Sejarah Teknologi Pendidikan Dan Konsep
Sejarah Teknologi Pendidikan Dan Konsep
net/publication/369559799
CITATIONS READS
0 3,140
4 authors, including:
All content following this page was uploaded by Ibadurrahman Ali on 28 March 2023.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang sejarah teknologi
pendidikan dan konsep media pembelajaran bahasa Arab: definisi, jenis, dan
manfaat. Data dikumpulkan dari berbagai sumber literatur ilmiah berupa buku dan
artikel jurnal. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa teknologi Pendidikan
adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan
masalah belajar manusia/pendidikan. Teknologi pendidikan lebih dari perangkat
keras. Sedangkan media pembelajaran Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu
visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan
pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap belajar
peserta didik.
Kata Kunci: Teknologi, Pendidikan, Konsep, Media.
Abstract
This study aims to describe the history of educational technology and the concept
of Arabic learning media: definitions, types, and benefits. Data were collected from
various sources of scientific literature in the form of books and journal articles.
From the discussion it can be concluded that Educational technology is a complex
integrated process to analyze and solve human/educational learning problems.
Educational technology is more than hardware. While the learning media The tools
used are visual aids, such as pictures, models, objects, and other tools that can
provide concrete experiences, motivation to learn, and enhance students' learning
absorption.
Keywords: Technology, Education, Concept, Media.
A. Pendahuluan
Perkembangan zaman yang pesat saat ini terlihat dengan teknologi yang
semakin maju dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Seperti yang
dikatakan oleh Toffler bahwa kekuatan terbesar dunia adalah ilmu pengetahuan dan
teknologi. Maka, saat ini pun kehidupan manusia tidak dapat lepas dari teknologi
dan salah satu aspek yang tidak lepas dari teknologi adalah pendidikan.
Pendidikan mulai dituntut untuk memberi kesegaran dalam setiap proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Pengaruh teknologi telah
mendesak para pelaku pendidikan untuk berlomba-lomba memberi inovasi dan
warna baru dalam pendidikan.1
Dalam teknologi pendidikan pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk
semua sumber belajar yang didesain, dipilih dan atau digunakan untuk keperluan
belajar. Sumber-sumber belajar yang didefinisikan sebagai pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan lingkungan.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
kualitas serta memperluas jaringan pendidikan dan pembelajaran karena telah
menjadikan ilmu pengetahuan lebih mudah diakses dipublikasikan dan disimpan.
Oleh karena itu, bagi siapapun yang sedang belajar bahasa asing termasuk
bahasa Arab, teknologi menjadi hal yang tidak dapat dihindari beragam
kemungkinan ditawarkan oleh teknologi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran bahasa asing di antaranya sebagai sarana peningkatan dan
pengembangan kemampuan profesional tenaga pengajar, sebagai sumber belajar,
alat bantu interaksi pembelajaran dan wadah pembelajaran.2
Berdasarkan uraian diatas, maka pembahasan dalam makalah ini akan
membahas mengenai sejarah teknologi dan konsep media pembelajaran bahasa
Arab dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1
Kristiana Hesti Padmini, dkk, “TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBELAJARAN
KOMPETITIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI PESERTA DIDIK : STUDI KASUS DI SALAH SATU SMA
DI SALATIGA,” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, November (2015): 59–66.
2
Nur Sholeh, Pengembangan Kurikulum Dan Desain Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis
Pendekatan Saintifik, (Batu: Literasi Nusantara, 2020), hlm. 72.
1. Bagaimana sejarah perkembangan teknologi pendidikan dan media
pembelajaran?
2. Apa definisi dan manfaat dari teknologi pendidikan dan media
pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis dari media pembelajaran sebagai sumber belajar bahasa
Arab?
B. Pembahasan
1. Sejarah Teknologi Pendidikan dan Media Pembelajaran
Awal mula teknologi pendidikan atau pembelajaran ini sudah dikenal oleh
banyak orang dari puluhan tahun lalu, yaitu pada tahun 1920. Pengajaran secara
visual merupakan pembelajaran yang pertama kalinya pada tahun tersebut.
Pengajaran visual dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan untuk memberikan
suatu yang bersifat visualisasi terhadap peserta didik.3
Di Indonesia sendiri tepatnya pada tahun 1951, teknologi pembelajaran di
sudah mulai berkembang. Teknologi pembelajaran yang awalnya diartikan sebagai
salah satu cara yang digunakan untuk mencari permasalahan yang ada didalam
pendidikan serta mencarikan suatu solusi yang cukup tepat untuk menyelesaikan
masalah yang ada dalam pendidikan tersebut. Sampai digunakan sebagai media
komunikasi guru dengan peserta didik untuk memperlancar kegiatan pembelajaran.
Adapaun di Amerika Serikat sejarah teknologi berkembang dari museum
sekolah. Pada waktu itu ada seseorang yang merubah suatu ruangan yang ada di
sekolah menjadi ruangan yang dipenuhi untuk pameran visual yang di dalamnya
terdapat gambar-gambar yang berkaitan dengan pelajaran. Selain gambar ada
beberapa buku-buku pembelajaran yang dapat digunakan peserta didik, akan tetapi
hal itu tidak merubah guru sebagai sumber belajar. Tetapi hal tersebut bisa
dinamakan sebagai media saja.
Tahun 1950 sampai dengan 1995 terdapat pembaharuan dalam teknologi
pembelajaran salah satunya dengan adanya kemunculan komputer dalam
3
Ilham Eka Putra, “Teknologi Media Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan
Multimedia Animasi Interaktif,” Jurnal Teknoif 1, no. 2 (2013): 20–25.
pembelajaran. Pertama kalinya komputer digunakan dalam bidang pendidikan pada
tahun 1980. Semua orang berusaha memanfaatkan komputer secara baik dan
sistematis guna untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Masyarakat umum
sangat antusias dalam menggunakan alat yang dinamakan komputer. Pada awal
tahun 1983 penggunaan komputer yang dipakai untuk pembelajaran mencapai 40
persen dari beberapa sekolah dasar dan 75 persen dari beberapa sekolah menengah.4
Adapun media selama ini hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru.
Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek,
dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar,
serta mempertinggi daya serap belajar peserta didik. Dengan masuknya pengaruh
teknologi audio pada pertengahan abad 20, alat visual untuk mengkonkretkan
materi pelajaran selanjutnya dilengkapi dengan audio sehingga dikenal menjadi alat
audio-visual. Berbagai peralatan digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan
kepada peserta didik melalui penglihatan dan pendengaran dengan maksud
menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi, kalau hanya digunakan alat
bantu visual semata. Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi
penggunaan alat bantu audio-visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media juga
berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audio-
visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai
alat penyalur pesan atau media.
Pada awal adanya pendidikan, guru merupakan sumber untuk mendapatkan
informasi dan penjelasan. Namun dalam perkembangan selanjutnya muncullah
buku sebagai media dalam pembelajaran. Pada 1657 seorang tokoh bernama Johan
Amos Comenius tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar
yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku yang ditulis Johan Amos Comenius
berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali
pada tahun 1657. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman
pendidik mulai menyadari akan pentingnya media atau sarana belajar yang dapat
4
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: KENCANA, 2004),
hlm 32.
memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik melalui semua indra terutama
indra penglihatan dan pendengaran.
Inilah yang menjadi sejarah awal perkembangan teknologi pendidikan dan
media pembelajaran sampai dengan saat ini. Banyak teknologi dan media yang
bersifat menguntungkan terhadap setiap orang. Karena yang sifatnya membantu
dan mempermudah dapat membuat setiap orang akan merasakan kepuasan
tersendiri dalam pencarian ilmu ataupun informasi tersebut.
5
Padmini, Putri, and Tyagita, “TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBELAJARAN
KOMPETITIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI PESERTA DIDIK : STUDI KASUS DI SALAH SATU SMA
DI SALATIGA.”
6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 3
7
Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 2.
8
Robert Heinich dkk, Instuctional Media dan Technologies For Learning, (New Jersey:
Prentice Hall, 2002), hlm 10.
kepada penerima pesan (peserta didik) yang bertujuan memberikan rangsangan
kepada peserta didik dan menarik minat peserta didik dalam belajar serta membantu
guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b) Manfaat Teknologi Pendidikan dan Media Pembelajaran
Berikut manfaat teknologi pendidikan, antara lain:
1) Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah;
2) Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar;
3) Dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan;
4) Meningkatkan produktivitas pendidikan dengan mempercepat tahap
belajar;
5) Memungkinkan untuk belajar (mengakses materi) dengan cepat, dan
6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.
Selanjutnya Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar peserta didik diantaranya:9
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga peserta didik
lebih mudah memahami, menguasai, dan mencapai tujuan
pembelajaran;
3) Metode mengajar akan lebih bervariatif, tidak semata-mata
menggunakan komunikasi verbal melalui penuturan guru sehingga
peserta didik tidak merasa bosan;
4) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan sesuatu, mendemonstrasikan, memerankan dan
lain-lain.
Dalam proses pembelajaran guru diharapkan mempunyai planning terhadap
pembelajaran yang akan dilakukan, termasuk pada media pembelajaran agar media
9
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar Baru, 2006), hlm.
3
pembelajaran sejalan dengan materi yang akan disampaikan. Encyclopedia of
Education Research merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu
dapat mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian peserta didik.
3) Meletakkan dasar-dasar penting untuk perkembangan belajar peserta
didik.
4) Memberikan pengalaman nyata agar dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, terutama melalui
animasi.
6) Membantu menumbuhkembangkan kemampuan berbahasa pada
peserta didik.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain.
8) Membantu efisiensi dan keragaman saat melakukan proses
pembelajaran belajar.
Proses pembelajaran memerlukan strategi untuk mengarahkan peserta didik
agar tetap fokus dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh sebab itu, media
sebagai salah satu komponen pembelajaran dituntut untuk selalu dimanfaatkan
sebagai pembeda dalam suasana belajar. Jadi, media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk mengarahkan
perhatian peserta didik, sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar. Selain itu
materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami, dan dapat meningkatkan
capaian pembelajaran peserta didik.
10
Yohanis D. Kiding, Karya Media Cetak “(Majalah Civitas)”, (Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas hasanuddin, 2013), hlm. 32-35.
11
Moh. Zaiful Rosyid, dkk, Ragam Media Pembelajaran, (Malang: CV. Literasi Nusantara,
2021), hlm. 29-30
12
Maswan dan Khoirul Muslimin, Teknologi Pendidikan Penerapan Pembelajaran Yang
Sistematis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), hlm 141.
d. Media audio visual
Media pembelajaran audio visual merupakan perantara atau penggunaan
materi yang mampu dipahami melalui indera. Dengan adanya media tersebut akan
terbentuk kondisi yang dapat medukung terjadinya proses pembelajaran dengan
sasaran sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada peserta didik. Media
pembelajaran audio visual digunakan melalui unsur suara dan gambar, seperti
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Hal tersebut
dilakukan untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam materi pelajaran
serta menciptakan situasi belajar yang dapat mendukung peserta didik untuk belajar
dengan baik sehingga akan membantu tercapainya tujuan belajar.13
e. Media komputer
Komputer merupakan salah satu bentuk media pembelajaran.
Keberadaannya menjadi alat bantu belajar sekaligus sumber belajar yang membantu
guru dan peserta didik dalam menyalurkan dan menerima materi pembelajaran agar
lebih optimal. Pemanfaatan komputer membuat pembelajaran lebih efektif dan
efisien. Komputer dapat menampilkan pesan secara visual, audio, bahkan audio
visual. Interaksi yang dilakukan dengan media komputer secara langsung akan
memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang computer. Dengan demikian
peserta didik akan terbiasa menggunakan computer sebagai sumber informasi
pembelajaran.14
f. Media terpadu/multimedia
Istilah multimedia secara etimologis berasal dari kata multi dan media.
Multi berarti banyak dan media berarti sarana untuk menyampaikan pesan atau
informasi seperti teks, gambar, suara, video. Jadi secara bahasa istilah multimedia
adalah kombinasi banyak atau beberapa media seperti teks, gambar, suara, video
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Definisi multimedia
secara terminologis adalah kombinasi berbagai media seperti teks, gambar, suara,
13
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011),
hlm 211.
14
Moh. Zaiful Rosyid dkk, Ragam Media Pembelajaran, (Malang: CV. Literasi Nusantara,
2021), hlm. 67
animasi, video dan lain-lain secara terpadu dan sinergis melalui computer atau
peralatan elektronik lain untuk mencapai tujuan tertentu.15
Menurut AECT dalam karyanya The Definition of Educational Technology
sebagaimana diungkapkan oleh Sudjana dan Rifa'i membedakan enam jenis sumber
belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar:16
a) Pesan (message) ialah informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam
bentuk ide atau gagasan, fakta, pengertian, dan data.
b) Manusia (people) adalah orang yang bertindak sebagai penyimpan
informasi. Dengan demikian, sangatlah tepat jika manusia dikatakan
sebagai sumber dari segala sumber belajar.
c) Bahan (materials) dapat disebut media atau perangkat lunak yang
mengandung pesan untuk disajikan kepada peserta didik dengan perantara
alat/perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri.
d) Peralatan (device) atau media atau perangkat keras digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan (materials).
e) Teknik/metode (tecnique) ialah prosedur atau alur yang dipersiapkan dalam
menggunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang untuk
menyampaikan pesan.
f) Lingkungan (setting) yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan
disampaikan atau ditransmisikan baik lingkungan fisik, ruang kelas, gedung
sekolah atau non-fisik.
Selain itu media pembalajaran yang menjadi sumber belajar bahasa Arab
antara lain, sebagai berikut:
a. Keterampilan menyimak (maharah al-istima)
1) Sumber belajar yang dirancang terdiri atas perangkat pembelajaran,
materi istima' dalam pembelajaran bahasa Arab, dan lain-lain.
2) Sumber belajar diperoleh dari cerita rakyat, sandiwara, drama, lagu,
dialog, dan lain-lain.
15
Herman Dwi Surjono, Multimedia Pembelajaran Interaktif Konsep dan Pengembangan,
(Yogyakarta: UNY Press, 2017), hlm. 2
16
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pendidikan, (Bandung: CV. Sinar Baru, 1989),
hlm. 80.
3) Sumber belajar yang dirancang oleh guru, peserta didik, penceramah,
native speaker, laboran, pustakawan, kepala madrasah, instruktur, dan
lain-lain.
4) Sumber belajar yang dimanfaatkan oleh nara sumber, tokoh,aktor,
masyarakat, pimpinan lembaga, responden, kyai, penyanyi, dan lain-
lain.
5) Sumber belajar yang dirancang berbentuk buku, CD, DVD, text book,
lirik lagu, adegan film, adegan video, kamus, dan sebagainya.
6) Sumber belajar yang dimanfaatkan dapat diperoleh dari situs
internet:http://www.iiu.edu.my/Arabic/rusli/,http://www.http://www.o
mkolthoum.com/
7) Sumber belajar yang dirancang dapat diaplikasikan menggunakan papan
tulis, white board, kapur, spidol, OHP, LCD, slides, film, TV, video
player, radio, tape recorder, walkman, MP3, MP4, MP5, head set, dan
lain-lain.
8) Sumber belajar yang dimanfaatkan dapat menggunakan laptop,
komputer, alat-alat di laboratorium, atau alat-alat studio rekaman.
9) Sumber belajar dirancang menggunakan metode langsung, silent way,
dengar-ucap, PAIKEM (Partisipatif, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan), cooperative learning, CTL (Contextual Teaching
Learning), Metode Total Physical Response, reality show, dan lain-lain.
10) Sumber Belajar yang dimanfaatkan menggunakan permainan bisik
berantai, listening team, dan lain-lain.
b. Keterampilan berbicara (maharah al-kalam)
1) Sumber belajar yang dirancang perangkat pembelajaran, bahan-bahan
pelajaran untuk maharah Kalam, teks dialog, teks sandiwara, pidato,
syair, materi khutbah, dan lain-lain.
2) Sumber belajar yang dimanfaatkan: cerita rakyat, film, sandiwara,
dongeng, nasihat, dan lain-lain.
3) Sumber belajar yang dirancang: guru, siswa, native speaker, laboran,
pustakawan, kepala madrasah, instruktur, dan lain-lain.
4) Sumber belajar yang dimanfaatkan: nara sumber, aktor, aktris,
penceramah, khotib, MC atau pembawa acara, sastrawan, dan lain-lain.
5) Sumber belajar yang dirancang: transparansi, adegan film, film kartun,
adegan video, materi pidato, materi khutbah, lirik syair, kamus, dan lain-
lain.
6) Sumber belajar yang dimanfaatkan: "Kartu Kunci", program komputer
SWISH max, materi dari MC atau pembawa acara materi dari Khotib.
7) Sumber belajar yang dirancang: OHP, laptop, LCD, proyektor, film,
DVD Player, headset, telepon genggam, dan lain-lain.
8) Sumber belajar yang dimanfaatkan: sound sistem, audio visual,
microphone, dan lain-lain.
9) Sumber belajar yang dirancang: metode langsung, dengar-ucap,
komunikatif, diskusi, PAIKEM (Partisipatif, Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan), CTL, cooperative learning, Teams Games
Tournaments (TGT), metode belajar bahasa secara berkelompok,
strategi teori kognitif, metode deduktif yang disempurnakan, dan lain-
lain.
10) Sumber belajar yang dimanfaatkan: metode permainan reading aloud,
active debat, debat berantai, permainan dadu, Arabic scrabble, ular
tangga, dan lain-lain.
c. Keterampilan membaca (maharah qira'ah)
1) Pesan (massage)
a) Sumber belajar yang dirancang: perangkat pembelajaran, materi
qiraah dalam pembelajaran bahasa Arab, Al-Qur'an, hadits, kitab
mahfudhat, dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: cerita, kisah, dongeng
berbahasa Arab, dan lain-lain.
2) Manusia (peoples)
a) Sumber belajar yang dirancang: guru, siswa, laboran, pustakawan,
kepala madrasah, instruktur dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: narasumber, tokoh masyarakat,
pimpinan lembaga, responden, model, pembaca berita, orator,
khotib, dan lain-lain.
3) Bahan (materials)
Sumber belajar yang dirancang: transparansi, materi pidato dan khutbah,
lirik syair, kamus, majalah, surat kabar, kartu, kartu tanya jawab, kartu
kata bergambar, dan lain-lain.
4) Peralatan (device)
a) Sumber belajar yang dirancang: papan tulis, white board, kapur,
spidol, OHP, Laptop, LCD, Proyektor, buku paket, modul, lingkaran
qawa'id, tanda-tanda i'rab, dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: internet, sound sistem, audio
visual, microphone, dan lain-lain.
5) Teknik (technique)
a) Sumber belajar yang dirancang: metode membaca, drill (pelatihan),
qawa'id terjamah, dan kooperatif, teknik sintesis, analisis Model
PAIKEM (Partisipatif, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan), model CTL, cooperative learning, pendekatan
EEK (Explorasi, Elaborasi, Konfirmasi), dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: metode permainan reading
aloud, reading guide, diskusi-lomba, card sort, index card match,
jigsaw learning, information search, dan lain-lain.
d. Keterampilan menulis (kitabah) berbasis aneka sumber
1) Pesan (massage)
a) Sumber belajar yang dirancang: perangkat pembelajaran, bahan
kitabah dalam pembelajaran bahasa Arab, ayat Al-Qur'an, Hadits,
al-Mahfudhat, syair, gambar, foto, dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: cerita, dongeng, teks drama,
teks, dan lain-lain.
2) Manusia (peoples)
a) Sumber belajar yang dirancang: guru, siswa, laboran, pustakawan,
kepala madrasah, instruktur dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: narasumber, tokoh masyarakat,
pimpinan lembaga, responden, seniman, ahli kaligrafi, ahli
jurnalistik, penulis, dan lain-lain.
3) Bahan (materials)
a) Sumber belajar yang dirancang: kartu kata gambar, gambar berseri,
kaidah imlak, kaidah khat/kaligrafi, kerangka karangan, dan lain-
lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: internet, adapun situsnya:
http://www.un.org.Arabic/av/radio/news/dailynews.,htm,www.sam
d.8m.com/tv.htm,http://kubbar.com.
4) Peralatan (device)
a) Sumber belajar yang dirancang: papan tulis, kapur, white board,
karton, spidol, kertas OHP, komputer, multimedia, proyektor laptop,
LCD, proyektor, buku paket, modul dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: internet, alat-alat ATK lain, dan
lain-lain.
5) Teknik (technique)
a) Sumber belajar yang dirancang: metode qawa'id tarjamah, eklektik,
dan tanya jawab, teknik sintesis dan analisis, model PAIKEM
(Partisipatif, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan), CTL,
dan cooperative learning, pendekatan EEK (Explorasi, Elaborasi,
Konfirmasi), dan lain-lain.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan: metode permainan (Al-Insya'
min ash-Shuwar), Guided Composition, tebak gambar teka-teki
silang, writing in here and now (menulis pengalaman secara
langsung), mencari kalimat tersembunyi, ta'birussurah, dan lain-
lain.
C. Penutup
Kesimpulan
1. Awal mula teknologi pendidikan atau pembelajaran ini sudah dikenal oleh
banyak orang dari puluhan tahun lalu, yaitu pada tahun 1920. Di Indonesia
sendiri tepatnya pada tahun 1951, teknologi pembelajaran di sudah mulai
berkembang. Adapun media selama ini hanya dianggap sebagai alat bantu
mengajar guru. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya
gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan
pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap
belajar peserta didik.
2. a) Definisi mengenai teknologi pendidikan menurut (AECT) Association
for Educational Communication and Technology 2004, adalah studi dan
praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan
kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan
mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Adapun media
menurut Robert Heinich dkk, mendefinisikan media adalah saluran
informasi yang menghubungkan antara sumber informasi dan penerima.
Dalam pengertian ini media diartikan sebagai fasilitas komunikasi yang
dapat memperjelas makna antara komunikator dan komunikan.
b) Manfaat teknologi pendidikan, antara lain: 1) Teknologi pendidikan
dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah; 2) Dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar; 3) Dapat mempermudah
mencapai tujuan pendidikan.
3. Ada beberapa macam jenis-jenis media yang dapat kita gunakan dalam
proses pembelajaran diantaranya: 1) Media cetak; 2) Media visual; 3) Media
audio; 4) Media audio-visual; 5) Media Komputer; dan 6) Media
terpadu/multimedia.
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.
Dwi Surjono, Herman, Multimedia Pembelajaran Interaktif Konsep dan
Pengembangan, Yogyakarta: UNY Press, 2017.
Eka Putra, Ilham, “Teknologi Media Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan
Multimedia Animasi Interaktif.” Jurnal Teknoif 1, no. 2 ,2013.
Heinich, Robert, dkk, Instuctional Media dan Technologies For Learning, New
Jersey: Prentice Hall, 2002.
Kiding, Yohanis D., Karya Media Cetak “(Majalah Civitas)”, Skripsi: Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas hasanuddin, 2013.
Maswan dan Khoirul Muslimin, Teknologi Pendidikan Penerapan Pembelajaran
Yang Sistematis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.
Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, 2004.
Padmini, Kristiana Hesti, dkk., “Teknologi Pendidikan Sebagai Pembelajaran
Kompetitif Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa : Studi Kasus Di Salah Satu
Sma Di Salatiga.” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, no. November
2015.
Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997.
Rosyid, Moh. Zaiful., dkk, Ragam Media Pembelajaran, Malang: CV. Literasi
Nusantara, 2021.
Sholeh, Nur, Pengembangan Kurikulum Dan Desain Pembelajaran Bahasa Arab
Berbasis Pendekatan Saintifik, 2020.
Sudjana dan Ahmad Rivai, Nana., Teknologi Pendidikan, 1989.
Sudjana dan Ahmad Rivai, Nana ,Media Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru,
2006.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,
2011.
Biodata Penulis