Anda di halaman 1dari 86

KARAKTERISTIK ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN

PERILAKU ORGANISASI DI MADRASAH TSANAWIYAH


NEGERI 1 BATANG HARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam

Oleh :

HERSYAFNI PUTRI
NIM/NIRM. 2017.153.848/13003.1317.23352

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
NUSANTARA BATANG HARI
TAHUN 2021
MOTTO

ُ ‫۞ َٰٓيَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ُكونُواْ قَ َّو ِمينَ بِٱ ۡل ِق ۡس ِط‬
‫ش َهدَآَٰ َء ِ َّلِلِ َولَ ۡو َعلَ َٰٓى أَنفُ ِس ُك ۡم أ َ ِو‬
‫ى‬ َٰٓ ‫ٱ ۡل َو ِلدَ ۡي ِن َوٱ ۡۡل َ ۡق َربِينَ ِإن يَ ُك ۡن َغنِيًّا أ َ ۡو فَ ِقي ٗرا فَٱ َّلِلُ أ َ ۡولَى ِب ِه َم ۖا فَ ََل ت َت َّ ِبعُواْ ٱ ۡل َه َو‬
١٣٥ ‫ضواْ فَإ ِ َّن ٱ َّلِلَ َكانَ ِب َما ت َعۡ َملُونَ َخ ِب ٗيرا‬ ُ ‫أَن ت َعۡ ِدلُواْ َو ِإن ت َ ۡل َٰٓ ُوۥاْ أ َ ۡو تُعۡ ِر‬
]١٣٥,‫[سورة النساء‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan [An Nisa"135]1

1Anonim, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Kementerian Agama, 2017), hal. 129
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga
tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah mencurahkan hidupnya untuk menyempurnakan akhlak dan
menjadi rahmat bagi umat manusia.
Adapun judul skripsi ini adalah “Karakteristik Organisasi dalam
meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari” Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, Penulis tidak dapat
berbuat banyak tanpa bantuan, arahan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak. Karena itu penulis merasa bersyukur kehadirat Allah SWT
dan menghaturkan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. H. Mohd. Damiri, Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI)
Kabupaten Batang Hari.
2. Bapak Zulqarnain, M.Hum, Ph.D Rektor Institut Agama Islam (IAI)
Nusantara Batang Hari.
3. Bapak Dr. Ansori, M.Pd.I, Wakil Rektor I Institut Agama Islam (IAI)
Nusantara Batang Hari.
4. Bapak M. Syadli, S.Th.I., MA, Wakil Rektor II Institut Agama Islam (IAI)
Nusantara Batang Hari.
5. Bapak Kholid Ansori, SE., MM, Wakil Rektor III Institut Agama Islam (IAI)
Nusantara Batang Hari.
6. Bapak Iwan Aprianto, S.Pd.I, M.Pd Kepala Bagian Administrasi Institut
Agama Islam (IAI) Nusantara Batang Hari.
7. Ibu Dr. Yennizar, M.Pd.I Dekan FPIK Institut Agama Islam (IAI)
Nusantara Batang Hari.
8. Ibu Dr. Sukatin, S.Pd.I., M.Pd.I Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam
di Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Kabupaten Batang Hari.
ABSTRAK

Hersyafni Putri. 2021. Karakteristik Organisasi dalam


meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari. Skripsi, Manajemen Pendidikan Islam, Institut Agama Islam
(IAI) Nusantara Kabupaten Batang Hari.
Grand tour awal penulis di lapangan terlihat bahwa Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang didalamnya terdapat struktur organisasi, dimana masing-
masing personil memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap organisasi.
Namun demikian, masih terlihat organisasi tidak berjalan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya. Hal ini terlihat dari kesibukan kepala
Madrasah selaku pimpinan organisasi yang tidak hanya mengelola
administrasi Madrasah akan tetapi juga melaporkan dan mempertanggung
jawabkan kepemimpinan pada pihak terkait yaitu Kementerian Agama
Kabupaten Batang Hari, setelah itu Kepala Madrasah selaku pemimpin
organisasi dalam suatu lembaga pendidikan juga mempunyai kesibukan
tersendiri yang menyebabkan perilaku organisasi yang dipimpin kurang
maksimal, seperti Kepala Madrasah jarang dalam berkomunikasi dengan
majelis guru sehingga berdampak terhadap perilaku organisasi, seperti
kurang disiplin dalam melaksanakan tugas. Permasalahan tersebut identik
dengan karakteristik organisasi yang kurang baik sehingga perilaku
organisasi juga menuju ke arah yang tidak baik. Seperti dapat dilihat
kurangnya kedisiplinan pegawai pada masa pendemi covid-19.
Pendekatan penelitian berbentuk deskriptif kualitatif menggunakan
pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara
dan dokumentasi kemudian penulis lakukan analisis dengan analisis
domain, analisis taksonomi dan analisis komponensial. Langkah terakhir
yang penulis lakukan yaitu melakukan triangulasi data untuk mencari
keabsahan data.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian pada pembahasan
sebelumnya yaitu Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari telah dijalankan
sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang baik, dimana Kepala
Madrasah memberikan merumuskan tujuan organisasi, menerapkan
pembagian kerja dan mendelegasikan hierarki kewenangan.

Kata Kunci : Karakterisitik Organisasi, Perilaku Organisasi


PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmannirrahim..
Skripsi ini dipersembahkan untuk :
1. Ayahanda Raden Maherudy yang selalu memberi motivasi untuk
menyelesaikan pendidikan.
2. Ibunda Julisyafnidar yang telah berjuang dalam mengandung,
melahirkan dan membesarkanku agar menjadi anak yang berbakti
pada orang tua dan berguna bagi bangsa, agama dan tanah air.
3. Adinda Herlisyafitri yang selalu mendukungku dalam menyelesaikan
pendidikan.
4. Para dosen yang telah berjasa memberikan bimbingan dan ilmu yang
sangat berharga melalui keikhlasan dan kesabarannya.
5. Para manusia-manusia baikku Dewi Nurwinda, Elsa Damayanti, Apni
Desnawati, Dwi Andini, Herwindasari Hersis, Lilis Marlina, Deo
Naumbari, Fadilah Pujiani, Soleha Hasanah, Winda Julipasari, Okta
Haviya, Hikmah Suciani yang selalu membantu dalam hal apapun
untuk penyelesaian skripsi ini.
6. Rekan seperjuangan di Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Batang
Hari dan segala pihak yang terkait yang telah membantu proses
penyelesaian skripsi ini dan memberikan semangat serta motivasi
kepada saya.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga, semoga Allah
membalas kebaikan semuanya dengan kebaikan di dunia maupun di
akhirat kelak, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin..
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................. i
Nota Dinas.................................................................................................... ii
Pernyataan Orisinalitas Skripsi..................................................................... iii
Pengesahan.................................................................................................. iv
Motto.............................................................................................................. v
Abstrak.......................................................................................................... vi
Persembahan................................................................................................ vii
Kata Pengantar..............................................................................................viii
Daftar Isi........................................................................................................ x
Daftar Tabel................................................................................................... xii
Daftar Gambar............................................................................................... xiii
Daftar Lampiran............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6
C. Fokus Penelitian................................................................................. 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teori.................................................................................. 8
B. Penelitian yang Relevan....................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian........................................................................ 25
B. Situasi dan Subjek Penelitian............................................................. 25
C. Jenis dan Sumber Data...................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 27
E. Teknik Analisis Data.......................................................................... 28
F. Trianggulasi Data............................................................................... 29
G. Rencana dan Waktu Penelitian.......................................................... 30
BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi................................................................................. 32
B. Temuan Penelitian............................................................................. 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 65
B. Implikasi............................................................................................ 65
C. Saran.................................................................................................. 66
D. Penutup.............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman.

Tabel 1. Jadwal Penelitian……………………………..…………………..... 31

Tabel 2. Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari


Tahun Ajaran 2020/2021............................................................ 38

Tabel 3. Keadaan Siswa MTs Negeri 1 Batang Hari tahun 2020/2021....40

Tabel 4. Keadaan Prasarana Tahun 2020/2021…………………………... 41

Tabel 5. Keadaan Sarana Tahun 2020/2021………………………………. 42


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman.

Gambar 1. Struktur Organisasi.................................................................36


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lembaga pendidikan merupakan salah satu sarana dalam
penciptaan Sumber Daya Manusia yang handal dan berkualitas serta
mampu bersaing dalam menghadapi perubahan zaman. Lembaga
pendidikan yang berkualitas tentunya membutuhkan sumber daya
manusia yang handal sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan bergantung pada pemimpin di
lembaga pendidikan itu sendiri, mampukah pemimpin mengorganisir dan
memanajemen Sumber Daya Manusia melalui kerjasama yang baik
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di lembaga pendidikan
tersebut dalam suatu organisasi.
Lembaga pendidikan merupakan salah satu organisasi yang sangat
penting dalam kehidupan, karena membentuk generasi yang cerdas dan
handal. Kewajiban dalam pendidikan itu sendiri telah tertuang dalam Al
Qur’an pada surat Al-Alaq 1-5 yang berbunyi:

‫ ٱ ۡق َر ۡأ َو َرب َُّك ٱ ۡۡل َ ۡك َر ُم‬٢ ‫ق‬ َ ‫ َخلَقَ ٱ ۡ ِۡلن‬١ َ‫ٱ ۡق َر ۡأ ِبٱ ۡس ِم َر ِب َك ٱلَّذِي َخلَق‬
ٍ َ‫سنَ ِم ۡن َعل‬
]٥-١,‫ [سورة الـعلق‬٥ ‫سنَ َما لَ ۡم َيعۡ لَ ۡم‬ َ ‫ َعلَّ َم ٱ ۡ ِۡلن‬٤ ‫ ٱلَّذِي َعلَّ َم ِبٱ ۡلقَلَ ِم‬٣
Artinya : 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.2
Dari dalil di atas dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad menerima
wahyu pertama yang didalamnya terdapat kalimat bacalah. Tentu saja erat
kaitannya dengan unsur pendidikan. Begitu pentingnya peran pendidikan
dalam kehidupan manusia maka Allah memerintahkan kepada Malaikat

2Anonim, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Kementerian Agama, 2014), hal. 276
Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad
SAW dengan surat Al Alaq ayat 1-5 di Gua Hira.
Peran perilaku suatu oganisasi berpengaruh terhadap kinerja dari
suatu unit kerja, hal ini disebabkan faktor kemampuan atau kecakapan
tergantung dari bagaimana perilaku organisasi. Adanya sumber daya
manusia karena adanya perilaku organisasi yang didalamnya mencakup
manusia sebagai penggerak kegiatan organisasi. Perilaku manusia
merupakan suatu fungsi dari interaksi individu dengan lingkungannya.
Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan
mengenai bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi. Pada
hakikatnya yang mendasar dari perilaku organisasi itu terletak pada ilmu
perilaku itu sendiri yang dikembangkan pada pusat perhatian pada tingkah
laku manusia dalam organisasi. Dalam hal ini pimpinan mewakili sistem
administrasi atau sistem manajemen dan peranan mereka adalah
pendayagunaan perilaku organisasi dalam proses pencapaian tujuan
organisasi.
Sebuah organisasi atau instansi tentu memerlukan manajemen.
Manajemen merupakan suatu seni yang menyelesaikan sesuatu melalui
sekelompok orang. Hal tersebut membuat seseorang untuk berfikir kreatif.
Ilmuwan berpendapat mengenai manajemen. Menurut Gibson, Donelly &
Ivancevich dalam Ratminto manajemen merupakan suatu proses yang
dilakukan oleh satu atau lebih individu. Ia mengkoordinasikan berbagai
aktivitas untuk mencapai hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu
bertindak sendiri.3
Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan dalam membimbing
suatu kelompok sedemikian rupa, sehingga tercapai tujuan dari kelompok
itu yaitu tujuan bersama. Oleh karena itu kepemipinan merupakan usaha
untuk dapat menberikan arah dan tata cara dalam bentuk kegiatan.
Hendaknya orang yang menjalakan peran pemipin jangan sekali kali

3Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), hal. 2
mencari keharuman nama sendiri, degan memakai bawahannya sebagai
yang menjalankan rencananya, melaikan harus menperhatikan semangat
berkorban dan ketekunan serta gontong royong guna mencapai kemajuan
pendidikan dalam rombongan kerjanya dan harus pula memutuskan
perhatiannya pada hasil usaha-usaha rekan-rekanya menuju tertapanya
tujuan bersama pada organisasi dan menjalakan rencana pendidikan di
Madrasah.
Perilaku merupakan sebuah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
sumber daya manusia. Perilaku merupakan cara bertindak. Ia menunjukan
tingkah laku seseorang dalam melaksanakan kegiatanya. Seorang
individu tentu memiliki perilaku. Perilaku ini muncul dengan adanya
stimulus dari orang sekitarnya. Perilaku muncul sebagai respon terhadap
lingkungan sekitar. Dalam sebuah organisasi atau instansi tentu banyak
individu berinteaksi dengan sesama. Organisasi merupakan sebuah unit
sosial yang secara sadar dikoordinasikan mereka. Mereka terdiri dari dua
atau lebih yang berfungsi secara relatif berkelanjutan untuk mencapai
tujuan bersama atau serangkaian tujuan. Sebuah organisasi atau instansi
terdapat aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh dua atau lebih manusia
yang memiliki tujuan sama. Aktivitas tersebut menghasilkan perilaku di
dalam organisasi. Perilaku organisasi merupakan sebuah peranan penting
dalam kesuksesan organisasi.
Lembaga pendidikan yang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas membutuhkan pembagian kerja yang proporsional dan
penempatan para pekerja menurut kompetensinya masing-masing.
Dengan demikian, setiap pelaku pendidikan memikul tanggung jawab
penuh sesuai dengan kecakapannya dan mengikuti sistem kerja yang
profesional untuk tujuan pendidikan.
Pemimpin yang ingin mencapai kemajuan dalam progam
pendidikan Madrasah harus menyadari, bahwa hubungan kerjasama
antara manusia yang baik merupakan landasan penting dalam
kepemipinan. Kesiapan mental yang terwujud dalam bentuk kemapuan
seseorang untuk memberikan bimbingan,mengarahkan dan mengatur
serta menguasai orang lain agar mereka berbuat sesuatu, kesiapan dan
kemapuan kepada pemipin tersebut untuk memaikan peran sebagai juru
tafsir atau penbagi penjelasan tentang kepentingan minat, kemauan cita-
cita atau tujuan yang diinginkan untuk mencapai tujuan oleh sekelompok
individual. Kepemipinan pendidikan juga merupakaan suatu kesiapan,
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam proses mempengaruhi,
mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain
yang ada hubunganya dengan pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan dan pengajaran yang pada gilirannya dapat mencapai tujuan
pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. Hai ini juga berperan
dalam rangka mencerdaskan kehidupan, karena dibidang pendidikan
merupakan salah satu priolitas utama dalam pembangunan.
Organisasi dapat dikatakan efisiensi, ketika pimpinan
memperlakukan pegawai sesuai dengan kodratnya sebagai manusia. Hal
ini dimaksudkan agar manajemen memiliki kerjasama tim yang solid.
Pegawai juga memiliki tanggung jawab serta displin dalam bekerja.
Seorang pegawai juga ingin memiliki kenyaman dalam bekerja sebagai
perwujudan dirinya. Hal ini dapat menciptakan antusiasme sebagai hasil
dari prestasi. Peningkatan kinerja pegawai dilakukan untuk
memaksimalkan produktivitas kerja. Cara tersebut digunakan untuk
memperlakukan pegawai sesuai kodratnya sebagai manusia.
Menurut Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Bab II
Pasal 3 yaitu: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi perserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, keratif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab”.4
Maka dari itulah pentingnya pendidikan dalam membentuk generasi
penerus bangsa yang handal terampil disertai dengan rasa keimanan dan
ketakwaan yang tinggi dengan dibekali akhlak terpuji dari lembaga
pendidikan (Madrasah). Baik buruk suatu lembaga pendidikan sangat
ditentukan oleh para pemipinnya dalam melaksanakan peran sebagai
pemipin dan tenaga pendidik untuk menerapkan ilmunya. Peranan
kepemipinan Kepala Madrasah, diantaranya berusaha mengadakan
kerjasama dengan majelis guru, yaitu kerja sama dalam merancanakan
pekerjaan-pekerjaan, membagi tanggung jawab dalam berbagai aspek
pekerjaan, pelaksana tugas-tugas penting bagi tujuan-tujuan, menilai
pelaksanaan prosedur serta penilaian terhadap hasil-hasil pekerjaan
dalam suatu organisasi.
Adanya kerjasama tersebut, tidak lepas dari peranan kepala
Madrasah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari yang memberi
ruang untuk melakukan kerjasama dalam penyelesaian persoalan.
Megingat tugas Kepala Madrasah banyak dan berat, seperti menyusun
program, menyusun organisasi Madrasah, bertidak sebagai kordinasi dan
pengarahan, melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
Grand tour awal penulis di lapangan terlihat bahwa Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang didalamnya terdapat struktur organisasi, dimana masing-
masing personil memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap organisasi.
Namun demikian, masih terlihat organisasi tidak berjalan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya. Hal ini terlihat dari kesibukan kepala
Madrasah selaku pimpinan organisasi yang tidak hanya mengelola
administrasi Madrasah akan tetapi juga melaporkan dan mempertanggung
jawabkan kepemimpinan pada pihak terkait yaitu Kementerian Agama

4Anonim, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sisdiknas (Bandung: Fokus Media,


2013), hal. 5-6
Kabupaten Batang Hari, setelah itu Kepala Madrasah selaku pemimpin
organisasi dalam suatu lembaga pendidikan juga mempunyai kesibukan
tersendiri yang menyebabkan perilaku organisasi yang dipimpin kurang
maksimal, namun Kepala Madrasah telah berupaya dalam berkomunikasi
dengan baik terhadap majelis guru sehingga berdampak terhadap perilaku
organisasi. Selanjutnya penulis jumpai karakteristik organisasi yang baik
tentunya menjadi gambaran kepemimpinan. Penulis juga melihat bahwa
Kepala Madrasah telah berupaya dalam membangun perilaku organisasi
melalui penjabaran struktur organisasi yang baik, sehingga para anggota
organisasi dapat mematuhi tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai
struktur organisasi.5
Dari beberapa masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti, melalui karya ilmiah yang berbetuk skripsi yang diberi judul
“Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari.”

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut maka timbulah
beberapa sub rumusan masalah antara lain;
1. Bagaimana Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari?
2. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan mengatasi kendala dalam
meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari?

C. Fokus Penelitian
Untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini maka penulis
hanya mengambil cakupan Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan

5Observasi MTs N 1 Batang Hari, Tanggal 03 September 2020


Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari tahun
ajaran 2020/2021 pada Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) organisasi.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan
Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari?
b. Ingin mengetahui apa kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari?
c. Ingin mengetahui upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari?
2. Kegunaan Penelitian
a. Untuk memperoleh informasi tentang Karakteristik Organisasi dalam
meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari.
b. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan penulis dan pembaca
tentang Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari.
c. Untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperolaeh gelar
sarjana Starta Satu (S.I) dalam Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam pada Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Batang Hari.

BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Karakteristik Organisasi
Arti karakteristik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.6 Sedangkan
menurut wictionary karakteristik adalah Sifat-sifat yang membedakan
seseorang atau sesuatu dari yang lain.7 Berdasarkan penjelasan tersebut
dapat diketahui karakteristik merupakan suatu ciri atau kekhassan dari
yang lain. Pengertian organisasi dapat diartikan sebagai dua atau lebih
orang yang berada di dalam satu wadah yang sama dan memiliki satu
tujuan. Tujuan tersebut nantinya akan dicapai bersama dengan anggota
dari organisasi tersebut melalui kerjasama dari pihak yang bersangkutan.
Perlu pula diketahui bahwa di dalam organisasi dapat ditemukan berbagai
ilmu.8 Selanjutnya Organisasi (bahasa Yunani: ὄργανον, organon - alat)
merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis,
terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala
sumber daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta
sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien dan efektif
untuk bisa mencapai tujuan organisasi.9
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikathui karakteristik
organisasi merupakan suatu sifat khas yang membedakan seseorang
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dapat dikatakan, organisasi
adalah wadah (wahana) kegiatan orang-orang yang bekerjasama dalam
usahanya untuk mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang
harus jelas tugas, wewenang dan tanggungjawabnya, hubungan dan tata
kerjanya. Pengertian yang demikian disebut organisasi yang bersifat
“statis”, karena skedar melihat kepada strukturnya. Di samping itu terdapat
pengertian organisasi yang bersifat “dinamis”, yaitu aktivitas / tindakan

6https://kbbi.web.id/karakteristikdiakses Tanggal 28 Agustus 2021


7https://id.wiktionary.org/wiki/karakteristik
diakses Tanggal 28 Agustus 2021
8https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-organisasi/ diakses Tanggal 28

Agustus 2021
9https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi diakses Tanggal 28 Agustus 2021
daripada tata hubungan yang terjadi dalam organisasi itu, baik yang
bersifat formal maupun yang bersifat informal. Berhasil atau tidaknya
tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung sepenuhnya
kepada faktor manusianya.
Nilai-nilai dan keyakinan dasar para pendiri organisasi sangat
memberi pengaruh terhadap kebijakan dan praktik manajemen
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, termasuk di dalamnya
pemberian reward dan insentif. Matesson dan Ivancevic sebagaimana
dikutip Syafaruddin mengemukakan, “Dalam manajemen ilmiah
sangat ditekankan kegunaan potensial dari pembayaran sebagai
pendorong dalam banyak rata-rata, bonus, pembagian keuntungan,
rencana pembayaran insentif lainnya”.10
Organisasi adalah keseluruhan perpaduan unsur manusia dan
non manusia yang masing-masing memiliki fungsi dan berinteraksi
dalam mencapai tujuan. Secara sederhana dijelaskan oleh Bayle, et al
bahwa :”organization is a collection of people working together in a
division of labour to achieve a common purpose”. Maka dalam definisi ini
ada keluasan ragam bentuk perkumpulan orang, di antaranya kelompok
persaudaraan, klub olah raga, organisasi sukarela, organisasi agama,
seperti halnya juga bisnis, sekolah, lembaga pemerintah, rumah sakit,
serta lembaga lain yang eksis di masyarakat.11
Definisi organisasi menurut Mc. Farland dalam Handayaningrat
sebagai berikut, “Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat
dikenal yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu
tujuan”. Definisi organisasi menurut Dimock dalam Handayaningrat
sebagai berikut : “Organisasi adalah perpaduan secara sistematis
daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan / berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi,
dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.”

10Syafaruddin,Efektivitas Kebijakan Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hal. 142.


11Syafaruddin,Manajemen Organisasi Pendidikan Perspektif Sains dan Islam (Medan:
Perdana Pubhlising, 2015), hal. 26
12Definisi organisasi menurut Malayu S.P. Hasibuan sebagai berikut,
“Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau
lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.13
Menurut Hicks dan Gullett dalam Wahab ada lima fakta umum
yang terdapat pada setiap organisasi, yaitu:
a. Organisasi selalu berisi orang-orang
b. Orang-orang tersebut saling terlibat dan melalui cara-cara tertentu
mereka itu saling berinteraksi
c. Interaksi-interaksi tersebut selalu dilakukan secara teratur atau
ditentukan oleh sejenis struktur
d. Semua orang dalam organisasi mempunyai tujuan-tujuan pribadi
dan beberapa diantaranya itulah mendasari tindakan-tindakan
mereka. Setiap orang mengharapkan bahwa partisipasi mereka
dalam organisasi akan membantu mencapai tujuan-tujuan
individual
e. Interaksi-interaksi tersebut dapat juga membantu mencapai tujuan-
tujuan yang memiliki keterkaitan yang mungkin berbeda tetapi
berhubungan dengan tujuan-tujuan pribadi.14
Berdasarkan beberapa definisi di atas, menurut Soewarno
Handayaningrat dapat diberikan ciri-ciri organisasi sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal.
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling
berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan usaha /
kegiatan.
c. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya / tenaganya.
d. Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan.
e. Adanya suatu tujuan (the idea of goals).15

12Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen


(Jakarta: Haji Masagung, 2010), hal. 42
13Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara,

2011), hal. 5
14Syafaruddin, Loc.Cit
15Soewarno Handayaningrat, Op.Cit., hal. 43
Bentuk-bentuk organisasi menurut Soewarno Handayaningrat
terdiri atas :
a. Organisasi Garis (Line Organization)
Organisasi ini mempunyai bentuk sederhana. Dalam organisasi
garis ini hanya dikenal adanya unsur pimpinan dan unsur pelaksana.
b. Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
Organisasi garis dan staf adalah organisasi yang pada umumnya
dipergunakan pada organisasi yang besar seperti organisasi pemerintah.
Organisasi ini terdiri atas unit-unit garis dan unit-unit staf.
c. Organisasi Fungsi (Functional Organization)
Organisasi fungsi ini pada umumnya terdapat pada organisasi
niaga. Dalam organisasi fungsi ini disusun atas dasar kegiatan dari tiap-
tiap fungsi sesuai dengan kepentingan perusahaan, dimana tiap-tiap
fungsi/ kegiatan seolah-olah terpisah berdasarkan bidang keahliannya,
namun tidak dapat dapat berdiri sendiri.
d. Organisasi Panitia (Committee Organization)
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang ditunjuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan
sendiri oleh seseorang atau oleh sebuah Dewan (banyak orang).16
Pengertian tipe (type) adalah untuk membedakan dari pengertian
bentuk (form). Pada prinsipnya tipe organisasi itu adalah Piramid. Menurut
Soewarno Handayaningrat tipe piramid ini dapat dibedakan atas :
a. Tipe piramid yang mendatar (Flat)
Pada umumnya organisasi dengan tipe piramid mendatar ini
terdapat pada organisasi niaga. Dalam organisasi dengan tipe ini tingkat-
tingkat hirarkhi kewenangan sedikit. Hal ini dimaksudkan agar mengurangi
jarak hubungan antara pimpinan atas dan tingkat pimpinan bawah.
Dengan demikian maka komunikasi antara mereka akan menjadi lancar,
dan akan mempererat hubungan ribadi diantara mereka.
b. Tipe piramid yang kerucut (Tall)

16Ibid., hal. 49
Organisasi dengan tipe piramid kerucut ini biasanya terdapat pada
organisasi Pemerintah. Dalam organisasi dengan tipe ini tingkat-tingkat
hirarkhi/kewenangan banyak.
c. Tipe piramid terbalik
Disamping adanya organisasi dengan tipe mendatar (flat) dan
kerucut (tall) dimungkinkan adanya organisasi dengan tipe piramid
terbalik. Hal ini terdapat pada suatu organisasi yang pengangkatan
pegawainya sebagian besar berdasarkan atas jabatan fungsional. Jadi
bukan jabatan struktural seperti pada organisasi dengan tipe mendatar
(flat) dan kerucut (tall). Organisasi dengan tipe piramid terbalik ini mungkin
terdapat pada organisasi penelitian, di mana pengangkatan/kenaikan
pangkatnya sebagai peneliti tidak didasarkan atas formasi jabatan
struktural, tetapi atas dasar hasil karyanya sebagai peneliti. Berdasarkan
atas pertimbangan tersebut, maka jumlah peneliti yang menduduki
pangkat/jabatan yang tinggi akan lebih besar daripada pegawai yang
lain.17
Kepala sekolah sebagai manajer puncak dari organisasi sekolah
tentunya memegang peranan penting dalam memberikan pengaruh bagi
terkonstruknya suatu kultur organisasi, setidaknya dengan memberikan
teladan kepada seluruh sistem yang ada di dalam organisasi terkhusus
kepada aspek sumber daya manusia yang merupakan daya penggerak
mutlak dalam dinamika organisasi sekolah, harusnya ditampakkan suatu
kapabilitas layaknya seorang kepala sekolah yang ideal misalnya
keteladanan yang meliputi kedisiplinan, pengembangan ilmu, peningkatan
kreativitas, inovasi, produktivitas, moralita, dan stabilitas emosi, hubungan
baik dengan siswa, sesama guru, komite sekolah, masyarakat, dan
semua pihak, kerja sama dengan pihak luar demi kemajuan sekolah, dan
lain-lain.18
Organisasi merupakan perpaduan kerjasama sumberdaya fisik dan

17Ibid.,
hal. 54
18Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), hal. 230
manusia. Selain itu di dalamnya juga ada tujuan, pembagian kerja, dan
hirarki kewenangan. Unsur-unsur organisasi tersebut diuraikan
sebagai berikut:
a. Tujuan
Tujuan suatu organisasi adalah untuk menghasilkan barang dan
pelayanan. Organisasi non profit, sebagai contoh: menghasilkan
pelayanan dengan keuntungan masyarakat, seperti pemeliharaan
kesehatan, pendidikan, proses keadilan, dan pemeliharaan jalan.
Bisnis menghasilkan barang konsumsi dan pelayanan seperti mobil,
perumahan, peluang rekreasi, perhotelan, lembaga keuangan dan
restoran.
b. Pembagian Kerja
Esensi suatu organisasi adalah usaha manusia, proses
melaksanakan pekerjaan ke dalam suatu komponen kecil yang
melayani tujuan organisasi dan untuk melakukan oleh individu atau
kelompok disebut pembagian kerja. Pembagian kerja ini berlangsung
untuk memobilisasi organisasi dalam pekerjaan banyak orang untuk
mencapai tujuan umum organisasi dan tujuan individu-individu.
c. Hierarki Kewenangan
Kewenangan adalah hak untuk bertindak dan memerintah
pribadi orang lain. Para manajer memiliki kewenangan terhadap
bawahannya. Bila organisasi membagi pekerjaan ke dalam bagian
kecil, beberapa hal harus dikerjakan untuk mengkoordinasikan
usaha menjamin bahwa hasil pekerjaan mencapai tujuan organisasi.
Hirarki kewenangan adalah bila posisi kerja ditata agar pembagian
kewenangan meningkat, memudahkan koordinasi. Seorang yang
memiliki kewenangan tinggi dapat membuat keputusan yang berhasil
dalam koordinasi lebih baik dan mengarahkan aktivitas kerja pada
level rendah.19

19Syafaruddin, Op.Cit., hal. 28-29


Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
keberadaan sekolah sebagai organisasi seperti halnya organisasi
khusus yang tidak dimiliki organisasi- organisasi di luar sekolah.
Dalam konteks ini, sekolah bersifat unik dengan memiliki
kekhususan yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya, karena
sekolah tidak memproduksi barang, atau benda, tetapi hanya
memberikan jasa pelayanan pengembangan potensi anak dengan
didukung oleh peran sejumlah orang khususnya kepala sekolah, para
guru, tenaga kependidikan, komite sekolah dan kelompok tenaga
manajerial/administratif.
2. Perilaku Organisasi
Pada dasarnya, sumber daya manusia adalah suatu sumber daya
yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi. Sumber daya manusia
sangat penting bagi organisasi dalam mengelola, mengatur, dan
memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk
tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia di dalam organisasi
perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara
kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi.
Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama organisasi agar dapat
berkembang secara produktif dan wajar.
Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun
bentuknya. Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang
individu dengan lingkungannya. Ini berarti bahwa seseorang individu
dengan lingkungannya menentukan perilaku keduanya secara langsung.
Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi
adalah awal dari perilaku organisasi itu sendiri.
Menurut Robbins dalam Ismail Nawawi adalah “perilaku organisasi
(sering disingkat OB atau organizational behavior) adalah bidang studi
yang memperlajari dampak perorangan, kelompok dan struktur pada
perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan
semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.”20
Istilah perilaku organisasi diterjemahkan sebagai organizational
behavior. Perilaku oganisasi adalah suatu bidang terapan dari suatu ilmu.
Ilmu ini berusaha mencari penggunaan ilmu tingkah laku dalam rangka
mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Jadi perilaku organisasi pada
hakikatnya mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang
dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi. Definisi perilaku organisasi menurut Miftah Thoha
sebagai berikut, “Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut
aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu”.21 Berdasarkan pengertian tersebut, perilaku organisasi
meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap
manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia
terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk
mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha
pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Sekolah adalah sebagai sistem. Dalam hal ini sekolah terdiri dari
perpaduan sejumlah komponen atau sub sistem yang berfungsi dan saling
berhubungan dalam mencapai tujuan. Menurut Wahab kehidupan sekolah
digambarkan dalam berbagai esensi dan komponen utama, yaitu:
a. Sekolah sebagai sebuah organisasi-merupakan tempat untuk
mengajar dan belajar serta tempat untuk menerima dan memberi
pelajaran, terdapat orang atau sekelompok yang melakukan
hubungan kerjasama, yaitu: (a) kepala sekolah, (b) kelompok guru
dan tenaga fungsional lain, (c) kelompok tenaga administratif, (d)
kelompok siswa atau peserta didik, (e) kelompok orang tua siswa
atau peserta didik ialah para siswa yang dalam proses
pembelajaran berfungsi sebagai kelompok yang menerima

20
Ismail Nawawi, Perilaku Organisasi (Jakarta: Dwi Putra Pustaka Jaya, 2010), hal. 2
21MiftahThoha, Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014), hal. 5
pelajaran. Keberadaan hubungan kerjasama dalam sekolah dapat
dibedakan dengan hubungan kekuasaan dengan hubungan yang
bersifat koordinasi. Hubungan kekuasaan terjadi antara kepala
sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab untuk memimpin
dengan kelompok-kelompok guru, tenaga administrasi, orang tua siswa
dan para siswa serta kelompok yang dipimpin. Dengan begitu,
hubungan kekuasaan pada intinya menunjukkan hubungan kerjasama
antara yang dipimpin dengan yang memimpin, sedangkan hubungan
koordinasi adalah hubungan antara sesama guru, sesama staf,
sesama siswa, dan sesama orang tua siswa.
b. Sekolah sebagai tempat bergabung atau kumpulan orang-orang
sebagai sumberdaya manusia dalam satuan kerja masing-masing
mempunyai hubungan atau terikat dalam kerjasama untuk mencapai
tujuan. Tujuan dalam arti nilai-nilai kultural dan berbagai harapan dari
keberadaan suatu sekolah yang secara terus menerus menjadi subjek
perdebatan para pakar dalam menentukan harapan-harapan terhadap
sekolah. Paling tidak secara umum, dimensi harapan yang diakomodir
dalam tujuan pendidikan, mencakup: dimensi intelektual, dimensi
sosial, dimensi kepribadian dan dimensi produktif.22
Dari hubungan kerjasama di antara mereka dapat
dikelompokkan ke dalam berbagai kategori, yaitu: (a) seorang atau
mereka yang bertanggung jawab atau diberi tugas untuk memimpin
dalam hal ini adalah kepala sekolah, (b) sekelopmpok orang yang
berkepentingan untuk mengajar atau memberikan pelajaran, atau
tugas-tugas pendidikan yang lain dalam hal ini mereka adalah para
guru atau tenaga fungsional yang lain, (c) sekelompok orang tua siswa
yang bertanggung jawab dalam suatu organisasi di sekolah yang
diharapkan membantu kepala sekolah dalam mendukung tercapainya
proses belajar mengajar, (d) sekelompok siswa atau peserta

22Syafaruddin, Op.Cit., hal. 29-30


Definisi perilaku organisasi menurut Larry L. Cummings dalam
Thoha sebagai berikut : “Perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir,
suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan
secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan.”
Menurut Joe Kelly dalam Thoha definisi perilaku organisasi sebagai
berikut : “Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem studi
dari sifat organisasi seperti misalnya : bagaimana organisasi dimulai,
tumbuh dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap
anggota-anggota sebagai individu, kelompok-kelompok pemilih,
organisasi-organisasi lainnya dan institusi-institusi yang lebih besar.”23
Pengertian dari rumusan Kelly ini menjelaskan bahwa perilaku
organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi
di satu pihak dan perilaku individu di lain pihak. Dari definisi-definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa, perilaku organisasi adalah secara langsung
berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian terhadap
tingkah laku orang-orang di dalam suatu organisasi, dan bagaimana
perilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha-usaha pencapaian
tujuan organisasi. Ilmu perilaku organisasi adalah ilmu interdisipliner
dengan menitikberatkan pada psikologi sosial.
Perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara
individu-individu dalam organisasinya. Pimpinan yang efektif adalah
pimpinan yang mampu memahami karakteristik individu yang berada
dalam organisasinya. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku
organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai
pendukung organisasi tersebut. Salah satu cara untuk memahami
karakteristik individu ialah dengan memahami prinsip-prinsip dasar yang
mempengaruhi perilaku organisasi.
Menurut Miftah Thoha prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi
sebagai berikut :
a. Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama.

23Miftah Thoha Op.Cit., hal. 8-9


b. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda.
c. Orang berpikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentang
bagaimana bertindak.
d. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan
pengalaman masa lalu dan kebutuhannya.
e. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang
(affective).
f. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang. 24
Perilaku organisasi sangat erat kaitannya dengan kinerja. Kinerja
dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja pada dasarnya adalah hasil
pekerjaan pegawai yang berdasar pada tujuan organisasi, harapan
organisasi tentunya memiliki pegawai yang mampu menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik dan profesional sesuai dengan beban tugas
dan tanggungjawabnya masing-masing sehingga dapat mencapai target
organisasi.
Istilah kinerja yaitu dari kata Job Performance atau Actual
Performance yang artinya prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai oleh seseorang. Definisi kinerja menurut Agus Dharma dalam
Satibi sebagai berikut, “Kinerja pegawai adalah sesuatu yang dicapai,
prestasi kerja yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja yang
dihasilkan”.25 Kinerja dapat dikatakan sebagai prestasi kerja karena pada
prinsipnya memiliki kesamaan pengertian, sehingga beberapa ahli
administrasi menyatukan kinerja dan prestasi kerja dalam satu pengertian.
Menurut LAN dalam Sedarmayanti mengemukakan bahwa, “Performance
diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan
kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja / unjuk kerja / penampilan kerja”. 26

24Ibid.,
hal. 36
25Iwan Satibi, Manajemen Publik dalam Perspektif Teoritik dan Empirik (Bandung: Unpas
Press, 2012), hal. 103
26Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung: Mandar Maju,

2011), hal. 50
Definisi kinerja menurut Sedarmayanti sebagai berikut: “Kinerja
individu adalah bagaimana seorang pegawai melaksanakan pekerjaannya
atau untuk kerjanya. Kinerja pegawai yang meningkat akan turut
mempengaruhi / meningkatkan prestasi organisasi tempat pegawai yang
bersangkutan bekerja, sehingga tujuan organisasi yang telah ditentukan
dapat dicapai.”27
Pendapat di atas menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang akan dicapai oleh seorang
pegawai sesuai dengan pekerjaan atau beban kerja yang diberikan
kepadanya.
Dari beberapa definisi diatas menunjukkan bahwa kinerja
merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai
diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja dapat dinilai dari
apa yang dilakukan oleh seorang pegawai dalam kerjanya. Dengan
penilaian kinerja ini, akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai
dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja organisasi sangat dipengaruhi
oleh kinerja pegawai, oleh sebab itu apabila kinerja organisasi ingin
diperbaiki tentunya kinerja pegawai perlu diperhatikan.
Untuk dapat mengevaluasi kinerja pegawai secara obyektif dan
akurat, maka perlu ada tolok ukur tingkat kinerja. Pengukuran tersebut
berarti memberi kesempatan bagi para pegawai untuk mengetahui tingkat
kinerja mereka. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan
sesuatu yang dapat dihitung atau diukur untuk digunakan sebagai dasar
untuk menilai atau melihat tingkat kinerja.
Menurut Mitchel dalam Sedarmayanti kinerja meliputi beberapa
aspek sebagai berikut :

a. Quality of Work (Kualitas Kerja)


Mutu hasil kerja, ketelitian dan kecermatan pegawai dalam
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, serta perbaikan dan

27Ibid., hal. 53
peningkatan mutu hasil kerja sesuai dengan yang diharapkan. Kualitas
kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan
kesiapannya yang tinggi pada gilirannya akan melahirkan penghargaan
dan kemajuan serta perkembangan organisasi melalui peningkatan
pengetahuan dan keterampilan secara sistematis sesuai tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat.
b. Promptness (Ketepatan Waktu)
Berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian
pekerjaan dengan target waktu yang direncanakan sebelumnya dan juga
berkaitan dengan disiplin kerja atau kehadiran yang tepat waktu. Setiap
pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan rencana agar tidak
mengganggu pada pekerjaan yang lain.
c. Initiative (Inisiatif)
Mempunyai kesadaran diri untuk melakukan sesuatu dalam
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab. Bawahan atau pegawai
dapat melaksanakan tugas tanpa harus bergantung terus menerus
kepada atasan.
d. Capability (Kemampuan)
Setiap pegawai harus benar-benar mengetahui pekerjaan yang
ditekuninya serta mengetahui arah yang diambil organisasi sehingga jika
telah menjadi keputusan, mereka tidak ragu-ragu lagi untuk
melaksanakannya sesuai dengan rencana dalam mencapai tujuan.
e. Communication (Komunikasi)
Interaksi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan untuk
mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan masalah
yang dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik
dan akan terjadi hubungan-hubungan yang semakin harmonis diantara
para pegawai dan para atasan, yang juga dapat menimbulkan perasaan
senasib sepenanggungan.28

28Ibid., hal. 51
Kelima aspek tersebut dapat dijadikan ukuran dalam mengadakan
pengkajian tingkat kinerja seseorang. Pengukuran kinerja digunakan untuk
menilai atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan atau
kebijakan yang dilaksanakan oleh seseorang, kelompok atau organisasi
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi organisasi tersebut. Secara garis besarnya
bahwa kinerja pegawai dapat diukur dengan cara melihat sejauhmana
pegawai dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
Terlihat dari faktor-faktor penentu kinerja yang terdiri atas faktor
internal pegawai dan faktor lingkungan organisasi, maka dapat dikatakan
bahwa konsentrasi yang baik merupakan modal utama individu manusia
untuk mampu mengelola potensi dirinya sendiri secara optimal dalam
melaksanakan kegiatan atau aktivitas sehari-hari, serta meskipun faktor
lingkungan organisasi kurang menunjang namun pegawai tetap dapat
berprestasi dalam bekerja apabila pegawai tersebut memiliki kecerdasan
yang memadai. Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
seseorang, ternyata yang dapat diintervensi atau diterapi melalui
pendidikan dan pelatihan adalah kemampuan yang dapat dikembangkan.
Teori administrasi yang merupakan suatu teori yang mendasar
pada perilaku kerjasama manusia didalam kelompok-kelompok kerja,
pada akhirnya ada dalam lingkungan organisasi yang disebut perilaku
organisasi. Tercapai atau tidaknya tujuan organisasi akan ditentukan oleh
sejauhmana pemahaman dan penerimaan pegawai tentang tujuan
organisasi.
Topik tentang perilaku organisasi akhir-akhir ini menghangat
karena munculnya kesadaran bahwa hubungan individu dan tempat kerja
akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi atau bahkan menimbulkan
konflik yang merugikan keseluruhan organisasi. Perilaku organisasi
merupakan pembelajaran tentang suatu sifat atau karakteristik individu
yang tercipta di lingkungan suatu organisasi. Karena manusia berbeda-
beda karakteristik, maka perilaku organisasi berguna untuk mengetahui
sifat-sifat individu dalam berkinerja di suatu organisasi. Pembelajaran
perilaku organisasi akan mengetahui tentang cara-cara mengatasi
masalah yang ada di lingkungan organisasi.
Didalam organisasi yang efektif, seorang pemimpin mempunyai
kewajiban untuk dapat memahami setiap perilaku pegawai, karena hasil
dari setiap perilaku organisasi yang diharapkan adalah hasil kerja yang
efektif artinya setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan standar waktu
yang ditentukan. Pimpinan dituntut untuk memberikan kepercayaan yang
lebih besar pada kecakapan dan pengetahuan pegawai, dan meniadakan
rintangan-rintangan yang dikiranya adalah terbangunnya suatu tim kerja
dimana pegawai menjadi sumber daya manusia yang dimanfaatkan
secara penuh.
B. Penelitian yang relevan
Penelitian yang berkaitan dengan Karakteristik Organisasi dalam
meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari dimungkinkan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang
telah diungkap dan sisi lain yang belum terungkap, diperlukan suatu kajian
terlebih dahulu. Maka selanjutnya, akan mudah menentukan fokus yang
akan dikaji yang belum disentuh oleh para peneliti terdahulu. Adapun
beberapa hasil studi penelitian, karya ilmiah, skripsi dan tesis yang
memiliki relevansi dengan penelitian ini antara lain :
1. Penelitian oleh Indah Syari Dewi pada tahun 2015 dengan judul
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Jambi. Dalam
penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa kepemimpinan Kepala
Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Jambi telah dijalankan
dengan prosedur dan mekanisme yang baik, dimana kepemimpinan
Kepala Sekolah diterapkan dengan demokratis yang menyebabkan
prilaku organisasi berjalan dengan efektif.29 Persamaan dengan

29Indah Syari Dewi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan Perilaku


Organisasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Jambi. Skripsi, 2015.
penelitian penulis terletak pada kajian perilaku organisasi sedangkan
perbedaan terletak pada kajian spesifik yakni Karakteristik Organisasi
dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 1 Batang Hari.
2. Penelitian oleh Syahroni pada tahun 2007 dengan judul Perilaku
organisasi dan manajemen mutu dalam upaya peningkatan prestasi di
SMP Negeri 1 Brebes. Dalam penelitian ini mendapatkan kesimpulan
bahwa perilaku organisasi dan manajemen mutu diterapkan melalui
pelaksanaan supervisi yang dijalankan oleh Keapla Sekolah. Ini
menyebabkan timbulnya motivasi kerja pendidik dalam meningkatkan
prestasi yang bersifat akademik dan non akademik siswa.30
Persamaan dengan penelitian penulis terletak pada kajian perilaku
organisasi sedangkan perbedaan terletak pada kajian spesifik yakni
Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari.
3. Penelitian oleh Tiur Rajagukguk pada tahun 2015 dengan judul
Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap Prestasi Karyawan Pada
PTPN Medan. Dalam penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa
kepemimpinan dalam perilaku organisasi memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap prestasi karyawan.31 Persamaan
dengan penelitian penulis terletak pada kajian perilaku organisasi
sedangkan perbedaan terletak pada kajian spesifik yang bersifat
kualitatif dengan judul Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan
Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari.
Ketiga penelitian ini dijadikan penelitian relevan karena ada
relevansi atau kesamaan tema dengan penelitian yang hendak dilakukan
dengan judul Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari. Namun juga

30Syahroni,Perilaku organisasi dan manajemen mutu dalam upaya peningkatan prestasi


di SMP Negeri 1 Brebes. Skripsi, 2007.
31Tiur Rajagukguk, Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap Prestasi Karyawan Pada

PTPN Medan. Skripsi, 2015


terdapat perbedaan yaitu pada fokus penelitian, situasi sosial dan subjek
penelitian serta ruang lingkup penelitian. Ketiga penelitian relevan
dijadikan rujukan dalam penelitian ini.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui
sudut pandang pendidikan dengan mengkaji tentang Karakteristik
Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari yang dilakukan pada tahun 2020/2021.
Penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif.

B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian


1. Situasi Sosial
Lokasi penelitian ini Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari ,
dengan alasan Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang telah
lama berdiri di Kabupaten Batang Hari dan telah memiliki organisasi.
Namun Madrasah masih memiliki keterbatasan dalam masalah
kepengurusan dalam organisasi sebagai terdapat dalam grandtour pada
BAB I sebelumnya dan permasalahan ini belum pernah di teliti oleh
penelitian sebelumnya.
2. Subjek Penelitian
Menurut Sanapiah Faisal dalam penelitian kualitatif tidak di kenal
konsep “keterwakilan” contoh/sample dalam rangka generalisasi yang
berlaku bagi populasi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari orang tua,
anak guru dan kepala Madrasah. Penentuan sample akan digunakan
pengambilan sample dengan purposive sampling yaitu”…teknik yang
didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan erat sangkut pautnya
dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah
diketahui sebelumnya” 32 Maka ditetapkan orang yang memberi informasi
pertama yang penting atau dikenal informan kunci (key informan) adalah

32AmirulHadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,


2011), hal. 202
kepala Madrasah dan guru sedangkan siswa dijadikan informan
tambahan.

C. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti kepada
sumbernya tanpa adanya perantara.“33 Data primer yang penulis
maksudkan dalam penelitian ini adalah data mengenai Karakteristik
Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari, dari Kepala Madrasah dan Guru.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran
keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.34 Data sekunder dalam
penelitian ini adalah data yang diambil mengenai gambaran umum
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari , seperti:
1) Historis dan geografis.
2) Struktur organisasi.
3) Keadaan sarana dan prasarana
4) Keadaan guru dan siswa
2. Sumber Data
Sumber data adalah dimana data diperoleh. 35 Sedangkan sumber
data dalam penelitian ini meliputi:
a. Kepala Madrasah.
b. Pendidik
c. Tenaga Kependidikan
d. Peserta Didik

33Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah (Jambi: Sultan Thaha Pers, 2011),
hal. 117
34Ibid., hal. 91.
35Amirul Hadi dan Haryono, Op.Cit, hal. 122.
e. Arsip.
f. Peristiwa/Kejadian.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Teknik observasi atau disebut juga dengan pengamatan
merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan
menggunakan seluruh indra.”36 Penulis menggunakan metode observasi
untuk melihat Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari.
2. Wawancara
“Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.”37
Wawancara penulis gunakan untuk mengetahui lebih mendalam tentang
Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari.
3. Dokumentasi
“Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau
variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar,
majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya.”38
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non
manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,
pengumuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau surat-
surat lainnya, catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan
fokus penelitian. Data yang dikumpulkan mengenai teknik tersebut berupa
kata-kata, tindakan dan dokumen tertulis lainnya, dicatat dengan
menggunakan catatan-catatan. Dokumentasi penulis gunakan sebagai
intrumen utama untuk memperoleh semua data-data yang berhubungan
dengan gambaran umum Madrasah, seperti:

36Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hal. 234
37Ibid., hal. 149
38Ibid., hal. 231
a. Historis dan geografis.
b. Struktur organisasi.
c. Keadaan sarana dan prasarana.
d. Keadaan guru dan siswa.

E. Teknik Analisis Data


1. Analisis Domain
Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti
atau objek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour
question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti,
yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi
yang diperoleh belum mendalam, masih di permukaan, namun
menemukan domain-domain atau kategori dari situasi sosial yang diteliti.39
Analisis domain ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari
lapangan penelitian secara garis besarnya yaitu mengenai masalah
Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari .
2. Analisis Taksonomi
Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan
domain-domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka selanjutnya
domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus
penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data di lapangan.
Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus melalui pengamatan,
wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga data yang terkumpulan
menjadi banyak. Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan analisis lagi
yang disebut dengan analisi taksonomi.40 Analisis taksonomi ini digunakan
dalam menganalisis data tentang Karakteristik Organisasi dalam

39Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D


(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 349
40Ibid, hal. 356
meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari .
3. Analisis Komponensial
Pada analisis komponesial, yang dicari untuk diorganisasikan
dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang
memiliki perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan teknik
pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut, sejumlah dimensi
yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan.41
Analisis komponensial ini digunakan untuk menjawab permasalahan-
permasalahan Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari .

F. Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu.42 Jadi dalam
hal ini mengecek sumber data yang diperoleh di lapangan berkenaan
dengan penelitian ini. Penelitian ini penulis menggunakan triangulasi
dengan sumber yakni membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. Triangulasi dengan metode menurut Moleong adalah: Pertama,
pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
teknik pengumpulan data. Kedua, pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi dengan
penyidik memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan

41Ibid,
hal. 359-360
42Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 330
pengecekan kembali derajat kepercayaan data atau dengan cara
membandingkan hasil pekerjaan seorang analis dengan analis lainnya.
Sedangkan, trianggulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu secara induktif dan secara logika.43
Berdasarkan teknik triangulasi tersebut di atas, maka dimaksud
untuk mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di
lapangan tentang Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari . dari sumber
hasil observasi, wawancara maupun melalui dokumentasi, sehingga dapat
dipertanggung jawab keseluruhan data yang diperoleh di lapangan dalam
penelitian tersebut.

G. Rencana dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih enam bulan. Penelitian
dilakukan dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutnya dengan
perbaikan hasil seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan
izin riset, maka penulis mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan
analisis data dalam waktu yang berurutan. Hasilnya penulis melakukan
konsultasi dengan pembimbing. Hasil sidang munaqasah dilanjutkan
dengan perbaikan dan penggandaan laporan penelitian skripsi. Adapun
jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

43Ibid., hal. 331-332


Tabel 1
Jadwal Penelitian

Tahun 2020/2021
N
Kegiatan September Desember Januari Februari Maret April
o
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Studi √ √
1 pendahuluan
(grand tour)
Pengajuan √ √
judul
2
Proposal
Skripsi
Pembuatan √ √
Draf
3
Proposal
Skripsi

4
Konsultasi √ √
Pembimbing
Seminar √
5 Proposal
Skripsi
Revisi Draf √ √
Proposal
6
setelah
Seminar
Pengesahan √
7 Riset
Penelitian
Penelitian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lapangan/pe
8
ngumpulan
data

9
Penulisan √ √ √ √ √ √ √
draf skripsi
Konsultasi √ √ √ √ √ √ √
Pembimbing/
10
perbaikan
draf skripsi
Pendaftaran √
11 ujian
munaqosyah

12
Ujian √
munaqoysah
Perbaikan √ √ √
13 skripsi
setelah ujian
14 Penggandaan √
15
Penyerahan √
skripsi
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 (MTs
N) Kabupaten Batang Hari. Dengan pertimbangan bahwa Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 (MTs N) di lingkungan wilayah Muara bulian ini
merupakan salah satu tempat Madrasah yang bisa dikatakan sangat
strategis sebagai tempat bagi masyarakat kelurahan Hutan Lindung untuk
mengenyam Pendidikan Dasar bagi anak-anak mereka masing-masing.
Untuk lebih jelasnya deskripsi lokasi penelitian akan diuraikan berikut ini:
1. Historis Madrasah
Muara bulian adalah merupakan ibu kotanya kabupaten batang hari
yang ada di propinsi jambi,oleh karena itu berbagai aspek dan bidang
harus lah ada dan merupaka unggulan dan percontohan dari kecamatan-
kecamatan yang ada di kabupaten batang hari,salah satunya adalah di
sektorpendidikan baik tingkat dasar,tingkat menengah,tingkat atas atau
ditingkat penguruan tinggi,baik di bidang sekilah yang berbasis agama
maupun di bidang umum.salah satunya adalah Madrasah di tingkat
menengah yang lebih kita kenal dengan sebutan madarasa stanawiyah
(MTS) dibawah binaan departemen agama.
Dari sekian banyaknya madrasah tsanawiyah (MTS) yang ada di
kabupaten batang hari salah satunya adlah madrasah tsanawiya Negeri 1
Batang Hari,untuk mengenakl lebih jauh tentang keberadaan MTA Negeri
1 Batang Hari kabupaten batang hari propinsi jambi,marilah kita simak
ulasan sejarah berdiri dan siapa saja yang menjadi pemimpin MTS negeri
muara blian sebagai berikut.
Madrasah Tsanawiyah Muara Bulian adalah merupakan hasil kecil
dari relokasi dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tanjung Pauh
Kabupaten kerinci yang pada awalnya direlokasikan atau ditempatkan di
Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batang Hari. Akan tetapi
berdasarkan pertimbangan dan usul dari bapak Bupati Kabupaten Batang
Hari pada saat itu di jabat oleh Bapak Drs. Hasip Kalimuddin Syam Kepala
Kantor Departemen Agama dan dilanjutkan Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi Jambi Mengharapkan MTS Negeri 1 muara
bulian yang direlokasikan dari Tanjung Pauh Kabupaten Kerinci
kekecamatan Muara Tembesi di relokasikan ke Muara Bulian sebaga Ibu
Kota Kabupaten Batang Hari.
Beberapahal yang menjadi pertimbangan bapak Bupati Drs. H.
Hasip Kalimuddin Syam untuk merolekasi MTS tersebut adalah sebagai
berikut
a. Muara bulian merupakan pusat pemerintahan dan pendidikan
b. Di muara bulian belum ada madrasah tsanawiyah
c. Nuara bulian merupakan ibu kotanya Kabupaten Batang Hari
Akhirnya tepat pad tanggal 18 agustus 1981 MTS Negeri 1
Kabupaten Batang Hari diresmikan oleh bapak kepala kantor wilayah
(kakanwil) departemen agama propinsi jambi yaitu bapak Drs. H. Hasip
Kalimuddin syam, peresmian tersebut di Madrasah Dasar Negeri 30/1
(center) Muara Bulian.
Untuk kelangsung kegiatan belajar mengajar maka dibutuhkan
kepala dan guru serta para siswa dan siswi MTs Negeri 1 Batang
Hari,maka tempatnya tanggal 24 juni 1981 dilantik lah bapak KH. Ibrahim
Har, BA sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari yang
pertama, yang pada waktu itu bapak KH. Ibrahim Har, BA juga menduduki
jabatan Kasi Pendidikan pada Kantor Departemen Agama Kabupaten
Batang Hari.
Pada tahun pelajar 1981-1982 mulai lah proses kegiatan Belajar
Mengajar belangsung pada MTs Negeri 1 Batang Hari, yang pada waktu
itu masih menempati atau belajar di Madrasah Dasar Negeri 30/1 (Center)
Muara Bulian. Pada tahun ini MTs Negeri 1 Batang Hari telah menerima
Siswa-Siswi Baru dan alhamdulillah pada tahun 1981/1982 mendapatkan
52 (lima puluh dua) orang siswa dan siswi yang direkrut atau ditrima dari
anak-anak putus Madrasah dan pindahan serta ada juga yang menjadi
siswa murni atau mendaftarkan diri secara langsung ke sekretariat MTs
Negeri 1 Muara Bulian yang pada waktu itu bertempat di kantor
Departemen Agama Kabupaten Batang Hari. Sementara itu ruang
kegiatan Belajar dan Mengajar baru satu lokal atau baru kelas 1
(satu).Untuk mensukseskan kegiatan Belajar dan Mengajar maka bapak
KH. Ibrahim Har, BA Mengambil Kebijakan untuk meminta bantuan guru
SMP Muara Bulian, guru SD Negeri 30/1 dan ada juga dari Pegawai
Kantor Departemen Agama Kabupaten Batang Hari untuk menjadi tenaga
pengajar pada MTs Negeri 1 Batang Hari tersebut. Tenaga pengajar pada
tahun ini semuanya masih pada Tenaga Honorer.
Seiring dengan bergulirnya waktu dan semakin banyaknya minat
para siswa untuk masuk ke MTs Negeri 1 Batang Hari, maka pada tahun
1981-1982 bapak Bupati Drs. H. Kalimuddin Syam mendirikan atau
membangun bangunan yang diperuntukkan untuk MTs Negeri 1 Batang
Hari yang berdomisili atau bertempat di Teratai sebanyak 2 (dua) unit
yang terdiri dari 6 (enam) ruang atau kelas termasuk ruang guru dan
termasuk ruang Kepala Madrasah, bangunan ini dilakukan dengan dua
tahapan, tahapan pertama 1 (satu) unit yang terdiri dari 3 (tiga)
kelas/ruangan dan tahapan kedua juga 1 (satu) unit dan jumlah yang
sama pula 3 (tiga) kelas. Tepatnya pada tahun 1982 Kegiatan proses
Belajar Mengajar berlangsung atau pindah di gedung yang baru yang
bertempat di Teratai.
Pada tahun 1983/1984 MTs Negeri 1 Batang Hari mendapatkan
pembebasan tanah yang berlokasi di Hutan Lindung Muara Bulian
(tepatnya di depan kantor PLN) dan pada tahun itu juga di bangun gedung
kegiatan belajar dan mengajar sebanyak 1 (satu) unit terdiri dari 3 (tiga)
kelas,pembangunan ini bersumber dari dana anggaran pendapat belajar
daerah (APBD) Departemen Agama Republik Indonesia
Pada tahun 1985 kegiatan proses belajar dan mengajar berpindah
kelokasi yang baru yaitu di jalan sultan thaha hutang lindung muara bulian
samai saat sekarang. Kepemimpinan atau kepala Madrasah Tsanawiyah
Negeri 1 Batang Hari mulai dari awal berdiri sampai sekarang (1981-
sekarang).
a. KH. Ibrahim Har, BA periode tahun 1981s/d 1983
b. Drs. Abd.Manan Syafi’i periode tahun 1983 s/d 1987
c. Drs. Mohd. Damiri periode tahun 1987 s/d 1992
d. Drs. Ibrahim. Z periode tahun 1992 s/d 1994
e. Drs. M. Najmi periode tahun 1994 s/d 1999
f. Drs. Al Jufri periode tahun 1999 s/d 2002
g. Drs. Thoif , M.Pd.I periode tahun 2002 s/d 2006
h. Drs. Raden Akhmad periode tahun 2006 s/d 2009
i. Drs. Haramin Isa periode tahun 2009 s/d 2019.
j. Erman S.Pd.I., M.Pd periode tahun 2019 s/d sekarang. 44
1) Visi
“Kompetitif Dalam Mutu Berbijak Pada Akhlaqul Karimah
‘’(Menjadikan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari yang memiliki
daya saing dalam mutu akademik dan non akademik di aatas pondasi
sikapdan prilaku yang terpuji /khlaqul karimah).
2) MISI
a) Meningkatkan mutu menajemen pengelolaan madrasah
b) Meningkatkan mutu propesionalisme dan kinerja tenaga pendidikan
dan lependidikan.
c) Meningkatkan mutu prestasi akademik dan non akademiksiswa
d) Meningkatkan intensitas kemitraan kepada masyarakat dan dunia
usaha
e) Mengembangkan dan meningkatkan kualitas unit-unit organisasi
madrasah
f) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusip dan religius
g) Meningkatkan mutu sarana dan prasarana madrasah
h) Meningkatkan kewirausahaan madrasah

44Dokumentasi MTs Negeri 1 Batang Hari, Tahun 2021


b. Letak Geografis Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari terletak di kawasan
jalan Sultan Thaha no : 28 RT. 15 RW. 04 Hutan lindung Kelurahan
Rengas Condong Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari
Provinsi Jambi , dengan luas lokasi 18.998 meter dengan posisi geografis
sebagai berikut :
a. Sebelah utara perbatasan dengan perumah warga
b. Sebelah selatan perbatasan dengan perumahan warga
c. Sebelah barat perbatasan dengan perumahan warga
d. Sebelah timur perbatasan dengan perumahan warga

2. Struktur Organisasi
Layaknya lembaga-lembaga pendidikan lainnya baik itu negeri
maupun swasta, kelancaran organisasinya tentu mempunyai struktur
organisasi yang sudah baku, dengan adanya organisasi maka dalam
kegiatan suatu madrasah dapat dibentuk, sehingga setiap personil dapat
memangku jabatan pada setiap program kegiatan penyelenggaraan di
madrasah dengan lancar dan akan terbentuk tatanan kerja yang baik
menurut tugasnya masing-masing serta penempatannya dan pengaturan
orang-orang dalam kelompok dengan tetap.
Susunan struktur organisasi pada suatu madrasah berarti
merupakan suatu kegiatan atau ikatan yang mempertemukan antara
program kegiatan dalam madrasah, disamping itu juga mempermudah
pencapaian tujuan pendidikan yang ditetapkan. Struktur organisasi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari adalah sebagai berikut:
BAGAN 1
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1
BATANG HARI TAHUN 2020/202145

Berdasarkan Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka penulis


menjabarkan tugas dan tanggung jawab Berdasarkan masing-masing
personil pada bagan struktur organisasi dapat dilihat pada Tabel Keadaan
kesiswaan, dan Kepegawaian.
3. Keadaan Guru dan Siswa
Di dalam suatu interaksi belajar mengajar, guru dan siswa
merupakan salah satu faktor yang menentukan terlaksana atau tidaknya
suatu kegiatan pembelajaran pada suatu lembaga pendidikan. Dan
apabila salah satunya tidak ada, maka kegiatan pendidikan tersebut tidak
akan dapat terlaksana. Untuk lebih jelas akan penulis uraikan hasil
penelitian berikut ini:

45Dokumentasi MTs Negeri 1 Batang Hari, Tahun 2021


Tabel 2
Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari
Tahun Ajaran 2020/202146

No Nama NIP Status

1 Erman,S.Pd.I.,M.Pd 19710605 199503 1 001 PNS


2 Dra. Adriyanti 19680223 199401 2 001 PNS
3 Dra. Masithah, M.Pd.I 19630508 198902 2 001 PNS
4 Mawarnis, S.Pd 19690329 199705 2 001 PNS
5 Mukhtar, S.Ag.M.Pd 19680307 199803 1 003 PNS
6 Yusmayati, S.Ag 19640429 198602 2 001 PNS
7 Rina Kaswanti, S.Pd 19720903 199803 2 003 PNS
8 Alpian, S.Ag 19710525 199903 1 002 PNS
9 Yuningsih, S.Pd 19720606 199903 2 005 PNS
10 Mohd. Syarbaini, S.Pd 19630603 199203 1 002 PNS
11 Asminar, S.Pd 19700815 199303 2 001 PNS
12 Evi Sufiyati, S.Ag 19611231 198503 2 014 PNS
13 Harjono, S.Pd,M.Pd 19650212 200310 1 004 PNS
14 Diana Maulida, S.Pd 19820111 200501 2 001 PNS
15 Hindun, S.Pd 19791010 200604 2 038 PNS
16 Husni Laili, S.Pd.I 19811210 200604 2 015 PNS
17 Masyitoh, SE 19640413 199212 2 001 PNS
18 Drs. H. Moh. Jufri, M.Pd.I 19670405 200604 1 020 PNS
20 Henny Haryati, ST. MM 19750426 200710 2 002 PNS
21 Iryani Pertiwi, S.Pd.I 19771030 200710 2 002 PNS
22 Juhri, S.Pd.I 19791103 200501 1 007 PNS
23 Abd. Mukti, S.Pd.I 19840714 200912 1 002 PNS
24 Sri Eka Puspriyana, S.Pd.I 19860207 201101 2 014 PNS
25 Chrisna Ferawati, S.Pd 19840217 200912 2 005 PNS

46Dokumentasi MTs Negeri 1 Batang Hari, Tahun 2021


26 Rati Artarini.MZ 19811007 201412 2 003 PNS
NON
27 Hafid, S.Pd.I -
PNS
NON
28 Farid Dani -
PNS
NON
29 Halili, S.Pd.I -
PNS
NON
30 Dumrah, S.Pd -
PNS
NON
31 Patimah, S.Pd.I -
PNS
NON
32 Ridwan, S.Pd.I -
PNS
NON
33 Robiatul Al Adawiyah, S.Pd -
PNS
NON
34 Nurpasihah, S.Pd -
PNS
NON
35 Eva Febriyanti, S.Pd -
PNS
NON
36 Santhi Wahyuni, S.Pd -
PNS

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah guru telah


memadai dalam pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 1 Batang Hari, dan sebagian besar guru berpendidikan Sarjana
Strata Satu dan ada yang berpendidikan Sarjana Strata Dua.

b. Keadaan Siswa
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari, telah berdiri cukup
lama di Kabupaten Batang Hari tentunya telah memiliki pengalaman dan
kemampuan dalam memberikan bekal pendidikan kepada siswa. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada dibawah ini:
Tabel 3
Keadaan Siswa MTs Negeri 1 Batang Hari tahun 2020/202147
Jumlah siswa Jumlah
No Kelas Jumlah
L P Rombel
1 VII 78 94 172 5
2 VIII 88 61 169 5
3 IX 84 111 195 5
Jumlah 250 286 536 15

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa Madrasah


Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari sangat banyak tentu saja ini merupakan
bentuk Berdasarkan kepercayaan orang tua terhadap mutu pendidikan
yang ada di Madrasah tersebut, sehingga orang tua memberikan
tanggung jawab kepada guru untuk mendidik anak mereka.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan adalah faktor yang
sangat menentukan dalam keberhasilan proses pembelajaran yang
dilakukan di madrasah. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang
memadai tentu tidak akan memberikan yang terbaik terhadap anak didik.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari ini menempati ruang belajar
15 kelas dan 1 (satu) ruang majelis guru dan kantor kepala madrasah
serta perpustakaan.
Disamping prasarana yang ada, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari juga memiliki sarana pendidikan yang lainnya, seperti adanya
buku pegangan guru, meja dan kursi belajar siswa, papan tulis, meja dan
kursi guru, administrasi madrasah serta fasilitas olahraga yang cukup
memadai. Diantara sarana dan prasarana pendidikan tersebut dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:

47Dokumentasi MTs Negeri 1 Batang Hari, Tahun 2021


Tabel 4
Keadaan Prasarana Tahun 2020/202148
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Almari 21 Buah Baik
2 Kursi TU 6 Buah Baik
3 Meja Guru 31 Buah Baik
4 Kursi Guru 31 Buah Baik
5 Meja Siswa 415 Buah Baik
6 Kursi Siswa 759 Buah Baik
7 Komputer 40 Unit Baik
8 Printer 2 Unit Baik
9 Mesin Ketik 1 Unit Baik
10 Laptop 1 Unit Baik
11 Telepon/website 1 Unit Baik
12 Dispenser 4 Unit Baik
13 TV/DVD/Pengeras Suara 6 Unit Baik
14 AC/Kipas Angin 5 Unit Baik
15 Gambar Presiden dan wakil 20 Pasang Baik
Presiden
16 Gambar Garuda Pancasila 20 Eks Baik
17 Papan Struktur 18 Keping Baik
18 Ruang Kelas 15 Ruang Baik
19 Ruang TU 1 Ruang Baik
20 Ruang Kepala Madrasah 1 Ruang Baik
21 Ruang UKS 1 Ruang Baik
22 Ruang BK 1 Ruang Baik
23 Ruang OSIS 1 Ruang Baik
24 Ruang Kantin 1 Ruang Baik
25 Parkir kendaraan 1 Ruang Baik
26 WC Siswa 6 Ruang Baik
27 Tiang Bendera 1 Batang Baik
28 Bendera 2 Lembar Baik

48Dokumentasi MTs Negeri 1 Batang Hari, Tahun 2021


Tabel 5
Keadaan Sarana Tahun 2020/202149
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Peralatan Labor IPA 60 Buah Baik
2 Peralatan Labor Bahasa 21 Buah Baik
3 Peralatan Labor Komputer 40 Unit Baik
4 Peralatan Wudhu 1 Ruang Baik
5 Lapangan volley ball 1 Hal Baik
6 Ruang Perpustakaan 1 Ruang Baik
7 Ruang Labor IPA 1 Ruang Baik
8 Musholla 1 Ruang Baik
9 Buku Paket 487 Eks Baik
10 Buku Penunjang 873 eks Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dengan adanya


sarana dan prasarana tersebut, maka dalam proses pembelajaran yang
diselenggarakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari dapat
berjalan dengan baik, walaupun masih banyak terdapat kekurangan.

B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi
di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari
Lembaga pendidikan merupakan salah satu sarana dalam
penciptaan Sumber Daya Manusia yang handal dan berkualitas serta
mampu bersaing dalam menghadapi perubahan zaman. Lembaga
pendidikan yang berkualitas tentunya membutuhkan sumber daya
manusia yang handal sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan bergantung pada pemimpin di
lembaga pendidikan itu sendiri, mampukah pemimpin mengorganisir dan
memanajemen Sumber Daya Manusia melalui kerjasama yang baik
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di lembaga pendidikan
tersebut dalam suatu organisasi. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara selama melaksanakan penelitian, menemukan bahwa

49Dokumentasi MTs Negeri 1 Batang Hari, Tahun 2021


Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari dapat penulis jabarkan
sebagai berikut:
a. Merumuskan Tujuan Organisasi
Dalam meningkatkan perilaku organisasi peran penting terletak
pada pemimpin organisasi, dalam hal ini Kepala Madrasah. Menjadi
seorang pemimpin pendidikan, tidak saja dituntut untuk menguasai teori
kepemimpinan, akan tetapi ia juga harus terampil dalam menerapkan
situasi praktis di lapangan kerja dan etos kerja yang tinggi untuk
membawa lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Idealnya, jika pemimpin
pendidikan di samping memiliki bekal kepemimpinan dari teori dan
pengakuan resmi yang bersifat ekstern, tetapi juga pembawaan petensial
yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah dari Yang Maha Kuasa, namun
orang dapat melatihnya agar dapat menjadi seorang pemimpin pendidikan
yang tangguh dan terampil berdasarkan pengalamannya.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Erman selaku Kepala
Madrasah yang mengatakan: “Dalam meningkatkan perilaku organisasi,
sebagai pemimpin organisasi, saya terlebih dahulu menetapkan tujuan
organisasi ini. Perlu kiranya Madrasah merumuskan berbagai komponen
yang sesuai dengan acuan seperti merumuskan visi, misi dan tujuan
Madrasah, yang terlebih dahulu saya lakukan yaitu mengumpulkan
seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta unsur terkait seperti
Pengawas, Komite Madrasah, di Madrasah untuk bermusyawarah dalam
merumuskannya. Setelah itu memberikan tanggung jawab pada masing-
masing guru sesuai dengan latar belakang keilmuan. Tentu saja saya
memberikan tugas pada kelompok guru untuk menyiapkan perangkat
pendukung dan penunjang pelaksanaan penilaian melalui administrasi
yang ada di Madrasah.”50

50Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 02 Februari 2021, Batang Hari,
Karakteristik Organisasi
Pernyataan di atas dibenarkan oleh salah satu guru dan Wakil
Kepala Madrasah bidang kurikulum, bapak Juhri yaitu sebagai berikut:
“Persiapan mewujudkan organisasi unggulan tentunya harus betul-betul
direncanakan dengan matang, salah satunya dengan melibatkan pendidik
dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tertib administrasi, karena
baik buruknya nilai organisasi tergantung pada persiapan dan administrasi
yang ditunjukkan sesuai dengan tujuan madrasah dalam bentuk visi misi
pendidikan. Saya selalu melakukan koordinasi dengan Kepala Madrasah
dalam menentukan kurikulum pembelajaran, Kepala Madrasah juga sering
memberikan bimbingan persiapan guru dalam pembelajaran sebagai bukti
fisik dari salah satu standar yang ditetapkan oleh organisasi.”51
Kemudian Kepala Madrasah yang bernama Bapak Erman
menegaskan: “Dalam mewujudkan Karakteristik organisasi yang baik,
yang terpenting yaitu saling memahami dan saling mengerti antara semua
komponen. Karena guru merupakan sosok yang dijadikan contoh dan
panutan. Dalam merumuskan visi, misi dan tujuan Madrasah sebagai
suatu kesatuan organisasi saya selalu mengajak guru bersama-sama
dalam menyusun dan menetapkan sehingga guru tidak ada yang merasa
keberatan dalam menjalankannya. Berbagai musyawarah persiapan
mewujudkan tujuan organisasi juga sering dilakukan dan membagi
kelompok kerja persiapan bukti fisik atau dokumen pendukung dalam
satuan kerja organisasi. Disini saya bagikan tugas berdasarkan
pengalaman dan latar belakang keilmuan.”52
Pernyataan Kepala Madrasah ini dibernarkan oleh salah satu guru
Ibu Yusmayati yang mengatakan bahwa: “Persiapan mewujudkan
Karakteristik organisasi yang baik telah dilakukan pada saat pergantian
kepemimpinan organisasi. Bukti fisik tersebut diantaranya program
pembelajaran serta penilaian dalam kegiatan pendukung organisasi

51Wakil Kurikulum, Juhri, S.Pd.I, Wawancara, 02 Februari 2021, Batang Hari,


Karakteristik Organisasi
52Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 02 Februari 2021, Batang Hari,

Karakteristik Organisasi
seperti akreditasi. Saya sendiri sangat mendukung kebijakan Kepala
Madrasah tersebut dan berusaha dalam mengikuti berbagai kebijakan
yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam organisasi ini.
Masing-masing pendidik dan tenaga kependidikan diberikan tugas dan
tanggung jawab menyusun dan menyiapkan dokumen pendukung serta
bukti fisik terkait tanggung jawab standar yang dikelola. Seperti saya
bertanggung jawab terhadap standar isi, saya sebagai ketua kelompok
memberikan tugas pada rekan lain untuk menyiapkan perangkat
pendukung, sehingga pada saat penilaian akan lebih mudah ditunjukkan
pada asessor (tim penilai) pada saat adanya penilaian organisasi.
Karakteristik organisasi yang baik mewujudkan Madrasah unggulan yang
dijadikan rujukan oleh Madrasah lain, baik dari segi perangkat mengajar
maupun dari pelaksanaan pembelajaran.”53
Pengamatan penulis di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang
Hari menemukan bahwa, Kepala Madrasah sebagai pemimpin organisasi
telah berusaha dalam mewujudkan Karakteristik organisasi yang baik.
Setiap pendidik dan tenaga kependidikan telah diberikan tugas sesuai
dengan bidang keilmuan, pengalaman tugas yang sepakati dalam
musyawarah. Namun demikian penulis melihat, kerjasama seluruh
pendidik tidak hanya terbatas pada tanggung jawab pembelajaran
melainkan mewujudkan organisasi yang baik dengan kerjasama
keseluruhan dalam aksi nyata menyiapkan berbagai sarana prasarana
pendukung persiapan demi mencapai karakteristik organisasi yang baik.54
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat
diketahui bahwa kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mewujudkan
karakteristik organisasi yang baik di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari diantaranya melalui persiapan pencapaian tujuan organisasi.
Dimana terlihat Kepala Madrasah selalu mengadakan musyawarah
sebelum memutuskan segala sesuatu di Madrasah terkait dalam

53Guru, Yusmayati, S.Ag, Wawancara, 02 Februari 2021, Batang Hari, Karakteristik


Organisasi
54 Observasi, Tanggal 02 Februari 2021
perencanaan mewujudkan karakteristik organisasi yang baik dan
kebijakan Madrasah.
b. Menerapkan Pembagian Kerja
Kepala Madrasah sebagai pemimpin organisasi harus dapat
memberikan tugas dan wewenang kepada pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan profesi dan keahliannya masing-masing,
karena ini semua sangat menentukan bagi kesuksesan pelaksanaan
pendidikan, kalau seandainya memberikan tugas tidak sesuai dengan
profesi guru yang mengajar maka guru akan merasa kesulitan untuk
memberikan pengajaran kemudian palaksanaan penetapan pembagian
kerja.
Pengamatan penulis menemukan bahwa, kepala Madrasah selalu
melakukan memberikan tugas sesuai dengan latar belakang keilmuan dan
keahlian pendidik dan tenaga kependidikan. Seperti yang penulis lihat
dalam pembagian tugas mengajar, Kepala Madrasah melihat latar
belakang keilmuan dan dibuktikan dengan sertifikat profesi. Selanjutnya
bagi tenaga kependidikan juga dilihat dari pengalaman kerja dan diberikan
tugas sesuai dengan kemampuan. Kemudian dalam pembagian kerja juga
terdapat bentuk kerjasama yang diterapkan oleh pemimpin organisasi,
seperti pembagian kelompok kerja guru sesuai dengan bidang studi.
Selanjutnya diberikan kepercayaan tambahan seperti menjadi wakil
kepala madrasah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan dan tugas
tambahan lainnya dalam mendukung jalannnya organisasi.55
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Erman selaku Kepala
Madrasah sebagai berikut: “Pelaksanaan mewujudkan Karakteristik
organisasi yang baik sudah dilakukan sebelum kepemimpinan saya, saya
melanjutkannya, dimana salah satu poin pendukung adalah akreditasi
selanjutnya Madrasah menjadi rujukan Madrasah setingkat lainnya yang
ada di Kabupaten Batang Hari. Pembagian tugas yang tertuang dalam
struktur organisasi melalui perencanaan dan musyawarah bersama baik

55 Observasi, Tanggal 02 Februari 2021


dari internal madrasah maupun unsur terkait seperti pengawas dan komite
madrasah dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikan,
keahlian dan pengalaman pendidik tenaga kependidikan. Dan selama
saya menjadi Kepala Madrasah, saya tidak akan pernah berhenti dalam
mengupayakan peningkatan etos atau semangat kerja pendidik dan
tenaga kependidikan melalui pelaksanaan supervisi yang saya lakukan,
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah melalui
penilaian akreditasi sebagai wujud dari baiknya organisasi. Saya selalu
berusaha meningkatkan mutu pendidikan Madrasah, terlebih lagi
kepercayaan masyarakat pada Madrasah ini cukup tinggi, ini dibuktikan
melalui terus bertambahnya siswa setiap tahunnya.”56
Kepala Madrasah mempunyai strategi untuk memperoleh perbaikan
yang berarti bagi organisasi yang dipimpinnya, karena setiap Madrasah
harus mempunyai perubahan-perubahan yang membawa kepada
kemajuan Madrasah khususnya bagi majelis guru dan siswa pada
umumnya. Selain itu Kepala Madrasah juga harus lebih teliti untuk
menemukan atau melihat komponen-komponen yang dapat membawa ke
perbaikan dan perubahan tersebut. Langkah tersebut merupakan bagian
dari kepemimpinan kepala Madrasah dalam mewujudkan karakteristik
organisasi yang baik.
Lebih lanjut salah satu guru yang bernama Ibu Rina Kaswanti yang
merupakan salah satu pendiik mengatakan: “Banyak sekali kegiatan yang
dilakukan dalam mewujudkan Karakteristik organisasi yang baik. Kepala
Madrasah telah menetapkan struktur organisasi, dimana dalam struktur
organisasi terdapat pembagian tugas pada pendidik dan tenaga
kependidikan, baik itu tugas pokok dan tugas tambahan. Kepala
Madrasah melihat penerapan kompetensi yang dimiliki oleh pendidik dan
tenaga kependidikan sehingga dalam menentukan tugasnya Kepala
Madrasah mempunyai acuan berdasarkan dari pelaksanaan supervisi.

56Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 10 Februari 2021, Batang Hari,
Karakteristik Organisasi
Dan saya juga sering berkomunikasi pada Kepala Madrasah terkait
pelaksanaan dan penerapan pelaksanan tugas yang saya jalani.”57
Lebih lanjut penulis melakukan wawancara dengan salah satu
tenaga kependidikan yang bernama Bapak Hanafi mengatakan: “Biasanya
dalam awal tahun ajaran ada pembagian tugas dalam struktur organisasi,
tugas pokok dan tugas tambahan dalam mendukung jalannya organisasi.
Kepala Madrasah juga pernah memberikan kepercayaan sesuai dengan
bidang keilmuan, keahlian dan pengalaman yang didapat pendidik dan
tenaga kependidikan. Saya sendiri merupakan tenaga kependidikan atau
Kepala Tata Usaha di madrasah ini dan diberikan tugas menyusun
administrasi dalam mendukung pendidikan madrasah, seperti menyiapkan
administrasi laporan bulanan, membantu pelaporan pada Kementerian
Agama Kabupaten Batang Hari, menyiapkan photocopy, menyiapkan
absensi dan lain sebagainya dengan dibantu rekan tenaga kependidikan
lainnya.”58
Berdasarkan observasi dan wawancara dapat diketahui Kepala
Madrasah sebagai pemimpin organisasi memberikan tugas dalam suatu
pekerjaan menyesuaikan dengan latar belakang keilmuan, keahlian dan
pengalaman. Ini dilakukan oleh Kepala Madrasah sebagai salah satu
upaya dalam mewujudkan karakteristik organisasi dalam meningkatkan
perilaku organisasi yang baik.
c. Mendelegasikan Hierarki Kewenangan
Peran perilaku suatu oganisasi berpengaruh terhadap kinerja dari
suatu unit kerja, hal ini disebabkan faktor kemampuan atau kecakapan
tergantung dari bagaimana perilaku organisasi. Adanya sumber daya
manusia karena adanya perilaku organisasi yang didalamnya mencakup
manusia sebagai penggerak kegiatan organisasi. Perilaku manusia
merupakan suatu fungsi dari interaksi individu dengan lingkungannya.

57Guru, Rina Kaswanti, S.Pd, Wawancara, 10 Februari 2021, Batang Hari, Karakteristik
Organisasi
58Tenaga Kependidikan, Hanafi, Wawancara, 10 Februari 2021, Batang Hari,
Karakteristik Organisasi
Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan
mengenai bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi. Pada
hakikatnya yang mendasar dari perilaku organisasi itu terletak pada ilmu
perilaku itu sendiri yang dikembangkan pada pusat perhatian pada tingkah
laku manusia dalam organisasi. Dalam hal ini pimpinan mewakili sistem
administrasi atau sistem manajemen dan peranan mereka adalah
pendayagunaan perilaku organisasi dalam proses pencapaian tujuan
organisasi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, bahwa Kepala Madrasah
sebagai pemimpin organisasi madrasah selalu mengadakan evaluasi
terkait dalam pelaksanaan tugas dalam struktur organisasi, ini dilakukan
untuk mewujudkan karakteristik organisasi yang baik. Kemudian jika
terdapat kejanggalan maka Kepala Madrasah akan memberikan teguran,
arahan dan nasehat yang baik yang merupakan bagian pembinaan.
Sebagai seorang pemimpin organisasi, tentunya Kepala Madrasah harus
mampu memberikan semangat dan moral yang tinggi kepada pendidikn
dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
dan menyiapkan perangkat pendukung kegiatan pendidikan madrasah.
Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Kepala Madrasah,
Bapak Erman yang mengatakan: “Dalam kewenangan, tentunya saya
sebagai pemimpin organisasi tidak bisa bekerja sendiri. Itu gunanya
struktur organisasi yang sudah ditertapkan bersama. Mewujudkan
karakteristik organisasi yang baik adalah mendelegasikan kewenangan
dalam pelaksanaan tugas. Seperti dalam menyiapkan administrasi
pelaporan saya delegasikan pada tenaga kependidikan Tata Usaha,
selanjutnya dalam menentukan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran
saya delegasikan pada wakil kepala bidang kurikulum, selanjutnya jika
ada permasalahan menyangkut kesiswaan maka saya mendelegasikan
kewenangan pada wakil kepala bidang kesiswaan. Hierarki kewenangan
ini penting kiranya karena pemimpin tidak bisa bekerja sendiri, melainkan
dalam suatu organisasi harus kerja tim. Pendelegasian bukan berarti
pemimpin lepas tanggung jawab, melainkan memberikan kepercayaan
pada anggota organisasi untuk mengkaji, mengevaluasi sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.”59
Kemudian penulis mewawancarai pada salah satu guru yang diberi
tugas tambahan sebagai wakil kepala bidang sarana prasarana bernama
Bapak Harjono yang mengatakan: “Kepala Madrasah sebagai pemimpin
organisasi memberikan kepercayaan pada saya dalam segi sarana
prasarana pendukung pendidikan. Dan Kepala Madrasah selalu
memberikan arahan dan enak untuk diajak bertukar pikiran terkait dalam
sarana prasarana yang dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan
pembelajaran yang baik. Saya sendiri pernah diberikan kewenangan
dalam menyiapkan dan menyusun sarana prasarana pendukung proses
pendidikan madrasah.”60
Lebih lanjut penulis mewawancarai salah satu guru Ibu Rati Artarini,
sebagai wakil kepala bidang kesiswaan yang mengatakan: “Kepala
Madrasah mendelegasikan kepercayaan pada saya terhadap
pembelajaran yang dilakukan semasa pandemi, dan memberikan arahan
untuk kerjasama dengan wakil kepala bidang kurikulum terkait proses
pembelajaran pada masa pandemi. Saya sendiri sebagai wakil kepala
madrasah dipercaya untuk membantu kepala madrasah dalam
menjelaskan pada orang tua terkait pelaksanaan pembelajaran pada
masa pandemi, ini tentu saja merupakan bagian dalam mendukung
indikator karakteristik organisasi yang baik.”61
Lebih lanjutnya lagi Bapak Erman, selaku Kepala Madrasah
mengatakan: “Setiap guru tentunya mempunyai beraneka ragam watak
dan karakter. Tugas saya selaku pemimpin di Madrasah ini, berupaya
dalam memanajerial seluruh tenaga di Madrasah ini sesuai dengan bidang

59Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 10 Februari 2021, Batang Hari,
Karakteristik Organisasi
60Wakil Kepala Sarana Prasarana, Harjono, S.Pd., M.Pd, Wawancara, 10 Februari 2021,

Batang Hari, Karakteristik Organisasi


61Wakil Kepala Kesiswaan, Rati Artarini.MZ,SE, M.Ak, Wawancara, 02 Februari 2021,

Batang Hari, Karakteristik Organisasi


keahliannya. Saya bekerja tidak bisa sendiri, maka dari itu perlu
pendelegasian wewenang sesuai dengan hierarki tugas dan jabatan. Jika
ada permasalahan maka dilakukan pembinaan. Pembinaan dalam
perwujudan Karakteristik organisasi yang baik saya lakukan untuk melihat
sejauh mana tugas yang dijalani. Pembinaan sifatnya tidak hanya pada
guru namun lebih kepada persiapan yang meliputi bukti fisik dan
pelaksanaan yang meliputi penggunaan media dan metode pembelajaran
semasa pandemi saat ini. Untuk itu wakil kepala madrasah saling
bersinergi bersama dalam mendukung proses pendidikan.”62
Berdasarkan keterangan dan pernyataan di atas dapat diketahuui
bahwa Kepala Madrasah dalam menerapkan kepemimpinan Kepala
Madrasah dalam mewujudkan karakteristik organisasi yang baik di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari selalu memberikan semangat
dan moral yang tinggi kepada pendidik dan tenaga kependidikan demi
meningkatkan perilaku kerja, sehingga dalam melaksanakan tugasnya
pada suatu organisasi akan berjalan efektif.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Kepala Madrasah telah
menjalankan tugasnya dengan cukup baik dalam mewujudkan
Karakteristik organisasi yang baik, terutama dalam pelaksanaan
pendelegasian wewenang sesuai dengan hierarki jabatan. Melalui strategi
yang diterapkan tersebut Kepala Madrasah telah berusaha dalam
meningkatkan kualitas perilaku organisasi. Karakteristik organisasi yang
baik yang dapat dijadikan rujukan oleh Madrasah lain di Kabupaten
Batang Hari.
2. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi
di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari
Kepala Madrasah sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan
dituntut untuk melakukan upaya peningkatan layanan pendidikan melalui
kegiatan pembenahan kepemimpinan Madrasah dengan wadah

62Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 16 Februari 2021, Batang Hari,
Karakteristik Organisasi
pembinaan kelembagaan, kurikulum, ketenagaan, sarana dan prasarana
serta perubahan sistem lainnya. Kenyataan menunjukan bahwa tingkat
kemajuan kepemimpinan kepala Madrasah dapat dilihat melalui
pelaksanaan pembelajaran dan penegakan tata tertib atau kedisiplinan
oleh seluruh komponen Madrasah dalam menjalankan organisasi.
Keberhasilan Madrasah ditunjukan dengan kinerja kepala Madrasah. Oleh
sebab itu, kepala Madrasah sebagai pemimpin organisasi harus
memahami dan mengembangkan keterampilan dalam melaksanakan
perubahan, apabila kepala Madrasah ingin Madrasah yang dipimpinnya
menjadi lebih efektif.
Kepala Madrasah sebagai pemimpin di Madrasah tentu akan
menghadapi berbagai macam persoalan yang akan terjadi, hal ini tidak
bisa dihindari lagi setiap usaha yang dijalani tentu akan mengahadapi
hambatan-hambatan tertentu. Adapun Kendala yang dihadapi dalam
meningkatkan Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1
Batang Hari dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Perbedaan tugas dan tanggung jawab
Pengamatan penulis di Madrasah menemukan bahwa salah satu
kendala Kepala Madrasah dalam mewujudkan Karakteristik organisasi
yang baik adalah perbedaan tugas dan tanggung jawab yang didapat,
khususnya guru sertifikasi dan non sertifikasi. Penulis melihat sebagian
besar guru sudah sertifikasi namun masih ada yang belum mendapat
sertifikasi pendidik, sedangkan itu merupakan poin penambah penilaian
dalam mewujudkan Karakteristik organisasi yang baik. Seperti dalam
pelaksanaan tugas pada suatu organisasi.63
Sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala Madrasah, Bapak Erman
yang mengatakan: “Perbedaan tugas dan tanggung jawab dalam
organisasi menjadi halangan dalam mencapai tujuan organisasi. Seperti
pada pendidik dan tenaga kependidikan. Ada perbedaan tugas, sehingga
menuntut untuk saling mengerti satu sama lain. Guru yang ada di

63Observasi, Tanggal 23 Februari 2021


Madrasah ini tidak semuanya Pegawai Negeri Sipil, ada juga guru atau
tenaga honorer. Ada juga yang sudah mendapat sertifikasi dan belum
mendapat sertifikasi. Tugas dan tanggung jawab guru juga mempengaruhi
penghasilan. Saya maklumi dan akui bahwa penghasilan yang didapat
guru beraneka ragam. Dan kebijakan yang saya buat melalui hasil
musyawarah majelis, terkadang menemukan kendala sulitnya
menerapkan kedisiplinan organisasi, khususnya pada saat pandemi
COVDI-19, terutama mengenai kehadiran.”64
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu guru, Bapak
Hafid yang mengatakan: “Perbedaan tugas dan tanggung jawab membuat
pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakan tugas dan tanggung
jawab masing-masing. Terlebih lagi tugas dan tanggung jawab juga
mempengaruhi penghasilan. Kami tidak bisa terlalu fokus dalam
mengabdikan diri pada Madrasah ini, karena disamping penghasilan yang
kami dapatkan tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan
keluarga, kami juga mempunyai pekerjaan sampingan seperti petani,
apalagi jika mengahadapi masa pandemi. Dan ini sudah kami bicarakan
pada Kepala Madrasah. Dan Kepala Madrasah mengatakan bahwa
diusahakan setiap guru PNS wajib masuk setiap hari kerja karena sudah
menjadi tanggung jawabnya sebagai Abdi Negara kemudian untuk tenaga
honorer ada kelonggaran waktu, boleh hanya masuk pada saat hari
dimana ada tugas mengajar. Untuk mewujudkan karakteristik organisasi
yang baik, saya berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi, namun demikian terkadang menemui kendala
keterbatasan biaya untuk mengcopy perangkat ajar tersebut.”65
Kemudian guru honor yang lain yang bernama Ibu Patimah yang
mengatakan: “Saya selalu berupaya menjalankan tugas dan tanggung
jawab sesuai kemampuan yang saya miliki. Kami sangat bersyukur

64Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 23 Februari 2021, Batang Hari,
Kendala yang dihadapi
65Guru, Hafid, S.Pd.I, Wawancara, 23 Februari 2021, Batang Hari, Kendala yang

dihadapi
memiliki Kepala Madrasah yang mempunyai rasa kebijaksanaan yang
tinggi. Karena kalau boleh kita akui, tugas dan tanggung jawab honor
tidaklah seimbang dengan apa yang telah diberikan pada siswa yaitu ilmu
pengetahuan. Mudah-mudahan pemerintah lebih dapat memperhatikan
kesejahteraan guru honorer. Karena penghasilan yang didapat tidaklah
cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya sendiri belum
mendapat sertifikasi guru. Saya dengar ada program pemerintah untuk
guru yaitu Pegawai Pemerintah dalam Perjanjian Kerja yang gajinya
disetarakan dengan Pegawai Negeri Sipil. Mudah-mudahan nantinya lebih
dapat memperhatikan kesejahteraan guru, sehingga pendidik dan tenaga
kependidikan dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.” 66
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dapat diketahui
bahwa salah satu Kendala yang dihadapi Kepala Madrasah dalam
mewujudkan Karakteristik organisasi yang baik di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 1 Batang Hari salah satunya yaitu perbedaan tugas dan tanggung
jawab yang mempengaruhi penghasilan pendidik dan tenaga
kependidikan.
b. Sarana prasarana pendukung
Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan dalam membimbing
suatu kelompok sedemikian rupa, sehingga tercapai tujuan dari kelompok
itu yaitu tujuan bersama. Oleh karena itu kepemipinan merupakan usaha
untuk dapat menberikan arah dan tata cara dalam bentuk kegiatan.
Hendaknya orang yang menjalakan peran pemipin jangan sekali kali
mencari keharuman nama sendiri, degan memakai bawahannya sebagai
yang menjalankan rencananya, melaikan harus menperhatikan semangat
berkorban dan ketekunan serta gontong royong guna mencapai kemajuan
pendidikan dalam rombongan kerjanya dan harus pula memutuskan
perhatiannya pada hasil usaha-usaha rekan-rekanya menuju tertapanya
tujuan bersama pada organisasi dan menjalakan rencana pendidikan di

66Guru, Patimah, S.Pd.I, Wawancara, 23 Februari 2021, Batang Hari, Kendala yang
dihadapi
Madrasah. Sarana dan prasarana sangat menentukan dan sangat
berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan, proses pembelajaran
tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sarana dan prasarana yang
mendukung..
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Erman selaku Kepala
Madrasah sebagai berikut: “Salah satu kendala yang saya hadapi dalam
mewujudkan karakteristik organisasi yang baik berdasarkan evaluasi diri
Madrasah, khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran adalah masih
kurangnya sarana dan parasarana yang mendukung dalam menunjang
proses pembelajaran seperti halnya mushola yang belum bisa
menampung keseluruhan siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah,
laboratorium bahasa dan komputer yang masih kurang. Belum lagi media
audio visual (proyektor) yang masih kurang jika hendak dipakai oleh guru,
sehingga media tersebut dipakai secara bergiliran. Padahal
sesungguhnya sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor
pendukung penilaian mewujudkan karakteristik organisasi yang baik.
Selanjutnya menghadapi masa pandemi COVID-19 juga membutuhkan
kelayakan sarana prasarana, seperti tempat mencuci tangan, kemudian
persiapan pembatasan sosial anak yang didukung sumber daya
madrasah. Selanjutnya juga sarana prasarana pendukung lainnya yang
meliputi fasilitas internet dan sebagainya.”67
Pernyataan Kepala Madrasah sangat sesuai dengan yang penulis
temui ketika melakukan penelitian di lapangan. Kendala lain yang dihadapi
Kepala Madrasah dalam mewujudkan Karakteristik organisasi yang baik
adalah dikarenakan kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang ada
masih kurang mendukung, seperti kurangnya fasilitas pendukung
pembelajaran, ditambah lagi dengan media ataupun buku yang masih
bersifat kurang di perpustakaan dalam menunjang pengetahuan
keagamaan siswa yang merupakan wujud dari orginasasi keislaman. Ini

67Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 23 Februari 2021, Batang Hari,
Kendala yang dihadapi
merupakan salah satu kendala bagi Kepala Madrasah dalam mewujudkan
Karakteristik organisasi yang baik.68
Pernyataan ini dibenarkan oleh salah seorang guru Ibu Heni Haryati
yang mengatakan: “Saya melihat banyak sekali hal yang dihadapi Kepala
Madrasah sebagai pemimpin organisasi, yang pertama yaitu kami selalu
kekurangan fasilitas pendukung pembelajaran seperti sarana laboratorium
yang kurang, yang kedua kurangnya sarana pendukung dalam
pembelajaran seperti media pembelajaran. Saya sendiri terkadang
merasa kesulitan dalam mengajar, terlebih pada saat pelajaran yang
harus ditagih dengan unjuk kerja (praktek) karena masih kurangnya
sarana dan prasarana pendukung pembelajaran di Madrasah. Ini
merupakan kendala dalam penerapan pembelajaran keagamaan yang
menuntut untuk praktek langsung. Menghadapi masa pandemi saat ini
juga membutuhkan sarana prasarana pendukung seperti alat kebersihan
cuci tangan dan sebagainya.”69
Lebih lanjut salah seorang guru yang bernama Bapak Abd. Mukti
mengatakan: “Selama ini kami sedikit terganggu dalam menyampaikan
pelajaran karena masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran, terutama dalam kegiatan praktek. Dan masih banyak lagi
perlengkapan pembelajaran yang masih kurang. Memang sarana dan
prasarana pembelajaran Madrasah ini cukup banyak, akan tetapi dalam
pembelajaran semasa pandemi COVID-19 harus menyesuaikan dengan
protokol kesehatan.”70
Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian di atas dapat
dipahami bahwa, yang menjadi kendala Kepala Madrasah sebagai
pemimpin organisasi dalam mewujudkan karakteristik organisasi yang
baik berdasarkan evaluasi diri Madrasah adalah kurangnya sarana dan

68Observasi, Tanggal 23 Februari 2021


69Guru, Heni Haryati, ST, MM, Wawancara, 23 Februari 2021, Batang Hari, Kendala yang
dihadapi
70Guru, Abd. Mukti, S.Pd.I, Wawancara, 17 Maret 2021, Batang Hari, Kendala yang

dihadapi
prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi sarana prasarana fisik maupun non fisik terutama dalam
menghadapi pandemi COVID-19.
3. Upaya yang dilakukan mengatasi kendala dalam meningkatkan
Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari
Manajemen pelaksanaan supervisi memiliki tujuan perilaku
organisasi yang maksimal sehingga dapat mencapai mutu pendidikan
yang baik. Perilaku merupakan sebuah aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh sumber daya manusia. Perilaku merupakan cara bertindak. Ia
menunjukan tingkah laku seseorang dalam melaksanakan kegiatanya.
Seorang individu tentu memiliki perilaku. Perilaku ini muncul dengan
adanya stimulus dari orang sekitarnya. Perilaku muncul sebagai respon
terhadap lingkungan sekitar. Dalam sebuah organisasi atau instansi tentu
banyak individu berinteaksi dengan sesama. Organisasi merupakan
sebuah unit sosial yang secara sadar dikoordinasikan mereka. Mereka
terdiri dari dua atau lebih yang berfungsi secara relatif berkelanjutan untuk
mencapai tujuan bersama atau serangkaian tujuan. Sebuah organisasi
atau instansi terdapat aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh dua atau lebih
manusia yang memiliki tujuan sama. Aktivitas tersebut menghasilkan
perilaku di dalam organisasi. Perilaku organisasi merupakan sebuah
peranan penting dalam kesuksesan organisasi.
Dari hasil observasi dan wawancara penulis menemukan bahwa
diantara Upaya yang dilakukan mengatasi kendala dalam meningkatkan
Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan motivasi organisasi
Pemimpin yang ingin mencapai kemajuan dalam progam pendidikan
Madrasah harus menyadari, bahwa hubungan kerjasama antara manusia
yang baik merupakan landasan penting dalam kepemipinan. Kesiapan
mental yang terwujud dalam bentuk kemampuan seseorang untuk
memberikan bimbingan,mengarahkan dan mengatur serta menguasai
orang lain agar mereka berbuat sesuatu, kesiapan dan kemampuan
kepada pemimpin tersebut untuk memaikan peran sebagai juru tafsir atau
penbagi penjelasan tentang kepentingan minat, kemauan cita-cita atau
tujuan yang diinginkan untuk mencapai tujuan oleh sekelompok individual.
Sesuai wawancara dengan Bapak Erman selaku kepala madrasah
mengatakan: “Adapun upaya yang saya lakukan dalam mengatasi
kendala pada perilaku organisasi diantaranya adalah memberikan
motivasi organisasi pada pendidik dan tenaga kependidikan, seperti dalam
memberikan perhatian terhadap hasil kerja para pendidik dan tenaga
kependidikan yang dilakukan dengan memberikan pernyataan/pujian di
depan rekan-rekan kerja, pemberian kepercayaan berupa tugas tambahan
selain tugas pokoknta, kemudian adanya pembagian tugas yang merata
antara guru dan kepala madrasah dan bersama-sama dalam peningkatan
mutu pendidikan di madrasah ini. Dan memberikan berbagai tugas
tambahan pada pendidik dan tenaga kependidikan Non PNS sehingga
dengan demikian dapat kiranya mencukupi sebagian kebutuhan Non PNS.
Terlebih lagi bulan masa pandemi COVID-19 saat ini, tentu saja banyak
kebutuhan yang harus disesuaikan dengan protokol kesehatan.”71
Kemudian hasil wawancara penulis dengan Bapak Alpian yang
mengatakan bahwa: “Kepala Madrasah selaku pemimpin organisasi
pendidikan telah berupaya secara maksimal meningkatkan perilaku
organisasi ke arah yang lebih baik, salah satunya dengan memberikan
solusi terkait kendala yang dihadapi. Setiap minggu Kepala Madrasah
selalu bertanya mengenai hasil kerja pendidik dan tenaga kependidikan.
Dan Kepala Madrasah selalu memberikan motivasi pada seluruh struktur
organisasi madrasah untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Dan
berupaya memberikan yang terbaik untuk organisasi sebagai amal
kebaikan dunia dan akhirat.”72

71Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd, Wawancara, 03 Maret 2021, Batang Hari,
Upaya yang dilakukan
72Guru, Alpian, S.Ag Wawancara, 03 Maret 2021, Batang Hari, Upaya yang dilakukan
Pengamatan penulis di lokasi penelitian menemukan bahwa Kepala
Madrasah selalu berupaya dalam memberikan motivasi yang baik. Seperti
Kepala Madrasah menyebutkan pada guru bahwa menjadi guru
merupakan panggilan jiwa yang tidak semua orang mampu. Menjadi guru
juga merupakan amanat yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Para guru di madrasah penulis lihat memiliki hubungan kekeluargaan
yang baik dalam interaksi sehari-hari. Ini penulis lihat dari waktu istirahat
yang diisi dengan kegiatan bercerita mengenai pelaksanaan
pembelajaran, Kepala Madrasah terkadang memberikan masukan pada
guru dalam pembelajaran. Selanjutnya juga pada tenaga kependidikan
terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan tugas
organisasi.73
Sebagaimana wawancara penulis dengan Bapak M. Chusaini yang
mengatakan: “Dalam pelaksanaan tugas organisasi, Kepala Madrasah
sebagai pemimpin organisasi selalu memberikan masukan yang bersifat
positif melalui pemberian motivasi. Saya sangat senang ditugaskan di
madrasah ini. Sangat terasa sekali kekompakan pendidik, tenaga
kependidikan dan Kepala Madrasah, saling mengisi kekurangan satu
sama lain.”74
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis di atas dapat
diketahui salah satu upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pada
perilaku organisasi yaitu memberikan motivasi pada guru, dan
memberikan motivasi pada perilaku organisasi untuk menuju ke arah yang
lebih baik. Dengan adanya pemberian perhatian, motivasi dan apresiasi
dari kepala madrasah tentunya dapat meningkatkan perilaku organisasi.
b. Selalu berusaha meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan
Lembaga pendidikan yang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas membutuhkan pembagian kerja yang proporsional dan

73Observasi,Tanggal 03 Maret 2021


74Tenaga Kependidikan, M. Chusaini, Wawancara, 03 Maret 2021, Batang Hari, Upaya
yang dilakukan
penempatan para pekerja menurut kompetensinya masing-masing.
Dengan demikian, setiap pelaku pendidikan memikul tanggung jawab
penuh sesuai dengan kecakapannya dan mengikuti sistem kerja yang
profesional untuk tujuan pendidikan.
Wawancara dengan Bapak Erman selaku Kepala Madrasah yang
mengatakan: “Guru-guru yang mengajar di Madrasah ini keseluruhan
sudah Sarjana Strata Satu, karena standar pendidik untuk tingkat
menengah harus S.1 dalam memberikan semangat pada guru mengikuti
kegiatan peningkatan kompetensi saya menganjurkan guru untuk
mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), di
kegiatan tersebut banyak manfaat yang dapat diambil guru dalam
kinerjanya menjadi pendidik. Berbagai kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran dapat dipecahkan secara bersama-sama, termasuk
menyusun perangkat mengajar. Itu merupakan wahana guru dalam
meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Selanjutnya juga untuk tenaga
kependidikan diberikan pelatihan dan kegiatan penambah wawasan untuk
meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Seperti pelatihan tenaga
perpustakaan, tenaga administrasi dan sebagainya.75
Lebih lanjut penulis mewawancarai Ibu Ika Fitrianti yang merupakan
staf TU mengatakan bahwa: “Sebagai tenaga kependidikan, kami juga
membantu administrasi guru-guru yang ada di sini, seperti membantu
menginventarisir perangkat ajar yang dibutuhkan untuk dokumen. Pada
guru semuanya mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
yang dianjurkan Kepala Madrasah. pada kegiatan MGMP banyak sekali
manfaat yang didapat guru. Kami juga mengikuti seminar dan pelatihan
untuk melaksanakan tugas pokok kami sebagai tenaga kependidikan
madrasah.”76

75Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd Wawancara, 09 Maret 2021, Batang Hari,
Upaya yang dilakukan
76Tenaga Kependidikan, Ika Fitrianti Wawancara, 09 Maret 2021, Batang Hari, Upaya

yang dilakukan
Pengamatan penulis di lokasi penelitian menemukan bahwa hampir
keseluruhan guru telah berkualifikasi akademik sarjana Strata Satu dan
seluruh guru mengikuti kegiatan MGMP yang diadakan di Kabupaten
Batang Hari. Pendidik dan Tenaga Kependiikan juga terkadang mengikuti
seminar, pelatihan dan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan
kompetensi yang dimilikinya sehingga membawa manfaat dalam kegiatan
tugas organisasi.77
Lebih lanjut dikatakan oleh Bapak Erman, Kepala Madrasah yang
mengatakan bahwa: “Setiap pendidik dan tenaga kependiikan di
madrasah ini pada dasarnya telah sesuai dengan konsentrasi
akademiknya dan telah memenuhi standar pendidikan, agar pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi pendidik dan tenaga kependidikan dapat
dijalankan secara profesional maka penting meningkatkan kompetensinya.
Seiring perubahan waktu, maka masing-masing pendidik dan tenaga
kependidikan perlu menambah pengetahuan dan pengalamannya. Seperti
pendidik, untuk meningkatkan keprofesionalan guru, sebaiknya setiap
guru berusaha untuk membaca buku-buku penunjang berkaitan dengan
bidang studi ataupun tugas yang diajarkan dan mengikuti seminar-seminar
yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, perguruan tinggi terkait
dan sebagainya yang nantinya dapat meningkatkan kompetensi yang
dimiliki oleh guru. Sedangkan tenaga kependidikan juga mengikuti
pelatihan peningkatan kompetensi melalui webinar atau mengikuti seminar
dan sebagainya.”78
Hal serupa juga dikemukakan oleh Ibu Asminar, salah satu guru
sebagai berikut : “Guru haruslah dapat mengembangkan kemampuan dan
ilmu pengetahuan yang dimilikinya melalui pengembangan diri sendiri dan
keprofesionalan yang dimilikinya, seperti banyak membaca buku,
mengikuti Pendidikan dan Latihan (DIKLAT), workhsop, melanjutkan studi
kejenjang yang lebih tinggi dan lain sebagainya. Saya selalu berupaya

77Observasi,
Tanggal 09 Maret 2021
78KepalaMadrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd Wawancara, 09 Maret 2021, Batang Hari,
Upaya yang dilakukan
dalam mengembangkan kompetensi yang saya miliki, walaupun sudah
sertifikasi. Pengayaan melalui kegiatan MGMP, membaca buku, mengikuti
seminar dan DIKLAT juga dapat memperkaya pengalaman.79
Berdasarkan hasil pengamatan penulis yang ditemui di lapangan,
adapun menemukan bahwa solusi yang dijalani Kepala Madrasah terkait
kendala yang dihadapi dalam perilaku organisasi yaitu selalu memberikan
motivasi yang baik dengan pendidik dan tenaga kependidkan dalam
menambah pengetahuan serta kompetensi yang dimilikinya melalui
berbagai kegiatan.80
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis di atas dapat
diketahui bahwa Kepala Madrasah telah menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin organisasi di lembaga pendidikan
(madrasah) melalui pemberian motivasi pada pendidik dan tenaga
kependidikan untuk dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya dan
memberikan arahan, bimbingan, pengawasan serta apresiasi pada setiap
pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas kerja
organisasi di madrasah.
c. Melengkapi standar sarana prasarana
Organisasi dapat dikatakan efisiensi, ketika pimpinan
memperlakukan pegawai sesuai dengan kodratnya sebagai manusia. Hal
ini dimaksudkan agar manajemen memiliki kerjasama tim yang solid.
Pegawai juga memiliki tanggung jawab serta displin dalam bekerja.
Seorang pegawai juga ingin memiliki kenyaman dalam bekerja sebagai
perwujudan dirinya. Hal ini dapat menciptakan antusiasme sebagai hasil
dari prestasi. Peningkatan kinerja pegawai dilakukan untuk
memaksimalkan produktivitas kerja. Cara tersebut digunakan untuk
memperlakukan pegawai sesuai kodratnya sebagai manusia.
Hasil pengamatan penulis melalui kegiatan rutinitas pendidik dan
tenaga kependidikan menemukan bahwa Kepala Madrasah telah

79Guru, Asminar, S.Pd Wawancara, 09 Maret 2021, Batang Hari, Upaya yang dilakukan
80Observasi, Tanggal 09 Maret 2021
menganggarkan alokasi kebutuhan dana dari Bantuan Operasional
Sekolah/Madrasah dalam mencukupi kebutuhan terkait sarana prasarana
pendidikan madrasah kecuali sarana fisik madrasah. Seperti
perlengkapan peralatan ibadah, peralatan protokol kesehatan dan lainnya
bertahap sudah dianggarkan yang disesuaikan dengan alokasi kebutuhan
dan prinsip penggunaan. Terlebih lagi saat ini pandemi COVID-19 yang
sangat membutuhkan sarana prasarana pendidikan dalam memenuhi
protokol kesehatan.81
Sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Harjono sekaligus wakil kepala
bidang sarana prasarana mengatakan: “Dalam Perilaku organisasi,
Kepala Madrasah telah berupaya dalam mencari solusi terkait kendala
yang dihadapi. Salah satunya dengan mengalokasikan dana Bantuan
Operasional Madrasah untuk pembelian perlengkapan sarana prasarana
pendukung pendidikan. Itu merupakan salah satu bentuk dorongan
perilaku organisasi untuk mencapai tujuan. Sebagai wakil kepala
madrasah bidang sarana prasarana, seluruh kekurangan sudah saya
inventarisir dan saya laporkan pada pemimpin organisasi, dan dalam
waktu dekat akan dicukupi sesuai dengan rasio kebutuhan.82
Lebih lanjut dikatakan oleh Bapak Erman, Kepala Madrasah yang
mengatakan: “Dalam mengatasi kendala, saya telah mengalokasikan
dana Bantuan Operasional Madrasah yang relevan dengan kebutuhan
pendidik dan tenaga kependidikan dalam organisasi, sehingga tidak
dijumpai lagi masalah sarana prasarana yang kurang lengkap. Namun
demikian tentu saja mengikuti azas ketepatan dan transparansi dengan
mempertimbangkan kebutuhan yang betul-betul mendesak. Sehingga
menimbulkan keadilan pada organisasi.83

81Observasi,Tanggal 17 Maret 2021


82Wakil Kepala Sarana Prasarana, Bapak Harjono, S.Pd.., M.Pd Wawancara, 09 Maret
2021, Batang Hari, Upaya yang dilakukan
83Kepala Madrasah, Erman, S.Pd.I., M.Pd Wawancara, 17 Maret 2021, Batang Hari,

Upaya yang dilakukan


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dapat diketahui
bahwa Kepala Madrasah sebagai pemimpin organisasi telah berupaya
dalam mencari solusi terkait kendala yang dihadapi. Dengan demikian
tentu saja Kepala Madrasah telah melaksanakan kepemimpinan dengan
baik pada perilaku organisasi untuk mencapai tujuan. Tentu saja hasil
merupakan proses yang berkesinambungan yang diharapkan dapat
membawa peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diuraikan pada bagian ini berdasarkan
pembahasan pada bagian sebelumnya adalah:
1. Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari telah dijalankan sesuai
dengan mekanisme dan prosedur yang baik, dimana Kepala Madrasah
memberikan merumuskan tujuan organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi, menerapkan pembagian kerja sesuai dengan tugas pokok,
fungsi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan latar belakang
pendidikan serta mendelegasikan hierarki kewenangan kepada wakil
kepala madrasah.
2. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari yaitu perbedaan tugas
dan tanggung jawab pendidik tenaga kependidikan dan sarana
prasarana pendukung dalam meningkatkan perilaku organisasi.
3. Upaya yang dilakukan mengatasi kendala dalam meningkatkan
Perilaku Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari
yaitu meningkatkan motivasi organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan, selalu berusaha meningkatkan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan
mengikutsertakan pendidik tenaga kependidkan dalam mengikuti
kegiatan peningkatan kompetensi dan melengkapi standar sarana
prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan madrasah.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian, adapun
implikasi yang dimaksud sebagai berikut:
1. Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku Organisasi di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari dapat meningkatkan
kualitas pendidikan dan menunjukkan identitas madrasah sebagai
lembaga pendidikan Islam.
2. Kerjasama yang baik antara kepala madrasah dan guru dalam proses
pembelajaran akan membawa dampak terhadap mutu pendidikan dan
organisasi.
3. Perilaku organisasi yang profesional dengan mengedepankan strategi
yang baik dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di
madrasah terutama dalam meningkatkan karakteristik organisasi dan
perilaku organisasi.
C. Rekomendasi
1. Kepala Madrasah, guru dan orang tua dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan melalui perhatian terhadap karakteristik organisasi
dan perilaku organisasi.
2. Kepala Madrasah, pendidik dan tenaga kependidikan dalam struktur
organisasi dapat bekerjasama dalam pelaksanaan dan peningkatan
kualitas pendidikan.
3. Siswa diharapkan lebih aktif dalam pelaksanaan pembelajaran
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar yang baik selama masa
pandemi COVID-19.
4. Orang tua untuk lebih memperhatikan pendidikan anak dan
bekerjasama dengan pihak madrasah terutama dalam memberikan
bimbingan secara daring.
D. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis akan memberikan
saran-saran di antaranya :
1. Kepada Kepala Madrasah untuk selalu berusaha dalam meningkatkan
standar sarana dan prasarana khususnya dalam mendukung jalannya
organisasi, dengan adanya sarana prasarana pendidikan yang baik
tentunya motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan sehingga
pemahaman materi dapat mudah dimengerti oleh siswa dan hasil
belajar siswa dapat lebih ditingkatkan dan juga imbasnya tentu saja
pada peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah dalam
menyambut new normal.
2. Kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk selalu berusaha
mencari solusi alternatif dalam menjalani roda organisasi terutama
mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga
motivasi belajar siswa lebih dapat ditingkatkan dengan berbagai cara
seperti meningkatkan kembali kerjasama dengan orang tua dan
sebagainya.
3. Kepada siswa untuk selalu giat dalam belajar dan berusaha
meningkatkan hasil belajar, sehingga dapat menjadi anak yang
berguna bagi nusa, bangsa dan agama serta bahagia di dunia dan
akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Kementerian Agama. 2017.

_______. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sisdiknas. Bandung:


Fokus Media. 2013.

_______. Pedoman Penulisan Skripsi. Batang Hari: STAI Muara Bulian.


2017.

Amirul Hadi dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:


Pustaka Setia. 2011.

Ismail Nawawi. Perilaku Organisasi. Jakarta: Dwi Putra Pustaka Jaya.


2010.

Iwan Satibi. Manajemen Publik dalam Perspektif Teoritik dan Empirik.


Bandung: Unpas Press. 2012.

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional.


Jogjakarta: Diva Press. 2012.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya. 2011.

Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksara. 2011.

Miftah Thoha. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya.


Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Mukhtar. Bimbingan Skripsi. Tesis dan Artikel Ilmiah. Jambi: Sultan Thaha
Pers. 2011.

Ratminto & Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar. 2015.

Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:


Mandar Maju. 2011.

Soewarno Handayaningrat. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan


Manajemen. Jakarta: Haji Masagung. 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif


dan R &D. Bandung: Alfabeta. 2012.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2011.

Syafaruddin. Efektivitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


2012.

_______. Manajemen Organisasi Pendidikan Perspektif Sains dan Islam.


Medan: Perdana Pubhlising. 2015.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul: Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku


Organisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batang Hari

A. Pedoman Observasi
1. Mengamati Sistem Organisasi.
2. Mengamati Karakteristik Organisasi dalam meningkatkan Perilaku
Organisasi.
3. Mengamati pembagian tugas dalam organisasi.
4. Mengamati kerjasama organisasi.
5. Mengamati kepemimpinan dalam organisasi.
6. Mengamati perilaku organisasi.
7. Mengamati Kendala yang dihadapi dalam karakteristik organisasi.
8. Mengamati sarana prasarana pendukung organisasi.
9. Mengamati pelaksanaan pemberian tugas yang diberikan dalam
suatu organisasi.
10. Mengamati motivasi organisasi.
11. Mengamati upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala.

B. Pedoman Wawancara
1. Kepala Madrasah
a. Bagaimana Karakteristik organisasi madrasah?
b. Bagaimana sistem pembagian tugas dalam organisasi?
c. Bagaimana perilaku organisasi?
d. Bagaimana peran pemimpin dalam organisasi?
e. Apa saja langkah dalam karakteristik organisasi?
f. Adakah kerjasama dalam organisasi?
g. Apa kendala yang dihadapi?
h. Bagaimana upaya dalam mengatasi kendala?
2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Bagaimana Karakteristik organisasi madrasah?
b. Bagaimana sistem pembagian tugas dalam organisasi?
c. Apakah ada kepercayaan seperti pendelegasian wewenang
dalam organisasi?
d. Bagaimana pelaksanaan tugas organisasi?
e. Pernahkah terjalin kerjasama dalam perilaku organisasi?
f. Bagaimana perilaku organisasi?
g. Bagaimana peran pemimpin dalam organisasi?
h. Apa saja langkah dalam karakteristik organisasi?
i. Adakah kerjasama dalam organisasi?
j. Apa kendala yang dihadapi?
k. Bagaimana sarana prasarana pendukung organisasi?
l. Bagaimana kerjasama orang tua dalam mendukung
organisasi?
m. Bagaimana upaya dalam mengatasi kendala?
C. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah/Historis berdirinya Desa
2. Gambaran letak geografis Desa
3. Struktur Organisasi Desa
4. Keadaan Penduduk Desa
5. Keadaan Sarana dan Prasarana Desa
DAFTAR INFORMAN DAN RESPONDEN

No Nama Keterangan
1 Erman, S.Pd.I., M.Pd Kepala Madrasah
2 Juhri, S.Pd.I Wakil Kurikulum
3 Yusmayati, S.Ag Pendidik
4 Rina Kaswanti, S.Pd Pendidik
5 Hanafi Tenaga Kependidikan
6 Harjono, S.Pd, M.Pd Wakil Sarana Prasarana
7 Rati Artarini.MZ,SE, M.Ak Wakil Kesiswaan
8 Hafid, S.Pd.I Pendidik
9 Patimah, S.Pd.I Pendidik
10 Heni Haryati, ST, MM Pendidik
11 Abd. Mukti, S.Pd.I Pendidik
12 Alpian, S.Ag Pendidik
13 Masyitoh, SE Pendidik
14 Ika Fitrianti Tenaga Kependidikan
15 Asminar, S.Pd Pendidik
CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri
Nama : Hersyafni Putri
NIM/NIRM : 2017.153.848 / 13003-1317-23352
Tempat/Tanggal Lahir : Muara Bulian / 11 Juni 1999
Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Alamat : RT. 16 RW. 04 Hutan Lindung Kelurahan
Rengas Condong Kecamatan Muara
Bulian Kabupaten Batang Hari
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Tempat Tahun Tamat
1. SDN 182/I Hutan Lindung Batang Hari 2012
2. MTs N Muara Bulian Batang Hari 2014
3. SMA N 6 Batang Hari Batang Hari 2017
4. IAI Nusantara Muara Bulian Batang Hari -

C. Pengalaman Kerja/Organisasi/Latihan/Seminar
No Jenis Kegiatan Tempat Tahun
1. Pramuka Batang Hari 2018 –
sekarang
2. PMII Batang Hari 2018 –
sekarang

Anda mungkin juga menyukai