Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)

Volume 6 Nomor 1 Edisi Aprl 2021 P-ISSN: 2503 – 1708


Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/realita

i
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi Aprl 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/realita

REALITA
BIMBINGAN DAN KONSELING
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

DEWAN REDAKASI
Pelindung : Rektor Universitas Pendidikan Mandalika
Dekan FIPP Universitas Pendidikan Mandalika
Penanggung Jawab : Kaprodi BK FIPP Universitas Pendidikan Mandalika
Editor
Hariadi Ahmad, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Associate Editor
Mustakim, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Mujiburrahman, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Ahmad Muzanni, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
M. Chaerul Anam, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Editorial Board
Prof. Drs. Kusno, DEA., Ph.D Universitas Negeri Jember
Drs. Wayan Tamba, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Farida Herna Astuti, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Ichwanul Mustakim, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Reza Zulaifi, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Irham Kifli, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Jessica Festi Maharani, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Reviwer
Dr. I Made Sonny Gunawan, S.Pd.,
Universitas Pendidikan Mandalika
M.Pd
Dr. A. Hari Witono, M.Pd Universitas Mataram
Prof. Dr. Wayan Maba Universitas Mahasaraswati
Dr. Gunawan, M.Pd Universitas Mataram
Dr. Haromain, S.Pd., M.Pd. Universitas Pendidikan Mandalika
Dr. Hadi Gunawan Sakti, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Wiryo Nuryono, M.Pd Universitas Negeri Surabaya
Hasrul, S.PdI., M.Pd STKIP Kie Raha Ternate
Dita Kurnia Sari, M.Pd UIN Sunan Ampel Surabaya
Dr. Roro Umy Badriyah. M.Pd., Kons Universitas PGRI Maha Dewa

ii
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi Aprl 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/realita

Ari Khusumadewi, M.Pd Universitas Negeri Surabaya


M. Najamuddin, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
M. Samsul Hadi, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Lalu Jaswandi, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Eneng Garnika, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Aluh Hartati, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Drs. I Made Gunawan, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Nuraeni, S.Pd., M.Si Universitas Pendidikan Mandalika
Baiq Sarlita Kartiani, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
M. Zainuddin, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Ahmad Zainul Irfan, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Dra. Ni Ketut Alit Suarti, M.Pd Universitas Pendidikan Mandalika
Asep Sahrudin, S.Pd., M.Pd Univ. Mathla'ul Anwar Banten
Suciati Rahayu Widyastuti, S.Pd.,
Univ. Nahdlatul Ulama Cirebon
M.Pd
Rahmawati M, S.Pd., M.Pd Universitas Muhammadiyah Kendari
Ginanjar Nugraheningsih, S.Pd. Jas.,
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
M.Or
Universitas Mahaputra Muhammad
Dewi Ariani, S.Pd., M.Pd
Yamin Solok
St. Muriati, S.Pd., M.Pd Universitas Bosoa Makassar
Universitas Borneo Tarakan
Uli Agustina Gultom, S.Pd., M.Pd
Kalimantan Utara
Universitas Muhammadiyah
Indra Zultiar, S.Pd., M.Pd.
Sukabumi

Alamat Redaksi:
Redaksi Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Pendidikan Mandalika
Gedung Dwitiya, Lt. 3 Jalan Pemuda No. 59 A Mataram Telp. (0370) 638991
Email : bk_fip@ikipmataram.ac.id
Web : e-journal.undikma.ac.id
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling menerima naskah tulisan
penulis yang original (belum pernah diterbitkan sebelumnya) dalam bentuk
soft file, office word document (Email) atau Submission lansung di akun yang
diterbitkan setiap bulan April dan Oktober setiap tahun.
Diterbitkan Oleh: Prodi Bimbingan dan Konseling FIPP UNDIKMA.

iii
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi Aprl 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/realita

DAFTAR ISI Halaman


I Made Sonny Gunawan
Korelasi Antara Empati dengan Perilaku Cyberbullying pada Siswa di
SMA Negeri 3 Mataram................................................................................. 1154 – 1163

Selamah, Ni Ketut Alit Suarti, dan Aluh Hartati


Hubungan Antara Kemampuan Menyimak dengan Kemampuan Membaca
Pada Anak Usia 5 – 6 Tahun PAUD Berseri Kecamatan Kopang
Kabupaten Lombok Tengah .......................................................................... 1164 – 1174

Ni Made Sulastri dan Farida Herna Astuti


Pengaruh Permainan Kolase Terhadap Kreativitas Pada Anak Usia 5-6
Tahun di TK Darul Muhsinin Labulie Lombok Tengah ............................... 1175 - 1182

Rohani Zen, Wayan Tamba, dan Eneng Garnika


Pengaruh Konsling Realita Terhadap Prilaku Prososial Anak Usia Dini Di
TK Baiturrahman Montong Buak Desa Darmaji Kabupaten Lombok
Tengah ........................................................................................................... 1183 - 1193

Muhammad Hafizin, dan Khairul Huda


Pengaruh Implementasi Asesmen Portofolio Terhadap Karakter dan
Literasi Sains Siswa Kelas IV SD Lab Undiksha ......................................... 1194 - 1204

Hariadi Ahmad, Lidya Lali Wurru, dan Jessica Festy Maharani


Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Agresif pada
Siswa Madrasah Aliyah Raudlatusshibyan NW Belencong ......................... 1205 – 1212

Hasrul, dan Hariadi Ahmad


Mereduksi Prasangka Etnik Siswa dengan Teknik Restructuring Cognitive
Suatu Kerangka Konseptual .......................................................................... 1213 – 1222

Brigitta Anastasya Indri Pratiwi, Abdul Muhid, dan Siti Alfiyah Nasiroh
Literatur Review: Layanan Cyber Counseling Pada Siswa Saat Masa
Pandemi Covid-19 ........................................................................................ 1223 – 1228

Mujiburrahman, Lalu Jaswandi, Muzakkir, dan Mustakim


Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Bimbingan dan Konseling
Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Mengajar Calon Guru BK
di Sekolah Dasar ........................................................................................... 1229 – 1238

iv
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi Aprl 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/realita

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN


KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA 5 – 6 TAHUN PAUD
BERSERI KECAMATAN KOPANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Oleh:
Selamah, Ni Ketut Alit Suarti, dan Aluh Hartati
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Psikologi,
Unversitas Pendidikan Mandalika
e-mail: selamahkpg@gmail.com; alitsuartiundikma@gmail.com;
aluhhartatiakbar@gmail.com

Abstrak: Salah satu perkembangan kognitif pada anak usia dini yang cukup penting
adalah perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa ini tentunya berkaitan dengan
kemampuan membaca anak usia dini. Membaca pada anak usia dini memiliki banyak
tantangan, sehingga diperlukan metode yang dapat membantu proses pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan
menyimak dengan kemampuan membaca pada anak usia 5 – 6. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif emperis karena data sudah ada
pada masing-masin anak. Data dikumpulkan dengan metode pedoman observasi yang
selanjutnya. Data tersebut dianalisis dengan uji Paired T-Test menggunakan aplikasi
SPSS forWindows. Hasil analisis data menunjukan nilai rhitung sebesar 12,253,
sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5% pada df 14 diperoleh 2,145. Hal ini
menunjukkan bahwa rhitung yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar dari pada
nilai rtabel (12,253 >2,145). Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa hipotesis Nol
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kemampuan
menyimak dengan kemampuan membaca pada peserta didik usia 5 – 6 tahun.
Kata kunci: menyimak dan kemampuan membaca

PENDAHULUAN Dini (PAUD) merupakan “insitusi


Masa anak-anak merupakan salah satu pendidikan anak usia dini yang
dasar penting pada kehidupan manusia. memberikan layanan pendidikan bagi
Pada masa ini manusia mulai anak usia lahir sampai dengan 6 tahun.”
berkembang tidak hanya secara kognitif Oleh karena itu Satuan Pendidikan
dan motorik, tetapi juga berkembang Anak Usia Dini (PAUD) berperan
secara sosial emosional. Agar bisa penting dalam perkembangan anak di
berkembang dengan baik, anak-anak rentang usia tersebut.
usia dini harus diberikan rangsangan Secara umum, tugas sekolah
baik di rumah, maupun di sekolah. ialah memberikan rangsangan yang
Rangsangan tersebut tentunya harus bertujuan untuk memaksimalkan
terarah dan didasari dengan ilmu perkembangan kognitif pada anak usia
pendidikan yang tepat. dini. Meskipun demikian
Salah satu tempat yang sesuai perkembangan motorik dan sosial
untuk membantu perkembangan anak emosional juga perlu diperhatikan. Oleh
usia dini adalah institusi PAUD. Hal ini karena itu perkembangan kognitif,
senada dengan yang disebutkan Waluyo motorik dan soial perlu diperhatikan
(2017: 4) Satuan Pendidikan Anak Usia serta diajarkan secara
Selamah
1164 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

berkesinambungan. Waluyo (2017:11) merangsang perkembangan membaca


berpendapat bahwa “pada tahap pra- pada anak usia dini tentunya tidak
operasional, anak mulai bisa menerima mudah. Diperlukan strategi khusus yang
berbagai rangsangan terbatas, menyenangkan, agar mereka tertarik
kemampuan bahasa berkembang dan lebih mudah memahaminya.
meskipun pola pikirnya masih bersifat Susanto (2011:83) juga
statis dan masih belum mampu berpikir menyatakan "membaca pada anak usia
secara abstrak.“ dini menumpukkan perhatian pada
Berdasarkan pendapat ahli perkataan-perkataan utuh, bermakna
sebelumnya, salah satu perkembangan dalam konteks pribadi anak-anak dan
kognitif pada anak usia dini yang cukup bahan-bahan yang diberikan melalui
penting adalah perkembangan bahasa. permainan dan kegiatan yang menarik
Perkembangan bahasa amat penting sebagai perantaraan
karena pada masa ini anak belajar untuk pembelajaran."Membaca biasanya
mengembangkan kemampuan dimulai dengan pengenalan huruf,
berkomunikasi yang tentunya akan mengeja dan berlanjut ke pengenalan
digunakan selama hidupnya. suku kata, kemudiankata. Setelah
Kemampuan berkomunikasi tersebut proses pengenalan tersebut, barulah
tidak hanya berupa komunikasi lisan, strategi seperti metode atau permainan
melainkan juga komunikasi tertulis. digunakan. Penggunaan strategi
Pendapat tersebut sesuai dengan tersebut bertujuan agar anak usia dini
pendapat Waluyo (2017:13) yang tidak hanya mengenal, tetapi juga
menyatakan bahwa "perkembangan memahami makna bacaan.
bahasa pada anak usia dini adalah Progam membaca dini yang
proses berkembangnya komunikasi baik telah disebutkan tersebut tentunya
secara lisan, tertulis atau isyarat yang memiliki banyak tantangan. Pada usia
berdasarkan suatu sistem simbol- tersebut anak-anak seringkali lebih
simbol." Perkembangan bahasa ini tertarik dengan bermain, menggambar
tentunya berkaitan dengan kemampuan dan hal-hal konkret lainnya. Sedangkan
membaca anak usia dini. Seperti yang hal-hal yang bersifat abstrak dan
kita ketahui, membaca merupakan salah berkaitan dengan perkembangan
satu bentuk komunikasi yang kognitif biasanya tidak terlalu menarik
menggabungkan komunikasi lisan dan untuk mereka. Oleh karena itu
tulisan dengan tujuan memperoleh seringkali beberapa anak usia dini
pesan. Oleh karena itu institusi PAUD mengalami kesulitan untuk membaca.
(Pendidikan Anak Usia Dini) sebaiknya Beberapa anak usia dini di PAUD
memfasilitasi peserta didiknya dengan Berseri Kopang misalnya mengalami
program membaca dini. Program ini kesulitan untuk mengenali huruf,
bertujuan agar kognitif anak dapat mengeja dan membaca. Oleh karena itu
berkembang secara maksimal. diperlukan metode yang tepat untuk
Membaca pada anak usia dini mengatasi masalah ini.
tentunya berbeda dengan membaca Salah satu metode yang bisa
pada usia lainnya. Pada anak usia dini digunakan adalah metode menyimak.
membaca hanya bertujuan untuk Metode menyimak sangat mudah
memahami kata, frasa atau teks diterapkan. Metode inijuga mampu
sederhana. Kata, frasa atau teks tersebut menjembatani anak usia dini untuk
biasanya berkaitan dengan kehidupan memeroleh kosa kata baru dengan
sehari hari anak baik di lingkungan cepat. Kosa kata baru tersebut tentunya
rumah maupun sekolah. Namun untuk

Selamah
1165 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

dapat membantu proses pemahaman Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok


anak usia dini dalam membaca. tengah tahun Pelajaran 2019/2020.
Selain itu menyimak juga KAJIAN PUSTAKA
merupakan kemampuan pertama yang Membaca merupakan salah satu dari
diperlukan untuk mengembangkan empat kemampuan berbahasa.
kemampuan berbahasa. Berikut ini teori Membaca digunakan untuk memperoleh
yang dapat mendukung pendapat informasi dari penulis. Membaca juga
tersebut. “Peserta didik mulai menerima adalah suatu proses yang dilakukan
unsur bahasa melalui menyimak, serta digunakan oleh pembaca untuk
kemudian peserta didik menggunakan memeroleh pesan yang disampaikan
alat bicaranya mulai mengeluarkan penulis melalui media bahasa tulis.
bunyi dari mulutnya. Suara ini lama Membaca tidak hanya dilakukan
kelamaan menjadi bermakna dan oleh orang dewasa, tetapi juga anak usia
menjadi awal keterampilan berbicara“ dini. Tujuan membaca pada anak usia
(FIP UPI, 2007:123). Berdasarkan teori dini pada intinya sama dengan tujuan
tersebut menyimak tentunya merupakan membaca orang dewasa. Tujuan
kemampuan pertama yang harus tersebut adalah memahami isi atau
dikembangkan anak usia dini, sebagai pesan dari teks. Namun terdapat sedikit
jalan untuk mengembangkan perbedaan. Membaca pada anak usia
kemampuan berbahasanya. dini hanya berkaitan dengan kata, frasa
Tidak hanya itu, menyimak dan teks sederhana. Tema yang
merupakan proses pemahaman dari digunakan juga hanya berkaitan dengan
suatu pesan lisan. Pesan tersebut bisa kehidupan sehari hari di rumah dan di
berupa audio yang diputar, dan bisa sekolah. Membaca dini dimaksudkan
juga kalimat yang dikatakan langsung sebagai batu loncatan awal dari
oleh orang lain. Hal ini sesuai dengan pembelajaran membaca di masa yang
pendapat Martaulina (2012:95) yang akan datang.
menyatakan bahwa menyimak adalah Pengertian membaca yang telah
“memahami apa yang disampaian disebutkan senada dengan pendapat dari
pembicara, konstruksi dan representasi Tarigan (dalam Darmadi, 2018;7) yang
makna, menegosiasi makna melaui menyatakan bahwa „membaca dari segi
keterlibatan, imajinasi dan empati.” linguistik adalah suatu proses
Proses penyampaian pesan penyandian kembali dan pembahasan
melalui menyimak tersebut tentunya sandi, berlainan dengan berbicara dan
membuat manusia menerima informasi menulis yang justru melibatkan
berupa kosa kata dan kalimat. Informasi penyandian“. Sebuah aspek pembacaan
tersebut nantinya akan berguna dalam sandi adalah menghubungkan kata-kata
pembelajaran membaca, karena tulis dengan makna bahasa lisan yang
membaca sendiri merupakan proses mencakup perubahan tulisan atau
pemahaman pesan secara tertulis. cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Ketika anak usia dini sudah bisa Sedangkan Harjasujana (dalam
memahami pesan lisan melalu Darmadi, 2018:7) menyatakan,
menyimak, maka proses pembelajaran membaca merupakan proses. Membaca
membaca untuk pesan tertulis tentunya bukanlah proses yang tunggal,
juga bisa menjadi terbantu. Oleh karena melainkan sintesis dari berbagai proses
itu, peneliti ingin mengetahui apakah yang kemudian berakumulasi pada
ada hubungan kemampuan menyimak suatu perbuatan tunggal. Selain itu
dengan kemampuan membaca pada Donald (dalam Darmadi, 2018:7)
anak usia 5 – 6 tahun di PAUD Berseri menyatakan bahwa: Membaca

Selamah
1166 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

merupakan rangkaian respon yang yang menyatakan bahwa “kesulitan


kompleks, diantaranya mencangkup belajar membaca berkenaan dengan
repon kognitif, sikap dan manipulatif. hubungan bunyi huruf, suku kata, kata,
Pengertian lain dari membaca adalah kalimat sederhana, maupun ketidak
suatu proses kegiatan mencocokan mampuan peserta didik memahami isi
huruf atau melafalkan lambang- bacaan“. Berikut dikemukakan secara
lambang bahasa tulis. lebih rinci mengenai kesulitan yang
Berdasarkan teori yang telah umumnya dihadapi peserta didik dalam
disebutkan sebelumnya, membaca belajar membaca: 1) Peserta didik
adalah salah satu dari empat kurang mengenal huruf atau abjad.
kemampuan berbahasa. Membaca Kesulitan yang berupa ketidakmampuan
merupakan proses sintesis dari berbagai peserta didik mengenali huruf-huruf
proses yang kemudian berakumulasi dalam alfabetis seringkali dijumpai oleh
menjadi proses tunggal dan bertujuan pendidik. Ketidakmampuan peserta
untuk memeroleh pesan dari orang yang didik membedakan huruf kapital dan
menulis bacaan tersebut. Kemampuan huruf kecil termasuk dalam kategori
ini tidak hanya dipelajari ketika sudah kesulitan ini. Ketidakjelasan peserta
dewasa, melainkan dapat dipelajari didik dalam melafalkan sebuah huruf
sejak usia dini. Membaca dini sering terjadi, khususnya pada huruf
diperlukan sebagai perkenalan awal dan seperti P, B, D, T, C, V. Kata-kata
batu loncatan untuk kemampuan yang mengandung huruf tersebut
membaca lanjutan di masa yang akan memungkinkan peserta didik kurang
datang. mengenali huruf sehingga terjadi salah
Kemampuan membaca ucap seperti kata : sabtu sering dibaca
merupakan salah satu kemampuan sa[p]tu, sebab sering dibaca seba[p],
berbahasa yang sulit dikuasai. Hal itu sapta sering diucapakan sa[b]ta, murid
disebabkan karena kemampuan sering diucapakn muri[t], dan TV sering
membaca tidak hanya memerlukan diucapkan [ti][vi] yang benar [teve]. 2)
pembacaan secara lisan atau dalam hati, Peserta didik membaca kata demi kata.
melainkan juga peserta didik harus Peserta didik yang mengalami jenis
mampu memahami isi atau pesan dari kesulitan ini biasanya berhenti setelah
yang ia baca. Jadi terdapat dua jenis membaca sebuah kata, tidak segera
kesulitan. Kesulitan pertama dalam hal diikuti dengan kata berikutnya.
mengenali huruf, kata dan kalimat. Membaca kata demi kata seringkali
Kesulitan kedua yaitu pemahaman disebabkan oleh : gagal menguasai
pesan dari teks yang dibaca. keterampilan pemecahan kode
Pada anak usia dini kesulitan (decoding), gagal memahami makna
kesulitan tersebut tentunya lebih terasa. kata, dan kurang lancar membaca. 3)
Anak usia dini terbiasa dengan bahasa Peserta didik sering memparafrasakan
lisan yang didengar sejak lahir dari rangkaian kata yang salah. Dalam
orang tua dan keluarganya. Huruf, kata membaca peserta didik sering kali
dan kalimat merupakan hal yanh amat melakukan pemenggalan (berhenti
baru dan hanya dipelajari di sekolah. membaca) pada tempat yang tidak
Oleh karena itu pembelajaran membaca sesuai atau tidak memperhatikan tanda
pada anak usia dini tentunya memiliki baca, khususnya tanda baca. Jika
beberapa kesulitan yang lebih kesulitan ini tidak diatasi, peserta didik
dibandingkan orang dewasa. akan mengalami banyak hambatan
Kesulitan tersebut dijelaskan dalam proses membaca yang
lebih lanjut oleh Darmadi (2018:126) sebenarnya. 4) Peserta didik

Selamah
1167 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

melakukan penghilangan huruf atau Aspek perkembangan yang


kata. Peserta didik sering kali dibahas pada penelitian ini adalah aspek
menghilangkan (tidak dibaca) satu perkembangan bahasa. Perkembangan
huruf, kata dari teks yang dibacanya. bahasa meliputi perkembangan
Misalnya: a. majalah dibaca majala, b. pemahaman bahasa reseptif,
tujuh dibaca tuju, c. mudah dibaca mengekspresikan bahasa, dan
muda. Penghilangan huruf, kata ini keaksaraan. Pada penelitian ini hanya
biasanya disebabkan oleh dibahas aspek bahasa yang berkaitan
ketidakmampuan peserta didik dengan kemampuan membaca. Seiring
mengucapkan huruf-huruf yang bertambahnya usia, kemampuan anak
membentuk kata. Bahkan ada kata yang juga terus berkembang. Terdapat
sengaja tidak dibaca karena terlalu sulit. perkembangan di aspek aspek tertentu
Oleh karena itu dapat yang dapat dicapai pada rentang usia
disimpulkan membaca adalah proses tertentu pula. Tahap usia yang akan
kompleks yang melibatkan tidak hanya dibahas pada penelitian ini adalah
respon kognitif, tetapi juga sikap dan kelompok usia 5–6 tahun. Oleh karena
manipulatif dengan tujuan untuk itu pada penelitian ini aspek bahasa
mendapatkan pesan dari pembuat pesan. yang dibahas hanya aspek menyimak
Namun untuk bisa belajar membaca dan membaca yang berkembang pada
dengan baik terdapat beberapa kesulitan usia 5-6 tahun.
diantaranya: kurang mengenal huruf, Acuan atau indikator mengenai
membaca kata demi kata, aspek bahasa pada anak usia dini telah
memparafrasakan yang salah, ditetapkan oleh pemerintah. Indikator
penghilangan huruf dan kata dan lain tersebut ditetapkan, agar pendidikan
lain. Kesulitan tersebut lebih terasa anak usia dini di seluruh wilayah
pada anak usia dini, karena anak usia Indonesi memiliki acuan yang sama.
dini baru pertama kali mengenal huruf, Berdasarkan Permendikbud no. 137
kata dan kalimat. (2014:27), terdapat beberapa indikator
Pendidikan anak usia dini perkembangan anak di bidang bahasa
tentunya memiliki acuan atau standar pada anak usia 5-6 tahun yang berkaitan
yang harus dicapai dalam proses dengan kemampuan membaca dan
perkembangan anak. Acuan tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
dibuat sebagai panduan bagi guru untuk Dari sepuluh indikator yang
menentukan langkah langkah yang tepat terdapat dalam Permendikbud tersebut,
dalam membantu perkembangan anak. hanya lima indikator yang dianggap
Jika standar tersebut tidak dicapai tepat sesuai dengan tujuan penelitian ini.
waktu, kemungkinan terdapat Indikator tersebut antara lain: a)
kekurangan pada proses pembelajaran menyebutkan simbol huruf yang
di kelas atau di rumah. dikenal, b) mengenal suara huruf awal
Seperti yang sudah banyak dari nama benda-benda yang ada di
orang ketahui, pada usia dini sekitar, c) memahami hubungan antara
merupakan masa perkembangan bunyi dan bentuk huruf, d)
kemampuan anak yang paling optimal. menyebutkan kelompok gambar yang
Terdapat banyak aspek atau memiliki bunyi yang sama, dan e)
kemampuan anak yang terus membaca nama sendiri.
berkembang. Salah satu aspek tersebut Indikator tersebut tentunya tidak
adalah bahasa. Hal ini sesuai dengan mudah dicapai oleh peserta didik.
(Permendikbud nomor 137, 2014: 4). Apalagi dalam pembelajaran membaca
terdapat banyak kesulitan yang dialami

Selamah
1168 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

oleh anak usia dini. Oleh karena itu menagkap isi pesan secara benar dari
dibutuhkan metode pembelajaran yang orang lain.
sesuai serta dapat menunjang Menyimak adalah kemampuan
pembelajaran membaca. Dalam berbahasa pertama yang dipelajari dan
penelitian ini metode yang digunakan dimiliki oleh manusia. Melalui
adalah metode menyimak. menyimak manusia memeroleh
Terdapat 4 (empat) kemampuan informasi yang kemudian digunakan
berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, sebagai dasar untuk berbicara,
membaca, dan menulis. Setiap membaca, dan menulis. Oleh karena itu
kemampuan memiliki peran dan fungsi menyimak menjadi bagian penting
masing-masing. Keempat kemampuan dalam suatu proses pembelajaran
ini bukan hanya mendukung dalam bahasa bagi anak usia dini.
ruang lingkup berbahasa saja, Pada anak usia dini tujuan
melainkan dalam ruang lingkup menyimak tidak berbeda dengan orang
kehidupan juga saling berhubungan dewasa. Melalui menyimak anak usia
erat. dini diharapkan dapat memeroleh
Keempat kemampuan ini dibagi informasi informasi dari bacaan.
menjadi dua jenis. Putri (2019:1) Namun hal ini hanya bisa terjadi selama
menyebutkan keterampilan berbicara bahasa yang digunakan adalah bahasa
dan menulis bersifat produktif, sederhana yang bisa dipahami anak. Hal
sedangkan keterampilan menyimak dan ini senada dengan pendapat Wicaksono
membaca bersifat reseptif, yaitu (2016: 95) yang menyatakan bahwa:
menerima informasi. Semua menyimak merupakan sebuah proses
kemampuan tersebut saling interaktif yang diawali dengan proses
berkesinambungan dan saling mendengar bunyi bahasa melalui indera
berhubungan satu sama lain. pendengaran kemudian ditransfer
Kemampuan berbahasa tersebut melalui syaraf impuls ke otak untuk
tentunya tidak hanya dimiliki orang selanjutnya ditanggapi oleh otak
dewasa, tetapi juga anak usia dini. Pada melalui suatu mekanisme kognitif dan
anak usia dini kemampuan bahasa yang afektif. Teori lainnya dari Byrnes
dimiliki memang belum sempurna. (dalam Wicaksono, 2016:94)
Namun kemampuan berbahasa tersebut menyatakan bahwa:
masih terus berkembang. Untuk Menyimak juga merupakan proses
membantu perkembangan kemampuan menghubungkan apa yang didengar
berbahasa pada anak usia dini dengan apa yang sudah diketahui oleh
diperlukan metode yang sesuai. peserta didik mengenai topik yang
Salah satu metode yang dapat dibicarakan. Oleh karena itu ketika
digunakan untuk merangsang pendengar mengetahui konteks dari teks
perkembangan bahasa anak usia dini atau ujaran yang didengar, proses
adalah metode menyimak. Metode pemahaman dapat lebih mudah, karena
menyimak sesuai digunakan karena pendengar dapat mengaktifkan
menyimak merupakan cara awal proses pengetahuan awalnya yang membuat
penerimaan bahasa. Perkembangan interfensi yang sesuai untuk memahami
bahasa pada anak usia dini dimulai dari pesan yang didengar.
proses menerima bahasa. Proses Selanjutnya dalam KBBI
penerimaan bahasa pada anak usia dini (2007:1124) menyimak adalah
salah satunya melalui menyimak. mendengarkan (memperhatikan) baik-
Dengan menyimak anak dapat baik apa yang didengar atau dibaca.
Selain itu Heryadi (dalam Putri, 2019:2)

Selamah
1169 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

berpendapat bahwa: Kegiatan menerima ilmu pengetahuan dan juga


menyimak merupakan tindakan atau kosa kata baru. Selain itu menyimak
aktivitas mental dalam menangkap, juga bermanfaat untuk meningkatkan
memahami, menimbang, dan merespon kemampuan berkomunikasi dan
pesan yang terkandung dalam simbol- berinteraksi dengan orang lain.
simbol bahasa lisan. Peristiwa Pendapat tersebut didukung oleh Dhieni
menyimak akan melalui dua proses, (dalam Hidjanah, 2020: 151) yang
yaitu proses mendengar dan proses menyatakan bahwa manfaat menyimak
mendengarkan, dengan kata lain antara lain : 1) memberikan kesempatan
menyimak dapat didefinisikan sebagai pada anak untuk mengapreisasi dan
proses penyerapan informasi yang menikmati lingkungan sekitar mereka,
dilalui dengan beberapa tahapan, yaitu 2) membantu anak memahami
mendengarkan, memahami, keinginan dan kebutuhan mereka
menginterpretasi, dan mendengarkan sehubungan dengan kebutuna mereka
respon terhadap apa yang disimak. untuk bersosialisasi, 3) mengubah dan
Dalam sumber lain Putri mengontrol perilaku maupun sikap
(2019:1) juga menyebutkan pembicara, 4) membantu perkembangan
“keterampilan menyimak lebih dominan kognitif melalui bejar menerima
melibatkan indera pendengaran informasi dan pengetahua baru, 5)
seseorang. Apabila indera pendengar memberikan pengalaman kepada anak
seseorang dalam kondisi baik dan untuk berinteraksi dengan orang lain, 6)
penuh konsentrasi, maka yang disimak membantu anak mengekspresikan
akan mudah dipahami. Sedangkan keunikan diri
Martaulina (2018: 1) menyatakan: Dalam sumber lain Kurnia
Menyimak adalah kemampuan (2019: 23) juga menyatakan bahwa
memahami bunyi-bunyi bahasa yang menyimak memiliki banyak manfaat,
diucapkan atau dibacakan orang lain yaitu “menambah ilmu pengetahuan,
dan diubah menjadi bentuk makna meningkatkan intelektualitas,
untuk terus diolah, ditarik kesimpulan, memperkaya kosakata, memperluas
dan ditanggapi. Hal ini merupakan wawasan, meningkatkan kepekaan dan
salah satu kegiatan komunikasi untuk kepedulian sosial, meningkatkan citra
mampu menerima sejumlah informasi artistik, dan menggugah kreativitas“.
dari orang lain. Berdasarkan ulasan teori di atas,
Hal ini berarti menyimak bukan menyimak memiliki manfaat,
sekedar kegiatan mendengarkan. khususnya bagi peserta didik yang
Menyimak juga merupakan kegiatan sedang belajar membaca. Karena
untuk memahami dan memperhatikan melalui menyimak, kemampuan
dengan seksama apa yang didengar. kognitif peserta didik menjadi
Setelah melakukan hal tersebut, berkembang. Oleh karena itu, metode
diharapkan peserta didik dapat dapat menyimak digunakan pada penelitian
menceritakan kembali baik lisan ini.
maupun tulisan dari apa yang disimak. Metode menyimak adalah cara
Menyimak juga sudah dapat dilakukan yang dipakai pada proses pembelajaran
sejak dini sebagai sarana penerimaan menyimak. Terdapat beragam metode
dan pengenalan aspek bahasa. yang dapat digunakan dalam
Menyimak sebagai salah satu pembelajaran menyimak. Metode-
kemampuan berbahasa tentunya metode tersebut bertujuan memudahkan
memiliki manfaat yang cukup banyak. peserta didik untuk memeroleh
Melalui menyimak seseorang dapat informasi dari yang mereka simak.

Selamah
1170 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

Metode menyimak dapat mengucapkan kembali huruf, kata,


digunakan pada pembelajaran untuk frasa, ataupun kalimat yang
anak usia dini. Metode tersebut relatif didengarnya. Metode tersebut
mudah digunakan, karena tidak digunakan karena sangat mudah
memerlukan persiapan yang rumit. digunakan untuk anak usia dini. Dengan
Guru tidak harus menggunakan audio metode ini anak usia dini dapat
dari kaset atau VCD. Guru bisa mengetahui bunyi dari huruf, kata,
langsung menyebutkan kata dan atau frasa, ataupun kalimat dan
membaca keras. Kemudian anak usia menirukannya. Kemampuan menyimak
dini bisa menyimak apa yang guru tersebut tentunya akan berhubungan
katakan. dengan kemampuan membaca anak usia
Sebelumnya telah disebutkan bahwa dini.
terdapat berbagai jenis metode
menyimak. Metode-metode ini dapat METODE PENELITIAN
digunakan pada pembelajaran bahasa Setelah data terkumpul, peneliti
baik untuk orang dewasa maupun anak- melakukan analisis atau mengolah data
anak. Jenis pembelajaran metode yang diperoleh agar dapat digunakan
audiolingual yang dapat dilakukan untuk menjawab permasalahan yang
sebagai berikut: 1) Pengulangan telah diajukan. Hamdi (2014:48) juga
(Repetition). Peserta didik mengulangi menyebutkan “teknik analisis data
sebuah ujaran dengan suara keras dalam penelitian kuantitatif merupakan
segera saat mereka mendengar. 2) kegiatan setelah pengumpulan data
Infleksi (Inflection), satu kata dalam empirik.” Teknik analisis data
sebuah ujaran muncul dalam bentuk merupakan cara yang digunakan untuk
kata lain ketika diulangi. 3) menguraikan keterangan-keterangan
Penggantian (Replacement), satu kata atau data yang diperoleh agar data
dalam sebuah ujaran digantikan oleh tersebut tidak hanya dapat dipahami
ujaran lainnya. 4) Penegasan kembali oleh yang mengumpulkan data, tetapi
(Restatement), peserta didik merefrasa juga oleh orang lain. Data pada
sebuah ujaran dan ditujukan kepada penelitian ini dianalisis menggunakan
sesuatu yang lain, sesuai petunjuk atau paired T-Test untuk menemukan
arahan (Wicaksono, 2015:169). perbedaan nilai pre-test dan post-test.
Dari penjabaran di atas dapat Paired T-Test digunakan pada
disimpulkan bahwa menyimak adalah penelitian ini untuk membandingkan
suatu kegiatan mendengarkan dan rata-rata dari pre-test dan post-test.
memahami makna secara lisan dengan Paired T-Test adalah uji yang pada
penuh perhatian dan prinsipnya digunakan untuk
menginterpretasikan pesan yang membandingkan rata-rata dua sampel
disampaikan oleh seseorang. Menyimak bebas (sampel yang sama, namun
memiliki 4 (empat) metode, yaitu: mempunyai dua data) (Jubilee
pengulangan, infleksi, penggantian, dan Enterprise, 2014:93). Berdasarkan teori
penegasan kembali. Keempat metode ini Paired T-Test sesuai untuk
tersebut tentunya memiliki fungsinya digunakan pada penelitian ini, yang
masing-masing. membandingkan nilai pre-test pada
Pada penelitian ini metode peserta didik sebelum mendampatkan
menyimak yang digunakan adalah stimulan berupa metode menyimak
metode pengulangan. Peserta didik dannilai post-test setelah diberi
menyimak yang diucapkan oleh guru stimulan metode menyimak. Berikut ini
dan kemudian peserta didik

Selamah
1171 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

langkah-langkah untuk menganalisis tersebut. Untuk mengetahui apakah ada


data: hubungan kemampuan menyimak
Rata-rata pre-test dan post-test dengan kemampuan membaca pada
dibandingkan dan dihitung peserta didik usia 5 – 6 tahun di PAUD
menggunakan SPSS 16 for Windows. Berseri Kecamatan Kopang Kabupaten
Lombok Tengah Tahun Pelajaran
HASIL PENELITIAN DAN 2019/2020, dilakukan penelitian dengan
PEMBAHASAN metode eksperimen One group Pre-Test
Tes signifikansi juga dilakukan and Post-Test Design.
menggunakan SPSS 16 for Windows. Pada pertemuan pertama
Derajat signifikansi adalah 0,05 (5%). pelajaran dimulai seperti biasa.
Kriteria pengambilan kesimpulan: Jika Kemudian dilakukan observasi awal
Sieg > 0,05, maka Ho diterima Jika Sieg untuk sub variabel mengenal simbol
< 0,05, maka Ho ditolak. huruf. Peserta dididk diminta untuk
Dari hasil perhitungan dengan membaca huruf secara acak. Setelah
SPSS for Windows (pada tabel 4.3), dilakukan observasi tersebut, masih
diketahui nilai signifikansi (Sig. 2- banyak peserta didik yang belum
tailed) adalah sebesar 0,000. Hal ini mengenal simbol huruf. Agar peserta
berarti nilai signifikansi yang telah didik dapat mengenal dan memahami
dihitung kurang dari taraf signifikansi simbol huruf, digunakanlah metode
pada kriteria pengambilan kesimpulan menyimak. Pendidik menyebutkan
(0,000< 0,05). huruf dengan bernyanyi. Peserta didik
Dari hasil pengujian t-test di mulai menyimak dan mengulangi huruf
atas, diketahui thitung sebesar 12,253 tersebut.
dengan taraf signifikansi 5% lebih besar Proses pembelajaran di hari-hari
dibandingkan dengan nilai di ttabel berikutnya memiliki alur yang sama,
(2,145), maka dapat dikemukakan tetapi dengan sub variabel yang
bahwa hipotesis Nol (Ho) ditolak dan berbeda. Pada hari terakhir dilakukan
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Selain observasi akhir untuk semua sub
itu, nilai dari Sig. 2-tailed sebesar variabel. Peserta didik diminta
0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari membaca huruf, suku kata, dan nama
0,05. Berdasrakan kriteria penarikan sendiri.
kesimpulan yang berbunyi: a) Jika Sieg Berdasarkan hasil observasi
> 0,05, maka Ho diterima, b) Jika Sieg awal dan observasi akhir yang sudah
< 0,05, maka Ho ditolak, maka dapat dianalisis menggunakan T-Test,
disimpulkan bahwa hipotesis alternatif diketahui bahwa hipotesis nol (Ho)
(Ha) diterima, yang berbunyi: Ada ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
hubungan kemampuan menyimak diterima. Hal ini berarti bahwa, ada
dengan kemampuan membaca pada hubungan kemampuan menyimak
peserta didik usia 5 – 6 tahun di PAUD dengan kemampuan membaca pada
Berseri Kecamatan Kopang Kabupaten peserta didik usia 5 – 6 tahun di PAUD
Lombok Tengah Tahun Pelajaran Berseri Kecamatan Kopang Kabupaten
2019/2020. Lombok Tengah Tahun Pelajaran
Beberapa peserta didik di 2019/2020.
PAUD Berseri Kopang yang berusia 5 – Selain itu, berdasarkan
6 tahun memiliki kesulitan dalam pengamatan dari observer, peserta didik
belajar membaca. Oleh karena itu, lebih mampu mengenal bunyi huruf,
peneliti menggunakan metode huruf kapital dan huruf kecil, suku kata,
menyimak untuk mengatasi kesulitan dan nama sendiri setelah

Selamah
1172 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

dilaksanakannya metode menyimak. diharapkan lebih peduli dan peka


Tidak hanya itu, peserta didik juga terhadap kesulitan yang dialami oleh
terlihat lebih antusias pada saat diminta peserta didik, kemudian mencari solusi
untuk menyimak dan mengulangi apa atau metode yang lebih sesuai dengan
yang diucapkan oleh pendidik. kebutuhan peserta didik.
Kepada orang tua agar lebih
KESIMPULAN DAN SARAN mendukung dan memotivasi peserta
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didik dalam pembelajaran, baik di
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rumah ataupun di sekolah. Selain itu
ada hubungan kemampuan menyimak orang tua diharapkan dapat menjalin
dengan kemampuan membaca pada komunikasi yang baik dengan pendidik
peserta didik usia 5 – 6 tahun di PAUD supaya terjadi kesinambungan serta
Berseri Kecamatan Kopang Kabupaten sinergi dalam mendukung tumbuh
Lombok Tengah Tahun Pelajaran kembang anak.
2019/2020. Hal ini dibuktikan dari hasil Kepada peneliti selanjutnya
analisis data yang menyebutkan bahwa diharapkan untuk melakukan penelitian
hasil pengujian t-test sebesar 12,253 lanjutan tentang metode menyimak di
dengan taraf signifikansi 5% lebih besar tempat dan situasi yang berbeda.
dibandingkan dengan nilai di t tabel
(2,145). Selain itu, nilai dari Sig. 2- DAFTAR PUSTAKA
tailed sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih Ahmad H dan Hartati A. 2016.
kecil dari taraf signifikansi pada kriteria Panduan Pelatihan Self
pengambilan kesimpulan (0,05), maka Advocacy untuk Konselor
dapat dikemukakan bahwa Ho ditolak Sekolah. Mataram. LPP
dan Ha diterima. Mandala
Selain itu berdasarakan Aida, Siti dkk. 2018. Meningkatkan
pengamatan observer, peserta didik Keterampilan Membaca Awal
lebih antusias ketika diminta menyimak Melalui Metode Struktural
dan mengulangi kata. Peserta didik Analitik Sintetik (SAS) dengan
menjadi lebih aktif serta terlibat dalam Menggunakan Media Audio
proses pembelajaran. Terbukti metode Visual. Jurnal Ilmiah Potensia.
menyimak menjadi salah satu alternatif 3 (1). 56 – 63.
metode yang dapat digunakan untuk Bungin, Burhan. 2005.Metodologi
pembelajaran membaca. Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Berkaitan dengan hasil Kencana.
penelitian, dapat diberikan saran kepada Danim, Sudarwan dan Darwis. 2002.
beberapa pihak. Kepada pengelola Metode Penelitian Kebidanan:
PAUD agar mendukung pendidik untuk Prosedur, Kebijakan dan Etik.
menerapkan berbagai metode yang Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
kreatif dan inofatif. Guna meningkatkan Darmadi. 2018. Membaca Yuk. Jakarta:
mutu pembelajaran. Serta proses Guepedia Publisher.
pembelajaran tidak monoton dan lebih Enterprise, Jubilee. 2014. SPSS untuk
menarik bagi peserta didik. Pemula. Jakarta: PT. Elexmedia
Kepada pendidik agar terus Komputindo.
berinovasi dan meningkatkan Gulö, W. 2002. Metodologi Penelitian.
pengetahuan tentang metode Jakarta: Grasindo.
pembelajaran. Agar proses Habibi, Muazar. 2018. Analisis
pembelajaran terlaksana dengan efektif Kebutuhan Anak Usia Dini.
dan efisien. Selain itu pendidik Yogyakarta: Deepublish.

Selamah
1173 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi April 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340

Hadini, Nining. 2017. Meningkatkan Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar


kemampuan Membaca Anak Metodologi Penelitian. Kudus:
Usia Dini Melalui Kegiatan FKIP Universitas Muria Kudus
Permainan Kartu Kata di TK Al- Semiawan, Conny R. 2010. Metode
Fauzan Desa Ciharashas Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Kecamatan Cilaku Kabupaten Grasindo.
Cianjur. Jurnal Empowerment. Siyoto, Sandu dan Muhammad Ali
6. 19 – 24. Sodik. 2015. Dasar Metodologi
Hamdi, Asep Saepul dan E. Bahruddin. Penelitian. Yogyakarta: Literasi
2014. Metode Penelitian Media Publishing.
Kuantitatif Aplikasi dalam Sudaryono. 2016. Metode Penelitian
Pendidikan. Yogyakarta: Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Deepublish. Susanto, Ahmad. 2014. Perkembangan
Hidjanah. 2020. Pendidikan Anak Usia Anak Usia Dini: Pengantar
Dini: Perspektif Dosen PAUD Dalam Berbagai Aspeknya.
Perguruan Tinggi Jakarta: Kencana.
Muhammadiyah. Jakarta: Edu Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca
Publisher Sebagai Suatu keterampilan
Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Berbahasa. Bandung: Angkasa
Penelitian. Malang: UIN- Waluyo, Djoko Adi dan Anies
Malang Pers. Listiowati. 2017. Kompendium
Kurnia, Rita. 2019. Bahasa Anak Usia Pendidikan Anak Usia Dini.
Dini. Yogjakarta: Deepublish Depok: Prenadamedia Group.
Martaulina, Sinta Diana. 2018. Bahasa Wicaksono, Andri dkk. 2016. Teori
Indonesia Terapan. Yogyakarta: Pembelajaran Bahasa (Suatu
Deepublish. Catatan Singkat). Yogyakarta:
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Garudhawaca.
Pembelajaran Bahasa.
Yogyakarta: BPFE.
Putri, Delia dan Elvina. 2019.
Keterampilan Berbahasa di
Sekolah Dasar Melalui Metode
Games. Pasuruan: Kiara Media.
Rahman, Taufiqur. 2018. Aplikasi
Model-model Pembelajaran
dalam Penelitian Tindakan
Kelas. Semarang: CV. Pilar
Nusantara.
Ratnasari, Ni Ketut Windu dkk. 2016.
Penerapan Metode Simak Ulang
Ucap Berbantuan Media Audio
untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara pada
Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas Dua. e-
Journal PGSD Universitas
Ganesha Jurusan PGSD. 4 (1).
1 – 12.

Selamah
1174 Ni Ketut Alit Suarti
Aluh Hartati
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi Aprl 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/realita

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Jurnal Realita
Gedung Dwitiya Lt.3. Jln Pemuda 59A Mataram-NTB 83125 Tlp (0370) 638991
e-mail: bk_fip@ikipmataram.ac.id; web: e-journal.undikma.ac.id

PEDOMAN PENULISAN

1. Naskah merupakan hasil penelitian atau kajian kepustakaan di bidang pendidikan,


pengajaran dan pembelajaran,
2. Naskah merupakan tulisan asli penulis dan belum pernah dipublikasikan
sebelumnya dalam jurnal ilmiah lain,
3. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
4. Penulisan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Program MS Word Margin kiri 3.17 cm
Font Times New Roman Margin kanan 3.17 cm
Size 12 Margin atas 2.54 cm
Spasi 1.0 Margin bawah 2.54 cm
Ukuran kertas A4 Maksimum 20 halaman
5. Naskah ditulis dengan sistematika sebagai berikut: Judul (huruf biasa dan
dicetak tebal), nama-nama penulis (tanpa gelar akademis), instansi penulis
(program studi, jurusan, universitas), email dan nomor telpon penulis, abstrak,
kata kunci, pendahuluan (tanpa sub-judul), metode penelitian (tanpa sub-judul),
hasil dan pembahasan, simpulan dan saran (tanpa sub-judul), dan daftar pustaka.
Judul secara ringkas dan jelas menggambarkan isi tulisan dan ditulis dalam huruf
kapital. Keterangan tulisan berupa hasil penelitian dari sumber dana tertentu
dapat dibuat dalam bentuk catatan kaki. Fotocopy halaman pengesahan laporan
penelitian tersebut harus dilampirkan pada draf artikel.
Nama-nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis.
Alamat instansi penulis ditulis lengkap berupa nama sekolah atau program studi,
nama jurusan dan nama perguruan tinggi. Penulis yang tidak berafiliasi pada
sekolah atau perguruan tinggi dapat menyertakan alamat surat elektronik dan
nomor telpon.
Abstrak ditulis dalam 2 (dua) bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Naskah berbahasa Inggris didahului abstrak berbahasa Indonesia. Naskah
berbahasa Indonesia didahului abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak tidak
lebih dari 200 kata. Jika diperlukan, tim redaksi dapat menyediakan bantuan
penerjemahan abstrak kedalam bahasa Inggris.
Kata kunci (key words) dalam bahasa yang sesuai dengan bahasa yang
dipergunakan dalam naskah tulisan dan berisi 3-5 kata yang benar-benar
dipergunakan dalam naskah tulisan.
Daftar Pustaka ditulis dengan berpedoman pada Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Pendidikan Mandalika.
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling (JRbk)
Volume 6 Nomor 1 Edisi Aprl 2021 P-ISSN: 2503 – 1708
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika E-ISSN: 2722 – 7340
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/realita

Anda mungkin juga menyukai