4. Bentuk yang hadir pada Masjid Salman ITB adalah bentuk dasar bujur sangkar yang memiliki
karakteristik empat sisi yang sama besar dengan sudut 90 derajat, bentuk statis ataupun netral
yang tidak memiliki arah tertentu jika dilihat dari segi bentuk, dan memiliki titik berat pada
pertemuan dua garis diagonalnya, sehingga menciptakan desain yang sangat geometris dan
simetris.
5. Adapun struktur pada sisi depan bangunan memiliki artikulasi yang ikut dalam pendefinisian
entrance.
6. Struktur juga memiliki kondisi dimana digunakannya sistem struktur beton pra-tegang sebagai
penyederhanaan kubah dan kolom yang tidak menggunakan ornamentasi apapun sebagai
perwujudan dari ‘kederhanaan’dan ‘rasionalitas’.
7. Secara ruang, struktur sangat berperan aktif dalam mendefinisikan ruang yang ada dalam
bangunan, tetapi hal ini tidak bisa dilepaskan dari karakteristik struktur rigid-frame yang memiliki
keterikan erat dengan sebuah fungsi
8. Bangunan tidak sepenuhnya terbuka karena memiliki elemen arsitektural berupa dinding massive
dan kerawang yang mengisi interval antar struktur
9. Batang vertikal dan horizontal yang berada pada sisi terluar bangunan akhirnya membentuk
frame-view sehingga menambah keindahan bangunan
10. Sementara ekspresi yang dihasilkan oleh struktur dapat dimaknai sebagai media penyampaian
pemikiran Ahmad Noe’man dalam nilai-nilai yang ingin dibawa ke dalam Masjid Salman ITB.
11. Secara modulasi (pengaturan) dapat dilihat bahwa elemen struktur pada Masjid Salman ITB
tampak jelas pada fasad bangunan. Hal ini menciptakan pengaturan pada ekspresi bangunan
berupa vertikal dan horizontal
kesimpulan
Dari Kritik Normatif yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa struktur sebagai elemen
pembentuk ruang memiliki peran tertinggi dalam mencapai etetika struktur, yang mana tiap-tiap
ruang Masjid Salman ITB dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya ganguan dari struktur.
Selanjutnya, struktur sebagai ekspresi bangunan cukup memiliki peran yang tinggi dalam mencapai
estetika struktur, yang ditandai dengan ekspresi bangunan Masjid Salman ITB yang tidak frontal dan
memiliki representasi dari pemikiran Ahmad Noe’man, tetapi terkesan cukup monoton. Terakhir,
struktur sebagai wujud bangunan memiliki peran paling rendah untuk mencapai estetika struktur
pada Masjid Salman ITB, dimana struktur hanya memiliki kesesuaian terhadap bentuk, tetapi tidak
spesifik sebagai pewujudan keseluruhan Masjid Salman ITB yang ditandai dengan bentuk
bangunan masih dapat diakomodasi oleh sistem struktur lain dan struktur tidak sepenuhnya menjadi
elemen pembentuk selubung bangunan pada Masjid Salman ITB. Adapun hal tersebut dapat
tercapai karena peran struktur sebagai penyalur beban yang memiliki penekanan pada
pengoptimalan bentuk struktur dan konfigurasinya.
TERIMAKASIH
Alechandro Charlie Lambe
(2006090018)
01 02 03
Ringkasan Isi Jurnal Kritik Interpretative Pada Jurnal Kesimpulan
Ringkasan Isi Jurnal
01
Pendahuluan
Museum adalah lembaga permanen yang tidak mencari keuntungan, diabdikan untuk kepentingan masyarakat dan
perkembangannya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan dan
memamerkan bukti-bukti bendawi manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan
Kata museum berasal dari mouseion, yang berarti kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak dewa Zeus, yang
melambangkan ilmu dan kesenan
Ringkasan isi Jurnal
Museum di Tengah Kebun adalah suatu museum penyimpanan ± 4.000 koleksi seni dan sejarah Indonesia
dan luar negeri yang berlokasi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Museum ini dibangun di tengah kebun
seluas 3.500 m2. Museum ini dimiliki secara pribadi oleh Sjahrial Djalil, salah satu tokoh periklanan modern
Indonesia dan pendiri biro iklan Ad Force Inc. Pada tahun 2013, museum ini terpilih sebagai Museum Swasta
Terbaik di Museum Awards dengan koleksi dari 63 negara dan 26 provinsi di Indonesia. Hal yang membikin
museum ini berlainan dari museum lainnya adalah penataan sebanyak 2.414 koleksi yang dipamerkan untuk
pengunjung diletakkan tidak memakai agak di berbagai sudut ruangan, seperti lantai, tangah taman, toilet,
dinding luar rumah, dsb-nya
Pada mulanya, kontruksi Museum di Tengah Kebun adalah suatu rumah tinggal yang belakangnya
digunakan sebagai ruang pameran koleksi pemilik. Kontruksi museum ini berhenti digarap pada 1 Oktober
1980 dari berbagai sisa kontruksi bersejarah. Tembok museum dibangun dengan 65.000 batu bata dari
bekas gedung VOC dan 15.000 batu bata tua dari gedung metereologi yang dibangun tahun 1896. Engsel
pintu berasal dari Penjara Wanita, Bukit Duri, Jakarta, yang merupakan peninggalan gedung Meester Cornelis
di abad ke-18.
02
Kritik Interpretatif
Pada Jurnal
Kritik Interpretatif
Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak
menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk
kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan
pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang
sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.
Dalam kritik Arsitektur ini penulis menggunakan metode kritik interpretative evokatif. Salah satu metode kritik
interpretative adalah kritik Evokatif (Evocative), yaitu kritik yang Menggugah pemahaman intelektual atas
makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar
atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam
bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).
Kritik Interpretative Pada Jurnal
Gaya arsitektur pada museum ini adalah mirip dengan Rumah Adat
Betawi yaitu Rumah Kebaya. Sebelum memasuki area bangunan
museum, pengunjung dimanjakan jalan masuk dengan tiap sisinya
dikelilingi oleh pagar tanaman tinggi yang menciptakan suasana asri
dan sejuk seperti bukan di tengah Kota Jakarta. Terdapat banyak jenis
pohon tinggi nan rimbun sehingga semakin membuat suasana seperti
di pedesaan.
Kritik Deskriptif
2
Jurnal
3 Kesimpulan
1 Ringkasan isi Jurnal
2 Kritik Deskriptif Jurnal
2023
2 Kritik Deskriptif Jurnal
2023
3 Kesimpulan
THANK YOU