Anda di halaman 1dari 17

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

“KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro


Dosen Pengampu : Dr. Dede Ruslan, M.S.

Disusun Oleh :

Ardino Farancisko Simamora (7233142021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2024

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro dengan tepat waktu.
Makalah Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro disusun guna memenuhi
tugas Bapak Dr. Dede Ruslan, M.S. pada Mata Kuliah Pengantar
Ekonomi Makro di Universitas Negeri Medan. Selain itu, saya juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.
Dede Ruslan, M.S. selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni saya. Saya juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 02 Maret 2024

Ardino Farancisko Simamora

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO


Ardino Farancisko Simamora
ardinolia39@gmail.com

Pendahuluan
Setiap orang akan selalu memperhatikan berbagai sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sumber daya
tersebut disebut dengan sumber daya produksi yang dapat terbagi
menjadi tiga kelompok:
a. Sumber daya alam
Sumber daya alam ini biasanya terkait dengan alam contohnya batu
bara, air, pepohonan dan tanah itu sendiri. Bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang yang berasal dari
berbagai sumber daya alam.
b. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia berkaitan dengan tenaga kerja
menggambarkan usaha manusia dalam bekerja, baik secara fisik
maupun mental yang dituangkan dalam proses produksi.
c. Sumber daya modal
Sumber daya modal ini terkait dengan sumber daya fisik buatan
manusia seperti gedung-gedung, mesin, peralatan, dan juga
perlengkapan yang akan digunakan di dalam proses produksi.
Ilmu ekonomi menjelaskan bagaimana sumberdaya produksi
tersebut digunakan untuk mewujudkan barang dan jasa yang
diinginkan untuk memenuhi kebutuhan. Sumber daya produksi
cukup terbatas dan barang maupun jasa yang dihasilkan juga
terbatas, oleh karena itu hal ini tentunya berlawanan dengan
kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang sebenarnya
kebutuhan masyarakat tidak terbatas. Keterbatasan itulah yang
menyebabkan banyak hal yang terasa cukup langka. Kelangkaan
tersebut meliputi kuantitas, kualitas, tempat dan waktu dari berbagai
sumber daya yang ada. Sesuatu menjadi tidak akan langka jika
jumlah (kuantitas) yang ada sesuai dengan kebutuhan, berkualitas
baik, tersedia di mana saja dan kapan saja saat dibutuhkan.
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan sumber daya yang
tersedia (kuantitas, kualitas, tempat dan waktu) terbatas merupakan
pendorong aktivitas ekonomi. Artinya terbatasnya sumber daya yang
tersedia dibandingkan dengan kebutuhan, yang menyebabkan

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

manusia harus menentukan pilihan yang terbaik yang bersifat


individu maupun kolektif. Dalam ilmu ekonomi manusia masih
dipandang sebagai makhluk rasional, sehingga pilihan yang dibuat
selalu berdasarkan pertimbangan untung dan rugi dengan
membandingkan biaya yang wajib dikeluarkan dan hasil yang akan
diperoleh atau dengan kata lain setiap pilihan yang dilakukan oleh
manusia selalu memperhitungkan biaya kesempatan, yaitu
kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena kita
memilih jalan yang lain. (Ruslan; 2015)
Keadaan antara ketidakterbatasan kebutuhan dengan keterbatasan
sumber daya produksi yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, dalam ekonomi berhubungan dengan kelangkaan.
Kelangkaan ini menyebabkan adanya masalah dasar ekonomi yang
dihadapi oleh setiap masyarakat. Bagaimana menentukan
penggunaan sumber daya produksi yang cukup terbatas secara baik,
untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. (Ruslan; 2015)
Dikarenakan oleh kelangkaan itu, pada suatu waktu pilihan harus
dilakukan untuk menentukan jalan terbaik dari berbagai pilihan-
pilihan yang ada. Hal ini dalam ekonomi tersebut disebut dengan
pilihan opportunity cost. Baik produsen maupun konsumen selalu
dihadapkan opportunity cost pada saat pengambilan keputusan
dilaksanakan. (Ruslan; 2015)
Ilmu ekonomi sangat terkait dengan optimasi penggunaan sumber
daya untuk memenuhi penyelesaian masalah antara yang ada dengan
yang diminta. Definisi ini berkembang dari pemahaman motif-motif
ekonomi yang telah dijelaskan oleh pemikir ekonomi konvensional
F.Y. edgworth (1881). Merupakan tokoh utama yang menyajikan
motif self interest dari perilaku ekonomi manusia. Landasan nilai
egoisme menurut sen kemudian menjadi motif ekonomi yang
menggunakan pendekatan rational. Pendekatan ini sebenarnya
menunjukkan konsistensi internal dari seorang individu dalam
bersikap serta landasan inilah, kemudian secara substansi ekonomi
konvensional dibangun dan dikembangkan melalui berbagai model
sistem ekonomi. (Ruslan; 2015)
Ekonomi makro, mempelajari seluruh ekonomi , dengan fokus pada
keputusan dan masalah skala besar. Ekonomi makro sudah
mencakup studi tentang faktor-faktor ekonomi secara luas. Ekonomi
makro juga berfokus pada laju pertumbuhan ekonomi atau produk
domestik bruto, yang menunjukkan jumlah total barang dan jasa
yang sudah diproduksi dalam suatu perekonomian suatu negara.

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

Ekonomi makro menganalisis ekonomi sebagai sistem yang di


dalamnya terdapat produksi, konsumsi, tabungan, dan investasi
berinteraksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Asnah dan
dyanasari; 2021).
Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari ekonomi secara
keseluruhan. Ini berarti adanya keterkaitan sebagai industri, pasar,
tingkat pengangguran, inflasi, dan keluaran ekonomi umum dari
seluruh perekonomian.(Krugman,2020). Meskipun struktur ekonomi
makro yang kompleks telah menjadi karakteristik masyarakat sejak
zaman kuno, tetapi disiplin ilmu ekonomi makro dianggap relatif
baru. Sampai tahun 1930-an sebagian besar analisis ekonomi makro
dianggap relatif baru(bondarenko, 2020), sampai tahun 1930-an
sebagian besar analisis ekonomi difokuskan pada fenomena ekonomi
mikro dan terfokuskan terutama pada studi konsumen individu,
perusahaan dan industri. (Asnah dan dyanasari; 2021).
Adam smith percaya bahwa peristiwa ekonomi secara luas seperti
meningkatnya pengangguran dan resesi. Menurut adam smith, jika
kukuatan pasar dibiarkan, pada akhirnya akan memperbaiki diri.
Demikian pendapat adam smith. Investasi apa pun oleh pemerintah
dalam operasi pasar bebas tidak akan efektif dan paling buruk akan
merusak pasar. Hal tersebut ditentang oleh John Maynard keynes.
John berpendapat, jika perekonomian tidak diintervensi pemerintah,
maka akan terjadinya kekacauan di dalam ekonomi. Hal ini terjadi
depresi Hebat pada tahun 1930-an. Saat itu, pasar tidak dapat
dikendalikan sehingga terjadi depresi ekonomi. John maynard
keynes kemudian muncul dengan mengatakan bahwa peran
pemerintah itu sangat lah penting untuk memulihkan perekonomian
dalam suatu negara dan muncullah istilah ekonomi makro. (Asnah
dan dyanasari; 2021).
Ekonomi makro berasal dari kata yunani yaitu makro yang berarti
“besar”. Dalam skala ekonomi, sesuatu yang besar dalam ekonomi,
artinya bagian-bagian ekonomi yang besar. Ekonomi makro
merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang berurusan dengan
kinerja, struktur, sikap, dan pengambilan keputusan ekonomi secara
keseluruhan dan hal ini termasuk dalam ekonomi regional, nasional,
dan global. Oleh karena itu, para ahli ekonomi makro mempelajari
topik seperti PDB, tingkat pengangguran, inlasi, tabungan, energi,
inflasi, keuangan internasional, dan perdagangan internasional.
(Asnah dan dyanasari; 2021).

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

Adapun penjelasan dari bandarenko (2020) tentang ekonomi makro


adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku perekonomian
nasional atau daerah secara keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan
pemahaman peristiwa ekonomi secara luas seperti jumlah total
barang dan jasa yang diproduksi. Pada variabel eksternal fungsi
ekonomi makro secara keseluruhan dan terdapat komponen foreign
output yang dapat diartikan adanya produk impor, sebagai bahan
baku maupun bahan jadi. (Asnah dan dyanasari; 2021).
Permasalahan kebijakan ekonomi makro mencakup masalah-
masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian.
Perekonomian secara umum tugas pengendalian ekonomi makro
adalah memperjuangkan agar perekonomian bisa bekerja dan
tumbuh dengan seimbang, terhindar dari perihal-perihal yang bisa
mengganggu keseimbangan umum tersebut. (priyono dan chandra;
2016)
Ada terdapat tiga masalah ekonomi makro jangka pendek yang harus
diatasi setiap saat.
1. Masalah inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang sering sekali
terjadi atau dengan kata lain selalu saja dialami oleh hampir seluruh
negara pembicaraan tentang inflasi selalu saja dikaitkan dengan
kenaikan harga. Karena hargalah indikator penting dari pada inflasi.
Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan di mana
terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan
terus menerus dengan itu kalau dalam bermasyarakat terjadi
kenaikan satu atau beberapa orang dan juga bersifat sementara,
maka kondisi semacam itu tidaklah dianggap sebagai suatu masalah
dan tidak memerlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.
2. Masalah pengangguran
Pengangguran ini terjadi karena banyaknya jumlah tenaga kerja atau
angka kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang sudah tersedia.
Di negara yang sedang berkembang tingkat pertumbuhan angkatan
kerja cukup tinggi, sehingga tidak seimbanglah dengan kesempatan
kerja yang sudah tersedia. Kalau kenyataan tersebut terjadi, maka
angka pengangguran cukup tinggi tidak semua penduduk termasuk
angkatan kerja adalah penduduk dalam usia anak dan usia muda.
3. Masalah ketimpangan Neraca Pembayaran
Meskipun di dalam akuntansi neraca pembayaran harus selalu
seimbang, namun tidak dengan keadaan di dalam ekonomi. Hal ini

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

dikarenakan jumlah transaksi kredit otonom yang tidak selalu sama


dengan debit otonom. Transaksi otonom dilaksanakan untuk pos-pos
itu sendiri sebagai respon stimuli ekonomis, sosial bahkan politis
yang berbeda-beda. Transaksi itu dilakukan untuk menciptakan
pendapatan serta memperbaiki kesejahteraan ekonomi pos-pos yang
termasuk dalam transaksi otonom adalah ekspor dan impor barang
dan jasa, investasi asing, bantuan pemerintah, bantuan militer, serta
kelompok tertentu arus kapital. (priyono dan chandra; 2016)
Pembahasan
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi
Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
sikap manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak
terbatas dengan menggunakan sumber daya yang cukup terbatas dan
masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaannya.
Ilmu ekonomi sangat terkait dengan proses optimasi penggunaan
sumber daya untuk memenuhi penyelesaian masalah antara yang
sudah tersedia dengan yang diminta. (ruslan; 2016)
Proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu,
perusahaan dan industri bersangkutan dengan aspek teori ekonomi
mikro, sedangkan proses alokasi sumber daya secara efisien di
tingkat agregat berkaitan dengan aspek teori ekonomi makro. hal ini
menunjukkan bahwa secara garis besar ilmu ekonomi dapat
dibedakan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi
makro. (ruslan; 2016)
a. Ilmu ekonomi mikro adalah ilmu yang menitikberatkan kepada
sikap ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar,
dalam mengelola sumber daya ekonomi secara efisien dalam
menetapkan berbagai pilihannya dengan penekanan pada
bagaimana harga-harga ditentukan dan bagaimana harga-harga
tersebut mempengaruhi keputusannya.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana manusia
menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga
tercapailah tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap
manusia yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
yang optimum bersama dengan manusia-manusia lain akan
menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi
ceteris paribus.

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

b. Ilmu ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang meneliti secara


keseluruhan kegiatan perekonomian yang bersifat global seperti
total produksi nasional, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan atau
pengangguran, merapa pembayaran dan pertumbuhan ekonomi.

Dalam ilmu ekonomi makro ini dipelajari tentang masalah-masalah


ekonomi yang utama di antaranya adalah
1. Sejauh mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang-
barang dan jasa,
2. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam
kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya sudah
dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya
bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti
perekonomian dalam keadaan terdapat pengangguran dan belum
berada pada posisi kesempatan kerja penuh,
3. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan yang stabil
khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang
cenderung menurun dalam jangka panjang berarti menjadi
inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi,
4. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan mengalami
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan tersebut disertai
dengan distribusi pendapatan yang membaik antara
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi
pendapatan,
5. Sejauh mana kebijakan pemerintah dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan ekonomi yang ada. Khususnya
masalah inflasi maupun pengangguran. (ruslan; 2016)
Ekonomi makro berasal dari kata yunani yaitu makro yang atinya
“besar”. Dalam skala ekonomi, artinya bagian-bagian ekonomi yang
besar, seperti suku bunga, pajak, dan pengeluaran pemerintah untuk
mengatur pertumbuhan dan stabilitas ekonomi (samuelson, 2020).
Ekonomi makro merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang
berurusan dengan kinerja, struktur, perilaku, dan pengambilan
keputusan ekonomi secara keseluruhan dan hal ini termasuk dalam
ekonomi regional, nasional, dan global (o’sullivan et al,2007). Oleh
karenanya, para ahli ekonomi makro mempelajari topik seperti PDB,

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

tingkat pengangguran, pendapatan nasional, indeks harga, output,


konsumsi, pengangguran, inflasi, tabungan, investasi, energi,
perdagangan internasional, dan keuangan internasional. (Asnah dan
dyanasari; 2021).
variabel eksternal dan instrumen kebijakan yang mendukung fungsi
ekonomi makro secara keseluruhan. Instrumen kebijakan yang
mendukung fungsi ekonomi makro secara keseluruhan. Variabel
eksternal. Di dalam variabel eksternal, terdapat elemen output luar
negeri, yang dapat diartikan sebagai keberadaan produk impor baik
sebagai bahan baku maupun barang jadi. Hal ini menyiratkan adanya
produk impor baik sebagai bahan baku maupun barang jadi. Dan
Perang, tentu saja, menyebabkan kehancuran ekonomi suatu negara
melalui perang. Penghancuran ekonomi suatu negara melalui perang.
Selanjutnya, ada perbedaan kondisi cuaca. (Asnah dan dyanasari;
2021)
Tentu saja, perbedaan cuaca juga mempengaruhi situasi dan kondisi
di suatu negara. Cuaca yang cocok untuk pertumbuhan tanaman
Tentu saja, cuaca yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sangat
meningkatkan kemungkinan sumber daya alam yang melimpah hadir
dan mendukung perekonomian negara. Potensi sumber daya alam
yang melimpah hadir dan mendukung perekonomian negara. (Asnah
dan dyanasari; 2021).
Iklim yang sejuk dan menyenangkan tentu saja berkontribusi pada
kenyamanan masyarakat yang tinggal di negara tersebut. Hal ini juga
berkontribusi pada kenyamanan masyarakat yang tinggal di negara
tersebut. Demikian pula, instrumen kebijakan berikut ini juga
penting. Misalnya, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, kebijakan
pendapatan, dan perdagangan internasional. Perdagangan
internasional mempengaruhi fungsi ekonomi makro. (Asnah dan
dyanasari; 2021).
Selain itu, variabel eksternal dan instrumen kebijakan memberikan
output dalam bentuk:
(1) output;
(2) pengangguran dan situasi ketenagakerjaan;
(3)harga: dari produk yang dihasilkan juga memberikan hasil
"harga" kepada pasar (lapangan kerja);
(3) harga: dari produk yang dihasilkan juga memberikan hasil
"harga" kepada pasar;

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

(4) Eksporneto; ekspor neto berarti nilai ekspor -nilai impor, dan
ekspor neto merupakan salah satu hasil/aplikasi dari variabel
eksternal dan instrumen kebijakan.
Keempat output ini kemudian dapat bertindak sebagai variabel yang
di induksi. Variabel induksi adalah variabel yang dapat menambah
atau mengurangi jumlah tertentu ke atau dari fungsi yang sedang
dikembangkan. (Asnah dan dyanasari; 2021).
Aspek Ontologi Ekonomi Makro
Ontologi adalah bidang utama filsafat yang mempertanyakan hakikat
sebenarnya dari segala sesuatu yang ada. Menurut sistem hubungan
yang sistematis berdasarkan hukum sebab akibat. Artinya, ada
manusia, alam, prima causa dalam hubungan yang menyeluruh.
Ontologi membahas tentang apa yang ada, yang tidak terikat pada
satu perwujudan tertentu. Membahas tentang apa yang bersifat dan
menampilkan pemikiran universal yang universal.
Ontologi membahas tentang apa yang ada, yang tidak terikat pada
satu perwujudan tertentu. Dalam kaitannya dengan ilmu
pengetahuan, aspek ontologi mempertahankan objek yang dipelajari
di ilmu pengetahuan. Secara ontologis, ilmu pengetahuan membatasi
ruang lingkup kajian ilmiah pada bidang-bidang yang berada dalam
jangkauan pengalaman manusia dan dibatasi pada hal-hal yang
sesuai dengan pemikiran manusia. Ontologi membahas tentang
keberadaan yang mendunia, menunjukkan gagasan tentang alam
semesta yang universal. Ontologi berusaha menemukan inti yang
terkandung di dalam setiap realitas. Dalam rumusan lorens itu
bagus; ontologi merupakan hakikat wujud menjadi asumsi dasar
terhadap apa yang dimaksud sebagai kebenaran dan realitas.
Ontologi menurut Anton Bakker (1992) merupakan ilmu yang paling
universal dan paling kompeherensif.
Meskipun ontologi sebagai topik diabaikan sama seperti sejarah
pemikiran ekonomi di sebagian besar departemen ekonomi, ontologi
sebenarnya tidak dapat dihindari dalam penelitian ekonomi atau
ilmiah secara lebih luas (Arena dan Lawson, 2015, hal. 987).
Alasannya adalah bahwa apa yang dilakukan ilmuwan sosial sebagai
peneliti tentu memerlukan komitmen ontologis, jika kesesuaian
metode mereka bergantung pada asumsi tentang sifat (aspek)
realitas sosial yang diterapkan Lawson 2015A, hlm. 19- 21; 2019
hlm. 3- 6). Beberapa peneliti peka terhadap ketergantungan ini dan
berhati- hati untuk memastikan bahwa ada kesesuaian antara
metode mereka dan materi sosial yang mereka selidiki. Akan tetapi,

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

dalam banyak kasus, dan hal ini merupakan norma dalam sebagian
besar ilmu ekonomi, kelayakan suatu metode tertentu hanya
diasumsikan begitu saja, sehingga asumsi- asumsi ontologis yang
mendasari metode- metode tersebut tersirat dan tidak diakui.
Namun, banyak pemikir heterodoks terkemuka, termasuk beberapa
tokoh terbesar dalam sejarah disiplin ilmu ini, menolak metode-
metode tertentu dengan alasan adanya ketidaksesuaian antara apa
yang diasumsikan oleh metode- metode tersebut dan (apa yang
dianggap sebagai) ciri- ciri umum tertentu dari ilmu sosial. realitas.
Kritik Keynes( 1939) terhadap ekonometrika dengan alasan bahwa
ekonometrika, dalam pandangannya, mengandaikan secara kontra
faktual keseragaman dan homogenitas lingkungan selain fluktuasi
faktor- faktor yang secara eksplisit diperhitungkan, merupakan
contoh kasusnya. Begitu pula dengan skeptisisme Veblen( 1898)
mengenai apa yang dilihatnya sebagai konsepsi yang salah mengenai
sifat manusia. Diwujudkan dalam homo ekonomikus dan mode
analisis statis dan mekanis yang terkait dengannya. Penolakan
terhadap metode- metode yang gagal memberikan keadilan terhadap
dimensi subjektif kehidupan sosial, seperti yang mungkin fading
menonjol terlihat dalam karya Hayek (1942- 44), Lachmann (1977)
atau Shackle (1972, 1979), adalah contoh penting lainnya dari kritik
yang berorientasi ontologis semacam ini. Kritik semacam itu sering
kali digunakan untuk mempersiapkan landasan bagi upaya
konstruktif yang melibatkan upaya menguraikan berbagai aspek
ontologi dunia sosial. Dua pendekatan luas dapat dibedakan.
Yang pertama, terkadang disebut ontologi sosio- ilmiah( Lawson
2019, hal. 11), berfokus pada sifat keberadaan sosial tertentu.
Contoh penalaran ontologis semacam ini antara lain upaya
mengembangkan konsepsi kemampuan(Sen), modal (Marx, Menger,
Schumpeter, Lachmann), konvensi (Keynes), kewirausahaan
(Schumpeter, Kirzner), institusi (Commons, Ostrom, Veblen), pasar
(Hayek, Lachmann, Polanyi), uang (Marx, Menger, Commons,
Keynes), kelas sosial (Marx, Schumpeter), tatanan spontan (Hayek)
dan ketidakpastian( Keynes, Knight).
Pendekatan kedua, ontologi sosio- filosofis (Lawson 2019, hal. 11;
juga lihat hal. 9), berfokus pada ciri- ciri dunia sosial yang
diperkirakan terdapat atau beroperasi di dalamnya yaitu, ciri- ciri
makhluk sosial secara umum). Contohnya mencakup upaya untuk
mengonseptualisasikan hakikat pilihan dan sifat terbuka dari dunia
sosial yang konon memunculkan pilihan- pilihan tersebut seperti

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

yang ditemukan, misalnya, dalam Lachmann dan Shackle); sifat


realitas sosial yang relasional atau muncul, yang banyak atribut
utamanya dianggap bergantung pada keberadaan hubungan
pengorganisasian antara bagian- bagian komponennya( seperti
argumen Commons dan Hayek); dan sifat prosestual dunia sosial,
yang reproduksi dan transformasinya dikonseptualisasikan sebagai
hal yang bergantung pada interaksi antara agen manusia dan
struktur sosial( seperti yang ditekankan oleh Schumpeter dan
Hayek).
Akan tetapi, penalaran jenis kedua ini sering kali hanya bersifat
parsial dalam arti hanya mempertimbangkan beberapa ciri realitas
sosial dan mengabaikan ciri- ciri lain yang mungkin perlu
diperhatikan. Para pemikir tersebut juga tidak selalu sepenuhnya
menyesuaikan metode mereka agar sesuai dengan visi mereka
mengenai hakikat dunia sosial. Beberapa pihak secara eksplisit
mengakui pentingnya relasionalitas dan/ atau sifat prosestual dari
realitas sosial, misalnya, namun tetap mempertahankan metode
dengan praanggapan ontologis yang sangat bertentangan dengan visi
dunia sosial tersebut. Komitmen Schumpeter yang berkelanjutan
terhadap teori ekuilibrium umum Walrasian sebagai alat analisis
utama, terlepas dari visinya mengenai kapitalisme sebagai proses
evolusi, adalah contoh penting dari ketegangan semacam ini (Graça
Moura, 2002, 2015). Hal lain disebabkan oleh kegagalan Marshall
menyelesaikan edisi keduanya Prinsip Ekonomi itu untuk dimiliki
menggabungkan wawasan dari biologi( Pratten, 1998). Inkonsistensi
antara anggapan ontologis dari alat dan metode analitis yang
menjadi sandaran pemikir dan pandangan dunia atau visi mereka
tentang hakikat realitas sosial memberikan ruang bagi sejarawan
pemikiran yang sadar secara ontologis untuk mengidentifikasi
ketegangan dan inkonsistensi dalam karya pemikir tersebut dan
mungkin untuk mengidentifikasi ketegangan dan inkonsistensi
dalam karya pemikir tersebut. Menyarankan bagaimana masalah
tersebut dapat diselesaikan( Lawson 2015A, hlm. 32- 3).
Ekonomi adalah sekumpulan besar kegiatan produksi dan konsumsi
yang saling terkait yang membantu menentukan bagaimana sumber
daya yang langka dialokasikan (Kenton dan Sonnenshein, 2020).
Selanjutnya, produksi dan konsumsi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa tersebut
Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

kebutuhan orang-orang yang hidup dan bekerja dalam


perekonomian, Hal ini juga disebut sebagai sistem ekonomi.
Ontologi ilmu ekonomi berkaitan dengan objek yang diteliti atau
sasaran ilmu dan bagaimana wujud sebenarnya dari objek tersebut.
Secara ontologis, sasaran ilmu ekonomi adalah hubungan antar
manusia dalam memenuhi kebutuhan materialnya. Aspek ontologis
ilmu ekonomi misalnya barang dan jasa.
(https://youtu.be/EIkz5oZdepA?si=6uAoqjG_x-hBkRg7)
Aspek Epistemologi Ekonomi Makro
Epistemologi berasal dari kata episteme yang artinya “pengetahuan”
dan logos yang artinya “teori”. Dalam rumusan yang lebih rinci
disebutkan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji
secara mendalam dan radikal tentang asal usul pengetahuan,
struktur, metode, dan keabsahan pengetahuan. Objek kajian
epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu terjadi,
bagaimana cara mengetahuinya, bagaimana membedakannya dengan
yang lain, sehingga berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang dan
waktu mengenai sesuatu tersebut. Maka yang menjadi dasar dalam
tataran epistemologis adalah proses apa yang memungkinkan
diperolehnya pengetahuan logika, etika, estetika, cara dan tata cara
memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral, dan keindahan seni,
yang disebut dengan kebenaran ilmiah, keindahan ilmu pengetahuan.
Seni dan kebaikan moral. Pencapaian kebenaran menurut ilmu
pengetahuan didapatkan melalui metode ilmiah yang merupakan
gabungan atau gabungan antara rasionalisme dan empirisme sebagai
satu kesatuan yang saling melengkapi.
Ekonomi adalah sekumpulan besar kegiatan produksi dan konsumsi
yang saling terkait yang membantu menentukan bagaimana sumber
daya yang langka dialokasikan (Kenton dan Sonnenshein, 2020).
Selanjutnya, produksi dan konsumsi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa tersebut
Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang yang hidup dan bekerja dalam
perekonomian, Hal ini juga disebut sebagai sistem ekonomi.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal
muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran
pengetahuan. Epistemologi dapat juga diartikan sebagai teori
pengetahuan yang benar. Persoalan yang diangkat dalam
epistemologi ilmu ekonomi adalah bagaimana manusia dapat
mengetahui ilmu ekonomi, dari mana ilmu ekonomi berasal dan

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

bagaimana mengetahui kebenaran tentang ilmu ekonomi


(https://youtu.be/EIkz5oZdepA?si=6uAoqjG_x-hBkRg7)
Aspek Aksiologi Ekonomi Makro
Aksiologi merupakan ilmu yang meneliti tentang hakikat nilai, yang
secara umum ditinjau dari sudut pandang filosofis yang disebut juga
dengan teori nilai ini membahas tentang kegunaan atau manfaat
suatu benda yang kita pelajari. Jadi aksiologi dalam ilmu
mempertanyakan nilai suatu benda yang diteliti.
Ekonomi adalah sekumpulan besar kegiatan produksi dan konsumsi
yang saling terkait yang membantu menentukan bagaimana sumber
daya yang langka dialokasikan (Kenton dan Sonnenshein, 2020).
Selanjutnya, produksi dan konsumsi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa tersebut
Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang yang hidup dan bekerja dalam
perekonomian, Hal ini juga disebut sebagai sistem ekonomi.
Aksiologi ilmu ekonomi berkaitan dengan kegunaan ilmu ekonomi.
Disini nilai pengetahuan akan terlihat bagaimana peranan ilmu
ekonomi dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
aspek aksiologis ilmu ekonomi seperti masalah pengangguran,
tanggung jawab sosial perusahaan, peningkatan mutu dan taraf
kehidupan. (https://youtu.be/EIkz5oZdepA?si=6uAoqjG_x-hBkRg7)
Simpulan
Ekonomi adalah sekumpulan besar kegiatan produksi dan konsumsi
yang saling terkait yang membantu menentukan bagaimana sumber
daya yang langka dialokasikan (Kenton dan Sonnenshein, 2020).
Selanjutnya, produksi dan konsumsi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa tersebut
Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang yang hidup dan bekerja dalam
perekonomian, Hal ini juga disebut sebagai sistem ekonomi.Ilmu
pengetahuan maupun ekonomi tidak dapat terlepaskan dari
landasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi karena pada
hakikatnya kegiatan apapun tidak akan terlepas dari pertanyaan
yang didasarkan oleh apa yang ingin kita ketahui, bagaimana cara
memperoleh ilmu tersebut, dan apakah nilai dari ilmu tersebut.
Pengetahuan yang kita dapatkan dari aspek ontologi kemudian
dibawa ke aspek epistemologi untuk diuji kebenarannya dalam
kegiatan yang kita lakukan. Sedangkan secara epistemologi akan
membahas tentang metode apa yang akan digunakan untuk

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

mengamati objek yang akan diteliti. Sedangkan aspek aksiologis


berkaitan dengan fungsi dan manfaat objek tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini memberikan contoh penulisan sumber sitasi. Semua
yang ada dalam daftar ini dapat dirunut dalam badan artikel
template ini untuk dipelajari tata cara penulisan sitasi dalam teks.

(Jenis: buku author sama dengan penerbit)


American Psychological Association. (2010). Publication manual of
the American Psychological Association (6 ed.). Washington, DC:
Author.

(Jenis: e-book)
Bransford, J. D., Brown, A. L., & Cocking, R. R. (2005). How people
learn: Brain, mind, experience and school Retrieved from
https://www.nap.edu/catalog/9853/how-people-learn-brain-
mind-experience-and-school-expanded-edition

(Jenis: hukum perundangan di LN)


Child Protection Act 1999 (Qld), s.5

(Jenis: artikel jurnal dengan lebih dari 6 pengarang)


Fuchs, L. S., Fuchs, D., Kazdan, S., Karns, K., Calhoon, M. B., Hamlett, C.
L., & Hewlett, S. (2000). Effects of workgroup structure and size on
student productivity during collaborative work on complex tasks.
The Elementary School Journal, 100(3), 183-212. doi:
10.2307/1002151

(Jenis: artikel jurnal dengan kurang dari 6 pengarang)


Janssen, J., Kirschner, F., Erkens, G., Kirschner, P. A., & Paas, F. (2010).
Making the black box of collaborative learning transparent:
Combining process-oriented and cognitive load approaches.
Educational Psychology Review, 22(2), 139-154. doi:
10.1007/s10648-010-9131-x

(Jenis: buku satu pengarang dari Indonesia)


Madya, S. (2011). Teori dan praktik penelitian tindakan (action
research). Bandung: Alfabeta.

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

(Jenis: artikel jurnal pengarang dari Indonesia)


Nurgiyantoro, B. (2012). Kebermaknaan Soal Ujian nasional Bahasa
Indonesia SMA/MA 2012. Dalam Litera Jurnal Penelitian Bahasa,
Sastra, dan Pengajarannya, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2012,
hlm. 167-179.

(Jenis: dokumen buku pedoman/laporan institusi


pemerintah/organisasi)
NCTM. (2000). Principles and standards for school mathematics.
Reston, VA: Author.

(Jenis: dokumen hukum perundangan)


Permendiknas 2009 No. 22, Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Kelas I-VI.

(Jenis: artikel daring/online)


Purdue Online Writing Lab. (27/03/2015). APA Style. Reference list:
Electronic sources (web publications). Retrieved 12 March, 2017,
from https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/10/

(Jenis: prosiding)
Retnowati, E. (2012, 24-27 November). Learning mathematics
collaboratively or individually. Paper presented at the The 2nd
International Conference of STEM in Education, Beijing Normal
University, China. Retrieved from
http://stem2012.bnu.edu.cn/data/short%20paper/stem2012_88.
pdf.

(Jenis: edited book dengan empat editor)


Ritter, F. E., Nerb, J., Lehtinen, E., & O'Shea, T. M. (Eds.). (2007). In
order to learn: how the sequence of topics influences learning. New
York, NY: Oxford University Press.

(Jenis: book section)


Sahlberg, P. (2012). The most wanted: Teachers and teacher
education in Finland. In L. Darling-Hammond & A. Lieberman
(Eds.), Teacher education around the world: changing policies and
practices. London: Routledge.

Ardino Farancisko Simamora


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro

(Jenis: buku satu pengarang)


Schunk, D. H. (2012). Learning theories an educational perspective.
Boston, MA: Pearson Education, Inc.

(Jenis: buku yang diterjemahkan)


Schunk, D. H. (2012). Learning theories an educational perspective (E.
Hamdiah & R. Fajar, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Original
work published 2012).

(Jenis: buku dua pengarang)


Tabachnick, B. G., & Fidell, L. S. (2007). Using multivariate statistics
(Fifth ed.). Needham Heights, MA: Allyn & Bacon.
(Jenis: artikel jurnal tiga pengarang)
Thomas-Hunt, M. C., Ogden, T. Y., & Neale, M. A. (2003). Who's really
Sharing? effects of social and expert status on knowledge
exchange within groups. Management Science, 49(4), 464-477. doi:
10.2307/4133951

(Jenis: edited book dengan dua editor)


Tobias, S., & Duffy, T. M. (Eds.). (2009). Constructivist instruction :
success or failure? New York, NY: Routledge.

(Jenis: dokumen hukum perundangan)


Undang-Undang RI 2005 No. 14, Guru dan Dosen.

Ardino Farancisko Simamora

Anda mungkin juga menyukai