Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: Siti Nurkayati, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Abdul Nggoni (2220151169)

2. Fauzul Muna (2120100976)

3. Mohammad Fadhil (2220151413)

4. Ummu Nur Haula (2220151224)

KELAS A3 LK / SEMESTER IV

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM KHOZINATUL ULUM BLORA
TAHUN AKADEMIK 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada bapak Siti Nurkayati, M.Pd. sebagai dosen pengampu
mata kuliah Media Pembelajaran yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Blora, 04 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan.......................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 6

A. Perkembangan Media Belajar Dari Masa Ke Masa .................................... 6

B. Media Pembelajaran Zaman Klasik ........................................................... 9

C. Media Pembelajaran Zaman Modern ........................................................ 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17

A. Kesimpulan ............................................................................................... 17

B. Kritik dan Saran ........................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakngan ini


berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar,
audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang
salah satu diantaranya melalui jaringan internet.1 Salah satu bidang yang
mendapat dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini
adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu
proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi
informasi-informasi pendidikan, yang memilki unsur-unsur pendidik sebagai
sumber informasi, media sebagai sarana penyedia ide, gagasan dan materi
pendidikan serta peserta didik itu sendiri, beberapa bagian unsur ini mendapat
sentuhan media teknologi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang
e-learning.

Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan


penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu
sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai
bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi
sumber ilmu pengetahuan bagi siswa. Pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran.2

1
E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional, (Cet. III; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015),
h.37
2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Cet. XVI; Jakarta: Raja Grafindo, 2013), h. 3

4
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan media belajar dari masa ke masa ?


2. Apa saja media pembelajaran zaman klasik ?
3. Apa saja media pembelajaran zaman modern ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan media belajar dari masa ke masa.


2. Untuk mengetahui media pembelajaran zaman klasik.
3. Untuk mengetahui media pembelajaran zaman modern.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Media Pembelajaran Dari Masa Ke Masa


1. Perkembangan media pembelajaran era 1600-an
Pelaksanaan proses pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu
komunikasi timbal balik antara pengajar dan pembelajar. Pengajar
menyampaikan berbagai informasi (materi pelajaran) kepada pembelajar. Agar
informasi dapat diterima dengan baik oleh pembelajar, dibutuhkan suatu alat
yang dikenal dengan istilah media pembelajaran. Penggunaan media dalam
pembelajaran di kelas merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan,
mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan
ilmu pengetahuan dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa
akan datang (umar, 2014).
Istilah media pembelajaran pada awal sejarah pendidikan tidak begitu
dikenal. Untuk menyampaikan materi pelajaran, pengajar hanya mengandalkan
komunikasi langsung. Pengajar merupakan satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran atau ilmu pengetahuan. Pembelajaran dilakukan
seadanya dan belum tersentuh teknologi seperti saat ini. Padahal media dan
teknologi merupakan alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran
(januszewski and molenda, 2008). Seiring dengan berjalannya waktu, pada
tahun 1658 terbitlah sebuah buku teks anak-anak pertama yang ditulis oleh
pendidik ceko bernama johan amos comenius (1592- 1670). Dia tercatat
sebagai orang pertama yang menulis buku sejarah tahap perkembangan media
pembelajaran 29 buku orbis sensualium pictus memiliki pengaruh jangka
panjang pada pendidikan anak-anak. Buku ini merupakan pendahulu dari
teknik audio-visual dan pendekatan leksikal dalam pembelajaran bahasa.
Comenius menyematkan kata-kata target dalam frasa pendek dan
menyusunnya dengan kata kerja yang sesuai merupakan cara yang paling
cocok untuk menyajikan bahasa (tefl ideas, 2021). Gambar 2 dan gambar 3
merupakan contoh teks bergambar yang ada dalam buku orbis sensualium
pictus. Bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku yang ditulis
berjudul orbis sensualium pictus (dunia tergambar) (bimo, 2017). Buku ini

6
pertama kali diterbitkan di jerman, selanjutnya diterbitkan ulang dalam banyak
bahasa eropa (wikipedia, 2021).3
2. Perkembangan media pembelajaran era 1900-an
Media pembelajaran era tahun 1900-an berbeda dengan era tahun 1600-
an. Pembelajaran sekitar tahun 1900- an ini sudah banyak menggunakan
berbagai media pembelajaran. Media pembelajaran lebih dikenal dengan istilah
alat bantu belajar. Papan tulis hitam, kapur, dan penggaris kayu termasuk alat
bantu belajar yang banyak digunakan pada masa itu. Pemilihan media
pembelajaran tergantung pada metode apa yang akan digunakan pengajar
dalam mengajar dan pembelajar yang akan belajar. Tentunya media
pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik pembelajar,
karena media pembelajaran digunakan oleh pengajar dalam kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Penggunaan media
pembelajaran harus dapat membangkitkan keinginan dan motivasi yang baru
bagi pembelajar. Media pembelajaran pada akhir tahun 1950 mulai dipengaruhi
oleh penggunaan alat visual (bimo, 2017). Alat bantu visual yang digunakan
dapat berupa model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan
pengalaman konkret, sehingga dapat mempertinggi daya serap pembelajar
terhadap materi pelajaran. Media visual merupakan media yang hanya dapat
dilihat saja, tidak mengandung unsur suara (sundayana, 2016). Jenis media
yang tergolong visual adalah media cetak verbal, media visual non-verbal
grafis, dan media visual nonverbal tiga dimensi (munadi, 2012). Media cetak
verbal sejarah tahap perkembangan media pembelajaran 32 antara lain buku,
majalah, jurnal, surat kabar. Contoh media visual non-verbal grafis antara lain:
gambar (sketsa, lukisan, photo), grafik, diagram, bagan, dan peta. Contoh
media visual nonverbal tiga dimensi berupa model, miniatur, dan lain lain. 4

3
Shoffan Shoffa, Perkembangan Media Pembelajaran di Perguruan Tinggi,(Jawa timur:Agrapana
Media, 2021) hlm. 28
4
Shoffan Shoffa, Perkembangan Media Pembelajaran di Perguruan Tingjgi ,(Jawa timur:Agrapana
Media, 2021) hlm. 31

7
3. Perkembangan Media Pembelajaran era 2000-an
Media pembelajaran era 2000-an tentunya semakin canggih. Papan tulis
hitam dan kapur sudah banyak ditinggalkan diganti dengan papan tulis putih
(white board dan spidol). OHP sudah diganti dengan Liquid Crystal Display
(LCD) Proyektor (Gambar 15.1). Sejarah Tahap Perkembangan Media
Pembelajaran 40. Proyektor Pembelajar pada tahun 2000 termasuk generasi Z.
Mereka sudah mengenal ponsel pintar (Smartphone) dan komputer sebagai
perangkat pribadi. Produk teknologi berkembang pesat dengan harga
terjangkau, sehingga tidak sedikit pembelajar yang memiliki smartphone lebih
dari satu. Mereka tidak termasuk tipe manusia yang tahan berjam-jam
membaca buku teks untuk memahami suatu konsep. Mereka lebih suka
mencari laman, video, atau bentuk informasi apapun yang lebih mudah
difahami. Hasil penelitian (Kusumaningtyas, Sholehah & Kholifah, 2020)
menunjukkan bahwa pemanfaatan media Perkembangan media pembelajaran
sejalan dengan perkembangan generasi pebelajarnya. Generasi pembelajar
dikelompokkan berdasarkan kurun waktu kelahirannya. Penulis di dunia barat
mengelompokkannya menjadi 5 generasi, yaitu: (1). Generasi Baby Boomer,
lahir 1946-1964, (2). Generasi X, lahir 1965-1980, (3). Generasi Y, lahir 1981-
1994, (4). Generasi Z, lahir 1995-2010, dan (5) Generasi Alpha, lahir 2011-
2025. (Wibawanto, 2016) Sejarah Tahap Perkembangan Media Pembelajaran
41 pembelajaran berbasis teknologi dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran serta memperhatikan karakteristik generasi Z yang menyukai
penggunaan simbol dan gambar. Metode-metode pembelajaran yang dapat
dijadikan sebagai alternative yang tepat untuk mengajar generasi Z adalah
inquiry based learning, problem based learning, experiental based learning, dan
lain sebagainya.5
4. Perkembangan Media Pembelajaran era abad 21
Abad 21 sering diidentikkan dengan perkembangan industri 4.0.
Perkembangan industri 4.0 ini seiring dengan perkembangan teknologi yang

5
Shoffan Shoffa, Perkembangan Media Pembelajaran di Perguruan Tinggi, ,(Jawa timur:Agrapana
Media, 2021) hlm. 40

8
menunjang semua aktivitas manusia, termasuk bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran di semua jenjang, mulai dari pendidikan dasar sampai ke
pendidikan tinggi. Kemajuan teknologi memberikan dampak pada metode
mengajar serta media pembelajaran yang digunakan. Era tahun 2000-an media
pembelajaran yang digunakan pengajar sudah sangat bervariasi, terutama
media pembelajaran yang berbasis teknologi. Penggunaan media pembelajaran
audio visual sudah familiar baik bagi pengajar maupun pembelajar. Pada abad
21 ini kebutuhan akan media pembelajaran lebih meningkat lagi kualitasnya.
Banyak pengajar yang sudah menggunakan multimedia interaktif. Multimedia
interaktif adalah media pembelajaran berbasis komputer yang memuat
berbagai macam konten. Kontennya bisa berupa gambar, video, teks, grafik,
animasi serta efek suara yang disertai menu/instruksi sebagai sarana untuk
mendapatkan informasi (Rachmadtullah, Sumantri and S, 2018). digunakannya
multimedia interaktif saat ini mendukung situasi pelaksanaan pembelajaran di
tengah pandemic. Sejak pandemik covid-19 pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan secara daring, sehingga interaksi media dan teknologi ikut
menentukan berhasil tidaknya pembelajaran.
B. Media Pembelajaran Zaman Klasik
Metode pembelajaran sangat diperlukan dalam keberlangsungan kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, metode pembelajaran yang dirancang dan disiapkan
oleh seorang guru akan menjadi salah satu factor utama dan penentu untuk
memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami materi pembelajaran
sehingga guru dapat mencapai tujuan dari pembelajaran, mari sejenak kita
mengenang kembali masa-masa pembelajaran pada zaman klasik mengingat
bagaimana proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung, pada zaman klasik
seorang guru memiliki peran yang paling banyak di dalam kelas sehingga guru
akan lebih aktif dibandingkan dengan siswanya makanya metode yang digunakan
pada zaman klasik adalah dengan menggunakan metode ceramah yang mana guru
akan berbicara di depan siswanya untuk memaparkan semua materi, sedangkan
siswa hanya mendengarkan dan juga menulis apa yang disampaikan oleh gurunya,
metode yang dipilih tentunya harus dilengkapi dengan media yang

9
mendukungnya, karena pada zaman klasik metode yang digunakan ceramah maka
hal ini membuat media pembelajaran yang digunakannya juga akan terbatas,
media pembelajaran yang digunakan pada zaman klasik seperti papan tulis
berwarna hitam lengkap dengan kapur putihnya, sehingga media pembelajaran
zaman klasik ini merupakan penjelasan mengenai media apa saja yang ada dan
juga digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di
dalam kelas yang pastinya dengan kondisi zaman dulu masih dengan keadaan
keterbatasan dalam tersedianya media pembelajaran.

Sedangkan Anurrahman menyampikan pendapatnya tentang pembelajaran


Klasikal menurutnya model pembelajaran klasikal lebih menitik beratkan pada
peran guru dalam memberikan informasi melalui materi pembelajaran yang
disajikan. Model pembelajaran klasikal menggunakan pembelajaran kelas dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran kelas disini diartikan sebuah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan juga siswa yang berinteraksi secara
langsung dalam ruangan yang sama, sedangkan menurut Dimyati dan Mudijiono
yang menyatakan bahwa pembelajaran kelas yaitu melaksanakan dua kegiatan
sekaligus, yaitu pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran.6

Selanjutnya kami akan memberi contoh beberapa media pembelajaran


zaman klasik :

1. Papan Tulis

Pembelajaran di kelas terjadi karena ada interaksi dan komunikasi


antara siswa dengan pendidik. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas
antara pendidik dengan siswa diperlukan sebuah media untuk menyampaikan
materi (Chaeruman, 2009:20). Papan tulis merupakan papan yang digunakan
dalam pembelajaran dan memiliki dimensi terntentu, serta penempatannya
selalu ada di dalam suatu ruangan kelas sebagai penunjang pembelajaran
(Kustandi, 2016:46). Pendapat lain menyatakan bahwa papan tulis
merupakan media dua dimensi yang berbahan dasar kayu triplek dan

6
Usep Setiawan dkk, Media Pembelajaran, (Bandung:Widhina Bhakti Persada, 2023), hal. 36

10
harganya berkisar Rp. 600.000,00 serta penggunaannya tidak sulit sehingga
disebut media sederhana (Djamarah, 2013:126).

Kelebihan dan kelemahan media papan tulis pertama, dapat digunakan


di segala jenis dan tingkat lembaga pendidikan; kedua, mudah untuk
mengawasi keaktifan-keaktifan kelas; ketiga, lebih ekonomis, karena mudah
untuk ditulisi dan dihapus kembali dan dapat dipakai berkali-kali; dan
keempat, bila perlu guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu tulisan di
papan tulis, kemudian membalikkannya atau menutup dengan tirai hitam.

2. Bulletin Board / Display

Papan bulletin dan display, keduanya adalah fasilitas yang sama dan
diperlukan oleh setiap kelas (paling tidak satu sekolah satu buah). Bermula
dari tempat menempelkan catatancatatan yang menarik saja tanpa bermaksud
pendidikan. Kemudian perkembangan selanjutnya sesuai dengan kemajuan
dalam ilmu pembelajaran, papan bulletin/display diintegrasikan dengan
program pendidikan di sekolah.

Tujuan papan bulletin/display adalah sebagai tempat menjelaskan


peristiwa-peristiwa, peraturan-peraturan sekolah, daftar-daftar, dan
informasi-informasi lainnya.7

Secara garis besar pembelajaran pada masa konvensional (klasik)


memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya:

 Kelebihan:
a. Efisien.
b. Tidak Mahal, Karena hanya menggunakan sedikit media dan
bahan ajar.
c. Mudah disesuaikan dengan keadaan peserta didik.
 Kelemahan:

a. Kurang memperhatikan minat dan bakat peserta didik

7
Syarifuddin,Media Pembelajaran (Dari Masa Konvensional Hingga Masa Digital), (Palembang:Bening
Media,2022), hal 45 - 50

11
b. Bersifat pengajar centris

c. Sulit digunakan dalam kelompok yang heterogen

C. Media Pembelajaran Zaman Modern

Di era modern dan serba teknologi saat ini, para pengajar dituntut bersifat
dinamis terhadap perkembangan teknologi yang berkembang pesat. Jika sistem
pengajaran yang digunakan oleh para pengajar masih bersifat konvensional, maka
dikhawatirkan para peserta didik sulit berkembang dan mengikuti perkembangan
teknologi di masyarakat. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang
cangih akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan ilmunya dalam
proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang canggih, tidak hanya
itu penggunaan media teknologi ini sangat bermanfaat juga bagi para siswa untuk
menangkap dan memahami pelajaran secara mudah.

Pendidikan berbasis ICT telah lama dimulai sejak tahun 1960an dengan
pendidikan berbasis komputer. Seiring dengan perkembangan teori belajar,
semula pemanfaatan komputer dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
teori behaviorisme. Komputer lebih banyak digunakan untuk melakukan drill and
practice. Perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh teori belajar
konstruktivisme, komputer dimanfaatkan untuk membantu siswa menemukan dan
merumuskan pengetahuannya melalui interaksi dan eksplorasi sumber-sumber
belajar berbasis ICT. Perkembangan terkini adalah pemanfaatan ICT secara
terpadu di dalam pembelajaran yang memadukan berbagai keterampilan dan
fungsi ICT di dalam proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa contoh dari
media pembelajaran berbasis ICT:

1. Teknologi Komputer

Media pembelajaran berbasis komputer atau bisa disebut pembelajaran


berbantuan komputer (computer assisted instructional/ CAI). Penggunaan
komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk, diantaranya program computer-assisted learning (CAL),
konferensi komputer, surat elektronik atau elektronik mail (email), dan

12
komputer multimedia yang kemudian disebut multimedia pembelajaran
interaktif.

Program pembelajaran berbantuan komputer ini memanfaatkan seluruh


kemampuan komputer, terdiri dari gabungan hampir seluruh media, yaitu:
teks, grafis, gambar, photo, audio, video, dan animasi. Seluruh media tersebut
secara konvergen akan saling mendukung dan melebur menjadi satu media
yang luar biasa kemampuannya. Salah satu keunggulan media komputer ini
yang tidak dimiliki oleh berbagai media lain, ialah kemampuannya untuk
menfasilitasi interaktifitas peserta didik dengan sumber belajar (conten) yang
ada pada komputer (man and machine interactivity) (warsita, 2008).

2. Teknologi Multimedia

Teknologi multimedia. Media pembelajaran yang termasuk ke dalam


teknologi multimedia adalah kamera digital, kamera video, player suara,
player video, dll. Multimedia sering diartikan sebagai gabungan dari banyak
media atau setidak-tidaknya terdiri lebih dari satu media. Multimedia dapat
diartikan sebagai komputer yang dilengkapi dengan CD player, sound card,
speaker dengan kemampuan memproses gambar gerak, audio, dan grafis
dalam resolusi yang tinggi (Sutopo, 2012).

Adapun media pembelajaran multimedia beraneka macam, baik itu


dalam bentuk media cetak, media/alat peraga maupun media elektronik.
Berikut ini dipaparkan contoh multimedia pembelajaran online dan offline.

a. Online Berbentuk Audio

Media pembelajaran audio ini bisa diakses secara online oleh


guru dan murid untuk digunakan dalam pembelajaran. Contoh
multimedia pembelajaran online yang berbentuk audio antara lain:

1) Suara Edukasi (suaraedukasi.kemdikbud.go.id)


2) Jogja Belajar Radio (jbradio.jogjabelajar.org)
3) Radio Edukasi Kemdikbud

13
4) Sumber Belajar Kemdikbud Audio
b. Online Berbentuk Visual

Multimedia berbentuk visual ini banyak ditemukan di internet.


Bahkan, hadir dalam berbagai bentuk dan fungsinya

Pembelajaran Online: Google Classroom, Microsoft Teams,


Moodle, Fedena, Edmodo, Schoology, PesonaEdu, Fisikanet Lipi, Kelas
Digital Rumah Belajar Kemdikbud, dan Laboratorium maya Rumah
Belajar Kemdikbud. Latihan Soal Online: Google Form, Office Form,
dan Quizziz.

14
c. Offline Berbentuk Audio Visual

Multimedia pembelajaran audio visual offline bisa berupa film


edukasi untuk anak, film kartun di televisi, hingga game pembelajaran
offline yang bisa Anda dapatkan di internet.

d. Teknologi Komunikasi

Teknologi telekomunikasi yang termasuk media telekomunikasi


adalah telepon seluler, dan faximile. Teknologi komunikasi ini sekarang
berkembang semakin pesat. Kini tidak hanya dalam bentuk telepon
seluler dan faximile saja namun bermacam-macam, seperti Handphone,
e-mail, facebook, twitter dan lain sebagainya (Rusman, 2012).

e. Teknologi Jaringan Komputer

Teknologi ini terdiri dari perangkat keras seperti LAN,internet,


wifi, dan lain-lain. Selain itu juga terdiri dari perangkat lunak
pendukungnya atau aplikasi jaringan seperti WEB, e-mail, html, java,
php, aplikasi basis data dan lain-lain.

Pembelajaran media yang saat ini dibutuhkan adalah media


berbasis ICT (Information and Communication Technologies) atau lebih
dikenal sebagai TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Teknologi
informasi dan Komunikasi itu sendiri berperan dalam menciptakan
pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpecaya. Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor yang
mempengaruhi teknologi informasi yaitu:8

1) Infrastruktur. Maksud dari faktor diatas adalah agar teknologi


informasi dapat berkembang dengan pesat,pertama dibutuhkan
infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di manapun
dengan kecepatan yang mencukupi.

8
Syarifuddin,Media Pembelajaran (Dari Masa Konvensional Hingga Masa Digital), (Palembang:Bening
Media,2022), hal 63 - 67

15
2) Sumber Daya Manusia. Faktor SDM menuntut ketersediaan human
brain yang menguasai teknologi tinggi.
3) Kebijakan. Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala
makro dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi
informasi jangka panjang.
4) Konten dan Aplikasi. Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya
informasi yang disampaikan pada orang, tempat, dan waktu yang
tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten
tersebut dengan nyaman pada penggunanya

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perkembangan media pembelajaran era 1600-an, Perkembangan media
pembelajaran era 1900-an, Perkembangan Media Pembelajaran era 2000-an,
Perkembangan Media Pembelajaran era abad 21.
2. Sedangkan Anurrahman menyampikan pendapatnya tentang pembelajaran
Klasikal menurutnya model pembelajaran klasikal lebih menitik beratkan pada
peran guru dalam memberikan informasi melalui materi pembelajaran yang
disajikan. Contoh media pembelajaran klasik yaitu papan tulis dan Bulletin
Board / Display.
3. Pendidikan berbasis ICT telah lama dimulai sejak tahun 1960an dengan
pendidikan berbasis komputer. Seiring dengan perkembangan teori belajar,
semula pemanfaatan komputer dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
teori behaviorisme. Komputer lebih banyak digunakan untuk melakukan drill
and practice. Contohnya teknologi computer, teknologi multimedia, teknologi
komunikasi,teknologi jaringan computer

17
DAFTAR PUSTAKA

Aristo Rahadi, 2003, Media Pembelajaran, Cet. I; Jakarta: Departemen Pendidikan


Nasional.
Azhar Arsyad, 2013, Media Pembelajaran, Cet. XVI; Jakarta: Raja Grafindo.

E. Mulyasa, 2015, Menjadi Guru Professional, Cet. III; Bandung: Remaja Rosdakarya.
Shoffan Shoffa, 2021, Perkembangan Media Pembelajaran di Perguruan Tinggi,Jawa
timur:Agrapana Media.
Syarifuddin, 2022, Media Pembelajaran (Dari Masa Konvensional Hingga Masa
Digital), Palembang:Bening Media.
Usep Setiawan dkk,2023, Media Pembelajaran, (Bandung:Widhina Bhakti
Persada.

18

Anda mungkin juga menyukai