Ergonomi-W4-Penyesuaian Dan Kelonggaran - Compatibility Mode
Ergonomi-W4-Penyesuaian Dan Kelonggaran - Compatibility Mode
Perancangan
Sistem Kerja II
A. Dwi Wahyuni P
PENYESUAIAN DAN
KELONGGARAN DALAM
PENGUKURAN WAKTU KERJA
PENGUKURAN WAKTU KERJA
l Ditujukan untuk memperoleh waktu baku
l Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan oleh
seorang pekerja normal untuk menyelesaikan
pekerjaannya secara wajar dalam sistem kerja
terbaik (dan baku) pada saat itu [Barnes, 1980].
l Dalam sistem manufaktur, waktu baku digunakan
sebagai dasar untuk:
l Penjadualan produksi
l Perencanaan
l Pembiayaan
l Evaluasi produktivitas
TAHAPAN PERHITUNGAN
WAKTU BAKU
Faktor Faktor
Penyesuaian Kelonggaran
Waktu Siklus:
Waktu penyelesaian satu satuan produksi sejak bahan
baku mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan.
CARA PENGUKURAN WAKTU
KERJA
1) Pengukuran Waktu Kerja Langsung
Yaitu pengukuran yang dilaksanakan secara langsung pada
tempat di mana pekerjaan yang diukur dijalankan.
Dua cara termasuk di dalamnya adalah:
Ø Menggunakan jam henti (stop watch time study)
Ø Menggunakan sampling kerja (work sampling)
2) Pengukuran Waktu Kerja Tidak Langsung
Yaitu pengukuran waktu kerja yang dilakukan tanpa si
pengamat harus berada di tempat pekerjaan yang diukur.
Pengukuran dilakukan dengan membaca tabel waktu yang
tersedia, asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-
elemen pekerjaan atau gerakan.
Terdiri dari:
Ø Data waktu baku
Ø Data waktu gerakan
A. PENGUKURAN WAKTU
KERJA DENGAN JAM HENTI
l Bisa dilaksanakan secara kontinu atau
terputus-putus
l Cara kontinu dilakukan tanpa
menghentikan jam henti selama
pengukuran berlangsung
l Cara terputus-putus, jam henti dihentikan
setiap pengukuran satu siklus elemen
kegiatan.
CIRI PEKERJAAN YANG COCOK
UNTUK PERHITUNGAN JAM HENTI:
s x = SD = I
; N > 30
N
B.B = X - 3.s x
s x = SD =
(
å XI - X )
2
; N £ 30
N -1
Data Ekstrim
X
1 2 3 4 5 No. Pengamatan/Periode
ç N (å X i2 ) - (å X i ) 2 ÷
çS i -1 i -1 ÷
N '= ç N ÷
ç
ç å Xi ÷
÷
è i -1
ø
Xi
l Waktu Siklus: Ws = å
N
l Waktu Normal: Wn = Ws x P
l Waktu Baku: Wb = Wb + l
FAKTOR PENYESUAIAN
l Notasi : fp = P
l Latar belakang: setiap orang mempunyai
tingkat konsistensi yang berbeda-beda dalam
bekerja.
l Dibagi menjadi 3 kategori :
l Untuk P > 1 Bekerja Cepat
l Untuk P = 1 Bekerja Wajar / Normal
l Untuk P < 1 Bekerja Lambat
Kadang-kadang
Cepat
Kerja Tidak Wajar
Kadang-kadang
Lambat
Speed
Menormalkan
Waktu Kerja
Tempo
Wn = Ws x P
BEBERAPA CARA PERHITUNGAN
FAKTOR PENYESUAIAN:
1. PERSENTASE
2. SHUMARD
3. WESTINGHOUSE
4. OBJEKTIF
5. SINTESA
BEBERAPA CARA PERHITUNGAN
FAKTOR PENYESUAIAN (2):
1. PERSENTASE
l Merupakan cara yang paling sederhana dan sangat dipengaruhi oleh
subjektifitas pengukurnya.
l Contoh : 110% Þ ditentukan secara langsung.
2. SHUMARD
l Shumard menyusun tabel-tabel faktor penyesuaian dengan cara
membagi beberapa kelas faktor penyesuaian. Pengukur melakukan
penilaian berdasarkan kriteria dalam tiap-tiap kelas.
l Contoh : Normal = 60, kemudian jika pekerja termasuk “excelent” = 80
Sehingga : P = 80/60 = 1,333
Kelas Penyesuaian Kelas Penyesuaian
Superlast 100 Good – 65
Fast + 95 Normal 60
Fast 90 Fair + 55
Fast – 85 Fair 50
Excellent 80 Fair – 45
Good + 75 Poor 40
Good 70
BEBERAPA CARA PERHITUNGAN
FAKTOR PENYESUAIAN (3):
3. WESTINGHOUSE
l Performance rating dibagi 4 faktor, yaitu:
a) Keterampilan (skill)
b) Usaha (effort)
c) Kondisi lingkungan / kondisi kerja
d) Konsistensi / kesesuaian
(dapat dilihat pada tabel 9.2, Sutalaksana
[1979])
WESTINGHOUSE (2)
Cara perhitungan:
Misalkan suatu pekerjaan dengan mengacu pada tabel
yang ada:
l Keterampilan : Fair (E1) = -0,05
l Usaha : Good (C2) = +0,02
l Kondisi Lingk. : Excelent (B) = +0,04
l Konsistensi : Poor (F) = -0,04
-0,03 Þ P1
P = P0 ± P1 Þ P0 = 1 (Keadaan Wajar)
P = 1 – 0,03 = 0,97
Jadi faktor penyesuaian = 97%
BEBERAPA CARA PERHITUNGAN
FAKTOR PENYESUAIAN (4):
4. OBJEKTIF
Membagi performance rating menjadi 2 kriteria :
l Kecepatan kerja
Wb = Wn + (Wn x allowance)
Contoh Soal :
l Suatu aktivitas pengukuran waktu kerja dengan data sebagai
berikut:
Waktu Elemen Kerja Rata-rata
ELEMEN
( dalam 0,01 menit)
A 0,770
B 1,485
C 0,828
D 2,265
E 0,110
l 1 hari = 8 jam
l 1 jam untuk istirahat sehingga yang diamati hanya 7 jam.
l 1 hari = 7 jam = 420 menit
l Selang waktu kunjungan = 10 menit
l A.R.M. = 420 / 10 = 42
l Frekuensi kunjungan, misal : 5 kali.
l Hitung Random:
02 ; 04 ; 07 ; 12 ; 15 (disusun dari terkecil ® terbesar)
l Waktu kunjungan :
07.00 + (02 x 10') = 07.20
LANGKAH PELAKSANAAN
SAMPLING PEKERJAAN (3):
h) Penyusunan “Aktivitas Pengamatan” dalam
suatu tabel.
Contoh: Motivasi
No Jam Pengamatan
Produktif Non Produktif
1. 07.20 b
2. 07.40 b
3. 08.10 b
. . . .
. . . .
. . . .
10
.
8 2
PENGUJIAN
KESERAGAMAN DATA
(Pada Pengukuran dengan Sampling Pekerjaan)
n
pengamatan ke-i
n = Jumlah pengamatan total (seluruh hasil pengamatan)
Jml
Operator 10 8 15 3 12 10 14 25 12 5 118
idle