Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PATRIOTISME, NASIONALISME, DAN KEBANGSAAN


(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Pendidikan Ke Achmad Yani-an Tahun
Ajaran 2024)

Dosen
Rustandi Zaenal Abidin, B. E., Drs., M. Si

Oleh
Kelompok 1

M. Rayhan Rizki Abdilah 2350061002


M. Nizar Sauri 2350061040
M. Qinthara Rakha Sauri 2350061016
Rafli Dwi Putra 2350061019

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat membuat makalah ini.
Walaupun demikian, kami berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan
penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di kelas, maupun refrensi
yang telah kami gunakan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh
kami demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah Patriotisme, Nasionalisme, dan
Kebangsaan ini, di antaranya:
1. Rustandi Zaenal Abidin, B. E., Drs., M. Si, selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Ke Achmad Yani-an.
2. Rekan se-angkatan.
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami ucapkan
terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah Swt. membalas
semua kebaikannya. Amin.

Bandung, 07 Maret 2024


Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Patriotisme........................................................................................................2
2.2 Nasionalisme.....................................................................................................4
2.3 Kebangsaan.......................................................................................................7
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama 350 tahun bangsa Indonesia hidup dibawah penindasan kaum penjajah. Para
penjajah. Para penjajah berlaku tidak adil dan sewenang-wenang terhadap bangsa kita. Bangsa
kita menjadi miskin dan menderita. Saat itu muncul para pejuang yang rela mengorbankan
tenaga, harta bahkan jiwa dan raga, untuk menuntut keadilan dan kemerdekaan. Sikap
kepahlawanan para pejuang memicu munculnya sikap patriostisme bagi rakyat Indonesia.
Seiring dengan perkembangan zaman, rasa patriostisme dan nasionalisme dilakalangan
pemuda khususnya kian memudar. Hal ini dibuktikan dari berbagai sikap para pemuda dalam
memaknai berbagai macam ha penting bagi Negara Indonesia padahal raga dan jiwa
nasionalisme dan patriostisme sangatlah penting, baik dikalangan orang dewasa, remaja,
maupun anak-anak. Rasa nasionalisme dan patriostisme dikalangan pemuda saat ini hanya
muncul bila ada faktor pendorong, bukan dari dirinya sendiri. Masalah pembangunan
nasionalisme dan patriostisme di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat,
maka perlu dimulai upaya-upaya untuk kembali mengangkat tema tentang pembangunan
nasionalisme dan patriostisme.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini yaitu:
1. Agar bangsa Indonesia dapat membangun bangsa yang lebih kokoh, aman dan
sejahtera
2. Agar menumbuhkan semangat atau rasa cinta pada bangsa Indonesia atau cinta
tanah air tetapi tidak menganggap rendah bangsa lain
3. Menjamin kemawan dan kekuatan pertahanan masyarakat nasional melawan
musuh dari luar sehingga melahirkan semnagat rela berkorban
4. Menghilangkan eksrimisme (tuntutan berlebihan) dari warga negara (individu dan
kelompok)
5. Menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis, dan mempererat tali
persaudaraan yang utuh
6. Menjadi warga negara yang baik dengan melaksankan haknya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Patriotisme
A. Definisi Patriotisme
Kata “patriotisme” itu sendiri asalnya dari gabungan dua kata, yakni yaitu “patria” dan
“isme”. Kata patria berubah menjadi patriot yang berarti sikap kepahlawanan atau sikap cinta
tanah air, sedangkan isme adalah akhiran kata yang menunjukkan suatu paham, ajaran, atau
keyakinan. Merujuk pada asal katanya, pengertian patriotisme adalah suatu pengertian, ajaran,
atau prinsip mengenai kesetiaan dan semangat cinta tanah air. Patriotisme erat kaitannya
dengan nasionalisme, namun keduanya mempunyai definisi yang berbeda (Yusuf, 2023).
Patriotisme, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah paham dan semangat kecintaan
serta kesetiaan yang besar kepada tanah air. Ini berarti seseorang yang memiliki patriotisme
akan rela berkorban apa saja demi kejayaan dan integritas tanah air atau bangsanya. Kata
“patriotisme” berasal dari kata “patriot,” yang berarti pencinta dan pembela tanah air. Ini
adalah semangat cinta tanah air yang mendalam.
Patriotisme adalah sikap untuk selalu mencintai dan membela tanah air. Seorang patriot sejati
adalah pejuang bangsa yang memiliki semangat, sikap, dan perilaku cinta tanah air. Mereka
rela mengorbankan segala-galanya, bahkan jiwa mereka, demi kemajuan, kejayaan, dan
kemakmuran tanah airnya.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa patriotisme adalah
perasaan cinta tanah air, sehingga rela dan berani berkorban demi bangsa dan negara.
Pendapat lain menyebutkan arti patriotisme adalah sikap berani, pantang menyerah, dan rela
berkorban untuk bangsa dan negara. Dalam hal ini, berkorban dapat berupa harta atau jiwa
dan raga seseorang (Sari, 2023).
Bersamaan dengan cinta tanah air, patriotisme adalah rasa kebanggaan, pengabdian dan
keterikatan pada ibu pertiwi, serta perasaan keterikatan dengan warga patriotik lainnya.
Namun, seperti banyak hal yang bermaksud baik, patriotisme bisa berbahaya jika dilakukan
secara ekstrem. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita tidak boleh menerapkan sikap
patriotisme yang ekstrem. Hal ini memang harus dilakukan agar kehidupan bermasyarakat
bisa terus tercipta dengan baik, aman, dan damai (Yusuf, 2023).

B. Patriotisme Menurut Para Ahli


Berikut beberapa definisi mengenai patriotisme menurut para ahli:
1. Menurut Staub
Pengertian patriotisme menurut Staub adalah keterikatan seseorang terhadap kelompoknya
mengenai suku, bangsa, dan partai politik. Dia berpendapat bahwa ada dua jenis patriotisme
yaitu:
i. Patriotisme Buta, patriotisme sebagai keterikatan pada negara tanpa memandang
apapun. Ciri dari jenis patriotisme ini adalah tidak mempertanyakan segalanya, setia
dan tidak toleran terhadap kritik.
ii. Patriotisme Konstruktif, patriotisme yang mendukung kritik dan pertanyaan dari
anggotanya guna mencapai perubahan ke arah yang lebih baik untuk kesejahteraan
anggotanya.
2. Menurut Budiyono
Pengertian patriotisme menurut Budiyono adalah sikap yang berusaha mempertahankan
kemerdekaan dengan segala cara, termasuk dengan mengorbankan jiwa dan raga (Yusuf,
2023).
3. Menurut Richard Aldington
Menurut Richard Aldington, patriotisme adalah rasa tanggung jawab kolektif yang hidup dan
tentunya dibutuhkan dalam setiap bentuk kehidupan bersama, di tingkat lokal maupun
internasional (Istilah, 2023).
4. Menurut Black dan Schmidt
Sedangkan menurut Black dan Schmidt arti patriotisme adalah sikap cinta dan loyalitas yang
lebih menekankan pada sikap cinta terhadap tanah air atau bangsanya dan sikap loyal atau
setia terhadap tanah airnya. (S.Pd, 2024)

C. Faktor Pembentuk Patriotisme


Faktor pembentuk dan pendorong patriotisme lahir di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Adanya rasa senasib yang dilatarbelakangi oleh penderitaan bangsa Indonesia akibat
penjajahan dari negara lain. Penjajahan telah menyebabkan berbagai kerugian, baik
segi materil maupun moril. Maka dari itu, munculnya semangat persatuan bagi bangsa
Indonesia untuk mengusir penjajah.
2. Adanya sikap tekad dan keinginan bagi bangsa Indonesia untuk bersatu, seperti yang
telah dinyatakan dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 silam.
3. Adanya ancaman dari luar negeri yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia.
4. Adanya ideologi nasional yang disebabkan oleh kuatnya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Ideologi tersebut tercermin dalam lambang negara Indonesia yakni
Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Kristina, 2021).
D. Ciri-Ciri Patriotisme
Ciri-ciri patriotisme sebagai berikut:
 Adanya rasa simpati terhadap bangsa. Seorang patriotik mampu mencintai bangsa dan
negaranya tanpa mengharapkan keuntungan pribadi pada dirinya sendiri. Hal ini dapat
menciptakan rasa solidaritas di dalam diri seseorang demi mencapai kesejahteraan
bangsanya.
 Patriotisme dapat membuat seseorang mampu melihat kekuatan dan kelemahan negara
dan bangsanya.
 Patriotisme dapat menciptakan rasa solidaritas terhadap sesama sehingga mampu
mencapai kesejahteraan bangsa.
 Rasa cinta Tanah Air merupakan nilai budaya bangsa dan merupakan modal penting
bagi perjuangan untuk mencapai cita-cita bangsa.
 Patriotisme membuat kita merasa memiliki identitas diri sehingga dapat melihat,
menerima, dan mengembangkan watak dan kepribadian bangsa.
 Patriotisme bersifat terbuka sehingga kita dapat melihat bangsa dalam konteks dunia,
bersedia untuk terlibat di dalamnya, serta bersedia belajar dari bangsa lain demi
kemajuan bangsa (Yuda, 2021).

E. Tujuan Patriotisme
Menumbuhkan sikap patriotisme sangat penting bagi warga negara Indonesia. Tujuan dari
sikap patriotisme antara lain:
 Menciptakan hubungan yang harmonis dan rukun, serta mempererat tali persaudaraan
antar sesama warga negara.
 Menjaga persatuan dan keutuhan negara dari ancaman, baik ancaman dari dalam
maupun dari luar.
 Menghapus tuntutan yang berlebihan (ekstremisme) hak dan kewajiban warga negara
baik individu maupun kelompok.
 Menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam diri setiap warga negara sehingga dapat
menghadapi berbagai ancaman (Utami, 2022).
F. Jenis-Jenis Patriotisme
Patriotisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Patriotisme Buta
Patriotisme buta merupakan bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara tanpa
mempertimbangkan padangan dari orang lain. Ciri-ciri patriotisme buta, di antaranya:
 Tidak menoleransi adanya kritik.
 Tidak adanya evaluasi positif.
 Munculnya sikap yang loyal.
2. Patriotisme Konstruktif
Patriotisme konstruktif merupakan rasa cinta tanah air yang mendukung dan
mempertimbangkan pandangan dari orang lain. Ciri-ciri patriotisme konstruktif, di antaranya:
 Adanya evaluasi positif.
 Menghargai berbagai nilai kemanusiaan.
 Terdapat tuntutan tentang kecintaan dan kesetiaan dengan tetap menerima kritik dan
masukan (Adlani, 2023).

G. Contoh Sikap Patriotisme


Berikut ini beberapa contoh sikap patriotisme:
1. Ziarah ke makam para pahlawan
Seperti kata pepatah, ‘bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para
pahlawannya’, ziarah ini juga merupakan salah satu cara untuk menghargai jasa para
pahlawan yang telah berkorban demi menjaga persatuan bangsa. Biasanya, untuk mengisi
kegiatan Hari Pahlawan, sekolah dan instansi mengadakan kunjungan ziarah ke makam para
pahlawan.
2. Berkunjung ke museum
Selama ini museum sering dianggap sebagai tempat wisata yang kurang menarik. Orang
sudah mengira bahwa museum adalah tempat yang sunyi dan terkesan menakutkan. Namun,
kini banyak museum yang mulai mengalami perubahan sehingga kembali diminati oleh
masyarakat. Hampir setiap kota besar di Indonesia memiliki museum, terutama di kota-kota
yang pernah terjadi pertempuran mempertahankan kemerdekaan dan memiliki latar belakang
sejarah yang berpengaruh. Misalnya, di Surabaya ada Museum Tugu Pahlawan, kemudian di
Jogjakarta ada Museum dan Monumen Jogja Lagi yang menyimpan benda-benda bersejarah
dan kisah kepahlawanan Serangan Umum 1 Maret 1949. Hari Pahlawan dan Hari
Kemerdekaan.
3. Mengikuti pawai budaya dan kemerdekaan
Untuk mengisi kegiatan Hari Pahlawan dan Hari Kemerdekaan guna menumbuhkan sikap
cinta tanah air, pawai budaya biasanya diadakan di berbagai kota. Di Surabaya, misalnya,
setiap tahun untuk memperingati Hari Pahlawan diadakan ‘Joeang Parade’ pada bulan
November. Hal ini untuk mengenang jasa para pahlawan dalam Pertempuran Surabaya tahun
1945.
4. Meneladani sikap para pahlawan
Ada baiknya kita menyebarkan sikap positif dalam meneladani sikap para pahlawan.
Misalnya dengan mengajak orang lain membaca kisah kepahlawanan melalui biografinya.
Tidak hanya di Hari Pahlawan, tapi bisa kapan saja dan dimana saja. Soekarno, Hatta, dan
Sjahrir memiliki karya-karya brilian yang patut kita baca sebagai pedoman meneladani
kepahlawanan mereka. Membacanya kini sangat mudah dan tidak perlu membawa buku fisik,
namun bisa juga menggunakan aplikasi seperti i-Pusnas milik Perpustakaan Nasional RI.
5. Menonton film perjuangan
Selain membaca biografi dan kisah para pahlawan melalui membaca buku, Anda juga bisa
menunjukkan dan menjaga sikap patriotisme dengan menonton film perjuangan bersama
keluarga. Ada banyak film bertema pahlawan yang dibuat oleh sineas terkemuka di Indonesia.
Salah satunya adalah film berjudul Guru Bangsa Tjokroaminoto yang dibintangi oleh Reza
Rahadian, Christine Hakim, dan selebriti ternama lainnya. Atau Anda bisa menyaksikan kisah
kepahlawanan Jenderal Soedirman dalam film Jenderal Soedirman yang mengisahkan
perjuangan Jenderal Besar di medan gerilya saat Agresi Militer Belanda Kedua tahun
1948.Menonton film perjuangan memang menyenangkan sekaligus menanamkan sikap
patriotisme di Hari Kemerdekaan dan Hari Pahlawan. Film tentang perjuangan para pahlawan
sangat tepat untuk ditonton anak-anak, karena banyak nilai sejarah dan menjaga persatuan
yang bisa diambil (Yusuf, 2023).
2.2 Nasionalisme
A. Definisi Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan yang menganggap bahwa kesetiaan
tertinggi setiap individu harus diberikan kepada negara kebangsaannya. Semangat ini juga
dikenal sebagai semangat kebangsaan. Terdapat dua jenis nasionalisme, yaitu nasionalisme
dalam arti sempit dan nasionalisme dalam arti luas.
Nasionalisme dalam arti sempit, atau yang disebut juga chauvinisme, adalah semangat
kebangsaan yang negatif karena cenderung berlebihan dalam mempertahankan perasaan cinta
dan kebanggaan terhadap bangsanya, namun merendahkan bangsa lain.
Sementara itu, dalam arti luas atau yang berarti positif, adalah sikap atau perasaan cinta dan
kebanggaan yang tinggi terhadap tanah air, tanpa memandang rendah pada bangsa lain.
Dalam modul Nasionalisme Bahan Ajar Latsar Gol. III Angkatan ke-37 (BPS), unsur
nasionalisme terdiri dari perasaan nasional, watak nasional, batas nasional, bahasa nasional,
peralatan nasional, dan agama. Sementara itu, nasionalisme di bebagai negara memiliki
tujuan:
1. Menjamin kesanggupan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional dalam
melawan musuh dari luar. Hal ini akan memunculkan sikap rela berkorban untuk
negara.
2. Menjauhkan dari ekstrimisme yang menuntut berlebihan dari warga negara baik
individu atau kelompok.

B. Pengertian Nasionalisme Menurut Ahli


Nasionalisme merupakan sebuah konsep yang memiliki definisi yang cukup bervariasi
menurut para ahli. Beberapa definisi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Ernest Gellner
Ideologi yang menganggap bahwa negara dan bangsa harus sama atau setidaknya memiliki
kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Nasionalisme adalah konsep tentang karakteristik
yang unik pada suatu bangsa atau kelompok yang membentuk negara.
Menurut Anthony D. Smith
Semacam komunitas mental yang terdiri dari sekelompok orang yang menganggap diri
mereka sebagai satu bangsa, memiliki kepentingan yang sama, serta berusaha untuk mencapai
tujuan bersama.
Menurut Benedict Anderson
Hasil dari persepsi bersama tentang suatu identitas nasional yang diwujudkan dalam bentuk
kebanggaan dan rasa solidaritas terhadap bangsa dan negara.
Menurut John Breuilly
Sebuah gerakan sosial dan politik yang berupaya untuk menciptakan suatu negara yang
merdeka dan merdeka dari kekuasaan asing serta memiliki kedaulatan atas wilayahnya.
Menurut Eric Hobsbawm
Gagasan abstrak tentang identitas nasional yang dibangun oleh sekelompok orang dengan
mengedepankan aspek-aspek kultural, politik, dan sosial sebagai dasar identitas nasional.
Menurut Soekarno
Dijadikan sebagai dasar utama untuk menggabungkan berbagai perbedaan, seperti perbedaan
etnis, agama, budaya, dan pandangan hidup, dengan fokus pada konsep keberbangsaan dan
kenegaraan.

C. Makna Nasionalisme
Secara etimologis, asal kata nasionalisme berasal dari gabungan kata nationalism dan
nation dalam bahasa Inggris. Menurut studi semantik, kata nation berasal dari bahasa Latin
nation yang berarti “saya lahir”. Secara perkembangan, kata nation mengacu pada sebuah
bangsa atau kelompok manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara.
Semangat kebangsaan adalah sebuah pandangan yang meyakini bahwa kesetiaan
individu tertinggi harus diberikan kepada negara kebangsaannya. Rasa nasionalisme juga
dapat muncul sebagai paham atau gerakan yang sangat populer, tergantung pada pandangan
warga negara, etnis, budaya, agama, dan ideologi.

D. Faktor Pembentuk Nasionalisme


Semangat kebangsaan di dalam suatu negara didorong oleh enam prinsip
nasionalisme, yaitu:
1. Kesatuan
Prinsip ini menekankan pada kesatuan dalam hal wilayah teritorial, bangsa, bahasa,
ideologi dan doktrin kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem
perekonomian, sistem pertahanan keamanan, dan aturan kebudayaan.
2. Kebebasan
Prinsip ini memberikan kebebasan dalam beragama, berbicara, berpendapat secara
lisan maupun tulisan, serta dalam berkelompok dan berorganisasi.
3. Kesamaan
Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap anggota bangsa memiliki kesamaan dalam
kedudukan hukum, hak, dan kewajiban.
4. Kepribadian
Prinsip ini menekankan pada identitas bangsa, yang meliputi harga diri, rasa bangga,
dan rasa sayang terhadap kepribadian dan identitas bangsa yang tumbuh sesuai dengan
sejarah dan kebudayaan.
5. Demokrasi
Prinsip demokrasi ini memandang bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama. Karena pada hakikatnya, kebangsaan adalah tekad
untuk hidup bersama mengutamakan kepentingan bangsa dan negara yang tumbuh dan
berkembang dari bawah untuk bersedia hidup sebagai bangsa yang bebas, merdeka,
berdaulat, adil, dan makmur.
6. Prestasi
Prestasi adalah cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan serta kebesaran dan
kemanusiaan dari bangsa tersebut.

E. Jenis Nasionalisme
Berikut ini merupakan penjelasan dari bentuk nasionalisme:
1. Nasionalisme Kewarganegaraan
Nasionalisme kewarganegaraan, juga dikenal sebagai nasionalisme sipil, merujuk pada
bentuk nasionalisme di mana legitimasi politik negara didasarkan pada partisipasi aktif
warga negaranya melalui kehendak rakyat dan perwakilan politik.
2. Nasionalisme Etnis
Nasionalisme etnis merupakan bentuk nasionalisme di mana kebenaran politik negara
bersumber dari budaya atau etnis yang dimiliki oleh masyarakatnya. Konsep ini
diperkenalkan oleh Johann Gottfried von Herder dan mencakup pemikiran mengenai
Volk.
3. Nasionalisme Romantik
Nasionalisme romantik (dikenal juga sebagai nasionalisme organik atau nasionalisme
identitas) merupakan bentuk lanjutan dari nasionalisme etnis. Pada jenis nasionalisme
ini, negara dilihat mendapatkan keabsahan politik secara alami (“organik”) dari bangsa
atau ras yang berkembang melalui semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya
Nasionalisme Budaya adalah sebuah bentuk nasionalisme di mana negara memperoleh
legitimasi politik dari kesamaan budaya yang dibagikan, bukan dari “atribut
keturunan” seperti warna kulit atau ras. Contoh nyata dari bentuk ini adalah
pendekatan rakyat Tionghoa yang memandang negara berdasarkan pada nilai-nilai
budaya yang dijunjung tinggi.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme kenegaraan adalah bentuk variasi dari nasionalisme kewarganegaraan
yang selalu dikombinasikan dengan nasionalisme etnis.

6. Nasionalisme Agama
Nasionalisme agama merujuk pada jenis nasionalisme di mana negara mendapatkan
legitimasi politik dari kesamaan agama. Namun, nasionalisme etnis sering kali
dicampuradukkan dengan nasionalisme agama.

2.3 Kebangsaan
Definisi kebangsaan merujuk pada konsep identitas nasional yang mencakup elemen-
elemen seperti budaya, sejarah, bahasa, agama, dan nilai-nilai bersama yang membedakan
satu kelompok atau negara dari yang lain. Ini juga mencakup rasa solidaritas, kesetiaan, dan
perasaan saling ketergantungan di antara warga negara.selain elemen-elemen tersebut, definisi
kebangsaan juga dapat mencakup aspek-aspek lain seperti wilayah geografis, simbol-simbol
nasional, institusi-institusi politik, serta pengalaman bersama yang membentuk identitas
kolektif suatu bangsa.Secara keseluruhan, definisi kebangsaan mencakup identitas kolektif
yang dibentuk oleh sejumlah faktor, termasuk budaya, sejarah, bahasa, nilai-nilai bersama,
solidaritas, institusi politik, dan pengalaman bersama. Ini menciptakan rasa identitas dan
keterikatan yang kuat di antara warga negara suatu negara atau kelompok.

Tujuan kebangsaan adalah untuk memperkuat identitas nasional, meningkatkan rasa


persatuan dan kesatuan di antara warga negara, serta mempromosikan kesejahteraan bersama
dan pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini juga bertujuan untuk melindungi kepentingan
nasional, memperkuat kedaulatan negara, dan mempromosikan hubungan yang baik dengan
negara-negara lain.
Manfaat kebangsaan termasuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara
warga negara, meningkatkan stabilitas politik dan sosial, memfasilitasi pembangunan
ekonomi dan sosial yang berkelanjutan, serta mempromosikan perdamaian dan kerjasama
internasional. Selain itu, kebangsaan juga dapat meningkatkan kesejahteraan bersama,
mengamankan hak dan kepentingan nasional, serta memelihara keberagaman budaya dan
identitas nasional.
Contoh kebangsaan dapat dilihat dari negara-negara seperti Prancis, di mana rasa
persatuan nasional didasarkan pada konsep "Liberté, égalité, fraternité" (Kebebasan,
Kesetaraan, Persaudaraan), serta simbol-simbol nasional seperti bendera tricolor, lagu
kebangsaan "La Marseillaise", dan perayaan hari nasional pada tanggal 14 Juli. Di Jepang,
kebangsaan tercermin dalam budaya yang kaya dan tradisi yang dihormati, seperti perayaan
hari kemerdekaan nasional (Hari Kemerdekaan Kekaisaran, 11 Februari), serta lambang
nasional seperti bendera Hinomaru dan lagu kebangsaan "Kimigayo".
Contoh sikap kebangsaan termasuk rasa cinta dan loyalitas terhadap negara, partisipasi
aktif dalam kegiatan sosial dan politik untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,
penghargaan terhadap keragaman budaya dan keberagaman penduduk, serta sikap
menghormati simbol-simbol nasional seperti bendera, lagu kebangsaan, dan hari peringatan
nasional. Sikap kebangsaan juga mencakup semangat patriotisme, pengabdian kepada negara
dan warga negara lainnya, serta kesiapan untuk bertanggung jawab terhadap masa depan dan
kepentingan negara.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Patriotisme, nasionalisme, dan kebangsaan memiliki keterkaitan yang erat satu sama
lain. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara ketiganya:
1. Patriotisme
Patriotisme adalah rasa cinta dan kesetiaan yang mendalam terhadap tanah air atau
negara. Ini merupakan landasan utama yang menjadi dasar tumbuhnya nasionalisme dan
semangat kebangsaan, Patriotisme juga bisa dibilang sebagai sikap yang berani, pantang
menyerah, dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Ini merupakan sikap yang mengacu
pada jiwa kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa
Inggris. Patriotisme dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga, dan jika
seseorang memiliki nasionalisme, sikap patriotisme akan muncul dari dalam dirinya
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Nasionalisme muncul dari rasa patriotisme yang kuat dan berkembang menjadi suatu ideologi
yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara. Nasionalisme mendorong tumbuhnya
kesadaran kebangsaan dalam diri setiap warga negara. Nasionalisme juga adalah perasaan
satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Karena
kuatnya rasa yang dimiliki, timbulah rasa cinta bangsa dan tanah air. Nasionalisme dapat
dilihat bahkan di kehidupan sehari-hari, seperti mengikuti upacara bendera, melestarikan
berbagai budaya, bertoleransi dengan perbedaan, dan lain sebagainya.
3. Kebangsaan
Kebangsaan adalah paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan
perasaan kuasa bangsa. Kebangsaan mencakup pemahaman tentang identitas bangsa, sejarah,
budaya, dan nilai-nilai bangsa. Kebangsaan juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
individu dalam masyarakat, Kebangsaan juga merupakan manifestasi dari nasionalisme yang
telah menjadi suatu realitas. Kebangsaan adalah kondisi di mana masyarakat dalam suatu
wilayah memiliki kesadaran sebagai satu bangsa yang utuh, dengan identitas, sejarah, budaya,
dan cita-cita bersama. Kebangsaan terwujud dalam bentuk negara-bangsa (nation-state) yang
berdaulat.
Dari sini kita ambil kesimpulan bahwasanya rasionalisme itu berkaitannya dengan
kesadaran mencapai tujuan bangsa dan negara bisa niat bisa pindahkan bisa kedua-duanya
dengan tetap mempertahankan identitas asli yang sudah disepakati .jadi bedanya adalah kalau
kita memakai istilah yang paling dasar nasionalisme nation berarti cinta kepada bangsa kau
cinta tanah air bersih jelas tanah air wilayah bercinta kepada wilayah kalau Patriotisme Patria
tanah air ya berarti adalah semangat berkorban demi cinta wilayah ini saling berkaitan,
Hubungan antara patriotisme, nasionalisme, dan kebangsaan adalah yang menunjukkan
kesejahteraan bangsa dan negara. Patriotisme adalah sikap yang rela berkorban untuk
mencapai kesejahteraan bangsa, sementara nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu
bangsa, yang mana kedua sikap tersebut masih berkaitan dengan kesejahteraan bangsa dan
negara.Kebangsaan, sebagai paham kebangsaan, mencakup pemahaman tentang identitas
bangsa, sejarah, budaya, dan nilai-nilai bangsa, yang mungkin akan mempengaruhi sikap
patriotisme dan nasionalisme.
Namun seringkali patriotisme dan nasionalisme digunakan secara bergantian karena
dianggap sinonim namun sebenarnya memiliki definisi yang berbeda. Menurut KBBI,
patriotisme sikap seseorang yang bersedia mengorbankansegala-galanya untuk kejayaan dan
kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air.Sedangkan nasionalisme adalah
kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama
mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan
kekuatan bangsa itu semangat kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai