Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

FAKTOR INTERNAL PENYEBAB KORUPSI DALAM


ASPEK SOSIAL TERKAIT LINGKUNGAN

Disusun oleh:
Nama : Melssy Dwi Adinda
NIM : PO7125123060
Kelas : 1B
Kelompok:3

Dosen Pengampuh:
Masayu Nurhayati, S.Pd, M.Pd
Yufen Widodo, SKM, MDSc

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KESEHATAN GIGI
TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
selesai tepat pada waktunya.Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi semester 2.
Penyusunan tugas ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan dosen mata kuliah,
serta dukungan teman-teman sejawat. Penulis berharap bahwa hasil dari tugas dapat
diterima dengan baik serta menjadi kontribusi positif bagi pemahaman serta diskusi di
dalam kelas.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi
Semoga tugas ini bermanfaat dan dapat diterima dengan baik, Terimakasih.

Palembang, 13 february 2024

Melssy Dwi Adinda

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................................4

LANDASAN TEORI..............................................................................................................................5

A. Aspek sosial terkait lingkungan.................................................................................................5

B. Dampak buruk dari faktor internal penyebab korupsi dalam aspek sosial terkait lingkungan
mencakup:.....................................................................................................................................6

C. Contoh kasus yang mencerminkan faktor internal penyebab korupsi dalam aspek sosial
terkait lingkungan:........................................................................................................................6

KESIMPULAN.....................................................................................................................................8

LAMPIRAN.........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................10

iii
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Menurut Rongan dalam Dewi (2022), perilaku korup mungkin dimotivasi oleh insentif
keluarga. Menurut aliran perilaku, sosial seringkali menjadi pendorong yang amat besar
dalam melakukan tindakan tersebut. Bahkan, faktor keluarga seringkali menawarkan
perlindungan ketimbang hukuman bagi para anggota keluarga yang menyelewengkan
wewenang anggota keluarga yang menyalahgunakan wewenang khusus di dalam kasus
korupsi. Kedua, seseorang termotivasi untuk melakukan korupsi karena masyarakatnya
penuh dengan budaya, kepercayaan dan nilai yang korup. Maka dari itu penting sekali
pembelajaran paham akan faktor penyebab korupsi ini agar kita dapat mencegah semua
kecurangan yang terjadi.

4
LANDASAN TEORI

A. Aspek sosial terkait lingkungan


Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan keluarga. Kaum behavioris
mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi
orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi sifat
pribadinya. Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan dan bukan
memberikan hukuman pada orang ketika ia menyalahgunakan kekuasaannya. Teori
solidaritas sosial yang dikembangkan oleh Emile Durkheim (1858-1917) memandang
bahwa watak manusia sebenarnya bersifat pasif dan dikendalikan oleh masyarakatnya.
Emile Durkheim berpandangan bahwa individu secara moral adalah netral dan
masyarakatlah yang menciptakan kepribadianya, Nurhayati (2023).
Menurut laporan global korupsi dalam jurnal Transparansi Internasional (2018)
Berikut sejumlah elemen Faktor internal penyebab korupsi dalam aspek sosial terkait
lingkungan.
1. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan:
a. Pengaruh rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan
terhadap praktik korupsi. Rendahnya tingkat kesadaran ini yang menjadikan
alasan mengapa pentingnya kepekaan masyarakat terhadap perilaku korupsi
disekitar. Namun sayangnya, banyak yang acuh tak acuh pada kecurangan yang
sedang terjadi.
b. Dampak : kurangnya pemahaman akan konsekuensi kerusakan lingkungan
terhadap kesejahteraan sosial.
2. Transparansi yang Terbatas dalam Pengelolaan Lingkungan:
a. Hubungan antara kurangnya transparansi dengan penyebaran tindakan koruptif
dalam proyek-proyek lingkungan.
b. Dampak : ketidakjelasan informasi kepada publik dan menimbulkan kerugian
terhadap lingkup sosial.
3. Ketidakberlanjutan Sistem Pengawasan :
a. Analisis terhadap kelemahan dalam sistem pengawasan yang memfasilitasi
tindakan korupsi.
b. Dampak : ketidakmampuan hukum dan institusi pengawasan dalam menindak
perilaku korupsi.

5
4. Nepotisme dan Kolusi:
a. Sifat nepotisme yang ada di antara masyarakat yang akan menimbulkan sifat buta
akan kesalahan dan mengakibatkan adanya saling tutup menutupi perilaku korupsi
yang terjadi.
b. Dampak : kolusi di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus korupsi
keberlanjutan.
4. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat:
a. Penyelidikan terhadap kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dan dampaknya pada pencegahan korupsi.
b. Dampak : korupsi di aspek sosial tidak akan terselesaikan.

B. Dampak Buruk Dari Faktor Internal Penyebab Korupsi Dalam Aspek Sosial
Terkait Lingkungan
Menurut Samosir dalam Modul Pertanyaan Dan Jawaban Seputar Korupsi (2016). Dampak
buruk dari faktor internal penyebab korupsi dalam aspek sosial terkait lingkungan
mencakup:
1. Ketidaksetaraan dan Kemiskinan: Korupsi dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam
distribusi manfaat dari sumber daya alam, meningkatkan kesenjangan sosial, dan
meninggalkan masyarakat miskin tanpa akses yang adil terhadap sumber daya
lingkungan.

2. ketidakseimbangan finansial : finansial merupakan keungan yang meliputi keluar


masuknya dana bagi perorangan maupun suatu perusahaan bahkan dalam tingkat daerah.
Korupsi menyenbabkan finansial suatu negara menjadi tidak seimbang. Hal ini
diakrenakan koruptor mengambil uang sejatinya milik masyarakat ,untuk negara dan
kepentingan sosial lainnya yang akan dipergunakan, apabila transparansi ini tidak jelas
maka dapat dipastikan pengurangan keuangan negara disebabkan oleh koruptor.

C. Contoh Kasus Yang Mencerminkan Faktor Internal Penyebab Korupsi Dalam


Aspek Sosial Terkait Lingkungan
Menurut laporan global korupsi dalam jurnal Transparansi internasional (2018), berikut
contoh kasus yang mencerminkan penyebab korupsi dalam aspek sosial terkait lingkungan.

6
1. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan :
Contoh :Di sebuah komunitas pedesaan, kurangnya pemahaman akan dampak
penggunaan pestisida kimia secara berlebihan menyebabkan kerusakan lingkungan dan
kesehatan masyarakat. Pendidikan yang minim tentang metode pertanian berkelanjutan
menyebabkan praktik-praktik yang merugikan lingkungan.
2. Transparansi yang Terbatas dalam Pengelolaan Lingkungan :
Contoh: Dalam proyek pembangunan sebuah tambang, kurangnya transparansi
dalam perencanaan dan alokasi sumber daya menyebabkan penyalahgunaan dana
proyek.Masyarakat setempat tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai dampak
lingkungan dan manfaat yang seharusnya mereka terima.
3. Ketidakberlanjutan Sistem Pengawasan:
Contoh: Sebuah lembaga pengawas lingkungan tidak mampu secara efektif
menegakkan aturan terkait limbah industri. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan-
perusahaan untuk membuang limbah secara ilegal tanpa konsekuensi yang signifikan.
4. Nepotisme dan Kolusi:
Contoh: Dalam penentuan izin lingkungan, terdapat praktik nepotisme di mana
pejabat yang bertanggung jawab memberikan preferensi kepada perusahaan yang memiliki
hubungan pribadi dengannya. Ini menyebabkan keputusan yang tidak adil dan merugikan
lingkungan.
5. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat:
Contoh: Sebuah kebijakan pengelolaan hutan diadopsi tanpa konsultasi yang
memadai dengan masyarakat setempat. Akibatnya, kebijakan tersebut tidak mencerminkan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat, dan dapat membuka peluang bagi praktik korupsi di
tingkat pengambilan keputusan

7
KESIMPULAN

Dengan lemahnya kesadaran masyarakat, lemahnya sistem pengawasan dan


minimnya transparansi data yang ada mengakibatkan berbagai macam kerugian yang dapat
terjadi apabila korupsi tidak segera diatasi. Maka dari itu sangat penting membangun
kesadaran dan kepekaan terhadap kecurangan dari kelompok terkecil atau dasar yaitu
keluarga, seperti yang sudah dijabarkan diatas bahwasannya keluarga merupakan dorongan
pertama yang dapat mengakibatkan korupsi atau kecurangan. Ditambah lagi dengan
lingkungan yang tidak ikut serta dalam pemberantasan korupsi ini. Maka dari itu perlu
membangun karakter lingkungan agar dapat meminimalisir kecurangan yang terjadi di
masyarakat.

8
LAMPIRAN

SOAL MATERI PEMBAHASAN


1. Di desa Dermayu sedang diadakan kegiatan HUT desa yang ke 58, untuk
menyelenggarakan kegiatan besar tersebut perangkat desa berencana mengadakan festival
lomba yang bisa diikuti dari anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi ada beberapa dana
yang tidak cukup sehingga perlu dicari diluar dana desa. Maka dari itu perangkat sepakat
untuk mengambil sumbangan sukarela dari rumah ke rumah warga yang ada didesa
tersebut. Namun perangkat desa tidak memberikan data tranparansi terhadap masyarakat.
Apakah masyarakat didesa tersebut ikut serta dalam pengawasan korupsi dalam
lingkungan sosial?
a. Tidak, karena masyarakat tidak menuntut tranparansi terhadap dana yang
mereka keluarkan.
b. Masyarakat merasa sudah percaya terhadat perangkat desanya sendiri.
c. Perangkat desa yang tidak bertanggung jawab memberikan transparansi terhadap
warganya
d. Ya, masyarakat sudah ikut serta dalam pengawasan korupsi di desa Dermayu.
e. Semua salah

2. Pak Ando mengikuti pemilihan umum kepala desa di Desa Ngalam, guna dipilih ia
mengeluarkan biaya pribadi serta menjabarkan visi misi yang konkret serta bagus untuk
menjami desa tersebut kedepannya. Sementara itu Pak Lian juga mencalonkan diri sebagai
kepala desa namun melakukan kecurangan yaitu menyuap warga untuk memberikan suara
kepadanya. Akan tetapi kecurangan ini tertutupi karena Pak Lian memiliki kerabat yang
bertugas di bagian kepengawasan.
Berkaitan dengan elemen manakah kasus diatas
a. Kurangnya kesadaran dan pendidikan lingkungan
b. Transparansi yang terbatas
c. Nepotisme dan kolusi
d. Kurangnya keterlibatan masyarakat
e. Ketidakberlanjutan sistem pengawasa

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Masayu. (2023).Modul Pendidikan Dan Budaya Anti Korupsi (PBAK).


Diakses pada februari 2024. .

Global corruption report : climate change (2018). Journal Tranparency internaional,


https://ejournal/.transparency.org/whatwedo/publication/global_corruption_report_
climate_change. Diakses 13 februari 2024.

Samosir, Cecilya Mutiara (2016). Modul Pertanyaan Dan Jawaban Seputar


Korupsi,https://id.scribd.com/document/pertanyaan-dan-jawaban-seputar-korupsi-
docx. Diakses 13 februari 2024.

Dewi, Gusti Kadek Sintia. (2022). Jurnal Ilmu Hukum Sui Generis.
https://ejournal2.undiksha.ac.id/indeks,php/JIH/issue/view/82. Diakses 13 februari
2024.

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai