Melssy Dwi Adinda Po60 (1) 3
Melssy Dwi Adinda Po60 (1) 3
Disusun oleh:
Nama : Melssy Dwi Adinda
NIM : PO7125123060
Kelas : 1B
Kelompok:3
Dosen Pengampuh:
Masayu Nurhayati, S.Pd, M.Pd
Yufen Widodo, SKM, MDSc
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
selesai tepat pada waktunya.Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi semester 2.
Penyusunan tugas ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan dosen mata kuliah,
serta dukungan teman-teman sejawat. Penulis berharap bahwa hasil dari tugas dapat
diterima dengan baik serta menjadi kontribusi positif bagi pemahaman serta diskusi di
dalam kelas.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi
Semoga tugas ini bermanfaat dan dapat diterima dengan baik, Terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
LANDASAN TEORI..............................................................................................................................5
B. Dampak buruk dari faktor internal penyebab korupsi dalam aspek sosial terkait lingkungan
mencakup:.....................................................................................................................................6
C. Contoh kasus yang mencerminkan faktor internal penyebab korupsi dalam aspek sosial
terkait lingkungan:........................................................................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................................................8
LAMPIRAN.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................10
iii
PENDAHULUAN
4
LANDASAN TEORI
5
4. Nepotisme dan Kolusi:
a. Sifat nepotisme yang ada di antara masyarakat yang akan menimbulkan sifat buta
akan kesalahan dan mengakibatkan adanya saling tutup menutupi perilaku korupsi
yang terjadi.
b. Dampak : kolusi di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus korupsi
keberlanjutan.
4. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat:
a. Penyelidikan terhadap kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dan dampaknya pada pencegahan korupsi.
b. Dampak : korupsi di aspek sosial tidak akan terselesaikan.
B. Dampak Buruk Dari Faktor Internal Penyebab Korupsi Dalam Aspek Sosial
Terkait Lingkungan
Menurut Samosir dalam Modul Pertanyaan Dan Jawaban Seputar Korupsi (2016). Dampak
buruk dari faktor internal penyebab korupsi dalam aspek sosial terkait lingkungan
mencakup:
1. Ketidaksetaraan dan Kemiskinan: Korupsi dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam
distribusi manfaat dari sumber daya alam, meningkatkan kesenjangan sosial, dan
meninggalkan masyarakat miskin tanpa akses yang adil terhadap sumber daya
lingkungan.
6
1. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan :
Contoh :Di sebuah komunitas pedesaan, kurangnya pemahaman akan dampak
penggunaan pestisida kimia secara berlebihan menyebabkan kerusakan lingkungan dan
kesehatan masyarakat. Pendidikan yang minim tentang metode pertanian berkelanjutan
menyebabkan praktik-praktik yang merugikan lingkungan.
2. Transparansi yang Terbatas dalam Pengelolaan Lingkungan :
Contoh: Dalam proyek pembangunan sebuah tambang, kurangnya transparansi
dalam perencanaan dan alokasi sumber daya menyebabkan penyalahgunaan dana
proyek.Masyarakat setempat tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai dampak
lingkungan dan manfaat yang seharusnya mereka terima.
3. Ketidakberlanjutan Sistem Pengawasan:
Contoh: Sebuah lembaga pengawas lingkungan tidak mampu secara efektif
menegakkan aturan terkait limbah industri. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan-
perusahaan untuk membuang limbah secara ilegal tanpa konsekuensi yang signifikan.
4. Nepotisme dan Kolusi:
Contoh: Dalam penentuan izin lingkungan, terdapat praktik nepotisme di mana
pejabat yang bertanggung jawab memberikan preferensi kepada perusahaan yang memiliki
hubungan pribadi dengannya. Ini menyebabkan keputusan yang tidak adil dan merugikan
lingkungan.
5. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat:
Contoh: Sebuah kebijakan pengelolaan hutan diadopsi tanpa konsultasi yang
memadai dengan masyarakat setempat. Akibatnya, kebijakan tersebut tidak mencerminkan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat, dan dapat membuka peluang bagi praktik korupsi di
tingkat pengambilan keputusan
7
KESIMPULAN
8
LAMPIRAN
2. Pak Ando mengikuti pemilihan umum kepala desa di Desa Ngalam, guna dipilih ia
mengeluarkan biaya pribadi serta menjabarkan visi misi yang konkret serta bagus untuk
menjami desa tersebut kedepannya. Sementara itu Pak Lian juga mencalonkan diri sebagai
kepala desa namun melakukan kecurangan yaitu menyuap warga untuk memberikan suara
kepadanya. Akan tetapi kecurangan ini tertutupi karena Pak Lian memiliki kerabat yang
bertugas di bagian kepengawasan.
Berkaitan dengan elemen manakah kasus diatas
a. Kurangnya kesadaran dan pendidikan lingkungan
b. Transparansi yang terbatas
c. Nepotisme dan kolusi
d. Kurangnya keterlibatan masyarakat
e. Ketidakberlanjutan sistem pengawasa
9
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Gusti Kadek Sintia. (2022). Jurnal Ilmu Hukum Sui Generis.
https://ejournal2.undiksha.ac.id/indeks,php/JIH/issue/view/82. Diakses 13 februari
2024.
10
11
12