Anda di halaman 1dari 3

Pengujian Kekerasan

Pengujian kekerasan dilakukan dengan menggunkan metode Vickers Micro Hardness.


Keuntungan pengujian kekerasan dengan metode Vickers adalah : bekas penekanannya kecil,
pengukurannnya teliti, dan range ukurnya besar. Pengujian dilakukan untuk membandingkan
nilai kekerasan pada raw material, spesimen las, spesimen yang dilas dengan temperatur anil
300°C, 600°C, dan 850°C pada daerah las, HAZ, dan logam induk. Angka kekerasan Vickers
dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

VHN= 2 2 2 sin d F 

= 1,8544 2 d F..............................................................................(1)

Dimana : F : beban yang dipergunakan (kgf) d : panjang diagonal rata-rata (μm) θ : sudut
antara permukaan intan yang berlawanan = 136º Prinsip dasar pengujian kekerasan dengan
vickers micro hardness, dari hasil penumbukan akan diperoleh satu bekas injakan penumbuk
pada benda uji. Bekas injakan ini kemudian diukur panjang diagonal (d). Besar diagonal rata-rata
dimasukkan ke persamaan 2, dan hasilnya akan diperoleh angka kekerasan Vickers.
(Purwaningrum, 2006)

Uji Kekerasan ( Uji Kekerasan Vickers ) Kekerasan dapat diukur dengan cara pengujian
menggunakan alat kekerasan Vickers (Vickers Hardness Tester). Uji kekerasan Vickers
menggunakan indentor piramida intan yang pada dasarnya berbentuk bujur sangkar. Besar sudut
antar permukaan - permukaan piramida yang saling berhadapan adalah 1360.Nilai ini dipilih
karena mendekati sebagian besar nilai perbandingan yang diinginkan antara diameter lekukan
dan diameter bola penumbuk pada uji kekerasan brinell Pada prakteknya, luas ini dihitung dari
pengukuran mikroskopik panjang diagonal jejak. VHN dapat ditentukan dari persamaan berikut:
VHN= (Ѳ)=(, ) (1) Dimana : VHN : Nilai kekerasan Vickers (N/mm2) P : Beban yang digunakan
(N) D : Diagonal rata-rata (mm) ϴ : Sudut antara permukaan intan yang saling berhadapan
(136o)

Dimana d= (2) (Sahhendra, 2017)

Prinsip dasar yang digunakan pada metode penekanan.sebagai ukuran kekerasan adalah
ketahanan bahan terhadap deformasi plastis [4]. Metode vickers memiliki ketelitian yang tinggi
dalam pengukuran, serta dapat digunakan pada material yang keras. Sebagai indentor digunakan
piramida intan yang berbentuk bujur sangkar. Spesimen ditekan selama waktu tertentu dan
setelah diangkat, nilai kekerasan dapat diketahui dari diagonal bekas penekanan [4]. (Mohruni
dan Kembaren, 2013)

Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui harga kekerasan dari benda uji pada beberapa
bagian sehingga dapat diketahui distribusi kekerasan serta kekerasan rata-ratanya dari semua
benda uji. Kekerasan merupakan ketahanan bahan terhadap goresan atau penetrasi pada
permukaannya. Pengujian kekerasan terhadap benda uji dilakukan pada beberapa titik secara
berurutan untuk mengetahui kekerasan serta kekerasan rata-rata pada daerah tersebut. Alat yang
digunakan dalam pengujian kekerasan adalah Vickers Macrohardness Tester, dimana pada
metode ini penetrator yang digunakan berupa piramida intan dengan sudut puncak 136°. Angka
kekerasan Vickers didefinisikan sebagai beban dibagi luas penampang permukaan akibat
penetrator.

Kekerasan dihitung dengan persamaan rumus :

VHN = (1 ,854 P)/L² (1)

Dimana, VHN : nilai kekerasan Vickers (VHN) P : beban yang di berikan L:


Diameter jejak . (Prasetyo dan Taufikurrahman, 2018)

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode mikro
Vickers menggunakan indentor piramida intan. Piramida pada ujung penekan mempunyai bentuk
dasar persegi pada sisi yang saling berhadapan. Besar sudut antara permukaan piramida yang
saling berhadapan 1360. Adapun daerah pengujian meliputi daerah pengelasan (manik-manik),
daerah logam induk (Base metal) dan daerah HAZ (heat affacted zone). Masing-masing daerah
dilakukan pengujian sebanyak 6 titik. Dari masing-masing daerah pengujian di buat rata-ratanya.
Adapun daerah pengujian seperti pada gambar 4. (Waluyo, 2013)
Vickers (HV/VHN) Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan
kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap intan berbentuk piramida
dengan sudut puncak 136 Derajat yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut
(Tarkono dkk, 2013)

Anda mungkin juga menyukai