Anda di halaman 1dari 4

Belajar Menyenangkan dengan Scrapbook

Oleh :

Aprinaldi, SP

Guru Mapel Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura SMK Negeri 1 Logas Tanah Darat

Pada mata pelajaran kejuruan khususnya di SMK pertanian dengan Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan
dan Hortikultura (ATPH), pembelajaran biasanya dilaksanakan di luar kelas. Hal ini disebabkan moda
pembelajaran SMK 30 % teori dan 70 % adalah praktek. Pelaksanaan pembelajaran praktek biasanya
selain dilakukan dalam laboratorium juga dilakukan di luar kelas seperti lahan praktek. Hal ini membuat
siswa terbiasa untuk belajar materi apapun di luar kelas. Setiap Pembelajaran kejuruan identic dengan
belajar di luar kelas. Padahal tidak semua materi harus di ajarkan di luar kelas atau di lahan .

Seorang guru hendaknya dapat meramu berbagai metode dalam setiap materi , agar pembelajaran
dapat memfasilitasi minat dan bakat sesuai dengan karakteristik anak, baik anak dengan tipe audiotori,
visual ataupun yang kinestetik.

Tantangan ini membuat guru harus bisa mengidentifikasi terlebih dahulu karakteristik murid sehingga
dapat memaksimalkan pengelolaan kelas, agar pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif. Setiap
pelaksanaan pembelajaran saya mengupayakan murid untuk tetap semangat belajar walaupun
pembelajaran berlangsung dimana saja. Biasanya setelah melakukan sebuah tugas praktek, peserta didik
mengumpulkan produk dalam laporan praktek, melakukan presentasi, membuat mind mapping.Tetapi
hal ini tidak selalu maksimal. Sebagian murid kurang antusias jika pembelajaran berlangsung di dalam
kelas.

Pada materi tertentu saya belum bisa memfasilitasi kebutuhan murid sesuai dengan minat bakatnya.
Saya mengamati beberapa anak mempunyai gaya belajar sambil menggambar atau melukis pada
halaman belakang buku catatan atau sekedar mencorat –coret lembar kerjanya.

Melihat hal tersebut saya pun mencoba mengemas pembelajaran dengan menerapkan metode sesuai
dengan gaya belajar peserta didik tersebut, yakni setelah mengadakan praktik di luar kelas, saya
memberi kebebasan kepada mereka untuk membuat laporan hasil projectnya dalam bentuk
scrapbook.

Scrapbook mengandung arti yaitu membuat kerajinan dari potongan –potongan kertas atau gambar
yang di bentuk dan di susun sedemikian rupa sehingga membentuk lembaran –lembaran yang
mempunyai makna. Peserta didik boleh mengkreasikan gambarnya dengan menambah potongan-
potongan Koran , majalah dan aneka gambar lainnya. Juga dapat menambahkan lukisan ataupun
coretan-coretan abstrak sebagai pemanis scrapbook.

Seperti yang saya lakukan pada materi pelajaran Agribisnis Tanaman Pangan kelas XI dengan pokok
bahasan Pengendalian hama pada tanaman, dengan mengenalkan bahwa ada tanaman hias yang dapat
digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman budidaya. Peserta didik dipersilahkan
mengeksplore materinya melalui pengamatan di lingkungan sekitar sekolah lalu mengidentifikasi
tanaman tersebut. Kemudian mengajak mereka untuk melakukan praktik ke salah satu kebun yang
mempunyai aneka tanaman hias bunga refugia. Bunga refugia adalah tanaman yang dimaksud sebagai
tanaman pengendali hama, bisa berupa bunga matahari, zinnia, kenikir maupun maglonia. Bunga
refugia ini jika di tanam di tepi pematang lahan akan lebih menarik hama untuk menghinggapinya
karena aneka bunga yang berwarna- warni.sehingga hal ini membuat tanaman yang di budidayakan
lebih aman. Saya pun tak lupa menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran pada hari itu agar peserta
dapat mengidentifikasi aneka tanaman refugia yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama
pada tanaman. Peserta didik saya tugaskan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tanaman
hias refugia dengan cara mengambil gambar melalui gawai untuk dijadikan scrapbook.

Setelah melakukan praktik, pada pertemuan berikutnya saya telah menyiapkan kertas buffalo, HVS
berwarna, spidol warna-warni, lem dan gunting. Sebagian peserta didik secara berkelompok mencetak
hasil foto yang telah diambil pada pertemuan sebelumnya dengan cara memprintnya, kemudian
digunting dan dikreasikan sedemikian rupa hingga membentuk potongan-potongan kertas yang siap
ditempel menjadi scrapbook. Murid diberi keleluasaan menuliskan pokok-pokok materi yang
didapatkan, bisa berupa pengertian, klasifikasi atau manfaat tanaman refugia pada selembar
kertas. Dapat pula dengan menambahkan ornamen gambar lainnya seperti hama yang biasanya
menyerang tanaman budidaya.

Dalam pengerjaannya siswa begitu bersemangat dan antusias dalam mengerjakan tugasnya. Mereka
saling memberi ide dan saling bantu dalam berkreasi. Beberapa murid yang kurang menguasai bakat
melukis meminta kepada temannya yang bisa untuk membantu memberikan sentuhan lukisan ke
pekerjaannya. Demikian pula sebaliknya, murid yang menurut mereka canggung dalam hal gunting-
menggunting meminta teman lainnya untuk mengguntingkan gambar agar terlihat lebih rapi. Kelas
menjadi seru karena adanya interaksi satu sama lain

Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan scrapbook siswa menjadi lebih antusias
dalam mengerjakan tugas mata pelajaran Agribisnis Tanaman Pangan. Bahkan saat jam istirahat pun
mereka enggan meninggalkan kelasnya, karena antusias menyelesaikan scrapbooknya.

Sebagai bentuk penguatan dan pemberian umpan balik ke peserta didik, saya memajang karya mereka
pada majalah dinding kelas. Hal ini membuat peserta didik merasa dihargai dan diapresiasi sebagai
bentuk penghargaan bagi karya mereka. Siswa pun semakin memahami materi tentang tanaman
disekitarnya yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman
budidaya. Sebagai seorang guru saya pun melakukan refleksi tentang cara saya mengajar pada hari itu,
bahwa dengan memfasilitasi kebutuhan murid sesuai bakat minatnya bisa dengan berbagai cara dan
tentunya ini dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi.

Anda mungkin juga menyukai