalah yang akan mendata PMKS
dan PSKS” (informan P)
“sumber informasi dari berbagai sumber seperti dari BPJS, TKSK, TKSM,
TNP2K, jorong, walinagari, BDT, STATISTIK” (informan Y).
sumber.
3. Browsing
dalam kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau
Peneliti: Jenis (material bahan rujukan) seperti apa yang yang bapak butuhkan
dalam pengumpulan data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ?
64
Informan : “ Kita kalau di Dinas Sosial kita ada namanya TKSK (Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat), TKSK ada di 7 kecamatan dan TKSM ada 39 Nagari dan
merekalah yang akan mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan
bedasarkan PERMENSOS (Peratuaran menteri sosial) dan Kementrian Sosial,
jadi TKSK dan TKSM yang akan mendata kerumah-rumah masyarakat’’
(informan D).
“ kami di Dinas sosial yang melakukan pendataan TKSK dan TKSM yang
intinya untuk melakukan pendataan merekalah yang akan mendata data
PMKS dan PSKS ini kami juga akan melakukan pendataan di bulan juli ini
setelah itu kami akan menvalidasi dengan mencocokan dengan data basis
terpadu dengan mengadakan koordinasi dengan Wali Nagari apakah data
masyarakat tersebut benar-benar miskin’’ (informan P)
“ ya seperti yang dikatakan pak Kabid dan buk pepi tadi kalau di Dinas Sosial
ini yang melakukan pendataan itu TKSK dan TKSM merekalah yang akan
mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ini mereka akan
mendata ke rumah-rumah masyarakat, TKSK dan TKSM tersebut yang akan
mendata masyarakat yang benar-benar tidak mampu” (informan Y).
4. Differentiating
Tahap differentiating merupakan tahap pemilihan menggunakan ciri-
ciri dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/
Peneliti: Apa yang Bapak/ibu lakukan untuk memilih sumber informasi yang
paling relevan?
Informan: “
“ kita kan melakukan pendataan ini kita kan bersosialisasi dengan TKSK,
TKSM dengan mengundang BPS, STATISTIK, BAPEDA kita mencocokan
data-data, untuk kriteria fakir miskin kita belom bisa mengatakanya karena
kita berkordinasi dulu kita memakai kriteria nasional, kita mencocokan
dengan benar tidaknya data tersebut, data kami itu kita verifikasi dan
melakukan pengukuran dengan Wali Nagari antuk kecamatan dengan adanya
Wali Nagai, jorong, TKSM data tersebut dicocokan sesuai dengan hasil yang
dilapangan, setelah itu kita bisa menentukan orang itu miskin atu tidak
miskin” (informan P).
sumber yang telah di miliki, memilih sumber yang paling relevan dan tepat
untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tema awal yang kita cari, seperti
66
dimanfaatkan semua.
5. Monitoring
dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
tertentu.
Informan : “ cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari
Dinas Sosial, atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat
berfikir mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke
kita kadang bukan data yang sebenarnya, contoh “apakah bapak mempunyai
kebun atau ladang?, padahal dia punya tetapi karena yang mendata adalah
orang Dinas Sosial mereka akan bilang “oh gag ada pak, penghasilan bapak
sebulan berapa? , misalanya penghasilan sebulan orang miskin itu minimal
1000.000 rupiah, diatas satu juta tidak dikategorikan orang miskin misalnya,
karena Dinas Sosial yang mendata maka masyarakat mereka akan bilang pak
penghasilan saya cuma 1000.000 rupiah, makanya dalam mendata nanti kami
akan bekerjasama dengan pak jorong dan pak wali”. (informan D)
karena jorong dan Wali Nagarilah yang tahu persis keadaan masyaraktanya di
jorong tersebut”.(informan P).
“ ya itu tadi kadang kan masyarakat kita ini kalau ada pendataan bantuan
miskin mereka yang tidak miskin ikut menyertakan pendataan, seperti orang
itu mampu tetapi karena ada pendataan mereka bilang tidak mampu, untuk
pendataan ini supaya datanya persis dengan dilapangan kami disini ya minta
bantuan pihak jorong dan pihak Wali Nagari supaya datanya lebih akurat”
(informan Y).
seperti bekerjasama dengan Jorong dan Wali Nagari yang selalu berhubungan
tahap monitoring dilakukan dengan berdiskusi dengan pak jorong dan pak
6. Extracting
selektif bahan sumber informasi yang telah dapat di dapat untuk mendapatkan
Informan: “seperti yang saya katakana tadi informasi yang kami dapatkan
tentang data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan, kami mengacu
pada data BPS, dan informasi lainnya data dari TKSK dan TKSM , BPJS,
68
“seperti yang dikatakan pak kabid tadi informasi data masyarakat miskin di
Kabupaten Solok selatan datanya mengacu pada data BPS, dan yang lainya
seperti dari TKSK, TKSM, BPJS, TNP2K, Tim koordinasi penanggulangan
Daerah, seperti jorong, walinagari dan kecamatan” (informan Y).
dari BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan
Kemiskinan Daerah, Pihak Jorong, Pihak Wali Nagari dan dari pihak
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.
dapat dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K,
Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak Jorong,Pak Wali
dan dari pihak kecamatan, kami akan melakukan pendataan lagi ke rumah-
rumah masyarakat, verifikasi yang memakai Basis Data Terpadu dari BPS
datanya dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah) data ini
yang akan dicocokan ke lapangan, nanti TKSK dan TKSM yang akan
mendata kerumah-rumah masyarakat.
“ setelah kita melakukan pendataan yang dilakukan oleh TKSK dan TKSM
kita melakukan pengukuran di Wali Nagari dan pihak kecamatan dengan
mencocokan semua data-data yang telah kita lakukan pendataan seperti data
STATISTIK, data BDT nanti kita akan mengklarifikasi kelapangan dengan
jorong. Kami akan menvalidasi data 2 kali dalam 1 tahun sampai data
kemiskinan ini terhapus” (informan P).
“ Kami melakukan pengecekan data tersebut apakah sudah benar atau tidak,
data yang kami peroleh dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM
, BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak
Jorong,Pak Wali dan dari pihak kecamatan, kami akan menvalidasi ke rumah-
rumah masyarakat yang akan kami lakukan dalam 1 tahun 2 kali yang di
cocokan oleh TKSK dan TKSM” (informan Y).
ulang maka Dians Sosial akan mendapatkan data yang lebih akurat/benar
8. Ending
Informan:“Data yang telah kita dapat kami umumkan di Wali Nagari, sebelum
kita legalkan dengan SK pak Bupati, datanya kita tempel di Wali Nagari dan
kantor camat, nanti yang akan di umumkan oleh pak camat dan pak Wali
Nagari yang akan mengumumkan pada masyarakat, maksudnya jika ada
masyarakat yang protes, kita akan cek kelapangan berdasarkan pendataan dan
berdasarkan bukti-bukti dilapangan yang di dapatkan oleh TKSK dan TKSM
itu yang akan kita umumkan di kantor Wali Nagari dan kantor camat, dan
akhirnya akan keluar satu SK atau berbentuk peraturan Bupati tentang kondisi
masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan data BPD (Badan
Permuawaratan Desa) dan BPS (Badan Pusat Statistik).” (informan D)
umumkan di Wali Nagari dan kantor camat dan akan di legalkan dengan SK
(surat keputusan) Bupati yang akan di temple di Wali Nagari dan kantor
camat yang akan di umumkan oleh pihak kecamatan dan dan pihak Wali
masyarakat miskin.
Sumber
Starting Informasi
Hasil akhir • BPJS
• Diserahkan • TNP2K
ke Wali
• BDT
Nagari &
Ending Chaining • STATISTIK
Camat
• PMKS
• Di tempel di
rumah-rumah • PSKS
• TKSK
• TKSM
• Jorong
Verifying Monitoring • Wali Nagari
1. Starting
2. Chaining
3. Monitoring
4. Verifying
sekali.
5. Ending
hambatan. Hambatan yang dialami oleh pencari informasi telah banyak dikaji
oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Wilson (1997). Setiap orang akan
Informan:
“ kami disini Kekurangan tenaga TKSM dan TKSK yang dilapangan karena
39 nagari idealnya harus ada tenaga TKSM itu 50 orang, Cuma yang ada
sekarang baru 30 orang yang berada dan anggaran kami terbatas untuk
pendataan 2 kali satu tahun” (informan D)
“cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari Dinas Sosial,
atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat berfikir
mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke kita
kadang bukan data yang sebenarnya Jadi data yang mereka berikan bukan
data yang sebenarnya dan faktor wilayah/ kondisi wilayah,wilayah kita kan
masih banyak wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti
daerah lubuk ulang-aling butuh tenaga ektra untuk mendata masyarakat
miskin” (informan D)
“ dan dari segi wilayah yang wilayahnya yang curam dan kami akan
melakukan pendataan langsung rumah-kerumah’’ (informan P).
“ faktor yang meghambat ya itu faktor wilayah, liat saja wilayah kita masih
banyak daerah yang tidak bisa di lalui kendaraan, masih banyak wilayah
yang susah dijangkau, yang menyebabkan kami disini sulit untuk mendata
masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau ya seperti lubuk
ulang-aling dan wilayah-wilayah lain yang sulit dijangkau” (informan Y).
pencarian informasi. Disamping itu lingkungan yang luas juga dapat menjadi
hambatan adalah kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan pola pikir masyarakat.
miskin dan hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal dikarenakan banyak
II. Pembahasan
pencarian informasi David Ellis (1993) yaitu mulai dari tahap starting hingga
ending. Tahap starting merupakan tahap awal dalam proses perilaku pencarian
informasi. Menurut David Ellis, tahap awal ini adalah proses penentuan
menggunakan kata kunci yang bersifat umum atau khusus, yang merujuk pada
rujukan awal, hal ini selaras dengan yang diungkapkan David Ellis yaitu
starting. Pada tahap Starting Dinas Sosial mengacu data masyarakat miskin
dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang ada ke
Kemiskinan Daerah, dari Jorong, Wali Nagari dan Pihak Kecamatan. Dari
dengan ungkap Ellis bahwa dalam tahap ketiga yaitu browsing tahap ini
76
ditandai kegiatan mencari informasi yang terstruktur dan semi terstruktur, dan
informasi. Pada tahap browsing ini diungkapkan oleh informan bahwa pada
tahap ini tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial. Langkah selanjutnya
digunakan jika menurut mereka penting. Hal ini yang diungkap Ellis bahwa
yang didapatkan tersebut telah sesuai yang diinginkan pada tahap terakhir
yaitu ending, tahap ini merupakan tahap dimana semua proses pencarian,
tahap yang memang tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
SKRIPSI
Oleh:
SUSI UTAMI
1311020140
Matahari tak kan bersinar setetah malam, pelangi tak kan muncul setelah
hujan, Begitu pun hidup ini tiada arti kebahagiaan tanpa didahului
kepahitan
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan izin Allah, dan bantuan semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini bisa
diselesaikan.
menyayangi Ayahanda dan Ibunda dunia akhirat, juga buat adik-adik penulis
Cindy Sutanti, Vigo Trio Utama dan Nesa Riski Utami yang selalu memberi
i
Melalui kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Rektor UIN Imam Bonjol Padang Bapak Dr. Eka Putra Wirman, Lc.,M.A.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Dr. H Yufni Faisol, M.A
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Arwemi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Erida, M.Pd
6. Bapak Dr. Suhefri, M.Ag dan Bapak Muntasir, M.Hum selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala Bidang Sosial beserta staf yang
ii
dengan ikhlas memberikan data dan dukungan kepada penulis dalam
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak/Ibu pegawai
SKI Khususnya angkatan 2013, Yurnani, Melda, Bulan, Lilis, Dona, Utia,
Rolis dan yang lainya yang tidak bisa disebutkan semua. Dan teman kost
Kak Nova, Vita,Vina, Ilda, Rika, Sari, dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat
Susi Utami
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
BAB 1: PENDAHULUAN
v
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian.....................................................................................46
B. Jenis Dan Metode Penelitian ....................................................................46
C. Populasi dan Sampel ................................................................................47
D. Sumber Data .............................................................................................49
1. Primer ............................................................................................49
2. Skunder ..........................................................................................49
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................49
1. Observasi .......................................................................................50
2. Wawancara ....................................................................................50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................51
1. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................................51
2. Penyajian Data (Data Diaply)........................................................52
3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) .......................52
G. Waktu Penelitian ......................................................................................53
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
vi
B. Saran...............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini. Hal ini ditandai
dengan diadakannya Konferensi Timbulan pada tahun 1950-an. Saat itu digagas
Hari yang meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai
Pagu dan Sangir. Namun pada saat otonomi daerah keinginan tersebut baru
petani, namun ada juga sebagian kecil berprofesi sebagai pedagang dan PNS.
Dari usaha yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga atau
1
2
146/HUK/2013. tentang fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister
tidak memiliki akses prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan serta mata
bantuan seperti bantuan sosial yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat
yang memerlukan bantuan dari Dinas Sosial. Informasi adalah serangkaian sinyal
menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi
dengan sistem informasi misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang
tergolong dalam teori modern yang kemudian berkembang menjadi teori model
Kabupaten Solok Selatan diperoleh informasi bahwa tugas Dinas Sosial adalah
perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitas PMKS. Hal ini tertuang dalam
bantuan sosial kepada peran sosialnya akibat bencana alam, bencana sosial
akibat lainya seperti kemiskinan , telantar dan cacat’’. Selanjutnya dari Dinas
sebagai berikut:
No Jumlah
Nama Jumlah Penduduk Persentase
Kecamatan Penduduk miskin
yang silam, akan tetapi pembangunan dan kesejahteraan belum seperti yang
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat Petugas Dinas Sosial dalam mencari
C. Penjelasan Judul
tidak terjadi kesalah pahaman dan lebih teratahnya penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini, yaitu:
informasi.
Jadi yang dimaksud dengan judul dari skripsi ini adalah perilaku petugas
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan saya teliti adalah sebagai
berikut:
Solok Selatan.
2. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
menulis skripsi pada tahun 2014 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi
tunanetra dari panti untuk belajar AL-Quran Brille. Perilaku yang ditujukan
berdiskusi dengan guru atau dengan teman satu asrama. Pada skripsi ini teori
2. Nur Hayati, mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol
skripsi pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi oleh
mahasiswa Tunanetra (studi kasus di IAIN Imam Bonjol Padang) skripsi ini
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang Dalam Memilih Perguruan Tinggi
skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi siswa kelas XII
masalah dalam penelitian ini adalah apa kebutuhan informasi siswa kelas XII
Penelitian ini megguankan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
diakases. Penelitian ini menggunakan model David Ellis yang terdiri dari
Skripsi Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia dan
Sherly Octavia menggunakan model perilaku menurut David Ellis (1997), David
karakteristik dari peneliti sosial, science, dan engineering, jadi dalam penelitian
12
yang dilakukan oleh Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia
dan Sherly Octavia berbeda sera hasil pembahasan dalam penelitian ini juga
berbeda. Dengan menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang lain,
jelas bahwa proses dalam melakukan pencarian informasi yang terdapat dalam
F. Sistematika Penulisan
masalah, rumusan, dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan
tempat penelitian, jenis data dan metode penelitian, sumber data, teknik dan alat
saran penulis.
LANDASAN TEORI
A. Pencarian Informasi
1. Pengertian Informasi
Dewasa ini informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik informasi
yang ilmiah maupun informasi yang non ilmiah, Informasi juga bermanfaat
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
kepada orang lain agar dapat bernilai guna bagi orang tersebut. McFadden, dkk
juga yang mengartikan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005: 8)
dan distribusi rekaman gratis. Konsep ilmu informasi ini berdasarkan Anggaran
14
15
kejadian yang berupa fakta, data dan pengetahuan yang telah dikomunikasikan
dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya dan bernilai guna bagi
kebutuhan informasi juga dikaji sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik akan kebutuhan informasi manusia, agar bisa dihadirkan suatu layanan
yang memenuhi kebutuhan informasi. Istilah ini dekenal dengan istilah kajian
pemakai.
hubungan perilaku manusia yang dapat membantu kita untuk memahami tingkah
laku manusia.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentu buku, jurnal, majalah,
dinyatakan oleh Setiarso (1997:5-6) bahwa sumber informasi juga terdapat pada:
16
tersedia.
informasi yang beraneka ragam bentuk ataupun wadahnya, perlu diatur atau
17
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Informasi yang kita temukan sehari-hari bersumber darimana saja dan sumber
sumber dan media penyimpan Putu Laxman Pendit (2003) yang mengulas
Dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi
(misalnya WWW).
ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di tingkat
Pendit 2003:29-30.)
2. Segala sesuatu yang dilakukan oleh benda hidup yang meliputi tindakan
merupakan tindakan mecari informasi. Baik dari segi tingkat kebutuhan yang
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem,
seseorang untuk menjaga status yang dapat dipuaskan dengan perasaan miliki
lebih banyak pengetahuan tentang suatu topik dari bawahnya, jika akan
didapat. Perilaku pencarian informasi yang akan diteliti lebih ditekankan pada
David pada tahun 1987 dari hasil analisis pola-pola pencarian informasi
dikalangan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial. Hasil penelitian ini merupakan pola
pencarian informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: starting, chaining,
pencarian informasi David Ellis 1997 (dalam Pawit M Yusuf 2010:105) juga
menjelaskan bahwa perilaku pencarian informasi adalah salah satu dari beberapa
jenis model perilaku pencarian informasi dan analisis mikro pencarian informasi
secara umum, Ellis (1989 dalam Wilson 1999) menjelaskan bahwa perilaku
literature-literatur yang ada dalam suatu bidang baru atau mencari tahu
pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang
dalm kegiatan kelompok ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan.
dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang
rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar
material of interest”.
23
Starting
Extracting Chaining
Monitoring Browsing
Differentiating
dengan Cox dan hasil penelitian bidang fisika dan kimia sehingga menghasilkan
1. Starting
berikut:
rujukan menuju bahan primer tetapi juga sebagai kerangka untuk dapat
2. Chaining
atau mengaitkan daftar literature yang ada rujukan inti. Chaining dapat dua
cara yaitu:
a. Backward chaining
yang pernah disitir pada rujukan inti. Dengan melakukan cara mengaitkan ke
menggunakan satu rujukan inti saja akan didapatkan beberapa rujukan lain
yang tidak akan berbeda jauh dengan masalah yang dibahas pada rujukan
inti.
b. Forward chaining
rujukan inti yang telah ada dengan mengaitakan ke depan. Cara lain
rujukan inti
b. Mencari bahan rujukan di luar daftar rujukan inti, akan tetapi tetap
berpedoman pada subjek atau pengarang yang ada pada rujkan inti.
3. Browsing
pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui
dilakukan dengan berbagai cara antara lain: melalui abstrak hasil penelitian,
daftar isi jurnal, jajaran buku, bahkan juga buku-buku yang dipajang pada
4. Differentianting
a. Topik
5. Monitoring
cara yaitu:
Digunakan sebagai pra seleksi sumber dan bahan yang akan digunakan. Cara
ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, baik dengan sejawat maupun
kecil tetapi telah terseleksi dan diikuti secara seksama. Misalnya beberapa
judul majalah yang dipilih sesuai dengan bidang yang diminati, diikuti
current content.
ke perpustakaan.
6. Extracting
pada extracting ini adalah jurnal terutama jurnal-jurnal yang sudah standar,
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diingikan.
ini, berbeda dengan peneliti bidang fisika dan kimia yang melalui tahap ini
8. Ending
kajian Ellis (1987). Merupakan tahap akhir dari pola pencarian informasi
Browsing
Monitoring
adalah model yang diuraikan oleh Ellis (1987) yang terdiri dari starting,
D. Masyarakat Miskin
a. Masyarakat
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau
pedesaan.
30
pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan kusus
mental.
b. Miskin
karenanya, dua istilah ini menjadi kajian khusus dalam melihat tolak ukur
kemiskinan, yaitu faqi>r, miski>n al sa>il, dan mahru>m. tetapi dua kata
yang pertama yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Kata faqi>r
Tentang dua golongan ini para ahli berbeda pendapat, Abu Yusuf,
kata tersebut seperti imam dan islam, kalau dukumpulkan terpisah, yakni
Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang
berarti diam atau tenang, sedangkan kata masakin ialah bentuk jama’ dari
miskin yang menurut bahasa diambil dari kata sakana yang artinya
menjadi diam atau tidak bergerak karena lemah fisik atau sikap yang
dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak punya apa-apa atau
hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang diam
dikarenakan fakir.
yang tidak luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
60:
Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
33
tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa ada
orang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali, tetapi orang yang
orang fakir masih lebih baik daripada orang miskin.Pendapat ini diperkuat
:
1) Imam Abu Hanafiah memberi pengertian miskin adalah mereka yang benar-
benar miskin dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Imam Malik mengatakan bahwa fakir adalah orang yang mempunyai harta
masa satu tahun.Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa fakir adalah orang yang
tidak mempunyai harta dan usaha atau mempunyai harta dan usaha tetapi
kurang dari setengah kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
mengatakan bahwa fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau
Abu Hanafiah dan Imam Malik mengatakan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki harta setangah dari kebutuhan hidupnya atau lebih tetapi
dalam hal ini tidak ada gunanya dalam arti zakat. Hal ini sebagai mana firman
Artinaya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
2) Ibnu Al-Arabi berpendapat sama saja antara fakir dan miskin yaitu orang
yang tidak mempunyai apa-apa. Abu Yusuf pengikut Abu Hanafiah dan Ibnu
96).
pada orang yang secara ekonomi lebih beruntung daripada si fakir. Tetapi ia
atau msikin dan harus dibantu. Oleh karenaitu pengertian miskin tergantung
kepada ijtihad manusia yang selalu berubah dari masa ke masa, karena
c. Masyarakat Miskin
Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister berasal dari
yaitu:
JPS, misalnya, program Operasi Pasar Khusus Beras oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog).
40
• Pasal 9
• Pasal 10
• Penetapan pasal 11
2012:126).
2. Ukuran-ukuran kemiskinan
melibatkan faktor ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik. Untuk itu
dimiliki oleh setiap orang agar terhindar dari batas kemiskinan. Menurut
batas garis kemiskinan absolut adalah setara dengan tingkat pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 2.100 kalori per orang plus
3. Dimensi-Dimensi Kemiskinan
adanya hambatan budaya misalnya, malas, mudah menyerah pada nasib dan
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan
motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan
A. Tempat Penelitian
makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73)
46
47
bertindak).
1. Populasi
tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan
Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala
seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis
menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang
penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49
ini.
D. Sumber Data
1. Primer
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial,
2. Skunder
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
b. Wawancara
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
diperlukan.
52
bersifat naratif.
penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV.
G. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta
Solok Selatan.
BAB IV
PEBAHASAN
Poros Dua Kantor Bupati Timbulun Atas, Telp/Fax (0755) 7575155, Email:
wilayah lebih kurang dari 3.590 km². Bila dilihat peta maka Posisi
54
55
Jambi).
Ibu kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Jarak antara
Padang Aro dengan Kota Padang adalah 166 Km. Secara administratif, sejak
tahun 2007 Kabupaten Solok Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu:
Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan kabupaten ini
terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap kecamatan ini memiliki luas yang
luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2.
Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2dan
Sosial.
Sosial
Rehabilitas Sosial
an fungsi:
Jaminan Sosial
Bidang Sosial
B. Profil informan
ini peneliti mengambil 2 orang informan primer dan 1 orang informan sekunder.
Ketiga orang informan tersebut terdiri dari 2 pria dan 1 orang wanita, sekaligus
menjadi sampel dari jumlah total 25 orang pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan. 1 orang pegawai Dinas
yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1
2. Nama : Yulisman
NIP : 196501101989033010
Jabatan : Kasi
Lama Bekerja : 3 tahun di Dinas Sosial
Alamat : Abai Sangir
menggunakan teori perilaku pencarian informasi David Ellis yang terdiri dari 8
1. Starting
jangankan setiap tahun hitung bulan atau per 6 bulan bisa berubah, jadi harus
divalidasi data tersebut 2 kali dalam satu tahun”. (informan D)
“ langkah awal yang kami lakukan untuk mendapatkan data kami mengacu
data pada data BPS yang di perbaharui 1 kali dalam 5 tahun. Berdasarkan
undang-undang No 11 tahun 2011 tentang kesejahteraan sosial dan undang-
undang No 13 tahun 2011 tentang fakir miskin”. (informan Y).
adalah mengacu data masyarakat miskin dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tampak jelas sekali oleh penulis bahwa informan begitu memahami betul
tentang apa yang digelutinya selama ini seperti halnya dalam pemaparan
2. Chaining
“ sumber informasi yang kami dapat yaitu dari TKSK, TKSM, jorong, Wali
Nagari, kecamantan dari pedoman data BDT, STATISTIK, TP2K. yang akan
di data oleh TKSM dan TKSM karena merekalah yang akan mendata PMKS
dan PSKS” (informan P)
“sumber informasi dari berbagai sumber seperti dari BPJS, TKSK, TKSM,
TNP2K, jorong, walinagari, BDT, STATISTIK” (informan Y).
sumber.
3. Browsing
dalam kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau
Peneliti: Jenis (material bahan rujukan) seperti apa yang yang bapak butuhkan
dalam pengumpulan data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ?
64
Informan : “ Kita kalau di Dinas Sosial kita ada namanya TKSK (Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat), TKSK ada di 7 kecamatan dan TKSM ada 39 Nagari dan
merekalah yang akan mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan
bedasarkan PERMENSOS (Peratuaran menteri sosial) dan Kementrian Sosial,
jadi TKSK dan TKSM yang akan mendata kerumah-rumah masyarakat’’
(informan D).
“ kami di Dinas sosial yang melakukan pendataan TKSK dan TKSM yang
intinya untuk melakukan pendataan merekalah yang akan mendata data
PMKS dan PSKS ini kami juga akan melakukan pendataan di bulan juli ini
setelah itu kami akan menvalidasi dengan mencocokan dengan data basis
terpadu dengan mengadakan koordinasi dengan Wali Nagari apakah data
masyarakat tersebut benar-benar miskin’’ (informan P)
“ ya seperti yang dikatakan pak Kabid dan buk pepi tadi kalau di Dinas Sosial
ini yang melakukan pendataan itu TKSK dan TKSM merekalah yang akan
mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ini mereka akan
mendata ke rumah-rumah masyarakat, TKSK dan TKSM tersebut yang akan
mendata masyarakat yang benar-benar tidak mampu” (informan Y).
4. Differentiating
Tahap differentiating merupakan tahap pemilihan menggunakan ciri-
ciri dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/
Peneliti: Apa yang Bapak/ibu lakukan untuk memilih sumber informasi yang
paling relevan?
Informan: “
“ kita kan melakukan pendataan ini kita kan bersosialisasi dengan TKSK,
TKSM dengan mengundang BPS, STATISTIK, BAPEDA kita mencocokan
data-data, untuk kriteria fakir miskin kita belom bisa mengatakanya karena
kita berkordinasi dulu kita memakai kriteria nasional, kita mencocokan
dengan benar tidaknya data tersebut, data kami itu kita verifikasi dan
melakukan pengukuran dengan Wali Nagari antuk kecamatan dengan adanya
Wali Nagai, jorong, TKSM data tersebut dicocokan sesuai dengan hasil yang
dilapangan, setelah itu kita bisa menentukan orang itu miskin atu tidak
miskin” (informan P).
sumber yang telah di miliki, memilih sumber yang paling relevan dan tepat
untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tema awal yang kita cari, seperti
66
dimanfaatkan semua.
5. Monitoring
dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
tertentu.
Informan : “ cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari
Dinas Sosial, atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat
berfikir mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke
kita kadang bukan data yang sebenarnya, contoh “apakah bapak mempunyai
kebun atau ladang?, padahal dia punya tetapi karena yang mendata adalah
orang Dinas Sosial mereka akan bilang “oh gag ada pak, penghasilan bapak
sebulan berapa? , misalanya penghasilan sebulan orang miskin itu minimal
1000.000 rupiah, diatas satu juta tidak dikategorikan orang miskin misalnya,
karena Dinas Sosial yang mendata maka masyarakat mereka akan bilang pak
penghasilan saya cuma 1000.000 rupiah, makanya dalam mendata nanti kami
akan bekerjasama dengan pak jorong dan pak wali”. (informan D)
karena jorong dan Wali Nagarilah yang tahu persis keadaan masyaraktanya di
jorong tersebut”.(informan P).
“ ya itu tadi kadang kan masyarakat kita ini kalau ada pendataan bantuan
miskin mereka yang tidak miskin ikut menyertakan pendataan, seperti orang
itu mampu tetapi karena ada pendataan mereka bilang tidak mampu, untuk
pendataan ini supaya datanya persis dengan dilapangan kami disini ya minta
bantuan pihak jorong dan pihak Wali Nagari supaya datanya lebih akurat”
(informan Y).
seperti bekerjasama dengan Jorong dan Wali Nagari yang selalu berhubungan
tahap monitoring dilakukan dengan berdiskusi dengan pak jorong dan pak
6. Extracting
selektif bahan sumber informasi yang telah dapat di dapat untuk mendapatkan
Informan: “seperti yang saya katakana tadi informasi yang kami dapatkan
tentang data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan, kami mengacu
pada data BPS, dan informasi lainnya data dari TKSK dan TKSM , BPJS,
68
“seperti yang dikatakan pak kabid tadi informasi data masyarakat miskin di
Kabupaten Solok selatan datanya mengacu pada data BPS, dan yang lainya
seperti dari TKSK, TKSM, BPJS, TNP2K, Tim koordinasi penanggulangan
Daerah, seperti jorong, walinagari dan kecamatan” (informan Y).
dari BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan
Kemiskinan Daerah, Pihak Jorong, Pihak Wali Nagari dan dari pihak
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.
dapat dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K,
Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak Jorong,Pak Wali
dan dari pihak kecamatan, kami akan melakukan pendataan lagi ke rumah-
rumah masyarakat, verifikasi yang memakai Basis Data Terpadu dari BPS
datanya dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah) data ini
yang akan dicocokan ke lapangan, nanti TKSK dan TKSM yang akan
mendata kerumah-rumah masyarakat.
“ setelah kita melakukan pendataan yang dilakukan oleh TKSK dan TKSM
kita melakukan pengukuran di Wali Nagari dan pihak kecamatan dengan
mencocokan semua data-data yang telah kita lakukan pendataan seperti data
STATISTIK, data BDT nanti kita akan mengklarifikasi kelapangan dengan
jorong. Kami akan menvalidasi data 2 kali dalam 1 tahun sampai data
kemiskinan ini terhapus” (informan P).
“ Kami melakukan pengecekan data tersebut apakah sudah benar atau tidak,
data yang kami peroleh dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM
, BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak
Jorong,Pak Wali dan dari pihak kecamatan, kami akan menvalidasi ke rumah-
rumah masyarakat yang akan kami lakukan dalam 1 tahun 2 kali yang di
cocokan oleh TKSK dan TKSM” (informan Y).
ulang maka Dians Sosial akan mendapatkan data yang lebih akurat/benar
8. Ending
Informan:“Data yang telah kita dapat kami umumkan di Wali Nagari, sebelum
kita legalkan dengan SK pak Bupati, datanya kita tempel di Wali Nagari dan
kantor camat, nanti yang akan di umumkan oleh pak camat dan pak Wali
Nagari yang akan mengumumkan pada masyarakat, maksudnya jika ada
masyarakat yang protes, kita akan cek kelapangan berdasarkan pendataan dan
berdasarkan bukti-bukti dilapangan yang di dapatkan oleh TKSK dan TKSM
itu yang akan kita umumkan di kantor Wali Nagari dan kantor camat, dan
akhirnya akan keluar satu SK atau berbentuk peraturan Bupati tentang kondisi
masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan data BPD (Badan
Permuawaratan Desa) dan BPS (Badan Pusat Statistik).” (informan D)
umumkan di Wali Nagari dan kantor camat dan akan di legalkan dengan SK
(surat keputusan) Bupati yang akan di temple di Wali Nagari dan kantor
camat yang akan di umumkan oleh pihak kecamatan dan dan pihak Wali
masyarakat miskin.
Sumber
Starting Informasi
Hasil akhir • BPJS
• Diserahkan • TNP2K
ke Wali
• BDT
Nagari &
Ending Chaining • STATISTIK
Camat
• PMKS
• Di tempel di
rumah-rumah • PSKS
• TKSK
• TKSM
• Jorong
Verifying Monitoring • Wali Nagari
1. Starting
2. Chaining
3. Monitoring
4. Verifying
sekali.
5. Ending
hambatan. Hambatan yang dialami oleh pencari informasi telah banyak dikaji
oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Wilson (1997). Setiap orang akan
Informan:
“ kami disini Kekurangan tenaga TKSM dan TKSK yang dilapangan karena
39 nagari idealnya harus ada tenaga TKSM itu 50 orang, Cuma yang ada
sekarang baru 30 orang yang berada dan anggaran kami terbatas untuk
pendataan 2 kali satu tahun” (informan D)
“cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari Dinas Sosial,
atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat berfikir
mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke kita
kadang bukan data yang sebenarnya Jadi data yang mereka berikan bukan
data yang sebenarnya dan faktor wilayah/ kondisi wilayah,wilayah kita kan
masih banyak wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti
daerah lubuk ulang-aling butuh tenaga ektra untuk mendata masyarakat
miskin” (informan D)
“ dan dari segi wilayah yang wilayahnya yang curam dan kami akan
melakukan pendataan langsung rumah-kerumah’’ (informan P).
“ faktor yang meghambat ya itu faktor wilayah, liat saja wilayah kita masih
banyak daerah yang tidak bisa di lalui kendaraan, masih banyak wilayah
yang susah dijangkau, yang menyebabkan kami disini sulit untuk mendata
masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau ya seperti lubuk
ulang-aling dan wilayah-wilayah lain yang sulit dijangkau” (informan Y).
pencarian informasi. Disamping itu lingkungan yang luas juga dapat menjadi
hambatan adalah kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan pola pikir masyarakat.
miskin dan hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal dikarenakan banyak
II. Pembahasan
pencarian informasi David Ellis (1993) yaitu mulai dari tahap starting hingga
ending. Tahap starting merupakan tahap awal dalam proses perilaku pencarian
informasi. Menurut David Ellis, tahap awal ini adalah proses penentuan
menggunakan kata kunci yang bersifat umum atau khusus, yang merujuk pada
rujukan awal, hal ini selaras dengan yang diungkapkan David Ellis yaitu
starting. Pada tahap Starting Dinas Sosial mengacu data masyarakat miskin
dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang ada ke
Kemiskinan Daerah, dari Jorong, Wali Nagari dan Pihak Kecamatan. Dari
dengan ungkap Ellis bahwa dalam tahap ketiga yaitu browsing tahap ini
76
ditandai kegiatan mencari informasi yang terstruktur dan semi terstruktur, dan
informasi. Pada tahap browsing ini diungkapkan oleh informan bahwa pada
tahap ini tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial. Langkah selanjutnya
digunakan jika menurut mereka penting. Hal ini yang diungkap Ellis bahwa
yang didapatkan tersebut telah sesuai yang diinginkan pada tahap terakhir
yaitu ending, tahap ini merupakan tahap dimana semua proses pencarian,
tahap yang memang tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
SKRIPSI
Oleh:
SUSI UTAMI
1311020140
Matahari tak kan bersinar setetah malam, pelangi tak kan muncul setelah
hujan, Begitu pun hidup ini tiada arti kebahagiaan tanpa didahului
kepahitan
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan izin Allah, dan bantuan semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini bisa
diselesaikan.
menyayangi Ayahanda dan Ibunda dunia akhirat, juga buat adik-adik penulis
Cindy Sutanti, Vigo Trio Utama dan Nesa Riski Utami yang selalu memberi
i
Melalui kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Rektor UIN Imam Bonjol Padang Bapak Dr. Eka Putra Wirman, Lc.,M.A.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Dr. H Yufni Faisol, M.A
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Arwemi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Erida, M.Pd
6. Bapak Dr. Suhefri, M.Ag dan Bapak Muntasir, M.Hum selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala Bidang Sosial beserta staf yang
ii
dengan ikhlas memberikan data dan dukungan kepada penulis dalam
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak/Ibu pegawai
SKI Khususnya angkatan 2013, Yurnani, Melda, Bulan, Lilis, Dona, Utia,
Rolis dan yang lainya yang tidak bisa disebutkan semua. Dan teman kost
Kak Nova, Vita,Vina, Ilda, Rika, Sari, dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat
Susi Utami
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
BAB 1: PENDAHULUAN
v
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian.....................................................................................46
B. Jenis Dan Metode Penelitian ....................................................................46
C. Populasi dan Sampel ................................................................................47
D. Sumber Data .............................................................................................49
1. Primer ............................................................................................49
2. Skunder ..........................................................................................49
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................49
1. Observasi .......................................................................................50
2. Wawancara ....................................................................................50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................51
1. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................................51
2. Penyajian Data (Data Diaply)........................................................52
3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) .......................52
G. Waktu Penelitian ......................................................................................53
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
vi
B. Saran...............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini. Hal ini ditandai
dengan diadakannya Konferensi Timbulan pada tahun 1950-an. Saat itu digagas
Hari yang meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai
Pagu dan Sangir. Namun pada saat otonomi daerah keinginan tersebut baru
petani, namun ada juga sebagian kecil berprofesi sebagai pedagang dan PNS.
Dari usaha yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga atau
1
2
146/HUK/2013. tentang fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister
tidak memiliki akses prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan serta mata
bantuan seperti bantuan sosial yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat
yang memerlukan bantuan dari Dinas Sosial. Informasi adalah serangkaian sinyal
menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi
dengan sistem informasi misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang
tergolong dalam teori modern yang kemudian berkembang menjadi teori model
Kabupaten Solok Selatan diperoleh informasi bahwa tugas Dinas Sosial adalah
perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitas PMKS. Hal ini tertuang dalam
bantuan sosial kepada peran sosialnya akibat bencana alam, bencana sosial
akibat lainya seperti kemiskinan , telantar dan cacat’’. Selanjutnya dari Dinas
sebagai berikut:
No Jumlah
Nama Jumlah Penduduk Persentase
Kecamatan Penduduk miskin
yang silam, akan tetapi pembangunan dan kesejahteraan belum seperti yang
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat Petugas Dinas Sosial dalam mencari
C. Penjelasan Judul
tidak terjadi kesalah pahaman dan lebih teratahnya penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini, yaitu:
informasi.
Jadi yang dimaksud dengan judul dari skripsi ini adalah perilaku petugas
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan saya teliti adalah sebagai
berikut:
Solok Selatan.
2. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
menulis skripsi pada tahun 2014 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi
tunanetra dari panti untuk belajar AL-Quran Brille. Perilaku yang ditujukan
berdiskusi dengan guru atau dengan teman satu asrama. Pada skripsi ini teori
2. Nur Hayati, mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol
skripsi pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi oleh
mahasiswa Tunanetra (studi kasus di IAIN Imam Bonjol Padang) skripsi ini
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang Dalam Memilih Perguruan Tinggi
skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi siswa kelas XII
masalah dalam penelitian ini adalah apa kebutuhan informasi siswa kelas XII
Penelitian ini megguankan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
diakases. Penelitian ini menggunakan model David Ellis yang terdiri dari
Skripsi Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia dan
Sherly Octavia menggunakan model perilaku menurut David Ellis (1997), David
karakteristik dari peneliti sosial, science, dan engineering, jadi dalam penelitian
12
yang dilakukan oleh Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia
dan Sherly Octavia berbeda sera hasil pembahasan dalam penelitian ini juga
berbeda. Dengan menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang lain,
jelas bahwa proses dalam melakukan pencarian informasi yang terdapat dalam
F. Sistematika Penulisan
masalah, rumusan, dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan
tempat penelitian, jenis data dan metode penelitian, sumber data, teknik dan alat
saran penulis.
LANDASAN TEORI
A. Pencarian Informasi
1. Pengertian Informasi
Dewasa ini informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik informasi
yang ilmiah maupun informasi yang non ilmiah, Informasi juga bermanfaat
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
kepada orang lain agar dapat bernilai guna bagi orang tersebut. McFadden, dkk
juga yang mengartikan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005: 8)
dan distribusi rekaman gratis. Konsep ilmu informasi ini berdasarkan Anggaran
14
15
kejadian yang berupa fakta, data dan pengetahuan yang telah dikomunikasikan
dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya dan bernilai guna bagi
kebutuhan informasi juga dikaji sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik akan kebutuhan informasi manusia, agar bisa dihadirkan suatu layanan
yang memenuhi kebutuhan informasi. Istilah ini dekenal dengan istilah kajian
pemakai.
hubungan perilaku manusia yang dapat membantu kita untuk memahami tingkah
laku manusia.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentu buku, jurnal, majalah,
dinyatakan oleh Setiarso (1997:5-6) bahwa sumber informasi juga terdapat pada:
16
tersedia.
informasi yang beraneka ragam bentuk ataupun wadahnya, perlu diatur atau
17
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Informasi yang kita temukan sehari-hari bersumber darimana saja dan sumber
sumber dan media penyimpan Putu Laxman Pendit (2003) yang mengulas
Dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi
(misalnya WWW).
ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di tingkat
Pendit 2003:29-30.)
2. Segala sesuatu yang dilakukan oleh benda hidup yang meliputi tindakan
merupakan tindakan mecari informasi. Baik dari segi tingkat kebutuhan yang
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem,
seseorang untuk menjaga status yang dapat dipuaskan dengan perasaan miliki
lebih banyak pengetahuan tentang suatu topik dari bawahnya, jika akan
didapat. Perilaku pencarian informasi yang akan diteliti lebih ditekankan pada
David pada tahun 1987 dari hasil analisis pola-pola pencarian informasi
dikalangan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial. Hasil penelitian ini merupakan pola
pencarian informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: starting, chaining,
pencarian informasi David Ellis 1997 (dalam Pawit M Yusuf 2010:105) juga
menjelaskan bahwa perilaku pencarian informasi adalah salah satu dari beberapa
jenis model perilaku pencarian informasi dan analisis mikro pencarian informasi
secara umum, Ellis (1989 dalam Wilson 1999) menjelaskan bahwa perilaku
literature-literatur yang ada dalam suatu bidang baru atau mencari tahu
pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang
dalm kegiatan kelompok ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan.
dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang
rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar
material of interest”.
23
Starting
Extracting Chaining
Monitoring Browsing
Differentiating
dengan Cox dan hasil penelitian bidang fisika dan kimia sehingga menghasilkan
1. Starting
berikut:
rujukan menuju bahan primer tetapi juga sebagai kerangka untuk dapat
2. Chaining
atau mengaitkan daftar literature yang ada rujukan inti. Chaining dapat dua
cara yaitu:
a. Backward chaining
yang pernah disitir pada rujukan inti. Dengan melakukan cara mengaitkan ke
menggunakan satu rujukan inti saja akan didapatkan beberapa rujukan lain
yang tidak akan berbeda jauh dengan masalah yang dibahas pada rujukan
inti.
b. Forward chaining
rujukan inti yang telah ada dengan mengaitakan ke depan. Cara lain
rujukan inti
b. Mencari bahan rujukan di luar daftar rujukan inti, akan tetapi tetap
berpedoman pada subjek atau pengarang yang ada pada rujkan inti.
3. Browsing
pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui
dilakukan dengan berbagai cara antara lain: melalui abstrak hasil penelitian,
daftar isi jurnal, jajaran buku, bahkan juga buku-buku yang dipajang pada
4. Differentianting
a. Topik
5. Monitoring
cara yaitu:
Digunakan sebagai pra seleksi sumber dan bahan yang akan digunakan. Cara
ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, baik dengan sejawat maupun
kecil tetapi telah terseleksi dan diikuti secara seksama. Misalnya beberapa
judul majalah yang dipilih sesuai dengan bidang yang diminati, diikuti
current content.
ke perpustakaan.
6. Extracting
pada extracting ini adalah jurnal terutama jurnal-jurnal yang sudah standar,
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diingikan.
ini, berbeda dengan peneliti bidang fisika dan kimia yang melalui tahap ini
8. Ending
kajian Ellis (1987). Merupakan tahap akhir dari pola pencarian informasi
Browsing
Monitoring
adalah model yang diuraikan oleh Ellis (1987) yang terdiri dari starting,
D. Masyarakat Miskin
a. Masyarakat
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau
pedesaan.
30
pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan kusus
mental.
b. Miskin
karenanya, dua istilah ini menjadi kajian khusus dalam melihat tolak ukur
kemiskinan, yaitu faqi>r, miski>n al sa>il, dan mahru>m. tetapi dua kata
yang pertama yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Kata faqi>r
Tentang dua golongan ini para ahli berbeda pendapat, Abu Yusuf,
kata tersebut seperti imam dan islam, kalau dukumpulkan terpisah, yakni
Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang
berarti diam atau tenang, sedangkan kata masakin ialah bentuk jama’ dari
miskin yang menurut bahasa diambil dari kata sakana yang artinya
menjadi diam atau tidak bergerak karena lemah fisik atau sikap yang
dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak punya apa-apa atau
hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang diam
dikarenakan fakir.
yang tidak luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
60:
Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
33
tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa ada
orang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali, tetapi orang yang
orang fakir masih lebih baik daripada orang miskin.Pendapat ini diperkuat
:
1) Imam Abu Hanafiah memberi pengertian miskin adalah mereka yang benar-
benar miskin dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Imam Malik mengatakan bahwa fakir adalah orang yang mempunyai harta
masa satu tahun.Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa fakir adalah orang yang
tidak mempunyai harta dan usaha atau mempunyai harta dan usaha tetapi
kurang dari setengah kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
mengatakan bahwa fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau
Abu Hanafiah dan Imam Malik mengatakan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki harta setangah dari kebutuhan hidupnya atau lebih tetapi
dalam hal ini tidak ada gunanya dalam arti zakat. Hal ini sebagai mana firman
Artinaya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
2) Ibnu Al-Arabi berpendapat sama saja antara fakir dan miskin yaitu orang
yang tidak mempunyai apa-apa. Abu Yusuf pengikut Abu Hanafiah dan Ibnu
96).
pada orang yang secara ekonomi lebih beruntung daripada si fakir. Tetapi ia
atau msikin dan harus dibantu. Oleh karenaitu pengertian miskin tergantung
kepada ijtihad manusia yang selalu berubah dari masa ke masa, karena
c. Masyarakat Miskin
Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister berasal dari
yaitu:
JPS, misalnya, program Operasi Pasar Khusus Beras oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog).
40
• Pasal 9
• Pasal 10
• Penetapan pasal 11
2012:126).
2. Ukuran-ukuran kemiskinan
melibatkan faktor ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik. Untuk itu
dimiliki oleh setiap orang agar terhindar dari batas kemiskinan. Menurut
batas garis kemiskinan absolut adalah setara dengan tingkat pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 2.100 kalori per orang plus
3. Dimensi-Dimensi Kemiskinan
adanya hambatan budaya misalnya, malas, mudah menyerah pada nasib dan
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan
motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan
A. Tempat Penelitian
makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73)
46
47
bertindak).
1. Populasi
tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan
Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala
seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis
menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang
penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49
ini.
D. Sumber Data
1. Primer
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial,
2. Skunder
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
b. Wawancara
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
diperlukan.
52
bersifat naratif.
penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV.
G. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta
Solok Selatan.
BAB IV
PEBAHASAN
Poros Dua Kantor Bupati Timbulun Atas, Telp/Fax (0755) 7575155, Email:
wilayah lebih kurang dari 3.590 km². Bila dilihat peta maka Posisi
54
55
Jambi).
Ibu kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Jarak antara
Padang Aro dengan Kota Padang adalah 166 Km. Secara administratif, sejak
tahun 2007 Kabupaten Solok Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu:
Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan kabupaten ini
terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap kecamatan ini memiliki luas yang
luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2.
Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2dan
Sosial.
Sosial
Rehabilitas Sosial
an fungsi:
Jaminan Sosial
Bidang Sosial
B. Profil informan
ini peneliti mengambil 2 orang informan primer dan 1 orang informan sekunder.
Ketiga orang informan tersebut terdiri dari 2 pria dan 1 orang wanita, sekaligus
menjadi sampel dari jumlah total 25 orang pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan. 1 orang pegawai Dinas
yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1
2. Nama : Yulisman
NIP : 196501101989033010
Jabatan : Kasi
Lama Bekerja : 3 tahun di Dinas Sosial
Alamat : Abai Sangir
menggunakan teori perilaku pencarian informasi David Ellis yang terdiri dari 8
1. Starting
jangankan setiap tahun hitung bulan atau per 6 bulan bisa berubah, jadi harus
divalidasi data tersebut 2 kali dalam satu tahun”. (informan D)
“ langkah awal yang kami lakukan untuk mendapatkan data kami mengacu
data pada data BPS yang di perbaharui 1 kali dalam 5 tahun. Berdasarkan
undang-undang No 11 tahun 2011 tentang kesejahteraan sosial dan undang-
undang No 13 tahun 2011 tentang fakir miskin”. (informan Y).
adalah mengacu data masyarakat miskin dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tampak jelas sekali oleh penulis bahwa informan begitu memahami betul
tentang apa yang digelutinya selama ini seperti halnya dalam pemaparan
2. Chaining
“ sumber informasi yang kami dapat yaitu dari TKSK, TKSM, jorong, Wali
Nagari, kecamantan dari pedoman data BDT, STATISTIK, TP2K. yang akan
di data oleh TKSM dan TKSM karena merekalah yang akan mendata PMKS
dan PSKS” (informan P)
“sumber informasi dari berbagai sumber seperti dari BPJS, TKSK, TKSM,
TNP2K, jorong, walinagari, BDT, STATISTIK” (informan Y).
sumber.
3. Browsing
dalam kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau
Peneliti: Jenis (material bahan rujukan) seperti apa yang yang bapak butuhkan
dalam pengumpulan data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ?
64
Informan : “ Kita kalau di Dinas Sosial kita ada namanya TKSK (Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat), TKSK ada di 7 kecamatan dan TKSM ada 39 Nagari dan
merekalah yang akan mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan
bedasarkan PERMENSOS (Peratuaran menteri sosial) dan Kementrian Sosial,
jadi TKSK dan TKSM yang akan mendata kerumah-rumah masyarakat’’
(informan D).
“ kami di Dinas sosial yang melakukan pendataan TKSK dan TKSM yang
intinya untuk melakukan pendataan merekalah yang akan mendata data
PMKS dan PSKS ini kami juga akan melakukan pendataan di bulan juli ini
setelah itu kami akan menvalidasi dengan mencocokan dengan data basis
terpadu dengan mengadakan koordinasi dengan Wali Nagari apakah data
masyarakat tersebut benar-benar miskin’’ (informan P)
“ ya seperti yang dikatakan pak Kabid dan buk pepi tadi kalau di Dinas Sosial
ini yang melakukan pendataan itu TKSK dan TKSM merekalah yang akan
mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ini mereka akan
mendata ke rumah-rumah masyarakat, TKSK dan TKSM tersebut yang akan
mendata masyarakat yang benar-benar tidak mampu” (informan Y).
4. Differentiating
Tahap differentiating merupakan tahap pemilihan menggunakan ciri-
ciri dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/
Peneliti: Apa yang Bapak/ibu lakukan untuk memilih sumber informasi yang
paling relevan?
Informan: “
“ kita kan melakukan pendataan ini kita kan bersosialisasi dengan TKSK,
TKSM dengan mengundang BPS, STATISTIK, BAPEDA kita mencocokan
data-data, untuk kriteria fakir miskin kita belom bisa mengatakanya karena
kita berkordinasi dulu kita memakai kriteria nasional, kita mencocokan
dengan benar tidaknya data tersebut, data kami itu kita verifikasi dan
melakukan pengukuran dengan Wali Nagari antuk kecamatan dengan adanya
Wali Nagai, jorong, TKSM data tersebut dicocokan sesuai dengan hasil yang
dilapangan, setelah itu kita bisa menentukan orang itu miskin atu tidak
miskin” (informan P).
sumber yang telah di miliki, memilih sumber yang paling relevan dan tepat
untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tema awal yang kita cari, seperti
66
dimanfaatkan semua.
5. Monitoring
dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
tertentu.
Informan : “ cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari
Dinas Sosial, atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat
berfikir mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke
kita kadang bukan data yang sebenarnya, contoh “apakah bapak mempunyai
kebun atau ladang?, padahal dia punya tetapi karena yang mendata adalah
orang Dinas Sosial mereka akan bilang “oh gag ada pak, penghasilan bapak
sebulan berapa? , misalanya penghasilan sebulan orang miskin itu minimal
1000.000 rupiah, diatas satu juta tidak dikategorikan orang miskin misalnya,
karena Dinas Sosial yang mendata maka masyarakat mereka akan bilang pak
penghasilan saya cuma 1000.000 rupiah, makanya dalam mendata nanti kami
akan bekerjasama dengan pak jorong dan pak wali”. (informan D)
karena jorong dan Wali Nagarilah yang tahu persis keadaan masyaraktanya di
jorong tersebut”.(informan P).
“ ya itu tadi kadang kan masyarakat kita ini kalau ada pendataan bantuan
miskin mereka yang tidak miskin ikut menyertakan pendataan, seperti orang
itu mampu tetapi karena ada pendataan mereka bilang tidak mampu, untuk
pendataan ini supaya datanya persis dengan dilapangan kami disini ya minta
bantuan pihak jorong dan pihak Wali Nagari supaya datanya lebih akurat”
(informan Y).
seperti bekerjasama dengan Jorong dan Wali Nagari yang selalu berhubungan
tahap monitoring dilakukan dengan berdiskusi dengan pak jorong dan pak
6. Extracting
selektif bahan sumber informasi yang telah dapat di dapat untuk mendapatkan
Informan: “seperti yang saya katakana tadi informasi yang kami dapatkan
tentang data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan, kami mengacu
pada data BPS, dan informasi lainnya data dari TKSK dan TKSM , BPJS,
68
“seperti yang dikatakan pak kabid tadi informasi data masyarakat miskin di
Kabupaten Solok selatan datanya mengacu pada data BPS, dan yang lainya
seperti dari TKSK, TKSM, BPJS, TNP2K, Tim koordinasi penanggulangan
Daerah, seperti jorong, walinagari dan kecamatan” (informan Y).
dari BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan
Kemiskinan Daerah, Pihak Jorong, Pihak Wali Nagari dan dari pihak
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.
dapat dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K,
Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak Jorong,Pak Wali
dan dari pihak kecamatan, kami akan melakukan pendataan lagi ke rumah-
rumah masyarakat, verifikasi yang memakai Basis Data Terpadu dari BPS
datanya dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah) data ini
yang akan dicocokan ke lapangan, nanti TKSK dan TKSM yang akan
mendata kerumah-rumah masyarakat.
“ setelah kita melakukan pendataan yang dilakukan oleh TKSK dan TKSM
kita melakukan pengukuran di Wali Nagari dan pihak kecamatan dengan
mencocokan semua data-data yang telah kita lakukan pendataan seperti data
STATISTIK, data BDT nanti kita akan mengklarifikasi kelapangan dengan
jorong. Kami akan menvalidasi data 2 kali dalam 1 tahun sampai data
kemiskinan ini terhapus” (informan P).
“ Kami melakukan pengecekan data tersebut apakah sudah benar atau tidak,
data yang kami peroleh dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM
, BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak
Jorong,Pak Wali dan dari pihak kecamatan, kami akan menvalidasi ke rumah-
rumah masyarakat yang akan kami lakukan dalam 1 tahun 2 kali yang di
cocokan oleh TKSK dan TKSM” (informan Y).
ulang maka Dians Sosial akan mendapatkan data yang lebih akurat/benar
8. Ending
Informan:“Data yang telah kita dapat kami umumkan di Wali Nagari, sebelum
kita legalkan dengan SK pak Bupati, datanya kita tempel di Wali Nagari dan
kantor camat, nanti yang akan di umumkan oleh pak camat dan pak Wali
Nagari yang akan mengumumkan pada masyarakat, maksudnya jika ada
masyarakat yang protes, kita akan cek kelapangan berdasarkan pendataan dan
berdasarkan bukti-bukti dilapangan yang di dapatkan oleh TKSK dan TKSM
itu yang akan kita umumkan di kantor Wali Nagari dan kantor camat, dan
akhirnya akan keluar satu SK atau berbentuk peraturan Bupati tentang kondisi
masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan data BPD (Badan
Permuawaratan Desa) dan BPS (Badan Pusat Statistik).” (informan D)
umumkan di Wali Nagari dan kantor camat dan akan di legalkan dengan SK
(surat keputusan) Bupati yang akan di temple di Wali Nagari dan kantor
camat yang akan di umumkan oleh pihak kecamatan dan dan pihak Wali
masyarakat miskin.
Sumber
Starting Informasi
Hasil akhir • BPJS
• Diserahkan • TNP2K
ke Wali
• BDT
Nagari &
Ending Chaining • STATISTIK
Camat
• PMKS
• Di tempel di
rumah-rumah • PSKS
• TKSK
• TKSM
• Jorong
Verifying Monitoring • Wali Nagari
1. Starting
2. Chaining
3. Monitoring
4. Verifying
sekali.
5. Ending
hambatan. Hambatan yang dialami oleh pencari informasi telah banyak dikaji
oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Wilson (1997). Setiap orang akan
Informan:
“ kami disini Kekurangan tenaga TKSM dan TKSK yang dilapangan karena
39 nagari idealnya harus ada tenaga TKSM itu 50 orang, Cuma yang ada
sekarang baru 30 orang yang berada dan anggaran kami terbatas untuk
pendataan 2 kali satu tahun” (informan D)
“cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari Dinas Sosial,
atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat berfikir
mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke kita
kadang bukan data yang sebenarnya Jadi data yang mereka berikan bukan
data yang sebenarnya dan faktor wilayah/ kondisi wilayah,wilayah kita kan
masih banyak wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti
daerah lubuk ulang-aling butuh tenaga ektra untuk mendata masyarakat
miskin” (informan D)
“ dan dari segi wilayah yang wilayahnya yang curam dan kami akan
melakukan pendataan langsung rumah-kerumah’’ (informan P).
“ faktor yang meghambat ya itu faktor wilayah, liat saja wilayah kita masih
banyak daerah yang tidak bisa di lalui kendaraan, masih banyak wilayah
yang susah dijangkau, yang menyebabkan kami disini sulit untuk mendata
masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau ya seperti lubuk
ulang-aling dan wilayah-wilayah lain yang sulit dijangkau” (informan Y).
pencarian informasi. Disamping itu lingkungan yang luas juga dapat menjadi
hambatan adalah kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan pola pikir masyarakat.
miskin dan hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal dikarenakan banyak
II. Pembahasan
pencarian informasi David Ellis (1993) yaitu mulai dari tahap starting hingga
ending. Tahap starting merupakan tahap awal dalam proses perilaku pencarian
informasi. Menurut David Ellis, tahap awal ini adalah proses penentuan
menggunakan kata kunci yang bersifat umum atau khusus, yang merujuk pada
rujukan awal, hal ini selaras dengan yang diungkapkan David Ellis yaitu
starting. Pada tahap Starting Dinas Sosial mengacu data masyarakat miskin
dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang ada ke
Kemiskinan Daerah, dari Jorong, Wali Nagari dan Pihak Kecamatan. Dari
dengan ungkap Ellis bahwa dalam tahap ketiga yaitu browsing tahap ini
76
ditandai kegiatan mencari informasi yang terstruktur dan semi terstruktur, dan
informasi. Pada tahap browsing ini diungkapkan oleh informan bahwa pada
tahap ini tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial. Langkah selanjutnya
digunakan jika menurut mereka penting. Hal ini yang diungkap Ellis bahwa
yang didapatkan tersebut telah sesuai yang diinginkan pada tahap terakhir
yaitu ending, tahap ini merupakan tahap dimana semua proses pencarian,
tahap yang memang tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
SKRIPSI
Oleh:
SUSI UTAMI
1311020140
Matahari tak kan bersinar setetah malam, pelangi tak kan muncul setelah
hujan, Begitu pun hidup ini tiada arti kebahagiaan tanpa didahului
kepahitan
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan izin Allah, dan bantuan semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini bisa
diselesaikan.
menyayangi Ayahanda dan Ibunda dunia akhirat, juga buat adik-adik penulis
Cindy Sutanti, Vigo Trio Utama dan Nesa Riski Utami yang selalu memberi
i
Melalui kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Rektor UIN Imam Bonjol Padang Bapak Dr. Eka Putra Wirman, Lc.,M.A.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Dr. H Yufni Faisol, M.A
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Arwemi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Erida, M.Pd
6. Bapak Dr. Suhefri, M.Ag dan Bapak Muntasir, M.Hum selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala Bidang Sosial beserta staf yang
ii
dengan ikhlas memberikan data dan dukungan kepada penulis dalam
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak/Ibu pegawai
SKI Khususnya angkatan 2013, Yurnani, Melda, Bulan, Lilis, Dona, Utia,
Rolis dan yang lainya yang tidak bisa disebutkan semua. Dan teman kost
Kak Nova, Vita,Vina, Ilda, Rika, Sari, dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat
Susi Utami
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
BAB 1: PENDAHULUAN
v
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian.....................................................................................46
B. Jenis Dan Metode Penelitian ....................................................................46
C. Populasi dan Sampel ................................................................................47
D. Sumber Data .............................................................................................49
1. Primer ............................................................................................49
2. Skunder ..........................................................................................49
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................49
1. Observasi .......................................................................................50
2. Wawancara ....................................................................................50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................51
1. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................................51
2. Penyajian Data (Data Diaply)........................................................52
3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) .......................52
G. Waktu Penelitian ......................................................................................53
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
vi
B. Saran...............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini. Hal ini ditandai
dengan diadakannya Konferensi Timbulan pada tahun 1950-an. Saat itu digagas
Hari yang meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai
Pagu dan Sangir. Namun pada saat otonomi daerah keinginan tersebut baru
petani, namun ada juga sebagian kecil berprofesi sebagai pedagang dan PNS.
Dari usaha yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga atau
1
2
146/HUK/2013. tentang fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister
tidak memiliki akses prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan serta mata
bantuan seperti bantuan sosial yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat
yang memerlukan bantuan dari Dinas Sosial. Informasi adalah serangkaian sinyal
menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi
dengan sistem informasi misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang
tergolong dalam teori modern yang kemudian berkembang menjadi teori model
Kabupaten Solok Selatan diperoleh informasi bahwa tugas Dinas Sosial adalah
perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitas PMKS. Hal ini tertuang dalam
bantuan sosial kepada peran sosialnya akibat bencana alam, bencana sosial
akibat lainya seperti kemiskinan , telantar dan cacat’’. Selanjutnya dari Dinas
sebagai berikut:
No Jumlah
Nama Jumlah Penduduk Persentase
Kecamatan Penduduk miskin
yang silam, akan tetapi pembangunan dan kesejahteraan belum seperti yang
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat Petugas Dinas Sosial dalam mencari
C. Penjelasan Judul
tidak terjadi kesalah pahaman dan lebih teratahnya penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini, yaitu:
informasi.
Jadi yang dimaksud dengan judul dari skripsi ini adalah perilaku petugas
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan saya teliti adalah sebagai
berikut:
Solok Selatan.
2. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
menulis skripsi pada tahun 2014 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi
tunanetra dari panti untuk belajar AL-Quran Brille. Perilaku yang ditujukan
berdiskusi dengan guru atau dengan teman satu asrama. Pada skripsi ini teori
2. Nur Hayati, mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol
skripsi pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi oleh
mahasiswa Tunanetra (studi kasus di IAIN Imam Bonjol Padang) skripsi ini
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang Dalam Memilih Perguruan Tinggi
skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi siswa kelas XII
masalah dalam penelitian ini adalah apa kebutuhan informasi siswa kelas XII
Penelitian ini megguankan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
diakases. Penelitian ini menggunakan model David Ellis yang terdiri dari
Skripsi Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia dan
Sherly Octavia menggunakan model perilaku menurut David Ellis (1997), David
karakteristik dari peneliti sosial, science, dan engineering, jadi dalam penelitian
12
yang dilakukan oleh Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia
dan Sherly Octavia berbeda sera hasil pembahasan dalam penelitian ini juga
berbeda. Dengan menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang lain,
jelas bahwa proses dalam melakukan pencarian informasi yang terdapat dalam
F. Sistematika Penulisan
masalah, rumusan, dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan
tempat penelitian, jenis data dan metode penelitian, sumber data, teknik dan alat
saran penulis.
LANDASAN TEORI
A. Pencarian Informasi
1. Pengertian Informasi
Dewasa ini informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik informasi
yang ilmiah maupun informasi yang non ilmiah, Informasi juga bermanfaat
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
kepada orang lain agar dapat bernilai guna bagi orang tersebut. McFadden, dkk
juga yang mengartikan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005: 8)
dan distribusi rekaman gratis. Konsep ilmu informasi ini berdasarkan Anggaran
14
15
kejadian yang berupa fakta, data dan pengetahuan yang telah dikomunikasikan
dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya dan bernilai guna bagi
kebutuhan informasi juga dikaji sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik akan kebutuhan informasi manusia, agar bisa dihadirkan suatu layanan
yang memenuhi kebutuhan informasi. Istilah ini dekenal dengan istilah kajian
pemakai.
hubungan perilaku manusia yang dapat membantu kita untuk memahami tingkah
laku manusia.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentu buku, jurnal, majalah,
dinyatakan oleh Setiarso (1997:5-6) bahwa sumber informasi juga terdapat pada:
16
tersedia.
informasi yang beraneka ragam bentuk ataupun wadahnya, perlu diatur atau
17
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Informasi yang kita temukan sehari-hari bersumber darimana saja dan sumber
sumber dan media penyimpan Putu Laxman Pendit (2003) yang mengulas
Dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi
(misalnya WWW).
ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di tingkat
Pendit 2003:29-30.)
2. Segala sesuatu yang dilakukan oleh benda hidup yang meliputi tindakan
merupakan tindakan mecari informasi. Baik dari segi tingkat kebutuhan yang
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem,
seseorang untuk menjaga status yang dapat dipuaskan dengan perasaan miliki
lebih banyak pengetahuan tentang suatu topik dari bawahnya, jika akan
didapat. Perilaku pencarian informasi yang akan diteliti lebih ditekankan pada
David pada tahun 1987 dari hasil analisis pola-pola pencarian informasi
dikalangan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial. Hasil penelitian ini merupakan pola
pencarian informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: starting, chaining,
pencarian informasi David Ellis 1997 (dalam Pawit M Yusuf 2010:105) juga
menjelaskan bahwa perilaku pencarian informasi adalah salah satu dari beberapa
jenis model perilaku pencarian informasi dan analisis mikro pencarian informasi
secara umum, Ellis (1989 dalam Wilson 1999) menjelaskan bahwa perilaku
literature-literatur yang ada dalam suatu bidang baru atau mencari tahu
pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang
dalm kegiatan kelompok ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan.
dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang
rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar
material of interest”.
23
Starting
Extracting Chaining
Monitoring Browsing
Differentiating
dengan Cox dan hasil penelitian bidang fisika dan kimia sehingga menghasilkan
1. Starting
berikut:
rujukan menuju bahan primer tetapi juga sebagai kerangka untuk dapat
2. Chaining
atau mengaitkan daftar literature yang ada rujukan inti. Chaining dapat dua
cara yaitu:
a. Backward chaining
yang pernah disitir pada rujukan inti. Dengan melakukan cara mengaitkan ke
menggunakan satu rujukan inti saja akan didapatkan beberapa rujukan lain
yang tidak akan berbeda jauh dengan masalah yang dibahas pada rujukan
inti.
b. Forward chaining
rujukan inti yang telah ada dengan mengaitakan ke depan. Cara lain
rujukan inti
b. Mencari bahan rujukan di luar daftar rujukan inti, akan tetapi tetap
berpedoman pada subjek atau pengarang yang ada pada rujkan inti.
3. Browsing
pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui
dilakukan dengan berbagai cara antara lain: melalui abstrak hasil penelitian,
daftar isi jurnal, jajaran buku, bahkan juga buku-buku yang dipajang pada
4. Differentianting
a. Topik
5. Monitoring
cara yaitu:
Digunakan sebagai pra seleksi sumber dan bahan yang akan digunakan. Cara
ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, baik dengan sejawat maupun
kecil tetapi telah terseleksi dan diikuti secara seksama. Misalnya beberapa
judul majalah yang dipilih sesuai dengan bidang yang diminati, diikuti
current content.
ke perpustakaan.
6. Extracting
pada extracting ini adalah jurnal terutama jurnal-jurnal yang sudah standar,
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diingikan.
ini, berbeda dengan peneliti bidang fisika dan kimia yang melalui tahap ini
8. Ending
kajian Ellis (1987). Merupakan tahap akhir dari pola pencarian informasi
Browsing
Monitoring
adalah model yang diuraikan oleh Ellis (1987) yang terdiri dari starting,
D. Masyarakat Miskin
a. Masyarakat
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau
pedesaan.
30
pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan kusus
mental.
b. Miskin
karenanya, dua istilah ini menjadi kajian khusus dalam melihat tolak ukur
kemiskinan, yaitu faqi>r, miski>n al sa>il, dan mahru>m. tetapi dua kata
yang pertama yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Kata faqi>r
Tentang dua golongan ini para ahli berbeda pendapat, Abu Yusuf,
kata tersebut seperti imam dan islam, kalau dukumpulkan terpisah, yakni
Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang
berarti diam atau tenang, sedangkan kata masakin ialah bentuk jama’ dari
miskin yang menurut bahasa diambil dari kata sakana yang artinya
menjadi diam atau tidak bergerak karena lemah fisik atau sikap yang
dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak punya apa-apa atau
hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang diam
dikarenakan fakir.
yang tidak luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
60:
Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
33
tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa ada
orang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali, tetapi orang yang
orang fakir masih lebih baik daripada orang miskin.Pendapat ini diperkuat
:
1) Imam Abu Hanafiah memberi pengertian miskin adalah mereka yang benar-
benar miskin dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Imam Malik mengatakan bahwa fakir adalah orang yang mempunyai harta
masa satu tahun.Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa fakir adalah orang yang
tidak mempunyai harta dan usaha atau mempunyai harta dan usaha tetapi
kurang dari setengah kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
mengatakan bahwa fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau
Abu Hanafiah dan Imam Malik mengatakan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki harta setangah dari kebutuhan hidupnya atau lebih tetapi
dalam hal ini tidak ada gunanya dalam arti zakat. Hal ini sebagai mana firman
Artinaya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
2) Ibnu Al-Arabi berpendapat sama saja antara fakir dan miskin yaitu orang
yang tidak mempunyai apa-apa. Abu Yusuf pengikut Abu Hanafiah dan Ibnu
96).
pada orang yang secara ekonomi lebih beruntung daripada si fakir. Tetapi ia
atau msikin dan harus dibantu. Oleh karenaitu pengertian miskin tergantung
kepada ijtihad manusia yang selalu berubah dari masa ke masa, karena
c. Masyarakat Miskin
Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister berasal dari
yaitu:
JPS, misalnya, program Operasi Pasar Khusus Beras oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog).
40
• Pasal 9
• Pasal 10
• Penetapan pasal 11
2012:126).
2. Ukuran-ukuran kemiskinan
melibatkan faktor ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik. Untuk itu
dimiliki oleh setiap orang agar terhindar dari batas kemiskinan. Menurut
batas garis kemiskinan absolut adalah setara dengan tingkat pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 2.100 kalori per orang plus
3. Dimensi-Dimensi Kemiskinan
adanya hambatan budaya misalnya, malas, mudah menyerah pada nasib dan
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan
motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan
A. Tempat Penelitian
makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73)
46
47
bertindak).
1. Populasi
tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan
Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala
seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis
menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang
penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49
ini.
D. Sumber Data
1. Primer
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial,
2. Skunder
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
b. Wawancara
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
diperlukan.
52
bersifat naratif.
penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV.
G. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta
Solok Selatan.
BAB IV
PEBAHASAN
Poros Dua Kantor Bupati Timbulun Atas, Telp/Fax (0755) 7575155, Email:
wilayah lebih kurang dari 3.590 km². Bila dilihat peta maka Posisi
54
55
Jambi).
Ibu kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Jarak antara
Padang Aro dengan Kota Padang adalah 166 Km. Secara administratif, sejak
tahun 2007 Kabupaten Solok Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu:
Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan kabupaten ini
terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap kecamatan ini memiliki luas yang
luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2.
Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2dan
Sosial.
Sosial
Rehabilitas Sosial
an fungsi:
Jaminan Sosial
Bidang Sosial
B. Profil informan
ini peneliti mengambil 2 orang informan primer dan 1 orang informan sekunder.
Ketiga orang informan tersebut terdiri dari 2 pria dan 1 orang wanita, sekaligus
menjadi sampel dari jumlah total 25 orang pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan. 1 orang pegawai Dinas
yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1
2. Nama : Yulisman
NIP : 196501101989033010
Jabatan : Kasi
Lama Bekerja : 3 tahun di Dinas Sosial
Alamat : Abai Sangir
menggunakan teori perilaku pencarian informasi David Ellis yang terdiri dari 8
1. Starting
jangankan setiap tahun hitung bulan atau per 6 bulan bisa berubah, jadi harus
divalidasi data tersebut 2 kali dalam satu tahun”. (informan D)
“ langkah awal yang kami lakukan untuk mendapatkan data kami mengacu
data pada data BPS yang di perbaharui 1 kali dalam 5 tahun. Berdasarkan
undang-undang No 11 tahun 2011 tentang kesejahteraan sosial dan undang-
undang No 13 tahun 2011 tentang fakir miskin”. (informan Y).
adalah mengacu data masyarakat miskin dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tampak jelas sekali oleh penulis bahwa informan begitu memahami betul
tentang apa yang digelutinya selama ini seperti halnya dalam pemaparan
2. Chaining
“ sumber informasi yang kami dapat yaitu dari TKSK, TKSM, jorong, Wali
Nagari, kecamantan dari pedoman data BDT, STATISTIK, TP2K. yang akan
di data oleh TKSM dan TKSM karena merekalah yang akan mendata PMKS
dan PSKS” (informan P)
“sumber informasi dari berbagai sumber seperti dari BPJS, TKSK, TKSM,
TNP2K, jorong, walinagari, BDT, STATISTIK” (informan Y).
sumber.
3. Browsing
dalam kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau
Peneliti: Jenis (material bahan rujukan) seperti apa yang yang bapak butuhkan
dalam pengumpulan data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ?
64
Informan : “ Kita kalau di Dinas Sosial kita ada namanya TKSK (Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat), TKSK ada di 7 kecamatan dan TKSM ada 39 Nagari dan
merekalah yang akan mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan
bedasarkan PERMENSOS (Peratuaran menteri sosial) dan Kementrian Sosial,
jadi TKSK dan TKSM yang akan mendata kerumah-rumah masyarakat’’
(informan D).
“ kami di Dinas sosial yang melakukan pendataan TKSK dan TKSM yang
intinya untuk melakukan pendataan merekalah yang akan mendata data
PMKS dan PSKS ini kami juga akan melakukan pendataan di bulan juli ini
setelah itu kami akan menvalidasi dengan mencocokan dengan data basis
terpadu dengan mengadakan koordinasi dengan Wali Nagari apakah data
masyarakat tersebut benar-benar miskin’’ (informan P)
“ ya seperti yang dikatakan pak Kabid dan buk pepi tadi kalau di Dinas Sosial
ini yang melakukan pendataan itu TKSK dan TKSM merekalah yang akan
mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ini mereka akan
mendata ke rumah-rumah masyarakat, TKSK dan TKSM tersebut yang akan
mendata masyarakat yang benar-benar tidak mampu” (informan Y).
4. Differentiating
Tahap differentiating merupakan tahap pemilihan menggunakan ciri-
ciri dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/
Peneliti: Apa yang Bapak/ibu lakukan untuk memilih sumber informasi yang
paling relevan?
Informan: “
“ kita kan melakukan pendataan ini kita kan bersosialisasi dengan TKSK,
TKSM dengan mengundang BPS, STATISTIK, BAPEDA kita mencocokan
data-data, untuk kriteria fakir miskin kita belom bisa mengatakanya karena
kita berkordinasi dulu kita memakai kriteria nasional, kita mencocokan
dengan benar tidaknya data tersebut, data kami itu kita verifikasi dan
melakukan pengukuran dengan Wali Nagari antuk kecamatan dengan adanya
Wali Nagai, jorong, TKSM data tersebut dicocokan sesuai dengan hasil yang
dilapangan, setelah itu kita bisa menentukan orang itu miskin atu tidak
miskin” (informan P).
sumber yang telah di miliki, memilih sumber yang paling relevan dan tepat
untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tema awal yang kita cari, seperti
66
dimanfaatkan semua.
5. Monitoring
dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
tertentu.
Informan : “ cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari
Dinas Sosial, atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat
berfikir mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke
kita kadang bukan data yang sebenarnya, contoh “apakah bapak mempunyai
kebun atau ladang?, padahal dia punya tetapi karena yang mendata adalah
orang Dinas Sosial mereka akan bilang “oh gag ada pak, penghasilan bapak
sebulan berapa? , misalanya penghasilan sebulan orang miskin itu minimal
1000.000 rupiah, diatas satu juta tidak dikategorikan orang miskin misalnya,
karena Dinas Sosial yang mendata maka masyarakat mereka akan bilang pak
penghasilan saya cuma 1000.000 rupiah, makanya dalam mendata nanti kami
akan bekerjasama dengan pak jorong dan pak wali”. (informan D)
karena jorong dan Wali Nagarilah yang tahu persis keadaan masyaraktanya di
jorong tersebut”.(informan P).
“ ya itu tadi kadang kan masyarakat kita ini kalau ada pendataan bantuan
miskin mereka yang tidak miskin ikut menyertakan pendataan, seperti orang
itu mampu tetapi karena ada pendataan mereka bilang tidak mampu, untuk
pendataan ini supaya datanya persis dengan dilapangan kami disini ya minta
bantuan pihak jorong dan pihak Wali Nagari supaya datanya lebih akurat”
(informan Y).
seperti bekerjasama dengan Jorong dan Wali Nagari yang selalu berhubungan
tahap monitoring dilakukan dengan berdiskusi dengan pak jorong dan pak
6. Extracting
selektif bahan sumber informasi yang telah dapat di dapat untuk mendapatkan
Informan: “seperti yang saya katakana tadi informasi yang kami dapatkan
tentang data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan, kami mengacu
pada data BPS, dan informasi lainnya data dari TKSK dan TKSM , BPJS,
68
“seperti yang dikatakan pak kabid tadi informasi data masyarakat miskin di
Kabupaten Solok selatan datanya mengacu pada data BPS, dan yang lainya
seperti dari TKSK, TKSM, BPJS, TNP2K, Tim koordinasi penanggulangan
Daerah, seperti jorong, walinagari dan kecamatan” (informan Y).
dari BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan
Kemiskinan Daerah, Pihak Jorong, Pihak Wali Nagari dan dari pihak
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.
dapat dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K,
Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak Jorong,Pak Wali
dan dari pihak kecamatan, kami akan melakukan pendataan lagi ke rumah-
rumah masyarakat, verifikasi yang memakai Basis Data Terpadu dari BPS
datanya dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah) data ini
yang akan dicocokan ke lapangan, nanti TKSK dan TKSM yang akan
mendata kerumah-rumah masyarakat.
“ setelah kita melakukan pendataan yang dilakukan oleh TKSK dan TKSM
kita melakukan pengukuran di Wali Nagari dan pihak kecamatan dengan
mencocokan semua data-data yang telah kita lakukan pendataan seperti data
STATISTIK, data BDT nanti kita akan mengklarifikasi kelapangan dengan
jorong. Kami akan menvalidasi data 2 kali dalam 1 tahun sampai data
kemiskinan ini terhapus” (informan P).
“ Kami melakukan pengecekan data tersebut apakah sudah benar atau tidak,
data yang kami peroleh dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM
, BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak
Jorong,Pak Wali dan dari pihak kecamatan, kami akan menvalidasi ke rumah-
rumah masyarakat yang akan kami lakukan dalam 1 tahun 2 kali yang di
cocokan oleh TKSK dan TKSM” (informan Y).
ulang maka Dians Sosial akan mendapatkan data yang lebih akurat/benar
8. Ending
Informan:“Data yang telah kita dapat kami umumkan di Wali Nagari, sebelum
kita legalkan dengan SK pak Bupati, datanya kita tempel di Wali Nagari dan
kantor camat, nanti yang akan di umumkan oleh pak camat dan pak Wali
Nagari yang akan mengumumkan pada masyarakat, maksudnya jika ada
masyarakat yang protes, kita akan cek kelapangan berdasarkan pendataan dan
berdasarkan bukti-bukti dilapangan yang di dapatkan oleh TKSK dan TKSM
itu yang akan kita umumkan di kantor Wali Nagari dan kantor camat, dan
akhirnya akan keluar satu SK atau berbentuk peraturan Bupati tentang kondisi
masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan data BPD (Badan
Permuawaratan Desa) dan BPS (Badan Pusat Statistik).” (informan D)
umumkan di Wali Nagari dan kantor camat dan akan di legalkan dengan SK
(surat keputusan) Bupati yang akan di temple di Wali Nagari dan kantor
camat yang akan di umumkan oleh pihak kecamatan dan dan pihak Wali
masyarakat miskin.
Sumber
Starting Informasi
Hasil akhir • BPJS
• Diserahkan • TNP2K
ke Wali
• BDT
Nagari &
Ending Chaining • STATISTIK
Camat
• PMKS
• Di tempel di
rumah-rumah • PSKS
• TKSK
• TKSM
• Jorong
Verifying Monitoring • Wali Nagari
1. Starting
2. Chaining
3. Monitoring
4. Verifying
sekali.
5. Ending
hambatan. Hambatan yang dialami oleh pencari informasi telah banyak dikaji
oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Wilson (1997). Setiap orang akan
Informan:
“ kami disini Kekurangan tenaga TKSM dan TKSK yang dilapangan karena
39 nagari idealnya harus ada tenaga TKSM itu 50 orang, Cuma yang ada
sekarang baru 30 orang yang berada dan anggaran kami terbatas untuk
pendataan 2 kali satu tahun” (informan D)
“cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari Dinas Sosial,
atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat berfikir
mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke kita
kadang bukan data yang sebenarnya Jadi data yang mereka berikan bukan
data yang sebenarnya dan faktor wilayah/ kondisi wilayah,wilayah kita kan
masih banyak wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti
daerah lubuk ulang-aling butuh tenaga ektra untuk mendata masyarakat
miskin” (informan D)
“ dan dari segi wilayah yang wilayahnya yang curam dan kami akan
melakukan pendataan langsung rumah-kerumah’’ (informan P).
“ faktor yang meghambat ya itu faktor wilayah, liat saja wilayah kita masih
banyak daerah yang tidak bisa di lalui kendaraan, masih banyak wilayah
yang susah dijangkau, yang menyebabkan kami disini sulit untuk mendata
masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau ya seperti lubuk
ulang-aling dan wilayah-wilayah lain yang sulit dijangkau” (informan Y).
pencarian informasi. Disamping itu lingkungan yang luas juga dapat menjadi
hambatan adalah kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan pola pikir masyarakat.
miskin dan hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal dikarenakan banyak
II. Pembahasan
pencarian informasi David Ellis (1993) yaitu mulai dari tahap starting hingga
ending. Tahap starting merupakan tahap awal dalam proses perilaku pencarian
informasi. Menurut David Ellis, tahap awal ini adalah proses penentuan
menggunakan kata kunci yang bersifat umum atau khusus, yang merujuk pada
rujukan awal, hal ini selaras dengan yang diungkapkan David Ellis yaitu
starting. Pada tahap Starting Dinas Sosial mengacu data masyarakat miskin
dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang ada ke
Kemiskinan Daerah, dari Jorong, Wali Nagari dan Pihak Kecamatan. Dari
dengan ungkap Ellis bahwa dalam tahap ketiga yaitu browsing tahap ini
76
ditandai kegiatan mencari informasi yang terstruktur dan semi terstruktur, dan
informasi. Pada tahap browsing ini diungkapkan oleh informan bahwa pada
tahap ini tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial. Langkah selanjutnya
digunakan jika menurut mereka penting. Hal ini yang diungkap Ellis bahwa
yang didapatkan tersebut telah sesuai yang diinginkan pada tahap terakhir
yaitu ending, tahap ini merupakan tahap dimana semua proses pencarian,
tahap yang memang tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
SKRIPSI
Oleh:
SUSI UTAMI
1311020140
Matahari tak kan bersinar setetah malam, pelangi tak kan muncul setelah
hujan, Begitu pun hidup ini tiada arti kebahagiaan tanpa didahului
kepahitan
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan izin Allah, dan bantuan semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini bisa
diselesaikan.
menyayangi Ayahanda dan Ibunda dunia akhirat, juga buat adik-adik penulis
Cindy Sutanti, Vigo Trio Utama dan Nesa Riski Utami yang selalu memberi
i
Melalui kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Rektor UIN Imam Bonjol Padang Bapak Dr. Eka Putra Wirman, Lc.,M.A.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Dr. H Yufni Faisol, M.A
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Arwemi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Erida, M.Pd
6. Bapak Dr. Suhefri, M.Ag dan Bapak Muntasir, M.Hum selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala Bidang Sosial beserta staf yang
ii
dengan ikhlas memberikan data dan dukungan kepada penulis dalam
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak/Ibu pegawai
SKI Khususnya angkatan 2013, Yurnani, Melda, Bulan, Lilis, Dona, Utia,
Rolis dan yang lainya yang tidak bisa disebutkan semua. Dan teman kost
Kak Nova, Vita,Vina, Ilda, Rika, Sari, dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat
Susi Utami
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
BAB 1: PENDAHULUAN
v
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian.....................................................................................46
B. Jenis Dan Metode Penelitian ....................................................................46
C. Populasi dan Sampel ................................................................................47
D. Sumber Data .............................................................................................49
1. Primer ............................................................................................49
2. Skunder ..........................................................................................49
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................49
1. Observasi .......................................................................................50
2. Wawancara ....................................................................................50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................51
1. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................................51
2. Penyajian Data (Data Diaply)........................................................52
3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) .......................52
G. Waktu Penelitian ......................................................................................53
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
vi
B. Saran...............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini. Hal ini ditandai
dengan diadakannya Konferensi Timbulan pada tahun 1950-an. Saat itu digagas
Hari yang meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai
Pagu dan Sangir. Namun pada saat otonomi daerah keinginan tersebut baru
petani, namun ada juga sebagian kecil berprofesi sebagai pedagang dan PNS.
Dari usaha yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga atau
1
2
146/HUK/2013. tentang fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister
tidak memiliki akses prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan serta mata
bantuan seperti bantuan sosial yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat
yang memerlukan bantuan dari Dinas Sosial. Informasi adalah serangkaian sinyal
menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi
dengan sistem informasi misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang
tergolong dalam teori modern yang kemudian berkembang menjadi teori model
Kabupaten Solok Selatan diperoleh informasi bahwa tugas Dinas Sosial adalah
perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitas PMKS. Hal ini tertuang dalam
bantuan sosial kepada peran sosialnya akibat bencana alam, bencana sosial
akibat lainya seperti kemiskinan , telantar dan cacat’’. Selanjutnya dari Dinas
sebagai berikut:
No Jumlah
Nama Jumlah Penduduk Persentase
Kecamatan Penduduk miskin
yang silam, akan tetapi pembangunan dan kesejahteraan belum seperti yang
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat Petugas Dinas Sosial dalam mencari
C. Penjelasan Judul
tidak terjadi kesalah pahaman dan lebih teratahnya penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini, yaitu:
informasi.
Jadi yang dimaksud dengan judul dari skripsi ini adalah perilaku petugas
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan saya teliti adalah sebagai
berikut:
Solok Selatan.
2. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
menulis skripsi pada tahun 2014 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi
tunanetra dari panti untuk belajar AL-Quran Brille. Perilaku yang ditujukan
berdiskusi dengan guru atau dengan teman satu asrama. Pada skripsi ini teori
2. Nur Hayati, mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol
skripsi pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi oleh
mahasiswa Tunanetra (studi kasus di IAIN Imam Bonjol Padang) skripsi ini
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang Dalam Memilih Perguruan Tinggi
skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi siswa kelas XII
masalah dalam penelitian ini adalah apa kebutuhan informasi siswa kelas XII
Penelitian ini megguankan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
diakases. Penelitian ini menggunakan model David Ellis yang terdiri dari
Skripsi Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia dan
Sherly Octavia menggunakan model perilaku menurut David Ellis (1997), David
karakteristik dari peneliti sosial, science, dan engineering, jadi dalam penelitian
12
yang dilakukan oleh Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia
dan Sherly Octavia berbeda sera hasil pembahasan dalam penelitian ini juga
berbeda. Dengan menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang lain,
jelas bahwa proses dalam melakukan pencarian informasi yang terdapat dalam
F. Sistematika Penulisan
masalah, rumusan, dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan
tempat penelitian, jenis data dan metode penelitian, sumber data, teknik dan alat
saran penulis.
LANDASAN TEORI
A. Pencarian Informasi
1. Pengertian Informasi
Dewasa ini informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik informasi
yang ilmiah maupun informasi yang non ilmiah, Informasi juga bermanfaat
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
kepada orang lain agar dapat bernilai guna bagi orang tersebut. McFadden, dkk
juga yang mengartikan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005: 8)
dan distribusi rekaman gratis. Konsep ilmu informasi ini berdasarkan Anggaran
14
15
kejadian yang berupa fakta, data dan pengetahuan yang telah dikomunikasikan
dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya dan bernilai guna bagi
kebutuhan informasi juga dikaji sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik akan kebutuhan informasi manusia, agar bisa dihadirkan suatu layanan
yang memenuhi kebutuhan informasi. Istilah ini dekenal dengan istilah kajian
pemakai.
hubungan perilaku manusia yang dapat membantu kita untuk memahami tingkah
laku manusia.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentu buku, jurnal, majalah,
dinyatakan oleh Setiarso (1997:5-6) bahwa sumber informasi juga terdapat pada:
16
tersedia.
informasi yang beraneka ragam bentuk ataupun wadahnya, perlu diatur atau
17
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Informasi yang kita temukan sehari-hari bersumber darimana saja dan sumber
sumber dan media penyimpan Putu Laxman Pendit (2003) yang mengulas
Dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi
(misalnya WWW).
ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di tingkat
Pendit 2003:29-30.)
2. Segala sesuatu yang dilakukan oleh benda hidup yang meliputi tindakan
merupakan tindakan mecari informasi. Baik dari segi tingkat kebutuhan yang
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem,
seseorang untuk menjaga status yang dapat dipuaskan dengan perasaan miliki
lebih banyak pengetahuan tentang suatu topik dari bawahnya, jika akan
didapat. Perilaku pencarian informasi yang akan diteliti lebih ditekankan pada
David pada tahun 1987 dari hasil analisis pola-pola pencarian informasi
dikalangan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial. Hasil penelitian ini merupakan pola
pencarian informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: starting, chaining,
pencarian informasi David Ellis 1997 (dalam Pawit M Yusuf 2010:105) juga
menjelaskan bahwa perilaku pencarian informasi adalah salah satu dari beberapa
jenis model perilaku pencarian informasi dan analisis mikro pencarian informasi
secara umum, Ellis (1989 dalam Wilson 1999) menjelaskan bahwa perilaku
literature-literatur yang ada dalam suatu bidang baru atau mencari tahu
pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang
dalm kegiatan kelompok ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan.
dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang
rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar
material of interest”.
23
Starting
Extracting Chaining
Monitoring Browsing
Differentiating
dengan Cox dan hasil penelitian bidang fisika dan kimia sehingga menghasilkan
1. Starting
berikut:
rujukan menuju bahan primer tetapi juga sebagai kerangka untuk dapat
2. Chaining
atau mengaitkan daftar literature yang ada rujukan inti. Chaining dapat dua
cara yaitu:
a. Backward chaining
yang pernah disitir pada rujukan inti. Dengan melakukan cara mengaitkan ke
menggunakan satu rujukan inti saja akan didapatkan beberapa rujukan lain
yang tidak akan berbeda jauh dengan masalah yang dibahas pada rujukan
inti.
b. Forward chaining
rujukan inti yang telah ada dengan mengaitakan ke depan. Cara lain
rujukan inti
b. Mencari bahan rujukan di luar daftar rujukan inti, akan tetapi tetap
berpedoman pada subjek atau pengarang yang ada pada rujkan inti.
3. Browsing
pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui
dilakukan dengan berbagai cara antara lain: melalui abstrak hasil penelitian,
daftar isi jurnal, jajaran buku, bahkan juga buku-buku yang dipajang pada
4. Differentianting
a. Topik
5. Monitoring
cara yaitu:
Digunakan sebagai pra seleksi sumber dan bahan yang akan digunakan. Cara
ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, baik dengan sejawat maupun
kecil tetapi telah terseleksi dan diikuti secara seksama. Misalnya beberapa
judul majalah yang dipilih sesuai dengan bidang yang diminati, diikuti
current content.
ke perpustakaan.
6. Extracting
pada extracting ini adalah jurnal terutama jurnal-jurnal yang sudah standar,
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diingikan.
ini, berbeda dengan peneliti bidang fisika dan kimia yang melalui tahap ini
8. Ending
kajian Ellis (1987). Merupakan tahap akhir dari pola pencarian informasi
Browsing
Monitoring
adalah model yang diuraikan oleh Ellis (1987) yang terdiri dari starting,
D. Masyarakat Miskin
a. Masyarakat
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau
pedesaan.
30
pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan kusus
mental.
b. Miskin
karenanya, dua istilah ini menjadi kajian khusus dalam melihat tolak ukur
kemiskinan, yaitu faqi>r, miski>n al sa>il, dan mahru>m. tetapi dua kata
yang pertama yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Kata faqi>r
Tentang dua golongan ini para ahli berbeda pendapat, Abu Yusuf,
kata tersebut seperti imam dan islam, kalau dukumpulkan terpisah, yakni
Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang
berarti diam atau tenang, sedangkan kata masakin ialah bentuk jama’ dari
miskin yang menurut bahasa diambil dari kata sakana yang artinya
menjadi diam atau tidak bergerak karena lemah fisik atau sikap yang
dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak punya apa-apa atau
hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang diam
dikarenakan fakir.
yang tidak luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
60:
Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
33
tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa ada
orang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali, tetapi orang yang
orang fakir masih lebih baik daripada orang miskin.Pendapat ini diperkuat
:
1) Imam Abu Hanafiah memberi pengertian miskin adalah mereka yang benar-
benar miskin dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Imam Malik mengatakan bahwa fakir adalah orang yang mempunyai harta
masa satu tahun.Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa fakir adalah orang yang
tidak mempunyai harta dan usaha atau mempunyai harta dan usaha tetapi
kurang dari setengah kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
mengatakan bahwa fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau
Abu Hanafiah dan Imam Malik mengatakan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki harta setangah dari kebutuhan hidupnya atau lebih tetapi
dalam hal ini tidak ada gunanya dalam arti zakat. Hal ini sebagai mana firman
Artinaya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
2) Ibnu Al-Arabi berpendapat sama saja antara fakir dan miskin yaitu orang
yang tidak mempunyai apa-apa. Abu Yusuf pengikut Abu Hanafiah dan Ibnu
96).
pada orang yang secara ekonomi lebih beruntung daripada si fakir. Tetapi ia
atau msikin dan harus dibantu. Oleh karenaitu pengertian miskin tergantung
kepada ijtihad manusia yang selalu berubah dari masa ke masa, karena
c. Masyarakat Miskin
Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister berasal dari
yaitu:
JPS, misalnya, program Operasi Pasar Khusus Beras oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog).
40
• Pasal 9
• Pasal 10
• Penetapan pasal 11
2012:126).
2. Ukuran-ukuran kemiskinan
melibatkan faktor ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik. Untuk itu
dimiliki oleh setiap orang agar terhindar dari batas kemiskinan. Menurut
batas garis kemiskinan absolut adalah setara dengan tingkat pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 2.100 kalori per orang plus
3. Dimensi-Dimensi Kemiskinan
adanya hambatan budaya misalnya, malas, mudah menyerah pada nasib dan
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan
motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan
A. Tempat Penelitian
makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73)
46
47
bertindak).
1. Populasi
tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan
Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala
seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis
menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang
penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49
ini.
D. Sumber Data
1. Primer
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial,
2. Skunder
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
b. Wawancara
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
diperlukan.
52
bersifat naratif.
penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV.
G. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta
Solok Selatan.
BAB IV
PEBAHASAN
Poros Dua Kantor Bupati Timbulun Atas, Telp/Fax (0755) 7575155, Email:
wilayah lebih kurang dari 3.590 km². Bila dilihat peta maka Posisi
54
55
Jambi).
Ibu kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Jarak antara
Padang Aro dengan Kota Padang adalah 166 Km. Secara administratif, sejak
tahun 2007 Kabupaten Solok Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu:
Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan kabupaten ini
terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap kecamatan ini memiliki luas yang
luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2.
Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2dan
Sosial.
Sosial
Rehabilitas Sosial
an fungsi:
Jaminan Sosial
Bidang Sosial
B. Profil informan
ini peneliti mengambil 2 orang informan primer dan 1 orang informan sekunder.
Ketiga orang informan tersebut terdiri dari 2 pria dan 1 orang wanita, sekaligus
menjadi sampel dari jumlah total 25 orang pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan. 1 orang pegawai Dinas
yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1
2. Nama : Yulisman
NIP : 196501101989033010
Jabatan : Kasi
Lama Bekerja : 3 tahun di Dinas Sosial
Alamat : Abai Sangir
menggunakan teori perilaku pencarian informasi David Ellis yang terdiri dari 8
1. Starting
jangankan setiap tahun hitung bulan atau per 6 bulan bisa berubah, jadi harus
divalidasi data tersebut 2 kali dalam satu tahun”. (informan D)
“ langkah awal yang kami lakukan untuk mendapatkan data kami mengacu
data pada data BPS yang di perbaharui 1 kali dalam 5 tahun. Berdasarkan
undang-undang No 11 tahun 2011 tentang kesejahteraan sosial dan undang-
undang No 13 tahun 2011 tentang fakir miskin”. (informan Y).
adalah mengacu data masyarakat miskin dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tampak jelas sekali oleh penulis bahwa informan begitu memahami betul
tentang apa yang digelutinya selama ini seperti halnya dalam pemaparan
2. Chaining
“ sumber informasi yang kami dapat yaitu dari TKSK, TKSM, jorong, Wali
Nagari, kecamantan dari pedoman data BDT, STATISTIK, TP2K. yang akan
di data oleh TKSM dan TKSM karena merekalah yang akan mendata PMKS
dan PSKS” (informan P)
“sumber informasi dari berbagai sumber seperti dari BPJS, TKSK, TKSM,
TNP2K, jorong, walinagari, BDT, STATISTIK” (informan Y).
sumber.
3. Browsing
dalam kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau
Peneliti: Jenis (material bahan rujukan) seperti apa yang yang bapak butuhkan
dalam pengumpulan data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ?
64
Informan : “ Kita kalau di Dinas Sosial kita ada namanya TKSK (Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat), TKSK ada di 7 kecamatan dan TKSM ada 39 Nagari dan
merekalah yang akan mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan
bedasarkan PERMENSOS (Peratuaran menteri sosial) dan Kementrian Sosial,
jadi TKSK dan TKSM yang akan mendata kerumah-rumah masyarakat’’
(informan D).
“ kami di Dinas sosial yang melakukan pendataan TKSK dan TKSM yang
intinya untuk melakukan pendataan merekalah yang akan mendata data
PMKS dan PSKS ini kami juga akan melakukan pendataan di bulan juli ini
setelah itu kami akan menvalidasi dengan mencocokan dengan data basis
terpadu dengan mengadakan koordinasi dengan Wali Nagari apakah data
masyarakat tersebut benar-benar miskin’’ (informan P)
“ ya seperti yang dikatakan pak Kabid dan buk pepi tadi kalau di Dinas Sosial
ini yang melakukan pendataan itu TKSK dan TKSM merekalah yang akan
mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ini mereka akan
mendata ke rumah-rumah masyarakat, TKSK dan TKSM tersebut yang akan
mendata masyarakat yang benar-benar tidak mampu” (informan Y).
4. Differentiating
Tahap differentiating merupakan tahap pemilihan menggunakan ciri-
ciri dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/
Peneliti: Apa yang Bapak/ibu lakukan untuk memilih sumber informasi yang
paling relevan?
Informan: “
“ kita kan melakukan pendataan ini kita kan bersosialisasi dengan TKSK,
TKSM dengan mengundang BPS, STATISTIK, BAPEDA kita mencocokan
data-data, untuk kriteria fakir miskin kita belom bisa mengatakanya karena
kita berkordinasi dulu kita memakai kriteria nasional, kita mencocokan
dengan benar tidaknya data tersebut, data kami itu kita verifikasi dan
melakukan pengukuran dengan Wali Nagari antuk kecamatan dengan adanya
Wali Nagai, jorong, TKSM data tersebut dicocokan sesuai dengan hasil yang
dilapangan, setelah itu kita bisa menentukan orang itu miskin atu tidak
miskin” (informan P).
sumber yang telah di miliki, memilih sumber yang paling relevan dan tepat
untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tema awal yang kita cari, seperti
66
dimanfaatkan semua.
5. Monitoring
dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
tertentu.
Informan : “ cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari
Dinas Sosial, atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat
berfikir mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke
kita kadang bukan data yang sebenarnya, contoh “apakah bapak mempunyai
kebun atau ladang?, padahal dia punya tetapi karena yang mendata adalah
orang Dinas Sosial mereka akan bilang “oh gag ada pak, penghasilan bapak
sebulan berapa? , misalanya penghasilan sebulan orang miskin itu minimal
1000.000 rupiah, diatas satu juta tidak dikategorikan orang miskin misalnya,
karena Dinas Sosial yang mendata maka masyarakat mereka akan bilang pak
penghasilan saya cuma 1000.000 rupiah, makanya dalam mendata nanti kami
akan bekerjasama dengan pak jorong dan pak wali”. (informan D)
karena jorong dan Wali Nagarilah yang tahu persis keadaan masyaraktanya di
jorong tersebut”.(informan P).
“ ya itu tadi kadang kan masyarakat kita ini kalau ada pendataan bantuan
miskin mereka yang tidak miskin ikut menyertakan pendataan, seperti orang
itu mampu tetapi karena ada pendataan mereka bilang tidak mampu, untuk
pendataan ini supaya datanya persis dengan dilapangan kami disini ya minta
bantuan pihak jorong dan pihak Wali Nagari supaya datanya lebih akurat”
(informan Y).
seperti bekerjasama dengan Jorong dan Wali Nagari yang selalu berhubungan
tahap monitoring dilakukan dengan berdiskusi dengan pak jorong dan pak
6. Extracting
selektif bahan sumber informasi yang telah dapat di dapat untuk mendapatkan
Informan: “seperti yang saya katakana tadi informasi yang kami dapatkan
tentang data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan, kami mengacu
pada data BPS, dan informasi lainnya data dari TKSK dan TKSM , BPJS,
68
“seperti yang dikatakan pak kabid tadi informasi data masyarakat miskin di
Kabupaten Solok selatan datanya mengacu pada data BPS, dan yang lainya
seperti dari TKSK, TKSM, BPJS, TNP2K, Tim koordinasi penanggulangan
Daerah, seperti jorong, walinagari dan kecamatan” (informan Y).
dari BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan
Kemiskinan Daerah, Pihak Jorong, Pihak Wali Nagari dan dari pihak
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.
dapat dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K,
Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak Jorong,Pak Wali
dan dari pihak kecamatan, kami akan melakukan pendataan lagi ke rumah-
rumah masyarakat, verifikasi yang memakai Basis Data Terpadu dari BPS
datanya dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah) data ini
yang akan dicocokan ke lapangan, nanti TKSK dan TKSM yang akan
mendata kerumah-rumah masyarakat.
“ setelah kita melakukan pendataan yang dilakukan oleh TKSK dan TKSM
kita melakukan pengukuran di Wali Nagari dan pihak kecamatan dengan
mencocokan semua data-data yang telah kita lakukan pendataan seperti data
STATISTIK, data BDT nanti kita akan mengklarifikasi kelapangan dengan
jorong. Kami akan menvalidasi data 2 kali dalam 1 tahun sampai data
kemiskinan ini terhapus” (informan P).
“ Kami melakukan pengecekan data tersebut apakah sudah benar atau tidak,
data yang kami peroleh dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM
, BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak
Jorong,Pak Wali dan dari pihak kecamatan, kami akan menvalidasi ke rumah-
rumah masyarakat yang akan kami lakukan dalam 1 tahun 2 kali yang di
cocokan oleh TKSK dan TKSM” (informan Y).
ulang maka Dians Sosial akan mendapatkan data yang lebih akurat/benar
8. Ending
Informan:“Data yang telah kita dapat kami umumkan di Wali Nagari, sebelum
kita legalkan dengan SK pak Bupati, datanya kita tempel di Wali Nagari dan
kantor camat, nanti yang akan di umumkan oleh pak camat dan pak Wali
Nagari yang akan mengumumkan pada masyarakat, maksudnya jika ada
masyarakat yang protes, kita akan cek kelapangan berdasarkan pendataan dan
berdasarkan bukti-bukti dilapangan yang di dapatkan oleh TKSK dan TKSM
itu yang akan kita umumkan di kantor Wali Nagari dan kantor camat, dan
akhirnya akan keluar satu SK atau berbentuk peraturan Bupati tentang kondisi
masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan data BPD (Badan
Permuawaratan Desa) dan BPS (Badan Pusat Statistik).” (informan D)
umumkan di Wali Nagari dan kantor camat dan akan di legalkan dengan SK
(surat keputusan) Bupati yang akan di temple di Wali Nagari dan kantor
camat yang akan di umumkan oleh pihak kecamatan dan dan pihak Wali
masyarakat miskin.
Sumber
Starting Informasi
Hasil akhir • BPJS
• Diserahkan • TNP2K
ke Wali
• BDT
Nagari &
Ending Chaining • STATISTIK
Camat
• PMKS
• Di tempel di
rumah-rumah • PSKS
• TKSK
• TKSM
• Jorong
Verifying Monitoring • Wali Nagari
1. Starting
2. Chaining
3. Monitoring
4. Verifying
sekali.
5. Ending
hambatan. Hambatan yang dialami oleh pencari informasi telah banyak dikaji
oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Wilson (1997). Setiap orang akan
Informan:
“ kami disini Kekurangan tenaga TKSM dan TKSK yang dilapangan karena
39 nagari idealnya harus ada tenaga TKSM itu 50 orang, Cuma yang ada
sekarang baru 30 orang yang berada dan anggaran kami terbatas untuk
pendataan 2 kali satu tahun” (informan D)
“cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari Dinas Sosial,
atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat berfikir
mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke kita
kadang bukan data yang sebenarnya Jadi data yang mereka berikan bukan
data yang sebenarnya dan faktor wilayah/ kondisi wilayah,wilayah kita kan
masih banyak wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti
daerah lubuk ulang-aling butuh tenaga ektra untuk mendata masyarakat
miskin” (informan D)
“ dan dari segi wilayah yang wilayahnya yang curam dan kami akan
melakukan pendataan langsung rumah-kerumah’’ (informan P).
“ faktor yang meghambat ya itu faktor wilayah, liat saja wilayah kita masih
banyak daerah yang tidak bisa di lalui kendaraan, masih banyak wilayah
yang susah dijangkau, yang menyebabkan kami disini sulit untuk mendata
masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau ya seperti lubuk
ulang-aling dan wilayah-wilayah lain yang sulit dijangkau” (informan Y).
pencarian informasi. Disamping itu lingkungan yang luas juga dapat menjadi
hambatan adalah kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan pola pikir masyarakat.
miskin dan hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal dikarenakan banyak
II. Pembahasan
pencarian informasi David Ellis (1993) yaitu mulai dari tahap starting hingga
ending. Tahap starting merupakan tahap awal dalam proses perilaku pencarian
informasi. Menurut David Ellis, tahap awal ini adalah proses penentuan
menggunakan kata kunci yang bersifat umum atau khusus, yang merujuk pada
rujukan awal, hal ini selaras dengan yang diungkapkan David Ellis yaitu
starting. Pada tahap Starting Dinas Sosial mengacu data masyarakat miskin
dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang ada ke
Kemiskinan Daerah, dari Jorong, Wali Nagari dan Pihak Kecamatan. Dari
dengan ungkap Ellis bahwa dalam tahap ketiga yaitu browsing tahap ini
76
ditandai kegiatan mencari informasi yang terstruktur dan semi terstruktur, dan
informasi. Pada tahap browsing ini diungkapkan oleh informan bahwa pada
tahap ini tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial. Langkah selanjutnya
digunakan jika menurut mereka penting. Hal ini yang diungkap Ellis bahwa
yang didapatkan tersebut telah sesuai yang diinginkan pada tahap terakhir
yaitu ending, tahap ini merupakan tahap dimana semua proses pencarian,
tahap yang memang tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
SKRIPSI
Oleh:
SUSI UTAMI
1311020140
Matahari tak kan bersinar setetah malam, pelangi tak kan muncul setelah
hujan, Begitu pun hidup ini tiada arti kebahagiaan tanpa didahului
kepahitan
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan izin Allah, dan bantuan semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini bisa
diselesaikan.
menyayangi Ayahanda dan Ibunda dunia akhirat, juga buat adik-adik penulis
Cindy Sutanti, Vigo Trio Utama dan Nesa Riski Utami yang selalu memberi
i
Melalui kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Rektor UIN Imam Bonjol Padang Bapak Dr. Eka Putra Wirman, Lc.,M.A.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Dr. H Yufni Faisol, M.A
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Arwemi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Erida, M.Pd
6. Bapak Dr. Suhefri, M.Ag dan Bapak Muntasir, M.Hum selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala Bidang Sosial beserta staf yang
ii
dengan ikhlas memberikan data dan dukungan kepada penulis dalam
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak/Ibu pegawai
SKI Khususnya angkatan 2013, Yurnani, Melda, Bulan, Lilis, Dona, Utia,
Rolis dan yang lainya yang tidak bisa disebutkan semua. Dan teman kost
Kak Nova, Vita,Vina, Ilda, Rika, Sari, dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat
Susi Utami
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
BAB 1: PENDAHULUAN
v
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian.....................................................................................46
B. Jenis Dan Metode Penelitian ....................................................................46
C. Populasi dan Sampel ................................................................................47
D. Sumber Data .............................................................................................49
1. Primer ............................................................................................49
2. Skunder ..........................................................................................49
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................49
1. Observasi .......................................................................................50
2. Wawancara ....................................................................................50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................51
1. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................................51
2. Penyajian Data (Data Diaply)........................................................52
3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) .......................52
G. Waktu Penelitian ......................................................................................53
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
vi
B. Saran...............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini. Hal ini ditandai
dengan diadakannya Konferensi Timbulan pada tahun 1950-an. Saat itu digagas
Hari yang meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai
Pagu dan Sangir. Namun pada saat otonomi daerah keinginan tersebut baru
petani, namun ada juga sebagian kecil berprofesi sebagai pedagang dan PNS.
Dari usaha yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga atau
1
2
146/HUK/2013. tentang fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister
tidak memiliki akses prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan serta mata
bantuan seperti bantuan sosial yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat
yang memerlukan bantuan dari Dinas Sosial. Informasi adalah serangkaian sinyal
menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi
dengan sistem informasi misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang
tergolong dalam teori modern yang kemudian berkembang menjadi teori model
Kabupaten Solok Selatan diperoleh informasi bahwa tugas Dinas Sosial adalah
perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitas PMKS. Hal ini tertuang dalam
bantuan sosial kepada peran sosialnya akibat bencana alam, bencana sosial
akibat lainya seperti kemiskinan , telantar dan cacat’’. Selanjutnya dari Dinas
sebagai berikut:
No Jumlah
Nama Jumlah Penduduk Persentase
Kecamatan Penduduk miskin
yang silam, akan tetapi pembangunan dan kesejahteraan belum seperti yang
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat Petugas Dinas Sosial dalam mencari
C. Penjelasan Judul
tidak terjadi kesalah pahaman dan lebih teratahnya penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini, yaitu:
informasi.
Jadi yang dimaksud dengan judul dari skripsi ini adalah perilaku petugas
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan saya teliti adalah sebagai
berikut:
Solok Selatan.
2. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
menulis skripsi pada tahun 2014 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi
tunanetra dari panti untuk belajar AL-Quran Brille. Perilaku yang ditujukan
berdiskusi dengan guru atau dengan teman satu asrama. Pada skripsi ini teori
2. Nur Hayati, mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol
skripsi pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi oleh
mahasiswa Tunanetra (studi kasus di IAIN Imam Bonjol Padang) skripsi ini
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang Dalam Memilih Perguruan Tinggi
skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi siswa kelas XII
masalah dalam penelitian ini adalah apa kebutuhan informasi siswa kelas XII
Penelitian ini megguankan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
diakases. Penelitian ini menggunakan model David Ellis yang terdiri dari
Skripsi Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia dan
Sherly Octavia menggunakan model perilaku menurut David Ellis (1997), David
karakteristik dari peneliti sosial, science, dan engineering, jadi dalam penelitian
12
yang dilakukan oleh Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia
dan Sherly Octavia berbeda sera hasil pembahasan dalam penelitian ini juga
berbeda. Dengan menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang lain,
jelas bahwa proses dalam melakukan pencarian informasi yang terdapat dalam
F. Sistematika Penulisan
masalah, rumusan, dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan
tempat penelitian, jenis data dan metode penelitian, sumber data, teknik dan alat
saran penulis.
LANDASAN TEORI
A. Pencarian Informasi
1. Pengertian Informasi
Dewasa ini informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik informasi
yang ilmiah maupun informasi yang non ilmiah, Informasi juga bermanfaat
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
kepada orang lain agar dapat bernilai guna bagi orang tersebut. McFadden, dkk
juga yang mengartikan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005: 8)
dan distribusi rekaman gratis. Konsep ilmu informasi ini berdasarkan Anggaran
14
15
kejadian yang berupa fakta, data dan pengetahuan yang telah dikomunikasikan
dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya dan bernilai guna bagi
kebutuhan informasi juga dikaji sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik akan kebutuhan informasi manusia, agar bisa dihadirkan suatu layanan
yang memenuhi kebutuhan informasi. Istilah ini dekenal dengan istilah kajian
pemakai.
hubungan perilaku manusia yang dapat membantu kita untuk memahami tingkah
laku manusia.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentu buku, jurnal, majalah,
dinyatakan oleh Setiarso (1997:5-6) bahwa sumber informasi juga terdapat pada:
16
tersedia.
informasi yang beraneka ragam bentuk ataupun wadahnya, perlu diatur atau
17
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Informasi yang kita temukan sehari-hari bersumber darimana saja dan sumber
sumber dan media penyimpan Putu Laxman Pendit (2003) yang mengulas
Dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi
(misalnya WWW).
ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di tingkat
Pendit 2003:29-30.)
2. Segala sesuatu yang dilakukan oleh benda hidup yang meliputi tindakan
merupakan tindakan mecari informasi. Baik dari segi tingkat kebutuhan yang
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem,
seseorang untuk menjaga status yang dapat dipuaskan dengan perasaan miliki
lebih banyak pengetahuan tentang suatu topik dari bawahnya, jika akan
didapat. Perilaku pencarian informasi yang akan diteliti lebih ditekankan pada
David pada tahun 1987 dari hasil analisis pola-pola pencarian informasi
dikalangan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial. Hasil penelitian ini merupakan pola
pencarian informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: starting, chaining,
pencarian informasi David Ellis 1997 (dalam Pawit M Yusuf 2010:105) juga
menjelaskan bahwa perilaku pencarian informasi adalah salah satu dari beberapa
jenis model perilaku pencarian informasi dan analisis mikro pencarian informasi
secara umum, Ellis (1989 dalam Wilson 1999) menjelaskan bahwa perilaku
literature-literatur yang ada dalam suatu bidang baru atau mencari tahu
pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang
dalm kegiatan kelompok ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan.
dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang
rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar
material of interest”.
23
Starting
Extracting Chaining
Monitoring Browsing
Differentiating
dengan Cox dan hasil penelitian bidang fisika dan kimia sehingga menghasilkan
1. Starting
berikut:
rujukan menuju bahan primer tetapi juga sebagai kerangka untuk dapat
2. Chaining
atau mengaitkan daftar literature yang ada rujukan inti. Chaining dapat dua
cara yaitu:
a. Backward chaining
yang pernah disitir pada rujukan inti. Dengan melakukan cara mengaitkan ke
menggunakan satu rujukan inti saja akan didapatkan beberapa rujukan lain
yang tidak akan berbeda jauh dengan masalah yang dibahas pada rujukan
inti.
b. Forward chaining
rujukan inti yang telah ada dengan mengaitakan ke depan. Cara lain
rujukan inti
b. Mencari bahan rujukan di luar daftar rujukan inti, akan tetapi tetap
berpedoman pada subjek atau pengarang yang ada pada rujkan inti.
3. Browsing
pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui
dilakukan dengan berbagai cara antara lain: melalui abstrak hasil penelitian,
daftar isi jurnal, jajaran buku, bahkan juga buku-buku yang dipajang pada
4. Differentianting
a. Topik
5. Monitoring
cara yaitu:
Digunakan sebagai pra seleksi sumber dan bahan yang akan digunakan. Cara
ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, baik dengan sejawat maupun
kecil tetapi telah terseleksi dan diikuti secara seksama. Misalnya beberapa
judul majalah yang dipilih sesuai dengan bidang yang diminati, diikuti
current content.
ke perpustakaan.
6. Extracting
pada extracting ini adalah jurnal terutama jurnal-jurnal yang sudah standar,
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diingikan.
ini, berbeda dengan peneliti bidang fisika dan kimia yang melalui tahap ini
8. Ending
kajian Ellis (1987). Merupakan tahap akhir dari pola pencarian informasi
Browsing
Monitoring
adalah model yang diuraikan oleh Ellis (1987) yang terdiri dari starting,
D. Masyarakat Miskin
a. Masyarakat
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau
pedesaan.
30
pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan kusus
mental.
b. Miskin
karenanya, dua istilah ini menjadi kajian khusus dalam melihat tolak ukur
kemiskinan, yaitu faqi>r, miski>n al sa>il, dan mahru>m. tetapi dua kata
yang pertama yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Kata faqi>r
Tentang dua golongan ini para ahli berbeda pendapat, Abu Yusuf,
kata tersebut seperti imam dan islam, kalau dukumpulkan terpisah, yakni
Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang
berarti diam atau tenang, sedangkan kata masakin ialah bentuk jama’ dari
miskin yang menurut bahasa diambil dari kata sakana yang artinya
menjadi diam atau tidak bergerak karena lemah fisik atau sikap yang
dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak punya apa-apa atau
hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang diam
dikarenakan fakir.
yang tidak luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
60:
Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
33
tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa ada
orang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali, tetapi orang yang
orang fakir masih lebih baik daripada orang miskin.Pendapat ini diperkuat
:
1) Imam Abu Hanafiah memberi pengertian miskin adalah mereka yang benar-
benar miskin dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Imam Malik mengatakan bahwa fakir adalah orang yang mempunyai harta
masa satu tahun.Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa fakir adalah orang yang
tidak mempunyai harta dan usaha atau mempunyai harta dan usaha tetapi
kurang dari setengah kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
mengatakan bahwa fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau
Abu Hanafiah dan Imam Malik mengatakan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki harta setangah dari kebutuhan hidupnya atau lebih tetapi
dalam hal ini tidak ada gunanya dalam arti zakat. Hal ini sebagai mana firman
Artinaya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
2) Ibnu Al-Arabi berpendapat sama saja antara fakir dan miskin yaitu orang
yang tidak mempunyai apa-apa. Abu Yusuf pengikut Abu Hanafiah dan Ibnu
96).
pada orang yang secara ekonomi lebih beruntung daripada si fakir. Tetapi ia
atau msikin dan harus dibantu. Oleh karenaitu pengertian miskin tergantung
kepada ijtihad manusia yang selalu berubah dari masa ke masa, karena
c. Masyarakat Miskin
Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister berasal dari
yaitu:
JPS, misalnya, program Operasi Pasar Khusus Beras oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog).
40
• Pasal 9
• Pasal 10
• Penetapan pasal 11
2012:126).
2. Ukuran-ukuran kemiskinan
melibatkan faktor ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik. Untuk itu
dimiliki oleh setiap orang agar terhindar dari batas kemiskinan. Menurut
batas garis kemiskinan absolut adalah setara dengan tingkat pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 2.100 kalori per orang plus
3. Dimensi-Dimensi Kemiskinan
adanya hambatan budaya misalnya, malas, mudah menyerah pada nasib dan
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan
motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan
A. Tempat Penelitian
makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73)
46
47
bertindak).
1. Populasi
tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan
Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala
seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis
menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang
penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49
ini.
D. Sumber Data
1. Primer
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial,
2. Skunder
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
b. Wawancara
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
diperlukan.
52
bersifat naratif.
penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV.
G. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta
Solok Selatan.
BAB IV
PEBAHASAN
Poros Dua Kantor Bupati Timbulun Atas, Telp/Fax (0755) 7575155, Email:
wilayah lebih kurang dari 3.590 km². Bila dilihat peta maka Posisi
54
55
Jambi).
Ibu kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Jarak antara
Padang Aro dengan Kota Padang adalah 166 Km. Secara administratif, sejak
tahun 2007 Kabupaten Solok Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu:
Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan kabupaten ini
terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap kecamatan ini memiliki luas yang
luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2.
Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2dan
Sosial.
Sosial
Rehabilitas Sosial
an fungsi:
Jaminan Sosial
Bidang Sosial
B. Profil informan
ini peneliti mengambil 2 orang informan primer dan 1 orang informan sekunder.
Ketiga orang informan tersebut terdiri dari 2 pria dan 1 orang wanita, sekaligus
menjadi sampel dari jumlah total 25 orang pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan. 1 orang pegawai Dinas
yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1
2. Nama : Yulisman
NIP : 196501101989033010
Jabatan : Kasi
Lama Bekerja : 3 tahun di Dinas Sosial
Alamat : Abai Sangir
menggunakan teori perilaku pencarian informasi David Ellis yang terdiri dari 8
1. Starting
jangankan setiap tahun hitung bulan atau per 6 bulan bisa berubah, jadi harus
divalidasi data tersebut 2 kali dalam satu tahun”. (informan D)
“ langkah awal yang kami lakukan untuk mendapatkan data kami mengacu
data pada data BPS yang di perbaharui 1 kali dalam 5 tahun. Berdasarkan
undang-undang No 11 tahun 2011 tentang kesejahteraan sosial dan undang-
undang No 13 tahun 2011 tentang fakir miskin”. (informan Y).
adalah mengacu data masyarakat miskin dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tampak jelas sekali oleh penulis bahwa informan begitu memahami betul
tentang apa yang digelutinya selama ini seperti halnya dalam pemaparan
2. Chaining
“ sumber informasi yang kami dapat yaitu dari TKSK, TKSM, jorong, Wali
Nagari, kecamantan dari pedoman data BDT, STATISTIK, TP2K. yang akan
di data oleh TKSM dan TKSM karena merekalah yang akan mendata PMKS
dan PSKS” (informan P)
“sumber informasi dari berbagai sumber seperti dari BPJS, TKSK, TKSM,
TNP2K, jorong, walinagari, BDT, STATISTIK” (informan Y).
sumber.
3. Browsing
dalam kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau
Peneliti: Jenis (material bahan rujukan) seperti apa yang yang bapak butuhkan
dalam pengumpulan data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ?
64
Informan : “ Kita kalau di Dinas Sosial kita ada namanya TKSK (Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat), TKSK ada di 7 kecamatan dan TKSM ada 39 Nagari dan
merekalah yang akan mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan
bedasarkan PERMENSOS (Peratuaran menteri sosial) dan Kementrian Sosial,
jadi TKSK dan TKSM yang akan mendata kerumah-rumah masyarakat’’
(informan D).
“ kami di Dinas sosial yang melakukan pendataan TKSK dan TKSM yang
intinya untuk melakukan pendataan merekalah yang akan mendata data
PMKS dan PSKS ini kami juga akan melakukan pendataan di bulan juli ini
setelah itu kami akan menvalidasi dengan mencocokan dengan data basis
terpadu dengan mengadakan koordinasi dengan Wali Nagari apakah data
masyarakat tersebut benar-benar miskin’’ (informan P)
“ ya seperti yang dikatakan pak Kabid dan buk pepi tadi kalau di Dinas Sosial
ini yang melakukan pendataan itu TKSK dan TKSM merekalah yang akan
mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ini mereka akan
mendata ke rumah-rumah masyarakat, TKSK dan TKSM tersebut yang akan
mendata masyarakat yang benar-benar tidak mampu” (informan Y).
4. Differentiating
Tahap differentiating merupakan tahap pemilihan menggunakan ciri-
ciri dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/
Peneliti: Apa yang Bapak/ibu lakukan untuk memilih sumber informasi yang
paling relevan?
Informan: “
“ kita kan melakukan pendataan ini kita kan bersosialisasi dengan TKSK,
TKSM dengan mengundang BPS, STATISTIK, BAPEDA kita mencocokan
data-data, untuk kriteria fakir miskin kita belom bisa mengatakanya karena
kita berkordinasi dulu kita memakai kriteria nasional, kita mencocokan
dengan benar tidaknya data tersebut, data kami itu kita verifikasi dan
melakukan pengukuran dengan Wali Nagari antuk kecamatan dengan adanya
Wali Nagai, jorong, TKSM data tersebut dicocokan sesuai dengan hasil yang
dilapangan, setelah itu kita bisa menentukan orang itu miskin atu tidak
miskin” (informan P).
sumber yang telah di miliki, memilih sumber yang paling relevan dan tepat
untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tema awal yang kita cari, seperti
66
dimanfaatkan semua.
5. Monitoring
dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
tertentu.
Informan : “ cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari
Dinas Sosial, atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat
berfikir mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke
kita kadang bukan data yang sebenarnya, contoh “apakah bapak mempunyai
kebun atau ladang?, padahal dia punya tetapi karena yang mendata adalah
orang Dinas Sosial mereka akan bilang “oh gag ada pak, penghasilan bapak
sebulan berapa? , misalanya penghasilan sebulan orang miskin itu minimal
1000.000 rupiah, diatas satu juta tidak dikategorikan orang miskin misalnya,
karena Dinas Sosial yang mendata maka masyarakat mereka akan bilang pak
penghasilan saya cuma 1000.000 rupiah, makanya dalam mendata nanti kami
akan bekerjasama dengan pak jorong dan pak wali”. (informan D)
karena jorong dan Wali Nagarilah yang tahu persis keadaan masyaraktanya di
jorong tersebut”.(informan P).
“ ya itu tadi kadang kan masyarakat kita ini kalau ada pendataan bantuan
miskin mereka yang tidak miskin ikut menyertakan pendataan, seperti orang
itu mampu tetapi karena ada pendataan mereka bilang tidak mampu, untuk
pendataan ini supaya datanya persis dengan dilapangan kami disini ya minta
bantuan pihak jorong dan pihak Wali Nagari supaya datanya lebih akurat”
(informan Y).
seperti bekerjasama dengan Jorong dan Wali Nagari yang selalu berhubungan
tahap monitoring dilakukan dengan berdiskusi dengan pak jorong dan pak
6. Extracting
selektif bahan sumber informasi yang telah dapat di dapat untuk mendapatkan
Informan: “seperti yang saya katakana tadi informasi yang kami dapatkan
tentang data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan, kami mengacu
pada data BPS, dan informasi lainnya data dari TKSK dan TKSM , BPJS,
68
“seperti yang dikatakan pak kabid tadi informasi data masyarakat miskin di
Kabupaten Solok selatan datanya mengacu pada data BPS, dan yang lainya
seperti dari TKSK, TKSM, BPJS, TNP2K, Tim koordinasi penanggulangan
Daerah, seperti jorong, walinagari dan kecamatan” (informan Y).
dari BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan
Kemiskinan Daerah, Pihak Jorong, Pihak Wali Nagari dan dari pihak
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.
dapat dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K,
Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak Jorong,Pak Wali
dan dari pihak kecamatan, kami akan melakukan pendataan lagi ke rumah-
rumah masyarakat, verifikasi yang memakai Basis Data Terpadu dari BPS
datanya dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah) data ini
yang akan dicocokan ke lapangan, nanti TKSK dan TKSM yang akan
mendata kerumah-rumah masyarakat.
“ setelah kita melakukan pendataan yang dilakukan oleh TKSK dan TKSM
kita melakukan pengukuran di Wali Nagari dan pihak kecamatan dengan
mencocokan semua data-data yang telah kita lakukan pendataan seperti data
STATISTIK, data BDT nanti kita akan mengklarifikasi kelapangan dengan
jorong. Kami akan menvalidasi data 2 kali dalam 1 tahun sampai data
kemiskinan ini terhapus” (informan P).
“ Kami melakukan pengecekan data tersebut apakah sudah benar atau tidak,
data yang kami peroleh dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM
, BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak
Jorong,Pak Wali dan dari pihak kecamatan, kami akan menvalidasi ke rumah-
rumah masyarakat yang akan kami lakukan dalam 1 tahun 2 kali yang di
cocokan oleh TKSK dan TKSM” (informan Y).
ulang maka Dians Sosial akan mendapatkan data yang lebih akurat/benar
8. Ending
Informan:“Data yang telah kita dapat kami umumkan di Wali Nagari, sebelum
kita legalkan dengan SK pak Bupati, datanya kita tempel di Wali Nagari dan
kantor camat, nanti yang akan di umumkan oleh pak camat dan pak Wali
Nagari yang akan mengumumkan pada masyarakat, maksudnya jika ada
masyarakat yang protes, kita akan cek kelapangan berdasarkan pendataan dan
berdasarkan bukti-bukti dilapangan yang di dapatkan oleh TKSK dan TKSM
itu yang akan kita umumkan di kantor Wali Nagari dan kantor camat, dan
akhirnya akan keluar satu SK atau berbentuk peraturan Bupati tentang kondisi
masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan data BPD (Badan
Permuawaratan Desa) dan BPS (Badan Pusat Statistik).” (informan D)
umumkan di Wali Nagari dan kantor camat dan akan di legalkan dengan SK
(surat keputusan) Bupati yang akan di temple di Wali Nagari dan kantor
camat yang akan di umumkan oleh pihak kecamatan dan dan pihak Wali
masyarakat miskin.
Sumber
Starting Informasi
Hasil akhir • BPJS
• Diserahkan • TNP2K
ke Wali
• BDT
Nagari &
Ending Chaining • STATISTIK
Camat
• PMKS
• Di tempel di
rumah-rumah • PSKS
• TKSK
• TKSM
• Jorong
Verifying Monitoring • Wali Nagari
1. Starting
2. Chaining
3. Monitoring
4. Verifying
sekali.
5. Ending
hambatan. Hambatan yang dialami oleh pencari informasi telah banyak dikaji
oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Wilson (1997). Setiap orang akan
Informan:
“ kami disini Kekurangan tenaga TKSM dan TKSK yang dilapangan karena
39 nagari idealnya harus ada tenaga TKSM itu 50 orang, Cuma yang ada
sekarang baru 30 orang yang berada dan anggaran kami terbatas untuk
pendataan 2 kali satu tahun” (informan D)
“cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari Dinas Sosial,
atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat berfikir
mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke kita
kadang bukan data yang sebenarnya Jadi data yang mereka berikan bukan
data yang sebenarnya dan faktor wilayah/ kondisi wilayah,wilayah kita kan
masih banyak wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti
daerah lubuk ulang-aling butuh tenaga ektra untuk mendata masyarakat
miskin” (informan D)
“ dan dari segi wilayah yang wilayahnya yang curam dan kami akan
melakukan pendataan langsung rumah-kerumah’’ (informan P).
“ faktor yang meghambat ya itu faktor wilayah, liat saja wilayah kita masih
banyak daerah yang tidak bisa di lalui kendaraan, masih banyak wilayah
yang susah dijangkau, yang menyebabkan kami disini sulit untuk mendata
masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau ya seperti lubuk
ulang-aling dan wilayah-wilayah lain yang sulit dijangkau” (informan Y).
pencarian informasi. Disamping itu lingkungan yang luas juga dapat menjadi
hambatan adalah kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan pola pikir masyarakat.
miskin dan hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal dikarenakan banyak
II. Pembahasan
pencarian informasi David Ellis (1993) yaitu mulai dari tahap starting hingga
ending. Tahap starting merupakan tahap awal dalam proses perilaku pencarian
informasi. Menurut David Ellis, tahap awal ini adalah proses penentuan
menggunakan kata kunci yang bersifat umum atau khusus, yang merujuk pada
rujukan awal, hal ini selaras dengan yang diungkapkan David Ellis yaitu
starting. Pada tahap Starting Dinas Sosial mengacu data masyarakat miskin
dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang ada ke
Kemiskinan Daerah, dari Jorong, Wali Nagari dan Pihak Kecamatan. Dari
dengan ungkap Ellis bahwa dalam tahap ketiga yaitu browsing tahap ini
76
ditandai kegiatan mencari informasi yang terstruktur dan semi terstruktur, dan
informasi. Pada tahap browsing ini diungkapkan oleh informan bahwa pada
tahap ini tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial. Langkah selanjutnya
digunakan jika menurut mereka penting. Hal ini yang diungkap Ellis bahwa
yang didapatkan tersebut telah sesuai yang diinginkan pada tahap terakhir
yaitu ending, tahap ini merupakan tahap dimana semua proses pencarian,
tahap yang memang tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
SKRIPSI
Oleh:
SUSI UTAMI
1311020140
Matahari tak kan bersinar setetah malam, pelangi tak kan muncul setelah
hujan, Begitu pun hidup ini tiada arti kebahagiaan tanpa didahului
kepahitan
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan izin Allah, dan bantuan semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini bisa
diselesaikan.
menyayangi Ayahanda dan Ibunda dunia akhirat, juga buat adik-adik penulis
Cindy Sutanti, Vigo Trio Utama dan Nesa Riski Utami yang selalu memberi
i
Melalui kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Rektor UIN Imam Bonjol Padang Bapak Dr. Eka Putra Wirman, Lc.,M.A.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Dr. H Yufni Faisol, M.A
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Arwemi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. Erida, M.Pd
6. Bapak Dr. Suhefri, M.Ag dan Bapak Muntasir, M.Hum selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
Kabupaten Solok Selatan, Bapak Kepala Bidang Sosial beserta staf yang
ii
dengan ikhlas memberikan data dan dukungan kepada penulis dalam
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Bapak/Ibu pegawai
SKI Khususnya angkatan 2013, Yurnani, Melda, Bulan, Lilis, Dona, Utia,
Rolis dan yang lainya yang tidak bisa disebutkan semua. Dan teman kost
Kak Nova, Vita,Vina, Ilda, Rika, Sari, dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat
Susi Utami
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
BAB 1: PENDAHULUAN
v
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian.....................................................................................46
B. Jenis Dan Metode Penelitian ....................................................................46
C. Populasi dan Sampel ................................................................................47
D. Sumber Data .............................................................................................49
1. Primer ............................................................................................49
2. Skunder ..........................................................................................49
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .......................................................49
1. Observasi .......................................................................................50
2. Wawancara ....................................................................................50
F. Teknik Analisis Data ................................................................................51
1. Reduksi Data (Data Reduction) .....................................................51
2. Penyajian Data (Data Diaply)........................................................52
3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) .......................52
G. Waktu Penelitian ......................................................................................53
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
vi
B. Saran...............................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Dokumentasi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kabupaten yang meliputi sebagian wilayah Solok Selatan saat ini. Hal ini ditandai
dengan diadakannya Konferensi Timbulan pada tahun 1950-an. Saat itu digagas
Hari yang meliputi wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Pantai Cermin, Sungai
Pagu dan Sangir. Namun pada saat otonomi daerah keinginan tersebut baru
petani, namun ada juga sebagian kecil berprofesi sebagai pedagang dan PNS.
Dari usaha yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupan keluarga atau
1
2
146/HUK/2013. tentang fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister
tidak memiliki akses prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas
perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar kelayakan serta mata
bantuan seperti bantuan sosial yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat
yang memerlukan bantuan dari Dinas Sosial. Informasi adalah serangkaian sinyal
menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi
dengan sistem informasi misalnya surat kabar, majalah, perpustakaan atau yang
tergolong dalam teori modern yang kemudian berkembang menjadi teori model
Kabupaten Solok Selatan diperoleh informasi bahwa tugas Dinas Sosial adalah
perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitas PMKS. Hal ini tertuang dalam
bantuan sosial kepada peran sosialnya akibat bencana alam, bencana sosial
akibat lainya seperti kemiskinan , telantar dan cacat’’. Selanjutnya dari Dinas
sebagai berikut:
No Jumlah
Nama Jumlah Penduduk Persentase
Kecamatan Penduduk miskin
yang silam, akan tetapi pembangunan dan kesejahteraan belum seperti yang
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat Petugas Dinas Sosial dalam mencari
C. Penjelasan Judul
tidak terjadi kesalah pahaman dan lebih teratahnya penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini, yaitu:
informasi.
Jadi yang dimaksud dengan judul dari skripsi ini adalah perilaku petugas
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan saya teliti adalah sebagai
berikut:
Solok Selatan.
2. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
menulis skripsi pada tahun 2014 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi
tunanetra dari panti untuk belajar AL-Quran Brille. Perilaku yang ditujukan
berdiskusi dengan guru atau dengan teman satu asrama. Pada skripsi ini teori
2. Nur Hayati, mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol
skripsi pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian Informasi oleh
mahasiswa Tunanetra (studi kasus di IAIN Imam Bonjol Padang) skripsi ini
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang Dalam Memilih Perguruan Tinggi
skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi siswa kelas XII
masalah dalam penelitian ini adalah apa kebutuhan informasi siswa kelas XII
Penelitian ini megguankan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian
menulis skripsi ini pada tahun 2015 dengan judul Perilaku Pencarian
diakases. Penelitian ini menggunakan model David Ellis yang terdiri dari
Skripsi Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia dan
Sherly Octavia menggunakan model perilaku menurut David Ellis (1997), David
karakteristik dari peneliti sosial, science, dan engineering, jadi dalam penelitian
12
yang dilakukan oleh Rafika Sastra, Nur Hayati, Widya Yusrina, Nurafni Dahlia
dan Sherly Octavia berbeda sera hasil pembahasan dalam penelitian ini juga
berbeda. Dengan menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang lain,
jelas bahwa proses dalam melakukan pencarian informasi yang terdapat dalam
F. Sistematika Penulisan
masalah, rumusan, dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan
tempat penelitian, jenis data dan metode penelitian, sumber data, teknik dan alat
saran penulis.
LANDASAN TEORI
A. Pencarian Informasi
1. Pengertian Informasi
Dewasa ini informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang baik informasi
yang ilmiah maupun informasi yang non ilmiah, Informasi juga bermanfaat
rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
kepada orang lain agar dapat bernilai guna bagi orang tersebut. McFadden, dkk
juga yang mengartikan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto 2005: 8)
dan distribusi rekaman gratis. Konsep ilmu informasi ini berdasarkan Anggaran
14
15
kejadian yang berupa fakta, data dan pengetahuan yang telah dikomunikasikan
dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang menerimanya dan bernilai guna bagi
kebutuhan informasi juga dikaji sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik akan kebutuhan informasi manusia, agar bisa dihadirkan suatu layanan
yang memenuhi kebutuhan informasi. Istilah ini dekenal dengan istilah kajian
pemakai.
hubungan perilaku manusia yang dapat membantu kita untuk memahami tingkah
laku manusia.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentu buku, jurnal, majalah,
dinyatakan oleh Setiarso (1997:5-6) bahwa sumber informasi juga terdapat pada:
16
tersedia.
informasi yang beraneka ragam bentuk ataupun wadahnya, perlu diatur atau
17
ditata dengan baik agar mudah dan cepat ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Informasi yang kita temukan sehari-hari bersumber darimana saja dan sumber
sumber dan media penyimpan Putu Laxman Pendit (2003) yang mengulas
Dalam upaya ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi
(misalnya WWW).
ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di tingkat
Pendit 2003:29-30.)
2. Segala sesuatu yang dilakukan oleh benda hidup yang meliputi tindakan
merupakan tindakan mecari informasi. Baik dari segi tingkat kebutuhan yang
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem
informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem,
seseorang untuk menjaga status yang dapat dipuaskan dengan perasaan miliki
lebih banyak pengetahuan tentang suatu topik dari bawahnya, jika akan
didapat. Perilaku pencarian informasi yang akan diteliti lebih ditekankan pada
David pada tahun 1987 dari hasil analisis pola-pola pencarian informasi
dikalangan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial. Hasil penelitian ini merupakan pola
pencarian informasi yang terdiri dari enam tahap yaitu: starting, chaining,
pencarian informasi David Ellis 1997 (dalam Pawit M Yusuf 2010:105) juga
menjelaskan bahwa perilaku pencarian informasi adalah salah satu dari beberapa
jenis model perilaku pencarian informasi dan analisis mikro pencarian informasi
secara umum, Ellis (1989 dalam Wilson 1999) menjelaskan bahwa perilaku
literature-literatur yang ada dalam suatu bidang baru atau mencari tahu
pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang
dalm kegiatan kelompok ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal
atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan.
dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang
rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar
material of interest”.
23
Starting
Extracting Chaining
Monitoring Browsing
Differentiating
dengan Cox dan hasil penelitian bidang fisika dan kimia sehingga menghasilkan
1. Starting
berikut:
rujukan menuju bahan primer tetapi juga sebagai kerangka untuk dapat
2. Chaining
atau mengaitkan daftar literature yang ada rujukan inti. Chaining dapat dua
cara yaitu:
a. Backward chaining
yang pernah disitir pada rujukan inti. Dengan melakukan cara mengaitkan ke
menggunakan satu rujukan inti saja akan didapatkan beberapa rujukan lain
yang tidak akan berbeda jauh dengan masalah yang dibahas pada rujukan
inti.
b. Forward chaining
rujukan inti yang telah ada dengan mengaitakan ke depan. Cara lain
rujukan inti
b. Mencari bahan rujukan di luar daftar rujukan inti, akan tetapi tetap
berpedoman pada subjek atau pengarang yang ada pada rujkan inti.
3. Browsing
pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui
dilakukan dengan berbagai cara antara lain: melalui abstrak hasil penelitian,
daftar isi jurnal, jajaran buku, bahkan juga buku-buku yang dipajang pada
4. Differentianting
a. Topik
5. Monitoring
cara yaitu:
Digunakan sebagai pra seleksi sumber dan bahan yang akan digunakan. Cara
ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, baik dengan sejawat maupun
kecil tetapi telah terseleksi dan diikuti secara seksama. Misalnya beberapa
judul majalah yang dipilih sesuai dengan bidang yang diminati, diikuti
current content.
ke perpustakaan.
6. Extracting
pada extracting ini adalah jurnal terutama jurnal-jurnal yang sudah standar,
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diingikan.
ini, berbeda dengan peneliti bidang fisika dan kimia yang melalui tahap ini
8. Ending
kajian Ellis (1987). Merupakan tahap akhir dari pola pencarian informasi
Browsing
Monitoring
adalah model yang diuraikan oleh Ellis (1987) yang terdiri dari starting,
D. Masyarakat Miskin
a. Masyarakat
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau
pedesaan.
30
pada kasus orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan kusus
mental.
b. Miskin
karenanya, dua istilah ini menjadi kajian khusus dalam melihat tolak ukur
kemiskinan, yaitu faqi>r, miski>n al sa>il, dan mahru>m. tetapi dua kata
yang pertama yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Kata faqi>r
Tentang dua golongan ini para ahli berbeda pendapat, Abu Yusuf,
kata tersebut seperti imam dan islam, kalau dukumpulkan terpisah, yakni
Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang
berarti diam atau tenang, sedangkan kata masakin ialah bentuk jama’ dari
miskin yang menurut bahasa diambil dari kata sakana yang artinya
menjadi diam atau tidak bergerak karena lemah fisik atau sikap yang
dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak punya apa-apa atau
hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang diam
dikarenakan fakir.
yang tidak luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
60:
Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
33
tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri tanpa ada
orang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali, tetapi orang yang
orang fakir masih lebih baik daripada orang miskin.Pendapat ini diperkuat
:
1) Imam Abu Hanafiah memberi pengertian miskin adalah mereka yang benar-
benar miskin dan tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Imam Malik mengatakan bahwa fakir adalah orang yang mempunyai harta
masa satu tahun.Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa fakir adalah orang yang
tidak mempunyai harta dan usaha atau mempunyai harta dan usaha tetapi
kurang dari setengah kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
mengatakan bahwa fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau
Abu Hanafiah dan Imam Malik mengatakan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki harta setangah dari kebutuhan hidupnya atau lebih tetapi
dalam hal ini tidak ada gunanya dalam arti zakat. Hal ini sebagai mana firman
Artinaya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
2) Ibnu Al-Arabi berpendapat sama saja antara fakir dan miskin yaitu orang
yang tidak mempunyai apa-apa. Abu Yusuf pengikut Abu Hanafiah dan Ibnu
96).
pada orang yang secara ekonomi lebih beruntung daripada si fakir. Tetapi ia
atau msikin dan harus dibantu. Oleh karenaitu pengertian miskin tergantung
kepada ijtihad manusia yang selalu berubah dari masa ke masa, karena
c. Masyarakat Miskin
Fakir miskin dan orang tidak mampu yang teregister berasal dari
yaitu:
JPS, misalnya, program Operasi Pasar Khusus Beras oleh Badan Urusan
Logistik (Bulog).
40
• Pasal 9
• Pasal 10
• Penetapan pasal 11
2012:126).
2. Ukuran-ukuran kemiskinan
melibatkan faktor ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik. Untuk itu
dimiliki oleh setiap orang agar terhindar dari batas kemiskinan. Menurut
batas garis kemiskinan absolut adalah setara dengan tingkat pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 2.100 kalori per orang plus
3. Dimensi-Dimensi Kemiskinan
adanya hambatan budaya misalnya, malas, mudah menyerah pada nasib dan
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan
motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan
A. Tempat Penelitian
makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73)
46
47
bertindak).
1. Populasi
tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung
tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan
Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala
seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis
menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang
penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49
ini.
D. Sumber Data
1. Primer
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial,
2. Skunder
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
b. Wawancara
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul
tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
diperlukan.
52
bersifat naratif.
penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV.
G. Waktu Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta
Solok Selatan.
BAB IV
PEBAHASAN
Poros Dua Kantor Bupati Timbulun Atas, Telp/Fax (0755) 7575155, Email:
wilayah lebih kurang dari 3.590 km². Bila dilihat peta maka Posisi
54
55
Jambi).
Ibu kota Kabupaten Solok Selatan adalah Padang Aro. Jarak antara
Padang Aro dengan Kota Padang adalah 166 Km. Secara administratif, sejak
tahun 2007 Kabupaten Solok Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu:
Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan kabupaten ini
terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap kecamatan ini memiliki luas yang
luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2.
Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2dan
Sosial.
Sosial
Rehabilitas Sosial
an fungsi:
Jaminan Sosial
Bidang Sosial
B. Profil informan
ini peneliti mengambil 2 orang informan primer dan 1 orang informan sekunder.
Ketiga orang informan tersebut terdiri dari 2 pria dan 1 orang wanita, sekaligus
menjadi sampel dari jumlah total 25 orang pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan. 1 orang pegawai Dinas
yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1
2. Nama : Yulisman
NIP : 196501101989033010
Jabatan : Kasi
Lama Bekerja : 3 tahun di Dinas Sosial
Alamat : Abai Sangir
menggunakan teori perilaku pencarian informasi David Ellis yang terdiri dari 8
1. Starting
jangankan setiap tahun hitung bulan atau per 6 bulan bisa berubah, jadi harus
divalidasi data tersebut 2 kali dalam satu tahun”. (informan D)
“ langkah awal yang kami lakukan untuk mendapatkan data kami mengacu
data pada data BPS yang di perbaharui 1 kali dalam 5 tahun. Berdasarkan
undang-undang No 11 tahun 2011 tentang kesejahteraan sosial dan undang-
undang No 13 tahun 2011 tentang fakir miskin”. (informan Y).
adalah mengacu data masyarakat miskin dari BPS (Badan Pusat Statistik)
tampak jelas sekali oleh penulis bahwa informan begitu memahami betul
tentang apa yang digelutinya selama ini seperti halnya dalam pemaparan
2. Chaining
“ sumber informasi yang kami dapat yaitu dari TKSK, TKSM, jorong, Wali
Nagari, kecamantan dari pedoman data BDT, STATISTIK, TP2K. yang akan
di data oleh TKSM dan TKSM karena merekalah yang akan mendata PMKS
dan PSKS” (informan P)
“sumber informasi dari berbagai sumber seperti dari BPJS, TKSK, TKSM,
TNP2K, jorong, walinagari, BDT, STATISTIK” (informan Y).
sumber.
3. Browsing
dalam kegiatan ini adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau
Peneliti: Jenis (material bahan rujukan) seperti apa yang yang bapak butuhkan
dalam pengumpulan data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ?
64
Informan : “ Kita kalau di Dinas Sosial kita ada namanya TKSK (Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Masyarakat), TKSK ada di 7 kecamatan dan TKSM ada 39 Nagari dan
merekalah yang akan mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan
bedasarkan PERMENSOS (Peratuaran menteri sosial) dan Kementrian Sosial,
jadi TKSK dan TKSM yang akan mendata kerumah-rumah masyarakat’’
(informan D).
“ kami di Dinas sosial yang melakukan pendataan TKSK dan TKSM yang
intinya untuk melakukan pendataan merekalah yang akan mendata data
PMKS dan PSKS ini kami juga akan melakukan pendataan di bulan juli ini
setelah itu kami akan menvalidasi dengan mencocokan dengan data basis
terpadu dengan mengadakan koordinasi dengan Wali Nagari apakah data
masyarakat tersebut benar-benar miskin’’ (informan P)
“ ya seperti yang dikatakan pak Kabid dan buk pepi tadi kalau di Dinas Sosial
ini yang melakukan pendataan itu TKSK dan TKSM merekalah yang akan
mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan ini mereka akan
mendata ke rumah-rumah masyarakat, TKSK dan TKSM tersebut yang akan
mendata masyarakat yang benar-benar tidak mampu” (informan Y).
4. Differentiating
Tahap differentiating merupakan tahap pemilihan menggunakan ciri-
ciri dalam sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/
Peneliti: Apa yang Bapak/ibu lakukan untuk memilih sumber informasi yang
paling relevan?
Informan: “
“ kita kan melakukan pendataan ini kita kan bersosialisasi dengan TKSK,
TKSM dengan mengundang BPS, STATISTIK, BAPEDA kita mencocokan
data-data, untuk kriteria fakir miskin kita belom bisa mengatakanya karena
kita berkordinasi dulu kita memakai kriteria nasional, kita mencocokan
dengan benar tidaknya data tersebut, data kami itu kita verifikasi dan
melakukan pengukuran dengan Wali Nagari antuk kecamatan dengan adanya
Wali Nagai, jorong, TKSM data tersebut dicocokan sesuai dengan hasil yang
dilapangan, setelah itu kita bisa menentukan orang itu miskin atu tidak
miskin” (informan P).
sumber yang telah di miliki, memilih sumber yang paling relevan dan tepat
untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan tema awal yang kita cari, seperti
66
dimanfaatkan semua.
5. Monitoring
dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang
tertentu.
Informan : “ cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari
Dinas Sosial, atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat
berfikir mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke
kita kadang bukan data yang sebenarnya, contoh “apakah bapak mempunyai
kebun atau ladang?, padahal dia punya tetapi karena yang mendata adalah
orang Dinas Sosial mereka akan bilang “oh gag ada pak, penghasilan bapak
sebulan berapa? , misalanya penghasilan sebulan orang miskin itu minimal
1000.000 rupiah, diatas satu juta tidak dikategorikan orang miskin misalnya,
karena Dinas Sosial yang mendata maka masyarakat mereka akan bilang pak
penghasilan saya cuma 1000.000 rupiah, makanya dalam mendata nanti kami
akan bekerjasama dengan pak jorong dan pak wali”. (informan D)
karena jorong dan Wali Nagarilah yang tahu persis keadaan masyaraktanya di
jorong tersebut”.(informan P).
“ ya itu tadi kadang kan masyarakat kita ini kalau ada pendataan bantuan
miskin mereka yang tidak miskin ikut menyertakan pendataan, seperti orang
itu mampu tetapi karena ada pendataan mereka bilang tidak mampu, untuk
pendataan ini supaya datanya persis dengan dilapangan kami disini ya minta
bantuan pihak jorong dan pihak Wali Nagari supaya datanya lebih akurat”
(informan Y).
seperti bekerjasama dengan Jorong dan Wali Nagari yang selalu berhubungan
tahap monitoring dilakukan dengan berdiskusi dengan pak jorong dan pak
6. Extracting
selektif bahan sumber informasi yang telah dapat di dapat untuk mendapatkan
Informan: “seperti yang saya katakana tadi informasi yang kami dapatkan
tentang data masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan, kami mengacu
pada data BPS, dan informasi lainnya data dari TKSK dan TKSM , BPJS,
68
“seperti yang dikatakan pak kabid tadi informasi data masyarakat miskin di
Kabupaten Solok selatan datanya mengacu pada data BPS, dan yang lainya
seperti dari TKSK, TKSM, BPJS, TNP2K, Tim koordinasi penanggulangan
Daerah, seperti jorong, walinagari dan kecamatan” (informan Y).
dari BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan
Kemiskinan Daerah, Pihak Jorong, Pihak Wali Nagari dan dari pihak
7. Verifying
informasi yang didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.
dapat dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM , BPJS, TNP2K,
Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak Jorong,Pak Wali
dan dari pihak kecamatan, kami akan melakukan pendataan lagi ke rumah-
rumah masyarakat, verifikasi yang memakai Basis Data Terpadu dari BPS
datanya dari BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah) data ini
yang akan dicocokan ke lapangan, nanti TKSK dan TKSM yang akan
mendata kerumah-rumah masyarakat.
“ setelah kita melakukan pendataan yang dilakukan oleh TKSK dan TKSM
kita melakukan pengukuran di Wali Nagari dan pihak kecamatan dengan
mencocokan semua data-data yang telah kita lakukan pendataan seperti data
STATISTIK, data BDT nanti kita akan mengklarifikasi kelapangan dengan
jorong. Kami akan menvalidasi data 2 kali dalam 1 tahun sampai data
kemiskinan ini terhapus” (informan P).
“ Kami melakukan pengecekan data tersebut apakah sudah benar atau tidak,
data yang kami peroleh dari berbagai sumber seperti BPS, TKSK dan TKSM
, BPJS, TNP2K, Tim Koardinasi Penaggulangan Kemiskinan Daerah, Pak
Jorong,Pak Wali dan dari pihak kecamatan, kami akan menvalidasi ke rumah-
rumah masyarakat yang akan kami lakukan dalam 1 tahun 2 kali yang di
cocokan oleh TKSK dan TKSM” (informan Y).
ulang maka Dians Sosial akan mendapatkan data yang lebih akurat/benar
8. Ending
Informan:“Data yang telah kita dapat kami umumkan di Wali Nagari, sebelum
kita legalkan dengan SK pak Bupati, datanya kita tempel di Wali Nagari dan
kantor camat, nanti yang akan di umumkan oleh pak camat dan pak Wali
Nagari yang akan mengumumkan pada masyarakat, maksudnya jika ada
masyarakat yang protes, kita akan cek kelapangan berdasarkan pendataan dan
berdasarkan bukti-bukti dilapangan yang di dapatkan oleh TKSK dan TKSM
itu yang akan kita umumkan di kantor Wali Nagari dan kantor camat, dan
akhirnya akan keluar satu SK atau berbentuk peraturan Bupati tentang kondisi
masyarakat miskin di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan data BPD (Badan
Permuawaratan Desa) dan BPS (Badan Pusat Statistik).” (informan D)
umumkan di Wali Nagari dan kantor camat dan akan di legalkan dengan SK
(surat keputusan) Bupati yang akan di temple di Wali Nagari dan kantor
camat yang akan di umumkan oleh pihak kecamatan dan dan pihak Wali
masyarakat miskin.
Sumber
Starting Informasi
Hasil akhir • BPJS
• Diserahkan • TNP2K
ke Wali
• BDT
Nagari &
Ending Chaining • STATISTIK
Camat
• PMKS
• Di tempel di
rumah-rumah • PSKS
• TKSK
• TKSM
• Jorong
Verifying Monitoring • Wali Nagari
1. Starting
2. Chaining
3. Monitoring
4. Verifying
sekali.
5. Ending
hambatan. Hambatan yang dialami oleh pencari informasi telah banyak dikaji
oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Wilson (1997). Setiap orang akan
Informan:
“ kami disini Kekurangan tenaga TKSM dan TKSK yang dilapangan karena
39 nagari idealnya harus ada tenaga TKSM itu 50 orang, Cuma yang ada
sekarang baru 30 orang yang berada dan anggaran kami terbatas untuk
pendataan 2 kali satu tahun” (informan D)
“cenderung pola pikir masyarakat kalau ada yang mendata dari Dinas Sosial,
atau dari BPS atau dari Dinas lain misalkan kadang masyarakat berfikir
mereka akan mendapatkan bantuan jadi data yang mereka kasih ke kita
kadang bukan data yang sebenarnya Jadi data yang mereka berikan bukan
data yang sebenarnya dan faktor wilayah/ kondisi wilayah,wilayah kita kan
masih banyak wilayah-wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti
daerah lubuk ulang-aling butuh tenaga ektra untuk mendata masyarakat
miskin” (informan D)
“ dan dari segi wilayah yang wilayahnya yang curam dan kami akan
melakukan pendataan langsung rumah-kerumah’’ (informan P).
“ faktor yang meghambat ya itu faktor wilayah, liat saja wilayah kita masih
banyak daerah yang tidak bisa di lalui kendaraan, masih banyak wilayah
yang susah dijangkau, yang menyebabkan kami disini sulit untuk mendata
masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau ya seperti lubuk
ulang-aling dan wilayah-wilayah lain yang sulit dijangkau” (informan Y).
pencarian informasi. Disamping itu lingkungan yang luas juga dapat menjadi
hambatan adalah kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan pola pikir masyarakat.
miskin dan hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal dikarenakan banyak
II. Pembahasan
pencarian informasi David Ellis (1993) yaitu mulai dari tahap starting hingga
ending. Tahap starting merupakan tahap awal dalam proses perilaku pencarian
informasi. Menurut David Ellis, tahap awal ini adalah proses penentuan
menggunakan kata kunci yang bersifat umum atau khusus, yang merujuk pada
rujukan awal, hal ini selaras dengan yang diungkapkan David Ellis yaitu
starting. Pada tahap Starting Dinas Sosial mengacu data masyarakat miskin
dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang ada ke
Kemiskinan Daerah, dari Jorong, Wali Nagari dan Pihak Kecamatan. Dari
dengan ungkap Ellis bahwa dalam tahap ketiga yaitu browsing tahap ini
76
ditandai kegiatan mencari informasi yang terstruktur dan semi terstruktur, dan
informasi. Pada tahap browsing ini diungkapkan oleh informan bahwa pada
tahap ini tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial. Langkah selanjutnya
digunakan jika menurut mereka penting. Hal ini yang diungkap Ellis bahwa
yang didapatkan tersebut telah sesuai yang diinginkan pada tahap terakhir
yaitu ending, tahap ini merupakan tahap dimana semua proses pencarian,
tahap yang memang tidak dilakukan oleh petugas Dinas Sosial Kabupaten
dari wawancara dan analisis data. Kesimpulan yang diambil ini merupakan jawaban
A. Kesimpulan
Pencarian informasi David Ellis 1993 tetapi ada beberapa tahap yang
miskin.
78
79
B. Saran
Hur Hayati. 2015. Perilaku Pencarian Informasi oleh Mahasiswa Tunanetra (Studi
Kasus di IAIN Imam Bonjol Padang). Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab
Dan Humaniora , IAIN “IB” Padang.
IAIN Imam Bonjol Padang. 2015/2016. Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol
Padang. Padang: IAIN Imam Bonjol Padang
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
Muh. Ridwan Mas’ud, 2005. Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Umat.
Yogya: UII Press
Mukham, Kepala BPS Petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan wawancara
Pribadi 20 February 2017 Solok Selatan
Putu Laxman Pendit. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:
JIP-FSU
Sidi Gazalba, 1985. Ilmu Islam2: Asas Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Siti Rozinah. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Dalam Penulisan
Skripsi (studi kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Jakarta). Depok. Tersedia Pada (http://lontar.ui.ac.id) diakses pada
tanggal 21 April 2017.
Widya Yusrina.2015. Perilaku Pencarian Informasi Siswa Kelas XII SMA 1 Padang
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Skripsi mahasiswa IIP Fakultas Adab Dan
Humaniora , IAIN “IB” Padang.
Peneliti besama Bapak Kasi dibidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
Peneliti bersama ibu staf bidang sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan
PEDOMAN WAWANCARA