Anda di halaman 1dari 3

Nama Nabil Musyaffa

NIM I000180122
Kelas C
Mata Kuliah Ilmu Falak
Tugas Pertemuan ke-5

No. NIM Nama Anggota Kelompok


11. I000180090 Arum Rizki Rachmawati
12. I000180093 Neneng Nadila Kurniawati
13. I000180097 Ayu Arlinda
14. I000180102 Meliana Dyah Pertiwi
15. I000180104 M Naufal Ibnu Alis
16. I000180108 Binara Bayu Prasetyo
17. I000180112 Muhammad Fahrun Ali S
18. I000180121 Yusuf Fatkhurohman
19. I000180122 Nabil Musyafa
20. I000180126 Muhammad Iqbal Nur Ishlahudin

Pertanyaan:
1. Waktu yang dinisbahkan kepada Posisi Matahari sebenarnya disebut jenis
waktu apa?
2. Waktu yang ditunjukkan oleh Arloji sebenarnya waktu yang dinisbahkan
kepada posisi matahari yang bagaimana?
3. Mengapa tempat yang memiliki perbedaan 15 derajat bujur di bumi
memiliki perbedaan waktu 1 jam?
4. Apakah Bujur Tolok itu?
5. Apa Hubungan Bujur Tolok dan Zona Waktu Seperti WIB, WIT, Atlantic
Standard Time, Pacific Standard Time, dan yang sejenisnya?
6. Sebutkan 3 Zona Waktu di Indonesia dan propinsi-propinsi yang masuk
kedalamnya masing-masing!
7. Apa yang dimaksud dengan Sudut Jam Matahari?
8. Apa Hubungannya Sudut Jam Matahari dengan Ketinggian Matahari?
9. Awal Waktu Shalat Asar itu ketika Matahari pada keadaan Bagaimana?
10. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara waktu sipil dengan waktu surya
rerata?
11. Waktu shalat sebenarnya adalah waktu yang menunjukkan matahari pada
keadaan sebenarnya. Sedangkan angka-angka yang menunjukkan jadwal
waktu shalat sehari-hari adalah angka-angka waktu surya yang di rata-rata.
Jadi membuat jadwal shalat sebenarnya adalah mendaftar hubungan waktu
surya sejati (WSS) dengan waktu surya rerata (WSR). Penghubung antara
WSS dengan WSR itu dinamakan apa?

Jawaban:
1. Waktu surya sejati dan waktu sipil. Waktu surya sejati yaitu fenomena nyata yang
terjadi di alam. Dengan kata lain, ia adalah fenomena sejati. Sedangkan waktu sipil
yaitu waktu surya rerata yang daurnya dimulai dari tengah malam.
2. Disebut sebagai waktu surya rerata yang seolah-olah posisi matahari itu rata-rata
bergerak sepanjang hari dan sepanjang tahun karena matahari dianggap bergerak
mengelilingi bumi dan menganggap tegak lurus pada poros bumi yaitu di garis
khatulistiwa.
3. Karena pembagian waktu dalam sehari 24 jam dinisbahkan kepada 24 garis bujur
tertentu yang merupakan kelipatan 15 dengan 2 garis bujur 180° BT dan 180° BB
berhimpit. Sehingga ke-24 garis bujur ini menjadi acuan pokok beda waktu satu jam
dan dinamakan dengan Bujur Tolok.
4. Bujur Tolok adalah garis bujur pembagi wilayah waktu
5. Dalam hal ini, bumi dibagi menajdi 24 zona waktu sesuai dengan wakty satu kali
rotasi. Lingkaran bumi sendiri memiliki sudut 360°. Dengan adanya 24 zona waktu,
patokan garis Bujur Tolok sebagai penanda zona waktu seperti WIB, WIT, ATlantic
Standard Time, Pacific Standard Time dan Sejensinya) adalah Bujur Tolok menajdi
sebuah acuan untuk penetapan perbedaan dalam watu. Sebagai contoh Bujur Tolok
WIB adalah garis:
● Bujur Tolok untuk waktu UT+1: garis bujur 15 BT (+15)
● UT+2: 30 BT (+30)
● Bujur Tolok untuk waktu UT-1: garis bujur 15 BB (-15)
● West European Time (=Universal Time, perbedaan 0 jam)
● Central European Time (+1 jam, bujur tolok 15 BT)
● Atlantic Standard Time (-4 jam, bujur tolok 60 BB)
● Pacific Standard Time (-8 jam, bujur tolok 120 BB)
6. Wilayah yang masuk dalam zona waktu WIB: yaitu seluruh propinsi di pulau
Sumatera, serta seluruh propinsi di Pulau Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan
Tengah. Wilayah yang masuk dalam zona waktu WITA yaitu Kalimantan Utara,
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, dan seluruh propinsi di
Pulau Sulawesi. Wilayah yang masuk dalam zona waktu WIT adalah Maluku, Maluku
Utara, Papua dan Papua Barat.
7. Sudut waktu Matahari adalah busur sepanjang lingkaran harian Matahari dihitung
dari titik kulminasi atas sampai Matahari berada Atau sudut pada kutub langit selatan
atau utara yang diapit oleh garis meridian dan lingkaran deklinasi yang melewati
Matahari.Jadi sudut waktu Matahari adalah busur sepanjang lingkaran harian
Matahari dihitung dari titik kulminasi atas sampai matahari berada.
8. Mengamati matahari dari bumi, sudut jam matahari adalah ekspresi waktu, yang
dinyatakan dalam pengukuran sudut, biasanya derajat, dari siang hari. Pada siang hari,
sudut jam adalah nol derajat, dengan waktu sebelum matahari siang dinyatakan
sebagai derajat negatif, dan waktu setempat setelah siang hari dinyatakan sebagai
derajat positif. Misalnya, pada 10:30 waktu semu lokal, sudut jam adalah 22,5° (15°
per jam dikali 1,5 jam sebelum tengah hari). The cosinus dari sudut jam (cos ( h ))
digunakan untuk menghitung sudut zenith matahari . Pada siang hari, h = 0,000 jadi
cos( h )=1, dan sebelum dan sesudah matahari siang suku cos(± h ) = nilai yang sama
untuk pagi (sudut jam negatif) atau sore (sudut jam positif), sehingga matahari berada
pada ketinggian yang sama di langit pada pukul 11:00 dan 13:00 waktu matahari.
9. Awal waktu shalat asar adalah ketika sinar matahari membentuk bayangan setinggi
badan dan ditambah tinggi bayangan waktu dzuhur dimulai saat posisi matahari
berada di titik 51 derajat terhitung dari garis meridian langit.
10. Persamaan: Waktu sipil adalah waktu surya rerata yang dimulai dari tengah
malam 00.00 sampai jam 00.00 atau 24 jam. Waktu surya rerata adalah sepanjang
waktu matahari rata-rata adalah konstan 24 jam sepanjang tahun walau ada jumlah
sinar yang berubah-ubah.
Perbedaan: Waktu sipil ditunjukkan dengan arloji atau alat lain yang mampu
mengukur waktu 24 jam secara konsisten. Waktu surya rerata menunjukkan posisi
matahari cenderung tetap dari hari ke hari, sedangkan posisi bintang berubah hampir
satu derajat per hari. Kesepakatan periode rotasi bumi sama dengan satu hari surya
rerata sama dengan 24 sideral hour. Dengan membandingkan periode revolusi bumi
dengan periode rotasinya.
11. Equation of Times ( persamaan waktu , E ).

Anda mungkin juga menyukai