Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDAN MAGNET KAWAT BERARUS LISTRIK

Dosen Pengampu: Dr. Bebeh Wahid Nuryadin, S.Si,M.Si


Fahny Ardian,S.T,M.T

Oleh
Kelompok 3 (B)
Irfan Tegar Pratama (23133026)
Made Andra Laksana Nugraha (23133030)
Muhammad Surya Adi Kusuma (23133034)
Raditio Ruygunzales (23133042)
Umi Yawati (23133046)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI METALURGI


POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang Berjudul “Medan Magnet Kawat
Berarus Listrik” Ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah fisika terapan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan kami dikehidupan sehari-hari.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dr. Bebeh wahid nuryadin,s.si,m.si, &
Fahny Ardian,S.T,M.T selaku dosen fisika terapan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas praktikum ini. Kami menyadari, tugas yang kami tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Praktikum ....................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................................. 2
LANDASAN TEORI ........................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Magnet .................................................................................................... 2
2.2 Pengertian Medan Magnet.. ............................................................................................... 3
BAB III ............................................................................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
3.1 Metodelogi................................................................................................................. 4
3.1.1 Waktu Dan Tempat.................................................................................................... 4
3.1.2 Alat Praktikum .......................................................................................................... 4
3.2 Data Pengamatan ...................................................................................................... 4
3.3 Hasil Data Pengamatan ............................................................................................. 5
BAB IV ............................................................................................................................................. 9
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 9
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Magnet merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia masa kini. Mulai dari
peralatan listrik sampai dengan peralatan non listrik dengan memanfaatkan magnet tetap.
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet
(magnit) berasaldari bahasa Yunani magnítis líthos yang berartibatu Magnesian. Magnesia
adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang
berada di wilayah Turki). Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai
suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam wujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.

Medan magnet erat kaitannya dengan medan listrik, keduanya tidak dapat dipisahkan,
hubungan ini selanjutnya dikenal dengan istilah elektromagnetik. Elektromagnetik sendiri
pertama kali ditemukan olehWilliam Sturgeon seorang berkebangsaan inggris pada tahun 1823.
Pada percobaannya Sturgeon membuat sebuah kumparan kawat yang dililitkanpada batang
besi yang kemudian dialiri listrik. Dari sinilah ia menyadari bahwa aliran listrik dapat
membentuk medan magnet yang berkonsentrasi di inti besi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu magnet ?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengukur kawat lurus berarus listrik
2. Untuk mengukur kumparan berarus listrik
3. Untuk mengukur solenoida pusat dan ujung
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Magnet


Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet
juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki gejala dan sifat yang dapat
mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Asal kata magnet diduga dari
kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu sekitar 4.000
tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja
atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut
magnet . Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering kita dengar, namun sering
juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Untuk bisa
mengambil suatu barang dari logam (contoh obeng besi) hanya dengan sebuah magnet,
misalkan pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga
memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh tangan
secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering digunakan, antara lain bel listrik,
telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan bahan magnet.
Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet adalah daerah
yang berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet yang paling besar berada pada
kutub-kutubnya.

1.2 Medan Magnet Kawat Lurus

Besarnya medan Magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi
oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus
semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil
kuat medan magnetnya. Arah medan magnet menggunakan aturan tangan kanan :Medan
magnet adalah besaran vector, sehingga apabila suatu titik dipengaruhi oleh beberapamedan
magnet maka di dalam perhitungannya menggunakan operasi vektor. Berikut ditampilkan
beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet. Arah medan magnet
didaerah titik P
( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidangmenjauhi pengamat sedang didaerah titik Q
dibawah kawat berarus listrik menembus bidangmendekati pengamat.

2.3 Kawat Melingkar Berarus Listrik.

Semakin besar arus listrik yang mengalir melalui kawat, semakin kuat medan magnet yang
dihasilkan. Selain itu, semakin kecil jari-jari lingkaran kawat, semakin kuat medan magnet yang
dihasilkan.

2.4 Solenoida.

Solenoida adalah kumparan kawat yang berarus listrik. Medan magnet yang dihasilkan
oleh solenoida mirip dengan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet batang.

Alat percobaan medan magnet dalam solenoida digunakan untuk mengamati pengaruh besar
arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap kuat medan magnet di dalam
solenoida. Dengan alat ini juga dapat ditentukan nilai tetapan permeabilitas μ yang merupakan
ukuran kemampuan suatu material dalam menunjang terbentuknya medan magnet dalam
material tersebut. Jumlah lilitan kawat solenoida PEF 300.01 bernilai tetap, namun panjang
solenoida dapat diatur sedemikian rupa sehingga jumlah lilitan per satuan panjang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan percobaan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Metodelogi
3.1.1 Waktu Dan Tempat

Tempat : Gedung SM.SAIR ( Politeknik Energi Dan Pertambangan )

Waktu : Senin, 27 November 2023, 12.40 -15.10 WIB

3.1.2 Alat Praktikum


1. Catu Daya
2. Multimeter
3. Resistor
4. Penggaris
5. Solenoida
6. Kawat Lurus
7. Kawat Melingkar
3.2 Data Pengamatan
1. Kawat Arus
I (A) B (T)
I1 = 0,12 A B1 = 6,77 × 10−3 𝑇
I2 = 0,86 A B2 = 6,90 × 10−3 𝑇
I3 = 1,64 A B3 = 7,05 × 10−3 𝑇
I4 = 2,48 A B4 = 7,18 × 10−3 𝑇
I5 = 3,22 A B5 = 7,31 × 10−3 𝑇
2. Kawat Melingkar
I (A) B (T)
I1 = 0,12 A B1 = 6,79 × 10−3 𝑇
I2 = 0,86 A B2 = 7,17 × 10−3 𝑇
I3 = 1,64 A B3 = 7,58 × 10−3 𝑇
I4 = 2,48 A B4 = 8,02 × 10−3 𝑇
I5 = 3,22 A B5 = 8,41 × 10−3 𝑇

3. Solenoida Pusat
I (A) B (T)
I1 = 0,12 A B1 = 6,77 × 10−3 𝑇
I2 = 0,84 A B2 = 6,97 × 10−3 𝑇
I3 = 1,61 A B3 = 7,16 × 10−3 𝑇
I4 = 2,44 A B4 = 7,40 × 10−3 𝑇
I5 = 3,25 A B5 = 7,61 × 10−3 𝑇

4. Selonoida Ujung
I (A) B (T)
I1 = 0,14 A B1 = 6,77 × 10−3 𝑇
I2 = 0,89 A B2 = 6,90 × 10−3 𝑇
I3 = 1,68 A B3 = 7,03 × 10−3 𝑇
I4 = 2,51 A B4 = 7,15 × 10−3 𝑇
I5 = 3,26 A B5 = 7,29 × 10−3 𝑇
3.3 Hasil Data Pengamatan

1. Kawat Arus
IA = I2 – I1 BA = B2 – B1
= 0,86 – 0,12 = 6,90 – 6,77
= 0,74 A = 0,13 MT

IB = I3 – I1 BB = B3 – B1
= 1,64 – 0,12 = 7,05 – 6,77
= 1,52A = 0,28 MT

IC = I4 – I1 BC = B4 – B1
= 2,48 – 0,12 = 7,18 – 6,77
= 2,36 A = 0,13 MT

ID = I5 – I1 BD = B5 – B1
= 3,22 – 0,12 = 7,31 – 6,77
= 3,1 A = 0,54 MT

r = 1 cm = 0,01 m
N = 10 Lilitan
2. Kawat Melingkar

IA = I2 – I1 BA = B2 – B1
= 0,86 – 0,12 = 7,17 – 6,79
= 0,74 A = 0,38 MT

IB = I3 – I1 BB = B3 – B1
= 1,64 – 0,12 = 7,58 – 6,79
= 1,52A = 0,79 MT

IC = I4 – I1 BC = B4 – B1
= 2,48 – 0,12 = 8,02 – 6,79
= 2,36 A = 1,23 MT

ID = I5 – I1 BD = B5 – B1
= 3,22 – 0,12 = 8,41 – 6,79
= 3,1 A = 1,62 MT

r = 2 cm = 0,02 m
N = 10 Lilitan
3. Solenoida Pusat

IA = I2 – I1 BA = B2 – B1
= 0,84 – 0,12 = 6,97 – 6,77
= 0,72 A = 0,2 MT

IB = I3 – I1 BB = B3 – B1
= 1,62 – 0,12 = 7,16 – 6,77
= 1,5 A = 0,39 MT

IC = I4 – I1 BC = B4 – B1
= 2,44 – 0,12 = 7,40 – 6,77
= 2,32 A = 0,63 MT

ID = I5 – I1 BD = B5 – B1
= 3,25 – 0,12 = 7,61 – 6,77
= 3,13 A = 0,84 MT

N = 20 Lilitan
L = 7,5 cm -= 0,75 m
4. Solenoida Ujung

IA = I2 – I1 BA = B2 – B1
= 0,89 – 0,14 = 6,90 – 6,77
= 0,74 A = 0,13 MT

IB = I3 – I1 BB = B3 – B1
= 1,68 – 0,14 = 7,03– 6,77
= 1,54 A = 0,26 MT

IC = I4 – I1 BC = B4 – B1
= 2,51 – 0,14 = 7,15 – 6,77
= 2,37 A = 0,38 MT

ID = I5 – I1 BD = B5 – B1
= 3,28 – 0,14 = 7,29 – 6,77
= 3,14 A = 0,52 MT

N = 20 Lilitan
L = 7,5 cm -= 0,75 m
Data Konstanta µ0
A. Kawat Lurus B. Kawat melingkar

BA = 0,0005 × 0,74 BA = 0,0002 × 0,74

= 0,00037 = 0,000148

= 3,7 × 10-4 MT/A = 1,48 × 10-4 MT/A

BB = 0,0005 × 1,52 BB = 0,0002 × 1,52

= 0,00076 = 0,000304

= 7,6 × 10-4 MT/A = 3,04 × 10-4 MT/A

BC = 0,0005 × 2,36 BC = 0,0002 × 2,36

= 0,00118 = 0,000472
= 4,72 × 10-4 MT/A
= 1,18 × 10-4 MT/A
BD = 0,0002 × 3,1
BD = 0,0005 × 3,1
= 0,00062
= 0,00155
= 6,2 × 10-4 MT/A
= 1,55 × 10-4 MT/A
C. Kawat solenoida ujung D. Kawat solenoida pusat
BA = 0,0003 × 0,72 BA = 0,0003 × 0,74
= 0,000216 = 0,000222
= 2,16 × 10-4 MT/A = 2,22 × 10-4 MT/A
BB = 0,0003 × 1,5 BB = 0,0003 × 1,54
= 0,00045 = 0,000462
= 4,5 × 10-4 MT/A = 4,62 × 10-4 MT/A
BC = 0,0003 × 2,32 BC = 0,0003 × 2,37
= 0,000696 = 0,000711
= 6,96× 10-4 MT/A = 7,11 × 10-4 MT/A
BD = 0,0003 × 3,13 BD = 0,0003 × 3,14
= 0,000939 = 0,000942
= 9,39 × 10-4 MT/A = 9,42 × 10-4 MT/A

B Kawat Lurus Kawat Melingkar Kawat Solenoida Pusat Kawat Solenoida


Ujung
BA 0.000148 0.00037 0.000216 0.000222
BB 0.000304 0.00076 0.00045 0.000462
BC 0.000472 0.00118 0.000696 0.000711
BD 0.00062 0.00155 0.000939 0.000942
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki gejala dan sifat yang
dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Medan magnet
adalah ruang di sekitar magnet yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet
lain. Medan magnet pada umumnya mengitari bagianbagian kutub magnet.

Anda mungkin juga menyukai